Upload
winarno
View
40
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Perumahan adalah bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan. Dengan adanya perencanaan kembali di area kawasan yang terbakar di kawasan perumahan gang warga Jl.Kalimantan Palangka Raya, dan merencanakan sebuah hunian yang nantinya sebagai tempat tinggal atau rumah yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan, sarana lingkungan, utilitas umum, dan serta membangun ulang kembali rumah, rumah ibadah dan sekolah yang sudah terbakar. Arsitektur amfibi merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah pada kawasan yang rawan terhadap banjir serta naiknya permukaan air sungai setiap tahunnya, terkhusus pada kawasan perumahan di eks kebakaran gang warga Jl.Kalimantan Palangka Raya, dimana dengan menggunakan konsep Arsitektur Amfibi bangunan akan terselamatkan dari banjir. Kata Kunci : Eks Kebakaran, Perumahan, Arsitektur Amfibi
Citation preview
KOMPAS.com - Es di kutub utara dan selatan mencakup 10 persen dari
permukaan Bumi. Jumlah es diperkirakan mencapai 5 miliar kubik. Apa yang terjadi
pada dunia, khususnya Indonesia, bila seluruh es tersebut meleleh?
National Geographic membuat sebuah peta interaktif. Peta memperlihatkan
bahwa ketika seluruh es meleleh, permukaan laut akan semakin tinggi, banyak daratan
hilang, pegunungan jadi pulau, dan manusia bakal merugi.
Di peta wilayah Asia, bisa dilihat dampak melelehnya es kutub pada Indonesia.
Terlihat, garis pantai lebih menjorok ke dalam. Artinya, daratan Indonesia akan
berkurang secara signifikan dan berubah menjadi lautan.
Dapat dilihat pula, wilayah laut Indonesia menjadi lebih bersih. Artinya,
banyak pulau-pulau di Indonesia yang akan hilang tenggelam. Wilayah Kalimantan
sendiri akan kehilangan banyak daratan, membuat Indonesia kehilangan banyak
wilayah hutan.
Melihat dari hal tersebut maka permasalahan banjir di atas, sehingga diangkat
menjadi sebuah potensi pada perumahan yang justru menambah nilai daya tarik
tersendiri bagi kawasan perumahan di eks kebakaran gang warga jalan kaliamantan
nantinya. Dimana kawasan perumahan yang didesain nantinya menerapkan konsep
Arsitektur Amfibi sebagai alternatif dan Pemecahan Permasalahan akan naiknya
permukaan air Sungai pada setiap tahunnya, yang menyebabkan banjir pada area
kawasan tersebut.
Menurut Departemen Kelautan dan Perikanan (2009), daerah
pesisir dan pulau kecil yang akan tenggelam 100 tahun lagi dari
sekarang meliputi daerah seluas 475.905 hektar atau rata-rata
kehilangan lahan/ pulau sebesar 4,76 hektar per tahun.
Perubahan iklim karna Pemanasan Global yang hingga kini
belum bisa teratasi dengan baik dinilai dapat mengancam
keberadaan pulau-pulau di Indonesia. Saat ini saja, jumlah pulau
telah banyak berkurang dari 17.504 pulau menjadi 17.480 pulau. Ini
artinya, sudah 24 pulau hilang dari permukaan bumi dan jika tidak
segera diantisipasi, tidak menutup kemungkinan, pada tahun 2030,
Indonesia akan kembali kehilangan sekitar 2.000 pulau
lagi.(Indonesia Maritime Institute).
Pulau Kalimantan Kalimantan Tengah
Perancangan dan perencanaan dibatasi pada wujud fisik
berupa penerapan rancangan bangunan kawasan perumahan
yang berkonsep arsitektur amfibi dengan penggunaan sistem
struktur pada bangunan perumahan meliputi; Sistem Tambat
Bangunan, Sistem Kontruksi Pondasi, Bahan Pengapung
Bangunan, Meterial Dinding Bangunan, Bahan Atap, dan
Utilitas.
Fasilitas Umum
Fasilitas Sosial
Sistem Tambat Bangunan
Sistem Kontruksi Pondasi
Bahan Pengapung Bangunan
Meterial Dinding Bangunan
Bahan Atap
Site yang akan dibangun merupakan lahan yang didalamnya terdapat
ruang yang kosong dan ada juga yang telah berdiri bangunan sisa
kebakaran. Dengan luas 27.000 m, cukup mampu mewadahi fungsi
ruang dan bangunan perumahan di dalamnya. Site tersebut berada di tepian
sungai kota Palangka Raya.
Site ini merupakan Lahan bekas kebakaran yang menghabiskan
permukiman warga sebanyak :
Rumah Warga 63 Buah
Barak 18 Buah (57 Pintu)
Langgar 1 Buah
Sekolah 1 Buah
Peta Palangka Raya
Jl. Kalimantan
Jl. Jawa Lokasi Site
Jl. Irian
Bentuk dasar kubus
Pengurangan bentuk simetri agar mendapatkan bentuk
penegas ruang yang difungsikan sebagai akses utama ke
dalam bangunan
Hasil pengurangan bentuk di samping bangunan berdasarkan
kebutuhan ruang dalam bangunan
Hasil pengurangan bentuk simetris pada sudut bangunan
Hasil akhir dari pengurangan bentuk sehinggamenjadi sebuah
bentuk yang berintegrasi antara tampak luar bangunan dan fungsi
ruang didalamnya
Pengurangan bentuk simetri agarmendapatkan bentuk penegas
ruangyang difungsikan sebagai akses utama ke dalam bangunan
Hasil pengurangan bentuk di samping
bangunanberdasarkan kebutuhan ruang dalam bangunan
Pengurangan bentuk simetri dan bidang pada bagian belakang
bangunan
Bentuk dasar kubus
Hasil akhir dari pengurangan bentuk
sehinggamenjadi sebuah bentuk yang
berintegrasi antara tampak luar bangunan
dan fungsi ruang didalamnya
Bentuk dasar kubus Pengurangan bentuk simetri pada setiap sudut bangunan dengan
volume yang sama
Pengurangan bentuk simetri persegi panjangpada sisi bangunan
dan tetap memberi sebuah bidang pada dasar bangunan guna
untuk selasar pada bangunan
Pengurangan bentuk simetri pada sisi bangunan dan tetap
mempertahankan bidang pada pola dasar bentuk guna
sebagai selasar depan bangunan
Hasil akhir dari pengurangan bentuk
sehinggamenjadi sebuah bentuk yang
berintegrasi antara tampak luar bangunan dan
fungsi ruang didalamnya
hasil akhir dari pengurangan bentuk sehinggamenjadi sebuah
bentuk yang berintegrasi antara tampak luar bangunan dan
fungsi ruang didalamnya
Pengurangan bentuk yang memberikan persegi panjang pada
bentuk dasar bangunan guna membentuk ruang untuk
aktivitas outdoor
Bentuk dasar kubus
Pengurangan bentuk simetri pada setiap sudut bangunan bagian
belakang
Bentuk dasar kubus
Pengangkatan bentuk simetris agar membentuk ruang
terbuka dalam bangunan
Pengurangan bentuk simetri pada sudut bangunan
Pengurangan bentuk yang memberikanhubungan lansung
antara ruang luar dan dalam bangunan megingat bangunan
sebagai bangunan sebagai gedung pertemuan
Pengurangan bentuk segitiga panjang pada bagian belakang
bangunan
Hasil akhir dari pengurangan bentuk
sehinggamenjadi sebuah bentuk yang
berintegrasi antara tampak luar bangunan dan
fungsi ruang didalamnya
Pengurangan bentuk simetri persegi panjang pada sisi bangunan
dan tetap memberi sebuah bidang pada dasar bangunan guna
untuk selasar pada bangunan
Hasil akhir dari pengurangan bentuk sehingga
menjadi sebuah bentuk yang berintegrasi
antara tampak luar bangunan dan fungsi ruang
didalamnya
Bentuk dasar kubus
Pengurangan bidang pada sisi bangunan agar membentuk batas
antara ruang-ruang pada bangunan
Cincin penambat terbuat dari rangka
baja
Penggunaan bahan material beton
sebagai penyangga/penahan tekanan
pada bangunan.
Tiang tambat terbuat dari beton
Rangka bangunan terbuat dari bahan
kayu
Rangka atap bangunan terbuat dari
rangka atap kayu
Bahan material pada kusen, yaitu
dengan menggunakan pahan material
kayu
Bahan untuk pengikat
pengapung pada bangunan
yaitu dengan menggunakan
rangka baja.
Bahan pengapung pada bangunan, yaitu
dengan menggunakan pengapung EPS
Jalan / Jembatan arah kawasan sebagai penghubung antara
perumahan dan failitas-fasilitas pendukung lainnya
Area bermain bagi anak-anak
Sebagai penanda kawasan
Pohon palem sebagai peneduh
Bangku tempat bersantai
pada area taman Sekolah sebagai fasilitas umum Langgar sebagai fasilitas umum
Area lokasi perumahan
Pintu gerbang perumahan
parkiran
Gedung pertemuan
Sekolah sebagai fasilitas umum
Langgar sebagai fasilitas umum
Area lokasi perumahan
Bangku pada area taman dikasih peneduh berupa
pohon cemara
Pintu gerbang perumahan
Sebagai penanda pada area kawasan perumahan
Gedung pertemuan
Pohon cemara sebagai peneduh dan juga sebagai penyaring
pada kebisingan dari arah jalan.
Titian jalan dengan penerangan
Pohon sebagai aksen pada samping
jalan
Sekolah sebagai fasilitas umum
Langgar sebagai fasilitas umum
Area lokasi perumahan
Jalan/Jembatan sebagai jalur penghubung pada
kawasan
Pintu gerbang pada area kawasan Sebagai penanda pada
area kawasan perumahan
Taman bermain pada area kawsan taman
Pohon palem sebagai peneduh dan juga
sebagai penyaring debu kedaraan daari
arah jalan
Bangku sebagai area bersantai pada area taman
Gedung pertemuan
Area parkir pada kawasan perumahan
Tergabung menjadi satu bagian.
Ruang tidur anak
Ruang tidur utama
Ruang tidur anak
Atap bangunan
Ruang makan
Dapur Km/Wc
Ruang tamu
Garasi
Bentuk dasar bangunan
Bentuk dasar bangunan
Pengapumg Eps
Tiang penambat
Tiang penyangga
Bentuk dasar bangunan
Bentuk dasar bangunan
Ruang tamu
Km/Wc Atap bangunan
Ruang tidur anak
Ruang tamu
Dapur
Kamar utama dan Ruang
makan
Tiang penyangga Tiang penambat Pengapumg Eps
Atap bangunan
Bentuk dasar bangunan Km/Wc
Ruang Sholat
Tempat udhu
Tiang penyangga
Tiang penambat
Pengapumg Eps
Bentuk dasar bangunan
Bentuk dasar bangunan
Bentuk dasar bangunan
Ruang kepala sekolah
Dan
Ruang guru
Toilet
Atap bangunan
Ruang kelas
Tiang penyangga
Tiang penambat
Pengapumg Eps
Ruang perpustakaan
Atap bangunan Ruang ganti
Toilet
Tiang kayu dengan motif
bambu
Ruang pertemuan
Bentuk dasar bangunan
Tiang penyangga
Tiang penambat
Pengapumg Eps
Bentuk dasar bangunan
Bentuk Atap bangunan
Bentuk Atap bangunan
Gudang penyimpanan alat
Teras
Tiang penambat
Pengapumg Eps
Tiang penyangga
Kamar Tidur
Km/Wc
Bentuk dasar bangunan
Ruang tempat jualan
Bentuk Atap bangunan Tiang penyangga
Tiang penambat
Pengapumg Eps
Ruang tidur anak
Atap bangunan
Dapur
Km/Wc
Ruang tamu
Garasi
Pengapumg Eps
Tiang penambat
Tiang penyangga
Ruang Makan
Ruang tidur utama
Ruang tidur anak
Ruang tidur anak
Tiang penyangga
Atap bangunan Tiang penambat
Pengapumg Eps
Ruang tamu
Dapur
Kamar utama dan Ruang
makan
Km/Wc
Ruang keluarga
Toilet
Ruang Sholat
Tiang penyangga
Pengapumg Eps
Atap bangunan
Tempat udhu
Tiang penambat
Ruang kepala sekolah
Dan
Ruang guru
Toilet
Atap bangunan
Ruang kelas
Tiang penyangga
Tiang penambat
Pengapung Eps
Ruang perpustakaan
Atap bangunan Ruang ganti
Toilet Tiang kayu dengan motif
bambu
Ruang pertemuan Tiang penyangga Tiang penambat
Pengapumg Eps
Bentuk Atap bangunan
Bentuk Atap bangunan
Gudang penyimpanan alat
Teras
Tiang penambat
Pengapumg Eps
Tiang penyangga
Kamar Tidur
Km/Wc
Ruang tempat jualan
Bentuk Atap bangunan Tiang penyangga
Tiang penambat
Pengapumg Eps
Pohon sebagai aksen pada samping
jalan pada area taman serta berfungsi
juga sebagai peneduh
Sekolah sebagai fasilitas umum
Langgar sebagai fasilitas umum
Area lokasi perumahan
Jalan/Jembatan sebagai jalur penghubung pada
kawsasan yang dilengkapi fasilitas seperti
lampu penerangan serta trotoar sebagai
sirkulasi pejalan kaki
Pintu gerbang pada area kawasan
ini dibuat dengan pembangunan
dua jalur yaitu sebagai side
entrance dan main entrance
Sebagai penanda pada
area kawasan perumahan
Taman bermain pada area kawsan
taman
Bangku sebagai area bersantai pada
area taman
Gedung pertemuan
Area parkir pada kawasan perumahan
Tergabung menjadi satu bagian.
Pohon palem sebagai peneduh dan
juga sebagai penyaring debu
kedaraan dari arah jalan
Pada bagian ruang tamu dibuat bebepa
jendela demi menyerap angin agar
dapat masuk kedalam bangunan,
sehingga tidak panas
Bahan meterial atap dibuat dari material
pvc agar dapat melengkungt melengkung.
Untuk desain atap sendiri terinspirasi dari
gelombang air sungai yang naik dan turun,
sehingga mebuat bangunan lebih terlihat
dinamis.
Pada bangunan dibuat penambat agar
ketika pada saat air surut atau pasang,
bangunan akan tetap berada pada posisinya
dan tidak berubah.
Pada bangunan dibuat pengapung, agar
ketika pada saat pasang bangunan tidak
terendam banjir. Pengapung pada
bangunan ini ialah berupa pengapung EPS
Penyangga pada bangunan terbuat dari
bahan beton dibuat dengan ketinggian
270cm
Pada bagian kamar tidur dibuat atau
dipasang jendela dan ventilasi agar dapat
mendapatkan pencahayaan dan
penghawaan alami dari luar ruangan
Garasi pada bangunan dibuat dengan
memperbanyak bukaan agar tidak
terkesan tertutu dari luar bangunan
Pada bagian belakang atau bagian
dapur diabuat pencahayaan alami
berupa jendela sehingga dapat
memudahkan cahaya masuk ke dalam
bangunan dan dapat menghemat listrik
ketika siang pada hari
Bahan dinding pada bangunan
yaitu dengan menggunakan
material papan agar bangunan
lebih ringan ketika pada saat
mengapung
Pada bagian ruang keluarga dibuat atau
dipasang jendela dan ventilasi agar dapat
mendapatkan pencahayaan dan
penghawaan alami dari luar ruangan
Untuk Km/Wc dibuat pencahaan
alami berupa ventilasi sehingga
dapat cahaya dapat masuk kedalam
bangunan.
Bahan meterial atap dibuat dari material
pvc agar dapat melengkungt melengkung.
Untuk desain atap sendiri terinspirasi dari
gelombang air sungai yang naik dan turun,
sehingga mebuat bangunan lebih terlihat
dinamis.
Pada bagian ruang tamu dibuat bebepa
jendela demi menyerap angin agar
dapat masuk kedalam bangunan,
sehingga tidak panas
Untuk Km/Wc dibuat pencahaan alami
berupa ventilasi sehingga dapat cahaya
dapat masuk kedalam bangunan.
Penyangga pada bangunan terbuat dari
bahan beton dibuat dengan ketinggian
270cm
Pada bangunan dibuat penambat agar
ketika pada saat air surut atau pasang,
bangunan akan tetap berada pada posisinya
dan tidak berubah.
Bahan dinding pada bangunan yaitu
dengan menggunakan material papan
agar bangunan lebih ringan ketika
pada saat mengapung
Pada bagian kamar tidur dibuat atau
dipasang jendela dan ventilasi agar dapat
mendapatkan pencahayaan dan
penghawaan alami dari luar ruangan
Pada bangunan dibuat pengapung, agar
ketika pada saat pasang bangunan tidak
terendam banjir. Pengapung pada
bangunan ini ialah berupa pengapung EPS
Pada bagian belakang atau bagian
dapur diabuat pencahayaan alami
berupa jendela sehingga dapat
memudahkan cahaya masuk ke dalam
bangunan dan dapat menghemat listrik
ketika siang pada hari
Pada bangunan dibuat penambat agar
ketika pada saat air surut atau pasang,
bangunan akan tetap berada pada posisinya
dan tidak berubah.
Untuk Wc dibuat pencahaan alami
berupa ventilasi sehingga dapat cahaya
dapat masuk kedalam bangunan. Penyangga pada bangunan terbuat dari
bahan beton dibuat dengan ketinggian
270cm
Bahan dinding pada bangunan yaitu
dengan menggunakan material papan
agar bangunan lebih ringan ketika
pada saat mengapung
Untuk tempat udhu dibuat pencahaan
alami berupa ventilasi sehingga dapat
cahaya dapat masuk kedalam bangunan.
Pada ruang sholat dengan memperbesar
bukaan pada bagian depan, kiri dan kanan
bangunan, agar dapat memudahkan
pengguna melakukan aktivitas ibadahnya
Bahan atap pada bangunan terbuat dari bahan material pvc, dan untuk ide bentuk dari atap
bangunan sendiri, diambil dari, bentuk yang tidak jelas/ zig-zag, tapi terpusat ke satu
tujuan mengarah ke atas. Filosofi dari bentuk atap ini sendiri mengambarkan bahwa sifat
manusia berbeda-beda, tetapi mereka tetap memiliki satu tujuan yang sama ketika pada
saat datang beribadah.
Pada bangunan dibuat pengapung, agar
ketika pada saat pasang bangunan tidak
terendam banjir. Pengapung pada
bangunan ini ialah berupa pengapung EPS
Pada bangunan dibuat penambat agar
ketika pada saat air surut atau pasang,
bangunan akan tetap berada pada posisinya
dan tidak berubah.
Bahan meterial atap dibuat dari material
pvc agar dapat melengkungt melengkung.
Untuk desain atap sendiri terinspirasi dari
gelombang air sungai yang naik dan turun,
sehingga mebuat bangunan lebih terlihat
dinamis.
Penyangga pada bangunan terbuat dari
bahan beton dibuat dengan ketinggian
270cm
Bahan dinding pada bangunan yaitu
dengan menggunakan material papan
agar bangunan lebih ringan ketika
pada saat mengapung
Pada bangunan dibuat pengapung, agar
ketika pada saat pasang bangunan tidak
terendam banjir. Pengapung pada
bangunan ini ialah berupa pengapung EPS
Lapangan berfungsi sebagai area tempat
upacara dan sebagai tempat kegiatan ketika
pada saat memerlukan atau membutuhkan
ruang yang cukup besar
Pada bagian ruang kelas dibuat atau
dipasang jendela dan ventilasi agar dapat
mendapatkan pencahayaan dan
penghawaan alami dari luar ruangan
Pada ruang perpustakaan dibuat atau
dipasang jendela dan ventilasi agar dapat
mendapatkan pencahayaan dan
penghawaan alami dari luar ruangan
Pada ruang kepala sekolah dan guru dibuat
atau dipasang jendela dan ventilasi agar
dapat mendapatkan pencahayaan dan
penghawaan alami dari luar ruangan
Bahan meterial atap dibuat dari material
pvc agar dapat melengkungt melengkung.
Untuk desain atap sendiri terinspirasi dari
gelombang air sungai yang naik dan turun,
sehingga mebuat bangunan lebih terlihat
dinamis.
Penyangga pada bangunan terbuat dari
bahan beton dibuat dengan ketinggian
270cm
Bahan dinding pada bangunan yaitu
dengan menggunakan material papan
agar bangunan lebih ringan ketika
pada saat mengapung
Pada bangunan dibuat penambat
agar ketika pada saat air surut atau
pasang, bangunan akan tetap berada
pada posisinya dan tidak berubah.
Untuk toilet dibuat pencahaan alami
berupa ventilasi sehingga dapat cahaya
dapat masuk kedalam bangunan.
Bahan material terbuat dari kaca yang
berfungsi sebagai pencahayaan alami
pada bangunan
Pada ruang pertemuan dengan
memperbesar bukaan atau jalan masuk
pada bagian depan, dan kiri bangunan, agar
dapat memudahkan pengguna melakukan
aktivitas
Pada bangunan dibuat pengapung, agar
ketika pada saat pasang bangunan tidak
terendam banjir. Pengapung pada
bangunan ini ialah berupa pengapung EPS
Material bahan atau tiang yang
digunakan yaitu dengan menggunakan
material kayu dengan menggukan
motif bambu
Pada bangunan dibuat pengapung, agar
ketika pada saat pasang bangunan tidak
terendam banjir. Pengapung pada
bangunan ini ialah berupa pengapung EPS
Bahan dinding pada bangunan yaitu
dengan menggunakan material papan
agar bangunan lebih ringan ketika
pada saat mengapung
Penyangga pada bangunan terbuat dari
bahan beton dibuat dengan ketinggian
270cm
Pada bangunan dibuat penambat agar
ketika pada saat air surut atau pasang,
bangunan akan tetap berada pada posisinya
dan tidak berubah.
Pada bagian pintunya yaitu dengan
menggunakan pintu harmonika, agar ketika
pada saat kebakaran petugas ataupun warga
akan dapat dengan mudah membuka pintu-
pintu pada bangunan
Bahan meterial atap dibuat dari material
pvc dengan rangka atap kayu. Bentuk dasar
atap ini adalah kotak
Pada bangunan dibuat penambat agar
ketika pada saat air surut atau pasang,
bangunan akan tetap berada pada posisinya
dan tidak berubah.
Penyangga pada bangunan terbuat dari
bahan beton dibuat dengan ketinggian
270cm
Pada bangunan dibuat pengapung, agar
ketika pada saat pasang bangunan tidak
terendam banjir. Pengapung pada
bangunan ini ialah berupa pengapung EPS
Pada bagian kamar tidur dibuat atau
dipasang jendela dan ventilasi agar dapat
mendapatkan pencahayaan dan
penghawaan alami dari luar ruangan
Bahan dinding pada bangunan yaitu
dengan menggunakan material papan
agar bangunan lebih ringan ketika
pada saat mengapung
Pada area atau ruang jualan
dibuat atau dipasang jendela dan
ventilasi agar dapat mendapatkan
pencahayaan dan penghawaan
alami dari luar ruangan
Untuk Km/Wc dibuat pencahaan alami
berupa ventilasi sehingga dapat cahaya
dapat masuk kedalam bangunan.
Penggunaan pintu pada
bangunan/tempat jualan, yaitu dengan
menggunakan pintu kaca transparan
Untuk pintu kamar yaitu dengan
menggunakan bahan material kayu
Bahan meterial atap dibuat dari material
pvc dengan rangka atap kayu. Bentuk dasar
atap ini adalah kotak
Untuk sistem kontruksi bangunan pada bagian
penyangga bangunan yaitu dengan menggunakan beton
dan untuk rangka pengikat pada EPS yaitu dengan
menggunakan rangka baja
RANGKA BAJA PENGIKAT EPS
Penyangga pada bangunan bisa
menggunakan pondasi batu kali
PENYANGGA BANGUNAN
PENYANGGA BANGUNAN
Penyangga pada
bangunan bisa
menggunakan
pondasi foot plat
PENGAPUNG EPS
TIANG TAMBAT
Fungsi sistem tambat adalah sebagai pengikat pada
bangunan agar ketika air pasang ataupun surut, bangunan
tetap berada pada posisi semula tadak bergeser. Untuk
tiang penambat pada bangunan yaitu dengan menggunakan
beton dengan pondasi foot plat dan untuk cincin yaitu
dengan menggunakan rangka baja
Nama : Winarno
Nim : DBB 109 008
Tempat / Tanggal Lahir : Palangka Raya, 04 September 1991
Agama : Kristen Protestan
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Mulai Mengikuti perkuliahan pada Jurusan / Program Studi Arsitektur UNPAR pada bulan Agustus Tahun 2009
Keterangan Lain :
Kerja Praktek Pada : CV. Karya Indah Pusat Palangka Raya, Pengawasan
Pembangunan Pusat Kegiatan Pendidikan, Pelatihan,
Pembinaan Dan Pemberdayaan Masyarakat Kristen.
Kuliah Kerja Lapangan ke : Surabaya-Malang-Bali (Tahun 2011)
Kuliah Kerja Nyata di : Pasca Sarjana, Universitas Palangka Raya
Judul Seminar Penelitian : Perenencanaan penataan ruang pada kawasan perumahan
Judul Tugas Akhir : Perumahan Berkonsep Arsitektur Amfibi di Eks Kebakaran Gang Warga
Jl. Kalimantan Palangka Raya
The LIFT House: An amphibious strategy for sustainable and affordable housing for the urban poor in flood-prone
Bangladesh
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 41/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya
Ulasan proyek: Rumah Amfibi 'De Gouden Kust' Maasbommel, Belanda, 1998-2005
Harian Kalteng Pos 19/9/2014.
Jo Santoso, Budi P. Iskandar,Parwoto, 2002
www.google.com
http://fiktorpobatu.blogspot.com/
http://fiktorpobatu.blogspot.com/2014/08/pengertian-jamban-dan-jenis-jenis-jamban.html).
http://propertytoday.co.id/rangka-bambu-dan-rangka-kayu-sebagai-struktur-atap.html
www.google maps.com
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 41/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya
SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Di Perkotaan
http://kompetiblog2012.wordpress.com/2012/05/22/658-rumah-apung-ala-negeri-tulip/
Amphibious Architecture Living With A Rising Bay
Bappenas 2010.
Amphibious House _ A Site-Specific Experiment.htm
EWB Challenge Floating Land Project Universitas Enginering Australia.
Floating Foundations _ Bases - Coastal Engineering - Amphibious Housing.htm
http://www.angelfire.com/ultra/edaskew/genbarge.html
www.kompas.com
http://www.search-document.com/pdf/7/3/teori-sewa-kantor.html
Tic tank biofil, portable toilet fibreglass, induro internasional, duralbiofil international, sep.htm
http://vanadiraha.wordpress.com/2013/11/04/teknologi-ramah-lingkungan-dalam-bangunan-3/).
https://www.google.co.id/maps/place/6627+Maasbommel,+Belanda/@51.
Bb Home _ H&P Architects _ ArchDaily.htm
BAPPEDA Kota Palangka Raya
http://id.wikipedia.org/wiki/Papan_partikel.
bappeda.palangkaraya.go.id/kependudukan
Indonesia Maritime Institute.
Tribun Kalteng Onine/3/7/2012