5
PERKEMBANGAN MATA PENCAHARIAN PETERNAKAN Rizaldy Muhammad Milad, Sa’adatul Munawaroh, dan Yuni Ningtiyas Universitas Negeri Malang E-mail: [email protected]; [email protected]; [email protected] ABSTRAK: Mata pencaharian dalam kehidupan manusia mengalami perubahan atau perkembangan, salah satunya adalah peternakan. Pada dasarnya peternakan merupakan perkembangan dari berburu. Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM yang dimulai dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba. Peternakan semakin berkembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan. Peternakan lebih banyak dikembangkan pada daerah pedesaan karena sumber makanan hewan ternak tersebut tercukupi. Kata kunci: Peternakan, perkembangan, mata pencaharian. Dunia peternakan sebagai bagian dari salah satu komponen pembangunan di dalam kehidupan manusia menjadi hal yang sangat diperhitungkan. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Paradigma baru pembangunan peternakan semakin nyata berorientasi pada manusia dimana pembangunan peternakan meletakkan peternak sebagai subyek, bukan semata-mata sebagai obyek dalam mencapai tujuan nasional. Berdasarkan paradigma tersebut maka visi pembangunan peternakan adalah terwujudnya masyarakat yang sehat, produktif dan kreatif melalui pembangunan peternakan tangguh berbasis sumberdaya lokal dengan misi penyediaan pangan asal ternak (daging, telur, susu), pemberdayaan sumberdaya manusia peternak, penciptaan peluang ekonomi dan lapangan kerja serta pelestarian/pemanfaatan sumberdaya alam. Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal. Kegiatan di

PETERNAKAN (GEOSOS)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ARTIKEL

Citation preview

  • PERKEMBANGAN MATA PENCAHARIAN PETERNAKAN

    Rizaldy Muhammad Milad, Saadatul Munawaroh, dan Yuni Ningtiyas

    Universitas Negeri Malang

    E-mail: [email protected]; [email protected];

    [email protected]

    ABSTRAK: Mata pencaharian dalam kehidupan manusia mengalami perubahan atau perkembangan, salah satunya adalah peternakan. Pada dasarnya peternakan merupakan perkembangan dari berburu. Sistem peternakan diperkirakan telah ada sejak 9.000 SM yang dimulai dengan domestikasi anjing, kambing, dan domba. Peternakan semakin berkembang pada masa Neolitikum, yaitu masa ketika manusia mulai tinggal menetap dalam sebuah perkampungan. Peternakan lebih banyak dikembangkan pada daerah pedesaan karena sumber makanan hewan ternak tersebut tercukupi.Kata kunci: Peternakan, perkembangan, mata pencaharian.

    Dunia peternakan sebagai bagian dari salah satu komponen pembangunan

    di dalam kehidupan manusia menjadi hal yang sangat diperhitungkan. Berbagai

    upaya dilakukan untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar.

    Paradigma baru pembangunan peternakan semakin nyata berorientasi pada

    manusia dimana pembangunan peternakan meletakkan peternak sebagai subyek,

    bukan semata-mata sebagai obyek dalam mencapai tujuan nasional. Berdasarkan

    paradigma tersebut maka visi pembangunan peternakan adalah terwujudnya

    masyarakat yang sehat, produktif dan kreatif melalui pembangunan peternakan

    tangguh berbasis sumberdaya lokal dengan misi penyediaan pangan asal ternak

    (daging, telur, susu), pemberdayaan sumberdaya manusia peternak, penciptaan

    peluang ekonomi dan lapangan kerja serta pelestarian/pemanfaatan sumberdaya

    alam.

    Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan

    hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.

    Pengertian peternakan tidak terbatas pada pemeliharaaan saja, memelihara dan

    peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang ditetapkan. Tujuan peternakan

    adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada

    faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal. Kegiatan di

  • bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan hewan besar

    seperti sapi, kerbau dan kuda, sedang kelompok kedua yaitu peternakan hewan

    kecil seperti ayam, kelinci, dan lain-lain.

    Peternak yang tangguh, mandiri dan profesional dicirikan peternak yang

    selalu mengikuti perkembangan iptek serta berpegang pada prinsip efisiensi dan

    mampu untuk tidak tergantung pada perlindungan/bantuan pemerintah tapi

    mampu berkompetisi secara sehat dan senantiasa siap menghadapi resiko usaha.

    Sumberdaya manusia peternakan adalah seluruh sumberdaya manusia yang terkait

    dengan dunia peternakan baik secara langsung maupun tidak langsung seperti

    peternak, pengusaha yang bergerak dibidang peternakan (budidaya, obat-obatan,

    pakan dan sebagainya), Ilmu pengetahuan tentang peternakan, diajarkan di banyak

    universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia. Para siswa belajar disiplin ilmu

    seperti ilmu gizi, genetika dan budi-daya, atau ilmu reproduksi. Lulusan dari

    perguruan tinggi ini kemudian aktif sebagai doktor haiwan, farmasi ternak,

    pengadaan ternak dan industri makanan. peneliti serta mahasiswa bidang

    peternakan yang merupakan potensi besar untuk pengembangan peternakan di

    masa mendatang. Peningkatan kualitas hasil-hasil pembangunan peternakan

    sangat tergantung kepada kualitas sumberdaya manusianya melalui pendidikan

    formal dan informal. Dengan segala keterbatasan peternak, perlu dikembangkan

    sebuah sistem peternakan yang berwawasan ekologis, ekonomis, dan

    berkesinambungan sehingga peternakan industri dan peternakan rakyat dapat

    mewujudkan ketahanan pangan dan mengantasi kemiskinan.

    Adapun jenis-jenis ternak diantaranya sapi, kerbau, sapi perah, domba,

    kambing, babi, kelinci, ayam, itik, mentok, puyuh, ulat sutera, belut, katak hijau,

    dan ternak lebah madu. Masing-masing hewan ternak tersebut dapat diambil

    manfaat dan hasilnya. Hewan-hewan ternak ini dapat dijadikan pilihan untuk

    diternakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

    Suatu usaha agribisnis seperti peternakan harus mempunyai tujuan, yang

    berguna sebagai evaluasi kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau

    benar. Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial sebagai cara memperoleh

    keuntungan. Bila tujuan ini yang ditetapkan maka segala prinsip ekonomi

    perusahaan, ekonomi mikro dan makro, konsep akuntansi dan manajemen harus

  • diterapkan. Namun apabila peternakan dibuka untuk tujuan pemanfaatan sumber

    daya, misalnya tanah atau untuk mengisi waktu luang tujuan utama memang

    bukan merupakan aspek komersial, namun harus tetap mengharapkan modal yang

    ditanamkan dapat kembali.

    Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak kambing selain diambil

    hasil dagingnya, kambing dapat diambil hasil kulitnya, kotorannya dapat

    dimaanfaatkan untuk pupuk dan hasil tulangnya juga dimanfaatkan. Bahkan jenis-

    jenis kambing tertentu dapat dimbil hasil susunya, hasil bulunya untuk bahan kain

    wol.

    Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak lebah Apis mellifera yang

    bibit awalnya didatangkan dari Australia adalah jasanya untuk polinasi

    (penyerbukan) tanaman, banyak pemilik perkebunan di luar Indonesia yang

    menyewa koloni lebah dari peternak untuk melakukan penyerbukan tanaman di

    perkebunannya. Perkebunan yang sering menyewa koloni lebah adalah

    perkebunan apel.

    Beternak kelinci juga banyak memiliki manfaat, diantaranya yaitu daging

    yang dapat diambil untuk menambah gizi keluarga, penambah penghasilan

    keluarga, kulit kelinci dapat dijual untuk bahan industri, kotoran serta air

    kencingnya dapat kita jual untuk dijadikan pupuk tanaman serta untuk bahan

    bakar biogas.

    Manajemen pemeliharaan ternak diperkenalkan sebagai upaya untuk dapat

    memberikan keuntungan yang optimal bagi pemilik peternakan. Dalam

    manajemen pemeliharaan ternak dipelajari, antara lain:Seleksi Bibit, Pakan,

    Kandang, Sistem Perkawinan, Kesehatan Hewan, Tata Laksana Pemeliharaan dan

    Pemasaran. Pakan yang berkualitas baik atau mengandung gizi yang cukup akan

    berpengaruh baik terhadap yaitu tumbuh sehat, cepat gemuk, berkembangbiak

    dengan baik, jumlah ternak yang mati atau sakit akan berkurang, serta jumlah

    anak yang lahir dan hidup sampai disapih meningkat. Singkatnya, pakan dapat

    menentukan kualitas ternak. Selain itu berdasarkan penelitian, hasil dari kualitas

    pupuk dari ternak potong dengan ternak perah berbeda. Ternak yang diberi

    makanan bermutu (seperti ternak perah) akan menghasilkan pupuk yang

  • berkualitas baik, sebaliknya ternak yang makanannya kurang baik juga akan

    menghasilkan pupuk yang kualitasnya rendah.

    Setiap daerah memiliki budaya ternak sendiri, budaya Timor Tengah

    Selatan, dalam hal pemeliharaan ternak, umumnya penduduk yang diteliti masih

    memiliki kecendrungan untuk melepas saja hewan-hewan ternak peliharaan

    mereka dipadang rumput pada siang hari. Begitu pula di Maluku, bidang

    peternakan belum menjadi sebuah bidang yang ditekuni oleh masyarakat. Yang

    ada hanyalah peternakan-peternakan biasa tanpa adanya suatu sistem tertentu.

    Pada umumnya jenis-jenis hewan ternak yang dipelihara, diantaranya adalah:

    kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini dibiarkan bebas berkeliaran tanpa

    kandang. Di Lampung, hewan-hewan ternak dibiarkan bebas berkeliaran, dan

    setelah beberapa tahun kemudian, mereka ditangkap dan dimasukkan kedalam

    kandang, dihitung jumlahnya dan diberi tanda milik pada tubuhnya.

    Mata pencaharian peternakan ini dapat dikembangkan pada geografis

    apapun, tergantung jenis hewannya yang diternakan atau tergantung persebaran

    faunanya sendiri. Akan tetapi, pada umumnya peternakan dikembangkan pada

    daerah pedesaan karena di pedesaan masih tersedia makanan hewan ternak secara

    alami, contohnya ternak sapi, di pedesaan masih banyak rumput atau tanah lapang

    untuk mengembala sapi tersebut, begitu pula dengan hewan ternak lainnya.

    Kesimpulan

    Peternakan adalah Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan

    membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari

    kegiatan tersebut. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan

    penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah

    dikombinasikan secara optimal. Pada umumnya jenis-jenis hewan ternak yang

    dipelihara, diantaranya adalah: kambing, ayam dan itik. Hewan-hewan ini

    dibiarkan bebas berkeliaran tanpa kandang.

    Mata pencaharian beternak ini selain sebagai memenuhi kebutuhan secara

    ekonomis juga memiliki manfaat dalam mengembangkan sumber daya misalnya

    tanah atau untuk mengisi waktu luang tujuan utama memang bukan merupakan

  • aspek komersial, namun harus tetap mengharapkan modal yang ditanamkan dapat

    kembali. Dari beberapa jenis hewan yang dapat diternakan memiliki manfaat

    sendiri-sendiri. Peternakan ini dapat dikembangkan pada semua keadaan

    geografis, tergantung pada jenis hewan yang diternakan itu sendiri.

    DAFTAR RUJUKAN

    Fitriansyah, Bagus. 2011. Prospek Peternakan Di Masa Depan. (online) (http://be-ef.blogspot.com/2011/02/makalah-prospek-peternakan-di-masa.html) diakses tanggal 30 Oktober 2014

    Anonim. 2012. Prospek Pembangunan Bidang Peternakan. (online) (http://varnahyldh.blogspot.com/2013/12/prospek-pembangunan-bidang-peternakan.html#pages/2) diakses tanggal 28 Oktober 2014