34
PERTOLONGAN PERTAMA Takashi ISHIZAKI

PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

  • Upload
    others

  • View
    17

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

PERTOLONGAN PERTAMA

Takashi ISHIZAKI

Page 2: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

Contents

1 Pertolongan Pertama 1 1.1 Apa itu Pertolongan Pertama? 1

1.2 Tujuan dari Pertolongan Pertama 1

1.3 Langkah-langkah dalam Pertolongan Pertama 2

2 Manajemen Keamanan 3

2.1 Pengecekan Keamanan Sekitar 3

2.2 Pencegahan Infeksi 3

3 Observasi dan Panggilan 4

3.1 Reaksi 4

3.2 Panggil 911 dan Defibrillator Eksternal Otomatis (DEO/AED) 4

3.3 Pernafasan 5

4 Penanganan Penyelamatan Nyawa 6

4.1 Resitusi Jantung Paru-paru(RJP/CPR) 6

4.2 Resitusi Jantung Paru-paru (RJP/CPR) dan Defibrillator Eksternal Otomatis (DEO/AED) 9

4.3 Pengeluaran Benda Asing di dalam tubuh 12

5 Perawatan Luka 14

5.1 Pengontrolan Pendarahan 14

5.2 Pembalutan 16

5.3 Pembidaian 20

5.4 Luka Bakar 21

6 Perawatan Pasien 23

6.1 Penghangatan Tubuh 23

6.2 Posisi Tubuh 23

7 Pengangkatan dan Pergerakan Pasien 25

7.1 Peraturan Dasar dalam Pergerakan Pasien 25

7.2 Pergerakan oleh satu Penyelamat 25

7.3 Pergerakan oleh dua penyelamat 26

7.4 Penggunaan Tandu 27

8 Praktek dan Evaluasi 30

Page 3: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat
Page 4: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

1

1 Pertolongan Pertama 1.1 Apa itu Pertolongan Pertama?

Pertolongan Pertama adalah rangkain perawatan minimum oleh pengamat untuk menyelamatkan

orang sakit atau terluka.

Pertolongan pertama yang cepat dan tepat dapat berkontribusi dalam penyelamatan nyawa dan juga

memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat inap.

Mari mengetahui pertolongan pertama yang tepat dan mengasah keterampilan melalui praktik yang

bisa dilakukan sehari-hari.

1.2 Tujuan dari Pertolongan Pertama

▶ Bantuan Hidup (untuk menyelamatkan nyawa) Prioritas pertama dalam pertolongan pertama adalah “menyelamatkan nyawa”. Pertolongan

pertama harus memprioritaskan penangan yang dapat “menyelamatkan nyawa”.

▶ Pencegahan Hal Buruk Pertolongan pertama tidak boleh membuat keadaan pasien lebih buruk daripada sebelumnya.

▶ Mengurangi Rasa Sakit Pasien telah mengalami guncangan baik secara fisik maupun psikologis. Pertolongan pertama

harus dilakukan untuk memotivasi pasien dengan kata-kata dan penanganan yang lemah lembut.

■ Kurva penyelamatan nyawa

Penangan pada pertolongan

pertama yang cepat membawa

kemungkinan yang lebih besar

dalam kesempatan penyelamatan

nyawa.

Silahkan coba untuk melakukan

pertolongan pertama jika anda dapat

melihat adanya kemungkinan untuk

menyelamatkan nyawa. Data dari Holmberg M. Pengaruh pertolongan dari orang yang melakukan resitusi jantung paru-paru di luar rumah sakit pada pasien jantung di Sweedan. Resuscitation 47:59-70, 2000. Dikutip dengan beberapa pengubahan.

មនករស&'((ះបឋមតមរយៈអ្ក3ើល6ើញ8(តុករណ៍៍ គ"#នករស()##ះបឋម មុន$%លឡន$%ទ%)មកដល ់

0

10

20

30

40

50

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22

Dengan adanya petolongan pertama

Tanpa adanya perolongan pertama sebelum ambulan datang

Menit

Kesem

patan Selam

at (%)

Page 5: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

2

1.3 Langkah-langkah dalam Pertolongan Pertama

Korban Sakit / Terluka Ditemukan

Pengecekan Keamanan/ Perlindungan Infeksi

Ada Reaksi? Ya Tidak

P.3

Minta Pertolongan Kepada Yang Lain / Telepon 911 / Minta

Lakukan Penanganan Yang Penting

Pernapasan Normal? Posisi Penyembuhan

RJP(CPR) 1. Penakanan Dada 2. Manajem Saluran Pernafasan 3. Bantuan Pernafasan

Ulangi Penekanan Dada dan Bantuan

Pernafasan

DEO(AED) Datang 1. Hidupkan 2. Ikuti Instruksinya

Tidak ada DEO(AED)

Diagnosa oleh DEO(AED) 1. Hentikan RJP(CPR) 2. Jangan Sentuh Tubuh Pasien

Terapi Elektrik

Ulangi RJP(CPR)

Selalu Lakukan Analisis secara otmatis setiap dua menit

Jika Tidak Dibutuhkan

Lanjutakan Penekanan Dada dan Bantuan Pernafasan Sampai Ambulan Datang Atau Pasien Pulih.

P.4

Ya

Tidak

Dengan ada DEO(AED)

Jika Dibutuhkan

P.4

P.5 P.24

P.6

P.10

Page 6: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

3

2 Manajemen Keamanan 2.1 Pengecekan Keamanan Sekitar

Ketika menemukan dan mendekati pasien, anda harus

mengecek kondisi sekitarnya apakah aman atau tidak.

Jika kondisi sekitar pasien tidak aman, pindahkan

pasien ke lokasi yang lebih aman dengan memperhatikan

kondisi keamanan diri sendiri.

2.2 Pencegahan Infeksi

Sebelum menyentuh pasien, gunakan sarung tangan karet atau tutup tangan anda dengan tas plastik

untuk mencegah darah atau muntuhan pasien menyentuh tangan anda.

Gunakan masker ketika memberikan bantuan pernapasan. Setelah menyentuh pasien, cuci tangan

anda dengan hati-hati.

Page 7: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

4

3 Observasi dan Panggilan

3.1 Reaksi

Periksa apakah ada reaksi dari pasien dengan cara

menepuk punggungnya atau berbicara langsung ke telinganya.

▶ Jika pasien membuka matanya, atau menunjukkan

reaksi apapun, nilai bahwa “ada reaksi”. Jika tidak, nilai

bahwa “tidak ada reaksi”.

▶ Jika pasien dapat berbicara, dengarkan dengan

seksama dan lakukan penanganan yang penting.

3.2 Panggil Ambulan dan Bawa DEO(AED)

Jika tidak ada reaksi dari pasien, mintalah bantuan orang lain untuk

menelpon ambulan (Nomor pusat telepon panggilan 119. Pulsa Gratis)

dan bawa Defibrillator Eksternal Otomatis (DEO/AED).

▶ Jika anda sendiri, teleponlah 119.

▶ Jika anda mengetahui adanya DEO(AED) disekitar,

silahkan ambil.

▶ Jika tidak ada DEO(AED) mulailah RJP(CPR) dengan segera.

■ Bagaimana cara menelpon ambulan Telepon 119 dan pastikan memberitahukan poin berikut.

Operator 119 Anda

“Apa Alamatnya?” “Ambulan akan segera datang”

“Apa yang Terjadi?” Katakan dengan jelas dan simpel, contoh ada kecelakaan lalu lintas antara mpbil dan motor. Ada satu pasien.

“Nomor Handphone?” Katakan nomer telepon anda, khawatirnya ambulan tidak dapat menemukan lokasi.

“Ambulan akan segera datang”

Page 8: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

5

■ Mintalah DEO (Defibrillator Eksternal Otomatis) Defibrillator Eksternal Otomatis(DEO/AED) adalah alat kedokteran yang

mampu mengdiagnosa secara otomatis kondisi potensial jantung, dan mampu

melakukannya melalui defibrilasi, dengan cara mengaplikasikan kejutan listrik

yang dapat membuat jantung dapat kembali kepada ritme yag efektif.

DEO mulai menjadi fasilitas umum di tempat-tempat tertentu seperti bandara,

hotel, dimana banyak orang berkumpul setiap harinya. Lebih jelasnya lagi di hal.9

3.3 Pernapasan

Periksa dalam 10 detik apakah pasien masih dapat

bernafas normal.

▶Periksa gerakan dada dan perut.

▶Jika tidak ada gerakan pada dada dan perut, maka

nyatakan “Tidak ada Pernapasan”.

Untuk Referensi Pengecekan detak jantung

Dokter dan para kru ambulan menilai perhentian jantung dengan memeriksa detak jantung.

Proses ini dapat menghabiskan waktu yang cukup lama apabila anda tidak terlatih, untuk itu

non-medis secara umum tidak perlu melakukan pengecekan.

▶ Untuk Dewasa

Periksa dengan pembuluh nadi kepala.

▶ Untuk Anak-anak Periksa dengan pembuluh

nadi kepala atau pembuluh femoral

▶ Untuk Bayi Check with brachial artery

Page 9: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

6

4 Penanganan Penyelamatan Nyawa 4.1 Resitusi Jantung Paru-Paru (RJP/CPR)

Jika tidak ada reaksi atau pernapasan, nyatakan bahwa tidak ada detak jantung dan lakukan

penekanan pada dada dan lakukan pertolongan pernapasan untuk menjaga agar terjadi sirkulasi darah

ke otak.

4.1.1 Titik Yang Ditekan Tekan pusat dari tulang dada. Jantung terletak pada dekat pada sisi kiri dibelakang tulang dada.

▶ Letakkan telapak tangan diatas tulang dada. Tempatkan tangan yang lain diatas sisi yang lain.

4.1.2 Penakanan Dada Tekan selama 30 kali secara terus menerus dengan kekuatan dan kecepatan yang tepat.

▶ Harus cukup kuat untuk mendorong minimum 5cm ke bawah.

▶ Harus cukup cepat dengan hitungan 100 kali per menit.

▶ Dalam setiap kali penekanan, pastikan bahwa tulang dada kembali pada posisi semula.

▶ Perhatikan pada titik yang ditekan. Apabila anda menekan pada titik yang salah, maka hal itu akan

membahayakan organ tubuh pasien atau dapat menyebabkan muntah.

Page 10: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

7

4.1.3 Manajemen Jalannya Pernafasan Membuat saluran napas yang memadai dengan menggerakkan kepala pasien ke belakang.

▶ Letakkan jari telunjuk dan jari tengah anda pada dagu pasien.

▶ Letakkan tangan anda yang lain pada dahi pasien.

▶ Pindahkan kepala pasien dengan mengangkat dagunya pada

saat yang bersamaan dengan menekan dahinya. Buatlah

saluran pernapasan.

■ Alasan mengapa harus menjaga jalan pernafasan tetap

Ketika pasien tidak sadarkan diri, otot tang terlepas dan menutupi saluran perrnafasan pasien.

4.1.4 Pertolongan Pernafasan Pertolongan pernafasan adalah suatu cara untuk membuat aliran udara pada tubuh pasien dengan

melakukan pernafasan dari mulut ke mulut.

▶ Setelah membuka saluranpernafasan pasien,

cubit hidung pasien dengan posisi tangan anda yang

lain berada di dahi.

▶ Bukalah mulut anda dengan lebar dan tempelkan

mulut anda pada mulut pasien dengan erat.

Otot Tang

Saluran Pernafasan

Kerongkongan

Posisi Normal Saluran Pernafasan Tertutup

Page 11: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

8

▶ Tiuplah dua kali dengan hati-hati dan volume yang

dapat membuat dada pasien terangkat. Jika anda tidak

melihat dada terangkat, ulangi lagi darimanajemen

saluran pernafasan.

4.1.5 Ulangi Penekanan Dada sebanyak 30 kali dan Pertolongan Pernapasan sebanyak 2 kali dalam satu set

Tanpa ada jarak, silahkan ulangi penekanan pada dada sebanyak 30 kali dan pertolongan

pernapasan sebanyak dua kali dalam satu set.

■ RJP(CPR) dapat diberhentikan apabila;

▶ Anda telah menyerahkan pasien kepada kru ambulan

▶ Pasien memberikan reaksi ketika ditangani

▶ Pasien pulih dan dapat bernafas normal

■ RJP(CPR) sesuai dengan usia

RJP (CPR)

Penekanan Dada Pertolongan Pernafasan Titik Bagaimana Kekutatan Kecepatan Jumalah Waktu No.

Dewasa

30:2

Pusat Dada

Kedua Tangannya

Sekitar 5cm

100-120 kali/ menit

Sampai dapat

mengan gkat dada

Sekitar 1 detik

Dua kali

Anak Dari Umur

1-16 tahun

Kedua atau salah satu

tangan 1/3 dari ketebalan

dada Bayi Dibawah 1 tahun

Sedikit di sisi bawah dari pusat

suara

dua jari

■ Ketika ada dua penolong Satu orang dapat melakukan penekanan pada dada dan

yang lain dapat melakukan pertolongan pernafasan.

Page 12: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

9

4.2 RJP(CPR) Dengan DEO(AED)

Defibrillator Eksternal Otomatis adalah alat medis yang dapat secara otomatis mendiagnosa potensi

jantung yang dapat mengancam kehidupan pasien, dan mampu ditangani dengan defibrilasi, dengan

mengaplikasikan kejutan listrik yang dapat membuat jantung untuk membangun kembali ritme yang

efektif.

■ DEO (Defibrillator Eksternal Otomatis) DEO(AED) adalah alat kedokteran yang mampu

membaca kardiograf serta mendiagnosa potensi kondisi

jantung yang dapat mengancam kehidupan pasien dan

membutuhkan kerjutan listrik.

Operasi DEO(AED) sangat sederhana. Alat ini akan

memberikan instruksi suara apabila telah dinyalakan

(atau penutup dibuka).

Jika tidak dibutuhkan kejutan listrik, DEO(AED) tidak

akan memberikan kejutan listrik meskipun tombol operasi

telah dinyalakan.

■ Fungsi jantung Jantung terletak hampir pada pusat dari dada dengan

ukuran sebesar kepalan.

Jantung berperan untuk memompa darah keluar dan

ke dalam diseluruh tubuh dengan pergerakan otot.

■ Efek dari RJP(CPR) dan defibrilasi Tidak ada jarak antara praktik RJP(CPR) untuk

menjaga sirkulasi darah ke otak.

Penangkapan jantung mendadak sering terjadi karena

detak jantung tidak teratur di ventrikel fibrilasi. Dalam

kasus tersebut, mengembalikan ritme jantung ke normal

dengan menggunakan kejutan listrik adalah hal yang

efektif.

Efek dari kejutan listrik dapat bervariasi tergantung dari

waktu yang dihabiskan, untuk itu akan lebih baik jika

dilakukan dengan secepat mungkin.

Page 13: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

10

4.2.1 Apabila DEO(AED) Telah Datang Setelah DEO(AED) datang, posisikan dekat pasien

agar mudah untuk dioperasikan.

▶ Jika ada lebih dari satu penyelamat tersedia, satu

orang akan melanjutkan RJP(CPR) sedangkan seorang

lagi dapat menyiapkan DEO(AED). ▶ Jika hanya ada satu orang penolong, maka hentikan

RJP(CPR) dan siapkan DEO(AED).

4.2.2 Hidupkan Alat DEO(AED) Hidupkan alat DEO(AED).

Beberapa tipe dari alat ini dapat secara otomatis

hidup apabila anda membuka penutupnya. Setelah itu

ikuti instruksi suaranya.

4.2.3 Meletakkan Bantalan Elektroda Bukalah baju pasien untuk menempelkan bantalan elektroda.

Keluarkan bantalan dari tutupnya kemudian tempelkan di

atas tubuh pasien.

Lokasi tempat penempelan bantalan seperti gambar berikut.

▶ Bantalan Elektroda harus tertancap dengan posisi

jantung berada ditengahnya.

▶ Lokasi penempelan bantalan pada sisi bawah kanan

tulang selangka dan dada sebelah kiri.

Untuk Referensi Bantalan Elektroda untuk Anak

Gunakan bantalan elektroda untuk anak dibawah 6 tahun.

Jika tidak ada bantalan elektroda khusus anak-anak,

gunakan bantalan elektroda untuk orang dewasa dan

tempelkan salah satunya pada dada dan satunya lagi di

punggung.

Page 14: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

11

4.2.4 Jangan Menyentuh Analisis ECG Alat DEO(AED) dapat secara otomatis menganalisa

apakah pasien membutuhkan kejutan listrik.

Pada tahap ini, pastikan bahwa tidak ada orang yang

menyentuh tubuh pasien.

▶ Analisis dapat terganggu apabila ada yang menyentuh

atau mengguncang tubuh pasien.

4.2.5 Perform Defibrillation (Electroshock) Alat ini akan secara otomatis memulai mengisi daya

apabila dibutuhkan.

Tombol kejutan dinyalakan setelah adanya

instruksisuara “Tekan tombol kejutan”.

Setelah mengecek kesiapan tubuh pasien, tekan

tombol kejutan.

▶ Jika ada resiko adanya kematian akibat listrik.

Pastikan tidak ada orang yang menyentuh tubuh pasien

sebelum menekan tombol kejutan.

▶ Jika instruksi suara mengatakan “tidak membutuhkan

kejutan”, ulangi kembali kompresi jantung.

4.2.6 Tindakan setelah Kejutan Listrik Mulailah kompresi jantung secara langsung.

■ Dalam Kasus Seperti dibawah ▶ Jika tubuh pasien basah

Lap dengan menggunakan handuk kering.

▶ Jika pasien menggunakan aksesoris

▶ Jika pasien sedang dalam

Lepaskan aksesoris. Akan beresiko terbakar dengan kejutan listrik.

Posisikan pasien ke posisi pemulihan.

Lebih lengkap, lihat hal.24

Page 15: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

12

4.3 Mengeluarkan Benda Asing

Pasien akan tersedak apabila saluran pernafasannya tertutup oleh makanan atau muntahan.

Sangat penting untuk mengeluarkan benda asing dari saluran pernafasan untuk menyelamatkan

nyawa pasien.

■ Mengeluarkan benda asing dari saluran pernafasan Saluran pernafasan adalah tabung tempat keluar masuknya udara ketika anda bernafas. Apabila

saluran pernafasan tertutupi oleh benda asing, pasien akan tersedak. Jika pasien dibiarkan dalam kondisi

seperti ini, pasien akan meninggal.

4.3.1 Batuk Jika pasien dapat batuk, pastikan batuknya dapat

mengeluarkan benda asing.

Jika pasien tidak dapat batuk, mulai keluarkan benda

asing.

▶ Jika pasien tidak dapat bernafas, dia akan menunjukkan

tanda tersedak atau kulitnya akan membiru.

4.3.2 Menepuk Punggung Hal ini dapat mensiasati untuk mengeluarkan

benda-benda yang tersangkut dengan menepuk

punggung pasien dengan kuat.

▶ Tahan dagu pasien dengan salah satu tangan

anda dan tekan bagian belakang kepalanya.

▶ Tepuk sebanyak 5 kali diantara tulang belikat

dengan kuat dan secara terus menerus dengan

telapak tangan yang lain.

Ciri Sedang Tersedak

Otot Tang

Saluran

Pernafasan

Posisi Normal Saluran Pernafasan Tertutup

Page 16: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

13

4.3.3 Mendorong Perut Hal ini dapat mensiasati untuk mengeluarkan

benda-benda yang tersumbat dengan menekan perut

bagian atas secara diagonal keatas.

▶ Kepallah tangan anda. Letakkan diatas perut pasien

dari belakang.

▶ Pegang kepalan tadi dengan tangan yang lain.

▶ Pegang erat tubuh pasien dan tarik tangan anda

secara diagonal keatas dalam hitungan detik.

4.3.4 RJP(CPR) Lakukan Resitusi Jantung Paru-paru apabila pasien

kehilangan kesadaran ketika mengeluarkan benda asing.

▶ Keluarkan benda yang dapat menggangu di saluran pernafasan.

▶ Jika penolong tidak dapat membantu menolong saluran

pernafasan.

▶ Jika hal ini tetap tidak bekerja, lanjutkan dengan

melakukan penekanan dada.

■ Mengeluarkan benda asing dari Bayi Anda dapat menepuk punggung untuk mensiasati dalam kasus yang terjadi pada bayi.

Jika anda tidak dapat mengeluarkan bendanya dengan cara menepuk, tekanlah bagian dadanya.

▶ Tepukan Punggung

・ Letakkan bayi diatas lengan dengan kondisi tengkurap.

・ Pegang dagu bayi dengan salah satu tangan anda dan

condongkan sedikit bagian atas badannya kedepan.

・ Tepuk sebanyak 5 kali diantara tulang belikat dengan

kuat dan secara terus menerus dengan telapak tangan.

▶ Menekan Dada

・ Posisikan bayi dengan posisi terlentang dan tekan

dadanya sebanyak lima kali seperti yang dilakukan

pada penekanan pada jantung di RJP(CPR).

・ Ulangi penekanan pada dada dan tepukan punggung

secara bergantian.

Page 17: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

14

5 Perawatan Luka 5.1 Pengontrolan Pendarahan

Kehilangan darah yang tiba-tiba akan menyebabkan malfungsi pada organ dan sel dalam yang

vital yang dapat membahayakan kehidupan. Hal ini penting dalam mengontrol darah untuk mencegah

kondisi yang lebih buruk dan untuk mengurangi rasa sakit.

5.1.1 Assessmen Nilai dan tentukan lokasi, tipe, dan jumlah dari pendarahan

serta warna dari kulit wajah pasien.

▶ Hal ini penting untuk mengidentifikasi apakah pendarahannya

terlalu banyak sehingga dapat membahayakan.

▶ Jika pendarahannya banyak dan serius, pengontrolan

pendarahan penting untuk dilakukan secepat mungkin.

■ Syok

Syok dapat terjadi apabila kehilangan darah yang

menyebabkan malfungsi dari sel dan organ dalam.

Kemunduran dari status syok dapat menyebabkan

kerusakan yang serius pada organ dalam dan dapat

menyebabkan situasi yang membahayakan hidup pasien.

Untuk Referensi Tipe-Tipe Pendrahan

▶ Pendarahan Arteri

Darah berwarna merah cerah biasanya memancar tergantung pada kecepatan detak jantung.

Harus dikontrol secepatnya.

■ 5P Tanda Syok

1. Wajah Pucat (Pallor)

2. Lesu (Prostration)

3. Berkeringat (Perspiration)

4. Tidak Berdetak (Pulseless)

5. Insufisiensi Paru

(Pulmonary Insufficiency)

▶ Pendarahan Vena Darah berwarna

merah gelap biasanya lambat, mengalir secara terus menerus.

▶ Pendarahan Kapiler Warna darah merah

gelap merembes lambat.

Page 18: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

15

5.1.2 Tekanan Secara Langsung

Adalah metode untuk menempatkan kain tipis atau handuk secara langsung pada titik

pendarahan.

▶ Gunakan bahan yang bersih dan banyak jika memungkinkan.

▶ Jangan kontak langsung dengan darah.

Untuk Referensi Metode Peangontrolan pendarahan yang lain Metode dibawah ini biasanya digunakan oleh staff medis yang terlatih ketika pengontrolan

pendarahan tidak dapat dengan mudah dilakukan atau dihentikan sementara sampai metode yang

tepat dilakukan. Tidak disarankan untuk umum.

▶ Penggunaan Tornikuet

Hanya gunakan ketika semua yang telah

dilakukan gagal. Tornikuet digunakan untuk

membungkus kaki dan tangan yang terluka hebat,

gunakan perban yang lebih lebar atau baju.

Perhatikan penggunaan waktu. Jangan habiskan

waktu untuk assesmen lebih dari 30 menit.

▶ Tekanan Secara Tidak Langsung

Setelah bahan-bahan yang dibutuhkan seperti mitela telah disiapkan, berikan tekanan pada

titik berikut ini yang merupakan sisi jantung yang dapat membantu mengontrol pendarahan.

13:25

Page 19: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

16

5.2 Pembalutan

Membalut digunakan untuk mengontrol pendarahan, melindungi dari infeksi, pembidaian,

mencegah kerusakan yang lebih lanjut dan mengurangi rasa sakit.

5.2.1 Perban

▶ Mitela

Mitela, dapat digunakan

untuk situasi dengan berbagai

tujuan.

5.2.2 Bagaimana Cara Menggunakan Mitela

▶ Standar Penggunaan

Berdasarkan ukuran luka, lipat dalam beberapa bentuk untuk diaplikasikan.

Segitiga Lipat Setengah Kuarto

▶ Peraturan Dasar ketika Membalut

・ Pertama, bersihkan luka

dengan air yang mengalir.

・ Jangan menutup seluruh

bagian kaki dan tangakan.

Pastikan jari-jari tetap terlihat

ntuk keperluan assesmen.

Sebuah kain jala berbentuk

tabung yang dapat diperbesar

untuk menahan kasa dan perban.

Kain panjang bergulung dapat

langsung menutup luka.

▶ Perban Jala ▶ Perban

・ Jangan sentuh bagian

perban yang akan

digunakan untuk

menutup luka.

・ Jangan letakkan

pada luka.

Page 20: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

17

� Penggunaan Mitela

・ Pegang mitela dengan kedua tangan

Letakkan 4 jari anda kecuali ibu jari.

・ Melipat Mitela

Lipat sisi yang anda pegang dengan tangan kanan

ke sudut depan yang anda pegang dengan tangan

kiri. Lalu, letakkan tangan kanan anda pada bagian

mitela yang terlipat ke sisi depan dan raih bagian

yang dilingkari. (paling tepi dari dalam).

・ Pegang mitela dengan kedua tangan

Letakkan 4 jari tangan anda kecuali ibu jari.

・ Jepit sudut dan lipat kembali mitela

Lipat sudut yang anda pegang dengan tangan

kanan ke sudut depan yang anda pegang dengan

tangan kiri anda.

・ Lipat kembali hingga lebar mitela sesuai

Lipat kembali mitela agar lebarnya sesuai untuk

digunakan.

Page 21: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

18

5.2.3 Contoh Lain dari Penggunaan Mitela

▶ Dahi

▶ Kepala, Pipi, dan Rahang

▶ Lengan Bawah

▶ Lutut dan Siku

Page 22: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

19

▶ Tangan

▶ Kaki

▶ Kepala

▶ Dada

Page 23: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

20

5.3 Pembidaian

Pembidaian dapat mencegah kerusakan yang lebih lanjut pada kemungkinan patah tulang dan

dislokasi serta mengurangi rasa sakit.

5.3.1 Hal Kunci dalam Pembidaian

▶ Tangani terlibih dahulu jika jantung pasien tidak berdetak

Lakukan RJP(CPR) terlebih dahulu apabila pasien

tidak berdetak.

▶ Jangaan meluruskan bagian yang terluka

Pada dasarnya, pembidaian pasien dilakukan

apabila ditemukan kemungkinan adanya patah tulang.

▶ Gunakan Papan yang Keras Gunakan papan yang keras untuk menopang bagian

dengan kemunginan patah tulang dan dislokasi.

5.3.2 Metode Pembidaian

▶ Lengan dan Bahu

▶ Kaki

×

Page 24: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

21

5.4 Luka Bakar

Pertolongan pertama cepat dan memadai pada luka bakar dapat membantu mengurangi rasa

sakit dan keparahan cedera serta mencegah infeksi.

5.4.1 Keparahan dari Luka Bakar

Tingkat keparahan dari luka bakar dapat ditentukan melalui luas/ukuran, kedalaman, lokasi

cedera dan umur dari pasien.

Biasanya, pasien dikatakan kritis apabila terdapat luka bakar pada saluran pernafasan, atau

cederanya dalam dan besar.

▶ Area/Ukuran dari Luka Bakar

Ukuran telapak tangan pasien dihitung dengan

ukuran 1 persen dari tubuh pasien.

▶ Kedalaman Luka Bakar

a. Luka Bakar Dangkal

Permukaan kulit menjadi merah dan bengkak.

→ Biasanya dapat sembuh dengan sendirinya.

b. Luka Bakar Tebal-Sebagian

Kulit melepuh dan bengkak disertai rasa sakit.

→ Membutuhkan penanganan medis meskipun

ukuran cederanya kecil.

c. Luka Bakar Tebal-Penuh

Kulit menjadi hitam dan putih dan terasa sedikit.

→ Membutuhkan penangan medis secepatnya.

Untuk Referensi Inhalasi Luka Bakar

Menghirup api, uap, dll dapat mengganggu

saluran pernafasan yang dapat menyebabkan

kekurangan nafas. Penangan medis yang cepat

sangat dibutuhkan.

■Tanda Inhalasi Luka Bakar

1. Wajah terbakar

2. Sulit bernafas

3. Suara serak

4. Hitam disekitar mulut dan hidung

5. Rambut hidung terbakar, dll

a

b

c

Page 25: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

22

5.4.2 Mengatasi Luka Bakar

▶ Pendinginan

・Dinginkan dengan air bersih selama 10 menit.

・Jangan biarkan air yang mengalir langsung menyentuh luka.

・Jangan paksa untuk melepaskan baju ketika pendinginan.

・Hati-hati apabila terjadi penurunan suhu tubuh yang akut.

▶ Menutup dan Melindungi

・ Setelah pendinginan, tutup luka dengan menggunakan

mitela atau sejenisnya untuk mencegah infeksi.

・ Gunakan kain yang bersih.

・ Jangan sampai merusak kulit yang melepuh.

Untuk Referensi Luka Bakar yang lain

▶ Luka Bakar akibat Zat Kimia

・Langsung cuci dengan air setelah kontak dengan

zat kimia.

・Jangan gosok zat kimia dengan sikat, dll.

・Segara menuju fasilitas medis.

▶ Luka Bakar akibat Sengatan Listrik

・Harus memastikan bahwa aliran listrik telah mati

sebelum membantu menolong pasien.

・Ketika pertolongan pertama dibutuhkan, pastikan

kondisi pasien yang tidak berdetak harus diberikan

RJP(CPR) terlebih dahulu.

・Berkaitan dengan luka pada organ dalam yang

disebabkan oleh tegangan tinggi.

・Membutuhkan penanganan medis secepatnya.

Page 26: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

23

6 Manajemen Penangan Korban Bencana

Manajamen Penanganan korban bencana untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan

dengan menempatkan korban dalam posisi yang nyaman dan terlindungi.

6.1 Penghangatan Tubuh

Penghangatan tubuh bertujuan untuk mengatur suhu tubuh korban dengan menggunakan

selimut, dll.

▶ Letakkan korban secara diagonal dengan selimut

dan menutupi tubuhnya.

▶ Ketika baju korban dalam keadaan basah, lepaskan

dan keringkan dengan handuk atau sejenisnya.

▶ Jangan menutup sepenuhnya luka yang sedang diobati.

▶ Jangan menghangatkan korban dengan kemungkinan

adanya serangan jantung. Malah, sebaiknya dalam

kondisi tidak hangat.

6.2 Posisi Tubuh

Posisi tubuh korban yang tepat membantu memperbaiki pernapasan dan sirkulasi dan

mengurangi rasa sakit dan kerusakan lebih lanjut.

▶ Pada dasarnya, menolong korban pada posisi dimana dia merasa paling nyaman.

6.2.1 Posisi Telentang Seorang korban berbaring diatas tempat yang datar.

Ini adalah posisi yang paling dasar, tidak memberikan

beban lebih pada tubuhnya.

6.2.2 Posisi peninggian kaki Meninggikan kaki korban sekitar 15 – 30 cm.

Ini membantu meningkatkan jumlah darah di organ

tubuh bagian perut, jantung, dan otak yang

sangat fital untuk keberlangsungan hidup.

Page 27: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

24

6.2.3 Posisi Setengah Duduk Meninggikan bagian atas tubuh.

Tindakan ini biasanya membantu korban yang

merasakn sakit didada dan susah untuk bernafas.

6.2.4 Menahan kepala dan leher Membantu korban dengan kemungkinan luka pada

bagian leher dan tulang belakang dengan tidak

menggerakan organ tsb.

Pegang kedua sisi kepala korban dengan kedua

tangan terbuka.

6.2.5 Posisi Penyembuhan Meletakkan korban pada posisi miring dan telentang.

Tindakan ini dilakukan pada korban dengan kondisi

dapat bernafas normal tetapi tidak merespon.

Tindakan ini membantu memperbaiki sirkulasi udara

dan menghindari korban muntah.

▶ Bagaimana meletakkan korban dalam posisi

penyembuhan.

・ Buka lengan korban ke sisi penyelamat.

・ Duduk disamping pinggul korban dengan posisi

lutut dilipat.

・ Pegang pundak korban dan dan belokkan posisi

korban ke arah penyelamat sambil menahan kaki

korban.

・ Posisikan lengan bawah korban dibawah wajah

dengan cara ditekuk. ・ Pindahkan kepala dan rahang korban keatas.

・ Tekuk lutut korban dan posisikan mencengkram

pada tanah untuk menstabilkan tubuhnya.

Page 28: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

25

7 Membawa dan Memindahkan

Ini tidak hanya sekdar membawa dan memindahkan korban. Tetapi, jika korban dalam kondisi

gawat darurat, dalam memindahakannya ke tempat yang lebih aman, maka penyelamat harus mampu

dan hati-hati.

7.1 Peraturan Dasar untuk Memindahkan

▶ Melakukan pertolongan pertama sebelum memindahkan.

▶ Memindahkan korban ke tempat yang paling nyaman.

▶ Pengamanan dan perjalanan dalam kondisi aman.

▶ Jangan pindahkan korban dengan keluhan masalah pada kepala, pernafasan, dan jantung dengan

mudah, perlu dilakukan secara berhati-hati.

7.2 Pergerakan oleh satu Penyelamat

Pergerakan oleh satu penyelamat adalah metode yang sederhana, dapat dilakuka tanpa alat

seperti tandu.

7.2.1 Satu Penyelamat Krisis Metode ini dilakukan untuk korban dengan luka

pada salah satu kakinya.

7.2.2 Membawa dengan Digendong Ini adalah metode yang bagus untuk membawa

pasien dan memindahkan jarak yang panjang.

▶ Harus menahan lengan korban dengan erat.

7.2.3 Menarik Pundak Metode ini baik untuk memindahkan korban dari

lokasi yang tidak stabil.

▶ Letakkan kedua lengan penyelamat dibawah ketiak

korban, pegang lengan bawah korban, dan kemudian

berjalan mundur.

Page 29: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

26

7.3 Pergerakan oleh 2 penyelamat

Memindahkan korban oleh 2 orang penyelamat tanpa menggunakan alat seperti tandu.

7.3.1 Pengangkatan Ekstrim Memindahkan korban oleh 2 orang penyelamat

tanpa menggunakan alat seperti tandu.

▶ Kedua lengan penyelamat berada dibawah ketiak

korban, pegang lengan bawah korban, dan bawa.

▶ Penolong yang lain meletakkan kaki korban dalam

keadaan tersilang dan pegang.

7.3.2 Pengangkatan Kursi Lengan Posisi penyelamat pada sisi kiri dan kanan korban

dan letakkan korban pada lengan kedua penyelamat

untuk pengangkutan.

▶ Pegang punggung korban dengan lengan penyelamat.

▶ Pegang bersama-sama dengan tangan dibawah ketiak.

▶ Berdiri setelah menempatkan korban pada lengan penyelamat.

7.3.3 Penggunaan Kursi Letakkan korban pada kursi; amankan korban

dengan menggunakan tali pengikat atau mitela; lalu

angkut korban.

Page 30: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

27

7.4 Penggunaan Tandu

Penggunaan tandu membantuk mencegah kondisi korban yang lebih buruk.

7.4.1 Persiapan

▶ Tentukan pemimpin (letakkan sisi kepala korban).

▶ Siapkan tandu.

▶ Identifikasi jumlah korban yang akan diangkut dan

aman di dalam perjalanan.

7.4.2 Penempatan Korban

▶ Ambil Posisi

Dua penyelamat mengambil posisi pada isi korban

dengan salah satu kaki berdiri, pemimpin mengambil

posisi di sisi yang lain.

▶ Tempatkan korban pada kaki penyelamat

Tempatkan lengan penyelamat dibawah korban, bawa

korban diatas kaki penyelamat sesuai perintah dari

pemimpin.

▶ Siapkan Tandu

Pemimpin menempatkan tandu dekat korban.

▶ Lindungi Korban

Tempatkan korban dengan hati-hati diatas tandu

dengan perintah dari pemimpin.

Lindungi korban dalam kondisi hangat dan aman

diatas tandu dengan mitela, dan sebagainya.

Page 31: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

28

7.4.3 Transportasi

▶ Membawa Tandu

Penyelamat duduk dan memegang gagang tandu

dengan punggung tegak dan membawa alat sesuai

dengan perintah dari pemimpin.

▶ Memposisikan kembali Peyelamat

Satu penyelamat memegang tandu sedangkan yang

lain berjalan kedepan arah dari perjalanan.

▶ Memulai Pengangkutan

Mulai bergerak dengan kaki kiri pertama kali untuk

penyelamat yang didepan, dan bergerak dengan kaki

kanan pertama kali bagi penyelamat yang berada di

belakang.

▶ Menaiki Tangga

Kepala korban harus berada didepan. Dua penyelamat

memegang sisi bawah dari tandu untuk memastikan

keselamatan.

▶ Menuruni tangga

Kaki korban harus turun pertama kali. Dua orang

penyelamat memegang sisi bawah tandu untuk

menjamin keselamatan.

■ Peringatan untuk Pengangkutan ▶ Secara prinsip, kaki harus melangkah pertama kali

ketika pengangkutan.

▶ Tandu harus dibuat datar.

▶ Peimimpin berada pada kepala korban untuk memastikan

kondisi korban.

Page 32: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

29

Untuk Referensi Bagaimana membuat tandu sementara

Ketika tidak ada tandu yang bisa digunakan, penyelamat dapat membuat tandu dari bahan

apapun yang tersedia. Bagaimanapun, penyelamat harus memastikan kekuatan dari tandu.

▶ Tandu dari Satu Selimut

Lilitkan kedua sisi selimut untuk membuat

sebuah tandu.

▶ Tandu dari Kayu Datar

Jenis kayu, pintu, dsb dapat digunakan

sebagai tandu.

▶ Tandu dari Selimut dan Tiang

Buatlah tandu seperti dibawah ini.

▶ Tandu dari Baju dan Tiang

Buatlah tandu seperti dibawah ini.

Page 33: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat

30

8 Praktek dan Evaluasi

Lakukan latihan berikut untuk memastikan bahwa anda telah berkompeten dalam keterampilan

pertolongan pertama.

■ Kasus 1 Seorang laki-laki terjatuh dari tanggan. Ia terluka

dibagian dahi dan ada kemungkinan patah tulang di

bagian lengan.

■ Kasus 2 Seroang laki-laki terbaring diatas tanah. Nafasnya

normal tetapi tidak merespon.

■ Kasus 3 Seorang laki-laki yang baru saja keluar dari kolam

renang tiba-tiba terjatuh. Dia tidak merespon dan tidak

bernafas.

■ Kasus 4

Seorang laki-laki terlihat tersedak.

Pertama dia masih merespon, tetapi beberapa menit

kemudian, dia tidak lagi merespon.

■ Kasus 5 Kita harus mengangkut seorang laki-laki yang tidak

dapat berjalan ke rumah sakit terdekat.

Page 34: PERTOLONGAN PERTAMA€¦ · 5 Perawatan Luka 14 5.1 Pengontrolan Pendarahan 14 5.2 Pembalutan 16 5.3 Pembidaian 20 5.4 Luka ... memberikan efek positif dalam penyembuhan setelah rawat