15
TUGAS REKAYASA SUMBER DAYA AIR “PERMASALAHAN PADA IRIGASI DI INDONESIA” Dikerjakan oleh : SUCI INDAH SURYANI I0112134 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

permasalahan irigasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

permasalahan-permasalahan yang terjadi pada irigasi

Citation preview

TUGASREKAYASA SUMBER DAYA AIRPERMASALAHAN PADA IRIGASI DI INDONESIA

Dikerjakan oleh :SUCI INDAH SURYANII0112134

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2015

BAB IPENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara agraris dimana pembangunan di bidang pertnian menjadi prioritas utama. Berdasarkan UU No. 7 tahun 1996 tentang pangan menyatakan bahwa perwujudan ketahanan pangan merupakan kewajiban pemerintah bersama masyarakat (Partowijoto, 2003).Irigasi merupakan usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian dan kebutuhan manusia, yang berfungsi untuk mengaliri lahan dan menampung air di saat hujan dan mengalirkan air pada saat kemarau agar persediaan air tetap tersedia. Pembangunan saluran irigasi sebagai penunjang penyediaan bahan pangan nasional tentu sangat diperlukan, sehingga ketersediaan air di lahan akan terpenuhi walaupun lahan tersebut berada jauh dari sumber air permukaan.Air merupakan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan untuk keperluan hidupnya. Bisa dikatakan air adalah sumber kehidupan yang sangat penting di bumi ini. Pada saat ini, ketersediaan air yang cenderung menurun tidak sebanding dengan kebutuhan air yang semakin meningkat. Keadaan yang demikian membawa pada kondisi ketidakseimbangan dalam penggunaan air. Akibatnya muncul berbagai permasalahan irigasi dalam sector pertanian khususnya. Oleh karena itu, perlu diadakan identifikasi mengenai permasalahan yang dapat terjadi pada irigasi di Indonesia. Dengan adanya pengidentifikasian tersebut diharapkan petani maupun pemerintah dapat melakukan suatu usaha untuk mencegah permasalahan itu terjadi.

BAB IIPEMBAHASAN

Irigasi merupakan segala kegiatan yang berhubungan dengan usaha penyediaan dan pengaturan air untuk keperluan pertanian. Kegiatan irigasi meliputi mengambil air dari sumber air dan menampungnya, mengalirkannya secara tertib melalui saluran-saluran ke lahan pertanian, kemudian setelah dipergunakan, kelebihan air dibuang ke saluran pembuangan air secara tertib dan teratur pula. Secara garis besar, tujuan irigasi digolongkan menjadi 2 (dua ) yaitu :1. Tujuan langsung irigasi adalah untuk membasahi tanah berkaitan dengan kapasitas kandungan air dan udara di tanah sehingga dapat dicapai suatu kondisi yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan tanaman. 2. Tujuan tidak langsung meliputi antara lain; mengangkut bahan pupuk melalui aliran air, mengatur suhu tanah, mencuci tanah yang mengandung racun, menaikkan muka air tanah, meninggikan elevasi suatu daerah dengan cara mengalirkan dan mengendapkan lumpur, dan lain sebagainya.Irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama di pedesaan. Dengan irigasi, sawah dapat digarap tiap tahunnya, dapat dipergunakan untuk peternakan, dan keperluan lain yang bermanfaat.Dalam pelaksanaannya, sistem irigasi tidak selamanya berjalan lancar. Selalu ada permasalahan yang timbul berkaitan dengan pengelolaan irigasi. Permasalahan yang terjadi pada sistem irigasi tersebut terbagi menjadi 7 pokok bahasan, yaitu :1. Pengalokasian Air a. Ketersediaan AirKetersediaan air dapat didefinisikan sebagai jumlah air yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air yang diperlukan oleh tumbuhan pada sistem irigasi. Ketersediaan air pada sistem irigasi di Indonesia dipengaruhi oleh musim yang terjadi. Secara umum, kebutuhan air terbesar terjadi pada musim kemarau untuk mengganti kehilangan air akibat proses penguapan yang lebih besar dibanding penguapan pada musim hujan. Namun pada kenyataanya, saat musim kemarau ketersediaan air pada sumbernya justru berkurang, sedangkan pada musim hujan ketersediaan air yang ada justru berlebih. Akibatnya air yang berlebih harus dibuang secepatnya agar tidak menimbulkan kerusakan pada tanaman maupun saluran drainase.

b. Debit Air yang FluktuatifDebit air juga memiliki pengaruh terhadap kinerja sistem irigasi. Di Indonesia debit air di sungai sangatlah fluktuatif. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya musim hujan dan kemarau yang berdampak pada ketersediaan air. Pada musim hujan, ketersediaan air yang berlebih mengakibatkan debit air menjadi tinggi. Apabila tidak diimbangi dengan pengaturan sistem irigasi dan saluran drainase yang baik, debit air yang tinggi akan mengakibatkan kerusakan pada saluran drainase dan tanaman karena kelebihan air. Sedangkan, pada musim kemarau ketersediaan air yang berkurang mengakibatkan debit air menjadi rendah dan proses penyaluran air ke lahan pertanian menjadi terhambat dan kebutuhan air irigasinya tidak mencukupi sehingga lahan pertanian menjadi kering.2. Jenis TanahTanah yang baik untuk usaha pertanian adalah tanah yang mudah dikerjakan dan bersifat produktif serta subur. Tanah yang baik akan memberikan kesempatan pada akar tanaman untuk tumbuh dengan mudah, menjamin sirkulasiair danudara serta baik pada zona perakaran dan secara relatif memiliki unsur hara dan kelembaban tanah yang cukup. Banyaknya air yang tertahan didalam tanah ditentukan oleh volume porinya. Semakin besar tekstur tanah, maka semakin cepat air merembes dan tentu saja air yang diperlukan semakin banyak.

3. Jenis TanamanBanyaknya air yang diperlukan oleh berbagai jenis tanaman adalah berbeda-beda. Ada jenis tanaman yang cukup diberi 2-3 kali saja selama hidupnya dan ada pula yang terus-menerus. Masa tumbuh tanaman juga mempengaruhi banyaknya kebutuhan air tersebut. Pada masa penyemaian, penanaman dan masa panen, membutuhkan air yang berbeda-beda. Misalnya, tanamam padi dan tanaman tebu. Tanaman padi adalah tanaman yang paling banyak membutuhkan air. Sebenarnya padi bukanlah tanaman yang hidup di air, tetapi untuk hidup padi memerlukan banyak air. Sedangkan tanaman tebu hanya memerlukan air pada saat masih muda saja. Kebutuhan airnya pun hanya 2/5 1/3 kebutuhan air untuk tanaman padi. Jadi tanaman tebu lebih membutuhkan sedikit air daripada tanaman padi.

4. Kontur TanahAdanya perbedaan posisi antara lahan pertanian dan sumber air dapat mempengaruhi kinerja sistem irigasi. Untuk lahan pertanian yang letaknya lebih rendah dari sumber air akan memudahkan petani untuk mengairi lahan pertaniannya. Oleh karena itu, pada daerah ini sering kali digunakan sistem irigasi gravitasi yaitu sistem irigasi yang memanfaatkan gaya tarik bumi untuk pengaliran airnya. Air mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah akibat pengaruh gaya gravitasi. Sedangkan pada daerah yang lahan pertaniannya lebih tinggi dari sumber air cukup menyulitkan petani untuk mengairi lahan pertaniannya. Oleh sebab itu, diperlukan adanya pemasangan instalasi pompa yang biayanya tidak murah. Perbedaan kontur tanah yang miring dan datar juga berpengaruh pada sistem irigasi. Untuk lahan yang miring membutuhkan air yang lebih banyak daripada yangdatarkarena air akan lebih cepat mengalir menjadi aliran permukaan dan hanya sedikit yang mengalami infiltrasi.

5. BanjirBanjir terjadi karena sungai dan saluran-saluran drainase lain tidak mampu menampung air hujan yang turun ke bumi. Penuhnya air permukaan pada sungai dan danau serta saluran drainase lain disebabkan karena air hujan itu tidak merembes ke bumi, melainkan mengalir menjadi air permukaan. Apabila banjir tidak segera ditangani dengan baik maka akan mengganggu sistem irigasi yang ada. Selain itu banjir juga menyebabkan lahan pertanian menjadi tergenang dan tanaman menjadi busuk. Akibatnya, petani menjadi gagal panen.

6. Pembebasan TanahSalah satu persyaratan untuk membangun irigasi adalah pembebasan lahan yang mudah. Namun tidak jarang kita temui di lapangan bahwa pembangunan saluran irigasi tersendat karena diprotes oleh masyarakat sekitar. Hal itu dikarenakan kurangnya komunikasi antara pihak proyek dengan masyarakat sehingga tidak diperoleh kesepakatan untuk membangun.

7. Petani PenggarapDari segala faktor pendukung sistem irigasi, petani penggarap merupakan faktor pendukung yang paling penting. Hal itu disebabkan karena petani merupakan subyek pada sistem irigasi tersebut. Dalam hal ini petani bertindak sebagai pengelola irigasi. Namun di era yang semakin modern ini, banyak masayarakat desa yang berurbanisai ke kota dengan harapan memperoleh kehidupan yang lebih baik lagi. Hal tersebut berdampak pada semakin berkurang masyarakat yang bercocok tanam. Akibatnya semakin lahan pertanian menjadi terbengkalai dan sistem irigasi menjadi tidak terawat karena berkurangnya tenaga petani penggarap.

BAB IIIPENUTUP

3.1. KesimpulanKesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan di atas adalah :1. Irigasi merupakan segala kegiatan yang berhubungan dengan usaha penyediaan dan pengaturan air untuk keperluan pertanian.2. Tujuan irigasi adalah untuk menampung kelebihan air pada musim hujan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau atau untuk mengatur distribusi ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan air pada waktu dan tempat tertentu.3. Permasalahan yang timbul pada sistem irigasi di Indonesia diantaranya adalah :a. Air Ketersediaan air dan debit air yang fluktuatif. Pada saat musim hujan, ketersediaan air di sumbernya berlebih dan debit air tinggi. Sedangkan pada musim kemarau, ketersediaan air di sumbernya berkurang dan debit airnya pun juga rendah.b. Jenis TanahBanyaknya air yang tertahan didalam tanah ditentukan oleh volume porinya. Semakin besar tekstur tanah, maka semakin cepat air merembes dan tentu saja air yang diperlukan semakin banyak.c. Jenis TanamanBanyaknya air yang diperlukan oleh berbagai jenis tanaman adalah berbeda-beda. Ada jenis tanaman yang cukup diberi 2-3 kali saja selama hidupnya dan ada pula yang terus-menerus.d. Kontur TanahUntuk lahan yang miring membutuhkan air yang lebih banyak daripada yangdatarkarena air akan lebih cepat mengalir menjadi aliran permukaan dan hanya sedikit yang mengalami infiltrasi.e. Banjir Apabila banjir tidak segera ditangani dengan baik maka akan mengganggu sistem irigasi yang ada. Selain itu banjir juga menyebabkan lahan pertanian menjadi tergenang dan tanaman menjadi busuk. Akibatnya, petani menjadi gagal panen.f. Pembebasan TanahPembebasan tanah untuk pembangunan irigasi yang belum ada kesepakatan dengan masyarakat sekitar menyebabkan pembangunan menjadi terganggu bahkan terhenti.g. Petani PenggarapSemakin berkurangnya masyarakat yang bercocok tanam mengakibatkan lahan pertanian menjadi terbengkalai dan sistem irigasi menjadi tidak terawatt.

3.2. SaranUntuk mencegah terjadinya masalah-masalah irigasi timbul perlu dilakukan pengkajian ulang mengenai perencanaan dan pelaksanaan pembangunan irigasi.

DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/629/jbptitbpp-gdl-evankurnia-31449-4-2008ta-3.pdfhttps://www.academia.edu/6024678/Irigasihttp://melindakristin.blogspot.com/2012/06/makalah-irigasi-dan-bangunan-air.htmlhttps://www.academia.edu/5205139/MAKALAH_TEKNIK_DAN_MANAJEMEN_SISTEM_IRIGASI_JURUSAN_PASCASARJANA_TEKNIK_PERTANIAN_FAKULTAS_TEKNOLOGI_PERTANIANhttp://sarliansyah.blogspot.com/2011/03/rancangan-irigasi.htmlhttps://www.academia.edu/6992521/I_r_i_g_a_s_i_1_1http://www.slideshare.net/irenmosamau/perencanaanirigasidanbangunanair?next_slideshow=1

8 | Page