Upload
hoangnhan
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Memberikan wawasan pengetahuan bagiMahasiswa pada khususnya dan bagi pelakubisnis pada umum, agar dalam menjalankanbisnisnya tetap mengedapkan prinsip-prinsip, kaidah, konsep, norma-norma (Islam)sebagai landasan hukum.
Menurut M. Musrofi dalam bukunya Kunci Sukses
Berwirausaha (2006 Elex Media Komputindo)
Bisnis/Berwirausaha: Salah satu cara untuk
memanfaatkan kemampuan unik sesorang yang
dilakukan dengan membangun, memiliki dan
menjalankan usaha agar dapat bermanfaat bagi diri
sendiri dan masyarakat. Adapun imbalan yang diterima
seorang pembisnis bisa berupa materi, prestise,
kepuasan dan lain-lain sebanding dengan besarnya
manfaat yang diberikannya.
Menurut Bertens (1997:4) adalah kebiasaan, akhlaq/watak/karakteryang baik. Immanuel Kant (1724-1804) Etika adalah moral, bahkanbeliau membuat pernyataan: ”bukan manusia apabila ia tidakmempunyai moral, sebab bila tidak mempunyai moral berarti iabagaikan orang mati, sehingga kemanusiaannya seperti hewan”.Drs. Agustianto, MA: Etika adalah a code or set of principles whichpeople live (kaedah atau seperangkat prinsip yang mengatur hidupmanusia).
Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas secara rasional dankritis tentang nilai norma ataupun moralitas. Dengan demikian etikaberbeda dengan norma. Norma adalah suatu pranata dan nilai mengenaibaik dan buruk, sedangkan etika adalah refleksi kritis dan penjelasanrasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Contoh kasus menipuorang lain itu adalah buruk. Ini berada pada tataran norma, sedangkankajian kritis dan rasional mengapa menipu itu buruk? Apa alasan dalamlogika kita, merupakan lapangan etika.
Menurut Drs. Mustopa Halmar, M.Ag dalam bukunyaberjudul Pendidkan DAI Sebuah Pendekatan Normatif danPraktek disebutkan;
Islam menurut istilah (terminologi), Islam adalah sebuah namaajaran (syari’at) Allah SWT yang disampaikan kepada NabiMuhammad SAW untuk disampaikan kepada umat manusia.Kata Islam yang dijadikan nama agama, adalah nama yangdiambil dari inti ajaran; yang mengajarkan ketaatan, penyerahandiri dan kedamaian serta keselamatan.
Islam Secara Bahasa: berarti tunduk, taat, patuh dan berserahdiri pada Tuhan. Juga berarti selamat, damai, sejahtera, bahagia.Tidak dikatakan Islam, kalau tidak ada ketaatan, kepatuhan,penyerahan diri dari hamba kepada Tuhan. Atau tiada kedamaiandan keselamatan (dunia-akhirat) kalau tiada sikap penyerahandiri (Islam) kepada Tuhan. Orang muslim adalah orang yang taat,patuh, tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah SWT.
الشرك عن واالبتعاد بالطاعة واالنقيادله حيد بالتو هلل االستسالم هو االسالم
“Islam itu ialah berserah diri kepada Allah dengan mengesakan-Nya dalam beribadah dan tunduk dengan melakukan ketaatandan menjauhkan diri dari syirik”.
Islam merupakan sumber nilai dan etika dalam segala aspekkehidupan manusia secara menyeluruh, termasuk wacana bisnis.Islam memiliki wawasan yang komprehensif tentang etika bisnis.Mulai dari prinsip dasar, pokok-pokok kerusakan dalamperdagangan, factor-faktor produksi, tenaga kerja, modalorganisasi, distribusi kekayaan, masalah upah, barang dan jasa,kualifikasi dalam bisnis, sampai pada etika social ekonomimenyangkut hak milik dan hubungan social.
Bisnis Cara Islami adalah: bagaimana manusia
dalam segala aktivitas, usaha, action untuk
mencapai profit, bertanggung jawab sosial,
ekonomi, dll dengan moral yang berbasic
hukum syariat Islam, sebagai keyakinan yang
mutlak, obyektif dan rasional karena yang
bersangkutan menyadari akan kebenarannya
dan sebagai sesuatu yang seharusnya
dilakukan.
واذكروهللا هللا فضل من وابتغوا الارض يف فاهترشوا امصلوة كضيت فاذا
تفلحون معلمك كثريا
Artinya: ”Maka apabila telah ditunaikan sholat,bertebarlah kamu dimuka bumi dan carilah kurnia(rezki) Allah dan ingatlah kepada Allah, sebanyak-banyaknya, mudah-mudahan kamu menjadi orangyang menang (sukses), beruntung”
(Q.S Al-Jumu’ah: 10)
عن جتارة تكون ان الا ابمباطل بينمك امواممك التأ لكوا امنوا ايهيااذلين
رحامي بمك اكن هللا ان اهفسمك تلتلوا وال منمك تراض
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
makan harta orang lain dengan jalan yang batil,
kecuali dengan perniagaan (jual-beli) dengan suka
sama suka diantara kamu, janganlah kamu bunuh
dirimu (saudaramu) sesungguhnya Allah penyayang
kepadamu (Q.S. An-Nisa’;29)
وميكتب فاكتبوه مسمى اجل اىل بدين اذاتداينمت امنوا ايهيااذلينـ ـ ـ فليكتب هللا علمو كام يكتب ان اكتب واليأ ب ابمعدل اكتب بينمك
Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman,apabila kamu berutang dengan suatu piutang,hingga masa yang telah ditetapkan, hendaklahkamu tuliskan; dan hendaklah seorang penulisdiantaramu menuliskannya dengan keadilan.Janganlah enggan penulis itu menuliskannya,sebagaimana Allah mengajarkankepadanya...... (Q.S. Al_Baqarah: 282)
Panduan Nabi Muhammad SAW Dalam Bisnis
1. Kejujuran
Dalam Islam doktrin kejujuran merupakan syarat fundamental dalam
kegiatan bisnis. Sabda Nabi Muhammad SAW:
”Tidak dibenarkan seoarang muslim menjual satu jualan yang mempunyai
aib, kecuali ia menjelaskannya” (H.R. Al-Quzwani).
”Siapa yang menipu kami, maka dia bukan kelompok kami” (H.R. Muslim).
2. Kesadaran tentang signifikansi sosial kegiatan bisnis
Bisnis menurut Islam tidak semata-mata mencari keuntungan sebanyak-
banyaknya, akan tetapi juga berorientasi pada sikap ta’awun (tolong-
menolong).
3. Tidak Melakukan Sumpah Palsu
Sabda Nabi Muhammad SAW:”Dengan melakukan sumpah palsu, barang-barangmemang terjual, tetapi hasilnya tidak berkah”.(H.R. Bukhari).
Rasulullah SAW mengancam dengan adzab yang pedihbagi orang yang bersumpah palsu dalam bisnis, danAllah tidak akan memperdulikannya nanti di hari kiamat”(H.R. Muslim)
4. Bersikap Ramah Tamah
Sabda Nabi Muhammad SAW:“Allah merahmati seseorang yang ramah dan tolerandalam berbisnis”. (H.R. Bukhari dan Tarmizi).
5. Tidak boleh berpura-pura menawar dengan harga
tinggi, agar orang lain tertarik untuk membeli
dengan harga tersebut.
6. Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain.
7. Tidak melakukan ihtikar (menumpuk dan menyimpan
barang dalam masa tertentu).
8. Takaran, timbangan dan ukuran yang benar.
Firman Allah ”celakalah bagi orang yang curang,
yaitu orang yang apabila menerima takaran dari
orang lain minta dipenuhi, dan apabila menakar
atau menimbang untuk orang lain, mereka
mengurangi” (Q.S. 83: 112)
9. Keseimbangan
Bisnis tidak boleh mengganggu beribadah kepada Allah.
10. Membayar upah sebelum kering keringat karyawan.
11. Tidak memonopoli.
12. Tidak boleh melakukan bisnis dalam kondisi eksisnya
bahaya (mudharat).
13. Komoditi bisnis yang dijual barang yang suci dan
halal.
14. Bisnis dilakukan dengan suka rela.
15. Segera melunasi kredit yang menjadi kewajibannya.
16. Memberi tenggang waktu apabila debitor belum
mampu membayar.
17. Bisnis yang dilakukan bersih dari unsur riba
Tauhid, merupakan wacana teologis yang mendasari segala aktivitas
manusia, termasuk kegiatan bisnis. Tauhid menyadarkan manusia sebagai
makhluq Illahiyah (ciptaan Allah SWT), sosok makhluq yang bertuhan.
Dengan demikian, kegiatan apapun termasuk bisnis manusia tidak terlepas
dari pengawasan Tuhan, dan dalam rangka melaksanakan titah Tuhan,sebagaimana firman-Nya (Q.S: 62:10)
تفلحون معلمك كثريا واذكروهللا هللا فضل من وابتغوا الارض يف فاهترشوا امصلوة كضيت فاذا
Artinya: ”Maka apabila telah ditunaikan sholat, bertebarlah kamu dimuka
bumi dan carilah kurnia (rezki) Allah dan ingatlah kepada Allah,
sebanyak-banyaknya, mudah-mudahan kamu menjadi orang yang menang
(sukses), beruntung” (Q.S Al-Jumu’ah: 10)
Keseimbangan dan keadilan, berarti, bahwa pelaku bisnis harus seimbang dan adil.
Kesimbangan berarti tidak berlebihan (ekstrim) dalam mengejar keuntungan ekonomi (Q.S.
7:31).
ولكوا وارشبوا وال ترسفوا اهو الحيب املرسفنيArtinya: “Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tiada
mengasihi orang-orang berlebih-lebihan (melampaui batas). (Q.S. Al-A’raf: 31)
Kepemilikan individu yang tidak terbatas, sebagaimana sistem kapitalis, tidak dibenarkan.
Dalam Islam, harta mempunyai fungsi sosial yang kental (Q.S. 51:19)
ويف امواهلم حق نلسأ ل واحملرومArtinya: “ Dan dalam harta mereka ada hak untuk orang yang meminta dan orang miskin
yang tidak mau meminta” (Q.S. Az-Zariyah:19)
3. Kebebasan, berarti, bahwa manusia sebagai individu dankolektivitas, punya kebebasan penuh untuk melakukanaktivitas bisnis. Dalam ekonomi, manusia bebasmengimplementasikan kaedah-kaedah Islam. Karenamasalah ekonomi termasuk aspek muamalah bukanibadah, maka berlaku padanya kaedah umum, semuaboleh kecuali yang dilarang. Yang tidak boleh dalamIslam adalah ketidakadilan dan riba. Dalam tataran inikebebasan manusia sesungguhnya tidak mutlak, tetapimerupakan kebebasan yang bertanggung jawab danberkeadilan.
4. Pertanggungjawaban, berarti, bahwa manusia sebagaipelaku bisnis, mempunyai tanggung jawab moral padaTuhan atas perilaku bisnis. Harta sebagai komoditi bisnisdalam Islam adalah amanah Tuhan yang harusdipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
Berbisnis cara Islami sangat tepat guna mewujudkan
masyarakat yang adil makmur, bahagia, sejahtera dunia-
akhirat, karena didalamnya terkandung etika-etika yang
luhur (akhlaqul karimah) dan berlaku secara universal;
Berbisnis bukan semata-mata mencari keuntungan yang
maksimal, akan tetapi harus memperhatikan pula tanggung
jawab sosial ta’awun pada orang lain, karena didalam
harta itu sendiri ada hak-hak yang harus ditasarufkan,
infaqkan.
1. Setelah menyadari beberapa hikmah atau manfaat dibalik bisnis dengan
etika Islami, hendaknya setiap aktivitas kita khususnya (bisnis) agar
mengaplikasikan nilai-nilai etika Islam, sebagai reflexi keyakinan
(keimanan) kepada Tuhan;
2. Berusaha semaksimum-maksimumnya mencegah hawa nafsu, untuk tetap
konsisten dalam mengaplikasikan nilai-nilai etika Islami, dan menyadari
akan dampak negative bila kita tidak merespon permasalah ini, yang terjadi
hanyalah kehancuran, kebinasaan, kehinaan yang ada pada diri manusia.
Kata sahabat Ali bin Abi Tholib “Takutlah kamu dengan 2 (dua) perkara,
yaitu; menuruti hawa nafsu dan panjang angan-angan, karena
sesungguhnya orang yang menuruti hawa nafsu itu ia akan menolak hal-
hal yang haq (benar), dan orang yang panjang angan-angan akan
melupakan kehidupan akhirat”.