40
PERANCANGAN TAPAK PERANCANGAN TAPAK Perkuliahan Minggu ke 5 Perkuliahan Minggu ke 5 Oleh: Oleh: Haru a razziati Haru a razziati

Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pada file presentasi ini di jelaskan tahapan tahapan dalam merancanh lahan berkontur..materi ini saya dapatkan dari dosen matakuliah pilihan saya, desain tapak, yaitu bu haru..semoga beranfaat

Citation preview

Page 1: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

PERANCANGAN PERANCANGAN TAPAKTAPAK

Perkuliahan Minggu ke 5Perkuliahan Minggu ke 5

Oleh:Oleh:

Haru a razziatiHaru a razziati

Page 2: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

PERANCANGAN TAPAKPERANCANGAN TAPAK

1. Pengolahan Bentuk Lahan2. Elemen Pengatur Rancangan Visual3. Detail pada Lansekap4. Konstruksi pada Elemen Lansekap

Page 3: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

1. Garis Kontur2. Grading3. Drainase Tapak4. Utilitas Tapak5. Jalur Lintasan Lengkung6. Perhitungan Pekerjaan Tanah

Page 4: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

II.Elemen Pengatur II.Elemen Pengatur Rancangan Rancangan VisualVisual

• Sikuen : Serial Vision, Place, Content

• Sifat Obyek pada Ruang Luar : bentuk, ukuran, skala, proporsi, tekstur, warna, hirarki

• Volume pada Ruang Luar : bidang dasar, bidang atap, bidang vertikal

Page 5: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

III. Detail pada lansekapIII. Detail pada lansekap1. Bahan-bahan Konstruksi2. Perkerasan3. Penahan/ Pembatas4. Dinding/ pagar5. Tangga, anak tangga dan

tanjakan6. Skulptur, Perlengkapan bermain7. Kolam Air Mancur, kolam hias8. Bangku Duduk9. Bak/ Pot/ Tanaman

Page 6: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

IV.Konstruksi pada IV.Konstruksi pada LansekapLansekap

1. Konstruksi dek, naungan, jembatan

2. Konstruksi pada drainase : Drainase Permukaan, Bak Konrtol, Drainase Bawah Tanah

3. Konstruksi pada Utilitas : Kran air, Pompa air-mancur, Detail Pemasang an Lampu, Detail saluran Bak Tanam an

Page 7: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

• Pengolahan bentuk lahan/ muka tanah, merupakan bagian yang paling dasar bagi perancangan tapak

• Pengolahan bentuk lahan, dimaksud kan agar muka tanah dapat diman faatkan seoptimal mungkin serta menghindari kerusakan muka tanah

• Topografi muka tanah dapat dibiar kan seperti apa adanya atau direkayasa bentuknya dengan penambahan tanah urug atau diubah bentuknya dengan me manfaatkan kondisi awal

Page 8: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

1.GARIS KONTUR1.GARIS KONTUR

Garis Kontur : • Adalah garis-garis yang menghu

bungkan titik-titik yang sama keting giannya diatas bidang referensi lahan.

• tujuan utama mengubah kontur adalah untuk mengarahkan aliran air hujan menjauhi struktur atau daerah kegiatan serta untuk menyesuaikan struktur buatan manusia pada kondisi topografi yang ada

Page 9: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

1.1.GARIS KONTURGARIS KONTUR

Sifat-sifat Kontur• Slope yang rata ditandai jarak garis

kontur yang sama• Slope makin curam bila garis kontur

makin berdekatan• Pada lembah sungai, lekukan garis

kontur menunjuk kearah atas• Pada punggung bukit, lekukan garis

kontur menunjuk kearah bawah

Page 10: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

Sifat-sifat kontur Sifat-sifat kontur (lanjutan)(lanjutan)

• Pada bentuk karang yang menjorok, garis kontur tidak pernah berpotong an, namun berimpit pada dinding vertikal/ tebing terjal

• Garis kontur tidak pernah bercabang atau berhenti begitu saja, karena setiap garis kontur hakekatnya adalah sebuah garis yang menerus berkesi nambungan dan bertemu pada dirinya sendiri, baik yang terlihat pada gambar/ peta maupun tidak

Page 11: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

Sifat-sifat Kontur Sifat-sifat Kontur (lanjutan)(lanjutan)

• Titik tertinggi pada puncak bukit atau titik terendah pada lembah, ditandai dengan ketinggian

• Arah aliran air hujan pada lereng bukit, tegak lurus pada garis kontur

• Garis kontur asli ditandai dengan garis putus-putus,dengan interval 0,50 m; 1,00 m ; 2,00 m, setiap garis keenam dimuat lebih tebal

• Garis kontur bentukan lahan ( baru) dinyatakan dengan garis lurus

Page 12: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

Hukum Hukum Six CardinalSix Cardinal konturkontur

1. Kontur selalu berpasangan2. Kontur tak pernah berpotongan3. Kontur mempunyai jarak vertikal

yang sama4. Kontur biasanya menutup5. Kontur tidak pernah berimpit6. Kontur dapat memberikan suatu

idenritas, mis : aliran air

Page 13: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

2. Grading (pelandaian)2. Grading (pelandaian)

Terdiri dari :• Rancangan Pelandaian• Daerah Tapak yang Tak ditempati• Daerah yang berdekatan dengan

Bangunan • Prosedur Pelandaian

Page 14: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

2. Grading (pelandaian)2. Grading (pelandaian) Rancangan PelandaianRancangan Pelandaian

• Tujuan :• Mengembangkan tapak bangunan yang

menarik, sesuai dan ekonomis• Memberikan pencapaian yang aman, nyaman

dan fungsional keseluruh tapak, termasuk pemeliharaan

• Mempertahankan sifat alamiah tapak dengan mempertahankan vegetasi yang ada, serta mengusahakan seminim mungkin gangguan pada tapak

• Mendapatkan perimbangan kupasan (cut) dan urugan (fill) yang optimum pada tapak

Page 15: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

2. Grading (pelandaian)2. Grading (pelandaian) Rancangan Pelandaian (lanjutan)Rancangan Pelandaian (lanjutan)

• Membagi limpasan permukaan dari tapak, tanpa mengakibatkan erosi dan sedimentasi

• Membagi aliran air permukaan dan air bawah permukaan menjauhi bangunan dan perkerasan trotoar, yang dapat merusak struktur bangunan atau mele mahkan perkerasan

Page 16: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

2. Grading (pelandaian)2. Grading (pelandaian) Rancangan Pelandaian (lanjutan)Rancangan Pelandaian (lanjutan)

• Menghindari daerah urugan yang akan berakibat pada ketidakstabilan pondasi bangunan atau lapisan dasar suatu perkerasan

• Menghindari timbulnya penampang bergelombang untuk jalan, trotoar atau perkerasan lain

• Menghindari pembuatan bantaran tanah yang memerlukan biaya tinggi, kecuali ditempat yang benar diperlukan sebagai pengganti dinding penahan yang mahal

Page 17: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

2. Grading (pelandaian)2. Grading (pelandaian) Rancangan Pelandaian (lanjutan)Rancangan Pelandaian (lanjutan)

• Menghindari air limpasan ke jalan, yang dapat mengganggu jalan yang berada didepan tapak, yang berarti akan mengganggu sirkulasi lalu lintas di sekeliling lingkungan tapak

Page 18: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

2. Grading/ penerapan2. Grading/ penerapan• Dalam penerapan grading, hal yang

perlu diperhatikan adalah :a. Kondisi Tanahb. Peta Dasarc. Gambaran Bentuk Tapakd. Penafsiran pada konture. Hukum Six Cardinalf. Penyesuaian Gradingg. Standar dan Patokan Grading Planh. Perhitungan cut and fill

Page 19: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

2. GRADING2. GRADING1. Kemiringan/ grade : prosentase

kenaikan atau penurunan ketinggian dinyatakan setiap jarak 100 meter

2. Mahkota jalan / crown : Ketingggian punggung jalan, perbedaan tingggi antara punggung jalan dan tepi jalan pada potongan melintang ( untuk menghindarkan genangan air di jalan

3. Slope lintang / cross slope/ pitch : kemiringan jalan setapak, mis : 2 % atau 1 : 50, beda tinggi total dlm cm (utk membersihkan air dari permukaan perkerasan jalan setapak)

Page 20: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

2. Penerapan Grading2. Penerapan Gradinga. Kondisi Tanaha. Kondisi Tanah

• Kondisi karakteristik struktur tanah (soil) akan mempengaruhi grading yang dibentuk

Page 21: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk LahanI.Pengolahan Bentuk Lahan 2. GRADING2. GRADING

((lanjutan)lanjutan)1. Kecondongan / batter : besarnya

penyimpangan dari arah vertikal, mis : 5 cm per 0,50 meter untuk suatu bidang/ permukaan vertikal (dinding dengan kecon dongan)

2. Slope : rasio antara jarak/ panjang horizontal dan vertikal

3. Galian dan Urugan / Cut and fill : apabila kontur baru ditarik kebelakang masuk kedalam slope asalnya, disebut galian ; sedangkan bila kontur baru ditarik keluar dari slope asal, disebut urugan, gunanya utk mencari keseimbangan dlm perhitungan pekerjaan tanah

Page 22: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

GAMBAR2 GRADINGGAMBAR2 GRADING

ROAD WIDTH

Mahkota jalan dan slope lintang Slope injakan tangga

Kecondongan tebing Slope

Page 23: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan 3.DRAINASE TAPAK3.DRAINASE TAPAK

• Drainase merupakan pengendalian air hujan dengan cara mengarahkan air hujan menjauhi bangunan serta tempat kegiatan dan mengalirkannya keluar tapak dalam suatu sistem saluran

• Pada tapak berkontur, aliran air akan bergerak dari kontur tertinggi menuju kontur terendah

• Pada tapak landai atau relatif datar, kemiringan saluran perlu diperhitung kan agar air buangan dapat mengalir menuju saluran pembuangan kota

Page 24: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

3.DRAINASE TAPAK3.DRAINASE TAPAK (lanjutan)(lanjutan)

• Sumber aliran air : yang mengalir di permukaan tanah berasal dari buangan air hujan dan buangan air sisa kegiatan manusia /limbah cair (mis : dari mck). Daya resap air tergantung pada besar/ kecilnya pori2 tanah

• Sifat air : air adalah zat cair yg mempunyai permukaan rata, karena pengaruh gravitasi, permukaan air selalu horisontal

• Sistem saluran pembuangan : utk menentukan sistem saluran, yg perlu diketahui dahulu (1) tujuan dan fungsi tapak mis : lap golf, lap sepal bola; (2) perbedaan ketinggian antara lokasi saluran induk buangan kota dg lokasi daerah genangan air utk menentukan perbedaan elevasi dasar saluran thd saluran lainnya ; (3) volume air buangan yg hendak ditampung dan dialirkan (yg dinyatakan dlm m3/ detik )

Page 25: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

3. Drainase Tapak3. Drainase Tapak

(lanjutan)(lanjutan)Pemecahan Konsep Sistem Drainase• Sistem aliran air terbagi menjadi : aliran

permukaan dan aliran bawah tanah • Untuk mempermudah aliran air, maka

perletakan massa bangunan diusahakan pada tempat yang lebih tinggi atau naikkan bangunan diatas gundukan tanah

• Hindarkan drainase/saluran pembuangan berada di bawah bangunan/ perkerasan

• Hindarkan perletakan massa bangunan dari tanah yg rawan banjir atau cekungan permukaan

• Hindari daerah2 yg terendam air dan susah kering

Page 26: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

3. Drainase Tapak3. Drainase Tapak (lanjutan)(lanjutan)

Pemecahan Konsep Sistem Drainase • Kumpulkan pengaliran air menuju arah

reservoir (penampung air buangan), kolam atau danau

• Alirkan air ke saluran buangan dalam tapak, selanjutnya dialirkan ke saluran pembuangan (riol) kota

• Jangan limpahkan drainase pada lahan di sebelah tapak

Page 27: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

3. Drainase Tapak3. Drainase Tapak (lanjutan)(lanjutan)

Pemecahan Konsep Sistem drainase • Alirkan air ke tepi tapak atau ke sudut

tapak dan alirkan ke tempat yg lebih rendah

• Alirkan air ke pusat saluran utama, dan ke luarkan dari tapak

• Gunakan perkerasan jalan/ sirkulasi didalam tapak se bagai arah pengalir air menuju saluran pembuangan

• Manfaatkan kontur secara alami• Mengubah kontur untuk mengalirkan air

sesuai yg diinginkan

Page 28: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

3. Drainase Tapak3. Drainase Tapak (lanjutan)(lanjutan)

Saluran Pembuangan di Atas tanah (Open Channels)

• Saluran primer, merupakan saluran induk atau saluran utama yg menampung air buangan dari seluruh tapak (dalam tapak) yg berhubungan dgn saluran buangan kota

• Saluran sekunder, merupakan saluran yg berhubungan dengan saluran primer dlm tapak, merupakan penampung saluran tersier

• Saluran tersier, merupakan saluran penam pung air buangan yg terdekat dg genangan air atau sumber air buangan

Page 29: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

3. Drainase Tapak3. Drainase Tapak (lanjutan)(lanjutan)

Saluran Pembuangan di Atas tanah (Open Channels):

• Saluran diatas tanah dapat dibuat secara alamiah dg mengolah permukan tanah atau dibuat perkerasan

• Agar berkesan baik dan bersih, dapat ditutup dg penutup beton atau grill besi pada tempat tertentu (perpotongan lintasan)

Page 30: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

3. Drainase Tapak3. Drainase Tapak (lanjutan)(lanjutan)

Saluran Pembuangan Air Dalam tanah• Ada 4 macam sistem saluran

pembuangan : (1) sistem Grid Iron (kotak); (2) sistem Herring Bone (duri ikan); (3) sistem dendritic (cabang ranting); (4) sistem Interceptor (pemotong arus)

• Tersedianya Bak Kontrol : merupakan lubang penangkap air dan kotoran lain

• Besaran diameter saluran perlu diperhitungkan agar dapat menampung aliran air buangan

• Kemiringan dasar saluran perlu dijaga kemiringannya agar air tetap mengalir

Page 31: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

Gambar Saluran bawah Gambar Saluran bawah TanahTanah

Sistem Grid Iron Sistem Hering Bone

Sistem Dendritic Sistem Intrceptor

Page 32: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

4.Utilitas Tapak4.Utilitas TapakUtilitas tapak sebagai sarana penunjang

rancangan tapak, meliputi :• Sistem irigasi (penyiraman dan perpi

paan air bersih) yaitu: tersedianya sumber air; kekuatan daya dorong air; sistem perpipaan; Perletakan titik keran air (outlet); sistem keran air

• Sistem Penerangan Luar• Sistem Penangkal Petir• Sistem Jaringan telpon

Page 33: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

4.Utilitas Tapak4.Utilitas TapakSistem Irigasi :• Tersedianya Sumber Air Sumber air dapat

diperoleh dari dalam tanah dengan menggunakan pompa atau diperoleh dari sumber air yang telah tersedia

• Kedalaman air tanah akan mempengaruhi jenis dan kapasitas pompa penyedot air

• Beberapa jenis pompa antara lain : pompa diatas tanah (centrifugal pump) dihu bungkan dengan pipa untuk mencapai sumber air ; pompa yang langsung berhubungan dengan air, tanpa pipa penyedot (submersible pump) ; dan pompa turbin (turbine pumps)

Page 34: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

4.Utilitas Tapak (lanjutan)4.Utilitas Tapak (lanjutan)• Sumber air dapat ditempatkan pada

lokasi yang terdekat dengan daerah pemeliharaan

• Untuk mengurangi beban listrik, air dapat ditapung terlebih dahulu pada tangki air dengan ketinggian tertentu sebelum didistribusikan pada tempat-tempat yang membutuhkan, agar aliran air dapat memanfaatkan daya gravitasi bumi

Page 35: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

4.Utilitas Tapak4.Utilitas TapakSistem Perpipaan:• Ada bermacam pipa antara lain : pipa besi

(iron pipe) dan pipa plastik (pvc pipe), dimana pipa pvc dianggap lebih baik karena tidak mudah berkarat, tetapi kelemahannya mudah pecah

• Ukuran diameter dan ketebalan lubang pipa akan berpengaruh terhadap tekan an dan volume keluaran air yang diinginkan

• Diperlukan perhitungan dalam menentukan volume air yang dihasilkan. Semakin dekat dengan sumber air penggunaan ukuran lubang semakin besar, semakin dekat dengan outlet semakin kecil ukuran pipa

• Untuk penyambungan dikenal jenis : elbow, tee, kee

Page 36: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

4.Utilitas Tapak4.Utilitas TapakSitem Penerangan LuarBeberapa faktor yang perlu

diperhati kan dalam perenc. penerangan :

• Perletakan jaringan kabel• Perletakan titik lampu• Bentuk dan jenis lampu

Page 37: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

4.Utilitas Tapak4.Utilitas Tapak1. Perletakan jaringan kabel Kabel diusahakan agar ditempatkan dalam

suatu jaringan bawah tanah yang terlindung dari perakaran tanaman, serta harus memperha tikan :

• Panel pembagi arus listrik dari sumber penerangan (PLN)

• Boks sekring guna pengamanan arus listrik• Penggunaan jenis kabel (untuk luar

dipergunakan jenis NYM atau khusus)

Page 38: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

4.Utilitas Tapak4.Utilitas Tapak(lanjutan)(lanjutan)

• Ukuran besaran dan ukuran kabel sesuai dengan arus yang diinginkan

• Sistem jaringan paralel atau seri• Pengamanan sambungan antar kabel untuk mengurangi biaya pemakaian

lampu, dapat dipergunakan automatic switch solar cell ( lampu akan menyala dimalam hari dan padam di siang hari )

Page 39: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

4.Utilitas Tapak4.Utilitas Tapak2. Perletakan Titik Lampu Hal yang perlu diperhatikan dalam

rancangan tata letaknya :• peletakan cahaya lampu guna keperluan

keamanan • peletakan guna menghasilkan efek cahaya

yang diinginkan terhadap suatu ruang (cahaya dapat menghasilkan bayang-bayang guna pembentukan desain ruang luar tergantung dari sudut datangnya cahaya lampu)

• Peletakan cahaya lampu untuk memfokus kan suatu obyek

Page 40: Pertemuan Desain Tapa Minggu Ke 5 Peranc. Lahan

I.Pengolahan Bentuk I.Pengolahan Bentuk LahanLahan

4.Utilitas Tapak4.Utilitas Tapak3. Bentuk dan Jenis LampuAda 3 katagori jenis lampu, antara lain :• Lampu dengan titik cahaya diatas tinggi

manusia, mis : lampu jalan, lampu pedestrian agar cahaya yang dihasilkan akan menerangi daerah yang lebih luas

• Lampu dengan titik cahaya dibawah tinggi manusia, mis : lampu taman, lampu hias, agar cahaya yang dihasilkan tidak langsung ke mata, kebanyakan dibuat dgn desain tertutup

• Lampu sorot (spot light) untuk menghasilkan cahaya yang langsung mengarah pada suatu obyek yang ingin ditonjolkan