Upload
trinhduong
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PERSEPSI KETERAMPILAN MENDENGARKAN AKTIF
PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
TAHUN AJARAN 2007/ 2008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN KEGIATAN BIMBINGAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :
Mega Sarianne
021114005
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Bapa kami yang ada di surga Dimuliakanlah namamu datanglah kerajaanmu Jadilah kehendakmu Diatas bumi seperti di dalam surga Berilah kami rezeki pada hari ini Dan ampunilah kesalahan kami Seperti kamipun mengampuni Yang bersalah kepada kami Dan janganlah masukkan kami dalam pencobaan Tetapi bebaskan kami dari yang jahat Sebab Engkaulah raja yang mulia dan berkuasa Untuk selama-lamanya” (Mat 6: 9 – 13 )
Kupersembahkan karya ini untuk:
� Tuhan Yesus Kristus � Almarhum Ayahku Sarprihadi � Eyang Satirah � Ibuku tercinta Natalia Wiwik S � Simbah Siti Aminah � Gregorius Sunu Purwanto � Almamaterku
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang
saya tulis ini tidak memuat hasil karya orang lain, kecuali
yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.
vii
ABSTRAK
PERSEPSI KETERAMPILAN MENDENGARKAN AKTIF
PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
TAHUN AJARAN 2007/ 2008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
USULAN KEGIATAN BIMBINGAN
Mega Sarianne
Universitas Sanata Dharma, 2008
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran dari keterampilan
mendengarkan aktif para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran
2007/ 2008 dan implikasinya terhadap usulan kegiatan bimbingan untuk
meningkatkan keterampilan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran
2007/2008 dalam mendengarkan aktif.
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode survey.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun
Ajaran 2007/2008 yang berjumlah 94 siswa. Pertanyaan yang secara khusus dijawab
dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah persepsi keterampilan mendengarkan
aktif para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2007/2008? (2)
Usulan kegiatan bimbingan manakah yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan
siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2007/ 2008 dalam
mendengarkan aktif?
Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti.
Kuesioner ini memiliki 52 butir pernyataan, yang mengungkap 4 aspek keterampilan
mendengarkan aktif, yaitu: (1) kemampuan mendengar dan mengerti pesan (pendapat/
pikiran) pembicara, (2) kemampuan mendengar dan mengerti perasaan pembicara, (3)
kemampuan mengungkapkan/ memantulkan kembali pesan (pendapat/ pikiran)
pembicara, dan(4) kemampuan mengungkapkan/ memantulkan kembali perasaan
pembicara.
Teknik analisis data yang digunakan adalah penggolongan keterampilan
mendengarkan aktif berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I. Tingkat
keterampilan mendengarkan aktif digolongkan menjadi lima kualifikasi, yaitu
:”sangat tinggi”, “tinggi”, “cukup tinggi”,”rendah”,”sangat rendah”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: menurut persepsi siswa yang
keterampilannya dalam mendengarkan aktif berkualifikasi sangat tinggi ada 1 siswa
(1,1%), yang keterampilannya dalam mendengarkan aktif berkualifikasi tinggi ada 6
siswa (6,4%), yang keterampilannya dalam mendengarkan aktif berkualifikasi cukup
tinggi ada 85 siswa (90,4%), yang keterampilannya dalam mendengarkan aktif
berkualifikasi rendah ada 2 siswa (2,1%), dan tidak ada siswa (0%) yang memiliki
keterampilan mendengarkan aktif berkualifikasi sangat rendah.
Peneliti membuat usulan kegiatan bimbingan yang bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan mendengarkan aktif dengan bertitik tolak aspek-aspek
keterampilan mendengarkan aktif yang belum dikuasai siswa seperti yang
dimaksudkan dalam item-item kuesioner yang berkualifikasi rendah.
viii
ABSTRACT
THE PERCEPTION ON THE GRADE X STUDENTS’ ACTIVE
LISTENING SKILL IN SMA PANGUDI LUHUR ACADEMIC YEAR
2007/2008 AND ITS IMPLICATION ON THE COUNSELING ACTIVITIES
PROPOSAL
Mega Sarianne
Sanata Dharma University, 2008
The purpose of this research is was gain the picture of the grade X
students’ active listening skill in SMA Pangudi Luhur Sedayu, academic year
2007/2008 and its implication on the counseling activities proposal to develop the
grade X students’ skill on the active listening in SMA Pangudi Luhur Sedayu,
academic year 2007/2008.
The type of this research was descriptive by using survey method. The
population of the research was the 94 students at SMA Pangudi Luhur Sedayu,
academic year 2007/2008. The questions to be answered in this research were: (1)
how was the perception on the grade X students’ active listening skill in SMA
Pangudi Luhur Sedayu, academic year 2007/2008? (2) What kind of appropriate
counseling proposal to develop the grade X students’ active listening skill in SMA
Pangudi Luhur Sedayu, academic year 2007/2008?
The instrument of this research was questionnaire which was arranged by
the writer. This questionnaire had 52 question items, which revealed four skill
aspects in active listening, which are: (1) the ability to listen and understand the
speaker’s message (opinions/ thoughts) (2) the ability to listen and understand the
speaker’s feeling, (3) the ability to express/ reflect the speaker’s message
(opinions/ thoughts), (4)the ability to express/ reflect the speaker’s feeling.
The data analysis technique used was the active listening skill grouping
based on Penilaian Acuan Patokan (PAP) type I. the listening active level is
classified into five qualifications, which are: very high, high, moderately high,
low, very low.
The result of this research showed that: there was one student (1.1%) with
very high qualification, there were 6 students (6.4%) with high qualification, there
were 85 students (90.4%) with moderately high qualification, there were 2
students (2.1%) with high qualification, and no student (0 %) had very low
qualification.
The researcher made a counseling activity proposal in purpose to develop
the active listening skill based on the active listening skills’ aspects which hasn’t
been mastered by the students as it means in the low qualifications in the
questionnaire items.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih, kekuatan
dan dukungan yang begitu besar, yang menyertai penulis sepanjang proses studi
sampai dapat menyusun skripsi ini.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan
Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis sadar bahwa ada banyak pihak yang telah terlibat baik langsung
maupun tidak langsung, dan ikut memberikan andil yang besar kepada penulis
dalam mendalami, mengolah dan menyusun skripsi ini. Untuk itu pada
kesempatan ini, penulis menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:
1. Ibu Dr. M. M. Sri Hastuti, M. Si, sebagai ketua Program Studi Bimbingan
dan Konseling yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi ini.
2. Dra. C. L. Milburga, CB, M. Ed, sebagai dosen pembimbing yang telah
mendampingi, mengarahkan, memberikan sumbangan pikiran dan
dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Drs. R. H. Dj. Sinurat, M. A. Selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan untuk melengkapi kekurangan skripsi penulis.
4. Drs. Y. B. Adimassana, M. A. Selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan masukan untuk melengkapi kekurangan skripsi penulis.
5. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang telah mendidik
dan memberikan bekal hidup yang berharga kepada penulis dalam
menjalani tugas studi
6. Keluarga Besar SMA Pangudi Luhur Sedayu yang telah memperlancar
proses pengumpulan data.
7. Keluarga Besar SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta yang telah
memperlancar proses uji coba alat.
x
8. Orang Tua terkasih (Ibu Wiwik dan Mbah Siti), yang sudah memberikan
dukungan lewat doa, cinta,materi, serta kesabaran yang begitu luar biasa.
9. Mas Sunu yang selalu memberikan perhatian, dukungan, kasih sayang dan
doanya.
10. Teman-teman angkatan 2002 yang telah memberikan suka cita dan
persahabatan yang indah selama proses belajar.
11. Buat sahabat-sahabat terkasih: Ima (yang telah sabar dan selalu
memberikan dukungan, semangat dan persahabatan yang begitu indah),
Ida (yang tegas dan selalu mengingatkan penulis bila melakukan kesalahan
dan selalu siap saat penulis membutuhkan bantuan), Uthe dan Uning (yang
selalu membukakan pintu kosnya untuk berbagi cerita dan menemani
untuk penelitian), Yaya (yang sering memberikan semangat meskipun dari
jauh), Ina (walaupun jarang ketemu tetapi tetap dalam persahabatan
gestalt), Mama Rianita (yang selalu memberikan doa, semangat dan
persaudaraan yang begitu luar biasa).
12. Teman-teman Prodi Bimbingan dan Konseling: John Page, Siprianus,
Tunggul, Botol, Pimpom, Agam, Tian yang memberikan waktu untuk
berbagi pengalaman di Prodi Bimbingan dan Konseling, dan Ema Ratna
yang telah meminjamkan buku-buku yang sesuai dengan judul skripsi
penulis.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta
dalam membantu penyelesaian skripsi ini, Semoga Tuhan selalu
memberkati.
Penulis sadar bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Semoga karya yang sangat
sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua yang berminat di bidang
Bimbingan dan Konseling. Terima kasih.
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
E. Definisi Operasional .................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat persepsi
1.Pengertian Persepsi ................................................................. 7
xii
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi .......................... 9
B. Keterampilan Mendengarkan Aktif
1. Pengertian ................................................................................ 11
2. Syarat-syarat Mendengarkan Aktif .......................................... 14
3. Manfaat Mendengarkan Aktif.................................................. 15
4. Hambatan-hambatan Dalam Mendengarkan Aktif .................. 16
5. Ciri-ciri Mendengarkan Aktif .................................................. 22
C. Remaja
1. Pengertian ................................................................................ 22
2. Ciri-ciri Perkembangan Siswa Sekolah Menengah Atas ......... 24
3. Tugas Perkembangan Siswa Sekolah Menengah Atas Sebagai
Remaja ..................................................................................... 25
D. Keterampilan Para Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
Tahun Ajaran 2007/2008 dalam Mendengarkan Aktif ................ 27
E. Bimbingan
1. Pengertian................................................................................ 28
2. Tujuan Bimbingan................................................................... 29
3. Materi Bimbingan ................................................................... 30
4. Bimbingan dan Konseling di SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 30
5. Kegiatan Bimbingan ............................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.............................................................................. 32
B. Populasi Penelitian ........................................................................ 32
C. Instrumen Penelitian
xiii
1. Kuesioner mendengarkan aktif ............................................... 33
2. Skala Pengukuran.................................................................... 34
3. Penentuan Skor ....................................................................... 34
4. Aspek-aspek Keterampilan Mendengarkan Aktif................... 34
5. Validitas dan Reliabilitas Alat ................................................ 37
D. Prosedur Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan ...................................................................... 41
2. Tahap Pelaksanaan.................................................................. 42
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 46
B. Pembahasan................................................................................... 47
BAB V USULAN KEGIATAN BIMBINGAN SISWA KELAS X SMA
PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2007/ 2008...... 54
BAB VI RINGKASAN, KESIMPULAN DAN SARAN
A. Ringkasan...................................................................................... 66
B. Kesimpulan.................................................................................... 68
C. Saran-saran .................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 70
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Rincian Anggota PopulasiMenurut Kelas X SMA Pangudi Luhur
SedayuTahun Ajaran 2006/2007.................................................... 33
Tabel 2 : Kisi-kisi Kuesioner Keterampilan Mendengarkan Aktif ................ 36
Tabel 3 : Rekapitulasi uji coba validitas instrumen ....................................... 39
Tabel 4 : Indeks Korelasi Reliabilitas ............................................................ 41
Tabel 5 : Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I........................................... 45
Tabel 6 : Penggolongan Tingkat Keterampilan Mendengarkan Aktif
Menurut siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
Tahun Ajaran 2007/2008 ............................................................... 46
Tabel 7 : Jadwal Kegiatan Week End Hari Pertama ...................................... 57
Tabel 8 : Jadwal Kegiatan Week End Hari Kedua......................................... 57
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Uji Coba ................................................................ 72
Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian............................................................... 77
Lampiran 3 : Tabulasi Skor Uji Coba ......................................................... 81
Lampiran 4 : Tabulasi Skor Uji Coba dengan Skala Diskrit........................ 87
Lampiran 5 : Tabulasi Skor Penelitian......................................................... 91
Lampiran 6 : Hasil Analisis Uji Validitas.................................................... 99
Lampiran 7 : Hasil Pengolahan Validitas dan Reliabilitas .......................... 101
Lampiran 8 : Tabulasi Uji Coba Skor Gasal dan Genap.............................. 104
Lampiran 9 : Tingkat Keterampilan Mendengarkan Aktif Para Siswa
Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
Tahun Ajaran 2007/ 2008 .................................................... 105
Lampiran 10 : Penggolongan Item dari Skor Tertinggi sampai Skor Terendah 107
Lampiran 11 : Modul Week End Keterampilan Mendengarkan Aktif .......... 109
Lampiran 12 : Power Point Keterampilan Mendengarkan Aktif ................... 114
Lampiran 13 : Contoh – Contoh Materi Kegiatan Week End........................ 116
Lampiran 14 : Surat Izin Uji Coba................................................................. 117
Lampiran 15 : Surat Izin Penelitian ............................................................... 118
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan salah satu periode dalam rentang kehidupan
individu. Dalam tahap ini, remaja mulai mengembangkan sikap berinteraksi
dengan orang lain, baik di keluarga, sekolah, maupun di masyarakat. Remaja
mulai belajar mengungkapkan pendapatnya. Masa ini merupakan bagian
kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu dan merupakan
masa transisi dari masa anak-anak kearah perkembangan masa dewasa.
Masa remaja merupakan tahap pencarian identitas diri sehingga remaja
perlu berelasi dengan lingkungan sosialnya. Relasi remaja dengan lingkungan
sosialnya merupakan hubungan timbal balik antara individu secara pribadi dengan
lingkungannya.
Mendengarkan aktif merupakan modal dasar bagi terjalinnya relasi yang
baik dengan siapa pun kita berkomunikasi. Relasi yang baik dapat di bangun
dalam keluarga, komunitas, tempat kerja, maupun pergaulan di mana pun kita
berada (Sawitri, 2005).
Minat penulis terhadap topik “Keterampilan Mendengarkan Aktif Para
Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu” muncul dari dua alasan. Alasan
2
pertama adalah pengalaman pribadi penulis yang merasa kurang didengarkan dan
diperhatikan ketika melaksanakan bimbingan klasikal pada saat Praktek Lapangan
Bimbingan dan Konseling di SMA. Pada saat penulis akan memulai bimbingan
klasikal di kelas, keadaan di kelas tersebut sangat ramai karena para siswa baru
saja menempuh ulangan harian matematika. Penulis mencoba menegur para siswa
agar keadaan kelas dapat tenang kembali, tetapi para siswa masih saja sibuk dan
acuh tak acuh menyikapi teguran. Melihat sikap para siswa di kelas tersebut,
penulis merasa kurang diperhatikan dan kurang dihargai.
Alasan kedua adalah dalam kehidupan remaja saat ini keterampilan
mendengarkan aktif belumlah seperti yang diharapkan. Sebagian besar remaja
masih belum sepenuhnya mampu untuk mendengarkan aktif karena mereka lebih
sering menghakimi, memaksakan kehendak, dan kurang menghargai orang lain,
sehingga menimbulkan konflik. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya
konflik antara lain: adanya kecurigaan, sikap iri, egois, merasa kurang
diperhatikan, kurang didengarkan dan dihargai oleh remaja lain. Mendengarkan
aktif dapat terhambat apabila orang bersikap acuh tak acuh, iri, egois, dan curiga
terhadap orang lain.
Berdasarkan pengalaman penulis, kegiatan mendengarkan akan berhenti,
apabila orang yang berkomunikasi, khususnya pendengar menilai, menolak apa
yang diungkapkan oleh mitra komunikasinya. Banyak orang, termasuk remaja
cenderung untuk menghakimi, menilai, menyetujui atau menolak pernyataan atau
pendapat orang lain.
3
Penulis berpendapat pelatihan mendengarkan aktif perlu diberikan pada
masa remaja mengingat pada masa ini remaja sedang dalam masa pertumbuhan
dan perkembangan yang penting dalam pembentukan kepribadian, sehingga
sangat rentan dimasuki oleh hal-hal yang dapat berpengaruh dalam pembentukan
kepribadiannya. Juga berubahnya nilai-nilai pada remaja mengakibatkan hal-hal
yang dianggap penting pada masa anak-anak tidak lagi menjadi hal-hal penting
pada masa remaja. Sebagai contoh, remaja lebih banyak berada di luar rumah,
mereka lebih suka bergaul dengan teman-teman sebayanya daripada keluarganya
sendiri. Pergaulan yang baik ditentukan oleh komunikasi yang baik. Hal ini juga
berlaku bagi remaja yang duduk di tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas
(SMA). Para siswa perlu dibimbing dan dilatih untuk mendengarkan aktif dalam
pergaulannya.
Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa banyak bertemu dan
banyak bergaul dengan teman-teman sebayanya. Salah satu contoh untuk
menunjang pergaulan siswa adalah guru pembimbing memberikan pelatihan
komunikasi khususnya pelatihan mendengarkan aktif misalnya dalam bentuk
bimbingan kelompok dalam kegiatan week end.
Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian ini pada kelompok siswa
SMA Pangudi Luhur Sedayu dengan alasan bahwa kelompok siswa siswi SMA
Pangudi Luhur Sedayu merupakan bagian dari kelompok remaja. Di samping itu
sebagai sekolah yang terletak di tengah-tengah pedesaan, kebanyakan siswa SMA
Pangudi Luhur Sedayu berasal dari luar daerah, sehingga mereka memerlukan
keterampilan mendengarkan aktif demi kelancaran pergaulannya.
4
Penelitian ini lebih memusatkan perhatian pada siswa kelas X SMA
Pangudi Luhur Sedayu, dengan berbagai pertimbangan: (1) kelas X adalah warga
baru SMA Pangudi Luhur, sehingga baru dalam tahap penyesuaian terhadap
keadaan dan lingkungan sekolah, (2) kelas XI sudah cukup mampu
mengungkapkan apa yang menjadi kebutuhannya, sudah cukup mampu
beradaptasi dan sudah cukup mengenal keadaan dan lingkungan sekolah terutama
hubungan dengan warga sekolah, (3) kelas XII lebih memfokuskan diri pada ujian
akhir mengingat sebentar lagi mereka akan meninggalkan sekolah.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui persepsi siswa kelas X SMA
Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/2008 dalam keterampilan
mendengarkan aktif dan untuk membuat usulan kegiatan bimbingan. Pertanyaan
yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah persepsi keterampilan mendengarkan aktif para
siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran
2007/2008?
2. Usulan kegiatan bimbingan manakah yang sesuai untuk
meningkatkan keterampilan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur
Sedayu tahun ajaran 2007/ 2008 dalam mendengarkan aktif?
5
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1. Mengetahui persepsi siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
tahun ajaran 2007/2008 dalam keterampilan mendengarkan aktif.
2. Membuat usulan kegiatan bimbingan untuk meningkatkan
keterampilan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun
ajaran 2007/2008 dalam mendengarkan aktif.
D. Manfaat Penelitian
1. Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan sekolah dalam
bidang Bimbingan dan Konseling, khususnya dalam melihat permasalahan
remaja yang berkaitan dengan keterampilan mendengarkan aktif.
2. Guru Pembimbing
Dapat memberikan gambaran mengenai keterampilan mendengarkan aktif dan
membantu dalam mengembangkan topik-topik bimbingan yang sesuai untuk
meningkatkan keterampilan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu dalam
mendengarkan aktif.
3. Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat menjadi inspirasi atau bahan pertimbangan apabila
peneliti lain ingin mengembangkan penelitian di seputar objek yang sama.
6
4. Penulis
Penelitian ini menjadi kesempatan untuk berlatih meneliti, cermat dan
berpikir kritis dalam menganalisis, mengolah dan mengambil keputusan dari
setiap gejala yang diteliti.
E. Definisi Operasional
1. Persepsi adalah pendapat siswa tentang kemampuannya dalam
mendengarkan aktif.
2. Keterampilan adalah kemampuan untuk mengerjakan atau melaksanakan
sesuatu dengan baik.
3. Mendengarkan aktif adalah berusaha mengerti dan memahami perasaan
dan arti/ maksud pembicara, kemudian merumuskan pengertiannya dalam
kalimat dan mengirimkan kembali kepada pembicara. Pendengar tidak
mengirimkan pesannya sendiri, misalnya dengan memberikan penilaian,
pendapat nasehat, analisa dan pertanyaan yang diumpanbalikkan hanyalah
apa yang dianggapnya sebagai arti pesan sesuai dengan sudut pandang
pembicara.
4. Remaja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas X
SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/2008.
5. Bimbingan adalah kegiatan yang dilakukan baik secara kelompok maupun
secara individu/ pribadi, oleh pembimbing kepada peserta didik yang
bertujuan untuk membantu perkembangan peserta didik secara optimal.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini, peneliti menyajikan hasil tinjauan pustaka yang dapat
memperjelas topik penelitian, yaitu: (A) Hakekat persepsi yang meliputi:
pengertian persepsi dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi; (B)
Keterampilan mendengarkan aktif yang meliputi: pengertian, syarat-syarat yang
perlu diperhatikan dalam mendengarkan aktif, manfaat mendengarkan aktif,
hambatan-hambatan dalam mendengarkan aktif, dan ciri-ciri mendengarkan aktif;
(C) Remaja yang meliputi: pengertian remaja, ciri-ciri remaja, tugas-tugas
perkembangan remaja; (D) Keterampilan para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur
Sedayu tahun ajaran 2007/2008 dalam mendengarkan aktif; (E) Bimbingan yang
meliputi: pengertian bimbingan, tujuan bimbingan, materi bimbingan, Bimbingan
dan Konseling di SMA Pangudi Luhur Sedayu, dan kegiatan bimbingan.
A. Hakekat Persepsi
1. Pengertian persepsi
Pengertian persepsi telah diuraikan oleh para tokoh di bidang
psikologi dalam aneka rumusan, antara lain:
a. Proses persepsi terjadi karena adanya rangsang dari luar diri
individu. Rangsang itu diterima melalui alat indra, kemudian
ditafsirkan, sehingga mempunyai arti bagi orang yang
8
bersangkutan. Adanya rangsang dari luar individu
mengakibatkan suatu proses dalam diri individu, dan pada
akhirnya individu akan memberikan tanggapan (Kartini Kartono,
1984: 57).
b. Proses mengorganisir dan menggabungkan data indera kita
(penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga
dapat menyadari sekelilingnya, termasuk dirinya sendiri
(Davidoff, 1988: 232).
c. Pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan (Rakhmat, 1985: 64).
d. Persepsi juga diartikan sebagai pandangan, pengamatan atau
tanggapan individu terhadap benda, kejadian, tingkah laku
manusia atau hal-hal yang ditemuinya sehari-hari (Mulyono,
1978: 22).
e. Kata lain untuk persepsi adalah paradigma yang artinya cara
orang memandang sesuatu, pandangan atau keyakinan terhadap
sesuatu (Covey, 2001: 31)
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, persepsi dapat
dirumuskan sebagai suatu pandangan, bagaimana individu memandang
sesuatu, tanggapan, pendapat, tafsiran dan komentar individu atau suatu
keyakinan terhadap suatu objek baik itu orang, benda, kejadian, tingkah
laku atau hal-hal yang ditemui setiap hari.
9
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
Persepsi merupakan suatu hasil yang dialami seseorang terhadap
suatu objek, peristiwa atau pengalaman tertentu yang dapat diterima dan
dimengerti oleh penerima rangsang atau stimulus sehingga menghasilkan
pengetahuan tentang lingkungan sekitar. Stimulus adalah segala sesuatu
yang mengenai reseptor sehingga organisme menjadi aktif (Walgito,
2004: 87). Stimulus dapat berasal dari dalam dan dari luar individu,
tetapi kebanyakan berasal dari luar individu.
Persepsi dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu: (a) perhatian yang
selektif, (b) ciri-ciri rangsang, (c) nilai-nilai dan kebutuhan individu, dan
(d) pengalaman terdahulu (Irwanto, dkk, 1988: 76 – 77). Masing-masing
faktor dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perhatian yang Selektif
Setiap individu berinteraksi dengan lingkungan. Interaksi
ini mempengaruhi individu untuk menerima rangsang dari
dunia sekitar. Rangsang atau stimulus yang diterima individu
sangatlah beragam, sehingga individu perlu memilih untuk
memusatkan perhatian pada rangsang tertentu saja. Perhatian
sebagai langkah mempersiapkan persepsi merupakan
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu
terhadap suatu obyek atau sekumpulan obyek. Perhatian
terhadap suatu objek antara lain tergantung dari intensitas
obyek itu sendiri (Walgito, 2004: 98).
10
b. Ciri-ciri Rangsang
Dalam melakukan persepsi, rangsang yang diterima harus
kuat sampai melewati ambang rangsang, minimal dapat
diterima oleh individu (Walgito, 2004: 46). Rangsang yang
berubah-ubah lebih mudah diterima oleh individu dari pada
rangsang yang statis. Rangsang dengan ukuran besar dan
diterima secara berulang-ulang, semakin memudahkan individu
untuk menerimanya (Irwanto, dkk, 1988: 76).
c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Davidoff (Walgito, 2004: 89) mengemukakan bahwa
persepsi itu bersifat individual, sehingga persepsi individu yang
satu dengan yang lain dapat berbeda. Perbedaan ini ditentukan
oleh nilai dan kebutuhan individu itu sendiri. Nilai dan
kebutuhan menjadi objek perhatian individu dalam menerima
rangsangan.
d. Pengalaman terdahulu.
Perhatian individu terhadap rangsang dapat ditentukan oleh
pengalaman individu yang sebelumnya yang berhubungan
dengan rangsang yang bersangkutan. Pengalaman-pengalaman
terdahulu sangat mempengaruhi individu dalam mempersepsi
dunianya (Irwanto, 1994: 97)
11
B. Keterampilan Mendengarkan Aktif
1. Pengertian
Menurut Sinurat (Subagyo, 2006) keterampilan dapat diartikan
secara luas dan sempit. Keterampilan dalam arti sempit ialah kemudahan,
kecepatan, dan ketepatan dalam tingkah laku motorik, yang juga disebut
manual skill. Dalam arti luas, keterampilan meliputi aspek manual skill,
intellectual skill, dan social skill.
Wursanto (1987) menjelaskan bahwa mendengarkan mempunyai
dua macam pengertian, yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam
arti sempit, mendengarkan adalah usaha memperoleh suatu pengertian
terhadap suatu berita atau pesan dengan mempergunakan indera
pendengar, terbatas pada penerima pesan secara lisan. Dalam arti luas,
mendengarkan adalah usaha untuk memperoleh pengertian dan
kemampuan pikiran untuk mengadakan interpretasi terhadap berita atau
pesan yang diterima, baik secara lisan maupun tertulis. Dengan demikian,
mendengarkan dalam arti luas dapat terjadi untuk setiap komunikasi, baik
secara lisan maupun secara tertulis.
Menurut Devito (1997) mendengarkan diartikan sebagai proses
aktif menerima rangsangan (stimulus) telinga (aural). Mendengarkan
merupakan proses yang aktif, tidak pasif. Mendengarkan tidak terjadi
begitu saja, tetapi seseorang harus melakukannya. Mendengarkan
menuntut tenaga dan komitmen. Mendengarkan (listening) menyangkut
penerimaan rangsangan dan karenanya berbeda dengan mendengar
12
(hearing) sebagai suatu proses fisiologis saja. Kata menerima menegaskan
bahwa seseorang menyerap rangsangan (stimulus) dan memprosesnya
dengan cara tertentu. Mendengarkan menyangkut rangsangan aural yatu,
isyarat (gelombang suara) yang diterima oleh telinga. Mendengar
mencakup semua isyarat yang dapat didengar tidak hanya kata-kata.
Johnson (Subagyo, 2006) menjelaskan bahwa keterampilan
mendengarkan aktif adalah kemampuan untuk mendengarkan dengan
penuh perhatian, memahami apa yang dirasakan oleh pembicara dan
memberikan tanggapan yang tepat.
Safaria (Sipayung, 2006) menjelaskan bahwa mendengarkan aktif
adalah melakukan proses mengirim balik kepada pembicara sesuai dengan
apa yang dimaksudkan pembicara baik dari segi isi maupun perasaan.
Mendengarkan aktif melibatkan sikap empati dari pendengar.
Gordon (1999) menjelaskan bahwa dalam mendengarkan aktif,
pendengar berusaha mengerti arti dari pesan yang dikirim. Pengertian
dinyatakan dalam kalimat dan dikirimkan kembali pada pembicara. Pesan
yang dikirimkan pendengar hanya apa yang dianggapnya sebagai arti
pesan dari pembicara bukanlah berupa penilaian, pendapat, analisa, atau
pertanyaan.
Menurut Paleg (2004), ada tiga cara yang perlu diperhatikan dalam
keterampilan mendengarkan aktif, yaitu:
a. Pendengar mendengarkan apa yang dikatakan pembicara dengan
penuh perhatian. Pendengar melawan godaan untuk meremehkan,
13
mengkritik, menganalisis atau mencoba memecahkan masalah
yang dikatakan oleh pembicara. Pendengar juga menghilangkan
kecenderungan untuk memikirkan bentuk respon yang akan
pendengar utarakan.pendengar mempertahankan kontak mata,
mengangguk ke arah pembicara, tersenyum atau mengernyitkan
dahi untuk menunjukkan perhatian sepenuhnya terhadap ungkapan
pembicara.
b. Pendengar memperhatikan perasaan pembicara dan bukan kata-
katanya saja. Pendengar menyadari adanya perasaan mendalam.
Pendengar perlu memperhatikan pesan-pesan non-verbal
pembicara seperti ekspresi wajah, nada suara, dan gerak tubuh.
Pendengar mencoba memposisikan dirinya berada pada situasi
yang sama seperti pembicara.
c. Pendengar secara aktif memahami apa yang didengar. Memahami
tidak berarti menyetujui. Memahami berarti membiarkan
pembicara tahu secara verbal bahwa pendengar sedang
mendengarkan apa yang sedang dikatakan oleh pembicara baik isi
maupun perasaannya.
Dari beberapa definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa
mendengarkan aktif adalah kemampuan pendengar untuk mengerti dan
memahami perasaan dan maksud pembicara, serta merumuskan
pengertiannya dalam kalimat dan mengirimkan kembali kepada pembicara
secara cepat, mudah, dan tepat.
14
2. Syarat-syarat Mendengarkan Aktif
Menurut Gordon (1999) agar dapat mendengarkan aktif dengan baik,
diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
a. Pendengar harus mempercayai kemampuan pembicara untuk
mengatasi perasaan-perasaannya, dan mencari penyelesaian
terhadap masalahnya. Tujuan mendengarkan aktif adalah
memberikan kesempatan kepada pembicara untuk menemukan
pemecahan masalahnya.
b. Pendengar harus benar-benar dapat menerima perasaan-perasaan
pembicara, apapun perasaan itu atau walaupun perasaan itu
berlainan dengan perasaan pendengar.
c. Pendengar harus menyadari bahwa perasaan hanyalah sementara,
tidak permanen. Karena itu ungkapan perasaan tidak perlu
ditakutkan; perasaan-perasaan tidak akan selamanya berada dalam
diri orang yang bersangkutan.
d. Pendengar harus mau mendengar apa yang akan dikatakan
pembicara. Ini berarti pendengar harus meluangkan waktu untuk
mendengarkan.
e. Pendengar harus sungguh-sungguh mau menolong pembicara
menghadapi masalahnya.
f. Pendengar harus dapat melihat pembicara sebagai seseorang di luar
pendengar, seorang pribadi yang unik, seorang individu yang
terpisah, yang mempunyai kehidupan sendiri dan indentitas sendiri.
15
g. Pendengar harus sadar bahwa banyak orang jarang dapat langsung
mengungkapkan masalah yang sesungguhnya dihadapi.
Mendengarkan aktif membantu pengirim memperjelas masalahnya,
menggali masalahnya secara lebih mendalam.
h. Pendengar harus menghargai “privacy” pengirim dan menjaga
rahasianya.
3. Manfaat Mendengarkan Aktif
Keterampilan mendengarkan aktif memberikan manfaat bagi orang-
orang yang sedang mengadakan komunikasi. Menurut Gordon (1999)
manfaat mendengarkan aktif antara lain adalah:
a. Mendorong terjadinya katarsis (perasaan negatif berkurang/ hilang
dengan jalan mengungkapkannya secara terbuka)
b. Menolong orang untuk menjadi tidak terlalu takut terhadap perasaan-
perasaan negatif.
c. Memudahkan pemecahan masalah.
d. Mempengaruhi orang untuk mau lebih mendengarkan pendapat orang
lain.
e. Melatih orang untuk mengarahkan dirinya, bertanggung jawab, dan
berdiri sendiri.
Peneliti menduga para siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu
Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 belum cukup mampu menguasai
keterampilan mendengarkan aktif. Hal ini yang ingin diungkap dalam
penelitian ini.
16
4. Hambatan-hambatan Dalam Mendengarkan Aktif
Devito (1997) menjelaskan bahwa ada beberapa hambatan dalam
mendengarkan aktif, yaitu:
a. Sibuk dengan diri sendiri
Penghambat yang paling serius dan merusak mendengarkan adalah
kecenderungan pendengar untuk sebuk dengan diri sendiri, sebagai
contoh memusatkan perhatian pada tindak tanduk diri sendiri selama
interaksi. Kesibukan dengan diri sendiri timbul karena pendengar
menyiapkan peranan sebagai pembicara; pendengar menyiapkan
tanggapan dan memikirkan apa yang akan dikatakannya untuk
menjawab pembicara. Selama perhatian pendengar berpusat pada diri
sendiri, pendengar tidak atau kurang memperhatikan apa yang
dikatakan pembicara; pendengar bisa kehilangan pesan yang dimaksud
oleh pembicara.
b. Sibuk dengan masalah-masalah eksternal
Pendengar cenderung untuk memusatkan perhatian pada masalah-
masalah yang tidak relevan dengan interaksi. Pendengar memikirkan
apa yang dilakukannya pada hari-hari sebelum interaksi atau
memikirkan hal-hal yang akan dilaksanakannya sesudah interaksi.
Kesibukan memikirkan soal-soal ekstenal ini, akan menghambat untuk
mendengarkan aktif.
17
c. Mempertajam (sharpening)
Kecenderungan pendengar untuk mempertajam satu atau dua aspek
dari pesan pembicara dapat menjadi penghambat dalam mendengarkan
aktif. Pendengar menyoroti/ menekan/ membumbui hal tertentu yang
kebetulan menonjol dibandingkan dengan hal-hal lain yang diutarakan
oleh pembicara.
d. Mengasimilasi
Kecenderungan pendengar untuk merekonstruksi pesan sedemikian
sehingga sesuai dengan prasangka, kebutuhan dan nilai pendengar
sendiri dapat menjadi penghambat dalam mendengarkan aktif.
Akibatnya, pendengar membuat evaluasi negatif terhadap pesan yang
diterimanya.
e. Faktor lawan atau kawan
Pendengar cenderung mudah menerima pesan pembicara apabila
hubungan antara pendengar dan pembicara baik/ berteman. Apabila
hubungan antara pendengar dan pembicara tidak baik/ bermusuhan,
pendengar akan sulit menangkap pesan pengirim secara tepat;
pendengar akan cenderung menilai pesan pembicara secara negatif.
f. Mendengar yang diharapkan
Pendengar cenderung mendengarkan apa yang diharapkan dan
bukan mendengarkan apa yang sebenarnya dikatakan pembicara. Pesan
dikirimkan pembicara akan lebih mudah ditangkap dan dipahami
18
pendengar, apabila pesan tersebut merupakan hal-hal yang diharapkan
dari pada hal-hal yang tidak diharapkan.
Gordon (1999) menjelaskan lima hambatan dalam mendengarka aktif,
yaitu:
a. Pendengar menanggapi dengan bimbingan
Pendengar cenderung mengarahkan pembicara ke suatu arah atau
tujuan tertentu. Ini berarti pula pendengar memegang kemudi. Sering
kali jika pendengar memegang kemudi dan mengarahkan pembicara
kapada suatu arah tertentu, pembicara merasa mendapat perlawanan.
b. Membuka pintu kemudian menutupnya
Pendengar pada mulanya mulai dengan tujuan membuka pintu bagi
pembicara untuk berkomunkasi, tetapi kemudian pendengar menutup
pintu tersebut karena pendengar tidak sabar untuk mendengarkan aktif
secara tuntas.
c. Pendengar yang membeo
Pendengar cenderung mengulang atau menirukan apa yang
dikatakan oleh pembicara, dan bukan apa yang dirasakan oleh
pembicara.
d. Mendengar tanpa empati
Pendengar cenderung memberikan umpan balik atau menanggapi
pembicara tanpa mengikutsertakan unsur perasaan pembicara,
pendengar mengabaikan perasaan pembicara.
19
e. Mendengarkan aktif pada saat yang salah
Pendengar cenderung menggunakan mendengarkan aktif pada saat
yang tidak tepat. Pendengar begitu bersemangat menggunakan cara
mendengarkan aktif, padahal pembicara tidak memerlukan atau tidak
ingin diselami perasaannya.
Wright (Subagyo, 2006) juga menjabarkan delapan kendala dalam
mendengarkan aktif, yaitu:
a. Pembelaan diri
Pendengar sibuk memenuhi pikiran dengan segala penyangkalan,
alasan, atau pengecualian dari yang sedang dikatakan pembicara.
Akibatnya, pendengar kehilangan pesan-pesan yang disampaikan
pembicara. Respon pembelaan diri dapat berupa:
1) Terlalu cepat menarik kesimpulan
2) Mengartikan kata-kata pembicara sesuai dengan harapan
pendengar.
3) Mengulang-ulang respon atau mengaggapi dengan kata-kata
tajam.
b. Sikap/ prasangka tertentu yang telah dimiliki pendengar terhadap
pembicara.
Sikap/ prasangka pendengar terhadap pembicara dapat muncul
antara lain karena nada suara pembicara yang khas/ kurang disenangi,
pembicara berasal dari etnis yang tidak disenangi, kehadirian
20
pembicara mengingatkan pendengar terhadap seseorang yang tidak
menyenangkan pada masa lampau. Karena prasangka tersebut,
pendengar menolak pembicara tanpa mau mendengarkan apa yang
dikatakannya.
c. Pergumulan di dalam pendengar
Pendengar akan lebih mudah mendengarkan orang lain daripada
saudara kandung/ pasangan hidup karena emosi pendengar tidak
terlibat dengan masalah orang lain. Mendengarkan pesan juga sulit jika
pendengar ikut merasa bersalah atas timbulnya masalah yang dialami
pembicara.
d. Interupsi
Pendengar mungkin melakukan interupsi karena pembicara
berbicara bertele-tele atau karena pikiran pendengar lebih cepat dan
ingin segera mendengarkan informasi yang akan disampaikan
pembicara. Pikiran pendengar menerawang dan melaju dengan cepat
sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat dimengerti dengan baik.
e. Ruang pemikiran pendengar penuh dengan informasi
Ruang pemikiran pendengar dipenuhi dengan berbagai informasi,
sehingga sedikit saja tambahan informasi dari pembicara membuatnya
tidak dapat bertahan lagi. Pendengar merasa seakan-akan sedang
diserang dari segala sisi dan tidak memiliki cukup waktu untuk
mencerna informasi pembicara.
21
f. Ketepatan waktu
Pada saat berbicara, pendengar merasa dikejar-kejar karena masih
ada acara lain yang akan dikerjakan. Pendengar sebaiknya
memberitahukan dengan jujur, bahwa saat untuk mendengarkan
pendengar perlu mencari waktu luang daripada menjadikan
pembicaraan tersebut sebagai sampingan.
g. Kelelahan fisik
Kelelahan fisik dapat menggangu seseorang sewaktu
mendengarkan. Ada saatnya pendengar perlu memberitahukan orang
lain apabila waktunya tidak tepat untuk berbicara dan akan
memberitahukan lagi apabila sudah siap untuk mendengarkan.
h. Perhatian selektif
Kecenderungan pendengar untuk menyeleksi informasi yang
diterima dapat mengganggu dalam mendengarkan pesan. Pendengar
mendengarkan apa yang ingin didengarkan atau hal-hal yang sesuai
dengan apa yang ada dipikirannya. Jika pendengar mendengarkan
secara selektif, pendengar juga akan mengingat secara selektif. Artinya,
mengingat beberapa pernyataan atau situasi dan melupakan yang
ditolak.
Peneliti menyimpulkan bahwa keterampilan mendengarkan aktif
bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Setiap orang dapat belajar
dan berlatih untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan aktif.
22
5. Ciri-ciri Mendengarkan Aktif
Subagyo (2006) menjelaskan bahwa mendengarkan aktif memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Mampu mendengarkan dan mengerti pesan pembicara.
b. Mampu mendengarkan dan mengerti perasaan pembicara.
c. Mampu mengungkapkan/ memantulkan kembali pesan pembicara
tanpa adanya penilaian, pendapat, analisa atau pertanyaan.
d. Mampu mengungkapkan/ memantulkan kembali perasaan pembicara.
C. Remaja
1. Pengertian
Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak–kanak yang
penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung
jawab (Basri,1994: 4).
Menurut WHO, remaja adalah sebagai berikut :
1. Individu berkembang dari saat pertama ia menunjukkan tanda-tanda
kematangan seksual sekundernya sampai saat kematangan seksualnya.
2. Individu mengalami kematangan psikologis dan pola identifikasi dari
anak-anak menuju dewasa.
3. Terjadi peralihan dan ketergantungan sosial – ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih tinggi (Sarwono, 1989:9).
23
Masa remaja menurut Sarwono (1996:137) adalah suatu perjalanan
perkembangan meninggalkan masa kanak – kanak menuju dewasa disertai
perubahan, dari segi fisik, psikis dan sosial.
Masa remaja disebut juga masa ‘physiological learning’ dan ‘social
learning’. Maksudnya adalah bahwa pada masa ini pemuda pemudi remaja
sedang mengalami suatu pematangan fisik dan pematangan sosial. Kedua hal
ini terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dalam pematangan fisik, remaja
mengalami proses perubahan struktur dan/fungsi jasmaniah (fisiologi)
mengarah pada kedewasaan fisik (Rifai,1984:1).
Rifai (1984:1), juga mengemukakan bahwa dalam pematangan sosial,
remaja menghadapi proses belajar yaitu mengadakan penyesuaian diri atau
‘adjustment’ pada kehidupan sosial orang dewasa secara tepat. Hal ini berarti
pula, bahwa remaja harus belajar pola – pola tingkah laku sosial yang
dilakukan orang dewasa dalam lingkup kebudayaan pada masyarakat di mana
mereka hidup.
1. Perkembangan fisik
2. Perkembangan intelektual
3. Perkembangan seksual
4. Perkembangan emosional
Dari sudut usia, masa remaja dibatasi oleh kurun waktu tertentu.
Sarwono (1994) menyebutkan usia 11 – 24 tahun sebagai masa remaja dan
belum menikah. Monks (1992) memberi batasan usia 12 – 21 tahun sebagai
24
masa remaja. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa
kelompok anak muda berusia 10 – 24 tahun sudah termasuk remaja.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis dapat
menyimpulkan bahwa remaja adalah individu yang sudah menyelesaikan
masa kanak – kanak yang penuh dengan ketergantungan menuju ke tahap
selanjutnya yaitu masa yang penuh dengan kemandirian dan tanggung
jawab, berada pada usia 10 – 21 tahun.
2. Ciri-ciri Perkembangan Remaja
Siswa SMA sebagai yang berada dalam masa remaja memiliki ciri-
ciri perkembangan (Gunarsa dan Gunarsa, 1986) sebagai berikut :
a. Kecanggungan dan kekakuan dalam gerakan akibat perkembangan
fisik, menyebabkan timbulnya perasaan rendah diri. Tetapi juga
terlihat perilaku “berlebihan” (overacting) untuk menutupi perasaan
tersebut dan memenuhi kebutuhan bergaul.
b. Ketidakseimbangan secara keseluruhan terutama keadaan emosi
yang labil. Hal ini menyebabkan kurang tercapainya pengertian
orang lain akan diri pribadi remaja. Bahkan terkadang remaja juga
tidak mengerti dirinya sendiri.
c. Perombakan pandangan dan petunjuk hidup yang telah diperoleh
pada masa sebelumnya, meninggalkan perasaan kosong di dalam diri
remaja. Hal ini sering menyebabkan remaja menjadi umpan dan
25
mangsa bagi mereka yang tidak memiliki rasa tanggung jawab atas
kesejahteraan orang lain.
d. Sikap menentang dan menantang orang tua dan orang dewasa
lainnya. Karena adanya keinginan remaja untuk lepas dari pengaruh
mereka dan ingin bersikap mandiri.
e. Pertentangan di dalam dirinya menjadi pangkal berbagai
pertentangan dengan orang tua dan angota keluarga lainnya.
f. Banyak fantasi, khayalan dan bualan-bualan.
3. Tugas Perkembangan Siswa Sekolah Menengah Atas Sebagai Remaja
Tugas perkembangan setiap fase berbeda pada fase perkembangan remaja
individu memiliki tugas perkembangan yang khas. Tugas perkembangan
menurut Garrison (Mammppiare, 1982) adalah :
a. Menerima keadaan jasmaniah
Remaja mengalami perubahan fisik yang cepat dan dibarengi dengan
perkembangan sikap dan citra diri. Remaja sering membandingkan dirinya
dengan teman-temannya. Remaja pada umumnya khawatir bila dirinya
tidak sama dengan model yang diidolakan. Remaja diharapkan dapat
menerima dirinya apa adanya.
b. Memperoleh hubungan baru yang lebih matang dengan teman-teman
sebaya antara dua jenis kelamin.
Pada masa ini remaja mengadakan hubungan sosial terutama dengan
lawan jenis. Penting bagi remaja memperoleh teman-teman baru dan
26
menjadi matang dalam berhubungan dengan teman sebaya lawan jenis
dalam kelompok mereka. Remaja yang mendapatkan penerimaan dari
kelompok teman sebaya lawan jenis maupun sesama jenis akan merasa
dirinya berharga dan dibutuhkan.
c. Menerima keadaan sesuai jenis kelamin dan belajar hidup seperti kaumnya
Remaja mengalami perubahan bentuk tubuh yang cepat. Perubahan
bentuk tubuh yang cepat ini seringkali kurang diterima remaja, terutama
bila bentuk tubuhnya tidak memuaskan. Remaja diharapkan dapat
menerima keadaan dirinya sebagai pria atau wanita dengan sifat dan
tanggungjawab sebagai kaumnya.
d. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
Tugas perkembangan penting yang dihadapkan pada remaja adalah
bebas dari ketergantungan pada orang tua dan dewasa lainnya. Remaja
memiliki kebebasan emosional akan dapat menemukan rencananya sendiri
dan bertanggungjawab terhadap pilihannya sendiri.
e. Memperoleh kesanggupan berdiri sendiri dalam hal ekonomi
Remaja diharapkan dapat belajar sedikit demi sedikit terlepas dari
bantuan ekonomis orang tua dengan mendapat pekerjaan dan
mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja, serta memiliki
ketrampilan dalam pengaturan pengeluaran uang, memilih prioritas dalam
belanja, serta mengatur penggunaan barang yang dibeli.
27
f. Mendapat perangkat nilai dan falsafah
Pada umumnya remaja tertarik pada persoalan yang menyangkut
kehidupan dan falsafah hidup, serta soal-soal keagamaan. Remaja
membutuhkan seperangkat nilai dan falsafah hidup sebagai kemudi dalam
mengendalikan hidupnya sehingga hidupnya dapat terarah dan bahagia.
D. Keterampilan Para Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun
Ajaran 2007/2008 dalam Mendengarkan Aktif
Siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran
2007/2008 adalah bagian dari kelompok anak yang sedang menjalani masa
remaja. Masa ini merupakan masa di mana mereka lebih mempercayai
teman sebayanya daripada orang tuanya. Kiranya ini juga menunjukkan
bahwa remaja lebih banyak berkomunikasi dengan teman-temannya.
Dalam berkomunikasi siswa memerlukan kemampuan-kemampuan
tertentu dari dalam dirinya sendiri dan orang lain. Salah satu kemapuan
yang diperlukan dalam berkomunikasi adalah kemampuan untuk
mendengarkan. Bakat untuk mendengarkan dengan baik, umumnya
dimiliki oleh siswa yang sungguh menyadari keterbatasannya. Semakin
siswa menyadari kekurangan diri sendiri, siswa semakin menyadari
kebutuhannya untuk menerima sesuatu dari orang lain.
Masa remaja merupakan masa perkembangan yang penting. Tidak
selamanya remaja bergaul terus dengan teman-teman sebayanya. Remaja
akan menjadi dewasa dan ingin mandiri, ingin diakui oleh masyarakat.
28
Remaja juga akan memasuki organisasi tertentu yang sesuai dengan minat
yang disukainya. Remaja kiranya akan lebih cenderung bergaul dengan
kelompok sosial yang lebih kecil seperti persahabatan dengan beberapa
orang dibandingkan dengan banyak orang. Kiranya adalah ideal bagi
remaja untuk berlatih mendengarkan aktif untuk mendukung
hubungannya, baik dengan kelompok sosial yang kecil maupun kelompok
sosial yang besar.
Sebagai remaja, siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun
ajaran 2007/2008 kiranya ideal untuk mengetahui dan memahami cara
mendengarkan aktif untuk digunakan dalam pergaulannya dengan
kelompok sosialnya karena sebagai remaja mereka juga akan mengalami
perkembangan seperti yang telah disebutkan.
E. Bimbingan
1. Pengertian
Rochman (dalam Winkel, 1997) mendefinisikan bimbingan
sebagai proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan
secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami
dirinya, sehingga individu sanggup mengarahkan diri dan dapat
bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta
masyarakat.
29
2. Tujuan Bimbingan
Tujuan bimbingan (Sukardi, 1988) adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman diri siswa dalam
kemajuannya di sekolah.
b. Memilih dan mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan
informasi tentang kesempatan yang ada secara tepat dan
bertanggungjawab.
c. Mewujudkan penghargaan terhadap orang lain.
d. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya.
e. Memahami lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
f. Mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang dihadapinya.
g. Menyalurkan dirinya baik dalam bidang pendidikan maupun dalam
bidang-bidang kehidupan lainnya.
Adanya pelayanan bimbingan di sekolah memberikan jaminan, bahwa
semua peserta didik mendapat perhatian sebagai seorang pribadi yang sedang
berkembang serta mendapat bantuan dalam menghadapi semua tantangan,
kesulitan, dan masalah yang berkaitan dengan perkembangan mereka. Pelayanan
bimbingan di sekolah menyentuh disegala aspek kehidupan peserta didik dan
dengan demikian sangat luas dalam ruang lingkupnya, tetapi ruang lingkup itu
selalu dipandang dan disoroti dari sudut perkembangan yang optimal bagi setiap
peserta didik (Winkel,1997).
30
3. Materi Bimbingan
Materi bimbingan dapat diambil atau dijabarkan dari berbagai sumber
(Winkel,1997) seperti:
a. Pengetahuan dan pemahaman tenaga bimbingan di berbagai ilmu
sosial, seperti sosiologi, ilmu antropologi, dan ilmu psikologi
dengan berbagai cabang.
b. Hasil refleksi tenaga bimbingan sendiri dan tokoh-tokoh
masyarakat terhadap keadaan masyarakat di berbagai bidang
kehidupan, termasuk bidang pendidikan sekolah.
c. Perumusan tujuan pendidikan nasional dan perumusan tujuan
institusional.
d. Aneka daftar masalah yang dihadapi oleh kaum muda, yang
disusun oleh para ahli di bidang pendidikan dan psikologi.
e. Usulan dari para siswa.
f. Hasil penelitian yang diadakan oleh tenaga bimbingan sekolah
sendiri, dengan menyebarkan sebuah daftar cek masalah atau
kebutuhan siswa ditingkatan kelas tertentu.
g. Pengalaman tenaga bimbingan sendiri.
4. Bimbingan dan Konseling di SMA Pangudi Luhur Sedayu
Program kerja BK SMA Pangudi Luhur Sedayu disusun pada awal tahun
ajaran dalam bentuk program tahunan. Staf Bimbingan dan Konseling terdiri dari
dua orang, yaitu seorang sebagai koordinator dan seorang lagi sebagai staf
31
bimbingan. Fasisitas BK di SMA Pangudi Luhur Sedayu adalah ruang BK yang
berfungsi sebagai ruang kerja koordinator BK dan stafnya, sekaligus sebagai
ruang konseling. Fasilitas lain yang mendukung penyelenggaraan layanan BK
terdiri dari kartu pribadi siswa, buku laporan kasus siswa, sosiogram, bagan
kemajuan siswa, foto-foto siswa, tata tertib siswa, dan bagan srtuktur organisasi
BK. Layanan BK telah dilaksanakan dengan baik di sekolah ini. Guru BK dan
siswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi, mengenal, dan memanfaatkan
layanan Bimbingan dan Konseling dengan baik.
5. Kegiatan Bimbingan
Kegiatan bimbingan adalah suatu usaha yang dirancang oleh fasilitator
(konselor atau guru pembimbing) untuk sekelompok orang pada tempat dan waktu
tertentu sehingga dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai secara optimal.
Kegiatan bimbingan dapat diberikan kepada para siswa yang sedang
mengikuti program pendidikan di sekolah, dan mereka yang bukan siswa, seperti
guru dan orang tua (Winkel, 1997).
Bentuk kegiatan bimbingan siswa antara lain: kegiatan ekstrakurikuler,
study tour, kegiatan rohani/ rekoleksi/ retret, kegiatan week end, dan sebagainnya.
Dalam kesempatan ini, peneliti menyusun kegiatan bimbingan yang dikemas
dalam kegiatan week end, dengan jangka waktu sabtu sampai dengan minggu.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini dibahas jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen
penelitian, prosedur penelitian, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode survei. Tujuannya adalah mengtahui persepsi keterampilan
mendengarkan aktif siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran
2007/2008.
Menurut Sudjana (1989), penelitian deskriptif adalah penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada
saat sekarang. Dengan kata lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau
memusatkan perhatian pada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya
pada saat penelitian dilaksanakan.
B. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002).
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
Tahun Ajaran 2007/2008 yang berjumlah 94 siswa. Tabel distribusi siswa kelas X
SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2007/2008 tersaji di bawah ini.
33
Tabel 1
Rincian Anggota Populasi
Menurut Kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
Tahun Ajaran 2006/2007
Kelas Jumlah Siswa
XA 31
XB 32
XC 31
Total Siswa 94
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner ini disusun untuk
mengetahui tingkat keterampilan mendengarkan aktif siswa.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan
kuesioner yang disusun :
1. Kuesioner mendengarkan aktif
Kuesioner ini memuat pernyataan-pernyataan yang
mengungkapkan mendengarkan aktif. Kuesioner ini bersifat tertutup,
artinya kuesioner ini berisi pernyataan dengan jawaban yang sudah
tersedia sebagai alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih
dari antara alternatif jawaban yang telah tersedia sesuai dengan dirinya.
34
2. Skala Pengukuran
Ada 4 alternatif jawaban yaitu “Sangat Mampu” , “Mampu”,
“Tidak Mampu”, dan “Sangat Tidak Mampu”. Modifikasi skala Likert
menjadi empat pilihan jawaban dimaksudkan untuik menghilangkan
kelemahan yang dikandung oleh skala lima tingkat, yaitu: karena kategori
netral mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan, bisa
juga diartikan netral, atau ragu-ragu. Tersedianya jawaban tengah juga
menimbulkan kecenderungan responden menjawab netral (central
tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas kecenderungan
jawabannya (Hadi, 1990).
3. Penentuan Skor
a. Untuk pernyataan positif: skor untuk jawaban Sangat Mampu adalah
empat, skor untuk jawaban Mampu adalah tiga, skor untuk jawaban Tidak
Mampu adalah dua, dan skor untuk jawaban Sangat Tidak Mampu adalah
satu.
b. Untuk pernyataan negatif: skor untuk jawaban Sangat Mampu adalah
satu, skor untuk jawaban Mampu adalah dua, skor untuk jawaban Tidak
Mampu adalah tiga, dan skor untuk jawaban Sangat Tidak Mampu adalah
empat.
4. Aspek-aspek Keterampilan Mendengarkan Aktif.
Aspek-aspek keterampilan mendengarkan aktif dapat dikembangkan
(Supratiknya, 1995):
35
a. Kemampuan mendengar dan mengerti pesan (pendapat/ pikiran)
pembicara.
b. Kemampuan mendengar dan mengerti perasaan pembicara menurut
Goleman (dalam Sinurat, 1999):
1) Amarah (Anger)
2) Kesedihan (Sadness)
3) Kesenangan (Enjoyment)
4) Rasa Takut (Fear)
5) Cinta (Love)
6) Rasa Heran (Surprise)
7) Kejijikan (Disgust)
8) Malu (Shame)
c. Mampu mengungkapkan/ memantulkan kembali pesan (pendapat/
pikiran) pembicara.
d. Mampu mengungkapkan/ memantulkan kembali perasaan pembicara
menurut Goleman (dalam Sinurat, 1999):
1) Amarah (Anger)
2) Kesedihan (Sadness)
3) Kesenangan (Enjoyment)
4) Rasa Takut (Fear)
5) Cinta (Love)
6) Rasa Heran (Surprise)
7) Kejijikan (Disgust)
8) Malu (Shame)
36
Adapun kisi-kisi kuesioner keterampilan mendengarkan aktif dapat dilihat dalam
tabel 2.
Tabel 2
Kisi-kisi Kuesioner Keterampilan Mendengarkan Aktif
Pernyataan No. Aspek-aspek keterampilan
mendengarkan aktif Positif Negatif
Jumlah
Mampu mendengar dan mengerti
pesan (pendapat/ pikiran)
pembicara.
1, 2, 3, 4, 5,
10, 11, 12,
13
18, 19, 20,
21, 22, 23,
24, 25, 26
18
Mampu mendengar dan mengerti
perasaan pembicara:
a. Amarah (Anger)
b. Kesedihan (Sadness)
c. Kesenangan (Enjoyment)
d. Rasa Takut (Fear)
e. Cinta (Love)
f. Rasa Heran (Surprise)
g. Kejijikan (Disgust)
h. Malu (Shame)
16,17
14
15
7
6
8,9
3
2
3
Mampu mengungkapkan/
memantulkan kembali pesan
(pendapat/ pikiran) pembicara.
27, 28, 29,
30, 31, 32,
33, 34, 35,
36, 37, 38,
39
46, 47, 48,
49, 50, 51,
52, 53, 54,
55, 56, 57,
58
26
1.
2.
3.
4.
Mampu mengungkapkan/
memantulkan kembali perasaan
37
pembicara:
a. Amarah (Anger)
b. Kesedihan (Sadness)
c. Kesenangan (Enjoyment)
d. Rasa Takut (Fear)
e. Cinta (Love)
f. Rasa Heran (Surprise)
g. Kejijikan (Disgust)
h. Malu (Shame)
59
61,63,64
60,62
42,43,44
40,45
41
4
6
3
Jumlah 32 32 64
5. Validitas dan Reliabilitas Alat
a. Pengujian Validitas
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang hendak diukur (Sugiyono, 2003:267). Dalam penelitian ini menggunakan
validitas isi (content validity). Validitas isi adalah “suatu validitas yang
menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-
hal yang mau diukur atau diteskan.” (Masidjo,1995:243). Pendapat lain, Sukardi
(2003:123) menyatakan validitas isi adalah “derajat di mana sebuah tes mengukur
cakupan substansi yang ingin diukur.” Instrumen penelitian dikatakan valid
apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur.Validitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.
Proses penghitungan taraf validitas dilakukan dengan cara memberikan
skor pada setiap item dan mengkorelasikan skor setiap item tersebut dengan
skor total untuk setiap aspek. Selanjutnya proses perhitungan dilakukan
38
dengan komputer program SPSS (Statistical Programe for Social Scince) versi
12.0 for Windows agar lebih efektif dan efisien.
Penentuan kesahihan item kuesioner menggunakan kriteria Azwar dan
Friedenberg (Azwar, 2005:153) yang mengatakan bahwa skala psikologi
sebaiknya digunakan patokan koefisien korelasi � 0,30; dengan demikian item
yang koefisien korelasinya < 0,30 dinyatakan gugur, sedangkan item yang
koefisien korelasinya � 0,30 dianggap valid. Namun Azwar (2003:65) juga
menjelaskan bahwa: “Apabila jumlah item yang lolos ternyata masih tidak
mencukupi jumlah yang ditentukan, kita dapat mempertimbangkan untuk
menurunkan sedikit batas kriteria”. Maka dari itu koefisien korelasi < 0,30 akan
direvisi atau digugurkan.
Untuk menguji validitas, teknik uji validitas yang digunakan adalah
korelasi Product Moment dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut :
r xy = ( )( )
( ){ } ( ){ }� �� �
���
−Ν−Ν
−Ν
2222YYXX
YXXY
Keterangan :
r xy = koefisien korelasi product moment
X = skor setiap item yang akan diuji validitasnya
Y = skor total item per aspek
N = banyaknya subyek
Rekapitulasi hasil analisis validitas uji coba instrumen disajikan dalam tabel 3.
adapun hasil perhitungan taraf validitasnya dapat dilihat pada lampiran 2.
39
Tabel 3. Rekapitulasi uji coba validitas instrumen
Tidak Valid No. Aspek-aspek keterampilan
mendengarkan aktif
Valid Jumlah No. Item
1. Mampu mendengar dan mengerti
pesan (pendapat/ pikiran)
pembicara.
16 2 11, 23
2. Mampu mendengar dan mengerti
perasaan pembicara:
a. Amarah (Anger)
b. Kesedihan (Sadness)
c. Kesenangan (Enjoyment)
d. Rasa Takut (Fear)
e. Cinta (Love)
f. Rasa Heran (Surprise)
g. Kejijikan (Disgust)
h. Malu (Shame)
2
2
3
1
0
0
17
-
-
3. Mampu mengungkapkan/
memantulkan kembali pesan
(pendapat/ pikiran) pembicara.
19 7 33, 36, 39,
50, 51, 52,
58
4. Mampu mengungkapkan/
memantulkan kembali perasaan
pembicara:
a. Amarah (Anger)
b. Kesedihan (Sadness)
c. Kesenangan (Enjoyment)
d. Rasa Takut (Fear)
e. Cinta (Love)
f. Rasa Heran (Surprise)
3
5
2
1
0
1
44
-
41
40
g. Kejijikan (Disgust)
h. Malu (Shame)
52 12
b. Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas suatu instrumen adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu
menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf
ketetapan dan ketelitian hasil (Masidjo,1995:209). Suatu tes dianggap reliabel
jika tes tersebut memunculkan hasil yang relatif sama pada subjek yang sama
pada dua kesempatan yang berbeda, atau pada kelompok subjek yang berbeda
dengan karakteristik yang sama (Azwar, 2003:4).
Metode yang digunakan untuk mengukur taraf reliabilitas instrumen dalam
uji coba penelitian dengan mengubah skala ordinal menjadi skala diskrit,
kemudian memakai Product Moment, metode belah dua (Split – half Method)
dengan rumus sebagai berikut :
r xy = ( )( )
( ){ } ( ){ }� �� �
���
−Ν−Ν
−Ν
2222YYXX
YXXY
Keterangan :
r xy = Koefisien korelasi antara x dan y
X = Jumlah skor untuk item ganjil
Y = Jumlah skor untuk item genap
N = Jumlah responden yang diteliti
41
Setelah koefisien korelasi antara item ganjil–genap didapatkan, kemudian
untuk mencari indeks reliabilitas dikenakan rumus Spearman Brown :
r tt =gg
gg
r
r
+1
2
Keterangan :
r tt = Indeks reliabilitas
r gg = Koefisien korelasi item – item belahan ganjil dan genap
Taraf reliabilitas kemudian ditentukan menggunakan pedoman daftar
indeks korelasi reliabilitas yang disusun oleh Pearson sebagai berikut :
Tabel 4. Indeks Korelasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
± 0, 91 – ± 1, 00 Sangat tinggi
± 0, 71 – ± 0, 90 Tinggi
± 0, 41 – ± 0, 70 Cukup tinggi
± 0, 21 – ± 0, 40 Rendah
± 0 – ± 0, 20 Sangat rendah
Atas dasar taraf signifikasi 5 % untuk N = 48 dituntut r xy = 0,284.
Koefisien reliabilitas yang diperoleh r tt = 0,91. Jadi taraf reliabilitas kuesioner
ternyata signifikan pada taraf signifikasi 5 % (r tt = 0,91 > 0,284) dan termasuk
sangat tinggi (± 0, 91 – ± 1, 00).
D. Prosedur Pengumpulan Data
1. Tahap Persiapan
Dalam persiapan ini, peneliti melakukan berbagai usaha yaitu; menyusun
kuesioner dan melaksanakan uji coba kuesioner. Dalam menyusun kuesioner
42
peneliti terlebih dahulu menentukan variabel yang digunakan, kemudian
dirinci lagi menjadi beberapa aspek; aspek-aspek inilah kemudian dijadikan
item-item kuesioner keterampilan mendengarkan aktif. Setelah itu barulah
dilakukan uji coba kuesioner. Uji coba dilaksanakan di SMA BOPKRI
Banguntapan Yogyakarta. Sebelum melaksanakan uji coba peneliti terlebih
dahulu menemui pihak sekolah SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta,
pada hari Senin 21 Mei pukul 10.00 WIB untuk mengungkapkan maksud dan
tujuannya. Kedatangan peneliti diterima oleh koordinator bimbingan dan
konseling SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta. Kepada koordinator
bimbingan dan konseling peneliti meminta izin dan merencanakan waktu uji
coba kuesioner.
Uji coba dilakukan di SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta.
Pelaksanaan uji coba berlangsung pada tanggal 25 Mei 2007. Semua
responden adalah siswa kelas X. Responden terbagi menjadi dua kelas yaitu
kelas XA yang berjumlah 21 siswa dan kelas XB yang berjumlah 27 siswa.
Jadi peserta uji coba kuesioner secara keseluruhan berjumlah 48 siswa.
Peneliti menyebarkan kuesioner sejumlah 48 eksemplar. Semua nomor
pertanyaan dijawab oleh responden.
2. Tahap Pelaksanaan
Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti menghubungi pihak sekolah
SMA Pangudi Luhur Sedayu pada hari Sabtu pagi tanggal 21 Juli 2007
pukul 10.00 WIB. Peneliti ditemui oleh bapak RB. Pirngadi selaku
43
koordinator Bimbingan dan konseling, dan pada hari itu juga ditentukan
penelitian akan menggunakan jam mata pelajaran keterampilan sehingga
peneliti menemui Sr. Elisa HK. S. Pd, selaku guru pengampu mata
pelajaran keterampilan untuk meminta ijin. Setelah itu terjadi kesepakatan
pelaksanaan pengambilan data. Pengambilan data dilakukan pada hari Senin
tanggal 30 Juli 2007, jam ke VII pukul 12.00-12.30 WIB di kelas XC; pada
hari Selasa tanggal 31 Juli 2007, jam ke VI pukul 10.15-10.45 WIB di kelas
XA; dan pada hari Kamis tanggal 2 Agustus 2007, jam ke VII pukul 12.00-
12.30 WIB di kelas XB. Pada tahap pelaksanaan peneliti datang ke sekolah
SMA Pangudi Luhur Sedayu sesuai dengan waktu yang telah disepakati
bersama.
Pelaksanaan pertama dilakukan pada jam ke VII pada pukul 12.00-12.30
WIB di kelas XC. Para siswa ini baru saja selesai istirahat ke-2 sehingga
masih bersemangat untuk menjawab pertanyaan dari kuesioner yang
diberikan oleh peneliti. Pelaksanaan berikutnya di kelas XA pada jam ke VI
yaitu pukul 10.15-10.45 WIB. Siswa siswi di kelas ini sangat aktif bertanya
dan sangat bersemangat mengisi kuesioner yang diberikan peneliti. Hal ini
sangat berbeda dengan yang terjadi di kelas XB pada jam ke VII pukul
12.00-12.30 WIB. Siswa siswi di kelas ini kelihatan sudah lelah walaupun
mereka baru saja selesai istirahat ke-2, mungkin dikarenakan hari sangat
panas. Pada jam-jam terakhir ini kemungkinan siswa mulai lelah dan
mengantuk sehingga mereka kurang bersemangat dalam pengisian
kuesioner.
44
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan agar diperoleh hasil yang lebih memuaskan, lebih
obyektif, dan dapat diketahui sejauh mana penelitian ini dapat menjawab masalah
penelitian.
Langkah – langkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut :
1. Menskor jawaban tiap item.
2. Melakukan tabulasi data penelitian.
3. Menghitung skor yang diperoleh oleh masing-masing subjek.
4. Menentukan rentangan skor berdasarkan penilaian PAP tipe I dengan cara
mengkalikan skor yang seharusnya dicapai subjek dengan masing-masing
prosentase batas bawah pada patokan PAP tipe I.
5. Menggolongkan skor yang diperoleh masing-masing subjek ke dalam
rentang skor.
6. Menghitung frekuensi (banyaknya subjek pada tiap rentangan skor).
7. Menghitung prosentase pada tiap frekuensi (banyaknya subjek) dengan
cara membagi banyaknya subjek pada tiap frekuensi dengan banyaknya
kubjek seluruhnya (N) dikalikan 100%.
8. Menentukan kategori pada tiap tingkatan sesuai patokan pada tabel 6.
9. Menghitung skor yang diperoleh pada tiap aspek denagn cara
menjumlahkan skor yang diperoleh pada tiap item dalam tiap aspek.
10. Menentukan rentangan skor aspek berdasarkan penilaian PAP tipe I
dengan cara mengkalikan skor item yang seharusnya dicapai subjek
dengan masing-masing prosentase batas bawah pada patokan PAP tipe I.
45
11. Menggolongkan skor item yang diperoleh masing-masing subjek ke dalam
rentangan skor aspek.
12. Menghitung frekuensi (banyaknya subjek pada tiap rentangan skor).
13. Menentukan kategori pada tiap tingkatan sesuai patokan pada tabel 5.
Tabel 5
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I
KATEGORI PATOKAN
Sangat Tinggi 90% - 100%
Tinggi 80% - 89%
Cukup Tinggi 65% - 79%
Rendah 55% - 64%
Sangat Rendah Kurang dari 55%
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini berisi uraian hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
Pertanyaan yang akan di jawab dalam masalah penelitian, yaitu (1) Bagaimanakah
persepsi keterampilan mendengarkan aktif para siswa kelas X SMA Pangudi
Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/2008? (2) Kegiatan bimbingan manakah yang
sesuai untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur
Sedayu dalam mendengarkan aktif?
A. Hasil Penelitian
Data penelitian keterampilan mendengarkan aktif para siswa kelas X SMA
Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/2008 dianalis dengan menggunakan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I. Penilaian Acuan Patokan tipe I
menetapkan bahwa untuk mendapatkan skor minimal sebanyak 65% dari skor
total. Penggolongan kemampuan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
tahun ajaran 2007/2008 dalam mendengarkan aktif dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6.
Penggolongan Persepsi Keterampilan Mendengarkan Aktif Siswa kelas X
SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/2008
Rumus PAP I Rentang
Skor
Frekuensi Prosentase Kualifikasi
90% - 100% 188 – 208 1 1, 1 Sangat Tinggi
80% - 89% 167 - 187 6 6, 4 Tinggi
65% - 79% 136 – 166 85 90, 4 Cukup Tinggi
55% - 64% 114 – 135 2 2, 1 Rendah
Di bawah – 55% 0 - 113 0 0 Sangat rendah
47
Dari tabel nampak bahwa:
a. Ada satu siswa (1,1%) yang mempunyai tingkat keterampilan
mendengarkan aktif yang termasuk berkualifikasi sangat tinggi.
b. Ada 6 siswa (6,4%) yang memiliki tingkat keterampilan mendengarkan
aktif yang termasuk berkualifikasi tinggi.
c. Ada 85 siswa (90,4%) yang memiliki tingkat keterampilan mendengarkan
aktif yang termasuk berkualifikasi cukup tinggi.
d. Ada 2 siswa (2,1%) yang memiliki tingkat keterampilan dalam
mendengarkan aktif yang termasuk berkualifikasi rendah.
B. Pembahasan
Penelitian ini bersifat deskripsi artinya memaparkan keadaan apa adanya
yang terjadi dalam lingkup pendidikan. Khususnya di bidang Bimbingan dan
Konseling di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Untuk membatasi pembahasan dan
untuk menghindari pengulangan kalimat yang tidak perlu, maka keterampilan
mendengarkan aktif yang “Sangat Tinggi” dan “Tinggi” disatukan. Kedua
golongan ini dianggap terampil dalam mendengarkan aktif, sedangkan golongan
“Cukup Tinggi” dan “Rendah”, dianggap kurang trampil dalam mendengarkan
aktif. Dari penjabaran tersebut terlihat bahwa hanya sebagian kecil (7 siswa) yang
perolehan skornya bergerak mendekati skor maksimal, yaitu 100%.
Siswa yang persentase perolehan skornya jauh dari skor maksimal
kemungkinan mempunyai beberapa kesulitan dalam mendengarkan dan mengerti
pesan termasuk pesan pembicara serta mengungkapkannya atau memantulkannya
48
kembali dengan kata-kata sendiri sesuai dengan maksud pembicara secara cepat
dan tepat. Kesulitan itu antara lain adalah kurang tersedianya kesempatan /waktu
bagi siswa untuk belajar meningkatkan keterampilan mendengarkan aktif. Kurang
tersedianya kesempatan dapat terjadi baik dalam keluarga, sekolah maupun
lingkungan sekitar siswa.
Keluarga memiliki peranan penting dalam meningkatkan keterampilan
mendengarkan aktif masing masing anggotanya karena keluarga merupakan
pendidikan pertama bagi siswa untuk belajar berkomunikasi. Keluarga merupakan
tempat bagi anak untuk belajar bagaimana mendengarkan, bagaimana mengerti
pesan dari anggota keluarga yang lain dan bagaimana memantulkan kembali
pesan dengan kata-kata sendiri sesuai maksudnya. Suasana keluarga yang
harmonis dapat menjadi tempat untuk meningkatkan keterampilan dalam
mendengarkan aktif. Keluarga yang mempunyai kebiasaan berkumpul untuk
sharing juga merupakan tempat yang baik untuk meningkatkan keterampilan
dalam mendengarkan aktif. Orang tua yang menghargai privasi dan menjaga
rahasia anak dapat mendorong anak untuk belajar mendengarkan anggota keluarga
yang lain. Di samping itu orang tua yang sering memberi kesempatan kepada anak
untuk bebas mengungkapkan pemikiran dan perasaannya tanpa harus memotong
pembicaraan dapat mendorong anak untuk dapat lebih terampil dalam
mendengarkan aktif. Apabila orang tua yang tidak pernah memberi kesempatan
kepada anak untuk bebas mengungkapkan pemikiran dan perasaannya, maka anak
akan mengalami kesulitan dalam mendengarkan orang lain. Orang tua yang
49
mempercayai kemampuan anaknya dalam menyelesaikan masalahnya sendiri
sangat mendorong anak untuk lebih dapat terampil dalam mendengarkan aktif.
Sekolah juga mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya dari
keluarga dalam meningkatkan keterampilan mendengarkan aktif siswa. Sekolah
menjadi tempat bagi anak untuk menghabiskan waktu di luar lingkungan keluarga.
Tenaga guru yang menunjang, suasana dan kegiatan belajar mengajar yang
memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar memprioritaskan pelajaran.
Dengan mendengarkan aktif pada saat mengikuti pelajaran siswa menjadi mampu
untuk memusatkan perhatian pada pelajaran, mendengarkan, mengerti dan
memberikan jawaban yang benar atas pertanyaan dari guru, serta mampu
bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Tenaga guru yang
kurang menunjang dan suasana kelas yang kurang memberi tempat siswa untuk
berlatih memusatkan perhatian pada pelajaran, mendengarkan, mengerti dan
bertanggung jawab terhadap tugas-tugas pelajaran dapat menjadi kendala bagi
siswa untuk menjadi terampil dalam mendengarkan aktif. Siswa akan mengalami
kesulitan untuk mengembangkan keterampilan mendengarkan aktifnya apabila
sekolah juga kurang memberi tempat bagi siswa.
Lingkungan sekitar juga dapat menjadi tempat yang mendukung
meningkatnya keterampilan mendengarkan aktif anak. Kehidupan masyarakat di
lingkungan sekitar terkadang banyak diwarnai dengan beragam kegiatan yang
juga dapat merupakan tempat untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan
aktif anak. Apabila dalam pertemuan-pertemuan suatu kegiatan, peserta diberikan
kesempatan untuk mendengarkan pengarahan atau ceramah, maka hal itu juga
50
dapat menjadi tempat yang baik untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan
aktif.
Siswa yang persentase perolehan skornya mendekati skor maksimal 100%
kemungkinan besar kesulitan-kesulitan mereka sudah agak teratasi. Dalam
keluarga kemungkinan besar telah diadakan pertemuan-pertemuan untuk sharing
bersama dan sudah ada penghargaan dari orang tua terhadap anaknya. Di samping
itu, di sekolah mungkin anak telah mendapat penanganan secara lebih mendalam
dari guru pembimbing, guru walikelas dan guru mata pelajaran. Lingkungan
masyarakat sekitar pun juga mendukung meningkatnya keterampilan
mendengarkan aktif anak.
Tetapi persentase perolehan skor belum mencapai skor maksimal 100%.
Hal itu kemungkinan proses yang diterima belum sempurna. Keadaan dalam
keluarga dimana kedua orang tua terlalu sibuk dengan urusan masing-masing
jarang memberiwaktu pada keluarga dan pertemuan-pertemuan keluarga pun
terkadang menjadi jarang dilakukan. Proses meningkatnya keterampilan
mendengarkan aktif menjadi tidak bisa dilakukan secara terus menerus sehingga
tidak bisa mencapai hasil yang maksimal.
Apabila ditinjau tingkat keterampilan mendengarkan aktif siswa secara
lebih spesifik, siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/
2008 sudah baik dalam mengungkapkan/ memantulkan kembali pesan pembicara,
mengungkapkan/ memantulkan kembali perasaan pembicara, mendengar dan
mengerti pesan pembicara dan sedikit tentang mendengar dan mengerti perasaan
pembicara.
51
Dalam hal mendengarkan aktif, pada aspek mengungkapkan/
memantulkan kembali pesan pembicara siswa kelas X telah memiliki keberanian
untuk bertatap muka dengan lawan bicaranya, siswa mampu memberikan
perhatian dengan sungguh-sungguh pesan yang diungkapkan lawan bicaranya.
Artinya, siswa memiliki kesadaran diri untuk meluangkan waktunya dalam
mendengarkan orang lain. Siswa yang mampu memperhatikan setiap pesan dari
pembicara kemungkinan juga akan lebih mudah dalam menangkap pelajaran dan
memiliki banyak teman dimanapun siswa tersebut berada.
Pada aspek mengungkapkan/ memantulkan kembali perasaan pembicara,
siswa kelas X telah memiliki kemampuan untuk memahami dan mengetahui
berbagai jenis perasaan yang dialami lawan bicaranya. Artinya siswa kelas X
mampu merefleksikan perasaan yang ada dalam diri pembicara, sehingga siswa
dapat mengulangi apa yang dikatakan pembicara sesuai dengan maksud atau
artinya walaupun menggunakan kata-kata sendiri dengan penuh kehangatan dan
pengertian.
Pada aspek mendengar dan mengerti pesan pembicara, siswa kelas X telah
baik dalam memiliki kemampuan untuk mendengarkan dengan mata, hati dan
telinga. Artinya siswa tidak terbawa pada pikiran pribadinya sendiri, atau
melamun. Tidak pura-pura mendengarkan, atau hanya pura-pura mendengarkan
apa yang ingin siswa dengarkan. Tidak hanya sekedar mendengarkan kata-katanya
saja, sehingga tidak memahami arti dari seluruh apa yang dikatakan oleh lawan
bicaranya. Memahami orang lain dapat pula dengan cara melihat ekspresi
tubuhnya, intonasi suaranya, dan kata-kata yang dipergunakannya.
52
Pada apek mendengar dan mengerti perasaan pembicara, siswa kelas X
telah baik dalam mendengarkan orang lain dengan sungguh-sungguh dan
empatik. Artinya, siswa dapat menagkap dan memahami berbagai jenis perasaan
yang sedang dialami lawan bicaranya. Dalam hal ini, siswa tidak terbelenggu oleh
perasaan siswa sendiri, tetapi siswa berusaha memahami perasaan lawan
bicaranya. Perasaan-perasaan tersebut tercermin dari kata-kata yang diucapkan,
intonasi suara, mimik atau ekspresi wajah pada saat lawan bicara mengucapkan
kata-kata tersebut.
Tingkat keterampilan mendengarkan aktif yang masih kurang dimiliki
siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/ 2008 adalah pada
aspek mendengar dan mengerti perasaan pembicara, tingkat keterampilan yang
masih kurang lebih khususnya yaitu pada item “Apabila teman saya
mengungkapkan kesedihannya, saya menanggapinya dengan berkata: “Serahkan
saja semuanya pada Tuhan!””; dan item “Saya langsung memberikan nasehat
kepada teman saya apabila dia mengungkapkan kesedihannya”. Masih kurangnya
tingkat mendengarkan aktif para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
kiranya disebabkan oleh hal-hal sebagi berikut: pertama, siswa kurang memahami
isi pernyataan item-item kuesioner penelitian dengan cukup baik. Kedua, Siswa
kurang menyadari pentingnya keterampilan mendengarkan aktif tersebut untuk
diterapkan di dalam dirinya sehingga para siswa kurang menyetujui pernyataan
tersebut.
Ada berbagai usaha yang perlu dilakukan siswa agar menjadi terampil
dalam mendengarkan aktif, antara lain: Pertama, siswa berlatih menyatakan
53
dengan kata-katanya sendiri apa yang dimaksudkan pembicara dalam
mendengarkan.
Kedua, siswa berlatih untuk bersikap sabar dalam mendengarkan sehingga
pembicara merasa sungguh-sungguh dipahami, diterima dan dihargai. Ketiga,
siswa berlatih agar dapat menangkap maksud pesan non-verbal pembicara seperti
nada suara, raut wajah dan sikap badan.
Keempat, siswa berlatih memberikan tanggapan non-verbal untuk
menunjukkan bahwa pendengar memperhatikan dan menerima atau menghargai
pambicara. Kelima, siswa mengikuti kegiatan sharing dengan teman sebayanya
sehingga siswa terlatih dalam meyampaikan pesan dan memahami pesan termasuk
perasaan pembicara.
Untuk meningkatkan kesadaran siswa agar memiliki keterampilan dalam
mendengarkan aktif maka peneliti membuat usulan kegiatan bimbingan. Uraian
kegiatan bimbingan tersebut disajikan dalam bab V.
54
BAB V
USULAN KEGIATAN BIMBINGAN
SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU
TAHUN AJARAN 2007/ 2008
Berdasarkan hasil penelitian, disusunlah suatu usulan kegiatan bimbingan
yang dapat menjadi bahan pelayanan bimbingan selama periode tertentu. Usulan
kegiatan bimbingan ini merupakan jawaban atas masalah penelitian: “Kegiatan
bimbingan manakah yang sesuai untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas X
SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2007/ 2008 dalam mendengarkan
aktif?”.
Usulan kegiatan bimbingan ini disusun berdasarkan skor terendah dari
item kuesioner mendengarkan aktif yang dicapai oleh siswa kelas X SMA
Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2007/ 2008.
Usulan kegiatan bimbingan ini bersifat terbuka dan fleksibel. Artinya
terbuka untuk mengalami perubahan dan penyempurnaan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan fleksibel akan waktu pelaksanaannya sesuai dengan kegiatan
bimbingan dan konseling di sekolah. Harapannya, usulan kegiatan bimbingan ini
dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan
aktif siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2007/ 2008.
Usulan kegiatan bimbingan dapat dilihat pada tabel 7.
55
Angket Awal Kegiatan Week End
Petunjuk:
Jawablah setiap pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jujur, sesuai dengan
keadaan dirimu.
1. Data diri
a. Tempat, Tanggal Lahir : .......................................................
b. Hobby : .......................................................
c. Cita-cita : .......................................................
2. Apakah kamu pernah mengikuti kegitan week end?
a. Kalau pernah, kapan?
..............................................................................................
b. Di mana?
..............................................................................................
c. Apakah materinya?
..............................................................................................
3. Kegiatan ini akan membahas Keterampilan Mendengarkan Aktif. Tuliskan
apa yang kamu ketahui tentang Mendengarkan Aktif!
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................
56
KEGIATAN WEEK END DALAM RANGKA MENINGKATKAN
KETERAMPILAN SISWA DALAM MENDENGARKAN AKTIF
A. Topik dan Tema
Topik : Keterampilan Mendengarkan Aktif
Tema : “Ku Tahu Yang Kau Mau!”
B. Tujuan
1. Agar siswa mampu memahami arti mendengarkan aktif.
2. Agar siswa semakin mampu menumbuhkan dan mengembangkan
keterampilan dalam mendengarkan aktif.
3. Agar siswa mampu menghayati pentingnya keterampilan
mendengarkan aktif dalam berelasi.
C. Sasaran
Sasaran dalam kegitan ini adalah para siswa kelas X SMA Pangudi
Luhur Sedayu.
D. Fasilitator
1. Guru Pembimbing
2. Penyiar Radio
E. Waktu
Sabtu – Minggu Pk. 14.00 s/d 16.30.
F. Materi
1. Pembukaan : penjelasan tata tertib, tujuan dan perkenalan.
2. Keterampilan Mendengarkan aktif.
3. Evaluasi
57
4. Kesimpulan
5. Penutup
G. Metode
1. Pemberian informasi.
2. Pemberian latihan dan diskusi kelompok.
3. Sharing
4. Community meeting (di pilih beberapa siswa yang cukup vokal dan
aktif untuk berdiskusi dan berbagi pendapat, pengalaman,dan
pengetahuan dalam masalah pengungkapan perasaan).
5. Visualisasi, Power point, VCD.
H. Jadwal Kegiatan
Hari Ke 1
Tabel 7.
Jadwal Kegiatan Week End Hari Pertama
Waktu Materi Keterangan
14.00 – 15.00 Datang, Persiapan dan Snack
15.00 – 15.20 Pembukaan : memberikan pengantar, penjelasan
tata tertib dan tujuan dan pemberian angket awal.
15.20 – 16.00 Pendahuluan : kartu kata
16.00 – 16.30 Diskusi kelompok dengan topik:”perasaan2 apa
sajakah yang muncul pada saat berbicara di depan
teman kelompok?”.
16.30 – 17.15 MCK
58
17.15 – 18.45 Nonton Film “Jomblo” (Contoh-contoh
keterampilan mendengarkan aktif pada Aspek I
dan II)
18.45 – 19.15 Makan Malam
19.15 – 20.15 Diskusi kelompok dengan topik: sebutkanlah
contoh-contoh mendengarkan aktif dalam film
“jomblo”.
20.15 – 20.30 Penyegaran/ Energizer
20.30 – 21.00 Membuat sarang burung dari korek api, diskusi
kelompok dengan topik: “bagaimanakah
memahami pesan dari pembicara dalam
permainan sarang burung? Dan perasaan-perasaan
apa sajakah yang muncul pada saat
menyelesaikan permainan?”
21.00 – 21.45 Evaluasi hari pertama
21.45 – 22.30 Renungan dan doa malam
22.30 – Tidur malam
Tabel 8.
Jadwal Kegiatan Week End Hari Kedua
Waktu Materi Keterangan
05.00 – 05.30 Senam
05.30 – 06.15 MCK
59
06.15 – 06.45 Renungan pagi dan doa
06.45 – 07.15 Makan pagi
07.15 – 08.15 Community meeting
08.15 – 08.30 Persiapan Bebaskan Ekspresimu
08.30 – 10.00 Bebaskan Ekspresimu
10.00 –10.15 Istirahat dan snack
10.15 – 10.45 Refleksi Bebaskan Ekspresimu dan Persiapan Out
bond
10.45 – 12.45 Out Bond
12.45 – 13.15 Makan siang
13.15 – 14.00 Refleksi out bond, diskusi kelompok dengan
topik: bagaimanakah pengalaman siswa
mendengarkan dan memantulkan pesan dari siswa
lain dalam kegiatan out bond?
14.00 – 14.15 Penyegaran/ Energizer
14.15 – 15.15 Learning point
15.15 – 15.45 Evaluasi dan Penutup
15.45 – 16.15 Istirahat, Snack dan packing
16.15 – 16.30 Doa pulang dan pulang
I. Bahan, Alat dan perlengkapan
Modul, alat tulis, kartu kata, VCD, Botol dan korek api, kertas koran dan
HVS, lilin, balon,taplak meja, tali dan ember.
60
J. Evaluasi
Untuk Evaluasi seluruh kegiatan menggunakan bentuk tertulis yaitu
pernyataan hasil belajar dan 3-5 siswa membacakan hasil evaluasinya sebagai
perwakilan dari seluruh peserta week end.
K. Follow Up
1. Menyusun evaluasi seluruh kegiatan.
2. Melanjutkan pemberian materi bimbingan melalui bimbingan kelompok.
3. Memberikan layanan konseling individual bagi siswa yang membutuhkan.
Keterangan kegiatan Week End:
Proses kegiatan (Pendahuluan):
1. Fasilitator memberikan pengantar.
2. Fasilitator membagi peserta menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri
dari 5-6 orang. Fasilitator meminta setiap peserta mengambil 1 kartu yang
telah disediakan oleh fasilitator sejumlah peserta yang ada. Peserta membaca
kata yang ada pada kartu kemudian peserta mencoba mengungkapkan
pendapat dari kata tersebut yang diungkapkan di depan kelompoknya.
3. Setelah semua peserta mendapat kesempatan mengungkapkan pendapatnya
masing-masing, peserta diminta untuk berdiskusi tentang pikiran dan
perasaannya pada saat mendapat kesempatan menyampaikan pendapat.
4. Hasil diskusi kemudian disharingkan, dan peserta lain boleh memberi
tanggapan.
61
5. fasilitator membuat catatan untuk hasil diskusi, dan fasilitator memberikan
tambahan penjelasan.
Proses kegiatan (Film ‘Jomblo’):
1. Fasilitator memberi pengantar, dan mulai memutar film.
2. Peserta diminta untuk membuat kelompok @ 5 orang.
3. Fasilitator memberikan bahan diskusi dengan pertanyaan:”Pesan apakah yang
ingin disampaikan film ‘Jomblo’
tersebut?”, “ perasaan-perasaan apa sajakah yang dimunculkan oleh para
pemainnya?”, “berikan 3 contoh kata-kata yang diungkapkan oleh pemain
yang menunjukkan ungkapan suatu perasaan!”, “bagaimanakah perasaanmu
dan apakah tanggapanmu setelah menyaksikan film tersebut?”
4. Peserta diminta mensharingkan hasil diskusinya, dan peserta lain boleh
bertanya atau memberikan tanggapan.
5. Fasilitator merangkum hasil diskusi dan kemudian memberikan penjelasan
tentang tujuan kegiatan
Proses kegiatan (membuat sarang burung):
1. Fasilitator memberi pengantar.
2. Peserta diminta untuk membuat kelompok @ 5 orang.
3. Fasilitator membagikan satu kotak korek api penuh bagi tiap peserta dan satu
botol kosong untuk tiap kelompok kecil. Fasilitator menjelaskan aturan
permainan yaitu setiap peserta dilarang berbicara dan saling menolong.
4. Fasilitator memberikan bahan diskusi dengan pertanyaan: “Bagaimana
perasaan peserta pada saat satu teman menjatuhkan semua korek api?”,
62
“Apakah peserta sekarang bangga akan hasil kelompoknya?”, “Apakah ada
seorang dalam kelompok yang menjadi pemimpin, atau ada peserta
mempunyai pengaruh lebih dari yang lain?”, “Apakah ada aturan dalam
kelompok kapan peserta boleh menaruh korek apinya?”.
5. Peserta diminta mensharingkan hasil diskusinya, dan peserta lain boleh
bertanya atau memberikan tanggapan.
6. Fasilitator merangkum hasil diskusi dan kemudian memberikan penjelasan
tentang tujuan kegiatan.
Proses kegiatan (Community meeting):
1. Fasilitator memberi pengantar tentang Community meeting dengan
topik:”Sudahkah saya mendengarkan aktif hari ini?”
2. Fasilitator menghadirkan seorang narasumber yang berprofesi sebagai penyiar
radio atau reporter.
3. Fasilitator memberikan kesempatan kepada beberapa peserta untuk
memberikan pendapat, pengalaman, dan pengetahuan tentang materi yang
disampaikan oleh narasumber tersebut.
4. Fasilitator dan peserta mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut.
Fasilitator memberikan tambahan tentang pengertian keterampilan dalam
mendengarkan aktif dengan menggunakan power point.
Proses kegiatan (Bebaskan Ekspresimu):
1. Fasilitator memberi pengantar tentang Bebaskan Ekspresimu(Visualisasi
perasaan: Amarah, Kesedihan dan Kesenangan).
2. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok.
63
3. Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempersiapkan dan
mementaskan drama singkat yang mengungkapkan amarah, kesedihan, dan
kesenangan dalam menghadapi suatu peristiwa kehidupan tersebut.
4. Peserta diminta mensharingkan hasil diskusinya, dan peserta lain boleh
bertanya atau memberikan tanggapan.
5. Fasilitator merangkum hasil diskusi dan kemudian memberikan penjelasan
tentang tujuan kegiatan.
Proses kegiatan (Out bond):
1. Fasilitator memberi pengantar.
2. Kegiatan terbagi menjadi 3 bagian:
a. Menjinakkan bom
1) Fasilitator memberi pengantar dan aturan permainan.
2) Peserta dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok disediakan satu taplak
meja berbentuk bujur sangkar, satu ember yang berisi air, dan botol yang
terisi penuh air, setiap kelompok diharuskan memindahkan botol yang
terletak di atas taplak meja ke tempat yang telah ditentukan oleh fasilitator
tanpa memegang botol tersebut, dan semua anggota harus terlibat tanpa
harus berbicara. Apabila air dalam botol tumpah, maka kelompok harus
kembali pada posisi semula untuk mengisinya kembali.
3) Fasilitator menghentikan permainan setelah beberapa waktu atau setelah
beberapa kelompok mampu menyelesaikan permainan.
b. Kapal Karam
1) Fasilitator memberi pengantar dan aturan permainan.
64
2) Peserta dibagi menjadi 4 kelompok, kelompok disediakan satu lembar kertas
koran berbentuk segi empat. Seluruh peserta atau “penumpang kapal” berdiri
berdesakan di atas geladak kapal yang hampir tenggelam (dari sobekan-
sobekan koran). Perlahan-lahan kapal tenggelam sehingga tempat berdiri
semakin sempit. Fasilitator menceritakan proses tenggelamnya kapal supaya
para peserta dapat sungguh-sungguh membayangkan berada di atas kapal itu
dan memperkecil tempat berdiri dengan menyobek lembaran-lembaran
koran sedikit demi sedikit. Tempat berdiri terus-menerus dipersempit. Para
peserta harus saling menahan dan menolong. Permainan berakhir, jika
permainan tidak memungkinkan lagi bagi kelompok untuk berdiri, atau
kapal sudah karam.
c. Lomba ke pesta
1) Fasilitator memberi pengantar.
2) Peserta diminta untuk membuat kelompok @ 10 orang. Peserta pertama dari
masing-masing regu diminta mengenakan pakaian lengkap (misalnya
dengan memakai topi dan sarung) dan sebagai tambahan ia membawa sapu/
bola/ ember dan lain-lain. Pada saat start mereka lari ke garis finish, lalu
kembali ke regu masing-masing di garis start. Di tempat itu “pakaian
lengkapnya” diberikan kepada peserta berikutnya, yang kemudian
melakukan hal yang sama, demikian seterusnya sampai seluruh anggota regu
sudah kembali di tempat start dengan pakaian lengkap. Dalam permaian ini,
di perjalanan menuju finish terdapat “halte-halte” yang harus di kerjakan
oleh setiap peserta antara lain:
65
a) Meniup sebuah balon dan mengikatnya dengan tali.
b) Menyalakan sebuah lilin untuk dibawa sampai garis finish.
3. Fasilitator memberikan bahan diskusi dengan pertanyaan: “ Apa yang peserta
rasakan selama mengikuti out bond?”, “Apakah peserta mampu memahami
pesan yang dimaksudkan oleh peserta yang lain?”, “Apakah pada saat
mengikuti out bond peserta mampu memahami apa yang dirasakan peserta
lain?“,”Apakah manfaatnya bagi peserta setelah mengikuti kegiatan out
bond?”.
Proses kegiatan Penyegaran/ Energizer:
1) Fasilitator memberi pengantar.
2) Fasilitator bersama peserta membuat simbol simbol-sambil bernyanyi
“water melon”
Water melon2x.. papaya2x... banana4x...tomato2x
Proses kegiatan (Evaluasi):
1) Fasilitator memberi pengantar.
2) Fasilitator memberikan pertanyaan-pertanyaan: “Seberapa banyak manfaat
kegiatan yang peserta ikuti tadi bagi peserta sendiri?(Sangat bermanfaat/
bermanfaat/ kurang bermanfaat)”, “Apakah kegiatan yang peserta ikuti
tadi sebaiknya diberikan kepada kelompok peserta dari sekolah lain? (ya/
tidak)”, “Apakah manfaat utama dari mengikuti kegiatan week end bagi
peserta sendiri?”.
66
BAB VI
RINGKASAN, KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini disajikan ringkasan, kesimpulan dan saran untuk berbagai
pihak. Bagian ringkasan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah,
metodologi penelitian, dan hasil penelitian. Bagian saran memuat saran bagi pihak
sekolah dan peneliti lain.
A. Ringkasan
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui persepsi
keterampilan mendengarkan aktif para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
Tahun Ajaran 2007/ 2008 dan implikasinya terhadap usulan kegiatan bimbingan.
Topik ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa keterampilan mendengarkan
aktif perlu dikembangkan dalam diri para siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui keterampilan
mendengarkan aktif para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Tahun
Ajaran 2007/2008 dan membuat usulan kegiatan bimbingan untuk meningkatkan
keterampikan mendengarkan aktif siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu
Tahun Ajaran.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Pangudi
Luhur Sedayu Tahun Ajaran 2007/2008 yang berjumlah 94 siswa.
67
Instrumen penelitian adalah kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti.
Alat tersebut memuat empat aspek keterampilan mendengarkan aktif, yaitu (1)
Kemampuan mendengar dan mengerti perasaan pembicara;
(2) Kemampuan mendengar dan mengerti perasaan pembicara; (3) Mampu
mengungkapkan/ memantulkan kembali pesan (pendapat/ pikiran) pembicara; (4)
Mampu mengungkapkan/ memantulkan kembali perasaan pembicara. Setelah
dilakukan uji coba pada siswa kelas X SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta,
kuesioner final yang digunakan peneliti memuat 52 butir pernyataan.
Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan skor dengan
menggunakan rumus Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I untuk penggolongan
keterampilan mendengarkan aktif yaitu: “sangat tinggi”, “tinggi”, “cukup tinggi”,
“rendah”, dan “sangat rendah”.
Penelitian ini memperoleh hasil sebagai berikut: ada 1 siswa (1,1%) yang
memiliki keterampikan mendengarkan aktif berkualifikasi “sangat tinggi”, 6 siswa
(6,4%) memiliki keterampilan mendengarkan aktif berkualifikasi “tinggi”, 85
siswa (90,4%) yang memiliki keterampilan mendengarkan aktif berkualifikasi
“cukup tinggi”, 2 siswa (2,1%) yang memiliki keterampilan mendengarkan aktif
berkualifikasi “rendah”, dan tidak ada siswa (0%) yang memiliki keterampilan
mendengarkan aktif berkualifikasi “sangat rendah”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa keterampilan para siswa kelas X SMA Pangudi Luhur
Sedayu Tahun Ajaran 2007/2008 dalam mendengarkan aktif belum setinggi yang
diharapkan.Usulan kegiatan bimbingan dibuat berdasarkan \aspek-aspek
keterampilan mendengarkan aktif yang belum dimiliki/ dikuasai siswa.
68
B. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasannya adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan mendengarkan aktif sebagian besar siswa kelas X SMA
Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/2008 belum setinggi yang
diharapkan atau masih kurang dan perlu ditingkatkan.
2. Perlu diadakan pelatihan keterampilan mendengarkan aktif sebagai bagian
dari usulan kegiatan bimbingan.
C. Saran-saran
1. Bagi SMA Pangudi Luhur Sedayu
a. Pihak SMA Pangudi Luhur Sedayu
Setiap pihak SMA Pangudi Luhur Sedayu hendaknya memberi dukungan
terhadap pelatihan untuk meningkatkan keterampilan siswa SMA Pangudi
Luhur Sedayu dalam mendengarkan aktif. Kegiatan bimbingan untuk
meningkatkan katerampilan mendengarkan aktif yang diusulkan dalam
skripsi ini sebaiknya digunakan. Untuk itu diharapkan disediakan sarana
dan prasarana yang dibutuhkan untuk pengembangan mendengarkan aktif
para siswa.
b. Guru pembimbing
Guru pembimbing hendaknya melaksanakan pelatihan untuk
meningkatkan keterampilan mendengarkan aktif para siswa SMA Pangudi
Luhur Sedayu. Kegiatan bimbingan yang disajikan masih terbatas
69
jumlahnya, diharapkan guru pembimbing dapat mengembangkannya
dengan menambah atau memodifikasi sesuai dengan kebutuhan siswa.
Modifikasi ataupun perubahan dapat terhadap kegiatan, sarana, metode,
dan narasumber.
2. Bagi peneliti lain
Kuesioner yang digunakan oleh peneliti memiliki kelemahan. Pernyataan-
pernyataan dalam item-item kuesioner kiranya ada yang mengandung makna
sama, peneliti lain diharapkan dapat lebih teliti dan lebih spesifik dalam
penyusunan isi kalimat-kalimat itemnya agar responden bisa lebih memahami
isi pernyataan sesuai dengan yang dimaksud oleh peneliti. Alat pengumpul
data yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, sehingga
jawaban yang diperoleh tidaklah berdasarkan pendapat responden seutuhnya.
Oleh karena itu, peneliti lain diharapkan mengadakan penelitian yang lebih
mendalam dengan menggunakan berbagai metode seperti observasi dan
wawancara tentang masing-masing aspek keterampilan mendengarkan atif
untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
70
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Azwar. S. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar. S. 2005. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Basri, Hasan. 1994. Remaja Berkualitas: Problematika Remaja dan Solusinya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Covey, Sean. 2001. The 7 Habits Of Highly Effective Teens (7 Kebiasaan Remaja
yang sangat Efektif). Jakarta: Binarupa Aksara.
Davidoff, L.L. 1988. Psikologi Komunikasi Suatu Pengantar. Edisi ke dua.
Jakarta: Erlangga.
Devito, J. A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Indonesia.
Gordon, T. (1999). Menjadi Orang Tua Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gunarsa, Y. S dan Gunarsa, S. D. (1986). Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
Irwanto, dkk. 1988. Psikologi Umum. Jakarta: Aptik.
Kartini Kartono. 1984. Psikologi Umum. Bandung: Alumni.
Mammppiare, Andi. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Masidjo, I. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Monks, F. J, dkk. (1992). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai
Bagiannya. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Mulyono. 1978. Masalah Persepsi, ANDAs Volume 19. Jakarta: Yayasan Bima
Psikologi.
Paleg, Kim. 2004. Seri Keluarga: 10 Kiat Menjadi Orang Tua yang Efektif.
Jakarta: Arcan
71
Rakhmat, Jalaliddin. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remadja Karya CV
Bandung.
Rifai, S. S. M. (1984). Psikologi Perkembangan Remaja. Bandung: PT. Bina
Aksara.
Sarwono, S. W. 1989. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Sarwono, S. W. 1994. Psikologi Remaja. Jakarta: Grafindo Persada.
Sarwono, S. W. 1996. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Sawitri, I. A. L. 2005. Efektivitas Alat Permainan Balok, Puzzle, dan Plastisan
dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Pra Sekolah. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Sipayung, Rosna. (2006). Deskripsi Keterampilan Mendengarkan Aktif Para
Suster Yunior dan Medior Kongregasi Suster Fransiskan Santa Lusia Tahun
2005/ 2006. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Subagyo, Sugeng. (2006). Deskripsi Keterampilan Mendengarkan Aktif
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama
Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan Tahun 2003 dan
2004 yang Telah Mengikuti Gerakan Choice Distrik Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sudjana, Nana. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: sinar
Baru.
Sugiyono. (2003). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukardi,D. K. (1988). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.
Supratiknya, A. (1995). Komunikasi Antar Pribadi Tinjauan Psikologis.
Yogyakarta: Kanisius.
Syahril dan Ahmad, R. 1986. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Padang:
Angkasa Raya.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
Winkel, W. S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Gramedia.
Wursanto, Ig. (1987). Pokok-Pokok Perencanaan. Yogyakarta: Kanisius.
72
KUESIONER MENDENGARKAN AKTIF
(Uji Coba)
Identitas
1. Kelas :
2. Jenis kelamin :
3. Tanggal pengisian :
Pengantar :
Siswa-siswi yang terkasih, pada kesempatan ini saya meminta kesediaan
anda untuk mengisi kuesioner tertulis berikut ini.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan
mendengarkan aktif menurut anda. Jawaban anda terhadap kuesioner ini tidak
akan dinilai benar atau salah, melainkan supaya saya dapat mengetahui tingkat
keterampilan mendengarkan aktif anda.
Kuesioner ini bersifat rahasia, anda tidak perlu menuliskan nama
anda, oleh karena itu anda tidak perlu takut menjawab dengan jujur dan terbuka,
sesuai dengan pandangan anda. Jawaban anda sangat saya hargai. Terima kasih.
Petunjuk Pengisian :
Bacalah dengan teliti dan pertimbangkanlah pernyataan-pernyataan berikut
ini. Berilah tanda cek (� ) sesuai dengan keadaan diri anda pada kolom “Sangat
Mampu”, “Mampu”, “Tidak Mampu”, “Sangat Tidak Mampu” yang telah
tersedia.
Selamat bekerja.
Lampiran 1
73
SM : Sangat Mampu TM: Tidak Mampu
M: Mampu STM: Sangat Tidak Mampu
No. Pernyataan SM M TM STM
1. Saya berusaha untuk menatap mata teman saya pada saat
berbicara.
2. Saya berusaha untuk memahami jalan pikiran teman
saya.
3. Saya memperhatikan pembicaraan teman dengan penuh
perhatian.
4. Saya memahami jalan pikiran teman saya sewaktu
melakukan kerja kelompok.
5. Saya memberikan perhatian dengan sungguh-sungguh
sewaktu teman saya berbicara supaya dapat memahami
apa yang diungkapkannya.
6. Saya mengalami kesulitan dalam memahami kekecewaan
teman saya yang mendapat nilai buruk.
7. Saya memaksa teman saya untuk membacakan hasil
diskusi di depan kelas meskipun teman saya merasa
gugup.
8. Saya menertawakan teman saya yang mengalami
kecemasan karena tidak dapat menjawab pertanyaan dari
guru..
9. Saya kurang perduli dengan kesedihan teman karena saya
sedang bahagia.
10. Saya berusaha mendengarkan teman saya walaupun saya
sebenarnya tidak menyukai bahan pembicaraannya.
11. Saya berusaha mengatur emosi (sabar) sewaktu saya
mendengarkan teman saya berbicara.
12. Saya menunjukkan sikap perhatian terhadap teman yang
sedang berbicara dengan saya.
13. Saya berani membenarkan pandangan teman yang salah
tanpa menyakitihati/ menyinggung perasaan.
14. Saya berusaha memahami kesedihan yang dialami teman
saya.
15. Saya dapat mengetahui kebahagiaan teman saya dari
ekspresi wajah atau nada suaranya.
16. Saya berusaha memahami kemarahan teman saya.
17. Saya berusaha memahami emosi yang terungkap dalam
pembicaraan, ketika mendengarkan teman saya
berbicara.
18. Saya menunjukkan sikap acuh tak acuh ketika teman
mengkritik diri saya.
19. Saya lebih mendengarkan apa yang saya butuhkan untuk
diri sendiri.
20. Saya mendengarkan beberapa percakapan dalam waktu
74
yang bersamaan.
21. Saya bosan mendengarkan keluhan teman saya, apabila
keluhannya sudah berulang kali diungkapkan.
22. Saya cenderung sibuk dengan pikiran saya sendiri, ketika
bercakap-cakap dengan teman.
23. Saya memilih mendengarkan ide teman saya dari pada
mendengarkan kekesalannya.
24. Saya senang menonton TV daripada mendengarkan
keluhan teman saya.
25. Saya mendengarkan hal-hal yang menarik bagi saya
daripada mendengarkan hal-hal yang diungkapkan teman
saya.
26. Saya berpura-pura mendengarkan ungkapan teman saya,
padahal sebenarnya tidak mendengarkan.
27. Saya tetap memberikan perhatian walaupun hal-hal yang
dibicarakan teman saya kurang menarik bagi saya.
28. Saya biasanya meminta teman saya untuk memperjelas
apa yang telah dibicarakannya daripada saya menduga-
duga maksudnya.
29. Saya memberikan tanggapan setelah teman saya selesai
berbicara.
30. Saya mengulangi ungkapan teman saya dengan kata-kata
saya sendiri agar teman saya mengetahui bahwa saya
telah memahami apa yang dimaksudkannya.
31. Saya memberi kesempatan orang lain mengungkapkan
masalahnya terlebih dahulu sebelum saya
menanggapinya.
32. Ketika teman saya menceritakan masalahnya dengan
menangis, saya mengutamakan mendengarkan isi
ceritanya.
33. Dalam mendengarkan cerita teman saya, saya
menunjukkan sikap memahami cerita dengan
mengatakan “ya” atau “oo...”
34. Ketika teman saya menjelaskan jawaban soal
maatematika yang tidak saya pahami, saya berusaha
untuk mengungkapkan kebingungan saya.
35. Saya memberi tanggapan terhadap cerita teman meskipun
percakapan melalui telepon.
36. Saya mendengarkan pertanyaan guru dan menjawabnya
dengan tepat sesuai dengan yang dimaksudkan guru.
37. Saya memberikan tanggapan terhadap cerita teman
75
meskipun saya sedang menghadapi masalah.
38. Ketika teman membutuhkan pertolongan dan
mengungkapkan dengan baik-baik saya tidak segan-
segan langsung menolongnya.
39. Ketika raut wajah teman menunjukkan
keseriusan(mengernyitkan dahi), saya berusaha
menanyakannya seperti “kamu memikirkan apa, ada
masalah?”
40. Apabila teman saya mengungkapkan kesedihannya, saya
cenderung menanggapinya dengan berkata: “Sabar
ya,Serahkan semuanya pada Tuhan!”
41. Apabila teman saya mengungkapkan kejengkelannya,
saya menanggapinya dengan berkata: “Salahmu sendiri,
rasain!”
42. Saya langsung memberikan nasehat kepada teman saya
sewaktu dia mengungkapkan kegelisahannya.
43. Apabila teman saya mengungkapkan kekesalnya, saya
menanggapinya dengan berkata: “Itu biasa, semua orang
juga mengalaminya”.
44 Saya jengkel apabila melihat salah satu teman bersedih
pada saat teman-teman yang lain berkumpul untuk
bergembira.
45. Apabila teman saya mengungkapkan kejengkelannya,
saya menanggapinya dengan berkata: “Saya juga pernah
mengalaminya”
46. Saya memotong pembicaraan teman yang sedang
mengungkapkan masalahnya.
47 Saya memperhatikan hal-hal yang menarik bagi saya
ketika teman saya berbicara.
48 Sebelum teman saya selesai berbicara, saya sudah
menyiapkan jawaban supaya saya dapat menanggapinya
dengan cepat.
49. Saya banyak berbicara daripada mendengarkan.
50. Saya berusaha mengalihkan pembicaraan apabila saya
kurang menyukai topik pembicaaan teman saya.
51. Saya mendengarkan cerita teman saya sambil sibuk
membersihkan kuku, merapikan rambut, menulis, dsb.
52. Ketika teman saya menceritakan masa lalunya, saya ikut
melamunkan peristiwa-peristiwa yang pernah saya alami.
53. Saya bersikap acuh tak acuh sewaktu teman yang tidak
saya sukai sedang berbicara.
.54. Saya berusaha mendengarkan cerita teman yang sesuai
dengan ide saya daripada cerita teman yang berbeda
76
dengan ide saya.
.55. Sewaktu teman saya mengungkapkan masalah yang
mirip dengan masalah yang saya alami, maka saya akan
mendahului untuk bercerita.
56. Saya berusaha memberikan kritik yang tajam (ketus)
terhadap pendapat teman saya.
57. Saya memberikan cap atau label terhadap pembicaraan
teman saya dengan mengatakan “memang kamu selalu
begitu!”
58. Saya menanggapi pembicaraan teman saya sesuai dengan
pikiran dan kata kata saya sendiri.
59. Saya menunjukkan perhatian terhadap kekhawatiran
yang diungkapkan teman saya.
60. Apabila teman saya mengungkapkan kegembiraan, saya
berusaha menanyakan alasan kegembiraan tersebut dan
meminta teman saya untuk menceritakannya .
61. Apabila teman saya mengungkapkan kesedihan, saya
menaggapinya dengan berkata: “saya dapat memahami
kesedihanmu.”
62. Saya berusaha untuk memuji teman yang memiliki
kelebihan dalam dirinya seperti mengatakan:” wah hebat,
nilai ulanganmu bagus!”
63. Ketika teman saya sedang sedih, saya berusaha
menghiburnya.
64. Saya berusaha menguatkan teman yang sedang gugup
seperti “tenang saja, kamu pasti bisa!”
Terima Kasih
77
KUESIONER MENDENGARKAN AKTIF
(Penelitian)
Identitas
1. Kelas :
2. Jenis kelamin :
3. Tanggal pengisian :
Pengantar :
Siswa-siswi yang terkasih, pada kesempatan ini saya meminta kesediaan
anda untuk mengisi kuesioner tertulis berikut ini.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan
mendengarkan aktif menurut anda. Jawaban anda terhadap kuesioner ini tidak
akan dinilai benar atau salah, melainkan supaya saya dapat mengetahui tingkat
keterampilan mendengarkan aktif anda.
Kuesioner ini bersifat rahasia, anda tidak perlu menuliskan nama
anda, oleh karena itu anda tidak perlu takut menjawab dengan jujur dan terbuka,
sesuai dengan pandangan anda. Jawaban anda sangat saya hargai. Terima kasih.
Petunjuk Pengisian :
Bacalah dengan teliti dan pertimbangkanlah pernyataan-pernyataan berikut
ini. Berilah tanda cek (� ) sesuai dengan keadaan diri anda pada kolom “Sangat
Mampu”, “Mampu”, “Tidak Mampu”, “Sangat Tidak Mampu” yang telah
tersedia.
Selamat bekerja.
Lampiran 2
78
SM : Sangat Mampu TM: Tidak Mampu
M: Mampu STM: Sangat Tidak Mampu
No. Pernyataan SM M TM STM
1. Saya berusaha untuk memandang wajah teman saya
pada saat berbicara.
2. Saya berusaha untuk memahami jalan pikiran teman
saya.
3. Saya memperhatikan pembicaraan teman dengan
penuh perhatian.
4. Saya memahami jalan pikiran teman saya sewaktu
melakukan kerja kelompok.
5. Saya memberikan perhatian dengan sungguh-
sungguh sewaktu teman saya berbicara supaya dapat
memahami apa yang diungkapkannya.
6. Saya menunjukkan sikap acuh tak acuh ketika teman
mengkritik diri saya.
7. Saya lebih mendengarkan apa yang saya butuhkan
untuk diri sendiri.
8. Saya mendengarkan obrolan dari beberapa teman
dalam waktu yang bersamaan.
9. Saya bosan mendengarkan keluhan teman saya,
apabila keluhannya sudah berulang kali diungkapkan.
10. Saya cenderung sibuk dengan pikiran saya sendiri,
ketika bercakap-cakap dengan teman.
11. Saya berusaha memahami kesedihan yang dialami
teman saya.
12. Saya dapat mengetahui kebahagiaan teman saya dari
ekspresi wajah atau nada suaranya.
13. Saya berusaha memahami kemarahan teman saya.
14. Apabila teman saya mengungkapkan kesedihannya,
saya menanggapinya dengan berkata: “Serahkan saja
semuanya pada Tuhan!”
15. Apabila teman saya sedang jengkel, saya
menanggapinya dengan berkata: “Salahmu sendiri,
rasain!”
16. Saya langsung memberikan nasehat kepada teman
saya apabila dia mengungkapkan kesedihannya..
17. Apabila teman saya mengungkapkan kekecewaanya,
saya menanggapinya dengan berkata: “Itu sih biasa,
saya juga pernah mengalaminya”.
18. Apabila teman saya sedang jengkel, saya
menanggapinya dengan berkata: “Saya juga pernah
mengalaminya”
19. Saya berusaha mendengarkan ceritera teman saya
walaupun saya sebenarnya tidak menyukai bahan
79
pembicaraannya.
20. Saya menunjukkan sikap perhatian terhadap teman
yang sedang berbicara dengan saya.
21. Saya berani membenarkan pandangan teman yang
salah tanpa menyakiti hati/ menyinggung perasaan.
22. Saya senang menonton TV daripada mendengarkan
keluhan teman saya.
23. Saya mendengarkan hal-hal yang menarik bagi saya
daripada mendengarkan hal-hal yang diungkapkan
teman saya.
24. Saya berpura-pura mendengarkan ungkapan teman
saya, padahal sebenarnya tidak mendengarkan.
25. Saya menunjukkan perhatian terhadap kekhawatiran
yang diungkapkan teman saya.
26. Apabila teman saya mengungkapkan kesedihan, saya
menaggapinya dengan berkata: “saya dapat
memahami kesedihanmu.”
27. Saya berusaha untuk memuji teman yang memiliki
kelebihan dalam dirinya seperti mengatakan:” wah
hebat, nilai ulanganmu bagus!”
28. Ketika teman saya sedang sedih, saya berusaha
menghiburnya.
29. Saya berusaha menguatkan teman yang sedang gugup
seperti “tenang saja, kamu pasti bisa!”
30. Saya memotong pembicaraan teman yang sedang
mengungkapkan masalahnya.
31. Ketika teman saya berbicara, saya memperhatikan
hal-hal lain yang menarik untuk saya lihat.
32. Sebelum teman saya selesai berbicara, saya sudah
memberikan tanggapan.
33. Saya banyak berbicara daripada mendengarkan.
34. Saya bersikap acuh tak acuh sewaktu teman yang
tidak saya sukai sedang berbicara.
35. Saya berusaha mendengarkan cerita teman yang
sesuai dengan ide saya daripada cerita teman yang
berbeda dengan ide saya.
36. Sewaktu teman saya mengungkapkan masalah yang
mirip dengan masalah yang saya alami, maka saya
akan mendahului untuk bercerita.
37. Saya berusaha memberikan kritik yang tajam (ketus)
terhadap pendapat teman saya.
38. Saya memberikan cap atau label terhadap
pembicaraan teman saya dengan mengatakan
“memang kamu selalu begitu!”
80
39. Saya tetap memberikan perhatian walaupun hal-hal
yang dibicarakan teman saya kurang menarik bagi
saya.
40. Saya biasanya meminta teman saya untuk
memperjelas apa yang telah dibicarakannya daripada
saya menduga-duga maksudnya.
41. Saya memberikan usulan setelah teman saya selesai
berbicara.
42. Saya mengulangi ungkapan teman saya dengan kata-
kata saya sendiri agar teman saya mengetahui bahwa
saya telah memahami apa yang dimaksudkannya.
43. Saya memberi kesempatan orang lain
mengungkapkan masalahnya terlebih dahulu sebelum
saya menanggapinya.
44 Saya sulit memahami teman yang sedang kecewa
karena sesuatu hal. (misalnya mendapat nilai ulangan
yang jelek, putus cinta, dll )
45. Saya meminta tolong teman saya untuk membacakan
hasil diskusi di depan kelas meskipun teman saya
merasa malu.
46. Saya menertawakan teman saya yang mengalami
kecemasan karena tidak dapat menjawab pertanyaan
dari guru..
47 Saya kurang perduli dengan kesedihan teman karena
saya sedang bahagia.
48 Saya tetap mendengarkan cerita teman, meskipun
teman menceritakan masalahnya dengan menangis.
49. Ketika teman saya menjelaskan suatu pelajaran yang
tidak saya pahami, saya berusaha untuk
mengungkapkan bagian pelajaran yang membuat
saya bingung.
50. Saya memberi tanggapan terhadap cerita teman
meskipun percakapan melalui telepon.
51. Saya memberikan tanggapan terhadap cerita teman
meskipun saya sedang menghadapi masalah.
52. Ketika teman membutuhkan pertolongan dan
mengungkapkan dengan baik-baik saya tidak segan-
segan langsung menolongnya.
Terima Kasih
81
Lampiran 3
TABULASI SKOR UJI COBA KELAS X DI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2006/ 2007
No. item
No. siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 2 2 2 1 2 3 1 2
2 3 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3
3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 1 3 4 4 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3
5 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4
6 4 2 3 1 4 3 3 1 3 1 4 2 1 2 4 3 1 3 1 3 3 1 4 1 3 4 2
7 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2 3 2 4 3 3 3
8 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
9 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 2 2 3 3
11 3 3 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3
12 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3
14 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 1 3
15 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3
16 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3
17 3 3 3 3 3 2 2 1 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3
18 2 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 2 1 2 3
19 3 3 3 3 2 2 4 1 1 1 1 2 3 3 4 2 3 2 1 2 2 3 4 1 2 3 3
20 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 2 1 4 4 3
21 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3
22 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3
23 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 3 3 2 3
24 2 3 4 3 1 3 3 3 3 1 3 3 3 2 2 1 2 2 3 4 3 3 3 4 3 2 2
25 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 1 3 2 1 3 3 3
26 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2
82
27 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
28 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3
29 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 2 1 2 2 3 2
30 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3
31 3 3 3 2 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 1 4 3 4 3
32 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 1 2 3 4 3
33 4 4 4 4 4 3 1 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 1 2 1 2 2 2 4
34 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 1 3 2 3 3 3 3
35 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2
36 3 4 3 4 2 1 2 2 2 3 4 2 4 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2
37 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3
38 3 3 3 2 4 3 2 1 3 4 3 3 3 4 4 2 3 2 1 4 2 1 4 1 2 1 3
39 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
40 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
41 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4
42 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2
43 3 3 4 3 3 2 2 2 1 4 3 3 3 4 3 3 4 2 1 2 2 1 2 1 2 1 3
44 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3
45 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 1 3 2 1 2 2 2 3 4 3
46 4 3 3 3 3 2 1 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 4
47 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3
48 4 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 1 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 4 2 1 2 3
83
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 3 2 2
4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 2 1 1 3 2 4 2 2 3 2 4 3 2 2 4 2
4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 1 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2
3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2
4 2 4 1 3 1 4 2 4 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 1 1 4 1 4 1 1 4 4 4 1 3
4 4 4 4 2 1 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 4 2 3 1 4 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2
3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 1 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2
2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 1 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 1
3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2
3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2
4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2
3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 1 2 4 2 2 1
3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 3 1 1 4 4 2 3 2 1 4 2 2 3 2 2 3 2
3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 2 2 2 2 1 3
3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 4 3 2
3 3 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2
4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2
2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1
1 1 1 1 4 3 2 3 4 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4
4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 1 3 1 3 3 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 1
3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2
84
3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 1 4 2 3 3 3 4 2 2
2 3 2 2 4 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 1 3 2
3 2 3 2 4 4 3 2 3 4 4 3 1 3 2 3 1 3 3 3 3 3 4 2 3 1 3 3 1 3 2
3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 1 1 2 3 3 4 3 2 2 1 3 1 1 2 2 4 3 1
3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 3 3 4 1 1 2 3 2 3 3 2 3 1 4 3 3 2 3 4 4 2
4 4 4 3 2 2 4 3 3 4 4 4 1 3 1 3 1 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2
1 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 3 2 1 2 3 3 4 1 1 1 1 1 1 2 3 2 3 2 3 3
3 3 4 3 2 1 3 2 1 4 3 2 4 3 4 1 2 3 1 2 3 4 2 3 4 1 2 1 2 3 4
2 4 3 4 1 4 4 4 3 3 3 2 2 1 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 3 2 1 2 3 3 2
3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2
4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 1 1 2 1 4 3 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2
3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2
3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 1 2 3
3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2
3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 4 3 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2
4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2
3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 2 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 1 3 3 3 2
2 4 3 3 2 4 3 2 1 2 3 4 2 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 3 3 2 1 1 1 3 2
85
59 60 61 62 63 64
3 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4
3 4 4 3 4 4
3 3 3 3 3 3
3 3 4 4 4 4
1 4 1 1 1 3
3 4 3 3 4 4
3 3 3 3 4 3
3 3 3 3 4 4
3 2 3 3 3 3
3 3 4 3 4 4
3 3 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 4 4
3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 4 4
3 4 3 4 4 4
3 3 2 2 2 3
2 2 3 3 3 3
3 4 3 3 4 4
3 2 4 4 4 4
3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3
2 2 1 2 3 1
4 4 3 4 3 4
3 3 2 2 3 4
86
3 3 4 2 4 4
3 3 3 3 3 3
3 2 3 2 3 3
3 2 3 2 3 3
3 4 4 4 4 4
3 3 4 3 4 4
3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 2
2 2 3 2 1 2
4 3 4 3 4 3
4 3 3 4 4 3
3 4 3 3 3 3
4 3 4 4 4 4
3 3 4 3 3 3
3 4 3 2 3 4
3 2 3 3 3 3
2 3 2 2 3 3
3 3 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3
87
Lampiran 4 TABULASI SKOR UJI COBA KELAS X DI SMA BOPKRI BANGUNTAPAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2006/ 2007
No. item
No. Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
6 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0
7 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
8 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0
15 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
18 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
19 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
21 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0
22 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
24 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
25 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
88
27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1
30 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
31 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0
34 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
35 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
36 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1
37 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
38 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1
39 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
42 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
43 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
44 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
45 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
47 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
48 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1
89
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1
1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1
90
1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0
1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1
1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 2 0 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1
91
Lampiran 5
TABULASI SKOR PENELITIAN KELAS X DI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2007/ 2008
No. Item
No. Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 4 1 1 3 1 1 4 4 4 1 2 1 1 1 2 3 4 2 2 1 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3
4 4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3
5 3 4 3 3 4 3 1 3 1 2 4 4 3 1 4 1 3 2 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4
6 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 4 3 2
7 4 4 3 2 4 2 1 3 1 1 4 4 4 2 2 1 1 1 3 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4
8 4 3 4 4 4 3 2 4 2 3 4 4 3 2 4 2 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
9 4 3 4 4 4 3 2 4 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3
10 4 4 3 3 3 4 1 3 3 4 4 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4
11 4 3 4 4 4 4 2 2 2 3 4 3 4 1 3 1 2 1 4 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4
12 2 3 2 3 3 3 1 3 3 3 2 3 2 1 4 2 2 2 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4
13 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 2 4 1 4 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3
14 2 2 3 3 3 4 1 4 2 3 2 3 2 1 4 1 4 4 2 3 3 4 3 4 3 2 2 4 4
15 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3
16 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4
17 4 3 3 3 4 3 2 4 1 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4
18 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3
19 4 3 4 2 4 1 1 1 2 4 4 4 3 3 1 2 2 4 4 4 4 1 1 2 3 3 4 4 4
20 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 1 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
22 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
23 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4
24 3 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 4 3 3
25 3 2 4 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 1 4 2 2 1 1 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4
26 3 3 3 3 2 2 1 1 2 2 2 4 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4
92
27 4 3 4 2 4 2 3 3 1 4 2 3 4 1 3 1 1 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4
28 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 1 2 2 1 2 2 2 2 4 2 3 3 3 4
29 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4
30 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
31 4 4 3 2 4 2 1 3 2 1 4 4 4 2 2 1 1 1 1 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4
32 2 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 1 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3
33 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3
34 4 3 4 4 3 1 2 2 1 2 3 3 3 1 2 2 1 1 4 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4
35 4 3 3 3 3 1 1 2 2 2 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
36 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 1 4 2 3 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3
37 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 3 2 4 1 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4
38 4 3 3 3 3 3 1 3 2 4 4 4 4 1 4 2 3 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4
39 4 4 4 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4
40 3 1 3 3 4 2 3 2 3 2 4 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 1 3 3 2 4 4 4 3
41 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 4 3 2 4 2 2 2 2 4 3 2 3 4 2 3 4 4 3
42 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3 4 2 4 1 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4
43 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
44 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 2
45 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
46 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3
47 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 2 3 1 2 2 4 3 3 2 2 2 4 3 4 3 4
48 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 2 3 1 2 2 4 3 3 2 2 2 4 3 4 3 4
49 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4
50 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3
51 3 3 3 4 4 2 1 2 2 2 4 4 3 1 1 1 1 1 4 4 4 1 2 3 3 3 4 4 4
52 3 3 2 2 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4
53 4 4 4 4 4 2 1 2 4 2 4 4 3 1 2 1 1 1 3 4 4 2 2 1 4 4 4 4 4
54 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
55 4 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 1 4 1 2 1 1 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4
56 4 3 3 2 3 4 2 2 4 2 1 4 3 3 2 1 3 4 4 4 1 1 2 2 2 1 4 3 4
57 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3
93
58 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 4 3 3 1 3 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 4 4 4
59 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 1 1 3 4 4 2 4 4
60 4 3 4 3 4 3 3 3 1 4 3 3 3 2 4 2 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4
61 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
62 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3
63 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 1 2 1 4 2 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3
64 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
65 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3
66 3 2 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
67 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
69 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 4 3 2 4 3 2 3 3
70 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 4 2 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 4 2 3
71 4 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 2 1 4 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
72 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
73 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
74 3 2 3 2 3 1 1 4 3 3 4 3 3 2 3 1 2 2 2 3 2 1 1 2 2 3 3 4 3
75 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
76 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
77 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4
78 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 1 1 3 4 4 4 4 3
79 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 3 2 4 1 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
80 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
81 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 4 2 1 1 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3
82 4 3 3 4 3 3 2 2 2 2 4 4 3 1 3 2 2 2 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4
83 3 3 3 3 4 3 1 2 2 3 3 3 3 1 4 1 2 2 2 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4
84 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 1 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4
85 4 3 4 3 4 3 2 2 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
86 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 1 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3
87 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2
88 4 3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 1 3 1 2 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3
94
89 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
90 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3
91 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3
92 3 2 3 2 3 3 3 1 1 3 3 4 4 2 3 2 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
93 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3
94 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3
95
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 1 3 3 3 1 1 4 4 4 1 3 3 3 4 2 4 4 4
3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3
4 3 4 3 2 2 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4
3 4 3 1 2 1 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4
3 3 2 3 3 4 1 4 4 3 4 1 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 3 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 1 1 3 4 4 3 4
3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3
3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3
4 4 4 3 3 2 4 2 3 3 3 1 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4
4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 4 4 3 1 3 3 1 4 4 3 4 4
4 3 4 2 2 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 2 3 2 3 4
3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3
4 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4
4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4
3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3
3 4 2 4 4 3 4 3 2 4 4 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3
4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 1 4 1 4 4 4 3 3 3
3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4
3 3 3 2 1 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4
3 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 1 2 3 2 3 3
1 3 2 4 4 4 3 3 2 1 1 4 4 4 3 4 4 4 3 1 2 4 4
3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4
96
3 1 1 2 1 3 2 1 4 3 4 4 3 1 3 4 4 4 2 3 1 4 4
1 1 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 1 1 3 4 4
2 1 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4
4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4
2 2 3 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
3 2 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 1 4 1 2 4 3 4
3 1 3 3 1 2 3 3 2 2 3 3 1 2 4 3 4 4 4 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3
3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 1 3 2 1 3 3 4 4 2 3 3 2 1
3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 4
2 2 2 2 2 3 3 1 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4
4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 1 4 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3
4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 1
3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 1
3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3
3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4
2 1 2 2 3 2 2 3 1 3 4 3 3 3 1 2 2 1 4 3 3 3 4
2 1 2 2 3 2 2 3 1 3 4 3 3 3 1 2 2 1 4 3 3 3 4
3 4 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 1 4 3 4 3 3 3 3
3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 1 3 3 3 4 4 4 4
3 3 2 3 3 1 2 3 3 4 3 4 2 3 3 1 2 4 2 3 4 3 4
4 1 3 2 2 1 2 2 1 4 4 4 4 4 1 2 4 1 4 3 4 4 4
3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 1 3 3 3 4 2 3 3 3
3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 4 2 1 4 3 2 2 4 4 4 4 3 3
3 1 2 2 2 1 3 4 2 2 4 3 3 2 2 3 1 3 3 4 1 2 3
4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3
97
3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3
3 3 4 4 3 4 4 2 1 2 1 2 4 3 2 3 2 3 2 1 3 3 4
3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 2 2 2
2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 2 4 4 3 3 2 4
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 1 4 4 3 3 4
3 2 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4
3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4
3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4
2 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2
3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 1 3 2 4 3 2 2 3 2 1 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 4
3 3 2 2 3 1 3 3 4 3 3 4 3 3 1 2 2 3 3 3 4 4 4
3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
4 2 3 1 2 1 2 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 1 4
3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2
3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3
3 3 2 2 3 2 1 3 3 4 4 4 3 4 1 2 3 4 4 3 4 4 4
3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
3 3 1 1 1 3 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3
2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3 4 4
4 3 3 2 2 2 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4
3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 1 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4
3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 3 3 4 2 2 3 4 2 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 2 2 4 1 4 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 2 3 3 4
3 3 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
98
3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 2 3 4
3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3
3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3
99
Lampiran 6
HASIL ANALISIS UJI VALIDITAS ITEM
KUESIONER MENDENGARKAN AKTIF
No. Item Koefisien Korelasi Status Item
1 0,1093 Tidak Valid
2 0,3142 Valid
3 0,3748 Valid
4 0,3683 Valid
5 0,3684 Valid
6 0,1189 Tidak Valid
7 0,1722 Tidak Valid
8 0,5684 Valid
9 0,5347 Valid
10 0,1247 Tidak Valid
11 0,2632 Tidak Valid
12 0,4418 Valid
13 0,4323 Valid
14 0,5014 Valid
15 0,3070 Valid
16 0,3530 Valid
17 0,2476 Tidak Valid
18 0,4887 Valid
19 0,4781 Valid
20 0,1330 Tidak Valid
21 0,4649 Valid
22 0,6279 Valid
23 - 0,0853 Tidak Valid
24 0,3834 Valid
25 0,5743 Valid
26 0,4385 Valid
27 0,4062 Valid
28 0,3505 Valid
29 0,1352 Tidak Valid
30 0,3654 Valid
31 0,3652 Valid
32 0,1704 Tidak Valid
100
No. Item Koefisien Korelasi Status Item
33 0,0781 Tidak Valid
34 0,1697 Tidak Valid
35 0,5467 Valid
36 0,2211 Tidak Valid
37 0,4473 Valid
38 0,4346 Valid
39 0,2818 Tidak Valid
40 - 0,2054 Tidak Valid
41 0,2242 Tidak Valid
42 - 0,1406 Tidak Valid
43 0,0134 Tidak Valid
44 0,2748 Tidak Valid
45 - 0,0732 Tidak Valid
46 0,3875 Valid
47 0,1311 Tidak Valid
48 0,1528 Tidak Valid
49 0,4047 Valid
50 0,1999 Tidak Valid
51 0,2745 Tidak Valid
52 - 0,0284 Tidak Valid
53 0,6049 Valid
54 0,4184 Valid
55 0,3842 Valid
56 0,4336 Valid
57 0,4555 Valid
58 - 0,0539 Tidak Valid
59 0,4368 Valid
60 0,2218 Tidak Valid
61 0,3903 Valid
62 0,3429 Valid
63 0,5371 Valid
64 0,3753 Valid
101
Lampiran 7
HASIL PENGOLAHAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS
r xy = ( )( )
( ){ } ( ){ }� �� �
���
−Ν−Ν
−Ν
2222YYXX
YXXY
r XY=
( ){ } ( ){ }22984208884810732486948
)984)(1073(2265648
−×−×
−×
r XY=
{ }{ }968256100262411513291193712
10558321087488
−−
−
r XY=
3436842383
31656
×
r XY=
678,38165
31656
r XY=0,83
r tt =gg
gg
r
r
+1
2
r tt = 83,01
83,02
+
×
r tt =
83,1
66,1
r tt = 0,91
102
Lampiran 8
DATA TABULASI UJI COBA SKOR GASAL DAN GENAP
NO X Y X2 Y2 XY
1 18 18 324 324 324
2 24 25 576 625 600
3 29 25 841 625 725
4 22 22 484 484 484
5 27 23 729 529 621
6 16 20 256 400 320
7 28 25 784 625 700
8 25 24 625 576 600
9 28 27 784 729 756
10 22 24 484 576 528
11 21 22 441 484 462
12 23 23 529 529 529
13 23 19 529 361 437
14 27 19 729 361 513
15 21 22 441 484 462
16 30 27 900 729 810
17 20 16 400 256 320
18 16 16 256 256 256
19 17 15 289 225 255
20 24 25 576 625 600
21 21 19 441 361 399
22 28 21 784 441 588
23 21 20 441 400 420
24 24 20 576 400 480
25 23 21 529 441 483
26 12 13 144 169 156
27 25 24 625 576 600
28 25 23 625 529 575
29 18 16 324 256 288
30 22 19 484 361 418
31 24 21 576 441 504
32 26 22 676 484 572
33 21 19 441 361 399
34 23 21 529 441 483
35 22 23 484 529 506
36 18 11 324 121 198
37 19 18 361 324 342
38 19 16 361 256 304
39 32 27 1024 729 864
40 27 23 729 529 621
41 29 27 841 729 783
42 19 18 361 324 342
43 15 15 225 225 225
44 19 14 361 196 266
45 20 21 400 441 420
46 17 16 289 256 272
47 24 21 576 441 504
48 19 18 361 324 342
N= 48 1073 984 24869 20888 22656
103
Lampiran 9 Tingkat Keterampilan Mendengarkan Aktif Para Siswa Kelas X
SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2007/2008
No. No. Siswa Skor yang dicapai Skor Maksimal Kategori
1 20 192 208 sangat Tinggi
2 21 178 208 Tinggi
3 42 178 208 Tinggi
4 30 187 208 Tinggi
5 67 169 208 Tinggi
6 36 168 208 Tinggi
7 4 167 208 Tinggi
8 79 166 208 Cukup Tinggi
9 15 165 208 Cukup Tinggi
10 84 165 208 Cukup Tinggi
11 39 164 208 Cukup Tinggi
12 60 164 208 Cukup Tinggi
13 32 163 208 Cukup Tinggi
14 66 163 208 Cukup Tinggi
15 22 162 208 Cukup Tinggi
16 5 162 208 Cukup Tinggi
17 31 162 208 Cukup Tinggi
18 49 162 208 Cukup Tinggi
19 11 162 208 Cukup Tinggi
20 17 161 208 Cukup Tinggi
21 77 161 208 Cukup Tinggi
22 25 159 208 Cukup Tinggi
23 38 159 208 Cukup Tinggi
24 83 159 208 Cukup Tinggi
25 88 159 208 Cukup Tinggi
26 90 159 208 Cukup Tinggi
27 10 158 208 Cukup Tinggi
28 87 158 208 Cukup Tinggi
29 86 157 208 Cukup Tinggi
30 65 156 208 Cukup Tinggi
31 72 156 208 Cukup Tinggi
32 82 156 208 Cukup Tinggi
33 14 155 208 Cukup Tinggi
34 52 155 208 Cukup Tinggi
35 64 155 208 Cukup Tinggi
36 76 155 208 Cukup Tinggi
37 78 155 208 Cukup Tinggi
38 85 155 208 Cukup Tinggi
39 29 154 208 Cukup Tinggi
40 81 154 208 Cukup Tinggi
41 19 153 208 Cukup Tinggi
42 8 153 208 Cukup Tinggi
43 51 153 208 Cukup Tinggi
44 62 153 208 Cukup Tinggi
45 16 152 208 Cukup Tinggi
46 68 152 208 Cukup Tinggi
47 23 151 208 Cukup Tinggi
104
48 12 151 208 Cukup Tinggi
49 6 150 208 Cukup Tinggi
50 37 150 208 Cukup Tinggi
51 46 150 208 Cukup Tinggi
52 50 150 208 Cukup Tinggi
53 54 150 208 Cukup Tinggi
54 71 150 208 Cukup Tinggi
55 73 150 208 Cukup Tinggi
56 92 150 208 Cukup Tinggi
57 27 149 208 Cukup Tinggi
58 9 149 208 Cukup Tinggi
59 53 149 208 Cukup Tinggi
60 33 148 208 Cukup Tinggi
61 57 148 208 Cukup Tinggi
62 75 148 208 Cukup Tinggi
63 7 147 208 Cukup Tinggi
64 40 147 208 Cukup Tinggi
65 58 147 208 Cukup Tinggi
66 70 147 208 Cukup Tinggi
67 80 147 208 Cukup Tinggi
68 89 147 208 Cukup Tinggi
69 93 147 208 Cukup Tinggi
70 41 146 208 Cukup Tinggi
71 61 146 208 Cukup Tinggi
72 94 146 208 Cukup Tinggi
73 63 146 208 Cukup Tinggi
74 35 145 208 Cukup Tinggi
75 34 144 208 Cukup Tinggi
76 26 142 208 Cukup Tinggi
77 55 142 208 Cukup Tinggi
78 59 142 208 Cukup Tinggi
79 91 142 208 Cukup Tinggi
80 2 141 208 Cukup Tinggi
81 3 141 208 Cukup Tinggi
82 43 140 208 Cukup Tinggi
83 69 140 208 Cukup Tinggi
84 74 140 208 Cukup Tinggi
85 45 139 208 Cukup Tinggi
86 47 139 208 Cukup Tinggi
87 48 139 208 Cukup Tinggi
88 24 138 208 Cukup Tinggi
89 28 138 208 Cukup Tinggi
90 13 138 208 Cukup Tinggi
91 1 137 208 Cukup Tinggi
92 44 136 208 Cukup Tinggi
93 18 135 208 Rendah
94 56 134 208 Rendah
105
Lampiran 10
PENGGOLONGAN ITEM PENELITIAN DARI
SKOR TERTINGGI SAMPAI YANG TERENDAH
Aspek I: Mampu mendengar dan mengerti pesan (pendapat/ pikiran)
pembicara.
No. No. Item Skor Kategori
1. 1 316 Tinggi
2. 5 311 Tinggi
3. 20 311 Tinggi
4. 3 298 Cukup Tinggi
5. 24 289 Cukup Tinggi
6. 6 286 Cukup Tinggi
7. 4 282 Cukup Tinggi
8. 2 279 Cukup Tinggi
9. 21 270 Cukup Tinggi
10. 10 267 Cukup Tinggi
11. 19 266 Cukup Tinggi
12. 22 253 Cukup Tinggi
13. 23 256 Cukup Tinggi
14. 8 252 Cukup Tinggi
15. 9 243 Rendah
16. 7 207 Rendah
Aspek II: Mampu mendengar dan mengerti perasaan pembicara
No. No. Item Skor Kategori
1. 12 316 Tinggi
2. 11 309 Tinggi
3. 13 293 Cukup Tinggi
4. 47 290 Cukup Tinggi
5. 46 285 Cukup Tinggi
6. 45 239 Rendah
7. 44 235 Rendah
106
Aspek III: Mampu mengungkapkan/ memantulkan kembali pesan
(pendapat/ pikiran) pembicara.
No. No. Item Skor Kategori
1. 52 318 Tinggi
2. 48 304 Tinggi
3. 40 303 Tinggi
4. 41 303 Tinggi
5. 43 298 Cukup Tinggi
6. 37 294 Cukup Tinggi
7. 39 287 Cukup Tinggi
8. 49 285 Cukup Tinggi
9. 38 284 Cukup Tinggi
10. 50 284 Cukup Tinggi
11. 30 283 Cukup Tinggi
12. 42 278 Cukup Tinggi
13. 51 276 Cukup Tinggi
14. 32 262 Cukup Tinggi
15. 34 257 Cukup Tinggi
16. 31 256 Cukup Tinggi
17. 36 255 Cukup Tinggi
18. 33 241 Rendah
19. 35 239 Rendah
Aspek IV: Mampu mengungkapkan/ memantulkan kembali perasaan
pembicara
No. No. Item Skor Kategori
1. 29 325 Tinggi
2. 28 316 Tinggi
3. 27 322 Tinggi
4. 26 305 Tinggi
5. 15 299 Cukup Tinggi
6. 25 291 Cukup Tinggi
7. 17 245 Cukup Tinggi
8. 18 226 Rendah
9. 14 194 Sangat Rendah
10. 16 166 Sangat Rendah
107
Lampiran 11
108
HAND OUT MATERI
KETERAMPILAN MENDENGARKAN AKTIF
1. Tiga cara yang perlu diperhatikan dalam keterampilan mendengarkan aktif,
(Menurut Paleg, 2004) yaitu:
h. Pendengar mendengarkan apa yang dikatakan pembicara dengan penuh
perhatian. Pendengar melawan godaan untuk meremehkan, mengkritik,
menganalisis atau mencoba memecahkan masalah yang dikatakan oleh
pembicara. Pendengar juga menghilangkan kecenderungan untuk memikirkan
bentuk respon yang akan pendengar utarakan.pendengar mempertahankan kontak
mata, mengangguk ke arah pembicara, tersenyum atau mengernyitkan dahi untuk
menunjukkan perhatian sepenuhnya terhadap ungkapan pembicara.
i. Pendengar memperhatikan perasaan pembicara dan bukan kata-katanya saja.
Pendengar menyadari adanya perasaan mendalam. pendengar perlu
memperhatikan pesan-pesan non-verbal pembicara seperti ekspresi wajah, nada
suara, dan gerak tubuh. Pendengar mencoba memposisikan dirinya bila berada
pada situasi yang sama seperti pembicara.
j. Pendengar secara aktif memahami apa yang didengar. Memahami tidak berarti
menyetujui. Memahami berarti membiarkan pembicara tahu secara verbal bahwa
pendengar sedang mendengarkan apa yang sedang dikatakan oleh pembicara baik
isi maupun perasaannya.
2. Syarat-syarat yang perlu Diperhatikan Dalam Mendengarkan Aktif
Menurut Gordon (1999) agar dapat mendengarkan aktif dengan baik, diperlukan
syarat-syarat sebagai berikut:
109
a. pendengar harus mempercayai kemampuan pembicara untuk mengatasi perasaan-
perasaannya, dan mencari penyelesaian terhadap masalahnya. Tujuan
mendengarkan aktif adalah memberikan kesempatan kepada pembicara untuk
menemukan pemecahan masalahnya.
b. Pendengar harus benar-benar dapat menerima perasaan-perasaan pembicara,
apapun perasaan itu atau walaupun perasaan itu berlainan dengan perasaan
pendengar.
c. Pendengar harus menyadari bahwa perasaan hanyalah sementara, tidak
permanen. Karena itu ungkapan-ungkapan perasaan tidak perlu ditakutkan;
perasaan-perasaan tidak akan selamanya berada dalam diri orang yang
bersangkutan.
d. Pendengar harus mau mendengar apa yang akan dikatakan pembicara. Ini berarti
pendengar harus meluangkan waktu untuk mendengarkan.
e. Pendengar harus sungguh-sungguh mau menolong pembicara menghadapi
masalahnya.
f. Pendengar harus dapat melihat pembicara sebagai seseorang di luar pendengar,
seorang pribadi yang unik, seorang individu yang terpisah, yang mempunyai
kehidupan sendiri dan indentitas sendiri.
g. Pendengar harus sadar bahwa banyak orang jarang dapat langsung
mengungkapkan masalah yang sesungguhnya dihadapi. Mendengarkan aktif
membantu pengirim memperjelas masalahnya, menggali masalahnya secara lebih
mendalam.
h. Pendengar harus menghargai “privacy” pengirim dan menjaga rahasianya.
110
3. Manfaat Mendengarkan Aktif
Keterampilan mendengarkan aktif memberikan manfaat bagi orang-orang
yang sedang mengadakan komunikasi. Menurut Gordon (1999) manfaat
mendengarkan aktif antara lain adalah:
a. Mendorong terjadinya katarsis (perasaan negatif berkurang/ hilang dengan
jalan mengungkapkannya secara terbuka)
b. Menolong orang untuk menjadi tidak terlalu takut terhadap perasaan-perasaan
negatif.
c. Memudahkan pemecahan masalah.
d. Mempengaruhi orang untuk mau lebih mendengarkan pendapat orang lain.
e. Melatih orang untuk mengarahkan dirinya, bertanggung jawab, dan berdiri
sendiri.
4. Hambatan-hambatan Dalam Mendengarkan Aktif
Gordon (1999) menjelaskan lima hambatan dalam mendengarka aktif, yaitu:
a. Pendengar menanggapi dengan bimbingan
Pendengar cenderung mengarahkan pembicara ke suatu arah atau
tujuan tertentu. Ini berarti pula pendengar memegang kemudi. Sering kali
jika pendengar memegang kemudi dan mengarahkan pembicara kapada
suatu arah tertentu, pembicara merasa mendapat perlawanan.
b. Membuka pintu kemudian menutupnya
Pendengar pada mulanya mulai dengan tujuan membuka pintu bagi
pembicara untuk berkomunkasi, tetapi kemudian pendengar menutup
pintu tersebut karena pendengar tidak sabar untuk mendengarkan aktif
secara tuntas.
111
c. Pendengar yang membeo
Pendengar cenderung mengulang atau menirukan apa yang dikatakan
oleh pembicara, dan bukan apa yang dirasakan oleh pembicara.
d. Mendengar tanpa empati
Pendengar cenderung memberikan umpan balik atau menanggapi
pembicara tanpa mengikutsertakan unsur perasaan pembicara, pendengar
mengabaikan perasaan pembicara.
e. Mendengarkan aktif pada saat yang salah
Pendengar cenderung menggunakan mendengarkan aktif pada saat
yang tidak tepat. Pendengar begitu bersemangat menggunakan cara
mendengarkan aktif, padahal pembicara tidak memerlukan atau tidak
ingin diselami perasaannya.
5. Ciri-ciri orang yang mendengarkan aktif
a. Mampu mendengarkan dan mengerti pesan pembicara.
b. Mampu mendengarkan dan mengerti perasaan pembicara.
c. Mampu mengungkapkan/ memantulkan kembali pesan pembicara
tanpa adanya penilaian, pendapat, analisa atau pertanyaan.
d. Mampu mengungkapkan/ memantulkan kembali perasaan pembicara.
112
Lampiran 12
113
114
Lampiran 13
Contoh – Contoh Materi Kegiatan Week End
Contoh membuat sarang burung
Contoh Kartu Kata
115
Lampiran 14
116
Lampiran 15