Upload
iqbal-sidik
View
471
Download
40
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Permit to Work
Citation preview
Sistem tertulis yang formal digunakan untuk
mengkomunikasikan lingkup pekerjaan,
potensi bahaya yang diidentifikasi dan cara
pengendalian yang harus dilakukan pada
pekerjaan non rutin/pekerjaan yang berisiko.
SURAT IJIN KERJA (Permit to Work)
Maksud SIKA adalah untuk mewujudkan upaya persiapan kerja, identifikasi dan pengendalian bahaya, serta komunikasi secara tertulis antara pemberi kerja dan pelaksana pekerjaan untuk menghindari salah pengertian, sehingga pekerjaan dapat terlaksana dengan baik dan aman.
SURAT IJIN KERJA
(Permit to Work)
Pengendalian Adm & Prosedur
1. Memahami tujuan dan manfaat Surat Ijin Kerja (SIKA)
2. Dapat mengisi SIKA dengan benar
3. Dapat memeriksa, menerbitkan, dan menutup SIKA
4. Dapat melaksanakan audit dan mengukur kinerja pekerjaan di lapangan
POKOK BAHASAN
Surat Izin Kerja merupakan 1. Otorisasi (Kewenangan)
2. Pengendalian dan pengawasan kerja sehingga terlaksana
dengan baik dan aman
3. Pertanggung jawaban
4. Penanganan bahaya dan menguraikan aturan yang harus
diikuti
5. Catatan dan dokumentasi
Surat Izin Kerja BUKAN
merupakan
1. Formalitas untuk dapat memulai pekerjaan
2. Kepentingan pemberi izin kerja
3. Jaminan keselamatan kerja dari pemberi izin kerja
4. Penentuan kualitas hasil kerja
1. Pengendalian yang kontinyu terhadap pekerjaan yang sedang berlangsung.
2. Pekerjaan dapat didefinisikan dengan jelas.
3. Petugas yang bertanggung jawab terhadap operasi perusahaan mengetahui dengan jelas pekerjaan yang sedang berlangsung dan segala resikonya.
4. Mengidentifikasi petugas yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan.
5. Mengidentifikasi fungsi yang terlibat terhadap proyek tersebut dan penetapan proses komunikasinya.
6. Pekerjaan dilakukan oleh petugas yang berwenang.
7. Prosedur pengalihan pekerjaan dari status operasi ke pemeliharaan dan juga sebaliknya.
TUJUAN PENERAPAN SIKA
1. Menyatakan dengan jelas ketentuan yang harus dipatuhi.
2. Petugas yang terlibat mengetahui kondisi lapangan/alam dan perubahannya, risiko bahaya, keterbatasan dan waktu untuk melakukan pekerjaan.
3. Prosedur dmana pekerjaan harus diperpanjang melebihi satu shift
4. Prosedur pekerjaan harus ditangguhkan/ditunda
5. Ijin kerja dapat diakses/dibaca dengan mudah oleh semua pihak
6. Catatan tentang kondisi lapangan dan ketentuan yang harus dipenuhi telah dicheck oleh petugas yang berwenang.
TUJUAN PENERAPAN SIKA
Mengapa Permit toWork diperlukan ?
1. Dalam melakukan suatu pekerjaan di
lokasi kerja, para pekerja dapat terpapar
terhadap potensi bahaya.
2. Mengingatkan kepada para pekerja agar
mematuhi dan melakukan precautions
yang telah ditetapkan untuk
mengendalikan potensi bahaya.
Kapan Permit toWork diperlukan ?
Saat melakukan pekerjaan berbahaya (confined
space entry, bekerja di ketinggian, dekat mesin yang
berputar/bergerak, dll).
Saat melakukan perbaikan peralatan berbahaya
(conveyors, lifts, hoists, cranes, dll.)
Saat melakukan perngelasan atau pemotongan panas
di daerah berbahaya.
Saat melakukan pekerjaan di daerah yang
mengandung uap mudah terbakar, uap beracun,
cairan yang korosif, kurang oksigen, temperatur dan
tekanan tinggi.
Saat melakukan pekerjaan non rutin berbahaya yang
belum memiliki prosedur/instruksi kerja.
Apa prinsip dari Permit toWork ?
1. Isolasi harus memadai dan aman.
2. Bahaya yang ada (residual hazards) harus
dikendalikan.
3. Peralatan harus diberi tanda yang jelas.
4. Tanggung jawab yang jelas antara pemberi
izin kerja dan pelaksana pekerjaan.
5. Pihak Pelaksana Pekerjaan harus mendapat
instruksi yang jelas.
6. Pelaksanaan permit harus dipantau.
Manfaat dari Permit toWork ?
Perlindungan Tenaga Kerja
Mencegah kerugian akibat kecelakaan
Meningkatkan sikap tanggungjawab dan
disiplin kerja
Perlindungan hukum (claim) jika terjadi
kecelakaan
Sebagai dasar penyelidikan kecelakaan
Sebagai alat kontrol – pengawasan aspek HSE
Meningkatkan kinerja HSE perusahaan
Jenis Surat Ijin Kerja 1. Surat Izin Kerja Dingin 2. Surat Izin Kerja Panas 3. Surat Izin Kerja Memasuki Ruang Tertutup / Terbatas
– Confined Space Entry 4. Surat Izin Penggalian dan / atau Pergerakan Alat
Berat 5. Surat Izin Kerja Radiasi 6. Surat Izin Kerja Listrik dan Instrumen 7. Surat Izin Penggunaan Peralatan Listrik diatas 50 V
dalam Ruang Tertutup 8. Surat Izin Penutupan Jalan 9. Surat Izin Kerja Bawah Air 10.Surat izin masuk kendaraan ke dalam daerah terlarang 11.Surat izin pemakaian air pemadam 12. ..................dst, sesuai pedoman perusahaan.
CONTOH IJIN KERJA DINGIN (Cold Work Permit)
MEMBUAT BETON
PENGECATAN
PERBAIKAN BANGUNAN, JALAN, PARIT
PERBAIKAN PIPA
MELEPAS FLANGE DAN BAUT, PACKING DLL
SETIAP JENIS PEKERJAAN YANG POTENSIAL TERPAPAR DENGAN BAHAYA-BAHAYA FISIS (Panas, bising, debu, tekanan tinggi, dll)
PENGELASAN, PEMOTONGAN DGN PEMBAKARAN
PENGGERINDAAN
PENYOLDERAN
PENYEMPROTAN DENGAN PASIR (Blasting)
HOT TAPPING PADA JALUR PIPA or TANKI
PEMAKAIAN ALAT-ALAT LISTRIK DAN LAINNYA YANG MENIMBULKAN BUNGA API
PEMECAHAN & PEMBOBOKAN BETON
PEMAKAIAN MESIN YANG DIJALANKAN DENGAN KOMPRESOR
PEMOTRETAN MEMAKAI LAMPU ATAU ALAT-ALAT LAIN YANG TIDAK TERTUTUP RAPAT
CONTOH IJIN KERJA PANAS (Hot Work Permit)
CONTOH IJIN KERJA MEMASUKI RUANG TERTUTUP (Confined Space Entry Permit)
UNTUK MEMASUKI RUANG TERTUTUP YANG
BERPOTENSI KEKURANGAN OKSIGEN ATAU
MENGANDUNG GAS BERACUN, ANTARA LAIN :
Memasuki TANKI, Separator, Drums, Vessels, Boilers
Memasuki Tanki Mobil, RTW, Tangki Kapal (tankers)
Under Ground Sewers, pits, tunnels, (Trenches, ditchs & galian yang dalamnya lebih dari 4 ft)
Penerapan Surat Izin Kerja di Pertamina
(Aplikasi Permit to Work)
1. Pekerjaan pemeliharaan / maintenance besar atau kecil.
2. Pekerjaan inspeksi.
3. Pekerjaan konstruksi.
4. Pekerjaan modifikasi.
5. Proses pembersihan peralatan.
6. Pekerjaan memasuki ruangan tertutup (confined space).
7. Pekerjaan penggalian.
8. Kendaraan memasuki area berbahaya.
1. Pekerjaan rutin yang dilakukan oleh pekerja dari bagian Produksi.
2. Pekerjaan di Fire Station. 3. Pelatihan pemadaman kebakaran (fire training ground).
Pada umumnya SIKA tidak diperlukan pada pekerjaan berikut :
PEKERJAAN YANG TIDAK MEMERLUKAN IJIN KERJA
Blending, Filling
Sampling, Gauging
Penerimaan, Loading, delivery
Pemeliharaan rutin di tempat kerja
Pemeliharaan Kendaraan
Pekerjaan Laboratorium
Pekerjaan warehouse, material handlings
Sebagai kesatuan integritas dokumen dalam SIKA, perlu dilampirkan dokumen pendukung yang dibutuhkan, seperti:
1. Notifikasi pekerjaan, 2. Gambar atau sketsa, 3. Job Safety Analysis, 4. Daftar nama pekerja 5. dan lain-lain.
Komponen Surat Izin Kerja antara lain:
JSA sebagai Kelengkapan SIKA
3 Komponen Pelaksana SIKA, Tugas dan Tanggung Jawabnya
Pihak yang terlibat dalam Surat Ijin Kerja
IjinKerja
Issuing Authority
Perrforming Authority
Safety Advisor
Issuing Authority
Safety Advisor
Performing Authority
FUNGSI TERKAIT
Unsur Operasi :
Pejabat operasi sebagai pihak yang mengeluarkan ijin kerja yang berhak dan berwenang memberikan ijin untuk melakukan sesuatu pekerjaan dalam daerah kerjanya atau disebut juga “Issuing Authority” atau Pejabat Pemberi Ijin (PPI).
Contoh Pejabat Pemberi Ijin antara lain : Kepala Terminal, Pengawas SP/Gas Plant. Pws. Produksi, dll.
Unsur Pelaksana : Petugas yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan baik secara langsung (pelaksana langsung) maupun yang bertindak sebagai pengawas (supervisor). Dalam system ijin kerja disebut juga dengan “Performing Authority“ atau pelaksana pekerjaan. Contoh unsur pelaksana pekerjaan antara lain : Koordinator Proyek/Direksi Pekerjaan Proyek Investasi, Pengawas Teknik, dll.
FUNGSI TERKAIT
Unsur Pengawas (advisor) :
Pihak yang bertindak memberikan saran dan petunjuk dalam pelaksanaan suatu pekerjaan misalnya advis mengenai keselamatan kerja (Safety Advisor), mengenai bahaya listrik mengenai adanya instalasi dibawah tanah dsb.
Pejabat ini bertindak sebagai pengawas dan penasehat terhadap pejabat yang akan mengeluarkan ijin kerja tentang yang perlu diambil dalam menjamin keselamatan selama pekerja berlangsung.
Contoh unsur pengawas antara lain Pengawas HSE, Ahli Teknik setempat .
TUGAS & TANGGUNG JAWAB Petugas Pemberi Ijin
(ISSUING AUTHORITY)
Pelaksana Pekerjaan
(PERFORMING
AUTHORITY)
Pengawas Keselamatan
(SAFETY ADVISOR)
Petugas Pemberi ijin kerja
dalam daerah kerjanya
Petugas bidang teknik atau
pelaksana lain
Petugas dari HSE atau
Engineering
Memberikan ijin kerja dalam
daerah kerjanya
Melakukan suatu pekerjaan
atau kegiatan dalam daerah
operasi
Mengawasi keselamatan
kerja dalam daerah operasi
Mengamankan daerah kerja,
alat dan lingkungan
Melaksanakan saran-saran
dari petugas pemberi ijin
Memberikan saran cara kerja
yang aman
Saran cara yang aman
dalam pelaksanaan
pekerjaan
Menentukan cara atau teknik
melaksanakan pekerjaan
dengan aman
Mengamankan area dengan
lingkungan sekitarnya
termasuk gas berbahaya
Pengawasan selama
pekerjaan berlangsung
Menyiapkan tenaga kerja
yang sesuai dan ahli
Mengamankan alat-alat
keselamatan
Melaksanakan gas test gas
berbahaya
Issuing Authority – Pemberi Ijin
1. Gas Safety Inspector (GSI) 2. Fire Permit Autority
Yaitu pihak operasi atau pengawas daerah/peralatan yang bertindak sebagai pihak yang memberikan ijin melaksanakan suatu pekerjaan yang menyangkut tempat, alat atau lingkungan
Issuing Authority adalah :
Pengawas Operasi Shift superintendent Kepala pabrik Pengawas instalasi dll
Issuing Authority - Pemberi Ijin Gas Safety Inspector (GSI)
Tugas dan Tanggung Jawab Memebebaskan semua perlatan dan proses yang berkaitan dengan
pekerjaan dari semua sumber bahaya dan energi sehingga aman untuk dikerjakan.
Mengamankan peralatan, tempat kerja dan proses untuk keamanan pekerjaan, termasuk memasang sorokan, membersihkan alat, menyetop kegiatan sementara waktu, melakukan isolasi sumber energi dsb.
Menetapkan persyaratan pembuatan JSA. Menetapkan jenis Ijin Kerja. Mengisi Pernyataan Pencegahan Melakukan Monitoring Perubahan- perubahan situasi Pekerjaan Melakukan sosialisasi terhadap aspek bahaya yang harus dihindari kepada
setiap pekerja yang terlibat. Melakukan pemeriksaan terhadap peralatan yang digunakan apakah
sudah sesuai dengan standar keselamatan. Melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan. Membuat laporan kejadian dan investigasi yang dibutuhkan jika ada
kejadian
Performing Authority – Penerima ijin
Ahli Teknik
Yaitu pihak yang melaksanakan pekerjaan yang menyangkut suatu alat, tempat kerja atau fasilitas Pelaksanaan Pekerjaan :
Bagian pemeliharaan/teknik Bagian teknik sipil, listrik atau mekanik Bagian telekomunikasi/IT Bagian Marine/HSE (sebagai pelaksana
pekerjaan) dll
Performing Authority – Penerima ijin Ahli Teknik
Tugas dan tanggung jawab : Melaksanakan pekerjaan dengan aman menyangkut pekerja, peralatan
dan metoda pelaksanaan. Mematuhi semua rekomendasi yang tertuang dalam JSA dan atau kolom
SIKA. Mengawasi secara langsung selama kegiatan kerja berlangsung dan
segera mengambil tindakan jika ditemukan kondisi berbahaya Mengevaluasi pernyataan pencegahan yang telah dilakukan oleh GSI Melakukan sosialisasi cara-cara kerja aman kepada setiap pekerja yang
terlibat Memeriksa kondisi peralatan yang digunakan terhadap pemenuhan
standar keselamatan. Mengawasi dan mengevaluasi terhadap setiap kegiatan yang dilakukan. Melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan. Membuat laporan kejadian dan investigasi jika ada kejadian
Unsur dari GSI/SI Gas Tester
Tugas dan tanggung jawab :
Melaksanakan kalibrasi alat deteksi gas untuk memastikan akurasi pengukuran kandungan gas.
Bertanggung jawab kesiapan siagaan alat deteksi gas. Meminta kalibrasi gas detektor. Bertanggung jawab untuk melakukan pengukuran gas
mudah terbakar/Toxid gas. Melaporkan kandungan gas dalam kaitannya dengan
SIKA. Tanggap terhadap perubahan-perubahan kondisi dan
dapat melakukan tindakan pengamanan atau pemberitahuan kepada seluruh pekerja
Syarat-syarat sebagai Gas Tester adalah :
FUEL
TEMPERATUR
1. Personil yang telah memiliki sertifikat sebagai GasTester.
2. Ditunjuk oleh Kepala Bagian /Pejabat terkait.
3. Memiliki pengetahuan terhadap sifat-sifat gas berbahaya (beracun, mudah terbakar) dll
4. Memahami mengenai alat pengukuran gas yang tepat.
Unsur Pengawas Keselamatan
Safety Advisor
Yaitu pihak yang bertanggung jawab memberikan saran dan petunjuk serta melakukan pengawasan keselamatan selama pekerjaan berlangsung.
Safety Advisor adalah Kepala, Officer, Pws, HSE atau fungsi Tecnical selaku Advisor SIKA Safety Advisor atau Safety Inspector tidak termasuk dalam pejabat yang penandatangan SIKA
Siapa Safety Advisor? Fungsi terkait yang ditunjuk, antara lain : - Fungsi HSE
• Fungsi Listrik • Fungsi Inspeksi • Fungsi IT • Dll yang diperlukan
Unsur Pengawas Keselamatan
Safety Advisor
Tugas dan tanggung jawab
Memastikan SIKA telah berjalan sebagaimana mestinya
Memberikan masukan kepada komponen-komponen pelaksana SIKA
Melaksanakan monitoring selama pekerjaan berlangsung
Meneliti dan meyakinkan akurasi isi SIKA dan semua syarat praktek kerja aman telah dipenuhi
Memberikan rekomendasi cara kerja yang aman
Menghentikan pekerjaan jika dinilai kondisi keselamatan tidak terjamin atau terjadi pelanggaran prosedur
Memberikan pelatihan SIKA dan praktek kerja aman.
Syarat-syarat sebagai Safety Advisor adalah :
1. Personil yang telah memiliki sertifikat sebagai ahli K3 atau sejenisnya baik internasional maupun nasional
2. Personil yang telah teruji melalui catatan kerjanya atas komitmen terhadap HSE.
3. Ditunjuk oleh Kepala Bagian terkait.
4. Memiliki pengetahuan dan informasi akan persyaratan K3 atau praktek kerja aman pada setiap pekerjaan yang akan berlangsung.
5. Mengetahui teknik-teknik atau cara-cara audit
TERIMA KASIH