15
Pestisida adalah zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik). Pestisida Organik: adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun dari gadung dan tembakau. Karena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab denga lingkungan. Bahan dan Alat: 2 kg gadung. 1 kg tembakau. 2 ons terasi. ¼ kg jaringao (dringo). 4 liter air. 1 sendok makan minyak kelapa. Parutan kelapa. Saringan kelapa (kain tipis). Ember plastik. Nampan plastik. Cara Pembuatan: Minyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki (sebagai perisai dari getah gadung). Gadung dikupas kulitnya dan diparut. Tembakau digodok atau dapat juga direndam dengan 3 liter air panas Jaringao ditumbuk kemudian direndam dengan ½ liter air panas Tembakau, jaringao, dan terasi direndam sendiri-sendiri selama 24 jam. Kemudian dilakukan penyaringan satu per satu dan dijadikan satu wadah sehingga hasil perasan ramuan tersebut menjadi 5 liter larutan. Dosis: 1 gelas larutan dicampur 5-10 liter air. 2 gelas larutan dicampur 10-14 liter air. Kegunaan: Dapat menekan populasi serangan hama dan penyakit. Dapat menolak hama dan penyakit.

pestisida organik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: pestisida organik

Pestisida adalah zat pengendali hama (seperti: ulat, wereng dan kepik). Pestisida Organik: adalah pengendali hama yang dibuat dengan memanfaatkan zat racun dari gadung dan tembakau. Karena bahan-bahan ini mudah didapat oleh petani, maka pestisida organik dapat dibuat sendiri oleh petani sehingga menekan biaya produksi dan akrab denga lingkungan.

Bahan dan Alat:

2 kg gadung.1 kg tembakau.2 ons terasi.¼ kg jaringao (dringo).4 liter air.1 sendok makan minyak kelapa.Parutan kelapa.Saringan kelapa (kain tipis).Ember plastik.Nampan plastik.Cara Pembuatan:

Minyak kelapa dioleskan pada kulit tangan dan kaki (sebagai perisai dari getah gadung).Gadung dikupas kulitnya dan diparut.Tembakau digodok atau dapat juga direndam dengan 3 liter air panasJaringao ditumbuk kemudian direndam dengan ½ liter air panasTembakau, jaringao, dan terasi direndam sendiri-sendiri selama 24 jam. Kemudian dilakukan penyaringan satu per satu dan dijadikan satu wadah sehingga hasil perasan ramuan tersebut menjadi 5 liter larutan.Dosis:

1 gelas larutan dicampur 5-10 liter air.2 gelas larutan dicampur 10-14 liter air.Kegunaan:

Dapat menekan populasi serangan hama dan penyakit.Dapat menolak hama dan penyakit.Dapat mengundang makanan tambahan musuh alami.Sasaran:

Wereng batang coklat, Lembing batu, Ulat grayak, ulat hama putih palsu.

Catatan: Meskipun ramuan ini lebih akrab lingkungan, penggunaannya harus memperhatikan batas ambang populasi hama. Ramuan ini hanya digunakan setelah polulasi hama berada atau di atas ambang kendali. Penggunaan di bawah batas ambang dan berlebihan dikhawatirkan akan mematikan musuh alami hama yang bersangkutan.

Dengan modal usaha yang kecil petani dan kelompok usaha kecil bisa memanfaatkan bahan alam sebagai bahan pestisida dan obat-obatan tanaman. Pengolahan bahan alami

Page 2: pestisida organik

untuk obat-obatan pertanian cukup mudah hanya memerlukan ketelatenan, selain itu biayanyapun sangat murah.

Salah satu bahan alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pestisida alami adalah Daun pepaya yang banyak ditemukan di sekitar kita. Daun pepaya memiliki kandungan bahan aktif Papain yang cukup efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap tanaman. Untuk memanfaatkan daun pepaya menjadi pestisida alami, daun pepaya dibuat ekstrak yang dicampurkan dengan minyak tanah dan detergen.

Pestisida alami dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai jenis serangga.Langkah dan Cara Pembuatan Pestisida Alami dari Daun Pepaya (Carica papaya) adalaha sebagai berikut:1. Kumpulkan  kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1 ember besar).2. Menumbuk daun pepaya hingga halus.3. Hasil tumbukan/rajangan direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan semalam.4. Menyaring larutan hasil perendaman dengan kain halus. Dan menyemprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.

Mudah dan sederhana cara membuat pestisida alami dari ekstrak dau pepaya, selain itu biayanya murah sehingga akan menekan biaya obat-obatan untuk tanaman pertanian. Selain itu yang pasti bebas dari residu bahan kimia. Selamat Mencoba.(Galeriukm).

Sumber:

http://www.kebonkembang.com/panduan-dan-tip-rubrik-35/395-pemanfaatan-ekstrak-daun-pepaya-carica-papaya-sebagai-pestisida-alami-yang-ramah-lingkungan.html

Gambar : https://dreamindonesia.wordpress.com

PESNABPESTISIDA NABATI( untuk mengendalikan JANGGEL,PIJER DAN SERANGGA LAIN )

BAHAN2 :Kluwek : 10 buahJeruk/kulitnya : 5 buahRagi : 1 butir/secukupnyaTetes tebu : 2 sendok makanAir : 1 liter

Page 3: pestisida organik

CARA PEMBUATAN :1. Kluwek ditumbuk/dipecah2. Jeruk dipotong kecil-kecil3. Semua bahan dimasukkan dalam wadah kemudian aduk rata aduk rata.4. Biarkan/fermentasi skitar 7 hari

APLIKASI :-Semprot pada tanaman dengan dosis ¼ s/d ½ gelas per tanki ( 14 liter ). Sebelum diambil sebaiknya diaduk dan disaring (agar tidak menyumbat nosel sprayer )

-Bila serangan sudah luas, dosis bisa ditingkatkan.

-Aplikasi bisa dicampur dengan pestisida nabati yg lain.

Keterangan :-Aplikasi penyemprotan (terutama pada musim hujan) sebaiknya ditambahkan perekat yg juga mengandung pembawa, perata dan penembus ( 4 Plus )

MACAM – MACAM PESTISIDA NABATI/ALAMI DAN CARA PEMBUATANNYA

January 6, 2009 at 7:57 am 61 comments

Seperti yang sudah pernah saya ulas dalam web-blog saya yang lalu tentang pestisida Nabati/alami,  disini saya akan menambahkan tentang macam-macam pestisida nabati/alami yang dapat dipilih dan dipakai oleh para petani/pehobis untuk menanggulangi pengendalian hama penyakit tanamannya.   Disini tergantung dengan sumber bahan dasar yang ada di wilayah masing-masing sehingga akan lebih mudah dan biaya pembuatannya pun semakin  murah.

Macam – macam Pestisida Nabati/Alami

1. Pestisida Nabati “Daun Pepaya”

Daun pepaya mengandung bahan aktif  “Papain”,  sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”.

Cara Pembuatannya:

- 1 kg daun pepaya segar di rajang

-  Hasil rajangan di rendam dalam 10 liter air,  2 sendok makan minyak      tanah,  30 gr detergen, diamkan semalam.

- Saring larutan hasil perendaman dengan kain halus.

- Semprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.

Page 4: pestisida organik

2.  Pestisida Nabati  “Biji Jarak”

Biji Jarak mengandung “Reisin dan Alkaloit” ,  efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap (dalam bentuk larutan ),  Juga efektif untuk mengendalikan nematoda/cacing (dalam bentuk serbuk).

Cara Pembuatannya:

- Tumbuk 1 biji jarak dan panaskan selama 10 menit dalam air 2 liter, tambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 50 gr deterjen lalu diaduk.

- Saring larutan hasil perendaman, tambahkan air kembali 10 liter.

- Siap dipergunakan dengan cara di semprot kan ke tanaman.

3. Pestisida Nabati ” Daun Sirsak “

Daun sirsak mengandung bahan aktif  “Annonain dan Resin “.  Efektif untuk mengendalikan hama ” Trip “

Cara Pembuatan :

- Tumbuk halus 50 – 100 lembar daun sirsak.

- Rendam dalam 5 liter air, + 15 gr detergen, aduk rata dan diamkan semalam.

- Saring dengan kain halus

- Dicairkan kembali 1 liter larutan pestisida dengan 10 – 15 liter air

-  Siap disemprotkan ke tanaman.

4.  Pestisida Nabati ” Daun Sirsak  dan Jeringau “

Rimpang jeringau mengandung ” Arosone, Kalomenol, Kalomen, Kalomeone, Metil eugenol, Eugenol “.

Efektif untuk mengendalikan ” hama wereng coklat “.

Cara Pembuatan:

- Tumbuk  halus segenggam daun sirsak , segenggam rimpang jeringau, 20 siung bawang putih.

- Rendam dalam air sebanyak 20 liter, di + 20 gr sabun colek, aduk rata dan di biarkan semalam.

- Saring dengan kain halus.

- Encer kan 1liter pestisida dengan 50 -60 liter air

Page 5: pestisida organik

- siap di semprotkan ke tanaman.

5.  Pestisida Nabati ” Pacar Cina “

Pacar Cina mengandung minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoin,  dan tanin.  Efektif untuk mengendalikan ” Hama ulat “.

Cara Pembuatan:

- Tumbuk 50 -100 gr ranting atau kulit batang pacar cina, tambah 1 liter air, tambah 1 gr detergen  kemudian direbus selama 45-75 menit dan diaduk  agar menjadi larutan.

- saring dengan  kain halus.

- siap disemprotkan ke tanaman.

6.  Pestisida Nabati ” Rendaman Daun Tembakau “

Daun tembakau mengandung  nikotin.  Efektif untuk mengendalikan hama penghisap.

Cara Pembuatan :

- Rajang 250 gr ( sekitar 4 daun ) tembakau dan direndam dalam 8 liter air selama semalam.

- Tambahkan 2 sendok detergen, aduk merata kemudian disaring.

-  Siap disemprotkan ke tanaman.

7.  Pestisida Nabati ” Daun Sirih Hutan “

Daun sirih hutan mengandung ” fenol dan kavokol “. Efektif untuk hama penghisap.

Cara Pembuatan:

- Tumbuk halus 1 kg daun sirih hutan segar, 3 siung bawang merah, 5 batang serai.

- Tambahkan air 8 – 10 liter air, 50 gr deterjen dan diaduk rata.

- Saring dengan kain halus

- Siap disemprotkan ke tanaman.

8.  Pestisida Nabati ” Umbi Gadung “

Umbi gadung mengandung diosgenin, steroid saponin, alkohol dan fenol.  Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.

Cara Pembuatan :

- Tumbuk halus 500 gr umbi gadung dan peras dengan batuan katong kain halus.

Page 6: pestisida organik

- Tambahkan 10 liter air , aduk rata dan siap di semprotkan ke tanaman.

9.  Pestisida Nabati ” Daun Mimba “

Daun mimba mengandung  Azadirachtin, salanin, nimbinen dan meliantriol.  Efektif  mengendalikan ulat, hama penghisap, jamur, bakteri, nematoda dll.

Cara pembuatan

a. Dengan ” Biji Mimba “

- Tumbuk halus 200 -300 gr biji mimba

- rendam dalam 10 liter air semalam

- Aduk rata dan saring, siap disemprotkan ketanaman.

b. Dengan ” Daun Mimba “

- Tumbuk halus 1 kg daun mimba kering bisa juga dengan daun segar.

- Rendam dalam 10 liter air semalam, aduk rata , saring dan siap untuk disemprotkan ke tanaman.

c. Untuk mengendalikan ” nematoda puru akar ” pada tanaman tembakau lakukan 15 -30 gr daun mimba kering atau 5 -10 gr biji mimba ditumbuk halus, kemudian diberikan untuk setiap lubang tanaman tembakau.

d. Untuk mengendalikan ” Jamur Fusarium dan Sclerotium “. sebanyak 2 -6 gr biji mimba ditumbuk lalu rendam selama 3 hari dengan air 1 liter.  Lalu disaring dan siap di semprotkan ke tanaman.

10.  Pestisida Nabati ” Srikaya dan Nona Seberang “

Srikaya dan nona seberang mengandung annonain dan resin.  Efektif  untuk mengendalikan ulat dan hama pengisap.

Cara Pembuatan

- Tumbuk hingga halus 15 -25 gr biji srikaya/nona seberang

- Rendam dalam 1 liter air, 1gr deterjen , aduk rata dan biarkan 1 malam, kemudian saring dan siap disemprotkan ketanaman.

11.  Pestisida Nabati “  Daun Gamal “

Daun gamal mengandung Tanin.  Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. Daun gamal bila ditambah dengan minyak tanah dan detergen akan dapat dipakai sebagai insektisida.  Penggunaan nya harus hati2 karena dengan adanya minyak tanah mengakibatkan tanaman terbakar dan bau bila mendekati panen.

Page 7: pestisida organik

12.  Pestisida  Nabati ” Daun Mimba dan Umbi Gadung “.

Efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap.

Cara Pembuatan

- Tumbuk halus 1kg daun mimba dan 2 buah umbi gadung racun, ditambah 20 liter air, 10 gr detergen dan aduk rata kemudian diamkan semalam, saring  dan siap untuk di semprotkan ke tanaman.

13.  Pestisida Nabati “Serbuk Bunga Piretrum “

Serbuk bunga piretrum mengandung bahan “Piretrin “. Efektif untuk mengendalikan ulat.

Cara Pembuatan

- Rendan serbuk bunga piretrum sebanyak 25 gr dalam 10 liter air

- tambah 10 gr detergen, aduk rata dan biarkan semalam kemudian disaring dan siap disemprotkan ke tanaman.

Nah selamat mencoba ……  !!!  semoga bermanfaat …….!!!

Sumber :  – Sinar Tani  no: 3281

Untuk mengurangi dampak dari pestisida kimia pemerintah menyarankan untuk mengurangi pestisida kimia. Disini saya ingin sedikit berbagi bagaimana cara membuat pestisida organik

Bahan yang d pergunakan :1. Daun Sirkaya sebanyak 50 lembar (fungisida).2. Daun sirsak(squamosin) 65 lembar(insektisida).3. Daun sere(zitronelal) 10 batang (dehidrasi).4. Belerang 2 jempol kaki (bakterisida/fungisida).5. Bawang merah/putih(quercetin,phenolic/sapononin) masing2 0,5 kg (merusak pori hama).6. Tembakau 0,5 kg (nematisida).7. Buah sirkaya 10 buah – diambil bijinya (fungisida).8. Brotowali 1 meter (akarisida+merusak nafsu makan).9. Biji gambas 200 biji/mahoni 50 biji (akarisida+merusak nafsu makan).10. Air 20 liter.

Alat yang di pergunakan :

1. Kain saring.2. Lumpang.3. Tong/ember besar(di kasih kran).4. Ijuk.

Page 8: pestisida organik

Cara pembuatan :Tumbuk semua bahan di atas , kemudian campurkan dengan air. Setelah masukkan ijuk ke dalam tong. Saring bahan yang sudah siap tadi ke dalam tong menggunakan kain saring. Kemudian tutup tong yang sudah ada krannya (kran di letakkan pada bagian samping bawah tong) selama 1 minggu. Pestisida sudah siap di gunakan.Untuk tanaman padi gunakan 1 liter pestisida organik untuk 1 tangki semprot ( 14 liter ).

Selamat mencoba semoga bermanfa’at.

Untuk mengatasi hama keong mas gunakan minyak tanah, di semprotkan pada telur keong yang ada d pinggir tanaman ( galengan ).

« CARA MEMBUAT PESTISIDA ORGANIK

PENYAKIT BAKTERI PADA CABAI »

PESTISIDA NABATI (tanaman pangan)

Februari 23, 2012 oleh ghambertani

Setelah sebelumnya saya membuat postingan tentang cara membuat pestisida organik. Kali ini saya ingin memposting sedikit tentang hama-hama yang bisa di kendalikan dengan pestisida nabati :

★ Pengendalian semut pada persemaian.Bahan : Kunir 1 ons dan laos 1 ons.Cara pembuatan: semua bahan diatas ( kunir dan laos) dihaluskan. Kemudian campur dengan air 1 gelas kemudian disaringCara pakai : 1 gelas larutan tadi dicampur dengan 3 liter air. Semprotkan di lahan sebelum menyemai benih. Kemudian semprotkan lagi setelah 3 hari.

★ Pengendalian ulat pada padi.Bahan : Tanaman sere 250 gram.Air 4 gelas.Cara Pembuatan :Tanaman sere ditumbuk sampai halus, setelah itu campur dengan air. Kemudian disaring.Cara pakai :Larutan tadi dicampur dengan 13 liter , disemprotkan pada tanaman yang terseran.g.

★ Pengendalian walang sangit.Bahan :Brotowali 1kg.Kecubung 2 butir.Cara pembuatan :Kedua bahan di atas(brotowali+kecubung) direbus dengan air 1 liter. Biarkan sampai mendidih lau disaring.Cara Pakai :

Page 9: pestisida organik

Larutan yg sudah di saring tadi di campur dengan air sebanyak 16 liter dan bisa disemprotkan pada pagi atau sore hari.

★ Pengendalian Wereng :Bahan :Daun sirsak segar 250 gram.Air 0,5 liter.Cara Pembuatan :Daun sirsak ditumbuk sampai halus kemudian tambahkan air 0,5 liter lalu diaduk sampai rata. Setelah itu disaring.Cara Pakai : Campurkan bahan yang sudah disaring tadi dengan air 14 liter, dan siap disemprotkan.

★ Pengendalian hama secara umum (tanaman padi)

Ada satu resep MOL yang perlu dicoba, yaitu MOL dari Gedebok (batang) pisang. Resepnya sederhana dan mudah membuatnya.

Bahan-bahan:Perbandingan bahan adalah 1:1, seperti contoh di bawah ini1. Batang pisang 1 kg2. Nira 1 liter atau bisa diganti dengan gula jawa 1,5 ons.

Untu produksi yang lebih banyak tinggal dikalikan kelipatannya.

Cara pembuatan:1. Batang pisang dipotong-potong. Jangan diparut/ditumbuk/dicincang.2. Campurkan batang pisang dengan 3/4 nira.3. Masukkan ke dalam baskom dan atur agar memadat.4. Tambahkan sisa nira lagi.5. Tutup rapat dan dibiarkan selama dua minggu.6. Setelah dua minggu diperas dan diambil airnya.

Pemakaian:1. Untuk pupuk daun MOL diencerkan dengan perbandingan 1:1000.2. Disemprotkan ke seluruh bagian tanaman di pagi hari atau sore hari.

Selamat mencoba.

Resep MOL ini istimewa dibandingkan dengan resep-resep MOL yang lain, karena konon MOL ini kaya akan unsur K. Bahan dan cara pembuatannya juga suangat mudah zekali.

Bahan-bahan:1. Sabut Kelapa2. Air bersih

Page 10: pestisida organik

Cara pembuatan:1. Masukkan sabut kelapa ke dalam drum. Jangan penuh-penuh.2. Masukkan air sampai semua sabut kelapa terendam air.3. Drum ditutup dan dibiarkan selama dua minggu.4. Air yang sudah berwarna coklat kehitaman digunakan sebagai MOL.

Selain sabut kelapa bisa juga ditambahkan dengan jerami kering. Penambahan jerami bisa bermanfaat sebagai pestisida nabati.

Pemakaian:MOL bisa disiramkan atau disemprotkan ke tanaman. Cara pemakaian sama seperti MOL-MOL yang lain.

Selamat mencoba.

MENENTUKAN POP YANG BAGUSTIPS MEMILIH PRODUK PUPUK ORGANIK1. DICIUM / DIBAUI – Pupuk organik yang baik selalu berbau harum seperti bau tanah menandakan bahwa proses fermentasi aerobiknya sudah selesai. Jangan pergunakan dulu bila baunya masih seperti kotoran atau bau pesing karena ini akan menimbulkan fermentasi lanjutan dalam tanah yang bisa menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman.

2. WARNA KEHITAM-HITAMAN seperti warna humus menandakan bahwa pupuk organik tersebut sudah benar benar matang. Warna yang masih coklat atau kehijau-hijauan tanda proses fermentasi belum selesai. Kadang-kadang ada juga produsen nakal yang mencampurnya dengan karbon agar tampilan produk menarik. Tetapi ini sangat mudah dikenali dengan cara mengaduknya di air, maka airnya akan langsung menjadi hitam.

3.TES KANTONG PLASTIK. Kita bisa melakukan tes sederhana dengan memasukkan produk tersebut dalam kantong plastik dalam keadaan lembab ( bila produk kering, dibasahi dulu kira kira kadar air 20 % ), ditutup rapat rapat kedap udara dan dibiarkan dalam suhu kamar selama 1 minggu. Bila bentuknya masih baik dan baunya masih tetap seperti bau tanah, menandakan bahwa pupuk organik tersebut sudah benar-benar matang.

4.TES PERKECAMBAHAN. Pupuk organik yang benar bila diatasnya ditaruh benih sehat, maka benih bisa tumbuh dengan baik.

5.SUHU. Pupuk organik yang telah matang mempunyai suhu rendah yang stabil walaupun disimpan dalam waktu yang lama. Kita bisa mencobanya dengan memasukkan tangan disela-sela tumpukan karung pupuk. Pupuk yang benar terasa dingin di tangan.

6.TES GUMPALAN. Kita bisa mencobanya dengan mengambil segenggam pupuk organik dalam kondisi lembab, kemudian remas dengan kuat. Maka pupuk organik murni akan mudah sekali menggumpal tetapi juga mudah sekali terurai. Pupuk organik yang ditambahi bahan lain seperti Clay (semacam serbuk liat untuk memudahkan granulasi) dan Dolomit terlalu banyak, setelah dikepal akan sulit kembali terurai.

7.REMAH. Pupuk organik yang benar adalah yang tidak terlalu keras sehingga mudah

Page 11: pestisida organik

terurai di dalam tanah dalam tempo yang singkat. Kebanyakan pupuk organik granul disetting dengan bentuk yang kering dan keras, tapi apalah artinya kalau membutuhkan waktu yang lama untuk bisa dimanfaatkan olah tanaman, apalagi bila untuk tanaman semusim.

Upaya Mengurangi Efek Negatif Pestisida

Submitted by admin on Wed, 29/12/2010 - 21:40

1. Mengurangi residu

Ada beberapa langkah untuk mengurangi residu yang menempel pada sayuran, antara lain dengan mencucinya secara bersih dengan menggunakan air yang mengalir, bukan dengan air diam. Jika yang kita gunakan air diam (direndam) justru sangat memungkinkan racun yang telah larut menempel kembali ke sayuran.

Berbagai percobaan menunjukkan bahwa pencucian bisa menurunkan residu sebanyak 70 persen untuk jenis pestisida karbaril dan hampir 50 persen untuk DDT. Mencuci sayur sebaiknya jangan lupa membersihkan bagian-bagian yang terlindung mengingat bagian ini pun tak luput dari semprotan petani. Untuk kubis misalnya, lazim kita lihat petani mengarahkan belalai alat semprot ke arah krop (bagian bulat dari kubis yang dimakan) sehingga memungkinkan pestisida masuk ke bagian dalam krop.

Selain pencucian, perendaman dalam air panas (blanching) juga dapat menurunkan residu. Ada baiknya kita mengurangi konsumsi sayur yang masih mentah karena diperkirakan mengandung residu lebih tinggi dibanding kalau sudah dimasak terlebih dulu. Pemasakan atau pengolahan baik dalam skala rumah tangga atau industri terbukti dapat menekan tekanan kandungan residu pestisida pada sayuran.

Sayur-sayuran memang diperlukan tubuh untuk mencukupi kebutuhan kita akan berbagai mineral dan vitamin penting. Tetapi, karena di sana ada bahaya, kehati-hatian sangatlah dituntut dalam hal ini. Ada baiknya memang kalau kita tahu dari mana sayur itu dihasilkan. Tetapi paling aman pastilah kalau kita menghasilkan sayuran sendiri, dengan memanfaatkan pekarangan rumah, dengan pot sekalipun.Karena pestisida tidak hanya beracun bagi hama, tetapi dapat juga mematikan organisme yang berguna, ternak piaraan, dan bahkan manusia, maka agar terhindar dari dampak negatif yang timbul, penyimpanan dan penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati dan dilakukan sesuai petunjuk. Selain itu, untuk mengurangi dampak penggunaan pestisida dapat pula dilakukan dengan cara menggunakan pestisida alami atau pestisida yang berasal dari tumbuhan (biopestisida). Biopestisida tidak mencemari lingkungan karena bersifat mudah terurai (biodegradable) sehingga relatif aman bagi ternak peliharaan dan manusia. Sebagai contoh adalah air rebusan dari batang dan daun tomat dapat digunakan untuk memberantas ulat dan lalat hijau. Kita juga dapat menggunakan air rebusan daun kemanggi untuk memberantas serangga. Selain tumbuhan tersebut, masih banyak tumbuhan lain yang mengandung bioaktif pestisida seperti tanaman mindi, bunga mentega,

Page 12: pestisida organik

rumput mala, tuba, kunir, kucai, dll.   Pestisida adalah bahan yang berbahaya tetapi akan aman bila digunakan sesuai dengan aturannya.

edit