Upload
adri-alfiza
View
12
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
898
Citation preview
Resume pertemuan ke-6-7 “TERPENOID”
Terpenoid merupakan derivate dehidrogenasi dan oksigenasi dari senyawa
terpen.Terpen merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh
tumbuhan dan sebagian kelompok hewan. Rumus molekul terpen adalah (C5H8)n.
Terpenoid disebut juga dengan isoprenoid. Hal ini disebabkan karena kerangka karbonnya
sama seperti senyawa isopren. Secara struktur kimia terenoid merupakan penggabungan
dari unit isoprena, dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dapat mengandung ikatan
rangkap, gugus hidroksil, karbonil atau gugus fungsi lainnya.Terpenoid merupakan
komponen penyusun minyak atsiri.
Ke ragaman k im ia t e l ah menyebabkan lebih dari 40.000 penemuan struktur
yang berbeda, dengan beberapa kelas yang berfungsi sebagai agen farmasi penting,
termasuk anti kanker paclitaxel agen (Taxol) dan terpenoid indole alkaloid yang
diturunkan.
Sifat fisika dari terpenoid adalah :
1) Dalam keadaan segar merupakan cairan tidak berwarna, tetapi jika teroksidasi warna
akan berubah menjadi gelap
2) Mempunyai bau yang khas
3) Indeks bias tinggi
4) Kebanyakan optic aktif
5) Kerapatan lebih kecil dari air
6) Larut dalam pelarut organik: eter dan alkohol
• Sifat Kimia
1) Senyawa tidak jenuh (rantai terbuka ataupun siklik)
2) Isoprenoid kebanyakan bentuknya khiral dan terjadi dalam dua bentuk enantiomer.
Sintesa Terpenoid
Secara umum biosintesa terpenoid terjadinya 3 reaksi dasar, yaitu:
1. Pembentukan isoprena aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.
2. Penggabungan kepala dan ekor unit isoprene akan membentuk mono-, seskui-, di-,
sester-, dan poli-terpenoid.
3. Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan
steroid.
IPP sebagai unit isoprene aktif bergabung secara kepada ke-ekordengan DMAPP
dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi isoprene untuk
menghasilkan geranil pirofosfat (GPP) yakni senyawa antara bagi semua senyawa
monoterpen.Penggabungan selanjutnya antara satu unit IPP dan GPP, dengan mekanisme
yang sama seperti antara IPP dan DMAPP, menghasilkan farnesil pirofosfat (FPP) yang
merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpen. Senyawa-senyawa diterpen
diturunkan dari geranil-geranil pirofosfat (GGPP) yang berasal dari kondensasi antara atau
satu unit IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama pula.
Berdasarkan atom karbon atau banyaknya unit isoprene yang menyusun terpenoid di
bagimenjadi:
1. Hemiterpen
Hemiterpene terdiri dari atom C 5 atau satu unit isoprene.Contohnya: prenol,
asamisovalerat.
2. Monoterpenoid
Monoterpenoid merupakan senyawa “essence” dan memiliki bau yang spesifik yang
dibangun oleh 2 unit isoppren atau dengan jumlah atom karbon 10. Prisnsip dasar
penyusunannya sebagai penggabungan kepala dan ekor dari 2 unit isoprene. Stuktur
monoterpenoid dapat berupa rantai terbuka dan tertutup atau siklik. Senyawa
monoterpenoid telah diisolasi dari tumbuhan tingkat tinggi, binatang laut, serangga dan
binatang jenis vertebrata.Senyawa monoterpenoid banyak dimanfaatkan sebagai
antiseptik, ekspektoran, spasmolitik, anestetik , sedative, bahan pemberi aroma makan
dan parfum. Contohnya:halomon, pinene, limonene, eucalyptol.
3. Seskuiterpenoid
Seskuiterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang dibangun oleh 3 unit isopren yang
terdiri dari kerangka asiklik danbisiklik dengan kerangka dasar naftalen.
Senyawa seskuiterpenoid ini mempunyai bioaktifitas yang cukup besar, diantaranya
adalah hormon, antimikroba, antibiotic dan toksin serta regulator pertumbuhan tanaman
dan pemanis. Senyawa-senyawa seskuiterpen diturunkan dari cis farnesil pirofosfat dan
trans farnesil pirofosfat melalui reaksi siklisasi dan reaksi sekunder lainnya. Kedua
isomer farnesil pirofosfat ini dihasilkan in vivo melalui mekanisme yang sama seperti
isomerisasi antara geranil dan nerol.Contohnya senyawa: zingiberene, artemisinin,
bisabolol.
4. Diterpenoid
Senyawa diterpenoid merupakan senyawa yang mempunyai 20 atom
karbondandibangunoleh 4 unit isoprensenyawa ini mempunyai bioaktifitas yang cukup
luas yaitu sebagai hormon pertumbuhan tanaman, podolakton inhibitor pertumbuhan
tanaman, anti feedant serangga, inhibitor tumor, senyawa pemanis, anti fouling dan anti
karsinogen. Senyawa diterpenoid dapat berbentuk asiklik, bisiklik, trisiklik dan tetrasiklik.
Senyawa ini dapat ditemukan pada resin pinus, dan beberapa hewan laut seperti
Chromodoris luteoro sea dari golongan molusca, alga coklat seperti Sargassum
duplicatum serta dari golonganCoelenterata. Contoh senyawa: phytol, cembrene, taxol
(paclitaxel), ginkgolides, tanshinones,
5. Triterpenoid
Lebih dari 4000 jenis triterpenoid telah diisolasi dengan lebih 40 jenis kerangka dasar
yang sudah dikenal dan pada prinsipnya merupakan proses siklisasi dari skualen.
Triterpenoid terdiri dari kerangka dengan 3 siklik 6 yang bergabung dengan siklik 5 atau
berupa 4 siklik 6 yang mempunyai gugus fungsi pada siklik tertentu. Triterpenoid
biasanya terdapat pada minyak hati ikanhiu, minyak nabati (minyak zaitun) dan ada juga
ditemukan dalam tumbuhan seprimitif sphagnum tetapi yang paling umum adalah pada
tumbuhan berbiji, bebas dan glikosida. Triterpenoid digunakan sebagai obat untuk
penyakit diabetes, gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakanhatidan
malaria. Struktur terpenoida yang bermacam ragam timbul sebagai akibat dari reaksi-
reaksi sekunder berikutnya seperti hidrolisa, isomerisasi, oksidasi, reduksi dan siklisasi
atas geranil-, farnesil-, dangeranil-geranil pirofosfat.Contoh senyawa: squalene,
ginsenosides (Rb1, Rc, Rg1).
6. Tetraterpenoid
Merupakan senyawa dengan senyawa C yang berjumlah 40. Rumus molekul
tetraterpenoid adalah C40H64. Terdiri dari 8 unit isoprene. Sedangkan biosintesisnya
berasal dari geranyl-geraniol. Tetraterpenoid lebih dikenal dengan nama karotenoid.
Terdiri dari urutan panjang ikatan rangkap terkonjugasi sehingga memberikan warna
kuning, oranye dan merah. Karotenoid terdapat padatan aman akar wortel, daun bayam,
buah tomat, dan biji kelapa sawit.
7. Polyterpenoid
Di sintesis dalam tanaman dari asetal melalui pyroposfat isopentil (C5) dan dari konjugasi
jumlah unit isoprene. Ditemukan dalam latek dari karet. Plyterpenoid merupakan
senyawa penghasil karet.
Minyak esensial (minyak atsiri)
Biasanya di gunakanuntuk aroma terapi, bahan tambahan kosmetik, industry parfum
dan alternative kesehatan.
Proses untuk mendapatkan minyak atsiria dapat digunakan beberapa metodeyaitu:
1) Distilasi, kelemahan minyak atsiri yang diperoleh kebanyakan telah terhidrolisis
karana menggunakan air dan panas.
2) Penekanan
3) ekstraksi pelarut.
Isolasi &Teknik PemisahanTerpenoid
Metode berlaku untuk ekstraksi mono-, sesqui-,di-,tri-, dan tetraterpenoid.
Bubuk dari bagian tanaman diekstraksi dengan perkolasi atau soxhlet, ekstraksi berturut-
turut dengan pelarut organik dengan meningkatnya polaritas seperti: petroleum eter,
benzena, dietil eter, kloroform, etil asetat, aseton,efisiensi ekstraksi etanol, metanol dan air
dapat ditingkatkan dengan penurunan waktu proses dengan mengaduk bahan tanaman
ditumbuk menggunakan pengaduk mekanik dengan memilih pelarut dan penyaringan untuk
mendapatkan ekstrak.
Metode Fisik:
1. Rumus Molekul
2. RotasiTertentu
3. Indeks bias
Metode spektral untuk Penentuan Struktur Metodes pektral untuk Penentuan Struktur
1. UV
2. IR
3. MS
4. NMR