4
1. Bagaimana patofisiolofi, etiologi, sign symptom, hubungan COPD dengan penyakit lain, gambaran umum, manifestasi klinik, epidemiologi dari COPD? Patofisiologi : .. Etiologi : Kebiasaan merokok Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja Hiperaktivitas bronkus Riwayat infeksi saluran napas berulag Sign and symptom dari eksasebasi akut of PPOK : Meningkatnya breathlessness Meningkatnya wheeziness (mengi) Dada sesak Batuk semakin parah Spuptum purulen Volum spuptum bertambah Fluid retention Mudah lelah (NHS Forth Valley, 2012) Gambaran umum : COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) / PPOK (Penyakit Paru Obstruks Kronik) adalah suatu penyakit yang di karakteristikkan oleh adanya hambatan aliran udara secara kronik dan perubahan patologi pada paru-paru, dimana hambatan aliran tersebut bersifat pogresif dan tidak sepenuhnya reversibel. Berhubungan dengan respon inlfamasi yang abnormal dari paru paru terhadap gas atau partikel yang berbahaya (GOLD, 2013)

pi 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PI 1

Citation preview

Page 1: pi 1

1. Bagaimana patofisiolofi, etiologi, sign symptom, hubungan COPD dengan penyakit lain, gambaran umum, manifestasi klinik, epidemiologi dari COPD?

Patofisiologi : ..Etiologi : Kebiasaan merokok Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja Hiperaktivitas bronkus Riwayat infeksi saluran napas berulag

Sign and symptom dari eksasebasi akut of PPOK :

Meningkatnya breathlessness Meningkatnya wheeziness (mengi) Dada sesak Batuk semakin parah Spuptum purulen Volum spuptum bertambah Fluid retention Mudah lelah

(NHS Forth Valley, 2012)

Gambaran umum :

COPD (Chronic Obstructive Pulmonary Disease) / PPOK (Penyakit Paru Obstruks Kronik) adalah suatu penyakit yang di karakteristikkan oleh adanya hambatan aliran udara secara kronik dan perubahan patologi pada paru-paru, dimana hambatan aliran tersebut bersifat pogresif dan tidak sepenuhnya reversibel. Berhubungan dengan respon inlfamasi yang abnormal dari paru paru terhadap gas atau partikel yang berbahaya (GOLD, 2013)

Page 2: pi 1

Manifestasi Klinik :

Adanya batuk yang berlebihan Mukus lebih kental, peningkaan ukuran dan jumlah mukus yang akan

meningkatkan produksi mukus Spuptum purulen Dinding bronkial meradang dan menebal dan mengganggu aliran udara Mukus kental dan pembesaran rongga bronkus akan mengobtruksi jalan nafas

terutama saat ekspirasi. Jalan napas menjadi kollaps. Obtruksi menyebabkan penurunan ventilasi alveolar, asidosis, dan hypoxia

Mengalami kekurangan oksigen jaringan. Ratio ventilasi perfusi abnormal timbul dimana terjadi penurunan PaCO2 dan kerusakan ventilasi akan meningkatkan nilai PCO2

Sesak napas bertambah berat Bertambahnya keterbatasan aktifits Gagal napas akut / kronik Penurunan kesadaran

(GOLD, 2013; NHS Forth Valley, 2012)

Epidemiologi Pada survey tahun 2011, di Amerika sekitar 12,1 juta pasien menderita PPOK, 9 juta mengalami bronkhitis kronik, dan sisanya emphisema. The Asia Pasific COPD Roundtable memperkarakan jumlah penderita dengan angka prevalensi 6,3 (Kompas, 2006 dalam Zullie, 2013). Kejadian meningkat dengan semakin bertambahnya jumlah perokok (90% penderita COPD adalah perokok atau mantan perokok) (Zullie, 2013).Menurut data RISKESDAS 2013, prevalensi PPOK di Indonesia sebesar 3,7%. Di Indonesia sendiri prevalensi PPOK tersebar berada pada wilayah NTT yaitu sebesar 10%, kemudian Sulawesi Tengah sebesar 8%. Prevalensi PPOK lebih tinggi pada laki laki dibanding perempuan. Dan juga lebih tinggi pada masyarakat berpendidikan rendah dan kuintil indeks kepemilikan bawah (RIKESDAS, 2013)

Esikawati,Zullie. 2013. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Online). http://zulliesikawati.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/copd.pdf. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2015

GOLD. 2013. Global Strategy for Diagnosis, Management, and Prevention of COPD. Global Initiative for Chronic Obstruktif Lung Disease

NHS Forth Valley. 2012. Management of COPD Acute Exacerbation. NHS Forth Valley.

RISKESDAS. 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI.