102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN TAHU DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA (Studi Kasus di Desa Kanoman, Kalurahan Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali) Skripsi Oleh: Karulina Sabrina K8407034 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN TAHU

DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA

(Studi Kasus di Desa Kanoman, Kalurahan Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak,

Kabupaten Boyolali)

Skripsi

Oleh:

Karulina Sabrina

K8407034

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN TAHU

DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA

(Studi Kasus di Desa Kanoman, Kalurahan Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak,

Kabupaten Boyolali)

Oleh:

Karulina Sabrina

K8407034

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini Telah Disetujui untuk Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 8 Juni 2011

Pembimbing I

Dra. Siti Rochani, M.Pd

NIP. 195402131980032001

Pembimbing II

Drs. MH. Sukarno, M.Pd

NIP. 195106011979031001

Page 4: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari : Senin

Tanggal : 20 Juni 2011

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang

Ketua : Drs. Suparno, M. Si.

Sekretaris : Drs. Slamet Subagya, M. Pd

Anggota I : Dra. Siti Rochani, M. Pd

Anggota II : Drs. MH. Sukarno, M. Pd

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

Page 5: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Karulina Sabrina. K8407034. PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI

KECIL PEMBUATAN TAHU DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA

(Studi Kasus di Desa Kanoman, Kalurahan Gagaksipat, kecamatan

Ngemplak, Kabupaten Boyolali). Skripsi, Surakarta: Fakultas keguruan dan

Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyerapan tenaga kerja di

sektor industri kecil pembuatan tahu, yang dilihat dari (1) pertumbuhan sektor

industri kecil pembuatan tahu di Dukuh Kanoman (2) kontribusi industri kecil

pembuatan tahu bagi penyerapan tenaga kerja di Dukuh Kanoman (3) bagaimana

penyerapan tenaga kerja industri kecil pembuatan tahu di Dukuh Kanoman.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif

dengan studi kasus tunggal terpancang. Sumber data dalam penelitian ini berupa

manusia (informan), peristiwa dan aktivitas, dokumen lain yang menunjang

penelitian, serta studi pustaka. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi,

wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Teknik cuplikan menggunakan

purposive dengan snowball. Untuk mencari validitas data menggunakan

triangulasi sumber (data) dan triangulasi metode. Teknik analisis dengan

menggunakan teknik analisis interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan pertama, pertumbuhan

industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman mengalami pertumbuhan setiap

tahunnya. Industri kecil ini, akan muncul setiap tahun satu atau dua industri kecil.

Industri kecil pembuatan tahu didirikan dengan alasan masyarakat yang

menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua,

kontribusi yang ditawarkan dengan adanya industri kecil pembuatan tahu ini

adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. Dengan industri kecil pembuatan tahu

dapat membuka peluang pekerjaan, sehingga pengangguran dalam masyarakat

dapat berkurang. (b) Memberikan pendapatan dan kesejahteraan karena tenaga

kerja rata-rata mengalami kenaikan 42.8% setiap minggunya. Dari pendapatan

yang diperoleh mereka di sektor industri kecil pembuatan tahu dapat mencukupi

kebutuhan hidup sehari-hari mereka dan keluarganya. Ketiga, penyerapan tenaga

kerja industri kecil pembuatan tahu berasal dari Dukuh Kanoman sendiri dan

berasal dari Dukuh lain. Industri kecil dapat menyerap tenaga kerja karena

angkatan kerja di Dukuh Kanoman produktif mencapai 65.8% dari jumlah

penduduk Kanoman yang berjumlah 1171 jiwa. Sehingga penyerapan lebih bisa

menekan laju pengangguran yang ada dalam masyarakat.

Page 6: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Karulina Sabrina. K8407034. GROWTH SMALL INDUSTRIAL SECTOR IN

ABSORPTION MANPOWER (Case Study in Kanoman Village, Kalurahan

Gagaksipat, Ngemplak District, Boyolali Regency). Thesis, Surakarta: Teacher

Training and Education Faculty. Thesis, Surakarta Sebelas Maret University.

The objective of this research is to know labour absorption in small

industry sector of tahu production, can be seen from (1) the growth of small

industry sector of tahu production in Kanoman village, (2) The contribution of

small industry in tahu production for labor absorption in Kanoman village, (3)

How is labor absorption in small industry of tahu production in Kanoman village.

The research uses descriptive qualitative method by using case study of

singular side. The source of date that is used in this research are informan, event

and activity, documents relate to this research, book study. The techniques of

collecting data are observation, interview, book study and documentation.

Quotation technique uses purposive with snowball. To look for data validity uses

triangulation source and triangulation method. The technique of analyzing data

uses interactive technique.

Based on the result of research, it can be concluded that: (1) the growth of

small industry of tahu production in Kanoman village improve every year. It will

appear every year as many as one until two small industry. It is held by some

reasons: first, the society wants a welfare and increase their income. Second, the

contribution that is offered by small industry of tahu production: (a) the available

of job vacancy. It opens opportunity for labour to enter in sector, so that jobless

decrease in society, (b) give income and welfare because the labour increases

from 42.8 % every week. They get income from small industry of tahu production

to complete their daily need. Third, the labour absorption in small industry of tahu

production comes from Kanoman village and others area. Small industry can

absorpt labour because the rate of labour in Kanoman village is productive. It

reachs 65.8% of population in Kanoman village. The amount of population 1171

persons, so that the absorption is able to face jobless in society.

Page 7: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang

demikian itu sungguh berat kecuali orang- orang yang khusu’

( QS Albaqarah: 45 )

Lakukanlah apa yang bisa engkau perbuat saat ini, dan janganlah engkau

menundanya sampai esok hari.

( Penulis )

Page 8: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, kupersembahkan hasil

karya ini kepada:

1. Bapak ibu, adik-adik dan kakakku yang sangat aku

sayangi

2. Teman-temanku Pendidikan Sosiologi Antropologi

2007 yang selalu mendukungku

3. Agamaku yang menjadi tameng dari perbuatan keji

dan mungkar

4. Almamater

Page 9: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT ,atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya dan kemudahan dalam penyelesaian skripsi ini

untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkangelar sarjana pendidikan.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam

kesempatan ini peneliti ingin mengucapakan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, Dekan Fakulatas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sbelas Maret Surakarta;

2. Drs. H. Syaiful Bachri, M. Pd, ketua jurusan P.IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan;

3. Drs. H. MH. Sukarno, M. Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi

Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas

Maret Surakarta dan sebagai Pembimbing II dalam penelitian;

4. Ibu Dra. Siti Rochani M. Pd, selaku Pembimbing I yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan, arahan dan nasehat dalam penyusunan skripsi ini;

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, hingga terselesaikannya

skripsi ini.

Peneliti menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran

terhadap kekurangan yang ada sangat peneliti harapkan dan peneliti mengucapkan

terima kasih. Peneliti berharap semoga skripsi ini turut memberikan sumbangan

manfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2011

Peneliti

Page 10: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................. i

PENGAJUAN ....................................................................................................... ii

PERSETUJUAN .................................................................................................. iii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

MOTTO ................................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................................ 8

1. Masyarakat Desa ............................................................................................ 8

a. Pengertian Masyarakat ............................................................................... 8

b. Masyarakat Desa ....................................................................................... 12

2. Industri Kecil................................................................................................. 13

a. Pengertian Industri ..................................................................................... 13

Page 11: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

b. Klasifikasi Industri .................................................................................... 14

c. Perkembangan Industri Kecil ..................................................................... 18

3. Tenaga Kerja ................................................................................................... 26

a. Pengertian Tenaga Kerja ............................................................................ 26

b. Macam Tenaga Kerja ................................................................................ 28

4. Kaitan Industri Kecil dalam Penyerapan Tenaga Kerja...................................... 31

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................................ 32

C. Kerangka Berfikir .............................................................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 35

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................. 35

1. Tempat Penelitian .......................................................................................... 35

2. Waktu Penelitian ............................................................................................ 36

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ............................................................................ 36

1. Bentuk Penelitian ............................................................................................ 36

2. Strategi Penelitian ........................................................................................... 38

C. Sumber Data ....................................................................................................... 39

D. Teknik Cuplikan ................................................................................................. 41

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 42

F. Validitas Data ..................................................................................................... 44

G. Analisis Data ...................................................................................................... 46

H. Prosedur Penelitian ............................................................................................. 48

BAB IV SAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA PENELITIAN ...................... 50

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................................................................ 50

1. Keadaan Geografis ....................................................................................... 50

2. Keadaan Monografi ...................................................................................... 51

a. Penduduk menurut umur ............................................................................ 51

b. Penduduk menurut Pekerjaan ..................................................................... 52

B. Deskripsi Masalah Penelitian .............................................................................. 52

1. Pertumbuhan Sektor industri ......................................................................... 54

2. Kontribusi Industri Kecil Pembuatan Tahu ................................................... 59

a. Tersedianya Lapangan Kerja ...................................................................... 59

Page 12: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

b. Memberikan Pendapatan dan Kesejahteraan............................................... 65

3. Penyerapan Tenaga Kerja ............................................................................. 69

C. Temuan studi yang Dihubungkan dengan Kajian teori ......................................... 73

1. Pertumbuhan Sektor Industri pembuatan Tahu ............................................... 73

2. Kontribusi Industri Kecil Pembuatan Tahu ..................................................... 75

a. Tersedianya Lapangan Kerja ...................................................................... 75

b. Memberikan Pendapatan dan Kesejahteraan............................................... 77

3. Penyerapan Tenaga Kerja ............................................................................. 79

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................................ 82

A. Simpulan ............................................................................................................ 82

B. Implikasi ............................................................................................................ 83

C. Saran .................................................................................................................. 84

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 85

LAMPIRAN .......................................................................................................... 88

1. Lampiran 1 ...................................................................................................... 89

2. Lampiran 2 ...................................................................................................... 94

3. Lampiran 3 ...................................................................................................... 129

4. Lampiran 4 ...................................................................................................... 132

5. Lampiran 5 ...................................................................................................... 133

6. Lampiran 6 ...................................................................................................... 134

7. Lampiran 7 ...................................................................................................... 135

8. Lampiran 8 ...................................................................................................... 136

Page 13: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Waktu dan Kegiatan Penelitian .......................................................... 36

Page 14: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

1. Skema 1 Kerangka Berfikir ............................................................................ 34

2. Skema 2 Model Analisis Data Interaktif ......................................................... 48

Page 15: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Interview Guide ............................................................................................. 89

2. Fieldnote ....................................................................................................... 94

3. Foto-foto Penelitian ....................................................................................... 129

4. Surat Permohonan Ijin Menyusun research Kepada rektor UNS ..................... 132

5. Surat permohonan Ijin Menyusun Skripsi....................................................... 133

6. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi Kepada PD I .................................. 134

7. Surat Permohonan Ijin Penelitian Kepada Kepala Desa .................................. 135

8. Surat Keterangan Telah Melaksanakan penelitian........................................... 136

Page 16: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan dalam segala aspek kehidupan telah merubah kehidupan

masyarakat. Karena arus globalisasi perubahan yang terjadi semakin nyata, arus

globalisasi terjadi karena ketergantungan masyarakat dunia saling meningkat.

Didalam perkembangan, sektor ekonomi juga memegang peranan penting dalam

pembangunan. Karena dari sektor ekonomi dapat memberikan kontribusi dan

kstabilan suatu negara, sebagian besar masyarakat menginginkan suatu

perekonomian baik dan stabil.

Salah satu masalah pembangunan yang mendesak untuk dipecahkan oleh

pemerintah negara-negara berkembang adalah bagaimana menciptakan

kesempatan kerja bagi masyarakat, khususnya yang hidup di daerah pedesaan

merupakan mayoritas negara-negara tersebut. Indonesia adalah negara

berkembang dimana pembangunan perekonomian yang intensif sangat penting

dilakukan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan

perekonomian Indonesia diarahkan pada berbagai sektor yang berkontribusi

penting pada peningkatan produksi.

Kemiskinan setiap tahun meningkat, membutuhkan perhatian khusus dan

menjadi sorotan dunia. Untuk meningkatkan kualitas perekonomian yang stabil,

maka banyak perorangan yang mendirikan industri. Pembinaan industri

merupakan usaha jangka panjang untuk merubah struktur ekonomi kearah

ekonomi yang kokoh dan seimbang antara pertanian dan industri. Ini berarti

pembangunan industri akan memperluas lapangan kerja, memeratakan

kesempatan kerja, memeratakan kesempatan berusaha, mempertinggi

pemanfaatan sumberdaya manusia dan mempercepat laju pembangunan

dikawasan industri kecil.

Berbicara masalah kesempatan kerja, tidak lepas dari sektor industri.

Industrialisasi merupakan salah satu tahap perkembangan ekonomi yang dianggap

penting untuk dapat mempercepat kemajuan ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi

1

Page 17: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

merupakan proses perubahan struktur ekonomi dari struktur ekonomi pertanian

atau agraris ke struktur ekonomi industri. Tidak dapat dipungkiri bahwa

industrialisasi memberikan dampak yang positif bagi perekonomian di Indonesia,

dengan kata lain sektor industri muncul menjadi penyumbang nilai tambah yang

dominan dan telah tumbuh pesat mengimbangi laju pertumbuhan sektor pertanian.

Pada tahun 1992, ternyata sektor industri telah menggeser peranan sektor

pertanian dalam pembangunan. Industri telah menyumbang PDB (Produk

Domestik Bruto). Sektor industri secara keseluruhan menyumbang 40% terhadap

PDB, dimana peranan industri manufaktur cukup menonjol karena menyumbang

21% terhadap PDB. Pada tahun yang sama, sumbangan sektor pertanian menurun

drastis hingga tinggal 19% dari PDB (Sumber: BPS 2000). Maka sektor industri

merupakan salah satu sektor yang berpengaruh penting dalam pembangunan dan

perekonomian.

Pentingnya industri, khususnya di negara-negara sedang berkembang

sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial di negara tersebut

seperti tingkat kemiskinan yang tinggi, jumlah pengangguran yang besar terutama

dari golongan masyarakat berpendidikan rendah, ketimpangan distribusi

pendapatan, dan proses pembangunan yang tidak merata antara kota dan desa.

Keberadan industri sangatlah penting bagi kelangsungan perekonomian suatu

negara, termasuk didalamnya industri kecil. Meskipun secara “material” industri

berskala besar lebih menjanjikan berbagai kendala tertentu, namun argumentasi

yang menopang tetap pentingnya pendukungan terhadap keberadaan industri kecil

itu setidaknya adalah suatu “spirit” untuk memeratakan kesempatan berusaha,

baik dari sisi tinjauan sosial, sektoral, ataupun regional. Untuk itu, keberadaan

atau pertumbuhan industri kecil diharapkan dapat memberi suatu kontribusi

positif yang signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah-masalah

tersebut.

Menurut Kenneth James (1993:4) “industri kecil dan menengah sangat

penting pada masing-masing negara, dipandang dari sudut perusahaan dan

kesempatan kerja”. Pengembangan industri berskala kecil akan membantu

mengatasi masalah pengangguran mengingat teknologi yang digunakan adalah

Page 18: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

teknologi padat karya, sehingga bisa memperbesar lapangan kerja dan kesempatan

usaha, yang pada saatnya mendorong pembangunan daerah dan kawasan

pedesaan.

Di Indonesia, hakikat pembinaan dan makna esensial dari industri kecil

tidaklah dapat dipisahkan dari aspek-aspek normatif yang mendasarinya.

Kemakmuran yang menjadi cita-cita dan kehendak politik bagi bangsa Indonesia

adalah kemakmuran bagi masyarakat luas, bukan kemakmuran individu atau

perseorangan. Dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 ayat 1 dan 2,

disebutkan, ayat 1: “perekonomian Indonesia disusun seagai usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dalam ayat 2: “Bumi, air, dan kekayaan

alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dipergunakan untuk

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Sehingga kemakmuran merupakan milik

masyarakat luas Indonesia.

Industri kecil merupakan milik perorangan yang dikelola sendiri oleh

pemiliknya dan dalam skala kecil. Industri kecil juga merupakan hal penting

dalam menyumbang laju pertumbuhan ekonomi dalam masyarakat. Industri kecil

dapat menyerap tenaga kerja walaupun jumlah tenaga kerja yang dimiliki sedikit.

Sehingga dengan adanya industri ini dapat mengurangi pengangguran yang ada di

dalam masyarakat dan menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat sehingga

memiliki potensi sumber daya manusia yang tinggi.

Hasil Sensus Penduduk tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Boyolali

mencapai 931.537 orang. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk per tahun

selama 10 tahun terakhir, yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 0,38%. Jumlah

penduduk yang paling banyak di Kabupaten Boyolali adalah Kecamatan

Ngemplak dengan jumlah penduduk sebanyak 81.138 orang. Jadi sekitar 0.87%

dari penduduk Boyolai. http//www.boyolalikab.go.id/?brt=detail&id=480

Walaupun data statistik menunjukkan kecamatan Ngemplak merupakan

daerah yang paling banyak penduduknya, tetapi daerah ini memiliki potensi

perindustrian yang baik. Salah satu daerah yang memiliki potensi perindustrian

yang besar adalah di Desa Kanoman tepatnya di Kalurahan Gagaksipat,

Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Industri yang dikembangkan di

Page 19: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

daerah ini adalah sub sektor industri kecil yang mengalami suatu pertumbuhan

dalam pengembangannya. Industri kecil paling banyak di daerah ini adalah

bergerak di bidang pembuatan tahu. Desa Kanoman dibagi menjadi dua karena

dipisahkan oleh jalan raya yang cukup besar yakni jalan Embarkasi Donohudan,

tetapi desa ini tetap menjadi satu kesatuan.

Desa Kanoman sendiri, terletak berdekatan dengan Bandara Adi

Soemarmo Solo dan Embarkasi Haji Donohudan serta merupakan bagian dari

pengembangan Solo Raya. Daerah ini berbatasan dengan kota Solo, walaupun

daerah ini termasuk Kabupaten Boyolali, tetapi letaknya jauh dari kota Boyolali

dan lebih dekat dengan kota Solo. Karena letaknya yang cukup strategis,

mengakibatkan sektor industri masuk dengan mudah dan mengalami pertumbuhan

yang pesat. Kanoman merupakan Desa yang sedang mengalami perkembangan

baik dari segi perekonomian dan pembangunan serta termasuk desa ke arah

pengembangan industrialisasi. Desa ini terbagi menjadi 2, yakni Kanoman Etan

dan Kanoman Kulon. Walaupun terbagi menjadi 2, tetapi masih dalam satu

kesatuan desa.

Desa Kanoman terkenal di masyarakat luas merupakan sentra industri

dalam pembuatan tahu dan masyarakatnya sudah dikenal luas dengan kawasan

industri tahu walaupun masih banyak industri-industri lain disana. Jumlah industri

kecil pembuatan tahu ada 20 unit yang masih beroprasi. Selain banyak pabrik

tahu, disana juga banyak para warga masyarakat yang bekerja sebagai pedagang

tahu yang biasanya mereka jual ke pasar-pasar lokal. Biasanya orang-orang yang

membuatkan kedelainya menjadi tahu, berasal dari daerah sekitar dan para warga

masyarakat.

Masyarakat desa Kanoman dulunya banyak yang bekerja pada sektor

pertanian. Tetapi kini sudah banyak yang berpindah ke sektor industri setelah

sektor ini memasuki daerah Kanoman. Dengan adanya pemasukan sektor industri

di daerah ini, maka warga masyarakat mengembangkan industri kecil tahu untuk

penambahan income pendapatan mereka serta memberikan nilai tambah di dalam

perekonomian masyarakat. Dari jumlah total pengahasilan warga masyarakat

setiap bulan, tercatat 42.8% mengalami kenaikan. Pendapatan yang dulu hanya

Page 20: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, kini sudah dapat memenuhi

kebutuhan tambahan lain yang diperlukan.

Dari sektor industri kecil pembuatan tahu ini, dapat memberikan arah

positif bagi warga masyarakat yang tinggal di kawasan industri tersebut. Tingkat

kesejahteraan warga masyarakat semakin meningkat. Dengan mendirikan industri

tahu kecil, mereka mulai mengembangkan usaha, walaupun usaha itu kecil tetapi

dapat memberikan keuntungan besar. Sektor industri tahu di daerah ini semakin

lama semakin berkembang dan masyarakat desa tersebut semakin banyak yang

membuka industri tahu. Kehadiran industri disuatu pemukiman merupakan

pemasukan pengetahuan dan teknologi baru bagi masyarakat. Karena keberadaan

industri pada masyarakat akan merubah suasana lingkungan dalam masyarakat.

Selama industri masuk ke Desa Kanoman, sektor pertanian mulai terdesak

dan semakin sedikit warga bekerja pada sektor ini. Mereka lebih memilih bekerja

di pabrik-pabrik ataupun mendirikan usaha kecil sendiri yang lebih banyak

menguntungkan dan menghasilkan income lebih besar. Karena pengembangan

begitu pesat, industri ini semakin dikembangkan oleh para pemilik industri kecil

sehingga membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan ditambahkan, agar industri

yang dikelola dapat mengalami kemajuan dan tidak mengalami kekurangan tenaga

kerja.

Penduduk Desa Kanoman ada sekitar 1171 jiwa yang tebagi atas laki- laki

529 jiwa, perempuan 642 jiwa serta jumlah Kepala Keluarga ada 187 KK.

Dengan jumlah angkatan kerja sebesar 771 atau 65.8% dari total jumlah

penduduk. Sebagian besar penduduk Kanoman termasuk dalam usia produktif.

Dari jumlah angkatan kerja tersebut, yang bekerja pada sektor pertanian sebesar

125 jiwa atau 16.21%. Ada 263 jiwa sebagai sebagai buruh industri kecil pada

sektor usaha tahu atau 34.11%. 20 orang sebagai pengusaha industri kecil atau

2.59% . Pedagang ada 212 jiwa atau 27.49%. Pegawai sektor formal (PNS,

POLRI,TNI) sebesar 56 jiwa atau 7.26%. Pekerja yang lain ada 95 jiwa atau

12.32%. (Data Desa Kanoman, dalam angka 2010).

Penduduk desa Kanoman yang bekerja pada sektor industri tahu, terbagi

dalam sub-sub bagian. Ada sebagai pemilik usaha pembuatan tahu, para pekerja

Page 21: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

yang berada di industri pembuatan tahu, pedagang tahu, pekerja penggoreng tahu.

Salah satu alasan utama yang melandasi pentingnya berbagai usaha

pengembangan industri kecil adalah potensi alamiahnya besar dalam memberi

andil bagi penyelesaian masalah kesempatan kerja. Sehingga dengan adanya

industri tahu, masyarakat di daerah sekitar turut merasakan hasilnya. Mereka bisa

mendapatkan lapangan pekerjaan baru untuk bekerja. Industri kecil ini, selain

menguntungkan pihak yang memiliki industri juga memberikan lapangan

pekerjaan bagi masyarakat dan dapat menyerap tenaga kerja dalam masyarakat.

Kesejahteraan dalam masyarakatpun dapat terjamin melaui industri kecil

pembuatan tahu ini.

Dari uraian di atas penulis tertarik mengadakan suatu penelitian yang

berjudul “PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN

TAHU DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA” (Studi Kasus di Desa

Kanoman, Kalurahan Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali).

B. Rumasan Masalah

Dari latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pertumbuhan industri yang ada di Desa Kanoman?

2. Bagaimana kontribusi industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman bagi

masyarakat?

3. Bagaimana penyerapan tenaga kerja industri kecil pembuatan tahu di Desa

Kanoman?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang ada, maka tujuannya adalah:

1. Untuk mengetahui pertumbuhan industri di Desa Kanoman.

2. Untuk mengetahui kontribusi industri kecil pembuatan tahu di desa Kanoman

bagi masyarakat.

3. Untuk mengetahui bagaimana penyerapan tenaga kerja industri kecil

pembuatan tahu di Desa Kanoman.

Page 22: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberilkan gambaran tentang

pengembangan industri kecil pembuatan tahu sehingga dapat digunakan

sebagai acuan perencanaan sosial yang mencakup manfaat usaha dan

pengembangan sumber daya manusia terkait dengan industri kecil

pembuatan tahu.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam Pengembangan

industri kecil dan memberikan masukan kepada pemerintah tentang

penyuluhan mengenai cara mengembangkan industri kecil pembuatan

tahu. Cara yang diberikan adalah melalui pemberian penyuluhan kepada

warga masyarakat tentang pengembangan industri kecil pembuatan tahu.

2. Manfaat Teoretis

a. Menambah pengetahuan tentang adanya petumbuhan sektor industri yang

terjadi di daerah pedesaan bagi masyarakat.

b. Menambah wawasan tentang perluasan tenaga kerja melalui industri kecil

pembuatan tahu bagi masyarakat.

c. Dapat dipakai sebagai acuan bagi penelitian-penelitian sejenis untuk tahap

selanjutnya.

Page 23: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Masyarakat Desa

a. Pengertian Masyarakat

Kata masyarakat merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris yaitu

society dan dari bahasa Arab yaitu syaraka yang berarti bergaul, ikut serta, peran

serta. Jadi, masyarakat merupakan kelompok besar manusia yang relative

permanen, serta menganut dan menjunjung tinggi suatu sistem nilai dan

kebudayaan tertentu. Berdasarkan hukum alam, manusia merupakan makhluk

sosial yang selalu hidup dalam kelompok. Hidup bersama dan bermasyarakat

demikian penting bagi manusia, sehingga merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari hakekat manusia itu sendiri.

Menurut Talcott Parson dalam Kamanto Sunarto (2004:54) “masyarakat

suatu sistem sosial yang swasembada (self-subsistent), melebihi masa hidup

individu normal, dan merekrut anggota secara reproduksi biologis serta

melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya”. Untuk lebih khusus,

menurut Munandar (2001:122) “masyarakat disebut pula kesatuan sosial,

mempunyai ikatan- ikatan kasih sayang yang erat”.

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang

yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana

sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada

dalam kelompok tersebut. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah

suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat

adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama

lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu

sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

masyarakat. (http://desa/masyarakat-desa-dan-masyarakat-kota.html)

Community menurut Arthur Hillman dalam Basrowi (2005:36) adalah “A

definition of community must be inclusive enough to take account; of the variety

8

Page 24: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

of both; psysical and social forms which community take”, dengan kata lain

masyarakat sebagai community cukup memperhitungkan dua variasi dari suatu

yang berhubungan dengan kehidupan bersama (antar manusia) dan lingkungan

alam. Ciri community ditekankan pada kehidupan bersama dengan bersandar pada

lokalitas dan derajad hubungan sosial atau sentimen.

Menurut Soerjono Soekanto (2003:149) “istilah community dapat

diterjemahkan sebagai masyarakat setempat, istilah mana menunjuk pada

warga sebuah desa, kota, suku atau bangsa. Apabila anggota-anggota

sesuatu kelompok itu besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa

sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuhi

kepentingan-kepentingan hidup yang utama.”

Jadi, masyarakat adalah sekelompok manusia yang tinggal di dalam suatu

wilayah tertentu dengan batas-batas yang jelas dan yang menjadi faktor utamanya

adalah adanya hubungan yang kuat diantara sesama anggota kelompok

dibandingkan hubungan dengan orang-orang di luar kelompoknya.

Menurut Marion Levy dalam Kamanto Sunarto (2004:54) mengemukakan

empat kriteria yang perlu dipenuhi agar suatu kelompok dapat disebut masyarakat,

yaitu:

1) Kemampuan bertahan melebihi masa hidup seorang individu.

2) Rekruitmen seluruh atau sebagian anggota melebihi reproduksi.

3) Kesetiaan pada suatu “sistem tindakan utama bersama”.

4) Adanya sistem tindakan utama yang bersifat “swasembada”

Masyarakat juga memiliki ciri-ciri. Menurut Abdul Syani dalam Basrowi

(2005:40-41) mengungkapkan bahwa masyarakat ditandai ciri-ciri: a) adanya

interaksi b) ikatan pola tingkah laku yang khas di dalam semua aspek kehidupan

yang bersifat mantap dan kontinyu c) adanya rasa identitas terhadap kelompok,

dimana individu yang bersangkutan menjadi anggota kelompoknya.

Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan untuk menyebut kesatuan

khusus unsur masyarakat, antara lain:

(1) Kategori sosial, adalah kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu

ciri yang bersifat objektif. Contohnya: komunitas.

Page 25: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

(2) Golongan sosial, adalah kesatuan manusia yang ditandai oleh ciri-ciri tertentu

dan memiliki identitas idealisme. Contohnya: golongan pemuda.

(3) Struktur sosial, yaitu susunan masyarakat yang didasarkan pada tipe-tipe

masyarakat. Contohnya: masyarakat desa atau kota, sederhana atau modern.

Soerjono Soekanto (2003:153) “dalam masyarakat yang modern, sering

dibedakan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan”. Antara

masyarakat desa dengan masyarakat kota, memiliki beberapa perbedaan.

Perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian

masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapapun kecilnya

suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Sebaliknyapada masyarakat

bersahaja pengaruh dari kota sama sekali tidak ada.

Tonnies dalam Kamanto Sunarto (2004:129) “membagi masyarakat

menjadi dua, yaitu masyarakat desa (gemeinschaft) dan masyarakat kota

(gesselschaft)”. Masyarakat desa dan masyarakat kota memiliki perbedaan,

perbedaan tersebut mendasar dari keadaan lingkungan, yang mengakibatkan

dampak dari personalitas dan segi-segi kehidupan. Masyarakat desa lebih bersifat

kekeluargaan dan gotong royong di dalamnya dan masih dijunjung tinggi.

Sedangkan masyarakat kota, kehidupannya lebih individualistik dan pemikiran

yang dimiliki lebih realistik.

Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat

dan lebih mendalam daripada hubungan mereka dengan warga masyarakat

pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem

kekeluargaan. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari

pertanian. Golongan orang-orang tua pedesaan umumnya memegang peranan

penting. Orang akan meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-

kesulitan yang dihadapi. Pengendalian sosial masyarakat terasa sangat kuat,

sehingga perkembangan jiwa individu sangat sukar untuk dilaksanakan. Rasa

persatuan erat sekali, yang kemudian saling mengenal dan saling menolong yang

akrab. Apabila ditinjau dari pemerintahan, maka hubungan antara penguasa

dengan rakyat, berlangsung secara tidak resmi. Segala sesuatu didasarkan pada

musyawarah. Wilayah pedesaan merupakan sebuah interaksi dinamis antara

Page 26: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

sistem yang secara struktural terdiri dari lima komponen subsistem yang

menyusun desa. Perilaku interaktif ini dapat memberikan output tertentu sebgai

tujuan sasaran pembinaan pedesaan. Lima komponen yang menyusun desa

menurut Muhammad dalam Yayuk dan Mangku Poernomo ( 1985:23) adalah:

a. Komponen sumberdaya pertanian dan lingkungan hidup.

b. Komponen perekonomian wilayah pedesaan.

c. Komponen kelembagaan sosial pedesaan.

d. Komponen Sumber daya manusia.

e. Komponen Sarana dan Prasarana fisik.

Masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat kota yang

tidak tentu jumlah penduduknya. Ciri utama masyarakat kota:

1) Kehidupan beragama berkurang dibanding dengan kehidupan agama di desa.

Masyarakat kota karena kesibukan dalam menjalani aktivitas kerja, biasanya

dalam bidang religi akan semakin ditinggalkan karena kehidupan kota yang

metropolis.

2) Orang kota umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung

pada orang lain.

3) Pembagian kerja di antara warga kota juga lebih tegas dan punya batas-batas

nyata.

4) Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan, juga lebih banyak

di peroleh warga kota dari pada warga desa, karena sistem pembagia kerja

yang tegas.

5) Jalan pikiran yang rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan,

menyebabkan interaksi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada

faktor pribadi.

6) Jalan kehidupan yang cepat di kota, menyebabkan pentingnya faktor waktu,

sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting, untuk dapat mengejar

kebutuhan hidup.

7) Perubahan sosial tampak dengan nyata di kota, karena kota biasanya terbuka

dalam menerima pengaruh luar. (Soerjono Soekanto, 2003:153-157)

Page 27: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

b. Masyarakat Desa

Dalam penelitian ini, akan banyak membahas tentang masyarakat desa,

karena kajian utama penelitian ini di daerah pedesaan. Desa bisa diidentikkan

dengan kehidupan yang masih menggantungkan hidup pada sektor pertanian.

Seiring dengan perkembangan dan arus globalisasi, maka desa menjadi

berkembang.

Sebelum membahas lebih jauh masyarakat desa, berikut akan diuraikan

pengertian desa. Desa sendiri berasal dari bahasa India yakni swadesi yang berarti

tempat asal, tempat tinggal, negeri asal atau tanah leluhur yang merujuk pada satu

kesatuan hidup, dengan satu kesatuan norma, serta memiliki batas yang jelas.

Menurut Munandar (2001:130) pengertian masyarakat desa adalah:

Masyarakat desa adalah suatu persekutuan hidup permanen pada suatu

tempat, kampung, babakan, dengan sifat yang khas, yaitu: (a)

kekeluargaan, (b) adanya kolektivitas, (c) ada kesatuan ekonomis yang

memenuhi kebutuhannya sendiri. Jadi, masyarakat desa adalah suatu

sistem sosial yang menempati suatu wilayah yang memiliki sifat

kekerabatan yang sangat kental”.

Selain itu, pedesaan memiliki ciri-ciri umum pedesaan. Seorang ahli

Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat desa sebagai masyarakat

tradisional (Gemeinschaft) yang mengenal ciri-ciri sebagai berikut :

a. Afektifitas ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta ,

kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan

tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang diderita

orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.

b. Orientasi kolektif sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu

mereka mementingkan kebersamaan, tidak suka menonjolkan diri, tidak

suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya semua harus

memperlihatkan keseragaman persamaan.

c. Partikularisme pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya

dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu.

Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya yang hanya

berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)

d. Askripsi yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak

diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan

suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawanya

prestasi).

e. Kekabaran (diffuseness). Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam

hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang dinyatakan eksplisit.

Page 28: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan

sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada

desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.

(http://masyarakat desa/masyarakat-desa-dan-masyarakat-kota.html)

Ciri-ciri masyarakat desa tersebut, tidak semua masih bertahan sampai saat

ini. Karena adanya perubahan dalam segala bidang kehidupan, masyarakat juga

mulai mengalami perkembangan. Mata pencaharian masyarakat yang semula

hanya identik dengan pertanian dan peternakan, mengalami perkembangan.

Setelah sektor industri memasuki desa, dalam mata pencaharian masyarakat mulai

beragam. Walaupun pertanian masih merupakan sektor utama bagi mereka

mencari nafkah.

Pada umumnya masyarakat desa dalam kehidupan sehari- hari masih patuh

pada tradisi dan adat istiadat yang dianut turun temurun. Bukan berarti tradisi dan

adat istiadat yang dianut semuanya tidak menunjang usaha pembangunan,

sebagian justru dibutuhkan dan berguna dalam proses pembangunan. Desa juga

memiliki karakteristik tersendiri, masyarakat desa disatukan oleh ideologi atau

persamaan cita-cita dan perasaan kebersamaan. Istilah yang dipakai dalam

sosiologi untuk mendefinisikannya adalah community sentiment atau sentimen

kelompok yang dibedakan dalam tiga unsur yakni seperasaan, sepenanggungan,

dan saling memerlukan. Seperasaan adalah sikap individu yang selalu

menyelaraskan kepentingannnya dengan kelompok, sehingga kepentingan

kelompok merupakan manifestasi kepentingannya. Sepenanggungan merupakan

perasaan bahwa individu adalah anggota kelompok dimana ia mempunyai

tanggung jawab yang pasti dalam kelompoknya. Sementara saling memerlukan

adalah kesadaran bahwa tergantung dan memerlukan kelompok itu dalam

menyokong kehidupannya.

B. Pertumbuhan Industri Kecil

a. Pengertian Industri

Dalam perkembangan yang terjadi saat ini serta perubahan yang terjadi,

sektor industri telah memegang peranan penting dalam masyarakat. Sektor

industri telah menciptakan barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan

Page 29: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

masyarakat yang semakin kompleks dan beragam. Sektor industri telah memasuki

ranah pedesaan karena sebagian besar masyarakat pedesaan merupakan para

pencari kerja dan penyumbang tenaga kerja terbesar. Masyarakat yang semula

bekerja dari sektor pertanian, kini berubah bekerja ke sektor indusri. Karena

dengan sektor industri, bagi masyarakat lebih menguntungkan dan menghasilkan

pendapatan tercepat.

Menurut Dumairy (1997:227), “industri merupakan suatu sektor ekonomi

yang di dalamnya terdapat kegiatan produktif yang mengolah bahan mentah

menjadi barang jadi atau barang setengah jadi”. Pengertian industri juga meliputi

semua perusahaan yang mempunyai kegiatan tertentu dalam mengubah secara

mekanik atau secara kimia bahan-bahan organis sehingga menjadi hasil baru.

Menurut Nurimansjah Hasibuan (1993:3) secara makro, pengertian

industri adalah:

Kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang

yang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat saling

mengganti yang sangat erat. Namun demikian, dari segi pembentukan

pendapatan, yakni cenderung bersifat makro, industri adalah kegiatan

ekonomi yang menciptakan nilai tambah.

Jadi, dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan, industri adalah suatu

usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi

barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.

b. Klasifikasi Industri

Industri dapat digolongkan berdasarkan beberapa sudut tinjauan atau

pendekatan. Menurut Dumairy (1997:232), “industri digolongkan antara lain

berdasarkan kelompok komoditas, berdasarkan skala usaha, dan berdasarkan

hubungan arus produknya”. Penggolongan yang paling universal adalah

berdasarkan “baku internasional klasifikasi industri” (international standard of

industrial classification, ISIC). Penggolongan menurut ISIC ini didasarkan atas

pendekatan kelompok komoditas yang secara garis besar dibedakan menjadi 9

golongan, yaitu: (a) industri makanan, minuman, dan tembakau (b) industri tekstil,

pakaian jadi, dan kulit (c) industri kayu dan barang-barang dari kayu, termasuk

Page 30: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

perabot rumah tangga (d) industri kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan

dan penerbitan (e) industri kimia dan barang-barang dari kimia, minyak bumi,

batu bara, karet dan plastik (f) industri barang galian bukan logam, kecuali

minyak bumi, dan batu bara (g) industri logam dasar (h) industri barang dari

logam, mesin dan peralatannya (i) industri pengolahan lainnya.

Untuk keperluan perencanaan anggaran negara dan analisis pembangunan,

pemerintah membagi sektor industri pengolahan menjadi tiga sub sektor yaitu:

1) Subsektor industri pengolahan non migas

2) Sub sektor pengilangan minyak bumi

3) Sub sektor pengolahan gas alam cair

Sedangkan untuk keperluan pengembangan sektor industri sendiri, serta

berkaitan dengan administrasi Departemen Perindustrian dan Perdagangan,

industri di Indonesia digolong- golongkan berdasarkan hubungan arus produknya

menjadi:

1) Industri hulu, yang terdiri atas:

(a) Industri kimia dasar

(b) Industri mesin, logam dasar dan elektronika

2) Industri hilir, yang terdiri atas:

(a) Aneka industri

(b) Industri kecil

Subsektor industri penggolongan non migas merupakan kegiatan industri

yang merubah bentuk baik secara mekanis maupun kimiawi dari bahan organik

atau anorganik menjadi produk baru yang lebih tinggi mutunya. proses tersebut

dapat dilakukan dengan mesin atau tangan, baik dibuat di pabrik atau dibuat di

rumah tangga, termasuk perakitan bagian-bagian suku cadang barang-barang

industri di pabrik seperti perakitan mobil dan elektronik. Untuk subsektor

pengilangan minyak bumi merupakan semua hasil pengilangan minyak yang

dihasilakan oleh perusahaan pengilangan minyak. Biasanya kilangan minyak

tersebut berasal dari bahan-bahan organik yang berada di perut bumi selama

berjuta-juta tahun yang lalu. Sedangkan untuk subsektor pengolahan gas alam

Page 31: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

cair, merupakan semua hasil dari gas bumi yang di kelola oleh perusahaan gas

alam cair sehingga dapat dihasilkan gas alam cair yang berkualitas baik.

Industri Hulu merupakan inustri yang hanya mengolah bahan mentah

menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan

baku untuk kegiatan industri yang lain. Industri hulu terbagi menjadi dua bagian

yaitu: a) Industri Kimia Dasar yakni merupakan industri yang memerlukan modal

yang besar, keahlian yang tinggi, dan menerapkan teknologi maju. b) Industri

mesin logam dasar dan elektronika merupakan industri yang mengolah bahan

mentah logam menjadi mesin-mesin berat dan rekayasa mesin perakitan.

Industri hilir merupakan industri yang mengolah barang setengah jadi

menjadi barang jadi, yang bisa langsung dinikmati oleh para konsumen. Industri

ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a) Aneka Idustri dimana industri ini

merupakan industri yang tujuannya menghasilkan barang-barang kebutuhan

sehari-hari. b) Industri Kecil, merupakan industri yang bergerak dengan jumlah

pekerja sedikit dan dengan menggunakan teknologi yang sederhana.

Penggolongan industri dengan pendekatan besar kecilnya skala usaha

dilakukan oleh beberapa lembaga, dengan kriteria yang berbeda. Biro Pusat

Statistik membedakan skala industri menjadi empat lapisan berdasarkan jumlah

tenaga kerja per unit usaha, yaitu:

(a) Perusahaan/ industri besar jika mempekerjakan 100 orang atau lebih.

(b) Perusahaan/ industri sedang jika mempekerjakan 20 sampai 99 orang.

(c) Perusahaan/ industri kecil jika mempekerjakan 5 sampai 19 orang.

(d) Industri kerajiinan rumah tangga jika mempekerjakan < 5 orang (termasuk

tenaga kerja yang tidak dibayar)

Menurut Djoko Santoso (2008:6), klasifikasi industri dapat dibedakan

berdasarkan atas: a) hubungan vertikal, b) hubungan horizontal, c) skala

usahanya, d) tingkat jenis produksinya.

Klasifikasi industri berdasarkan hubungan vertikal terdiri dari industri hulu

dan industri hilir. Industri hulu dapat digunakan oleh perusahaan lain. Misalnya,

perusahaan yang membuat bata, genteng, kayu (papan dan balok). Sedangkan

industri hilir adalah kelompok perusahaan yang menggunakan produk perusahaan

Page 32: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

lain sebagai bahan baku untuk kemudian diproses menjadi barang setengah jadi

atau barang jadi.

Klasifikasi industri berdasarkan hubungan horizontal maksudnya adalah

peninjauan atas dasar hubungan sejajar atas produk yang dihasilkan masing-

masing perusahaan.

Klasifikasi industri atas dasar skala usahanya ditentukan oleh besar

kecilnya modal yang ditanamkan, sehingga klasifikasinya dapat dibagi menjadi

industri skala usaha kecil, industri skala usaha menengah, dan industri skala usaha

besar.

Klasifikasi industri atas tingkat jenis produksinya digolongkan menurut

tingkatan jenis produksinya, yaitu industri ringan, industri menengah, dan industri

berat.

Industri semakin lama semakin mengalami perkembangan begitu pula

industri yang ada di desa. Perkembangan ini terjadi dikarenakan masuknya sektor

industri ini menambah pendapatan dalam pemasukan masyarakat desa. Banyak

masyarakat desa yang mulai beralih untuk melakukan perubahan dari mata

pencaharian sebagi petani, berubah ke sektor industri. Karena bagi mereka dari

sektor industri ini dapat menghasilkan pendapatan income yang cepat

dibandingkan dengan sektor pertanian yang waktu panen terkadang sampai 3

bulan. Sehingga pendapatan mereka kurang menentu. Setelah ada industri, mereka

mulai beralih untuk mencari pendapatan dengan cara lain. Selain pendapatan atau

upah yang didapat tidak 3 bulan sekali, mereka juga dapat membuka peluang

kerja bagi masyarakat di daerah sekitarnya.

Industri juga memberikan manfaat yang lain. Menurut Irsan Azhari Saleh

(1986:5) manfaat industri adalah sebagai berikut:

a) Terpenuhinya kebutuhan masyarakat, baik itu sandang, pangan, dan papan,

b) terciptanya lapangan kerja baru, semakin banyak jumlah industri yang

dibangun maka banyak pula tenaga kerja yang diserap terutama pada

industri padat karya,

c) dapat meningkatkan pendapatan perkapita,

d) dapat ikut serta mendukung pembangunan nasional di bidang ekonomi

terutama sektor industri.

Page 33: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Jadi, industri memberikan manfaat yang sangat besar bagi perekonomian

di suatu negara. Serta dari sektor ini, pembukaan lapangan pekerjaan di

masyarakat dapat merata dan pengurangan pengangguran dapat teratasi dengan

baik.

c. Perkembangan Industri Kecil

Salah satu bentuk industri adalah industri kecil. Industri kecil memberikan

pengaruh juga dalam perekonomian di suatu negara, selain industri besar. Industri

kecil juga memberikan pengaruh dalam hal ketenagakerjaan. Selain dapat

menyerap tenaga kerja, juga dapat mengurangi pengangguran dalam masyarakat.

Sebelum lebih jauh membahas tentang industri kecil, terlebih dahulu dapat

dikemukakan beberapa pengertian industri kecil.

Menurut UU No. 9 Tahun 1995, “Industri kecil merupakan usaha kecil

yang kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria

kekayaan bersih ataupun hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana

diatur dalam undang-undang”. Menurut Irzan Azhari Saleh (1986:4),” industri

kecil merupakan unit usaha industri yang mempekerjakan antara 5 sampai dengan

19 orang tenag kerja”. Biro Pusat Statistik memberikan batasan tentang industri

kecil adalah suatu usaha atau badan usaha yang menggunakan tenaga kerja

umumnya sampai 19 orang, kecuali untuk bidang kegiatan, usaha tertentu, dan

menggunakan tenaga penggerak 20 tenaga ke bawah.

http://www.scribd.com/doc/56156211/10/Pengertian-Industri-Kecil-dan-Kerajinan

Jadi, industri kecil adalah suatu kegiatan mengolah bahan mentah menjadi

barang jadi yang biasanya dalam lingkup kecil hasilnya dan biasanya dikelola

oleh keluarga. Industri kecil juga merupakan bagian dari sektor informal, karena

memiliki ciri-ciri pokok yang sama dengan sektor informal.

1) Mudah dimasuki oleh siapapun.

2) Menggunakan sumberdaya setempat.

3) Usahanya umumnya dimiliki keluarga.

4) Beroprasi dalam skala kecil-kecilan.

5) Bersifat padat karya dan menggunakan teknologi yang sudah disesuaikan

dengan kondisi setempat.

6) Tidak menuntut keterampilan yang berasal dari pendidikan formal.

Page 34: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

7) Pasar yang dihadapi tidak diatur oleh pemerintah dan sangat kompetitif.

(Djuhari Wirakartakusumah,1999:93).

Dari beberapa definisi di atas, secara umum terdapat kesamaan sifat dan

karakter tentang industri kecil, antara lain memiliki modal kecil, usaha dimiliki

pribadi, menggunakan teknologi sederhana, serta tenaga kerja relatif sedikit.

Karena itu industri kecil sangat cocok dikembangkan di pedesaan, sifat industri di

pedesaan biasanya mendekati informal, yaitu menunjukkan indikasi yang kurang

stabil, modal relatif kecil, pemasaran terbatas, menyerap tenaga kerja relatif

sedikit dan bersifat sementara.

Dalam perkembangannya, indutri kecil tetap mengalami kemajuan serta

tidak mengalami kematian ataupun hilang dalam ranah perindustrian dan

perekonomian, dikarenakan ada beberapa alasan:

1) Sebagian besar populasi industri kecil berlokasi di daerah pedesaan, sehingga

bila dikaitkan dengan kenyataan tenaga kerja yang semakin meningkat serta

luas tanah garapan pertanian yang relatif berkurang, industri kecil merupakan

jalan keluar.

2) Beberapa jenis kegiatan industri kecil banyak yang menggunakan bahan baku

dari sumber-sumber dilingkungan terdekat telah menyebabkan biaya produksi

dapat ditekan rendah.

3) Harga jual yang relatif murah serta tingkat pendapatan kelompok “bawah”

yang rendah merupakan suatu “kondisi berjawab” tersendiri yang memberi

peluang bagi industri kecil untuk tetap bertahan.

4) Tetap adanya permintaan terhadap beberapa jenis komoditi yang tidak

diproduksi (misal batik tulis, anyaman dan sebagainya) juga merupakan salah

satu apek pendukung yang kuat.

Karena berbagai alasan yang dikemukakan, industri kecil mulai banyak

dikembangkan di masyarakat, khususnya di daerah pedesaan yang semakin lama

lahan pertanian yang ada terdesak oleh pembangunan pemukiman-pemukiman

serta menjadi daerah yang padat. Sehingga industri kecil ini merupakan alternatif

lain dalam membuka lapangan kerja baru.

Page 35: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Industri kecil sekarang mulai dikembangkan seiring dengan kebutuhan

pasar yang semakin meningkat. Industri kecil yang terletak di desa, memberikan

pemasukan dalam pendapatan warga. Sehingga banyak warga desa yang beralih

membuka industri kecil. Industri juga memberikan manfaat bagi masyarakat,

seperti yang diungkapkan Mubyarto (1985:216), “industri kecil dan rumah tangga

memberi tambahan pendapatan bagi pekerja/kepala keluarga dan juga anggota

keluarga lainnya”. Jadi, industri kecil sangat berpengaruh bagi kesejahteraan

masyarakat.

Selain itu, dengan membuka industri kecil ini, dirasa masyarakat dapat

meningkatkan kesejahteraan dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru.

Menurut Irzan Azhary (1986:5), “dengan adanya pengembangan industri ada

beberapa manfaat yang didapatkan antara lain yaitu terciptanya lapangan kerja

baru, semakin banyak jumlah industri yang dibangun maka banyak pula tenaga

kerja yang diserap terutama pada industri padat karya”.

Sehubungan dengan di atas Sri Susilo dalam Maryatmo dan Sri Susilo

(1996:4) mengungkapkan, “kontribusi industri kecil dalam perekonomian secara

makro cukup berarti. Sumbangan tersebut terutama dari segi penyerapan tenaga

kerja. Disamping itu mereka juga memberikan kontribusi dalam penciptaan nilai

tambah dan devisa ekspor non-migas meskipun nilainya relatif kecil”. Sehingga

industri kecil memberikan manfaat bagi penyerapan tenaga kerja dan menciptakan

nilai tambah bagi devisa negara.

Industri yang terdapat di daerah pedesaan macam ragamnya. Dalam

pengembagannya, industri kecil Menurut Irsan Azhary (1986:50-51),

“berdasarkan eksistensi dinamisnya dapat dibagi dalam tiga kelompok kategori,

yakni: industri lokal, industri-sentra, serta industri-mandiri”.

Pertama, industri lokal, merupakan kelompok jenis industri yang

menggantungkan kelangsungan hidupnya kepada pasar setempat yang terbatas,

serta relatif terbesar dari segi lokasinya. Skala usahanya umumnya sangat kecil

serta umumnya menggunakan sarana transportasi sederhana. Pemasaran hasil

produksinya ditangani sendiri, maka industri lokal ini kurang menggunakan

pedagang perantara.

Page 36: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Hal menarik yang dapat dikemukakan dari industri-lokal ini adalah bahwa

sebagian besar dintaranya merupakan usaha kerajinan rumah tangga yang

sebagian besar diantaranya dikerjakan oleh anggota keluarga. Ada gejala bahwa

industri lokal ini lebih merupakan aktivitas sambilan atau musiman, dengan

berpangkal tolak dri “kultur tani” yang secara tradisional memang berpengaruh

terhadap berbagai kegiatan perekonomian Indonesia pada umumnya.

Kedua, industri sentra, merupakan kelompok jenis industri yang yang dari

segi satuan usaha mempunyai skala kecil, tetapi membentuk suatu

pengelompokan atau kawasan produksi yang terdiri dari kumpulan unit usaha

yang menghasilkan barang sejenis. Target pemasaran dari industri ini, umumnya

menjangkau pasar yang lebih luas daripada kategori yang pertama, sehingga

peranan pedagang perantara menjadi cukup menonjol.

Mengenai industri sentra, ada indikasi bahwa pertumbuhannya sangat

dipengaruhi oleh terkonsentrasinya bahan mentah bagi suatu produksi di daerah-

daerah tertentu, dalam hal ini berperan sebagai penarik (pull factor) bagi

terciptanya suatu sentra industri kecil dari jenis produk yang bersangkutan.

Sementara keahlian dan ketrampilan tertentu yang memang (atas dasar bakat,

kultur, dan berbagai alasan lainnya) telah dipunyai kelompok masyarakat di suatu

daerah sebaliknya mengambil peran sebagai pendorong (push factor) bagi

terciptanya sentra-sentra industri kecil.

Ketiga, industri mandiri, merupakan kelompok jenis industri yang masih

mempunyai sifat-sifat industri kecil, namun telah berkemampuan mengdaptasi

kemapuan teknologi produksi yang cukup canggih. Pemasaran hasil produksi

kelompok ini relatif tidak tergantung kepada peranan pedagang perantara.

Dimaksudkan dengan sifat-sifat industri kecil yang masih dipunyai oleh kelompok

industri ini, adalah skala unit-usaha yang relatif kecil dari penggunaan sistem

manajemen yang boleh dikatakan cukup. Pada dasarnya kelompok industri

mandiri ini tidaklah sepenuhnya sebagai bagian dari industri kecil, mengingat

kemampuannya yang tergolong tinggi dalam mengakomodasi berbagai aspek

modernitas. Atas dasar skala penyerapan tenaga kerja, kelompok ini termasuk

bagian dari subsektor industri kecil.

Page 37: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Perkembangan industri kecil adalah salah satu prasyarat dari tercapainya

suatu stabilitas politik suatu negara karena kemampuannya memperkecil jumlah

penganggur baik yang tinggal di daerah pedesaan maupun di daerah perkotaan

(Kenneth James, 1993:24). Macetnya perkembangan industri kecil sebaliknya

akan menimbulkan situasi politik yang rawan karena banyaknya pengangguran

yang ada dalam masyarakat. Kehadiran industri kecil di desa-desa memberikan

manfaat sosial yang besar bagi masyarakat. Menurut Irsan Azhary Saleh (1986:5),

manfaat yang diberikan oleh industri kecil sebagai berikut:

a. Industri kecil dapat memberikan kesempatan berusaha yang luas dengan

pembiayaan yang relatif murah.

b. Industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan dan mobilisasi

tabungan domestik.

c. Industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri

besar dan sedang, karena industri kecil menghasilkan produk yang relatif

murah dan sederhana, yang biasanya tidak dihasilkan oleh idustri besar

dan sedang. Lokasi industri kecil yang tersebar pada gilirannya telah

menyebabkan biaya transportasi menjadi minim, sehingga dengan

demikian akan memungkinkan barang-barang hasil produksi dapat sampai

ke tangan konsumen secara cepat, mudah dan murah.

Dari manfaat industri kecil tersebut dapat dijelaskan kembali, walaupun

usaha yang dilakukan oleh industri kecil relatif kecil dan terbatas, namun industri

kecil ini memberikan andil yang besar dalam menyumbang devisa negara.

Pergerakan tabungan domestik semakin baik, sehingga industri kecil yang

dijalankan dapat mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Selain itu, industri

kecil juga memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Pendapatan

perkapita yang dimiliki masyarakat juga semakin meningkat. Hal ini terjadi

karena masyarakat yang tidak bekerja terserap dalam sektor industri kecil. Dengan

demikian menunjukkan peluang yang besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari dan dapat pula memenuhi kebutuhan tambahan yang lain. Pada akhirnya

penciptaan lapangan pekerjaan merupakan jawaban dari masalah keterbatasan

lapangan pekerjaan yang ada pada dewasa ini khususnya di daerah pedesaan

karena semakin lama berkurangnya kegiatan di sektor pertanian.

Page 38: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Dalam perkembangannya, industri kecil seringkali menghadapi kendala.

Berbagai kendala tersebut merupakan hal yang seringkali dihadapi oleh industri

kecil. Kendala yang sering dihadapi industri kecil baik kendala internal maupun

kendala eksternal. Menurut Maryatmo dan Sri Susilo (1996:3), “Kendala internal

terutama berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia. Karena keterbatasan

sumberdaya tersebut maka mereka kurang mampu memanfaatkan peluang yang

ada, baik akses pasar, akses terhadap sumber pembiayaan dan akses terhadap

teknologi. Sedangkan kendala eksternal berkaitan dengan ilkim usaha yang

kurang kondusif terhadap perkembangan industri kecil. Selama ini terkesan

berbagai kebijaksanan berpihak pada sektor usaha besar. Sehingga berbagai

fasilitas yang disediakan oleh pemerintah sebagian besar dinikmati oleh industri

besar”.

Dengan berbagai kendala yang dihadapi oleh industri kecil tersebut, maka

perlu ada pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun pihak swasta untuk

menanggulanginya. Alternatif yang digunakan adalah:

1) Pola keterkaitan dan kemitraan. Pola ini pada dasarnya berusaha

mengkaitkan industri kecil dan industri besar. Industri kecil diharapkan

bisa menjadi pemasok sektor hulu maupun menjadi sektor hilir dari

kegiatan industri besar. Karena kebanyakan dari sektor industri kecil

berasal dari daerah pedesaan, maka perlu adanya keadaan saling kerjasama

pila antara desa dan kota. Serta peningkatan kerjasama, seperti yang

diungkapkan oleh Robert E. Evenson dalam jurnal internasional:

“Few typical industrial district most of the activities along the value chain

have traditionally been locally undertaken and competitiveness of

producers has mainly come from intra-cluster vertical and horizontal

relationships generating collective efficiency, namely increasing returns

from incidental economies of agglomeration and active co-operation

(Rabellotti, 1997; Schmitz, 1995 and 1999)”. www.international

journal.com

Dengan kata lain, sebagian besar rantai industri telah dilakukan secara

tradisional di daerah lokal dan daya saing produsen berasal dari hubungan

vertikal dan horisontal intra cluster yang menghasilkan efesiensi kolektif,

Page 39: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

yaitu keuntungan meningkatkan ekonomi dari aglomerasi dan insidental

kerjasama aktif. Meskipun pola kemitraan cukup berkembang di

Indonesia, namun tampaknya banyak pula yang gagal. Kegagalan tersebut

pada umumnya disebabkan oleh tidak terpenuhinya prinsip yang

mendasari kemitraan yaitu saling membutuhkan.

2) Menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk tumbuh dan

berkembangnya industri kecil. Kondisi tersebut dapat diciptakan dengan

memberikan kesempatan yang lebih besar kepada industri kecil untuk

akses terhadap pasar, akses terhadap sumber pembiayaan, dan akses

terhadap teknologi.

3) Peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Usaha tersebut dapat dilakukan

melalui diklat untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan

kewirausahaan.

Industri kecil di berbagai daerah mempunyai karakteristik yang tidak

sama, meskipun secara umum memiliki karakteristik industri tidak berbeda.

Untuk itu perlu disusun tipologi usaha kecil dan berbagai tipe-tipe yang dimiliki

usaha kecil. Dengan demikian, akan diperoleh pendekatan yang tepat untuk

mengembangkan industri kecil.

Industri yang ada di daerah pedesaan pada mulanya merupakan bentuk

kerajinan rumah tangga maupun industri kecil. Kegiatan dalam perindustrian kecil

di pedesaan semakin lama semakin berkembang dan mengalami pertumbuhan.

Tindakan dalam mengembangkan industri kecil merupakan keputusan yang

diambil sendiri dan merupakan seuah tindakan sosial. Tindakan sosial merupakan

sebuah paradigma yang dikemukakan oleh Weber. Pemikirannya mengenai

konsep verstehen (pemahaman subyektif) sebagai metode untuk memperoleh

pemahan yang valid mengenai arti-arti subyektif tindakan sosial. Sosiologi harus

menganalisa perilaku aktual manusia individual menurut orientasi subyektif

mereka sendiri. Konsep rasionalitas merupakan kunci bagi suatu analisa obyektif

mengenai arti-arti subyektif dan juga merupakan dasar perbandingan mengenai

jenis-jenis tindakan sosial yang berbeda. Dalam hal ini, aktor sangat berperan

Page 40: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

penting dalam melakukan tindakan sosial. Aktor dalam hal ini adalah masyarakat

itu sendiri.

Pada dasarnya manusia adalah aktor yang bersifat aktif dan kreatif dari

sebuah realitas sosialnya dimana keputusan berada pada diri mereka sendiri.

Manusia bebas melakukan tindakan yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan

tertentu. Sejalan dengan hal itu Hinkle dalam Ritzer menjelaskan bahwa:

“manusia adalah aktor yang kreatif dari realitas sosialnya. Manusia adalah

aktif dan kreatif. Tindakan manusia muncul dari kesadarannya sendiri dari

subyek dan dari situasi eksternal dalam posisinya sebagai obyek. Sebagai

subyek, manusia bertindak atau berperilaku untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu. Jadi, tindakan manusia bukan tanpa tujuan. Dalam bertindak

manusia menggunakan cara, teknik, prosedur, metode perangkat yang

berpikiran cocok untuk mencapai tujuan tersebut. Manusia memilih,

menilai dan mengevaluasi terhadap tindakan yang akan, sedang dan telah

dilakukannya.”(Douglas George Ritzer, 2004:43-46)

Metode pemahaman yang diajukan Weber bukan hanya bersifat pemberian

penjelasan kausal saja terhadap tindakan sosial manusia seperti penjelasan dalam

ilmu alam. Atas dasar rasionalitas tindakan sosial, Weber membedakannya dalam

empat tipe. Keempat tipe tindakan tersebut adalah:

a) Rasionalitas instrumental (Zwerk rational)

Merupakan tingkat rasionalitas yang paling tinggi meliputi pertimbangan

dan pilihan yang sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan

alat yang dipergunakan untuk mencapainya.

b) Rasionalitas yang berorientasi nilai (Wertrational Action)

Dalam tindakan tipe ini alat-alat hanya merupakan obyek pertimbangan

dan perhitungan yang sadar, tujuan-tujuannya sudah ada dalam

hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut atau

merupakan nilai akhir baginya.

c) Tindakan tradisional (Traditional Action)

Tindakan tradisonal merupakan tipe tindakan sosial yang bersifat non

rasional. Kalau seseorang individu memperlihatkan perilaku karena

kebiasaan, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan.

d) Tindakan afektif (Affectual Action)

Tipe tindakan ini ditandai oleh dominasi perasaan atau emosi tanpa

refleksi intelektual atau perencanaan yang sadar. (Doyle Paul

Johnson,1986:220-221)

Dari keempat tindakan sosial, maka dapat diambil kesimpulan sementara

tindakan sosial yang dilakukan oleh masyarakat pelaku kegiatan industri kecil di

Page 41: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

pedesaan termasuk dalam tindakan Zwerk Rational dimana tindakan ini aktor

tidak hanya sekedar menilai cara yang baik untuk mencapai tujuannya tetapi juga

menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Tindakan masyarakat dalam melakukan

kegiatan industri dan mengembangkan kegiatan industri kecil didasarkan pada

keadaan untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi terbatasnya lapangan

kerja, selain itu juga motivasi mereka untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka

guna mencapai kesejahteraan hidup.

3.Tenaga Kerja

a. Pengertian Tenaga Kerja

Kemiskinan merupakan bencana yang menimpa umat manusia, lebih–lebih

lagi dalam negara berkembang. Demikian pula Indonesia, kemiskinan dan

pengangguran merupakan masalah utama sejak jaman penjajahan. Disamping itu

banyak negara berkembang mempunyai penduduk yang besar dan padat.

Penduduk banyak tidak menjadi beban saja, akan tetapi juga merupakan modal

yang besar dan kuat bagi pembangunan.

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya alam

melimpah. potensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia juga beraneka ragam

dan dapat dikembangkan. Untuk mengembangkan sumberdaya manusia

berpotensi, maka penyerapan tenaga kerja untuk aktivitas produksi sangatlah

diperlukan.

Biasanya pembicaraan tentang pembangunan sumber daya manusia dalam

literatur ilmu ekonomi dan ilmu administrasi, yang dilakukan dalam konteks

pembangunan, memandang manusia sebagai salah satu faktor produksi di luar

sumber daya alam, modal teknologi, dan kelembagaan. Pembangunan sumber

daya manusia dalam konteks ilmu-ilmu tersebut diartikan secara umum sebagai

upaya-upaya untuk meningkatkan daya produksi manusia. Manusia yang berdaya

produksi tinggi disebut sebagai manusia yang berkualitas.

Perluasan tenaga kerja dan penggunaan tenaga kerja yang penuh, produktif

dan memberikan imbalan dan penghargaan yang layak mempunyai peranan yang

menentukan bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial jangka panjang. Tenaga kerja

Page 42: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

bukan hanya penting sebagi subjek yang melakukan segala kegiatan

pembangunan. Akan tetapi juga penting karena pendapatan yang mereka peroleh

dari pekerjaan akan memberikan daya beli kepada masyarakat dan seterusnya

memberikan permintaan efektif mengenai barang dan jasa yang dihasilkan dalam

pembangunan.

Sektor industri yang mengalami peningkatan, membuat angkatan kerja

yang dibutuhkan juga meningkat. Masyarakat desa yang utamanya dulu bekerja

sebagai petani, sekarang mulai beralih kebidang industri. Mereka biasanya

mendirikan industri kecil rumah tangga. Dari pembentukan industri kecil di

daerah pedesaan, dapat menampung dan menyerap para tenaga kerja yang

biasanya diambil dari masyarakat sekitar. Sehingga industri kecil dapat menyerap

tenaga kerja dan membuka lowongan pekerjaan dalam pekerjaan.

Suroto (1992:17), “mengartikan tenaga kerja (manpower) adalah

kemampuan manusia untuk mengeluarkan usaha tiap satuan waktu guna

menghasilkan barang atau jasa, baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk orang

lain.

Menurut Mulyadi (2003:59) “tenaga kerja adalah penduduk dalam usia

kerja (berusia 15 sampai 64 tahun) atau jumlah penduduk dalam suatu negara

yang dapat memproduksi barang dan jasa jika jika ada permintaan tenaga mereka,

dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut”. Penduduk dalam

angkatan kerja ini dapat digolongkan menjadi dua, yaitu angkatan kerja (labour

force) dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja (labour force) adalah penduduk

yang bekerja dan penduduk yang belum bekerja , namun siap untuk bekerja atau

sedang mencari pekerjaan pada tingkat upah yang berlaku. Sedangkan penduduk

yang bekerja adalah mereka yang melakukan pekerjaan guna menghasilkan

barang dan jasa untuk meperoleh penghasilan, baik bekerja penuh maupun tidak

bekerja penuh. Sedangkan menurut Dumairy (1997:74) “angkatan kerja adalah

tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang bekerja, atau mempunyai

pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja, dan yang mencari

pekerjaan. Sedangkan bukan angkatan kerja ialah tenaga tenaga kerja atau

penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan,

Page 43: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

sedang tidak mencari pekerjaan”. Menurut Mulyadi (2003:60), “angkatan kerja

(labor force) adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau

berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan produktif yaitu produksi barang dan jasa.”

Jadi, berdasarkan pengertian diatas tenaga kerja dapat diartikan sebagai

seseorang yang melakukan pekerjaan memproduksi barang dan jasa dengan

menggunakan kemampuan yang ada pada dirinya.

b. Macam Tenaga Kerja

Macam tenaga kerja menurut Lyn Squire (1986:145-151), “dibedakan

dalam tiga kategori yakni tenaga kerja terdidik/tenaga ahli/tenaga mahir, tenaga

kerja terlatih, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.”

1. Tenaga Kerja Terdidik / Tenaga Ahli / Tenaga Mahir

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian

atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal dan

non formal. Contohnya seperti sarjana ekonomi, insinyur, sarjana muda,

doktor, master, dan lain sebagainya.

2. Tenaga Kerja Terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang

tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak

memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan dan

melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut.

Contohnya adalah supir, pelayan toko, tukang masak, montir, pelukis, dan lain-

lain.

3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih

Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang

hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga kerja model ini seperti kuli,

buruh angkut, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan masih banyak lagi

contoh lainnya.

Menurut BPS 2000, tenaga kerja dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Skilled Labour

Yakni tenaga kerja yang melalui proses pendidikan yang dibuktikan

dengan adanya sertifikat.

Page 44: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b. Unskilled Labour

Yakni tenaga kerja yang tidak melalui proses pendidikan tetapi dari

pengalaman-pengalaman termasuk didalamnya Unskilled Labour yang

bekerja tidak pada bidangnya.

Tenaga kerja yang dipakai dalam industri kecil pembuatan tahu adalah

tenaga kerja yang yang Unskilled Labour. Karena dalam menyerap tenaga kerja di

dalam industri kecil tersebut tidak perlu melalui proses pendidikan. Pengalaman-

pengalaman dalam bekerja lebih diutamakan oleh pemilik industri. Karena

sebagian masyarakat desa kurang mendapatkan pendidikan formal.

Dalam membahas tenaga kerja, tidak lepas dari pengangguran. Mereka

yang tidak memiliki keahlian khusus biasanya akan mengalami kesulitan dalam

mencari pekerjaan dan menganggur. “Penganggur adalah mereka yang tidak

mempunyai pekerjaan dan ingin memperolehnya” (Suroto,1992:197).

Pengangguran dapat dibagi-bagi atas beberapa faktor. Atas dasar kemampuan,

dapat dibedakan antara penganggur terpaksa dan penganggur sukarela.

Penganggur terpaksa adalah tidak memperoleh pekerjaan sekalipun bersedia

menerima pekerjaan dengan upah lebih rendah dari tingkat yang biasa berlaku.

Penganggur sukarela ialah yang memilih lebih baik menganggur daripada

menerima pekerjaan dengan upah lebih rendah dari tingkat yang biasanya berlaku.

Berdasarkan faktor yang menyebabkan dapat disebutkan beberapa macam

pengangguran seperti berikut:

a) Pengangguran Peralihan

Pengangguran peralihan disebut pula “frictional unemployment”, dimana

dalam masyarakat ada kalanya terdapat cukup banyak permintaan tenaga kerja

dan cukup pencari kerja yang memenuhi syarat bagi pekerjaan yang bersangkutan,

namun masih juga terdapat penganggur, atau juga masih ada lowongan yang tidak

terisi. Hal ini disebabkan karena pencari kerja tidak mengetahui bahwa ada

lowongan yang sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya dan pihak lain

pengusaha yang mencari pekerjaan tidak mengetahui bahwa ada pencari kerja

yang memenuhi syarat tersedia baginya.

Page 45: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b) Pengangguran Musiman

Pengangguran musiman disebabkan oleh kegiatan produksi, distribusi barang

dan jasa tidak lancar karena musim. Ada pola musiman yang disebabkan oleh

faktor iklim dan ada yang disebakan kebiasan masyarakat. Pola musiman bersifat

teratur dan mudah diramalkan. Sekali mengetahui polanya untuk suatu sektor

dalam suatu wilayah, maka selanjutnya dapat meramalkan waktu dan besarnya

untuk kurun waktu mendatang.

c) Pengangguran Konjungtural

Pengangguran konjungtural disebabkan karena penurunan kegiatan ekonomi.

Kekurangan permintaan efektif mengenai barang dan jasa menyebabkan

penurunan kegiatan produksi dan distribusi barang dan jasa. Akibatnya lebih

lanjut ialah pengurangan penggunaan tenaga kerja. Maka terjadilah pengangguran

atau setengah pengangguran. Pengangguran ini terjadi selama masih ada

pengurangan kegiatan produksi sampai kegiatan ekonomi hidup kembali.

d) Pengangguran Teknologis

Jenis pengangguran ini bisa disebabkan karena adanya perubahan teknologis

produksi. Perubahan dapat menyangkut proses pekerjaan, jenis bahan yang

digunakan, ataupun tingkat produktivitas kerjanya.

e) Pengangguran Struktural

Ada dua macam pengangguran struktural yang dikenal. Yang pertama ialah

pengangguran struktural yang disebabkan oleh perubahan struktur pasar barang.

Hal ini dapat terjadi karena adanya barang atau jasa yang semula mempunyai

pasaran yang cukup baik, kemudian tidak laku dijual. Pengangguran ini bisa

terjadi juga karena sumber alam yang habis. Pengangguran struktural yang kedua

adalah yang terjadi dalam negara berkembang. Pengangguran ini disebabkan oleh

struktur perekonomian yang belum maju, kurang mampu menciptakan cukup

lapangan kerja produktif bagi seluruh angkatan kerja.

f) Pengangguran muda

Pemuda-pemuda yang belum memiliki ketrampilan dan pengalaman kerja

cukup, biasanya sukar untuk memperoleh suatu pekerjaan. Dalam waktu

Page 46: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

penggunaan tenaga kerja penuh, dimana hanya terdapat pengangguran peralihan

saja, para pemuda tersebut biasanya sudah sukar memperoleh pekerjaan.

g) Pengangguran Tua

Penganguran ini biasanya terjadi pada orang yang tidak dapat menjalani

kariernya sampai usia cukup tua untuk mengundurkan diri dari dunia pekerjaan.

Sulit mendapatkan pekerjaan karena tidak memiliki sesuatu ketrampilan yang

cukup tinggi atau ketrampilannya sudah tidak laku dalam masyarakat.

h) Pengangguran Wanita

Diseluruh dunia peranan wanita dalam kehidupan ekonomi tidaklah sama

tinggi-rendahnya tergantung pada kebudayaan dan kebiasaan masyarakat

setempat. Pengangguran wanita terjadi karena tenaga yang dibutuhkan oleh suatu

perusahaan tenaga-tenaga yang tangguh dan kuat, maka wanita yang identik

dengan lemah lembut terkadang tidak diterima dalam perusahaan yang

membutuhkan tenaga yang lebih.

i) Pengangguran yang tidak disebabkan oleh isolasi geografis

Pengangguran ini dialami oleh banyak masyarakat yang tinggal dalam

wilayah yang jauh terpencil dari pusat kegiatan ekonomi yang juga menjadi pusat

tenaga kerja. Orang yang menginginkan memperoleh pekerjaan tetap atau

tambahan tidak bisa mangetahui dimana ada lowongan pekerjaan.

(Suroto,1992:197-213).

4. Kaitan Industri Kecil dalam Penyerapan Tenaga Kerja

Dalam kaitannya antara industri kecil dengan penyerapan tenaga kerja

sangat berkaitan satu dengan yang lain. Karena dengan adanya pembukaan sektor

industri baru di dalam suatu masyarakat, biasanya akan membutuhkan tenaga

kerja di dalamnya. Sehingga, dengan adanya industri kecil dapat membuka

peluang dalam penyerapan tenaga kerja dan membuka lowongan kerja baru bagi

masyarakat.

Kaitan antara Industri kecil dan penyerapan tenaga kerja dapat

dikemukakan sebagai berikut:

Page 47: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

a) Sektor industri kecil mampu menyerap tenaga kerja atau angkatan kerja.

Karena dengan adanya industri kecil di tengah masyarakat, maka dalam

mengembangkan usahanya memerlukan tenaga kerja untuk melakukan

kegiatan usahanya. Dengan demikian, industri yang dijalankan dapat berjalan

dengan lancar tanpa kekurangan tenaga kerja yang diperlukan. Sehingga

penyerapan tenaga kerja sangat dibutuhkan dalam menunjang kelangsungan

industri kecil.

b) Mampu membuka lapangan kerja baru

Dengan adanya keberadaan industri kecil, maka lapangan kerja baru di dalam

masyarakat mulai terbuka. Karena biasanya industri kecil dalam mencari para

pekerja tidak membutuhkan tenaga kerja yang memiliki pendidikan yang lebih

tinggi, sehingga kesempatan kerja terbuka luas bagi masyarakat. Pengalaman

kerja lebih dibutuhkan dalam sektor industri kecil ini.

c) Mampu membuka lahan usaha baru

Industri kecil selain dapat menyerap tenaga kerja, juga mampu memberikan

peluang usaha bagi masyarakat. Umumnya industri kecil dibuka secara rumah

tangga saja, kemudian dapat berkembang menjadi lebih besar lagi. Biasanya

para pekerja bisa mendapatkan ilmu dari para pemilik industri kecil, kemudian

mereka keluar dan berusaha untuk membuka lahan industri kecil baru sesuai

dengan pengalaman kerjanya. Dengan membuka lahan usaha baru, maka

dibutuhkan tenaga kerja pula untuk melakukan kegiatan industrinya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian Suparno (2007). Pengembangan Pengrajin Industri Kecil Tahu

di Kampung Ndebegan, Mojosongo, Surakarta (Studi Kasus di Kampung

Ndebegan, Mojosongo, Surakarta). Penelitian bertujuan untuk mengetahui

pengembangan pengarajin industri kecil yang tidak mengalami pengembangan,

namun masih bertahan sampai sekarang, diantaranya untuk mengetahui faktor-

faktor internal dan faktor eksternalnya dalam hubungan dengan pengembangan

pengrajin industri tahu tersebut. Penelitian ini menggunakan strategi pendekatan

kualitatif deskriptif kasus tunggal, dengan studi observasi kasus. Pemilihan

Page 48: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

sampel dari populasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling) di kampung

Ndebegan Mojosongo Surakarta yang 70% penduduknya atau 126 kepala

keluarga membuka usaha sebagai pengrajin industri kecil tahu. Sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah para informan yang terdiri dari para pendiri

pengrajin tahu, para pekerja atau buruh dan data-data yag ada di lapangan tempat

pengrajin. teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (in-

dept interviewing) dan pengamatan dilapangan.

Penelitian Titin Lestari (2010). Kontribusi industri kecil kerajinan gitar

dalam upaya penyerapan tenaga kerja (studi kasus pada masyarakat desa

Ngrombo, Kec. Baki, Kab. Sukoharjo). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan

bahwa (1) alasan masyarakat desa Ngrombo mengembangkan industri kecil

kerajinan gitar yaitu untuk memanfaatkan waktu luang yang dimiliki petani selain

bekerja di sektor pertanian. Industri kecil kerajinan gitar yang berada di desa

Ngrombo merupakan allternatif mata pencaharian penduduk. Tindakan

masyarakat pedesaan melakukan kegiatan industri yaitu untuk mencari jalan

keluar dalam menghadapi keterbatasan lapangan kerja di sektor pertanian. Hal ini

dilakukan guna menekan tingkat pengangguran. (2) Keberadaan industri kerajinan

gitar yang ada di desa Ngrombo, merupakan bagian dari sektor informal industri

kerajinan gitar di Desa Ngrombo memberikan kontribusi terhadap penyerapan

tenaga kerja baru di sektor tersebut. Dari monografi desa pada tahun 2009 tercatat

1180 orang atau 46% dari total penduduk desa Ngrombo bisa masuk ke dalam

sektor industri gitar di desa Ngrombo. (3) Usaha yang dilakukan para pengrajin

dalam mengatasi harga bahan baku yang bergejolak yaitu dengan menekan jumlah

produksi gitar. Sedangkan untuk pemasarannya yaitu dengan melakukan

pemasaran secara langsung yaitu dimana pembeli datang secara langsung ke

lokasi industri kerajinan gitar di desa Ngrombo. Strategi pemmasaran yang lain

yaitu dengan menjalin hubungan kerjasama dengan distributor. Untuk menambah

wawasan kewirausahaan para pengrajin maka pemerintah desa setempat

memberikan pembinaan-pembinaan tentang kewirausahaan bagi mereka.

Penelitian Ika Setyowati (2009). Industri kecil dalam menyerap tenga kerja

(Studi Kasus Industri Kecil Genteng Press di Desa Grogol, Kec. Weru, Kab.

Page 49: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Sukoharjo). Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri genteng pres memiliki

kemampuan dalam menyerap tenaga kerja bagi mereka yang memiliki

ketrampilan dan ketekunan. Keberadaan industri itu mampu meningkatkan

kehidupan ekonomi desa grogol dan tercukupinya kebutuhan hidup.

C. Kerangka Berpikir

Dalam suatu masyarakat terdapat kebutuhan yang semakin lama semakin

meningkat. Karena banyaknya kebutuhan yang semakin beraneka ragam

bentuknya, dan keinginan pasar yang menginginkan suatu pemenuhan kebutuhan,

maka membuat masyarakat semakin inisiatif dalam menciptakan sesuatu. Dalam

perkembangan masyarakat desa yang dulu bekerja sebagian besar pada sektor

pertanian, kini berubah menjadi sektor industri. Dalam masyarakat desa, biasanya

untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik, mereka mendirikan sektor

industri kecil. Dengan industri kecil ini, dapat menambah pemasukan (income)

pendapatan bagi masyarakat. Serta dapat menambah kesejahteraan bagi anggota

masyarakat. Karena ada pemasukan tambahan dalam pendapatan dan

kesejahteraan dari industri kecil ini, maka membutuhkan tenaga kerja yang lebih

untuk mengembangkan sektor industri kecilnya agar lebih maju. Biasanya industri

kecil ini merupakan kepemilikan pribadi yang berbentuk sektor usaha kecil.

Dengan adanya sektor industri kecil ini, maka membuka peluang untuk menyerap

tenaga kerja yang ada di masyarakat desa, serta membuka peluang kerja baru

dalam masyarakat. Dengan demikian ada timbal balik antara pembuka lahan kerja

dan para pencari kerja dengan adanya sektor industri kecil.

Secara lebih rinci demikian bagan kerangka berpikir:

Skema 1. Kerangka Berpikir

Masyarakat

Desa Pertumbuhan

Industri Kecil

Pemasukan

(income)

Kesejahteraan

Menyerap

Tenaga

Kerja

Page 50: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODE PENELITIAN

Secara umum metode adalah cara atau prosedur yang harus dilakukan

untuk dapat melakukan sesuatu secara sistematis. Sementara metodologi ialah

suatu kajian untuk mempelajari peraturan-peraturan dari suatu metode. Robert

Bogdan dan Steven J.Tailor (1993:25) mengungkapkan bahwa “metodologi

berarti proses, prinsip dan prosedur yang kita pakai dalam mendekati persoalan-

persoalan dan usaha mencari jawabannya”. Sedangkan penelitian menurut

Sudarwan Danim (2002:25), “ secara epistimologis, research berasal dari dua

kata, yaitu re dan search. Re berarti kembali atauu berulang dan search berarti

mencari, menjelajahi, atau menemukan makna”. Metode penelitian adalah kajian

untuk mempelajari peraturan-peraturan dalam penelitian. Jika ditinjau dari segi

filsafat, metodologi penelitian merupakan epistemologi penelitian, yaitu

menyangkut bagaimana seorang peneliti mengadakan penelitian (Husaini Usman

dan Purnomo Setiady A, 2000: 42). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa,

metode penelitian adalah merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang

mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari kebenaran. Kualitas kebenaran

yang diperoleh dalam berilmu pengetahuan terkait langsung dengan kualitas

prosedur kerjanya.

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini mengambil tempat di Desa Kanoman, Kalurahan

Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Pemilihan tempat

penelitian ditentukan dengan pertimbangan karena lokasi tersebut merupakan

sentra industri kecil pembuatan tahu di Kecamatan Ngemplak. Berdasarkan

monografi Desa Kanoman terdapat 20 unit usaha kecil pembuatan tahu.

Berkembangnya industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman akan

berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja di desa tersebut.

35

Page 51: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah konsultasi pengajuan judul disetujui oleh

Dosen Pembimbing skripsi dan telah mendapatkan ijin dari berbagai pihak yang

berwenang baik dari dalam kampus maupun lembaga/instasi-instasi yang terkait.

Penelitian ini akan dilaksanakan terhitung sejak penyusunan proposal sampai

penyusunan laporan yakni dari bulan Januari sampai bulan Mei 2011. Namun

tidak menutup kemungkinan adanya perubahan waktu yang disesuaikan dengan

situasi dan kondisi yang diperlukan dalam penelitian.

Tabel 1. Waktu dan Kegiatan Penelitian

No

Kegiatan

Tahun 2011

Januari Februari Maret April Mei

1. Pengajuan

Judul

2. Penyusunan

Proposal

3. Seminar

Proposal

4. Observasi

dan perijinan

5. Pengumpulan

data

6. Analisis Data

dan penulisan

laporan

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Penelitian ini berupa deskriptif kualitatif yakni berusaha menggali

informasi sebanyak-banyaknya tentang persoalan yang dijadikan topik penelitian

dengan mengutamakan data-data verbal. Penelitian ini menggali tentang

Page 52: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

“Pertumbuhan industri kecil pembuatan tahu bagi penyerapan tenaga kerja”.

Menggali data mengenai bagaimana industri kecil pembuatan tahu menyerap

tenaga kerja di Desa Kanoman.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut

Lexy J. Moleong (2004:3), “kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati”. Sedangkan Sudarwan Danim (2002:32),

“penelitian kualitatif adalah pendekatan sistematis dan subjektif yang digunakan

untuk menjelaskan pengalaman hidup dan memberikan makna atasnya.

Sedangkan menurut pendapat Kirk dan Miller dalam Lexy J. Moleong (2004:3),

“penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam

kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasanya dan dalam peristilahannya. Sehingga dapat diambil kesimpulan metode

penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan makna dari objek yang

menjadi pengamatan dan lebih memusatkan pada kualitas data tersebut.

Informasi atau data yang didapat dari lapangan berupa keterangan,

pendapat, konsep, pandangan, tanggapan yang berhubungan dengan pertumbuhan

sektor industri tahu di Desa Kanoman sebagai penyerapan tenaga kerja. Penelitian

ini bersifat lentur dan terbuka sesuai dengan kondisi yang dijumpai di lapangan.

Lentur artinya dapat berubah sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ditemui di

lapangan, terbuka artinya penelitian ini dilakukan dengan wawancara secara

langsung, sehingga terbuka bagi masyarakat yang berperan dalam industri kecil

pembuatan tahu. Peneliti terjun langsung ke lapangan mencari informan untuk

mendapatkan informasi yang lengkap dengan mengidentifikasikan pertumbuhan

industri kecil pembuatan tahu sebagai penyerapan tenaga kerja.

Tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Melakukan observasi dengan mengamati langsung ke lokasi penelitian.

b. Menetapkan informan.

c. Melakukan wawancara dengan para informan.

d. Membuat catatan lapangan (field note).

Page 53: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

e. Menyajikan dan menganalisis data yang diperoleh.

f. Menarik kesimpulan.

2. Strategi Penelitian

Strategi merupakan bagian dari desain penelitian yang dapat menjelaskan

bagaimana tujuan penelitian akan dicapai dan bagaimana masalah yang dihadapi

di dalam penelitian akan dikaji dan dipecahkan untuk dipahami.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus agar dapat

menangkap masalah-masalah yang ada di lapangan kemudian dikaji lebih

mendalam lagi. Yin (2002: 1), “studi kasus memiliki ciri-ciri pertanyaan

berkenaan dengan how atau why, peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk

mengontrol peristiwa yang diselidiki, fokus penelitian terletak pada fenomena

masa kini di dalam konteks kehidupan nyata”.

Studi kasus digunakan untuk memperoleh kebenaran dalam penelitian

yaitu tentang industri kecil pembuatan tahu sebagai penyerapan tenaga kerja.

Masalah yang ada di lapangan kemudian dikonstruksi secara sosial dan tidak

bebas nilai. Informasi dari lapangan kemudian disusun ke dalam teks yang

menekankan pada masalah proses dan makna. Schramm dalam Yin (2002:17)

mengatakan “esensi studi kasus, tendensi sentral dari semua jenis studi kasus,

adalah mencoba menjelaskan keputusan-keputusan tentang mengapa studi kasus

tersebut dipilih, bagaimana mengimplementasikannya dan apa hasilnya”. Ada dua

kategori studi kasus, HB. Sutopo (2002;112-113), “yaitu studi kasus tunggal dan

studi kasus ganda”. Studi kasus tunggal adalah subjek atau lokasi penelitian

memiliki persamaan karakteristik. Sedangkan studi kasus ganda merupakan

kebalikan dari studi kasus tunggal, yaitu subjek atau lokasi penelitian memiliki

perbedaan karakteristik. Dimana penelitian dalam study kasus ganda berada di

dua atau lebih wilyah yang karakteristik lokasi berbeda.

Dalam penelitian ini stategi yang digunakan adalah studi kasus tunggal

terpancang. Menurut HB. Sutopo (2002: 112), “studi kasus tunggal adalah

penelitian hanya dilakukan pada satu sasaran (satu lokasi studi atau satu subjek)”.

Jumlah sasaran (lokasi studi) tidak menemukan suatu penelitian berupa studi

Page 54: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

kasus tunggal atau ganda meskipun penelitian ini dilakukan di beberapa lokasi

(beberapa kelompok atau sejumlah pribadi), kalau sasaran studi tersebut memiliki

karakteristik yang sama atau seragam maka penelitian tersebut tetap merupakan

studi kasus tunggal. Terpancang artinya terfokus, maksudnya dalam penelitian ini

memfokuskan pada suatu masalah yang sudah ditetapkan sebelum peneliti terjun

ketempat penelitian. Disebut tunggal karena penelitian ini merupakan penataan

secara rinci aspek-aspek tunggal. HB. Sutopo (2002: 112-113) mengungkapkan

“aspek tunggal bisa dilakukan pada sasaran satu orang atau lebih, satu desa,

kecamatan, kabupaten, propinsi, negara bangsa atau lebih, tergantung adanya

kesamaan karakteristiknya atau adanya keragaman”. Aspek tunggal atau

karakteristik dalam penelitian ini yaitu industri kecil pembuatan tahu guna

penyerapan tenaga kerja di Desa Kanoman.

Jadi, studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus

tunggal terpancang dimana dalam mencari data-data diperoleh dengan

menemukan masalah yang akan dijadikan subjek penelitian. Tunggal terpancang,

merupakan lokasi ataupun informan yang memiliki karakteristik yang hampir

sama walaupun jumlah lokasi ataupun informan lebih dari satu. Terpancang

artinya terfokus pada suatu hal yang akan diteliti, sehingga hasil akhir yang

diperoleh valid.

C. Sumber Data

Penelitian ilmiah memerlukan data atau informasi yang relevan dengan

persoalan yang dihadapi sehingga tepat pada sasaran. Sumber data merupakan

segala sesuatu yang digunakan sebagai data dalam suatu penelitian. Loftland dan

Loftlang yang dalam Lexy J. Moleong (2004: 12) mengatakan “sumber data

utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Sumber data penting yang dapat

dijadikan sasaran penggalian informasi dalam penelitian diantaranya: 1) Informan

(nara sumber), 2) Peristiwa atau tempat, 3) Dokumen dan arsip, 4) Studi Pustaka.

Sumber data dalam penelitain ini adalah:

Page 55: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

1. Informan (nara sumber)

Informan yaitu individu-individu tertentu yang dapat memberikan

keterangan dan data informasi untuk kepentingan penelitian. HB. Sutopo

(2002:50) “dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (nara sumber)

sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasinya”. Informan

dalam penelitian ini adalah para pemilik industri kecil pembuatan tahu, tenaga

kerja dan para pedagang tahu di Desa Kanoman, Kalurahan Gagaksipat,

Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Dasar pemilihan informan ini adalah:

a. Pemilik industri kecil pembuatan tahu

Pemilikindustri kecil yaitu orang-orang yang memiliki usaha industri kecil

pembuatan tahu dan memanagemen perputaran dan distribusi tahu.

b. Tenaga kerja industri kecil pembuatan tahu

Tenaga kerja merupakan orang yang bekerja di sektor industri kecil

pembuatan tahu. Pemilihan tenaga kerja sebagai informan karena

disesuaikan dengan fokus penelitian yaitu tentang penyerapan tenaga kerja

di sektor industri kecil pembuatan tahu.

c. Pedagang tahu yang ada di Desa Kanoman.

Pedagang merupakan orang-orang yang memiliki pekerjaan sebagai

wiraswasta. Pedagang disini berfungsi sebagai distributor penjualan tahu.

d. Masyarakat Desa Kanoman

Masyarakat merupakan sutu sistem sosial yang menempati suatu wilayah

tertentu yang hidup lama dan memiliki kesatuan.

2. Peristiwa dan aktivitas

Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau

perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran penelitiannya. HB.

Sutopo (2002:51) menyatakan,”dari pengamatan pada peristiwa atau aktivitas,

peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti

karena menyaksikan sendiri secara langsung”. Akan tetapi tidak semua peristiwa

bisa diamati secara langsung kecuali merupakan aktivitas yang masih berlangsung

pada saat penelitian. Peristiwa atau aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini

Page 56: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

adalah kegiatan dalam kehidupan sehari-hari penduduk desa meliputi pekerjaan

yang mereka lakukan.

3. Dokumen atau Arsip

Dokumen atau arsip merupakan sumber data yang tidak kalah pentingnya

dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini dokumen yang dapat digunakan

adalah penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan ditempat yang berbeda,

dapat juga data atau informasi dari surat kabar, majalah atau internet. Selain itu

juga beragam foto dan catatan lapangan. HB. Sutopo (2002:54) menjelaskan

“dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu

peristiwa atau aktivitas tertentu”. Dokumen dalam penelitian ini adalah arsip serta

data mengenai besarnya jumlah tenaga kerja yang dapat terserap oleh industri

kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman. Dokumen dan arsip dapat diperoleh dari

monografi Desa Kanoman, Gagaksipat.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mengambil literatur-literatur yang ada,

baik dari buku-buku ataupun dari majalah.

D. Teknik Cuplikan

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan purposive dengan

snowball. Metode purposive dilakukan dengan memilih informan yang dipandang

paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat berkembang sesuai

dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Dalam

teknik purposive, peneliti tidak menjadikan semua orang sebagai informan yang

dipandang tahu dan cukup memahami tentang industri kecil pembuatan tahu bagi

penyerapan tenaga kerja dan bisa diajak kerjasama, misalnya bersikap terbuka

dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

Sementara itu teknik snowball sampling akan dilakukan untuk menentukan

informan dengan menghubungi informan kunci yang pertama dan mencari

informan kunci berikutnya. Pencarian ini akan berlangsung terus menerus sampai

data yang diperlukan dalam penelitian ini terpenuhi. Teknik ini diharapkan bisa

memberikan peneliti informan kunci yang memadai. Snowball digunakan peneliti

Page 57: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

untuk mencari informan kunci (key informan) yaitu peneliti mengambil orang-

orang kunci untuk dijadikan sebagai sumber data yang dapat dipercaya sehingga

menghasilkan informasi yang jelas.

Jadi, metode dengan teknik purposive dengan snowball merupakan metode

yang dilakukan dengan mencari informan kunci dari yang paling tahu kemudian

dari informan kunci tersebut dicari .lagi informan kunci yang lain, sehingga data

yang diperoleh dapat diuji kebenarannya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi langsung, wawancara dan dokumentasi.

a. Observasi Langsung

Burhan Bungin (2008:115), “observasi atau pengamatan adalah kegiatan

keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu

utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit”.

Peneliti melihat langsung serta secara cermat melakukan pengamatan terhadap

perilaku subyek penelitian untuk mengumpulkan data yang bersifat kasat mata

atau dapat dilihat secara langsung. HB. Sutopo (2002:64) mengatakan “teknik

observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data berupa peristiwa,

tempat/lokasi, benda dan rekaman gambar. Dalam penelitian ini, digunakan

observasi berperan pasif dimana peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan

yang dilakukan oleh obyek penelitian namun peneliti hanya sebagai pengamat

saja.

Hal yang diobservasi dalam penelitian ini meliputi aktivitas sehari-hari

penduduk yang bekerja di sektor industri. Observasi dilakukan guna mandapatkan

gambaran aktivitas kehidupan sehari-hari penduduk untuk menjawab persoalan

alasan penduduk melakukan kegiatan di sektor ibdustri kecil pembuatan tahu.

b. Wawancara

Wawancara dalam penelitian kualitatif merupakan hal yang penting untuk

mendapatkan data yang valid dan dapat menjawab pertanyaan dari penelitian yang

dikaji mengenai industri kecil pembuatan tahu. Lexy J. Moleong (2004:135),

Page 58: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

“wawancara adalah percakapan yang dilakukan dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee)

yang memberikan jawaban atau pertanyaan itu”. Wawancara dengan informan

dilakukan untuk memeperoleh informasi yang diperlukan. Wawancara yang

dilakukan bersifat in-dept interviewing atau wawancara secara mendalam.

Wawancara secara mendalam menurut Burhan Bungin (2008:108) “proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang

diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara,

dimana pewawancara atau informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif

lama. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat menggali dengan mendalam tentang

fokus masalah yang diteliti sehingga dapat menyajikan data secara lengkap

mengenai pemikiran, motivasi, serta persepsi dari informan.

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan para pemilik industri

kecil, para pekerja, pedagang serta masyarakat sekitar Desa Kanoman.

Wawancara dipilih karena untuk memperoleh informasi sesuai fokus penelitian

yaitu alasan penduduk bekerja di sektor industri serta upaya yang dilakukan untuk

pengembangan industri kecil.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara tidak

terstruktur atau wawancara mendalam, peneliti tidak tahu apa yang belum

diketahuinya. Wawancara dilakukan dengan bebas dengan suasana informal dan

pertanyaan tidak terstruktur namun tetap mengarah pada fokus masalah penelitian.

Informan yang dipilih adalah informan yang dianggap tahu tentang topik

permasalahan yang bersangkutan. Peneliti mencatat informasi yang diberikan oleh

informan dan mendiskusikan yang belum jelas tanpa memberikan pengaruh

terhadap informan mengenai jawaban yang diberikan.

c. Studi Pustaka

Peneliti juga menggunakan teknik studi pustaka untuk mencari literatur-

literatur yang mendukung data dari informan. Studi pustaka dilakukan di

Perpustakaan pusat UNS dan Perpustakaan FKIP serta di Laboratorium Sosiologi

Antropologi. Studi pustaka ini dengan mencari buku-buku yang relevan dengan

Page 59: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

penelitian yang akan dilakuakan mengenai industi kecil serta penyerapan tenaga

kerja.

d. Dokumentasi

Menurut HB. Sutopo (2002:54), “dokumen atau arsip merupakan bahan

tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau akivitas tertentu”. Dokumen

yang digunakan sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji,

menaksirkan, bahkan untuk meramalkan kejadian, peristiwa yang akan datang,

Teknik dokumenter dapat berupa arsip-arsip yang relevan serta benda fisik

lainnya. Dokumen dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data

berdasarkan sumber-sumber yang berasal dari buku-buku, literatur atau laporan

serat dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan penulisan sehingga sangat

penting dalam penelitian kualitatif sebagai sumber data. Dokumen yang

diperlukan dalam penelitian ini arsip serta data mengenai besarnya jumlah tenaga

kerja yang dapat terserap oleh industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman

saat ini. Dokumen ini dapat diperoleh dari monografi Kalurahan Gagaksipat

karena Desa Kanoman termasuk dalam Kalurahan Gagaksipat mengenai data

ketenaga kerjaan 2010. Pengumpulan data melalui monografi Desa Kanoman ini

dipilih untuk memudahkan peneliti mengetahui jumlah penduduk dan data

ketenagakerjan di Desa Kanoman Kalurahan Gagaksipat. Jadi dengan demikian

diperoleh data yang riil untuk nanti digali dan ditangkap makna yang tersirat dari

dokumen tersebut.

F. Validitas Data

Untuk menguji keabsahan data yang telah terkumpul, peneliti

menggunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data, untuk keperluan pengecekan sebagai

bahan pembanding terhadap data tersebut. Dalam hal ini penelitian menggunakan

triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan atau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dengan metode kualitatif.

Page 60: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Validitas data atau kesahihan data merupakan kebenaran data dari kancah

penelitian. Hal ini dilakukan karena validitas data menunjukkan mutu seluruh

proses pengumpulan data dalam penelitian. Data yang telah dikumpulkan diolah

dan diuji kesahihannya melalui teknik pemeriksaan tertentu. Agar data yang

diperoleh benar-benar valid atau benar maka pemeriksaan keabsahan data

menggunakan teknik triangulasi. Lexy J. Moleong (2004:178) mengungkapkan, “

Triangulasi adalah teknik keabsahan pemeriksaan data yang menanfaatkan sesuatu

yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

data itu”.

Ada lima tipe triangulasi menurut Denzin dan Kimchi dalam Sudarwan

Danim (2002:38), yaitu:

1. Triangulasi teoritis

Triangulasi teoritis adalah menggunakan kerangka kerja atau perspektif

teorikat dan hipotesis yang berbeda untuk studi yang sama.

2. Triangulasi data

Triangulasi data adalah melakukan pengumpulan data untuk membuka

peluang menguji bagaiman peristiwa dialami oleh kelompok yang berbeda

dari orang-orang, pada waktu yang berbeda, dan situasi yang berbeda pula.

3. Triangulasi metode

Triangulasi metode merupakan tipe paling umum dari triangulasi yang

digunakan pada penelitian sosial.

4. Triangulasi investigator

Triangulasi investigator muncul ketika dua atau lebih investigator peneliti

terlatih dengan beragam latar belakang mengeksplorasi fenomena yang

sama.

5. Triangulasi analisis

Analisis triangulasi melibatkan penggunaan satu atau lebih teknik analisis

untuk menganalisis seperangkat data yang sama untuk tujuan validasi.

Dari uaraian tentang triangulasi di atas, peneliti menggunakan pendekatan

triangulasi data (sumber) yaitu pengumpulan data dengan menggunakan berbagai

sumber untuk mengumpulkan data yang sama. Informasi yang diperoleh selalu

Page 61: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

dibandingkan dengan data/informasi yang lain untuk mengecek kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Selain itu, penulis

juga menggunakan triangulasi metode yaitu pengumpulan data dengan teknik

pengumpulan data yang berbeda. Teknik yang digunakan yaitu wawancara,

observasi dan dokumentasi. Sehingga data dan informasi dapat teruji secara valid

dimana hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan atau informasi yang

lebih kuat validitasnya. Cara-cara yang ditempuh dalam melaksanakan triangulasi

pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Menbandingkan apa yang dikatakan informan satu dengan informan yang

lain tentang alasan mereka bekerja di sektor industri kecil pembuatan tahu.

2. Membandingkan data hasil observasi terhadap aktivitas sehari-hari

penduduk desa dengan data hasil wawancara.

Dengan prosedur ini diharapkan data benar-benar valid dan kesimpulan yang

diperleh memiliki validitas tinggi.

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan dalam periode tertentu. Pada

saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban informan.

Bila jawaban dari informan setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka

peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data

yang dianggap kredibel. Ada empat macam kegiatan dalam menganalisis data

dalam penelitian ini. Kegiatan tersebut adalah:

a. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber

antara lain buku-buku yang relevan, informasi dan peristiwa di lapangan, serta

teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.

b. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan, penyederhanaan, pengabstrakan dan

transformasi data kasar atau mentah dari lapangan. Reduksi data secara terus-

menerus selama kegiatan penelitian di lapangan. Bahkan sebelum data terkumpul,

Page 62: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

antisipasi akan adanya reduksi data sudah nampak. Dalam tahap reduksi data

tersebut terdapat proses meringkas, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-

gugus, membuat pemilihan data, dan menulis memo. Kegiatan ini dilakukan untuk

menjelaskan kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian dan

pendekatan pengumpulan data. Pada saat reduksi data, peneliti menentukan

beberapa informan untuk mengidentifikasikan kontribusi industri kecil pembuatan

tahu bagi penyerapan tenaga kerja di Desa Kanoman. Di dalamnya dibahas

tentang pertumbuhan industri kecil pembuatan tahu, usaha apa yang dilakukan

para pemilik industri kecil untuk meningkatkan usahanya sehingga dapat

menyerap tenaga kerja. Selain itu peneliti juga mendapat data dari buku-buku

yang relevan dengan masalah penelitian.

c. Penyajian Data

Sajian data dilakukan merangkai data atau informasi yang telah direduksi

dalam bentuk narasi kalimat, gambar/skema, maupun tabel yang memungkinkan

kesimpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data ini merupakan rangkaian

kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga bila dibaca akan mudah

dipahami mengenai berbagai hal yang terjadi dalam penelitian, yang

memungkinkan peneliti untuk melakukan sesuatu pada analisis/tindakan lain

berdasarkan pemahaman tersebut.

Pada awal pengumpulan data hingga penyajian data, peneliti melakukan

pencatatan dan membuat pertanyaan untuk membuat kesimpulan. Penyajian data

dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara

mendalam. Adapun penyajian data untuk mendeskripsikan pertumbuhan sektor

industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman, mendeskripsikan kontribusi

industri kecil pembuatan tahu, mendeskripsikan penyerapan tenaga kerja industri

kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman. Didalamnya dibahas tentang bagaimana

cara untuk meningkatkan industri kecil pembuatan tahu, kendala-kendala yang

dihadapi oleh para pemilik industri kecil serta jalan keluar untuk keluar dari

kendala-kendala tersebut.

Page 63: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

d. Penarikan simpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan yang telah dicatat, dilihat,

ditemui serta di dengar yang berdasarkan pada konfigurasi yang telah dirancang.

Kesimpulan yang dihasilkan memerlukan verifikasi agar benar-benar valid dan

dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dari hasil verifikasi ini dapat

diperoleh data yang telah teruji validitasnya. Untuk itu peneliti melakukan

aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali,

melihat lagi fieldnote sehingga penelitian menjadi lebih bisa dipercaya.

Model interaktif menurut Milles dan Huberman (1992:20) yaitu:

Skema 2. Model Analisis Data Interaktif

H. Prosedur Penelitian

Menurut HB. Sutopo (2002:187-190) prosedur penelitian adalah rangkaian

tahap demi tahap kegiatan dari awal sampai akhir penelitian. Dalam penelitian

kasus ini, peneliti menggunakan prosedur atau langkah-langkah dari persiapan,

pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan penelitian.

Lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:

1. Persiapan

a. Mengajukan judul penelitian kepada pembimbing.

b. Mengumpulkan bahan/sumber materi penelitian.

Pengumpulan

data

Reduksi

data

Penyajian data

Penarikan

simpulan

Page 64: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

c. Menyusun proposal penelitian.

d. Mengurus perijinan penelitian.

e. Menyiapkan instrument penelitian/ alat observasi.

2. Pengumpulan data

a. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara,

dan dokumentasi.

b. Membuat field note.

c. Memilah dan mengatur data sesuai dengan kebutuhan.

3. Analisis data

a. Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai dengan proposal

penelitian.

b. Mengembangkan sajian data dengan analisis lanjut kemudian

recheckkan dengan temuan lapangan.

c. Melakukan verifikasi dan pengayakan dengan pembimbing.

d. Membuat simpulan akhir sebagai temuan penelitian.

4. Penyusunan laporan penelitian

a. Penyusunan laporan awal.

b. Review laporan yaitu mendiskusikan laporan yang telah disusun

dengan orang yang cukup memahami penelitian.

c. Melakukan perbaikan laporan sesuai hasil diskusi.

d. Penyusunan laporan akhir.

Page 65: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

BAB IV

SAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Deskripsi daerah penelitian meliputi: keadaan geografis dan keadaan

demografi masyarakat Desa Kanoman, Gagaksipat.

1. Keadaan Geografis

Kabupaten Boyolali merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Jawa

Tengah. Kabupaten Boyolali terdiri dari beberapa Kecamatan. Salah satu

Kecamatannya adalah Kecamatan Ngemplak yang memiliki penduduk yang

cukup padat yakni 81.138 jiwa, atau sekitar 0.87% dari penduduk Boyolali yang

berjumlah 931.537 jiwa. Salah satu Kalurahan di Kecamatan Ngemplak adalah

Gagaksipat. Luas wilayah Gagaksipat ± 255,6500 ha yang terbagi atas 13 RW dan

49 RT. Tanah sawah 42,0000 ha, Tanah Tegalan 57,6000 ha, Tanah Pekarangan

55,4340 ha, Tanah untuk Perkantoran 0,4300 ha, Tanah Lapangan 0,8000 ha,

Tanah untuk bangunan umum 14,9247 ha, Sungai Jalan dan lain-lain 84,4613 ha.

Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Desa Dibal, Sindon, dan Bandara Adi Sumarmo

b. Sebelah Timur : Desa Donohudan

c. Sebelah Barat : Desa Ngesrep

d. Sebelah Selatan : Kabupaten Karanganyar

Bidang Usaha yang banyak dilakukan di Desa Gagaksipat ini adalah

peternakan ayam dan industri tahu tempe. Usaha-usaha yang ada di desa ini

sedang mengalami perkembangan dan masih dalam tahap pertumbuhan kawasan

industri kecil.

Salah satu Desa yang ada di Kalurahan Gagaksipat adalah Kanoman yang

terkenal dengan sentra industri kecil pembuatan tahu. Desa Kanoman terbagi

menjadi 2 Rukun Warga (RW), RW 10 dan RW 08. RW 10 terdiri dari 3 RT dan

RW 08 terdiri dari 3 RT. Jarak Desa Kanoman dengan Kalurahan Gagaksipat

sekitar ± 200 meter. Letak Desa Kanoman sendiri memiliki batas wilayah, sebelah

utara berbatasan dengan Desa Dibal dan Wangkis, sebelah Barat berbatasan

50

Page 66: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dengan Bandar udara Adi Sumarmo, sebelah timur berbatasan dengan Desa

Donohudan, serta sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gagaksipat. Desa

Kanoman sendiri sangat jauh dengan Kabupaten Boyolali, dan lebih dekat dengan

kota Solo. Jarak dengan kota Solo sekitar 1 km, sedangkan dengan kota Boyolali

± 20 km.

Untuk menemukan Desa Kanoman ini, tidaklah sulit, hanya menyusuri

satu jalan utama yaitu jalan Embarkasi Donohudan saja. Jalan penghubung yang

beraspal ini kondisinya lumayan baik, karena merupakan salah satu jalur utama ke

Embarkasi Haji Donohudan. Desa Kanoman terletak dekat dengan Bandara Adi

Soemarmo Solo serta Embarkasi haji. Walaupun daerahnya merupakan pinggiran

kota, namun mengalami pertumbuhan dalam bidang perindustrian karena

merupakan pengembangan dari Solo Raya. Transportasi utama berupa sepeda

motor dan jenis kendaraan pribadi lainnnya. Sarana komunikasi sebagain besar

mengandalkan telepon genggam. Sarana hiburan didominasi oleh televisi milik

pribadi.

2. Keadaan Monografi

a. Penduduk Menurut Umur

Gagaksipat memiliki jumlah penduduk 8305 jiwa. Jika ditinjau

berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk Gagaksipat dapat digambarkan

sebagai berikut: 0-14 tahun berjumlah 2205 jiwa atau 26.5 % dari total jumlah

penduduk, usia 15-58 tahun berjumlah 5336 jiwa atau 64.25 %, dan usia 58 keatas

ada 764 jiwa atau 9.19 % dari total jumlah penduduk. (Monografi Gagaksipat,

data jumlah penduduk 2010). Berdasarkan gambaran jumlah penduduk

Gagaksipat, dapat diketahui bahwa yang paling banyak jumlah penduduknya

adalah pada usia produktif yakni 15-58 tahun.

Desa Kanoman merupakan bagian dari Gagaksipat. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan, penduduk Kanoman memiliki 1171 jiwa atau 13.14 % dari

Gagaksipat, yang terdiri dari laki- laki 529 jiwa atau 47.35 %, perempuan 642

jiwa atau 57.47 %. Jika ditinjau dari jenis kelaminnya, jumlah penduduk

perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Di Desa Kanoman

Page 67: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

terdapat 187 jumlah kepala keluarga. Dari jumlah penduduk yang ada, usia

produktif penduduk juga banyak. Sehingga angkatan kerja di Desa Kanoman

cukup tinggi jumlahnya.

b. Penduduk Menurut Pekerjaan

Penduduk Gagaksipat memiliki pekerjaan yang beragam, ada yang bekerja

sebagai petani, buruh pabrik, pedagang, pemilik usaha tahu, pekerja di sektor

usaha tahu, pegawai negeri, dan lain-lain. Jumlah penduduk Gagaksipat menurut

pekerjaan adalah sebagai berikut: bekerja di sektor pertanian 173 jiwa atau 4.62

%. Pegawai sektor formal (PNS,TNI,POLRI) sebesar 304 jiwa atau 8.12 %.

Sebagai pekerja swasta 1382 jiwa atau 36.9%. Bekerja sebagai buruh 550 jiwa

atau 14.69 %. Bekerja sebagai tukang ada 192 jiwa atau 5.13 %. Pedagang dan

penjahit 285 jiwa atau 21.6 %. Sedangkan untuk yang lainnya 285 jiwa atau 7.61

% (Monografi Kalurahan Gagaksipat, Data Ketenagakerjaan 2010).

Desa Kanoman memiliki jumlah penduduk 1171 jiwa, angkatan kerja

sebesar 771 atau 65.8% dari total jumlah penduduk. Sebagian besar penduduk

Kanoman termasuk dalam usia produktif. Dari jumlah angkatan kerja tersebut,

yang bekerja pada sektor pertanian sebesar 125 jiwa atau 16.21%. Ada 263 jiwa

sebagai buruh industri kecil pada sektor usaha tahu atau 34.11%. 20 orang sebagai

pengusaha industri kecil atau 2.59%. Pedagang 212 jiwa atau 27.49%. Pegawai

sektor formal (PNS,POLRI,TNI) sebesar 56 jiwa atau 7.26%. Pekerja yang lain 95

jiwa atau 12.32%.

Dari data Desa Kanoman, maka dapat diketahui angkatan kerja paling

tinggi diduduki oleh buruh industri kecil pada sektor pembuatan tahu. Karena

sebagian besar warga Desa Kanoman bekerja pada sektor industri kecil

pembuatan tahu. Desa ini termasuk dalam sentra industri kecil pembuatan tahu di

Kalurahan Gagaksipat.

B. Deskripsi Masalah Penelitian

Pembahasan dari hasil penelitian merupakan gambaran yang didasarkan

pada temuan data dikaitkan dengan pertanyaan penelitian yakni pertumbuhan

sektor industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman, Kontribusi industri kecil

Page 68: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

pembuatan tahu dalam menyerap tenaga kerja, Penyerapan tenaga kerja pada

sektor industri kecil pembuatan tahu. Terdapat 12 informan yang bersedia

diwawancarai yaitu pemilik industri kecil pembuatan tahu meliputi, SMD, HRD

dan ZND, Tenaga kerja yang meliputi MS, RHN, dan SST dan BP . Pedagang

tahu yang meliputi WSN dan SL serta yang terakhir adalah warga masyarakat

Kanoman yakni IMM, NR, dan SRP. Dari jawaban para informan diharapkan

dapat memberikan gambaran tentang persoalan yang diajukan dalam penelitian

ini.

Saat ini banyak masyarakat yang menganggur karena daya serap tenaga

kerja semakin menurun. Di daerah pedesaan juga mengalami penurunan dalam

penyerapan tenaga kerja karena lahan pertanian yang semakin lama semakin

sempit akibat pembangunan rumah penduduk yang semakin padat. Penduduk

yang semakin padat dan bertambah, otomatis akan menambah jumlah angkatan

kerja yang mencari pekerjaan. Banyaknya angkatan kerja yang tidak terserap,

serta tidak adanya pembukaan lapangan pekerjaan baru akan semakin menambah

jumlah pengangguran. Dengan demikian, masyarakat yang tidak bekerja akan

sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan akan semakin bertambah saja

jumlah kemiskinan.

Permasalahan tentang kurangnya penyerapan tenaga kerja di pedesaan

juga menimpa Desa Kanoman. Penduduk Desa Kanoman mulai mengembangkan

kegiatan-kegiatan ekonomi baru guna memperbaiki kehidupan mereka. Untuk

mempertahankan kehidupan, manusia senantiasa melakukan berbagai usaha dan

upaya. Guna mengembangkan kesempatan kerja, masyarakat Desa Kanoman

mulai membuka industri kecil pembuatan tahu dengan skala yang kecil. Industri

kecil pembuatan tahu ini mulai mengalami pertumbuhan dan perkembangan

sehingga dapat menyerap tenaga kerja dan menjadi alternatif menanggulangi

masalah ketenagakerjaan. Serta dengan adanya industri kecil pembuatan tahu ini,

pendapatan yang dimiliki masyarakat semakin meningkat dan dapat memenuhi

kebutuhan hidup.

Page 69: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

1. Pertumbuhan Sektor Industri

Industri kecil merupakan industri berskala kecil yang memperkerjakan 5

sampai dengan 19 orang tenaga kerja. Industri kecil pembuatan tahu yang ada di

Desa Kanoman juga mengalami suatu pertumbuhan. Setiap tahun akan muncul

industri kecil pembuatan tahu baru. Industri kecil pembuatan tahu dalam

penelitian ini tepatnya berada di Desa Kanoman, Gagaksipat, Ngemplak,

Boyolali, pada awalnya industri tahu mulai dikembangkan oleh masyarakat

Kanoman guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Industri ini dulu hanya

ada satu di Kanoman dikelola oleh pemerintah desa, tetapi sekarang mulai tumbuh

seiring dengan keinginan masyarakat yang menginginkan perbaikan hidup.

Setelah berkembang di lingkungan, industri semakin banyak dan mulai

dikembangkan oleh masyarakat sendiri-sendiri. Seperti yang diungkapkan HRD

sebagai berikut:

“Biyen ki gur eneng 1 industri tahu mbak, niku sing gawe Koperasi Staff

Pemerintahan Kalurahan tahun 1955. Nanging goro-goro mboten enten

sing ngurus, akhire merosot bangkrut. Nah, bibar niku langsung

berkembang saking lingkungan masyarakat piyambak.” (Dahulu itu hanya

ada 1 industri tahu, itu yang membuat dari Koperasi Staff Pemerintahan

Kalurahan tahun 1955. Tetapi karena tidak ada yang mengurus akhirnya

bangkrut. Setelah itu, berkembang dari lingkungan masyarakat sendiri).

(W/HRD/28/03/2011)

Lambat laun industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman semakin

banyak dan semakin berkembang. Bahkan setiap tahun muncul satu atau dua

industri tahu. Seperti yang diungkapkan oleh WSN seorang pedagang tahu yang

lahir di Desa Kanoman dan sempat meninggalkan Desa untuk bekerja di luar

pulau Jawa kemudian kembali lagi kedaerah asal. Diakuinya industri kecil

pembuatan tahu berkembang tiap tahunnya, bahkan mulai banyak yang

menggelutinya, setiap tahun satu atau dua industri kecil mulai muncul. Berikut

pernyataan WSN:

“Dahulu pada saat saya tinggalkan hanya ada 3 atau 4 industri kecil

pembuatan tahu, pas saya kembali sudah lumayan banyak mbak, sekarang

udah banyak gini...Apalagi setiap tahunnya satu atau dua industri

pembuatan tahu didirikan oleh orang-orang...”. ( W/WSN/27/03/2011)

Page 70: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Hal demikian juga diungkapakan oleh SL sebagai salah satu dari pedagang

tahu di Desa Kanoman, kalau industri pembuatan tahu mengalami pertumbuhan

yang cukup pesat. Setiap tahun akan muncul industri kecil pembuatan tahu di

Desa Kanoman. Berikut penuturan SL:

“Pertumbuhan industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman ini sangat

baik dan berkembang terus mbak, semakin berganti tahun semakin akan

tumbuh industri kecil pembuatan tahu...”. (W/ SL/02/04/2011)

Keadaan demikian juga diungkapkan salah satu tenaga kerja yang sudah

sejak kecil hidup di Desa Kanoman sampai sekarang. Menurutnya, pertumbuhan

industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman muncul tiap tahunnya. Di tiap

gang-gang kecil di Desa Kanoman ada yang memilki industri kecil pembuatan

tahu. Seperti yang diungkapkan MS:

“...pertumbuhan industri kecil pembuatan tahu di Kanoman semakin lama

semakin meningkat mbak, tiap tahun muncul industri kecil pembuatan tahu

yang baru tiap gang kecil di desa pasti ada industri ini...”.

(W/MS/29/03/2011).

Masyarakat desa untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik,

mereka mendirikan sektor industri kecil sehingga dapat menambah pemasukan

(income) pendapatan masyarakat serta dapat meningkatkan kesejahteraan

masayarakat. Tindakan yang dilakukan masyarakat guna meningkatkan kualitas

hidupnya adalah dengan membuka industri kecil. Karena tindakan masyarakat

memiliki tujuan ingin mencapai kesejahteraan hidup yang baik. Begitu halnya

masyarakat Desa Kanoman mengembangkan industri kecil pembuatan tahu guna

meningkatkan pendapatan dan meningkatkan tingkat kesejahteraan. Banyak warga

Kanoman yang berkecimpung di industri kecil pembuatan tahu. Mereka

mendirikan industri kecil pembuatan tahu juga karena melihat pengangguran yang

banyak di daerahnya. Sehingga dengan mendirikan industri ini, diharapkan warga

masyarakat yang menganggur dapat teratasi dengan baik serta membantu

menyelesaikan masalah ketenaga kerjaan. Seperti yang diungkapkan Bapak HRD:

“...ya alesan kulo ndirekke industri tahu niki supados ningkatke

pemasukan pendapatan mbak, apa maneh kangge kesejahteraan keluargi

kula. Njih saget kangge kesejahteraan masyarakat bersama...”. (Alasan

saya mendirikan industri kecil pembuatan tahu agar dapat meningkatkan

Page 71: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

pendapatan, apalagi untuk kesejahteraan keluarga, juga dapat untuk

kesejahteraan masyarakat bersama). (W/HRD/28/03/2011)

Alasan serupa juga juga diungkapkan oleh SMD pemilik industri kecil

pembuatan tahu yang lain. SMD juga mendirikan industri kecil pembuatan tahu

karena berkeinginan untuk meningkatkan pendapatan dalam keluarga dan

masyarakat yang bekerja di industri kecil pembuatan tahu miliknya. Dorongan

motivasi dalam dirinya yang merupakan faktor utama dalam membuka industri

kecil pembuatan tahu guna mencapai kesejahteraan hidup. Berikut penuturan

SMD:

“Alasan saya mendirikan industri kecil ini karena dapat meningkatkan

pendapatan mbak, apalagi buat masyarakat yang bekerja di industri tahu

saya, pendapatan mereka dapat naik setelah bekerja di industri kecil

pembuatan tahu ini...”. (W/SMD/26/03/2011)

Alasan yang sama juga diungkapkan oleh Bapak ZND. Industri kecil

turun temurun didirikan karena ayahandanya, juga menginginkan peningkatan

kesejahteraan hidup serta pemasukan income yang cukup menjanjikan. Seperti

yang diungkapkan ZND:

“Bapak saya mendirikan industri kecil pembuatan tahu ini karena ingin

meningkatkan kesejahteraan mbak, ya dengan industri ini kan bisa

menambah pemasukan yang lumayan mbak...”. (W/ZND/01/04/2011)

Ungkapan lain juga diungkapkan oleh salah satu warga masyarakat yang

tinggal di Desa Kanoman yaitu IMM. Untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Desa Kanoman, banyak warga masyarakat Kanoman yang mendirikan

industri kecil pembuatan tahu. Karena dulunya kesejahteraan warga dirasa kurang

terpenuhi kebutuhannya, tetapi setelah ada industri kecil pembuatan tahu warga

masyarakat terjamin kesejahteraannya. Sehigga sebagian besar warga masyarakat

Kanoman bekerja di industri ini. Seperti yang diungkapkan IMM:

“Kalau warga sini kebanyakan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka

biasanya ya mendirikan industri kecil pembuatan tahu itu mbak, atau kalau

tidak bekerja di industri kecil pembuatan tahu ini...”.

(W/IMM/06/04/2011)

Dalam mengembangkan industri kecil pembuatan tahu membutuhkan

lahan yang cukup untuk melakukan kegiatan produksi. Lahan yang digunakan

Page 72: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

oleh para pemilik industri kecil pembuatan tahu yakni SMD, Bapak HRD dan

Bapak ZND untuk pemrosesan kedelai menjadi tahu merupakan lahan pribadi.

Lahan merupakan faktor utama sebagai tempat memproduksi usaha ini. Dengan

lahan yang cukup, para pemilik industri dapat dengan mudah mengembangkan

usaha miliknya. Tempat produksi yang luas dan tidak sempit membuat para

pekerja lebih betah untuk bekerja dan dalam menjalankan produksi lebih lancar

tidak berdempetan antara alat-alat yang digunakan dalam proses produksi. Seperti

yang diungkapkan ZND:

“Lahan yang saya gunakan lahan milik pribadi mbak, walau jauh dari

rumah saya...”. (W/ZND/02/04/2011)

Peralatan juga hal yang penting dalam pemrosesan pembuatan tahu

sehingga sangat diperlukan guna kelancaran proses pembuatan tahu. Alat-alat

yang digunakan dalam industri kecil pembuatan tahu masih sederhana. Hanya

diesel yang digunakan sebagai alat untuk mengolah kedelai yang akan digiling

dan dihancurkan, karena keterbatasan modal dan masyarakat kurang siap dalam

mengoperasikan alat-alat modern:

“Disel diperlukan dalam proses produksi ini, yang lain menggunakan

tenaga manusia dan pres tahu dari kayu saja”. (W/SMD/26/03/2011)

Senada dengan ungkapan SMD, ZND juga beranggapan teknologi yang

digunakan dalam pemrosesan pembuatan tahu sangat sederhana, mengandalkan

tenaga manusia yang paling utama. Hanya disel yang digunakan untuk mengolah

kedelai dan untuk peralatan yang lain digunakan kayu sebagai bahan pengepres

tahu, sepatu boat untuk beraktifitas, kain sebagai penuyaring ampas tahu serta

pisau dan ember. Disel merupakan peralatan yang modern yang dahulunya dalam

menggiling kedelai masyarakat mengandalkan batu tetapi sekarang sudah

menggunakan disel sebagai alat bantu yang lebih mudah digunakan dan tidak

banyak menguras tenaga. Seperti yang diungkapkan ZND:

“Teknologi masih sederhana banget mbak, cuma disel saja yang modern

yang lain cuma peralatan biasa dan mengandalkan tenaga para pekerja...”.

(W/ZND/01/04/2011)

Page 73: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Bagi warga masyarakat Desa Kanoman, peralatan yang digunakan

sederhana karena seandainya alat-alat yang digunakan menggunakan teknologi

yang canggih, maka warga masyarakat yang bekerja di sektor industri kecil

pembuatan tahu akan mengalami kesulitan karena pendidikan mereka yang hanya

mengenyam bangku SD dan SMP maka kurang mengetahui masalah mesin.

Walaupun demikian, dengan menggunakan tenaga manusia yang utama dapat

menjalankan proses produksi dengan lancar. Seperti yang diungkapkan Bapak

Zainudin:

“Kalau memakai peralatan yang canggih atau mesin-mesin yang canggih,

tidak bisa mengoprasikannya mbak, saya juga tidak bisa...ya tau sendiri

mbak, lulusannya sekolah hanya SD atau SMP saja...”.

(W/ZND/01/04/2011)

Menurut Ibu Surip sebagai warga masyarakat, masalah teknologi yang

digunakan dalam indstri kecil di Desa Kanoman sudah mengalami perkembangan.

Karena dahulu hanya menggunakan batu untuk menggilas kedelai, tetapi setelah

belajar pengalaman dari daerah Kartasura Sukoharjo mengenai industri kecil

pembuatan tahu, warga masyarakat yang mendirikan industri kecil mulai

mendirikan gilingan tahu sebagai alat yang modern. Dahulu warga masyarakat

Kanoman banyak yang bekerja di Kartasuro karena disana juga banyak industri

kecil pembuatan tahu. Setelah masyarakat memiliki pengalaman yang cukup,

maka mereka menginginkan sutu perbaikan kuallitas hidu yang baik, sehingga

mereka mulai mendirikan industri pembuatan tahu di daerahnya sendiri yakni di

Kanoman. Seperti yang diungkapkan SRP:

“Biyen niku nggunakke watu mbak ge giles-giles dele, nanging sak niki

sampun ngangge gilingan, ya..rodho modern sitiklah mbak. Tapi ya tetep

mbak tenaga manungsa luwih digunakke...Biyen niku ilmune ganti

ngangge gilingan saking Kartosuro mbak, biyen mriko kathah engkang

damel tahu. Pas biyen njih kathah warga mriki kerja teng mriko, nah

ilmune niku dingge damel usaha piyambak ten Desa Kanoman niki...”.

(Dahulu itu menggunakan batu untuk mengilas kedelai, tetapi sekarang

menggunakan mesin penggiling, lebih modern sedikit. Tetapi tetap

tenaga manusia lebih diperlukan. Dahulu itu ilmunya dari menggunakan

batu menjadi gilingan dari Kartasura, dulu di sana banyak yang membuat

tahu. Warga disini juga banyak yang bekerja disana, ilmunya itu

digunakan untuk membuata usaha sendiri di Desa Kanoman).

(W/SRP/10/04/2011)

Page 74: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pertumbuhan industri

kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman setiap tahun mengalami penambahan

walau hanya satu atau dua industri hingga saat ini sudah ada 20 industri kecil

pembuatan tahu yang masih aktif beroperasi. Warga masyarakat Desa Kanoman

banyak yang bekerja pada sektor industri kecil pembuatan tahu. Alasan utama

warga Kanoman mendirikan industri kecil pembuatan tahu ini karena ingin

menambah income pendapatan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mendirikan industri kecil pembuatan tahu, warga masyarakat di Desa Kanoman

dapat menjadi masyarakat yang berkembang sejahtera.

2. Kontribusi Industri Kecil Pembuatan tahu di Desa Kanoman bagi

Masyarakat

Keberadaan industri kecil pembuatan tahu, memberikan pengaruh yang

baik bagi kehidupan masyarakat di desa Kanoman, Gagaksipat, Ngemplak,

Boyolali. Kontribusi yang ditawarkan khususnya dalam bidang sosial

ketenagakerjaan yaitu terbukanya lapangan kerja baru dalam sektor industri kecil

pembuatan tahu sehingga dapat memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat

yang menganggur. Dengan adanya industri kecil pembuatan tahu ini, pendapatan

masyarakat semakin meningkat dan kesejahteraan semakin terjamin dengan baik.

Industri kecil pembuatan tahu memiliki kontribusi yang cukup penting bagi

masyarakat sekitar, kontribusi tersebut berupa:

a. Tersedianya Lapangan Kerja

Keberadaan industri kecil pembuatan tahu bagi sebagian besar masyarakat

mampu memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Sebagian besar

masyarakat Desa Kanoman bekerja pada sektor industri tahu. Ada 1171 jiwa

penduduk Kanoman yang bekerja di industri pembuatan tahu 495 jiwa atau 42.27

% dari jumalah penduduk yang terbagi dalam beberapa pekerjaan. Ada 263 jiwa

sebagai sebagai buruh industri kecil pada sektor usaha tahu atau 34.11%. 20 orang

sebagai pengusaha industri kecil atau 2.59% . Pedagang 212 jiwa atau 27.49%.

Keberadaan industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman sejak dahulu

hingga sekarang mempunyai pengaruh yang besar dan positif bagi masyarakat

Page 75: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Desa Kanoman. Pengaruh yang berarti adalah jumlah tenaga kerja yang dapat

terserap di sektor industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman. Karena untuk

bekerja di industri ini tidak memerlukan suatu keahhlian khusus sehingga terbuka

lebar bagi masyarakat luas untuk bekerja di industri kecil pembuatan tahu. Seperti

yang diungkapkan SMD sebagai berikut:

“...asal mau bekerja tidak ada pengangguran di Kanoman, karena peluang

yang diberikan begitu luas...”. (W/SMD/26/03/2011)

Demikian pernyataan SMD mengenai kontribusi yang ditawarkan tentang

keberadaan industri kecil pembuatan tahu ini. Pengangguran dalam masyarakat

dapat teratasi dengan baik setelah muncul industri ini, karena adanya peluang

yang begitu besar bagi masyarakat untuk bekerja dalam industri pembuatan tahu.

HRD juga memberikan pernyataan yang serupa saat disinggung mengenai

kontribusi yang diberikan dari industri kecil pembuatan tahu ini.

“...sing penting mbak saking industri tahu iki, pun mboten wonten

pengangguran. Industri tahu iki saget nyerap tenaga kerja masalahe,

makane pengangguran pun mboten wonten ten mriki”. (yang terpenting

dari indusri tahu ini, sudah tidah ada pengangguran. Industri tahu dapat

menyerap tenaga kerja, karena itu sudah tidak ada pengangguran di sini.

(W/HRD/28/03/2011)

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh ZND sebagai pemilik industri

kecil pembuatan tahu yang lain. Dia memiliki kepuasan tersendiri bisa

memberikan pekerjaan kepada orang lain. Karena dengan memberikan pekerjaan

kepada orang lain, dapat mengurangi pengangguran. Karena dengan mendirikan

industri kecil pembuatan tahu, dapat mengatasi masalah pengangguran yang

menjadi polemik yang ada dalam masyarakat. Seperti yang diungkapkan ZND:

“Saya cukup senang mbak, walaupun industri kecil pembuatan tahu saya

ini termasuk industri kecil, saya bisa mencarikan pekerjaan buat orang

sekitar sini dan daerah lain...ngurangi pengangguran lah mbak...”.

(W/ZND/01/04/2011)

Ungkapan dari pekerja industri kecil pembuatan tahu mengenai kontribusi

yang di tawarkan dari keberadaan industri kecil pembuatan tahu di Desa

Kanoman, RHN beranggapan bahwa dengan adanya industri kecil pembuatan tahu

di Desa Kanoman dapat menyerap tenaga kerja. Berikut penuturan Mas Rochman:

Page 76: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

“...ya dengan industri kecil pembuatan tahu di Kanoman ini, masyarakat

sudah tidak ada yang menganggur lagi mbak...”. (W/RHN/30/03/201)

Ungkapan lain datang dari pedagang tahu WSN. Dengan adanya industri

kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman, pengangguran sudah tidak ada lagi.

Berikut ungkapan beliau: “...penyerapan tenaga kerjanya juga sangat baik, karena

pengangguran udah gak ada mbak di daerah ini...”. (W/WSN/27/03/2011). WSN

sangat merasakan dampak yang ditimbulkan dengan adanya industri kecil

pembuatan tahu, selain pendapatannya yang meningkat juga pengangguran yang

ada di desa sudah dapat teratasi denagn baik. Selain itu dia juga merasa terbantu

dengan para tenaga kerja penggoreng membantu dalam membuat hasil dari olahan

tahu yang bisa dijual di pasar lokal. Sebagai seorang pedagang tahu, WSN

memiliki pegawai yang bertugas menggoreng tahu. Menurut WSN dapat

memberikan pekerjaan kepada orang lain sudah membuat hatinya sangat senang.

Seperti yang diungkapkan beliau:

“...senang mbak, bisa membantu orang untuk mendapatkan pekerjaan di

industri pembutan tahu ini...”. (W/WSN/27/03/2011).

Sebagian besar masyarakat Desa Kanoman bekerja pada sektor industri

tahu, mereka terbagi dalam beberapa pekerjaan seperti yang diungkapkan oleh

RHN yang bekerja sebagi pekerja di industri kecil pembuatan tahu sebagai

berikut:

“Sebagian besar masyarakat Desa Kanoman ini pada kerja di Industri tahu

mbak, baik sebagai pemilik, pedagang, pekerja ataupun para pencari kayu

bakar untuk menunjang berlangsungnya industri kecil pembuatan tahu, ya

karena ada 20 unit industri kecil pembuatan tahu itu juga bisa menyerap

tenaga kerja...”. (W/RHN/30/03/2011)

Karena ada 20 unit usaha yang masih beroperasi dengan baik di Kanoman,

maka dapat menyerap tenaga kerja dengan baik. Keberadaan industri kecil

pembuatan tahu di Desa Kanoman sejak dahulu hingga sekarang mempunyai

pengaruh yang tidak kecil bagi masyarakat Kanoman. Diungkapkan oleh SMD

sebagian besar warga masyarakat Kanoman menekuni kegiatan industri

pembuatan tahu, karena pendidikan yang diperoleh warga masyarakat kebanyakan

hanya lulusan SD dan SMP saja. Oleh karena itu warga masyarakat banyak yang

Page 77: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

bekerja di industri kecil pembuatan tahu karena untuk bekerja di sana tidak

memerlukan keahlian khusus dan tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi,

asalakan bersedia untuk bekerja dengan sungguh-sungguh maka akan diterima di

industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman. Seperti yang diungkapkannya

sebagai berikut:

“Sebagian besar masyarakat Kanoman sini menekuni kegiatan industri

pembuatan tahu, yang terbagi-bagi sebagai pemilik pembuatan tahu,

pedagang, dan para pekerja. Memang ada 1 atau 2 orang yang memiliki

pendidikan tingi, tetapi kebanyakan anak-anak lulus SMP sudah terjun

menjadi pekerja di industri kecil pembuatan tahu..”. (W/SMD/26/03/2011)

Ungkapan serupa diungkapkan SR sebagai warga masyarakat Desa

Kanoman, menurutnya banyak warga masyarakat yang berkecimpung di industri

kecil pembuatan tahu ini. Berikut ungkapan SR:

“...wah, sebagian besar penduduk Desa Kanoman ini memang

berkecimpung di industri pembuatan tahu mbak, ada yang jadi pemilik,

pedagang, pencari grajen, dan tenaga kerja...”. (W/NR/06/04/2011)

SRP sebagai warga masyarakat juga memberikan pendapatnya kalau

manfaat yang diberikan dari industri kecil ini bagi masyarakat adalah sudah tidak

ada lagi pengangguran. Masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan sekarang sudah

memiliki pekerjaan. Walaupun berkecimpung di industri ini warga masyarakat

pendapatannya pas-pasan, tetapi sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup dan

sebagian uangnya dapat ditabung guna keperluan investasi masa depan. Lanjut

SRP:

“...ya bibar wonten industri tahu niki warga masyarat engkang mboten

gadah gawean, sak niki sampun angsal gawean teng industri tahu niku..”.

(Setelah ada industri tahu ini warga masyarakat yang tidak mempunyai

pekerjaan sekarang sudah mendapatkan pekerjaan di industri tahu ini).

(W/SRP/10/04/2011)

IMM selaku warga masyarakat memberikan pendapat lain mengenai

kontribusi industri kecil pembuatan tahu. Menurut pendapatnya, kontribusi lain

yang ditawarkan dari industri kecil pembuatan tahu dapat memberikan manfaat

tentang keberadaan biogas yang ada di desanya. Limbah hasil buangan dari

produksi tahu di jadikan gas, sehingga warga masyarakat dapat menikmati gas

Page 78: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

dari limbah tahu yang dihasilkan. Limbah yang dihasilkan dari industri

menimbulkan dampak bau yang kurang mengenakkan, polusi udara dan air dapat

terjadi karena limbah industri dibuang ke sungai. Keadaan yang demikian,

membuat warga dan pemerintah membuat inisiatif membuat boigas. Biogas

tersebut memberikan manfaat lain sebagai penghematan gas yang semula warga

membeli gas sekarang sudah menggunakan gas buatan dari limbah industri tahu.

Sehingga dengan menghemat gas ini, masyarakat dapat menjadi sejahtera. Sesuai

dengan apa yang di paparkannya:

“...wah, biogas itu juga memberikan manfaat bagi masyarakat mbak, itu

dari limbah tahu yang ada di industri kecil pembuatan tahu, lumayan bisa

mengirit gas...”. (W/IMM/06/04/2011)

Penuturan tentang kontribusi lain industri kecil pembuatan tahu datang

dari Bapak Sumidi selaku pemilik industri kecil. Tidak ada penyuluhan yang

dilakukan oleh pemerintah mengenai industri kecil pembuatan tahu. Tetapi, dalam

3 tahun yang lalu, pemerintah daerah Kabupaten Boyolali memberikan bantuan

kepada Bapak Sumidi dan pemilik industri tahu yang lain untuk membangun

boigas. Tahun 2008 yang lalu, hasil pembuangan limbah tahu yang dapat

merugikan masyarakat akibat baunya yang kurang mengenakkan, maka dibuat

biogas agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Dengan adanya biogas, masyarakat

Desa Kannoman dapat menggunakan kompor gas tanpa membeli gas terlebih

dahulu. Saluran-saluran dari biogas di salurkan ke 13 Kepala Keluarga dari satu

biogas industri pembuatan tahu. Bantuan yang diberikan pemerintah ini diberikan

kepada 5 pemilik usaha kecil pembuatan tahu. Lanjut SMD:

“...memang gak ada penyuluhan mbak dari pemerintah, tapi ada bantuan

dari pemerintah untuk mebuat biogas dari limbah pabrik. ya tau sendiri

mbak, limbah tahu itu bau sekali, tetapi dari pemerintah dimanfaatkan

dengan mendirikan biogas agar tidak merugikan masyarakat tetapi malah

bisa menguntungkan masyarakat. Ada 5 tempat mbak disini yang limbah

tahunya dijadikan biogas, ya lumayan dari boigas ini bisa menyalurkan gas

ke tetangga-tetangga, satu tempat biogas bisa 13 KK yang menikmati

gas...”. (W/SMD/26/03/2011)

Pandangan lain dari pekerja mengenai keberadaan industri kecil

pembuatan tahu dalam menyerap tenaga kerja, saat ditanya mengapa tetap

Page 79: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

bertahan bekerja di industri kecil pembuatan tahu, memberikan jawaban yang

beragam. Berikut pandangan mereka tentang keberadaan industri kecil pembuatan

tahu:

“Saya lebih suka mbak kerja di pembuatan tahu, walau hasilnya mepet tapi

bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan pendapatannyapun dapat

meningkat.”. (W/MS/29/03/2011)

MS menikmati bekerja di industri kecil pembuatan tahu, walaupun

pendapatan yang dimilikinya pas-pasan tetapi ebutuhan hidup dan keluarganya

sudah dapat terpenuhi dengan baik serta dia dapat menabung guna masa depan

anak-anaknya. Walaupun menabung hanya sedikit-sedikit baginya yang terpenting

dapat membantunya kelak apabila dalam kesusahan. Alasan lain juga

diungkapkan oleh tenaga kerja industri kecil pembuatan tahu lainnya. RHN lebih

memilih bekerja di sektor industri tahu karena adanya kesempatan kerja yang

besar dan tidak disia-siakan. Kesempatan dan peluang kerja yang besar membuat

warga masyarakat semakin berantusias bekerja di industri kecil pembautan tahu.

Seperti yang diungkapkan RHN:

“Kesempatan kerja sangat besar mbak...jadi saya memilih bekerja di sektor

industri kecil pembuatan tahu ini, ya daripada nganggur di rumah, pinter-

pinter aja memanfaatkan kesempatan itu”. (W/RHN/30/03/2011)

Menurut RHN, dia pernah bekerja di sektor lain selain bekerja di sektor

industri kecil pembuatan tahu. Dia pernah bekerja sebagai buruh bangunan tetapi

tidak betah karena gajinya tidak seberapa tetapi tenaga yang dikeluarkan sangat

besar. Saat ditanya mengapa kembali memilih bekerja di industri tahu dia berkata:

“...lha keahlinnya cuma itu mbak membuat tahu...mau gimana lagi,

lagipula gajinya ya lumayan mbak bisa mencukupi kebutuhan hidup dan

meningkatkan kesejahteraan...”. (W/RHN/30/03/2011)

Bagi RHN, karena keahliannya hanya bisa membuat tahu, sehingga dia

kembali lagi bekerja di industri kecil pembuatan tahu. Dengan gaji yang cukup

untuk memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan hidup, maka dia lebih memilih

bekerja di sektor industri ini. Alasan lain diungkapkan SST tetap bertahan bekerja

di Industri kecil pembuatan tahu adalah sebelum bekerja pada industri kecil

Page 80: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

pembuatan tahu ini, dia bekerja sebagai buruh bangunan lepas yang

pendapatannya kurang menentu. Seperti yang diungkapkan SST:

“Dahulu saya bekerja menjadi buruh bangunan mbak, ya tau sendiri

kerjanya kasar, capek, dan gajinya gak seberapa gak cukup untuk

memenuhi kebutuhan. Tapi setelah mas saya membuka industri kecil

pembuatan tahu saya ditarik kerja di sana, ya kerjanya gak berat-berat

amat saya nikmati aja mbak...”. (W/SST/03/04/2011)

BP sebagai orang yang berasal dari luar daerah Kanoman juga

memberikan pendapat kalau bekerja di sektor industri pembuatan tahu karena

keinginannya untuk tidak menganggur.

“...saya dari Karangpandan kesini buat merantau mbak, soalnya cari kerja

di sana sulit, jadi saya ke Kanoman ini untuk mencari kerja. Alhamdulilah

mbak sudah dapat di industri pembuatan tahu ini, biar gak nganggur gitu

mbak...”. (W/BP/04/04/2011)

Jadi, industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman dapat menyerap

tenaga kerja serta membuka peluang usaha bagi warga masyarakat. karena

sebagian besar warga masyarakat bekerja pada sektor industri kecil pembuatan

tahu, maka keberadaan industri kecil dapat menyerap tenaga kerja.

b. Memberikan Pendapatan dan Kesejahteraan

Dalam industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman, pendapatan yang

diperoleh oleh warga masyarakat yang bekerja di industri kecil pembuatan tahu

akan mengalami kenaikan. Kenaikan yang diperoleh warga masyarakat biasanya

42.8 %. Seperti yang diungkapkan beberapa pekerja yang bekerja di industri kecil

pembuatan tahu di Desa Kanoman. Penuturan MS yang diungkapkan seperti

berikut:

“Dahulu saya pernah bekerja di pabrik sebagi buruh pabrik mbak, tapi

penghasilannya itu gak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Lha

setiap hari itu cuma dapat Rp20.000,00 aja...ya terus saya balik lagi ke

industri pembuatan tahu. Soalnya penghasilannya tiap hari rata-rata

Rp35.000,00. Alhamdulilah, walau mepet tapi kebutuhan sehari-hari

terpenuhi...”. (W/MS/29/03/2011)

Page 81: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

MS sangat terpengaruh dengan bekerja di sektor industri pembuatan tahu

menurutnya bekerja di industri kecil pembuatan tahu mengalami kenaikan dalam

penghasilan dan dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

HRD juga memberiakan alasan dengan memiliki industri kecil pembuatan

tahu, mendapat penghasilan yang cukup dapat memenuhi kebutuhan hidup dan

menyekolahkan anak-anaknya. Seperti yang diungkapkan HRD:

“Lumayan mbak, tiap bulan angsal penghasilan rata-rata Rp.1.000.000,-

iku penghasilan bersih. duitnya saget ge nyekolahke anak, nyukupi

kebutuhan sehari-hari mbak..”. (Lumayan mbak, tiap bulan mendapatkan

penghasilan rata-rata Rp.1.000.000,00 itu penghasilan bersih. Uangnya

dapat menyekolahkan anak-anak, mencukupi kebutuhan sehari-hari).

(W/HRD/28/03/2011)

ZND sebagai pemilik industri kecil pembuatan tahu juga memberikan

pendapat dengan adanya industri kecil pembuatan tahu ini pendapatan yang

diperolehnya juga naik. ZND dapat menyekolahkan anak-anaknya serta dapat

membangun rumah yang bagus dari hasil laba dari pemilikan industri kecil

pembautan tahu. Seperti yang diungkapkan beliau:

“Setiap bulan rata-rata penghasilan saya Rp 1.000.000,00 bisa untuk

memenuhi kebutuhan hidup dan menyekolahkan anak-anak...”.

(W/ZND/01/04/2011).

Penuturan lain juga diungkapkan oleh RHN sebagai seorang tenaga kerja

di industri pembuatan tahu yang penghasilannya saat bekerja di bangunan kurang

cukup memenuhi kebutuhan hidupnya. Tiap hari rata-rata hanya mendapatkan

uang Rp 20.000,00 saja, tetapi setelah bekerja di industri kecil pembuatan tahu,

Mas Rochman mandapatkan uang rata-rata Rp35.000,00-Rp45.000,00. Berikut

penuturannya:

“dahulu saya bekerja menjadi tukang bangunan, pendapatan saya hanya

Rp 20.000,00 mepet banget mabk itu, ya saya balik lagi bekerja di industri

tahu, lumayan Rp35.000,00-Rp45.000,00 per hari saya dapatkan...”.

(W/RHN/30/03/2011)

Jadi dengan bekerja di industri kecil pembuatan tahu, pendapatan yang

diterima RHN mengalami kenaikan. Sehingga RHN lebih memilih bekerja di

sektor industri kecil pembuatan tahu.

Page 82: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

SST juga berpendapat kalau penghasilan yang di dapat saat menjadi buruh

bangunan hanya Rp 20.000,00 sedangkan untuk bekerja di sektor industri

pembuatan tahu gaji yang diterima SST sekitar Rp 35.000,00 tiap harinya. Tetapi

tergantung kalau pesanan yang menyelepkan kedelai banyak, maka gaji SST dapat

naik hingga Rp 50.000,00 perharinya karena lembur untuk membuat tahu. Seperti

yang diungkapkan SST:

“Upah saya saat bekerja di bangunan mepet banget mbak Rp 20.000,00

tiap harinya, tapi kalau di industri pembuatan tahu gaji saya Rp 35.000,00

perhari malah kadang bisa naik jadi Rp 50.000,00 kalau lembur yang

nyelep tahu banyak...”. (W/SST/03/04/2011)

BP sebagai pendatang dari daerah lain yang bekerja di Kanoman juga

mengakui memilih bekerja pada industri kecil pembutan tahu. Sebelumnya dia

pernah bekerja pada peternak ayam, penghasilan yang dia dapat hanya sekitar Rp

15.000,00-Rp 20.000,00 tetapi setelah bekerja di industri kecil pembuatan tahu dia

bisa mendapatkan uang Rp 35.000,00-Rp 50.000,00 per harinya. Seperti yang

diungkapkan BP:

“Lumayan mbak, penghasilan meningkat setelah bekerja di industri kecil

pembuatan tahu. Dulu pas saya kerja di peternak ayam gaji tiap hari rata-

rata Rp 20.000,00 tapi setelah saya bekerja di industri tahu ini saya bisa

dapakan uang Rp 35.000,00-Rp 50.000,00...”. (W/BP/04/04/2011)

Penuturan lain juga datang dari para pedagang tahu yang ada di Desa

Kanoman. LS dan WSN. Menurut SL, dengan berdagang beliau mendapatkan

uang Rp 50.000,00 tiap harinya dengan penghasilan bersih Rp 25.000,00. Dengan

penghasilan tersebut, kehidupan beliau dapat meningkat dengan baik. Sesuai

dengan yang dikatakan ibu Lestari:

“Penghasilan saya tiap hari bersih Rp 25.000,00 lumayan lah mbak, bisa

mencukupi kebutuhan hidup serta kehidupan saya meningkat dengan

baik...”. (W/SL/02/04/2011)

WSN mendapatkan pendapatan bersih tiap satu minggu rata-rata

Rp175.000,00. Tetapi kalau pendapatan kotornya mencapai Rp500.000,00 tiap

minggunya. Dengan pendapatan yang lumayan tersebut, WSN dapat

menyekolahkan anak-anaknya rata-rata lulus SMA. Seperti yang diungkapkan

beliau:

Page 83: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

“...penghasilannya lumayan mbak tiap minggunya saya bisa mendapatkan

uang Rp 175.000,00 itu penghasilan bersih. Lumayanlah mbak, bisa

membantu keuangan keluarga...”. (W/WSN/27/03/2011)

Dengan adaya industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman, warga

masyarakat serta tenaga kerja dan pemilik industri dapat menikmati

keuntungannya. Kesejahteraan dan pendapatan yang diperoleh dalam masyarakat

Kanoman sendiri mengalami peningkatan yang baik. Masyarakat dapat memenuhi

kebutuhan hidup dan dapat menyekolahkan anak-anaknya, serta dapat menabung

guna investasi yang akan datang.

Membahas tentang kesejahteraan masyarakat setelah adanya industri kecil

pembuatan tahu di Desa Kanoman, menurut NR relatif. Untuk yang berjualan tahu

bisa dibilang dapat tercukupi dan terpenuhi kehidupan sehari-harinya. Berikut

penuturan NR:

“...untuk dibilang sejahtera itu relatif mbak, tapi untuk yang berkecimpung

di industri kecil pembuatan tahu bisa dibilang dapat memenuhi dan

mencukupi kebutuhan hidup...”. (W/NR/06/04/2011)

Menurut SRP, alasan kebanyakan warga Kanoman mendirikan industri

kecil pembuatan tahu adalah keinginan warga yang menginginkan kesejahteraan.

Seperti yang diungkapkan SRP:

“...geh alesane ndirekke industri tahu niki ben saget sejahtera mbak,

rejekine benluwih lancar...”. (Alasanya mendirikan industri tahu ini agar

dapat sejahtera, rizkinya lebih lancar). (W/SRP/10/04/2011)

Bagi ZND sebagai pemilik industri kecil pembuatan tahu, memiliki

industri kecil ini dapat memberikan pendapatan yang cukup guna kesejahteraan

hidup karena dapat memenuhi kebutuhan. Seperti yang diungkapkan ZND:

“...lumayan mbak, tiap bulan rata-rata penghasilan saya Rp 1.000.000,00

bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menyekolahkan anak-anak...”.

(W/ZND/01/04/2011).

HRD sebagai pemilik industri kecil yang lain juga memberi alasan

mendirikan industri kecil pembuatan tahu adalah guna meningkatkan

kesejahteraan bagi kehidupan. Karena dari sektor industri kecil pembuatan tahu

Page 84: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

ini, HRD dapat memperoleh pemasukan atau income yang cukup dan dapat

memenuhi kebutuhan hidup. Seperti yang diungkapkan HRD:

“...ya alesan kulo ndirekke industri tahu niki supados ningkatke

pemasukan pendapatan mbak, apa maneh kangge kesejahteraan keluargi

kula. Njih saget kangge kesejahteraan masyarakat bersama...”. (Alasan

asaya mendirikan indsutri tahu ini agar meningkatkan pemasukan

pendapatan, serta untuk kesejahteraan keluarga saya. Dapat pula untuk

kesejahteraan masyarakat bersama). (W/HRD/28/03/2011)

Jadi, Industri kecil pembuatan tahu ini dapat memberikan income

pendapatan bagi warga masyarakat dengan keberadaan industri ini, masyarakat

semakin sejahtera karena upah yang diterima dapat naik setelah bekerja di industri

tahu. masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan baik dan dapat

menerima penghasilan yang cukup. Kebutuhan akan jasmani dan rohani dapat

tercukupi dengan baik. Kebutuhan rohani yang diterima masyarakat misalnya

kebutuhan akan rekreasi dapat di nikmati warga. Sedangkan kebutuhan jasmani,

mereka dapat memperbaiki rumah-rumah mereka serta menyekolahkan anak-

anaknya.

3. Penyerapan Tenaga Kerja

Industri kecil memberikan manfaat tentang adanya penyerapan tenaga

kerja. Dengan adanya industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman,

masyarakat dapat menikmati hasil olahan industri sekaligus dapat mendapatkan

pekerjaan. Pengangguran yang terjadi di Desa Kanoman dapat teratasi. Apabila

industri yang dimilliki oleh pemilik industri sudah mengalami kemajuan, maka

tenaga kerja sangatlah di perlukan guna kelancaran industri dalam proses

pembuatan tahu. Penyerapan tenaga kerja industri kecil pembuatan tahu di Desa

Kanoman tidak hanya berasal dari Desa Kanoman sendiri, tetapi juga berasal dari

Desa lain di sekitar Kanoman dan daerah-daearah lainnya.

SMD selaku pemilik industri kecil pembuatan tahu melakukan kegiatan

proses industri setiap hari. SMD tidak bekerja sendirian melainkan dibantu oleh

anak dan saudara-saudaranya. Kebanyakan para pekerja merupakan lulusan SD,

memiliki 5 pekerja dalam industri kecil pembuatan tahunya. Sistem yang

Page 85: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

digunakan dalam upah para pekerja dilakukan setiap minggu. Hal ini seperti yang

diungkapakan beliau:

“yang bekerja di tempat saya itu saudara-saudara dekat saya kok mbak,

ada juga yang tetangga saya. Pekerja di industri tahu ini jumlahnya 5

orang, yang dibagi-bagi. Ada yang memotong tahu, ada yang mengepres

tahu, ada pula yang menggilingnya di mesin. Upahnya saya berikan tiap

minggunya mbak, tiap hari rata-rata Rp 50.000,00 tapi kadang bisa lebih

kalau nglembur...”. (W/SMD/26/03/2011)

Dengan mengambil tenaga kerja dari saudara-saudaranya, merasa senang

karena dapat memberikan pekerjaan kepada saudaranya yang tidak memilki

pekerjaan. Sehingga warga masyarakat dan saudaranya yang tidak memiliki

pekerjaan dapat bekerja dan tidak ada pengangguran lagi. Seperti yang

diungkapkan:

“...senang mbak saya, walau kecil industri tahu saya ini, tapi bisa

memberikan kerja bagi meraka...”. (W/SMD/26/03/2011)

Mengenai penyerapan tenaga kerja, Bapak Sumidi menjawab kalau tenaga

kerja yang dia miliki berasal dari 2 wilayah. Pertama berasal dari Desa Kanoman

itu sendiri dan berasal dari Desa lain yang berada di sekitar daerah Kanoman.

Seperti yang diungkapkan:

“...tenaga kerja saya tidak hanya dari Kanoman saja mbak, tapi juga dari

daerah lain juga di sekitar Kanoman...”. (W/SMD/26/03/2011)

Menjalankan usaha kecil pembuatan tahu di rumahnya sendiri, membuat

HRD harus mencari tenaga kerja. HRD memiliki 4 tenaga kerja sekaligus tenaga

kerja penggoreng tahu. Tenaga kerjanya berasal dari beberapa desa yang ada

disekitar Kanoman, bukan dari keluarga sendiri. Ada yang berasal dari Dk. Dibal,

Dk. Wangkis dan ada yang berasal dari Dk. Kanoman sendiri. Ada juga yang

berasal dari luar daearah seperti dari Karanganyar. Seperti yang diungkapakan

HRD: ”...tenaga kerja kulo niku mboten saking Kanoman sedoyo, wonten saking

Dibal, Wangkis, lan paling adoh dewe saking Karanganyar...”. (Tenaga kerja

saya tidak hanya berasal dari Kanoman semua, dari Dibal, Wangkis, serta paling

jauh berasal dari Karanganyar). (W/HRD/28/03/2011). Tenaga kerja yang berasal

dari daerah lain, menginap di dekat rumah HRD. Tepatnya di samping kanan

Page 86: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

industri tahu beliau, ada ruangan kecil yang berukuran 5x3 meter yang digunakan

untuk menginap mereka. HRD memberikan tempat bagi mereka agar mereka

dapat bekerja dengan mudah dan lebih dekat. Bagi HRD siapapun yang bekerja di

tempatnya, yang terpenting mereka mau bekerja dan memiliki keinginan yang

kuat untuk bekerja sungguh-sungguh. Seperti yang diutarakan HRD:

”...kulo niku mboten mathok sinten sing kerjo ten gone kulo, saking Desa

Kanoman, Desa liyo, nopo saking daerah liyo sing penting niku purun

kerjo sungguh-sungguh ...”. (Saya tidak pernah menekankan siapa yang

bekerja di tempat saya, dari Desa Kanoman, desa yang lain ataupun dari

daerah lain, yang terpenting mau bekerja dengan sungguh-sungguh).

(W/HRD/28/03/2011)

Bapak ZND juga memberikan pendapatnya mengenai penyerapan tenaga

kerja. Tenaga kerja yang ada di tempatnya tidak tergantung pada orang-orang

yang berasal dari Desa Kanoman saja, tetapi juga berasal dari Desa lain di sekitar

Kanoman. Seperti yang diungkapkan ZND:

“Penyerapan tenaga kerja tidak hanya dari Desa Kanoman saja mbak, tapi

juga dari Desa lain di sekitar Kanoman...”. (W/ZND/01/04/2011)

Penyerapan tenaga kerja di luar Desa Kanoman ini, menunjukkan kalau

industri kecil pembuatan tahu dapat memberikan kesejahteraan bagi Desa lain di

sekitarnya. Industri ini selain menguntungkan pihak pemilik industri, juga

menguntungkan masyarakat sekitar. Mengenai para pekerja yang dari Desa

Kanoman, biasanya merupakan tetangga ZND. Seperti diungkapkan

beliau:”...kalau tenaga kerja dari Desa Kanoman biasanya tetangga-tetangga saya

mbak, yang membutuhkan pekerjaan..” (W/ZND/01/04/2011). Sedangkan yang

berasal dari Desa lain atau daerah lain, bisanya merupakan salah satu saudara

dekat ZND dan para perantau yang ingin mendapatkan pekerjaan. Seperti yang

diungkapkan beliau:

“...kalau yang dari luar Kanoman, pekerja yang saya miliki itu saudara

saya mbak,tapi ada juga mbak para perantau dari daerah lain yang bekerja

di sini, yang pingin dapat pekerjaan...”. (W/ZND/01/04/2011)

Page 87: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Pernyataan lain juga diungkapkan oleh SST dan BP yang berasal dari luar

Desa Kanoman tetapi SST dapat bekerja di sektor industri kecil pembuatan tahu.

Seperti yang diungkapkan SST:

“Saya bukan berasal dari Desa Kanoman, tapi saya bisa bekerja di sektor

industri kecil pembuatan tahu tersebut..”. (W/SST/03/04/2011)

Bagi BP yang bukan asli orang Kanoman, industri kecil pembuatan tahu di

Desa ini sangat menguntungkan bagi masyarakat lainnya. Bekerja di sektor

industri kecil pembuatan tahu tidak perlu membutuhkan ketrampilan khusus,

hanya pengalaman dan mau bekerja keras dapat diterima bekerja di industri kecil

pembuatan tahu. Lebih lanjut BP berkata:

“Industri kecil ini tidak mebutuhkan keahlian khusus mbak, jadi seperti

saya ini yang dari ,luar daearah yang tidak punya ketrampilan khusus dapat

diterima kerja di sini...”. (W/BP/04/04/2011)

Pernyataan lain juga diungkapkan salah satu warga masyarakat Desa

Kanoman SRP. SRP mengakui dengan adanya industri kecil pembuatan tahu,

banyak warga masyarakat yang bekerja di industri kecil ini, bukan hanya warga

Kanoman tetapi warga dari daerah lain juga bekerja di industri. Lanjut SRP:

“...bibar wonten industri tahu niki warga saget oleh damelan, mboten

saking Kanoman tok mbak, saking desa liyo kaliyan daerah sing benten

njih kerjo ten mriki...”. (Setelah ada industri tahu ini warga dapat

memperoleh pekerjaan, bukan hanya berasal Kanoman saja, dari desa lain

dan daerah lain yang berbeda dapat bekerja di sini). (W/SRP/10/04/2011)

Industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman dapat menyerap tenaga

kerja. Tanga kerja bukan hanya berasal dari Desa Kanoman saja, tetapi juga

berasal dari daerah lain dan daerah sekitar Kanoman. Jadi dengan adanya industri

kecil pembuatan tahu dapat mengurangi pengangguran dalam masyarakat.

Keberadaa industri kecil pembuatan tahu membrikan manfaat yang baik bagi

penyerapan tenaga kerja. Pengangguran yang menjadi masalah dalam masyarakat

dapat teratasi dengan adanya industri kecil pembautan tahu. Masyarakat desa yang

masih dalam kategori pengangguran dapat masuk dalam sektor ini, karena sektor

industri kecil pembuatan tahu tidak memerlukan kealian yang khusus untuk

bekerja di sana. Hanya pengalaman-pengalaman dan keinginan yang kuat serta

Page 88: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

sungguh-sungguh bekerja maka dapat bekerja di sektor industri kecil pembuatan

tahu.

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori

1. Pertumbuhan industri kecil pembuatan tahu

Masyarakat dapat memberikan kotribusi yang baik bagi kelangsungan

perekonomian suatu negara. Munandar (2001:122) masyarakat disebut pula

kesatuan sosial, mempunyai ikatan- ikatan kasih sayang yang erat. Dalam hal ini,

masyarakat akan memberikan kontribusi yang baik bagi pembangunan di suatu

daerah. Begitu pula di daerah pedesaan, masyarakat desa masih memiliki suatu

persekutuan hidup yang memiliki sifat kekeluargaan yang masih kental.

Menurut Munandar (2001:130) masyarakat desa adalah suatu persekutuan

hidup permanen pada suatu tempat, kampung, babakan, dengan sifat yang

khas, yaitu: (a) kekeluargaan, (b) adanya kolektivitas, (c) ada kesatuan

ekonomis yang memenuhi kebutuhannya sendiri. Jadi, masyarakat desa

adalah suatu sistem sosial yang menempati suatu wilayah yang memiliki

sifat kekerabatan yang sangat kental.

Masyarakat desa sedang mengalami pertumbuhan dalam bidang

perindustrian. Desa Kanoman merupakan suatu daerah yang letaknya sangat

strategis. walaupun daerah ini termasuk desa, tetapi mengalami pertumbuhan yang

baik karena terletak di antara Embarkasi Haji Donohudan dan Bandara

Adisumarmo Solo. Sehingga, unutuk mengembangkan kawasan industri di daerah

ini tidaklah sulit. Industri yang berkembang di daerah pedesaan khususnya di

Desa Kanoman Gagaksipat merupakan sektor industri kecil yang mengalami

pertumbuhan. Industri kecil ini berkecimpung dalam industri kecil pembuatan

tahu. Industri ini mulai dikembangkan oleh warga masyarakat yang menginginkan

perubahan dalam kehiduapnnya.

Dalam mendirikan indsutri kecil pembuatan tahu di desa Kanoman, para

pemilik industri seperti SMD, HRD dan ZND untuk meningkatkan kesejahteraan

hidup, mereka melakukan tindakan sosial dengan mendirikan industri kecil

pembuatan tahu. Seseorang individu yang melakukan sebuah tindakan berarti

terkandung suatu tujuan yang ingin dicapai. Inisiatif untuk mendirikan industri

Page 89: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

kecil pembuatan tahu berasal dari diri mereka sendiri. Pada dasarnya manuisa

adalah aktor yang bersifat aktif dan kreatif dari sebuah realitas sosialnya dimana

keputusan berada pada diri mereka sendiri. Manusia bebas melakukan tindakan

yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Sejalan dengan hal itu

Hinkle dalam Ritzer menjelaskan bahwa:

“manusia adalah aktor yang kreatif dari realitas sosialnya. Manusia adalah

aktif dan kreatif. Tindakan manusia muncul dari kesadarannya sendiri dari

subyek dan dari situasi eksternal dalam posisinya sebagai obyek. Sebagai

subyek, manusia bertindak atau berperilaku untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu. Jadi, tindakan manusia bukan tanpa tujuan. Dalam bertindak

manusia menggunakan cara, teknik, prosedur, metode perangkat yang

berpikiran cocok untuk mencapai tujuantersebut. Manusia memilih,

menilai dan mengevaluasi terhadap tindakan yang akan, sedang dan telah

dilakukannya.”(Douglas George Ritzer,2004: 43-46)

Tindakan sosial merupakan sebuah paradigma yang dikemukakan oleh

Weber. Pemikirannya mengenai konsep verstehen (pemahaman subyektif) sebagai

metode untuk memperoleh pemahan yang valid mengenai arti-arti subyektif

tindakan sosial. Sosiologi harus menganalisa perilaku aktual manusia individual

menurut orientasi subyektif mereka sendiri. Konsep rasionalitas merupakan kunci

bagi suatu analisa obyektif mengenai arti-arti subyektif dan juga merupakan dasar

perbandingan mengenai jenis-jenis tindakan sosial yang berbeda. Dalam hal ini,

aktor sangat berperan penting dalam melakukan tindakan sosial. Aktor dalam hal

ini adalah masyarakat itu sendiri. Sebagai aktor, masyarakat mulai melakukan

suatu tindakan guna mencapai suatu tujuan yang dicapai.

Metode pemahaman yang diajukan Weber bukan hanya bersifat pemberian

penjelasan kausal saja terhadap tindakan sosial manusia seperti penjelasan dalam

ilmu alam. Atas dasar rasionalitas tindakan sosial, Weber membedakannya dalam

empat tipe. Keempat tipe tindakan tersebut adalah:

1. Rasionalitas instrumental (Zwerk rational)

Merupakan tingkat rasionalitas yang paling tinggi meliputi pertimbangan

dan pilihan yang sadar yang berhubungan denagn tujuan tindakan itu dan

alat yang dipergunakan untuk mencapainya.

2. Rasionalitas yang berorientasi nilai (Wertrational Action)

Dalam tindakan tipe ini alat-alat hanya merupakan obyek pertimbangan

dan perhitungan yang sadar, tujuan-tujuannya sudah ada dalam

Page 90: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

hubungannya dengan nilai-nilai individu yang bersifat absolut atau

merupakan nilai akhir baginya.

3. Tindakan tradisional (Traditional Action)

Tindakan tradisonal merupakan tipe tindakan sosial yang bersifat non

rasional. Kalau seseorang individu memperlihatkan perilaku karena

kebiasaan, tanpa refleksi yang sadar atau perencanaan.

4. Tindakan afektif (Affectual Action)

Tipe tindakan ini ditandai oleh dominasi perasaan atau emosi tanpa

refleksi intelektual atau perencanaan yang sadar. (Doyle Paul

Johnson,1986:220-221)

Dari keempat tindakan sosial, dalam penelitian di Desa Kanoman tindakan

sosial yang dilakukan oleh masyarakat pelaku kegiatan industri kecil pembuatan

tahu termasuk dalam tindakan Zwerk Rational dimana tindakan ini aktor tidak

hanya sekedar menilai cara yang baik untuk mencapai tujuannya tetapi juga

menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Tindakan masyarakat dalam melakukan

kegiatan industri dan mengembangkan kegiatan industri kecil pembuatan tahu

didasarkan pada keadaan untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi

terbatasnya lapangan kerja, selain itu juga motivasi mereka untuk mencukupi

kebutuhan hidup mereka guna mencapai kesejahteraan hidup.

Jadi tindakan yang dilakukan masyarakat pelaku industri yang ada di desa

Kanoman meupakan salah satu tindakan Zwrek Rational yang memiliki tujuan

yang ingin dicapai para pelaku indstri kecil pembuatan tahu. SMD, HRD dan

ZND memiliki alasan mendirikan indutri kecil pembutan tahu ini supaya

kesejahteraan meningkat serta pemasukan pendapatan income dapat mengalami

kenaikan. Tujuan yang lain juga keinginan untuk membuka lapangan kerja baru

guna penyerapan tenaga kerja.

2. Kontribusi Industri Kecil Pembuatan Tahu

a. Tersedianya Lapangan Kerja

Industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman dapat memberikan

kontribusi yang dapat mengurangi pengangguran yang ada di daerah pedesaan.

Pengangguran yang menjadi polemik dalam masyarakat dapat teratasi dengan

keberadaan industri ini, sehingga dapat menekan pengangguran di Desa

Page 91: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Kanoman.“Penganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dan dan

ingin memperolehnya” (Suroto,1992:197).

Industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman mempunyai karakteristik

yaitu alat-alat yang digunakan masih cukup sederhana, tenaga manusia sangat

penting digunakan dalam berproduksi hanya diesel sebagai alat modern yang

menunjang proses pembuatan tahu. Pada umumnya masyarakat Desa Kanoman

menggunakan lahan miliknya sendiri untuk proses produksi. Tenaga kerja yang

digunakan biasanya juga berasal dari keluarga sendiri dan masyarakat sekitar serta

dari daerah lain. Jadi industri kecil pembuatan tahu di desa Kanoman, memiliki

karakteristik yang sama dengan sektor informal. Industri kecil juga merupakan

bagian dari sektor informal, karena memiliki ciri- ciri pokok yang sama dengan

sektor informal.

1) Mudah dimasuki oleh siapapun.

2) Menggunakan sumberdaya setempat.

3) Usahanya umumnya dimiliki keluarga.

4) Beroprasi dalam skala kecil- kecilan.

5) Bersifat padat karya dan menggunakan teknologi yang sudah disesuaikan

dengan kondisi setempat.

6) Tidak menuntut ketrampilan yang berasal dari pendidikan formal.

7) Pasar yang dihadapi tidak diatur oleh pemerintah dan sangat kompetitif.

(Djuhari Wirakartakusumah,1999:93).

Jadi, industri kecil pembuatan tahu merupakan bagian dar sektor informal

sebagai sumber penciptaan lapangan kerja baru dan peluang berusaha. Pembukaan

lapangan kerja baru tersebut berdampak pada penekanan pengangguran di Desa

Knaoman. Untuk itu cukup jelas bahwa dengan berdirinya industri kecil

pembuatan tahu ini telah mampu memberikan lapangan kerja baru sehingga dapat

menyerap tenaga kerja. Sejalan dengan hal tersebut, Irzan Azhary mengemukakan

: “dengan adanya pengembangan industri ada beberapa manfaat yang didapatkan

antara lain yaitu terciptanya lapangan kerja baru, semakin banyak jumlah industri

yang dibangun maka banyak pula tenaga kerja yang diserap terutama pada

industri padat karya”. (Irsan Azhary,1986:5). Dengan hal tersebut maka, industri

kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman dapat memberikan lapangan kerja baru

bagi masyarakat.

Page 92: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

HRD dan ZND sebagai pemilik industri kecil merasa senang karena dapat

memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar serta dapat mengurangi

pengangguran yang ada di Desa Kanoman. Serta kontribusi yang diberikan oleh

industri ini pembukaan lapangan kerja akan lebih terbuka lebar.

b. Memberikan Pendapatan dan Kesejahteraan

Kegiatan industri kecil pembuatan tahu yang berada di Desa Kanoman,

merupakan suatu kegiatan rutin yang dilakuakan oleh masyarakat sekitar. Industri

kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman ini memberikan manfaat dan kontribusi

yang baik bagi kesejahteraan dan peningkatan pendapatan yang terjadi si daerah

pedesaan. Karena dengan industri kecil pembuatan tahu ini akan memberiakan

nilai tambah pula bagi perekonomian masyarakat Desa Kanoman. Industri di

daerah pedesaan, merupakan suatu usaha masyarakat dalam meningkatkan

pembangunan dalam suatu wilayah. Dengan mendirikan industri ini kesejahteraan

masyarakat akan semakin meningkat karena industri dapat memberikan nilai

tambah dalam kegiatan perekonomian. Menurut Nurumansjah Hasibuan (1993:3)

secara makro, pengertian industri adalah:

Kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang

yang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat saling

mengganti yang sangat erat. Namun demikian, dari segi pembentukan

pendapatan, yakni cenderung bersifat makro, industri adalah kegiatan

ekonomi yang menciptakan nilai tambah.

Jadi dengan demikian nilai tambah yang diberikan suatu industri untuk

masyarakat adalah peningkatan pendapatan atau pemasukan (income) serta

kesejahteraan yang diinginkan oleh masyarakat.

Kehadiran industri kecil di desa-desa memberikan manfaat sosial yang

besar bagi masyarakat. Menurut Irsan Azhary Saleh (1986:5) manfaat yang

diberikan oleh industri kecil sebagai berikut:

1. Industri kecil dapat memberikan kesempatan berusaha yang luas

dengan pembiayaan yang relatif murah.

2. Industri kecil turut mengambil peranan dalam peningkatan dan

mobilisasi tabungan domestik.

Page 93: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

3. Industri kecil mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri

besar dan sedang, karena industri kecil menghasilkan produk yang

relatif murah dan sederhana, yang biasanya tidak dihasilkan oleh idustri

besar dan sedang. Lokasi industri kecil yang tersebar pada gilirannya

telah menyebabkan biaya transportasi menjadi minim, sehingga dengan

demikian akan memungkinkan barang- barang hasil produksi dapat

sampai ke tangan konsumen secara cepat, mudah dan murah.

Dari manfaat industri kecil tersebut dapat dijelaskan kembali, walaupun

usaha yang dilakukan oleh industri kecil relatif kecil dan terbatas, namun industri

kecil ini memberikan andil yang besar dalam menyumbang devisa negara serta

memberikan kesempatan berusaha yang seluasnya kepada masyarakat dalam

mengembangkan perekonomiam nasioanl. Pergerakan tabungan domestik

semakin baik, sehingga industri kecil yang dijalankan dapat mengalami

pertumbuhan setiap tahunnya. Selain itu, industri kecil juga memberikan manfaat

bagi kesejahteraan masyarakat. Pendapatan perkapita yang dimiliki masyarakat

juga semakin meningkat. Hal ini terjadi karena masyarakat yang tadinya tidak

bekerja terserap dalam sektor industri kecil. Ini menunjukkan mempunyai peluang

yang besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat pula memenuhi

kebutuhan tambahan yang lain. Seperti yang diungkapkan Mubyarto (1985:216),

“industri kecil dan rumah tangga memberi tambahan pendapatan bagi

pekerja/kepala keluarga dan juga anggota keluarga lainnya”.

Para pekerja yang bekerja di industri kecil pembuatan tahu di Kanoman

juga mendapatkan manfaat berkat kontribusi yang ditawarkan oleh industri ini.

Tenaga kerja yang bekerja di industri kecil pembuatan tahu ini memilih bekerja

dan bertahan di industri ini karena upah yang diperoleh sebagai pekerja industri

kecil pembuatan tahu lebih besar dari pada sebagi buruh pabrik atau buruh

bangunan. Untuk tenaga kerja rata-rata setiap minggunya mendapatkan upah rata-

rata mencapai Rp245.000,00. Bahkan jika lembur upah itu dapat lebih besar lagi.

Pendapatan yang lebih besar diperoleh oleh para pemilik industri kecil pembuatan

tahu, tiap bulan rata-rata pendapatan bersihnya mencapai Rp1.000.000,00.

Sedangkan untuk para pedagang tahu, pendapatan yang diperoleh adalah rata-rata

Rp175.000,00 tiap minggunya. Dari pendapatan yang diperoleh mereka di sektor

Page 94: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

industri kecil pembuatan tahu dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari

mereka dan keluarganya.

3. Penyerapan Tenaga Kerja

Perluasan tenaga kerja dan penggunaan tenaga kerja yang penuh, produktif

dan memberikan imbalan dan penghargaan yang layak mempunyai peranan yang

menentukan bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial jangka panjang. Tenaga kerja

bukan hanya penting sebagi subjek yang melakukan segala kegiatan

pembangunan. Akan tetapi juga penting karena pendapatan yang mereka peroleh

dari pekerjaan akan memberikan daya beli kepada masyarakat dan seterusnya

memberikan permintaan efektif mengenai barang dan jasa yang dihasilkan dalam

pembangunan. Sektor industri yang mengalami peningkatan, membuat angkatan

kerja yang dibutuhkanpun juga meningkat. Masyarakat desa yang utamanya dulu

bekerja sebagai petani, sekarang mulai beralih kebidang industri. Mereka biasanya

mendirikan industri kecil rumah tangga. Dari pembentukan industri kecil di

daerah pedesaan ini, dapat menampung dan menyerap para tenaga kerja yang

biasanya diambil dari masyarakat sekitar. Sehingga industri kecil dapat menyerap

tenaga kerja dan membuka lowongan pekerjaan dalam pekerjaan.

Dalam pertumbuhannya, industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman,

dapat menyerap tenaga kerja. Tenaga kerja sangat penting dalam proses produksi

agar kelancaran terjadi di dalamnya. Di Desa Kanoman, angkatan kerja produktif

mencapai 65.8% dari jumlah penduduk Kanoman yang berjumlah 1171 jiwa.

Menurut Mulyadi (2003:59), “tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja

(berusia 15 samapai 64 tahun). Jadi, pada usia 15 sampai 64 tahun, seseorang

banyak yang mencari kerja dan membutuhkan pekerjaan. Dengan adanya industri

kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman, maka dapat menyerap tenaga kerja yang

masih produktif untuk bekerja sehingga mengurangi pengangguran yang terjadi di

Desa Kanoman.

Masyarakat Desa Kanoman dalam menjalankan usahanya tidak hanya

menggunakan tenaga kerja yang berasal dari Desa Kanoman saja, tetapi dari luar

Desa Kanoman. Pengangguran yang dulunya menjadi polemik di dalam

Page 95: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

masyarakat, sekarang sudah dapat di hilangkan sedikit demi sedikit dengan

kehadiran industri kecil pembuatan tahu. Penganggur adalah mereka yang tidak

mempunyai pekerjaan dan dan ingin memperolehnya (Suroto,1986:172).

Tenaga kerja yang dibutuhkann dalam industri kecil pembuatan tahu di Desa

Kanoman, tidak perlu membutuhkan keahlian khusus. Sejalan dengan hal tersebut,

BPS 2000 membagi tenaga kerja menjadi dua yaitu:

a. Skilled Labour

Yakni tenaga kerja yang melalui proses pendidikan yang dibuktikan

dengan adanya sertifikat.

b. Unskilled Labour

Yakni tenaga kerja yang tidak melalui proses pendidikan tetapi dari

pengalaman-pengalaman termasuk didalamnya Unskilled Labour yang

bekerja tidak pada bidangnya.

Tenaga kerja yang dipakai dalam industri kecil pembuatan tahu adalah

tenaga kerja yang yang Unskilled Labour. Karena dalam menyerap tenaga kerja di

dalam industri kecil tersebut tidak perlu melalui proses pendidikan. Pengalaman-

pengalaman dalam bekerja lebih diutamakan oleh pemilik industri serta memiliki

keinginan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Karena sebagian masyarakat

desa mendapatkan pendidikan kebanyakan hanya lulusan SD. Keinginan yang

sungguh-sungguh untuk bekerja menjadi modal utama dapat masuk di industri

kecil pembuatan tahu. Karena apabila bekerja dengan tidak sungguh-sungguh

maka hasil yang akan dicapai tidak akan baik.

Sejalan dengan hal tersebut, Irsan Azhari Saleh (1986:5) memberikan

pendapatnya tentang manfaat industri adalah sebagai berikut:

1. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat, baik itu snadang, pangan, dan

papan,

2. terciptanya lapangan kerja baru, semakin banyak jumlah industri yang

dibangun maka banyak pula tenaga kerja yang diserap terutama pada

industri padat karya,

3. dapat meningkatkan pendapatan perkapita,

4. dapat ikut serta mendukung pembangunan nasional di bidang ekonomi

terutama sektor industri.

Jadi, industri memberikan manfaat yang sangat besar bagi perekonomian

di suatu negara. Sektor ini memberikan lapangan pekerjaan di masyarakat dan

pengurangan pengangguran dapat teratasi dengan baik. Begitu halnya dengan

Page 96: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman juga memberikan manfaat bagi

penyerapan tenaga kerja sehingga pengangguran yang menjadi masalah sosial

dalam suatu wilayah dapat teratasi dengan baik. Karena pembukaan industri di

suatu wilayah dapat menyerap tenaga kerja.

Dengan adanya industri kecil pembuatan tahu, maka memberikan

kontribusi yang positif bagi masyarakat Desa Kanoman sendiri dan masyarakat

desa lain yang berada di sekitarnya. Industri kecil pembuatan tahu dapat menyerap

tenga kerja, dapat meingkatkan kesejahteraan masyarakat, serta dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat. Sehingga perekonomian Desa Kanoman

dapat meningkat dengan baik setelah adanya industri kecil pembuatan tahu.

Page 97: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan analisis data penelitian tentang

Pertumbuhan Sektor Industri Kecil Pembuatan Tahu Bagi Penyerapan Tenaga

Kerja (Studi Kasus di Desa Kanoman, Kalurahan Gagaksipat, Kecamatan

Ngemplak, Kabupaten Boyolali) peneliti dapat mengambil simpulan sebagi

berikut:

Pertama, perkembangan industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman

mengalami kemajuan setiap tahunnya, sehingga pertumbuhannya menaglami

kemajuan cukup pesat. Industri kecil ini, akan muncul setiap tahun satu atau dua

industri kecil. Industri kecil pembuatan tahu didirikan dengan alasan masyarakat

yang menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan.

Kedua, kontribusi yang ditawarkan dengan adanya industri kecil

pembuatan tahu ini adalah:

a. Tersedianya lapangan kerja

Dengan adanya industri kecil pembautan tahu di Desa Kanoman, maka akan

membuka lapangan kerja baru bagi warga masyarakat. Sehingga,

pengangguran yang menjadi masalah dapat ditekan. Industri kecil pembuatan

tahu merupakan bagian dar sektor informal sebagai sumber penciptaan

lapangan kerja baru dan peluang berusaha. Pembukaan lapangan kerja baru

tersebut berdampak pada penekanan pengangguran di Desa Kanoman.

b. Memberikan pendapatan dan kesejahteraan

Industri kecil pembuatan tahu di Desa Kanoman juga memberikan kontribusi

bagi penambahan pendapatan masyarakat. Untuk tenaga kerja rata-rata setiap

minggunya mendapatkan upah rata-rata mencapai Rp245.000,00. Pendapatan

yang lebih besar diperoleh oleh para pemilik industri kecil pembuatan tahu,

tiap bulan rata-rata pendapatan bersihnya mencapai Rp1.000.000,00.

82

Page 98: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Sedangkan untuk para pedagang tahu, pendapatan yang diperoleh adalah rata-

rata Rp175.000,00 tiap minggunya. Dari pendapatan yang diperoleh mereka di

sektor industri kecil pembuatan tahu dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari-

hari mereka dan keluarganya.

Ketiga, penyerapan tenaga kerja industri kecil pembuatan tahu berasal dari

Desa Kanoman sendiri dan berasal dari Desa lain. Industri kecil dapat menyerap

tenaga kerja karena angkatan kerja di Desa Kanoman produktif mencapai 65.8%

dari jumlah penduduk Kanoman yang berjumlah 1171 jiwa. Sehingga penyerapan

lebih bisa menekan laju pengangguran yang ada dalam masyarakat.

B. IMPLIKASI

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan simpulan di atas bahwa alasan bagi para pemilik industri

membuka industri kecil pembuatan tahu menurut Weber merupakan suatu

tindakan sosial yang memiliki makna subyektif. Makna subyektif terlihat dari

adanya tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh para pelaku industri kecil pembuatan

tahu. Hal tersebut dalam analisis konsep rasionalitas tindakan sosial Weber

merupakan tindakan rasional berorientasi nilai dimana tindakan ini aktor tidak

hanya sekedar menilai cara yang baik untuk mencapai tujuannya tetapi juga

menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Tindakan masyarakat dalam melakukan

kegiatan industri dan mengembangkan kegiatan industri kecil pembuatan tahu

didasarkan pada keadaan untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi

terbatasnya lapangan kerja, selain itu juga motivasi mereka untuk mencukupi

kebutuhan hidup mereka guna mencapai kesejahteraan hidup.

2. Implikasi Praktis

Bekerja di industri kecil pembuatan tahu merupakan cara yang digunakan

warga masyarakat Kanoman guna meningkatkan kesejahteraan dan penambahan

income pendapatan yang dilakukan masyarakat. Fakta di lapangan menunjukkan

bahwa setelah bekerja di industri kecil pembuatan tahu, upah yang diterima oleh

para pekerja mengalami kenaikan 42.8%. Serta dengan adanya industri kecil

Page 99: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

pembuatan tahu, warga masyarakat tidak ada yang menganggur lagi karena dapat

menyerap tenaga kerja dan membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat yang

membutuhkan pekerjaan.

C. SARAN

Setelah mengaadakan penelitian dan pengkajian tentang Pertumbuhan

Sektor Industri Masyarakat Desa Kanoman (Studi Kasus Industri Kecil

Pembuatan Tahu bagi Penyerapan tenaga Kerja di Desa Kanoman, Kalurahan

Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali), peneliti memberikan

saran-saran untuk menambah wawasan mengenai hal tersebut sebagai berikut:

1. Bagi Pemerintah, diharapkan memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada

warga masyarakat tentang pentingnya industri kecil dan memberikan

dorongan kepada masyarkat supaya mengembangkan industri kecil

pembuatan tahu di Desa Kanoman karena dapat mengurangi masalah

pengangguran dalam masyarakat.

2. Bagi pemilik industri diharapkan dapat memberikan upah yang sesuai

dengan hasil kerja keras para pegawainya yang telah bekerja dengan baik.

3. Sebaiknya limbah pabrik yang dapat menimbulkan bau tidak

mengenakkan dapat dimanfaatkan untuk dibuat biogas yang dapat

menguntungkan masyarakat.

4. Sebaiknya industri kecil pembuatan tahu dapat dipertahankan

keberadaannya karena dapat meningkatkan income pendapatan masyarakat

dan kesejahteraan.

Page 100: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Zulfikar. 2010. Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota.

http://masyarakatdesa/masyarakat-desa-dan-masyarakat-kota.html

(diakses tanggal 20 Desember 2010, pukul 13.32 WIB)

Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Bogdan dan Steven J. Taylor. 1993. Kualitatif Dasar-Dasar Penelitian. Surabaya:

Usana Offset.

Burhan Bungin. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada.

Djoko Santoso. 2008. Managemen Industri dan Pemasaran. Surakarta: FKIP.

Djuhari Wirakartakusumah. 1999. Bayang-Bayang Ekonomi Klasik. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Douglas George Ritzer. Teori Sosiologi Modern, edisi ke VI. 2004. Penerbit:

Kencana. Jakarta.

Doyle Paul Djohnson. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: PT

Gramedia.

Dumairy. 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Husnaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar. 2000. Metodologi Penelitian

Sosial. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Irawan dan Suparmoko. 1982. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: Fakultas

Ekonomi Universitas Gajah Mada.

Irzan Azhary Saleh. 1986. Industri Kecil Sebuah Tinjauan dan Perbandingan.

Jakarta: LP3ES.

Kenneth James, Narongchai Akrasanee. 1993. Aspek-Aspek Finansial Usaha

Kecil dan Menengah. Jakarta: LP3ES.

Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

85

Page 101: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Lyn Squire.1986. Kebijaksanaan Kesempatan Kerja (Sebuah Survey Masalah-

Masalah dan Bukti- Bukti). Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Maryatmo dan Srisusilo. 1996. Dari Masalah Usaha Kecil Sampai Masalah

Ekonomi Makro. Yogyakarta: Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Milles, Matthew dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosadakarya.

Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Rosdakarya: Bandung.

Mubyarto. 1985. Berbagai Aspek Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta: Aditya

Media.

Mulyadi. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia (Dalam Perspektif

Pembangunan). Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Munandar. 2001. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rafika Aditama.

Nurimansyah Hasibunan. 1993. Ekonomi Industri : Persaingan Monopoli, dan

Regulasi. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Robert E. Evenson. 1997. Economic growth, International Technological

Spillovers and public Policy: Theory and Empirical Evidence From Asia.

http://international Journal.com (diakses tanggal 2 Januari 2011, pukul

16.00 WIB)

Robert K. Yin. 2002. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Soedarti Soebekti. 2001. Penduduk Indonesia (Hasil Sensus Penduduk Tahun

2000). Jakarta: BPS.

Soerjono Soekanto. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Grafindo

Persada.

Sudarwan Danim. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Suroto. 1992. Strategi Pembanguan dan Perencanaan Tenaga Kerja. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Sutopo, HB. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif, Surakarta, Sebelas Maret

University Press.

Page 102: PERTUMBUHAN SEKTOR INDUSTRI KECIL PEMBUATAN …... · menginginkan suatu kesejahteraan dan guna peningkatan pendapatan. Kedua, adalah (a) Tersedianya lapangan kerja. ... Kemiskinan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

UU No 9 Th. 1995 tentang Usaha Kecil. Jakarta: Sinar Grafika

Yayuk dan Mangku Poernomo.1985 . Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Lapp pera

Pustaka.

http://www.scribd.com/doc/56156211/10/Pengertian-Industri-Kecil-dan-Kerajinan

(diakses tanggal 2 Januari 2011, pukul 16.25)

http//:www.boyolalikab.go.id/?brt=detail&id=480 (diakses tanggal 30 Desember

2010, pukul 14.12 WIB)