85
PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Di Universitas Negeri Semarang Oleh: Nur Azizah 3111411004 Ilmu Sejarah JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

  • Upload
    danganh

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI

DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial

Di Universitas Negeri Semarang

Oleh:

Nur Azizah

3111411004

Ilmu Sejarah

JURUSAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

i

PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI

DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial

Di Universitas Negeri Semarang

Oleh:

Nur Azizah

3111411004

Ilmu Sejarah

JURUSAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 3: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

ii

Page 4: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

iii

Page 5: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

iv

MOTTO DAN

PERSEMBAHAN

MOTTO :

Page 6: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

v

Angan-angan atau Keinginan kita untuk menjadi sesuatu butuh

“Perjuangan untuk mencapai” bukan “Perjuangan menunggu”

(Jeremy Kitson)

“Jangan sengaja pergi agar dicari. Jangan sengaja lari agar dikejar.

Berjuang tak sebercanda itu.”

(Sudjiwo Tejo)

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Ayahanda Riyadi (Abah) dan Ibunda

Muryati (Mame).

2. Kedua Adikku, Rina Nur Hayati dan

Rizki Noviana Nur Fadilah.

3. Keluarga Besar Bani Ismail dan

Sumardjo.

4. Almamater Unnes

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO :

Angan-angan atau Keinginan kita untuk menjadi sesuatu butuh

“Perjuangan untuk mencapai” bukan “Perjuangan menunggu”

Page 7: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

vi

(Jeremy Kitson)

“Jangan sengaja pergi agar dicari. Jangan sengaja lari agar dikejar.

Berjuang tak sebercanda itu.”

(Sudjiwo Tejo)

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

5. Ayahanda Riyadi (Abah) dan Ibunda

Muryati (Mame).

6. Kedua Adikku, Rina Nur Hayati dan

Rizki Noviana Nur Fadilah.

7. Keluarga Besar Bani Ismail dan

Sumardjo.

8. Almamater Unnes

SARI

Azizah, Nur. 2015. Perubahan Sosial, Budaya, dan Ekonomi di Kampung

Kauman Semarang 1962-1998. Skripsi Jurusan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial.

Universitas Negeri Semarang.

Kata Kunci : Kampung Kauman, Semarang, Sosial, Budaya, Ekonomi

Page 8: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

vii

Kampung Kauman terkenal dengan kekhasannya sebagai kampung santri

serta aktivitas kegiatan perdagangan dan jasanya. Permasalahan yang diteliti yaitu

1. Bagaimanakah Gambaran umum dari Kampung Kauman Semarang; 2.

Bagaimanakah perubahan sosial, dan budaya Kampung Kauman tahun 1962-

1998; 3. Bagaimanakah perubahan ekonomi Kauman tahun 1962-1998.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi 4

tahap yaitu: 1. Heuristik (Mengumpulkan sumber); 2. Kritik (menilai, menguji,

dan menyeleksi sumber); 3.Interpretasi (penafsiran fakta yang didapat); 4.

Historiografi (Penulisan Sejarah).

Dalam kurun waktu 1962-1998, perkembangan kehidupan masyarakat

Kampung Kauman Semarang begitu terlihat. Letaknya yang berada di pusat kota

mengakibatkan perkembangan yang semakin pesat apalagi letaknya tidak jauh

dari Pasar Johar dan Pasar Yaik, serta keberadaan Masjid Agung Kauman

Semarang yang juga ikut mempengaruhi kehidupan masyarakatnya. Penduduk

kampung Kauman yang beragam tidak hanya asli Jawa melainkan hidup pula

beberapa etnis, membuat mereka hidup saling berdampingan dengan

keharmonisan yang tetap terjaga. Pengaruh dalam segi ekonomi, dengan adanya

pasar Johar dan Pasar Yaik lama kelamaan kawasan Kauman berubah pula

menjadi kawasan perdagangan dan jasa, rumah-rumah tradisional khas Kauman

berganti dengan deretan ruko (rumah toko) di sepanjang jalan Kauman Raya. Segi

perkembangan Budayanya masih tetap dilestarikan meskipun mengalami banyak

perkembangan namun masyarakat Kauman tetap menjaga dan melestarikannya

sebagai tradisi daerah Kauman dan Semarang serta dijadikan sebagai identitas

kampung Kauman Semarang.

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat

dan kuasa-Nya karena penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Perubahan Sosial, Budaya, dan Ekonomi di Kampung Kauman Semarang 1962-

Page 9: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

viii

1998” sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Sosial di Universitas

Negeri Semarang.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu penulis baik secara langsung

maupun tidak langsung karena pada hakekatnya, penulis hanyalah makhluk yang

tidak dapat hidup secara individu. Melainkan sangat membutuhkan kasih sayang,

dukungan secara moril dan materi, bimbingan, kritik, nasehat serta saran yang

membangun sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Fathur Rokhman, M. Hum selaku Rektor universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menimba ilmu dengan segala kebijakannya.

2. Dr. Subagyo, M. Pd, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin penelitian dalam penyusunan skripsi

ini.

3. Arif Purnomo, S. Pd., S.S., M. Pd, selaku Ketua Jurusan Sejarah

Universitas Negeri Semarang yang selalu memberikan motivasi yang

sangat membangun untuk penyelesaian skripsi ini.

4. Insan Fahmi Siregar, S. Ag., M. Hum selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktunya dengan tulus untuk memberikan bimbingan,

motivasi, arahan dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Kepala kelurahan Kauman beserta perangkat-perangkatnya serta

masyarakat Kampung Kauman Semarang yang telah memberikan bantuan

Page 10: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

ix

serta informasi mengenai data yang dibutuhkan penulis dalam melakukan

penelitian di Kampung Kauman Semarang.

6. Pengurus Masjid Agung Kauman Semarang beserta staf dan Tokoh

Masyarakat yang turut membantu serta menjadi informan bagi penulis

dalam melakukan penelitian guna menyelesaikan Skripsi ini.

7. Segenap dosen sejarah Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan bekal ilmunya, serta Ibu Nur selaku petugas perpus yang

turut dalam memberikan motivasi dan masukannya.

8. Seluruh staff dan karyawan Badan Pusat Statistika Kota Semarang,

Masyarakat Kauman, Staff Kelurahan Kauman dan kelurahaan

Bangunharjo, dan Pengurus Masjid Agung Kauman Semarang tempat

penulis mendapatkan informasi.

9. Keluarga tercinta Ayahanda Riyadi, Ibu Muryati, kedua Adikku Rina dan

Novi, beserta keluarga besar yang telah memberikan semangat dan kasih

sayang tanpa batas.

10. Teman-teman diskusi (Angghi, Diah, Sasmi, Dwi, Faizal, Ibnu, Eka), atas

masukan dan motivasinya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

11. Teman-teman MuSe 2011 (Gita, Ardi, Sasmi, Dion, Sena, Caesar, Bebet,

Kadek, Diah, Anis, Jundi, Ibnu, Wahyu Adi, Inggrid, Vebio, Yasir, Kahfi,

Susi, Rio, Rizki, Yacobus, Heri, Dita, Martha, Faizal, Yusi, Galih, Angghi,

Bangkit, Bayu, Rohmad), yang hampir empat tahun selalu bersama terima

kasih atas dukungan dan motivasinya.

Page 11: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

x

12. Temen-temen Nabila Foundation (Dwi, Intan, Eka, Vanny, Dewi, Susi,

Nita, Puri), atas masukan serta motivasinya dalam penyusunan skripsi ini.

13. Teman-teman HSC (History Study Club), dan BP2M (Badan Penerbitan

dan Pers Mahasiswa), terima kasih atas ilmu-ilmunya.

14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya atas kebaikan semua

pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan

maupun penyusunan skripsi ini. Penulis mohon maaf atas segala

kekurangannya dan mengharapkan saran ataupun kritik yang bersifat

membangun untuk kedepannya.

Semarang, April 2015

Nur Azizah

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii

Page 12: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

xi

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

SARI .................................................................................................................... vi

PRAKATA .......................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 10

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 11

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 11

E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 13

F. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 14

G. Metode Penelitian.............................................................................. 20

BAB II GAMBARAN UMUM KAMPUNG KAUMAN SEMARANG ........... 29

A. Gambaran Umum Kota Semarang .................................................... 29

1. Keadaan Geografis Kota Semarang ............................................ 29

2. Keadaan Demografis Kota Semarang ......................................... 31

B. Gambaran Umum Kampung Kauman Semarang .............................. 32

1. Keadaan Geografis kampung Kauman Semarang....................... 32

2. Keadaan Demografis Kampung Kauman Semarang................... 33

a. Jumlah Penduduk Kampung Kauman ................................... 34

Page 13: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

xii

b. Perekonomian Masyarakat Kampung Kauman ..................... 35

C. Sejarah Terbentuknya Kota Semarang .............................................. 36

1. Terbentuknya Kota Semarang ............................................... 36

2. Asal Usul Nama Semarang ................................................... 42

D. Terbentuknya Kampung Kauman ..................................................... 44

BAB III PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA DI KAMPUNG

KAUMAN SEMARANG 1962-1998 ............................................. 50

A. Perkembangan Sosial Masyarakat kampung Kauman Semarang

tahun 1962-1998 ............................................................................... 52

1. Kehidupan Sosial Masyarakat Asli Pribumi dengan

Masyarakat Etnis Lain................................................................. 56

2. Pengaruh Keberadaan Masjid Kauman Semarang

Terhadap Kehidupan Warga Sekitar Kauman

tahun 1962-1998 ......................................................................... 61

3. Pengaruh Keberadaan Pondok Pesantren di Kampung Kauman

Semarang ..................................................................................... 67

B. Perkembangan Budaya Masyarakat Kampung Kauman

Semarang tahun 1962-1998............................................................... 71

1. Tradisi Dugderan ......................................................................... 73

2. Menghilangnya Rumah-rumah Tradisional di Kauman .............. 77

3. Upaya Pelestarian Budaya........................................................... 80

BAB IV PERUBAHAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN

SEMARANG 1962-1998 ............................................................... 84

Page 14: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

xiii

A. Kondisi Ekonomi Masyarakat Kauman Secara umum ..................... 84

B. Pengaruh Keberadaan Pasar Johar Terhadap Kehidupan

Masyarakat Kauman Pada Tahun 1962-1998 ................................... 89

C. Berkembangnya Kawasan Pertokoan di Kauman Semarang

tahun 1962-1998 .............................................................................. 99

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 105

Simpulan ............................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 107

LAMPIRAN ........................................................................................................ 112

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Instrument Wawancara............................................................................ 112

2. Transkrip/Narasi ...................................................................................... 115

3. Data Informan ......................................................................................... 120

Page 15: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

xiv

4. Peta .......................................................................................................... 127

5. Gambar .................................................................................................... 128

6. Surat-surat Penelitian .............................................................................. 139

7. Keputusan Menteri Agama No. 92 Tahun 1962 ..................................... 142

8. Riwayat Singkat Masjid Agung Semarang ............................................. 143

9. Lampiran lain .......................................................................................... 144

Page 16: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kota merupakan sebuah desa yang mengalami perubahan terus

menerus. Menurut Max Weber, kota merupakan suatu pemukiman dimana

penduduknya lebih mengutamakan kehidupan perdagangan dan komersial

dibandingkan dengan pertanian atau dapat dikatakan bahwa kota adalah

tempat pasar atau pemukiman pasar. Sedangkan menurut Louis Wirth, kota

adalah sebuah pemukiman permanen dengan individu-individu penghuninya

yang heterogen, jumlahnya relatif luas dan padat, serta menempati areal tanah

yang terbatas (Purnawan Basundoro, 2012: 15). Seperti halnya kota Semarang

yang merupakan salah satu kota terbesar di Jawa.

Kota sendiri merupakan tempat beraktivitas atau berkegiatan individu

atau kelompok sosial, dimana kegiatan akan semakin terus berkembang

seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan perkembangan kota. Kota

biasanya memiliki pusat berkegiatan yang biasanya disebut sebagai pusat

kota. Pusat kota merupakan vitalitas kota tempat kota hidup dan dihidupi

(Yeates dan Gardner, 1988 dalam Alhamida Wahyu Wijiastuti, 2012:1).

Indonesiapun memiliki kota-kota yang pada umumnya memiliki kawasan

Page 17: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

2

2

bersejarah seperti halnya Semarang. Semarang sendiri dalam

perkembangannya, berkembang menjadi embrio dari kota itu sendiri.

Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah sekaligus

sebagai Kota Tradisional di Indonesia. Semarang dikenal sebagai kota Atlas

bahkan dikenal pula sebagai kota Niaga, hal ini didasari oleh sebagian besar

wilayahnya yang digunakan sebagai pusat perdagangan dikarenakan daerah

Semarang yang letaknya dekat dengan pantai, sehingga memudahkan untuk

melakukan transaksi perdagangan (Tim Penyusun Jurusan Arsitektur Undip,

2010: 3). Salah satu ciri yang paling menonjol dari kota-kota tradisional

terutama di Jawa, adalah adanya keberadaan Keraton, alun-alun, masjid,

pasar, dan tembok atau pagar keliling (benteng).

Sebagai kota bekas jajahan Belanda, kota Semarang meninggalkan

begitu banyak peninggalan bangunan-bangunan prasejarah yang bercorak

arsitektur Eropa. Selain itu Semarang juga dikenal memiliki banyak kawasan

bersejarah. Semarang merupakan Kota Metropolitan yang masuk dalam

rangking kelima, setelah Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan (Zaenuddin

HM, 2013: 460).

Sejarah terbentuknya kota Semarang begitulah panjang. Dimulai

sekitar abad ke VIII, yaitu ketika Semarang menjadi Bandar utama dari

kerajaan Mataram Kuno, pada waktu itu pusat pemerintahannya berada di

Medang, Jawa Tengah (Ika Dewi Retno Sari, 2012 :194). Keberadaan

Semarang semakin penting, hal ini didukung dengan letaknya yang sangat

strategis dimana Semarang sebagai pelabuhan, juga sebagai penghubung

Page 18: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

3

3

antara bagian barat dan bagian timur pulau Jawa. Namun seiring dengan

kemunduran kerajaan Mataram pada tahun 1006 membuat pelabuhan

semarang yang berada di kaki bukit Candi, atau di pelabuhan Bergota juga

menghilang.

Semarang diakui sebagai sebuah kota, diawali dengan diangkatnya Ki

Ageng Pandan Arang menjadi seorang Bupati oleh Sultan Demak pada tahun

1575. Lahirnya Kota Semarang diawali pada tahun 1398 Saka atau tahun

1476 Masehi, dengan kedatangan seorang pemuda di daerah bukit-bukit

Mugas dan Bergota, yang pada masa itu masih merupakan sebuah jazirah atau

semenanjung termasyur dengan nama pulau Tirang, pemuda tersebut bernama

Ki Pandan Arang (Amen Budiman, 1978: 36).

Ki Pandan Arang sendiri merupakan putera pangeran Sabrang Wetan

dan cucu Panembahan Demak. Kerajaan Islam Demak (1475-1568) pada

waktu itu merupakan kerajaan maritim yang menggantikan kedudukan

kerajaan Mataram sebagai penguasa di Jawa Tengah. Kemudian Semarang

mengalami perpindahan kekuasaan dari tangan Kerajaan Demak setelah

munculnya Kerajaan Mataram Islam sebagai penerusnya.

Selanjutnya, pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Semarang

mengalami tiga kali perubahan batas kota (perluasan kota), yaitu : 1886

(staatsblad van Nederlandsch-Indie 1886 No. 160), 1894 (Staatsblad van

Nederlandsch-Indie 1894 No.249), dan pada tahun 1902 (Staatsblad van

Nederlandsch-Indie 1905 No,211) (Freek Colombijn, dkk, 2005: 151). Selain

itu Semarang juga dikenal sebagai Kota Batavia kedua pada abad ke-19

Page 19: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

4

4

dikarenakan pertumbuhan wilayahnya yang spesifik dan diikuti oleh

perkembangan wilayah diluar semarang (Freek Colombijn, 2005: 150-151).

Perkembangan kota Semarang yang semakin meningkat apalagi ditunjang

dengan keberadaan pelabuhan Semarang yang semakin ramai oleh kapal-

kapal besar membuat Kota Semarang semakin dikenal oleh dunia luar. Hal

inilah yang membuat para pendatang semakin banyak. Pada umumnya

mereka hanya ingin ikut berdagang namun lambat laun mereka bermukim

dalam satu kawasan dan membuat perkampungannya sesuai dengan ras

mereka seperti kampung Kauman, Kampung Pecinan, Kampung Melayu, dan

sebagainya. Para pendatang tersebut merupakan orang-orang dari Arab, Cina,

orang-orang Melayu, India, Tionghoa, dan sebagainya.

Pada abad ke-19 tersebutlah mulai terjadi kebijakan diskriminatif

pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, dimana fokus pemerintahannya ada

pada politik dan ekonomi, oleh sebab itu pusat strategis kota banyak dihuni

oleh kelompok ras pertama yaitu Penguasa (Eropa) yang menghuni kawasan

Zeestraat (sekarang jalan Kebon Laut) yang meliputi daerah Poncol,

Pedrikan, dan kawasan Kota Lama. Kemudian untuk kelompok ras kedua

yaitu bagi kaum Cina dan orang Timur Asing menempati kampung-kampung

yang telah disediakan. Cina di kampung Pecinan, India (Koja) di Kampung

Pekojan, dan Arab di Kampung Kauman (Freek Colombijn, 2005 : 152).

Kampung kauman sendiri merupakan kampung santri yang dalam buku

“Semarang Tempo Dulu” milik Wijanarka dijelaskan bahwa Kauman

merupakan kampung yang selalu ada dalam tata ruang kota-kota yang ada di

Page 20: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

5

5

Jawa, meskipun di setiap daerah arti Kauman berbeda-beda. Kauman adalah

komunitas yang merupakan salah satu unsur-unsur elite agama yang

tergabung dalam sistem birokrasi kolonial yang hidup dan berkembang di

perkotaan (Sartono Kartodirdjo, 1999: 93). Kampung Kauman yang tersebar

hampir menyeluruh di kota-kota Jawa pada umumnya memiliki bentuk dasar

yang hampir sama, yaitu dengan adanya alun-alun yang dikelilingi dengan

pusat pemerintahan dan masjid besar. Dalam struktur tata ruang perkotaan

pada masyarakat Jawa tradisional, kehadiran wilayah hunian yang disebut

dengan Kauman menjadi sangat penting dan bahkan semacam keharusan.

Wilayah hunian yang terletak di sebelah barat alun-alun ini sebenarnya

merupakan bagian yang menyatu dan tidak dapat dilepaskan dari struktur

pemerintahan tradisional Jawa (Sjafri Sairin dalam Ahmad Adaby Darban,

2000: xiii). Dengan adanya perkampungan yang muncul di sekeliling pusat

pemerintahan menyebabkan adanya pertumbuhan bentuk kota.

Menurut sejarahnya, pembentukan kampung Kauman tersebut

merupakan Tipologi sentral yang telah digariskan oleh Kerajaan Demak

hingga Mataram (Wijanarka, 2007: 9).

Kampung Kauman Semarang sendiri terletak dikawasan yang sangat

strategis dekat dengan pusat aktivitas Kota Semarang baik itu aktivitas

perkantoran maupun aktivitas perdagangan dan jasa (Desimo Egasanti M,

2014: 6-9). Letak Kampung Kauman yang berada diantara Alun-alun Johar

dan Masjid Agung Kauman merupakan kampung kota yang mewarisi budaya

bangsa Indonesia masa lalu. Kampung Kauman sendiri diartikan sebagai

Page 21: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

6

6

perkampungan orang Jawa, meskipun penduduk asli yang mendiami kawasan

kampung Kauman tersebut tidak semuanya berasal dari Jawa, melainkan ada

yang berasal dari luar Jawa seperti Makasar, Bugis, serta keturunan Arab.

Kampung Kauman Semarang letaknya mencakup beberapa kampung yang

berada di jalan Pedamaran sampai ke perempatan jalan Kranggan dan jalan

Gajahmada (sekarang termasuk dalam wilayah Kauman Barat, Kauman

Timur). Di Kawasan kampung Kauman tersebut terdapat Masjid Besar atau

yang sering dikenal dengan Masjid agung Kauman Semarang yang tidak

dapat dipisahkan dengan kampung Kauman Semarang karena kampung

Kauman sendiri merupakan kampung para santri dan para pemuka agama

yang menjadi bagian dari kemesjidan, selain itu juga terdapat pasar Johar,

Alun-alun dan Kanjengan (Kantor Bupati).

Pasar Johar tersebut juga termasuk dalam fasilitas pendukung

perkembangan perekonomian masyarakat kampung Kauman yang mayoritas

masyarakatnya berdagang dan jasa. Pasar Johar sendiri di bangun sekitar

tahun 1930 oleh arsitek Belanda, Thomas Karsten (Etty Endang Listiyati,

1999: 55). Disebelah timur masjid agung Kauman semarang juga dahulunya

terdapat alun-alun yang dijadikan sebagai tempat kegiatan masyarakat, antara

lain untuk sembahyang pada hari raya maupun untuk parade kegiatan

kesenian masyarakat seperti dugderan. Sebenarnya keberadaan alun-alun

tersebut sangat mendukung kesakralan masjid agung kauman, akan tetapi di

dalam perkembangan kota Semarang, alun-alun tersebut sekarang telah

beralih fungsi menjadi pusat pertokoan (Etty Endang Listiyati, 1999: 55).

Page 22: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

7

7

Sementara untuk Kanjengan atau Kantor Bupati sekarang telah di pindahkan

ke Sampangan (daerah Semarang barat) pada tahun 1972 dan digantikan

dengan bangunan pertokoan.

Perkembangan Kauman Semarang yang menjadi pusat perdagangan

atau pertokoan merubah sebagian besar bangunan bersejarah beralih fungsi.

Selain itu banyak sekali perkembangan yang terjadi seiring dengan

berjalannya waktu dan semakin berkembang pesatnya teknologi dan

kebutuhan masyarakat sehingga terjadi perkembangan maupun perubahan

yang begitu pesat pada masyarakat kampung Kauman Semarang dalam

bidang Sosial, Budaya, dan Perekonomiannya. Meskipun kampung Kauman

Semarang telah mengalami begitu banyak perubahan, tetapi masih dapat

dilihat dari beberapa identitasnya seperti keberadaan Pondok Pesantren,

Masjid Agung Kauman, Tradisi Dugderan yang dilaksanakan menjelang

bulan Ramadhan. Di Kampung Kauman Semarang, tidak hanya tinggal atau

bermukim kelompok etnis tertentu saja, tetapi bermacam-macam etnis yang

juga telah bermukim cukup lama, berbaur dan berinteraksi dengan harmonis.

Kehidupan yang harmonis antar etnis di Kampung Kauman tersebut

merupakan aset yang tidak ternilai, dimana telah membentuk suatu budaya

yang sangat unik dan beraneka ragam, yang juga telah memberikan

sumbangan pada kebudayaan nasional kita (Titik Suliyati, tidak ada tahun: 1).

Kota yang semakin berkembang menyebabkan terjadinya pengaruh

yang besar bagi masyarakatnya, baik itu pengaruh yang positif maupun

negatif. Begitu juga dengan pembangunan Kota Semarang yang lebih pada

Page 23: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

8

8

perencanaan dan pengembangan pembangunan kawasan-kawasan perumahan

eksklusif, gedung-gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan sarana

rekreasi modern. Akibatnya terjadi perubahan bentuk perkotaan secara besar-

besaran. Tidak jarang pembangunan yang dilakukan selalu mengorbankan

bangunan-bangunan peninggalan bersejarah sehingga banyak bangunan yang

beralih fungsi oleh perkembangan kota yang seperti itu.

Kauman sendiri saat ini telah menunjukkan gejala perubahan fungsi

kawasan yaitu dari perkampungan pada waktu terbentuknya dan sekarang

menurut perkembangannya telah berkembang sebagai kawasan perdagangan

dan jasa. Perubahan bentuk perkampungan tersebut dilandasi oleh besarnya

interaksi Pasar Johar yang memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap

aktivitas bermukim seperti perubahan guna lahan permukiman menjadi

perdagangan dan jasa, serta peningkatan aktivitas masyarakat (Alhamida

Wahyu Wijiastuti, 2012: 3). Pada mulanya pembentukan Kampung Kauman

Semarang sebagian besar dihuni oleh penduduk pribumi, namun dalam

perkembangannya, penghuni kampung Kauman terdiri dari berbagai etnis,

seperti Jawa, Cina, Arab, Melayu, dan lain sebagainya.

Keberadaan Kauman selain sebagai kawasan di pusat kota memiliki

nilai historis yang berkaitan dengan Kota Semarang, juga mempengaruhi

pertumbuhan kota. Selain itu adanya keberadaan pasar Johar juga telah

memberikan pengaruh terhadap aktivitas masyarakat Kauman. Penduduk

yang bermukim di sepanjang Jalan Kauman Raya mulai membangun usaha

baru dengan berorientasi ke arah jalan yang sekarang beralih fungsi sebagai

Page 24: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

9

9

kawasan perdagangan dan jasa meskipun tetap mempertahankan dan

memelihara kesantrian kawasan (Wijanarka, 2007: 30).

Oleh sebab itu, penelitian ini lebih memfokuskan pada perubahan

Sosial, Ekonomi dan Budaya Kampung Kauman 1962-1998. Dimana dalam

kurun waktu tersebut ada perkembangan kehidupan yang terjadi di kampung

Kauman serta perubahan-perubahan yang terjadi. Hal tersebut berdasarkan

dimana Masjid Agung Kauman Semarang merupakan masjid yang letaknya

masuk dalam kelurahan Kampung Kauman, dahulunya pernah menjadi

perebutan antara orang-orang PKI dengan masyarakat kampung Kauman.

Pada waktu itu banyak tanah-tanah dan aset Masjid yang diserobot dan

dikuasai oleh PKI(BTI). Hal inilah yang memicu masyarakat dan para umat

Islam pada tahun 1962 untuk menuntut pemerintah untuk mengeluarkan

status hukum tersendiri terhadap Masjid Agung Kauman Semarang agar tidak

lagi terjadi aksi-aksi penjarahan oleh PKI(BTI). Hingga setelah G30S/PKI

hancur, akhirnya dengan melalui sidang peradilan pidana pada tahun 1968

tanah-tanah tersebut dapat dikuasai kembali oleh BKM kodya Semarang.

Sementara itu pada tahun 1998 terjadi masa reformasi yaitu sebuah

wacana tentang perbaikan hidup atau kesejahteraan yang dimunculkan dalam

aksi penggulingan pemerintahan sebagai hal kritis yang dilakukan dari

berbagai kalangan untuk menentukkan masa depan. Pada masa-masa seperti

itu berakibat pada krisis moneter yang terjadi di Indonesia, dimana nilai

rupiah yang terus merosot. Pada bulan Januari 1998 nilai rupiah terus merosot

hingga level sekitar Rp 17.000/US $ (Marwati Djoened P., Nugroho N.S.,

Page 25: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

10

10

2010:665). Hal tersebutlah yang membuat beberapa daerah mengalami inflasi

besar-besaran, termasuk arus perekonomian yang ada di Pasar Johar

Semarang. Banyak pedagang yang merugi akibat dari pendapatan yang

berkurang. Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk

meneliti tentang Perubahan Sosial, Budaya, dan Ekonomi Kampung Kauman

1962-1998.

Perkembangan masyarakat Kauman berkaitan dengan beberapa

peristiwa yang terjadi antara tahun 1962-1998 yang mempengaruhi beberapa

segi kehidupan mereka, apalagi dari awal terbentuknya kampung Kauman

merupakan cikal bakal dari kebudayaan Kota Semarang. Hal inilah yang

sangat perlu diteliti karena untuk mengetahui bagaimana sebenarnya

perkampungan Kauman itu sendiri yang sangat berperan penting dalam

perkembangan Kota Semarang seperti saat ini (Kartika Yuliana K dan Rina

Kurniati, 2013: 13).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, permasalahan

yang diajukan adalah:

1. Bagaimanakah Gambaran umum dari kampung Kauman Semarang?

2. Bagaimanakah perubahan Sosial dan Budaya kampung kauman

Semarang tahun 1962-1998?

3. Bagaimanakah perubahan Ekonomi di kampung Kauman Semarang

pada tahun 1962-1998?

Page 26: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

11

11

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan penelitian yang akan

dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Mengetahui seperti apakah gambaran umum kampung Kauman

Semarang.

2. Mengetahui bagaimana perubahan Sosial dan Budaya kampung

Kauman Semarang tahun 1962-1998.

3. Mengetahui bagaimana perubahan Ekonomi di kampung kauman

Semarang tahun 1962-1998.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian studi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

dan wawasan bagaimana kondisi dan perkembangan dari kampung

Kauman Semarang dari tahun 1962-1998. Bagaimanakah sejarah

terbentuknya kampung kauman Semarang, hingga perkembangan

masyarakatnya dalam beberapa aspek kehidupan seperti Sosial, Budaya

dan Ekonominya. Selain itu, kampung Kauman Semarang yang juga

merupakan salah satu kawasan situs bersejarah di kota Semarang yang

mengalami beberapa perubahan seiring dengan kemajuan zaman dan

kebutuhan masyarakatnya sehingga membuat beberapa artefak

peninggalan sejarah hilang, oleh sebab itu upaya apa yang telah

dilakukan oleh masyarakat guna melestarikan kampung Kauman

Semarang sebagai kawasan wisata budaya. Studi ini juga dimaksudkan

Page 27: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

12

12

untuk berbagi ilmu pengetahuan serta wawasan tentang perubahan

sosial, budaya dan ekonomi Kampung Kauman 1962-1998. Penelitian

ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kepentingan pendidikan

dan penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dalam

pengembangan ilmu akademisi terutama dalam bidang sejarah kota.

Bagaimana perkembangan salah satu unsur kota yaitu dengan

keberadaan Kampung Kauman Semarang tahun 1962-1998, dan upaya-

upaya apa yang dilakukan guna melestarikan kawasan bersejarah di

Kota Semarang tersebut agar dapat dijadikan sebagai destinasi wisata

budaya kembali.

a. Bagi almamater, penelitian yang dilakukan ini dapat dijadikan

sebagai sumber rujukan dan referensi bagi yang membutuhkan.

Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai kontribusi

pemikiran didalam bidang sejarah maupun sosial, khususnya

mengenai perkembangan sosial, budaya dan ekonominya dari

masyarakat kampung Kauman Semarang.

b. Bagi pembaca, penelitian yang dilakukan ini diharapkan mampu

memberikan kontribusi kepustakaan yang mengandung wawasan

dan informasi bagi pembaca serta memberikan gambaran awal bagi

Page 28: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

13

13

pembaca ataupun pihak yang akan melakukan penelitian yang

sejenis ataupun mengembangkan penelitian yang lebih lanjut.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan sejarah, bila disusun menjadi sebuah karya ilmiah

sejarah memerlukan adanya pembatasan ruang lingkup yang akan diteliti oleh

peneliti, hal ini dikarenakan agar pembahasannya tidak terlalu meluas dan

hasil dari penelitian tersebut akurat. Ruang lingkup temporal digunakan untuk

membatasai waktu dalam penelitian penulisan, sehingga ada batasan waktu

yang tegas terhadap masa yang akan diteliti. Dalam penulisan ini dibatasi dari

tahun 1962 sampai dengan tahun 1998.

Pada tahun 1962 adalah tahun dimana Masjid Agung Kauman

Semarang diberikan status hukum tersendiri yaitu dengan diterbitkannya

Keputusan Menteri Agama Nomor 92/Tahun 1962, Masjid Agung Semarang

bersama-sama dengan Masjid Agung Demak, Kaliwungu dan Kendal

dinyatakan sebagai Masjid wakaf dan sebagai nadzirnya ditunjuk Badan

Kesejahteraan Masjid (BKM).

Penelitian tersebut dibatasi hingga tahun 1998, yaitu pada masa

Indonesia tengah mengalami masa Reformasi dengan adanya krisis moneter

yang melanda setiap daerahnya, apakah dengan adanya krisis moneter

tersebut berpengaruh pada kegiatan perekonomian, sosial maupun budaya di

Kampung Kauman Semarang. Oleh sebab itu penulis berkeinginan meneliti

Page 29: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

14

14

apakah di kawasan kampung Kauman Semarang pada masa reformasi

tersebut juga terkena imbas dari adanya krisis moneter tersebut.

Sementara itu lingkup spasialnya adalah Kampung Kauman

Semarang, Kecamatan Semarang Tengah. Kampung Kauman Semarang

merupakan kampung santri yang memilki budaya dan warisan tradisi.

F. Tinjaun Pustaka

Buku yang digunakan sebagai kajian dalam penelitian ini diantaranya:

pertama, buku Wijanarka yang berjudul “Semarang Tempo Dulu : Teori

Desain Kawasan Bersejarah” yang diterbitkan pada tahun 2007 oleh Penerbit

Ombak. Dalam buku tesebut bercerita tentang kawasan bersejarah di

Semarang termasuk didalamnya membahas tentang Kampung Kauman

Semarang. Tujuan dari penulisan buku tersebut adalah memperkenalkan

metodologi penelitian yang merumuskan teori desain dengan Semarang

tempo dulu sebagai objek kajiannya. Wijanarka lebih menuliskan tentang

perencanaan kawasan yang dapat dilihat dengan tiga teori, yaitu teori

Tipomorfologi atau teori bentuk kota, dan bentuk desa (yang melihat kawasan

sebagai kawasan sekumpulan gugusan dengan berbagai pola yang jika

diperhatikan lebih seksama akan memperlihatkan sejumlah karakteristik khas,

dengan membandingkan satu kawasan dengan kawasan yang lainnya, serta

menganalisis kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kawasan).

Ada pula teori kontekstual yang lebih melihat suatu kawasan sebagai

sebuah sistem keterkaitan antara berbagai unsur dan elemen baik didalam

kawasan itu maupun hasil dari rekayasa semata, kemudian ada pula teori

Page 30: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

15

15

perspektif yang melihat sebuah kawasan dari panca indra yaitu penglihatan

dan ilusi yang dihasilkan secara alami sehingga dapat disimpulkan apakah

suatu kawasan tersebut membosankan, menyenangkan, membingungkan,

menyesatkan, mengesankan, ataukah perasaan yang lainnya yang dapat

dirasakannya. Sementara untuk obyek kajian dari buku tersebut lebih pada

kawasan bersejarah Semarang, yang telah mewakili kawasan-kawasan

bersejarah diperkotaan.

Kawasan bersejarah di Semarang pada awalnya merupakan kawasan

rancangan dan kawasan yang berkembang secara spontan (kawasan

tradisional). Dalam buku Wijanarka ada beberapa catatan yang perlu diingat

dengan hasil penelitiannya tersebut yaitu salah satu faktor terpenting dalam

kesejarahan sebuah kota atau kawasan adalah adanya perubahan. Di

sepanjang masa keberadaannya, sebuah kota atau kawasan pasti ditambah-

kurangi para penduduknya baik melalui perombakan, penggantian, pelapisan

horizontal maupun vertikal, pergeseran dan berbagai tindakan sejenis lainnya.

Selang beberapa masa, perubahan tersebut akan menghasilkan bentukan

sebuah kota atau kawasan yang baru secara menyeluruh yang kemudian

diubah lagi dengan berbagai tindakan diatas sampai menghasilkan bentukan

yang lebih baru lagi (wijanarka, 2007).

Literatur yang kedua, adalah buku yang ditulis oleh Djawahir

Muhammad yang diberi judul “Semarang Sepanjang Jalan Kenangan”. Buku

tersebut ditulis kerjasama dengan Pemda Kodia Semarang, DKJT dan Aktor

Studio (Kelompok Kesenian Semarang). Dalam buku tersebut berisi

Page 31: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

16

16

kenangan-kenangan yang ada di Kota Semarang. Sebagai Kota Lama yang

telah berusia, Semarang cukup kaya dengan berbagai bangunan kuno, serta

tidak miskin senibudaya dan adat tradisi yang memberi muatan jati diri atas

kota dengan cikal bakal “Ki Ageng Pandan Arang” ini.

Buku ini lebih mengisahkan Semarang dengan beragam seni, budaya

dan adat tradisionalnya. Peninggalan-peninggalan Sejarah baik itu Bangunan

maupun adat istiadat dijabarkan dalam buku tersebut seperti, “sebuah

legenda untuk kota Semarang” yang sudah terkenal kembali dituliskan oleh

Darmanto Jatman, “Semarang dari Bubakan campai Citraland” yang ditulis

oleh Djawahir Muhammad sendiri, “Eropa Kecil dijantung Semarang” oleh

Widya wijayanti, “Konservasi Kawasan Koeno di Semarang” ditulis oleh

Eko Budiharjo, “Aspek Kebijakan Pemerintah derah bagi Revitalisasi

Kawasan/Bangunan Kuno Bersejarah” oleh H. Soetrisno Suharto. Selain itu

juga dalam Bab IV sendiri juga ditulis dengan judul Mencari hakekat di bukit

Tembayat yang didalamnya membahas tentang tradisi dan peninggalan yang

ada di daerah tersebut.

Pada bab V dibahas beberapa pondok pesantren di Kota Semarang,

bab selanjutnya membahas tentang pabrik-pabrik rokok di Semarang,

kemudian pada bab-bab yang selanjutnya ditulis beberapa arsip suara

merdeka yang membahas tentang Semarang.

Untuk literatur yang ketiga, yaitu hasil dari penelitian yang dilakukan

oleh Ahmad Adaby Darban sebagai hasil dari disertasinya yang melakukan

penelitian pada Kampung Kauman Yogyakarta. Penelitiannya tersebut diberi

Page 32: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

17

17

judul “Sejarah Kauman: Menguak Identitas Kampung Muhammadiyah

Yogyakarta” memuat tentang struktur tata ruang perkotaan Yogyakarta pada

masyarakat Jawa tradisional. Hasilnya tersebut menjabarkan bagaimana

perkembangan sosial di Kampung Kauman Yogyakarta sampai dengan tahun

1950-an, serta dinamika kehidupan masyarakatnya.

Kelebihan dalam buku ini lebih pada pembahasannya yang dapat

dijadikan sebagai sumber utama sebagai pembanding antara kehidupan

masyarakat Kampung Kauman Semarang dengan masyarakat Kampung

Kauman Yogyakarta dari aspek agama, sosial, budaya dan ekonominya.

Dalam buku ini juga disertai beberapa foto dan gambar yang dijadikan

sebagai pendukung isi buku ini. Buku ini secara mendalam membahas tentang

perubahan-perubahan masyarakat Kauman Yogyakarta.

Literatur yang selanjutnya menggunakan Tesis yang ditulis oleh Etty

Endang Listiati, mahasiswa Pasca sarjana Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta, yang menulis tentang “Rumah Tinggal Kampung Kauman

Semarang”, yang isinya lebih mengkaji pada bentuk rumah-rumah di

kampung Kauman Semarang yang memiliki bentuk arsitektur yang unik.

Penelitian yang telah dilakukannya tersebut memiliki tujuan agar memperoleh

gambaran kualitas arsitektur rumah tinggal kampung Kauman yang ditinjau

dari aspek kegunaan, kekuatan dan keindahannya. Dalam penelitiannya

Kampung Kauman dikatakan sebagai kampung kota yang mewarisi budaya

bangsa Indonesia pada masa lalu (pada jaman Belanda), kampung Kauman

tersebut memiliki rumah-rumah dengan bentuk arsitektur yang khas.

Page 33: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

18

18

Kemudian literatur yang kelima menggunakan hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh Kartika Yuliana K dan Rina Kurniati mahasiswa dan

Dosen dari jurusan perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik

Universitas Diponegoro, yang meneliti tentang “Upaya Pelestarian Kampung

Kauman Semarang Sebagai Kawasan Wisata Budaya”. Isinya lebih pada

perubahan yang telah dialami oleh Kampung Kauman Semarang, yang pada

awalnya merupakan kampung santri sekarang telah menjadi kawasan

perdagangan dan jasa sehingga semakin lama unsur historisnya menghilang,

oleh sebab itu tujuan dari penelitian tersebut adalah merumuskan bagaimana

pelestarian pada kampung Kauman Semarang sebagai kawasan wisata

Budaya. Bangunan-bangunan tradisional yang berada di permukiman kauman

sudah mulai berubah seiring dengan banyaknya pendatang yang datang dan

memilih untuk membangun bangunan yang lebih modern lagi. Dalam

penelitiannya ini dihasilkan konsep keberlanjutan untuk kampung Kauman

agar tetap menjadi kampung kota yang bersejarah bagi Semarang dan wisata

budaya Semarang.

Literatur yang selanjutnya adalah dari Jurnal Perencanaan Wilayah

dan Kota, Universitas Diponegoro yang ditulis oleh Cynthia Putriyani Alie

dan Djoko Suwandono, yang mengkaji tentang “Pengaruh Perkembangan

Perkotaan Terhadap Morfologi Kampung Kauman Kota Semarang” yang

isinya lebih pada kampung kauman Semarang yang merupakan salah satu

kampung di kota semarang yang dulunya sebagai embrio perkembangan kota

dan tempat tinggal masyarakat pribumi. Selain itu kampung Kauman juga

Page 34: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

19

19

dikenal sebagai pusat peradaban Islam yang ditunjukkan dengan adanya

Masjid Agung Kauman sehingga menjadi kawasan penting kebudayaan

Semarang.

Selain literatur berupa jurnal, penulis juga menggunakan literatur dari

skripsi yang telah melakukan penelitian seperti penelitian yang telah

dilakukan oleh Desimo Egasanti M, mahasiswa Jurusan Sejarah, Universitas

Negeri Semarang yang mengkaji tentang “Sejarah kampung Kauman

Semarang (Menguak sisi Sosial dan Ekonomi tahun 1992-2012)”. Penelitian

tersebut lebih mengacu pada bagaimana sejarah perkembangan sosial

kampung Kauman Semarang tahun 1992-2012, kemudian bagaimana sejarah

perkembangan ekonomi kampung Kauman Semarang tahun 1992-2012.

Dalam penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa kampung

Kauman Semarang dijadikan sebagai miniatur kebhinnekaan masyarakat

Indonesia, hal ini dikarenakan masyarakatnya yang tidak membeda-bedakan

kepercayaan atau agama, mereka mampu hidup berdampingan satu sama

lainnya dengan masyarakat yang lain, serta masyarakat yang tidak membeda-

bedakan status sosialnya. Perbedaan penelitian yang saya lakukan dengan

penelitian yang Desimo lakukan yaitu, saya lebih mengupas bagaimana

perubahan sosial, budaya, dan ekonomi di Kampung Kauman dengan kurun

waktu 1962-1998 yang memperlihatkan adanya interaksi-interaksi sosial

dalam kehidupannya.

Literatur yang digunakan selanjutnya adalah buku yang ditulis oleh

Edy Muspriyanto, dkk. Yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh Terang

Page 35: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

20

20

Publishing. Bukunya berjudul “Semarang tempo Doeloe : Meretas Masa”.

Buku ini berisi tentang perjalanan sebuah kota Semarang yang terlibat dengan

aneka peradabannya dengan aneka peradabannya. Buku ini lebih memaparkan

pada perbedaan Kota Semarang masa lalu dan masa kini. Perbandingannya

tidak hanya sekadar memaparkan alur kronologi sejarahnya saja tetapi juga

memaparkan apa yang mempengaruhi perubahan tersebut.

Kemudian literatur yang digunakan terakhir adalah buku Amen

Budiman yang berjudul “Semarang Riwayatmu Dulu jilid Pertama” yang

dicetak tahun 1978 oleh penerbit Tanjung Sari, Semarang. Buku Semarang

Riwayatmu Dulu ini terdiri dari empat jilid, jilid yang pertama sampai dengan

jilid yang ketiga berisi mengenai sejarah kota Semarang, sedangkan jilid

keempatnya berisi tentang mengenai masyarakat Kota Semarang, yang lebih

mengenai pancaragam penduduk dan kebudayaannya.

G. Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang

menguji dan menganalisa buku-buku referensi dan wawancara langsung

dengan masyarakat yang akan diteliti. Selain itu, pendekatan yang digunakan

adalah pendekatan multidimensional (Social scientific) yang digunakan untuk

mengungkapkan berbagai aspek atau dimensi permasalahan. Segi-segi

kehidupan masyarakatnya saling pengaruh-mempengaruhi antara segi

kehidupan tersebut (Kartodirdjo, 1992: 120-123).

Adapun tahapan-tahapan metode penelitian sejarah adalah sebagai

berikut:

Page 36: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

21

21

1. Heuristik merupakan kegiatan pengumpulan data yang meliputi mencari,

dan menghimpun sumber-sumber sejarah yang dirasa relevan dengan

masalah yang akan diteliti. Sedangkan menurut terminologinya dari

Bahasa Yunani Heuristikum yaitu mengumpulkan atau menemukan

sumber. Dalam mengumpulkan sumber sejarah penulis mendatangi

Perpustakaan Jurusan Sejarah UNNES, Perpustakaan Pusat UNNES, dan

Perpusatakaan dan arsip Umum Daerah Semarang.

Sumber sejarah sendiri ada dua macam yaitu sumber primer dan

sumber sekunder. Sumber primer, adalah sumber yang berdasarkan pada

kesaksian dari seorang saksi yang melihat dan mengalami pada kejadian

tersebut. Sumber primer diperoleh melalui penelusuran terhadap dokumen

atau arsip yang dapat dibagi menjadi dua sumber primer yaitu sumber

tertulis dan sumber lisan. Untuk sumber primer tertulis dapat berupa arsip

mengenai peraturan, rumusan perundang-undangan, dan data-data yang

berkaitan dengan peristiwa sejarah yang akan dituliskan.

Adapun sumber primer lisan diperoleh melalui wawancara dengan

orang-orang yang lebih berkompeten dalam peristiwa sejarah tersebut.

Wawancara yang dilakukan dengan para informan dapat dibedakan

kedalam tiga kategori, yaitu: orang-orang yang terlibat langsung, orang-

orang yang menyaksikan peristiwa tetapi tidak terlibat langsung, dan

orang-orang yang tidak telibat langsung tetapi mendapat keterangan dari

orang yang terlibat dalam peristiwa. Selain itu keberadaan dokumen

maupun arsip juga dipertimbangkan keasliannya atau keontetikannya.

Page 37: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

22

22

Sedangkan sumber sekunder, adalah sumber yang berdasarkan

pada kesaksian siapapun yang bukan saksi pandangan mata yaitu

seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan (Gottschalk,

1986:35). Data sekunder diperoleh dari artikel-artikel dan laporan

penelitian dari penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini, yang

sudah bersifat jamak diperoleh dari Perpustakaan dan Badan Arsip yang

mempunyai relevansi untuk memperkuat argumentasi dan melengkapi

hasil penelitian. Untuk artikel sendiri ada beberapa yang berhasil

ditemukan dan dirasa relevan dengan permasalahan yang diangkat seperti

penelitian yang dilakukan oleh Desimo Egasanti M. Yang artikel

ilmiahnya telah dipublikasikan tahun 2014 dengan judul “Sejarah

Kampung Kauman Semarang (menguak sisi Sosial dan Ekonomi) tahun

1992-2012”. Adapun teknik pengumpulan data yang dipakai dalam

penelitian ini adalah :

a. Wawancara (interview)

Metode wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk

tujuan tertentu dan tugas tertentu pula, dan mencoba mendapatkan

keterangan (pendirian) secara lisan dari seorang responden dengan

bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang lain, ini berguna untuk

mendapatkan sumber lisan dari orang yang berperan sebagai pelaku

peristiwa itu. Jadi, dalam penelitian ini akan dijumpai keterangan lisan dari

beberapa orang informan, seperti: pedagang, Kyai atau alim Ulama

Page 38: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

23

23

setempat yang mengerti tentang Sejarah dibangunnya Masjid Agung

Kauman serta dinamika yang terjadi, maupun orang yang mengerti dan

mengetahui akan peristiwa tersebut sedangkan sebagai sumber sekunder,

adalah sumber yang keterangannya diperoleh dari sumber lain secara

langsung sebagai pelaku, seperti : masyarakat yang tidak terlibat langsung

dengan perkembangan terbentuknya kampung Kauman serta perubahan

yang terjadi dalam beberapa aspek kehidupan seperti Sosial, budaya dan

ekonominya, kemudian masyarakat yang tidak terlibat langsung dalam

proses pelestarian lingkungan sebagai kawasan sejarah. Beberapa tahapan

teknik wawancara yaitu :

1. Menentukan teknik wawancara

Wawancara dalam penelitian ini adalah dengan car teknik terbuka.

Teknik terbuka merupakan teknik wawancara dimana informan

mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui

maksud dan tujuan wawancara tersebut.

2. Menyusun instrument wawancara

Menyususn instrument pertanyaan merupakan pedoman penulis

dalam melakukan wawancara dengan informan. Informan yang

dijumpai penulis memiliki tingkat pendidikan yang beragam. Oleh

sebab itu pertanyaan yang diajukan menggunakan bahasa yang

mudah dimengerti dan dipahami, selain itu penyusunan

pertanyaannyapun di bagi ke dalam beberapa bidang sesuai dengan

rumusan masalah.

Page 39: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

24

24

3. Menentukan dan menemui narasumber

Dalam penelitian ini, peneliti mencari informan seperti tokoh

masyarakat, tokoh agama, pedagang, instansi terkait yang

berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Penulis melakukan

wawancara dengan Bapak Khoiri (Tokoh Masyarakat sekaligus

Pengelola Masjid Agung Kauman), Zainal Arifin (Masyarakat),

Abdul Wahid (Tokoh Masyarakat sekaligus pengelola Masjid

Agung Kauman), beberapa pedagang disepanjang jalan Kauman

Raya, seperti Nur Hadi, Sutinah. Kemudian Slamet Riyadi (Tukang

Parkir), Lurah Kelurahan Kauman Semarang Tengah bapak Arwin

Helmy, dan bapak Winarno (Sekertaris desa Bangunharjo).

Penulis memilih informan-informan tersebut karena informan

tersebut mengetahui banyak mengenai informasi yang peneliti

butuhkan tentang sejarah sosial, budaya dan ekonomi masyarakat

kampung Kauman Semarang.

4. Pelaksanaan wawancara

Setelah dilakukan persiapan wawancara dan instrumen wawancara

juga telah disusun, penulis dapat dikatakan siap untuk melakukan

wawancara. Pelaksanaan wawancara dilakukan dengan bahasa

yang sopan dan disesuaikan dengan latar belakang pendidikan serta

usia informan.

Page 40: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

25

25

b. Studi Dokumen

Studi dokumen adalah kegiatan untuk memperoleh data dengan

cara mempelajari dokumen-dokumen yang telah ada, yaitu arsip-arsip

yang erat kaitannya dengan objek penelitian. Dokumen yang didapatkan

nantinya akan diolah dan dianalisis terlebih dahulu untuk dapat dijadikan

sumber dalam penelitian ini. Dokumen-dokumen tersebut diperoleh dari :

Perpustakaan dan Badan Arsip Daerah Jawa Tengah di Srondol. Dalam

penelitian ini, peneliti melakukan pencarian sumber dokumentasi antara

lain peta Kelurahan kauman, data Demografi dan Morfologi kampung

Kauman Semarang yang pencariannya dilakukan di Kelurahan Kampuung

Kauman Semarang.

c. Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah proses mencari informasi, menelaah dan

penghimpunan data sejarah yang berupa buku-buku, surat kabar, majalah

untuk menjawab pertanyaan yang ada kaitannya dengan permasalahan

yang akan diteliti (Gottschalk, 1975:46). Dalam penelitian ini penulis

mendapatkan data-data berupa buku dengan mengunjungi beberapa

perpustakaan, yaitu Perpustakaan Pusat UNNES, Perpustakaan Jurusan

Sejarah UNNES, Perpustakaan Wilayah Propinsi Jawa Tengah, serta Kota

Semarang. Dari penelusurannya ini, penulis menemukan beberapa buku

yang masih ada kaitannya dengan topik yang diambil berupa

perkembangan kota seperti buku “Kota Lama Kota Baru: Sejarah Kota-

Kota di Indonesia”, kemudian buku “Pengantar Sejarah Kota”.

Page 41: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

26

26

Kemudian ditemukan pula buku-buku mengenai sejarah Kota

Semarang seperti “Semarang Sepanjang Jalan Kenangan” yang ditulis oleh

Djawahir Muhammad. Kemudian buku “Semarang Tempo Dulu: Teori

Desain Kawasan Bersejarah” yang ditulis oleh Wijanarka dan diterbitkan

pada tahun 2007. Kemudian buku yang diterbitkan ole Dinas Pariwisata

dan Kebudayaan Kabupaten Semarang tahun 2007 yang berjudul “Sejarah

Kabupaten Semarang”. Ada juga buku karangan Amen Budiman

“Semarang Riwayatmu Dulu jilid pertama”. “Semarang Tempo Dulu:

Meretas Masa” yang ditulis oleh Eddy Muspriyanto,dkk. Selain itu, buku

Ahmad Adaby Darban yang berjudul “Sejarah Kauman: menguak identitas

Kampung Muhammadiyah Yogyakarta” juga dapat dijadikan sebagai

sumber utama dalam penelitian ini.

2. Kritik Sumber, adalah kegiatan untuk menilai, menguji dan menyeleksi

sumber-sumber sejarah. Dalam kritik sumber, dapat dilakukan beberapa

langkah untuk mengkritik beberapa data yang telah diperoleh, yaitu

dengan kritik ekstern dan intern. Kritik ekstern yang dilakukan untuk

menguji sumber guna mengetahui ke-otentikan atau keaslian sumber.

Dalam tahapan ini, sumber-sumber yang telah diuji dan ditelaah lebih jauh

sehingga sumber dapat dipastikan ke-otentikannya.

Kritik intern diperlukan untuk mendapatkan kredibilitas atau

kebenaran isi sumber. Bertujuan untuk membuktikan bahwa informasi dan

kesaksian yang diberikan merupakan informasi yang dapat dipercaya

kebenarannya. Kritik intern terhadap hasil wawancara dilakukan dengan

Page 42: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

27

27

cara mencocokkan pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh para

informan dengan data lain, baik yang berbentuk tulisan maupun lisan.

Sedangkan kritik intern terhadap data tertulis dilakukan dengan cara

membandingkan dengan sumber-sumber lain yang lebih dapat dipercaya

dan membuat pertanyaan kritis. Dengan cara demikian kesalahan

informasi dalam sebuah sumber sejarah dapat diketahui.

3. Interpretasi, yaitu tahapan yang dilakakukan oleh sejarawan atau peneliti

dalam menafsirkan fakta-fakta yang telah diperoleh dengan

membandingkan antara fakta yang satu dengan fakta yang lainnya. Dalam

interpretasi ada dua macam, yaitu analisis dan sintesis.

Pertama, analisis berarti menguraikan, karena terkadang sebuah

sumber mengandung beberapa kemungkinan. Kedua, sintesis yang artinya

menyatukan fakta-fakta yang diperoleh setelah peneliti melakukan kritik

sumber, dengan membandingkan dua fakta atau lebih (Kuntowijoyo,

2005:101-103). Analisis sejarah bertujuan untuk melakukan sintesis atas

sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-

sama dengan teori-teori disusunlah fakta tersebut kedalam suatu

interpretasi yang menyeluruh (Berkhofer, dikutip Alfian, 1994 Dalam

Dudung 1999). Sedangkan sintesis sendiri dilakukan oleh seorang peneliti

yang memiliki konsep, yang dipeoleh dari sebuah bacaan sehingga

menimbulkan hasil yang beragam.

Page 43: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

28

28

Didalam interpretasi sejarah, seorang peneliti dituntut untuk dapat

mengetahui sebab ataupun faktor yang menyebabkan suatu peristiwa itu

terjadi, yang biasanya diperoleh dari sebuah data sejarah.

4. Historiografi, atau penulisan merupakan proses menceritakan rangkaian

fakta dalam sebuah bentuk tulisan yang bersifat historis ditulis dengan

kronologis berdasarkan hasil yang didapat peneliti setelah melewati tahap

heuristik, kritik sumber dan interpretasi. Ada beberapa syarat yang harus

diperhatikan peneliti dalam memaparkan sejarah yaitu, peneliti harus

memiliki kemampuan mengungkapkan bahasa dengan baik, kronologis

(sesuai dengan perjalanan sejarah dengan kata lain tahun terjadinya suatu

peristiwa runtut), dijelaskan dengan bukti-bukti dan membuat garis-garis

umum yang akan diikuti secara jelas oleh pemikiran pembaca, dan yang

terakhir adalah argumentatif (usaha peneliti dalam mengarahkan ide-

idenya dalam merekonstruksi masa lampau didasarkan atas bukti-bukti

terseleksi, bukti yang lengkap, dan detail fakta yang akurat (Hasan Usman,

1986:171-177 Dalam Dudung 1999).

Gottschalk juga menjelaskan bahwa sesuatu deskripsi mengenai

masyarakat, kondisi, gagasan, dan lembaga yang lampau atau suatu kisah

mengenai karier dan peristiwa yang lampau biasanya merupakan tujuan

bagi penyelidikan sejarah secara individu hal inilah yang disebut dengan

historiografi.

Page 44: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

105

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kampung Kauman Semarang merupakan kampung tradisional yang

ada di Kota Semarang dan bernuansa Islami. Kampung Kauman tersebut

terletak di pusat kota sehingga perkembangan kota begitu mempengaruhi

kampung santri ini. Perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 1962-1998

banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat Kampung Kauman Semarang

baik dalam segi Sosial, Budaya juga Ekonominya. Cikal bakal pembentukan

Kampung Kauman yang berawal dari Kyai Ageng Pandan Arang memberikan

ciri tersendiri bagi pemukiman Islami tersebut.

Sebagai sebuah perkampungan yang terletak di pusat kota, keberadaan

Kampung tersebut banyak sekali dipengaruhi oleh keadaan sekitar pemukiman

diantaranya adanya Masjid Agung Kauman Semarang, Pondok Pesantren dan

kehidupan sehari-hari masyarakatnya, hal tersebut berdampak pada segi sosial

dan budayanya. Perkembangan kehidupan sosial masyarakat Kauman semakin

berkembang dari tahun 1962 hingga 1998, dimana mereka mulai saling

menghormati dan hidup rukun antar umat beragama tanpa ada konflik,

sementara dalam segi budaya masyarakat Kauman masih tetap melestarikan

tradisi dugderan sebagai warisan leluhur yang wajib untuk dijaga, meskipun

semakin berkembang dan ramai namun kekhasan dari dugderan tetap terjaga.

Oleh sebab itulah kehidupan yang harmonis antar etnis di kampung Kauman

merupakan salah satu aset yang tak ternilai dan berharga.

Page 45: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

106

Selain itu, adanya pasar Johar yang memberikan dampak kehidupan

perekonomian masyarakat Kauman dari tahun ke tahun. Sejak akhir tahun

1960-an pertumbuhan ekonomi Indonesia begitu pesat, hal tersebut juga

mendasari perkembangan perekonomian di kota-kota besar juga mengalami

perkembangan yang pesat pula seperti halnya Kota Semarang. Kampung

Kauman yang berada di Semarang juga mengalami perkembangan yang

dipengaruhi oleh letaknya yang strategis di pusat Kota.Keberadaan Pasar

Johar dan pasar Ya’ik sangat berpengaruh dalam kehidupan perekonomian

masyarakatnya dengan perdagangan dan jasa. Apalagi di sepanjang jalan

Kauman Semarang semakin berkembang pertokoan sebagai tepat usaha

masyarakat Kauman. Hal tersebut sebagai dampak adanya pasar Johar dan

Yaik yang semakin ramai dan banyak oleh pedagang sehingga terjadi

persaingan yang tak terelakan lagi oleh pedagang. Akhirnya mereka memilih

untuk berdagang di kauman. Dagangan-dagangan yang diperjual belikan di

sepanjang jalan Kauman memang beraneka ragam namun tetap menjadi ciri

khas dari pedagang Kauman yaitu perlengakapan sholat, perlengkapan militer,

parfume, bahan bangunan, dan beberapa toko jasa seperi tukang jahit dan

tukang cukur.

Page 46: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

107

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abdurahman, Dudung. 1999. Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana

Ilmu.

Badan Pengelola Masjid Agung Semarang. 2011. Selayang Pandang Masjid

Agung Semarang dari Doeloe hingga Sekarang. Semarang: Badan

Penglola Masjid Agung Semarang.

Basundoro, Purnawan. 2012. Pengantar Sejarah Kota. Yogyakarta: Ombak.

Booth, Anne.,dkk(ED). 1988. Sejarah Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Budiman, Amen. 1978. Semarang Riwayatmu Dulu jilid pertama. Semarang :

Tanjung Sari.

. 1979. Semarang Tempo Doeloe Semarang Masa Kini Dalam Rekaman

Kamera. Semarang: Tanjung Sari.

Colombijn, Freek.,dkk (ED). 2005. Kota Lama Kota Baru :Sejarah Kota-Kota di

Indonesia. Yogyakarta : Ombak.

Darban, Ahmad Adaby. 2000. Sejarah Kauman: Menguak Identitas Kampung

Muhammadiyah. Yogyakarta: Tarawang.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Semarang. 2007. Sejarah

Kabupaten Semarang. Semarang : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Kabupaten Semarang.

Gottschalk, Louis. 1975. Mengerti Sejarah : Pengantar Metode Sejarah. Jakarta:

Yayasan Penerbit Universitas Indonesia.

Handinoto. 2010. Arsitektur dan Kota-Kota di Jawa Pada Masa Kolonial.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

HM, Zaenuddin. 2013. Asal-Usul Kota-Kota di Indonesia Tempo Doeloe. Jakarta:

Change.

Joe, Liem Thian. 2004 (cetakan kedua). Riwayat Semarang. Jakarta: Hasta

Wahana.

Page 47: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

108

Kartodirdjo, Sartono. 1999. Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah

Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai nasionalisme jilid 2.

Jakarta : Gramedia.

. 1992. Pendekatan ilmu Sosial dalam Metodologi

Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kuntowijoyo. 2005. Metodologi Sejarah Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Koentjaraningrat. 1993. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Penerbit

Djambatan.

. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

Lindblad, J. Thomas. 2002. Fondasi Historis Ekonomi Indonesia. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Muhammad, Djawahir. 1995. Semarang Sepanjang Jalan Kenangan. Semarang :

Kerjasama Pemda Kodia Semarang-DKJT-Aktor Studio.

Muspriyanto, Edy. Dkk. 2006. Semarang Tempo Dulu : Meretas Masa. Semarang

: Terang Publishing.

Notosusanto, Nugroho.,dan Marwati D.P. 2010 (Edisi Pemutakhiran). Sejarah

Nasional Indonesia VI: Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia

(±1942-1998). Jakarta: Balai Pustaka.

Oemar, Moh.,Abu Suud, dkk. 1994. Sejarah Daerah Jawa Tengah. Jakarta: CV.

Dwi Jaya Karya.

Selayang Pandang Kota Semarang.

Soemardjan, Selo. 2009. Perubahan Sosial di Yogyakarta. Jakarta: Komunitas

Bambu.

Susanto, Hardhono. 2007. Serba-serbi Semarang: The Variety of Semarang.

Semarang: Undip Press dan Mission Media.

Shadily, Hassan. 1993 (cetakan ke-12). Sosiologi: Untuk Masyarakat Indonesia.

Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Penyusun. 2010. Perancangan Kota: Alun-alun Kauman, Semarang.

Semarang : Jurusan Arsitektur Universitas Diponegoro.

Tio, Jongkie. Tanpa Tahun. Semarang City, a Glance into the Past.Tanpa

Penerbit.

Page 48: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

109

Wasino. 2007. Dari Riset Hingga Tulisan Sejarah. Semarang: Unnes Press.

Wijanarka. 2007. Semarang Tempo Dulu: Teori Desain Kawasan Bersejarah.

Yogyakarta: Ombak.

Yusuf, Agus Fathuddin. 2000 (cetakan pertama). Melacak Banda Masjid Yang

Hilang. Semarang: Aneka Ilmu.

Zainuddin, Oemar. 2010. Kota Gresik 1896-1916: Sejarah Sosial Budaya dan

Ekonomi. Jakarta: Ruas.

Laporan Data Monografi Kampung Kauman Semarang dalam angka tahun 2014.

ARSIP

Arsip Foto-Foto perkembangan pasar Johar dan alun-alun Provinsi Jawa Tengah

Arsip foto Perkembangan Masjid Agung Kauman Semarang

Keputusan Menteri Agama Nomor 92 tahun 1962 yang menjelaskan tentang

penetapan Masjid Besar Semarang dan seluruh harta kekayaannya sebagai

wakaf, serta BKM ditunjuk sebagai pengelolanya.

JURNAL

Arianto, Risa Andi. 2013. “Perubahan Tata Ruang dan Sosial di Alun-alun

Semarang tahun 1967-1972”. Skripsi. Semarang : Jurusan Sejarah,

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Depari, Catharina D.A, dan Amos S. 2013. “Mengungkap Konsep Filosofi dan

Makna Simbolis Pola Ruang Kampung Kauman Yogyakarta dan

Semarang”. Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Program Studi Arsitektur,

Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

M., Desimo Egasanti. 2014. “Sejarah Kampung Kauman Semarang (Menguak

Sisi Sosial dan Ekonomi) tahun 1992-2012”. (Skripsi). Semarang : Jurusan

Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Journal of

Indonesian History Vol. 3 No. 1.

Page 49: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

110

Hendro, Eko Punto. 2011. Konservasi Masjid Agung Kauman Semarang sebagai

Benda Cagar Budaya. Paramita Vol. 21 No.1-Januari 2011 (ISSN:0854-

0039) Hlm. 37-50. Semarang: Jurusan Sejarah Universitas Diponegoro.

Listiati, Etty Endang. 1999. “Rumah Tinggal Kampung Kauman Semarang :

Kajian Kualitas Arsitektural Bangunan Rumah Tinggal”. (Tesis).

Yogyakarta : Program Pasca Sarjana Prodi Teknik Arsitektur Jurusan

Ilmu-Ilmu Teknik, Universitas Gadjah Mada.

Alie, Cynthia Putriyani dan Djoko Suwandono. 2013. “Pengaruh Perkembangan

Perkotaan Terhadap Morfologi Kampung Kauman Kota Semarang”.

(Jurnal Ilmiah). Semarang : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota,

Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Jurnal Ruang-volume 1 Nomor

1.

Wijiastuti, Alhamida Wahyu. 2012. Pengaruh Pola Aktivitas Penduduk Terhadap

Perubahan Fungsi Jaringan Jalan di kawasan Kauman Kota Semarang.

Skripsi. Semarang: Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas

Teknik, Universitas Negeri Diponegoro.

K., Kartika Yuliana dan Rina Kurniati. 2013. “Upaya Pelestarian Kampung

Kauman Semarang Sebagai Kawasan Wisata Budaya”. (Jurnal Ilmiah).

Semarang : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,

Universitas Diponegoro. Jurnal Teknik PWK volume 2 Nomor 2.

WAWANCARA

Wawancara dengan Lurah Kelurahan Kauman Kecamatan Semarang Tengah

Bapak Drs. Arwin Helmy., MM pada tanggal 12 Januari 2015 pukul 10.14

WIB bertempat di kantor Kelurahan Kauman Kecamatan Semarang

Tengah.

Wawancara dengan Sekertaris Kelurahan Bangunharjo Kecamatan Semarang

Tengah Bapak Winarno pada tanggal 12 Januari 2015 pukul 11.40 WIB

bertempat di kantor Kelurahan Bangunharjo Kecamatan Semarang

Tengah.

Wawancara dengan Bapak Khoiri selaku pengelola Masjid Agung Kauman

Semarang pada tanggal 28 Januari 2015 pukul 20.00 WIB bertempat di

Kantor Masjid Agung Kauman Semarang.

Wawancara dengan Bapak Abdul Wahid selaku pengelola Masjid Agung Kauman

Semarang pada tanggal 30 Januari 2015 pukul 16.00 WIB bertempat di

Kantor Masjid Agung Kauman Semarang.

Page 50: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

111

Wawancara dengan Bapak Zainal Arifin selaku masyarakat Kelurahan Kauman,

kampung Kauman Barat 25 Desember 2015 pukul 10.00 WIB bertempat

di Kediaman beliau kampung Kauman Barat, Kelurahan Kauman

Kecamatan Semarang Tengah.

Wawancara dengan Bapak Nur Hadi selaku pedagang di sekitar Jalan Kauman

Raya, 5 April 2015 pukul 09.35 WIB bertempat di toko miliknya, di

Kelurahan Kauman Kecamatan Semarang Tengah.

Wawancara dengan Ibu Sutinah selaku pedagang sayuran keliling di Kampung

Kuaman Semarang, 5 April 2015 pukul 11.00 WIB bertempat di jalan

Kauman Raya, Kelurahan Kauman Kecamatan Semarang Tengah.

Wawancara dengan Bapak Slamet Riyadi selaku tukang Parkir di kampung

Kauman Semarang, 5 April 2015 pukul 13.15 WIB bertempat di jalan

Kauman Raya, Kelurahan kauman Kecamatan Semarang Tengah.

SURAT KABAR DAN INTERNET

Suara Merdeka tanggal 27 Februari 2014. Berkembang tanpa Alun-alun, Jalan

pun Dipenuhi Toko. http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/

2014/02/27/253918/Berkembang-Tanpa-Alun-alun-Jalan-pun-Dipenuhi-

Toko. Diunduh tanggal 23 Maret 2015.

Suara Merdeka. Rabu 10 Mei 2006. Bermula dari Krempyeng di Bawah Pohon

Johar. Semarang.

Suara Merdeka. Rabu 29 November 2006. Kauman Jadi Kawasan Pedestrian:

Bangunan Johar dan Yaik Dipertahankan. Semarang.

Suara Merdeka. Selasa 5 Oktober 2004. Akhirnya Dugder Kembali ke Kauman.

Semarang.

Suliyati, Titiek. Tanpa tahun. Dinamika Kawasan Permukiman Etnis di Semarang.

http://www.scribd.com/doc/172119597/Dinamika-Kaw-etnis-Di-

Semarang#scribd. Diunduh tanggal 14 November 2014.

Badan Pusat Statistika. 2014. Semarang dalam Angka.

semarangkota.bps.go.id/ebook/sda2014/index.html. Diunduh tanggal 25

desember 2014.

Page 51: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

112

Lampiran

1. Instrumen wawancara

A. Kelurahan Kauman Semarang:

1. Seperti apakah kondisi Kampung Kauman antara tahun 1962-1998?

2. Adakah perbedaan kehidupan masyarakat antara tahun 1962 hingga tahun

1998?

3. Seperti apakah kehidupan sosial masyarakat Kauman dari tahun 1962-

1998?

4. Warga Kauman yang berbeda-beda ras (India, Arab, Cina dan pribumi)

pernahkan terjadi suatu konflik?

5. Jika ya, bagaimana cara penyelesaiannya?

6. Jika tidak, bagaimana cara mereka menghindari konflik tersebut?

7. Seperti apakah kehidupan perekonomian masyarakat Kauman dari tahun

1962-1998?

8. Perbedaan apa yang paling menonjol dari segi perekonomian

masyarakatnya?

9. Sebelum tahun 1962 masjid Kauman diresmikan menjadi Wakaf karena

sebelumnya sering sekali terjadi penjarahan oleh warga, apa sebabnya?

Yang melakukan warga asli Kauman ataukah dari luar daerah Kauman?

10. Apa pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya pasar Johar dan pasar yaik

bagi kehidupan masyarakat Kauman?

11. Apa mata pencaharian utama dari masyarakat Kauman?

12. Sejak kapan mulai bermunculan kios-kios pedagang di sepanjang jalan

Kauman raya?

13. Pada saat terjadi krisis moneter tahun 1998, apakah terjadi peristiwa besar

yang mempengaruhi kehidupan ekonomi maupun sosial masyarakat

Kauman?

14. Perbedaan seperti apa yang paling terlihat antara tahun 1962-1998?

15. Bagaimana cara hidup bertoleransi masyarakat Kauman dengan

masyarakat pendatang atau keturunan antara tahun 1962-1998?

Page 52: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

113

16. Upaya apa yang dilakukan oleh masyarakat dalam melestarikan

kebudayaan asli, Seperti dugderan?

B. Tokoh Masyarakat dan Alim Ulama setempat:

1. Seperti apakah sejarah terbentuknya Kota Semarang?

2. Seperti apakah sejarah terbentuknya Kauman?

3. Pada tahun 1962, bagaimana kondisi perkampungan Kauman Semarang?

4. Bagaimanakah perkembangan Kampung Kauman dari tahun 1962-1998?

5. Seperti apakah bentuk awal masji Agung Kauman Semarang?

6. Sudah berapa kali mengalami pemugaran?

7. Pengaruh apa yang ditimbulkan dengan keberadaan Masjid Kauman terhadap

kehidupan masyarakat Kauman dari tahun 1962-1998?

8. Sebelum tahun 1962 masjid Kauman diresmikan menjadi Wakaf karena

sebelumnya sering sekali terjadi penjarahan oleh warga, apa sebabnya? Yang

melakukan warga asli Kauman ataukah dari luar daerah Kauman?

9. Apa perbedaan Masjid Kauman sebelum diwakafkan ke BKM dengan

sebelum di wakafkan?

10. Apakah budaya dugderan itu?

11. Adakah kaitannya dengan masjid Agung Kauman tersebut?

12. Bagaimanakah caranya masyarakat dan tokoh setempat dalam melestarikan

budaya yang sudah ada?

13. Ciri khas apa yangmembedakan antara kampung Kauman dengan kampung-

kampung lain?

14. Apa yang mempengaruhi menghilangnya bentuk rumah Kauman yang asli

sebagai ciri khas perkampungan Kauman?

15. Seperti apa sejarah terbentuknya pondok pesantren di Kauman?

16. Pengaruh apa yang ditimbulkan dengan semakin berkembangnya kampung

Kauman terhadap kehidupan masyarakat Kauman?

Page 53: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

114

C. Pedagang di Kauman

1. Sejak kapan anda berdagang di Kauman?

2. Apakah anda pendatang atau emang asli warga Kauman?

3. Jika pendatang, sejak kapan anda mendiami wilayah Kauman ini?

4. Jika asli Kauman, perbedaan apayang paing menonjol dai segi ekonomi di

Kauman dari tahun 1962-1998?

5. Sejak kapan mulaibermunculan kios-kios di sekitar jalan Kauman Raya?

6. Apa pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya Pasar Johar dan Pasar Ya’ik?

7. Apakah pernah terjadi konflik antar pedagang di sepanjang jalan Kauman raya

antara tahun 1962-1998?

8. Perkembangan Kauman yang semakin ramai ini apakah ada pengaruhnya

terhadap kehidupan asyarakat Kauman?

9. Mengapa lebih memilih berdagang di Kauman di banding berdagang di pasar

Johar maupun Yai’ik?

Page 54: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

115

NARASI

Kampung Kauman Semarang merupakan salah satu perkampungan di kota

Semarang, yang letaknya dekat dengan Masjid Agung Semarang, atau yang sering

dikenal dengan Masjid Kauman Semarang. Kampung Kauman Semarang

merupakan kampung santri, atau masyarakat menyebutnya sebagai kampung sing

kaum. Letaknya yang berada di pusat kota Semarang ini membuat daerah ini

begitu ramai, hiruk pikuk masyarakat yang tinggal maupun mengais rejeki di

Kauman ini begitu banyak. Apalagi hal tersebut didukung dengan letaknya yang

dekat dengan Pasar Johar atau pusat perekonomian kota Semarang.

Dahulu, sebelum daerah tersebut ramai oleh pertokoan yang berjejer dan

penjual yang begitu banyak, kawasan ini merupakan sebuah ruang publik bagi

masyarakat, yaitu alun-alun. Depan alun-alun persis berdirilah Masjid Agung

Semarang, sebelah selatannya merupakan daerah Kanjengan yang pada waktu itu

merupakan sebuah pendopo atau dalem yang dibangun oleh Ki Ageng Pandan

Arang II.

Kampung Kauman sendiri disetiap kota-kota di Jawa pasti ada, sepanjang

pantai utara Jawa, seperti Gresik, Tuban, Lamongan, Brebes dan daerah-daerah

lainnyapun memiliki kampung Kauman. Menurut Abdul Wahid, pengelola Masjid

Agung Kauman “terbentuknya Kampung Kauman disetiap daerah itu terkait

dengan pengembangan agama Islam yang sangat tinggi”. Dalam menyebarkan

agama Islam di Semarang ditunjukklah Syeh Siti Jenar, namun ajaran Syeh Siti

Jenar yang dianggap salah dan menyimpang dari ajaran agama Islam, digantikan

oleh Syeh Maulana Ibnu Salam atau yang sering dikenal dengan Ki Ageng Pandan

Arang. Karena kepandaiannya, kearifannya serta dengan mudah dapat dekat

dengan masyarakat, maka diangkatlah menjadi Bupati Semarang pertama dengan

nama Ki Ageng Pandan Arang. Ki Ageng Pandan Arang membangun Masjid yang

pertama di daerah Mugas. Dan kemudian di pindahkan ke daerah Pedamaran,

namun karena ada kerusuhan pada waktu yang menyebabkan terbakarnya

kampung santri dan Masjid akhirnya oleh Bupati pada waktu itu di pindahkan ke

daerah Kauman sekarang.

Page 55: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

116

Kawasan Kauman yang terkenal dengan kampung santri memang kental di

tambah lagi dengan keberadaan Masjid Agung Kauman. Kehidupan sosial

masyarakatnya pun semakin berkembang. Hal-hal tersebut dapat dilihat dalam

tahun 1962-an dimana, masyarakat Kauman khususnya mendesak pemerintah

pada waktu itu untuk memberikan status hukum terhadap aset-aset Masjid karena

sering terjadi penjarahan yang dilakukan oleh PKI. PKI kala itu merupakan partai

komunis yang tengah berkuasa. Setelah dikeluarkan Keputusan Menteri Agama

tentang status hukum Masjid Kauman maka, masyarakat Kauman dengan bahu

membahu ikut pula dalam menjaga dan merawat keberadaan Masjid sebagai ciri

khas dan warisan budaya bagi masyarakat Kauman. Selain adanya Masjid sebagai

warisan budaya, di kampung Kauman terdapat tradisi yang selalu dirayakan setiap

tahunnya yaitu tradisi Dugderan. Dugderan ini merupakan tradisi yang dilakukan

setiap menjelang puasa sebagai penanda jatuhnya bulan Ramadhan. Menurut

Winarno, tradisi semacam dugderan banyak terdapat di banyak daerah, hanya

namanya saja yang berbeda seperti di Kudus “dangdangan”, Demak “grebek

besaran” dan Yogyakarta “Sekatenan”. Awal mula adanya tradisi dugderan ini

menurut Khoiri terjadi pada masa pemerintahan Bupati Kyai Raden Mas

Tumenggung (KRMT) Purbaningrat. Pengumuman jatuhnya satu ramadhan

dilakukan di Masjid Agung Kauman, warga masyarakat dikumpulkan dan

berbondong-bondong datang ke Masjid untuk mendengarkan informasi tersebut,

karena pada waktu itu informasi mengenai jatuhnya satu Ramadhan selalu

bergantung pada ulama-ulama. Dalam melakukan pengumpulan masa, biasanya di

Masjid dilakukan pemukulan bedug yang berbunyi “Dug” karena alat komunikasi

yang masih jarang, dan bunyi meriam “der”. Maka tradisi yang biasa dilakukan di

Masjid ini dinamakan sebagai dugderan.

Disetiap perayaan dugderan biasanya terdapat ciri yang khas yaitu adanya

“warak ngendog”. Menurut Abdul Wahid, warak ngendog mengandung falsafah,

ada yang mengatakan bahwa warak ngendog melambangkan bentuknya seperti

kambing, lehernya seperti leher onta, kemudian kepalanya seakan-akan

menyerupai naga. Hal-hal seperti itu dalam agama Islam hanya sebagai

perlambang imajinasi, karena binatang seperti itu tidak ada. Penggambarannya

Page 56: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

117

bahwa kita pada saat bulan ramadhan diperintahkan untuk mensucikan dan

menetaslah pada saat Idul Fitri dalam warak ngendog tersebut. Memang disetiap

perayaan dugderan selalu ada warak ngendog hal ini belum terlalu jelas

bagaimana asal usulnya, ada beberapa versi yang muncul dalam perayaan

dugderan sebagai mainan dan icon saja, namun dalam versi yang lain ada pula

yang mengatakan bahwa warak ngendog merupakan gabungan dari tiga unsur

yaitu Jawa, Arab, dan Cina. Seperti apa yang diungkapkan oleh Khoiri, bahwa

warak ngendog merupakan akulturasi dari masyarakat Kauman yang merupakan

pandangan orang Jawa. Selain ada tradisi dugderan, kampung Kauman juga

memiliki warisan budaya yang lain yaitu berupa rumah-rumah khas Jawa yang

memilki pintu tiga. Menurut lurah Kauman, Arwin Helmy, rumah-rumah

peninggalan yang memilki pintu tiga seperti itu masih ada, bahkan telah dijadikan

sebagai heritage (cagar budaya), dan masih ditinggali oleh warga secara turun

temurun. Biasanya rumah tersebut telah ditunjuk oleh Pemerintah sebagai benda

cagar budaya dan wajib dilestarikan tanpa mengubah kondisi aslinya. Sementara

banyak rumah-rumah yang telah berubah mengikuti trend dan perkembangan

zaman. Dalam melestarikan budaya dan tradisi yang masih ada ini, dibantu oleh

masyarakat dengan menanamkan pada anak untuk cinta terhadap warisan-warisan

budaya yang ada.

Kampung Kauman mayoritas penduduknya adalah beragam Islam. Dalam

perkembangannya tersebut, tidak hanya Islam saja namun sudah campuran.

Menurut Arwin Helmy, hampir 80 % muslim, dan 20 % non muslim. Tapi khusus

lingkungan Masjid sendiri hanya 5 % saja yang non muslim. Dengan multicultur

masyarakatnya tersebut tidak pernah terjadi sebuah konflik apapun. Agar tidak

terjadi konflik antar etnis maupun beda kepercayaan di bentuklah forum yang

saling menghargai sesama agama, forum tersebut bertujuan sebagai pengikat. Jika

ada acara di Masjid, masyarakat yang non muslimpun ikut di undang sebagai

perwakilan etnis lain, begitu juga sebaliknya, jika ada acara di Klenteng

masyarakat yang muslim juga diundang. Penduduk asli kampung Kauman

merupakan masyarakat pribumi (Jawa), sementara masyarakat yang lain etnis

merupakan pendatang. Sedari dulu hubungan antar etnis sangatlah harmonis,

Page 57: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

118

akulturasi yang terbentuk di Kampung Kauman biasanya melalui hubungan

perkawinan yang paling banyak dengan India maupun Arab. Kehidupan asli

Kampung Kauman yang agamis, terlihat dari keberadaan beberapa pondok

pesantren sebagai tempat pendidikan agama. Dengan keberadaan pondok

pesantren tersebut semakin menambah suasana keislaman yang begitu kental

dirasakan di Kampung Kauman. Kehidupan harmonis antar etnis tidak hanya

terlihat dalam kehidupan keseharian mereka di lingkungan tempat tinggal saja,

melainkan juga dalam kehidupan perekonomian masyarakatnya. Mereka saling

bertemu di Pasar Johar, pasar yang terletak tidak tidak jauh dari Kampung

Kauman dan juga menjadi pusat perekonomian mereka. Pada umumnya mereka

bekerja sebagai pedagang dan jasa. Hal tersebut terlihat jelas di sepanjang jalan

Kauman Raya, yang mayoritas berjualan souvenir yang berbau Islam dan

menjajakan jasa. Perkembangan ekonomi masyarakatnya semakin meningkat

seiring di bangunnya pasar-pasar yang ada di sekitar Kampung Kauman, seperti

pasar Johar dan ya’ik.

Pada tahun 1930-an, Thomas Karsten mendirikan sebuah pasar yang

dikenal dengan pasar Johar. Pasar tersebut awalnya tidak ada, hanya ada alun-alun

yang berhadapan langsung dengan Masjid. Pada mulanya Pasar Johar sangat

berpotensi dikarenakan tidak begitu banyak pedagang yang berjualan, namun

lambat laun pedagang semakin menumpuk, banyak dari mereka yang datang dari

luar Kauman bahkan Semarang. Karena semakin banyaknya Kaum urban yang

datang, membuat kapasitas pasar yang tidak memenuhi kebutuhan tempat para

pedagang, akhirnya mereka mendirikan tenda-tenda di sepanjang jalan. Alun-alun

yang semakin menyempit oleh pembangunan pasar Johar, kembali menyempit

setelah berdirinya lapak-lapak pedagang, jika siang memang digunakan sebagai

alun-alun dan terminal, namun jika malam datang berubah menjadi pasar malam

yang banyak pedagang untuk berjualan. Karena semakin ramai terminal oplet

disekitar alun-alun hingga tahun 60-an semakin ramai oleh pedagang, hingga

tahun 70-an berdirilah pasar Ya’ik. Sementara menurut Arwin Helmy, keberadaan

dari pasar Johar tidak begitu signifikan pengaruhnya, hanya ada beberapa warga

Kauman yang membuka kost-kostan sebagai tempat tinggal sementara para

Page 58: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

119

pedagang dari luar kota, dikarenakan banyaknya pendatang yang emncari rumah

di sekitar Kauman, pada umumnya mereka bekerja di pasar sebagai kuli panggul

maupun dagang, sedangkan masyarakat asli Kauman sendiri berdagang sayur dan

bumbu. Pengaruh adanya pasar Johar inilah yang membuat interaksi masyarakat

dalam dengan luar semakin baik apalagi dengan masyarakat yang berbeda etnis.

Lain halnya dengan Sutinah, yang hampir sepuluh tahun lebih telah

berjualan sayur lebih memilih untuk berjualan keliling dikarenakan adanya

persaingan yang begitu ketat di pasar, dia memilih untuk berjualan keliling. Pada

tahun dimana terjadi krisi moneter, yaitu tahun 1998 terjadi inflasi yang begitu

tinggi dan mengakibatkan penghasilan dari pedagang yang menurun da merugi,

namun pada akhirnya mereka mampu untuk bangkit dengan menganeka ragamkan

jualan mereka di sepanjang jalan Kauman, namun tetap menjaga kekhasan jualan

mereka yang masih berbau Islam. Dengan semakin berkembangnya perekonomian

yang ada, dari Pasar Johar yang tidak lagi menajanjikan, akhirnya jalan Kauman

raya yang pada awalnya lebih cenderung pada pusat religius, telah berubah

menjadi toko-toko penjual kebutuhan. Perkembangan yang terjadi sangat besar,

yang pada mulanya hanya sebagai pusat bahan bangunan saja lambat laun

berkembang menjadi pusat pakaian militer, perlengkapan haji dan multi

dagangan. Menurut Winarno, toko-toko atau kios yang berjejer di sepanjang jalan

Kauman, memang telah ada dari dulu karena imbas dari adanya pasar Johar yang

kapasitas bangunannya tidak mencukupi, hingga muncullah PKL-PKL, pasar

Ya’ik sebagai solusi para PKL nyatanya tidak merubah kesemrawutan itu, hingga

ara pedagang akhirnya mencari tenpat tinggal di Kauman dan dijadikan sebagai

tempat usaha. Menurut Nur Hadi, perkembangan barang dagangan yang dijual di

Kauman tetap memilki kekhasan tersendiri, dan sudah terkenal oleh orang luar,

para pembeli biasanya telah tahu jenis barang dagangan apa yang dijual di toko-

toko Kauman.

Page 59: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

120

Page 60: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

121

Page 61: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

122

Page 62: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

123

Page 63: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

124

Page 64: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

125

Page 65: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

126

Page 66: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

127

Gambar 1. Peta Kelurahan Kauman

(dok.Pribadi)

Gambar 2. Peta Kelurahan Bangunharjo

(dok.pribadi)

Page 67: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

128

Gambar 3. Peta Kota Semarang

(dok.Pribadi)

Gambar 4. Alun-alun Kota Semarang tahun 1925

(sumber: Jongkie Tio, Semarang City, a Glance into the Past)

Page 68: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

129

Gambar 5. Perkembangan Bentuk Masjid dari tahun ke tahun

(sumber : Arsip foto Masjid Agung Kauman)

Page 69: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

130

Gambar 6.kondisi Pasar Johar tahun 1930

(sumber: Arsip Jateng)

Gambar 7. Kondisi Pasar Johar tahun 1939

(sumber: Arsip Jateng)

Page 70: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

131

Gambar 8. Kondisi Pasar Johar setelah renovasi pada tahun 1939

(sumber: Arsip Jateng)

Gambar 9. Kondisi Pasar Johar tahun 1950-an

(sumber: Arsip Jateng)

Page 71: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

132

Gambar 10. Kondisi di Dalam Pasar Johar tahun 1950

(Sumber: Arsip Jateng)

Gambar 11. Kondisi Alun-alun Kauman tahun 1900-an

(Sumber: Arsip Jateng)

Page 72: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

133

Gambar 12. Kondisi pasar Krempyeng di bawah Pohon Johar

(cikal bakal Paar Johar)

(Sumber: Arsip Jateng)

Gambar 13. Masjid Agung Kauman Semarang tahun 1900-an

(Sumber : Arsip Jateng)

Page 73: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

134

Gambar 14. Pondok pesantren Roudlatul Qur’an (dok. Pribadi)

Gambar 15. Wawancara dengan Arwin Helmy (lurah Kelurahan Kauman)

(Dok. Pribadi)

Page 74: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

135

Gambar 16. Wawancara dengan Winarno (Sekertaris Desa Kelurahan

Bangunharjo) (dok.Pribadi)

Gambar 17. Wawancara dengan Abdul Wahid (Pengelola Masjid Agung Kauman)

(dok. Pribadi)

Page 75: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

136

Gambar 18. Wawancara dengan Khoiri (Pengelola Arsip Masjid Kauman)

(dok.Pribadi)

Gambar 19. Wawancara dengan Slamet Riyadi (Tukang Parkir)

(Dok. Pribadi)

Page 76: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

137

Gambar 20 . Wawancara dengan Nur Hadi (penjual parfum)

(dok. Pribadi)

Gambar 21 . Wawancara dengan Sutinah (Penjual sayur Keliling)

(dok. Pribadi)

Page 77: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

138

Gambar 22 . Deretan Pertokoan di sepanjang jalan Kauman Raya

(dok. Pribadi)

Gambar 23. Warak Ngendog

(dok. Buku Selayang Pandang)

Page 78: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

139

Page 79: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

140

Page 80: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

141

Page 81: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

142

Page 82: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

143

Page 83: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

144

Page 84: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

145

Page 85: PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG …lib.unnes.ac.id/22617/1/3111411004-s.pdf · PERUBAHAN SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI DI KAMPUNG KAUMAN SEMARANG 1962-1998 SKRIPSI Untuk

146