Upload
adsis-setiadi
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
1/15
perubahan fisik batuan reservoir panasbumi karena
alterasi (geothermal)
April 2, 2012
Batuan reservoir panasbumi yang mengalami alterasi akan mengalami perubahan fisik, pada:
Hasil studi resistivity melalui alterasi hydrothermal (Hochstein!harms, 1"#2$
mengelompokkan alterasi hydrothermal berdasarkan pada perubahanfisik core dan cutting untuk mengetahui tingkat alterasi, yaitu:
Very Low atau Unalter % batuan belum teralterasi dan masih fresh
Low % teralterasi 20&0 '
Medium % teralterasi &00 '
High % teralterasi 0#0 '
Very High % teralterasi #0100 '
1) *ensitas
+engendapan mineral secara langsung dan solution menadikan batuan reservoir akan
meningkat densitasnya, sedangkan proses pelepasan akan mengurangi densitas) +enambahan
densitas paling banyak diumpai dengan porositas asli lebih kecil dari - ')
2) +orositas dan +ermeabilitas
+roses pelepasan akan meningkatkan porositas, sedang efek terhadap permeabilitas hanyalah perubahan kecil, teratur dan kontinyu) +enurunan permeabilitas lebih cepat karena banyak
dan cepatnya proses pengendapan mineral pada proses pelepasan)
.) !ifat /agnetis
+ada sebagian lapangan panasbumi, kedua mineral (magnetite dan titomagnetite$ cepat
berubah menadi mineral non-magnetic seperti pyrite dan hematite, ini menyebabkan batuan
reservoir menadi de-magnetised seperti ditunukkan Hochstein dan Hunt (1"0$) !urvei
magnetometer adalah metode terbaik untuk menentukan lokasi dan batas areal lapangan
panasbumi, tetapi metode ini sangat sulit diterapkan di lapangan)
https://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/02/geothermal-perubahan-fisik-batuan-reservoir-panasbumi-karena-alterasi/https://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/02/geothermal-perubahan-fisik-batuan-reservoir-panasbumi-karena-alterasi/
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
2/15
/eskipun perubahan urutan mineral bervariasi dari sistem ke sistem, ada hubungan umum
antara mineral alterasi hidrotermal dan suhu berkisar, seperti yang dirangkum oleh Henley
dan llis (1"#.$ (3ambar .)-$) Beberapa mineral hidrotermal (seperti pirit, kalsit, dan
kuarsa$ adalah sebagian kecil digunakan untuk mengevaluasi suhu dalam dan permeabilitas,
karena mineral yang stabil selama interval suhu yang besar) /ineral yang paling informatif
adalah feldspar autigenik yang sensitif terhadap temperatur dan permeabilitas) 4eradinyamineral hidrotermal khas dari sistem panas bumi aktif tergantung pada beberapa faktor
seperti suhu, tekanan, komposisi fluida, dan permeabilitas (Bro5ne, 1"0$)
3amba) 6isaran suhu khas hidrotermal mineral perubahan yang diamati dalam sistem panas
bumi aktif) (Henley dan llis, 1"#.$) +adat dan garis putusputus menunukkan yang paling
dan kurang sering suhu berkisar keadian)
Beberapa mineral hidrotermal (misalnya, epidot dan klorit$ bentuk larutan padat yang dapat
beradaptasi dengan batas tertentu terhadap perubahan dalam komposisi batuan dengan
mengubah komposisi, sehingga meningkatkan angkauan stabilitanya, komplikasi lebih lanut
karena pengembangan mixed-layers mineral , melibatkan lempung dan klorit) /eskipun
komplikasi ini, sistem panas bumi dieksplorasi melalui pengeboran kedalaman memiliki
7onasi termal dari mineral ubahan hidrotermal, untuk identifikasi empat 7ona alterasi
hidrotermal)
8ona dangkal 7ona argilik, yang dicirikan oleh adanya montmorilonit, ilit, klorit, dan 7eolit
suhu rendah (misalnya, smektit, stilbite$) 8ona ini berkembang sampai dengan suhu 1-010
9 , di atas suhu ini montmorilonit menadi tidak stabil) +eningkatan kuat dalam klorit dan
illite serta munculnya lapisan campuran lempung ciri transisi ke
7ona phyllitic, uga disebut 7ona ilitklorit, yang berkembang sampai dengan suhu
dekat dengan 2002-0 9 ) /ineral 7eolit khas 7ona ini adalah laumontite)8ona
berikut, yang disebut 7ona propilitik atau 7onaasilikat Al, ditandai dengan kehadiran
mineral sekunder, yang dekat dengan keseimbangan dengan netral, natriumklorida larutan
air) 8ona ini berkembang sampai dengan suhu .00 9 ) pidot, mineral paling khas, dapat
mulai membentuk dalam umlah kecil dalam 7ona phyllitic, tetapi menadi berlimpah di 7ona propilitik) pidot biasanya disertai oleh adularia berlimpah, albite, dan mineral sulfida
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
3/15
(misalnya, pirit, pirhotit, dan sfalerit$) /ineral 7eolit khas dari 7ona ini adalah 5airakite)
6lorit dan ilit uga stabil dalam 7ona ini, namun kurang berlimpah daripada di 7ona phyllitic)
8ona terdalam adalah 7ona thermometamorphic, yang dicirikan oleh reorganisasi tekstur yang
luar biasa yang asli lithotypes dan dengan munculnya fase mineral temperatur tinggi, seperti
Amfibol (misalnya, aktinolit dan tremolite$, pyro;enes (misalnya, diopside$, biotit, dan
garnet)
3ambar) 7ona thermal dan alterasi hidrotermal dan 3eothermal r >b,
Huhhh, dari kemarin materi terus, tentang +aBum?3eothermal 6ak@
Hmm, ga papa donk kan mempopulerkan geothermal supaya menarik…
6apan lainnya@
Sabar ya kita kupas geothermal dulu dari peluang!manfaatnya tentunya untuk
kebaikan
ya menarik vulkanik, alterasi dan lainnya)
https://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/07/geothermal-sifat-fisik-batuan-reservoir-panasbumi/http://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/02/geothermal-alterasi/http://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/02/geothermal-alterasi/https://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/07/geothermal-sifat-fisik-batuan-reservoir-panasbumi/http://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/02/geothermal-alterasi/
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
4/15
uk kita simak sifat fisik dulu sifat kimia sudahkanC)
/ari semoga bermanfaat, oh ya angan lupa berdoa dulu sebelum belaar CC!emoga
bermanfaat
!ifat fisik batuan reservoir panasbumi terdiri dari densitas batuan, porositas, 5ettabilitas,
tekanan kapiler, saturasi, permeabilitas dan kompresibilitas batuan)
" #ensitas Batuan
*ensitas batuan berpori adalah perbandingan antara berat terhadap volume ratarata dari
material) *ensitas spesifik adalah perbandingan densitas batuan pada tekanan dan temperatur
normal, yaitu kurang dari 10. kg?m.) !ebagai contoh, densitas spesifik di lapangan >airakeiadalah 1.) *ensitas spesifik batuan (bagian solid$ antara 2,2.)
*ensitas batuan lapangan panasbumi umumnya sangat berpengaruh terhadap heat content
yang dikandungnya dan terdapat hubungan yang berbanding lurus antara heat content dengan
densitas batuan) !emakin besar densitas batuan semakin besar heat content yang dikandung
oleh batuan) *ensitas batuan pada lapangan panasbumi umumnya sangat besar dibanding
daerah nonvulkanik)
$ Porositas
+orositas batuan (D$ didefinisikan sebagai perbandingan volume pori (volume poripori yangditempati fluida$ terhadap volume total batuan) *alam reservoir panasbumi dikenal dua
macam porositas, yaitu porositas antar butir dan porositas rekahan) +ada umumnya reservoir
panasbumi hanya memiliki porositas rekahan) !ecara matematis porositas dapat dituliskan
sebagai berikut:
+orositas dapat diklasifikasikan menadi:
" Porositas Primer, yaitu porositas yang terbentuk selama proses pengendapan berlangsung)*imana porositas enis ini lebih seragam)
$ Porositas Sekunder, yaitu porositas yang terbentuk oleh prosesproses geologi setelah
pengendapan selesai) +orositas enis ini relatif kurang seragam)
+orositas yang biasanya terdapat dalam reservoir panasbumi adalah porositas sekunder,
karena porositas ini berupa rekahanrekahan ( fracture$ yang timbul akibat proses geologi
seperti lipatan, sesar ataupun patahan) +orositas reservoir lapangan panasbumi dihitung
dengan mempertimbangkan tiga bentuk porositas, yaitu:
a) +orositas Fracture (Df$ didefinisikan sebagai perbandingan volume fracture yang kurangteratur dengan volume total batuan yang mengalami rekahan)
http://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/02/geothermal-komposisi-kimia-batuan-reservoir-panasbumi/http://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/02/geothermal-komposisi-kimia-batuan-reservoir-panasbumi/http://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/02/motivasi-penting-berdoa-sebelum-dan-sesudah-belajar/http://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/02/geothermal-komposisi-kimia-batuan-reservoir-panasbumi/http://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/02/motivasi-penting-berdoa-sebelum-dan-sesudah-belajar/
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
5/15
b) +orositas /atriks Batuan (Dm$ didefinisikan sebagai perbandingan volume antar butir dari
matriks batuan dengan volume bulk matriks batuan (tidak termasuk rekahan$)
c) +orositas Bidang Fault (Dfp$ didefinisikan sebagai perbandingan volume bidang fault yang
terbuka dengan volume total bidang fault )
+eralatan logging akan mengukur porositas total (Dt$ yang kemudian dapat dihubungkan
dengan bentukbentuk porositasnya dengan mengikuti persamaan:
6eterangan:
% merupakan volume bidang fault dan perbandingan dari volume total) Eolume ini dapatdihitung dari ukuran reservoir, ketebalan bidang fault dan banyaknya bidang fault yang ada)
fp E
% dapat berharga sangat tinggi ika bidang fault nya terbuka) Hal ini adalah normal, sebab
bidang fault umumnya terdiri dari hancuran batuan konglomerat dan ronggarongga yang
sangat permeabel) Fika porositas bidang fault memiliki harga -0 ' masih dianggap normal)
fp G
+orositas matriks analog dengan porositas pada batuan sedimen, pengukuran porositas
dilakukan didalam laboratorium dengan menganalisa sampel core) +ada batuan vulkanik
umumnya porositas matriks batuan relatif kecil, kurang dari 10 ') +orositas rekahan sulitditentukan dengan sampel core sebab sampel core tidak dapat mencerminkan adanya pecahan
batuan) 4etapi sebagai perkiraan, porositas total reservoir dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan ($!$)) +orositas total batuan yang terekah dapat dihitung dengan
persamaan:
+orositas dapat dibagi menadi dua, antara lain:
1) +orositas 4otal, yaitu perbandingan antara volume ruang kosong baik yang saling
berhubungan maupun tidak berhubungan, dengan volume batuan seluruhnya)
2) +orositas fektif, yaitu perbandingan antara volume ruang kosong yang saling
berhubungan dengan volume batuan seluruhnya)
Harga porositas yang digunakan dalam perhitungan adalah porositas efektif) +ada umumnya
porositas ratarata dari sistem media berpori memiliki harga ratarata antara -.0 ')
% &ettabilitas
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
6/15
>ettabilitas atau deraat kebasahan batuan didefinisikan sebagai sifat dari batuan yang
menyatakan mudah tidaknya permukaan batuan dibasahi oleh fluida) 6ecenderungan fluida
untuk menyebar atau menempel pada permukaan batuan dikarenakan adanya adhesi yang
merupakan faktor tegangan permukaan antara batuan dengan fluida) aktor ini pula yang
menentukan fluida mana yang akan membasahi suatu padatan)
4egangan antar permukaan akan timbul pada batas permukaan antara fluida yang tidak saling
larut, misalnya pada reservoir panasbumi yaitu fasa uap dan fasa cair, di mana fasa cair akan
cenderung melekat pada permukaan batuan sedangkan fasa uap tidak mempunyai gaya tarik
menarik dengan batuan maka fasa uap akan mudah mengalir)
+ada saat reservoir panasbumi mulai berproduksi dengan saturasi cukup tinggi, sedangkan
fasa cair hanya berupa cincin yang melekat pada batuan formasi, butirbutir fasa cair tidak
dapat bergerak, yaitu ketika fasa uap merupakan fasa yang kontinyu dan bersifat mobile, lalu
setelah proses produksi mulai beralan, fasa uap akan terus diproduksikan dan apabila
temperatur reservoir mulai mengalami penurunan, maka saturasi fasa uap akan semakin
menurun dan saturasi fasa air akan meningkat)
' ekanan apiler
4ekanan kapiler (+c$ didefinisikan sebagai perbedaan tekanan yang teradi antara dua
permukaan yang tidak saling campur) Besarnya tekanan kapiler dipengaruhi oleh tegangan
permukaan, sudut kontak antara fasa uapcairpadat dan ariari kelengkungan pori)
+engaruh tekanan kapiler dalam sistem reservoir panasbumi, antara lain:
/engontrol distribusi saturasi di dalam reservoir panasbumi)
/erupakan mekanisme pendorong fasa cair dan fasa uap untuk bergerak atau mengalir
melalui poripori secara vertikal)
Berdasarkan pada *ambar "" sebuah pipa kapiler dalam suatu beana terlihat bah5a fasa
cair naik keatas dikarenakan gaya didalam pipa akibat adanya gaya adhesi antara fasa cair
dan dinding pipa yang arah resultannya ke atas) 3ayagaya yang bekera pada sistem tersebut
antara lain:
1) Besar gaya tarik keatas adalah 2I rA4, dengan r adalah ariari pipa kapiler)
2) !edangkan besarnya gaya dorong keba5ah adalah I r 2 hg (J5 Js$
+ada kesetimbangan yang tercapai kemudian, gaya keatas akan sama dengan gaya keba5ah
yang menahannya yaitu gaya berat fasa cair) !ecara matematis dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut:
atau:
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
7/15
6eterangan:
h % ketinggian fasa cair didalam pipa kapiler, cm
r % ariari pipa kapiler, cm
J5 % massa enis fasa cair, gr?cc
Js % massa enis fasa uap, gr?cc
g % percepatan gravitasi, cm?dt2
3ambar1)1) 4ekanan di *alam +ipa 6apiler
*engan memperhatikan permukaan fasa uap dan fasa cair dalam pipa kapiler maka akan
terdapat perbedaan tekanan yang dikenal dengan tekanan kapiler (+c$) Besarnya +c sama
dengan selisih antara tekanan fasa cair dengan tekanan fasa uap, sehingga diperoleh
persamaan sebagai berikut:
4ekanan kapiler dinyatakan berdasarkan sudut kontak dalam hubungan sebagai berikut:
6eterangan:
+c % tekanan kapiler
simbol o % tegangan permukaan fasa uapcair
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
8/15
simbol =
%
sudut kontak permukaan fasa uapcair
r % ariari pipa kapiler
/enurut +lateau, tekanan kapiler merupakan fungsi tegangan antar muka dan ariari
lengkungan bidang antar muka dan dapat dinyatakan dengan persamaan:
6eterangan:
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
9/15
!aturasi merupakan fraksi fluida yang menempati poripori batuan reservoir) +ada saat sistem
mengandung fasa cair dan fasa uap dalam keadaan setimbang, maka kedua fasa tersebut akan
terenuhi) *alam keadaan demikian sifat tekanan dan temperatur tidak dapat berdiri sendiri)
6etika tekanan dan temperatur ini diplotkan maka akan diperoleh suatu kurva saturasi, kurva
itu akan berakhir pada titiktitik kritis karena densitas dari fasa uap dan fasa cair adalah sama
dengan keadaan fluida dua fasa)
!ecara matematis untuk saturasi masingmasing fasa dapat dihitung sebagai berikut:
6eterangan:
!v % saturasi fasa uap, fraksi
!5 % saturasi fasa cair, fraksi
Js % densitas fasa uap, kg?m.
J5 % densitas fasa cair, kg?m.
h % enthalpi campuran, kF?kg
hs % enthalpi fasa uap, kF?kg
h5 % enthalpi fasa cair, kF?kg
. Permeabilitas
+ermeabilitas didefinisikan sebagai bilangan yang menunukkan kemampuan batuan untuk
mengalirkan fluida pada media berpori) *efinisi kuantitatif pertama kali dikembangkan oleh
Henry *arcy (1"-$ dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
6eterangan:
v % kecepatan aliran, cm?sec
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
10/15
% viskositas fluida yang mengalir, cp
% gradien tekanan dalam arah aliran, atm?cm d; dp
k % permeabilitas media berpori, darcy
*ari Persamaan ($!"') dapat dinyatakan kecepatan alir fluida (kecepatan fluks$ berbanding
lurus dengan k?K (permeabilitas dibagi viskositas dinamis$ atau k?K biasa dikenal dengan
mobility ratio)
3ambar 1). +ermeabilitas sekunder
+ermeabilitas merupakan ukuran lubang yang berhubungan dengan pori, sedangkan porositas
merupakan ukuran ruang pori) +ermeabilitas ini dapat dibedakan menadi:
1) +ermeabilitas Absolut, yaitu permeabilitas batuan dengan fluida yang mengalir hanya satu
fasa (fasa cair atau fasa uap saa$)
2) +ermeabilitas fektif, yaitu permeabilitas dengan fluida yang mengalir lebih dari satu fasa
(fasa cair dan fasa uap yang mengalir bersamaan$)
+ermeabilitas mempunyai nilai yang berbeda terhadap arah x dan y, pada arah x dan y lebih
besar dibanding kearah ! , maka sistem ini disebut anisotropic) Apabila permeabilitas seragam
kearah hori7ontal maupun vertikal disebut sistem isotropic)
!atuan permeabilitas adalah m2) Lmumnya pada reservoir panasbumi permeabilitas vertikal
berkisar antara 101& m2, sedangkan permeabilitas hori7ontal mencapai 10 kali lebih besar
dibanding permeabilitas vertikalnya)
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
11/15
+ ompresibilitas Batuan
6ompressibilitas batuan didefinisikan sebagai perubahan volume akibat perubahan volume
per satuan perubahan tekanan) Batuan yang berada pada kedalaman tertentu akan mengalami
dua macam tekanan, yaitu tekanan dalam (internal stress$ yang disebabkan adanya tekanan
hidrostatik fluida yang terkandung dalam poripori batuan, sedangkan untuk tekanan luar(external stress$ disebabkan oleh overburden pressure yang berasal dari batuan dan fluida
pengisi yang berada diatasnya) 6ompressibilitas batuan dapat dibedakan menadi:
6ompressibilitas matriks batuan (cr$)
6ompressibilitas bulk batuan (cb$)
6ompressibilitas poripori (cp$)
assalamualaikum, !emoga bermanfaat)
(geothermal) alterasi
April 2, 2012
1lterasi
luida dan batuan reservoir dalam suatu sistem panasbumi saling berinteraksi, sehinggamengakibatkan teradinya perubahan komposisi fasa padat maupun komposisi fasa cair)
+erubahan komposisi ini merupakan hasil nyata dari proses reaksi kimia5i) Ada beberapa
definisi dari beberapa ahli geologi mengenai alterasi, antara lain:
1) +erubahan komposisi mineralogi dari suatu batuan karena aktivitas hydrothermal (ourty,
1"&-$)
2) *igunakan dalam klasifikasi pada fasa metamorfosis yang bersifat lokal (Fim, 1"-$)
.) *imaksudkan sebagai geala ubahan pada batuan dan mineral sekunder ( supergene$ seperti
replacement , oksidasi dan hidrasi)
https://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/02/geothermal-alterasi/https://hasantoshare.wordpress.com/2012/04/02/geothermal-alterasi/
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
12/15
nteraksi antara fluida hidrotermal dengan batuan yang dile5atinya (batuan dinding$, akan
menyebabkan terubahnya mineralmineral primer menadi mineral ubahan (alteration
minerals), maupun fluida itu sendiri)
Lbahan hidrotermal merupakan proses yang kompleks, melibatkan perubahan mineralogi,
kimia5i, dan tekstur, hasil interaksi fluida dengan batuan yang dile5atinya (+irano, 1""2$)+erubahanperubahan tersebut akan tergantung pada karakter batuan dinding, karakter fluida
(h, pH$, kondisi tekanan maupun temperatur pada saat reaksi berlangsung (3uilbert dan
+ark, 1"#$, konsentrasi, serta lama aktivitas hidrotermal (Bro5ne, 1""1 dalam orbett dan
Meach, 1""$) >alaupun faktorfaktor di atas saling terkait, tetapi temperatur dan kimia fluida
kemungkinan merupakan faktor yang paling berpengaruh pada proses ubahan hidrotermal
(orbett dan Meach, 1""$) Henley dan llis (1"#. dalam +irano, 1""2$ percaya bah5a
ubahan hidrotermal pada sistem epitermal tidak banyak bergantung pada komposisi batuan
dinding, akan tetapi lebih dikontrol oleh kelulusan batuan, temperatur dan komposisi fluida,
Mau alir fasa cair dan fasa uap, +ermeabilitas batuan6onsentrasi =2 dan H2! dalam fluida
mempunyai pengaruh yang penting pada tiap mineralogi sekunder,dan asal usul teradinya
pemanasan)
4erdapat beberapa tipe alterasi se0ara hydrothermal , menurut Hochstein adalah sebagai
berikut:
" 1lterasi 2angsung (Pengendapan)
Lntuk dapat terbentuk secara langsung, maka batuan reservoir panasbumi harus memiliki
celah, dimana dengan adanya celah ini fluida reservoir dapat mengalir) !aluran ini antara lain
berupa "oint , fracture, fault , vug pore dan fissure#
$ 1lterasi Replacement (Penggantian)
6ebanyakan batuan mengandung mineral utama yang tidak stabil) /ineral ini memiliki
kecenderungan untuk digantikan dengan mineral yang lebih stabil pada kondisi yang baru)
abel /!$
% 1lterasi Leaching (Pelepasan)
4eradinya uap yang terasamkan secara oksidasi dari gas H2!, maka batuan yang memiliki
mineral pengganti (attac$s roc$ $ akan menggantikan mineral primer tanpa mengganggu
lubang yang telah ada) Alterasi ini dapat dikelompokkan berdasarkan mineral yangdihasilkan, yaitu:
a 1lbitisasi
Alterasi yang dihasilkan dari perubahan mineral lain terutama 6 feldspar oleh larutan yang
kaya Na)
b 1lunitisasi
*iumpai pada batuan beku berbutir halus yang terdapat disekeliling vein epithermal ,
dihasilkan oleh aktivitas air yang bersifat sulfat)
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
13/15
0 1rgilitisasi
Biasa ditemukan pada batuan samping dari vein dimana cairan pembentuk akan mengubah
mineral feldspar menadi lempung)
d arbonitisasi
*ihasilkan oleh intrusi atau pembentukan mineral karbonat setempat)
e 3hloritisasi
/ineral sebelumnya, umumnya berupa mineral alluminous ferromagnesian silicate#
f 4pidotisasi
+erubahan mineral alluminous ferromagnesian silicate menadi epidote terdapat pada
chlorite)
g Silisifikasi
*ihasilkan oleh introduksi silica dari larutan magmatic akhir)
h Piritisasi
!uatu perubahan mineral ferromagnesian menadi pirite)
abel /!$ ipe Produk Pengganti 5ineral Primer arena 1lterasi Hydrothermal
6riginal mineral repla0ement produ0ts
vol0ani0 glass
7eolite8 (eg mordenite, laumontite,
0ris0obalite, 9uart7 0al0ite 0lays (eg
montmoriloite)
5agnetite:ilminite:titanoomagnetitepyrite, leu0o;ene< spnene,pyrhotite,
hematite
pyro;ene:ampnibole:olivine: biotite 0hlorite, illite 9uart7, pyirite, 0al0ite,anhydrite
0al0i0 plagio0lase
0al0ite, albite, adularia, vairakite,
9uart7 anhydrite 0hlorite /llite, kaolin,
monmorilonite epidote
anortho0lase:sanidine:ortho0lase adularia
+ada daerah yang dipengaruhi oleh aktivitas hydrothermal , hasil alterasi batuan diharapkan
memberikan informasi kondisi fisik dan kimia selama proses alterasi berlangsung) 6eadaanini dicerminkan dengan adanya asosiasi mineral sekunder yang terbentuk) Hayashi (1"#$,
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
14/15
mengelompokkan proses alterasi berdasarkan mineral sekunder uga gambaran fisik dan
kimia5i selama proses berlangsung)
reasey (1"$ membuat klasifikasi ubahan hidrotermal pada endapan tembaga porfir
menadi tiga tipe yaitu propilitik, argilik, potasik, dan himpunan kuarsa!serisit!
pirit)Mo5ell dan 3uilbert (1"0$, membuat model alterasimineralisasi uga pada endapan biih porfir, menambahkan istilah 7ona filik , untuk himpunan mineral kuarsa O serisit O pirit
P klorit P rutil P kalkopirit)
" ipe propilitik
*icirikan oleh kehadiran klorit disertai dengan beberapa mineral epidot, ilit:serisit,
kalsit, albit, dan anhidrit )4erbentuk pada temperatur 200.00Q pada pH near neutral,
dengan salinitas yang beragam, umumnya pada daerah yang mempunyai permeabilitas
rendah)
/enurut reasey (1"$ terdapat empat kecenderungan himpunan mineral yang hadir
pada tipe propilitik, yaitu :
a) kloritkalsitkaolinit
b) kloritkalsittalk
c) kloritepidotkalsit
d) kloritepidot)
$ ipe argilik
+ada tipe argilik terdapat dua kemungkinan himpunan mineral, yaitu muskovit!kaolinit!
monmorilonit dan muskovit!klorit!monmorilonit) Himpunan mineral pada tipe argilik
terbentuk pada temperatur 100.00Q (+irano, 1""2$, fluida asam hingga neutral dan
salinitas yang rendah)
% ipe potasik
4ipe ini dicirikan oleh melimpahnya himpunan muskovit!biotit!alkali felsparmagnetit)
Anhidrit sering hadir sebagai asesori, serta seumlah kecil albit dan titanit (sphene$ atau rutil
kadang terbentuk) Lbahan potasik terbentuk pada daerah yang dekat batuan beku intrusif
yang terkait, fluida yang panas (R.00Q$, salinitas tinggi, dan dengan karakter magmatik
yang kuat)
' ipe filik
4ersusun oleh himpunan mineral kuarsa!serisit!pirit, yang umumnya tidak mengandung
mineralmineral lempung atau alkali felspar) 6adang mengandung sedikit anhidrit, klorit,
kalsit, dan rutil) 4erbentuk pada temperatur sedang sampai tinggi (sekitar 2.0Q&00Q$, fluida
8/17/2019 Perubahan Fisik Batuan Reservoir Panasbumi Karena Alterasi
15/15
asam hingga neutral dengan salinitas yang beragam, pada 7ona yang permeabel dan pada
batas dengan urat)
- propilitik dalam (inner propyliti0),
/enurut HedenSuist dan MindSvist (1"#- dalam +irano, 1""2$ 7ona ubahan pada sistemepitermal sulfidasi rendah (fluida kaya klorida, pH mendekati netral$ umumnya uga
menunukkan 7ona ubahan seperti pada sistem porfir, tetapi menambahkan istilah inner
propylitic untuk 7ona pada bagian yang bertemperatur tinggi (R.00Q$, yang dicirikan oleh
kehadiran epidot, aktinolit, klorit, dan ilit)
. 1dvan0ed argilli0
!edangkan untuk sistem epitermal sulfidasi tinggi (fluida kaya asamsulfat$, ditambahkan
istilah advanced argillic yang dicirikan oleh kehadiran himpunan mineral pirofilit = diaspor
P andalusit P kuarsa P tourmalin P enargit!lu7onit (untuk temperatur tinggi, 2-0.-0Q$,
atau himpunan mineral kaolinit = alunit P kalsedon P kuarsa P pirit (untuk temperaturrendah, T1#0Q$)
+ ipe skarn
Batasan mineralogi skarn sampai sekarang masih kabur (4aylor 1""$) /asalah yang lain,
banyak batuan skarn yang memperlihatan tekstur ukuran butir halus, yang mempersulit dalam
identifikasi mineral pada batuan skarn) >alaupun demikian terdapat mineralogi yang sangat
umum yang sering didapatkan pada batuan skarn, yaitu kelompok garnet, piroksen, amfibol,
epidot dan magnetit) /ineral lain yang umum adalah >olastonit, klorit, biotit dan
kemungkinan vesuvianit (idokras$) 3arnetpiroksenkarbonat adalah kumpulan mineral yang paling umum diumpai pada batuan induk karbonat yang orisinil (4aylor 1""$) Amfibol
umumnya hadir pada skarn sebagai mineral tahap akhir yang mengoverprint mineralmineral
tahap a5al) Aktinolit (ae$ dan tremolit (a/g$ adalah mineral amfibol yang paling umum
hadir pada skarn) Fenis piroksen yang sering hadir adalah diopsid (a/g$ dan hedenbergit
(ae$) 4erbentuk pada fluida yang mempunyai salinitas tinggi dengan temperatur tinggi
(sekitar .00Q00Q$)
ipe *reisen
Himpunan mineral pada greisen adalah kuarsa! muskovit (atau lipidolit) denganseumlah
mineral asesori seperti topas, tourmalin, dan fluorit yang dibentuk oleh ubahanmetasomatik postmagmatik granit (Best 1"#2, !temprok 1"# dalam vans
1"".$)/asalahnya, seringkali kita mendapati dalam satu contoh batuan ditemukan beberapa
mineral dari dua tipe atau lebih) +rosedur yang baik untuk tahap a5al observasi batuan
tersebut di atas adalah menulis semua mineral yang nampak sebagai himpunan mineral)
Apabila dalam satu batuan diumpai mineralmineral klorit, kuarsa, kalsit, dan kaolinit,
maka disebut sebagai himpunan kloritkuarsakalsitkaolinit)
Alhamdulillah