19

pewaraan khusus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bakteriologi

Citation preview

PowerPoint Presentation

PEWARNAAN KHUSUSPENGECATAN SPORAFungsi : Mempertahankan kehidupan / pertumbuhan sel vegetatifnya terhadap keadaan yang kurang menguntungkan

Contoh : kekurangan makananlingkungan : - panas - kering- Dingin- radiasi zat zat kimiaSpora bakteri (endospora) tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan biasa, diperlukan teknik pewarnaan khusus. Pewarnaan Klein adalah pewarnaan spora yang paling banyak digunakan.

Endospora sulit diwarnai dengan metode Gram. Untuk pewarnaan endspores, perlu dilakukan pemanasan supaya cat malachite hijau bisa masuk ke dalam spora , seperti halnya pada pewarnaan Basil Tahan Asam dimana cat carbol fuschsin harus dipanaskan untuk bisa menembus lapisan lilin asam mycolic dari Mycobacterium .Spora kuman mempunyai dinding yang tebal sehingga diperlukan pemanasan agar pori-pori membesar zat warna fuchsin dapat masuk, dengan pencucian pori-pori kembali mengecil menyebabkan zat warna fuchsin tidak dapat dilepas walaupun dilunturkan dengan asam alkohol, sedangkan pada badan bakteri warna fuchsin dilepaskan dan mengambil warna biru dari methylen blue.Prinsip kerjaDibuat suspensi kuman, ditambah dengan carbol fuchsin sama banyak.Dipanaskan selama 6 menit pada api kecil atau pada penangas air 80oc selama 10 menit.Dibuat sediaan dan dikeringkan.Dimasukkan kedalam H2SO4 1% selama 2 detikDimasukkan kedalam alkohol sehingga tidak ada lagi warna merah mengalir.Sediaan dicuci dengan air.Diwarnai dengan methylen blue selama 1 menit kemudian dicuci dan dikeringkan.Diperiksa dibawah mikroskop.Cara Kerja

Prosedur kerjaLETAK LETAK SPORASENTRAL Ditengah tengah selTERMINAL Diujung SelSUBTERMINAL Diantara tengah tengah dan ujungCONTOH BAKTERI PEMBENTUK SPORABacillus SubtillisClostridium tetaniClostridium perfringensClostridium Batulinum

PENGECATAN KAPSULBeberapa bakteri dapat menghasilkan bahan bahan berlendir disekeliling permukaan selnya Jika dikeluarkan secara tidak teratur lapisan lenderJika dikeluarkan secara teratur KapsulSifat Bakteri yang berkapsul Koloni berlendir / licinFungsi Kapsul tidak ada yang esensial bagi kehidupan selDiduga :Makanan cadanganMencegah kekeringanMelindungi sel terhadap fogositas

Pewarnaan kapsul menggunakan pewarna Kristal Violet dan sebagai pelunturnya adalah Copper Sulfate. Kristal violet memberikan warna ungu gelapterhadap sel bakteri dan kapsul. Namun kapsul bersifat nonionic, sehingga pewarnautama tidak dapat meresap dengan kuat pada kapsul bakteri. Copper sulfate bertindak sebagai peluntur sekaligus counterstain, sehingga mengubah warna yang sebelumnya ungu gelap menjadi biru muda atau pink. Maka dari itu pada pewarnaan kapsul, kapsul akan transparan sedangkan sel bakteri dan latar belakangnya akanberwarna biru muda atau pink.

MACAM - MACAM PENGECATAN KAPSULDiperlukan pengecatan khusus karena Sulit dilihat dibawah mikroskopJika diwarnai sulit tercat afinitas terhadap cat kecil sehingga pada waktu dicuci luntur / hilangJika difiksasi rusak

Contoh - contoh Bakteri Berkapsul Klebsiella Diplococcus pneumoniae Streptococcus

Bacillus subtilis (sederhana)

Bacillus subtilis (gram +)

Staphylococcus aureus (sederhana)

Staphylococcus aureus (gram +)

Pewarnaan flagelFlagel merupakan komponen tambahan dari sel yang menyerupai benang, terdiri dari protein Flagelin.Dikenal 4 jenis flagel : Monotrikh, flagel tunggal pada salah satu ujung, ex : Vibrio spLofotrikh, terdapat 1/lebih flagel disalah satu ujung, ex : Alcalingenes spAmfitrikh, terdapat 1/lebih flagel di kedua ujung, ex : Alcalingenes spPeritrikh, flagel terbesar diseluruh badan kuman, ex : Pruteus vulganis

Flagel merupakan organel sel yang tidak dapat dilihat dengan pewarnaan biasa. untuk itu pewarnaan khusus atau dengan mikroskop electron. Salah satu pewarnaan yang digunakan untuk melihat flagel adalah pewarnaan Gray serta beberapa pewarnaan lain diantaranya pewarnaan Novel, Zattnow, dan Fontana-Tribondeau dengan menggunakan impregnasi Ag.Pewarnaan Gray digunakan untuk pemantek / mordant untuk meningkatkan afinitas flagel terhadap zat warna dan memperbesar diameter flagel. Zat warna yang digunakan adalah Karbol Fuksin menjadi flagel dan badan kuman berwarna merah. Gerak bakteri dapat diketahui dengan 2 cara yaitu secara langsung dan secara biakan. Biakan yang digunakan tidak mengandung gula karena adanya gula dapat meurunkan pH media sehingga gerak bakteri akan terhambat. Biakan yang digunakan harus mempunyai konsisten setengah padat agar bakteri dapat bergerak bebas. Biakan bakteri yang akan diperiksa harus lebih dari 20 jam dan perlu diperhatikan bahwa suhu optimum untuk gerak bakteri dibawah 300 C.Cara Pewarnaan:Metode Tetes TegakKaca benda dibersihkan agar terbebas dari lemakDisiapkan gelas penutup dengan memberikan vaksin pada keempat sisinyaLetakkan suspense bakteri pada bagian tengah kaca benda jangan ditipiskanTutup suspense tersebut dengan kaca penutupAmati dengan mikroskop pembesaran 10 X 100Metode Tetes GantungKaca benda cekung dibersihkan agar terbebas dari lemakDisiapkan kaca penutup dengan memberikan vaselin pada keempat sisinyaLetakan suspensi kuman dibagian tengah kaca penutup, JANGAN DITIPISKANPeganglah kaca benda cekung dengan bagian cekung menghadap kebawah, kemudian dekatkan kaca benda ini perlahan-lahan pada kaca penutup sedemikian rupa sehingga bagian cekung melingkupi suspensi bakteri. Tekan perlahan-lahan agar vaselin menyebarDengan hati-hati namun cepat baliklah kaca benda tersebut, kemudian amati dengan mikroskop pembesaran 10x kemudian 40xPEWARNAAN GRANULA CARA NEISSERPada pewarnaan ini diperlukan 3 macam larutan pulas yang masing-masing lazimnya disebut : Neisser A, Neisser B dan Neisser C. Ketiga larutan pulas ini disimpan dalam botol yang tersendiri.Larutan Neisser C (Neisser II).Susunan : Chrysoidin : 1 gramAlkohol panas : 300 ml.AtauBismark brown : 1 gram.Aquadest panas : 500 ml.Larutan Neisser A :Susunan : Methylen biru : 1 gram.Alkohol 70% : 20 ml.Asam acetat glaciale : 50 ml.Aquadest : 95 ml.Larutan Neisser B :Susunan : Gentian violet : 1 gram.Alkohol absolut : 10 ml.Aquadest : 300 ml.Pemakaian : 2 bagian larutan Neisser A + 1 bagian larutan Neisser B. Campuran ini dibuat mendadak dan disebut juga Neisser I.Cara pewarnaan :Sediaan yang direkatkan digenangi dengan larutan Neisser I selama kira-kira 20 detik.Sediaan dicuci pada pancuran air kran pelan-pelan.Bubuhi larutan Neisser II selama 30 detik.Larutan pulas pada objek gelas dibuang saja tanpa dicuci dengan air, kemudian preparat dikeringkan dengan kertas saring.Periksa dengan mikroskop, hasil pewarnaan:

Badan bakteri (seperti batang) : cokelat-muda.Granula pada kedua ujungnya : biru-hitam.