Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PESAN DAKWAH PERSAHABATAN BEDA
AGAMA DALAM FILM AYAT-AYAT CINTA 2
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Rosalina Dharma
NIM: 11150510000138
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/2019 M
iv
ABSTRAK
Rosalina Dharma 11150510000138
Pesan Dakwah Persahabatan Beda Agama Dalam Film Ayat-Ayat
Cinta 2
Film merupakan media komunikasi yang dapat digunakan
sebagai sarana dalam menyampaikan sebuah pesan. Film adalah media
dakwah yang penting, sebab ia termasuk media audio-visual yang dapat
dinikmati kapan dan dimana saja. Film Ayat-Ayat Cinta 2 yang
diproduksi oleh MD Picture mengangkat isu tentang pandangan negatif
tentang Islam di negara Barat. Film ini menceritakan tokoh Fahri yang
berdakwah melalui akhlak-akhlak mulianya seperti yang diajarkan di
Al-Qur’an dan film ini banyak mengandung pesan dakwah yang patut
untuk dijadikan teladan.
Berdasarkan Konteks di atas maka tujuan penelitian ini untuk
menjawab pertanyaan bagaimana makna konotasi, makna denotasi, dan
makna mitos pesan dakwah persahabatan beda agama dalam film Ayat-
Ayat Cinta 2?
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan
menggunakan kajian semiotika Roland Barthes yang mengembangkan
semiotik menjadi dua tingkatan tanda, yaitu denotasi dan konotasi yang
akan menghasilkan makna eksplisit untuk memahami makna persahabatan
beda agama yang terkandung dalam film Ayat-Ayat Cinta 2. Konotasi
identik dengan operasi ideologi yang disebut dengan mitos untuk
memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam
periode tertentu.
Hasil penelitian ini makna denotasinya adalah Fahri dalam
kehidupan sehari-hari yang tinggal di negara mayoritas non muslim.
Makna denotasinya adalah semua yang dilakukan dalam adegan
tersebut adalah perilaku yang seharusnya dilakukan oleh seorang
muslim dimanapun ia berada dan menunjukkan kepada dunia bahwa
Islam adalah agama yang Rahmatan lil a’lamin. Makna mitosnya
adalah Islam mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik terhadap
sesama selama hidup di dunia tanpa membedakan agama, suku dan ras.
Kata Kunci: Film Ayat-Ayat Cinta 2, Pesan Dakwah, Analisis
Semiotika, Denotatif, Konotatif, Mitos.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih dan
maha penyayang yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
dalam kehidupan umat manusia. Atas rahmat dan karunia-Nya
jugalah peneliti dalam dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pesan Dakwah Persahabatan Beda Agama Dalam Film
Ayat-Ayat Cinta 2”. Tidak lupa juga Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Dalam penelitian ini peneliti menyadari masih jauh
dengan kata sempurna. Namun tidak menghilangkan rasa terima
kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penelitian
skripsi ini baik secara moril maupun materil. Dengan demikian
peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA, Selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Suparto,M.Ed,Ph.D,Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag, selaku
Wakil Dekan I Bidan Akademik, Dr. Sihabudin Noor,
M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi
Umum, serta Cecep Castrawijaya, M.A selaku Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
vi
3. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Dr.
Armawati Arbi, M.Si dan Sekretaris Jurusan, Dr. Edi
Amin, MA.
4. Dr, Ibnu Qoyim, MA selaku dosen pembimbing penelitian
yang senantiasa membimbing, mengarahkan, dan
memberikan dukungan penuh selama proses penelitian.
5. Seluruh jajaran dosen studi Komunikasi dan Penyiaran
Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang tidak dapat disebutkan satu persatu.Terima
kasih sebesar-besarnya atas ilmu yang telah diberikan.
6. Pimpinan, Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan pelayanan
dalam meminjam literatur untuk penelitian skripsi.
7. Pimpinan serta jajaran staff UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, khususnya staf tata usaha Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi yang telah membantu dan
mengarahkan peneliti baik segi regulasi atau administrasi.
8. Kedua orang tua yang peneliti cintai, Bapak Dharia Junus
dan Ibu Martini, terimakasih atas jasa serta do’a yang
tidak pernah henti.
9. Saudara-saudari kandung yang peneliti sayangi, Septian
Dharma dan Agustin Dharma, serta Kakek, Om, Tante
dan Sepupu, yang telah memberikan semangat kepada
peneliti untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
vii
10. Risma Febby Hambekti dan Tara Rahmadaniar teman
yang telah menemani dikala suka dan duka sejak masa
putih abu-abu.
11. Teman dimasa perkuliahan Dinda Jayzah, Sholihah Asri,
Almh. Salsabila, Zaky Muhtarom, Dera Alfi, Rayhan
Ramadhan, Najmi Najiya, M. Aulia Ilsya dan lainnya
yang tak bisa disebutkan satu per satu.
12. Teman-teman FIDIKOM dan KPI angkatan 2015
khususnya KPI C teman seperjuangan dalam dunia
perkuliahan ini, terima kasih atas bantuan dan
dorongannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Semoga Allah memudahkan segala urusan kita dalam
menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman Pengurus HMJ KPI 2017 yang sudah
memberikan banyak pelajaran dan pengalaman ketika
berproses bersama.
14. Teman-teman Cangkir dan Rekan-Rekan Musikologi
yang menjadi teman disaat senang maupun sedih sampai
saat ini.
15. Teman-teman KKN GRAMAHITA 007 dan teman-teman
magang Asofa yang memberikan cerita tersendiri untuk
peneliti di masa perkuliahan.
16. Junior, senior dan rekan-rekan lainnya yang tak dapat
peneliti sebutkan satu persatu. Terimakasih atas semangat
dan motivasi yang diberikan selama proses penelitian
viii
Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu
per satu, sekali lagi peneliti mengucapkan terima kasih atas
segala bentuk bantuan dan kontribusi yang telah diberikan.
Peneliti berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
pihak lain. Demikian, akhir kata,
Wassalamu’alaikum,Wr. Wb
Jakarta, 17 Oktober 2019
Rosalina Dharma
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ...................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .............................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................ 8
C. Rumusan Masalah ............................................. 9
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................... 9
E. Tinjauan Pustaka ............................................... 11
F. Metodologi Penelitian ....................................... 13
G. Sistematika Penulisan ........................................ 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................... 19
A. Dakwah .............................................................. 19
1. Pengertian Dakwah ..................................... 19
2. Tujuan Dakwah .......................................... 20
3. Umsur-Unsur Dakwah ............................... 21
4. Pesan Dakwah ............................................ 23
B. Film.................................................................... 26
1. Pengertian Film .......................................... 26
2. Sejarah Perkembangan Film ....................... 29
x
3. Unsur-Unsur Pembentuk Film .................... 34
4. Jenis-Jenis Film .......................................... 42
5. Film Sebagai Media Komunikasi
Massa .......................................................... 46
6. Film Sebagai Media Dakwah .................... 47
C. Pluralisme .......................................................... 48
1. Pengertian Pluralisme Agama ...................... 48
2. Konsep Pluralisme Agama Agree in
Disagreement ................................................ 54
D. Semiotika ........................................................... 56
1. Pengertian Semiotika .................................. 56
2. Konsep Semiotika Roland Barthes ............. 60
BAB III GAMBARAN UMUM FILM AYAT-AYAT
CINTA 2 .................................................................. 66
A. Sekilas Tentang Film Ayat-Ayat Cinta 2 .......... 66
B. Sinopsis Film Ayat-Ayat Cinta 2 ...................... 73
C. Profil Produser Film Ayat-Ayat Cinta 2 ............ 75
D. Profil Sutradara Film Ayat-Ayat Cinta 2........... 76
E. Tim Produksi Film Ayat-Ayat Cinta 2 .............. 78
F. Profile Pemain Film Ayat-Ayat Cinta 2 ............ 79
BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN ............... 111
BAB V PEMBAHASAN ...................................................... 182
A. Menolong Orang Lain ....................................... 183
B. Sabar ................................................................. 185
C. Tidak Membeda-Bedakan Orang Lain .............. 186
D. Menjalankan Amanah ........................................ 187
E. Memaafkan Orang Lain ..................................... 188
xi
F. Ikhlas ................................................................. 189
BAB VI PENUTUP ............................................................... 191
A. Kesimpulan ....................................................... 191
B. Saran-saran ........................................................ 192
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 194
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 ................................................................................ 112
Tabel 4.2 ................................................................................ 118
Tabel 4.3 ................................................................................ 123
Tabel 4.4 ................................................................................ 129
Tabel 4.5 ................................................................................ 134
Tabel 4.6 ................................................................................ 139
Tabel 4.7 ................................................................................ 143
Tabel 4.8 ................................................................................ 151
Tabel 4.9 ................................................................................ 158
Tabel 4.10 ................................................................................ 165
Tabel 4.11 ................................................................................ 172
Tabel 5.1 ................................................................................ 190
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Roland Barthes ............................................. 61
Gambar 2.2 Signifikasi Dua Tahap ........................................... 64
Gambar 3.1 Manoj Punjabi ....................................................... 75
Gambar 3.2 Guntur Soehardjanto ............................................. 76
Gambar 3.3 Poster Film Ayat-Ayat Cinta 2 .............................. 79
Gambar 3.4 Fedi Nuril .............................................................. 79
Gambar 3.5 Tatjana Saphira ...................................................... 81
Gambar 3.6 Chelsea Islan ......................................................... 83
Gambar 3.7 Dewi Sandra .......................................................... 85
Gambar 3.8 Nur Fazura ............................................................. 87
Gambar 3.9 Pandji Pragiwaksono ............................................. 89
Gambar 3.10 Arie Untung ........................................................ 93
Gambar 3.11 Bront Palarae ....................................................... 94
Gambar 3.12 Dewi Irawan ........................................................ 96
Gambar 3.13 Cole Gribble ........................................................ 98
Gambar 3.14 Mathias Muchus .................................................. 99
Gambar 3.15 Millane Fernandez ............................................... 102
Gambar 3.16 Jihane Almira ...................................................... 104
Gambar 3.17 Nino Fernandez ................................................... 105
Gambar 3.18 Dian Nitami ......................................................... 107
Gambar 3.19 Melayu Nichole Hall ........................................... 108
Gambar 3.20 Syifa Hadju .......................................................... 109
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media massa merupakan alat komunikasi yang paling
berpengaruh di era modern ini. Media massa termasuk salah
satu alat dalam proses komunikasi massa, karena media massa
dapat menjangkau khalayak yang lebih luas dan relatif lebih
banyak. Media massa sendiri dalam kajian komunikasi massa
dipahami sebagai perangkat-perangkat yang diorganisir untuk
berkomunikasi secara terbuka dan pada situasi yang berjarak
kepada khalayak luas dalam waktu yang relatif singkat.1
Menurut Bittner, komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa kepada orang banyak.2
Media massa dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam
kepentingan. Salah satu media massa yang banyak diminati
masyarakat adalah film. Film dapat dikatakan sebagai medium
komunikasi yang ampuh, bukan hanya sebagai hiburan tetapi
juga sesuatu yang dapat mendidik.3 Berbagai macam jenis film
seperti horor, komedi, drama, religi dan masih banyak lagi,
menjadi daya tarik penonton dalam memperoleh hiburan.
Dengan melihat film kita dapat memperoleh informasi dan
gambar tentang realitas tertentu.4
1 Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Erlangga, 2000), 17
2 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya,
2005), 186 3 Onong Uchjana Effendi, ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:
Citra Aditya Bakti, 2003), 207 4 Asep S. Muhtadi dan Sri Handayani, Dakwah Kontemporer: Pola Alternatif
Dakwah Melalui TV, (Bandung: Pusdai Press, 2000), 95
2
Film merupakan produk komunikasi massa yang sangat
berpengaruh bagi kehidupan manusia. Kerjanya ibarat jarum
hipodermik atau peluru yang banyak dicetuskan oleh pakar
ilmu komunikasi, dimana kegiatan mengirim pesan sama
halnya dengan tindakan menyuntikkan obat yang dapat
merasuk kedalam jiwa penerima pesan.5
Kemajuan teknologi teknologi saat ini, dimana media
massa yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah
seperti radio, televisi, bahkan film dapat memberikan
kemudahan bagi para pendakwah untuk dapat menyampaikan
pesannya. Dengan adanya penggunaan media massa tersebut,
maka jangkauan dakwah tidak lagi terbatas oleh ruang maupun
waktu. Oleh sebab itu, seharusnya para pelaku dakwah mampu
melakukan inovasi dakwah melalui media film layar lebar.
Karena sesungguhnya dakwah tidak hanya sebatas dialog lisan
maupun tulisan saja.
Dari fenomena tersebut, dakwah sebagai salah satu
aktivitas komunikasi harus mampu memanfaatkan media
massa yang telah maju dan diminati masyarakat untuk
menyampaikan pesan-pesan dakwah, tanpa harus mengurangi
makna dan tujuannya. Oleh karena itu, para pendakwah
dituntut untuk berinovasi melalui media alternatif dalam
menyampaikan kebenaran Islam. Karena itu pesan dakwah
harus disampaikan dengan berbagai cara sesuai kemampuan,
keterampilan, dan keahlian masing-masing.
5 Morissan, Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi,
(Tangerang: Ramdina Prakarsa, 2005), 12
3
Hal inilah yang dilakukan oleh seorang sutradara Guntur
Soehardjanto, beserta penulis skenario Alim Sudio dan Ifan
Ismail, yang mencoba berkreasi lewat film drama Indonesia
yang rilis pada 21 Desember 2017 yang berjudul Ayat-Ayat
Cinta 2. Film garapannya itu diangkat dari novel yang berjudul
Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburrahman El Shirazy. Film
Ayat-Ayat Cinta 2 diproduseri oleh Manoj Punjabi dan
Dhamoo Punjabi. Aktor Fedi Nuril kembali didaula sebagai
Fahri, tokoh utama pria dalam film ini. Selain Fedi Nuril, film
yang di produksi oleh MD Picture ini juga dibintangi oleh
Tatjana Saphira, Chelsea Islan, Dewi Sandra, Nur Fazura,
Pandji Pragiwaksono, dan Arie Untung. Film ini berlatar
belakang di berbagai tempat seperti Gaza, Skotlandia, London,
Budapest, dan Jakarta.6
Dilansir dari website filmindonesia.or.id, film Ayat-Ayat
Cinta 2 berhasil meraih 1 juta penonton dalam lima hari
penayangan dan sepanjang tahun 2017 film Ayat-Ayat Cinta 2
mencatat angka penonton sebanyak 2.840.159 yang bersumber
dari bioskop Cinema 21, Blitz Megaplex, PPFI (Persatuan
Produser Film Indonesia), serta sumber-sumber lainnya.7
Selain itu, film ini juga mendapat penghargaan piala citra pada
tahun 2018 di ajang Festival Film Indonesia dengan kategori
pemeran wanita pendukung terbaik.8 Film Ayat-Ayat Cinta 2
6 Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Ayat-ayat_Cinta_2 pada 25 Januari
2019 pukul 14.15 WIB 7 Diakses dari http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2017 pada 20 Maret
2019 pukul 16.49 WIB 8 Diakses dari http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-a014-17-361441_ayat-
ayat-cinta-2/award pada 20 Maret 2019 pukul 16.55 WIB
4
juga menjadi Top 10 Box Office Movie of 2017 dan meraih
penghargaan pada kategori pemeran utama wanita terbaik di
ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2018.9 Selain di
Indonesia, film garapan MD Picture ini juga tayang di
Malaysia, Singapura, dan Brunei pada 11 Januari 2018.10
Film Ayat-Ayat Cinta 2 merupakan kelanjutan dari film
sebelumnya yang berjudul Ayat-Ayat Cinta. Pada film
sebelumnya menceritakan tentang Fahri sebagai seorang
mahasiswa di salah satu Universitas di Mesir dan pesan yang
menonjol dalam film Ayat-Ayat Cinta adalah tentang poligami.
Diawal film Ayat-Ayat Cinta 2, Aisha yang sedang ada di
Palestina menjadi korban penyerangan dan membuat Fahri
mengalami tekanan batin karena Aisha, istrinya hilang tanpa
jejak. Ditengah pejuangan Fahri dalam mencari Aisha, ia
dipercaya untuk menjadi asisten dosen dan perkembangan
bisnisnya berjalan secara signifikan.
Tokoh Fahri dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 dikisahkan
sebagai seorang tokoh yang baik akhlaknya, jiwa wirausaha
yang kuat, dan mempunyai wawasan ilmu pengetahuan yang
luas. Dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 ini dikisahkan berbagai
cobaan dan kebahagiaan yang diperoleh Fahri selama
melakukan riset postdoc disana.
9 Diakses dari https://www.viva.co.id/showbiz/film/1019690-daftar-peraih-
piala-indonesian-box-office-movie-awards-2018 pada 20 Maret 2019 pukul
17.01 WIB 10
Diakses dari https://twitter.com/i/web/status/950230443927912448 pada 20
Maret 2019 pukul 17.09 WIB
5
Beberapa hal tidak menyenangkan yang dialami Fahri
adalah dia tidak dihargai sebagai asisten dosen dan dianggap
aneh oleh salah satu mahasiswa ketika shalat di kelas sebelum
mulai mengajar. Dia sangat dibenci oleh tetangganya yang
bernama Keira hanya karena Keira menganggap bahwa orang
muslim adalah teroris yang menyebabkan ayahnya meninggal
saat tragedi bom London, namun ia tetap sabar bahkan ia sama
sekali tidak membenci tetangganya tersebut, bahkan ia malah
membiayainya untuk sekolah di sebuah sekolah musik yang
diingini tetangganya itu, hal tersebut dilakukan Fahri untuk
menolong tetangganya dalam meraih cita-citanya. Kejadian
tidak menyenangkan berikutnya ia dicap sebagai amalek oleh
orang Yahudi, tetapi ia tidak menaruh dendam pada orang
Yahudi, buktinya Fahri mau membantu tetangganya seorang
nenek yang beragama Yahudi, bahkan ia memperlakukan
nenek itu seperti ibu kandungnya sendiri, dan akhirnya sang
nenek yang dahulu agak antipati terhadap muslim, ia menjadi
sadar bahwa tidak semua muslim itu patut untuk dimusuhi.
Selain kejadian itu, masih ada kejadian yang tidak
menyenangkan lainnya, bahwa ia harus menerima kenyataan ia
tidak jadi dimasukkan dalam staf pengajar di University of
Edinburgh lantaran ia yang menang dalam debat terbuka
tentang amalek, namun ia tetap bersabar menghadapi itu
semua. Selain kejadian-kejadian tidak menyenangkan tersebut,
ada juga kejadian yang membuat Fahri bahagia, kejadian
bahagia itu diantaranya adalah ia yang tidak sengaja berjumpa
dengan sahabat lamanya ketika di Mesir dulu, selain itu ia
6
bahkan menyuruh seorang perempuan peminta-minta untuk
tinggal dirumahnya agar perempuan itu terlindungi dari
berbagai bahaya yang bisa mencoreng harga dirinya dan Islam
agamanya, kejadian menyenangkan selanjutnya adalah Fahri
yang sukses dalam membiayai sekolah Keira sehingga Keira
menjadi seorang pemain biola terkenal dan ia terselamatkan
dari lembah perzinahan yang hampir menjerumuskannya,
kejadian yang dialami oleh Fahri berikutnya adalah ia berhasil
menemukan istrinya yang sangat ia sayangi dan ia rindukan
yang ternyata adalah perempuan peminta-minta yang sampai
sekarang masih tinggal dirumahnya, yaitu Sabina.
Namun perjumpaan itu sangat mengharukan. Sebab
sebelum ia mengetahui bahwa istrinya, Aisha yang sebenarnya
adalah Sabina ia sudah terlebih dahulu menikah dengan Hulya,
adik sepupu Aisha dan mempunyai seorang anak, dimana anak
tersebut juga masih dalam asuhan Sabina karena Hulya
meninggal dunia dan ia berwasiat agar anaknya dirawat oleh
Sabina dan ia menyuruh Sabina untuk operasi plastik dengan
memindahkan wajahnya di wajah Aisha.
Film Ayat-Ayat Cinta 2 mengangkat isu tentang Islam
yang di pandang sebagai agama teroris di negara barat. Film
ini mengambil latar belakang seorang muslim yang tinggal di
negara mayoritas non muslim yang mencoba untuk
menyampaikan sedikit kebenaran tentang ajaran Islam pada
negara-negara barat lewat perilaku-perilaku mulia untuk
mengubah image Islam yang buruk dan dianggap teroris.
Seperti yang kita ketahui banyak peristawa terorisme yang
7
terjadi di negara barat yang menjadikan Islam sebagai
tumpuan kesalahan dari kasus terorisme tersebut. Image yang
terbentuk karena tindakan keji itu mempengaruhi cara pandang
orang lain terhadap umat Islam, seakan membentuk stereotip
Islam sebagai teroris. Tindakan teror yang membentuk
kesan Islam teroris tadi dilakukan oleh umat yang
radikal. Ciri-ciri dari seprang Muslim radikal adalah tidak bisa
menerima kritik mengenai agama Islam, seolah agama Islam
satu-satunya agama yang benar di muka bumi ini. Namun ini
bukan berarti semua umat Muslim selalu demikian seperti
yang digambarkan pada tokoh Fahri.
Pada film Ayat-Ayat Cinta 2, Fahri mencerminkan sikap
seperti yang dilakukan Rasulullah. Fahri menolong orang lain
tanpa membedakan agama bahkan Fahri menolong orang yang
berbuat jahat terhadapnya. Sikap baik Fahri tersebut pada
akhirnya membuahkan hasil yang baik dan membuat orang-
orang yang sebelumnya jahat terhadapnya menjadi baik
kepada Fahri.
Dalam film ayat-ayat cinta 2 ini banyak menceritakan
tokoh Fahri yang melakukan dakwah melalui akhlak-akhlak
mulianya seperti yang diajarkan di Al-Qur’an. Tidak hanya itu,
dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 ini juga terdapat pesan dakwah
yang patut untuk dijadikan teladan diantaranya adalah 1)
sabar, syukur, ikhlas, husnudzon; 2) sesama manusia harus
saling tolong menolong, memelihara ukhwah, saling
menghormati, penyayang, disiplin, menghormati guru; 3)
8
berbakti kepada orang tua, berlaku baik pada keluarga, saling
menyayangi.
Kehadiran film Ayat-Ayat Cinta 2 ini menjadi refleksi
bahwa masyarakat Indonesia masih menggemari film yang
bernuansa religi dengan data statistik berupa jumlah penonton
dan penghargaan yang diraih oleh film ini. Film drama
memang dapat memainkan emosi para penontonnya dengan
alur cerita, penataan suara atau musik serta visual yang
menambah unsur melankolis dalam hampir semua film yang
ber-genre drama. Karena film Ayat-Ayat Cinta 2 adalah film
religi, maka ada banyak sekali makna, pesan dan nilai moral
yang terkandung di film ini. Sehingga dengan menonton film
Ayat-Ayat Cinta 2 ini bukan hanya sekedar menonton film
drama yang bernuansa religi dan mengisi waktu luang saja,
tetapi juga dapat mengambil pelajaran tentang makna pesan
dakwah dari setiap scene.
Berdasarkan yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian guna mengetahui dan menemukan
makna pesan dakwah pada setiap scene yang mengandung
nilai-nilai Islam dalam film tersebut. Maka dari itu, peneliti
mengajukan judul Pesan Dakwah Persahabatan Beda
Agama Dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, fokus penelitian ini
lebih terfokus, yakni pada adegan-adegan (scene), teks serta
dialog-dialog antar pemeran yang mengandung nilai-nilai
9
keislaman dalam film Ayat-Ayat Cinta 2, dengan
menggunakan analisis semiotika dari Roland Barthes.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini terangkum dalam
beberapa poin pertanyaan yaitu:
1. Bagaimana makna denotasi pesan dakwah persahabatan
beda agama dalam film Ayat-Ayat Cinta 2?
2. Bagaimana makna konotasi pesan dakwah persahabatan
beda agama dalam film Ayat-Ayat Cinta 2?
3. Bagaimana makna mitos pesan dakwah persahabatan beda
agama dalam film Ayat-Ayat Cinta 2?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan diatas, tujuan penelitian
ini yang hendak dicapai, yaitu:
a. Untuk mengetahui dan memahami makna konotasi
pesan dakwah persahabatan beda agama dalam film
Ayat-Ayat Cinta 2 berdasarkan analisis semiotika
Roland Barthes.
b. Untuk mengetahui dan memahami makna denotasi
pesan dakwah persahabatan beda agama dalam film
Ayat-Ayat Cinta 2 berdasarkan analisis semiotika
Roland Barthes.
c. Untuk mengetahui dan memahami makna mitos pesan
dakwah persahabatan beda agama dalam film Ayat-
10
Ayat Cinta 2 berdasarkan analisis semiotika Roland
Barthes.
2. Manfaat Penelitian
Adapun terdapat manfaat penelitian yang dibagi dalam
dua aspek yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis.
a. Manfaat Akademis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi ilmiah dalam kajian-kajian semiotika
Roland Barthes yang terkandung di dalam film Ayat-
Ayat Cinta 2. Serta sumbangan bagi pengembangan
kemampuan keilmuan serta wawasan ilmu
komunikasi, khususnya di bidang semiotika.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan wawasan kepada pembaca tentang
pentingnya pemanfaatan segala bentuk media yang
ada sebagai alat bantu atau media dakwah serta dapat
memberikan informasi dan kontribusi bagi praktisi
media komunikasi terutama praktisi film dalam
menelaah atau mengkaji film melalui metode
penelitian analisis semiotika. Selain itu diharapkan
dapat digunakan sebagai bahan kajian yang
bermanfaat bagi mahasiswa-mahasiswi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, terlebih Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
11
E. Tinjauan Pustaka
Peneliti telah melakukan tinjauan pustaka pada penelitian-
penelitian sebelumnya, penelitian tersebut memiliki persamaan
dengan penelitian yang peneliti buat. Adapun beberapa judul
penelitian yang peneliti dapatkan ialah sebagai berikut:
Pertama, “Analisis semiotika Terhadap Film Animasi
Upin dan Ipin” oleh Ahmad Bayhaki, tahun 2009, Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Jakarta. Analisis yang
digunakan dan Wacana yang diteliti berbeda dengan penelitian
ini. Pada penelitian tersebut menggunakan analisis semiotik
Charles Sanders Pierce dan wacana yang diteliti merupakan
sebuah film animasi. Film animasi Upin dan Ipin menyajikan
pesan dakwah dalam dunia Islam. Semua itu tercermin dalam
simbol-simbol serta perilaku tokoh yang menjalankan puasa,
sahur, tarawih, serta ibadah-ibadah lain yang terdapat di bulan
Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Kedua, “Analisis Semiotika Film 3 Doa 3 Cinta” yang
disusun oleh Fikri Ghazali, tahun 2010, Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam , UIN Jakarta. Dalam penelitian tersebut
objek yang adalah setiap adegan yang mengandung pesan
moral dalam film “3 Doa 3 Cinta” dengan menggunakan
analisis semiotik Roland Barthes. Simbol-simbol itu pada film
dipresentasikan melalui penampilan (appearance) perilaku
tokoh dalam film.
Ketiga, Skripsi yang berjudul “Analisis Semiotika Nilai-
nilai Pluralitas Dalam Film Jerusalem” ditulis oleh Dityan
Zahra Pranissa, mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu
12
Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN
Jakrta, tahun 2017. Penelitian ini sama seperti peneneliti dalam
hal pendekatan penelitian yaitu penelitian kualitatif dan
metode semiotika Roland Barthes. Hasil skripsi ini
menunjukkan adanya nilai-nilai pluralitas di film Jerusalem
baik secara verbal maupun non-verbal, seperti adanya scene
saat bangunan suci ketiga agama ada di dalam satu frame,
penerimaan public terhadap hak orang lain untuk mengenakan
atribut keagamaan.
Keempat, “Analisis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Film
Cahaya Cinta Pesantren Karya Iran Madan” yang disusun
oleh Nurfitria Munawaroh, tahun 2018, Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam, IAIN Ponorogo. Dalam penelitian
tersebut objek yang diteliti adalah pesan dakwah yang terpadat
pada film “Cahaya Cinta Pesantren” berupa aspek aqidah,
syariah, dan akhlak melalui dialog-dialog atau scene-scene
dalam film tersebut dengan menggunakan analisis semiotik
Roland Barthes. Pesan yang disampaikan dalam film tersebut
digambarkan dalam bentuk tingkah laku yang disampaikan
melalui perbuatan yang diperankan oleh pemain dalam bentuk
ibadah dan bertakwa kepada Allah.
Kelima, Skripsi yang berjudul “Analisis Semiotika Pesan
Kasih Sayang Dalam Sinetron Rhoma Irama Cinta Dan Doa”,
yang ditulis oleh Chendy Wiji Rahayu, Mahasiswa Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi, UIN Jakarta, Tahun 2018. Penelitian memiliki
kesamaan dengan menggunakan teori Analisis Semiotika, dan
13
perbedaanya skripsi ini membahas tentang pesan kasih sayang
sedangkan peneliti membahas tentang pesan dakwah. Perbedaan
lainya adalah objek yang digunakan dalam skripsi ini
menggunakan media sinetron yaitu sinetron Rhoma Irama Cinta
dan Doa. Sedangkan peneliti menggunakan objek Film layar
lebar yaitu Ayat-Ayat Cinta 2.
F. Metodologi Penelitian
1. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah film Ayat-Ayat Cinta 2
sedangkan objek dalam penelitian ini adalah potongan
gambar adegan (scene) ataupun dialog dalam film Ayat-
Ayat Cinta 2 yang berkaitan dengan pesan dakwah
persahabatan beda agama yang ingin disampaikan di
dalam film Ayat-Ayat Cinta 2.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan sejak bulan April –
September 2019. Penelitian ini dilakukan dengan
mengamati adegan-adegan dan dialog Film Ayat-Ayat
Cinta 2.
3. Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan perspektif yang digunakan
untuk mempelajari fenomena dan mengintepretasikan
14
temuan.11
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini
adalah paradigma konstruktif. Dalam pandangan kaum
konstruktif, realitas dipandang sebagai hasil konstruksi
manusia dan tidak pernah bebas nilai. 12
peneliti
menggunakan paradigma ini karena peneliti ingin
mendapatkan pengembangan pemahaman yang membantu
proses intepretasi atau pandangan suatu peristiwa.
4. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang sistematis yang digunakan
untuk mengkaji atau meneliti suatu objek pada latar
alamiah tanpa ada manipulasi di dalamnya tanpa ada
pengujian hipotesis, dengan metode-metode alamiah
ketika hasil penelitian bukanlah generalisasi berdasarkan
ukuran-ukuran kuantitas, namun makna (segi kualitas)
dari fenomena yang diamati.13
5. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis semiotika yang digagas oleh Roland Barthes.
Barthes menggunaka istilah “orders of signification”.
11
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2013), 25. 12
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, 49. 13
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian, (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2016), 24.
15
First order signification adalah denotasi. Sedangkan
konotasi adalah second order of signification. Lewat
model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap
pertama merupakan hubungan antara sebuah tanda
terhadap realitas eksternal. Itu yang disebut Barthes
sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda
(sign).14
Dalam pengertian umum, denotasi biasanya
dimengerti sebagai makna harfiah, makna yang
sesungguhnya, bahkan kadang kala juga disebut dengan
referensi atau acuan. Konotasi adalah istilah yang
digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap
kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi
ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari
pembaca serta nilai-nilai kebudayaannya. Dengan kata
lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda
terhadap sebuah objek, sedangkan makna konotasi adalah
bagaimana cara menggambarkannya. Pada signifikasi
tahap kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja
melalui mitos (myth). Mitos adalah bagaimana
kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek
tentang realitas dan gejala alam. Mitos adalah suatu
wahana dimana suatu ideologi berwujud. Siapapun bisa
14
Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi
Penelitian dan Skripsi Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013),
21.
16
menemukan ideologi dalam teks dengan jalan meneliti
konotasi-konotasi yang terdapat di dalamnya.15
6. Sumber Data
a. Data Primer, data yang berupa dokumen elektronik
diperoleh file berbentuk video film Ayat-Ayat Cinta 2,
kemudian dipilih gambar dari adegan-adegan (scene)
yang berkaitan dengan penelitian.
b. Data Sekunder, data yang diperoleh dari dokumen
atau literatur-literatur yang mendukung data primer,
seperti buku-buku, jurnal, artikel, internet yang
relevan dengan objek penelitian.
7. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara: Pertama,
observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung
dan bebas terhadap objek penelitian dan unit analisis
dengan menonton dan mengamati adegan-adegan dan
dialog dalam film Ayat-Ayat Cinta 2. Kemudian, memilih
dan menganalisa sesuai dengan model semiotika Roland
Barthes.
Kedua, studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data-
data melalui telaah dan mengkaji berbagai literatur yang
sesuai dan ada hubungannya dengan penelitian model
semiotika Roland Barthes. Seperti buku-buku, jurnal,
artikel internet.
15
Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi
Penelitian dan Skripsi Komunikasi, 21-22
17
8. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini diawali dengan
mengklasifikasikan adegan-adegan film Ayat-Ayat Cnta 2
yang berhubungan dengan pesan dakwah persahabatan
beda agama. Kemudian, data dianalisis dengan
menggunakan konsep semiotika Roland Barthes yaitu
dengan cara menganalisis setiap adegan yang
berhubungan dengan pesan dakwah persahabatan beda
agama berupa makna denotasi, konotasi, dan mitos.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini lebih terarah dan
sistematis, dengan demikian peneliti membagi menjadi
beberapa bagain pokok-pokok permasalahan kedalam enam
bab sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, Batasan
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian,
Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, dan Sistematika
Penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai pengertian
dakwah, tujuan dakwah, unsur-unsur dakwah, pesan dakwah,
pengertian film, sejarah perkembangan film, unsur-unsur
pembentuk film, jenis-jenis film, film sebagai media
18
komunikasi massa, film sebagai media dakwah, pengertian
pluralisme, konsep pluralisme agree in disagreement,
pengertian semiotika dan konsep semiotika Roland Barthes.
BAB III : GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN
Menjelaskan tentang gambaran umum film Ayat-Ayat
Cinta 2, sinopsis film Ayat-Ayat Cinta 2, profil produser film
Ayat-AyatCinta 2, profil sutradara film Ayat-Ayat Cinta 2, tim
produksi film Ayat-Ayat Cinta 2, profil pemain film Ayat-
Ayat Cinta 2.
BAB IV : DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Dalam bab ini akan membahas tentang hasil dari temuan
penelitian dan mengaitkan dengan teori semiotika Roland
Barthes.
BAB V : PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi uraian yang mengaitkan latar
belakang dan menjabarkan pesan dakwah yang terdapat dalam
film Ayat-Ayat Cinta 2.
BAB VI : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran terkait dengan
pesan dakwah yang terdapat dalam film Ayat-Ayat Cinta 2.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Dakwah
1. Pengertian Dakwah
Secara etimologis, kata dakwah berasal dari bahasa
Arab da’wah yang merupakan bentuk masdar dari kata
yad’u (fi’il mudhari’) dan da’a (fi’il madli) yang artinya
adalah memanggil (to call), mengundang (to invite),
mengajak (to summer), menyeru (to propo), mendorong
(to urge) dan memohon (to pray). Selain kata “dakwah”,
Al-Qur‟an juga menyebutkan kata yang memiliki
pengertian yang hampir sama dengan “dakwah”, yakni
kata “tabligh” yang berarti penyampaian, dan “bayan”
yang berarti penjelasan.1
Pengertian dakwah secara terminologi menurut
Wahidin Saputra menyebutkan dakwah adalah
menjadikan perilaku muslim dalam menjalankan Islam
sebagai agama rahmatan lil alamin yang harus
didakwahkan kepada seluruh manusia.2 Menurut M.
Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan kepada
keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi
yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi
maupun masyarakat.3 Sedangkan menurut peneliti dakwah
1 Awaludin Pimay, Metodologi Dakwah, (Semarang: Rasail, 2006), 2
2Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2011), 2 3 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), 4
20
merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja
dan sadar dengan mengajak orang lain kejalan yang benar,
yaitu berbuat baik dan mencegah perbuatan munkar.
Dari beberapa pengertian dakwah tersebut, dapat
dipahami bahwa pada prinsip dakwah merupakan upaya
mengajak, menganjurkan atau menyerukan manusia agar
mau menerima kebaikan dan petunjuk yang termuat dalam
Islam. Atau dengan kata lain, agar mereka mau menerima
Islam sehingga mereka mendapatkan kebaikan dan
kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat.4
2. Tujuan Dakwah
Dakwah bertujuan menciptakan suatu tatanan
kehidupan individu dan masyarakat yang aman, damai,
dan sejahtera yang dinaungi oleh kebahagiaan, baik
jasmani maupun rohani, dalam pancaran sinar agama
Allah dengan mengharap Ridho-Nya.5 Tujuan dakwah
adalah suatu faktor yang menjadi pedoman arah proses
yang dikendalikan secara sistematis dan konsisten. Dalam
kegiatan dakwah selalu terjadi proses interaksi, yaitu
antara hubungan Da‟i dan Mad‟u. Interaksi dalam proses
dakwah ini ditunjukan mempengaruhi Mad‟u yang akan
membawa perubahan sikap dengan tujuan dakwah itu
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
4Safrodin Halimi, Etika Dakwah dalam Perspektif Al-Qur’an Antara Idealitas
Al-Qur’ani dan Realitas Sosial, (Semarang: Walisongo Press, 2008), 32 5Bambang S. Ma‟arif, Komunikasi Dakwah Paradigma Untuk Aksi, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2010), 26
21
Selain itu tujan dakwah dapat dilihat dari tujuan, tujan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dakwah adalah
mengajak umat manusia (meliputi orang mu‟min maupun
orang kafir atau musyrik) kepada jalan yang benar yang
diridhai Allah SWT, sedangkan tujuan khusus dakwah
adalahmengajak umat Islam untuk selalu meningkatkan
taqwanya kepada Allah SWT, dan selalu mencegah atau
meninggalkan perkara yang dilarang-Nya.6
Dari beberapa tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa
tujuan dakwah adalah merubah perilaku sasaran dakwah
agar menerima dan mengamalkan ajaran Islam dalam
dataran kenyataan kehidupan sehari-hari, baik dengan
masalah pribadi, keluarga ataupun permasalahan sosial
yang berhubungan dengan masyarakat agar setiap
kehidupan yang dijalani penuh dengan keberkahan.
Karena setiap aktivitas dakwah pasti memiliki tujuan yang
harus dicapai, tujuan ini juga sudah pasti diperhitungkan
para aktivis dakwah agar proses dakwah mencapai hasil
serta efek yang diharapkan yaitu Islam yang kaffah.
3. Unsur-Unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah adalah faktor-faktor yang
mendukung aktivitas dakwah, artinya satu kesatuan yang
saling mendukung dan saling memengaruhi satu sama
lainnya, antara lain:
6 Zaini Muhtarom, Dasar-Dasar Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1993), cet ke-3, 19-20
22
a. Subjek Dakwah
Subjek dakwah yang dimaksud adalah Da‟i. Da‟i
adalah orang yang melaksanakan dakwah baik secara
lisan maupun tulisan ataupun perbuatan baik secara
individu atau kelompok. Da‟i sering disebut sebagai
mubaligh (orang yang menyampaikan ajaran Islam).
b. Objek Dakwah
Objek dakwah sering disebut dengan Mad‟u.
Mad‟u adalah isim maf’ul dari kata da‟a berarti orang
diajak, atau orang yang dikenakan perbuatan dakwah
Mad‟u adalah objek sekaligus subjek dakwah, baik
sebagai individu ataupun kelompok, baik yang
beragama Islam maupun bukan, atau dengan kata lain
secara keseluruhan.7
c. Metode Dakwah
Metode dakwah yaitu cara-cara penyampaian
dakwah, baik individu, kelompok, maupun
masyarakat luas agar pesan-pesan dakwah tersebut
mudah diterima. Metode dakwah hendaklah
menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan
situasi dan kondisi Mad‟u sebagai penerima pesan-
pesan dakwah. Sudah selayaknya penerapan metode
dakwah mendapat perhatian yang serius dari para
penyampai dakwah. Berbagai pendekatan dakwah
baik dakwah bi al-lisan, dakwah bi al-qalam (dakwah
melaui tulisan, media cetak), maupun dakwah bi al-
7 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), 90
23
hal (dakwah dengan amal nyata, keteladan) perlu
dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan tuntutan
modernitas. Demikian pula penggunaan metode
dakwah dengan Hikmah, Mau’idzah Hasanah, dan
Mujadala.8
4. Pesan Dakwah
Pesan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
memiliki arti suruhan, perintah, nasihat, harus
disampaikan kepada orang lain.9 Dalan bahasa Inggris
kata pesan adalah message yang memiliki arti pesan,
warta, dan perintah suci. Ini diartikan bahwa pesan adalah
perintah suci. Dimana terkandung nilai-nilai kebaikan.
Menurut H.AW Widjaja mengartikan pesan adalah
keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh
komunikator.10
Penyampaian pesan dapat dilakukan lisan,
tatap muka (langsung), atau menggunakan media tulisan.
Isi pesan dapat berupa anjuran atau masukan. Onong
Uchjana mengartikan pesan sebagai seperangkat lambang
bermakna yang disampaikan oleh komunikator.11
Pesan
adalah informasi yang dikirim kepada si penerima. Pesan
ini dapat berupa verbal maupun nonverbal.
8 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), 13
9 W.J.S. Purwa Darminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005), 883 10
H.A.W. Widjaja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1997), cet ke-3, 14 11
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 1997), cet ke-2, 43
24
Pesan dalam Islam ialah nasehat, permintaan, amanah
yang harus disampaikan kepada orang lain. Sedangkan,
pesan dakwah menurut Mustofa Bisri mengandung
pengertian segala pernyataan yang berupa seperangkat
lambang yang bermakna yang disampaikan untung
mengajak manusia agar mengikuti ajaran Islam dan
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari yang
bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan
akhirat.12
Maka dari itu pesan dakwah adalah setiap pesan
komunikasi yang mengandung nilai-nilai keislaman baik
yang tertulis maupun tidak.
Pesan dakwah adalah pesan yang dibawakan oleh
subjek dakwah untuk diberikan atau disampaikan kepada
objek dakwah. Materi dakwah yang biasa disebut juga
dengan ideologi dakwah, ialah ajaran Islam itu sendiri
yang bersumber dari al-Qur‟an dan al-Sunnah.13
Keseluruhan ajaran Islam, yang ada di Kitabullah maupun
Sunnah Rasul-Nya, yang pada pokoknya mengandung tiga
prinsip yaitu aqidah, syariat dan akhlak.
Aqidah secara etimologi berasal dari kata Al-aqdu
yang berarti ikatan, kepastian, penetapan, pengukuhan
dengan kuat, juga berarti yakin dan mantap. Secara
terminologi, aqidah memiliki pengertian umum dan
pengertian khusus. Pengertian umum aqidah adalah
pemahaman yang benar seperti keimanan dan ketauhidan
12
Mustofa Bisri, Saleh Ritual Saleh Sosial, (Bandung: Mizan, 1995), 28 13
Khusniati Rofiah, Dakwah Islam, (Ponorogo: STAIN Po Press, 2010), 26
25
kepada Allah, iman kepada Malaikat, Rasul, Kitab-kitab
Allah, Hari akhir, serta Qada dan Qadar. Secara khusus
aqidah bersifat keyakinan batiniyah yang mencangkup
rukun iman tapi pembahasannya tidak hanya tertuju pada
masalah yang wajib diimani tetapi juga masalah-masalah
yang dilarang oleh Islam.14
Syariah secara bahasa berarti jalan keluarnya air
minum, sedangkan secara istilah syariah adalah segala
sesuatu yang disyariatkan Allah kepada hamba-hamba-
Nya, termasuk peraturan-peraturan dan hukum segala hal
yang telah ditetapkan oleh Allah. Syariah sangat erat
hubungannya dengan aqidah, jika aqidah menyangkut
iman dan keimanan maka syariah berkaitan dengan hal-
hal yang perlu dilakukan setelah keimanan. Syariah yaitu
serangkaian ajaran yang menyangkut aktivitas manusia
muslim di dalam semua aspek hidup dan kehidupannya,
mana yang boleh dilakukan, dan yang tidak boleh, mana
yang halal dan haram, mana yang mubah dan sebagainya.
Dan ini juga menyangkut hubungan manusia dengan
Allah dan hubungan manusia dengan sesamanya (hablun
minallah dan hablun minan nas).
Akhlak secara etimologi berarti budi pekerti, peringai,
perilaku atau tabiat. Secara umum definisi akhlak menurut
Ibrahim Anis adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang
dengannya lahirlah perbuatan-perbuatan, baik atau
buruknya tanpa membutuhkan pemikiran dan
14
Indriansyah Islamiyah, Akhlak Islamiyah, (Jakarta: Parameter, 1998), 5
26
pertimbangan.15
Akhlak yaitu menyangkut tata cara
berhubungan baik secara vertikal dengan Allah SWT
maupun secara horizontal dengan sesama manusia dan
seluruh makhluk-makhluk Allah.16
B. Film
1. Pengertian Film
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Film
adalah lakon (cerita) gambar hidup; gambar hidup dengan
suara; gambar hidup tidak bersuara; gambar hidup yang
diberi berwarna.17
Effendy mendefinisikan film sebagai
gambar yang bergerak secara mekanik yaitu berbentuk
gambar-gambar yang terbentuk dari seluloid yang
transparan dalam jumlah yang banyak apabila digerakkan
melalui cahaya yang kuat, maka gambar tersebut akan
tampak seperti gambar hidup.18
Film ditemukan dari hasil
pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan proyektor.
Kemudian dari proses tersebut munculah sebuah gambar
gerak yang membentuk cerita dan menarik untuk ditonton.
Dedy Mulyana mendefinisikan film sebagai
serangkaian gambar-gambar yang diambil dari objek yang
bergerak untuk memperlihatkan suatu peristiwa-peristiwa
15
Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majlis Taklim, (Bandung:
Mizan, 1997), 39 16
M. Hafi Anshari, Pemahaman dan Pengalaman Dakwah, (Surabaya: Al-
Ikhlas, 1993), 146 17
W. J. S. Purwa Darminta, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), 330 18
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bndung: PT.
Citra Aditya Bakti, 2003), 178
27
gerakan yang berlaku secara berkesinambungan sebagai
media hiburan, pendidikan dan sebagai salah satumedia
informasi yang secara otomatis akan membawa dampak,
baik itu positif maupun negatif kepada penontonnya.19
Menurut UU 8/1992, film adalah karya cipta seni dan
budaya yang merupakan media komunikasi massa
pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas
sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita
vidio, piringan vidio, dan/atau bahan hasil penemuan
teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran
melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses
lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat
dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem
proyeksi mekanik, elektronik, dan/atau lainnya.20
Menurut McQuail, film berperan sebagai sarana baru
yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang sudah
menjadi kebiasaan terdahulu, serta menyajikan cerita,
peristiwa, musik, drama, lawak, dan sajian teknis lainnya
kepada masyarakat umum.
Menurut Alex Sobur, film merupakan bayangan yang
diangkat dari kenyataan hidup yang dialami dalam
kehidupan sehari-hari yang menyebabkan selalu ada
kecendrungan untuk mencari relevasi antara film dengan
19
Dedy Mulyana, Suatu Pengantar Ilmu Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2003), 266. 20
Heru Effendy, Mari Membuat Film, (Yogyakarta: Panduan, 2006), 22
28
kehidupan nyata yang kemudian memproyeksikannya ke
atas layar.21
Film merupakan salah satu bentuk media komunikasi
massa dari berbagai teknologi dan unsur-unsur kesenian.
Film dapat digunakan sebagai bentuk penyampaian pesan
moral dan juga kritik sosial. Dunia perfiman saat ini telah
mampu merebut perhatian masyarakat. meskipun masih
banyak bentuk-bentuk media massa lainnya, film
memiliki efek ekslusif bagi penontonnya. Oleh karena itu,
film adalah medium komunikasi yang ampuh, bukan saja
untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan pendidikan
(edukatif) secara penuh (media yang komplit).22
Dalam kajian semiotik, film adalah salah satu produk
media massa yang menciptakan atau mendaur ulang tanda
untuk tujuannya sendiri. Caranya adalah dengan
mengetahui apa yang dimaksudkan atau direpresentasikan
oleh sesuatu, bagaimana makna itu digambarkan dan
mengapa ia memiliki makna sebagaimana ia tampil. Pada
tingkat penanda, film adalah teks yang memuat
serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya
ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata. Pada
tingkat petanda, film merupakan cermin kehidupan
metaforsis. Jelas bahwa topic film menjadi sangat pokok
dalam semiotic media karena di dalam genre film terdapat
21
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2006), 127. 22
Onong Uchaja Effendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:
Cipta Aditya Bakti, 2003), 207.
29
signifikansi yang ditanggapi orang-orang masa kini dan
melalui film mereka mencari rekreasi, inspirasi dan
wawasan pada tingkat interpretant.23
2. Sejarah Perkembangan Film
Film yang dibuat oleh Thomas Edison dan Lumiere
bersaudara masih berupa gambar yang diambil dalam
frame (bingkai) yang statis (kamera tidak bergerak sama
sekali) dan tidak ada penyuntingan. Pada awal
kemunculan film, hal itu sudah lebih dari cukup untuk
penonton pada saat itu. Namun seiring berjalannya waktu,
penonton menginginkan hal lebih untuk uang yang telah
mereka keluarkan.
Seorang pembuat film George Melies, mulai
membuat cerita gambar bergerak, yaitu suatu film yang
bercerita. Melies sering sekali disebut “artis pertama
dalam dunia cinema” karena ia telah membawa cerita
narasi pada medium dalam bentuk kisah imajinatif seperti
A Trip To The Moon (1902). Film A TripTo The Moon
sampai ke Amerika pada tahun 1903, dan para pembuat
film di Amerika tidak hanya meminjam ide untuk
menggunakan film dalam menyampaikan cerita, tetapi
juga mengembangkannya.
Edwin S. Porter, seorang juru kamera Edison
Company, melihat bahwa film dapat menjadi alat
23
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta:
Jalasutra, 2010), 134.
30
penyampai cerita yang jauh lebih baik dengan penggunaan
dan penempatan kamera secara artistik yang disertai
dengan penyuntingan. Film berdurasi 12 menit karyanya,
yang berjudul The Great Train Robbery (1903), adalah
film pertama yang menggunakan penyuntingan, gabungan
potongan-potongan antara adegan, dan sebuah kamera
bergerak untuk menceritakan sebuah kisah yang relatif
kompleks.24
Film The Great Train Robbery dianggap sebagai film
cerita pertama karena teknik pembuatannya yang benar-
benar mengagumkan pada waktu itu.25
Teknik pembuatan
film yang digunakan oleh Porter adalah montase yaitu
penggabungan dua gambar yang terpisah, tetapi berkaitan
dengan suatu cara yang memunculkan makna baru yang
telah dipadukan.26
Pada tahun 1913, D. W Griffith seorang penulis, aktor
dan juru kamera yang juga terkenal sebagai sutradara yang
brilian, membuat film berjudul Birth of a Nation pada
tahun 1916, film Intolerance, yang kedua-duanya
berlangsung masing-masing berdurasi selama kurang
lebih tiga jam.27
Griffith merupakan orang pertama yang
memperkenalkan inovasi seperti latihan terjadwal dan
24
Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Erlangga, 2008),
215 25
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 202 26
Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, 216 27
Onong Uchajana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 202
31
produksi yang disadari dengan naskah film. Griffith juga
tidak mengabaikan aspek penampilan seperti pencahayaan
dan kostum, menggunakan close up dan sudut kamera
dramatis lainnya untuk mentransmisikan emosi.28
Apabila
Porter sudah menggunakan montase untuk menyampaikan
suatu cerita, maka Griffith menggunakannya untuk
menciptakan hasrat, menggerakan emosi, dan
meningkatkan ketegangan.
Teknik perfilman hasil pemikiran Griffith kemudian
dikembangkan lagi oleh dua orang bangsa Rusia yaitu
Vsevold Poduvskon dan Sergei Eisenstein. Sebuah
sequance dari film karya Eisenstein yang berjudul “Kapal
Tempur Potemkin” yang berlangsung selam enam menit.
Film tersebut diakui sebagai sequance yang paling
berpengaruh dalam sejarah film. Sequance tersebut
menggambarkan penduduk Odessa simpatisan
pemberontakan kapal Potemkin yang dibunuh secara
kejam oleh pasukan kerajaan.29
Film tersebut adalah film bisu, tetapi cukup
mempesona dan berpengaruh dalam jiwa penonton. Pada
tahun 1927 di Broadway Amerika Serikat munculah film
bicara yang pertama walaupun dalam keadaan yang belum
sesempurna sekarang. Sejak saat itu terus dilakukan
pengembangan teknologi dan usaha untuk
28
Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, 216 29
Onong Uchajana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 203
32
menyemurnakan film bicara. Kemudian film bicara
mencapai kesempurnaan pada tahun 1935.30
Setelah itu, pengembangan film selanjutnya fokus
pada film berwarna. Pengembangan film berwarna juga
berhasil pada saat itu, namun setelah perang dunia II
muncul televisi yang kemudian menjadi ancaman besar
bagi film. Sejak rumah-rumah sudah memasang pesawat
televisi, pengunjung bioskop baik di Amerika maupun di
negara lain mengalami kemerosotan.
Pada tahun 1952-1953 para pegiat film banyak
menemukan teknologi film yang baru. Diantaranya,
“Cinerama” yaitu sebuah layar yang besarnya enam kali
lebih besar daripada layar film biasa. Cinerama ditemukan
oleh Fred Waller ini tidak dapat digunakan secara umum
karena mahalnya biaya dan kesukaran tekniknya dalam
pemutaran film-film di bioskop.
Temuan selanjutnya adalah film “3 Dimensi” (1953)
yaitu suatu sistem yang benar-benar menimbulkan kesan
mendalam karena yang dilihat penonton tidak lagi rata
melainkan menonjol keluar seolah-olah yang disaksikan
penonton adalah nyata. Kesukaran teknik pada “3
Dimensi” juga menjadi alasan sistem ini tidak bisa
disajikan kepada publik.
Pada tahun yang sama, diperkenalkan pula
Cinemascope layarnya yang besar namun dapat disajikan
kepada publik. Publik yang sebelumnya terpesona dengan
30
Onong Uchajana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 203
33
televisi kembali berbondong-bondong untuk menyaksikan
film di bioskop. Cinemascope diperkenalkan oleh
perusahaan film 20th Century Fox. Selain itu, perusahaan
film Paramount juga memperkenalkan Vista Vision yaitu
layar film yang dapat menampilkan gambar-gambar yang
tajam.
Sejarah perfilman di Indonesia, film pertama berjudul
Lady Van Java yang diproduksi di Bandung pada tahun
1926 oleh David. Tahun 1927/1928 Krueger Corporation
memproduksi film Eulis Atjih. Tahun 1930 masyarakat
disuguhi film Lutung Kasarung, Si Conat dan Pareh yang
merupakan film bisu. Film Terang Bulan yang dibintangi
oleh Roekiah dan R. Mochtar berdasarkan naskah penulis
Indonesia Saerunmenjadi film bicara pertama. Tahun
1941, perusahaan perfilman yang diusahakan oleh orang
Belanda dan Cina itu berpindah tangan kepada pemerintah
Jepang, diantaranya adalah NV. Multi Film yang diubah
namanya menjadi Nippon Eiga Sha. Jepang telah
memanfaatkan film untuk media informasi dan
propaganda. Pada 6 Oktober 1945 Nippon Eiga Sha
diserahkan secara resmi kepada Pemerintah Republik
Indonesia. Serah terima dilakukan oleh Ishimoto dari
pihak Pemerintah Militer Jepang kepada R.M Soetarto
yang mewakili Pemerintah Republik Indonesia. Sejak
tanggal 6 Oktober 1945 lahirlah Berita Film Indonesia
atau BFI. Bersamaan dengan pindahnya Pemerintah RI
dari Yogyakarta, BFI pun pindah dan bergabung dengan
34
perusahaan film negara, yang pada akhirnya berganti
nama menjadi Perusahaan Film Nasional.
3. Unsur-Unsur Pembentuk Film
Film memang dibentuk oleh banyak unsur (audio dan
visual). Secara teori unsur-unsur audio visual dalam film
dikategorikan ke dalam unsur naratif dan unsur
sinematik.31
Dua unsur tersebut saling berinteraksi satu
sama lain untuk membuat sebuah film.
Unsur naratif adalah bahan (materi) yang akan diolah,
berhubungan dengan aspek cerita dan tema film, terdiri
dari unsur-unsur seperti: tokoh, masalah, konflik, lokasi,
dan waktu. Sementara unsur sinematik atau gaya
sinematik merupakan aspek-aspek teknis pembentuk
film.32
Unsur sinematik terdiri beberapa elemen pokok,
yaitu:
a. Mise-en-scene adalah segala hal yang berada di depan
kamera. Mise-en-scene memiliki elemen pokok yakni
setting, tata cahaya, serta akting pemain.
1) Setting harus mampu meyakinkan penontonnya
jika film tersebut tampak sungguh-sungguh
terjadi pada lokasi dan waktu sesuai konteks
cerita filmnya. Setting adalah seluruh latar
bersama segala propertinya.
31
Bambang Supriadi, http://ranabiru.blogspot.com/2010/02/unsur-unsur-
pembentuk-film.html. Artikel diakses pada 23 April 2019 pukul 12.15 WIB 32
Himawan Pratista, Memahami Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008),
2
35
2) Tata lampu atau lighting yang dipakai dalam
produksi film yaitu natural light atau
pencahayaan alami misalnya sinar matahari dan
cahaya bulan. Artifical light yaitu cahaya buatan
misalnya; lampu kamera.33
3) Akting pemain dalam sebuah film secara umum
dibagi dua, yakni visual dan audio. Secara visual
menyangkut aspek fisik yakni gerak tubuh
(gestur), serta ekspresi wajah. Untuk audio
berhubungan dengan suara pemain.
b. Suara adalah segala hal dalam film yang mampu kita
tangkap melalui indra pendengaran. Suara dalam film
dapat dipahami dari dialog, musik, dan efek suara.
1) Dialog berguna untuk memberikan tekanan pada
adegan atau karakter tertentu.34
Dialog yang
digunakan dalam film Bulan Terbelah di Langit
Amerika ini menggunakan bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris.
2) Musik adalah elemen yang paling berperan
penting dalam memperkuat mood, nuansa, serta
suasana sebuah film. Musik dikelompokkan
menjadi dua macam yakni ilustrasi musik dan
lagu. Semua suara tambahan selain dialog, lagu,
serta musik adalah efek suara.35
33
Teguh Trianton, Film sebagai media belajar, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), 73 34
Teguh Trianton, Film sebagai media belajar, 71 35
Himawan Pratista, Memahami Film, 154
36
c. Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera dan
filmnya serta hubungan kamera dengan objek yang
diambil.
1) Jarak Kamera terhadap Objek.
Jarak yang dimaksud adalah dimensi jarak
kamera terhadap objek dalam frame. Objek
dalam cerita film umumnya adalah manusia
sehingga secara teknis jarak diukur menggunakan
skala manusia.36
a) Extreme long shot (ELS) merupakan jarak
kamera yang paling jauh dari objeknya.
Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak.
Teknik ini umumnya untuk menggambarkan
sebuah objek yang sangat jauh atau
panorama yang luas.
b) Long shot (LS), pada jarak long shot tubuh
fisik manusia telah tampak jelas namun latar
belakang masih dominan.
c) Medium long shot (MLS), pada jarak ini
tubuh manusia terlihat dari bawah lutut
sampai ke atas. Tubuh fisik manusia dan
lingkungan sekitar relatif seimbang.
d) Medium shot (MS), pada jarak ini
memperlihatkan tubuh manusia dari
pinggang ke atas. Gestur serta ekspresi
36
Himawan Pratista, Memahami Film, 105
37
wajah mulai tampak. Sosok manusia mulai
dominan dalam frame.
e) Medium close-up (MCU), pada jarak ini
memperlihatkan tubuh manusia dari dada ke
atas. Sosok tubuh manusia mulai
mendominasi frame dan latar belakang tidak
lagi dominan. Adegan percakapan normal
biasanya menggunakan jarak Medium close-
up.
f) Close-up (CU), umumnya memperlihatkan
wajah, tangan, kaki, atau sebuah objek kecil
lainnya. Teknik ini mampu memperlihatkan
ekspresi wajah dengan jelas serta gestur yang
mendetil. Close-up biasanya digunakan
untuk adegan yang lebih intim. Close-up
juga memperlihatkan sangat mendetil sebuah
benda atau objek.
g) Extreme close-up (ECU), pada jarak terdekat
ini mampu memperlihatkan lebih mendetil
bagian dari wajah, seperti: telinga, mata,
hidung dan lainnya atau bagian dari sebuah
objek.
2) Sudut Kamera terhadap Objek.
Sudut kamera adalah sudut pandang kamera
terhadap objek yang berada dalam frame. Secara
38
umum sudut kamera dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu:37
a) High angle merupakan pengambilan gambar
dari atas objek. Kesan yang ditimbulkan dari
pengambilan gambar seperti ini adalah kesan
lemah, tidak berdaya, kesendirian.
b) Straight-on angle yaitu kamera melihat
objek dalam frame secara lurus. Dalam
sebuah film umumnya sineas lebih sering
menggunakan teknik ini.
c) Low angle menggambarkan seseorang yang
berwibawa atau berpengaruh. Sudut ini
membangun kesan “berkuasa” baik dalam
soal ekonomi, politik, sosial, dan lainnya.
3) Pergerakan Kamera
Dalam produksi film, kamera sangat
dimungkinkan untuk bergerak bebas. Pergerakan
kamera secara teknis bervariasi, di antaranya:38
a) Zoom in/ zoom out (mendekat dan menjauh).
Kamera secara fisik tidak bergerak, hanya
menekan tombol zooming yang ada pada
kamera. Untuk menimbulkan efek tampilan
objek menjauh (mengecil) atau mendekat
(membesar).
37
Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2013), 128 38
Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik, 133
39
b) Tilling (dari bawah ke atas dan dari atas ke
bawah).
Adegan dalam film yang meperlihatkan
objek yang diambil dari bawah kemudian
sedikit demi sedikit bergerak ke atas.
c) Panning
Menunjukkan deretan objek yang sedang
berderet atau berbaris. Jika digeser dari
kanan ke kiri disebut pan left. Sebaliknya,
jika digeser dari kiri ke kanan disebut pan
right.
d. Tim Produksi Film
Dalam proses produksi sebuah film melibatkan
banyak orang yaitu tim kerja yang memproduksi dan
tenaga pendukung. Beberapa tim kerja dalam sebuah
produksi film di antaranya:
1) Produser
Produser merupakan satu atau sejumlah
orang yang menjadi inisiator produksi sebuah
film. Produser film terdiri atas tiga kategori,
yaitu: executive producer adalah orang-orang
yang bertanggung jawab atas praproduksi dan
penggalangan dana produksi. Associate producer
adalah sejumlah orang yang mempunyai hak
mengetahui jalannya produksi maupun
mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar
produksi. Producer adalah orang yang
40
memproduksi sebuah film, bukan yang
membiayai atau menanam investasi dalam
sebuah produksi film. Lini producer bertugas
sebagai seorang supervisor, membantu memberi
masukan dan alternatif atas masalah-masalah
yang dihadapi oleh seluruh departemen.39
2) Sutradara
Kerja sutradara dimulai dari membedah
skenario ke dalam konsep pengambilan gambar.
Selanjutnya sutradara bekerja sebagai pemimpin
pengambil gambar, menentukan apa saja yang
akan dilihat oleh penonton, mengatur laku di
depan kamera, mengarahkan akting dan dialog,
menentukan posisi dan gerak kamera, suara,
pencahayaan, dan turut melakukan editing.40
3) Fotografi
Penata fotografi sering disalah artikan
sebagai operator kamera atau kameramen, hal ini
sebenarnya berbeda. Operator kamera adalah
orang yang mengoperasikan kamera, sedangkan
penata fotografi yang mengkoordinasikan seluruh
anggota departemennya untuk menghasilkan
gambar yang diinginkan. Penata fotografi
39
Heru Effendy, Mari Membuat Film, (Jakarta: Erlangga, 2009), 40 40
Heru Effendy, Mari Membuat Film, 42
41
merancang apa yang harus dilakukan para
operator kamera.41
4) Desainer Produksi atau Penata Artistik
Penata artistik (art director) adalah
seseorang yang bertugas untuk menampilkan cita
rasa artistik pada sebuah film yang diproduksi.
Sebelum suatu cerita divisualisasikan ke dalam
film, penata artistik terlebih dahulu mendapat
penjelasan dari sutradara untuk membuat
gambaran kasar adegan demi adegan di dalam
sketsa, baik secara hitam putih maupun berwarna.
Tugas seorang penata artistik diantaranya
menediakan sejumlah sarana seperti lingkungan
kejadian, tata rias, tata pakaian, perlengkapan-
perlengkapan yang akan digunakan para pelaku
(pemeran) film dan lainnya.42
5) Penata Suara
Penata suara adalah seseorang atau pihak
yang bertanggung jawab dalam menentukan baik
atau tidaknya hasil suara yang terekam dalam
sebuah film. Penata musik adalah seseorang yang
bertugas atau bertanggung jawab sepenuhnya
terhadap pengisian suara musik tersebut. Seorang
penata musik dituntut tidak hanya sekedar
menguasai musik, tetapi juga harus memiliki 41
Heru Effendy, Mari Membuat Film, 46 42
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2014), 94
42
kemampuan atau kepekaan dalam mencerna
cerita atau pesan yang disampaikan oleh film.43
6) Editor
Baik atau tidaknya sebuah film yang
diproduksi akhirnya akan ditentukan pula oleh
seorang editor yang bertugas mengedit gambar
demi gambar dalam film tersebut. Jadi, editor
adalah seseorang yang bertugas atau
bertanggungjawab dalam proses pengeditan
gambar.44
4. Jenis-Jenis Film
Ada empat jenis film. Keempat jenis film tersebut adalah:
a. Film Cerita
Film yang mengandung suatu cerita, yaitu yang
lazim dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop
dengan bintang film tenar dan film ini didistribusikan
sebagai barang dagangan. Banyak sekali unsur yang
terkandung dalam film cerita ini seperti humor,
tegang, gembira, sedih, marah, kejahatan dan lain-
lain.45
Cerita yang diangkat menjadi topik film bisa
berupa cerita fiktif atau berdasarkan kisah nyata yang
dimodifikasi sehingga ada unsur menarik, baik dari
jalan ceritanya maupun dari segi gambar yang artistik. 43
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 95 44
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 95 45
Nia Kurniati, Komunikasi Massa, (Bandung: PT Citra Aditya, 2000), 211
43
Sejarah dapat diangkat menjadi film cerita yang
mengandung informasi akurat, sekaligus contoh
teladan perjuangan para pahlawan atau untuk
memotivasi penonton. Cerita sejarah yang pernah
diangkat menjadi film adalah G30S PKI, Janur
Kuning, Serangan Umum 1 Maret, dan lainlain.
Sekalipun film cerita itu fiktif, dapat saja bersifat
mendidik karena mengandung ilmu pengetahuan dan
teknologi tinggi.46
b. Film Berita
Film mengenai fakta atau peristiwa yang
benarbenar terjadi. Oleh karena sifatnya berita maka
film yang disajikan kepada publik harus mengandung
nilai berita (news value). Film berita juga harus
penting dan menarik. Film berita juga bisa dilakukan
dua cara, yaitu direkam dengan suara pemerannya
atau film beritanya bisu dengan pembaca berita yang
membacakan narasi.47
Bagi peristiwa-peristiwa tertentu, seperti perang,
kerusuhan, pemberontakan dan sejenisnya, biasanya
merupakan film berita yang dihasilkan kurang baik.
Dalam hal ini yang terpenting adalah peristiwanya
terekam secara utuh.
46
Siti Karlinah, dkk, Komunikasi Massa, (Banten: Universitas Terbuka, 2014),
34 47
Elvinaro Ardianto, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2012), 148
44
c. Film Dokumenter
Didefinisikan oleh Robert Flatherty sebagai
karya ciptaan mengenai kenyataan (creative treatment
of actuality).48
Film dokumenter adalah
perkembangan dari konsep film non fiksi. Dalam
dokumenter, selain mengandung fakta, film
dokumenter mengandung subyektivitas pembuatnya.
Misalnya, seorang sutradara mau membuat film
dokumenter mengenai para pembatik di kota
Pekalongan maka ia akan membuat naskah yang
ceritanya bersumber pada kegiatan para pembatik
sehari-hari dan sedikit merekayasanya agar sebagai
film dapat menghasilkan kualitas cerita dan gambar
yang baik. Banyak kebiasaan masyarakat Indonesia
yang dapat diangkat menjadi film dokumenter,
diantaranya upacara kematian orang Toraja, upacara
ngaben di Bali. Biografi seseorang yang memiliki
karya pun dapat dijadikan sumber bagi film
dokumenter.
d. Film Kartun
Film ini dibuat untuk konsumsi anak-anak.
Sebuah film kartun tidak akan terlihat bagus jika
cerita yang disuguhkan dalam film tersebut juga tidak
bagus.49
Dapat dipastikan, kita semua mengenal tokoh
48
Fajar Nugroho, Cara Pinter Bikin Film Dokumenter, (Yogyakarta: Galng
Press, 2007), 34 49
M. Suyanto, Merancang Film Kartun Kelas Dunia, (Yogyakarta: CV Andi
Offset, 2006), 15
45
Donal Bebek (Donald Duck), putri Salju (Snow
White), Miki Tikus (Mickey Mouse) yang diciptakan
oleh seniman Amerika Serikat Walt Disney. Film
kartun lainnya yang cukup digemari anak-anak adalah
Spongebob Squarepants, Dora the Explorer, dan lain-
lain.
Umumnya sepanjang film kartun itu diputar kita
akan tertawa karena kelucuan-kelucuan dari para
tokoh pemainnya. Namun, ada juga film kartun yang
membuat iba penontonnya karena penderitaan
tokohnya. Sekalipun tujuan utamanya untuk
menghibur, dapat pula film kartun mengandung unsur
pendidikan, minimal akan terekam bahwa kalau ada
tokoh jahat dan tokoh baik maka pada akhirnya tokoh
baiklah yang selalu menang.
Film Ayat-Ayat Cinta 2 termasuk dalam film
cerita (story film) film ini termasuk dalam film drama
religi yang menceritakan seorang muslim yang
tinggal di negara mayoritas non muslim yang
mencoba untuk menyampaikan sedikit kebenaran
ajaran Islam pada negara-negara barat lewat perilaku-
perilaku mulia untuk mengubah image Islam yang
buruk dan dianggap teroris. Peneliti ingin melihat
makna pesan dakwah dalam film Ayat-Ayat Cinta 2.
46
5. Film sebagai Media Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses penciptaan makna
bersama antara media massa dan khalayaknya.50
Ciri
utama media massa adalah bahwa media massa dirancang
untuk menjangkau banyak orang.51
Komunikasi massa
menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada
komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak
dengan menggunakan media.52
Media yang dimaksud
diantaranya adalah surat kabar, televisi, radio, iklan, dan
film. Media yang telah disebutkan sebelumnya
mempunyai kesamaan yaitu sama-sama dapat menjangkau
khalayak yang luas dengan waktu yang hampir
bersamaan.
Sifat film yang audiovisual gerak mampu memiliki
daya resistensi lebih kuat dibandingkan bentuk-bentuk
informasi lainnya. Dengan format tayangan dan bentuk
saluran penyajiannya, film mampu membangun opini
publik pola pikir masyarakat dapat diubah atau bahkan
sengaja diciptakan melalui media ini.53
Film bermula pada akhir abad ke-19 sebagai
teknologi baru, tetapi konten dan fungsi yang ditawarkan
masih sangat jarang. Film kemudian berubah menjadi alat
presentasi dan distribusi dari tradisi hiburan yang lebih
50
Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa, 7 51
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Edisi 6 Buku 1, (Jakarta: Salemba
Humanika, 2011), 61 52
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 80 53
Estu Miyarso, Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran
Sinematografi, Thesis, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2009), 2
47
tua, menawarkan, cerita, panggung, musik, drama, humor,
dan trik teknis bagi konsumsi populer.54
Film mampu
menjangkau populasi dalam jumlah besar dengan cepat,
bahkan di wilayah pedesaan. Sebagai media massa, film
berperan sebagai sarana komunikasi yang digunakan
untuk penyebaran hiburan, menyajikan cerita, peristiwa,
musik, drama, dan sajian teknis lainnya.
6. Film Sebagai Media Dakwah
Film dapat digunakan sebagai media komunikasi
dakwah ketika film dimanfaatkan untuk menyampaikan
pesan-pesan dakwah. Menurut Ma‟arif film sebagai media
komunikasi dakwah perlu memiliki standar untuk bisa
disebut sebagai film bertemakan religi yaitu: (1) isi
ceritanya membawa kepada penyucian Asma Allah dan
pengagungan-Nya sebagai Rabb Yang Maha Penyayang;
(2) berusaha meningkatkan citra Islam, atau meluruskan
pemahaman orang yang keliru akan Islam; (3) gaya
tampilan busana sopan yang disesuaikan dengan tema film
bernafaskan Islam; (4) menggunakan berbagai temuan
teknologi, tetapi tidak mengumbar mitos, takhayul,
seksual, dan kekerasan; (5) unsur musikalitas pengiring
film turut mendukung terbinanya kepribadian
penontonnya; (6) mensosialisasikan makna-makna
kehidupan yang baik, adil, dan bijak kepada sesama
54
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Edisi 6 Buku 1, 35
48
manusia, serta peduli akan alam; (7) dapat menghindarkan
hal-hal yang sahun atau lahun (lupa diri).55
Pesan-pesan keagamaan yang dikemas dalam bentuk
film dan dihantarkan melalui layar lebar menarik khalayak
untuk mengikutinya. Melalui film, ajaran agama
disampaikan secara lebih menarik, tidak membosankan,
tidak bersifat retorika dan tidak menggurui. Usaha
penyampaian pesan-pesan keagamaan (Islam) lewat media
tersebut menitikberatkan pada usaha yang bersifat
penerangan dan motivasi. Pengaruh film sangatlah besar
terhadap jiwa manusia. Penonton tidak hanya terpengaruh
ketika menyaksikan film tersebut, tetapi diyakini juga
setelah menyaksikannya.
C. Pluralisme
1. Pengertian Pluralisme Agama
Jika ditinjau secara bahasa, kata pluralis berasal dari
bahasa Inggris plural yang berarti jamak, dalam arti
keanekaragaman dalam masyarakat, atau banyak hal lain
di luar kelompok sendiri yang harus diakui. Pluralisme
sebagai suatu sistem nilai yang memandang secara positif-
optimis terhadap kemajemukan, dengan menerimanya
sebagai kenyataan. Maka dari itu, kaum pluralis yakin
bahwa agama-agama adalah bentuk jalan menuju Tuhan.
55
Bambang S. Maarif, Komunikasi Dakwah “Paradigma untuk Aksi”,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), 166
49
Menurut Budhy Munawar Rahman, jalan menuju
Tuhan itu adalah satu, tetapi jalurnya banyak, atau jalur
menuju keselamatan adalah memang banyak dan Tuhan
memanivestasikan dalam bentuk yang beraneka ragam
dan bukan hanya pada satu jalan. Pluralisme, tidak dapat
dipahami hanya dengan mengatakan bahwa masyarakat
kita majemuk, beraneka ragam tetapi pluralisme harus
disikapi dengan teologia religionum (teologi agama-
agama) dengan tujuan memasuki dialog antar agama.56
Menurut Kautsar Azhari Noer secara istilah,
pluralisme bukan hanya sekedar keadaan atau fakta yang
bersifat plural, jamak atau banyak. Akan tetapi lebih dari
itu, pluralisme secara substansial termanifestasi dalam
sikap untuk saling mengakui sekaligus menghormati,
menghargai, memelihara dan bahkan mengembangkan
atau memperkaya keadaan yang bersifat plural, jamak atau
banyak.57
Jika dikaitkan dengan konteks relasi masyarakat
yang kompleks, pluralisme merupakan kunci penting
untuk memahami realitas kehidupan. Di sisi lain, realitas
kehidupan merupakan hasil konstruksi, karena itu tidak
mungkin ada realitas yang tunggal, tetapi plural. Sebab,
56
Budhy Munawar Rahman, Islam Pluralis Wacana Kesetaraan Kaum
Beriman, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), 37-39 57
Kautsar Azhari Noer, “Menyemarakkan Dialog Agama (Perspektif Kaum
Sufi)” dalam Edy A Effendy (ed), Dekonstruksi Islam Madzhap Ciputat,
(Bandung: Zaman Wacan Mulia, 1999), 872
50
setiap individu dan komunitas sosial memiliki konstruksi
sosial sendiri-sendiri.58
Secara rinci, pluralisme merupakan keberadaan atau
toleransi keragaman etnik, kelompok-kelompok kultural
atau keragaman sikap dan kepercayaan dalam suatu
masyarakat. untuk merealisasikan dan mendukung konsep
tersebut, diperlukan adanya toleransi. Sebab toleransi
tanpa adanya sikap pluralistik tidak akan menjamin
tercapainya kerukunan antar umat beragama yang abadi
begitupun sebaliknya.59
Toleransi sebagai kemampuan
untuk menghormati sifat dasar, keyakinan dan perilaku
yang dimiliki oleh orang lain, dalam Islam disebut
tasamuh.60
Esensi pluralisme sebagaimana diungkapkan oleh
Emamnuel Levinas yang dikutip oleh Haryatmoko
berikut:
“Hubungan tidak menetralisasi yang lain, tetapi
memeliharanya. Yang lain sebagai yang berbeda
bukan merupakan objek yang harus menjadi bagian
kamu atau menjadi seperti kami, tetapi yang lain
menarik diri di dalam misterinya.”61
58
Ngainun Naim dan Achmad Sauqi, Pendidikan Multikultural, Konsep dan
Aplikasi, (Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2008), 76 59
Alwi Shihab, Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama,
(Bandung: Mizan, 1998), 41 60
Alwi Shihab, Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama, 41 61
Haryatmoko, “Pandangan Hubungan Antar Agama: Pluralisme De Jure dan
Kritik Ideologi, dalam M Amin Abdullah,dkk, Ontologi Studi Islam Teori
dan Metodologi, (Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press, 2000), 36
51
Deskripsi pluralisme di atas, secara tersirat
menjelaskan bagaimana esensi pluralisme. Realitas
kehidupan yang semakin kompleks seperti sekarang ini
memunculkan berbagai persoalan rumit. Hal ini menuntut
agar semua persoalan yang ada dipecahkan bersama,
termasuk oleh agama-agama dan semua penganut
agama.62
Pada titik inilah pemahaman pluralisme agama
memiliki kontribusi yang konkret dalam menumbuhkan
toleransi dan saling memahami antar umat beragama,
sehingga terwujud kehidupan yang damai tanpa konflik
dan kekerasan.
Pandangan mengenai pluralisme agama sebagaimana
diuraikan di atas, menurut Budhy Munawar Rahman akan
terwujud jika dimulai dengan asumsi dasar bahwa suatu
agama secara asli bukan hanya berbeda, tetapi juga
bernilai. Asumsi ini akan menggiring pada pemahaman
bahwa setiap orang beragama akan dapat berinteraksi
dengan agama lain dan dapat menggali nilai-nilai
keagamaan secara bersama-sama tanpa menimbulkan
prasangka atau kecurigaan di antara umat beragama.63
Hal senada juga diungkapkan oleh Abdul Aziz
Sachedina, bahwa jika direnungkan secara mendalam,
pluralisme agama sebenarnya merupakan sumber
62
Th. Sumartana, “Kemanusiaan, Titik Temu Agama-Agama”, dalam Martin
L Sinaga (ed), Agama-Agama Memasuki Millineum Ketiga, (Jakarta:
Garsindo, 2000), 35 63
Budhy Munawar Rahman, Islam Pluralis Wacana Kesetaraan Kaum
Beriman, 47
52
fundamental yang dapat digunakan umat manusia untuk
mewujudkan perdamaian dan keadilan dalam masyarakat
kontemporer. Perdamaian adalah keimanan yang
diterjemahkan ke dalam tindakan nyata. Maka dari itu,
sekedar percaya saja pada keadilan tidaklah cukup untuk
mewujudkan perdamaian. Perdamaian sejatinya adalah
hasil dari keadilan yang dipelihara pada setiap tahap
hubungan antar manusia. 64
Terkait dengan paradigma
berdasar kedamaian tersebut maka menghadapi pemeluk
agama berbeda, yang harus dikedepankan adalah nilai-
nilai universal, seperti keadilan, kemanusiaan, kesetaraan,
perbuatan baik pada sesama, kejujuran, saling kasih,
keadilan dan lainnya.65
Berpijak pada pemahaman mengenai pluralisme
agama sebagaimana diuraikan di atas, maka dapat
dikatakan bahwa pluralisme agama sejatinya menjadi
tantangan modernitas yang paling nyata. Maka dengan
tumbuhnya sikap saling memahami, saling mengerti dan
menghormati terhadap perbedaan-perbedaan yang ada
diharapkan dapat menjadi pijakan untuk mewujudkan
kerukunan dan kedamaian hidup antar umat beragama. Di
sisi lain, masing-masing penganut agama juga memiliki
komitmen yang kokoh terhadap agamanya masing-
masing. Sikap pluralisme seperti inilah yang seharusnya
64
Abdul Aziz Sachedina, Beda Tapi Setara, Pandangan Islam Tentang Non-
Islam, Terj. Satrio Wibowo, (Jakarta: Serambi, 2004), 30 65
M. Ainul Yaqin, Pendidikan Multikultural, (Yogyakarta: Pilar, 2006), xiv
53
ditumbuhkembangkan kepada semua elemen masyarakat
melalui pendidikan ataupun media.
Dalam sebuah makalahnya, Mukti Ali menyatakan,
agar diperoleh titik temu berbagai perbedaan yang selalu
akan muncul dalam menghadapi kenyataan pluralitas
agama, dialog antar umat beragama harus dilakukan.
Berdasarkan hal ini Mukti Ali memberikan pernyataan
yang cukup mengesankan. Menurutnya:
”Andaikata di dunia ini hanya ada satu agama, Islam
saja, Kristen saja, Hindu saja, Budha saja, Yahudi
saja, maka anjuran untuk dialog antar umat beragama
tidak dperlukan. Tetapi kenyataanya tidak demikian.
Di dunia ini banyak agama. Selain daripada agama-
agama besar tersebut di atas, maka banyak juga
agama-agama rakyat, agama-agama suku dengan
segala sempalan, sekte dan bidatnya”.66
Mengingat pluralisme agama merupakan kehendak
Tuhan maka menjadi agenda yang urgen untuk
dikedepankan wacana-wacana konvergensi agama-agama.
Yakni, suatu usaha bersama untuk mencari titik temu
agama-agama. Dalam doktrin Islam usaha ini memperoleh
legitimasi teologis lewat kitab suci Al-Qur‟an. Tersurat
secara tegas dan jelas bahwa termaktub dalam Al-Qur‟an
66
A. Mukti Ali,”Menatap Hari Depan dengan Hidup Rukun Antar Umat
Beragama”, makalah yang disampaikan pada peringatan 100 tahun Parlemen
Agama-Agama Sedunia serta Kongres Nsional I Agama-Agama di
Indonesia, 11-12 Oktober 1993 di Yogyakarta. Lihat pula Singgih Basuki,
Pemikiran Keagamaan A. Mukti Ali, 245
54
titik temu agama-agama yang diistilahkan dengan
kalimatun sawa’ (titik temu agama-agama).67
Menurut Mukti Ali, agama ialah kepercayaan akan
adanya Tuhan Yang Maha Esa dan hukum yang
diwayuhkan kepada utusan-utusanNya untuk kebahagiaan
hidup manusia di dunia dan akhirat. Menurutnya, ciri-
ciriagama ialah: 1) Mempercayai adanya Tuhan Yang
Maha Esa, 2) Mempunyai kitab suci dari Tuhan Yang
Maha Esa, 3) Mempercayai rasul dan utusan dari Tuhan
Yang Maha Esa, 4) Mempunyai hukum sendiri bagi
kehidupan penganutnya berupa perintah dan petunjuk.68
Menurut Mukti Ali pula, memahami agama itu harus
secara konseptual atau suatu keharusan. Artinya, agama
hanya akan dapat berfungsi apabila ia benar-benar
konseptual. Apabila tidak, maka agama hanya akan
merupakan ajaran yang kosong saja.
2. Konsep Pluralisme Agama Agree in Disagreement
Dalam usaha menciptakan kondisi kerukunan hidup
beragama, Mukti Ali mengusulkan prinsip “setuju dalam
ketidaksetujuan” (agree in disagreement) atau sepakat
dalam perbedaan untuk membangun dan memperkuat
dialog, toleransi dan harmoni antara orang-orang dari
budaya, tradisi dan agama yang berbeda. “Setuju dalam
ketidaksetujuaan” ini merupakan pendekatan yang 67
Sukidi, Teologi Inklunsif Cak Nur, (Jakarta: Kompas, 2001), 5 68
Mudjahid Abdul Manaf, Ilmu Perbandingan Agama, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1994), 4
55
memungkinkan masing-masing komunitas agama bebas
untuk percaya dan mempraktekkan agama sendiri. Pada
saat yang sama, penganut agama tidak mengganggu
urusan internal agama-agama lain. Setiap umat beragama
harus saling menghormati dan dengan demikian
mentolerir yang lain sehingga toleransi dan harmoni
antara orang-orang dari budaya dan agama yang berbeda
dapat diperkuat dan dipertahankan.69
Metode agree in disagreement ini mengajarkan
bahwa setiap orang percaya bahwa agama yang dianutnya
adalah yang paling baik dan benar. Persamaan antara
agama-agama itu harus diketengahkan sementara
perbedaan harus diakui, dihargai dan dihormati. Konsep
ini sama dengan konsep hubungan pluralis dari Bishop.
Para pendukung konsep ini adalah mereka yang tidak
membayangkan akan lahirnya sebuah agama yang lebih
universal, tetapi berharap agar agama-agama besar dapat
mempertahankan jati diri masing-masing walaupun
mereka saling berharap bahwa hubungan antar mereka
akan membuahkan persaudaraan dan saling bermurah
hati.70
Mukti Ali secara sosial tidak mempersoalkan adanya
pluralisme dalam pengakuan-pengakuan sosial, tetapi ia
69
Faisal Ismail, Paving the Way for Interreligious Dialogue, Tolerance, and
Harmony: Following Mukti Ali’s Path, Jurnal Al-Jami‟ah Vol. 50 No. 1,
2012, 173 70
Ali Munhanif, “Prof. Dr. H. A. Mukti Ali: Modernisasi Politik-Keagamaan
Orde Baru”, 192
56
sangat tegas dalam hal-hal teologis. Ia menegaskan bahwa
keyakinan terhadap hal-hal teologis tidak bisa dipakai
hukum kompromitis.71
Pada intinya, Mukti Ali sendiri setuju dengan jalan
“agree in disagreement”. Ia mengakui jalan inilah yang
penting ditempuh untuk menimbulkan kerukunan hidup
beragama. Orang yang beragama harus percaya bahwa
agama yang ia peluk itulah agama yang paling baik dan
paling benar, dan orang lain juga dipersilahkan, bahkan
dihargai, untuk percaya dan yakin bahwa agama yang
dipeluknya adalah agama yang paling baik dan paling
benar. Diyakini bahwa antara satu agama dengan agama
lainnya, selain terdapat perbedaan, juga tedapat
persamaan. Di dalam perbedaan tidak harus ada
permusuhan, karena perbedaan selalu ada di dunia ini, dan
perbedaan tidak harus menimbulkan pertentangan.72
D. Semiotika
1. Pengertian Semiotika
Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari
bahasa Yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu
sendiri didefinisikan sebagai suatu – yang atas dasar
konvensi sosial yang terbangun sebelumnya – dapat
71
Mukti Ali, “Dialog Between Muslims and Christians in Indonesia and its
Problems”, dalam Al-Jami‟ah, No. 4 Th. XI Juli 1970, 55 72
A. Mukti Ali, “Ilmu Perbandingan Agama, Dialog, Dakwah dan Misi”,
dalam Burhanuddin Daja dan Herman Leonard Beck (red.), Ilmu
Perbandingan Agama di Indonesia dan Belanda, (Jakarta: INIS, 1992), 230
57
dianggap mewakili yang lain. tanda pada awalnya
dimakanai sebagai suatu hal yang menunjuk pada adanya
hal lain. Contohnya asap menandakan adanya api, sirene
mobil pemadam kebakaran yang keras berbunyi
menandakan adanya kebakaran di sudut kota.
Secara terminologis, semiotika dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-
objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai
tanda.73
Analisis semiotika merupakan suatu pemaknaan
lebih lanjut terhadap proses pencarian makna “berita
dibalik berita”.
Sejak pertengahan abad ke-20, semiotika telah
tumbuh menjadi bidang kajian yang sungguh besar,
melampaui diantaranya, kajian bahasa tubuh, bentuk-
bentuk seni, wacana retoris, komunikasi visual, media,
mitos, naratif, bahasa, artefak, isyarat, kontak mata,
pakaian, iklan, makanan, upacara – pendeknya, semua
yang digunakan, diciptakan, atau diadopsi oleh manusia
untuk memproduksi makna.74
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda (sign),
berfungsinya tanda dan produksi makna. Tanda adalah
sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain.
Dalam pandangan Zoest, segala sesuatu yang dapat
diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena
73
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis
Bagi Penelitian dan Skripsi, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), 7 74
Marcel Danesi, Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai
Semiotika dan Teori Komunikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), 6
58
itu, tanda tidaklah terbatas pada benda. Adanya peristiwa,
tidak adanya peristiwa, struktur yang ditemukan dalam
sesuatu, suatu kebiasaan, semua itu dapat disebut tanda.
Sebuah bendera kecil, sebuah isyarat tangan, sebuah kata,
suatu keheningan, suatu kebiasaan makan, sebuah gejala
mode, suatu gerak syaraf, peristiwa memerahnya wajah,
suatu kesukaan tertentu, letak bintang tertentu, suatu
sikap, setangkai bunga, rabun uban, sikap diam membisu,
gagap, bicara cepat, berjalan sempoyongan, menatap, api,
putih, bentuk, bersudut tajam, kecepatan, kesabaran,
kegilaan, kekhawatiran, kelengahan, semua itu dianggap
sebagai tanda.75
Menurut Saussure, tanda adalah kesatuan dari dua
bidang yang tidak dapat dipisahkan, seperti halnya
selembar kertas. Dimana ada tanda, disana ada sistem.
Artinya, sebuah tanda (berwujud kata atau gambar)
mempunyai dua aspek yang ditangkap oleh indra kita
yang disebut signifier, bidang penanda atau bentuk. Aspek
lainnya disebut signified, bidang petanda atau konsep atau
makna. Aspek kedua terkandung di dalam aspek pertama.
Jadi petanda merupakan konsep atau apa yang
dipresentasikan oleh aspek pertama.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa penanda terletak
pada tingkatan ungkapan (level of expression) dan
mempunyai wujud atau merupakan bagian fisik seperti
75
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta: Jalasutra,
2013), 12
59
bunyi, huruf, kata, gambar, warna, objek dan sebagainya.
petanda terletak pada level of content (tingkatan isi atau
gagasan) dari apa yang diungkapkan melalui tingkatan
ungkapan. Hubungan antara kedua unsur ini melahirkan
makna. Tanda akan selalu mengacu pada (mewakili)
sesuatu hal (benda) yang lain. ini disebut referent. Lampu
merah mengacu pada jalan berhenti. Wajah cerah
mengacu pada kebahagiaan. Air mata mengacu pada
kesedihan. Apabila hubungan antara tanda dan yang diacu
terjadi, maka dalam benak orang yang melihat atau
mendengar akan timbul pengertian.76
Charles Morris memudahkan kita memahami ruang
lingkup kajian semiotika yang menaruh perhatian atas
ilmu tentang tanda-tanda. Menurut dia, kajian semiotika
pada dasarnya dapat dibedakan kedalam tiga cabang
penyelidikan (branches of inquiry) yakni sintaktik,
semantik, dan pragmatik.77
a. Sintaktik (syntactics) atau sintaksis (syntax) adalah
suatu cabang penyelidikan semiotika yang mengkaji
“hubungan formal diantara satu tanda dengan tanda-
tanda yang lain”. Dengan begitu hubungan-hubungan
formal ini merupakan kaidah-kaidah yang
mengendalikan tuturan dan intepretasi, pengertian
sintaktik kurang lebih adalah semacam “gramatika”.
76
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, 12-13 77
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis
Bagi Penelitian dan Skripsi, 5
60
b. Semantik (semantics) adalah suatu cabang
penyelidikan semiotika yang mempelajari “hubungan
diantara tanda-tanda dengan designate adalah tanda-
tanda sebelum digunakan didalam tuturan tertentu”.
c. Pragmatik (pragmatics) adalah suatu cabang
penelitian semiotika yang mempelajari “hubungan
diantara tanda-tanda dengan interpreter-interpreter
atau para pemakainya” – pemakaian tanda-tanda.
Pragmatik secara khusus berurusan dengan aspek-
aspek komunikasi, khususnya fungsi-fungsi
situasional yang melatari tuturan.
2. Konsep Semiotika Roland Barthes
Roland Barthes lahir di Cherbourg, Perancis pada 12
November 1915 dan meninggal di Paris pada 26 Maret
1980. Barthes adalah kritikus sastra dan sosial perancis
yang karya-karyanya tentang semiotika, studi formal
tentang simbol dan tanda yang dirintis oleh Ferdinand de
Saussure, telah membantu perkembangan strukturalisme
sebagai salah satu gerakan intelektual yang penting pada
abad ke-20. Barthes menempuh pendidikan di universitas
Paris. Setelah bekerja selama tujuh tahun (1952-1959) di
Center National de la Ecole Pratique des Hautes Etudes di
Paris. Disini, dia menawarkan sebuah seminar bertajuk
“Sosiologi tanda, simbol, dan representasi”. Pada 1976 dia
61
terpilih menjadi orang pertama yang memegang pimpinan
“semiologi sastra” di College de France.78
Pemikiran Barthes tentang semiotika dipengaruhi
oleh Saussure. Kalau Saussure mengintrodusir istilah
signifier dan signified berkenaan dengan lambang-
lambang atau teks dalam suatu paket pesan maka Barthes
menggunakan istilah denotasi dan konotasi untuk
menunjuk tingkatan-tingkatan makna. Bila Saussure
hanya menekankan pada penandaan dalam tataran
denotatif, maka Roland Barthes menyempurnakan
semiologi pada tingkat konotatif. Barthes juga melihat
aspek lain dari penandaan, yaitu “mitos” yang menandai
suatu masyarakat.
Gambar peta tanda Roland Barthes79
Gambar 2.1
Dari peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda
denotatif (3) terdiri atas penanda (1) dan pertanda (2).
Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah
78
Roland Barthes, Membedah Mitos-Mitos Budaya MassaI, (Yogyakarta:
Jalasutra, 2007), IViii 79
Indiawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi – Aplikasi Praktis
Bagi Penelitian dan Skripsi, 22
62
juga penanda konotatif (I). Dengan kata lain, hal tersebut
merupakan unsur material: tanda “singa”, berkonotasi
seperti harga diri, kegarangan, dan keberanian.80
a. Makna Denotasi
Makna denotasi adalah makna tingkat pertama
yang bersifat objektif yang dapat diberikan terhadap
lambang-lambang, yakni mengaitkan secara langsung
antara lambang dengan realitas atau gejala yang
ditunjuk.81
Denotasi dalam pandangan Barthes merupakan
tataran pertama yang maknanya bersifat eksplisit,
langsung, dan pasti. Denotasi merupakan makna yang
sebenar-benarnya, yang disepakati bersama secara
sosial, yang rujukannya pada realitas.82
Denotasi merupakan sistem imaji yang memiliki
„aliran‟ sintagmatis. Artinya pada lapisan denotasi
bersifat sintagma yang selalu identik dengan ujaran
dan „wacana‟ ikonik yang menaturalisasikan simbol-
simbol.83
b. Makna Konotasi
Makna konotasi adalah makna-makna yang dapat
diberikan pada lambang-lambang dengan mengacu
80
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2009), 69 81
Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LkiS, 2007), 163 82
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 28 83
Roland Barthes, imaji/ Musik/ Teks, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), 40
63
pada nilai-nilai budaya yang karenanya berada pada
tingkat kedua.84
Tanda konotatif merupakan tanda yang
penandanya mempunyai keterbukaan makna atau
makna yang implisit, tidak langsung, dan tidak pasti,
artinya terbuka kemungkinan terhadap penafsiran-
penafsiran baru. Dalam kerangka Barthes, konotasi
identik dengan operasi ideologi yang disebutnya
sebagai „mitos‟ dan berfungsi untuk mengungkapkan
dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai dominan
yang berlaku dalam suatu periode tertentu.85
c. Makna Mitos
Yang menarik dengan semiotika Roland Barthes
adalah digunakan istilah mitos (myth), yakni rujukan
bersifat kultural (bersumber dari budaya yang ada)
yang digunakan untuk menjelaskan gejala atau
realitas yang ditunjuk dengan lambang-lambang yang
ada dengan mengacu sejarah (di samping budaya).86
Mitos dalam pandangan Barthes berbeda dengan
konsep mitos dalam arti umum. Barthes
mengemukakan mitos adalah bahasa, maka mitos
adalah sebuah sistem komunikasi dan mitos adalah
sebuah pesan. Dalam uraiannya, ia mengemukakan
bahwa mitos dalam pengertian khusus ini merupakan
perkembangan dari konotasi. Konotasi yang sudah 84
Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, 163 85
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 28 86
Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, 164
64
terbentuk lama di masyarakat itulah mitos. Barthes
juga mengatakan bahwa mitos merupakan sistem
semiologis, yakni sitem tanda-tanda yang dimaknai
manusia. Mitos dapat dikatakan sebagai produk kelas
sosial yang sudah memiliki suatu dominasi.87
Rumusan tentang signifikasi dan mitos dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Signifikasi Dua Tahap 88
Gambar 2.2
Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa
signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara
penanda dan pertanda yang disebut denotasi yaitu
makna sebenarnya dari tanda. Sedangkan signifikasi
tahap kedua digunakan istilah konotasi, yaitu makna
yang subjektif atau paling tidak, intersubjektif, yang
berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos.
Mitos merupakan lapisan pertanda dan makna yang
paling dalam.89
87
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 28-29 88
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 30 89
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 30
65
Dari skema yang diberikan Barthes, peneliti
memilih teori Roland Barthes untuk penelitian film
Ayat-Ayat Cinta 2 karena teori Roland Barthes lebih
tepat bagi peneliti. Kita melihat bahwa sistem tanda
tingkat pertama dijadikan signifier baru bagi sistem
tanda tingkat kedua. Dengan kata lain, tanda denotatif
sebagai tanda tingkat pertama yang terdiri atas
penanda dan petanda, pada saat bersamaan tanda
denotatif juga menjadi penanda bagi tanda denotatif.
66
BAB III
GAMBARAN UMUM FILM AYAT-AYAT CINTA 2
A. Sekilas Tentang Film Ayat-Ayat Cinta 2
Film Ayat-Ayat Cinta 2 merupakan film bergenre drama
religi yang dirilis pada tanggal 21 Desember 2017, yang
disutradarai oleh Guntur Soehardjanto dan ceritanya ditulis
oleh Alim Sudio dan Ifan Ismail serta diproduksi oleh MD
Picture. Film ini merupakan cerita lanjutan dari film Ayat-Ayat
Cinta pada 2008 silam yang dibintangi oleh Fedi Nuril, Rianti
Cartwright, Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca, dan Melanie
Putria. Sementara itu, Film lanjutan ini dibintangi oleh Fedi
Nuril, Tatjana Saphira, Chelsea Islan, Dewi Sandra, Nur
Fazura, Pandji Pragiwaksono, dan Arie Untung. Film ini
berlatar belakang di berbagai tempat seperti Gaza, Skotlandia,
London, Budapest, dan Jakarta.
Secara garis besar, film ini menceritakan sosok Fahri yang
tetap melanjutkan hidupnya walaupun tanpa istrinya, Aisha
disisinya. Keberangkatan Aisha yang hanya sekedar ingin
menghibur diri dan memenuhi undangan sahabatnya, Alicia ke
Jordania justru mengantarkannya menjadi sukarelawan untuk
anak-anak di Palestina yang menjadi korban perang di Gaza.
Nasib buruk menimpa Aisha, ia menjadi salah satu korban
penyerangan di Gaza, Palestina dan menghilang tanpa kabar.
Fahri yang sedih karena kehilangan istri tercintanya tetap
melanjutkan hidup dan menjadi seorang asisten dosen di
University of Edinburgh. Banyak mahasiswa yang mengagumi
67
sosok Fahri namun tak jarang ada yang membencinya, bahkan
ketika Fahri melaksanakan shalat di kelas ada seorang
mahasiswa yang menganggap bahwa Fahri hanya ingin pamer
ibadahnya dan menilai bahwah Fahri adalah seorang teroris
berjas yang sedang memamerkan keagamaannya.
Tokoh Fahri dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 dikisahkan
sebagai seorang tokoh yang baik akhlaknya, mempunyai
wawasan ilmu pengetahuan yang luas, dan jiwa wirausaha
yang kuat. Dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 ini dikisahkan
berbagai cobaan dan kebahagiaan yang diperoleh Fahri selama
melakukan riset postdoc disana.
Fahri banyak mendapatkan perlakuan buruk dari
tetangganya hanya karena ia seorang muslim. Keira dan Jason
adalah kakak beradik tetanggan Fahri yang membenci Fahri
dan menganggap Fahri teroris yang telah membunuh ayahnya.
Banyak perlakuan buruk yang mereka lakukan seperti
menghujat Fahri, mencoret coret mobil Fahri, mencuri barang
di toko Fahri, namun hal tersebut tidak membuat Fahri marah
kepada mereka. Fahri justru membiarkan Jason mengambil
makanan di tokonya tanpa bayar dan membiayai sekolah sepak
bola untuk Jason serta membiayai sekolah biola untuk Keira
sampai Keira menjadi seorang pemain Biola yang terkenal.
Fahri adalah sosok tetangga yang baik yang sering
membantu tetangganya tanpa memandang agama, karena ia
menganggap bahwa membantu tetangga adalah ajaran
Rasulullah. Fahri ingin mengamalkan asas keberagaman
Pancasila walaupun iatidak tinggal di Indonesia, karena
68
menurutnya Pancasila itu berada di tiap individu dan dapat
diterapkan dimanapun. Saat Brenda salah satu tetangga Fahri
tengah mabuk dan terlihat diganggu oleh lelaki yang
mengambil uang dari tasnya, Fahri sigap menolongnya bahkan
meminjamkan bantal dan selimut untuk Brenda agar ia tidak
kedinginan ketika ia tertidur di teras rumahnya.
Kembali kebaikan Fahri disalah artikan, nenek Catarina
yang melihat kejadian tersebut mengira Fahri memanfaatkan
keadaan Brenda yang tak sadarkan diri. Namun Fahri tidak
marah dengan nenek Catarina, justru Fahri mengantarkan
nenek Catarina yang beragama Yahudi ke tempat ibadahnya.
Saat sampai tempat ibadah nenek Catarina sempat terjatuh dan
Fahri hendak menolong nenek Catarina, namun jamaah lain
justru mengusir Fahri dan memanggilnya amalek. Lagi-lagi
Fahri tidak marah ataupun saki hati atas perlakuan yang
diterimanya. Selain itu, ketika nenek Catarina diusir dari
rumah oleh anak tirinya, Baruch, fahri kembali menolongnya.
Fahri bahkan rela mengeluarkan banyak uang untuk membeli
kembali rumah nenek Catarina yang telah dijual oleh Baruch
untuk meluanasi utang Baruch.
Baruch, anak tiri nenek Catarina, sangat membenci Fahri
bahkan ketika bertemu di Cafe Baruch menantang Fahri untuk
debat ilmiah oleh salah satu dosen di tempatnya mengajar.
Debat konflik Timur Tengah dan konflik kemanusiaan
berlangsung cukup menegangkan. Ketika Baruch yang bukan
peserta debat mengacaukan debat dan mengatakan bahwa
Fahri seorang anti Yahudi dan menyebutnya seorang teroris,
69
nenek Catarina tak tinggal diam. Nenek Catarina membela
Fahri dan mengatakan bahwa Fahri bukan seorang anti Yahudi
dan tulus menolong nenek Catarna yang justru beragama
yahudi walaupun ia telah berbuat tidak baik terhadap Fahri.
Tak hanya kepada tetangganya, Fahri juga menolong
wanita pengemis yang ia temui di sekitaran masjid yang
tengah dihakimi oleh tiga orang pria. Fahri mengusir tiga pria
tersebut dan memberi wanita itu sejumlah uang. Di hari lain,
fahri kembali bertemu dengan wanita tersebut yang sedang
dikejar oleh petugas. Fahri membawa wanita yang bernama
Sabina itu kerumahnya dan menjadikan Sabina untuk menjadi
asisten rumah tangganya.
Sabina ternyata istri Fahri, Aisha. Aisha tak ingin Fahri
mengetahuinya oleh sebab itu Aisha mengganti namanya
menjadi Sabina. Aisha merasabahwa ia sudah tidak pantas
menjadi istri Fahri dan merasa bukan wanita seutuhnya seperti
dulu. Aisha takut jika ia akan menjadi beban untuk Fahri.
Fahri kembali mendapat cobaan. Fahri difitnah sering
membantu teroris dan dikeluarkan dari University of
Edinburgh. Kepergian Fahri dari tempatnya mengajar
membuat sebagian mahasiswanya sedih, namun Fahri tidak
dapatberbuat apa-apaatas keputusan salah satu yayasan
tervesar di University of Edinburgh tersebut.
Setelah lama menyendiri, Fahri memutuskan untuk
menikahi Hulya, sepupu Aisha. Melihat pernikahan Fahri
dengan Hulya, sabina yang sebenarnya Aisha merasa sedih,
namun ia harus berusaha mengikhlaskan Fahri jika Fahari
70
bahagia bersama Hulya. Setelah menikah, Fahri meminta
Hulya untu belajar berhijab. Kebahagiaan Fhari dan Hulya
semakin lengkap ketika Hulya dinyatakan hamil dan Fahri
mendapat kabar bahwa proposal Fahri di Oxford University
diterima dan Fahri akan mengajar disana.
Kebahagiaan Fahri dan Hulya tak berlangsung lama. Saat
sedang di stasiun pengisian bahan bakar, Bahadur, orang yang
sangat membenci Fahri ketika di Mesir menyerang Aisha.
Fahri yang mendengar Hulya meminta tolong segera berlari
menuju sumber suara. Ketika menolong Aisha dari serangan
Bahadur, Hulya tertusuk pisau dibagian dadanya oleh
Bahadur. Penyerangan Bahadur disebabkan karena ia dendam
terhadap Fahri yang telah menyebabkan Bahadur masuk
penjara. Beruntung polisi datang dan menghentikan
penyerangan yang dilakukan bahadur terhadap Fahri dengan
menembak Bahadur yang hampir membunuh Fahri.
Aisha dan Fahri segera membawa Hulya kerumah sakit.
Penyamaran Aisha terungkap oleh Hulya dan Fahri pun
mengetahuinya ketika Hulya memanggil nama Aisha sebelum
masuk UGD. Fahri yang tak percaya akhirnya memastikan
dengan membuka cadar Aisha. Mengetahui kenyataan
tersebut, Fahri kecewa sebab ia tak mengenali istrinya itu.
Aisha meminta maaf atas keputusannya untuk menyamar.
Aisha menceritakan segala kejadian yang dialaminya selama
di Palestina, ketika Aisha ditahan dan disiksa oleh tentara
Israel, ketika Aisha merusak badannya untuk melindungi harga
71
diri dan kehormatannya. Mengetaui kenyataan yang dialami
istrinya, Fahri sangat sedih dan meminta maaf kepada Aisha.
Parahnya luka yang dialami Hulya membuat kondisi
Hukya kritis. Dalam kondisi kritis, Hulya meminta Aisha
untuk memenuhi janjinya. Hulya meminta Aisha untuk operasi
wajah dengan merekonstruksi wajahnya dengan wajah Hulya
agar anaknya, Umar, dapat tetap melihat wajah ibunya
walaupun ibunya sudah tiada. Setelah mengucapkan
permintaannya pada Aisha, Hulya meminta Fahri untuk
membimbingnya mengucapkan kalimat tauhid. Suasana sedih
pecah ketika Hulya menghembuskan nafas terakhirnya.
Rekonstruksi wajah Aisha dengan Hulya berhasil dilakukan,
kini Fahri kembali bersatu dengan Aishadan bersama merawat
Umar, anak Fahri dengan Hulya.
Film Ayat-Ayat Cinta 2 mengangkat isu tentang
pandangan negatif tentang Islam di negara barat. Film ini
mengambil latar belakang seorang muslim yang tinggal di
negara mayoritas non muslim yang mencoba untuk
menyampaikan sedikit kebenaran tentang ajaran Islam pada
negara-negara barat lewat perilaku-perilaku mulia untuk
mengubah image Islam yang buruk dan dianggap teroris.
Seperti yang kita ketahui banyak peristawa terorisme yang
terjadi di negara barat yang menjadikan Islam sebagai
tumpuan kesalahan dari kasus terorisme tersebut. Image yang
terbentuk karena tindakan keji itu mempengaruhi cara pandang
orang lain terhadap umat Islam, seakan membentuk stereotip
Islam sebagai teroris. Tindakan teror yang membentuk
72
kesan Islam teroris tadi dilakukan oleh umat yang radikal.
Ciri-ciri dari seorang Muslim radikal adalah tidak bisa
menerima kritik mengenai agama Islam, seolah agama Islam
satu-satunya agama yang benar di muka bumi ini. Namun ini
bukan berarti semua umat Muslim selalu demikian seperti
yang digambarkan pada tokoh Fahri.
Film Ayat-Ayat Cinta 2 menjadi salah satu film layar lebar
paling laris di kancah perfilman Indonesia. Dilansir dari
website filmindonesia.or.id, film Ayat-Ayat Cinta 2 berhasil
meraih 1 juta penonton dalam lima hari penayangan dan
sepanjang tahun 2017 film Ayat-Ayat Cinta 2 mencatat angka
penonton sebanyak 2.840.159 yang bersumber dari bioskop
Cinema 21, Blitz Megaplex, PPFI (Persatuan Produser Film
Indonesia), serta sumber-sumber lainnya. Selain itu, film ini
juga mendapat penghargaan piala citra pada tahun 2018 di
ajang Festival Film Indonesia dengan kategori pemeran wanita
pendukung terbaik. Film Ayat-Ayat Cinta 2 juga menjadi Top
10 Box Office Movie of 2017 dan meraih penghargaan pada
kategori pemeran utama wanita terbaik di ajang Indonesian
Box Office Movie Awards 2018. Selain di Indonesia, film
garapan MD Picture ini juga akan tayang di Malaysia,
Singapura, dan Brunei mulai 11 Januari 2018.
Kehadiran film Ayat-Ayat Cinta 2 ini menjadi refleksi
bahwa masyarakat Indonesia masih menggemari film yang
bernuansa religi dengan data statistik berupa jumlah penonton
dan penghargaan yang diraih oleh film ini. Film drama
memang dapat memainkan emosi para penontonnya dengan
73
alur cerita, penataan suara atau musik serta visual yang
menambah unsur melankolis dalam hampir semua film yang
ber-genre drama. Karena film Ayat-Ayat Cinta 2 adalah film
religi, maka ada banyak sekali makna, pesan dan nilai moral
yang terkandung di film ini. Sehingga dengan menonton film
Ayat-Ayat Cinta 2 ini bukan hanya sekedar menonton film
drama yang bernuansa religi dan mengisi waktu luang saja,
tetapi juga dapat mengambil pelajaran tentang makna pesan
dakwah dari setiap scene.
B. Sinopsis Film Ayat-Ayat Cinta 21
Film ini merupakan kelanjutan dari film
sebelumnya bercerita Fahri Abdullah (Fedi Nuril) saat ini
hidup sendiri di Edinburgh, bersama asistennya Hulusi (Pandji
Pragiwaksono). Fahri telah kehilangan Aisha tujuh bulan lalu,
saat Aisha menjadi sukarelawan di jalur Gaza. Sejak saat itu
Fahri tidak pernah lagi mendengar kabar tentang Aisha.
Fahri terus menunggu dalam kesedihannya yang mendera
hatinya. Kesedihan yang coba dia atasi dengan kesibukannya
sebagai seorang dosen dan juga pengusaha sukses di kota
tersebut. Fahri juga disibukkan dengan kehadiran Misbah
(Arie Untung), sahabat lamanya, yang ingin menumpang
tinggal bersamanya.
Fahri seringkali dihadapkan pada persoalan tetangga-
tetangganya yang beragam. Ada nenek asal Yahudi, Catarina
1 https://id.wikipedia.org/wiki/Ayat_Ayat_Cinta_2 diakses pada 23 April 2019
pukul 13.00 WIB
74
(Dewi Irawan) yang sedang mengalami permasalahan dengan
anak tirinya. Ada juga Keira McGills (Chelsea Islan) seorang
pemain biola berbakat yang sangat membenci Fahri, karena
dianggap sebagai teroris yang telah menyebabkan kematian
ayah mereka akibat bom di London.
Fahri mencoba untuk terus menjalankan amanah Aisha
agar dia bisa membantu orang-orang di sekelilingnya. Niat
baik Fahri ini seringkali malah membuat salah paham dan
menyeret ke persoalan yang lebih rumit dan membahayakan
hidupnya. Kehidupan Fahri menjadi semakin rumit ketika
hadir Hulya (Tatjana Saphira) sepupu Aisha yang sekarang
sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik.
Hulya yang ceria dan dinamis, menunjukkan
ketertarikannya pada Fahri. Hulya bersedia menggantikan
peran Aisha dalam kehidupan Fahri. Fahri ragu untuk
membuka hatinya bagi kehadiran Hulya, itu sama saja dia
mengakui bahwa Aisha sudah meninggal. Fahri masih
berharap, setiap malamnya, Aisha kembali muncul dalam
hidupnya. Semua mendukung Fahri melanjutkan hidupnya
bersama Hulya, termasuk Sabina (Dewi Sandra) seorang
perempuan terlantar berwajah cacat yang ditampung Fahri
untuk tinggal bersama mereka. Sabina yang sudah dianggap
saudara oleh Fahri, ternyata tidak saja membantu mengurusi
rumah Fahri, tapi juga mampu membuat Fahri melanjutkan
hidupnya.
75
C. Profil Produser Film Ayat-Ayat Cinta 22
Gambar 3.1
Manoj Punjabi
Manoj Punjabi adalah seorang produser film, sinetron
sekaligus pendiri Rumah Produksi terbesar di Indonesia, MD
Entertaiment. Manoj lahir di Jakarta, 7 Desember 1971. Manoj
mencintai film sejak kecil dan terobsesi untuk menjadi
pembuat film suatu hari. Kegigihan dan kerja kerasnya meraih
cita-cita tersebut pun membuahkan hasil yang luar biasa.
Usaha Manoj kini terus berkembang pesat, berkat hasrat dan
semangatnya yang tinggi dalam berkarya.
Sejak MD Entertaiment didirikan pada 7 Februari 2003,
Manoj sudah bertekad untuk mengerahkan segalanya,
memberikan yang terbaik untuk industri pertelevisian di
Indonesia. Sejak awal Ia sudah menyusun konsep usaha
dengan mantap untuk tujuan yang sangat jelas yaitu menjadi
nomer satu dan yang terbaik di negeri ini. Terbukti hasil
karyanya selalu menjadi pionir di industri pertelevisian
Indonesia, seperti sinetron Cinta Fitri yang merupakan
2 https://id.wikipedia.org/wiki/Manoj_Punjabi diakses pada 23 April 2019
pukul 13.15 WIB
76
lambang keberhasilan dalam peta pertelevisian Indonesia.
Berbagai penghargaan bergengsi seperti Panasonic Award,
SCTV Award, Indonesian Movie Award, Yahoo OMG Award,
semua berhasil diraih MD di bawah kepemimpinan Manoj,
hanya dalam kurun waktu 10 tahun.
Untuk mengembangkan industri perfilman Indonesia,
Manoj mulai mengembangkan sayap usahanya ke dunia
perfilman. Melalui anak perusahaan MD Corp, MD Pictures,
Manoj melahirkan film-film berkualitas, seperti Ayat-Ayat
Cinta (2008) dan Habibie-Ainun (2012) yang berhasil meraih
jumlah penonton tertinggi di Indonesia hingga saat ini.
D. Profil Sutradara Film Ayat-Ayat Cinta 23
Gambar 3.2
Guntur Soehardjanto
Guntur Soehardjanto adalah seorang sutradara
berkebangsaan Indonesia. Guntur lahir pada 18 Maret 1976.
Namanya mulai dikenal luas saat film televisi (FTV) kelima
arahannya, Juli di bulan Juni, berhasil meraih sembilan
3 https://id.wikipedia.org/wiki/Guntur_Soehardjanto diakses pada 23 April
2019 pukul 13.25 WIB
77
penghargaan dalam Festival Film Indonesia 2005, termasuk
kategori Sutradara Terbaik. Pada tahun berikutnya FTV
besutannya yang lain, Sebatas Aku Mampu juga meraih
penghargaan sebagai Film Terbaik di ajang FFI 2006.
Sebagai sutradara film layar lebar, Guntur juga
menorehkan berbagai prestasi. Film 99 Cahaya di Langit
Eropa, berada di peringkat ke-32 film Indonesia terkaris
sepanjang masa dengan 1.189.709 penonton. Filmnya yang
lain, Cinlok, juga masuk dalam 100 film Indonesia terlaris
sepanjang masa, berada di urutan ke-68 dengan 652.731
penonton.
Film layar lebar yang pernah disutradarai oleh Guntur
antara lain Otomatis Romantis (2008), Cinlok (2008), Kabyan
Jadi Milyuner (2010), Ngebut Kawin (2010), Purple
Love (2011), Brandal-Brandal Ciliwung (2012), 99 Cahya di
Langit Eropa (2013), Crazy Love (2013), Tampan
Tailor (2013), Assalammualaikum Beijing (2014),
Runaway (2014), 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2 (2014),
Where Is My Romeo (2015), LDR (2015), Cinta Laki-Laki
Biasa (2016), Pinky Promise (2016), Jilbab Traveler: Love
Sparks In Korea (2016), Dreams (2016), Ayat-Ayat Cinta 2
(2017).
E. Tim Produksi Film Ayat- Ayat Cinta 2
Produser : Manoj Punjabi
Prosuser Eksekutif : Dhamoo Punjabi
78
Sutradara : Guntur Soehardjanto
Penulis Skenario : Alim Sudio dan Ifan Ismail
Pemain : Fedi Nuril, Tatjana Saphira, Chelsea
Islan, Dewi Sandra, Nur Fazura, Pandji
Pragiwaksono, Arie Untung, Bront
Palarae, Dewi Irawan, Cole Gribble,
Mathias Muchus, Millane Fernandez,
Nino Fernandez, Dian Nitami, Melayu
Nichole Hall, Jihane Almira, Syifa
Hadju
Sinematografi : Yudi Datau
Penata Musik : Tya Subiakto dan Krisna Purna
Penata Suara : Satrio Budiono, Khikmawan Santosa,
dan Chris David
Penata Gambar : Cesa David dan Luckmansyah
Penata Artistik : Allan Sebastian
Penata Rias : Gunawan Siragih
Penata Cahaya : Suhendri dan Harsono
Penata Busana : Aldie Harra
Penyunting : Cesa David dan Luckmansyah
Rumah Produksi : MD Pictures
79
Gambar 3.3
Poster Film Ayat-Ayat Cinta 2
F. Profil Pemain Film Ayat-Ayat Cinta 2
1. Fedi Nuril Pemeran Fahri
Gambar 3.4
Fedi Nuril
Fedrian Nuril atau yang lebih dikenal sebagai Fedi
Nuril adalah seorang musisi, model, aktor Indonesia dan
anggota grup musik Garasi. Fedi Nuril lahir di Jakarta, 1 Juli
1982. Pria setinggi 179 cm ini mulai dikenal sejak bermain
dalam film Garasi (2006) yang dibintangi oleh grup bandnya.
Bungsu tiga bersaudara ini melejit berkat perannya sebagai
Fahri dalam film adaptasi novel Ayat-Ayat Cinta yang berjudul
80
sama. Fedi Nuril menikah pada Januari 2016 dengan Vanny
Widyasasti setelah melalui proses ta’aruf sejak April 2014.
Fedi mengawali kariernya dari dunia model. Selain
menjadi model di catwalk, Fedi juga sering tampil sebagai
cover majalah atau bintang iklan. Lulusan D3
Akuntansi Universitas Indonesia ini kemudian mendapat
tawaran dari Rudy Soedjarwo untuk membintangi film
Mengejar Matahari (2004). Setelah itu, Fedi seringkali
bermain untuk layar lebar, seperti Apa Artinya Cinta? (2005)
dan Janji Joni (2005). Hingga pada tahun 2006, Mira Lesmana
mengajaknya bermain dalam film Garasi (2006) bersama Ayu
Ratna dan Aries Budiman. Dalam film itu, mereka bertiga
diceritakan sebagai anggota grup musik Garasi. Meski film
telah usai, grup band ini tetap eksis.
Nama Fedi kembali menjadi perbincangan pada tahun
2007, saat Hanung Bramantyo berencana memfilmkan novel
karya Habuburrahman El Shirazy, Ayat-Ayat Cinta. Pemilihan
Fedi sebagai tokoh Fahri mengundang kontroversi di kalangan
pembaca fanatik Ayat-Ayat Cinta. Karena film Fedi Nuril
sebelumnya menampilkan Fedi ciuman dengan perempuan
bukan muhrim.
Beberapa film yang pernah dibintangi oleh Fedi Nuril
yaitu Mengejar Matahari (2004), Janji Joni (2005), Inikah
Rasanya Cinta? (2005), Garasi (2005), Tenta Cinta (2007),
Ayat-Ayat Cinta (2008),Perempuan Berkalung Sorban
(2009),Aku dan Dia (2010), Menembus Impian (2010), Get
Married 3 (2011), 5 CM (2012), Moga Bunda Disayang Allah
81
(2013), Supernova (2014), Barakati (2014), Ayah Menyayangi
Tanpa Akhir (2015), Surga Yng Tak Dirindukan (2015), Doea
Tanda Cinta (2015), Heart Beat (2015), Shy Shy Cat (2016),
Surga Yang Tak Dirindukan 2 (2017), Ayat-Ayat Cinta 2
(2017), DOA- Doyok Otoy Ali Oncom: Cari Jodoh (2018).
Fedi nuril pernah memenangkan Festival Film Bandung
kategori pemeran utama pria terpuji pada film Ayat-Ayat Cinta
tahun 2008 dan memenangkan Indonesian BoX Office Movie
Award tahun 2016 kategori pemeran utama pria terbaik dalam
film Surga Yang Tak Dirindukan. Fedi Nuril juga pernah
masuk nominasi Actor of The Year pada film Surga Yang Tak
Dirindukan tahun 2016 walaupun tidak pulang dengan
membawa penghargaan.4
2. Tatjana Saphira Pemeran Hulya
Gambar 3.5
Tatjana Saphira
Tatjana Saphira Hartmann merupakan seorang aktris
berkebangsaan Indonesia berdarah Jerman. Tatjana lahir di
Jakarta, 21 Mei 1997. Pada umur 2 tahun Tatjana pernah
4 https://id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril diakses pada 24 April 2019 pukul
10.15 WIB
82
menjadi model sabun bayi. Lalu mengawali kariernya sebagai
model video klip Bagus Band dalam lagu Pendamping
Hatimu. Pada tahun 2013, ia tampil dalam 2 film layar lebar
yaitu Crazy Love dan Get M4rried.
Putri dari perkawinan campuran Ade Hartmann
(Indonesia) dan Joachim Hartmann (Jerman) dan adik Tobias
Thariq Hartmann ini kian melejitkan namanya di dunia
hiburan dengan membintangi sejumlah film. Tak hanya itu,
gadis yang akrab dipanggil Tata ini juga kerap didaulat untuk
memeragakan busana karya para perancang busana kondang
dan menjadi foto model, yang membawanya berkeliling dunia.
Pada tahun 2017, Tatjana mendapatkan nominasi dalam
kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik pada ajang Festival
Film Indonesia 2017 untuk perannya sebagai Mieke
(Fatmawati muda) di film Sweet 20 arahan sutradara Ody C.
Harahap.5
Film yang pernah dibintangi oleh Tatjana antara lain
Crazy Love (2013), Get M4rried (2013), Runaway (2014),
Nnegeri Van Oranje (2015), I Am Hope (2016), Stip & Pensil
(2016), Sweet 20 (2017), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Hit and
Run (2019), Ghost Writer (2019).
5 https://id.wikipedia.org/wiki/Tatjana_Saphira diakses pada 24 April 2019
pukul 10.38 WIB
83
3. Chelsea Islan Pemeran Keira
Gambar 3.6
Chealsea Islan
Chealsea Elizabeth Islan merupakan seorang aktris
berkebangsaan Indonrsia. Chealsea Islan lahir di Washington.
D.C, 2 Juni 1995. Dia telah bermain dalam beberapa film
seperti Refrain (2013), Street Society (2014), Merry Riana:
Mimpi Sejuta Dolar (2014), Dibalik 98 (2015), Guru Bangsa:
Tjokroaminoto (2015), Love You.. Love You Not (2015), Rudy
Habibie (2016), 3 Srikandi (2016), Headshot (2016), Pinky
Promise (2016), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Sebelum Iblis
Menjemput (2018). Dia juga bermain di serial televisi
berjudul Tetangga Masa Gitu? (2014-2017) dan When You
Wish Upon A Sakura (2016).6
Chelsea telah mendapatkan nominasi Piala Citra untuk
Aktris Terbaik selama dua tahun berturut-turut, untuk film
Dibalik 98 tahun 2015 dan Rudy Habibie tahun 2016.
Pada tahun 2013, Chelsea mendapatkan peran pertamanya
dalam film sebagai Annalise di Refrain. Chelsea juga tampil
dalam video musik dari Noah yang berjudul "Tak Lagi Sama".
6 https://id.wikipedia.org/wiki/Chelsea_Islan diakses tanggal 24 April Pukul
11.00 WIB
84
Pada tahun 2014, Chelsea bermain pada film Street
Society sebagai Karina, seorang DJ yang mempunyai dua
karakter. Pada bulan Maret, dia bermain dalam serial
televisi Tetangga Masa Gitu? sebagai Bintang Howard. Pada
bulan Desember, dia berperan sebagai Merry Riana dalam film
Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar, yang menceritakan
kehidupan Merry saat terpaksa mengungsi ke Singapura.
Chelsea sendiri yang telah memiliki dasar dalam akting
melalui panggung teater terbaik, tak kesulitan untuk
memperlihatkan bakat akting yang ia miliki, yang membuat
dirinya pun mendapat peran pendukung dalam film Refrain.
4. Dewi Sandra Pemeran Aisha
Gambar 3.7
Dewi Sandra
Dewi Sandra Killick adalah aktris, presenter, dan
penyanyi berkebangsaan Indonesia. Dewi Sandra lahir di Rio
de Janeiro, Brazil, 3 April 1980. Dewi memiliki darah
campuran Inggris dan Indonesia serta tetap
berkewarganegaraan Indonesia.
Dewi memulai kariernya di dunia hiburan sebagai model
di usia belasan tahun. Tak hanya dunia model, Dewi kemudian
merambah dunia tarik suara dengan meluncurkan
85
album Menari-nari bersama delapan model lainnya. Merasa
albumnya mendapat tanggapan positif dari pasar, Dewi merilis
album solo perdananya Kurasakan pada tahun 1998. Disusul
album kedua Tak Ingin Lagi (2000) yang berhasil meraih
penghargaan AMI Awards sebagai Album R&B Terbaik 2001.
Selain menyanyi, putri pasangan John Killick (Inggris)
dan Hajjah Prihartini (Betawi) ini juga menjajal
kemampuannya sebagai presenter. Kepiawaiannya memandu
acara Clear Top 10, membawa Dewi meraih penghargaan
sebagai Pembawa Acara Musik Wanita Terfavorit Panasonic
Awards, selama 5 tahun berturut-turut, dari tahun 1999-2003.
Wanita dengan tinggi 165 cm ini butuh dua tahun untuk
menyelesaikan album ketiganya, Kuakui yang dirilis pada
tahun 2004. Album ketiga Dewi masih seperti dua album
sebelumnya, beraliran R&B. Namun kali ini Dewi
memasukkan unsur etnik dalam album rekamannya. Sebut saja
adanya unsur musik gamelan Jawa dan Bali.
Tahun 2007 , Dewi kembali mengeluarkan album
keempatnya, bertajuk Star. Menurutnya album ini merupakan
album yang disebutnya 'mengeluarkan segala karakter di diri
gue'. Dalam album terbarunya itu, Dewi bereksperimen
dengan lagu-lagu yang berbeda, mulai dari lagu yang up-beat
seperti dalam singel pertamanya I Love You hingga ballad
dalam singel keduanya Cinta Lama, sesuai dengan suasana
hati yang dirasanya. Di album ini, Dewi juga berduet dengan
Rayen, personel grup vokal Pasto dalam lagu Buktikan.
86
Tahun 2008, Dewi kembali menjalankan aktivitas sebagai
presenter dalam Indonesian Idol. Dewi juga bermain dalam
film XL, Antara Aku, Kau dan Mak Erot dan mengisi
soundtrack berjudul Bercinta. Dewi juga kembali mengisi
theme song Euro 2008 dalam lagu Play yang menampilkan
Luna Maya dan Sandra Dewi.
Tahun 2009, Dewi merilis album teranyar berjudul
Wanita. Singel pertama berjudul Kapan Lagi Bilang I Love
You menjadi hits dan berhasil menduduki posisi teratas pada
chart-chart di radio dan televisi Indonesia. Karya dari Alam
Urbach ini kerap dikaitkan dengan kehidupan pribadi Dewi
dengan Glen Fredly lantaran lagu mellow dengan lirik penuh
emosional ini dirilis bertepatan dengan rumor perceraian
mereka. Selain itu, model video klip lagu ini, Aryo Bayu,
memiliki sedikit kemiripan dengan Glenn. Singel kedua
berjudul Amazing dimana Dewi menampilkan musisi Barry
Likumahuwa. Di album ini terdapat sebuah lagu berjudul Satu
Untuk Selamanya dimana Dewi berduet dengan Alam Urbach
(sebelumnya Dewi berencana untuk berduet dengan
penyanyi Afgan). Konon, lagu ini menceritakan tentang
kebahagiaan Dewi saat menikah dengan Glenn. Pada bulan
Desember 2009, Dewi merilis singel ketiga yang berjudul Mati
Rasa.
Selain album Wanita, Dewi juga berkolaborasi dengan
sejumlah musisi antara lain grup vokal RAN dalam
lagu Budak Cinta yang dimasukkan di album terbaru
RAN, Friday. Lalu, penyanyi Shanty dalam lagu Gila ciptaan
87
Dewi sendiri, yang dimasukkan di album terbaru Shanty,
Bintang Utara. Kemudian penyanyi RnB pendatang
baru Cas dalam lagu With You dari album yang berjudul sama.
Dan yang teranyar, Dewi berduet dengan Dimas Beck,
personel Bukan Bintang Biasa, dalam lagu Dansa.
Ia juga meniti karir di dunia perfilman, antara lain
sinetron Lupus (1999) dan Aku Cinta Kamu (2002), tahun
2008 Dewi menjajal layar lebar dengan membintangi XL,
Antara Aku, Kau dan Mak Erot (2008). Setelah lama tak
memandu acara, pada tahun 2008 Dewi menjadi pemandu
acara pada ajang pencarian bakatIndonesian Idol. Dewi
memutuskan berhijab sejak 2013. Pasca berhijab, image Dewi
pun perlahan berubah dan sosoknya lebih banyak tampil di
acara-acara televisi berbau Islami.7
5. Nur Fazura Pemeran Brenda
Gambar 3.8
Nur Fazura
Nur Fazura, bernama lengkap Nur Fazura
Sharifuddin lahir di Pekan, Pahang, 27 September 1983,
merupakan pemeran asal Malaysia. Beberapa film yang pernah
7 https://id.wikipedia.org/wiki/Dewi_Sandra diakses pada 24 April 2019 Pukul
11.17 WIB
88
dibintangi oleh Nur Fazura yaitu Bicara Hati (2004), Senario
XX (2005), Qaisy & Laila (2005), Gol & Gincu (2005),
Kayangan (2007), Selamat Pagi Cinta (2008), Pisau
Cukur (2009), Lagenda Budak Setan (2010), Bujang
Terlajak (2012), Kami Histeria (2014), Tembus (2014),
Manisnya Cinta Di Cappadoccia (2014), Bulan Terbelah di
Langit Amerika (2015) - Film Indonesia, Langit Cinta (2016),
Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016) - Film
Indonesia, Rafathar (2017) - Film Indonesia, Warkop DKI
Reborn: Jangkrik Boss! Part 2 (2017) - Film Indonesia, Ayat-
Ayat Cinta 2 (2017) - Film Indonesia.8
Penghargaan yang pernah dimenangkan oleh Nur Fazura
diantaranya Festival Filem Malaysia Ke-17 tahun 2004
kategori Pelakon Harapan Wanita (Bicara Hati), Anugerah
Stail EH! tahun 2010, 2012, 2014 kategori Selebriti Wanita
Paling Bergaya, Anugerah Skrin 2010 kategori Pelakon
Pembantu Wanita Terbaik Film (Pisau Cukur), Anugerah
PPMH tahun 2010 kategori Anugerah Seksi Wanita,
Penghargaan H Live! 2014 tahun 2014 kategori Women of the
Year, Festival Filem Malaysia Ke-27 tahun 2015 kategori
Pelakon Wanita Terbaik (Manisnya Cinta Di Cappadoccia).
8 https://id.wikipedia.org/wiki/Nur_Fazura diakses pada 24 April 2019 pukul
11.35 WIB
89
6. Pandji Pragiwaksono Pemeran Hulusi
Gambar 3.9
Pandji Pragiwaksono
Pandji Pragiwaksono Wongsoduyo adalah seorang aktor,
penyiar radio, presenter televisi, penulis buku, penyanyi rap,
dan pelawak. Pandji lahir di Singapura, 18 Juni 1979. Masa
SMP, Pandji bersekolah di SMP Negeri 29 Jakarta. Ia juga
seorang alumni Kolese Gonzaga, Jakarta. Ia tercatat sebagai
mahasiswa Desain Produk, Jurusan Desain, Fakultas Seni
Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan
1997.
Pandji memulai kariernya sebagai penyiar radio di Hard
Rock FM Bandung selama dua tahun sampai 2003
bersama Tike Priatnakusumah, sebelum pindah ke Jakarta dan
menjadi penyiar Hard Rock di Jakarta selama tiga tahun,
terkenal karena kolaborasinya bersama Steny Agustaf.
Pandji juga memandu acara reality show Kena Deh yang
ditayangkan di Trans7 dan mendapat sambutan populer, dan
ditayangkan semula di ANTV pada 2008. Dia juga pernah
memandu acara siaran pertandingan NBA di JakTV, karena
dia sangat berminat dengan olahraga basket.
90
Pada tahun 2011 hingga 2015, Pandji menjadi Host pada
kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) KompasTV.
Mulai dari tahun 2016 hingga 2018 Pandji "naik jabatan"
menjadi Juri pada kompetisi tersebut.
Pandji adalah ilustrator dan penulis di KolamKomik.com
yang merupakan sebuah penerbit komik dering yang
dimilikinya bersama Shani Budi Pandita. Degalings, nama
komiknya Pandji terbit setiap hari Rabu. Mereka telah pula
merilis komik khusus berjudul H20 pada September 2011, di
Palza Indonesia.
Pada 2008, ia merilis album musik rap pertamanya
berjudul Provocative Proactive, yang menampilkan beberapa
artis seperti Tompi, Steny Agustaf dan istrinya sendiri, Gamila
Arief. Pada 2009, ia juga meluncurkan album kedua, You’ll
Never Know When Someone Comes In And Press Play On
Your Paused Life.
Dan di awal 2010, pada 21 Januari bersama para penyiar
yang tergabung di MRA, Pandji menyumbangkan suaranya di
album This Is Me, yang merupakan album amal. Penjualan dan
keuntungan album ini diberikan pada Yayasan Onkologi Anak
Indonesia. Ia tampil di beberapa acara musik
seperti Soulnation. Albumnya pada 2010, Merdesa, menuai
keuntungan besar dengan menerapkan strategi free lunch
method yang diakui oleh Hermawan Kertajaya.
Pada tanggal 21 Mei 2012, bertepatan dengan 14 tahun
turunnya Soeharto, Pandji mulai meluncurkan album hiphop
ke 4-nya berjudul 32. Lagu – lagu seperti Demokrasi Kita dan
91
Indonesia Free adalah musikalisasi dari pidato Mohammad
Hatta. Album 32 juga berisi lagu seperti GR feat Abenk
Ranadireksa (Soulvibe), lalu Untuk Sahabatku feat Davinaraja
(The Extralarge) yang ia tulis sebagai persembahan kepada
para penikmat musiknya selama 5 tahun berkarier.
Memulai kariernya sebagai seorang pelawak tunggal
pada tahun 2010. Diawali dari Twivate Concert pertama yang
ia lakukan di bulan April, Pandji akhirnya memantapkan
niatnya untuk membangun awareness masyarakat tentang
pelawak tunggal ini sendiri. Ia juga pencetus gagasan adanya
kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) di Kompas
TV.
Pada 28 Desember 2011, Pandji memproduksi sendiri
acara komedi tunggal spesialnya di Teater Usmar Ismail,
Bhinneka Tunggal Tawa dimana dihadiri ratusan
penggemar. Ia tampil di dua show yang menampilkan pelawak
tunggal pembuka Ernest Prakasa, Sam D. Putra, Luqman
Baihaqi, dan lain-lain. Selain itu dia juga membuat special
show lainnya, seperti Mesakke Bangsaku yang
diselenggarakan di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.
Tanggal 8 Desember dia menggelar pertunjukan spesial
dengan nama INDONESIA: (baca: Indonesia titik dua)
gabungan konser hip hop, dengan komedi tunggal yang
bernamakan Merdeka Dalam Bercanda, peluncuran
buku Berani Mengubah, dan peluncuran album
keempatnya, Album 32. Pagelaran ini sungguh tidak biasa
92
karena diselenggarakan di Museum Nasional atau yang lebih
dikenal dengan Museum Gajah.
Selanjutnya di tahun 2014, Pandji pun menjadi orang
Indonesia pertama yang keliling dunia dengan karyanya,
melalui Stand Up Comedy World Tour bertajuk Mesakke
Bangsaku yang menyambangi 11 kota nasional dan 7 negara di
4 benua. Pada tahun 2016, perjalanan Stand Up Comedy World
Tour dilanjutkan dengan Juru Bicara yang berkeliling ke 24
kota di 5 benua. Juru Bicara merupakan world tour keduanya
Pandji, setelah Mesakke Bangsaku. Karya terbarunya adalah
Pragiwaksono Stand Up Comedy World Tour yang sudah
berlangsung dan Pandji akan segera menyelenggarakan final
shownya di Plenary Hall Jakarta Convention Center pada
tanggal 26 Januari 2019.
Film-film yang pernah dibintangi oleh Pandji
Pragiwaksono antara lain Make Money (2013), Comic 8
(2014), Marmut Merah Jambu (2014), Comic 8: Casino Kings
Part 1 (2015), 99% Muhrim: Get Married 5 (2015), Single
(2016), Rudy Habibie (2016), Stip & Pensil (2017), Insya
Allah Sah (2017), The Underdogs (2017), Ayat-Ayat Cinta 2
(2017), Si Juki the Movie (2017), Partikelir (2018), Insya
Allah Sah 2 (2018), DOA: Cari Jodoh (2018).9
9 https://id.wikipedia.org/wiki/Pandji_Pragiwaksono diakses pada 24 April
2019 pukul 11.45 WIB
93
7. Arie Untung Pemeran Misbah
Gambar 3.10
Arie Untung
Arie Kuncoro Untung biasa disebut dengan Arie Untung
adalah mantan VJ MTV, yang kemudian menggeluti dunia
pembawa acara dan akting. Arie Untung lahir 15 Januari 1976.
Arie mengawali kariernya sebagai VJ MTV. Setelah keluar
dari MTV, Arie mengikuti jejak pendahulunya Dewi Rezer
dan Nirina Zubir, VJ MTV yang juga merambah dunia layar
lebar. Debut filmnya adalah Brownies (2004). Dalam film
produksi SinemArt tersebut, Arie berperan sebagai Lilo,
cowok egois, pemarah, moderat, agak sinis dan serius. Film ini
didukung sejumlah pemain berbakat yang akan mendampingi
Arie yakni Marcella Zalianty, Bbucek Depp serta tiga
pendatang baru Philip, Renia dan Ino. Disutradarai
oleh Setiawan Hanung Bramantyo. Setelah Brownies, Arie
kemudian membintangi sejumlah film, di antaranya
Barongsai, Ada Hantu di Sekolah, Gotcha dan sinetron
Cintaku Seluas Empang.10
10
https://id.wikipedia.org/wiki/Arie_Untung diakses pada 24 April 2019 pukul
12.30 WIB
94
Selain berakting, sarjana teknik lulusan ISTN (Institut
Sains & Teknologi Nasional) itu juga masih melakukan
keahliannya memandu acara, antara lain memandu Gong Show
di stasiun televisi Trans TV.
Bersama Fenita, tahun 2011 Arie membangun
perusahaan yang bergerak di bidang off air dan on air
entertainment yaitu FAM (Fajar Anugrah Media), setelah
sukses memproduseri acara acara televisi dan beberapa iklan,
kini mereka akan meluncurkan layar lebar pertama yang akan
mereka produseri, bekerja sama dengan Multivision Plus yang
berjudul 3 (Alif Lam Mim) the movie yang rencananya akan
beredar di bioskop tanggal 1 Oktober 2015.
Film yang pernah dibintangi oleh Arie Untung
diantaranya Ada Hanti di Sekolah (2004), Brownies (2004),
Gotcha (2006), Namaku Dick (2008), Tulalit (2008), Benci
Disko (2009), Maling Kutang (2009), Tiran: Mati di Ranjang
(2010), 3 (2015) (sebagai produser), Insya Allah Sah (2017),
Rafatar (2017).
8. Bront Palarae Pemeran Baruch
Gambar 3.11
Bront Palarae
95
Nasrul Suhaimin Bin Saifuddin atau yang dikenal
dengan Bront Palarae adalah seorang aktor, penulis skenario,
sutradara, dan produser Malaysia. Bront Palarae lahir 27
September 1978. Palarae lahir di Alor Setar, Kedah, Malaysia.
Dia merupakan keturunan Melayu, Punjab-Pakistan, dan
Thailand. Pada 2005, dia menerima beasiswa dari pemerintah
Italia untuk mengikuti kursus singkat dalam Bahasa dan
Budaya di Universitas untuk orangf asing Perugia, Italia. Dia
memperpanjang masa tinggal dan mengelilingi negeri tersebut
selama empat bulan berikutnya.11
Palarae membuat debut aktingnya dalam televisi pada
tahun 2000, film pertamanya Lang Buana (2003) namun dia
pertama kali memperoleh ketenaran dengan memerankan dua
tokoh dalam Cinta Tsunami, sebuah serial televisi pada tahun
2005.
Pada tahun 2008, dengan rilis kesuksesan komersial
terbesarnya, SinDarEla (Cinderella), dia menjadi terkenal
dalam peran utama, Hussin di serial televisi hit
dengan Sharifah Amani dan Remy Ishak, diikuti dengan serial
televisi lainnya, Rona Roni Makaroni pada tahun yang sama,
juga dengan Sharifah Amani.
Tidak nyaman dengan arah kariernya, aktor pemalu pada
media ini mengalihkan perhatiannya ke peran film. Sejak saat
itu, dia mulai menarik berbagai peran dalam film
11
https://id.wikipedia.org/wiki/Bront_Palarae diakses pada 24 April 2019
pukul 12. 43 WIB
96
termasuk Anak Halal (2005), Man Laksa (2005),
dan Bilut (2005).
Pada tahun 2009, Palarae membintangi Belukar bersama
Daphne Iking, disutradarai oleh Jason Chong. Meski filmnya
tidak berjalan dengan baik dalam box office, aktingnya dipuji
di kalangan kritikus dan penonton. Dia meraih penghargaan
Aktor Terbaik di Festival Film Malaysia ke-23 dan
juga Anugerah Skrin 2010 untuk penampilannya dalam
Belukar.
9. Dewi Irawan Pemeran Nenek Catarina
Gambar 3.12
Dewi Irawan
Saraswati Dewi atau yang lebih dikenal dengan Dewi
Irawan adalah aktris berkebangsaan Indonesia. Dewi Irawan
lahir 13 Juni 1963. Ia adalah putri ketiga dari pasangan aktris
Ade Irawan dengan almarhum aktor Bambang Irawan dan
kakak dari Ria Irawan. Dibawah “asuhan” ayahnya, Dewi
yang berdarah Minang Jawa ini sudah mengenal dunia akting
sejak Taman Kanak-kanak. Selain itu ia juga menguasai
beberapa tarian tradisional dan olahraga, sebelum mulai
dikenal ketika bermain dalam film Belas Kasih (1973).
97
Sesudah ayahnya meninggal, Dewi masih bermain dalam
beberapa film bertema remaja seperti Anak-Anak Buangan
(1979) dan lain-lain. Dewi sempat cukup lama
meninggalkan Indonesia untuk tinggal bersama dengan suami
dan anaknya di Milan, Italia. Pada saat ini ia telah kembali dan
menetap di Indonesia.
Lewat film Titian Serambut Dibelah
Tujuh karya Chaerul Umam tahun 1982, Dewi mendapat
nominasi Aktris Terbaik di Festival Film Indonesia 1983.
Di Festival Film Indonesia 2011, Dewi berhasil
menyabet Piala Citra kategori Pemeran Pendukung Wanita
Terbaik dalam film Sang Penari (2011), yang mengakhiri
penantiannya setelah 28 tahun sebelumnya ketika Dewi masuk
dalam nominasi Aktris Terbaik FFI (1983). Di Festival Film
Indonesia 2014, Dewi berhasil meraih Piala Citra kategori
Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Tabula
Rasa (2014), yang mengakhiri penantiannya setelah 30 tahun
sebelumnya ketika Dewi masuk dalam nominasi Aktris
Terbaik FFI (1983).
Film-film yang pernah dibintangi oleh Dewi Irawan
diantaranya Belas Kasih (1973), Senyum dan Tangis (1974),
Seribu Kenangan (1975), Fajar Menyingsing (1975), Melati
Hitam (1978), Roda-Roda Gila (1978), Antara Dia dan Aku
(1979), Anak-Anak Buangan (1979), Guruku Cantik Sekali
(1979), Puspa Indah Taman Hati (1979), Sekuntum Duri
(1980), Kembang Semusim (1980), Kemilau Kemuning Senja
(1980), Seindah Rembulan (1980), Titian Serambut Dibelah
98
Tujuh (1982), Sebening Kaca (1985), Takdir Marina (1986),
Cinta Yang Terjual (1986), Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat
(1989), Detik Terakhir (2006), Takut: Faces of Fear (2008),
Sang Penari (2011), Rectoverso (2013), 9 Summers 10
Autumns (2013), Wanita Tetap Wanita (2013), Merry Go
Round (2013), Cinta Brontosaurus (2013), Manusia ½ Salmon
(2013), Marmut Merah Jambu (2014), Ketika Tuhan Jatuh
Cinta (2014), Runaway (2014), Tabula Rasa (2014),
Unlimited Love (2014), Cinta Selamanya (2015), Raksasa dari
Jogja (2016), Terjebak Nostalgia (2016).12
10. Cole Gribble Pemeran Jason
Gambar 3.13
Cole Gribble
Cole Gribble adalah seorang aktor asal Indonesia yang
mengawali karirnya bermain sinetron Tutur Tinular Versi
2011. Cole lahir di Jakarta, 3 November 2003. Cole berdarah
Australia dari ayahnya dan berdarah Indonesia dari ibunya.
12
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewi_Irawan diakses pada 24 April 2019 pukul
12.50 WIB
99
Cole mulai dikenal semua orang sejak membintangi sinetron
Alfa di MNC TV. Ia adalah Kakak dari Clay Gribble.13
Cole merupakan artis yang baru terjun di dunia
perfilaman. Film yang pernah dibintangi yaitu Brokenhearts
(2012), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), dan Koki- Koki Cilik (2018)
11. Mathias Muchus Pemeran Ayah Hulya
Gambar 3.14
Mathias Muchus
Mathias Muchus adalah seorang aktor senior Indonesia.
Mathias Muchus lahir di Pagar Alam, Sumatra Selatan, 15
Februari 1957. Mathias Muchus memiliki darah Minangkabau
dari ayahnya yang berasal Solok, Sumatra Barat. Sang ayah
telah lama bermukim di kota Pagar Alam sebagai wiraniaga.
Namun bakat wiraniaga ternyata tidak turun kepadanya,
karena ia lebih tertarik pada dunia seni. Karena itulah selepas
SMA di Pagar Alam, ia memutuskan merantau ke Jakarta demi
mewujudkan impiannya.
Di Jakarta, ia melanjutkan sekolah pada Jurusan Teater
di Institut Kesenian Jakarta hingga selesai. Saat masih kuliah
ia telah banyak terlibat dalam seni peran di panggung yang
13
https://id.wikipedia.org/wiki/Cole_Gribble diakses pada 24 April 2019 pukul
13.10 WIB
100
diadakan oleh almamaternya. Bakat aktingnya ditemukan oleh
penulis script Tatuek Maliyati yang saat itu sedang membantu
suaminya sutradara Wahyu Sihombing membuat sinetron
Losmen di TVRI pada awal 1980an. Tatiek W Maliyati yang
juga dosen pengajar di IKJ merekomendasikannya bermain
dalam sinetron tersebut. Di sana Mathias Muchus beradu
akting dengan para artis senior seperti Mieke Wijaya, Mang
Udel, dan juga penyanyi populer Dewi Yul. Sinetron tersebut
juga ikut mempopulerkan nama artis Eeng Saptahadi dan Ida
Leman.
Bekal kepopulerannya di layar kaca ini, kemudian
menjadi modal kuat Mathias Muchus dalam berakting di layar
lebar. Berbagai sutradara kawakan pun melibatkannya dalam
film-film garapan mereka. Sejak itu nama Mathias Muchus
seolah tak terbendung kepopulerannya sebagai aktor layar
lebar di Indonesia. Puncak prestasinya adalah meraih beberapa
kali penghargaan aktor terbaik Festival Film Indonesia (FFI),
di samping beberapa kali menjadi nominasi aktor terbaik FFI.
Selain terkenal dengan perannya sebagai Tarjo dalam
sinetron Losmen di TVRI pada tahun 1980-an itu, dia pernah
meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia pada tahun
1988 sebagai aktor terbaik di film Istana Kecantikan.
Seiring berkembangnya dunia sinetron di pertelevisian
nasional Indonesia, Mathias Muchus pun kembali banyak
terlibat di dalamnya baik sebagai aktor pemeran utama
maupun pemeran pembantu. Tercatat beberapa kali menjadi
101
nominator dalam ajang penghargaan yang diadakan khusus
untuk sinema elektronik ini.
Mathias Muchus menikah dengan Mira Lesmana,
produser film Indonesia yang merupakan putri dari tokoh Jazz
Indonesia Jack Lesmana dan ipar dari Indra Lesmana,
musikus jazz ternama di Indonesia.
Banyak film yang telah dibintangi oleh Mathias Muchus
diantaranya Perwakinan 83 (1982), Roro Mendut (1982),
Satria Bergitar (1983), Opera Jakarta (1985), Pertunangan
(1985), Beri Aku Waktu (1986), Penginapan Bu Broto (1987),
Johny Indo (1987), Pernikahan Dini (1987), Selamat Tinggal
Jeanette (1987), Istana Kecantikan (1988), Kipas-Kipas Cari
Angin (1989), Kemesraan (1989), Cinta Punya Mau (1989),
Wanita (1990), Cintaku di Way Kambas (1990), Jangan
Renggut Cintaku (1990), Petualangan Sherina (2000),
Petualangan 100 Jam (2004), Fantasi (2004), Denias,
Senandung di Atas Awan (2006), Summer Breeze (2008),
Lastar Pelangi (2008), Queen Bee (2009), Sang Pemimpi
(2009), Rindu Purnama (2011), Pengejar Angin (2011),
Gending Sriwijaya (2013), Hari ini Pasti Menang (2013),
Soekarno: Indonesia Merdeka (2013), Laskar Pelangi 2:
Edensor (2013), Tak Sempurna (2013), Garuda 19 (2014),
Hijab (2015), Nada UntukAsa (2015), Toba Dreams (2015),
Jendra Soedirman (2015), Ketika Mas Gagah Pergi the Movie
(2016), Dreams (2016), Kalam-Kalam Langit (2016), Super
Didi (2016), Hangout (2016), Seteru (2017), Surat Cinta
102
Untuk Starla the Movie (2017), Flight 555 (2018), 22 Menit
(2018), Jejak Cinta (2018), Generasi Micin (2018).14
Prestasi yanh pernah dicapai oleh Muthias Muchus yaitu
Aktor Terbaik FFI 1988 (Istana Kecantikan), Aktor Terpuji
(Sinetron) Festival Film Bandung 200, Aktor Pendukung
Terbaik FFI 2011 (Pengejar Angin), Nominasi Aktor Terbaik
FFI 1986 (Beri Aku Waktu),Nominasi Aktor Terbaik FFI 1991
(Cintaku di Way Kambas), Nominasi Aktor Pendukung
Terbaik FFI 2006 (Denias), Nominasi Aktor Terbaik Piala
Vidia 2004 (Taxi Blues), Nominasi Aktor Terbaik Piala Vidia
2006 (Ayahku Astuti), Nominasi Aktor Terbaik Indonesian
Movie Award 2010 (Queen Bee), Pemeran Pendukung Pria
Terbaik Piala Citra FFI 2015.
12. Millane Fernandez Pemeran Lynda
Gambar 3.15
Millane Fernandez
Millane Fernandez adalah seorang penyanyi dan aktris
Indonesia. Millane lahir di Jakarta, 23 Juli 1986. Ia merupakan
adik kandung dari finalis VJ Hunt 2006, Nino Fernandez yang
sering menjadi guest VJ di MTV Indonesia. Ia pernah
14
https://id.wikipedia.org/wiki/Mathias_Muchus diakses pada 24 April 2019
pukul 13.16 WIB
103
membintangi film horor Terowangan Kasablanka. Millane
dilahirkan di Jakarta pada tahun 1986, dan pada tahun 1998 ia
sekeluarga pindah ke Jerman. Di sana, ia masuk di dalam
industri musik Jerman sebagai seorang penyanyi. Sudah ada
kurang lebih tiga singel yang ia keluarkan, antara lain Boom
Boom dan I Miss You (Dubi Dubi Dam). Selain itu, Millane
juga pernah mewakili Jerman dalam kontes Eurovision Grand
Prix pada tahun 2001, yaitu sebuah kontes musik berskala
Eropa.15
Kepulangan sang kakak, Nino, ke Indonesia tahun 2006
dan pengalamannya mengikuti MTV VJ hunt 2006 membuat
Millane juga tertarik untuk kembali ke Indonesia. Di
Indonesia, Millane juga ikut serta di ajang MTV VJ hunt 2007.
Ia juga merilis beberapa singel di bawah label Aquarius
Musikindo dan pada tahun 2014 terpilih sebagai salah
seorang expert dalam acara pencarian bakat Rising Star
Indonesia. Film yang pernah dibintangi oleh Millane
Fernandez diantaranya Terowongan Kasablanka (2007), Rudy
Habibie (2016), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Orang Kaya Baru
(2019).
15
https://id.wikipedia.org/wiki/Millane_Fernandez diakses pada 24 April 2019
pukul 13.43 WIB
104
13. Jihane Almira Pemeran Mahasiswi
Gambar 3.16
Jihane Almira
Jihane Almira Chedid adalah pemain sinetron dan model
berkebangsaan Indonesia. Jihane lahir di Semarang, 4 Februari
2000. Artis asal Semarang ini kerap dijuluki Kylie Jenner
Indonesia. Jihane lahir dari ayah yang berasal dari Lebanon
dan ibu asli Indonesia.
Karir Jihane dimulai sejak ia masih berusia 11 tahun,
dengan mengikuti ajang cover majalah Aneka. Barulah pada
tahun 2014, karier gadis cantik ini terbuka lebar, ia terpilih
menjadi finalis Gadis Sampul 2014. Setahun berselang,
penampilan Jihane Almira berhasil memikat perhatian,
sehingga ia masuk dalam 15 besar Guess Girl Search South
East Asia serta Top 10 Nylon Face Off 2016.16
Di usianya yang masih sangat muda, karier penyuka
filter edit foto Instagram 'Gingham' and 'Moon' ini masih
sangatlah lebar. Terlebih lagi, kini ia memilih pindah ke
Jakarta beberapa waktu silam dari Semarang. Untuk
pendidikan, Jihane Almira Chedid memilih Home School.
Sinergia merupakan pilihannya.
16
https://id.wikipedia.org/wiki/Jihane_Almira diakses pada 24 April 2019
pukul 13.53 WIB
105
Film yang diperankan oleh Jihane Almira diantaranya
Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Ananta (2018), DOA: Cari Jodoh
(2018).
14. Nino Fernandez Pemeran Mahasiswa
Gambar 3.17
Nino Fernandez
Nino Fernandez adalah seorang aktor yang memiliki
darah campuran Jerman dan Indonesia. Nino adalah kakak dari
VJ MTV Millane Fernandez. Nino Fernandez lahir
di Hamburgh, Jerman, pada 13 Januari 1984 dari Jeffrey
Fernandez dan istrinya yang dari Jerman, Marita. Ia adalah
anak kedua dari tiga bersaudara. Keluarganya pindah ke
Indonesia ketika Nino masih kecil, satu kali di negeri ini,
keluarga sering berpindah rumah. Semasa kecil Fernandez
pertama kali bersekolah di Sekolah Dasar Permata Bunda
Dharma Karya UT, kemudian dipindahkan ke Mardi Yuana 1
di Bogor ketika keluarga pindah ke sana. Setelah Kerusuhan
Mei 1998, keluarga kembali ke Jerman, di mana Nino
menyelesaikan pendidikannya. Dia kemudian menerima gelar
sarjana di bidang bisnis dari Universitas Hamburg, bekerja
sebagai asisten pelayan di sebuah restoran China untuk
membantu membayar uang sekolah.
106
Setelah kelulusan Nino, keluarga kembali ke Indonesia.
Nino Fernandez mengambil pekerjaan sebagai vidio
jokii dengan MTV Indonesia. Pada 2007, ia berperan dalam
film pertama, Terowongan Kasablanka. Tahun itu ia
memainkan peran utama sebagai Nesta di film LGBT bertema
komedi romantis Coklat Stroberi, disutradarai oleh Ardy
Octavian. Karakter gay terbukti menjadi peran terobosan
Fernandez, saat ia menerima banyak undangan untuk bertindak
dan menjadi MC setelah itu. Juga pada tahun itu ia memiliki
peran kecil dalam film Nayato Fio Nuala Kangen.
Fernandez memainkan karakter Bayu film 2008
karya Rudy Soedjarwo In the Name of Love, sebuah film yang
telah dibandingkan dengan film karya William Shakespeare
Romeo and Juliet pada temanya. Tahun itu ia juga muncul
dalam Claudia/Jasmine. Pada tahun 2009 ia terlibat
romantisme dengan Miss Indonesia 2009 Karenina Sunny
Halim, namun pasangan tersebut telah berpisah pada
pertengahan 2010.
Pada 2009, Fernandez memainkan peran utama Randy di
film Get Married 2, kelanjutan dari kesuksesan film 2007
karya Hanung Bramantyo Get Married. Film yang pernah
dibintangi oleh Nino Fernandez diantaranya Terowongan
Kasablanka (2007), Kangen (2007), Coklat Stroberi (2007),
Claudia/Jasmine (2008), In The Name of Love (2008), Ruma
Maida (2009), Get Married 2 (2009), Cowok Bikin Pusing
(2011), Bidadari-Bidadari Surga (2012), Operation Wedding
(2013), Honeymoon (2013), 99 Cahyaha di Langit Eropa
107
(2013), 99 Cahaya di Langit Eropa Part 2 (2014), Guardian
(2014), Hijab (2015), 99% Muhrim: Get Married 5 (2015),
Bulan Terbelah di Langit Amerika (2015), Wa’alaikumssalam
Paris (2016), Koala Kumal (2016), Cinta Laki-Laki Biasa
(2016), Cek Toko Sebelah (2016), Bulan Terbelah di Langit
Amerika 2 (2016), Critical Eleven (2017), Keluarga Tak Kasat
Mata (2017), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Mata Dewa (2018),
Ananta (2018), Satu Suro (film) (2019).17
15. Dian Nitami Pemeran Prof Charlotte
Gambar 3.18
Dian Nitami
Dian Meutia Nitami lahir di Jakarta, 18 Juni 1971. Dian
Nitami adalah pembawa acara dan aktris berkembangsaan
Indonesia. Dian mempunyai darah Jawa-Jepang. Ia adalah istri
dari sesama pesinetron Anjasmara. Mereka sekarang
mempunyai 4 orang anak terdiri dari 2 anak kandung
(Sasikirana Zahrani Asmara lahir tahun 2003 dan Arka Setya
Andipa lahir tahun 2006) dan 2 anak angkat yakni Amanda
Annette Syariff dan Luther Syariff. Mereka sendiri menikah
pada tahun 1999.
17
https://id.wikipedia.org/wiki/Nino_Fernandez diakses pada 24 April 2019
pukul 14.00 WIB
108
Film yang pernah dibintangi oleh Dian Nitami
diantaranya yaitu Di Balik Dinding Kelabu (1986), Luka di
Atas Luka (1987), Cinta Anak Jaman (1988), Lintar, Ketika
Musim Dure Tiba (1988), Catatan si Doi (1988), Jeram Cinta
(1989), Tamu Tengah Malam (1989),Valentine Kasih Sayang
Bagimu (1989), Perwira dan Ksatria (1990), Sejak Cinta
Diciptakan (1990), Pengantin (1990), Jangan Renggut
Cintaku (1990), Ayu Genit (1990), Zig Zag (1991), Barang
Titipan (1991), Tiga Dalam Satu (1992), Nuansa Gadis Suci
(1992), Bunga, Jangan Ada Dusta (2000), Tapi Bukan Aku
(2008), Rudy Habibie (2016), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), Surat
Cinta Untuk Starla the Movie (2017), ReuniZ (2018),
Serendipity (2018).18
16. Melayu Nicole Hall Pemeran Laila
Gambar 3.19
Melayu Nicole Hall
Melayu Nicole Hall merupakan seorang aktris dan model
berkebangsaan Indonesia. Melayu Nicole lahir di Jakarta, 14
November 1996. Dia memulai karier dengan meraih Miss
Persabahatan Miss Indonesia 2015 mewakili Provinsi
18
https://id.wikipedia.org/wiki/Dian_Nitami diakses pada 24 April 2019 pukul
14. 13WIB
109
Gorontalo. Setelah menjajal, Melayu juga mengaku ketagihan.
Dia berencana main film dengan judul dan genre yang
berbeda. Karena itu, Melayu tidak berhenti belajar untuk
menghasilkan kualitas akting bagus.
Beberapa film yang pernah dibintangi oleh Melayu
Nicole diantaranya 3 Dara (2015), Surat Cinta Untuk Kartini
(2016), #MODUS (2016), Maju Kena Mudur Kena Returns
(2016), The Profesionals (2016), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017),
Bodyguard Ugal-Ugalan (2018), Orang Kaya Baru (2019).19
17. Syifa Hadju Pemeran Adik Fahri
Gambar 3.20
Syifa Hadju
Syifa Hadju adalah aktris dan model berkebangsaan
Indonesia. Syifa Hadju lahir di Jakarta, 13 Juli 2000. Pada
tahun 2014, Ia mengawali kariernya sebagai aktris dalam
sinetron Bintang di Langit. Kemudian membintangi
beberapa sinetronlainnya yang juga
diproduksi SinemArt seperti Catatan Hati Seorang Istri dan
Aisyah Putri The Series: Jilbab in Love. Selain itu, ia ikut
memerankan film televisi yang berjudul Tentang Anak Kita.
19
https://id.wikipedia.org/wiki/Melayu_Nicole_Hall diakses pada 24 April
2019 pukul 14.28 WIB
110
Sinetron dan FTV tersebut semuanya ditayangkan di RCTI dan
diproduksi oleh SinemArt. Selain sebagai seorang aktris, ia
juga berkarier sebagai seorang model. Beberapa media cetak
telah menjadikannya sebagai model di majald dan tabloid.20
Beberapa film yang dibintangi oleh Syifa Hadju
diantaranya Beauty and The Best (2016), Selebgram (2017), A:
Aku,Benci & Cinta (2017), Ayat-Ayat Cinta 2 (2017), The Way
I Love You (2019), Bebas (2019).
20
https://id.wikipedia.org/wiki/Syifa_Hadju diakses pada 24 April 2019 pukul
14.35 WIB
111
BAB IV
TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN
Film merupakan media komunikasi yang dapat digunakan
sebagai sarana dalam menyampaikan sebuah pesan.1 Maka
dari itu dalam membuat film hendaknya memperhatikan
makna-makna yang akan tersampaikan kepada penonton agar
diterima penonton dan memiliki efek yang baik pula. Akan
lebih baik lagi jika makna dalam film yang akan disampaikan
memiliki nilai yang baik sesuai dengan moral dan ajaran yang
berlaku dan sesuai dengan kehidupan masyarakatnya.
Sehingga film tersebut tidak hanya berfungsi sebagai hiburan
semata namun mampu memberikan nilai edukasi.
Melaui penelitian semiotika pada film Ayat-Ayat Cinta 2
terdapat adegan atau dialog yang menandakan pesan dakwah.
Tanpa mengurangi esensi cerita secara keseluruhan pada film
tersebut, peneliti hanya mengidentifikasi beberapa adegan
(scene) atau dialog pada film Ayat-Ayat Cinta 2 yang sesuai
dengan masalah penelitian. Tidak semua scene dalam film
diidentifikasi supaya penelitian lebih fokus dan terarah serta
dapat menjawab rumusan masalah.
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis pesan dakwah
yang terdapat dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 menggunakan
analisis semiotika Roland Barthes yang membagi tanda
menjadi tiga tingkatan makna, yaitu denotasi, konotasi, dan
mitos.
1 Onong Uchjana Effendi, ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, 207
112
Makna denotasi merupakan makna nyata yang
ditampilkan oleh penanda terhadap objek.2 Makna konotasi
merupakan kunci dalam analisis semiotika Roland Barthes,
dimana tanda memiliki makna tambahan atau makna lain dari
makna yang ditampilkan.3 Pembaca atau penonton merupakan
elemen penting dalam memaknai tanda karena diikuti dnegan
ideologi dan keyakinan masing-masing. Sedangkan mitos
adalah bagaimana kebudayaan memaknai tentang realitas yang
ditampilkan oleh tanda tersebut.4
Setelah melakukan observasi dengan cara menonton dan
mengamati film ini, maka peneliti memilih beberapa scene
yang memiliki unsur pesan dakwah di dalamnya. Berikut
adalah scene-scene dan analisis peneliti untuk menemukan
pesan dakwah persahabatan beda agama dalam scene film
Ayat-Ayat Cinta 2:
A. Makna Denotasi, Konotasi dan Mitos Pada Film Ayat-Ayat
Cinta 2
1. Adegan 1 (06:56 – 08:05)
Tabel 4.1
EXT – PINGGIR JALAN. SORE HARI
2 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 28
3 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, 28
4 Pawinto, Penelitian Komunikasi Kualitatif, 164
113
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.1
Fahri: Halo
Keira, Saya Fahri
tetanggamu.
Kalau kamu
sedang
perjalanan pulang
kita sejalur?
Keira: Lalu?
Medium Long
Shot
Memperlihatka
n gambar atau
objek dari atas
hingga lutut.
Gambar 4.2
Fahri: Saya ingin
menawarkanmu
untuk ikut ke
mobil saya.
Hulusi: Dia
kelihatannya
tidak tertarik
Hoca, mari kita..
Fahri: Keira
kamu yakin?
Tidak salahnya
kalau..
Keira: Saya bisa
mengurus diri
sendiri.
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas dada
hingga ke atas
dari gambar
objek
114
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.3
Hulusi: Dia bisa
mengurus dirinya
sendiri.
Fahri: Saya
hanya ingin
memeberimu
bantuan, siapa
tau kamu mau
ikut?
Keira: Lebih baik
kamu pergi atau
saya panggil
polisi.
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas dada
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.4
Hulusi: Hei
Keira, Fahri
hanya ingin
bersikap baik,
kenapa kamu
seperti itu?
Keira: Siapa tau
kamu berniat
buruk.
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas dada
hingga ke atas
dari gambar
objek.
115
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.5
Fahri: Keira,
semoga Tuhan
menjadi saksi
saya tidak berniat
buruk.
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas dada
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.6
Keira: Kebiasaan
kalia, selalu
mengatasnamaka
n Tuhan atas
tindakan kalian,
bahkan saat
kalian melakukan
teror, peboman
dan pembantaian.
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas dada
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.7
Hulusi: Hei
jangan kurang
ajar kamu Keira.
Fahri: Tenang
Hulusi.
Fahri: Saya
hanya ingin
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas dada
hingga ke atas
116
Visual Dialog Type Of Shot
menawarkanmu
bantuan Keira,
kalau kamu tidak
mau tidak apa-
apa. Semoga
harimu
menyenangkan.
dari gambar
objek.
Gambar 4.8
Preman: Hei
seksi, mau ke Bar
bersama kami?
Long Shot
Memperlihatka
n gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.9
Keira: Tunggu!
Sekali ini saja.
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas dada
hingga ke atas
dari gambar
objek.
117
Makna Denotasi:
Pada gambar pertama memperlihatkan Fahri dan Hulusi
menghampiri Keira yang sedang menunggu kendaraan umum
di pinggir jalanan dan menawarinya bantuan. Pada gambar
kedua memperlihatkan Keira yang acuh dengan kehadiran
Fahri dan Hulusi. Pada gambar ketiga memperlihatkan Keira
yang mengusir Fahri dan Hulusi karena merasa terganggu.
Pada gambar keempat terlihat Hulusi yang marah kepada
Keira atas sikap Keira terhadap mereka. Pada gambar kelima
memperlihatkan Fahri yang mecoba meyakinkan Keira atas
niatnya. Pada gambar keenam terlihat Keira memarahi Fahri
dan pada gambar ketujuh terlihat Hulusi marah kepada Keira
sedangkan Fahri mencoba untuk menenangkan Hulusi agar
tidak emosi. Pada gambar kedelapan Keira yang sedang
menunggu angkutan umum di pinggir jalan diganggu oleh dua
preman jalanan. Pada gambar kesembilan keira menghampiri
mobil Fahri dan menerima bantuannya.
Makna Konotasi:
Type of shot pada gambar-gambar diatas pada gambar
pertama menggunakan medium long shot, pada gambar kedua
sampai ketujuh menggunakan medium close-up, pada gambar
kedelapan menggunakan long shot dan pada gambar
kesembilang menggunakan medium close-up. Dalam gambar
di atas memperlihatkan sikap ingin membantu yang dilakukan
oleh Fahri kepada Keira tetangganya. Fahri ingin memberikan
tumpangan kepada Keira untuk pulang bersama. Namun niat
118
baik Fahri yang ingin menolong Keira tidak direspon baik oleh
Keira. Keira justru memarahi dan mengusir Fahri serta Hulusi
sehingga terjadi perdebatan diantara meraka bertiga. Namun
ketika Keira diganggu oleh preman di pinggir jalan, Keira
menghampiri mobil Fahri dan menerima tawaran Fahri untuk
memberinya tumpangan.
Makna Mitos:
Mitos yang tergambar dalam adegan di tabel ini adalah
menolong tetangga. Tolong menolong merupakan amalan
yang mulia. Agama Islam mengajarkan umatnya untuk saling
membantu dan Allah SWT menyukai hambanya yang suka
menolong sesama. Suka menolong sendiri merupakan sifat
Rasulullah SAW.
2. Adegan 2 (28:53 – 30:08)
Tabel 4.2
EXT – HALAMAN RUMAH BRENDA. MALAM HARI
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.10
Brenda: uang,
uang.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari objek.
119
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.11
Fahri: Lepaskan
dia!
Sopir taksi: Dia
harus bayar
aku. Aku hanya
ambil uangku.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.12
Fahri: Hati-hati
kepalanya.
Hulusi tolong
ambilkan bantal
dan selimut dari
rumah.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.13
Hulusi: Tapi dia
keliatannya
sudah nyaman
Hoca.
Fahri: Dia bisa
mati kedinginan
disini. Ayo
cepat.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
120
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.14
Fahri: Maaf
Brenda.
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.15
Brenda: Hei
kamu, aku
kenal kamu.
Fahri: Ya ini
saya lagi, Halo.
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.16
Brenda: Sudah
ketemu istrimu?
Tak apa jangan
sedih, masih
banyak
perempuan
yang mau laki-
laki baik seperti
kamu.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
121
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.17
Hulusi: Apa
maunya
perempuan ini,
kerjaannya
mabuk terus.
Fahri: Ayo
pergi.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Makna Denotasi:
Pada gambar pertama memperlihatkan supir taksi yang
mengambil uang di tas Brenda. Terlihat di gambar kedua Fahri
memperintahkan supir taksi tersebut untuk menjauhi Brenda.
Pada gambar ketiga terlihat Hulusi dan Fahri yang menidurkan
Brenda di kursi halaman rumah Brenda. Di gambar keempat
sedang berbicara pada Hulusi. Pada gambar kelima terlihat
Fahri membenarkan posisi tidur Brenda dan di gambar keenam
terlihat nenek Catarina yang melihat Fahri dan Brenda
berduaan di halaman rumah Brenda. Pada gambar ketujuh
terlihat Brenda yang tertidur di kursi dan di gambar kedelapan
Hulusi meletakan kepala Brenda di bantal.
Makna konotasi:
Type of shot pada gambar-gambar diatas pada gambar
pertama sampai keempat menggunakan medium close-up, pada
gambar kelima dan keenam menggunakan long shot,
122
sedangkan pada gambar ketujuh dan kedelapan menggunakan
medium close-up.
Dalam gambar diatas terlihat Fahri menolong Brenda
tetangganya yang sedang mabuk. Terlihat pada gambar ketika
Brenda mabuk, supir taksi mengambil ongkos taksi Brenda
sendiri di tas Brenda karena Brenda terlalu mabuk. Fahri yang
melihat itu segera menghampiri Brenda dan memerintahkan
supir taksi tersebut untuk melepaskan Brenda. Fahri dan
Hulusi membawa Brenda masuk ke halaman rumah Brenda
dan menidurkannya di kursi. Merasa suhu diluar dingin, Fahri
meminta tolong Hulusi untuk mengambilkan bantal dan
selimut untuk Brenda. Setelah Hulusi pergi mengambil apa
yang disuruh Fahri, Fahri membenarkan posisi tidur Brenda
dan Nenek Catarina memperhatikannya dari kejauhan. Brenda
yang sedang mabuk berat mengigau dan mengatakan sesuatu
kepada Fahri dan Hulusi pun datang kembali dengan
membawa selimut dan bantal lalu meletakan kepala Brenda di
atas bantal.
Makna Mitos:
Makna mitos pada gambar-gambar di atas adalah
menolong tetangga. Berbuat baik terhadap tetangga
merupakan anjuran Rasulullah SAW. Berbuat baik merupakan
bukti keimanan kita kepada Allah SWT. Oleh karena itu,
berlembut hatilah terhadap tetangga kita dan ringankan tangan
kita untuk membantu tetangga serta bersikaplah peka terhadap
hal-hal yang mengganggu atau menyakiti mereka.
123
3. Adegan 3 (30:25 – 31:50)
Tabel 4.3
EXT – JALANAN KOMPLEK. PAGI HARI
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.18
Fahri: Pagi
Nek. Kakinya
masih sakit
Nek? Nenek
mau kemana?
Medium Long
Shot
Memperlihatkan
gambar atau
objek dari atas
hingga lutut.
Gambar 4.19
Catarina:
Untung saja
kaki saya
sedang sakit,
kalau tidak
kalian sudah
saya labrak tadi
malam.
Mengambil
kesempatan
pada wanita
yang tidak
berdaya.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
124
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.20
Fahri: Maksud
nenek apa?
Catarina:
Brenda.
Semalam ia
mabuk dan saya
melihat apa
yang kalian
perbuat dengan
dia.
Fahri: Nenek
salah paham.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.21
Brenda: Fahri,
aku dengar kau.
Selamat pagi.
Fahri: Selamat
pagi.
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.22
Brenda: Fahri
ini punyamu.
Terima kasih
untuk
bantuannya
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
125
Visual Dialog Type Of Shot
semalam dan
maaf berkali-
kali
merepotkan.
Rekan kerjaku
ulang tahun,
jadi jika
pengacara
sudah ngumpul
acarnya
minum-minum
terus dan
seperti biasa
saya lupa diri
jika sudah
pesta.
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.23
Fahri: Lain kali
kamu harus
lebih hati-hati
Brenda: Ya
pasti, sekali lagi
terima kasih.
Akan ku traktir
kau nanti.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
126
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.24
Fahri: Tidak
perlu Brenda.
Brenda: Aku
memaksa. Oke,
aku pergi kerja
dulu. sampai
jumpa nenek.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.25
Catarina:
Sepertinya saya
sudah salah
paham.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.26
Fahri: Nenek
mau pergi
kemana? Biar
kami antar?
Catarina: Saya
mau ibadah
Sinagoge.
Fahri: Baik,
mari Nek.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
127
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.27
Hulusi: Hoca,
Hoca tidak
serius ingin
mengantar dia
ke Sinagoge?
Medium Shot
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Makna Denotasi:
Pada gambar pertama terlihat Fahri menghampiri dan
menyapa Nenek Catarina yang sedang berjalan di jalanan
komplek. Di gambar kedua Nenek Catarina menjawab
pertanyaan Fahri dengan sikap judes. Pada gambar ketiga
terlihat ekspresi muka Fahri yang bingung dengan sikap Nenek
Catarina. Pada gambar keempat terlihat Brenda yang
membawa bantal dan selimut berjalan menghampiri Fahri dan
Nenek Catarina dan pada gambar kelima Brenda menyerahkan
bantal dan selimut tersebut ke Fahri.
Pada gambar keenam dan ketujuh terlihat Hulusi
membantu membawakan bantal dan selimut yang diserahkan
Brenda sebelumnya dan terlihat Fahri yang berbicara pada
Brenda. Pada gambar kedelapan terlihat ekspresi wajah Nenek
Catarina yang malu karena salah paham terhadap Fahri. Di
gambar kesembilan terlihat Fahri yang sedang menawarkan
bantuan kepada Nenek Catarina dan pada gambar kesepuluh
128
terlihat Hulusi dan Fahri berjalan diikuti Nenek Catarina
dibelakang mereka dan terlihat ekspresi terkejut Hulusi akan
keputusan Fahri untuk mengantar Nenek Catarina.
Makna Konotasi:
Type of shoot pada gambar pertama menggunakan
pengambilan gambar medium long shot, pada gambar kedua
dan ketiga menggunakan medium close-up, pada gambar
keempat dan kelima menggunakan long shot, pada gambar
keenam sampai kesempilan menggunakan medium close-up,
dan gambar kesepuluh menggunakan medium shot.
Dalam gambar di atas terlihat Fahri yang menghampiri
Nenek Catarina dan menyapanya. Namun Nenek Catarina
tidak menyambut baik Fahri, ia justru bersikap judes kepada
Fahri. Fahri yang bingung dengan sikap Nenek Catarina pun
bertanya kepadanya. Tak lama Brenda keluar, menyapa Fahri
dan berjalan menghampiri Fahri sambil membawa bantal dan
selimut yang dipinjamkan Fahri. Brenda menyerahkan bantal
dan selimut pada Fahri dan berterima kasih untuk bantuan
Fahri serta menjelaskan kenapa dia bisa mabuk. Hulusi
membantu membawakan bantal dan selimut tersebut. Fahri tak
lupa mengingatkan Brenda agar lebih hati-hati.
Nenek Catarina yang mendengarkan percakapan Fahri dan
Brenda akhirnya menyadari kalau dirinya salah paham kepada
Fahri. Fahri pun tidak marah terhadap Nenek Catarina atas
sikap yg diterimanya justru Fahri menawarkan bantuan untuk
mengantar Nenek Catarina. Mendengar niat Fahri untuk
129
mengantar Nenek Catarina membuat Hulusi bingung dan tak
yakin akan keputusan Fahri.
Makna Mitos:
Makna mitos pada gambar-gambar di atas adalah
menolong tetangga. Setiap muslim harus memiliki kesadaran
penuh dan kepekaan yang tinggi untuk selalu membantu dan
memuliakan sesamanya, agar hidup yang dijalaninya
bermanfaat dan membawa kemuliaan. Menolong merupakan
kekuatan bagi orang-orang muslim dan sebagai senjata
persatuan yang menyatukan tangan satu dengan lainya, dan
menjauhkan perselisihan serta permusuhan. Setiap mukmin
memiliki kewajiban untuk membangun kerjasama ataupun
tolong menolong dengan sesamanya. Karena hal ini akan
memberikan manfaat dalam melindungi setiap muslim dari
semua bahaya yang mengancamnya, dan akan mengantarkan
setiap muslim mewujudkan kehidupan yang bahagia dan
harmonis dalam menjalani kehidupan, di bawah lindungan dan
bimbingan Allah SWT. Kewajiban terhadap orang lain itu
merupakan sikap perhatian dan saling membantu dengan
kemampuan yang ada.
4. Adegan 4 (32:00 – 32:55)
Tabel 4.4
EXT – HALAMAN SINAGOGE. PAGI HARI
130
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.28
Catarina:
Terima Kasih
Fahri.
Medium Long
Shot
Memperlihatkan
gambar atau
objek dari atas
hingga lutut.
Gambar 4.29
Fahri: Selamat
beribadah Nek.
Nanti mau kami
jemput lagi?
Catarina: Tidak
perlu Fahri.
Terima kasih.
Medium Shot
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.30
Fahri:
Astaghfirullah
Nenek.
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
131
Gambar 4.31
Jamaah:
Amalek. Pergi!
Medium Shot
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.32
Catarina: Apa
yang kamu
lakukan?
Mereka
tetanggaku,
mereka orang
baik.
Jamaah: Mereka
amalek. Mereka
tak pantas disini.
Medium Shot
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.33
Catarina: Jangan
berpikir sempit
seperti itu.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
132
Gambar 4.34
Kepala
Sinagoge:
Cukup Cukup.
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.35
Jamaah:
Pergilah! Kau
tidak diterima
disini. Pergi!
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Makna Denotasi:
Pada gambar pertama memperlihatkan Fahri yang
membukakan pintu mobil untuk Nenek Catarina. Pada gambar
kedua terlihat Fahri yang mengantar Nenek Catarina sampai
depan gerbang Sinagoge. Pada gambar ketiga terlihat Nenek
Catarina yang terjatuh saat berjalan masuk ke Sinagoge dan
Fahri berlari menghampiri Nenel Catarina untuk
menolongnya. Di gambar keempat terlihat pria bertopi hitam
mendorong Fahri dan mengusirnya pergi.
133
Gambar kelima memperlihatkan perdebatan anatara
Nenek Catarina dan pria bertopi hitam tersebut dan di gambar
keenam terlihat ekspresi wajah Nenek Catarina saat
memperingati pria bertopi hitam tersebut. Pada gambar
ketujuh terlihat kepala Sinagoge yang menghampiri
kerumunan disana dan melerai perdebatan serta menuntun
Nenek Catarina untuk masuk. Pada gambar kedelapan terlihat
pria bertopi hitam yang kembali mengusir Fahri dan Misbah
menarik Fahri untuk pergi dari Sinagoge.
Makna Konotasi:
Type of shoot pada gambar pertama menggunakan
pengambilan gambar medium long shot, gambar kedua
menggunakan medium shot, gambar ketiga menggunakan long
shot, gambar keempat dan kelima menggunakan medium shot,
gambar keenam menggunakan medium close-up, gambar
ketujuh menggunakan long shot, dan gambar kedelapan
menggunakan medium close-up.
Dalam gambar adegan 4.4 terlihat Fahri yang mengantar
Nenek Catarina ke Sinagoge dan membukakan pintu mobil
untuk Nenek Catarina. Fahri mengantar Nenek Catarina
sampai depan gerbang Sinagoge. Saat Nenek Catarina berjalan
masuk ke Sinagoge, Nenek Catarina terjatuh dan Fahri berlari
menghampiri Nenek Catarina untuk membantunya. Namun
kedatangan Fahri justru membuat pria bertopi hitam yang
berda di Sinagoge terganggu dan mendorong Fahri. Perdebatan
pun terjadi antara pria bertopi hitam dan Nenek Catarina
134
karena Nenek Catarina tak terima dengan sikap kasar pria
bertopi hitam itu kepada Fahri. Nenek Catarina memperingati
pria bertopi hitam itu agar tak berpikir sempit. Kerumunan itu
pun mencuri perhatian kepala Sinagoge. Kepala Sinagoge itu
menghampiri kerumunan itu dan melerai perdebatan tersebut
dan membantu Nenek Catarina untuk masuk. Pria bertopi
hitam itu lantas mengusir Fahri dari Sinagoge dan Misbah pun
menarik Fahri untuk keluar dari sana.
Makna Mitos:
Makna mitos pada gambar-gambar di atas adalah
menolong mengantar pemeluk agama lain beribadah. Islam
adalah agama yang damai dan penuh keindahan. Islam
mengajarkan umatnya agar terus menerus berbuat kebaikan
kepada sesama manusia walaupun berbeda kepercayaan. Allah
menjamin segala kebaikan akan mendapat balasan yang lebih
baik dan setiap kejahatan dibalaskan setimpal dengan apa yang
dilakukan. Di sinilah letak kebaikan dan keadilan Allah SWT.
Dia memberikan ganjaran yang lebih kepada orang-orang yang
berbuat kebaikan. Namun untuk pelaku kejahatan dibalas
setimpal dengan kejahatannya.
5. Adegan 5 (33:00 – 34:09)
Tabel 4.5
INT – RUANG KELUARGA RUMAH FAHRI. SORE
HARI
135
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.36
Fahri: Kenapa
kamu menolak
untuk
mengantarkan
Nenek Catarina,
Hulusi?
Medium Shot
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.37
Misbah:
Menurutku apa
yang dilakukan
Hulusi sudah
benar. Kamu lihat
perlakuan..
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas dada
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.38
Fahri: Saya tidak
mempermasalahka
n sikap mereka ke
kita, itu hak
mereka untuk
curiga. Yang saya
kecewa kenapa
Medium Shot
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas
pinggang
hingga ke atas
136
Visual Dialog Type Of Shot
Hulusi melakukan
hal yang sama ke
Nenek Catarina.
dari gambar
objek.
Gambar 4.39
Hulusi: Nenek itu
Yahudi.
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas dada
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.40
Fahri: Nenek
Catarina itu
tetangga kita. Kita
harus
membantunya.
Membantu
tetangga itu ajaran
Rasulullah. Apa
kamu yang lupa?
Yang kita tentang
itu zionisnya,
bukan kaum
Yahudinya apalgi
Medium Shot
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
137
Visual Dialog Type Of Shot
orang
perorangnya.
Kalau kita
melakukan hal
yang sama ke
Nenek Catarina,
apa bedanya kita
dengan zionis di
Palestina?
Gambar 4.41
Hulusi: Berarti
Hoca rela dengan
apa yang mereka
lakukan pada
Aisha?
Fahri: Hulusi.
Hulusi: Saya
minta maaf.
Medium Shot
Memperlihatka
n gambar
semua objek
dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Makna Denotasi:
Pada gambar pertama terlihat Fahri sedang duduk di kursi
raung keluarga sambil menatap Hulusi dan mengajukan
pertanyaan kepadanya. Pada gambar kedua, Misbah menjawab
pertanyaan Fahri sambil menunjuk ke sembarang arah. Pada
gambar ketiga terlihat ekspresi wajah Fahri kepada Hulusi dan
pada gambar keempat terlihat ekspresi menyesal dari wajah
138
Hulusi ketika menjawab pertanyaan Fahri. Pada gambar
kelima terlihat Fahri yang mencoba memberikan pengertian
kepada Hulusi mengenai kesalahannya. Di gambar keenam
terlihat Fahri dan Hulusi bangkit dari duduknya dan terlihat
adanya perdebatan diantara mereka berdua.
Makna Konotasi:
Type of shoot pada gambar pertama menggunakan
pengambilan gambar medium shot, pada gambar kedua
medium close-up, pada gambar ketiga medium shot, pada
gambar keempat menggunakan medium close-up, dan pada
gambar kelima dan keenam menggunakan medium shot.
Pada gambar-gambar diatas terlihat Fahri yang sedang
bertanya kepada Hulusi atas sikapnya kepada Nenek Catarina.
Misbah yang menyaksikan itupun setuju dengan sikap Hulusi.
Fahri pun kecewa dengan sikap Hulusi terhadap Nenek
Catarina, Hulusi mengutarakan alasannya karena Nenek
Catarina adalah seorang Yahudi. Fahri yang mengetahui itu
mencoba memberikan pengertian kepada Hulusi bahwa Nenek
Catrina adalah tetangga mereka dan membantu tetangga
merupakan ajaran Rasulullah bahkan Fahri mengatakan bahwa
yang seharusnya ditentang itu zionisnya, bukan kaum
Yahudinya. Hulusi yang mendengar itupun langsung bangkit
dari duduknya karena tak terima dengan perkataan Fahri.
Hulusi pun menyangkut pautkan dengan nasib Aisha, istri
Fahri. Mendengar apa yang dikatakan Hulusi, Fahri berdiri dan
139
membentak Hulusi. Melihat sikap Fahri, Hulusi segera
meminta maaf.
Makna Mitos:
Makna mitos dalam adegan ini adalah tidak membeda-
bedakan orang lain. Islam mengajarkan umatnya agar terus
menerus berbuat kebaikan kepada sesama manusia tanpa
mempedulikan asal usul, status sosial, agama, jenis kelamin,
dan sebagainya. Islam melarang keras bentuk ta’assub yaitu
membela serta membabi buta hanya berdasarkan agama, suku,
ras atau bangsa tertentu, tidak peduli apakah salah atau benar,
dzalim atau terdzalimi. Allah menciptakan manusia berbeda-
beda agar dapat saling mengenal satu sama lainnya. Yang
membedakan seorang umat di sisi Allah SWT adalah
ketakwaannya.
6. Adegan 6 (34:10 – 35:12)
Tabel 4.6
INT – RUANG KELUARGA RUMAH FAHRI. SORE
HARI
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.42
Fahri: Yang
saya lakukan ke
Nenek Catarina
itu amanah dari
Aisha, Hulusi.
Medium Shot
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
pinggang
140
Visual Dialog Type Of Shot
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.43
Hulusi: Maksud
Hoca?
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.44
Fahri: Aisha
sengaja memilih
untuk tinggal
disini, untuk
mengobati rasa
kangenku
terhadap
Indonesia.
Kamu tau
kenapa?
Misbah?
Misbah: Tidak
Ri.
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
141
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.45
Fahri: Karena
keberagaman di
lingkungan.
Yahudi, Katolik,
Islam, dan yang
lainnya. Persis
seperti tempat
kita Bah.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gaambar 4.46
Misbah: Ya ga
sepenuhnya
persis Ri. Di
tempat kita itu
ada Pancasila.
Nah kalau
disini?
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.47
Fahri: Pancasila
tuh ada disini.
Bhineka
Tunggal Ika ada
dimana-mana.
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
142
Makna Denotasi:
Pada gambar pertama terlihat Fahri berdiri dan
memberikan penjelasan kepada Hulusi dan pada gambar kedua
terlihat ekspresi kebingungan dari Hulusi. Pada gambar ketiga
dan keempat terlihat Fahri yang sedang memaparkan
penjelasan kepada Hulusi dan Misbah. Di gambar kelima
terlihat Misbah yang sedang menyanggah ucapan Fahri. Pada
gambar ketujuh, Fahri menjawab sanggahan dari Misbah dan
menunjuk dadanya sebagai bentuk penegasan.
Makna Konotasi:
Type of shoot pada gambar pertama menggunakan
pengambilan gambar medium shot, di gambar kedua
menggunakan medium close-up, gambar ketiga menggunakan
long shot, gambar keempat dan kelima menggunakan medium
close-up, dan pada gambar keenam menggunakan long shot.
Pada gambar-gambar diatas terlihat Fahri yang sedang
memberi tahu bahwa sikap baiknya terhadap Nenek Catarina
merupakan amanah dari Aisha, istrinya dan perkataan Fahri
tersebut justru membuat Hulusi bingung. Fahri pun
memaparkan alasannya tinggal di lingkungan rumahnya
karena keberagaman yang ada di lingkungan itu seperti di
Indonesia. Mendengar alasan tersebut, Misbah menyanggah
juka lingkungannya berbeda seperti di Indonesia karena tidak
ada Pancasila. Fahri menekankan jika Pacasila itu ada di hati
kita semua dan Bhineka Tunggal Ika ada dimana-mana.
143
Makna Mitos:
Makna mitos dalam adegan ini adalah melaksanakan
amanah. Amanah merupakan salah satu sifat mulia yang
dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Islam mengajarkan
untuk menjaga amanah yang kita terima dari orang lain.
Bahkan, Islam mewajibkan kita untuk memelihara amanah,
yaitu dengan bersikap jujur dan bisa dipercaya. Kemampuan
seseorang menjaga amanah merupakan tolak ukur akan
usahanya menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi
larangannya.
Tidak hanya untuk segi ibadah, seseorang yang bersifat
amanah juga akan memiliki hubungan yang baik dengan
manusia lainnya. Dia akan menjadi bisa dipercaya dan
dihormati oleh orang-orang di sekitarnya. Allah menempatkan
amanah sebagai satu akhlak yang memiliki kedudukan sangat
spesial bagi manusia. Bahkan, seseorang yang memiliki sikap
amanah bisa menjadi kekasih Allah.
7. Adegan 7 (40:14 – 42:34)
Tabel 4.7
EXT – HALAMAN RUMAH NENEK CATARINA. PAGI
HARI
144
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.48
Fahri: Nek.
Siapa dia Nek?
Kenapa dia
mengusir Nenek
dirumah?
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.49
Catarina:
Baruch, anak tiri
saya. Dia
menginginkan
rumah ini untuk
membayar
hutang-
hutangnya.
Fahri: Tapi dia
tidak bisa
seenaknya
mengusir Nenek
seperti ini.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Catarina: Rumah
ini sudah dijual
tanpa
sepengetahuan
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
145
Gambar 4.50 saya Fahri.
Fahri: Hulusi
tolong bawa
Nenek ke rumah
kita biar saya
bicara dengan
Baruch.
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.51
Catarina: Jangan.
Jangan Fahri.
Dia sumber
masalah sejak
dulu. Dia
dikeluarkan dari
tentara Israel
karena
kelakuannya.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.52
Baruch: Keluar!
Keluar dari situ!
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
146
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.53
Fahri:
Astaghfirullah.
Hei jangan
keterlaluan.
Bukan begitu
cara
memperlakukan
perempuan,
apalagi Ibumu
sendiri.
Medium Close
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.54
Baruch: Kamu
siapa? Kamu
Muslim ya?
Sejak dulu kami
memang tidak
pantas untuk
berurusan
dengan orang
seperti kamu.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.55
Fahri: Anda
tidak perlu
bermain kasar
seperti itu.
Nenek Catarina
adalah sahabat
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
147
Visual Dialog Type Of Shot
saya bahkan
sudah seperti Ibu
saya sendiri.
Baruch: Bagus,
kamu tampung
dia sekalian.
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.56
Fahri: Berapa
kamu menjual
rumah ini?
Baruch: Kenapa?
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.57
Fahri: Nenek
Catarina ingin
membelinya.
Baruch: Mampu
dia?
Fahri: Katakan
pada siapa kamu
menjualnya. Biar
Nenek
membelinya dari
orang itu.
Medium Closr-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
148
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.58
Baruch: Hubungi
dia! Kalian
bicara harganya.
Kalau tudak ada
kesepakatan
minggu depan
aku kembali.
Aku tak mau
melihat
wajahnya
dirumah ini lagi.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.59
Fahri: Nek.
Catarina: Terima
kasih Fahri tapi
soal rumah ini
saya tidak
mampu.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.60
Fahri: Nenek
istirahat saja ya.
Nek ini Sabina.
Dia asisten
rumah tangga
saya. Setelah ini
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
149
Visual Dialog Type Of Shot
dia akan
membantu
mengurus
keperluan
Nenek.
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.61
Catarina: Tidak
perlu fahri, saya
bisa.
Fahri: Dengan
kondisi sekarang
sendirian nenek
perlu bantuan
orang lain.
Tolong terima
bantuan kami.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Makna Denotasi:
Pada gambar pertama terlihat Fahri dan Hulusi
menghampiri Nenek Catarian yeng sedang tersungkur di
halaman rumahnya. Pada gambar kedua sampai keempat
terlihat adanya percakapan yang terjadi antara Fahri dan
Nenek Catarina serta Hulusi yang mendampingi Fahri. Pada
gamber kelima terlihat Baruch yang mengusir Nenek Catarina.
Pada gambar keenam terlihat ekspresi wajah Fahri yang geram
terhadap perlakuan kasar Baruch pada Nenek Catarina. Pada
gambar ketujuh terlihat ekspresi wajah baruch marah kepada
150
Fahri dan menarik baju Fahri. Pada gambar kedelapan sampai
kesebelas terlihat adanya percakapan antara Fahri dengan
Baruch. Pada gambar kedua belas sampai empat belas terlihat
adanya percakapan antara Nenek Catarina dengan Fahri.
Makna Konotasi:
Type of shoot pada gambar pertama dan kedua
menggunakan pengambilan gambar long shot, pada gambar
kedua sampai ketujuh menggunakan medium close-up, gambar
kedelapan dan kesembilan menggunakan long shot, gambar
kesepuluh sampai kedua belas menggunakan medium close-up,
gambar ketiga belas menggunakan long shot, dan pada gambar
keempat belas menggunakan medium close-up.
Dari gambar di atas terlihat Fahri dan Hulusi yang
menghampiri Nenek Catarina yang tersungkur di halaman
rumahnya sendiri. Ternyata Nenek Catarina diusir oleh
Baruch, anak tirinya, Baruch mengiginkan Rumah Nenek
Catarina untuk membayar hutang-hutangnya. Fahri pun tak
terima melihat perlakuan kasar Baruch terhadap Nenek
Catarina dan mencoba memperingati Baruch. Namun Baruch
tak terima dengan peringatan Fahri itu, Baruch emosidan
menarik baju Fahri. Fahri berusaha untuk menolong Nenek
Catarina untuk menebus rumah yang dijual oleh Baruch dan
membantu untuk merawat Nenek Catarina dibantu oleh
Sabina, asisten rumah tangganya itu.
151
Makna Mitos:
Mitos yang tergambar dalam adegan di tabel ini adalah
menolong orang lain. Sebagai muslim kita harus peka terhadap
lingkungan sekitar kita. Jika kita melihat orang lain yang
sedang dalam kesusahan kita haruslah bersikap ringan tangan
dan turut menolongnya dengan ikhlas tanpa mengharapkan
imbalan melainkan hanya mengharapkan pahala dan ridha
Allah SWT.
8. Adegan 8 (45:18 – 48:03)
Tabel 4.8
INT – MINIMART FAHRI & RESTORAN. SORE HARI
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.62
Fahri: Jadi ini
benar Kau Jason?
Medium Shot
Memperlihatka
n gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.63
Jason: Apa
maksudmu? Ini
bukan urusanmu.
Pergi!
Medium Shot
Memperlihatka
n gambar semua
objek dari batas
pinggang
152
Visual Dialog Type Of Shot
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.64
Philip: Jason, jaga
mulutmu.
Jason: Aku tidak
peduli.
Medium Long
Shot
Memperlihatka
n gambar atau
objek dari atas
hingga lutut.
Gambar 4.65
Hulusi: Fahri
adalah pemilik
minimart ini.
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari
gambar objek.
Gambar 4.66
Fahri: Boleh
tinggalkan
sebentar saja saya
dengan Jason.
Medium Shot
Memperlihatka
n gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
153
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.67
Fahri: Saya
dengar milkshake
disini milkshake
yang paling enak.
Ayo minum. Oke.
Medium Shot
Memperlihatka
n gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.68
Jason: Buat apa
kita kesini?
Langsung saja ke
kantor polisi, saya
tidak takut.
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari
gambar objek.
Gambar 4.69
Fahri: Aku tau
kau anak yang
tangguh, tapi
bagaimana
dengan
keluargamu?
Ibumu? Apa
perasaannya saat
tau kamu
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari
gambar objek.
154
Visual Dialog Type Of Shot
dipenjara hanya
karena mencuri
snack.
Gambar 4.70
Jason: Omong
kosong!
Fahri: Ayo
berteman Jason.
Duduk, please.
Setelah ini kalau
kamu butuh
sesuatu apapun
selama masih ada
di minimart saya
bisa kamu ambil,
gratis.
Medium Long
Shot
Memperlihatka
n gambar atau
objek dari atas
hingga lutut.
Gambar 4.71
Jason: Kenapa
kau bersikap
begitu baik?
Fahri: Say tidak
mau punya
musuh, apalagi
dengan tetangga
saya sendiri.
Jason: Tidak
kamu yang
Medium Shot
Memperlihatka
n gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
155
Visual Dialog Type Of Shot
Memulai
Fahri:Maksudmu
?
Gambar 4.72
Jason: kalian
teroris. Kalian
yang bunuh Ayah
kami. Ayah kami
Cuma ingin
membelikan kami
oleh-oleh ketika
bom itu meledak
di London. Sejak
Ayah kami tidak
ada, Ibu yang
harus menghidupi
kita semua. Keira
tidak bisa
melanjutkan
sekolah musiknya
dan saya, saya
dikeluarkan dari
sekolah bola.
Medium Close-
up
Memperlihatka
n gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari
gambar objek.
Makna Denotasi:
Pada gambar pertama terlihat Fahri yang ditemani oleh
Philip sedang berada di ruangan di minimart Fahri dan terlihat
156
Fahri sedang bertanya ke Jason. Pada gambar kedua terliha
ekspresi muka Jason yang sedang marah pada Fahri sambil
menunjuk Fahri. Pada gambar ketiga terlihat Philip yang
sedang memarahi Jason dan Jason yang sedang marah hingga
dipegangi oleh Hulusi agar tidak memukul Philip. Pada
gambar keempat, Hulusi sedang memberitahu fakta kepada
Jason. Pada gambar kelima, Fahri berbicara kepada Philip dan
Hulusi. Latar tempat pada adegan ini di sebuah ruangan yang
berada di minimart Fahri.
Pada gambar keenam terlihat Fahri sedang duduk di
sebuah restoran bersama Jason sambil meminum milkshake,
sedangkan Jason terlihat acuh terhadap Fahri. Pada gambar
ketujuh terlihat wajah Jason yang bingung dengan sikap Fahri.
Pada gambar kedelapan terlihat Fahri yang sedang
mengajukan pertanyaan pada Jason. Di gambar kesembilan
terlihat Jason dan Fahri yang bangkit dari duduknya. Pada
gambar kesepuluh terlihat Fahri mecoba menenangkan Jason
dan di gambar kesebelas terlihat ekspresi sedih dari muka
Jason. Latar tempat pada adegan ini di sebuah restoran
milkshake.
Makna Konotasi:
Type of shoot pada gambar pertama dan kedua
menggunakan pengambilan gambar medium shot, pada gambar
ketiga meggunakan medium long shot, gambar keempat
menggunakan medium close-up, gambar kelima dan keenam
menggunakan medium shot, pada gambar ketujuh dan
157
kedelapan menggunakan medium close-up, gambar kesembilan
menggunakan medium long shot, gambar kesepuluh
menggunakan medium shot, dan pada gambar kesebelas
menggunakan pengambilan gambar medium close-up.
Dari gambar-gambar pada tabel diatas terlihat Fahri yang
ditemani Philip dan Hulusi sedang berada di ruangan di
minimart Fahri. Fahri ingin memastikan kepada Jason bahwa
ia adalah orang yang selama ini mencuri di minimartnya. Jason
yang kaget dengan kehadiran Fahri disitu marah dan mengusir
Fahri pergi. Melihat sikap Jason terhadap Fahri membuat
Philip marah terhadap Jason dan Jason ikut terpacing emosi
sehingga Hulusi harus menahannya agar Jason tidak berbuat
kasar terhadap Philip. Hulusi menyuruh Jason untuk duduk
dan memberi tahunya jika minimart itu milik Fahri. Fahri
meminta Hulusi dan Philip untuk meninggalkannya berdua
dengan Jason dan membawanya ke restoran milkshake.
Di restoran milkshake, Fahri menawarkan Jason milksheke
yang ia ketahui paling enak. Jason bingung kenapa Fahri
membawanya ke restoran milkshake bukan ke kantor polisi
danjustru menantang Fahri untuk membawanya ke kantor
polisi. Fahri yang mendengar ucapan Jason berbalik bertanya
tentang perasaan keluarganya jika mengetahui ia di penjara.
Ucapan yang dilontarkan Fahri membuat Jason marah dan
bangkit dari kursi. Fahri pun mencoba untuk menenangkan
Jason dan mengajaknya untuk berteman bahkan mengizinkan
Jason untuk mengambil apapun yang ada di minimartnya.
158
Sikap baik Fahri mebuat Jason melunak dan bertanya
alasan kenapa Fahri bersikap baik terhadapnya dan Fahri
menjawab bahwa ia tidak ingin mempunyai musuh terutama
tetangganya sendiri. Jason justru menuduh bahwa Fahri yang
mulainya. Mendengar jawaban Jason, Fahri justru bingung dan
menanyakan maksudnya. Jason pun akhirnya bercerita tentang
bagaimana kondisi keluarganya setelah ayahnya tiada dan
terlihat jelas raut kesedihan Jason.
Makna Mitos:
Makna mitos dalam adegan ini adalah sikap memaafkan.
Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang
lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untu
membalasnya. Salah satu orang yang bertakwa adalah orang
yang dapat memaafkan kesalahan orang lain. karena jika kita
dapat memaafkan kesalahan orang lain, maka suatu saat nanti
Allah SWT juga akan memaafkan kita di hari kiamat.
Memaafkan orang lain sama halnya seperti belajar ilmu belas
kasihan. Secara tidak langsung kita ikut merasakan apa yang
dirasakan orang lain.
9. Adegan 9 (51:25 – 53:13)
Tabel 4.9
INT – RUANG TAMU RUMAH FAHRI. PAGI HARI
159
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.73
Misbah: Ada apa
Jason?
Jason: Saya mau
bertemu Fahri
sekarang juga.
Misbah: Tunggu
sebentar.
Jason: Iya.
Medium Shot
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.74
Misbah: Ada
Jason di luar.
Orang Asing:
Terima kasih.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.75
Jason:Fahri. Hei
kau! Saya akan
bunuh kamu
brengsek!
Hulusi: Jason
tahan.
Jason: Hei
brengsek.
Hulusi: Jason
Medium Shot
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
160
Visual Dialog Type Of Shot
tahan dulu.
Gambar 4.76
Fahri: Saya yang
memerintahkan
dia dan teman-
temannya untuk
mengikuti lelang
itu Jason.
Jason: Aku pikir
kamu baik.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.77
Fahri: Dengar
Jason, kamu
harus percaya
dengan saya.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.78
Fahri: Malam itu,
setelah kamu
menceritakan
masalah yang
dialami Keira,
saya dan Misbah
berusaha mencari
tau mencari tau
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
161
Visual Dialog Type Of Shot
mengenai
masalah Keira di
Internet.
Gambar 4.79
Fahri: Satu-
satunya jalan
untuk
menyelamatkan
Keira adalah
dengan mengikuti
lelang itu.
Medium Shot
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.80
Fahri: Hulusi
mencari 3 orang
aktor untuk
berperan sebagai
peserta lelang.
Medium Long
Shot
Memperlihatkan
gambar atau
objek dari atas
hingga lutut.
Gambar 4.81
Fahri: Dengan
menggunakan
identitas
samaran, kami
berhasil menjadi
penawar
tertinggi.
Medium Shot
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
162
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.82
Fahri: Strateginya
adalah untuk
menakuti Keira,
hingga dia
percaya bahwa
apa yang dia
lakukan adalah
sesuatu yang
sangat berbahaya.
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.83
Fahri: Hanya itu
satu-satunya jalan
untuk
menyelamatkan
Keira, Jason.
Misbah: Jadi
Kakak kamu bisa
mendapatkan apa
yang dia mau
tanpa harus
mengorbankan
harga dirinya.
Medium Shot
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Gambar 4.84
Jason: Terima
kash Fahri.
Fahri: Tapi kamu
harus
Medium Long
Shot
Memperlihatkan
gambar atau
163
Visual Dialog Type Of Shot
merahasiakan hal
ini dari Keira.
Dia tidak boleh
tau apa yang
sebenarnya
terjadi.
objek dari atas
hingga lutut.
Makna Denotasi:
Pada gambar pertama terlihat Misbah menghampiri Jason
yang berkunjung ke rumah Fahri. Di gambar kedua terlihat
Fahri, Misbah, Hulusi dan Tamu Fahri sedang berkumpul di
ruang tamu. Di gambar ketiga terlihat Jason yang masuk ke
ruang tamu Fahri dan ditahan Hukusi karena Jason mengamuk
ketika melihat tamu Fahri. Pada gambar keempat terlihat
Hulusi yang sedang memperhatikan percakapan antara Fahri
dan Jason serta nampak jelas ekspresi kecewa dari wajah
Jason. Pada gambar kelima terlihat ekspresi wajah Fahri yang
mencoba memberikan penjelasan dan meyakinkan Jason. Pada
gambar keenam sampai kesepuluh adalah penjelasan kronologi
Fahri menolong Keira dari prostitusi online. Pada gambar
kesebelas terlihat Fahri dan Misbah mencoba meyakinkan
Jason. Pada gambar kedua belas terlihat Jason yang memeluk
Fahri sebagai bentuk rasa terima kasih.
Makna Konotasi:
Type of shoot pada gambar pertama menggunakan
pengambilan gambar medium shot, pada gambar kedua
164
menggunakan medium close-up, pada gambar ketiga medium
shot, pada gambar keempat dan kelima menggunakan medium
close-up, pada gambar keenam menggunakan long shot, pada
gambar ketujuh menggunakan medium shot, pada gambar
kedelapan menggunakan medium long shot, gambar
kesembilan menggunakan medium shot, gambar kesepuluh
menggunakan long shot, gambar kesebelas menggunakan
medium shot, dan pada gambar kedua belas menggunakan
medium long shot.
Dalam gambar-gambar diatas memperlihatkan Jason yang
berkunjung ke rumah Fahri dan dihampiri oleh Misbah. Ketika
Fahri sedang berbincang dengan tamunya di ruang tamu
bersama Misbah dan Hulusi tiba-tiba Jason masuk ke rumah
Fahri dan menuju ke ruang tamu. Jason yang melihat tama
Fahri seketika marah dan Hulusi mencegah Jason agar tidak
melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Jason terlihat
kecewa dengan Fahri dan Fahri mencoba menjelaskan
semuanya kepada Jason. Ternyata Fahri membantu Keira dari
prostitusi online dengan menyuruh tiga orang aktor sebagai
orang yang membayar Keira, tujuan Fahri melakukan itu untuk
memberikan pelajaran pada Keira bahwa yang dilakukan Keira
bahaya dan membiarkan Keira mendapatkan apa yang
diinginkan tanpa mengorbankan harga dirinya. Mendengarkan
penjelasan Fahri, Jason akhirnya percaya dan memeluk Fahri
sebagai bentuk rasa terima kasihnya.
165
Makna Mitos:
Makna mitos dalam adegan ini adalah tolong menolong.
Selain mendapatkan pahala, tolong menolong juga akan
membawa keberkahan bagi kita selama hidup di dunia, karena
Allah akan senantiasa memudahkan segala urusan yang kita
sedang hadapi. Gemar tolong menolong juga akan membuat
kita mudah diterima dan dipercaya oleh lingkungan sekitar,
dan tentunya akan menciptakan hidup rukun dalam
bertetangga dan bermasyarakat.
10. Adegan 10 (1:20:54 – 1:22:43)
Tabel 4.10
EXT – HALAMAN RUMAH FAHRI. MALAM HARI
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.85
(mencoret mobil) Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Hulusi: Hei,
hentikan!
Berhenti disana!
Medium Long
Shot
Memperlihatkan
gambar atau
166
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.86 objek dari atas
hingga lutut.
Gambar 4.87
Misbah:
Ketangkap kamu
sekarang.
Hulusi: Hei.. Hei..
Hei..
Misbah: Jangan
lari kamu!
Medium Long
Shot
Memperlihatkan
gambar atau
objek dari atas
hingga lutut.
Gambar 4.88
Keira: Lepaskan
aku!
Hulusi: Keira.
Keira: Lepaskan!
Fahri: Lepaskan
dia Hulusi!
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.89
Hulusi: Tidak
Hoca. Pelaku
bandel seperti ini
wajib kita bawa
ke polisi.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
167
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.90
Keira: Laporkan
saja! Saya tidak
takut. Saya akan
ceritakan
semuanya. Para
polisi itu akan
mendukung apa
yang saya lakukan
karena mereka
juga benci sama
kalian.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.91
Hulusi: Hei Keira,
kamu ini kenapa?
Kami tidak
pernah melakukan
apapun yang
menyakiti kalian.
Fahri: Cukup,
lepaskan dia!
Medium Long
Shot
Memperlihatkan
gambar atau
objek dari atas
hingga lutut.
Gambar 4.92
Keira: Lepaskan!
Saya tidak butuh
belas kasihanmu.
Laporkan saja!
Penjarakan saya
seperti yang kamu
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
168
Visual Dialog Type Of Shot
mau! atas dari gambar
objek.
Gambar 4.93
Fahri: kalau
memang itu yang
saya mau, sudah
lama kamu saya
laporkan ke polisi
Keira.
Misbah: jadi
kamu sudah tau
dia pelakunya Ri?
Keira: Kamu pikir
saya akan
berterima kasih?
Meminta maaf?
Medium Long
Shot
Memperlihatkan
gambar atau
objek dari atas
hingga lutut.
Gambar 4.94
Fahri: Tidak
Keira. Saya tau
rasanya
kehilangan.
Kehilangan yang
membuat kita
marah pada dunia.
Saya pun
kehilangan Istri
saya. Dia jadi
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
169
Visual Dialog Type Of Shot
korban di
Palestina. Kamu
merindukan
Ayahmu?
Sayapun
merindukan Istri
saya. Sekarang
pulanglah! Atau
kalau mencoret
mobil saya
mebuatmu lebih
lega, silahkan.
Tapi kalau itu
hanya
membuatmu
semakin
mendendam dan
marah, untuk apa?
Itu tidak akan bisa
mengembalikan
orang yang kita
sayang.
Fahri: Hulusi,
Misbah
170
Makna Denotasi:
Pada gambar telihat ada seseorang yang sedang mencoret
mobil Fahri. Pada gambar kedua terlihat Hulusi yang
meneriaki orang yang mencoret mobil Fahri. Pada gambar
ketiga terlihat Misbah dan Hulusi berhasil menangkap orang
yang mencoret mobil Fahri. Pada gambar keempat terliha
bahwa Keira adalah orang yeng mecoret mobil Fahri, terlihat
pula bahwa Hulusi dan Misbah masih memegangi Keira
namum Fahri tiba-tiba datang dan memerintahkan untuk
melepaskan Keira. Pada gambar kelima, Hulusi melihat kearah
Fahri dan enggan melepaskan Keira.
Di gambar keenam, Keira menantang Fahri untu
melaporkannya ke polisi. Di gambar ketujuh terlihat Hulusi
dan Misbah masih memegangi Keira. Di gambar kedelapan
terlihat jelas ekspresi marah Keira terhadap Fahri. Di gambar
kesembilan terlihat Fahri dan Keira yang sedang berhadapan
sedangkan Misbah dan Hulusi memperhatikan dari belakang
Keira. Dan pada gambar kesepuluh terlihat ekspresi wajah
Fahri yang berusaha memberikan pengertian kepada Keira.
Makna Konotasi:
Type of shoot pada gambar pertama menggunakan
pengambilan gambar long shot, pada gambar kedua dan ketiga
menggunakan medium long shot, pengambilan gambar
keempat menggunakan long shot, gambar kelima dan keenam
menggunakan medium close-up, pada gambar ketujuh
menggunakan medium long shot, pengambilan gambar
171
kedelapan menggunakan medium close-up, pada gambar
kesembilan menggunakan medium long shot dan pada gambar
kesepuluh menggunakan medium close-up.
Dari gambar-gambar pada tabel diatas terlihat seseorang
yang mencoret mobil Fahri. Hulusi yang melihatnya langsung
meneriaki dan menghentikan aksinya. Akhirnya orang yang
mencoret mobil Fahri tertangkap oleh Misbah dan Hulusi.
Orang yang mencoret mobil Fahri tersebut terus meronta dan
berteriak minta dibebaskan namun Hulusi dan Misbah enggan
melepaskannya. Setelah dibuka penutup kepalanya ternyata
orang yang mencoret mobil Fahri adalah Keira. Fahri yang
melihat kejadian itu langsung memerintahakan Misbah dan
Hulusi untuk melepaskannya tetapi mereka tetap tidak mau
melepaskannya dan Hulusi ingi membawa Keira ke polisi.
Keira tetap mekasa untuk dilepaskan dan menantang untuk
melaporkan ke polisi karena ia tidak takut justru Keira
menganggap bahwa polisi itu akan membelanya karena
membenci mereka juga.
Hulusi yang mendengar ucapan Keira justru bingung
karena ia merasa tak pernah melakukan apapun yang
menyakitinya. Fahri yang melihat Keira masih ditahan oleh
Misbah dan Hulusi memerintahkan mereka kembali untuk
melepaskan Keira. Ternyata sikap baik Fahri tidak membuat
Keira lulu, justru Keira tetap menantang Fahri untu
melaporkannya ke polisi. Ternyata Fahri sudah mengetahui
perbuatan Keira sejak lama namun enggan melaporkannya ke
polisi. Fahri pun mencoba menjelaskan kepada Keira bahwa ia
172
juga merasakan rasanya kehilangan seperti yang Keira rasakan
dan membiarkan Keira untuk terus mencoret mobilnya jika itu
membuatnya tenang, setelah itu Fahri memerintahakan Misbah
dan Hulusi untu masuk dan meninggalkan Keira.
Makna Mitos:
Makna mitos dalam adegan ini adalah memaafkan orang
lain. Pemaaf merupakan salah satu akhlak terpuji. Sifat pemaaf
ini merupakan perangai yang baik, sifat yang mencerminkan
akan beningnya hati dan lapangnya dada, dan karakter yang
didasari dengan keimanan dan rasa kasih sayang. Karakter
pemaaf yang dimiliki Rasulullah merupakan karakter patut
untuk diteladani. Sifat pemaaf akan membawa pada hati yang
bersih. Untuk bisa memaafkan orang yang telah berbuat
dzalim kepada kita memang butuh kebesaran jiwa dan
kelapangan hati. Jika seseorang mampu memberi maaf meski
dia berada pada pihak yang benar, maka itulah tanda
kemuliaan dan ketakwaan darinya.
11. Adegan 11 (1:41:03 – 1:43:20)
Tabel 4.11
INT – RUANG TAMU RUMAH FAHRI. SIANG HARI
173
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.95
Hulya: Fahri
sengaja
merahasiakan ini
semua selama ini,
karena dia tau
kamu akan salah
paham dan
menolak
bantuannya.
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.96
Keira: Untuk apa
kamu melakukan
ini semua? Aku
tidak pantas
kamu tolong.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.97
Fahri: Keira.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
174
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.98
Keira: Aku
sangat tidak
pantas kamu
tolon. Yaampun,
apa yang telah
aku lakukan. Aku
sangat bodoh.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.99
Fahri: Keira,
sudahlah tidak
apa-apa.
Keira: Tolong
maafkan saya
Fahri.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.100
Fahri: Tidak apa-
apa Keira.
Keira: Kamu
sudah
menyelamatkan
hidupku dan
Jason, Fahri.
Medium Shot
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
175
Gambar 4.101
Fahri: Tidak
Keira, kamu dan
Jason yang
menyelamatkan
hidup kalian.
Kalau kamu tidak
sungguh-sungguh
belajar dengan
madame Varenka
kamu juga tidak
akan seperti
sekarang. Ya,
tidak apa-apa,
sudahlah.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.102
Keira: Nikahi aku
Fahri. Aku
mohon Fahri.
Sesuai janjiku
nikahi aku.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Fahri: Keira
Keira: Hulya, aku
mohon. Hulya,
aku mohon.
Long Shot
Memperlihatkan
gambar objek
dari para
176
Gambar 4.103 pemain dan
latar belakang
lingkungan
sekitar.
Gambar 4.104
Keira: Hanya
dengan ini aku
dapat membayar
hutang budiku
kepada Fahri.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.105
Fahri: Keira,
dengarkan saya.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.106
Keira: Tolong
aku Hulya. Fahri
sudah
mewujudkan
mimpiku. Semua
mimpiku. Ku
Close-up
Memperlihatkan
sangat mendetil
sebuah gambar
objek.
177
Visual Dialog Type Of Shot
mohon Hulya.
Gambar 4.107
Fahri: Keira,
dengarkan saya.
Cabut janjimu.
Pernikahan bukan
berdasarkan
hutang budi.
Kamu berhak
menikahi orang
yang kamu cintai
dan dia
mencintaimu
kembali. Cabut
janjimu Keira.
Konsentrasi
mengejar
impianmu
menjadi pemain
biola terbaik di
dunia. Melihatmu
sukses adalah
kebahagiaan saya
dan juga Hulya.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
178
Visual Dialog Type Of Shot
Gambar 4.108
Keira: Maafkan
aku Hulya.
Maafkan aku
Fahri. Maafkan
aku Fahri.
Maafkan aku
Fahri.
Medium Close-
up
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
dada hingga ke
atas dari gambar
objek.
Gambar 4.109
Keira: Maafkan
aku. Maafkan
aku.
Medium Shot
Memperlihatkan
gambar semua
objek dari batas
pinggang
hingga ke atas
dari gambar
objek.
Makna Denotasi:
Pada gambar pertama terlihat Keira, Hulya dan Fahri
sedang berbicang di ruang tamu rumah Fahri. Pada gambar
kedua terlihat ekspresi menyesal di wajah Keira. Di gambar
ketiga terlihat wajah Fahri yang iba melihat Keira. Gambar
keempat kembali menampilkan ekspresi penyesalan Keira.
Pada gambar kelima terlihat Fahri sedang menenangkan Keira.
Pada gambar keenam terlihat Keira yang menundukan
kepalanya sebagai bentuk penyesalan.
179
Gambar ketujuh terlihat muka Fahri yang mencoba
meyakinkan Keira. Di gambar kedelapan terlihat ekspresi
memohon pada wajah Keira. Pada gambar kesembilan dan
kesepuluh terlihat Keira yang berkutut di depan Hulya dan
Fahri. Pada gambar kesebelah terlihat ekspresi kebingungan di
wajah Hulya dan Fahri. Di gambar kedua belas terlihat tangan
Keira yang Menggenggam tangan Hulya. Di gambar ketiga
belas menampilkan wajah Hulya dan Fahri dan di gambar
keempat belas terlihat ekspresi memohon di wajah Keira. Pada
gambar kelima belas terlihat wajah menyesal yang mendalam
ketika Keira memeluk Hulya.
Makna Konotasi:
Type of shoot pada gambar pertama menggunakan
pengambilan gambar long shot, pada gambar kedua sampai
kelima menggunakan pengambilan gambar medium close-up,
pada gambar keenam menggunakan medium shot, gambar
ketujuh dan kedelapan menggunakan medium close-up,
gambar kesembilan menggunaka long shot, pada gambar
kesepuluh dan kesebelas menggunakan medium close-up, pada
gambar kedua belas menggunakan pengambilan gambar close-
up, gambar ketiga belas dan keempat belas menggunakan
medium close-up, dan pengambilan gambar kelima belas
menggunakan medium shot.
Gambar-gambar pada tabel 4.11 menampilkan Keira
berada di ruang tamu rumah Fahri bersama dengan Fahri dan
Hulya. Pada percakapan itu, Hulya menjelaskan tentang
180
kebenaran bahwa Fahri yang membantu Keira untu kursus
piano dan Jason untuk sekolah bola. Mengetahui kebaikan
Fahri yang dilakukan terhadapnya, Keira merasa menyesal
telah berbuat jahat pada Fahri. Fahri pun mencoba untuk
menenangkan Keira. Keira sangat menyesal terhadap sikapnya
selama ini dan Keira menganggap Fahri telah menyelamatkan
hidupnya dan Jason. Fahri pun segera menyanggah pendapat
Keira itu dan mengatakan bahwa meraka sendirilah yang
menyelamatkan diri mereka sendiri.
Keira pun meminta Fahri untuk menikahinya untuk
menepati janjinya dan berlutut di hadapan Hulya dan Fahri.
Keira merasa bahwa hanya dengan menikah dengan Fahri dia
bisa membalas budi Fahri. Keira memohon kepada Hulya
untuk mengizinkannya dengan menggenggam tangan Hulya.
Fahri memintaKeira untuk mencabut janjinya serta
memintanya untuk konsentrasi mengejar impiannya.
Mendengar perkataan Fahri, Keira terharu dan meminta maaf
kembali kepada Fahri dan Hulya lalu memeluk Hulya erat.
Makna Mitos:
Makna mitos dalam adegan ini adalah sikap memaafkan.
Memaafkan adalah memberi ampun atas kesalahan orang lain
kepada kita. Dengan memaafkan, hidup kita akan menjadi
tenang. Memaafkan seharusnya jangan hanya dari mulut saja,
namun memaafkan harus dengan hati yang ikhlas dan tidak
menyimpan dendam. Rasulullah SAW. menganjurkan kepada
kita untuk saling memaafkan dan meminta maaf. Setiap
181
manusia pernah melakukan kesalahan. Kesalahan dan
kekhilafan adalah fitrah yang melekat pada diri manusia.
Sebesar apapun kesalahan tersebut, kita sebagai manusia harus
mampu untuk memaafkannya. Bahkan dalam agama Islam
sendiri pun memaafkan adalah hal yang sangat dianjurkan,
ketika manusia memaafkan dan melupakan kesalahan orang
lain Allah SWT akan memberikan kepadanya ketenangan jiwa
dan kekuatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
182
BAB V
PEMBAHASAN
Film memiliki esensi yang berbeda-beda. Tujuan dalam
pembuatan film adalah untuk memaknai pesan-pesan yang ada
dalam setiap adegan (scene) di film, agar penonton dapat
memahami maksud dari adegan (scene) film yang disajikan.
Di dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 terdapat pesan yang
mendominasi yaitu pesan dakwah dalam bidang akhlak. Pesan
akhlak dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 adalah pesan yang
menyangkut hubungan manusia dengan Allah dan hubungan
manusia dengan sesamanya (hablu minallah dan hablu
minannas).
Keseluruhan adegan (scene) dalam film Ayat-Ayat Cinta 2
berada dalam latar dimana Fahri yang seorang Muslim tinggal
di Edinburgh, Skotlandia yang notabene adalah penduduk
dengan mayoritas non muslim. Tetapi Fahri sebagai kaum
minoritas tetap dengan teguh berdiri diatas ajaran Islam. Fahri
menunjukkan bagaimanan berbuat ihsan kepada sesama
makhluk Allah dan alam lingkungan tempat tinggalnya. Sesuai
dengan sabda Rasulullah SAW:
Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu
Abdurrahman, dan Mu‟az bin Jabal radiallahuanhuma dari
Rasulullah SAW beliau bersabda:
حمن معاذ بن جبل بي عبد الس وأ
ز جىدب بن جىادة
بي ذ
عن أ
ق هللا ال : اجم ق
يه وطل
ى هللا عل
ي هللا عنهما عن زطىل هللا صل زض
183
ق لاض بخ الق الى
محها، وخ
ج
حظىت
ال
ت
ئ ي
بع الظجىت، وأ
ما ك
حيث
حظن
Artinya: “Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu
berada, iringilah keburukan dengan kebaikan yang dapat
menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang
baik”. (HR Turmizi no. 1987 dan Ahmad, 5:153)
Berakaitan dengan hal ini terdapat pesan dakwah yang
ingin disampaikan oleh komunikator kepada kita sebagai
penonton dan komunikan akan pentingnya ajaran Islam yang
harus dijunjung tinggi dimanapun kita berada. Pesan dakwah
persahabatan beda agama yang disampaikan dalam film Ayat-
Ayat Cinta 2 diantaranya:
A. Menolong Orang Lain
Sebagai makhluk sosial manusia tidak mampu hidup
sendiri dan akan selalu membutuhkan bantuan orang lain.
Sudah menjadi kodratnya bahwa manusia diciptakan
untuk bisa saling tolong menolong dan membantu satu
sama lain yang sedang mengalami kesulitan. Islam
sebagai rahmatan lil allamin, tidak dapat dipisahkan dari
ajaran untuk saling tolong menolong. Islam juga
mewajibkan seluruh umatnya untuk saling tolong
menolong. Sebagaimana firman Allah SWT dibawah ini :
عدوان م وال
ث
ى لا
ىا عل
عاوه
ح
قىي ول بر والخ
ى ال
ىا عل
عاوه
وح
ابعق
ديد ال
ه ش
ه إن الل
قىا الل واج
184
Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2)
Meskipun Islam mewajiban tolong menolong.
Namun, Islam juga memberikan batasan sebagaimana
yang dikemukakan hadist diatas. Bahwa Islam juga
memberikan batasan terhadap apa yang menjadi
ajarannya tersebut. Karenanya umat islam harus mengerti
betul bagaimana ajaran tolong menolong yang dianjurkan
dalam islam. Bahwa setiap umat islam diwajibkan hanya
melakukan tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa
dan larangan tolong menolong dalam hal dosa besar dalam
Islam. Aturan pakai yang untuk melaksanakan ajaran
saling tolong-menolong yang terdapat di dalam Al-Qur‟an
di antaranya adalah sebagai berikut:
عصس ظس ١وٱل
في خ
ن ل وظ
٢إن ٱل
رين ءامىىا
ٱل
إل
بر بٱلصىاصىا
حق وج
بٱل
ىاصىا
ت وج
لح
ٱلصىا
٣وعمل
Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-„Ashr:
1-3)
185
B. Sabar
Sabar merupakan kata yang sering kali diucapkan
oleh lisan. Orang yang memiliki sifat sabar akan
memperoleh ketenangan, ketentraman dan kelapangan
hati. Sabar memang bukanlah suatu perkara mudah yang
bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak
pula mustahil seseorang memiliki sifat penyabar. Islam
memandang sifat sabar ini sebagai salah sifat terpuji yang
harus dimiliki oleh orang-orang yang beriman kepada
Allah SWT.
Sabar merupakan sifat yang sangat penting karena
dengan bersabar kita dapat dekat dengan Allah.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur‟an, Allah
akan selalu bersama orang-orang yang bersabar.
م هب زيحك
ر
ىا وج
ل
خفش
ىاشعىا ف
ج
ه ول
ه وزطىل
طيعىا الل
وأ
ابسين ه مع الص واصبروا إن الل
Artinya: “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya
dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang
menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang
kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46)
Namun jika tidak bisa bersabar makan tidak akan bisa
mengendalikan diri sendiri terhadap orang lain, bersabar
adalah menahan diri dari berbagai kesulitan dan
menyikapinya menggunakan akal dan syariat, menjaga
186
lisan dari menggunjing serta menjaga semua anggota
tubuh dari perbuatan yang dilarang Allah SWT.
C. Tidak Membeda-Bedakan Orang Lain
Setiap umat beragama tidak boleh merasa bahwa
hanya agama yang dianutnya saja yang paling benar,
karena semua ilmu termasuk ilmu agama berasal dari
Allah. Karena dalam Al-Qur‟an Allah SWT bersabda:
ابئين من آمن صازي والص رين هادوا والىرين آمىىا وال
إن ال
هم ول جسهم عىد زبهم أ
لخس وعمل صالحا ف
يىم لا
ه وال
بالل
ىن هم يحصه
يهم ول
عل
ىف
خ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-
orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang
Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar
beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh,
mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak
ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 62)
Pada dasarnya semua agama mengajarkan tentang
fitrah. Oleh karena itu, apa pun nama agamanya, Allah
tidak membeda-bedakan umat-Nya, yang berbeda adalah
kadar keimanan dan ketakwaannya.
Bagi mereka yang beriman, mereka hidup tenang dan
tentram, bebas dari rasa duka cita dan ketakutan. Karena
imannya, mereka tidak takut kepada apa pun kecuali
187
kepada Allah. Konsep Islam mengajarkan umatnya agar
mempunyai toleransi yang tinggi terhadap umat yang non
Islam.
Menurut Islam, manusia ditugaskan sebagai khalifah
dan sebagai wali Allah untuk memberi rahmat bagi
seluruh alam semesta, bukan untuk membuat kerusakan.
D. Menjalankan Amanah
Sifat amanah merupakan sifat terpenting dari Nabi
Muhammad SAW, sifat yang oleh kaum jahiliah Makkah
disematkan kepada diri Beliau sebelum turun wahyu,
sehingga Beliau dikenal dengan julukan al-Amin; orang
yang amanah. Dalam Al-Qur‟an Allah SWT bersabda:
ىا ىه
خ
طىل وج ه والس
ىا الل
ىه
خ
ج
رين آمىىا ل
ها ال ي
يا أ
مىنعل
خم ح
هم وأ
اجك
ماه
أ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan
(juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang
dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS.
Al-Anfaal 27)
Ayat ini mengaitkan orang-orang beriman dengan
amanah atau larangan berkhianat. Bahwa di antara
indikator keimanan seseorang adalah sejauh mana dia
mampu melaksanakan amanah. Demikian pula sebaliknya
bahwa ciri khas orang munafik adalah khianat dan
melalaikan amanah-amanahnya.
188
E. Memaafkan Orang Lain
Salah satu sifat mahmudah adalah sifat pemaaf.
Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada
orang lain. Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan
kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan
keinginan untuk membalasnya.
Pemaaf adalah sifat luhur yang perlu ada pada diri
setiap muslim. Ada beberapa ayat Al-Quran dan hadis
yang menekankan keutamaan bersifat itu yang juga
disebut sebagai sifat orang yang hampir di sisi Allah
SWT.
يظ
غ
اظمين ال
ك
اء وال س اء والض س رين يىفقىن في الظ
ال
حظىين ه يحب ال
اض والل عافين عن الى
وال
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan.” (QS. Ali-Imran: 134)
Kandungan QS. Ali-Imran:134 menjelaskan ciri-ciri
orang yang taqwa, yaitu selalu memaafkan orang lain.
Rasulullah SAW menganjurkan kepada kita untuk saling
memaafkan dan meminta maaf.
Setiap manusia pernah melakukan kesalahan.
Kesalahan dan kekhilafan adalah fitrah yang melekat pada
diri manusia. Ini berarti bahwa manusia yang baik bukan
orang yang tidak pernah berbuat salah, karena itu
189
mustahil, kecuali Rasulullah SAW yang senantiasa dalam
bimbingan Allah SWT. Akan tetapi, manusia yang baik
adalah manusia yang menyadari kesalahannya dan segera
bertobat kepada-Nya. Orang yang mulia adalah orang
yang suka memafkan. Apabila seseorang itu memiliki sifat
pemaaf sebenarnya itu adalah tanda hatinya bersih dan
tenang.
F. Ikhlas
Ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya suatu
amalan. Tanpa ikhlas, amalan jadi sia-sia belaka. Setiap
amalan sangat tergantung pada niat dan niat itu sangat
tergantung dengan keikhlasan pada Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
ىيل امسئ ما ه
ما لك اث، وإه ي عمال بالى
ما ألا إه
Artinya: “Sesungguhnya amal itu tergantung dari niatnya.
Dan setiap orang akan memperoleh apa yang dia niatkan.”
(HR. Bukhari dan Muslim, dari „Umar bin Khattab).
Hasil penelitian pesan dakwah persahabatan beda agama
dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 berdasarkan semiotika Roland
Barthes yaitu:
Makna Denotasi Fahri dalam kehidupan sehari-hari
yang tinggal di negara mayoritas
non muslim.
Makna Konotasi Semua yang dilakukan dalam
adegan tersebut adalah perilaku
190
yang seharusnya dilakukan oleh
seorang muslim dimanapun ia
berada tidak terkecuali di tengah
kehidupan masyarakat non Muslim
dan menunjukkan kepada dunia
bahwa Islam adalah agama yang
Rahmatan lil a’lamin.
Makna Mitos Islam mengajarkan kita untuk
selalu berbuat baik terhadap
sesama selama hidup di dunia
tanpa membedakan agama, suku
dan ras. Karena apapun yang kita
lakukan di dunia baik ataupun
buruk kelak akan mendapatkan
balasan dari Allah SWT.
Tabel 5.1
191
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian yang dikemukakan
pada bab sebelumnya, peneliti mendapatkan hasil berupa
makna pesan dakwah persahabatan beda agama yang
digambarkan dalam Film Ayat-Ayat Cinta 2. Adapun pesan
dakwah beda agama yang terdapat dalam penelitian ini adalah
menolong orang lain, sabar, tidak membeda-bedakan orang
lain, menjalankan amanah, memaafkan orang lain, dan ikhlas.
Maka peneliti menyimpulkan:
Makna denotasi dari penelitian ini adalah Fahri dalam
kehidupan sehari-hari yang tinggal di negara mayoritas non
muslim. Makna konotasi dari penelitian ini ialah semua yang
dilakukan dalam adegan tersebut adalah perilaku yang
seharusnya dilakukan oleh seorang muslim dimanapun ia
berada tidak terkecuali di tengah kehidupan masyarakat non
Muslim dan menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah
agama yang Rahmatan lil a’lamin.
Makna mitos dalam penelitian ini adalah Islam
mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik terhadap sesama
selama hidup di dunia tanpa membedakan agama, suku dan
ras. Karena apapun yang kita lakukan di dunia baik ataupun
buruk kelak akan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
192
B. Saran-Saran
Setelah melakukan penelitian pada film Ayat-Ayat Cinta 2
tentang bagaimana pesan dakwah persahabatan beda agama,
maka peneliti memiliki beberapa saran dan masukan:
1. Untuk Film Ayat-Ayat Cinta 2
Membuat produksi film yang bisa diterima oleh
masyarakat luas tentu tidak mudah akan tetapi film ini
mampu menyampaikan pesan dakwah yang cukup halus
dan dapat dijadikan contoh dalam penyampaian kebaikan
melalui film. Dalam film Ayat-Ayat Cinta 2 banyak
mengadung pesan dakwah yang bisa kita ambil
hikmahnya. Banyak hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan film, terutama unsur-unsurnya. Terkait hal
tersebut saran penelitian adalah untuk memperhatikan
unsur-unsur tersebut agar lebih menarik agar pesan yang
terkandung dalam film dapat dipahami masyarakat luas.
Para sineas juga diharapkan dapat lebih kreatif lagi dalam
membuat film yang mengandung pesan dakwah yang
sesuai dengan perkembangan zaman.
2. Untuk Penonton dan Mayarakat Umum
Masyarakat diharapkan bisa dan mampu untu
memahami pesan-pesan yang terkandung dalam sebuah
film. Masyarakat juga diharapkan bisa menilai mana film
yang layak ditonton atau tidak, karena baik atau tidaknya
suatu film tidak bisa diukur dari siapa tokoh yang bermain
dalam film itu, melainkan film tersebut sudah mencakup
semua aspek yang berpengaruh terhadap film. Maka dari
193
itu sebagai penikmat dunia perfilman hal tersebut harus
diperhatikan.
3. Universitas
Universtas diharapkan sarana dan prasarana yang
memadai untuk mendukung perkuliahan terutama
dibidang broadcasting dan perfilman. Universitas juga
diharapkan memberikan dosen yang mempuni dibidang
broadcasting dan perfilman. Agar mahasiswa dapat
mempraktekan teori-teori yang sudah didapatkan serta
memiliki kemampuan yang memadai untuk terjun dalam
dunia broadcasting dan perfilman sehingga mahasiswa
dapat berkarya dan menjadi sineas yang dapat berdakwah
melalui film yang dibuatnya.
194
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abdullah, M. Amin, dkk. (2000). Ontologi Studi Islam Teori
dan Metodologi. Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press
Alawiyah, Tutty. (1997). Strategi Dakwah di Lingkungan
Majlis Taklim. Bandung: Mizan
Amin, Samsul Munir. (2009). Ilmu Dakwah. Jakarta : Amzah
Ardianto, Elvinaro. (2012). Komunikasi Massa Suatu
Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Aziz, Moh. Ali. (2004). Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media
Baksin, Askurifai. (2013). Jurnalistik Televisi Teori dan
Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Baran, Stanley J. (2008). Pengantar Komunikasi Massa.
Jakarta: Erlangga
Barthes, Roland. (2007). Membedah Mitos-Mitos Budaya
Massal. Yogyakarta: Jalasutra
Bisri, Mustofa. (1995). Saleh Ritual Saleh Sosial. Bandung:
Mizan
Danesi, Marcel. (2010). Pengantar Memahami Semiotika
Media. Yogyakarta: Jalasutra
Danesi, Marcel. (2012). Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks
Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi.
Yogyakarta: Jalasutra
Effendi, Onong Uchjana. (1997). Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
195
Effendy. Edi A. (1999). Dekonstruksi Islam Madzhap Ciputat.
Bandung: Zaman Wacana Mulia
Effendy, Heru. (2006). Mari Membuat Film. Yogyakarta:
Panduan
Effendi, Onong Uchjana. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti
Gunawan, Imam. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori
dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara
Islamiyah, Indriansyah. (1998). Akhlak Islamiyah. Jakarta:
Parameter
Kurniati, Nia. (2000). Komunikasi Massa. Bandung: PT. Citra
Aditya
Ma'arif, Bambang S. (2010). Komunikasi Dakwah Paradigma
untuk Aksi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Manaf, Mudjahid Abdul. (1994). Ilmu Perbandingan Agama.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
McQuail, Denis. (2000). Teori Komunikasi Massa. Jakarta:
Erlangga
Morissan. (2005). Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio
dan Televisi. Tangerang: Ramdina Prakarsa
Muhtadi, Asep S. dan Sri Handayani. (2000). Dakwah
Kontemporer: Pola Alternatif Dakwah Melalui TV.
Bandung: Pusdai Press
Muhtarom, Zaini. (1993). Dasar-Dasar Manajemen Dakwah
Islam. Jakarta: Bulan Bintang
Mulyana, Dedy. (2003). Suatu Pengantar Ilmu Komunikasi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
196
Naim, Ngainun, dan Achmad Sauqi. (2008). Pendidikan
Multikultural, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media
Pimay, Awaludin. (2006), Metodologi Dakwah. Semarang:
Rasail
Poerwadarminta. W.J.S. (2003). Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Pratista, Himawan. (2008). Memahami Film. Yogyakarta:
Homerian Pustaka
Rachmat, Jalaludin. (2005). Metode Penelitian Komunikasi.
Bandung: Rosdakarya
Rahman, Budhy Munawar. (2004). Islam Pluralis Wacana
Kesetaraan Kaum Beriman. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Sachedina, Abdul Aziz. (2004). Tapi Setara, Pandangan Islam
Tentang Non-Islam. Jakarta: Serambi
Saputra, Wahidin. (2011). Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
Shihab, Alwi. (1998). Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka
dalam Beragama. Bandung: Mizan
Sinaga, Martin L. (2000). Agama-Agama Memasuki Millineum
Ketiga. Jakarta: Garsindo
Tinarbuko, Sumbo.(2013). Semiotika Komunikasi Visual.
Yogyakarta: Jalasutra
Trianton, Teguh. (2013). Film Sebagai Media Belajar.
Yogyakarta: Graha Ilmu
197
Sobur, Alex. (2009). Semiotika Komunikasi. Bandung:
Rosdakarya
Sukidi. (2001). Teologi Inklunsif Cak Nur. Jakarta: Kompas
Vera, Nawiroh. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi.
Bogor: Ghalia Indonesia
Wibowo, Indiwan S. (2013). Semiotika Komunikasi- Aplikasi
Praktis Bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta:
Mitra Wacana Media
Widjaja, H.A.W. (1997). Komunikasi dan Hubungan
MasyarakatI. Jakarta: Bumi Aksara
Yaqin, M. Ainul. (2006). Pendidikan Multikultural.
Yogyakarta: Pilar
JURNAL
Ali, Mukti. (1970). Dialog Between Muslims and Christians in
Indonesia and its Problems. Jurnal Al-Jami’ah, No. 4 Th.
XI
Ismail, Faisal. (2012). Paving the Way for Interreligious
Dialogue, Tolerance, and Harmony: Following Mukti
Ali’s Path. Jurnal Al-Jami’ah Vol. 50 No. 1
INTERNET
“Ayat-Ayat Cinta 2”, artikel diakses pada 25 Januari 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Ayat-ayat_Cinta_2
“Jumlah Penonton Film Ayat-Ayat Cinta 2”, artikel diakses
pada 20 Maret 2019 dari
http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2017
198
“Penghargaan Film Ayat-Ayat Cinta 2”, artikel diakses pada
20 Maret 2019 dari
http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-a014-17-
361441_ayat-ayat-cinta-2/award
“Daftar Peraih Piala Indonesia Box Office Movie Award”,
artikel diakses pada 20 Maret 2019 dari
https://www.viva.co.id/showbiz/film/1019690-daftar-
peraih-piala-indonesian-box-office-movie-awards-2018
“Negara yang Menayangkan Ayat-Ayat Cinta 2”, artikel
diakses pada 20 Maret 2019 dari
https://twitter.com/i/web/status/950230443927912448
Bambang Supriadi, artikel diakses pada 23 April 2019 dari
http://ranabiru.blogspot.com/2010/02/unsur-unsur-
pembentuk-film.html. Artikel diakses pada
“Manoj Punjabi”, artikel diakses pada 23 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Manoj_Punjabi
“Guntur Soehardjanto”, artikel diakses pada 23 April 2019
dari https://id.wikipedia.org/wiki/Guntur_Soehardjanto
"Fedi Nuril", artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril
“Tatjana Saphira”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Tatjana_Saphira
"Chelsea Islan”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Chelsea_Islan
“Dewi Sandra”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewi_Sandra
199
“Nur Fazura”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Nur_Fazura
“Pandji Pragiwaksono”, artikel diakses pada 24 April dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Pandji_Pragiwaksono
“Arie Untung”, artikel diakes pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Arie_Untung
“Bront Palarae”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Bront_Palarae
“Dewi Irawan”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewi_Irawan
“Cole Gribble”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Cole_Gribble
“Mathias Muchus”, artikel diakses pada 24 April dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Mathias_Muchus
“Millane Fernandez”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Millane_Fernandez
“Jihane Almira”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Jihane_Almira
“Nino Fernandez”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Nino_Fernandez
“Dian Nitami”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Dian_Nitami
“Melayu Nichole Hall”, artikel diakses pada 24 April 2019
dari https://id.wikipedia.org/wiki/Melayu_Nicole_Hall
“Syifa Hadju”, artikel diakses pada 24 April 2019 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Syifa_Hadju