PERMENLHK RI NO: P.12/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016

TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGELOLAAN HUTAN

PRODUKSI

BALAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI WILAYAH XIII MAKASSAR

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Kedudukan

(1) Balai Pengelolaan Hutan Produksi adalah unit pelaksana teknis di bidang pengelolaan hutan produksi yang berada dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.

(2) Balai Pengelolaan Hutan Produksi dipimpin oleh seorang Kepala.

Tugas

Balai Pengelolaan Hutan Produksi, mempunyai tugas melaksanakan fasilitasi perencanaan dan pelaksanaan kesatuan pengelolaan hutan produksi, serta pemantauan dan evaluasi pelaksanaan usaha hutan produksi dan industri hasil hutan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Fungsi, a. Penyusunan rencana, program dan evaluasi pelaksanaan

tugas pokok Balai; b. Fasilitasi penyusunan rencana dan pelaksanaan Kesatuan

Pengelolaan Hutan Produksi; c. Fasilitasi kerjasama pemanfaatan dan kemitraan di wilayah

Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi; d. Pemantauan, dan evaluasi di bidang Usaha Hutan

Produksi; e. Pemantauan, dan evaluasi di bidang Industri Hasil Hutan; f. Penilaian kinerja dan pengembangan profesi tenaga teknis

bidang pengelolaan hutan produksi; g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.

Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan program, urusan kepegawaian, ketatausahaan, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Balai.

Seksi Perencanaan dan Pelaksanaan Pengelolaan Hutan Produksi, mempunyai tugas penyiapan bahan fasilitasi penyusunan rencana dan pelaksanaan serta bimbingan teknis kerjasama pemanfaatan dan kemitraan di Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi dan Hutan Produksi.

Seksi Pemantauan dan Evaluasi Pengelolaan Hutan Produksi, mempunyai tugas penyiapan bahan pemantauan, dan evaluasi di bidang usaha hutan produksi dan industri hasil hutan serta penilaian kinerja dan pengembangan profesi tenaga teknis di bidang pengelolaan hutan produksi.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

1. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Balai, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sikronisasi baik di lingkungan satuan organisasi masing-masing maupun dengan instansi lain di luar instansinya sesuai bidang tugasnya.

TATA KERJA

Kegiatan BPHP Wilayah XIII Makassar Tahun Anggaran 2017, adalah :

- Pembinaan Pengelolaan Hutan Produksi dan Industri Hasil Hutan.

Indikator Kinerja Kegiatan :

1. Jumlah wilayah yang memiliki data dan informasi hutan produksi

2. Jumlah wilayah yang produksi dan kinerja usaha pemanfaatan hasil hutan meningkat

3. Jumlah wilayah yang memiliki data dan informasi penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan

4. Jumlah wilayah yang memiliki data dan informasi industri primer hasil hutan

5. Jumlah KPHP yang dilindungi dari ancaman kebakaran

6. Jumlah KPHP yang dapat dilindungi dari gangguan dan konflik keamanan hutan

7. Jumlah KPHP yang melakukan kerja sama pengelolaan hutan produksi berbasis masyarakat desa setempat

Keluaran (Output) :

1. KPHP yang dapat dilindungi dari gangguan dan konflik keamanan hutan

2. KPHP yang melakukan kerja sama pengelolaan hutan produksi berbasis masyarakat desa setempat

3. Data dan informasi hutan produksi

4. Produksi dan kinerja usaha pemanfaatan hasil hutan

5. Data dan informasi penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan

6. Data dan informasi industri primer hasil hutan

7. Layanan Internal (Overhead)

8. Layanan Perkantoran