26
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA PERIODE KHULAFAUR RASYIDIN DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5 1. HARDIANA UTARI {1012100040} 2. VADILLA MENTARI HML {1012100052} 3. RISAWATI ZAINUDDIN {1012100003} 4. KHAIRUNNISA {1012100025} JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA 2010-2011 1

Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA PERIODE

KHULAFAUR RASYIDIN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. HARDIANA UTARI {1012100040}

2. VADILLA MENTARI HML {1012100052}

3. RISAWATI ZAINUDDIN {1012100003}

4. KHAIRUNNISA {1012100025}

JURUSAN TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2010-2011

1

Page 2: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memudahkan

segala urusan hambanya, sehingga selesailah makalah kami ini yang berjudul :

“Pertumbuhan dan Perkembangan Pendidikan Islam pada Periode Khulafaurrasyidin”.

Sholawat dan salam kita curahkan kepada junjunan Nabi besar Muhammad SAW

beserta sahabat, keluarga, dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman.

Makalah ini kami buat untuk diajukan sebagai tugas kelompok yang selanjutnya

akan dijadikan sebagai bahan presentasi pada mata kuliah “Sejarah Pendidikan Islam”.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini banyak terdapat

kesalahan dan kekurangan, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritikan dari semua

pihak untuk penyempurnaan makalah ini masa mendatang.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan mudah-mudahan makalah ini bisa

bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 25 Oktober 2011

Kelompok 5

2

Page 3: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI …………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Khulafaur Rasyidin ……..……………………………… 4

B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada

Masa Khulafaur Rasyidin ………………………………………….. 8

C. Masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin …..……………………... 9

D. Pusat- pusat Pendidikan pada masa

Khulafaur Rasyidin …………….…………………………………….. 11

BAB III PENUTUP

Kesimpulan …………………………………………………………… 13

Kritik dan Saran ……………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 15

3

Page 4: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan mempunyai sejarah yang sangat panjang. Terlebih lagi adalah

pendidikan agama Islam. Pendidikan dalam sejarah peradaban anak manusia adalah salah

satu komponen kehidupan yang paling penting. Aktifitas ini telah dan akan terus berjalan

semenjak manusia pertama ada di dunia sampai berakhirnya kehidupan di muka bumi ini.

Bahkan kalau ditarik mundur lebih jauh lagi, kita akan dapatkan bahwa pendidikan telah

mulai berproses semenjak Allah Swt. menciptakan manusia pertama “Adam” di sorga

dimana Allah telah mengajarkan kepada beliau semua nama-nama yang oleh para

Malaikat belum dikenal sama sekali (QS Al-Baqarah: 31-33).

Dalam pengertian yang seluas-luasnya, pendidikan Islam berkembang seiring

dengan kemunculan Islam itu sendiri. Dalam konteks masyarakat Arab, dimana Islam

lahir dan pertama kali berkembang, kedatangan Islam lengkap dengan usaha-usaha

pendidikan –untuk tidak menyebut sistem– merupakan transformasi besar. Sebab

masyarakat Arab pra-Islam tidak mempunyai sistem pendidikan formal.

Pada masa awal perkembangan Islam, tentu saja pendidikan formal yang

sistematis belum terselenggara. Pendidikan yang berlangsung bisa dikatakan bersifat

informal dan ini pun lebih berkaitan dengan upaya-upaya dakwah Islamiyyah,

penyebaran dan penanaman dasar-dasar kepercayaan dan ibadah Islam. Dalam kaitan

itulah bisa dipahami kenapa proses pendidikan Islam pertama kali berlangsung di rumah1

Kehidupan dan jasa Muhammad akan mempengaruhi pandangan spiritual, politik,

dan etika umat Islam untuk selamanya. Mereka mengekspresikan pengalaman

1 Dr. Azzumardi Azra, MA., Pendidikan Tinggi Islam dan Kemajuan Sains,dalam Charles Michaell Stanton, Pendidikan

Tinggi Dalam Islam, Logos, Jakarta, 1994, hlm. V.

4

Page 5: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

“keselamatan” Islam, yang tidak akan tercapai dengan penebusan “dosa bawaan” yang

dilakukan Adam dan hak memasuki kehidupan abadi, tetapi akan tercapai dengan prestasi

masyarakat dalam melaksanakan perintah Tuhan.2

Usaha yang sangat keras dan melewati berbagai tantangan, Muhammad berjuang

dengan keras dalam rangka menyebarkan Islam kepada kaum Qurais. Penyebaran agama

Islam tersebut semakin hari semakin meluas dan bertambah banyak kaum Qurais yang

mengikuti ajaran-ajaran Muhammad. Ini merupakan suatu bukti bahwa Muhammad

mengalami keberhasilan dalam mendidik, mengajarkan serta mengamalkan ajaran Islam

kepada orang-orang Qurais.

Setelah wafatnya Muhammad penyebaran Islam dilanjutkan oleh sahabat-sahabat

beliau, diantaranya adalah Khalifah Khulafaur Rasyidin, Muawiyah dan lain-lain. Maka

dalam makalah kali ini kami akan memfokuskan pada masa Khalifah Khulafaur Rasyidin.

Mempelajari sejarah pendidikan islam sangatlah penting karena dengan demikian

kita dapat mengetahui sejarah pendidikan islam itu sendiri dan sebab-sebab kemajuan

islam agar nantinya kita dapat memberikan pengetahuan yang memadai tentang sejarah

pendidikan agama islam kepada penerus bangsa.

2 Karen Amstrong, Islam: A Short History : Seintas Sejarah Islam, Ikon Tiralitera, Yogyakarta, 2002, hlm 29

5

Page 6: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

BAB II

PEMBAHASAN

Semenjak manusia berinteraksi dengan aktifitas pendidikan, semenjak itulah

manusia telah berhasil merealisasikan berbagai perkembangan dan kemajuan dalam

segala lini kehidupan mereka. Bahkan pendidikan adalah suatu yang alami dalam

perkembangan peradaban manusia3

Dan secara paralel proses pendidikan pun mengalami kemajuan yang sangat pesat,

baik dalam bentuk metode, sarana maupun target yang akan dicapai. Karena hal ini

merupakan salah satu sifat dan keistimewaan dari pendidikan, yaitu selalu bersifat maju

(Taqaddumiyyah). Sehingga apabila sebuah pendidikan tidak mengalami serta tidak

menyebabkan suatu kemajuan atau malah menimbulkan kemunduran, maka tidaklah

dinamakan pendidikan. Karena pendidikan adalah sebuah aktifitas yang integral yang

mencakup target, metode dan sarana dalam membentuk manusia-manusia yang mampu

berinteraksi dan beradabtasi dengan lingkungannya, baik internal maupun eksternal demi

terwujudnya kemajuan yang lebih baik.4

Maka dari itu Islam berusaha untuk meningkatkan adanya pendidikan demi

kesempurnaan diri. Usaha Muhammad yang secara mati-matian menyebarkan ajaran

Islam mendapatkan respon positif dari masyarakar Qurais. Namun tidak sedikit yang

menentang beliau. Namun dengan semangat yang berkobar akhirnya Muhammad berhasil

menyebarkan ajaran Islam sampai ke negeri di luar Arab. Setelah Muhammad wafat,

usaha penyebaran Islam maupun pendidikan dilanjutkan oleh Khalifah Khulafaur

Rasyidin.

3 Abdurrahman Ibnu Al Khaldun, Muqaddimah, Daar Al Fikr, Beirut, Cet I, 1998, hal 4124Mushthafa ‘Abdus Sami’, teknolojia At Ta’lim, Markaz Al-Kitab Lin Nasr, Cairo, 1999, hal 10

6

Page 7: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

Periode Khulafaur Rasyidin yang berlangsung kurang lebih 30 tahun (th. 11 H/632 M-

41H/661 M) dibawah empat orang Khalifah, yaitu Abu Bakar As-Siddik, Umar Ibn

Khattab, Utsman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib.

A. Pengertian Khulafaur Rasyidin

Khulafaurrasyidin adalah pecahan dari kata “Khulafa” dan “Ar-Rasyidin” kata

“Khulafa” merupakan bentuk jamak dari kata “Khulafah” kata ini dalam bahasa arab

megandung pengertian cerdik, pandai dan mengganti, sedangkan kata “Ar-Rasyidin”

merupakan bentuk jamak dari kata “Rosyada” yang mengandung pengertian lurus, benar

dan mendapat petunjuk.

Berangkat dari pengertian diatas maka dapatlah kita mengambil pengertian, bahwa

pengertian khulafaurrasyidin adalah “Pengertian yang cerdik dan benar serta senantiasa

mendapat petunjuk”.5

Adapun yang dimaksud dari kata “khulafaurrasyidin” disini adalah para pemimpin

pengganti Rasulullah dalam urusan kehidupan kaum muslimin yang sangat adil dan

bijaksana, pandai, cantik dan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berjalan pada jalur

yang benar serta senantiasa mendapat hidayah dari Allah SWT.

Para pemimpin yang dimaksud dengan Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat

orang sahabat Rasulullah yang sangat terkenal yaitu :

1. Abu Bakar Shiddiq

2. Umar Bin Khattab

3. Utsman Bin Affan

4. Ali Bin Abi Thalib

Periode Khulafa’ur Rasyidin ini merupakan periode penyiaran Islam yang sangat

berhasil, sehingga Islam mulai tersiar di luar jazirah Arabia. Pengaruh dan kekuasaan

Islam telah meliputi Syiria (Syam), Irak, Persia dan Mesir. Hasil gemilang ini bersumber

kepada beberapa faktor, diantaranya: hakikat ajaran Islam sendiri yang sederhana dan

rasional, watak orang Islam sendiri yang penuh vitalitas-vitalitas yang berhasil

5 Hafizh Dasuki, Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta, direktorat Jenderal Pembinan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1997, h 281

7

Page 8: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

digairahkan dengan ajaran Islam serta situasi sosial, budaya dan politik di timur pada saat

lahirnya Islam terutama di dua Imperium Persia dan Bizantium.6

Keadaan ini mendorong khalifah-khalifah Ar-Rashidin untuk lebih

mengkonsolidasikan kekuataan dan kemampuannya dalam rangka untuk mempersiapkan

pegembangan dan penyiaran Islam lebih lanjut. Hal-hal yang dapat di catat sebagai

langkah tersebut guna kepentingan Islam selanjutnya adalah:

1. PENYUSUNAN MUSHAF AL-QURAN.

Sewaktu Nabi masih hidup tulisan-tulisan wahyu Al-Quran tercatat dalam lembaran

yang terpisah-pisah serta ada pada beberapa orang pencatat wahyu. Sewaktu Abu Bakar

As-Sidik menjabat Kholifah beliau memerintahkan mengumpulkan tulisan-tulian Al-

Quran yang terpisah-pisah pada Zaid Bin Tsabit. Setelah berkumpul menjadi tulisan

maka tulisan-tulisan tersebut disimpan oleh Abu Bakar sendiri. Setelah Abu Bakar wafat ,

jabatan Kholifah di ganti oleh Umar bin Khotab, dan selanjutnya di simpan oleh Umar

bin Khotob, kemudian oleh khalifah, anaknya dan janda mendiang Rasulallah. Setelah

jabatan kholifah di pegang oleh Utsman bin Affan, beliau memerintahkan kepada Zaid

Bin Tsabit.Abdullah Ibn Zubair dan Said Ibnu Ash untuk menyusunnya dalam satu

mushaf yang di kenal dengan mushaf Usmani , sebagaimana di kenal sekarang.

2. PENYUSUNAN ILMU NAHWU

Karena kesulitan yang banyak di hadapi bangsa dan orang ‘Ajam yang mempelajari

bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an setelah meluasnya Islam dikalangan orang yang

berbahasa bukan arab seperti bahasa Khibthi (Mesir) dan bahasa Suryani (Syiria Dan

Irak) maka atas saran dan petunjuk Ali Bin Abi Thalib, seorang ahli bahasa bernama

Abul Aswad Al Dauly menyusun ilmu nahwu (gramatika arab) untuk membantu dan

mempermudah orang asing mempelajari bahasa Al-Qur’an.

3. MAJLIS KHALIFAH

6 Lothrop Stoddard, M.A. Ph.D Dunia Baru Islam, Terj. Prof. Dra. Tudjimah CS, Jakarta, 1996, hlm 12

8

Page 9: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

Semenjak kekuasaan khalifah Abu Bakar sampai khalifah Ali Bin Abi Thalib, atas

inisiatif mereka ditimbulkan suatu media untuk menyelesaikan urusan negara, agama dan

urusan-urusan lain yang menyangkut tugas khalifah, apa yang dinamakan dengan majlis

khalifah. Dimajelis khalifah inilah para khalifah duduk bersama sahabat dan pemuka-

pemuka lainnya, juga dengan rakyat umum untuk membicarakan kepentingan umum dan

memecahkan permasalahannya bersama dengan mereka. Pada mulanya majelis khalifah

ini bertempat di masjid, tetapi pada perkembangan selanjutnya dipindah ke Istana

khalifah dan berkembang pada masa Umayyah dan mencapai ketenarannya pada masa

Abbasiyah. Bahkan akhirnya berfungsi sebagai tempat pertemuan ilmiyah dan

pengembann ilmu, sastra yang dihadiri khusus oleh para ulama’ dan sarjana terkemuka

dalam banyak bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu7

Usaha-usaha tersebut merupakan langkah yang sangat bermanfaat bagi

pengembangan Islam dan ilmu pengetahuan pada masa-masa selanjutnya. Ilmu

pengetahuan Islam ternyata telah banyak mendapatkan dorongan maju, terutama dari

ajaran Islam sendiri, terbukti dengan munculnya kegiatan pendidikan di beberapa tempat

diwilayah kekhalifahaan Islam diantaranya:

1. Makkah dan Madinah (Hijaz) dengan guru pertamanya Muadz Ibn Jabal di

Makkah dan Zaid Ibn Tsabit dan Abdullah ibn Umar di Madinah. Muadz Ibn Jabal

mengerjakan Al-Qur’an dan yang bersangkutan dengan yang halal dan yang haram

dalam Islam. Zaid Ibn Tsabit di Madinah, sesuai dengan keahliannya mengajarkan

qira’at Al-Qur’an dan Ilmu Faraid. Sedang Abdullah ibn Umar sebagai seorang

ahli Hadits yang banyak meriwayatkan hadits Rasulullah, beliau mengajarkan dan

berfatwa sesuai dengan hadits yang diriwayatkannya.8

2. Kufah (Irak), dengan guru pertamanya Abdullah Ibn Umar. Abdullah Ibn Umar

adalah orang pertama yang dikirim oleh khalifah Umar ibn Khattab untuk

mengajar di Kufah. Beliau mengajarkan Al-Qur’an, tafsir dan fiqh serta hadits.

7 Drs. Busjairi Madjidi, Sejarah Pendidikan Islam Bagian Pertama, Penerbit Tiga A, Yogyakarta, 1969, hlm.268 Prof. H. Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, Mutiara, Jakarta, 1966, hlm.30

9

Page 10: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

3. Damsyik (Syam), dengan guru-guru pertamanya Muadz Ibn Jabal, Ubadah dan

Abu Darda’. Mereka inilah yang dikirimkan khalifah Umar Ibn Khattab untuk

menjadi guru disana sesaat setelah Damsyik menganut Islam. Muadz ibn Jabal

mengajar di Palestin, Ubadah di Hims sedang Abu Al-Darda’ mengajar di

Damsyik. Mereka terutama mengajarkan Al-Qur’an dan ilmu-ilmu Islam lainnya.

4. Fusthat (Mesir), dengan guru pertamanya Abdullah Ibn Amr Ibn Ash. Beliau

seorang ahli hadits dan bukan saja menghafal diluar kepala hadits-hadits yang

diterimanya dari Rasulullah melainkan juga dituliskannya dalam catatan yang rapi

sehingga cukup menjamin keaslian lafal Rasulullah.

Kebanyakan kegiatan pendidikan ini dilaksanakan di masjid dan di Kutab atau

Makkah. Kuttab sebagai tempat mengajar al-qur’an dan dasar-dasar agama Islam pada

tingkat dasar, sedang tingkat menengah dilaksanakan di masjid. Dari sinilah Dr. Asma

Hasan Fahmi menyatakan bahwa Al-Kuttab sebagai tempat mengajarkan al-qur’an dan

dasar-dasar agama Islam baru muncul pada masa kekuasaan khalifah Abu Bakar Ash-

Siddiq dan Umar ibn Khattab.9

Sebenarnya pendidikan dalam arti lembaga baru ada pada masa Khulafaur Rasyidin

ini yaitu dengan munculnya Al-Kuttab yang terorganisir secara rapi dan terecana. Tetapi

batas tahun 459 H segera memisahkan antara lembaga pendidikan lama dengan lembaga

pendidikan modern dengan munculnya madrasah Nidzamiyah yang dirintis pendirinya

oleh seorang perdana menteri Nizamul Mulk pada masa Sultan Malik Syah dari Bani

Saljuk. Sebagai madrasah modern, Nidzamiyah dilengkapi dengan Yayasan pengelola

yang mendukung stabilitas lembaga pendidikan ini. Madrasah ini tersebar dihampir

9 Dr. Asma Hasan Fahmi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam, Terj. Ibrahim Husain M.A, Bulan Bintang,

Jakarta, 1979, hlm 30.

10

Page 11: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

seluruh kota dan pelosok kekuasaan Bani Saljuk diantanya di kota-kota: Bagdad,

Naisabur, Isfahan, Basrah Dan Mausul.

Empat khalifah yang pertama pengganti Muhammad bergelut dengan pertanyaan-

pertanyaan yang sulut, namun sebagai pengganti Rasululah mereka harus berusaha

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para sahabat-sahabat Rasul yang

lain.

B. Perkembangan Ilmu pengetahuan pada masa Khulafaur Rasyidin

Pertumbuhan ilmu pengetahuan pada masa Khulafaur Rasyidin erat kaitannya

dengan perluasan daerah islam. Pada masa permulaan islam, para sahabat yang utama

baik dalam kedudukannya sebagai pejabat maupun suka rela, berangkat ketempat-tempat

pemukiman baru dan kota-kota lainnya untuk mengajarkan agama islam kepada

penduduk setempat.

Ilmu pendidikan klasik islam dibedakan menjadi dua macam yaitu: Ulumul

Naqliyah (ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan hadist) atau disebut ilmu syariat dan

Ulumul Aqliyah (ilmu yang bersumber dari akal) pada masa periode Khulafaur Rasyidin

sebagai awal periode dari sesudah wafatnya rasulullah masih didominasi oleh

pengembangan ilmu-ilmu Naqliyah.10

Ilmu yang lahir pada periode khulafaurrasyidin antara lain sebagai berikut :

1. Ilmu qiro’at yaitu ilmu yang erat kaitannya dengan membaca dan memahami Al-

Quran , ilmu ini muncul pada masa khalifah Usman bin Affan sebab munculnya adalah

karena adanya beberapa dialog bahasa dalam membaca dan memahaminya. Oleh karena

itu, diperlukan standarisasi bacaan dengan kaidah-kaidah tersendiri.

2. Tafsir Al-Quran yaitu ilmu yang memahami ayat-ayat Al-Qur’an diantara sahabat

yang mempelajari ilmu tafsir yang sesuai dengan apa yang diterima dari Rasulullah

adalah Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud dan Abdullah bin

Ka’ab.

3. Ilmu Hadits. Untuk memahami Al-Qur’an tidakbisa lepas dari pemahaman

10 Asy’ari, Pendidikan Agama Islam 2, Semarang, Aneka Ilmu, 2007, h 153

11

Page 12: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

terhadap hadits maka pada waktu itu para sahabat dalam memutuskan masalah tidak bisa

lepas dari Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai sumber utama.

4. Ilmu Nahwu, ilmu ini berkembang di Basrah dan Kufah karena di kota ini

bermukim beberapa kabilah arab dan juga orang Persia yang berdialog dengan beberapa

bahasa. Pelopor pertama dalam bidang ini adalah Ali bin Abi Thalib.11

5. Khat Al-Qur’an yaitu ilmu yang berkaitan dengan penulisan Al-Quran dan

penyebarannya. Al-Qur’an pada masa khulafaurrasyidin ditulis dengan menggunakan

khat kufi dan Irak.

6. Ilmu Fikih, ilmu ini berkembang seiring dengan semakin luasnya wilayah islam

pada masa itu. Para sahabat yang menguasai ilmu tersebut antara lain Umar bin Khattab,

Zaid bin Tsabit (Madinah), Abdulah bin Abb (Mekkah), Abdullah bin Masud (Kufah),

Anas bin Malik (Basrah), Muaz bin Jabal (Syira), dan Abdullah bin Amr’bin Ash

(Mesir).

7. Ilmu Sastra, ada dua pendapat tentang perkembangan sastra pada masa

khulafaurrasyidin, yaitu :

8. Ilmu Aritektur, Arsitek dalam islam dimulai tumbuhnya dari mesjid, dimulai dari

mesjid Quba yang dibangun oleh Rasulullah SAW.12

a. Sastra mengalami stagnasi keluar pengertian yang lebih kepada bahasa Al-

Qur’an, sehingga syair dan sastra kurang berkembang.

b. Al-Quran sebagai sumber inspirasi untuk kegiatan sastra karena dalam

berdakwa dipelukan bahasa yang indah.

C. Masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin :

1. Masa khalifah Abu Bakar As-Shiddiq (632-634)

Setelah nabi wafat, sebagai pemimpin umat islam adalah Abu Bakar Siddiq

sebagai khalifah.13

Di awal pemerintahnya muncul tiga golongan pertama adalah golongan yang

keluar dari islam (Murtad), golongan kedua golongan yang tidak puas terhadap islam

11 Ibid, h 15412 Ibid, h 14513 Samzul nizar, h 44

12

Page 13: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

maka muncul musailamah Al-kazzabdi yamah, sejak dari bani tamim, al-aswad al ansi

dari yaman dan thulaihah bin khawalid dari bani asd. Mereka ini mengakui dirinya

sebagai nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Kemudian golongan ketiga adalah orang

yang salah dalam memahami Al-Qur’an, dan golongan- golongan ini dapat di tumpas

oleh khalifah Abu Bakar Sidiq. Sehingga keadaan bangsa arab tenang kembali dan

suasana menjadi damai kembali.14 Dari segi pendidikan pada masa ini masih menekankan

beberapa bidang :

a. Pendidikan keimanan

b. Pendidikan akhlak

c. Pendidikan kesehatan

2. Masa Umar bin Khatab (634-644M)

Umar bin Khattab diangkat menjadi khalifah setelah wafatnya khalifah Abu Bakar

Siddiq. Usaha-usaha perjuangan khalifah Umar pada masa pemerintahannya adalah :

a. Memperbaiki struktur dan lembaga Negara

b. Membentuk lembaga kepentingan masyarakat

c. Menaklukkan beberapa Negara kedalam islam, diantaranya :

- Menaklukkan Damaskus

- Membebaskan Baitul Maqdis

- Menaklukkan Persia

- Menaklukkan Mesir

Sementara dibidang pendidikan pada masa ini pelaksanaannya sudah semakin

lebih maju, sebab selama Umar memerintah Negara berada dalam keadaan stabil dan

aman.15

3. Masa Khalifah Utsman Bin Affan (64-656 M)

Utsman diangkat menjadi khalifah hasil dari pemilihan panitia enam yang ditunjuk

oleh khalifah Umar bin Khattab menjelang beliau wafat. Pada masa khalifah Utsman bin

Affan, pelaksanaan pendidikan islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya, hanya

14 Hafizh Dasuki, h 28515 Ibid, h 292

13

Page 14: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

sedikit mengalami perubahan yang mewarnai pendidikan islam. Dimana para sahabat

yang berpengaruh diberi kelonggaran untuk keluar dan menetap di daerah- daerah yang

mereka sukai, kebijakan ini sangat besar pengaruhnya bagi pelaksanaan pendidikan di

daerah-daerah.16

4. Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib (656-661 M)

Ali adalah khalifah yang keempat setelah Utsman bin Affan. Pada masa

pemerintahannya sudah diguncang peperangan dengan aisyah (istri nabi) beserta Talhah

dan Abdullah bin zubair karena kesalah pahaman dalam menyikapi pembunuhan terhadap

Utsman bin Affan, perang ini terkenal dengan istilah perang Jamal.

Sementara Muawiyah selaku gubernur di Damaskus memberontak untuk

menggulingkan kekuasaannya. Perang ini dikenal dengan perang Siffin. Dengan tidak

stabilnya pemerintahan dan kericuhan politik pada masa pemerintahan Ali, kegiatan

pendidikan islam mendapat sambutan dan gangguan.

Pada masa itu Ali tidak sempat lagi memikirkan masalah pendidikan karena semua

tertumpu pada masalah keamanan dan kedamaian bagi masyarakat islam.17

D. Pusat –pusat Pendidikan pada Masa Khulafaur Rasyidin

a. Mekkah, guru pertama adalah Muaz bin Jabal yang mengajarkan Al-Qur’an dan

fikih.

b. Madinah, sahabat yang terkenal diantaranya : Abu bakar, Utsman bin Affan, Ali

bin Abi Thalib dan yang lainnya.

c. Basrah, sahabat yang termasyhur diantaranya : Abu Musa Al Asy’ary dia adalah

ahli fiqih dan Al-Qur’an.

d. Kufah, sahabat-sahabat yang terkenal diantaranya : Ali bin Abi Thalib dan

Abdullah bin Masud. Andulah bin Masud adalah ahli Tafsir, hadist dan fiqih.

e. Damsyik (syam), setelah syam menjadi bagian Negara islam maka khalifah Umar

mengirim Muaz bin Jabal, Ubaidah dan Abu Darda, ketiga sahabat ini mengajar

16 Samsul nizar, h 4917 Ibid, h 50

14

Page 15: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

disyam pada tempat yang berbeda. Abu Darda di Damsyik, Muaz bin Jabal di

Palestina dan Ubaidah di Hims.

f. Mesir, sahabat yang pertama kali mendirikan madrasah dan menjadi guru di Mesir

adalah Abdullah bin Amru bin Ash. Ia adalah seorang ahli hadits.18

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

18 Ibid, h 51

15

Page 16: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

Khalifah Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman ibn Affan,

dan Ali Bin Abi Thalib) merupakan khalifah pengganti Rasulullah Muhammad dengan

semangat untuk menyebarkan Islam mereka berusaha keras dengan menyerang daerah-

daerah yang tidak mau masuk Islam.

Walaupun menghadapi rintangan yang sangat berat namun semangat mereka tidak

pernah hilang. Justru dengan adanya rintangan itulah umat Islam menjadi lebih

bersemangat dalam menyebarkan agama Islam. Penyebaran Islam pada masa Khulafaur

Rasyidin ini bergerak di berbagai bidang, baik dari segi Kekuasaan, Politik, Ekonomi

maupun Pendidikan.

Sementara sebagai bukti keberhasilan dibidang pendidikan pada masa Khalifah

Khulafa’ur Rasyidin adalah adanya Mushaf Al-Qur’an yang dikenal dengan Mushaf

Utsmani, adanya Ilmu Nahwu yang dipeuntukkan orang-orang Islam selain Arab, dan

adanya Majlis Khalifah yang digunakan untuk Belajar Umat Islam.

Selain itu sebagai bukti keberhasilan Khalifah Khulafa’ur Rasyidin dibidang

pendidikan adalah munculnya Majlis Khalifah yang sudah tersebar di daerah sekitar

Makkah dan Madinah. Inilah diantara keberhasilan para Khalifah Rasyidin pada waktu

itu.

KRITIK DAN SARAN

Demikian makalah ini kami buat, Kami mengetahui kalau makalah kami jauh dari

kesempurnaan dan memiliki banyak sekali kekurangan baik dari segi penulisan maupun

kekurangan isi. Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah memohon kepada

16

Page 17: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

pembaca agar memberikan masukan-masukan yang sifatnya membangun agar makalah

ini bisa menjadi lebih baik dan mendekati kesempurnaannya.

Atas saran dan kritiknya kami mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Amiin yaa rabbil alamiin

DAFTAR PUSTAKA

17

Page 18: Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam pada periode khulafaur rasyidi1

Dr. Azzumardi Azra, MA., Pendidikan Tinggi Islam dan Kemajuan Sains,dalam

Charles Michaell Stanton, Pendidikan Tinggi Dalam Islam, Logos, Jakarta, 1994,

hlm. V.

Karen Amstrong, Islam: A Short History : Seintas Sejarah Islam, Ikon Tiralitera,

Yogyakarta, 2002, hlm 29

Abdurrahman Ibnu Al Khaldun, Muqaddimah, Daar Al Fikr, Beirut, Cet I, 1998,

hal 412

Mushthafa ‘Abdus Sami’, teknolojia At Ta’lim, Markaz Al-Kitab Lin Nasr, Cairo,

1999, hal 10

Drs. Busjairi Madjidi, Sejarah Pendidikan Islam Bagian Pertama, Penerbit Tiga

A, Yogyakarta, 1969, hlm.26

Asy’ari, Pendidikan Agama Islam 2, Semarang, Aneka Ilmu, 2007, h 153

Lothrop Stoddard, M.A. Ph.D Dunia Baru Islam, Terj. Prof. Dra. Tudjimah CS,

Jakarta, 1996, hlm 12

Prof. H. Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, Mutiara, Jakarta, 1966, hlm.

30.

Hafizh Dasuki, Sejarah Kebudayaan Islam, Jakarta, direktorat Jenderal Pembinan

Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1997, h 281

18