Upload
dinhdan
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
!2coIf/4fTPERSEPSI GURU TENTANG KBK BIOLOGI
HUBUNGANNYADENGANPEMAHAMAN STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI
(Survei di MA Wililyah Kota Tangerang)
I PERPl)ST/\K/\J;"r~~~~~~;;~--lI Uli\l SY/\HlD ,J/\!<iQJ~rA f
-----------~-___..J
OLEH
ABDUL MUNQIDZ
NIM 10016018054
kbsifilGlsi : , ,.•
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H12008
PERSEPSI GURU TENTANG KBK BIOLOGIHUBUNGANNYA DENGAN
PEMAHAMAN STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI(Survei di MA Wilayah Kota Tangerang)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan KeguruanUntuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Smjana Pendidikan
Oleh
ABDUL MUNQIDZNlM 10016018054
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing IT
>J..,.Nujiyo Miranto, M.PdNIP. 150299933
Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si.NIP. 150222933
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDlKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATIJLLAH
JAKARTA1428 H12007
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi beJjudul "Persepsi Gum teutang KBK Biologi Hubuugannya
dengan Strategi Pembelajaran Biologi (Survei di MA Wilayab Kota Tangerang)"
diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegwuan Universitas Islam Negeri
Syarif HidayatuIIah Jakarta, dan telah dinyatakan Iulus daIam ujian munaqasah pada
tanggal 24 Maret 2008 dihadapan penguji. Oleh karena itu, penulis berhak
memperoleh geIar saJjana (Strata I) daIam bidang Pendidikan BioIogi.
Jakarta, 24 Maret 2008
Panitia Ujian Munaqasah
Ketna Panitia (Ketua JUnisan Pendidikan IPA)
Ir. Mahmud M. Siregar, M.SiNIP. 150222933
Sekretaris (Sekretaris JUnisan Pendidikan IPA)
Baiq Hana Susanti, M.ScNIP. 150299475
Pengnji I
Prof. Dr. Dede Rosyada, MANIP. 150 231 356
Penguji 2
Dr. Zulfiani, M.PdNIP. 150368741
Mengetahui
Dekan,
Tallggal
\CH' cr.t............A~f........~
(
(Habibi, Wardah, Faruk, Fairuz, Sarah, Rajar, Dannissa) yang selalu
rnernberikan sernangat dan dukungannya.
6. Juhji, Marbawi, Muslirnin, Dudu, Sahal, lka, Saleh, Iroh, lib, Edo, bantuan
kalian dalarn penulisan skripsi ini takkan kulupakan. dan ternan-ternan
Jurusan Pendidikan IPA-Biologi angkatan 2000 yang selalu rnernberikan
sernangat dan dukungannya.
Jakarta, 31 Maret 2008
Penulis
DAFTARISI
KATAPENGANTAR 1
DAFTAR lSI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTARBAGAN iv
ABSTRAK ,. v
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah .. , , ,. 7
C. Pembatasan Masalah 7
D. Perumusan Masalah 7
E. Manfaat Penelitian 8
F. Sistematika Penulisan 8
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIlaR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis 10
l. Persepsi Guru tentang KBK 10
2. Pemahaman Guru tentang Strategi Pembelajaran Biologi 14
3. Kurikulum Ber'basis Kompetensi 17
4. Strategi Pembelajaran Biologi 25
B. Kerangka Pileir 34
C. Hipotesis 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian 37
B. Tempat dan Waktu Penelitian 37
C. Metode Penelitian 37
D. Instrumen Penelitian 38
l. Persepsi Guru tentang KBK Biologi 39
2. Pemahaman Guru tentang Strategi Pembelajaran Biologi 41
E. Teknik Pengumpulan Data 45
F. Populasi dan Sampel 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Guru Biologi Madrasah Aliyah 50
I. Jenis Kelamin 50
2. Pendidikan Tertinggi 50
3. Kualifikasi Pendidikan Tertinggi 51
4. Lama Mengajar 52
B. Persepsi Guru Biologi tentang KBK Biologi 52
C. Pemahaman Guru Biologi tentang Strategi Pembelajaran 56
D. Analisis Data 59
E. Interpretasi Data 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 65
B. Saran 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabe] 1. Sifat Item Berdasarkan Daya Pembeda
Tabe] 2. Angka Indeks Korelasi Product Moment secara kasar
Tabel3. Distribusi Frekuensi RelatifKumu1atifPersepsi Guru
Tabel4. Skor Rata-Rata Hasil Analisis Persepsi Guru
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif Pemahaman Guru
Tabel 7. Hasil Analisa Statistik Pemahaman Guru
Tabel8. Prosentase Persepsi dan Pemahaman
Tabel 9. Analisis Korelasioner Antara Persepsi dengan Pemahaman
DAFTAR BAGAN / GAMBAR
Bagan 1. Kerangka Dasar Kurikulum Berbasis Kompetensi
Bagan 2. Kedudukan Silabus dalam Pengembangan Sistem Kurikulum Nasional
Bagan 3. Kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
Bagan 4. Perbandingan Jenis Kelamin Guru Biologi
Bagan 5. Pendidikan Tertinggi Guru Biologi
Bagan 6. Kualifikasi Pendidikan Tertinggi Guru Biologi
Bagan 7. Lama Mengajar Gum Biologi Madrasah Aliyah
Gambar 1. Kontinum Pembelajaran
Gambar 2. Gerak titik dan metode belajar-mengajar dari strategi ekspositori-discoveri
ABSTRACT
This research is titled "Teachers Perceptioll About Competellcy BasedCurriculum (CBC) Biology Correlatioll by Ullderstallding of StrategyBiological Leaming" (Survey at MA of Tallgerallg City). Intake ofsample usetechnique of Multistages area of cluster random sampling. Sample of thisResearch amount 30 people of teacherbiology which gone the round at 17Madrasa Aliya. Data collecting use instrument of perception and test ofunderstanding which have been tested level of validity and reability(alpha=0.8868). Analyses data use technique of frequency distribution,percentage, assess average, and correlation of Product Moment. Result ofresearch indicate that perception teacher men is 43.33% goodness and 16.67%bad, while understanding ofStrategy Biological Learning 53.33% goodness and6.67% bad, it's not far different from mistress perception namely 36.67%goodness and 3.33% bad, while understanding it's 36.67% goodness and 3.33%bad, Assess perception average is 37.70, and assess understanding average is9.73. make an index to correlation Pearson ofequal to 0.959 at Significant 0.05indicating that correlation between Variable is very strong.
Key word: Perception, Teacher Understanding, Competency Based Curriculum(CBC) Biological, and Understanding ofStrategy Biological Learning
ABSTRAK
Penelitian ini berjudui "Persepsi Guru tentang KBK Biologi Hubungannyadengan Pemahaman Strategi Pembelajaran BIologi" (Survei di MA WilayahKota Tangerang). Pengambilan sample menggunakan teknik multi stage areacluster random sampling. Sampel penelitian ini beIjumlah 30 orang guru biologiyang tersebar pada 17 Madrasab Aliyah. Pengumpuian data menggunakaninstrnmen persepsi dan tes pemabaman yang telab diuji tingkat validitas danreliabilitasnya (alpha=0.8868). lUlalisis data menggunakan teknik distribusifrekuensi, persentase, nilai rerata dan korelasi Product Moment. Hasil penelitianmenunjukkan ballwa persepsi guru laki-laki adalab 43.33% balk dan 16.67 tidakbalk, sedangkan pemabaman strategi pembelajaran 53.33% balk dan 6.67% tidakbalk. Tidakjauh berbeda dengan persepsi guru perempuan yakni 36.67% balk dan3.33% tidak balk, sedangkan pemabamaunya 36.67% balk dan 3.33% tidak balk.Nilai rerata persepsi adalab 37.70 dan nilai rerata pemahaman adalah 9.73. Angkakorelasi Pearson sebesar 0.959 pada taraf significansi 0.05 yang menunjukkanbabwa korelasi antara kedua variabel sangat knat.
Kata kund: Persepsi, Pemabaman, Guru, Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) Biologi, Strategi Pembelajaran Biologi
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidik merupakan ujung tombak pendidikan, oleh karena itu ia secara
langsung berupaya mempengaruhi, membimbing, dan mengembangkan
kemampuan siswa agar menjadi manusia yang cerdas, terampil, dan bermoral
tinggi. Dengan demikian setiap pendidik dituntut untuk memiliki kcmampuan
dasar yang diperlukan dalam mendidik dan mengajarkan siswanya. Sebagai
pengajar paling tidak pendidik harus menguasai bahan-bahan yang akan diajarkan
dan terampil dalam hal cara mengajarkannya. Untuk mengajar agar lebih
bermakna dan memberikan hasil yang sebaik-baiknya, malm pendidik hanls
mengetahui kompetensi dan metode serta strategi belajar mengajar yang sesuai
dengan konsep yang akan diajarkan.
Banyak sudah kritikan yang dialamatkan kepada metode pendidikan
fonnal di sekolah-sekolah. Bahkan tidak sedikit yang menilai ballwa sistem
pendidikan yang dikembangkan di Indonesia selama ini suclall ketinggalan jaman.
Selain diclesain sentralistik, sistemnya cenclenmg berlaku unum untuk semua
claerah. Paclahal antara claerah yang satu dengan daerah yang lailmya memiliki
karakteristik yang berbeda. Itulah sebabnya, hams ada perubahan terhaclap sistem
penclidikan. Intinya, bagaimana membuat sistem pencliclikan yang mampu
melahirkan lulusan yang berkualitas dengan memiliki kompetensi dan keahlian
tertentu.
Aclanya kegiatan inovasi dan pembaharuan program pendidikan suclah
menjadi tuntutan clan keharusan, kapan pun dan climana pun. Hal ini mutlak
clilakukan, mengingat pencliclikan dituntut untuk selalu dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta gerak maju jaman menuju
masa depan yang cemerlang. 1 Salah satu unsur penting dari pendiclikan yang perlu
dilakukan inovasi dan pemballaruan adalah pengembangan pendekatan clan
2
strategi pembalajaran, yang dalam pelaksanaannya hams ditopang oleh
manajemen yang tepat.
Sebuah hasil inovasi pembelajaran dalam pendidikan di Indonesia yaitu
mulai dberlakukannya pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Competence
Based Curriculum) atau yang biasa disebut KBK, yang berorientasi pada
kecakapan hidup (Life Skill). Dikembangkannya KBK menuntut keprofesionalan
guru dalam mengembangkan inovasi proses pembelajaran agar pembelajaran tidak
sentralistik dan membosankan.
Seorang pendidik hams mampu menumbuhkembanglcan potensi diri dan
bakat peserta didilc, sehingga mampu mencan dan menemukan ilmu
pengetahuannya sendiri. Tugas pendidik bukan mencurahkan dan menyuapi
peserta didik dengan ilmu pengetahuan, tetapi mereka hanya sebagai motivator
dan fasilitator dalam pendidikan.2 Oleh \carena itu, pendidilc tidalc hanya
mengemas dan mengarahkan mata pelajaran bagaimana mereka (peserta didik)
harus belajar untulc ulangan, tetapi lebih jauh lagi menurut UNESCO bahwa
pendidilcan harus didasarkan pada empat pilar yaitu: belajar untuk mengetahui dan
menemulcan sesuatu (learning to live together).3
Sebelum pendidilc (guru) mampu memfungsilcan diIi sebagai motivator
dan fasilitator pendidilcan, terlebih dahulu ia hams mampu mempersepsilcan
Icurikulum yang kemudian diaktualisasikannya dalam proses pembelajaran.
Aktualisasi Icurilculum ke dalam proses pembelajaran memerlukan sebuah proses
pemahaman dalam strategi pembelajaran.
Proses pembelajaran biologi tidak hanya menekankan penguasaan
Icumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip
prinsip saja tetapi juga mempakan suatu proses penemuan dengan cara mencari
talm dan memahami tentang alam secara sistematis. Dalam KBK biologi SMA
dan MA dikatakan bahwa pendidikan biologi menekankan pada pemberian
2 Deny Suwarja, KBK, Tantangan Profesionalitas Guru?, Internet: 30 September 2003,http://ww.artikeVus/dsllwarja.htrn-9k
3 Soediiarto. Pendidiknn Nm~innn) r;p/wC7ni rVnhnnfl Mpl1f'prAn{'lmn J(aldA""r",, R",n"""'n rim.
4
Rerlen (dalam Sholahudin: 2001) menyarankan agar pembelajaran sains/biologi
dapat mengembangkan sikap ilmiah (scientific attitude) seperti sikap ingin tahu
(curiosity), kebiasaan mencari bukti sebelum menerima pemyataan (respect for
evidence), sikap luwes dan terbuka dengan gagasan ilmiah (flexibility), kebiasaan
belianya secm'a kritis (critical eflection), dan sikap peka terhadap makhluk hidup
dan lingkungan sekitar (sensitivity to living thing and environment). 8
Oleh karena itu setidaknya ada 9 kompetensi khusus yang perlu dimiliki
oleh seorang guru MIPA dalam kegiatan pembelajaran.9 Pertama, mampu
menguasai materi pelajaran, kedua, mampu mengelola kelas dan laboratorium,
ketiga, mampu mengelola program pembelajaran, keempat, mampu menggunakan
medialsumber belajar yang berwawasan lingkungan, kelima, mampu menguasai
landasan pendidikan, keenam, mampu mengelola interaksi belajar mengajar sesuai
dengan metoda yang tepat untuk pembelajaran, ketujuh, mampu mengembangkan
keterampilan proses sains, kedelapan, mampu menilai prestasi belajar, (termasuk
skill kerja laboratorium), dan kesembilan, mampu menggunakan metoda ilmiah
dalam penelitian.
Seorang guru profesional dituntut untuk dapat menampilkml keahlian
didepan kelas. Salah satu komponen keahlian itu adalah kemampuan untuk
menyampaikan pelajaran kepada Slswa atau peserta didik. Dntuk dapat
menyampaikan pelajaran dengan efektif dan efisien, guru perlu mengenal
berbagai jenis strategi pembelajaran sehingga dapat memilih pembelajaran
manakah yang paling tcpat untuk suatu bidang pelajaran. IO
Tuntutan ideal KBK biologi tersebut di atas hal1.1S ditunjang dengan
kemampuan guru dalmn mempersepsikan KBK biologi itu sendiri sehingga
mampu menerapkmmya dalam proses pembelajaran di sekolah dengan
menggunakan strategi-strategi pembelajaran tersendiri sesuai dengan keadaan dan
8 Arif Shotahudin, Jurnal Pelldidikall dall Kebudayaan, No. 322, Tahun ke-7, November2001, Pemberdayaan Mata Pelajaran IPA dalam Dpaya Menumbuhkembangkan Sikap PositifTerhadap Lingkungan, (Jakarta: Balitbang, Depdiknas, 2001)
9 Rukaesill Ahmad, dkk, Penillgkalan ProJesionalilas Guru Madrasah Aliyah se-DK1.Jnlrnrtn .c.:::prnilnlr!lTC"'... "'C'''' ...... " }.,f .... ...t_............ t. A1~••_L ..1_ ••• T""l'YT"'>' ....... ,. ....... -- - . --"
5
kondisi sekolah masing-masing. Penggunaan strategi pembelajaran menuntut
sebuah pemahaman dari seorang guru itu sendiri sebelum diaktualisasikan.
Alasan peneliti melalcukan penelitian ini didasarkan pada: (I) Kegiatan
pembelajaran di sekolah tidak terlepas dari peran serta guru sebagai ujung tombak
keberhasilan, (2) Persepsi guru tentang KBK biologi mempakan salah satu
prasyarat dalam mengaktualisasikan kurikulum tersebut kedalam sebuah proses
pembelajaran, dan (3) Pemahaman strategi pembelajaran biologi merupakan
Iangkah awal dalam upaya mengaktualisasikan KBK biologi di sekolah.
Berdasarkan latar belakang itulah penulis mencoba untuk mengadakan
penelitian mengenai persepsi guru tentang KBK biologi dan hubungamlya dengan
pemahaman strategi pembelajaran biologi, dengan mengambil judul penelitian
Persepsi Guru Tentang KBK Biologi Hubungannya Dengan Pemahamall
Strategi Pembelajaran Biologi.
B. Idelltifikasi Masalah
Beranjak dari berbagai masalah yang telah disebutkan di atas, maka dapat
diidentifikasi masalall-masalah berikut: I) Apakah implementasi KEK biologi
memerlukan seorang guru yang profesional serta memiliki kompetensi tertentu di
bidangnya? 2) Apakah sebelum KBK diaktualisasikan ke dalam proses
pembelajaran, perlu adanya pemahaman tentang KBK itu sendiri? 3) Sejauh mana
persiapan guru dalam menghadapi kurikulum baru tersebut? 4) Bagaimana
persepsi guru tentang KBK biologi? 5) Bagaimana strategi pembelajaran yang
akan diterapkan guru dalam menyambut KBK dengan kondisi sekolah masing
masing? 6) Apakah perbedaan persepsi tentang KBK biologi akan mengakibatkan
perbedaan hasil proses pembelajaran di sekolah? 7) Apalmh pemahaman tentang
strategi pembelajaran biologi merupakan langkah awal dalam mengaktualisasikan
KEK biologi? 8) Apakah terdapat hubungan positif antara persepsi guru tentang
KBK biologi dengan pemahaman strategi pembelajaran biologi?
6
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan Identifikasi Masalah di atas dan agar peneHtian beIjalan
dengan baik dan terarah, maka peneliti hanya membatasi penelitian pada
hubungan persepsi guru tentang KBK biologi dengan pemahaman strategi
pembelajaran biologi.
D. Perumusan Masalah
Dad batasan penelitian tersebut di atas maka rumusan masalalmya adalah
apakah terdapat hubungan antara persepsi guru tentang KBK biologi dengan
pemahaman guru tentang strategi pembelajaran biologi?
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi:
I. Calon Gum (mahasiswa), menambah pengetahuan persepsl dan
pemahaman gum terkait dengan KBK dan strategi pembelajaran biologi di
Madrasah Aliyah.
2. Guru, menambah khazanah pengetahuan persepsi guru tentang KBK
biologi dan pemahaman guru tentang strategi pembelajarannya yang
disesuaikan dengan kondisi sekolah dimana ia mengajar.
3. Sekolah, sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya kepala sekolah
dalam mengelola sekolah yag terkait dengan sarana dan prasarana yang
ada.
F. Sistematika Pellulisan
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan acuan baku dari buku
pedoman penulisan skripsi, tesis, dan disertasi, yang diterbitkan oleh UIN Jakarta
Press dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN yang terdiri dari Latar Belakang Masalah,
Identifikasi Masalah, Pemmusan Masalah, Manfaat Penelitian, dan
Sistematika Penulisan.
BARIl
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Persepsi Guru tentang KBK
a. Pengertian Persepsi
Menurut Robbins (dalam Rivai), persepsi diartikan sebagai proses aktif
dalam menyerap, mengatur, dan menafsirkan pengalamannya secara selektif,
dimana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera
mereka agar memberikan makna sehingga memberikan kesan atau pandangan
seseorang tentang objek tertentu. 1 Persepsi disini dapat diartikan sebagai
kemampuan seseorang untuk membedakan, mengelompokkan, atau juga
memfokuskan objek.
Sementara, Abdul Gani Ishak (dalam Yusuf) mendefinisikan persepsl
sebagai tanggapan, pandangan atau perasaan seseorang terhadap sesuatu perkara
mengikuti pengetahuan yang ada pada orang tersebut2 Pendapat ini sangat
dipengaruhi oleh latar belakang, pengalaman, lcepercayaan dan pegangan nilai
seseorang.
Sedangkan Robbins (1995) memberikan batasan persepSI dengan:
"perception is a process by which individuals organize and inte/pret their sensory
impression in order to give meaning their environment ,,) (proses dimana individu
mengorganisasi dan menginterpretasi kesan inderawi dalam usaha memberi arti
lingkungmmya). Batasan ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Douglas.4
Perception is the process through which raw sensation from theenvironment are interpreted using knowledge and understanding of theworld. so that they become meaning/ill! experiences"
I Veithzal Rivai. Efektivitas Praktik Bahasa Inggris (Survei di STIE se-Jakarta 2001).Jurnal Pendidikan dOll Kebudayaan. No. 035. lahun ke-.• (Jakarta: Balitbang Depdiknas. 204)
2 Mohd YusufB. Hj. Mohd Sharif, Kajian Persepsi Guru-guru Sekolah Menengah TerhadapGaya Kepemimpinan Pengetua Serta Iklim Sekolah Terhadap Persepsi Guru di Daerah Kangar.Perls, Internet htlp://www.moe.gov.my/-mpp?Yusof.hlm. 10 Agustus 2004
3 Robbins. S.P, Essen/ial of Organizational Behavior, (London: Prentice Hall Inc. 2000),-:lrd D..I "LT 'l,c'
9
Persepsi disini berarti suatu proses yang melalui sensasi kasar dari
Iingkungan sekitar yang sudah diinterpretasikan dengan menggunakan
pengetahuan dan pemahaman tentang dunia, sehingga menghasilkan pengalaman
yang bermakna. Dari pendapat tersebut jelaslah bahwa persepsi sangat
dipengaruhi oleh latar belakang, pengalaman, kepercayaan dan pegangan nilai
seseorang.
Djapri (1995) memberikan pengertian persepsi sebagai suatu kemampuan
individu untuk mengamati dan mengenal perangsang (stimulus), sehingga
berkesan menjadi pemahaman, pengetahuan, sikap, dan tal1ggapan-tanggapan.5
Sementara Irwal1to (1994) mengatakan bahwa persepsi adalah proses diterimanya
rangsang (objek, kualitas, Imbul1gan antara gejala maupun peristiwa) sampa!
rangsang itu disadari dan dimel1gerti. Proses pel1elimaan ral1gsang ini disebut
penginderaan (sensation).6 Dari pengertian ini, tedapat unsur interpretasi terhadap
rangsang-rangsal1g yang diterima individu sehingga interpretasi il1i menyebabkan
individu menjadi subjek dari pengalamalmya sendiri.
Luthal1 menjelaskan persepsi sebagai berikut:
"The perceptual process can be defined as a complicated of selection,organization, and interpretation. Although perception depend largelyupon the senses ofraw ofdata, the cognitive process may filter, modifY, orcompletely change these data ,,7
Menurutnya persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu interaksi yang
rumit dari penyeleksian, pengorganisasian, dan penafsiral1, meskipun persepsi
tergantul1g pada il1dera, proses kognitif kemungkil1an teljadi penyaril1gan
modifikasi atau mengubah data secara tuntas.
b. Faktol"-faktol" yang Mempengal"Uhi Pel"sepsi
Menurut Davidoff dan Linda L., ada beberapa faktor yang mempel1garuhi
persepsi diantaranya adalah:
5 Djapri Basri, Persepsi Guru terhadap Implementasi Program Pendidikan Ganda diKotamadya Banjarmasing, Jurnal Pelldidikall dall Kebudayaall, No. 041, Tail,//! ke-., Internethttp://www.depdiknas.go.idlJnrnaV41/Djapri.htm. 10 Agnstus 2004
6 T.... 'nr.f .... ;11~1, n_:1__ 1__." rr. /T_1 ' ........... .-. ." ~ ._.
10
a. KesadaranJika individu sedang merasa bahagia maka lagu yang biasa diperdengarkanoleh pemancar radio terdengar begitu merdu, tetapi jika sedang bersedihmaka lagu yang sarna mungkin membosankan.b. IngatanBerperan dalam persepsi menurut atman-aturan tertentu. Dalam rangkapemberian arti, orang cenderung untuk terus membandingkan penglihatan,suara, dan penginderaan lainnya dengan ingatan-ingatan pengalaman laluyang mirip.c. Proses InfonnasiIndividu dapat memutuskan dan menentukan data mana yang akandihadapi berikutnya, dibandingkan dengan situasi yang lalu dan saat itu,lalu membuat interpretasi dan evaluasi.d. BahasaDapat mempengaruhi kognisi dan membetikan bentuk pada persepstsecara tidak langsung.e. Pengujian HipotesisMempakan komponen pusat persepsi yang mengolah informasi.8
Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa persepsi seseorang tentang
sesuatu dipengaruhi kebiasaan yang sering dijumpai, seperti: kesadaran, ingatan,
dan proses infOlmasi. Sedangkan bahasa dan pengujian hipotesis merupakan
faktor yang mempengaruhi persepsi secat'a tidak langsung.
Sementara itu, Sondang P. Siagian menyebutkan ada tiga faktor yang
dapat mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu: diri orang yang bersangkutan,
sasaran persepsi, dan situasi.
a. Diri orang yang bersangkutanApabila seseorang melihat sesuatu dan berusaha memberikan interpretasitentang apa yang dilihatnya itu, hal ini dipengaruhi oleh karakteristikindividual yang turut berpengaruh seperti sikap, motif, kepentingan, minat,pengalaman dan harapan.b. Sasaran persepsi tersebutSasaran itu biasanya berupa orang, benda atau peristiwa. Sifat sasaran itubiasanya berpengaruh terhadap persepsi orang dalam melihatnya.c. SituasiPersepsi harus dilihat secara kontekstual, yang berarti dalam situasi manapersepsi itu timbu1.9
8 Davidoff, Linda. L., Psikologi Suatu Pellgantar, (Jakarta: Ertangga, 2001), Edisi ke-2,1,1.,.1 1 hI ..... 1'2'1 ,}'lA
11
Pendapat yang hampir sarna dikemukakan oleh Singgih. Menurutnya,
faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah: motif, kesediaan dan harapan,
intensitas rangsang, kontras serta pengulangan.
a. MotifMotif adalah faktor internal yang dapat menerima perhatian. Adanya motifdapat menyebabkan munculnya keinginan individu melakukan sesuatu dansebaliknya.b. Kesediaan dan harapanHal ini akan menentukan pesan mana yang akan dipilih untuk diterima.Selanjutnya bagaimana pesan yang akan dipilih itu akan ditata dandiinterpretasikan.c. Intensitas rangsangKuat lemahnya rangsang yang diterima akan sangat berpengamh terhadapindividu.d. KontrasSesuatu yang sangat berbeda dcngan sekelilingnya dan menarik perhatian.e. PengulanganSuatu rangsang yang muncul atau teljadi secara bemlang-ulang akanmenarik perhatian sebelum ia mencapai titikjenuh. 1O
Sedangkan menumt Irwanto, faletor yang mempengamhi persepsi adalah:
perhatian yang seleletif, ciri-ciri rangsang, nilai-nilai kebutuhan individu, serta
pengalaman.
Sementara menumt Slameto, perbedaan persepsi ini dapat ditelusuri pada
adanya perbedaan-perbedaan individu, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan
dalam sikap atau perbedaan dalam motivasi. 11
Berdasarkan pada berbagai pendapat tersebut di atas, maka dapat
dikatakan bahwa persepsi seseorang terhadap sesuatu objek dapat dipengamhi
oleh motif, pengalaman, intensitas, rangsangan, perhatian yang selektif, nilai dan
leebutuhan yang dimiliki individu.
10 Singgih Dirgagullarsa, Penganlar Psikologi, (Jakarta: Sumber Widya, 2003), Cet.Ke-5,
12
2. Pemahaman Guru tentang Strategi Pembelajaran Biologi
a. Pengertian Pemahaman
Pemahaman berasal dan kata "paham" dalam Kamus Bahasa Indonesia
berarti "proses, cara, pembuatan, mematuhi, atau memahamkan"l2. Ada beberapa
pakar yang mendefinisikan pemahaman diantaranya, De Bono yang mengartikan
bahwa pemahaman merupakan cara berpikir vertikal yang memiliki sifat selektif,
analisis, dan bemrutan. Apabila pemahaman belum dikuasai, maka tingkatan
kognitif yang lebih tinggi tidak dapat dikuasai. 13 Menumt Biehler, pemahaman
ditunjukkan dengan kemampuan untuk melakukan komunikasi dalam berbagai
bentuk, menafsirkan alam, dan mengartikan diagram14
Definisi pemahaman menumt Sujiono adalah kemampuan seseorang untuk
mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan dingat. Dengan
kata lain memahami adalah mengetahui sesuatu dan dapat melihatnya dari
berbagai segi15
Pemahaman merllpakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih
tinggi dari ingatan dan hafalan. 16 Menurut Gordon yang dikutip Mulyasa
pemahaman adalah kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu. 17
Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan seseorang mampu
memahami arti atau konsep, sitllasi, serta fakta yang diketahuinya.
Menumt Winkel (dalam Sukiniarti), pemahaman diartikan sebagai
kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari. 18
Kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari suatll bacaan,
mengubah data yang disajikan dalam bentuk tertentu ke bentuk yang lain, seperti
12 Dinas Pendidikan Nasional, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2002), edisi II. hIm. 8I I
13 Edward De Bono, Belpikir Lateral, (Jakarta: Binarnpa Aksara, 2004), h. 3314 Biehler Robert F., Psychology Applied to Teaching, (New York: Houghton Mifflin,
2002), h. 215IS A. Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo, 2004), h. 3216 Ibid, h.3217 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kampetensi, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2004),
h. 39
13
membuat perkiraan tentang kecendemngan yang nampak dalam data tertentu,
seperti grafik.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Guru
MenUiut Bloom seperti dikutip Yamin, perkembangan manUSla dibagi
l11enjadi tiga ranah yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dikenal sebagai
taksonol11i Bloom. Faktor-faktor yang l11empengamhi pemahaman dalam
taksonomi Bloom, ditel11patkan pada ranah kognitif tingkat kedua, lebih tinggi
kualitasnya dibandingkan del1gan pengetahuan. 19
Lebih lanjut Bloom menjelaskan bahwa di dalam pel11ahaman mencakup
tiga dil11ensi pel11ahaman, yaitu:
a. Translasi: yaitu kesanggupan memahami makna yang terkandung didalamnya,
misalnya meneljel11ahkan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.
b. Interpretasi: yaitu l11empakan pemahaman yang mampu l11enerangkan atau
menyimpulkan hasil dari suatu komtmikasi, misalnya memahami grafik yang
berhubungan dengan dua objek yang berbeda.
c. Ekstrapolasi: yaitu meluasnya kecendemngan mel1ggunakan data untuk
menentukan kesimpulan, pengamh dan hasil serta menerangkan sesuatu,
kesanggupan melihat dibalik yang tertulis, tersirat, dan tersurat serta
meluasnya wawasan.
Apabila gum telah l11el11ahami materi selanjutnya ia hams memahami
kurikulum yang meliputi segala aspek yang mendasarinya.20 Berdasarkan
beberapa definisi diatas, jelas bahwa pemahaman adalah sebuah proses yang
diawali dengan belajar, karena dengan belajar diperoelh pembahan yaitu
pengetahuan, sikap, keterampilan, kebiasaan, pengalaman, minat, dan
penghargaan/penyesuaian diri lcearah yang lebih baik. Adapun indikator
pemahaman pada dasamya sama yaitu dengan l11emahami sesuatu berarti
seseorang dapat mempertahankan, membedakan, menduga, meneranglcan,
menafsirlcan, memperkirakan, menentulcan, mempeduas, menyimpulkan,
menganalisis, memberi contoh, menulis kembali, l11englclasifikasi,
19 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kampetellsi, (Jakarta: Gaung Persada
14
mengaplikasikan dan mengikhtisarkan. Indikator tersebut menunjukkan bahwa
pemahaman mengandung makna lebih luas/lebih dalam dari pengetahuan.
3. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
a. Konsep Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Biologi
Kompetensi dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai
nilai dasar yang dapat direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan tems menems
memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai dasar melakukan sesuatu?l Kurikulum Berbasis
Kompetensi tidak bertujuan untuk membentuk lulusan (output) yang memiliki
pengetahuan sebanyak-banyaknya, melainkan lulusan yang dapat menggunakan
pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari demi mencapai kebutuhan
hidupnya.22
Dasar pemikiran untuk menggunakal1 konsep kompetensi dalam
kurikulum mel1umt Pusat Kurikulum sebagai berikut:
I. Kompetensi berkenaan dengan kemampuan Slswa melakukan sesuatudalam berbagai konteks.
2. Kompetensi menjelaskan pengalaman belajar yang dilalui Slswa untukmenjadi kompeten.
3. Kompetensi mempakan hasil belajar (learning out comes) yangmenjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui prosespembelajaran.
4. Kehandalan kemampuan siswa melakukan sesuatu hall.1S didefinisikansecara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melaluikineJja yang dapat diukur.23
Sebelul11 jauh mendefinisikan Kurikulul11 Berbasis Kompetensi, perlu
sedikit disinggung pengertian kurikulum. Kurikulul11 l11enumt Hamdani Mu'in
(2003) adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang merupakan
instrumen penting dalam proses pencapaian tujuan pendidikan.24 Sedangkan
2J Pusal Kurikulum, Kurikulum Berbasi Kampe/ensi, (Jakarta: Balilbang, 2002), him. I22 Yacob Suparta Asman, Kurikulum Berbasi Kampe/ells;, KOMPAS, Senin 3 November
2003, hIm. 502J Pusal Kurikulum, Op. Ci/., hIm. I
15
menurut Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Azyumardi Azra (2003),
mengatakan bahwa kurikulum mempakan pemandu utama bagi penyelenggaraan
pendidikan secara formal, yang menjadi pedoman bagi setiap guru, kepala sekolal1
(madrasah), dan kerangka (framework) pendidikan dalam pelaksanaan tugas-tugas
k I 'h'25mere a se 1an- arl,
Secara tenninologi istilah Kurikulum Berbasis Kompetensi banyak
diartikan sebagai versi, diantaranya yang diungkapkan oleh Rukaesih Ahmad,
yang mendefinisikan KBK sebagai format yang menetapkan apa yang diharapkan
dapat dicapm oleh siswa dalam setiap tingkatan yang menggambarkan kemajuan
siswa menuju kompetensi yang lebih tinggi dan menetap, sedangkan kompetensi
adalah suatu kemampuan tentang apa yang sepantasnya dapat dilakukan siswa
secm'a tems menerus dalam suatu kajian/mata pelajaran pada suatu tingkat
tertentu,26 Sementara, Abdurrahman Shaleh (2003) menyatakan bahwa KBK
adalah perangkat standar program pendidikan yang dapat mengantarkan siswa
untuk menjadi kompeten dalam berbagai bidang kehidupan yang dipe1ajarinya,27
Demikian pula dengm1 Dede Rosyada (2004) yaI1g menyatakan bahwa
KBK pada hakekatnya mempakan penguatan terhadap kebijalmn kurikulum
sebelumnya yang berbasis tujuan dan juga menekankan pencapaian kompetensi
kompetensi dengan rumusan tujuan instruksional atau pembelajaran pada setiap
pokok bahasan, tujuan kurikulum untuk setiap mata pelajaran dan rumpun mata
pelajaran, serta tujuan instruksional untuk setiap jenis dm1 jenjang sekolah,28
Sedangkan menumt A. Syafi'i (2003), KBK adalah perangkat standar program
pendidikan yang dapat mengantarkan siswa untuk menjadi kompeten dalam
berbagai bidang kehidupan yang dipelajarinya, Bidang kehidupan yang dipelajari
25 Azyumardi Azra, Strategi Pengembangan Kurikulum Madrasah Aliyah Dalam .eraOtonomi Daerah dan Desentralisasi Pendidikan, lNOVASl Kurikulum, Edisi I, Tahull 2003, him. I,Makalah disampaikan pada acara seminar dan lokakarya "Implementasi KBK di Madrasah Aliyah,Hotel Aryaduta, Jakarta 10-11 Juni 2003
26 Rukaesih Ahmad, dkk, Pellillgkatall Profesiollalitas Guru Madrasah Aliyah se-DKlJakarta, Semiloka Kerjasama Madrasah Aliyah dengan FMIPA UNJ, 29-20 Januari 2002
27 Abdurrahman Shaleh, Kebijakall Kurikulum Madrasah, (makalah), (Jakarta: DepartemenAgama,.2003)
16
tersebut memuat sejumlah kompetensi siswa dan sekaligus hasil belajamya
(learning oul comes).29
Dilihat daTi beberapa definisi diatas maka yang dimaksud dengan KBK
Biologi adalah suatu fomlat atau konsep yang telah ditetapkan dan diharapkan
dapat dicapai oleh peselia didik tentang apa yang sepantasnya dicapai dalam suatu
kajian mata pelajaran biologi pada suatu tingkat telientu.
b. Kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki
empat komponen, yaitu Kurikulum dan Hasil Belajar, Penilaian Berbasis Kelas,
Kegiatan Pembelajaran, dan Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah.
Sebagaimana terlihat pada bagan I
Kurikulum dan HasilBelajar
PengelolaanKurikulum Berbasis
Sekolah
->Kurikulum Berbasis
Kompetensi
<.---
Penilaian BerbasisKelas
DKegiatan Belajar
Mengajar
Bagan 1Kerangka Dasar Knrilmlnm Berbasis Kompetensi
(Sumber; Pliskur, Balitbang Depdiknas, Pengembangan Silabus KBK, 2002 him. 3)
17
a. Kurikulum dan Hasil Belajar
Kurikulum dan hasil belajar (KHB) memuat perencanaan pengembangan
kompetensi peserta didik yang perlu dicapai secara keseluruhan sejak lahir sampai
18 tahun. Kurikulum dan Hasil Belajar (KHB) ini memuat kompetensi hasil
be1ajar, dan indikator dari Taman Kmlak-kanak dan Raudhatul Athfal (TK dan
RA) sampai kelas XII (TK dan RA sampai 12). KHB memberikan suatu rentang
kompetensi dan hasil belajar siswa yang bermanfaat bagi guru-guru pendidikan
pra-dasar untuk menentukan apa yang hams dipelajari siswa, bagaimana mereka
seharusnya dinilai (dievaluasi), dan bagaimana pula pelajaran disusun. KHB
dibagi menjadi satu mmpun pelajaran yang terdiri atas Pendidikan Agama,
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Sains, IImu Sosial, Bahasa
Inggris, dan Bahasa Asing lainnya, Kesenian, Pendidikan Jasmani, Keterampilan,
serta Teknologi Informasi dan Komunikasi 30
b. Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian Berbasis Kelas memuat pnnslp, sasm'an, dan pelaksanaan
penilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas
publik melalui penilaian terpadu dengan kegiatan pembelajaran dikelas (berbasis
kelas) dengan mengnmpulkan kelja siswa (portopolio), hasil karya (produk),
penugasan (proyek), kinerja (perfOimance), dan tes tertulis. Penilaian ini
mengidentifikasi komponen atau hasil belajar yang telah dicapai dan memuat
pemyataan yang jelas tentang standar yang hams dan telah dicapai serta peta
kemajuan belajar siswa dan pelaporan.
c. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran memnat acnan atan gagasan-gagasan pokok
tentang pembelaj aran untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan serta
gagasan-gagasan pedagogis (snasana didaktik, metodik, dan psikologis) dan
andragogis (suasana belajar yang kondusif sesuai dengan situasi) yang mengelola
pembelajaran agar tidak teIj adi mekanistik sesuai perkembangan kemmnpuan
slswa.
18
d. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah
Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolab memuat berbagai pola
pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lain untuk meningkatkan
mutu hasil belfljar. pola ini dilengkapi dengan gagasan pembentukan jaringan
kurikulum (curriculum council), pengembangan perangkat kurikulum antara lain
dengan silabus, pembinaan professional tenaga kependidikan dan sumber daya
lainnya untuk meningkatkan mutu hasil belfljar, serta pengembangan sistem
informasi kurikulum (website). Kedudukan pengembangan silabus dalam
pengembangan kurikulum nasional dapat dilihat pada bagan 2 berikut.
PUSAT
DAERAH
Konteks Pendidikan• Pembangunan Daerah,
Pembangunan berkelanjutan,Kompetensi Standar,Kehidupan Demokratis
• Perkembangan IImu &Pengembangan KBKTeknologi Informasi, Ekonomi
Serbasis Pengetahuan, HAM
1Landasan
Rekonseptualisasi Kurikulum SerbasisFilosofis f-
Pancasila Kurikulum ......."'. Kompetensi
L, Kompetensi Penilaian Kegiatan I-& Hasil Selajar Serbasis Kelas Pembelajaran
Pengembangan H Seleksi Materi H Implementasi f--. Pemantauansilabus (berdiversifikasi) Kurikulum Kurikulum I······
Pengelolaan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Bagan 2
Kcdudukan Pcngcmbangan SHabus Dalam Pcngcmbangan Sistcm Kurikulum Nasional
(Sumbcr: Puskur, Balitbang Dcpdiknas, Pellgemballgall Silabus KBK, 20021t11l1. 5)
20
suatu jenjang pendidikan. Kompetensi rumpun pelajaran mempakan kinerja yang
hams dicapai ketika siswa menyelesaikan suatu mmpun pelajaran yang terdiri dari
satu mata pelajaran atau lebih. Sedangkan kompetensi dasar mata pelajaran
mempakan pemyataan minimal atau memadai tentang pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata pelajaran tertentu31
Kompetensi tersebut hams dilatih dan dialami oleh siswa secara maju dan
berkelanjutan seiring dengan perkembangaIUlya untuk menjadi mahir berkinelja
dalam memecahkaIImasalah.
d. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi
Berdasarkan KBK Biologi SMA dan MA, terdapat enam standar
kompetensi yaitu kemampuan untuk: I) mengagungkan kebesaran dan kekuasaan
Tuhan YME, 2) melakukan kerja ilmiah, mempunyai sikap dan nilai ilmiah, 3)
mendemonstrasikan pemahaman tentang biologi, 4) mengaplikasikan konsep
biologi ke bentuk teknologi sesuai dengan harapan masyarakat tanpa hams
merusak lingkungan, 5) memecahkan masalah yang berkaitan dengan masalah
biologi, dan 6) mencintai dan menjaga kelestariaIl lingkungan. 32
e. Silabus dan Komponennya
Silabus merupakan seperangkat rencana daII pelaksanaan pembelajaran
beserta penilaiaIUlya. Oleh karena itu, silabus hams disusun seCaI'a sistematis dan
berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target
pencapaian Kompetensi Dasar. Beberapa komponen silabus minimal yang dapat
mcmbantu dan membantu para guru dalam mengelola pembelajaran, antara lain
adalah:
I) Kompetensi Dasar, penempatan komponen kompetensi dasar dalam.,jsilabus sangat disarankan, karena hal ini akan sangat berguna untukmengingatkaII para gum seberapa jauh tuntutan target kompetensi yanghams dicapai oleh para peserta didik.
2) Basil Belajar, hasil belajar mencerminkan kemampuan peserta didik dalammemenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satukompetensi dasar.
21
3) Indikator, indikator mernpakan kompetensi dasar yang 1ebih spesifik.Apabila serangkaian indikator dalam Kompetensi dasar sudah tercapai,maka berarti target Kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi.
4) Langkah Pembelajaran, langkah pembe1ajaran memuat rangkaian kegiatanyang harns dilakukan oleh guru secara bernrntan untuk mencapai tujuanpembelajaran. Penentuan urutan langkah pembelajaran sangat pentingartinya bagi materi-materi yang memerlukan prasyarat tertentu. SeIain itu,pendekatan pel11belajaran yang bersifat spiral (mudah ke sukar, kongkretke abstrak, dekat ke jauh) juga memerlukan umtan pel11belajaran yangterstruktur. 33
4. Stl-ategi Pel11belajaran Biologi
a. Strategi Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, anak adalah sebagai subjek dari dan objek
dari kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, inti proses pel11belajaran tida1c lain
adalah kegiatan belajar anak didik dalam mencapai suatu tujuan pel11belajaran.
Pada hakekatnya tujuan pembelajaran adalah "perubahan" yang terjadi dalam diri
seseorang setelah berakhimya melakukan aktivitas belajar. Walaupun tidak semua
perubahan tennasuk kedalal11 kategori belajar34
Sama halnya dengan belajar, l11engajar pun pada hakikatnya adalah suatu
"proses ", yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar
anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik dalam
melakukan proses belajar. Pada tahap selanjutnya mengajar adalah proses
l11emberikan bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses
belajar35
Peranan guru sebagai pembimbing bertolak dari cukup banyaknya anak
didik yang bermasalah. Dalam belajar ada anak didik yang mencerna bahan, ada
anak didik yang sedang mencema bal1an, dan ada pula anak didik yang lamban
mencema bahan pelajaran yang diberikan oleh gum. Ketiga tipe anak didik ini
33 Pusat Kurikulum, Pengembanga/l Silabus Kuriku/um Berbasis Kampetensi, (Jakarta:Balitbang, 2002), Wm. 12
34 Aswan Zain dan Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: RinekaCipta, 2002), Cet. Ke-2, him. 44
23
digunakan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang memiliki ftmgsi
sebagai perlengkapan, pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan; 6)
sumber, yaitu segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana
bahan pelajaran tersebntdidapat; dan 7)evaluasi, cyaitu su.atu tindakan atan proseS
untuk menentukan nilai dari sesuatu.39
c. KIasifj!<JJsi StrategiPllmb.elll,jaran
Adabebef(!Pa dasar yang <ijgull<Jkan u l1.1uk menl,';klasifIk:asikan strategi
pembelajaran,diantaranya:
a. Berdqs(JrklJ/Jb,!1IfjlkpelJ(le!fatannya
1. Expositori.dan DiscoverilInkuiti
Basil penelitian Edwin Fentondiketl1J:lUibahwa strategi pembelajaran yang
banyak digunakan oleh para guru, bergerak pada satu garis kontinum yang
digambarkan sebagaiberjkut:
Exposition4.
(all cues)
pirect -Pit?~llssion
(question as cues)
Discovery~
(no cues)
G~m"~r 1. KQlJtimunPembelajaran
Dari gambar di atas diketl\hui bl\hwa pjung paling kid adalah expositori
yangberarti guru hanya memberikall informasi yang berupa teori,
generalisasi, hukum atau dalil beserta bukti yang mendukung. Siswa hanya
menerima saja infonuasi yang diberikan oleh guru. Pembel1\iaran telah
diolah oleh guru sehingga siap disaillpaikan kepada siswa, dan siswa
diharapkan belajar darLjnformasi yang diterimanya.40
. Suatu saat guru dapalmenggunakanstrategi pembelajarandengan metode
ekspositori, begitu juga. dengandiscovery/inquiry. Sehingga suatu ketika
ekspository-discovery/inquiry dapat berfirocgsi sebagai strategi
pembelajaran, tetapi SUl\tu ketika juga 1:>erftmgsi sebagai metode
pembelajaran. Diagraill titik-titik dl\n metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru-siswl\ dapatdigambarkan sebl\gai berikut:
39 ASVI'an Zain dan Syaiful Diamarah. OD. cit. h. 48-60
25
4. Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA
Siswa pada hakikatnya memiliki potensi atau kemampuan yang belum
terbentuk secara jeIas, maIm kewajiban gumlah untuk merangsang agar
mereka mampu menampilkan potensi itu, betapa pun sederhananya. Para
gum dapat menumbuhkan keterampilan para siswa sesuai taraf
perkembangannya, sehingga mereka memperoleh konsep. Dengan
mengembangkan keterampilan-keterampilan memproses perolehan, siswa
akan mampu menemulcan dan mengembangkan sendiri fakta dan lconsep
serta mengembanglcan sikap dan nilai yang dituntut. Proses pembelajaran
seperti itulah yang dapat menciptalcan siswa belaj ar aktif.
b. Berdasarkall pellgelol/lpokall siswa
Strategi pembelajaran yang dipilih oleh gum hams disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran serta materi tertentu. Ada materi yang sesuai untuk proses
belajar secara individual, ada pula yang lebih tepat untuk proses belajar secm'a
berkelompok. Ditinjau dari segi waktu, keterampilan, alat atau media serta
perhatian gum, pembelajaran yang berOlientasi pada kelompolc kadang
kadang lebih efelctif.
c. Berdasarkall kecepa(all l/lasillg-lIlasillg siswa
Pada saat tertentu siswa dapat diberi kebebasan untuk memilih materi
pelajaran dengan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka
masing-masing. Strategi memungkinlcan siswa untuk belajar lebih cepat bagi
mereka yang mampu, dml bagi mereka yang kurang, akan belajar sesum
dengan batas kemmnpuamlya. Misalnya dengan pembelajaran modul.
d. Berdasarkall kel1lal/lpuall
Pengelompolckan yang homogen hams didasarkan pada kemampuan siswa.
Bila pada pelaksanaan pembelajaran untulc mencapai tujuan tertentu siswa
hams dijadikan satu kelompok maka hal itu mudah dilaksanakan. Siswa akan
mengembangkan potensinya secara optimal bila berada di sekeliling teman
yang hampir sama tingkat perkembangan intelektualnya.
26
e. Berdasarkan persamaatlminat
Guru perlu membelikan kesempatan kepada slswa untuk berkelompok
berdasarkan kesamaan minat. Pengelompokkan ini biasanya terbentuk atas
kesamaan minat dan berorientasi pada suatu tugas atau pemlasalahan yang
akan dikerjakan. 42
d. Macam-macam Teknik Penyajian dalam Pembelajaran
Dalam buku Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Martinis Yamin,
membagi teknik (metode) penyajian dalam pembelajaran menjadi: ceramah,
eksperimen, demonstrasi, tanya jawab, penampilan, diskusi, studi mandiri,
pembelajaran terprogram, latihan bersama ternan, simulasi, pemecahan masalah,
studi kasus, insiden, praktikum, proyek, bemlain peran, seminar, simposium,
tutorial, deduktif, induktif.43 MenUlut hemat penulis yang cocok untuk
pembelajaran sainslbiologi adalah:
I. Eksperimen dan Demonstrasi
Eksperimen adalah suatu cara ll1engaj ar dimana siswa melakukan suatu
percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil
percobaarmya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan
dievaluasi oleh guru.44 Sedangkan demonstrasi merupakan ll1etode mengajar
yang sangat efektif untuk menolong siswa ll1encari jawaban atas pertanyaan
pertanyaan seperti bagaimana cara membuatnya? Terdiri dari bahan apa?
Bagaimana cara mengatumya? Melalui pengamatan induktif dan sebagainya.45
Metode ini hampir sejenis dengan eksperimen, bedanya siswa hanya melihat
apa yang dikeIj akan oleh guru. 46
2. Pemecahan Masalah (brainstorming)
Merupakan metode yang merangsang berpikir dan menggunakan wawasan
tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Guru
42 Noorhadi Th. dan Sri Anitah Wiryawan, op.cit., hIm. 3-743 Martinis Yamin, Slrategi Pembelajaran Berbasis Kompe/ellsi, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2004) Cet. ke-2, him. 64-7844 Roestiyah, Strategi Belajar Mengqjar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), Cet. ke-6, hIm. 8045 Hasibu.n dan Moedjiono, Proses Belqjar Mengajar, (B.ndung: Rem.i. Rosdakarva.
27
disarankan hanya melihat jalan pikiran yang disampaikan oleh siswa, pendapat
siswa, serta memotivasinya untuk mengeluarkan pendapat mereka.47
3. Praktikum
Guru melatih siswa dalam penggunaan alat-alat yang telah diberikan
kepadanya serta hasil yang dicapai mereka (peserta didik). Kemudian siswa
membuat laporan sebagai hasil dari praktikumnya.
4. Proyek
Merupakan pemberian tugas kepada semua siswa untuk dikeJjakan secara
individual. Siswa dituntut untuk mengamati, membaca, meneliti. Kemudian
siswa dimintakan membuat laporan dari tugas yang diberikan kepada mereka
dalam bentuk makalah.
5. Deduktif dan Induktif
Deduktif dimulai dengan pemberian penjelasan tentang prinsip-prinsip lSI
pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapamlya atau contoh
contohnya dalam situasi tertentu. Sedangkan induktif, dimulai dengan
pemberian berbagai kasus, fakta, contoh, atau sebab yang mencerminkan suatu
konsep atau prinsip. Kemudian siswa dibimbing untuk berusaha keras
mensintesiskan, menemukan, atau menyimpulkan prinsip dasar dari konsep
tersebut.
6. Diskoveri (penemuan) dan Inquiri
Discoveri merupakan proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu
konsep atau suatu prinsip. Proses mental misalnya: mengamati, menjelaskan,
mengelompokkan, dan sebagainya, sedangkan konsep misalnya: bundar,
segitiga, demokrasi, dan sebagainya. Sedangkan inquiri merupakan perluasan
dari discoveri. Artinya inquiri mengandung proses mental yang lebih tinggi
tingkatannya. Misalnya: merumuskan problema, merancang eksperimen,
melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat
kesimpulan, dan sebagainya.
PEHPUST/\YANI UTAMAUIN SYAHID ,JAKI\RT/\
28
B. Kerangka Pikir
Kegiatan pembelajaran di sekolah tidak terlepas dari peran serta guru
sebagai ujung tombak keberhasilan. Meskipun Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) Mata Pelajaran Biologi merupakan suatu bentuklformat kurikulum yang
sangat bagus untuk diterapkan atau direalisasikan dalam bentuk kegiatan
pembelajaran di sekolah, akan tetapi apabila guru salah mempersepsikan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Mata Pelajaran Biologi itu sendiri, maka
hasilnya (output) dari proses pembelajaran lersebut dipastikan tidak akan berhasil.
Persepsi gum tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mata
pelajaran biologi merupakan salah satu prasyarat dalam mengaktualisasikan
kurikulum tersebut dalam sebuah proses pembelajaran. Persepsi guru tentang
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Mata Pelajaran Biologi ini akan sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagaimana dijelaskan oleh beberapa ahli
psikologi yakni Davidoff dan Linda L. (2001), Sondang P. Siagian (2002), dan
Singgih (2003) yang mengatakan bahwa persepsi seseorang terhadap sesuatu
dipengaruhi oleh kesadaran, ingatan, proses, infonnasi, bahasa, pengujian
hipotesis, diri orang yang bersangkutan, sasaran persepsi tersebut, situasi, motif,
kesediaan dan harapan, dan intensitas rangsang, kontras, pengulangan, perhatian
yang selektif, ciri-ciri rangsang, nilai-nilai dan kebutuhan individu, pengalaman,
perhatian, set, kebutuhan, sistem nilai, Cili kepribadian, dan gangguan jiwa
seseorang.
Dengan adanya persepsi seseorang yang tinggi tentang Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) Mata Pelajaran Biologi, l1laka diharapkan dapal
memberi pemahaman yang tinggi pula terhadap strategi pel1lbelajaran biologi.
Sehingga diduga adanya hubungan positif antara persepsi guru tentang KBK Mata
Pelajaran Biologi dengan pemahaman strategi pembelajaran biologi. Sel1lakin baik
tingkat persepsi seseorang tentang KBK Mata Pelajaran Biologi l1laka sel1lakin
paham pula strategi pembelajaraIl1lya. Hubungan tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan pene1iti, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan Persepsi Guru
tentang KBK Biologi dengan Pemahaman Strategi Pembelajaran Biologi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah (MA), yang berada di
Kotamadya Tangerang, Banten. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan dalam
rangka pengul11pulan data yang berlangsung selama dua bulan terhitung mulai
bulan Januari 2006 sampai bulan Februari 2006.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk Jems penelitian survei dengan menggunakan
analisis korelasioner, yaitu menganalisa derajat hubungan yang terjadi antara
variabel X dengan variabel Y berdasarkan besar kecilnya koefisien korelasi. 1
Artinya, penelitian ini dimaksudkan untuk mencari hubungan antara satu variabel
dengan variabel y~.ng lain melalui pengul11pulan data, l11engolah dan menganalisis
selia mengal11bil kesimpulan.
Alasan peneliti l11enggunakan metode ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau beberapa
variabel.
2. Penelitian ini tidak menuntut subjek penelitian yang terlalu banyak.
3. Perhatian penelitian ditujukan kepada variabel yang ditujukan. 2
Adapun variabel yang dimaksud adalah:
I Ary D., Jacobs, L.e., dan Razavieh, A., [ntrodction to Research in Education (3'h ed),(New York: Rinehart and Winston) dalam Jurnal Teknolozi Pembelaiaran: Teori dan Penelitinll
31
I. Persepsi guru tentang KBK Biologi merupakan variabel independen
(bebas) yang memberikan pengaruh terhadap hasil, atau sering disebut
dengan variabel X.
2. Pemahaman strategi pembelajaran biologi merupakan variabel dependen
(terikat) yang diberikan pengaruh oleh variabel X, atau sering disebut
dengan variabel Y.
D. Instrumen PeneHtian
Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik secara obj ektif.3 Instrumen yang
dimaksud ada!ah kuesioner yang berisi sejumlah pernyataan persepsi guru tentang
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mata pelajaran biologi dan tes
pemahaman guru tentang strategi pembelajaran biologi.
Pernyataan-pemyataan yang mengatakan suatu persepsl gum tentang
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mata pelajaran biologi, disusun
berdasarkan suatu referensi yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
untuk penelitian.
Instmmen disini terbagi kedalam dua bagian, yaitu bagian A, dan bagian
B. bagian A adalah instrumen yang berisi persepsi guru tentang Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) mata pelajaran biologi, dan bagian B adalah
instmmen yang berisi tes pemahaman gum tentang strategi pembelajaran biologi.
1. Persepsi Guru Tentang KBK Bio!ogi
a. Definisi Konseptual
Persepsi pada hakekatnya adalah kel11al11puan sadar seseorang dalam
l11enenl11a, mengenal, l11engetahui, l11engorganisasi (mengelol11pokkan,
l11engatur, menyeleksi, membedakan, menggolongkan), mel11berikan
l11akna atau nilai terhadap sesuatu sehingga mampu menginterpretasi,
l11el11prediksi, l11emberikan keputusan terhadap sesuatu tersebut.
32
b. Definisi Operasional
Persepsi yang dimaksud adalah kemampuan seorang guru biologi dalam
menenma, mengenal, mengetahui, mengorganisasi, memberikan makna
atau nilai tentang KBK biologi sehingga mampu menginterpretasi,
memprediksi, dan memberikan keputusan terhadap KBK, yang meliputi
pengertian dan pemahaman terhadap konsep KBK, karakteristik KBK,
prinsip dan pengembangan KBK, implementasi KBK, dan indikator
keberhasilan KBK.
Pengukuran persepsi sebagai variabel X dilakukan melalui angket yang
didasarkan pada penyekalaan Likert dengan menentukan korelasi antara
skor item dengan skor total responden. Skala Likert ini digunakan untuk
mengukur persepsi guru biologi tentang Kmikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) mata pelajaran Biologi. Pemberian skor untuk setiap pernyataan
didasarkan pada telmik yang dijelaskan oleh Edward (1975)4, yaitu sebagai
berikut:
Skor Nitai Angket Variabel X
Pernyataan Positif (+) Pernyataan Negatif (-) Skor
Sangat Setuju (SS) Sangat Tidak Setuju (STS) 5
Setuju (S) Tidak Setuju (TS) 4
Ragu-ragu (R) Ragu-ragu (R) 3
Tidak Setuju (TS) Setuju (S) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) Sangat Setuju (SS) I
c. Kisi-kisi Instrumen
Disusun berdasarkan pada definisi konseptual dan operasional, yaitu
kemampuan seorang guru biologi dalam menenma, mengenal,
mengetahui, mengorganisasi, memberikan makna atau nilai tentang KBK
biologi sehingga mampu menginterpretasi, memprediksi, dan memberikan
keputusan terhadap KBK.
33
Variabel IndikatorPernyataan
JumlahPositif Negatif
Menerima 1, 11 2
Mengenal 2 I
Mengetahui 5, 12 2Persepsi
Mengorganisasi 9,3,4 3
Menginterpretasi 7,13 10 3
Mel11prediksi 6, 8, 14 3
2. Pemahaman Guru Tentang Strategi Pembelajal'an Biologi
a. Definisi Konseptual
Pel11ahaman hakekatnya adalah kemampuan untuk menangka makna dan
arti dari bahan yang dipelqiari sehingga dapat memberikan asumsi bagi
individu secara umum.
b. Definisi Operasional
Pemahaman yang dil11aksud adalah pemahaman guru biologi tentang
strategi pembelajaran biologi, yakni kemampuan seorang guru biologi
dalam menangkap malcna dari bahan atau konsep yang dipelqiarinya.
Sedangkan untuk mengukur pemahaman guru tentang strategi
pembelajaran biologi dilakukan melalui tes pemahaman (ranah kognisi).
Dalam hal ini, instrumen disusun dalam bentuk tes objektif pilihan
berganda dengan empat pilihan (option) yang dikembangkan dari tes
pemahaman strategi pembelajaran biologi di Universitas Terbuka.
c. Kisi-kisi Instrumen
Variabel Indikator Pertanyaan Jumlah
Menjelaskan 1,4, 13 3
Menguraikan 2,6, 10, 14 4Pemahaman
Merumuskan 3, 7, 8, 9 4
Menyimpulkan 5,11,12 3
34
Adapun prosedur atau langkah-langkah yang ditempuh dalam angket ini
adalah sebagai berikut:
1. Mencari indikator-indikator yang menjadi dasar dalam penyusunan butir
butir pemyataan.
2. Menyusun rancangan angket, kemudian mengkonsultasikannya kepada
dosen pembimbing untuk diberikan saran serta pendapatnya dan
selanjutnya disusun angket yang sebenamya setelah diadakan perbaikan.
3. Melalui uji coba angket kepada 20 orang responden untuk menguji
validitas dan uji reliabilitas dari instrumen tersebut.
Agar tes dapat memenuhi fungsinya, maka tes harus memenuhi beberapa
persyaratan, yaitu:
1. Dapat dipercaya, artinya sebagai alat ukur selain harus memberikan hasil
ukur yang tepat, juga harus memberikan hasil ukur yang smna setiap kali
mengukur hal yang sarna.
2. Dapat diperbandingkan, artinya dapat dibandingkan antara satu kuantitas
atau kualitas dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Validitas, artinya tes tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur. 5
Untuk menentukan baik buruknya suatu item diperlukan paling sedikit dua
kriteria, yaitu:
I. Indeks Kesukaran Item atau Tara!Kesukaran (TK), dan
2. Indeks Validitas Item atau Daya Pembeda (DP)
Untuk menentukan indeks kesukarm1 ini ada beberapa macam, namun
dalam penelitian ini digunakan skala rata-rata, yaitu dengan jalan menentukan
perbandingan seluruh subjek. Apabila indeks kesukaran tersebut mempunyai nilai
dibawah 0,10 dan diatas 0,90 maka item tersebut dianggap tidak bisa digunakan.
Temyata, dati 15 item tes seluruhnya memenuhi syarat, karena indeks
kesukarannya terletak diantara 0,385 < Tk < 0,731 akan tetapi ada suatu item yang
tidak baik sehingga hanls dibuang.
5 Muhartopo, M., Pemahaman tentang Energi Matahari dan Persepsi terhadap PendekatanTelpadu dalam Pengajaran IPA (Studi pada Mahasiswa FPMIPA-IKlP Bandung yang mengambil
35
Validitas disini merupakan nilai diskriminasi diantara responden yang
diatas dan yang dibawah, sehingga item ini bisa membedakan antara responden
yang mampu menjawab item tersebut dengan benar atau memenuhi tujuan item
tersebut dengan respondeu yang tidak bisa menjawab item dengan benar atau
tidak memaharni maksud dari item tersebut.
Dalam menghitung taraf kesukaran dan daya pembeda tiap soal dari tes
1111, perIu terIebih dahulu mengelompokkan hasil tes tersebut menjadi tiga
kelompok berdasarkan rangking dari keseluruhan skomya yang diperoleh. Ketiga
kelompok yang dimaksud adalah:
I. Kelompok pandai atau Upper Group (27% dari rangking bagian atas)
2. Kelompok kurang atau Lower Group (27% dari rangking bagian bawah)
3. Kelompok sedang atau Middle Group (46% rangking bagian atas)
Didalam analisa soal atau item diperIukan kelompok pandai (Upper
Group), dan kelompok kurang pandai (Lower Group), sedangkan kelompok
sedang dibiarkan.
Menurut Garret (dalam Muhartopo) dengan harga DP>0,20 sudah cukup
untuk memenuhi kriteria untuk membedakan antara kelompok yang berprestasi
dengan kelompok yang kurang berprestasi.6 Dari hasil uji coba pada 24
responden, terdapat satu item ymlg tidak baik sehingga keberadammya dibuang.
Sedangkan menumt Stanley (dalam Muhartopo), daya pembeda disini untuk tiap
soal atau item memberikan interpretasi sebagai berikut:
Tabell
Sifat Item Berdasarkan Daya Pembeda
Daya Pembeda Sifat Item
> 0,40 Itemnya sangat baik
0,30 - 0,39 Itemnya cukup, tapi mungkin perIu perbaikan
0,20 - 0,29 Itemnya dapat digunakan, tetapi membutuhkan perbaikaIl
< 0,19 Itemnya jelek, sebaiknya dibuang, direvisi atau digaIlti(Sumber: Muhartopo, M., Tesis, Fakultas PascasalJana!KIP Bandung, 1986)
(
36
Dari tabel tersebut diatas ditunjukkan bahwa semakin besar harga daya
pembedanya, maIm semakin baik Item tersebut atau semakin Valid.
Untuk menentukan reliabilitas suatu dapat digunakan dengan metode
Kuder-Richardson yaitu dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh dua
orang ahli measurement yang bemama Kuder dan Richardson. Koefisien
korelasinya terkenal dengan KR. 21 dan KR. 20.
Menurut Kuder dan Richardson, reliabilitas suatu tes dihilung dengan
mencan:,
KR.21 r= ~(St- -n pq )n -1 S 2
t
Untuk: n = Jumlah Item dalam tes
S, = Standar deviasi untuk setiap les
P Mean (rata-rata) dibagi jumlah Item
q I-p
Menurut Conny Semiawan Stanboel (dalam Muhartopo), apabila harga
r>0,50 maka les tersebut reliabel. 7 Setelah diuji reliabilitasnya, maka seluruh
sampel dalam ujicoba ini reliabel ditunjukkan dengan harga r = 0,864. Harga r
hasil tersebut lebih dari r tabel (0,864 > 0,50), sehingga dapat dikatakan tes
tersebut reliabel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui sejumlah
instrumen (kuesioner) yang disebar atau dibagikan kepada semua guru biologi
yang ada di Madrasab Aliyah Wilayab Kotamadya Tangerang, seperti yang ditulis
Blexter bahwa kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
37
paling luas pemakaiannya dalam penelitian sosia1.8 Terlebih dahulu dilakukan
checking sebelum dilakukan pengumpulan seluruh instmmen, sehingga tidak ada
satu instrumen yang tidak diisi atau kosong sarna sekali.
Pengukuran persepsi sebagai variabel X dilakukan melalui angket yang
didasarkan pada penyekalaan Likert dengan menentukan korelasi antara skor item
dengan skor total responden. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur persepsi
guru biologi tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mata pelajaran
biologi.
Sedangkan untuk lllengukur pemahaman guru tentang strategi
pelllbelajaran biologi sebagai variabel Y dilakukan melalui tes pemahaman (ranah
kognisi).
F. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.9 Sedanglcan salllpel adalah
sebagian dari populasi. 1o Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru biologi
Madrasah Aliyah (MA) di Kotamadya Tangerang, sedangkan sampel penelitian
l11engikuti aturan yang ditetapkan oleh Guy seperti yang dikutip Sudjiyono, yaitu
untuk penelitian korelasional batas minimal sal11pel berjumlah 30 responden. 11
Oleh karena pendapat tersebut maka sampel penelitian diambil sebanyak 30 orang
guru biologi.
Pengambilan sampel dilalcukan dengan teknik Multistage Area Cluster
Random Sampling. Maksudnya adalah sebagai berikut: Kotamadya Tangerang
memiliki 16 Madrasah Aliyah (2 Madrasah Aliyah Negeri dan 14 Madrasah
Aliyah Swasta). Adapun guru yang l11engajar mata pelajaran biologi berjumlah 40
orang sehingga cukup memadai untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini seluruh guru biologi Madrasah Aliyah yang terdapat di
Kotamadya Tangerang dijadikan sampel penelitian.
8 Larane Blexter, et.aL, How to Research, (Buckingham: University Press, 2001), hIm. 1799 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), Cet. ke-l0,
hIm. 115
38
G. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis dengan
teknik statistik regresi sederhana dan korelasi sederhana (product moment).
Penggunaan statistik regresi dan korelasi disini dilakukan dengan bantuan
komputer melalui software SPSS 11.5 for Windows, karena lebih efektif dan
efisien. Sebelum diakukan teknik analisis dan uji hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri atas: uji normalitas, uji homogenitas,
dan uji linearitas.
1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk menentukan nonnal atau tidaknya distribusi data
penelitian. Uji yang digunakan adalah Uji Kolmogorof-Smimov dimana data
dinyatakan normal apabila harga Fhi'ung < F'abel pada taraf signifikansi 0,05 atau
5%.12
2. Uji Homogenitas
Uji ini dilakukan untuk menguji kesamaan-kesamaan dua buah vanans
populasi yang berdistribusi nOlmal. Uj i homogenitas data yang digunakan
adalah uji Bmilett dimana data dinyatakan homogen apabila Fhi'ung < F'abel
pada taraf signifikansi 0,05 atau 5%.13
3. Uji Linearitas
Uji ini dimaksudkan untuk melihat apakah regresi yang diperoleh ada artinya
jika dibuat kesimpulan mengenai hubungan persepsi guru tentang KBK
biologi dengan pemahaman strategi pembelqiaran biologi. Uji linearitas ini
dengan menggunakan tabel ANOVA.
Untuk melakukan hipotesis: "terdapat hubungan antara persepsi guru
tentang KBK biologi dengan pemahaman strategi pembelajaran biologi"
digunakan telmik regresi dan korelasi sederhana (Product Moment) dengan
rumus:
12 I Made Putrawan, Penf!:Ujian Hipotesis dalam Penelitian-venelitian Sosial. (Jakarta:
39
N2:XY - (2:X) (2:Y)rxy = -,===:===:======:=====::=
~[N2:X 2 _ (2:X) 2 ][N2:Y 2 _ (2:Y) 2 ]
Dimana,
rxy = angka indeks korelasi "r" product moment
N = jumlah responden (number ofcases)
XY= jumlah perkalian antara skor persepsi (X) dan skor pemahaman (Y)
X = jrnnlah seluruh skor persepsi (X)
Y = jumlah seluruh skor pemahaman (Y)
4. Memberikan interpretasi terhadap rxy, yaitu:
a. Interpretasi kasar atau sederhana yang mencocokkan hasil perhitungan
dengan angka "indeks korelasi" product moment seperti tabel 2 dibawah
ini:
Tabe12
Angka Indeks Korelasi Product Moment Secara Kasar
(Sumber: Anas SudjlOno. Penganlar SIal/Silk Pend/d/k, (Jakarta: Gramedla, 2003), hIm. 180)
Besarnya "r"Interpretasi
Product Moment
0,00 - 0,20 Terdapat hubungan yang sangat lemah antara variabel Xdan variabel Y
0,20 - 0,40 Terdapat hubungan yang lemah antara variabel X danvariabel Y
0,40 - 0,70 Terdapat hubungan yang sedang antara variabel X danvariabel Y
0,70 - 0,90 Terdapat hubungan yang kuat antara variabel X danvariabel Y
0,90 - 1,00 Terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel X danvariabel Y
.. . . . .
b. Memberi interpretasi dengan cara berkonsuItasi pada tabel "r" product
moment, menguji kebenaran
diajukan, manakah yang
memperbandingkan besamya
atau kepalsuan dari hipotesa yang telah
benar Ho atau HI? Dengan jalan
"r" yang diperoleh dari perhitungan (ro)
40
dahnlu mencari derajat kebebasan (db), dengan rumus: Df= N-nr, dimana:
N = Number ojcases, dan nr = banyaknya variabeI yang dikorelasikan.
5. Menghitung besamya pengaruh variabeI X terhadap variabeI Y dengan cara
menentnkan kadar tidak ada korelasi, dengan rumus: K = JI:r dan
menghitung persentase dengan rumns: E = 100 (1 - K)
6 M h· . 'fik . k I . d r;;;:;. eng Itnng Slgnl I anSI ore aSI, engan rumus: t = ~"n -1
7. Menghitung Indeks deterrninasi, dengan rumus: 1= JK 101- JK",
JK_101
8. Menghitnng Koefisien deterrninasi, dengan IUmns: KD = rx/ x 100%
BABIV
BASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Profil Guru Biologi Madrasah Aliyah
Data mengenai profil guru biologi Madrasah Aliyah di Wilayah Kota
Tangerang diperoleh melalui penyebaran instrumen pengumpul data di 20
Madrasah Aliyah. Guru biologi yang menjadi sampel dalam penelitian ini
sebanyak 30 orang dengan kualifikasi sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin
pr20%
l N=30
fiikl~J
Bagan 4Perbandingan lenis Kelamin Guru BiologiMadrasah Aliyah Wilayah Kota Tangerang
Dari bagan 4 dapat dilihat bahwa frekuensi guru biologi laki-laki untuk
Madrasah Aliyah Wilayah Kota Tangerang sebanyak 80%, sedangkan guru
biologi perempuannya sebanyak 20%.
2. Pelldidikan Tertinggi
Dari hasil survei diperoleh data pendidikan tertinggi guru yang mengajar
mata pelajaran biologi di Madrasah Aliyah Wilayah Kota Tangerang sebanyak
70% (21 orang) lulusan Strata Satu (SI) dari berbagai disiplin ilmu, dan 30% (9
orang) lulusan Diploma Tiga (D3). Data selengkapnya terlihat pada bagan berikut:
42
~30
Bagan 5Pendidikan Tertinggi Guru Biologi
Madrasah Aliyah Wilayah Kota Tangerang
3. Kualifikasi Pendidikan Tertinggi
Dari hasil survei diperoleh data kualifikasi pendidikan tertinggi guru
biologi Madrasah Aliyah Wilayah Kota Tangerang untuk Strata Satu sebesar 40%
(12 orang) berasal dari kependidikan biologi, 23% (7 orang) berasal dari biologi
murni, dan 7% (2 orang) berasal dari non kependidikan biologi. Sedangkan untuk
guru biologi yang berasal dari Diploma Tiga (D3) sebesar 20% (6 orang) berasal
dari biologi murni, dan 10% (3 orang)
jelasnya perhatikan bagan berikut:
40%
35%30%
25%20%
15%10%·
5%
0%
berasal dari non biologi. Dntuk lebih
~end:JI!ll 81 sains081 umumo D3 sainsI!!l D3 non sains
~30
Bagan 6KualifIkasi Pendidikan Tertinggi Guru Biologi Madrasah Aliyah
Wilayah Kota Tangerang
43
4. Lama Mengajar
Lama mengajar guru biologi di Madrasah Aliyah Wilayah Kota Tangerang
adalah sebagai berikut, selama 2 tahun 20% (6 orang), 3 tahun 10% (3 orang), 4
tahun 30% (9 orang), dan lebih dari 4 tahun 40% (12 orang). Dntuk lebihjelasnya
lihat bagan berikut:
> 4 tahun ,40%· ---
40%35% --...._--30% _. 4 tahu
30%25%· .-20% __2 tahun _'_
15%·
10% -5% ._-
0%1
f
IB 2 tahun03 tahun04 tahun0> 4 tahun
N=30
Bagan 7Lama Mengajar Guru Biologi
Madrasah Aliyah Wilayah Kola Tangerang
2. Persepsi Guru Biologi Tentang KBK Biologi
Persepsi guru tentang KBK biologi lebih ditekankan pada beberapa
dimensi dalam KBK, seperti Ketercapaian Kompetensi, Sumber Belajar, Sistem
Penilaian, Silabus, Fungsi Guru, Mastery Leaming, dan Sumber Daya Pendukung.
Pemyataan-pemyataan persepsi guru tentang KBK biologi dalam
instrumen penelitian ini berjumlah 14 item dengan perincian 10 item merupakan
pernyataan positif dan 4 item pemyataan negatif. Jadi skor maksimum responden
dalam persepsi ini adalah 5 x 14 = 70, sedangkan skor minimumnya adalah I x 14
= 14.
Dari hasil pene1itian, diperoileh skor data persepsi guru Madrasah Aliyah
Wilayah Kota Tangerang tentang KBK biologi sebagaimana tertera pada tabel
Tabel3
Distribusi Frekuensi RelatifKumulatifPersepsi Guru
Tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Biologi
rerata (X) Frekuensi % Valid % %kumulatif
22 2 6.7 6.7 6.7
26 1 3.3 3.3 10.0
29 3.3 3.3 13.3
32 3.3 3.3 16.7
33 1 3.3 3.3 20.0
34 3 10.0 10.0 30.0
35 3 10.0 10.0 40.0
36 1 3.3 3.3 43.3
37 4 13.3 13.3 56.7
39 2 6.7 6.7 63.3
40 2 6.7 6.7 70.0
41 3.3 3.3 73.3
42 2 6.7 6.7 80.0
45 3.3 3.3 83.3
46 1 3.3 3.3 86.7
47 2 6.7 6.7 93.3
50 1 3.3 3.3 96.7
58 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
10
'iii 8c.~ 6.:.:2! 4II.
2 Mean = 37.7SId. Dev. = 7.764
0 N =30
20 30 40 50 60
Gr~k 1.
J.lh::tnO'r~rn l=i'rpvnpnd pp.""A",,,,i ~llr ..
44
45
Rentangan persepsi guru tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Biologi dari yang negatif sampai yang positif dapat digambarkan sebagai berikut:
20 30 40 50 60 70 80 90 100
I 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5
I I I ISTS TS RR S SS
Baik 0 Tidak Baik
Selanjutnya data tersebut diatas dianalisis dengan mencari skor rata-rata
dari item instrumen sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel4.Skor Rata-rata Hasil AnaHsa Persepsi Guru
Tentang Kurikulum Berbasis Komnetensi (KBK) BiologiSkor Dalam
Persepsi yang diukur dalam Kurikulum Rata-rata Std.Rata-rata rentangan
Berbasis Kompetensi (KBK) Biologi Std. Error Deviasiitem persepsi
1 2 3 4 5
Ketercapaian kompetensi siswa 2.667 0.15413 0.84418 tdk baik
Sumber belajar 2.767 0.16388 0.89763 tdk baik
Sistem penilaian 2.700 0.16010 0.87691 tdk baik
Silabus 2.800 0.16884 0.92476 tdk baik
Fungsi guru 2.900 0.18785 1.02889 tdk baik
Pengaruh laboratorium IPA 2.533 0.17109 0.93710 tdk baik
Belajar tuntas 2.700 0.16713 0.91539 tdk baik
Sumber daya pendukung 2.733 0.17243 0.94443 tdk baik
Pemberian peluang peserta didik 2.567 0.17736 0.97143 tdk baik
Situasi dan kondisi sekolah 2.533 0.17768 0.97320 tdk baik
Keharusan penerapan KBK 2004 2.667 0.18152 0.99424 tdk baik
Tiga ranah kognitif, afektif, psikomotor 2.500 0.18414 1.00858 tdk baik
Asumsi silabus sama dengan sampel 2.900 0.18785 1.02889 tdk baik
Prediksi keberhasilan KBK 2004 2.733 0.15854 0.86834 tdk baik
Kompetensi dasar mata pelajaran 2.767 0.16388 0.89763 tdk baik
Pengembangan silabus dalam KBK 2.800 0.16884 0.92476 tdk baik
Pengaruh sekolah dalam KBK 2.733 0.17243 0.94443 tdk baik
Situasi dan kondisi guru 2.533 0.17109 0.93710 tdk baik
Kompetensi tamatan 2.900 0.18785 1.02889 tdk baik
46
Skor rata-rata untuk persepsi guru tentang KBK biologi adalah 37.70
dengan standar deviasi 7.764, j ika dikonsultasikan terhadap rentan persepsi, maka
skor 37.70 tersebut terletak pada kriteria tidak setuju, sehingga pemyataan
responden dalam hal ini persepsi guru tentang KBK biologi bersifat tidak baik.
Demikian pula dengan beberapa dimensi dalam KBK biologi, semua responden
mendapatkan skor rata-rata <3 (kurang dari 3), sehingga dapat disimpulkan semua
responden yang ada mempunyai persepsi tidak baik terhadap KBK biologi.
Selanjutnya, secara keseluruhan persepsi guru tentang KBK biologi dapat
digambarkan pada hasil analisis statistik sebagai berikut:
Tabel5.
Hasil Analisis Statistik Persepsi Guru
Tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Biologi
xN
Mean
Std. Error Mean
Median
Modus
Standar Deviasi
Variasi
Jarak
Minimal
maksimal
jumlah
persentase
Valid
Missing
25
50
75
30
o37.70
1.418
37.00
37
7.764
60.286
36
22
58
1131
34.00
37.00
42.00
Skor rata-rata semua responden adalah 76.30 dengan standar error rata-rata
1.184, standar deviasi 6.487, dan variansnya adalah 42.079. hal ini menunjukkan
bahwa persepsi guru Madrasah Aliyah Wilayah Kota Tangerang mempunyai
persepsi tidak baik terhadap KBK biologi. Hal ini bisa terlihat pada perolehan
47
3. Pemahaman Guru Biologi Tentang Strategi Pembelajaran
Untuk mengetahui pemahaman guru biologi tentang strategi pembelajaran,
peneliti melakukan tes pemahaman yang disebarkan kepada 30 responden guru
biologi yang tersebar pada 17 Madrasah Aliyah Wilayah Kota Tangerang.
Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti menguji validitas dan
reliabilitas tesnya dengan mengambil sampel 24 responden guru sehingga dengan
adanya validitas dan reliabilitas tes tersebut bisa digunakan dan dapat
dipertanggungj awabkan.
Dari hasil penelitian tersebut, diperoleh data hasil tes sebagaimana tertera
pada distribusi frekuensi dan histogram berikut:
Tabel6Distribusi Frekuensi RelatifKumulatif Pemahaman Guru
Tentang Strategi Pembelajaran Biologi
Persen
Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif
4 1 3.3 3.3 3.3
6 2 6.7 6.7 10.0
8 5 16.7 16.7 26.7
9 7 23.3 23.3 50.0
10 6 20.0 20.0 70.0
12 5 16.7 16.7 86.7
13 3 10.0 10.0 96.7
14 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
o2.5 5 7.5
y10 12.5 15
Mean:: 9,73Std. Dev. =2.318N =30
Grafik 2.Histogram Frekuensi Pemahaman Guru
48
Skor rata-rata hasil tes pemahaman guru tentang strategi pembelajaran
biologi ini sebesar 74.40 dengan rata-rata standar error sebesar 1.201 dan standar
deviasi 6.579. Median atau nilai rata-rata pertengahan dari hasil tes ini sebesar
76.00 dengan modus atau skor nilai yang memiliki frekuensi paling banyak adalah
78 dengan varian dan range masing-masing sebesar 43.283 dan 24.
Selengkapnya data tersebut dapat dilihat pada table hasil analisis berikut:
Tabel?Pemahaman Guru tentang Strategi Pemahaman Biologi
Dcngan bantuan SPSS 12.0 for Windows
yN Valid 30
Mean 74.40
Std. Error Mean 1.201
Median 76.00
Modus 78
Std. Deviasii 6.579
Varian 43.283
Range 24
Minimal 61
Maksimal 85
Jumlah 2232
Persentase 25 69.50
50 76.00
75 79.00
Selanjutnya, j ika kedua variabel yakni persepsi guru tentang KBK biologi
dan pemahaman tentang strategi pembelajaran ditinjau dari jenis kelamin,
pendidikan tertinggi, dan lama mengajar maka diperoleh data seperti pada tabel 8
berikut:
50
6. Pemahaman guru yang lama mengajamya dua tahun adalah 16.67 baik dan
6.66 tidak baik, pemahaman guru yang lama mengajamya tiga tahun
adalah 20 baik dan 3.33 tidak baik,dst
B. Analisis Data
Berdasarkan metode penelitian yang diajukan, maka untuk mengungkap
tingkat hubungan antara persepsi guru tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) Biologi dan Pemahaman Strategi Pembelajaran Biologi, peneliti
mengajukan telmik regresi dan korelasi sederhana atau Product Moment (Product
ofthe Moment Correlation) atau lebih dikenal dengan Korelasi Pearson.
Untuk memudahkan dalam perhitungan atau analisis, analisis dilakukan
dengan menggunakan bantuan computer melalui software SPSS 12.0 for
windows. Hal ini dilakukan agar proses perhitungan (analisis data) lebih efektif
dan efisien. Namun, terlebih dahulu dilakukan uji nOlmalitas, uji homogenitas, uji
linearitas dan keberartian regresi.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah gans
diagonal, maka model regresi memenuhi a8umsi normalitas, dan jika data
menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi tersebut tidak memenuhi asumsi nonnalitas.
Dari hasil analisis diperoleh grafik regresi linear sebagai berikut:
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Variabel Terikat: Y1.0-;·r--~-~----..",
U) 0.8III
~ 0.6 0.-,QIII,Q 0.40..1:1.
0.2
0.0-1'-'''--,---,--,--,---1
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Probabilitas yg diamatiGrafik 3.
51
GrafIk diatas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sehingga data
pemahaman tersebut dikatakan nOlmal.
Selanjutnya analisis dilakukan dengan mencari harga probabilitas Levene
Test perscpsi. Dari hasil analisis, diperoleh harga probabilitas Lavene Test
Persepsi sebesar 0.106 karena probabilitasnya diatas 0.05 maka hipotesis (Ho)
diterima atau kedua varians populasi (laki-laki dan perempuan) adalah sama
sehingga salah satu asumsi ANOVA terpenuhi, yang berarti bahwa kedua populasi
tersebut adalah homogen.
Uji berikutnya adalah Uji linearitas dengan asumsi bahwa apabila
Fhitung>Flabd maka hipotesis (Ho) diterima dan apabila Fhitllng<Flabel maka hipotesis
(Ho) ditolak. Berdasarkan hasil analisis persepsi antara responden laki-Iaki dan
perempuan diperoleh harga Fhitung dari tabel ANOVA sebesar 0.292 Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis linearitas diterima.
Setelah itu analisis dilanjutkan dengan menghitung rata-rata (mean) dari
kedua populasi dengan cara memperbandingkan Fhitung dengan Flabel. Apabila
Fhitung>Ftabel maka hipotesis ditolak sedangkan apabila Fhitung<Flahel maka hipotesis
diterima. Berdasarkan uji analisis diperoleh harga Fbitung sebesar 0.292 Hal ini
berarti FhitunsCO.292)<Ftabel(4.l95982). Pencarian Flabe! dapat diperoleh melalui
bantuan computer melalui Software Excel 2003 dcngan menulis sel =FlN
(0.05;1;28)sehingga hipotesis (Ho)ditolak. Attinya kedua populasi tersebut
memiliki rata-rata (mean) yang tidak sarna.
Begitu juga dengan mencari harga probabilitas Levene Test pemahaman.
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai probabilitas Levence Test dari hasil
analisis pemahaman sebesar 0.412. Karena probabilitasnya diatas 0.05 maka
hipotesis (1-10) diterima atau kedua varians populasi (laki-Iaki dan perempuan)
adalah sarna sehingga salah satu asumsi ANOVA dapat terpenuhi yang berarti
bahwa kedua populasi tersebut adalah homogen
Uji Iinearitas pemahaman dipero1eh harga Fhitung dari tabel ANOVA
sebesar 0.081 yang berarti bahwa hipotesis linearitas diterima. Sedangkan rata-
52
(4.195982) sehingga hipotesis (Ho) ditolak yang berarti bahwa kedua populasi
tersebut memiliki rata-rata (mean) yang tidak sarna.
Uji hipotesis bahwa terdapat hubungan positif antara Persepsi Guru
tentang KBK Biologi dengan Pemahaman Strategi Pembelajaran Biologi
ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel9Analisis Korelasi Antara Pemahaman Persepsi Guru tentang KBK Biologi dengan Pemahaman
Strategi Pembclajaran Biologi
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation
X 30 37.70 7.764
Y 30 9.73 2.318
Valid N 30
Correlations
Correlation IS significant at the 0.01 level (Hailed).
I X Y
X Korelasi1 .959(")
Pearson
Sig. (1-tailed) .000
Sum of
Squares and1748.300 500.600
Cross~
products
Kovarian 60.286 17.262
N 30 30
Y Korelasi.959(") 1
Pearson
Sig. (Hailed) .000
Sum of
Squares and500.600 155.867
Cross~
products
Kovarian 17.262 5.375
N 30 30..
53
C. Interpretasi Data
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh tanda korelasi
positif dengan harga indeks korelasi sebesar 0.959 Hal ini rnenunjukkan bahwa
korelasi berarah positif atau sernakin tinggi persepsi seorang gum tentang
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Biologi maka akan cenderung sernakin
besar pula pernahamarmya terhadap strategi pembelajaran biologi.
Harga korelasi yakni 0.959 adalall lebih besar dari 0.5 yang menunjukkan
arti bahwa persepsi gum tentang Kurikulurn Berbasis Kompetensi (KBK) Biologi
berkorelasi kuat dengan pernaharnan strategi Pembelajaran Biologi pada taraf
signifikansi 0.01 atau 1%. Demikian juga jika harga korelasi tersebut
dikonsultasikan secara kasar pada tabel angka indeks korelasi Product Moment
yang menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang sangat kuat karena harga
korelasi (0.959) terletak antara angka 0.90 dan 1.00.
Semua angka probabilitas adalah 0.000 sehingga semua variable secar'a
nyata berkorelasi. Hal ini bisa dilihat dari adanya tanda angka korelasi (**) pada
angka korelasi yang artinya sarna yaitu angka korelasi rnernang signifikan. Uji
hipotesis korelasi ini dilakukan pada satu sisi pada level 0.01(1 %).
Selanjutnya adalall menghitung berapa besamya korelasi perseps! guru
tentang Kurikulurn Berbasis Kompetensi (KBK) Biologi sebagai variable X
dengan pemaharnan tentang strategi pembel~aran biologi sebagai variable Y
dengan cara rnenentukan kadar tidak ada korelasi, dengan rurnus : K =~ dan
menghitung prosentase korelasi dengan rurnus E = 100 (I-K). dari hasil
perhitungan diperoleh besarnya korelasi adalah 0.2024 sedangkan prosetase
korelasinya adalah 79.75%.
Untuk mengetahui signifikansi korelasi digunakan mmus:
t = rE sehingga diperoleh harga signifikansi sebesar 5. 171. Sedangkann-I
untuk rnengukur derajat hubungan antara variable X dan Y digunakan indeks
dete!minasi. Dari hasil analisis diperoleh harga indeks determinasi sebesar 0.998,
dengan koefisien determinasi sebesar 91.968. Hal ini berarti besamya variasi
pemaharnan strategi pernbelajaran biologi (variabel Y) ditentukan oleh persepsi
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis data melalui teknik korelasional sederhana
"Product Moment" temyata hipotesis yang diajukan diterima pada taraf
signifikansi 0.05. hal ini menunjukkan dengan harga korelasi "r" Product Moment
sebesar 0.959** yang berarti korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah
sangat kua t.
Demikian pula dengan beberapa dimensi yang terdapat dalal11 persepsi
gum tentang KBK biologi, sel11ua responden mendapat skor rata-rata <3, sehingga
dapat disil11pulkan hampir selumh responden memiliki persepsi tidak baik
terhadap KBK biologi.
B. Saran
Implel11emtasi KBK khususnya biologi l11enempatkan harapan besar
kedepan dalam memacu penungkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Perpaduan
potensi pemerintah dan masyarakat yang sinergi bersama-sama bertanggung
jawab terhadap pencapaian cita-cita yang tercantUl11 dalal11 KBK yang dicapai.
Untuk itu perlu ditempuh langkah-Iangkah sebagai berikut:
I. perlunya sosialisasi secara langsung oleh perancang kurikulum terhadap
selumh para dewan guru khususnya gum biologi agar pel11ahaman terhadap
kurikulum yang sedang dijalankan konprehensif sehingga mereka dapat
l11enjalankannya sesuai dengan apa yang telah digariskan.
2. perlunya pengkajian ulang KBK agar sesuai dengan kondisi sekolah yang ada
di Indonesia agar kurikulum KBK benar-benar mampu dijalankan oleh sel11ua
sekolah.
3. perlu segera dilengkapi sarana dan pra.sarana laboratorium IPA guna
memunjang proses pembelajaran IPA yang berorientasi pada proses dan
belajar untuk berbuat (learning to do), serta l11elakukan kerya ilmiah.
54
55
4. perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai kurikulum, khususnya KBK
agar kurikulum di Indonesia sesuai dellgall jaman dan tidak salah dalam
melaksanakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Rukaesih, dkk., Peningkatan Profesionalitas Guru Madrasah Aliyah se-DKJ
Jakarta, Semiloka kerjasama Madrasah Aliyah dengan FMIPA UNJ, 19
20 Januari 2002 v
Alhusin, Syahri, Aplikasi Statistik Praktis dengall SPSS 9, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2000 v
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, Cel. Ke-IO
Ary, D., Jacobs, L.e., dan Razavieh, A., Introduction to Research in Education
(3thed), New York: Rinehart and Winston dalam Jurnal Teknologi
Pembelajaran: Teori dan Penelitian, tahun 7, No.1, April 2000
Asman, Yacob Suparsa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, KOMPAS, Senin 3
November 2003
Azra, Azyumardi, Strategi Pengembangan Kurikulum Madrasah Aliyah dalam Era
Otonomi Daerah dan Desentralisasi Pendidikan, 1NOVAS1 Kur/kulul11,
Ed/si 1, Tahun 2003. makalah disampaikan pada acara seminar dan
lokakarya "Implementasi KBK di Madrasah Aliyah, Hotel Aryaduta,
Jakarta 10-11 Juni 2003
Basri, Djapri, Persepsi Guru terhadap Implementasi Program Pendidikan Ganda di
Kotamadya Banjarmasin, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 041,
Tahun ke- .. , Internet http://www.depdiknas.go.id/Jurna1l4IlDjapri.htm.
10 Agustus 2004
Biehler, Robert E, Psicology Applied toTeaching, (New York: Houghton Mifflin,
2002), hal 215
Davidoff, Linda. L., Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga, 2001, Edisi ke-2,
Jilid 1
Departemen Pendidikan dan Kebudayan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 2000, Cet. Ke-11
Dirgagunarsa, Singgih, Pengantar Psikologi, Jakarta: Sumber Widya, 2003, Cet.Ke-5
Douglass, A., Bernestien, Edward, J. Roy, Thomas, K. Strull, Psychology, USA:
Houghthon Mifflin Company, 2001
Edward De Bono, Be/iikir Lateral, Jakarta: Binarupa Aksara, 2004, eet. Ke-2, hal 33
Gulo, W., Strategi Belerial' Mengaial', Jakarta: Grasindo PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2002
Hajar, Ibnu, Dasal'-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatij Pendidikan, Jakarta: PT
Grafindo Persada, 2001, eet. Ke-3
Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2000, Cet. ke-8
Internet, http://www.balitbanglpuskur, 30 September 2003
Irwanto, dkk., Psikologi Umum, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1994
Larone Blexter, et aI., How To Research, Buckingham University Press, 2001
Liliasari, Model Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir
Tingkat Tinggi Calon Guru sebagai Keeendrungan Baru pada Era
Globalisasi, Jurnal Pengajaran MIPA, Vo1.2, No. 1,Juni 2001
Luthans, Fred, Organizational Behavior, Singapore: Me. Graw Hill Book Co. Inc,
2000, 4tl1 Ed.
Mohd Yusuff B. Hj. Mohd Shariff, Kajian Persepsi Guru-guru Sekolah Menengah
Terhadap Gaya Kepemimpinan Pengetua Serta Kesan Iklim Sekolah
Terhadap Persepsi Guru di Daerah Kangar, Peds, Internet, http:!
/www2.moe.gov.my/-mpp?Yusoff.htm, 10 Agustus 2004
Muhartopo, M., Pemahaman Tentang Energi Matahari dan Persepsi Teradap
Pendekatan Terpadu dalam Pengajaran IPA (Studi pada Mahasiswa
FPMIPA-IKIP Bandung yang mengambilinor Fisika Program D-3), Tesis,
FakultasPascasarjana IKIP Bandung 1986
Mu'in, Hamdani, Strategi Pengembangan Kurikulum Di Era Otonomi Pendidikan,
INOVASI Kutikulum, Edisi I, Tahun 2003
Mulyasa, E., Kutikulum Betbasis kompetensi; KOl1sep, Karakteristik, dan
Implementasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003
Noorhadi tho Dan Sri Anita Wiryawan, Strategi Belajar Mengqjar; Materi Pokok
PMAK8170/3SKS/ModuI1-9, Jakarta: Universitas Terbuka, 2000
Nur, Muhamad, Strategi-strategf Belqjnr, Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
University Press, 2000, eel. Ke-I
Pusat Kurikulum, Klitikullim Berbasis Kampetensi untuk SMA, Jakarta: Depdiknas,
2001
Pusat Kurikulum, Kurikulum Betbasis Kompetensi; Standarkampetensi mata
Pelajaran Bialagi SMA dan MA, Jakarta: Puskur, Balitbang Depdiknas,
2003
Pusat Kurikulum, Kurkullim Berbasis Kampetensi, Jakarta: Balitbang, 2002
Pusat Kurikulum, Pengelalaan Kutikullim Berbasis sekalah, Jakarta: Puskur,
Balitbag Depdiknas, 2003
Pusat Kurikulum, Pengembangan Silabus Kutikulum Berbasis Kampetensi, Jakarta:
Balitbang, 2002
Rivai, Veithzal, Prestasi hasil Belajar Peserta Program MM Untuk Mata Kuliah
Manajemen Keuangan, Jumal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 038,
Tahun ke-8, September 2002, Jakarta, Balitbang Depdiknas, 2002
Robbins, S. P, Essential ofOrganizational BehcO'/or, London:Prentice Hall Inc, 2000,
3rd Ed.
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2001, Cet. Ke-6
Rosyada, Dede, Paradigma Pendidilran Demokrasi, Sebllah Model Pelibatan
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2004,
Cet. Ke-l
Sarwono, Sarlito Wirawan, Pellgantar [lmum Psilrologi, Jakm1a: BlIan Bintang, 2001,
Cet. Ke-8
Shaleh, Abdurrahman, Kebijakan Kurikulum Madrasah, (Makalah), Jakarta:
Departemen Agama, 2003
Sholahlldin, Arif, Pemberdayaan Mala Pelajaran IPA dalam Upaya Menumbllh
Kembangkan Sikap PositifTerhadap Lingkungan, JlIrnal Pendidikan dan
Kebudayaan, No. 322, Tahlln ke-7, November 2001, Jakarta: Balitbang
Depdiknas, 2001
Siagian, Sondang. P., Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta: Bina Aksara, 2002
Soedijarto, Pendidikan Nasional sebagai Wahana Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
dan Membangun Peradaban Negara-negara (sebuah usaha memahami
makna UUD '45), Jakarta: Center for Information and National policy
Studies, CINAPS, 2002, Lihat Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan
Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003,
Cet. Ke-2
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Barn, 2001,
Cet. Ke-3
Sudjiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2003
Sudjiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 2003,Cet.
Ke-12
Sukiniarti, Penerapan Pembelajaran IPA SD kelas III Sekolah Dasar, Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, Balitbang Depdiknas, 2000, No. 022, Tahun
ke-5, Maret 2000
Sukirman, Ar., dalam Majalah Akrab, Pendidikan di Sekolah Berorientasi Kecakapan
Hidup, No. 231/XVIIVSeptember/2002, Jakarta: Depag, 2002
Suwarja, Deny, KBK, Tantangan Profesionalitas Guru'!, internet: 30 September
2003, http://www.artikeJ.us/dsuwalja.htm-9k
Syafi'i, A., Implementasi KBK dan Kesiapan Madrasah, INOVASI Kurikulum, Edisi
I, Tahun 2003
Winarno S., Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 2002, Cet. Ke-7
Winataputra, Udin Saripudin dan Rustana Ardiwinata, Materi Pokok Perencanaan
Pengajaran Modul 1-6, Jakarta: Dirjen Binbaga Islam dan Universitas
Terbuka, 2000
Winkel, w.S Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Rajawali Press,
2003
Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis kompetensi, Jakarta: Gaung
Persada Press, 2004, Cet. Ke-2
Zain, Aswan dan Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar mengajar, Jakarta: Rineka
Cipta, 2002, Cet. Ke-2
Reliability (UJI COBA)****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R I;: L I A E} I L I T Y ANA L Y S I S S C A L I;: (A L P H A)
Hean Std Dev CasEls
I. BUTIR 1 2.6667 .9168 24.0-2. BUTIR 2 2.7083 .9079 24.03.
-2.6250 .8754 24.0BUTIR 3
4.- 2.7500 .8470 24.0BUTIR 4
5 Bt)TIR5 2.8750 .9918 24.0..6. BUTIR 6 2.4167 .9286 24.07. BUTIR 7 2.6667 .9168 24.0- .8681 24.0R BUTI R (3 2.6667.. --9. BUTIR 9 2.5000 .8847 24.0
10.-
10 2.5833 .9743 24.0BUTIR-II. BUTIR 11 2.6250 .9237 24.0- .9286 24.012. BUTIR 12 2.4167
-13. BUTIR 13 2.8750 .9918 24.0
-.868114. Bt)TIR 14 2.6667 24.0-
15. BUTIR 15 2.9167 1.1001 24.0-
N ofStatistics for Mean Variance Std Dev VariablEls
S'CALI;: 39.9583 75.3460 8.6802 15
ItElm-total Stati.stics
Scale Scale CorrElctedMean Variance Item- Alpha
if Item if Item Total if ItemDeleted Deleted CorJ:,;:::lation Deleted
Bt)TIR_1 37.2917 65.1721 .6305 .8763BUTIR 2 37.2500 74.9783 -.0290 .9023-BUTIR 3 37.3333 67.1014 .5214 .8808-BUTIR 4 37.20B3 65.9112 .63J9 .8765--BUTII< 5 37.0(133 66.4275 .4908 .8824--BUTIH (, 37.,,417 65.0417 .6304 .8762-BUTIR 7 37.2917 ~5.1721 .6305 .8763-BUTIR 8 37.2917 64.7373 .7055 .8735-
.8773BUTIR 9 37.4583 65.8243 .6088BUTIR 10 37.3750 63.8967 .6741 .8741BUTIR 11 37.3333 63.9710 .7121 .8727-BUTIR 12 37.5417 65.0417 .6304 .8762-BUTIR 13 37.0833 66.4275 .4908 .8824BliTIR_ 14 37.2917 64.7373 .7055 .8735BUTIR- 1~ 37.0417 68.0417 .3358 .8906
R E L I A B I L I T y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)Reliability Coefficients
N of Cases
Alpha =
24.0
.8868
N of Items = 15
SKQR TES PEMAHAMAN (VJI COBA)
Nilai (X) ] Frekuensi_(Ii]110
15 "125 545 555 660 465 1
70 1 d----,1c:"o'""ta'-c,---·t-----:
24c-:'--N'
HASIL PERHITUNGAN STATISTIKDENGAN BANTUAN SPSS 11.5 FOR WINDOWS
teanStd.
Std,Error of Median Mode
DeviasiVariance Range Min Max Sum
Mean
llioO 3.47 50 55 17.0038 289.1304. 60 10 70 1080 I
'.
SKQR PERSEPSI (VJI (OBA)
C Nilai (Xl Drekuensi (1)\
22
I2
26 129 132 133 134 235 I 336 137 I 239 I 240 i 2I,41 I I42 I46 147 150 ]
58 ]
Total 24=N
HA$IL F'~RHITUNGANSTATISTIKPENGAN BANTUAN SPSS 11.5 FOR WINDOWS
"E Std. Std.Mean Error of Median Mode
DeviasiVariance Range Min Max Sum
Mean
137.Q4 1.684 36.50 35 8.249 68.Q42. 36 22 58 889
teliability (Ha$if)****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E r,. I A B I L I T Y A N A L y S I S S C A L E (A L P H A)
Mean Std Oev Cases
l. BUTT". 1 3,9667 ,B899 30,02. BUTIR_2 4,3667 ,4901 30,03. BUTIR 3 3,8667 ,5074 30,0-4. BUTIR 4 4,2333 ,5040 30,0-5. BUTIR 5 3, 4667 1,1059 30,0-6. BUTIR (i 4,1667 ,8339 30,07. BUTIR 7 4,0000 ,6433 30, °8. BUTIR_8 3,6000 f 8550 30, °9. BUTIR 9 3,3667 ,7184 30,0-°. BUTIH 10 4,6(100 ,7701 30,0-1. BUTIH 11 3/S000 ,7768 30, °-2. BUTIR 12 3,2000 1,0954 30, °-3. BUTIR 13 3,9000 ,8449 30,0-4. BUTIR 14 3,9000 ,8449 30,0-
N ofatistics for t1ean Variance Std Dev Variables
SCALE 54,1333 35,4299 5,9523 14
em-total Statistics
Scale Scale CorrectedMean Variance Item- Alphaif Item if Item Total if ItemDeleted Deleted Correlatioil Deleted
fIR 1 50,1667 28,9713 ,5915 ,7784-rIR 2 49,7667 32,1161 ,5533 ,7896rIR 3 50,2667 33,7885 ,2346 ,8047-fIR 4 49,9000 32,5069 ,4644 ,7936tIR 5 50, 6667 28,7816 ,4572 ,7926tIR 6 49,9667 31,6885 ,3244 ,8012tIR 7 SO, 1333 32,7402 ,3092 ,8010-tIR 8 50,533, 31,0161 ,3867 ,7964-tIR 9 50,7667 31,9092 ,3702 ,7971-l'IR 10 49,5333 31,1540 ,4284 ,7928-tIR 11 50f~333 31,1368 ,4256 ,7930-:IR 12 50,9333 28,6161 ,4790 ,7900-':1' 13 50,2333 29,8402 ,5282 ,7844-'m 14 ~)O, 2333 29,8402 ,5282 I 7844-
8 L I A B : L ' l' Y
iability Coefficie"ts'.
AN.'ILYSIS S CAL E (J'.. L P H AI
f CaSf!S
haN of Ttenw
DATA P/3RSEPSI GURUTENTANG KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) BIOLOGI
NlLAI PERSEPSI (HASIL)
Nilai (X) Frekuensi (f)
22 226 129 132 133 134 335 3·36 I37 4
Nilai (X) Frekuensi (f)
39 240 241 1 I42 245 146 I47 250 I58 1
Total 30=N.
HASIL PERHITUNGAN STATISTIKDENGAN BANTUAN SPSS 11.5 FOR WINDOWS
36 I 22 I 58 I 1131
Std.Std.
Mean Error of Median ModeDeviasi
Variance Range Min Max SumMean
" ,I 37.70 J-.li:!fJ 37.00 I 37 I 7.764 I 60.280
HISTOGRAM
l4
12
10
~'"5
"<~
35,0 45,0 55.0
Sill. 11..-,' ~ 7.7&
x
DATA PJ:\MAHAMANGURUTENTANGSTRATEGI PEM8ELAJARAN BIOLOGI
N!UI TES PEMAl1AMAN (HASIL)
Nilai (X) Frekuensi (f)4 1
6 28 59 7
10 612 565 314 1
Total 30~N
HASIL PERHITUNGAN STATISTIKDENGAN BANTUAN SPSS 11.5 FOR WINDOWS
Std.Std.
Mean Error of Median ModeDeviasi
Variance Range Min Max SumMean
I" 9.73 CID:l·54 I 9 I 2.318 I 5.375~L..........:..:10,---,--....:.4--,--.::1,,-4_U.~
HISTOGRAM
y
FREQUENCIES
STATISTICS
x y
N Valid 30 30Missing 0 0
Mean 37.70 9.73Std. Error of Mean 1.418 .423Mec;lian 37.00· 9.54·
Mode 37 9.Std. Deviation 7.764 2.318Variancf.;' 60.286 5.375Skewness .198 -.239Std. Error of Skewness .427 .427Kurtosis .916 .071Std. Error of Kurtosis .833 .833Range 36 10Minimum 22 4Maximum 58 14Sum 1131 292Percentiles 10 27.50" 6.57b
20 33.25 8.0825 34.00 8.3330 .34.50 8.5840 35.75 9.0850 37.00 9.5460 39.00 10.0070 40.67 n.0975 41.67 n.6480 44.00 12.1390 47.00 12.88
a. C~fculaled (rom grouped data.b. Pcrcenliles are calculntcdfrom grouped data
FREQUENCY I)ISTRIBlflTON
VARIABLE X
Freq\;ency PercentValid Cumulative
Percent PercentValid 22 2 6.7 6.7 6.7
26 1 3.3 3.3 10.029 1 3.3 3.3 13.332 1 3.3 3.3 16.733 1 3.3 3.3 20.03.1
,10.0 10.0 30.0,)
35 3 10.0 10.0 40.036 1 3.3 3.3 43.337 4 13.3 13.3 56.739 2 6.7 6.7 63.340 2 6.7 6.7 70.041 1 3.3 3.3 73.342 2 6.7 6.7 80.045 1 3.3 3.3 83.346 1 3.3 3.3 86.747 2 6.7 6.7 93.350 1 3.3 3.3 96.758 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0,
VARIABLE Y
Fr~quen:y PercentValid CUlllulative
Percent PercentValid 4 1 3.3 3.3 3.3
6 2 6.7 6.7 10.08 5 16.7 16.7 26.79 7 23.3 23.3 50.0
10 6 20.0 20.0 70.012 5 16.7 16.7 86.713 3 10.0 10.0 96.714 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0--_.,_._--- --'
UJI HIPQTESIS I HYPOTHESIS TEST:Terdapathublmgan positif antara persepsi guru tentang Kurikulum BerbasisKompetensi (KBK) biologi dengan pemahaman strategi pembelajaran biologiThere arc positive relation between teacher perceptio11 about CompetCCl) Base Curriculum(eBe) biological by Ihe lwderSlundi/lg ojbiolrgimlleamillg strategy
1. REGRESSION
DESCRIPTIVE STATISTICS
- --~.._-Varia bel Mean Std. Deviation N
X 37.70 7.764 30Y 9.73 2.318 30
CORRELATIONS
x y
Pearson Correlation X 1.000 .959-y .959- 1.000
Sig. (Hailed) X .000y .000
N X 30 30Y 30 30
VARIABLES ENTEREDjREMOVEo
Variables Entered Variables Removed
a. All requested variables entered.b. Dependent Variable: Y
MODEL SUMMARYb
a. Predictors: (Constant), Xb. Oependent Variable: Y
ANOVAb
Model I Sum of dfMean
F SignSquares SclUare
1 Regression I 143.339 1 143.339 320.383 .000'Residual 12.527 28 .447Total 155.867 29a. Predictors: (Constant), Xb. Depenent Variable: Y
COEFl'ICIENTS-
.Stancla
UnSl'andar- -dized 95% Can videnceCorrelations
Collinearitydized Coeffi-
Sign.Interval for B Statistics
dentst
Std. Lower Upper Zero- Tole- IB Beta Partial Part I VIF
Error Bound Bound order ranee---mstant -1.062 .615 -1.725 .096 -2.322 .199
X .286 .016 .959 17.899 .000 .254 .319 .959 .959 .959 1.000 1.000
Depenent Variable: Y
COEFFICIENTS CORRELATION3'
Model X1 Correlations X .- 1.000
Covariances X .000a. Depenent Variable: Y
COLLINEARITY DIAGNOSTICS-
Model Dimension EigenvalueCondition Varians Proportions
Index Constant X_l 1 1.980 1.000 .01 .01
2 .020 9.977 .99 .99
RESIDUALS STATISTICS-
Minimum Maximum M I Std. Nean Deviation
Predicted Value 5.24 15.55 9.73 2.223 30Residual -1.551 1.32 .00 .657 30Std. Predicted Value -2.022 2.614 .000 1.000 30Std. Resid ul -2.311 1.976 .000 .983 30
a. Dependent Variable: Y
2. CORRELATION
DESCRIPTIVE STATISTICS
Varia bel Mean Std. Deviation N__ X 37.70 .____ 7.764 30__.... !.. 9.73 ... .2.318 30
PEARSON CORRELATIONS
H,CorrelatJOn IS signifICant at the 0.0 l level
X YX Pearson Correlation 1 .959~
Sign. (l-tailed) .000Sum of Squares and Cross-proc1ucts 1748.300 500.600Covariance 60.286 17.262N 30 30
Y Pearson CorreIa lion .959~ I 1Sign (l-tailed) .000Sum of Squares and Cross-products 500.600 155.867Covariance 17.262 5.375N , 30 30. . "
TABEL UrN SATU 5151
elf t r1 3.0777 0.95112 1.8856 0.80003 1.6377 0.68704 1.5332 0.60845 1.4759 0.55096 1.4398 0.50677 1.4149 0.47168 1.3968 0.44289 1.3830 0.418710 1.3722 0.398111 1.3634 0.3802
...B- 1.3562 0.3646
~- 1.3502 0.350714 1.3450 0.338315 1.3406 0.3271
QIr:=- t r'16 I 1.3368 0.317017 1.3334 0.307718 1.3304 O"~19 1.3277 0.291420 1.3253 0.284121 1.3232 0.277422 1.3212 0.2711
,23 1.3195 0.265324 1.3178 0.259825 1.3163 0.254626 1.3150 0.249727 1.3137 0.245128 1.3125 0.240729- 1.3114 0.236630 1.3104 0.2327
sumber: singgih sant050, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, aakarta:PT.Elex Media Komputindo, 2(04), h.390
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) BIOLOGI
DaJam KlIrik1l1urn Berbasis Kornpetensi (KBK), ketercapaian kornpetensi siswa
SiUlgi\t dlteKankal1 sek,di bail< seCdra individual 01tHlpun klasikal yang melipuLi
k0n11w(('nsi tilrnatelIl, kornpetpnsi lin las kurikulurn, kornpetensi dasar, dan
kompelensi rumpun pelajaran. Sebarapa selujukah Anda dengan pemyataan
lersebut?
a. sangat setujll
b. setuju
Co lidak seluju
d. sangal tidak setuju
e. tidak punya pendapat
Sumber belajar bioJogi hanyalah guru dan beberapa buku pelajaran/pakd/ LKS
sedangkan aktivitas (misalnya karyawisata), lingkungan (misalnya perpustakaan,
Iaboratorium, keJas), baban (misalnya film pendidikan, peta, grafik), dan alat dan
bahan (misainya tape recorder untuk rekaman, kamera untuk produksi photo)
bukan tennasuk sumber belajar biologi. Seberapa selujukah Anda dengan
pernyataan tersebut?
a. sangat setuju
b. setuju
c. tidak setuju
d. sangat tidak setuju
e. tidak punya pendapat
Penilaian dalam Kurikulurn Berbasis Kompetensi (KBK) menekankan pada proses
dan hasil daJarn up"ya pen~lasaan atau pencapaian suatu kompetensi yang
dil1arapkan, biasa dilakukan dalam bentuk tes dan nontes. Seberapa seringkah'.
Anda atau sebaJiknya tidak pemah sarna sekali menggunakan peniJaian lersebut
dalam pelajaran biologi?
a. ya, sanga t sering
b. ya, cukup sering
c. jarang
d. sangat jarang
c. tidak pemah
:;
Apdkah Andd pen\dh J(.~;1 serin(1 !netnbuat silabus Blat" pelajaran biologi sebelUll1
proses pelnbelajaran diInulai?
a. ya, sangal sering
b. raJ cukup sering
c. jarang
d. sangal jdrdng
e. tidak pernah
>. Fungsi guru dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) bergeser dari sebagai
"pemberi inmformasi" menuju sebagai "fasilitator" dan menggeser "teaching"
menjadi "learning". Seberapa setujukah Anda dengan pendapat tersebut?
a. sangat setuju c. tidak seluju e. tidak punya pendapat
b. seluju d. sangat tidak setuju
Ada pendapat yang mengatakan bahwa terasa sulit menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) khususnya mata pelajaran biologi di sekolah karena
kelerbatasan saralla (laboratorium fPA). Menurul Anda kira-kira seberapa banyak
pengaruh Iaboratori1l1l1 IP/\/Biologi terhadap hasil peserta didik dnla1l1 Kllriklllum
Berbnsis Kompetellsi (KBK) Biologi?
a. sangat mempengaruhi c. cukup mempengaruhi e. tidak berpengaruh
b. sedikit mempengnruhi d. sama sekali tidak mempengaruhi
Belajar tuntas (II/lls/ery Lellmil/g) adalah suatu pola atau benhlk pembelajaran
terstruktur yang bertujuan uynluk mengadaptasikan pembelajaran kelompok
peserta didik yang besar sedemikian mpa sehingga perhatian diberikan
secukupnya pada perbedaan-perbedaan yang terdapat di antara peserta didik,
khususnya yang menyangkut laju kemajuan atou kecepatan dalam belajar (rate of
progress)-(WS Winkel). Seberapa seringkah Anda memberikan perhatian terhadap
peserta didik?
a. sangat sering
b. cukup sering
c. jarang
d. sangat jarang
e. tidak pemah
d. tidal< mungkin berhasil
e. tidak punya pendapal
J\pakah nwnurll! i\nda, bila tprdapal kPrjasHrna yang haik antar eJernen haik
s{'ko!i.lh, 1l1<1.s~·drilJ...;.lt, ll1ill!f1un pt>l1lcrintah scrta didukung dengan sUl11bel' dara
tenaga Ikndidik nU1g professional, maka bagaimanaknh kemungkinan berhasil
Kurikt.tlum Berbasis Kompelensi (KBK) 2004?
a. sanga t besar kemungkinan berhasil
b. sedikit ,cemungkinan berhasil
c. cukup kemunginan berhasil
1. Sesuatu yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pengalaman belajar biologi
adalah memberi peluang bagi peserta cUdik untuk mencari, mengolah, dan
menemukan sendiri pengetalmannya di bawah birnbingan seorang Guru Biologi.
Apakah Anda pernah memberikan peluang tersebut kepada peserta didik?
a. j'a, sangat sering c. jarang e. tidak pernah
b. ya, cukup sering d. sangat jarang
O. Penelukan start awal wlluk standar minimal ketuntasan belajar hiologi tidak harus
diserahkan kepada sekalah masing-masing yang berdasarkan pada siluasi dan
kondisi sekolahnya dan yang berhak menetukan standar In i..ni.tna I ketuntasan
hanyalah pemerintah pusal. Bagaimanakah menurut Anda dengan pendapat
tersehul?
a. sangat setuju
b. seluju
c. tidak setuju
d. sangat tidak setuju
. e. tidak punya pendapat
l. Pemermtall pusat mengharuskan atau mewajibkan penggunaan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 pada tahun pertama yakni tahun pelajaran
2004/2005 dirnuJai dari kelas X (kelas 1 untuk MA/SMA) tedebih dahulu,namun
pelaksanaaIU1ya cliserahkan kepada sekolah atau wilayah masmg-masing. Seberapa
setujukaIl Anda terhaclap peraturan tersebut?
a. saIlgat seluju c. tidak seluju e. tidak punya pendapal
b. setuju d. SaIlgat tidak setuju
. Terclapat tiga ranah atau aspek (kogniti£, psikomotor, afekti£) yaIlg hams diukur
apabila seorang guru hiologi mgin melakukan sebuah penilaiaIl terhadap peserta
didik. Seberapa seingkal1 atau sebalikn)d tidak pernal1 sama sekali Anda
menggunakan penilaian lersebul dalam pembelajaran hiolagi.
a. ya, sangat sermg c. jarang e. tidak pernah
b. ya, cukup sermg c. sangat jaI'ang
13. Silabus adalah seperangkat rencana dan pelaksanaan pembelajaran beserta
penilaiannya merupakan penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang diinginkan serta materi pokok yang perlu dipelajari peserta
didik Bagaimanakall pendapat Anda tentang persepsi yang mengatakan bahwa
"silabus sarna saja dengan satuan pelajaran (satpel) atau rencana pelajaran
(renpel)"?
a. sangat setuju
b. setuju
c. tidak setuju
d. sangat tidak setuju
e. tidak pWlya pendapat
14. MenUlut Anda, dengan situasi dan kondisi sekolall dimana Anda rnengajar alau
mengabdikan diri, seberapa mungkin berhasiJkall apabila Kuril<ulum Berbasis
Kompetensi (KBK) 2004 diberlakukan?
a. sangat besar kemwlgkinan berhasil d. tidak rnungkin berhasil
b. sedikil kl'lllllllgkinilll berhasil P. lidak pllnya pendapat
c. t'uku p klimullginan herhasil
STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI
Bagaimanakall cara pernbelajaran Anda , jika ingin memperluas subkonsep
tumbuhan paku memiliki akar, batang, daun sejati, kloroplas, dan ikatan'
pembuluh?
a. menyajikan dengan carta d,. n diskusi
b. mencari contoh lIlmbuhan paku yang termasuk homospor atau heterospor
c. mendiskusikim atar kelompok peserta didik agar memperoleh keterangan
tentang deskripsi turnbuhan paku
d. meilllat habitus contoh tumbuhan paku dan membuat preparat irisan organ
lumbllhan paku
i3agairr.anakah stralegi pembelajaran yang Anda bkukan dalam pembelajaran
konsep janlur?
e. pruyek
d. karyawisata
a. tanya jawab dan diskusi
b. pengamatan langsung mikroskopis
c. pengamatan langsung mikroskopis dan makroskopis
d. Inenggunak<-l.l1 carta
3. Suatu strategi pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila ....
a. tujuan dieapai dalam waktu yang lebili singkat
b. kemampuan mentransfer informasi yang dipelajari lebili besar
Co diimbangi eiisiensi dalam rangka meneal'ai tujuan
d. keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran lebill intensii
4. Bagainumakah strategi l'embelajaran yang Anda lakukan dalam l'embelajaran
sistem organ, agar peserta didik mampu menjelaskan system tersebut beserta
iungsinya?
a. ceramah dan diskusi
b. l'engamatan torso atau gambar anatomi tubull m,musia dan cl:iskusi
c. tanya jawab dan l'embahasan
d. l'engamatan mikroskol'is dan menggunakan l'erparat
Untuk melakukan "ebuah l'engamatan lingkungan di kebun atau halaman sekolah
dengan area dibatasi (misalnya 10 m 2), mendata dan menentukan jenis tumbuhan
yang sejenis dan berbeda jenisnya pada Keal/ekaragamal/ Hayati, sebaiknva
cl:igunakan metode....
a. eksperimen
b. eeramah
Bagaimanakah And" menyajikan proses pembelajaran yang sesuai dengan
keteraml'ilan proses yang dibentuk pada konser per!'edalln ill/lara Plalh.'lhellJlilllhc5,
NelllatlrcllJlillthes, dan Arllit'/ida iuiahh kebcradarm rollgga fll{JiIhll.'!a?
a. menyajikan dengan carta dan diskusi
b: menjelaskan proses pembentukan selom dengan carta dilanjutke'1 dengan
diskusi
c. menunjukkan gambar selom pada ketiga filum cacing tersebut dilanjutkan
dengan diskusi
d. menunjukkan gambar irisan melinlang pencemaan makanan dan diskusi
7. Agar j"f'SerLl didik mnmpu I1H)n1pl'rgunakan slat dan bahan sesuai dengan
kompelensi yang diharapkan, perlu kiranya peserta didik dibekali pengetahuan
proses pembualan Nata decoco unluk menjelaskan konsep penman MOllera bagi
kehidupan. Peng8l.maan strategi atau metode pembelajaran yang lebih baik
adalah ....
a. eksperimen
b. praktikum
c. demonstrasi
d. proyek
8. Bagaimanakah strategi Anda dalam mendeskripsikanstruktur dan fungsi sel
sebagai unit lerkedl kehidupan?
a. melakukan kelja praktik mengamati sel dan baian-bagiannya di bawah
mikroskop cahaya
b. melakukan pengamatan sel dan bagian-bagiarmya melalui beberapa gambar
alau photo pada lileralur
c. melakukan diskusi dan tanya jawab setelah peserta didik menonoton
iilm/VCD keajaiban alam sel (The Miracle in The 0dl)
d. melakukan kerja praktik mengamati sel dan bagiarmya di bawah mikroskop
cahaya dan membarldingkannya etengal1 gal11bar atau photo pada literatur
9. Konsep tentallg lerbentuknya zigot sampai montI/a yal1g paling mudah disajikan
guru tetapi mudah dilupakan oleh peserta didik adalah dengan meng8l.makan
metode pembelajaran....
a. ceramah c. peragaan
b. diskusi d. praktikum
]0. Guru hanls Inenciplakcll1 8ktivitas pelnbelajaraTl senua I11ahir dan ll1enurnbuhkall
molivasi pCS<"J'f;1 didik dalarl1 keiatan pembcIajaran. Usaha tersebut dapat
dilakukal1 dl.'llgdl1 CClra berikul, kccuali ....
(- ~- ---.-.-- ~ ---.- -----IUTAIVAI UiN SYAHID JAKAHTA
a. aktivitas ditentukan sendiri oleh peserta didik
b. memancing peserta didik dengan jalan rnengambil sikap ekstrim
c. menerangkan metode diskusi
d. merencanakan pembelajaran secara bersama-sama (peserta didik-guru)
1. Dengan menggtUlakan pendekatan ekspositori, kegiatan pembelajaran berlangsung
dengan cara....
a. guru memberikan pesan atau informasi
b. peserta diclik mengolah pesan atau informasi
c. guru dan peserta didik menganalisis pesan
d. peserta di(iik dihadapkan pada stlatu masalah
!. Strategi pembelajaran lebih luas daripada metode pembelajaran, karena....
a. strategi terdiri dari seuma komponen materi pelajaran
b. strategi meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan
c. strategi merupak,m implementasi metode
d. strategi menlpakan jalan atau alat mencapai tujuan
Strategi inquiri mengandlmg proses mental yang lebih tinggi sifatnya, karena....
a. .percot'aan-percobaan yang dilakuakn memakan waktu lama
b. peserta didik melaksanakan eksperimen samapai memperoleh kesimpulan
c. mengutamakan aktivitas diri sendiri
d. mementingkan analisis data
Untuk ll11'mb,'rikan tug,ls dan penditian tentang rnanfaal bioJogi bagi manllsia dan
kehidupan, peserta didik diminta. rnengtlmpulkan artikel yang menunjllkkan
adanya pemlasaJahan bioJogi lUltuk seJanjlltnya dianalisis, bagaimana bioJogi
mamptl memecahkan masalah hingga bermanfaat bagi manusia dan
lingkungalUlya. Strategi atau metode pembelajaran yang seharusnya digunakan
ldalah ....
l. protofolio c. demonstrasi
'. praktikum d. proyek
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Abdul Munqidz
NIM : 10016018054
Jurusan/Semester : Pendidikan IPA (Biologi)/XIV
Angkatan Tahun : 2000
Alanlat : JI. KH. Hasyim Ashari, No.1 05 Rt. 002/02 Poris Plawad Indah,
Cipondoh, Kota Tangerang, Banten 15141
Menyatakan dengan sesungguhnya
Bahwa skripsi yang berjudul "Persepsi Guru tentang KBK Biologi Hubungaffi1ya
dengan Strategi Pembelajaran Biologi (Survei di MA Wi/ayah Kola Tangerang)", adalah
benar hasil karya saya sendiri di bawah bimbingan: .
I. Nama
NIP
2. Nama
NIP
: II'. H. Mahmud M Siregar, M.si
: 150222933
: Drs. Sujiyo Miranto, M.Pd
: 150299933
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri.
Jakarta, Mm'et 2008
yangplenyatakan,
Abdu Mungidz
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
)mor 95, Ciputat 15412, Indonesia
mor : ET/PP.01.l/IX /2005mp.11 : Perpanjangan Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.1. Ir. H. Mahmud M Siregar, M.Si2. Drs. Sujiyo Miranto, M.PdDosen Pembimbing SkripsiFakultas Hnm Tarbiyah dan KeguruanUIN SyarifHidayatullah Jakarta
Telp. : (62-21) 7443328. 7401925. Fax. (62·21) 7402982
Email: [email protected]
Jakarta, 17 September 2005
Assalamu 'alaikum WI'. Wb.
Kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk memperpanjang waktuBimbingan IIII (materi/teknis)* penulisan skripsi mahasiswa:
Nama : Abdul Munqidz
No. Pokok : 1000I60 18054
Jurusan : Pendidikan IPA-Biologi
Judul Skripsi : "Persepsi Guru tentang KBK Biologi Hubungannya denganPemehaman Strategi Pembelajaran Biologi"
Penulisan skripsi mahasiswa tersebut telah habis batas waktu yang telah ditentukansejak tanggal 22 September 2005 dan diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Maret2006.
Demikianlah, atas kesediaan Saudara kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum WI'. wb.
mbusan:Dekan FITKKetua Jurusan ybs.Mahasiswa yang bersangkutan
:::oret yang tidak perlu.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
'ornor 95, Ciputat 15412. Indonesia
lmor : ET/PP.02.3/ IX /2005mp.a I : Perubahan Judul Skripsi
Kepada Yth.1. II'. H. Mahmud M Siregar, M.Si2. Drs. Sujiyo Miranto, M.PdDosen Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu 'alaikum WI". wb.
Telp. : (62-21) 7443328,7401925, Fax. (62-21) 7402982
Email: [email protected]
Jakarta, 17 September 2005
Kami mengharapkan kesediaan Saudara untuk memperpanjang waktuBimbingan 1111 (materi/teknis)* penulisan skripsi mahasiswa:
Nama : Abdul Munqidz
No.Pokok : 100016018054
Jurusan : Pendidikan IPA-Biologi
Judul Skripsi : "Penerapan Pendekatan Kontruktivisme terhadap Hasil BelajarSiswa pada Konsep Bioteknologi"
Setelah judul skripsi tersebut dikonsultasikan oleh mahasiswa yang bersangkutandengan pihak-pihak yang terkait berubah menjadi : "Persepsi Guru tentang KBKBiologi Hubunganllya dellgall Pemehaman Strategi Pembelajaran Biologi"
Demikianlah, agar dapat diberikan bimbingan selanjutnya.
Wassalamu 'alaikum WI". wb.
nbusan:Dekan FITKKetua Jurusan ybs.Mahasiswa yang bersangkutan
I
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
If 95, Cipula115412, Indonesia
}r : ETITL.02.21 IX 12005I. : lnstrumen Riset
: RISET/WAWANCARA
Kepada Yth.
Kepala MAN TANGERANG
Tangerang
Telp. : (62.21) 7443328,7401925, Fax. (62·21) 7402982
Email: uinjkt@l:ahi.ncl.id
Jakarta, 17 September 2005
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Abdul Munqidz
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguman UIN Syarifllidayatullah Jakmia:
No. Pokok
Jurusan
Semester
: 100016018054
: Pendidikan IPA-Biologi
: XI (sebelas)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang beljudul : "Persepsi Gurutentang KBK Biologi Hubungannya dengan Pemohaman, Strategi PembelajaranBiologi"
Kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima dan membantu mahasiswa/itersebut.
Atas perhatian dan bantllan Salldara, kami llcapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.a.n.Dekan
Pembantu Dekan Bid. Akademik,
nhusan:Dekan FITKKctua Jurllsan ybs.
NIP. ISO 356~-,
DEPARTEMAN AGAMAMADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) TANGERAN(
Jln. Lamda Raya, Cimone I'ermai, Karawaci baruTelp. (021) 55793369 Fax. (021) 55793369 KOTA TANGERANG 15116
SURAT KETERANGAN
Nomor: Ma.28.01/KI'.061 076/2006
irkan surat dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas IImu Tarbiyah dan
lan, nomor : ET/TL.02.2/IX/2005, tertanggal 17 September 2005 perihal Riset/Wawancara, l11aka
ini Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tangerang l11enerangkan bahwa :
: Abdul Munqidz
(Ok : 100016018054
: Pendidikan IPA - Biologi
er : XI (sebelas)
l1engadakan penelitian denganjudul " Persepsi Guru tentang KBK Biologi Hubungannya dengan
1man Strategi Pembelajaran Biologi"
an surat keterangan ini dibuat dan agar dapat dipcrgunakan scbagail11ana mestinya.
DEPARTEMEN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Iffior 95, Ciputat 15412, Indonesia
mor : ETITL.02.21 IX 12005IIp. : Instrumen RisetI I : RISET/WAWANCARA
Kepada Yth.
Kepala MAN Cipondoh
Tangerang
Telp. : (62-21) 7443328,7401925, Fax. (62-21) 7402982
Email: [email protected]
Jakarta, 17 September 2005
Assalamu 'alaikwn wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa:
Nama : Abdul Munqidz
adalah benar mahasiswa Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta:
No. Pokok
Jurusan
Semester
: 100016018054
: Pendidikan IPA-Biologi
: XI (sebelas)
Sehubungan dengan tugas penyelesaian skripsi yang berjudul : "Persepsi Gurutentang KBK Biologi Hubungannya dengan Pemohaman Strategi PembelajaranBiologi"
Kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima dan membantu mahasiswa/itersebut.
Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr. wb.
Tembusan:1. Dekan FITK2. Ketua Jurusan ybs.
a.n.DekanPembantu Dekan Bid. Akademik,
}P;Of~:':MANIP. 150 356~,
REKAPITULASI MADRASAH ALIYAH SE-KKM MAN 1 TANGERANGTAHUN PELAJARAN 2006/2007
NAMAKEPALAKEADAAN MURID JUMLAH
MAMADRASAH NSM STATUS KELASI KELAS" KELAS III TOTALMADRASAH
L P JMLH L P JMLH L P JMLH SISWA;ANGERANG NEGERI Ora. Hi. Ummu Ativah 128 95 223 138 72 210 73 65 138 571-AQWA DIAKUI Drs. Khursanl 29 21 50 45 28 73 34 26 60 183BIYAH ISLAMIYAH DiAKUI Hardiman, S.Pd 32 22 54 23 16 39 19 16 35 128ALAM DIAKUI Drs. Yasrif Fauzi 14 20 34 7 14 21 10 19 29 84JTIHAD DIAKUI Drs. Maskud 10 15 25 9 13 22 7 22 29 76'ASYRI' DIAKUI Hasan Basri, Be HK 5 5 10 7 3 10 a 8 8 28:ULFALAH DIAKUI Drs. Sudirman 109 74 183 86 25 111 73 64 137 431HUL ULUM DIAKUI A. Taufik Hidavat, S.Ao 20 8 28 10 7 17 8 2 10 55IUSNA YAPMI TERDAFTAR M. Filro, SH 15 8 23 -8 14 6 a a a 29~USSA'ADAH TERDAFTAR 7 5 12 13 8 21 a a a 33
NIP. I5024024
DEPARTEMEN AGAMA
MADRASAH AUYAH NEGERI ( MAN )CIPONDOH
JL PANGLIMA POLIM NO.6 pORIS pl.AWAD UTARA (KOMI'. pONDOK pESANTREN AI.-FITROH)
KOTA 'li\NGERANG ~ (021) 5549910
SURAT KETERANGANNO. MA.i/02/PP/006/26S/2006
Berdasarkan Surat Permohonan Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan, Nomor : ETITL.02.2/1X/2005, Tanggal 17 September 2005Perihal izin untuk mengadakan penelitian, maim dengan ini Kepala Madrasah;AliyahNegeri Cipondoh Kota Tangerang menerangkan bahwa :
NamaNIRMINPMFakultasProgram StudiJenjang
: ABDUL MUNQIDZ: 100016018054: Ilmu Tarbiyah: II'A - Biologi: ( SI ) Strata Satu
Telah mengadakan penelilian dengan judul "Persepsi Guru lentang KBK BiologiHubungananya Dengan Permohonan Siralegi Pembelajaran Biologi "
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
oNovember 2006
RSUDIN269763
REKAPITULASI MADRASAH ALlYAH SE-KKM MAN CIPONDOHTAHUN PELAJARAN 2006/2007
NAMAKEPALAKEADAAN MURID JUMLAH
V1AMADRASAH NSM STATUS KELASI KELAS II KELAS III TOTALMADRASAH
L P JMLH L P JMLH L P JMLH SISWA'ONDOH NEGERI Drs. Marsudin 42 81 123 33 54 87 47 63 110 320J RUSYDI DIAKUI Drs. Ma'mun Sanlaur 0 0 0 11 2 13 13 7 20 33:ULHUDA DIAKUI Khaerudin 7 7 14 6 9 15 11 3 14 43,LAMIYAH DIAKUI Drs. Ahlani 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0lA'MUR DIAKUI Drs. Jamal Lulfi 4 7 11 8 4 12 8 4 12 35RUSSA'ADAH DIAKUI Drs. H. Murtani 36 19 55 21 28 49 13 13 26 130IBAULKHOIR DIAKUI Drs. Mamin Bunvamin 11 12 23 12 10 22 5 13 18 63~HIYAH DIAKUI Drs. Udii Rustiadii, M.A 8 7 15 6 4 10 4 5 9 34
/_.Ianger~1/.,,''i.~'~'~~ 1'~(t.. '?~ /
(' ~MADR.'Sf'H:C"f)'AL!YAH !'~;:;:Gr:H. . ..... Y--- !:;-f',,..., .; i
,f <\5