30
Pt T-15-2002-C PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase berwawasan lingkungan di kawasan permukiman DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

Pt T-15-2002-C

PETUNJUK TEKNIS

Tata Cara

Penerapan drainase berwawasan lingkungan

di kawasan permukiman

DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH

Page 2: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

DAFTAR ISI

Daftar isi Halaman

1 Pendahuluan .................................................................................................. 1

2 Ruang lingkup ................................................................................................ 1

3 Acuan normatif .............................................................................................. 1

4 Istilah dan definisi ........................................................................................... 2

5 Persyaratan-persyaratan ................................................................................ 3

5.1 Persyaratan umum ......................................................................................... 4

5.2 Persyaratan teknis .......................................................................................... 4

6 Bahan dan konstruksi .................................................................................... 8

6.1 Bahan dan konstruksi sumur resapam air hujan (SRAH) ............................... 8

6.2 Bahan dan konstruksi saluran air hujan (SAH) ............................................... 9

6.3 Bahan dan konstruksi paving dan grass blok ................................................ 11

7 Penerapan / pemasangan .............................................................................. 14

7.1 Penerapan / pemasangan sumur resapan air hujan (SRAH) ......................... 14

7.2 Penerapan / pemasangan saluran air hujan (SAH) ........................................ 15

7.3 Pemasangan / penerapan paving blok / grass blok ........................................ 16

Lampiran Gambar ................................................................................................... 17

Lampiran Tabel ....................................................................................................... 21

Page 3: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

1. Pendahuluan

Petunjuk Teknis ini dimaksudkan sebagai pegangan atau pedoman bagi pelaksanaan

dalam upaya pembangunan drainase berwawasan lingkungan.

Petunjuk Teknis bertujuan untuk memberikan petunjuk bagi pelaksanaan pembangunan

drainase agar mudah melaksanakan pekerjaan konstruksi, hemat dalam pemakaian

bahan dan efisien serta efektif dalam penggunaan biaya dan waktu, sehingga dengan

penerapan drainase berwawasan lingkungan dapat membantu upaya pelestarian air

tanah.

Maksud dari juknis ini adalah:

1) Sebagai pedoman / acuan tercapainya hasil yang memuaskan;

2) Untuk memudahkan pengerjaan konstruksi;

3) Diperoleh hasil yang optimal.

2. Ruang lingkup

Juknis ini memuat pengertian, persyaratan umum dan teknis mengenai lokasi

penempatan Sumur Resapan Air Hujan, Saluran Air Hujan dan retensi pada lapangan

terbuka atau pada lapangan parkir di daerah permukiman atau perkantoran

menggunakan paving block atau grass block.

3. Acuan normatif

1) Annonim, Laporan Penelitian penerapan sistem Drainase di daerah permukiman

padat;

Page 4: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

2) Annonim, Maret 1990 Laporan desain rekayasa teknik pelestarian air, Direktorat

Tata Kota dan Daerah Kerjasama dengan Pusat Litbang Permukiman;

3) SNI 02-2406-1991 mengenai Tata Cara Perencanaan Umum Drainase

Perkotaan;

4) SNI 03-2453-1991 mengenai Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air

Hujan untuk Lahan Pekarangan;

5) SNI 06-2459-1991 mengenai Spesifkasi Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan

Pekarangan;

6) Moh Masduki Hardjo Suprapto, Ir (1999) Drainase Perkotaan;

7) Mohammad Dichad (1990), Sistem Drainase perkotaan yang berwawasan

lingkungan, Universitas Tarumanegara, Jakarta.

4. Istilah dan definisi

Istilah dan definisi yang digunakan dalam pedoman ini adalah sebagai berikut:

1. bidang tanah adalah daerah permukaan yang menampung limpasan air hujan,

dapat berupa atap ataupun permukaan tanah yang terkedapkan;

2. berwawasan lingkungan adalah suatu upaya dalam mengelola lingkungan agar

kelestariannya dapat dipertahankan secara berkelanjutan, sehingga dapat efisien

serasi dan seimbang baik untuk generasi sekarang, maupun untuk generasi yang

akan datang;

Page 5: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

3. drainase adalah sarana atau prasarana untuk mengalirkan air, dari suatu tempat

ke tempat lain dengan beda tinggi tertentu sehingga air dapat mengalir;

4. drainase berwawasan lingkungan adalah drainase berasaskan pada kelestarian

air dan lingkungan hidup;

5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai atau

saluran buatan yang berada di dalam wilayah administrasi kota yang berfungsi

mengendalikan kelebihan air permukaan ke badan air dan atau ke bangunan

resapan buatan, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan

manfaat bagi kehidupan manusia;

6. Lahan pekarangan adalah lahan atau halaman yang dapat difungsikan untuk

menempatkan sumur resapan air hujan, saringan air hujan, paving block/grass

block.

7. Paving block adalah suatu elemen bahan bangunan yang dibuat dari campuran

semen hidrolis atau sejenisnya, agregat dan air dengan atau tanpa bahan

tambahan lainnya dan tidak kedap air.

8. Grass block adalah suatu elemen bahan bangunan yang dibuat dari campuran

semen hidrolis atau sejenisnya, agregat dan air dengan tanpa bahan tambahan

lainnya dan pada bagian

Page 6: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

tengahnya dibuat lubang untuk ditanami rumput sebagai resapan air.

9. Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah untuk dapat diserapi air;

10. Sistem resapan air hujan (SRAH) adalah prasarana untuk menampung dan

meresapkan air hujan ke dalam tanah.

11. Sumur resapan air hujan (SRAH) adalah prasarana untuk menampung dan

meresapkan air hujan ke dalam tanah;

12. Saluran air hujan (SAH) adalah prasarana untuk menampung dan mengalirkan

air hujan ke badan penerima (sungai).

5. Persyaratan-persyaratan

5.1 Persyaratan Umum

Persyaratan umum yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

1) SRAH ditempatkan pada lahan yang relatif datar;

2) SAH ditempatkan pada lahan yang relatif datar mempunyai beda

ketinggian antara 0.03 atau (3%);

3) Paving block / grass block dipasang di lahan yang relatif datar;

4) Air masuk ke dalam tanah adalah air hujan yang tidak tercemar;

Page 7: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

5) Penempatan jenis drainase mempertimbangkan keamanan bangunan

sekitarnya;

6) Harus memperhatikan penataan daerah setempat;

5.2 Persyaratan Teknis

Persyaratan teknis yang harus dipenuhi sebagai berikut:

5.2.1 Muka air tanah minimum 1,5 m untuk SRAH

5.2.2 Pemeabilitas tanah yang dapat digunakan harus mempunyai pemeabilitas

tanah 2,0 cm/jam, dengan klasifikasi sebagai berikut:

a. Pemeabilitas tanah sedang (geluh kedalaman 2,0 - 3,6 cm/jam atau

0,48 - 0,00864 m3/m2/hari)

b. Pemeabilitas tanah agak cepat (pasir halus 3,6 – 36 cm/jam atau

0,864 - 8,64 m3/m2/hari)

c. Pemeabilitas tanah cepat (pasir kasar, lebih besar 36 cm/jam atau 8,4

m3/m2/hari)

5.2.3 Jarak terhadap bangunan

a. Penempatan SRAH terhadap bangunan sebagai berikut:

Tabel 1

Jarak penempatan SRAH

No Jenis Bangunan Jarak (M)

1 SRAH/Sumur AB 3

2 Pondasi Bangunan 1

Page 8: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

5.2.4 Kapasitas

1. Kapasitas Sumur Resapan Air Hujan (SAH)

Jumlah Sumur Resapan Air Hujan (SRAH) dapat ditentukan berdasarkan uas

bidang tadah, jenis tanah, penampang sumur, kedalaman sumur serta tingkat

efisiensi penyerapan. Berdasarkan hasil perhitungan untuk menentukan jumlah

Sumur Resapan Air Hujan (SRAH) tersebut dapat dilihat pada lampiran.

2. Kapasitas Sumur Resapan Air Hujan (SRAH)

Saluran resapan air hujan ini harus direncanakan mampu menampung,

mengalirkan serta meresapkan sebagian air hujan ke dalam tanah dari limpasan

air hujan yang jatuh di sekitar kawasan permukiman.

Penerapan saluran resapan air hujan ini dapat dilakukan untuk luas areal

(catchment area) maksimum 5 hektar dengan sistem pengaliran tersier dan

maksimum 25 hektar dengan sistem pengaliran tersier dan sekunder. Mengacu

pada pola pembangunan perumahan yaitu 1:3:6 dan dengan asumsi lahan

terbuka (open space area) 40% dan lahan terbangun (building coverage) 60%,

maka penentuan panjang saluran dapat diperkirakan sebagai berikut:

Page 9: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

a) Luas areal (catchment area) maksimum 5 hektar

Tabel 2

Estimasi saluran untuk areal maksimum 5 ha

No Tipe dan LuasTanah

JumlahRumah (unit)

PanjangSaluran

(m)

SistemPengaliran

1 T.21/60 150 750 m Tersier2 T.36/75 120 720 m Tersier3 T.45/90 100 750 m Tersier4 T.70/110 28 224 m Tersier

Total 2.444 m

b) Luas areal (catchment area) maksimum 25 hektar

Tabel 3

Estimasi panjang saluran untuk areal maksimum 25 ha

No Tipe dan LuasTanah

JumlahRumah (unit)

PanjangSaluran

(m)

SistemPengaliran

1 T.21/60 750 3.750 m Tersier2 T.36/75 600 3.600 m Tersier3 T.45/90 500 3.750 m Tersier dan

sekunder4 T.70/110 140 1.120 m Tersier dan

sekunderTotal 12.220 m

Dengan melihat tabel tersebut di atas, maka dapat direncanakan panjang saluran

untuk luas areal (catchment area) per hektar adalah sebesar 489 meter, dengan

sistem pengaliran tersier dan sekunder.

Page 10: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

3. Kapasitas Paving Block / Grass Block

6. Bahan dan Konstruksi6.1 Bahan dan Konstruksi Sumur Resapan Air Hujan (SRAH)

1. BahanBahan untuk Sumur Resapan Air Hujan (SRAH) yang dapat digunakan dapatadalah alternatif bahan yang dapat dipilih seperti berikut ini:

Tabel 4Bahan dan Komponen Sumur Resapan Air Hujan

No Bahan Sumur Resapan Air Hujan Komponen1 Plat beton bertulang tebal 10 cm, campuran 1

semen : 2 pasir : 3 kerikilPenutup sumur

2 Plat beton tidak bertulang tebal 10 cm, campuran 1: 2 : 3 berbentuk cubung dan tidak diberi beban diatasnya

Penutup sumur

3 Ferrocement tebal 10 cm Penutup sumur, dindingsumur bagian atas, dindingsumur bagian bawah

4Pasangan ½ bata merah atau batako, campuan 1 : 4,diplester dan diaci semen

Dinding sumur bagian atasdan dinding sumur bagianbawah

5 Pasangan ½ batako campuran 1 : 4, jarak kosongantarbatako 10 cm, tanpa plester

Dinding sumur bagianbawah

6 Beton bertulang pracetak Ø 80-100 cm Dinding sumur bagian atasdan dinding sumur bagianbawah

7 Beton bertulang pracetak Ø 100 cm, dindingporous

Dinding sumur bagian atasdan dinding sumur bagianbawah

8 Batu pecah ukuran 10-20 cm Pengisi sumur9 Pecahan bata merah ukuran 5-10 cm Pengisi sumur10 Ijuk Pengisi sumur11 Pipa PVC dan perlengkapannya Ø 110 mm Saluran air hujan12 Pipa beton Ø 200 mm Saluran air hujan13 Pipa beton ½ lingkaran, Ø 200 mm Saluran air hujan

Sumber: Rancangan RSNI tahun 2000

Page 11: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

2. Konstruksi

Sumur Resapan Air Hujan (SRAH) harus dibuat dengan konstruksi tahan

terhadap tekanan tanah pada kedalaman tertentu.

Beberapa tipe dan konstruksi Sumur Resapan Air Hujan dan peruntukannya.

1) Tipe I dengan dinding tanah

Tipe ini diterapkan pada kedalaman tanah 1,50 m untuk jenis tanah geluh

kelanauan ;

2) Tipe II dengan dinding pasangan batako atau bata merah tanpa diplester,

dan di antara pasangannya diberi lubang.

Tipe ini diterapkan pada kedalaman tanah maksimum 3 m untuk semua

jenis tanah;

3) Tipe III dengan dinding buis beton porous tidak porous dan pada ujung

pertemuan sambungannya diberi celah lubang. Tipe ini diterapkan pada

kedalaman maksimum sampai dengan permukaan air tanah, untuk jenis

tanah berpasir;

4) Tipe IV dengan dinding buis beton berlubang

Tipe ini diterapkan pada kedalaman maksimum sampai dengan

permukaan air tanah, untuk jenis tanah berpasir;

6.2 Bahan dan Konstruksi Saluran Air (SAH)

1. Bahan

Bahan yang dapat digunakan untuk membuat saluran resapan air hujan

yang adalah sebagai berikut:

Page 12: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

Bahan untuk membuat saluran resapan air hujan adalah dari bahan

bangunan lokal seperti semen, pasir beton, serta batu pecah ukuran 1-2 cm,

besi beton Ø 6 mm, serta air secukupnya. Cetakan (bekisting) digunakan

bahan dari kayu kelas kuat III (borneo, meranti).

Perbandingan campuran bahan yang digunakan adalah 1 semen : 2 pasir

beton : 3 batu pecah, campuran ini diharapkan mampu mencapai mutu beton

K – 225.

Berdasarkan uji coba di laboratorium, banyaknya bahan yang digunakan

dalam satu meter kubik adalah sebagai berikut:

Tabel 5

Bahan Saluran Air Hujan Setiap m3

No Jenis Bahan Banyaknya Bahan

1 Semen 342 kg

2 Pasir beton 726 kg

3 Batu pecah 1-2 cm 1082 kg

4 Air 150 liter

Sumber: Laboratorium Balai Bahan Bangunan, Puslitbang Permukiman

2. Konstruksi

Konstruksi saluran resapan air hujan dapat dirancang dengan memodifikasi

saluran terbuka berbentuk U yang telah ada sebelumnya, sebagai perkuatan

digunakan besi beton Ø 6 mm. Di dalam pelaksanaan di lapangan, saluran ini

dipasang dengan posisi menghadap ke atas.

Konstruksi saluran air hujan dapat dilihat pada lampiran No.

Page 13: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

6.3 Bahan dan Konstruksi Paving dan Grass Block

1. Bahan

Bahan yang digunakan untuk memasang paving dan grass block terdiri dari:

1) Pasir Pengisi

Pasir pengisi digunakan untuk mengisi celah antara block, agar tetap

saling mengunci dan tetap pada posisinya.

Persyaratan fisik pasir pengisi:

1. Kadar air maksimum : 5,0 %

2. Kadar lumpur maksimum : 10,0 %

Pasir harus berbutir tajam lolos dari ayakan 2,40 mm dengan susunan

butir sebagai berikut:

Tabel 6

Bahan Butiran Pasir Pengisi

No Ayakan(mm)

% lewat kumulatif pada tiapayakan

1 2,40 95 – 1002 1,20 90 – 1003 0,60 80 – 1004 0,30 15 – 505 1,150 0 -15

2) Pasir Alas

Pasir alas digunakan sebagai lapis blok terkunci, sehingga blok dapat

mengatur posisinya pada waktu proses penguncian terjadi.

Persyaratan fisik pasir alas:

(1) Kadar air maksimum : 10,0 %

Page 14: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

(2) Kadar lumpur maksimum : 5,0 %

Pasir alas berfungsi untuk mengisi bagian bawah celah antar blok,

diameter butir maksimum adalah 9,60 mm dengan susunan butir seperti

pada tabel berikut:

Tabel 7

Susunan Butir Alas

No Ayakan (mm) % lewat kumulatif pada tiapayakan

1 9,60 1002 4,80 90 – 1003 2,40 85 – 1004 1,20 75 – 1005 0,60 60 – 796 0,30 12 – 407 0,150 0 – 10

1. Konstruksi

1) Konstruksi Paving Block

Paving block harus dibuat dengan konstruksi tahan terhadap beban

kendaraan, jika digunakan untuk jalan lingkungan atau halaman. Bentuk

paving block dapat dirancang sesuai dengan yang ada di pasaran antara

lain: bentuk segi enam, tiga berlian dan heksa.

Cara-cara pemasangan paving block:

1) Perkerasan halaman dengan kemiringan daerah di atas 25 %

digunakan grass block;

Konstruksi pemasangan adalah sebagai berikut:

Page 15: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

2) Perkerasan halaman dengan kemiringan daerah 0 – 25%, digunakan paving

block;

3)Perkerasan jalan setapak untuk berbagai kondisi kemiringan daerah;

4)Perkerasan jalan setapak untuk berbagai kondisi kemiringan daerah maka

digunakan paving block;

Tanah dasar (padat)

Grass Block

Pasir alas, tebal 5 cm (padat)

Paving Block

Pasir alas, tebal 5 cm (padat)

Tanah dasar (padat)

Tanah dasar (padat)

Grass Block

Pasir alas, tebal 5 cm (padat)

Tanah dasar (padat)

Paving Block

Pasir alas, tebal 5 cm (padat)

Page 16: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

5) Perkerasan jalan lalu lintas (menerima beban kendaraan) dengan berbagai

kemiringan daerah, maka digunakan paving block.

2) Konstruksi Grass Block

Konstruksi grass block dirancang untuk lahan hijau termasuk lahan pekarangan yang

disesuaikan peruntukannya. Bentuk dan konstruksi grass block umumnya berbentuk

segi enam.

7. Penerapan/Pemasangan

7.1 Penerapan/Pemasangan Sumur Resapan Air Hujan (SRAH)

1) Pemilihan lokasi;

2) Ukur jarak rencana penempatan Saluran Resapan Air Hujan (SRAH);

3) Siapkan galian lubang sesuai dengan dimensi SRAH yang akan dipasang;

4) Lanjutkan dengan pekerjaan pemasangan Saluran Resapan Air Hujan

(SRAH);

5) Lanjutkan dengan pekerjaan pada pemasangan instalasi perpipaan,

plesteran acian pada bagian yang akan diberi tutup dan plesteran pada

bagian atas bila diperlukan;

6) Masukkan media pengisi, pasir, batu kali, arang, dan injuk ke dalam

sumuran terpasang.

Page 17: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

7.2 Penerapan/Pemasangan Saluran Air Hujan (SAH)

1) Pemilihan lokasi;

2) Tentukan as Saluran Air Hujan (SAH);

3) Pemasangan bouwplank dan profil galian saluran;

4) Gali tanah untuk penempatan saluran dengan kemiringan maksimum

2%;

5) Pasang air alas pada dasar saluran setebal 3-5 cm;

6) Pasang saluran air hujan;

7) Masukkan bagian timbunan tanah urug pada bagian sisi saluran dan

padatkan;

8) Setiap sambungan saluran diisi dengan adukan pasir dan semen (1 : 4);

9) Pastikan air daam Saluran Air Hujan akan mengalir dengan baik (cek

profil hidrolis);

10) Siapkan galian lubang sesuai dengan dimensi SRAH yang akan

dipasang;

11) Lanjutkan dengan pekerjaan pemasangan Saluran Resapan Air Hujan

(SRAH)

12) Lanjutkan dengan pekerjaan pada pemasangan instalasi perpipaan,

plesteran acian pada bagian atas bila diperlukan. Masukkan media

pengisi, pasir, batu kali, arang dan injuk ke dalam sumuran terpasang.

Page 18: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

7.3 Pemasangan/Penerapan Paving Block/Grass Block

Pemasangan paving dan grass block harus memperhatikan kondisi topografi

setempat. Pada kondisi permukaan tanah yang tidak datar harus memperhatikan

kemiringan lereng maksimum yang besarnya sama dengan sudut geser dalam

tanah (Ø).

Sebagai gambaran sudut geser dalam tanah (Ø) dari beberapa jenis tanah dasar

dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 8

Sudut geser dalam tanah (Ø) pada beberapa jenis tanah

No Jenis Tanah Sudut Geser Dalam Tanah (Ø)

1 Kerikil 35 – 50

2 Pasir 28 – 34

3 Pasir berlumpur 20 – 22

4 Lempung jenuh 0

Page 19: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

LAMPIRAN GAMBAR

Page 20: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

Untuk perkerasan yang tidak menerima beban lalu lintas

Tampak Depan

Pengunci block beton

Paving blockPasir tebal 5 cm (setelahdiratakan dan dipadatkan

Celah celah diisi pasir (lebar 3 mm)

Spesi 1pc : 3 pc

Pasir 5 cm

Celah celah diisi pasir

Spesi 1 pc:3ps

Pengunci blok beton

Paving block

Page 21: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

Tampak Depan

Pengunci block beton mutu K 300

Paving blockPasir tebal 5 cm (setelahdiratakan dan dipadatkan

Celah celah diisi pasir (lebar 3 mm)

Beton penyokong K 175

Pondasi atas (min10cm) Pondasi bawah (min10cm)

Pengunci block beton mutu K 300

Paving block

Pasir tebal 5 cm diratakan dan dipadatkan

Pondasi dari kerikil pecah (min 10 cm)

Page 22: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

Jenis Pavling Block

Uni Pave Uni Decor

Uni Pave Uni Decor Tru Decor

Paver Topi Uskup

Page 23: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

LAMPIRAN TABEL

Page 24: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

LAMPIRAN TABEL

Page 25: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

Tabel 1

Hasil penentuan jumlah sumur resapan air hujan berpenampang lingkaran

dengan kedalaman 1 m dan efisiensi penyerapan 100%

No

Luas Bidang

Tadah

(m2)

Jumlah sumur resapan air hujan

Jenis Tanah

Geluh Kelanauan Pasir Halus Pasir Kasar

Diameter (m) Diameter (m) Diameter (m)

0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2

1 20 2 1 1 2 1 1 - - -

2 30 3 2 1 3 2 1 1 1 1

3 40 4 2 2 4 2 2 2 1 1

4 50 5 3 2 4 3 2 3 2 1

5 60 5 3 2 5 3 2 4 3 2

6 70 6 4 3 6 4 3 5 3 2

7 80 8 5 3 7 5 3 6 4 3

8 90 8 5 4 8 5 4 7 4 3

9 100 9 6 4 9 9 4 8 5 3

10 200 18 12 8 18 12 8 17 11 8

11 300 28 18 12 28 18 12 26 17 12

12 400 37 24 16 37 24 16 35 23 16

13 500 46 29 20 46 29 20 45 29 20

Tabel 2

Hasil penentuan jumlah sumur resapan air hujan berpenampang lingkaran

dengan kedalaman 1 m dan efisiensi penyerapan 75%

No

Luas

Bidang

Tadah

(m2)

Jumlah Sumur Resapan Air Hujan

Jenis Tanah

Geluh Kelanauan Pasir Halus Pasir Kasar

Diameter (m) Diameter (m) Diameter (m)

0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2

1 20 1 1 1 1 1 1 - - -

2 30 2 1 1 2 1 1 1 - -

3 40 3 2 1 3 2 1 2 1 1

4 50 3 2 2 3 2 1 2 1 1

5 60 4 3 2 4 3 2 3 2 1

6 70 5 3 2 5 3 2 3 2 1

7 80 5 3 2 5 3 2 4 3 2

8 90 6 4 3 6 4 3 5 3 2

9 100 7 4 3 7 4 3 5 3 2

10 200 14 9 6 14 9 6 12 8 5

11 300 21 13 9 21 13 9 19 12 8

12 400 28 18 12 28 18 12 26 17 12

13 500 35 22 15 34 22 15 33 21 15

Page 26: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

Tabel 3

Hasil penentuan jumlah sumur resapan air hujan berpenampang lingkaran

dengan kedalaman 2 m dan efisiensi penyerapan 100%

No

Luas Bidang

Tadah

(m2)

Jumlah Sumur Resapan Air Hujan

Jenis Tanah

Geluh Kelanauan Pasir Halus Pasir Kasar

Diameter (m) Diameter (m) Diameter (m)

0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2

1 20 1 1 - 1 - - - - -

2 30 1 1 1 1 1 1 - - -

3 40 2 1 1 2 1 1 - - -

4 50 2 1 1 2 1 1 1 1 -

5 60 3 2 1 3 1 1 1 1 -

6 70 3 2 1 3 1 1 2 1 1

7 80 4 2 2 4 2 2 2 1 1

8 90 4 3 2 4 2 2 3 2 1

9 100 5 3 2 4 2 2 3 2 1

10 200 9 6 4 9 4 4 8 5 3

11 300 14 9 6 14 7 6 12 8 6

12 400 18 12 8 18 9 8 17 11 8

13 500 23 15 10 23 11 10 22 14 10

Tabel 4

Hasil penentuan jumlah sumur resapan air hujan berpenampang lingkaran

dengan kedalaman 1 m dan efisiensi penyerapan 75%

No

Luas

bidang

tadah

(m2)

Jumlah sumur resapan air hujan

Jenis tanah

Geluh kelanauan Pasir halus Pasir kasar

Diameter (m) Diameter (m) Diameter (m)

0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2

1 20 1 - - 1 - - - - -

2 30 1 1 - 1 1 - - - -

3 40 1 1 1 1 1 1 - - -

4 50 2 1 1 2 1 1 - - -

5 60 2 1 1 2 1 1 1 - -

6 70 2 2 1 2 1 1 1 1 -

7 80 3 2 1 3 2 1 1 1 1

8 90 3 2 1 3 2 1 2 1 1

9 100 3 2 2 3 2 1 2 1 1

10 200 7 4 3 7 4 3 6 4 2

11 300 10 7 5 10 7 5 9 6 4

12 400 14 9 6 14 9 6 12 8 6

13 500 17 12 8 17 11 8 16 10 7

Page 27: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

Tabel 5

Hasil penentuan jumlah sumur resapan air hujan berpenampang lingkaran

dengan Kedalaman 3 m dan efisiensi penyerapan 100%

No

Luas

bidang

tadah

(m2)

Jumlah sumur resapan air hujan

Jenis tanah

Geluh kelanauan Pasir halus Pasir kasar

Diameter (m) Diameter (m) Diameter (m)

0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2

1 20 1 - - - - - - - -

2 30 1 1 - 1 1 - - - -

3 40 1 1 1 1 1 - - - -

4 50 1 1 1 1 1 1 - - -

5 60 2 1 1 2 1 1 1 - -

6 70 2 1 1 2 1 1 1 1 -

7 80 2 2 1 2 1 1 1 1 1

8 90 3 2 1 3 2 1 1 1 1

9 100 3 2 1 3 2 1 2 1 1

10 200 6 4 3 6 4 3 5 3 2

11 300 9 6 4 9 6 4 6 5 4

12 400 12 8 5 12 8 5 11 7 5

13 500 15 10 7 15 10 7 14 9 6

Tabel 6

Hasil penentuan jumlah sumur resapan air hujan berpenampang lingkaran

dengan kedalaman 3 m dan efisiensi penyerapan 100%

No

Luas

bidang

tadah

(m2)

Jumlah sumur resapan air hujan

Jenis tanah

Geluh kelanauan Pasir halus Pasir kasar

Diameter (m) Diameter (m) Diameter (m)

0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2

1 20 - - - - - - - - -

2 30 1 - - 1 - - - - -

3 40 1 1 - 1 1 - - - -

4 50 1 1 - 1 1 - - - -

5 60 1 1 1 1 1 - - - -

6 70 2 1 1 1 1 - - - -

7 80 2 1 1 2 1 1 1 - -

8 90 2 1 1 2 2 1 1 - -

9 100 2 1 1 2 2 1 1 1 -

10 200 5 3 2 4 4 1 3 2 1

11 300 7 4 3 7 6 3 6 4 2

12 400 9 6 4 9 6 4 8 5 4

13 500 11 7 5 11 7 5 10 7 5

Page 28: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

Tabel 7

Hasil penentuan jumlah sumur resapan air hujan berpenampang bujur

dengan kedalaman 1 m dan efisiensi penyerapan 100%

No

Luas

bidang

tadah

(m2)

Jumlah sumur resapan air hujan

Jenis tanah

Geluh kelanauan Pasir halus Pasir kasar

Diameter (m) Diameter (m) Diameter (m)

0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2

1 20 1 1 1 1 1 1 - - -

2 30 2 1 1 2 1 1 1 - -

3 40 3 2 1 3 2 1 1 1 -

4 50 4 2 2 3 2 2 2 1 1

5 60 4 3 2 4 3 2 3 2 1

6 70 5 3 2 5 3 2 4 2 1

7 80 6 4 3 6 4 2 4 2 2

8 90 6 4 3 6 4 3 5 3 2

9 100 7 5 3 7 5 3 6 3 2

10 200 14 9 6 14 9 6 13 8 5

11 300 22 14 10 22 14 10 20 13 9

12 400 23 18 13 29 18 13 27 17 12

13 500 36 23 16 36 23 16 35 22 15

Tabel 8

Hasil penentuan jumlah sumur resapan air hujan berpenampang bujur

dengan kedalaman 1 m dan efisiensi penyerapan 75%

No

Luas

bidang

tadah

(m2)

Jumlah sumur resapan air hujan

Jenis tanah

Geluh kelanauan Pasir halus Pasir kasar

Diameter (m) Diameter (m) Diameter (m)

0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2

1 20 1 1 - 1 1 - - - -

2 30 2 1 1 1 1 1 - - -

3 40 2 1 1 2 1 1 1 - -

4 50 3 2 1 3 2 1 1 1 -

5 60 3 2 1 3 2 1 2 1 -

6 70 4 2 2 4 2 2 2 1 1

7 80 4 3 2 4 3 2 3 2 1

8 90 5 3 2 5 3 2 3 2 1

9 100 5 3 2 5 3 2 4 2 1

10 200 11 7 5 11 7 5 9 6 4

11 300 16 10 7 16 10 7 15 9 6

12 400 22 14 10 22 14 10 20 13 9

13 500 27 17 12 27 17 12 26 16 11

Page 29: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

Tabel 9

Hasil penentuan jumlah sumur resapan air hujan berpenampang bujur

dengan kedalaman 2 m dan efisiensi penyerapan 100%

No

Luas

bidang

tadah

(m2)

Jumlah sumur resapan air hujan

Jenis tanah

Geluh Kelanauan Pasir halus Pasir kasar

Diameter (m) Diameter (m) Diameter (m)

0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2

1 20 1 - - 1 - - - - -

2 30 1 1 - 1 1 - - - -

3 40 1 1 1 1 1 1 - - -

4 50 2 1 1 2 1 1 - - -

5 60 2 1 1 2 1 1 1 - -

6 70 2 2 1 2 2 1 1 1 -

7 80 3 2 1 3 2 1 2 1 -

8 90 3 2 1 3 2 2 2 1 1

9 100 4 2 2 3 2 2 2 1 1

10 200 7 5 3 7 5 3 6 4 2

11 300 11 7 5 11 7 5 10 6 4

12 400 14 9 6 14 9 6 13 8 5

13 500 18 12 8 18 11 8 17 10 7

Tabel 10

Hasil penentuan jumlah sumur resapan air hujan berpenampang bujur

dengan kedalaman 2 m dan efisiensi penyerapan 75%

No

Luas

Bidang

Tadah

(m2)

Jumlah Sumur Resapan Air Hujan

Jenis Tanah

Geluh Kelanauan Pasir Halus Pasir Kasar

Diameter (m) Diameter (m) Diameter (m)

0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2

1 20 - - - 1 - - - - -

2 30 1 1 - 1 1 - - - -

3 40 1 1 1 1 1 1 - - -

4 50 1 1 1 2 1 1 - - -

5 60 2 1 1 2 1 1 1 - -

6 70 2 2 1 2 2 1 1 1 -

7 80 3 2 1 3 2 1 2 1 -

8 90 3 2 1 3 2 1 2 1 1

9 100 4 2 2 3 2 2 2 1 1

10 200 7 5 3 7 5 3 6 4 2

11 300 11 7 5 11 7 5 10 6 4

12 400 14 9 6 14 9 6 13 8 5

13 500 18 12 8 18 11 8 17 10 7

Page 30: PETUNJUK TEKNIS Tata Cara Penerapan drainase …sni.litbang.pu.go.id/image/sni/isi/pt-t-15-2002-c.pdf · 5. drainase perkotaan adalah prasarana drainase, berupa saluran atau sungai

Tabel 11

Hasil penentuan jumlah sumur resapan air hujan berpenampang bujur

dengan kedalaman 3 m dan efisiensi penyerapan 100%

No

Luas

bidang

tadah

(m2)

Jumlah sumur resapan air hujan

Jenis tanah

Geluh kelanauan Pasir halus Pasir kasar

Diameter (m) Diameter (m) Diameter (m)

0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2

1 20 - - - - - - - - -

2 30 1 - - 1 - - - - -

3 40 1 1 - 1 1 - - - -

4 50 1 1 - 1 1 - - - -

5 60 1 1 1 1 1 1 - - -

6 70 2 1 1 2 1 1 - - -

7 80 2 1 1 2 1 1 1 - -

8 90 2 1 1 2 1 1 1 - -

9 100 2 1 1 2 1 1 1 - -

10 200 5 3 2 5 3 2 4 2 1

11 300 7 5 3 7 5 3 6 4 2

12 400 10 6 4 10 6 4 8 5 3

13 500 12 8 5 12 8 5 11 7 4

Tabel 12

Hasil penentuan jumlah sumur resapan air hujan berpenampang bujur

dengan kedalaman 3 m dan efisiensi penyerapan 75%

No

Luas

Bidang

Tadah

(m2)

Jumlah Sumur Resapan Air Hujan

Jenis Tanah

Geluh Kelanauan Pasir Halus Pasir Kasar

Diameter (m) Diameter (m) Diameter (m)

0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2 0,8 1,0 1,2

1 20 - - - - - - - - -

2 30 - - - - - - - - -

3 40 1 - - 1 - - - - -

4 50 1 1 - 1 - - - - -

5 60 1 1 - 1 1 - - - -

6 70 1 1 1 1 1 - - - -

7 80 1 1 1 1 1 1 - - -

8 90 2 1 1 2 1 1 - - -

9 100 2 1 1 2 1 1 - - -

10 200 4 2 2 3 2 2 2 1 -

11 300 5 3 2 5 3 3 4 2 1

12 400 7 5 3 7 5 3 6 4 2

13 500 9 6 4 9 6 4 8 5 3