18
PENUNTUN PRAKTIKUM Manajemen Sumberdaya Perairan (GMKB602) Analisis Limpasan Permukaan (Studi Kasus di SSDAS Riam Kanan & Sekitarnya) Disusun Oleh : Abdur Rahman, S.Pi., M.Sc FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2011

Petunjuk Praktikum Limpasan Permukaan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum

Citation preview

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    1

    PENUNTUN PRAKTIKUM Manajemen Sumberdaya Perairan (GMKB602)

    Analisis Limpasan Permukaan (Studi Kasus di SSDAS Riam Kanan & Sekitarnya)

    Disusun Oleh : Abdur Rahman, S.Pi., M.Sc

    FAKULTAS PERIKANAN & ILMU KELAUTAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

    BANJARBARU 2011

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    2

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah Penulis panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas berkah,

    rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Penuntun Praktikum ini dapat diselesaikan.

    Praktikum ANALISIS LIMPASAN PERMUKAAN DI SUB DAS RIAM

    KANAN DAN SEKITARNYA merupakan Penuntun Praktikum yang dilaksanakan

    dalam rangka memenuhi SKS Mata Kuliah Manajemen Sumberdaya Perairan.

    Pemahaman yang lebih mendalam terhadap konsep-konsep manajemen perairan dan

    konservasi sumberdaya air dan tanah diharapkan dapat meningkatkan seiring dengan

    peningkatan kemampuan analisis terhadap fenomena-fenomena dalam ruang lingkup

    Daerah Aliran Sungai (DAS).

    Penulis menyadari bahwa Penuntun Praktikum ini masih jauh dari sempurna,

    oleh karena itu kritik dan saran ke arah perbaikan sangat praktikan harapkan.

    Akhirnya semoga laporan Penuntun Praktikum ini dapat dijadikan pelengkap

    referensi dan bermanfaat bagi kita semua, Amiin.

    Banjarbaru, Januari 2011

    Penulis,

    ii

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    3

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

    BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

    BAB II. MANAJEMEN GEODATABASE ................................................ 4

    BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTIKUM ................................ 8

    BAB V. METODE PRAKTIKUM .............................................................. 10

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

    iii

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    4

    PENDAHULUAN

    BAB

    1 Abdur Rahman

    Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu sistem ekologi. Sebagai suatu sistim ekologi, dalam suatu DAS terdapat interaksi dan saling ketergantungan

    (interdependensi) antara jasad hidup dan lingkungannya, sehingga setiap ada masukan

    (input) ke dalam ekosistem tersebut dapat dievaluasi proses yang berlangsung dengan

    melihat keluaran dari ekosistem tersebut. Dalam ekosistem DAS komponen masukan

    terdiri atas curah hujan sedangkan komponen luaran terdiri dari debit aliran, muatan

    sedimen dan unsur-unsur hara di dalamnya (Asdak, 2004; Gunawan, 2007).

    Keberadaan dan kondisi ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) atau sering

    disebut cekungan sungai merupakan salah satu isu nasional dalam beberapa tahun

    terakhir. Hal ini dikarenakan salah satu variabel terjadinya banjir adalah kondisi DAS

    yang kritis, seperti terjadinya penyimpangan tata guna lahan. Fenomena tersebut

    merupakan indikasi rusaknya keseimbangan tata air (water balance) akibat

    berkurangnya kemampuan beberapa proses daur hidrologi (infiltrasi dan daya tampung)

    sehingga nilai limpasan permukaan pada daerah aliran sungai (DAS) menjadi lebih

    besar melewati kapasitas tampung sungai. Kondisi ini menyebabkan berkurang dan

    hilangnya daerah resapan sebagai penyangga terhadap beban banjir yang terlalu besar,

    akibat tingginya curah hujan yang terjadi (Bakornas, 2004 ; Yusuf dkk, 1985).

    DAS Riam Kanan merupakan daerah aliran sungai yang secara administratif

    terletak di Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan. Sebagai daerah resapan air

    (catchment area) DAS Riam Kanan merupakan kawasan lindung yang di dalamnya

    terdapat permukiman sebanyak 12 desa yang termasuk ke dalam kecamatan Aranio. Di

    lain sisi kawasan DAS Riam Kanan memiliki nilai strategis, karena terdapat Waduk

    Riam Kanan yang berfungsi sebagai sarana pengendali banjir dan kekeringan,

    1

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    5

    pembangkit tenaga listrik dan pemasok kebutuhan air, untuk keperluan domestik dan

    industri, keperluan irigasi untuk pengairan sawah dan pengembangan perikanan, serta

    sebagai sumber pembangkit tenaga listrik (PLTA).

    DAS Riam Kanan dan sekitarnya telah mengalami penurunan daya dukung

    sebagai daerah tangkapan air. Tingkat kerusakan yang telah terjadi yaitu sebesar

    40.057,106 ha termasuk dalam kriteria sangat kritis, 23.451,046 ha kritis, 9.311,299

    agak kritis dan 33.453,086 tidak kritis (BPKH V, 2008).

    Penelitian yang akan dilakukan meliputi luas wilayah 966,44 km2 yaitu

    meliputi Sub DAS Riam Kanan dan sekitarnya. Tutupan lahan di dareah penelitian

    terdiri dari hutan homogen dengan luasan 37.697,492 ha terdiri dari hutan kerapatan

    rendah (3.022,563 ha), hutan kerapatan sedang (24.098,637 ha), hutan kerapatan tinggi

    (2.366,513 ha), ladang (725 ha), semak belukar (6.109,792 ha), alang-alang (1.283,820

    ha) danau (90,860 ha) dan pemukiman (301,56 ha) (Suhardi, 2005). Penelitian ini

    sangat penting dilaksanakan karena kondisi hidrologis Sub DAS Riam Kanan semakin

    menurun. Permasalahan tersebut dapat dillihat dengan sering terjadinya bencana banjir,

    berkurangnya kemampuan waduk sebagai pembangkit tenaga listrik akibat kapasitas

    tampung yang mulai berkurang karena dekomposisi sedimen, keresahan masyarakat

    akan bahaya banjir dan jebolnya waduk, yang secara keseluruhan menjadi perbincangan

    menarik baik dari kalangan akademisi, praktisi maupun pemerintahan (Kompas, 2007 ;

    LAPAN, 2006).

    Tutupan lahan merupakan faktor yang sangat dinamis. Banyak metode yang

    telah digunakan untuk mengidentifikasikan perubahan tutupan lahan terkendala akibat

    proses perubahan faktor tutupan lahan yang tidak diikuti dengan ketersediaan data dan

    informasi yang up todate. Kalaupun ada tingkat kedetailannya kadang belum mampu

    mengakomodir berbagai kepentingan, akibat ketidakseragaman sistim klasifikasi tutupan

    lahan yang diacu (Danoedoro, 2004). Di sisi lain, tingginya tingkat kerusakan DAS

    yang ditandai makin meningkatnya frekuensi banjir, serta cepatnya proses alih fungsi

    lahan merupakan kajian yang mendesak dalam analisis DAS. Untuk mengatasi

    kelangkaan informasi tersebut, maka pemanfaatan citra satelit dengan terapan teknik

    penginderaan jauh, merupakan pilihan yang tepat.

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    6

    Koefisien limpasan permukaan merupakan faktor penting yang harus

    diperhitungkan dalam penentuan volume limpasan. Selain faktor lain berupa relief,

    infiltrasi tanah, timbunan air permukaan, besar kecilnya koefisien permukaan suatu DAS

    dipengaruhi oleh buruknya tutupan lahan pada DAS tersebut. Salah satu pendekatan

    untuk mengetahui perubahan tutupan lahan (landcover) untuk data citra digital

    multispektral dapat dilakukan melalui pendekatan pengenalan respon nilai spektral.

    Pendekatan ini mengasumsikan bahwa obyek yang terdapat di permukaan bumi dapat

    dibedakan antara yang satu dengan yang lain melalui respon nilai spektralnya. Metode

    klasifikasi multispektral yang digunakan dalam mengklasifikasikan nilai spektral

    biasanya merujuk kepada metode-metode konvensional seperti maximum likelihood,

    minimum distance, maupun menggunakan metode parallelepiped.

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    7

    MANAJEMEN GEODATABASE

    BAB

    2 Abdur Rahman

    1. Sekilas Tentang Arc.Catalog

    Arc.Catalog adalah salah satu program dari ArcGIS yang bisa digunakan antara lain untuk menelusuri atau mencari data (browsing), mengorganisir (organizing), mendistribusikan (distributing) dan mendokumentasikan (documenting) suatu struktur data dalam ArcGIS. ArcCatalog menyediakan beberapa fungsi antara lain untuk menampilkan (preview), membuat dokumen dan mengatur data geografis serta membuat geodatabase untuk menyimpan data spasial dan tabular. ArcCatalog merupakan sebuah fasilitas untuk mengatur data dalam jumlah besar yang disimpan tersebar dalam folder data GIS. Tampilan (views) data di dalam ArcCatalog sangat membantu Anda agar cepat mencari data yang Anda perlukan walaupun tersimpan dalam sebuah file. Untuk membangun database pada program ArcGis terdapat layer-layer seperti di gambar disamping. Pada Arc.Gis, selain membuat database terdapat hubungan lain antara lain membangun Attribut, Geometri, dan Behaviour. File Geodatabase, digunakan bila kita ingin membuat database yang berhubungan langsung dengan jaringan skala besar biasa menggunakan program Oracle, My SQL. Sedangkan Personal Geodatabase digunakan untuk membangun Database skala kecil atau diperuntukan untuk personal, dan biasanya berafiliasi dengan program MS. Acces pada Microsof Windows. Untuk membangun database skala kecil disarankan untuk menggunakan fasilitas database ini. Pada Arc.Gis 9.2, terdapat 3 layer untuk membangun database, semakin ke bawah database yang dibentuk mempunyai kecenderungan semakin lemah (tidak mempunyai behaviour). 2. Manajemen Geodatabase Arc. Catalog

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    8

    Geodatabase merupakan kumpulan data geografis yang digunakan dalam Arc.Gis. Geodatabase memiliki 3 tipe data set yaitu : feature classes, raster data sets, dan tables. Langkah-langkah membangun Geodatabase untuk manajemen Database Rawan Longsor Kabupaten Purworejo adalah sebagai berikut : 1. Buka Arc. Catalog. 2. Buat Folder terlebih dahulu di D:\ dengan nama SIG_S2 Gambar : Memulai Arc. Catalog

    Untuk memulai ArcCatalog adalah sebagai berikut: 1. Klik Start > Program > ArcGIS > ArcCatalog 2. Buat Folder terlebih dahulu di D:\ dengan nama SIG_Limpasan 3. Agar Database tetap pada folder, terlebih dahulu connect dengan menggunakan

    toolbar

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    9

    Gambar : Koneksi ke Folder SIG_Limpasan 4. Buat domain pada Geodatabse dengan cara buat Folder Personal Geodatabase di

    dalam folder yang telah dibuat dengan mengklik kanan > New > Personal Database > Beri nama Limpasan_Permukaan.mdb

    Klik Kanan Gambar : Langkah Kerja Membuat Personal Geodatabase

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    10

    5. Buat Feature Dataset di dalam Geodatabase dengan nama Peta Dasar dan Tematik

    Feature Kelas dengan nama Tematik dengan cara : Klik Kanan > New > Feature Dataset > Next > Projected Coordinate System > UTM > WGS 1984 > WGS 1984 UTM Zona 49S > XY Tolerance > Finish. Pada XY toleransi tertulis 0,001 meter, ini mempunyai titik akan melakukan snap pada jarak 0,1 cm.

    1 2 3 4 Gambar : Pengaturan Sistim Proyeksi Database

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    11

    6. Salah satu input data yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan import data. Cara ini dilakukan untuk data geologi, dan tataguna lahan (landuse). Cara yang dilakukana yaitu ; pada Tematik > Klik Kanan > Import > Feature Class

    akan muncul kotak dialog Feature Class to Feature Class Pada Kolom Data Type Klik Kanan, Pilih Text, Klik Finish. Lakukan cara yang sama untuk data Drainage Density, Landuse, dan Slope.

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    12

    TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTIKUM

    BAB

    3 Abdur Rahman

    3.1. Tujuan Praktikum

    Praktikum ini bertujuan meningkatkan kemampuan analisis mahasiswa dengan

    pemahaman terhadap materi praktikum dan studi kasus, melalui fasilitas Sistim

    Informasi Geografi dalam memahami konsep Manajemen Sumberdaya Perairan yang

    berhubungan dengan Limpasan Permukaan.

    3.2. Manfaat Praktikum

    Praktikum ini mempunyai manfaat antara lain :

    1. Mengetahui dan memahami dasar-dasar teori pengolahan citra digital dengan

    menggunakan software Arc Gis 9.2.

    2. Memberikan informasi yang cepat berupa data kebumian mengenai Limpasan

    Permukaan, yang terjadi di SSDA Riam Kanan dan Sekitarnya Propinsi

    Kalimantan Selatan.

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    13

    METODE PRAKTIKUM

    BAB

    4 Abdur Rahman

    4.1. Waktu dan Tempat

    Praktikum Pengolahan dan Analisis Citra Digital ini dilaksanakan di Studi

    Komputasi dan Penginderaan Jauh Terapan Program Studi Manajemen Sumberdaya

    Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

    4.2. Metode Pengumpulan Data

    Data Praktikum terdiri : Peta-peta Tematik Tataguna Lahan (Land use),

    Kemiringan Lereng (Slope), Infiltrasi Tanah, dan Kerapatan Aliran (Drainage Density)

    dalam format JPEG, dan sebagian dalam format SHP.

    Data pendukung yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah Peta Rupa Bumi

    Digital. Perangkat lunak pengolahan data yang digunakan adalah ; Arc.GIS 9.2, dan,

    MS. Excel.

    4.3. Analisis Data

    Pengolahan data pada Praktikum ini dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu :

    1. Peta Tematik Tataguna Lahan (Land use), Kemiringan Lereng (Slope), Infiltrasi

    Tanah, dan Kerapatan Aliran (Drainage Density) dalam format JPEG didigitasi

    dengan metode Digitasi Layar (On Screen Digitation).

    2. Dilakukan operasi pengisian Atribut pada masing-masing peta tematik.

    3. Melakukan operasi Weighting Factor (WO), dengan melakukan metode Overlay

    dengan memanfaatkan fasilitas Analys Spatial pada tool Raster Calculator.

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    14

    Keterangan : = Proses = Hasil

    Gambar 4.1. Skema Prosedur Praktikum

    START

    Infiltrasi.JPEG

    On Screen Digitation

    DISTRIBUSI LIMPASAN PERMUKAAN

    Overlay

    Landuse.JPEG Kerapatan Aliran.JPEG

    Slope.JPEG

    Infiltrasi.shp Landuse.shp Kerapatan Aliran.shp

    Slope.shp

    Atribute dan Score

    Atribute dan Score

    Atribute dan Score

    Atribute dan Score

    Landuse.lyr

    Infiltrasi.lyr

    Kerapatan Aliran.lyr

    Slope.lyr

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    15

    4.4. Prosedur Kerja

    Prosedur Kerja untuk menganalisis Limpasan Permukaan di DAS Riam Kanan

    diikhtisarkan sebagai berikut :

    1. Membangun Geodatabase dan Domain untuk data-data : Tataguna Lahan (Land use),

    Kemiringan Lereng (Slope), Infiltrasi Tanah (Soil Infiltration), Kerapatan Aliran dan

    (Drainage Density), dengan menggunakan fasilitas Arc. Catalog.

    2. Menganalisis dan Layout Peta dengan menggunakan fasilitas Arc. Map.

    3. Peta Tematik Tataguna Lahan (Land use), Kemiringan Lereng (Slope), Infiltrasi

    Tanah (Soil Infiltration), Kerapatan Aliran dan (Drainage Density), diolah terlebih

    dahulu dengan menggunakan fasilitas Geoference, Digitasi layar (On Screen

    Digitation), Pengisian attribut dan Field attribut.

    4. Memodifikasi Polygon terluar untuk peta-peta tematik ; Tataguna Lahan (Land use),

    Kemiringan Lereng (Slope), Infiltrasi Tanah (Soil Infiltration), Kerapatan Aliran dan

    (Drainage Density), agar batas terluar tidak crossing pada saat overlay.

    5. Melakukan proses tumpang susun (Overlay) dengan menggunakan cara overlay

    Aritmatik, sesuai dengan tabel arahan untuk analisis limpasan Permukaan pada DAS

    Riam Kanan.

    6. Hasil Overlay yang diperoleh dilakukan proses Lay Out peta, dengan hasil Peta

    Arahan Limpasan Permukaan di DAS Riam Kanan dan Sekitarnya.

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    16

    Tabel 1. Penyesuaian klasifikasi penggunaan lahan terhadap klasifikasi vegetasi penutup dalam metode Cook.

    Klasifikasi bentuk Penggunaan lahan

    Karakteristik tutupan lahan Metode Cook

    Harkat Harkat

    Permukiman, permukaan diperkeras, lahan terbuka

    Tidak ada tanaman penutup efektif atau sejenisnya

    20 0,08 0,10

    Sawah irigasi, sawah tadah hujan, semak /belukar, tegalan.

    Tanaman penutup sedikit hingga sedang, tidak ada tanaman pertanian dan penutup alam sedikit, < 10% DAS tertutup baik

    15 0,1 0,12

    Hutan kurang rapat, tutupan vegetasi sedang kebun campuran

    50% DAS tertutup baik oleh pepohonan dan rumput.

    10 0,06 0,08

    Hutan rapat, tutupan vegetasi rapat hingga sangat rapat.

    90% DAS tertutup baik oleh rumput, kayu-kayuan atau sejenisnya.

    5 0,04 0,06

    Sumber : Modifikasi Metode Linsley (1959); Meijerink (1970); Gunawan (1991)

    Tabel 2. Klasifikasi Kemiringan Lereng menurut Metode Cook

    Kelas Lereng Konfigurasi Relief Kemiringan (%) Harkat Koefisien C I Datar 0-5 0,3 0,28 0,35 II Bergelombang >5-10 0,25 0,20 0,28 III Perbukitan >10-30 0,15 0,14 0,20 IV Medan terjal dan kasar >30 0,1 0,08 0,14

    Sumber : Modifikasi Metode Linsley (1959); Meijerink (1970); Gunawan (1991) dan SCDT (2003) dalam Pratista (2008).

    Tabel 3. Klasifikasi Infiltrasi Metode Cook dengan Modifikasi Klasifikasi Infiltrasi Tanah Harkat Koefisien C

    Tidak ada penutup tanah efektif, lapisan tanah tipis kapasitas infiltrasi diabaikan 0,12 0,12 0,16

    Tingkat infiltrasi rendah; lempung atau tanah lain yang kapasitas infiltrasinya rendah 0,08 0,08 0,12

    Normal, tanah geluh dan in-filtrasi hampir sama dengan tipe perairan. 0,06 0,06 0,08

    Tinggi; tanah dengan tekstur pasir atau tanah lain yang cepat meresap air 0,04 0,04 0,06

    Sumber : Modifikasi Metode Linsley (1959); Meijerink (1970); Gunawan (1991) dan SCDT (2003) dalam Pratista (2008).

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    17

    Tabel 4. Klasifikasi Infiltrasi menurut Richard dan Cossens

    Kelas Klasifikasi Infiltrasi Laju Infiltrasi (mm/jam)

    0 I II III IV

    Sangat lambat Lambat Sedang Cepat Sangat cepat

    2,5 > 2,5 - 15 > 15 - 28 > 28 - 53

    > 53 Sumber : ILRI (1974)

    Tabel 5. Penyesuaian klasifikasi kerapatan aliran terhadap simpanan permukaan dengan metode Cook

    Kerapatan aliran (mil/mil2)

    Kriteria Klasifikasi metode Cook Harkat Koefisien C

    >5 Tinggi Depresi permukaan dangkal,

    daerah pengaliran curam, tidak ada rawa

    0,1 0,12 0,16

    >2-5 Rendah Sistem drainase baik 0,08 0,08 0,12

    >1-2 Normal

    Normal, depresi permukaan dipertimbangkan, ada danau,

    empang atau rawa

  • Penuntun Praktikum Analisis Limpasan Permukaan

    Dosen : Abdur Rahman, S.Pi, M.Sc

    18

    DAFTAR PUSTAKA Asdak, C., 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada

    University Press. Yogyakarta.

    Danoedoro, P. 2004. Klasifikasi Tutupan lahan Secara Rinci : Pengalaman dengan Citra LANDSAT dan Quickbird. Sains Informasi Geografis, p. 147 176.

    Gunawan, T. 1991. Penerapan Teknik Penginderaan Jauh untuk Menduga Debit Puncak Menggunakan Karakteristik Lingkungan Fisik DAS. Disertasi Studi Kasus di Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Hulu Jawa Tengah. Institut Pertanian Bogor. (Tidak Diterbitkan).

    Klein, A.G. and Isacks, B.L., 1999. Spectral Mixture Analysis of Landsat Thematic

    Mapper Images Applied to the Detection of the Transient Snowline on Tropical Andean Glaciers. Global and Planetary Change, 22: 139-154.

    Lillesand, T.M. and R.W. Kiefer and Jonathan, W.C., 2004. Remote Sensing and Image Interpretation. Fift Edition. John Wiley and Sons. Newyork.

    Pratisto, A., 2008. The Impact of Landcover Change on Discharge Response and Flood

    Hazard. A Case Studi in Gesing Subwatershed, Indonesia. Tesis. Double Degree, Program Studi Geo-Informasi Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada dan ITC. Yogyakarta. Tidak diterbitkan.

    Suripin, 2000. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Penerbit Andi, Yogyakarta. SCDT, 2000. Storm Water Quality Handbook. Caltrans, State of California Department

    of Transportation. California. Yusuf, G, Sosro Darsono, S., Tominaga, M., 1985. Perbaikan dan Pengaturan Sungai.

    Penerbit PT. Pradnya Paramita. Jakarta.