53
PI Jasuindo Tiga Perkasa Tblr lnn0uatiue Business ll0cument Solution LAPORAN KEUANGAN KOhTSOLIDASIAN PT JASUINI}'O TIGA PERKASA TbKI}AN ANTITAS ANAK Untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 30 Juai ?Ql? dan 30 Juni 201 I dan 3l Desember 201 I

PI Jasuindo Tiga Perkasa Tblr · PENDAPATAN KOMPERHENSIF LAIN : Selisih laba (rugi) kurs - - Aset keuangan tersedian untuk dijual

  • Upload
    dangbao

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PI Jasuindo Tiga Perkasa Tblrlnn0uatiue Business ll0cument Solution

LAPORAN KEUANGAN KOhTSOLIDASIAN

PT JASUINI}'O TIGA PERKASA TbKI}AN ANTITAS ANAK

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal30 Juai ?Ql? dan 30 Juni 201 I

dan 3l Desember 201 I

Halaman

Pernyataan Direksi Tentang Tanggung jawab 1

Atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 2

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 - 51

Daftar Isi

PI Jasuindo liga Peftasa Thlrlnnoualiue Business llocument Solution

FoRMU$n NoMoR: vilr.G.il-l HHlH;inorvrrre.fl

SURAT PERNYATAAil DIREI(SI

TEIITANG

TAN€SUNG JAWAB ATA$ LAPORA'T KEUA'EGA'I KOI*SOTDA5IA'{UNruK TA}IUN.TAHUN YANG BERAXIITR PADA TAT{G6AT :}O

'UilI 2012 DAI{ ZOT1

DAN 31DEsEM8ff, 2OT1

PT. JASUII{DO T16A PTRfiASA TbK DA''I TNITIAS ANA(

Kamiyang bertanda tar€an di bawah ini :

L. NamaAlamat KantorAlamat Domisili

Nomor TeleponJabatan

2. NamaAlamat KantorAlamat Dornisili

Nomor TeleponJabatan

: Oei, Allan Wibisono: Jl. Raya Eetro No. 21 Sedati Sidoarjo: Jl. Menur Pumpungan 7 RT m6 RW m5 Manyar Sabrangan, MulyorejoKota Surabaya

: {031} 8910919 {hunting}: Direktur Utama

: Drs. Lutito Budiman: Jl. Raya Betro No. 21 Sedati Sidoarjo: Jl. Pahlawan Trip Blok B-28 RT 0O1 RW 010 Oro.oro Dowo, KlojenKota Malang

: {031} 8910919 {hunting}: Direktur

Menyatakan bahwa :

1.. Direksi bertanggung jawab atas penyusunan dan penyaiian iaporan keuangan konsolidasian PT. Jesuindo TigaPerkasa Tbk dan entitas anak;

2. Laporan keuangan konsolidasian PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk dan entitas anak telah disusun dan disajikansesuai dengan prinsip akr,rntansi yang berlaku umum di lndonesia;

3. a" Semua infonnasi dalam laporan keuangan konsolidaslan PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk dan entitas anaktelah dimuat secara tengkap dan benar;

b. Laporan keuangan konsolidasian PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk dan entitas anak tidak mengandunginformasi atau fakta rnaterial yang tidak benar, dan tidak rnenghilangkan informasi atau fakta material;

4, Benanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk dan entitas anak.

Dernikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Sidoarjo,2T luli2012PT. JASUltrl$O TIGA PfR|(ASA, Tbk.

DIRSIGI

DRS. IUITITO EUDIMANDirekturDirektur Utarna

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 2c,2m,3 9.868.703.725 83.102.048.240

Piutang usaha 2l,2r,4

Pihak-pihak berelasi 2q,34 760.630.227 -

Pihak ketiga 65.519.656.442 12.632.323.434

Piutang lain-lain 2l,5 6.299.270.984 3.667.761.584

Persediaan 2d,6 61.993.026.598 14.539.356.824

Pajak dibayar dimuka 2n,14a 55.668.897.346 45.135.121.674

Biaya dibayar dimuka dan uang muka 2e,7 13.173.968.825 6.433.374.736

JUMLAH ASET LANCAR 213.284.154.147 165.509.986.493

ASET TIDAK LANCAR

Penyertaan saham 2s,24 62.500.000 62.500.000

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

2g,2i,9 152.357.808.963 144.613.005.145

Aset lain-lain 2l,8 1.616.672.726 1.549.049.406

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 154.036.981.689 146.224.554.551

JUMLAH ASET 367.321.135.836 311.734.541.044

LIABILITAS & EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang bank jangka pendek 2l,10 55.907.168.535 5.199.996.000

Hutang usaha 2l,11

Pihak-pihak berelasi 2q,34 394.220.727 595.971.539

Pihak ketiga 91.728.370.232 75.419.648.590

Hutang sewa pembiayaan-bagian jatuh tempo

dalam waktu satu tahun 2i,16 312.912.795 198.880.791

Uang Muka Penjualan 5.678.152.275 14.014.571.582

Hutang lain-lain 2l,13 537.306.118 1.082.937.120

Hutang Pajak 2n,14b 180.960.132 10.288.766.181

Biaya yang harus dibayar 2l,15 2.878.585 1.037.690

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 154.741.969.399 106.801.809.494

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Hutang bank kredit investasi jangka panjang 2l,17 9.533.346.000 12.133.344.000

Liabilitas pajak tangguhan 2n,14e 1.466.122.152 1.319.287.390

Hutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian

yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2i,16 777.799.291 445.827.189

Selisih lebih antara nilai wajar aset bersih

dengan - harga perolehan 18 - 1.545.547.672

Liabilitas imbalan kerja 2k,19 4.246.697.589 4.246.697.589

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 16.023.965.033 19.690.703.840

EKUITAS 170.765.934.432 126.492.513.334

Modal ditempatkan dan disetor penuh 2u,2v,20 35.393.600.000 35.393.600.000

Tahun 2012 dan 2011 sebanyak 1.769.680.000 lembar saham

Saham yang dibeli kembali 21 (1.133.350.000) (1.133.350.000)

Tambahan modal disetor - Agio Saham 22 9.664.154.444 9.664.154.444

Saldo laba

Dicadangkan 23 100.000.000 100.000.000

Belum Dicadangkan 152.509.676.226 141.190.284.516

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada :

Pemilik entitas induk 196.534.080.670 185.214.688.960

Kepentingan nonpengendali 21.120.734 27.338.750

JUMLAH EKUITAS 196.555.201.404 185.242.027.710

JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS 367.321.135.836 311.734.541.044

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

penyusutan sebesar Rp. 65.041.004.134 dan Rp.

59.189.458.618 masing-masing pada tanggal 30 Juni

2012 dan 31 Desember 2011

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang

Modal Dasar tahun 2012 dan 2011 sebanyak 7.000.000.000

lembar saham dengan nilai nominal Rp. 20 per saham.

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

K e t e r a n g a n Catatan 30 Juni 2012 31 Desember 2011

2

PENJUALAN - BERSIH 2j,25 106.388.534.746 146.177.233.347

BEBAN POKOK PENJUALAN 2j,26 73.196.427.810 106.208.743.553

LABA BRUTO 33.192.106.936 39.968.489.795

BEBAN USAHA

Beban Penjualan 2j,27 4.236.490.919 8.424.028.232

Beban Umum dan Administrasi 2j,28 14.724.090.039 14.871.478.103

JUMLAH BEBAN USAHA 18.960.580.958 23.295.506.335

LABA OPERASI 14.231.525.978 16.672.983.460

LAIN-LAIN DILUAR USAHA - BERSIH 2j,29

Pendapatan lain-lain (1.260.596.774) 1.539.446.868

Beban lain-lain 164.040.095 2.105.794.438

JUMLAH LAIN-LAIN DILUAR USAHA - BERSIH (1.424.636.869) (566.347.570)

LABA SEBELUM TAKSIRAN MANFAAT

(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 12.806.889.109 16.106.635.890

TAKSIRAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

Pajak tangguhan 2n,14c (146.834.762) (19.993.326)

Pajak kini 2n,14c (2.892.428.325) (3.962.601.250)

JUMLAH TAKSIRAN MANFAAT (3.039.263.087) (3.982.594.576)

(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 9.767.626.022 12.124.041.314

PENDAPATAN KOMPERHENSIF LAIN :

Selisih laba (rugi) kurs - -

Aset keuangan tersedian untuk dijual - -

Lindung nilai arus kas - -

Keuntungan (kerugian) revaluasi - -

Keuntungan (kerugian) aktuaria dari manfaat pasti - -

Pajak terkait pendapatan komprehensif lain - -

Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan - -

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF 9.767.626.022 12.124.041.314

Laba koprehensif yang dapat diatribusikan kepada :

Pemilik entitas induk 9.773.844.037 12.124.041.314

Kepentingan nonpengendali (6.218.015) 3.632.964

9.767.626.022 12.127.674.278

Laba Bersih Per Saham 2p,30

Dasar dan Dilusian 5,52 34,64

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

K e t e r a n g a n Catatan 30 Juni 2012 30 Juni 2011

3

K e t e r a n g a n Catatan Modal Saham

Saham yang

Dibeli Kembali

(Buy Back)

Agio Saham

Bersih

Tambahan

Modal Disetor Dicadangkan

Belum

Dicadangkan Jumlah

Kepentingan

nonpengendali Jumlah ekuitas

Saldo per 1 Januari 2011 35.000.000.000 (1.133.350.000) 9.664.154.444 393.600.000 100.000.000 109.799.478.648 153.823.883.092 39.246.928 153.866.784.442

Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan - - - - - 12.124.041.314 12.124.041.314 3.632.964 12.127.674.278

Saldo per 30 Juni 2011 35.393.600.000 (1.133.350.000) 9.664.154.444 - 100.000.000 121.923.519.961 165.947.924.405 42.879.892 165.994.458.719

Saldo per 1 Januari 2012 35.393.600.000 (1.133.350.000) 9.664.154.444 - 100.000.000 141.190.284.516 185.214.688.960 27.338.750 185.242.027.710

Koreksi Saldo Laba - - - - - 1.545.547.672 1.545.547.672 - 1.545.547.672

Laba (Rugi) komprehensif tahun berjalan - - - - - 9.773.844.037 9.773.844.037 (6.218.015) 9.767.626.022

Saldo per 30 Juni 2012 35.393.600.000 (1.133.350.000) 9.664.154.444 - 100.000.000 152.509.676.225 196.534.080.669 21.120.735 196.555.201.404

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Saldo Laba

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

4

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 44.404.152.204 99.512.988.703

Pembayaran kas kepada pemasok (103.876.768.462) (102.770.931.317)

Pembayaran beban usaha (20.346.135.659) (21.355.075.241)

Penerimaan (pembayaran) kegiatan usaha lainnya (4.687.507.933) (12.119.514.623)

Pembayaran pajak (23.534.010.046) (27.627.896.037)

KAS BERSIH YANG DIHASILKAN

DARI AKTIVITAS OPERASI

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penambahan aset tetap (13.010.505.394) (38.351.642.732)

Hasil penjualan aset tetap 153.875.455 378.276.756

Penurunan aset lain-lain (67.623.320) (606.806.635)

Penyertaan - (62.500.000)

KAS BERSIH YANG DIGUNAKAN

UNTUK AKTIVITAS INVESTASI

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran fasilitas hutang bank jangka pendek 50.707.172.535 37.529.380.519

Penerimaan (pembayaran) fasilitas kredit investasi (2.599.998.000) (2.599.998.000)

Pembayaran dividen - -

Pembayaran aset sewa pembiayaan (375.995.894) -

KAS BERSIH DIGUNAKAN

UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN 47.731.178.641 34.929.382.519

KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS (73.233.344.516) (68.073.718.607)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 83.102.048.240 79.449.172.920

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 9.868.703.725 11.375.454.313

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

(108.040.269.896) (64.360.428.514)

(38.642.672.612) (12.924.253.260)

PT. JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 30 JUNI 2012 dan 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

30 Juni 2012 30 Juni 2011 K e t e r a n g a n

5

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

Aktivitas utama Perseroan adalah bergerak dalam bidang industri dokumen niaga yang terintegrasi.

Jumlah karyawan Perusahaan adalah 760 dan 1.397 orang masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

b. Entitas Anak

Perusahaan memiliki beberapa Entitas Anak sebagai berikut :

1. PT Jasuindo Informatika Pratama (JIP)

2. PT Djakarta Computer Supplies (DCS)

PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (selanjutnya disebut Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 122 tertanggal 10

November 1990 yang dibuat dihadapan Susanti, SH., Notaris di Surabaya. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-2873.HT.01.01.Th.91 tertanggal 10 Juli 1991.

Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, diantaranya melalui Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa No. 12 tanggal 14 November 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, mengenai

perubahan status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan penawaran umum saham perdana kepada

masyarakat. Akta ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan

Surat Keputusan No. C-14925 HT.01.04.TH.2001 tanggal 4 Desember 2001 dan telah diumumkan melalui Berita Negara No. 4179

dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 35 tanggal 30 April 2002. Perubahan terakhir melalui Akta Berita Acara

Pernyataan Keputusan Rapat Komisaris No. 13 tanggal 25 Mei 2002 yang dibuat dihadapan Mardiah Said, SH., Notaris di Jakarta,

tentang peningkatan modal dasar Perusahaan. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia No. C-25518 HT.01.04.TH.2003 tanggal 27 Oktober 2003 .

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 53 tanggal 12 Juni 2008 yang dibuat dihadapan Dyah Ambarwaty Setyoso, SH.,

Notaris di Surabaya, Perusahaan merubah seluruh anggaran dasar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-

100726.AH.01.02.08. Tahun 2008 tanggal 31 Desember 2008. Kemudian mengalami perubahan anggaran dasar mengenai modal

berdasarkan akte no. 63 tanggal 08 Agustus 2011 yang dibuat dihadapan notaris Siti Nurul Yuliami, SH, MKn notaris di Surabaya.

Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan nomor AHU-

41908.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 18 Agustus 2011.

Jumlah gaji yang dibayarkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing

adalah sebesar Rp.15.922.716.979 dan Rp.33.101.480.710 sedangkan untuk gaji yang dibayarkan kepada direksi dan komisaris yang

berjumlah 8 (delapan) orang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp.

2.712.805.000 dan Rp. 4.770.900.000.

Didirikan pada tanggal 13 September 2001 yang dimiliki Perusahaan dengan persentase kepemilikan 99,96%. Aktivitas utama JIP

adalah bergerak di bidang jasa solusi teknologi informasi. JIP mulai beroperasi secara komersial pada bulan Agustus 2002. Total

aset JIP sebelum eliminasi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-maing sebesar Rp.4.053.600.320 dan

Rp.4.054.576.145.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk No. 8 tanggal 4

Desember 2003 yang dibuat dihadapan Dyah Ambarwaty Setyoso, SH., notaris di Surabaya, para pemegang saham memutuskan

beberapa hal antara lain persetujuan pembelian 99% saham DCS dengan nilai transaksi sebesar Rp.14.850.000.000 (empat belas

miliar delapan ratus lima puluh juta Rupiah). Total aset DCS pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing

adalah sebesar Rp. 5.527.131.121 dan Rp. 5.659.194.456.

6

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

1. UMUM - lanjutan

c. Susunan Pengurus

Komisaris

Komisaris Utama/Independen : Tuan Robert Priantono Bonosusatya

Komisaris : Tuan Yongky Wijaya

Komisaris : Tuan Harto Poerwanto

Komisaris Independen : Tuan Prof. DR. Made Sudarma, SE, MM, Ak.

Direksi

Direktur Utama : Tuan Oei, Allan Wibisono

Direktur : Tuan Drs. Lukito Budiman *

Direktur : Tuan Hery Aryanto FAM *

Direktur : Tuan Oei, Hendro Susanto

* Direktur tidak terafiliasi

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAK No. 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang

disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

- pengukuran kembali kepentingan ekuitas untuk dimiliki sebelumnya pada nilai wajar untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara

bertahap

Penerapan dari standar dan interprestasi revisi yang efektif berikut, relevan dengan operasi grup dan menimbulkan efek material

terhadap laporan keuangan konsolidasian, terdiri dari:

PSAK No. 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri dan PSAK No. 22 (Revisi

2010): Kombinasi Bisnis

PSAK No. 4 dan PSAK No. 22 memberikan panduan dalam menerapkan metode akuisisi untuk kombinasi bisnis. Perubahan

signifikan dari standar sebelumnya, antara lain meliputi:

- semua biaya terkait akuisisi dicatat sebagai beban

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham No. 17 tanggal 10 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Siti

Nurul Yuliami, SH., MKn., notaris di Surabaya, susunan pengurus perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

adalah sebagai berikut:

Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas

dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“ SAK”), yang mencakup

Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK”) dan

Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti

diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan

diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012.

Standar yang direvisi melarang penyajian penghasilan dan beban (yakni "perubahan ekuitas nonpemilik") dalam laporan perubahan

ekuitas, mengharuskan "perubahan ekuitas nonpemilik" disajikan terpisah dari perubahan ekuitas pemilik. Seluruh "perubahan ekuitas

nonpemilik" disajikan dalam suatu laporan kinerja.

- akuntansi perubahan kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai

transaksi ekuitas dan

- perubahan kebijakan akuntansi untuk goodwill.

Berdasarkan ketentuan transisi standar ini, aset dan liabilitas yang bersaal dari kombinasi bisnis yang akuisisinya dilakukan sebelum

tanggal 1 Januari 2011, tidak perlu disesuaikan.

7

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAK No. 7 (Revisi 2009): Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi

PSAK No. 24: Imbalan Kerja

Lain-lain

1 PSAK No. 10 : Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing/The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

2

3 PSAK No. 24 : Imbalan Kerja/Employee Benefits

4 PSAK No. 34 : Akuntansi Kontrak Konstruksi/Construction Contracts

5 PSAK No. 46 : Akuntansi Pajak Penghasilan/Income Taxes

6 PSAK No. 50 : Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation

7 PSAK No. 53 : Pembayaran Berbasis Saham/Share-based Payment

8 PSAK No. 56 : Laba per Saham/Earnings per Share

9 PSAK No. 60 : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures

#

# PSAK No. 62 : Kontrak Asuransi/Insurance Contract

#

#

#

#

# ISAK No. 16 : Perjanjian Konsesi Jasa/Service Concession Arrangements

#

#

# ISAK No. 22 : Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan/Service Concession Arrangements: Disclosures

ISAK No. 15 : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya/The Limit on a Defined

Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction

PSAK No. 7 menyempurnakan definisi dan pengungkapan utnuk pihak-pihak berelasi. Standar ini berdampak pada identifikasi pihak

terkait dan tambahan pengungkapan pihak-pihak berelasi.

Pengungkapan pihak-pihak berelasi yang diungkapkan pada Catatan 33 telah disusun sesuai standar ini dan perubahan tersebut

diterapkan secara retrospektif.

Penerapan dari standar dan interprestasi revisi yang relevan dengan operasi grup namun tidak menimbulkan perubahan besar terhadap

kebijakan akuntansi grup dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan dan sebelumnya adalah:

PSAK No. 18 : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya/Accounting and Reporting by Retirement

Benefit Plans

PSAK No. 61 : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah/Accounting for Government

Grants and Disclosure of Government Assistance

PSAK No. 63 : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi/Financial Reporting in Hyperinflationary Economies

PSAK No. 64 : Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral/Exploration for and Evaluation of Mineral Resources

SAK No. 13 : Lindung Nilai Investasi Neto Kegiatan Usaha Luar Negeri/Hedges of a Net Investment in a Foreign

Operation

ISAK No. 18 : Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi/Government Assistance No

Specific Relation to Operating Activities

ISAK No. 20 : Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham/Income Taxes

Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders

PSAK No. 24 mengatur imbalan kerja, yaitu memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan /kerugian aktuarial imbalan

pasca kerja dimana keuntungan /kerugian aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya.

8

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

b. Prinsip-prinsip Konsolidasian

c. Kas dan Setara Kas

d. Penilaian Persediaan

Seluruh transaksi, saldo, keuntungan dan kerugian intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan material telah dieliminasi.

Kepentingan nonpengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan pada Grup.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perseroan dan entitas anak. Entitas anak adalah entitas dimana grup

memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional. Metode akusisi digunakan untuk mencatat akuisisi entitas

anak oleh grup. Biaya perolehan termasuk nilai wajar imbalan kontijensi pada tanggal akuisisi. Dalam kombinasi bisnis yang

dilakukan secara bertahap, Grup mengukur kembali kepemilikan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada nilai wajar tanggal akuisisi

dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perubahan dalam

bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi

ekuitas. Ketika pengendalian atas entitas anak hilang, bagian kepemilikan yang tersisa di entitas tersebut diukur kembali pada nilai

wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) yang

merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia serta berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan

pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang pada saat

penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas liabilitas dan pinjaman lainnya.

Deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan deposito on call

diklasifikasikan sebagai Setara Kas.

Kas dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan untuk bank garansi tidak diklasifikasikan sebagai bagian dari Kas dan Setara Kas.

Kas dan deposito berjangka ini disajikan sebagai bagian dari Aset Keuangan Lancar Lainnya atau Aset Keuangan Tidak Lancar

Lainnya”.

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih ( the lower of cost or net

realizable value ). Harga perolehan dinyatakan berdasarkan metode rata-rata tertimbang (weighted-avarage method ) untuk Persero dan

metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out method ) untuk Entitas Anak.

Penyisihan untuk persediaan usang dan penurunan nilai persedian, jika ada, dilakukan dengan mengurai nilai tercatat persedian ke nilai

realisasi bersih persediaan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaaan persediaan pada akhir tahun.

9

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

d. Penilaian Persediaan

e. Biaya Dibayar Dimuka

f. Investasi pada Entitas Asosiasi

g. Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan

(i)

(ii)

Aset yang diterima diukur dengan cara demikian, meskipun jika Grup tidak dapat langsung menghentikan pengakuan dari aset yang

diserahkan. Jika aset yang diperoleh tidak dapat diukur secara andal nilai wajarnya, maka biaya perolehannya diukur dengan jumlah

tercatat dari aset yang diserahkan.

Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007), Grup telah memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya. Grup melakukan

penelaahan berkala dan penilaian masa manfaat ekonomis aset. Berikut adalah taksiran masa manfaat (dalam tahun).

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi. PSAK revisi ini diterapkan

secara retrospektif dan mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode akuntansi

yang harus diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri.

Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana Grup

mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup

atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari entitas asosiasi sejak tanggal perolehan.

Aset tetap yang diperoleh dalam pertukaran aset nonmoneter atau kombinasi aset moneter dan nonmoneter diukur pada nilai wajar,

kecuali:

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan

yang diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Grup mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan hal

ini, jika dapat diterapkan, dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari

transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Grup dalam entitas

asosiasi.

Sesuai dengan PSAK 14 (Revisi 2008), Grup menerapkan panduan untuk menentukan biaya persediaan dan pengakuan selanjutnya

sebagai beban, termasuk setiap penurunan menjadi nilai realisasi neto, termasuk juga panduan rumus biaya yang digunakan untuk

melakukan atribusi biaya ke persediaan.

nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal.

Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan taksiran masa manfaat dari masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis

lurus (straight line method ).

Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap.

Grup menentukan apakah perlu untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup

menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas

asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah

terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian.

Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan (termasuk kapitalisasi biaya pinjaman tertentu selama masa konstruksi), dikurangi

akumulasi penyusutan dan penurunan nilai.

transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau

10

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

g. Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan

Jenis aset tetap Manfaat Ekonomis

Bangunan 20 tahun

Instalasi 20 tahun

Mesin 16 tahun

Kendaraan 8 tahun

Inventaris Kantor 4 tahun

Inventaris Pabrik 4 tahun

h. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

i. Sewa Pembiayaan

Sesuai dengan PSAK 30 (Revisi 2007), suatu sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait

dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai

aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa

minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan

beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan harus dialokasikan ke setiap periode selama masa

sewa. Aset sewa yang digunakan oleh lessee sesuai dengan sewa pembiayaan disusutkan secara konsisten dengan menggunakan

metode yang sama untuk aset yang disusutkan yang dimiliki secara langsung atau disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang

lebih pendek antara masa sewa dan masa manfaat, jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan

kepemilikan pada akhir masa sewa.Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset

diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan sebagai biaya pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar

yang meningkatkan kondisi aset melebihi standar kinerja semula, dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau

dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutannya dihentikan pengakuannya dari kelompok aset tetap, dan laba atau rugi yang

terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah, dan jika sesuai dengan keadaan,

disesuaikan secara prospektif.

Sebelum Tanggal 1 Januari 2011 Berdasarkan kebijakan akuntansi yang diterapkan terhadap penurunan nilai aset non keuangan

sebelum tanggal 1 Januari 2011, sesuai dengan PSAK 48, “ Penurunan Nilai Aktiva”, Grup menelaah apabila terdapat indikasi

penurunan nilai aset pada tanggal laporan posisi keuangan. Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset, Grup melakukan estimasi

terhadap nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut. Kerugian atas penurunan nilai aset diakui sebagai beban pada operasi berjalan.

Aset dalam pembangunan dan pemasangan dinyatakan sebesar biaya perolehan. Semua biaya pinjaman, termasuk bunga, amortisasi

biaya yang terkait dengan perjanjian pinjaman dan selisih kurs (diestimasi setiap tiga bulanan, sepanjang selisih kurs tersebut sebagai

penyesuaian terhadap biaya bunga dengan membatasi selisih kurs yang diperhitungkan sebagai biaya pinjaman sebesar jumlah biaya

pinjaman atas pinjaman yang setara dalam mata uang fungsional) yang dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke harga

perolehan aset dalam pembangunan dan pemasangan. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan dan pemasangan

selesai dan aset yang dibangun atau dipasang tersebut siap untuk digunakan.

11

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban

k. Imbalan Kerja

l. Instrumen Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK 23 (Revisi 2010), “ Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi

terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan

yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai kejadian

tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui bila besar

kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai

wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus

dipenuhi sebelum pendapatan diakui.

Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi

salah satu atau pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan

diakui pada tanggal penyelesaian.

PSAK No. 24 mengatur imbalan kerja, yaitu memberikan opsi tambahan dalam pengakuan keuntungan /kerugian aktuarial imbalan

pasca kerja dimana keuntungan /kerugian aktuarial dapat diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya.

Berdasarkan PSAK 24, perhitungan estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan

menggunakan metode akuarial "Projected Unit Credit ". Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban

apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi

jumlah yang lebih besar di antara 10% dari liabilitas nilai kini imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian ini

diakui atas dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Selanjutnya, biaya jasa tahun lalu

yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan liabilitas imbalan pasti diamortisasi sampai imbalan tersebut

menjadi hak.

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam aset

keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan

mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan secara andal, maka nilai wajar kas

yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan yang

didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo sama atau hampir sama.

Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian termasuk biaya transaksi.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau

liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan

instrumen keuangan. Biaya tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau

liabilitas keuangan dan motode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan

suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau peneriman kas dimasa depan selama perkiraan umur

instrumen keuangan, atau jika lebih tepat digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen

keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, dilakukan estimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan

kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh

komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

12

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

l. Instrumen Keuangan

Penentuan Nilai Wajar

Aset Keuangan

1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

a.

b.

c.

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi

harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price ) untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual, tanpa memperhitungkan

biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk

mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi.

Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak

memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini

(netpresent value ) , perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi

(options pricing models ), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan secara andal menggunakan teknik

penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi

penurunan nilai.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset-aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan

dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut

diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk

diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.

Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat

pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

Instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara

signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat

dilakukan.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah

instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak mengklafifikasikan

instrumen keuangan dengan katagori sebagai berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia

untuk dijual; liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan liabilitas lain-

lain; dan melakukan evaluasi kembali atas katagori-katagori tersebut pada setiap tanggal laporan, apabila diperlukan dan tidak

melanggar ketentuan yang disyaratkan.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada

saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku

bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penurunan untuk penurunan atau nilai

yang tidak dapat ditagih.

Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat

timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda.

Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya yang dikelola dan kinerjanya

dievaluasi berdasarkan nilai wajar sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau

13

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

l. Instrumen Keuangan

2. Pinjaman yang diberikan dan piutang

3. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam katagori ini.

Aset Keuangan

4. Aset keuangan tersedia untuk dijual

Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah

dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat

perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari

pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi

menggunakan metode bunga efektif.

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam

katagori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan

dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield ) efektif dari surat

berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang

asing) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari

penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi, melainkan dilaporkan

sebagai laba atau rugi bersih dalam laporan perubahan ekuitas. Aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar

jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan, jika tidak maka disajikan sebagai aset tidak

lancar.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi komprehensif konsolidasian dicatat pada laporan posisi keuangan

pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bunga yang

diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai

dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak

mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak

diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian,

investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.

Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga

efetif, dikurangi penyisihan penurunan nilai biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang

timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat

sebagai bagian pendapatan bunga pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. kerugian yang timbul akibat penurunan nilai

diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan piutan disajikan sebagai aset lancar jika

akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak

lancar.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh

temponya telah ditetapkan dan manajemen Perusahaan dan Entitas Anak memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki

aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan atau Entitas Anak menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki

hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan

dalam katagori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule ) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mengkasifikasikan kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-

lain, dan aset lain-lain dalam katagori ini.

14

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

l. Instrumen Keuangan

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam katagori ini.

Liabilitas Keuangan

1. Liabilitas yang diukur pada nilai melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mengkasifikasikan hutang usaha dalam katagori ini.

2. Liabilitas keuangan lainnya

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam

laporan perubahan ekuitas langsung diakui dalam laporan laba rugi. Jika Perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga

yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar pertama (first in, first out basis ) . Bunga yang diperoleh dari aset

keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang

timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dilakukan penelaahan apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah

mengalami penurunan nilai.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika

Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitasnya secara simultan. Dalam hal terdapat

kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto (master netting agreement ), aset dan liabilitas yang terkait tidak dapat disajikan

saling hapus dalam laporan posisi keuangan.

Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak

ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau

transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan liabilitas

keuangan tersebut dalam kategori ini. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Liabilitas keuangan lain-lain pada pengukuran awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya

perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atau premi,

diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam katagori ini.

Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai

liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melali laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain jika

subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada pemegang

instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri

yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan. Komponen instrumen keuangan yang diterbitkan yang terdiri dari komponen liabilitas

dan komponen ekuitas harus dipisahkan, dimana komponen ekuitas merupakan bagian residual dari keseluruhan instrumen

keuangan setelah dikurangi nilai wajar komponen liabilitas pada tanggal penerbitan. Setelah pengakuan awal, komponen liabilitas

diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi tersebut

memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya merupakan bagian integral dari

suku bunga efektif. Dampak penjabaran atas liabilitas keuangan dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian.

15

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

l. Instrumen Keuangan

Penurunan Nilai Aset Keuangan

1. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi

2. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan

3. Aset keuangan tersedia untuk dijual

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset

keuangan yang signifikan secara individual atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara

individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai

secara individual, baik aset keuangan tersebut sigifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok

yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok secara kolektif. Aset yang penurunan

nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian

penurunan nilai secara kolektif.

Jika, pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah

penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui.

Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat

aset setelah pemulihan penutunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga

pasar aktif dan tidak dapat diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian

penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan

yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.

Jika terdapat bukti obtektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam katagori pinjaman yang diberikan dan piutang atau

investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan

nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit dimasa depan yang belum terjadi) yang didiskonto

menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan

awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan

jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai

wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian

penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan

nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian tidak bolah dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (harus diakui melalui ekuitas).

Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.

Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama

dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang

diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian. jika, pada periode berikutnya nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai

wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya

diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

16

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

l. Instrumen Keuangan

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan

1. Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika :

a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;

b.

c.

2.

m. Transaksi Dalam Mata Uang Asing

Kurs mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut:

Kode Mata Uang 30 Juni 2012 31 Desember 2011

1 Dolar Amerika USD 9.480,00 9.068,00

1 Dolar Singapura SGD 7.415,24 6.974,33

1 Euro EUR 11.801,19 11.738,99

1 Dolar Hongkong HKD 1.221,92 1.167,21

1 Poundsterling Inggris GBP 14.731,93 13.969,27

1 Franc Swiss CHF 9.826,39 9.636,07

Ketika Perusahaan dan/atau Entitas Anak telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah

menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat

atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan

berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang

ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang

diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan/atau Entitas Anak.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi

keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan nilai tukar yang berlaku pada tanggal

tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul dikredit atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam

periode yang bersangkutan.

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika

liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun degan persyaratan

yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini,

maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya

liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian.

Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas

kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan

yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau

Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial

seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko

dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

Liabilitas keuangan

17

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

n. Perpajakan

o. Pelaporan Segmen

p. Laba Bersih Per Saham

q. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

1)

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009), “ Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan

pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan atas aktivitas bisnis

yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak

memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Perusahaan menerapkan PSAK No.46, "Akuntansi Pajak Penghasilan" yang mengharuskan perhitungan pengaruh pajak atas pemulihan

aset dan penyelesaian liabilitas sebesar nilai tercatat, dan pengakuan serta pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk

pengaruh pajak yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang atas kejadian-kejadian yang diakui pada laporan keuangan, termasuk

rugi fiskal dari periode-periode sebelumya yang dapat dikompensasikan.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat

keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 yang dimaksud dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai

berikut:

Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat

berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah bersih untuk masing-masing entitas tersebut.

Untuk kepentingan manajemen, perseroan dan entitas anak membagi segmen usahanya menjadi 2 (dua) segmen utama, yaitu : security

dan non-security. Informasi keuangan tentang segmen usaha ini disajikan dalam catatan no. 30.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta

hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai dengan segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi

antar Grup dieliminasi.

Segmen adalah bagian khusus Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), yang memiliki risiko dan

imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Pada tanggal 10 Desember 1999, Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) menerbitkan PSAK No. 56 mengenai "Laba Per Saham"

yang diterapkan secara efektif untuk laporan keuangan yang diterbitkan mulai tanggal 31 Desember 2000. Laba bersih per saham

dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan dengan jumlah rata-rata

tertimbang saham ditempatkan dan disetorkan penuh dalam tahun berjalan.

Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries ) , mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dalam

pengendalian bersama, dengan Perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries );

Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas

pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer dari aset dan liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada setiap tanggal

pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang, seperti rugi pajak yang dapat dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan manfaat

pajak tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh

pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif pajak yang akan dikenakan pada tahun saat nilai aset direalisasikan atau

nilai liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang berlaku atau berlaku secara substantif pada

tanggal posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak

dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan

atau dikreditkan ke ekuitas.

18

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

q. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

2) Perusahaan asosiasi (associated company );

3)

4)

5)

r. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu

s. Penyertaan

Perorangan yang memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan pelapor yang

berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat

adalah pihak-pihak yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan

Perusahaan pelapor);

Semua saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal

sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk saldo yang bersangkutan.

Perusahaan bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh

setiap orang yang diuraikan dalam 3. atau 4., atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut.

Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiki anggota dewan komisaris, direksi, atau pemegang saham utama dari perusahaan

pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Penyertaan dalam bentuk saham yang nilainya di bawah 20% dari total nilai saham perusahaan yang bersangkutan dicatat berdasarkan

harga perolehannya dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dividen diakui pada saat keputusan pembagian

dividen diumumkan.

Penghapusan piutang usaha dilakukan pada saat piutang usaha tersebut benar-benar tidak dapat tertagih.

Perusahaan menentukan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap saldo masing-masing pelanggan pada

akhir tahun.

Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan

mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta

anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

19

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

t. Biaya Emisi Saham

u. Penawaran Umum Saham Perdana

v. Pemecahan Nilai Nominal Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal Jumlah Saham Nilai Nominal

353.936.000 $100 1.769.680.000 $20

w. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi oleh Manajemen

Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan

1. Pertimbangan

- Penentuan mata uang fungsional

Efek

Saham

Pada tanggal 16 April 2002 Perusahaan telah mencatatkan seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 350.000.000

lembar saham di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta).

Perusahaan telah menerapkan peraturan ini setelah penawaran umum saham perdana Perusahaan yaitu pada saat Perusahaan dinyatakan

efektif pada tanggal 28 Maret 2002.

Sehubungan dengan perubahan status Perusahaan sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar

Biasa No. 12 tanggal 14 November 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapat surat

efektif dari Bapepam-LK No. S-610/PM/2002 tanggal 28 Maret 2002 perihal Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran.

Berdasarkan surat tersebut, Perusahaan telah melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham

melalui pasar modal di Indonesia dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dengan harga penawaran Rp. 225 per saham.

Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 mengenai perubahan Peraturan No. VIII.G.7 tentang "Pedoman

Penyajian Laporan Keuangan", biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham perdana Perusahaan kepada

masyarakat akan disajikan sebagai pengurang hasil emisi dan dicatat pada akun Tambahan Modal Disetor - Agio Saham.

Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana

entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.

Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan

liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi.

Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar,

suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang

berbeda.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang

mempengaruhi jumlah yang dilaporkan atas pendapatan, beban, aset dan liabilitas, serta pengungkapan liabilitas kontinjensi, pada

akhir tahun pelaporan. Namun, ketidakpastian asumsi dan estimasi ini dapat menyebabkan hasil yang memerlukan penyesuaian

material atas nilai tercatat aset atau liabilitas yang berdampak pada masa mendatang.

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan-pertimbangan berikut ini, yang

terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan

konsolidasian:

Pada tanggal 21 Juli 2011, Perusahaan mendapat surat efektif dari Bursa Efek Indonesia no. S-04930/Bei.PPJ/07-2011 perihal

persetujuan pemecahan nilai nominal saham (stock split). Berdasarkan surat tersebut, Perusahaan mendapatkan persetujuan pemecahan

nilai nominal saham dengan ratio 1 : 5 dan nilai nominal Rp.20. Pada tanggal 26 Juli 2011, saham Perusahaan yang dicatatkan di

Bursa setelah pelaksanaan stock split menjadi:

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa nomor 31 tanggal 15 Juni 2011 dan Akta Pernyataan

Keputusan Rapat No. 27 tanggal 12 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Siti Nurul Yuliami, SH, MKn, notaris di Surabaya, dan telah

didaftarkan Kementrian hukum dan HAM RI Nomor AHU-AH.01.10-22660 tertanggal 19 Juli 2011, Perusahaan telah mendapat

persetujuan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari sebelumnya Rp.100,- setiap saham menjadi Rp.20,- setiap saham.

Sebelum Stock Split Setelah Stock Split

20

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

w. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi oleh Manajemen

1. Pertimbangan

- Sewa

Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan

- Penurunan nilai dari aset non keuangan

- Transaksi pertukaran asset

2. Estimasi dan Asumsi

- Penentuan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan

- Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud

Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujudnya berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat

didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku

pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktek industri,

evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir

tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik,

keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin,

hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan

oleh perubahan faktorfaktor yang disebutkan diatas.

Asumsi kunci mengenai masa depan dan sumber kunci lainnya untuk estimasi ketidakpastian pada akhir periode pelaporan yang

memiliki risiko signifikan yang menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode

pelaporan berikutnya dijabarkan sebagai berikut:

Ketika nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian tidak dapat

diambil dari pasar yang aktif, maka nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian termasuk model

discounted cash flow . Masukan untuk model tersebut dapat diambil dari pasar yang dapat diobservasi, tetapi apabila hal ini

tidak dimungkinkan, sebuah tingkat pertimbangan disyaratkan dalam menetapkan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup

penggunaan masukan seperti risiko likuiditas, risiko kredit dan volatilitas. Perubahan dalam asumsi mengenai faktor-faktor

tersebut dapat mempengaruhi nilai wajar dari instrumen keuangan yang dilaporkan.

Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessor atau lessee untuk beberapa aset tetap

tertentu. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan

PSAK 30, “ Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat

terkait dengan kepemilikan aset

Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dari aset atau unit penghasil kas melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih tinggi

dari nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

berdasarkan data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat dalam sebuah transaksi wajar (arm's length transaction )

dari aset serupa atau harga pasar yang dapat diobservasi dikurangi biaya pelepasan (incremental costs ) untuk menjual aset

tersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran

untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi

signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi

oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di

masa datang (future cash-inflow ) yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.

Selama 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Grup telah menandatangani beberapa kontrak untuk pertukaran aset untuk

beberapa perlatan teknis selular tertentu dengan pemasok pihak ketiga. Untuk transaksi pertukaran aset tersebut, Grup

melakukan evaluasi apakah transaksi tersebut mengandung substansi komersial sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007) “Aset

Tetap”, yang mengharuskan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi mengenai arus kas di masa depan dan nilai wajar

dari aset yang diterima dan diserahkan sebagai akibat dari transaksi tersebut. Manajemen memperhitungkan bahwa transksi

pertukaran aset tersebut memenuhi kriteria substansi komersial, tetapi nilai wajar dari aset yang diterima dan diserahkan tidak

dapat diukur secara andal, sehingga nilainya diukur berdasarkan jumlah tercatat dari aset yang diserahkan.

21

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

w. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi oleh Manajemen

2. Estimasi dan Asumsi

- Estimasi masa manfaat aset tetap dan aset takberwujud

- Goodwill dan aset takberwujud

- Realisasi dari aset pajak tangguhan

- Estimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang

Jumlah dan saat beban dicatat setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan

dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap Grup akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang

dicatat.

Perusahaan menghitung bisnis yang diakuisisi menggunakan metode akuisisi dimulai tanggal 1 Januari 2011 dan metode

pembelian untuk akuisisi pada tahun-tahun sebelumnya, yang mensyaratkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi

untuk mengalokasikan harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari aset dan liabilitas yang teridentifikasi dari entitas yang

diakuisisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakuisisi diakui

sebagai goodwill dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang dibuat dalam

mengestimasi nilai pasar wajar yang diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dapat mempengaruhi kinerja

keuangan Perusahaan secara material.

Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir periode pelaporan dan mengurangi nilai

tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia

memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan

aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan

kena pajak yang ditaksirkan untuk periode pelaporan berikutnya. Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu

dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa

depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk

memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.

Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan aset takberwujudnya berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat

didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku

pasar. Estimasi dari masa manfaat aset tetap adalah berdasarkan penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktek industri,

evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir

tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik,

keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset. Tetapi, adalah mungkin,

hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan

oleh perubahan faktorfaktor yang disebutkan diatas.

Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang (piutang usaha dan lainnya, dan piutang

dari pihak-pihak berelasi), Grup mengestimasi cadangan untuk kerugian penurunan nilai atas piutang yang secara khusus

diidentifikasi ragu-ragu untuk ditagih. Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang tersebut. Dalam kasus ini, Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta

terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan Grup dengan pelanggan

dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui

pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang Grup ke jumlah yang

diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara spesifik ini ditelaah dan diselesaikan jika terdapat informasi tambahan yang

diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.

Sebagai tambahan atas cadangan terhadap piutang yang secara individual signifikan, Grup juga meneliti cadangan penurunan

nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang

meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih

dibandingkan dengan piutang yang diberikan kepada debitur. Cadangan secara kolektif ini dihitung berdasarkan pengalaman

kerugian historis dengan menggunakan faktor yang bervariasi seperti kinerja historis dari debitur dalam grup kolektif,

penurunan kinerja pasar dimana debitur beroperasi, dan kelemahan struktural yang diidentifikasi atau penurunan kinerja arus kas

dari debitur.

22

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

w. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi oleh Manajemen

2. Estimasi dan Asumsi

- Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja lainnya

- Liabilitas pembongkaran dan pemindahan aset tetap

- Pengakuan pendapatan

- Ketidakpastian liabilitas perpajakan

Perjanjian Perusahaan dengan penyedia jasa domestik dan luar negeri untuk lalu lintas inbound dan outbound membutuhkan

penyelesaian yang mensyaratkan rekonsiliasi lalu lintas sebelum penyelesaian aktual dilakukan, yang bukan merupakan volume

aktual lalu lintas yang diukur oleh Perusahaan. Pengakuan awal pendapatan adalah berdasarkan lalu lintas yang diobservasi

yang disesuaikan dengan penyesuaian berdasarkan pengalaman normal, dimana secara historis tidak material terhadap laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian. Perbedaan antara jumlah yang diakui pertama kali dan jumlah penyelesaian aktual diakui

setelah proses rekonsiliasi. Tetapi, tidak terdapat kepastian apabila penggunaan estimasi tersebut tidak akan menghasilkan

penyesuaian material di masa depan.

Beban dari program pensiun manfaat pasti dan nilai kini dari liabilitas pensiun ditentukan dengan menggunakan metode

projected-unit-credit . Penilaian aktuaris termasuk membuat variasi asumsi yang terdiri dari, antara lain, tingkat diskonto,

tingkat pengembalian dana pensiun yang diharapkan, tingkat kenaikan kompensasi dan tingkat kematian. Hasil aktual yang

berbeda dengan asumsi Grup diakui sebagai pendapatan atau beban ketika akumulasi laba atau rugi aktuarial bersih pada akhir

masa periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari mana yang lebih tinggi antara nilai kini dari liabilitas manfaat pasti dan

nilai wajar dari dana pensiun pada tanggal tersebut. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, dasar asumsi dan periode jangka

panjang, liabilitas manfaat pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi.

Grup percaya bahwa asumsi mereka adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Grup atau

perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan liabilitas pensiun dan imbalan kerja jangka

panjang lainnya. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan.

Liabilitas pembongkaran dan pemindahan aset tetap diakui dalam tahun dimana terjadinya jika estimasi yang memadai terhadap

nilai wajar dapat dibuat. Pengakuan liabilitas tersebut mensyaratkan estimasi terhadap biaya untuk restorasi/membongkar untuk

setiap lokasi dan berdasarkan estimasi terbaik dari pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas dari

restorasi/pembongkaran di masa depan, didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak yang mencerminkan

penelaahan pasar saat ini untuk nilai waktu dari uang dan, dimana sesuai, risiko tertentu dari liabilitas.

Kebijakan pengakuan pendapatan Grup mensyaratkan penggunaan estimasi dan asumsi yang dapat mempengaruhi jumlah yang

dilaporkan dari pendapatan dan piutang.

Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan

karena proses keberatan, dan pemeriksaan dari otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari

peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan

jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan

mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “ Provisi, Liabilitas

Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk

menentukan jika liabilitas pajak untuk beban yang belum diakui harus diakui.

Grup mencatat bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dalam Penghasilan (Beban) Lain-

lain sebagai bagian dari “ Lain-Lain - Bersih” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

23

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

3. KAS & SETARA KAS

Akun ini terdiri dari :

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Kas

Rupiah 627.340.896 4.225.338.851

Euro 31.228.781 11.636.156

Dolar Hongkong 9.579.486 8.754.075

Dolar Amerika Serikat 7.242.720 6.927.952

Dolar Singapura 15.898.645 5.433.352

Mata Uang Asing Lainnya 774.185 1.556.415

692.064.714 4.259.646.801

Setara Kas - Pihak Ketiga

Bank Rupiah

PT. Bank Permata, Tbk. 462.120.092 17.534.602.615

PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. 200.786.964 7.851.937.102

PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk 1.439.917.945 44.667.879.402

PT. Bank Jatim 1.978.302.359 7.991.826.913

PT. Bank Sinarmas 867.408.651 124.268.612

PT. Bank Central Asia, Tbk. 294.914.712 205.905.589

PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk 47.803.460 260.151.378

PT. Bank Antar Daerah 49.253.842 43.972.574

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 7.360.029 7.515.896

BPD DIY 1.431.116 1.491.116

PT. Bank BPD Jateng 1.244.397 1.304.397

PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk - 1.593.935

PT. Bank Lampung 433.720 523.720

Jumlah bank rupiah 5.350.977.287 78.692.973.248

Bank Mata Uang Asing

PT. Bank Sinarmas 148.141.780 82.717.933

(USD 15.626,77 dan USD 9.121,96 masing-masing pada

tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011)

PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk. 23.494.284 37.262.226

(USD 2.478,30 dan USD 4.109,20 masing-masing pada

tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011)

PT. Bank Sinarmas 29.744.663 5.245.333

(EUR 2.520,48 dan EUR 446,83 masing-masing pada

tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011)

Jumlah dalam mata uang asing 201.380.727 125.225.492

Bank - Tabungan Rupiah

PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. 24.280.997 24.202.700

Deposito - Rupiah *)

PT. Bank Permata, Tbk. 3.600.000.000 -

Jumlah kas dan setara kas 9.868.703.725 83.102.048.240

* Akun ini merupakan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah yang ditempatkan pada PT. Bank Permata, Tbk. dengan tingkat

suku bunga berkisar 6.5%

24

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

4. PIUTANG USAHA

30 Juni 2012 31 Desember 2011

a. Pihak - pihak berelasi

PT. Djakarta Computer Supplies 760.630.227 -

Jumlah pihak - pihak berelasi 760.630.227 -

Pihak ketiga

Pihak Ketiga:

PT. Temprina Media Grafika 6.402.512.226 2.898.829.932

PT. Bank Central Asia Tbk - 1.146.001.372

Korlantas Polri 49.404.600.000 -

Lain-lain - masing-masing saldo kurang dari Rp. 1 milyar 9.712.544.216 8.587.492.130

Jumlah pihak ketiga 65.519.656.442 12.632.323.434

Penyisihan piutang usaha 1.128.606 28.978.275

Penghapusan piutang usaha (1.128.606) (28.978.275)

Jumlah piutang usaha - bersih 66.280.286.669 12.632.323.434

Analisa umur (aging schedule ) dari piutang usaha per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Pihak ketiga 30 Juni 2012 31 Desember 2011

01 - 30 hari 53.675.224.710 8.115.690.934

31 - 60 hari 3.413.428.854 2.689.610.000

61 - 90 hari 310.411.492 152.752.500

> 90 hari 8.881.221.612 1.674.270.000

Jumlah 66.280.286.669 12.632.323.434

5.

Akun ini terdiri dari :

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Bea meterai 5.836.044.000 3.534.000.000

Karyawan 85.415.683 91.415.681

Lain-lain 377.811.301 42.345.903

Jumlah piutang lain-lain 6.299.270.984 3.667.761.584

Manajemen berkeyakinan bahwa pencadangan dan penghapusan piutang usaha yang dilakukan cukup untuk menutupi kerugian yang

mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang usaha di periode mendatang.

Manajemen telah melakukan penelaahan atas kondisi masing-masing piutang usaha pada akhir periode untuk melakukan pencadangan dan

penghapusan piutang usaha apabila piutang usaha tersebut diyakini tidak dapat tertagih. Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011,

berdasarkan penelaahan tersebut Perusahaan telah melakukan penghapusbukuan atas piutang usaha pihak ketiga masing-masing sebesar

Rp. 1.128.606 dan Rp. 28.978.275.

Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, sebagian piutang usaha atas nama Perusahaan telah dijaminkan atas fasilitas kredit yang

diperoleh Perusahaan masing-masing dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (catatan No. 10 dan 16) . Tidak ada piutang yang terjual

dalam rangka penjaminan piutang ini pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

Saldo piutang usaha yang terjadi atas penjualan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut :

PIUTANG LAIN-LAIN

Piutang bea meterai merupakan dana talangan yang terlebih dahulu dikeluarkan oleh Perusahaan untuk bea meterai lunas dalam

kaitannya dengan proyek personalisasi cek atau bilyet giro PT. Bank Central Asia Tbk pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.

Piutang karyawan merupakan pinjaman kepada karyawan yang tidak dikenakan beban bunga. Manajemen masih yakin bahwa piutang

tersebut akan dibayar.

25

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

6.

Akun ini terdiri dari :

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Bahan Baku 31.196.795.893 6.380.396.156

Barang Jadi 19.782.439.052 4.833.241.696

Bahan Pembantu 1.922.427.013 2.063.946.003

Barang dalam Proses 9.091.364.641 1.261.772.968

Jumlah persediaan 61.993.026.598 14.539.356.824

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Persediaan 29.037.000.000 56.656.800.000

Jumlah 29.037.000.000 56.656.800.000

7. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA

Akun ini terdiri dari :

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Biaya Dibayar Dimuka

Asuransi 216.880.289 199.534.921

Sewa 148.508.333 104.583.333

Lain-Lain * 1.071.477.731 609.107.628

Uang Muka Pembelian

Pembelian Kertas 2.398.990.356 511.556.859

Pembelian Lain-Lain ** 7.055.890.392 4.650.095.444

Pembelian Aset Tetap 2.282.221.724 358.496.552

Jumlah biaya dibayar dimuka dan uang muka 13.173.968.825 6.433.374.736

* Biaya dibayar dimuka lain-lain merupakan pembayaran atas provisi kredit, maintenance software tahunan, dan iuran tahunan.

** Uang muka pembelian lain-lain merupakan uang muka pembelian bahan baku import, banhan pembantu, sparepart, dan lain-lain.

Aset

Pihak manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan atas asuransi terhadap persediaan tersebut mampu menutup kerugian yang

timbul karena kebakaran, banjir dan bencana alam lain (lihat catatan No. 9) .

PERSEDIAAN

Berdasarkan penelaahan pada akhir tahun, pihak manajemen berkeyakinan bahwa semua jenis persediaan masih dalam kondisi baik dan

masih dapat digunakan.

Pada tahun 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, persedian telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, banjir, dan bencana alam lain

ke asuransi PT. Tugu Pratama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebagai berikut;

Jumlah Pertanggungan

Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, sebagian persediaan telah dijaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan masing-

masing dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat catatan 10 dan 16 ).

26

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

8. ASET LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari :

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Jaminan Tender *) 1.000.141.790 1.202.221.546

Asuransi dibayar dimuka yang jatuh tempo lebih dari 1 tahun - 70.502.479

Lisensi 283.744.560 222.658.250

Lain-Lain 332.786.376 53.667.132

Jumlah 1.616.672.726 1.549.049.406

*) Akun ini merupakan jaminan berupa dana yang ditempatkan di bank oleh Perusahaan sebagai syarat keikutsertaan dalam setiap tender.

Jaminan tersebut dapat ditarik kembali pada saat pekerjaan tender telah selesai.

27

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

9. ASET TETAP

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Koreksi Reklasifikasi Saldo Akhir

Harga Perolehan

Kepemilikan langsung

Tanah 17.987.095.735 (175.345.600) - - 85.195.000 17.896.945.135

Bangunan 41.445.864.668 980.659.000 - - (85.195.000) 42.341.328.668

Instalasi 1.815.132.936 668.909.855 - - - 2.484.042.790

Mesin-mesin 89.176.606.213 3.199.980.516 - - - 92.376.586.728

Inventaris pabrik 8.952.590.450 2.671.628.305 25.882.740 - 11.643.136 11.609.979.151

Inventaris kantor 13.645.470.371 (302.628.738) 21.473.318 - - 13.321.368.314

Kendaraan 12.715.560.934 638.700.000 188.800.000 - - 13.165.460.934

Aset dalam penyelesaian 17.453.264.471 5.328.602.055 - - (11.643.136) 22.770.223.390

Aset tetap pembiayaan - - - - -

Kendaraan 610.877.985 822.000.000 - - - 1.432.877.985

Jumlah 203.802.463.763 13.832.505.392 236.156.058 - - 217.398.813.097

Akumulasi Penyusutan

Kepemilikan langsung

Bangunan 5.356.495.209 1.051.822.071 - - - 6.408.317.279

Instalasi 345.307.689 53.359.599 - - - 398.667.287

Mesin-mesin 32.835.724.950 2.625.435.919 - - - 35.461.160.868

Inventaris pabrik 805.162.682 626.842.763 25.378.573 - 5.246.816.807 6.653.443.679

Inventaris kantor 16.018.489.345 882.879.230 21.473.318 - (5.246.816.807) 11.633.078.449

Kendaraan 3.052.628.367 779.217.204 121.159.375 - - 3.710.686.196

Aset tetap pembiayaan - - - - -

Kendaraan 775.650.376 - - - - 775.650.376

30 Juni 2012

Kendaraan 775.650.376 - - - - 775.650.376

Jumlah 59.189.458.618 6.019.556.785 168.011.266 - - 65.041.004.134

N i l a i B u k u 144.613.005.145 152.357.808.963

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Koreksi Reklasifikasi Saldo Akhir

Harga Perolehan

Kepemilikan langsung

Tanah 13.282.715.271 - - 4.704.380.464 - 17.987.095.735

Bangunan 8.263.106.757 12.026.223.808 - 21.156.534.103 - 41.445.864.668

Instalasi 1.001.596.800 597.994.467 45.325.518 260.867.186 - 1.815.132.936

Mesin-mesin 78.065.476.533 21.206.232.004 345.102.410 (9.749.999.915) - 89.176.606.213

Inventaris pabrik 6.465.964.232 1.111.863.418 32.637.100 1.407.399.900 - 8.952.590.450

Inventaris kantor 13.246.426.507 950.742.334 1.545.000 (550.153.470) - 13.645.470.371

Kendaraan 9.763.624.571 943.425.898 780.808.367 2.789.318.832 - 12.715.560.934

Aset dalam penyelesaian 20.952.965.502 15.053.988.670 - (18.553.689.701) - 17.453.264.471

Aset tetap pembiayaan

Kendaraan 1.872.652.000 660.200.000 - (1.921.974.015) - 610.877.985

Jumlah 152.914.528.173 52.550.670.600 1.205.418.395 (457.316.616) - 203.802.463.763

Akumulasi Penyusutan

Kepemilikan langsung

Bangunan 3.660.162.273 1.679.871.634 - 16.461.302 - 5.356.495.209

Instalasi 288.985.910 59.789.763 29.154.683 25.686.699 - 345.307.689

Mesin-mesin 27.602.749.182 5.081.494.675 29.138.711 180.619.805 - 32.835.724.950

Inventaris pabrik 4.431.886.960 1.058.911.046 32.637.100 (4.652.998.224) - 805.162.682

Inventaris kantor 9.768.868.232 1.914.435.987 1.762.338 4.336.947.464 - 16.018.489.345

Kendaraan 2.248.544.614 1.179.216.561 518.430.698 143.297.889 - 3.052.628.367

Aset tetap pembiayaan -

Kendaraan 541.568.876 234.081.500 - - - 775.650.376

Jumlah 48.542.766.047 11.207.801.166 611.123.530 50.014.935 - 59.189.458.618

N i l a i B u k u 104.371.762.126 144.613.005.145

31 Desember 2011

28

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

9. ASET TETAP - lanjutan

Beban penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebagai berikut :

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Beban pokok penjualan 4.959.586.736 9.151.543.787

Beban penjualan 131.789.915 225.827.746

Beban umum dan administrasi 928.180.134 1.830.429.632

Jumlah penyusutan 6.019.556.785 11.207.801.166

Penjualan Aset Tetap 30 Juni 2012 31 Desember 2011

Harga Perolehan 236.156.058 1.205.418.395

Akumulasi Penyusutan 168.011.266 611.123.530

Nilai buku aset tetap yang dijual 68.144.792 594.294.865

Harga jual aset 153.875.455 778.040.909

Laba Penjualan Aset Tetap 85.730.663 183.746.044

30 Juni 2012 31 Desember 2011

1. Bangunan 49.100.000.000 21.850.000.000

2. Mesin-Mesin Produksi 57.515.015.000 28.300.000.000

3. Inventaris Kantor 350.000.000 350.000.000

Jumlah 106.965.015.000 50.500.000.000

Rincian aset dalam penyelesaian untuk 30 Juni 2012 sebagai berikut

Pembangunan pabrik lingkar timur 22.770.223.390 93% 93% Triwulan III 2012

Bangunan Divisi Security

Total 22.770.223.390

Rincian aset dalam penyelesaian untuk 31 Desember 2011 sebagai berikut

Pembangunan pabrik lingkar timur 17.311.461.481 75% 75% Triwulan III 2012

Bangunan Divisi Security

Mesin/inventaris rakitan 141.802.990 97% 97% Triwulan II 2012

Total 17.453.264.471

Sebagian dari aset Perusahaan telah dijaminkan atas fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan masing-masing dari PT. Bank Mandiri

(Persero) Tbk (lihat catatan No. 10 dan 16 ).

Estimasi penyelesaianJenis Aset Dalam Penyelesaian

Nilai Persentase terhadap

kontrak

Persentase

penyelesaian

Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 aset tetap Perusahaan seperti bangunan, mesin-mesin produksi, dan kendaraan diasuransikan

dari kerusakan yang ditimbulkan oleh kebakaran, banjir dan bencana alam lainnya. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan

tersebut dapat menutup kerugian yang mungkin timbul karena kebakaran, banjir dan bencana alam lain.

Sebagian dari aset Perusahaan dijaminkan dalam rangka penerimaan fasilitas kredit dari bank mandiri (lihat catatan No. 10 dan No. 16 )

.

Perhitungan atas penjualan aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31

Desember 2011 adalah sebagai berikut:

Estimasi penyelesaian

Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, perusahaan telah meng-asuransikan asetnya seperti bangunan, mesin produksi, dan inventaris

kantor melalui PT. Tugu Pratama Indonesia, PT. Asuransi Dharma Bangsa dan PT. Asuransi Bina Dana Arta, PT. Asuransi Allianz

sebagai berikut;

Jumlah Pertanggungan

Aset

Jenis Aset Dalam Penyelesaian Nilai

Persentase terhadap

kontrak

Persentase

penyelesaian

Biaya pinjaman terkait penambahan aset tetap tidak dikapitalisasi pada periode pelaporan

29

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

10. HUTANG BANK JANGKA PENDEK

Akun ini terdiri dari :30 Juni 2012 31 Desember 2011

Pihak ketiga:

Kredit Modal Kerja 50.707.172.535 -

Bagian hutang bank jangka panjang yang akan jatuh tempo 1 tahun 5.199.996.000 5.199.996.000

Jumlah Pertanggungan 55.907.168.535 5.199.996.000

Perusahaan:

Kredit Modal Kerja

Akun ini merupakan hutang Perusahaan kepada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 30 Juni 2012 dalam bentuk Kredit Modal Kerja

yang didasarkan pada Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. 39 tanggal 9 April 2010 yang dibuat dihadapan Isy Karimah Syakir, SH.,

Notaris di Surabaya dan surat penawaran pemberian kredit atas nama PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, nomor CBC.SPA/SPPK/811/2011

tanggal 06 April 2011, serta adendum II (kedua) Perjanjian Kredit Modal Kerja nomor: RCO/SBY/128/PK-KMK/2010 dicatat didepan

Isy Karimah Syakir, SH dengan no 39 tanggal 7 April 2011. Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT. Bank Mandiri (Persero)

Tbk dengan plafond/limit kredit Rp. 75.000.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan dan bunga 10,75% pertahun dengan sifat kredit

revolving rekening koran. Tujuan penggunaan kredit untuk tambahan modal kerja industri document printing (security document dan

non security document ). Fasilitas KMK ini akan jatuh tempo pada tanggal 08 April 2012. Hutang ini dijamin dengan agunan tanah dan

bangunan termasuk mesin-mesin yang diikat secara yuridis sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

30

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

11. HUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari :

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Hutang Usaha terdiri dari :

a. Pihak-pihak berelasi

PT. Jasuindo Multi Investama - 595.971.539

PT. Djakarta Computer Supplies 394.220.727 -

Jumlah pihak pihak berelasi 394.220.727 595.971.539

b. Pihak ketiga - Lokal

PT. Temprina Media Grafika 1.981.682.363 -

PT. Mitrasakti Cipta Perkasa 2.617.985.761 2.376.608.954

PT. Mitra Surya Persada 2.096.186.400 2.104.283.400

PT. Sumber Jayatama Nusantara - 1.933.115.987

PT. Secom Indopratama - 1.457.544.980

PT. Duta Aras Abadi - 1.327.000.000

PT. DFDS Transport Indonesia (IDR) - 1.181.802.314

PT. Pura Barutama 4.952.812.974 -

PT. Surya Terang 1.289.743.400 -

Lain - lain - saldo masing-masing di bawah Rp. 1 milyar 29.054.425.657 25.351.311.755

Jumlah 41.992.836.555 35.731.667.390

c. Pihak ketiga - Impor

C&C Security Printing Co. Ltd 1.457.553.610 1.299.634.643

( HKD 1.192.838 dan HKD 1.113.454 masing-masing pada tanggal

30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011)

Golden Asia Pacific Ltd - 5.543.556.152

(USD 611.331.73 pada tanggal 31 Desember 2011 )

Great Imex 47.570.303.828 32.823.713.496

Lain - lain - saldo masing-masing di bawah Rp. 1 milyar 707.676.239 21.076.908

Jumlah Impor 49.735.533.677 39.687.981.200

Jumlah Hutang Usaha 92.122.590.959 76.015.620.129

Analisis umur (aging schedule) dari hutang usaha per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut :

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Pihak berelasi

01 - 30 hari - 595.971.539

Pihak ketiga

01 - 30 hari 59.924.809.446 51.235.119.090

31 - 60 hari 5.498.251.650 16.746.048.261

61 - 90 hari 706.505.345 5.677.684.507

> 90 hari 25.993.024.518 1.760.796.731

Jumlah 92.122.590.959 76.015.620.129

Hutang usaha merupakan liabilitas jangka pendek kepada para supplier/pemasok dari lokal (Indonesia) maupun impor (luar negeri / luar

pabean). Atas liabilitas ini, perusahaan tidak memberikan jaminan kepada semua supplier/pemasok.

(USD 3.672.907,27 + CHF 1.297.642,67 dan USD 3.380.409,29 + CHF

165.570,08 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember

2011)

31

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

12. UANG MUKA PENJUALAN

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Uang muka penjualan terdiri dari : 5.678.152.275 14.014.571.582

Dispenduk dan capil Gresik 1.526.220.000 -

Dispenduk dan capil Sragen 1.005.980.500 -

Dinas pendapatan propinsi Jatim - 7.092.000.000

Dispenduk dan capil Pasuruan - 1.053.566.146

Lain-lain 3.145.951.775 5.869.005.436

5.678.152.275 14.014.571.582

(0) (0)

13. HUTANG LAIN-LAIN

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Hutang pihak ketiga 499.943.195 1.041.004.158

Lain-lain 37.362.923 41.932.962

Jumlah 537.306.118 1.082.937.120

Atas hutang lain-lain ini, perusahaan tidak memberikan jaminan.

Akun ini merupakan pembayaran uang muka dari pelanggan atas pesanan pembelian kepada perusahaan.

32

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

14. PERPAJAKAN

a. Pajak Dibayar Dimuka

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Perusahaan

Pajak Pertambahan Nilai 52.428.382.906 45.125.052.732

PPh 25 3.222.504.873 -

55.650.887.779 45.125.052.732

Entitas Anak

Pajak Pertambahan Nilai 7.829.964 1.742.464

PPh 22 8.780.735 7.692.610

PPh 23 1.398.868 633.868

18.009.567 10.068.942

Jumlah pajak dibayar dimuka 55.668.897.346 45.135.121.674

b. Hutang Pajak

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Perusahaan

Pajak Penghasilan dan PPN :

Pasal 21 108.983.706 41.597.690

Pasal 23 19.232.233 79.419.264

Pasal 29 tahun 2011 - 10.045.100.954

Pasal 4 ayat 2 16.745.639 96.633.982

144.961.578 10.262.751.890

Entitas anak

Pajak Penghasilan dan PPN :

Pasal 21 4.581.998 9.014.291

Pasal 29 300.000 300.000

PPN 31.116.556 16.700.000

35.998.554 26.014.291

Jumlah 180.960.132 10.288.766.181

33

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

14. PERPAJAKAN - lanjutan

c. Beban Pajak Penghasilan

Taksiran manfaat (beban) pajak penghasilan terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Pajak Kini (2.892.428.325) (26.320.227.000)

Pajak Tangguhan (146.834.762) (136.097.927)

Jumlah (3.039.263.087) (26.456.324.927)

d. Pajak Kini

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Laba sebelum taksiran pajak penghasilan konsolidasi 12.806.889.109 106.155.596.866

Rugi entitas anak sebelum taksiran pajak penghasilan 443.238.813 1.114.830.799

Laba sebelum taksiran pajak penghasilan - Induk Perusahaan 13.250.127.922 107.270.427.665

Koreksi fiskal

Perbedaan tetap

Beban entertaint / Jamuan 93.251.199 299.788.732

Beban penyusutan kendaraan dan peralatan kantor 149.455.804 597.823.215

Sumbangan 47.173.800 237.889.700

Amortisasi selisih lebih antara nilai wajar aset

dengan harga perolehan - -

Pembayaran sewa pembiayaan (75.903.300) (299.159.664)

Bunga jasa giro dan deposito (649.551.512) (1.031.166.879)

Jumlah perbedaan tetap (435.574.009) (194.824.896)

Perbedaan waktu

Beban penyusutan aset tetap (1.182.040.754) (2.247.040.757)

Pembayaran pesangon tahun berjalan (184.943.834) (133.553.475)

Beban penyusutan aset tetap sewa pembiayaan 117.040.750 234.081.500

Tunjangan pensiun karyawan - 350.618.797

Jumlah perbedaan waktu (1.249.943.838) (1.795.893.935)

Jumlah koreksi fiskal (1.685.517.847) (1.990.718.832)

Taksiran penghasilan kena pajak 11.564.610.075 105.279.708.833

Taksiran penghasilan kena pajak

Perusahaan 11.564.610.000 105.279.708.000

Entitas Anak (621.762.560) (1.210.660.000)

Taksiran beban pajak - tahun berjalan

Perusahaan 2.891.152.500 26.319.927.000

Entitas Anak 1.275.825 300.000

Dikurangi:

Pajak dibayar di muka;

Perusahaan

Pajak penghasilan pasal 22 2.085.749.022 10.152.555.766

Pajak penghasilan pasal 23 34.530.366 193.859.290

Pajak penghasilan pasal 25 3.993.377.985 5.928.410.991

6.113.657.373 16.274.826.046

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

34

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

14. PERPAJAKAN - lanjutan

d. Pajak Kini - lanjutan

Entitas Anak

Pajak penghasilan pasal 22 8.780.735 7.692.610

Pajak penghasilan pasal 23 1.398.868 633.868

10.179.603 8.326.478

Jumlah pajak dibayar di muka 6.123.836.976 16.283.152.524

Hutang pajak penghasilan Perusahaan (3.222.504.873) 10.045.100.954

Hutang pajak penghasilan Entitas Anak (8.903.778) (8.026.478)

Pajak Penghasilan Pasal 28a - Entitas Anak - -

e. Pajak Tangguhan

Aset (liabilitas) pajak tangguhan

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Perusahaan

Liabilitas pajak tangguhan

Beban penyusutan aset tetap (295.510.188) (561.760.189)

Pembayaran pesangon karyawan (46.235.959) (33.388.369)

Beban penyusutan aset tetap sewa guna usaha 29.260.188 58.520.375

Tunjangan pensiun karyawan - 87.654.699

Manfaat (beban) pajak tangguhan (312.485.959) (448.973.484)

Perbedaan temporer tahun sebelumnya (1.564.126.715) (1.115.153.231)

Saldo liabilitas pajak tangguhan (1.876.612.675) (1.564.126.715)

Entitas Anak

Aset (liabilitas) pajak tangguhan

Tunjangan pensiun karyawan 10.210.557 10.210.557

Rugi fiskal 155.440.640 302.665.000

Beban pajak tangguhan 165.651.197 312.875.557

Perbedaan temporer tahun sebelumnya 244.839.325 (68.036.233)

Saldo aset (liabilitas) pajak tangguhan 410.490.522 244.839.325

Saldo liabilitas pajak tangguhan Perusahaan

dan Entitas Anak (1.466.122.152) (1.319.287.390)

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan

keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan Entitas

Anak adalah sebagai berikut:

Jumlah taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2010 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Badan (SPT

Badan) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

35

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

15. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Asuransi - -

Gaji dan Tunjangan - -

Lain-Lain 2.878.585 1.037.690

Jumlah 2.878.585 1.037.690

16. SEWA PEMBIAYAAN

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Nilai pembiayaan 2.521.374.000 1.924.670.000

Bunga 469.582.064 352.526.064

Jumlah hutang dan bunga 2.990.956.064 2.277.196.064

Angsuran yang telah dibayar

Pokok 1.392.345.285 1.270.349.391

Bunga 235.315.179 205.504.473

Angsuran hutang dan bunga 1.627.660.464 1.475.853.864

Saldo hutang dan bunga 1.363.295.600 801.342.200

Bunga yang belum jatuh tempo (272.583.514) (156.634.220)

Saldo hutang sewa guna usaha 1.090.712.086 644.707.980

Hutang sewa guna usaha yang akan jatuh

tempo dalam waktu satu tahun 312.912.795 198.880.791

Hutang sewa guna usaha yang akan jatuh

tempo lebih dari setahun 777.799.291 445.827.189

Sewa pembiayaan merupakan pembiayaan atas pembelian kendaraan dari PT BCA Finance dan PT BII Finance.

*

*

*

*

Semua aset berupa kendaraan bermotor dan BPKB dipakai sebagai jaminan untuk sewa pembiayaan yang bersangkutan. Untuk

melaksanakan hak-hak kreditur berdasarkan perjanjian ini dan atau perjanjian pengikatan jaminannya serta dalam rangka pelaksanaan

eksekusi jaminan. Debitur dengan ini berjanji dan mengikatkan diri untuk:

Menyerahkan secara sukarela barang atau barang jaminan berikut seluruh perlengkapan dan peralatan pendukungnya baik

perlengkapan atau peralatan pendukung aslinya ataupun seluruh perlengkapan atau peralatan pendukung tambahannya yang menurut

sifat dan fungsinya merupakan satu kesatuan dari barang atau barang jaminan tersebut kepada kreditur atau wakilnya yang sah

menurut hukum.

Jika karena suatu penyebab secara sukarela tidak dilaksanakan atau tidak dapat dilaksanakan atau tidak memungkinkan untuk

dilaksanakan, maka kreditur dapat meminta bantuan aparat yang berwenang untuk mengambil barang atau barang barang jaminan

dalam rangka eksekusi.

Mengizinkan kreditur atau wakilnya yang sah menurut hukum untuk memeriksa serta memasuki tempat-tempat atau ruangan-

ruangan dimana barang atau barang jaminan tersebut berada, disimpan, diletakkan serta melakukan tindakan pengamanan atas

barang tersebut.

Menjual baik secara dibawah tangan maupun melalui penjualan dimuka umum, menerima hasil penjualan serta membuat dan

menandatangani kuitansi tanda bukti penerimaan pembayaran.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Perusahaan mengadakan perjanjian kredit kepemilikan kendaraan dengan rincian

sebagai berikut :

36

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

16. SEWA PEMBIAYAAN - lanjutan

30 Juni 2012

Tahun Nilai Tunai Bunga Angsuran

2012 159.386.397 36.202.203 195.588.600

2013 307.052.796 69.118.404 376.171.200

2014 153.526.398 34.559.202 188.085.600

619.965.591 139.879.809 759.845.400

30 Juni 2012

Tahun Nilai Tunai Bunga Angsuran

2011 242.763.333 34.442.467 277.205.800

2012 53.540.000 6.475.000 60.015.000

2013 307.052.796 69.118.404 376.171.200

603.356.129 110.035.871 713.392.000

Perusahaan sewa guna usaha (Lessor) 30 Juni 2012 30 Juni 2011

1. PT. BCA Finance 1.114.950.000 496.000.000

2. PT. BII Finance 1.406.424.000 809.720.000

2.521.374.000 1.305.720.000

Jumlah angsuran sewa pembiayaan yang harus dibayar untuk 2 tahun berikutnya adalah sebagai berikut:

Rincian perusahaan sewa pembiayaan (lessor) dan nilai pembiayaannya adalah sebagai berikut:

37

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

17. HUTANG BANK KREDIT INVESTASI JANGKA PANJANG

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Kredit Investasi:

Saldo awal 14.733.342.000 17.333.340.000

Bagian kredit yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 5.199.996.000 5.199.996.000

Saldo hutang bank jangka panjang 9.533.346.000 12.133.344.000

30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

1.

2. memindahtangankan barang jaminan, kecuali persediaan dan piutang usaha dalam rangka transaksi usaha yang wajar;

3. memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari pihak lain;

4. mengikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain; dan

5. melunasi hutang Perusahaan kepada pemilik/pemegang saham

18. SELISIH LEBIH ANTARA NILAI WAJAR ASET DENGAN HARGA PEROLEHAN

Rincian biaya perolehan atas selisih lebih antara nilai wajar aset bersih dengan harga perolehan adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Biaya investasi DCS - 14.850.000.000

Nilai buku aset bersih DCS (99%) - 17.243.106.073

- (2.393.106.073)

Akumulasi amortisasi tahun sebelumnya - 847.558.401

Amortisasi tahun berjalan - -

- (1.545.547.672)

Pendapatan amortisasi yang dialokasikan ke pendapatan lain-lain adalah sebesar Rp. 0 dan Rp. 0 masing-masing pada tanggal 30 Juni

2012 dan 31 Desember 2011.

Akun tersebut merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian atas nilai wajar aset dan liabilitas saat pengambilalihan DCS

pada tanggal 4 Desember 2003 (lihat catatan 1b ) . Selisih tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight line

method ) selama 20 (dua puluh) tahun dimulai 1 Desember 2003.

Berdasarkan pasal 17 butir 3 persyaratan lain, selama perjanjian kredit belum lunas, tanpa persetujuan tertulis dari bank terlebih dahulu,

Perusahaan tidak diperkenankan untuk:

melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan termasuk didalamnya pemegang saham, pengurus, permodalan kepada bank paling

lambat 1 (satu) bulan sejak Rapat Umum Pemegang Saham;

Berdasarkan pasal 11 atas perjanjian kredit tersebut, Perusahaan menyerahkan objek jaminan/agunan berupa sebagian persediaaan dan

sebagian piutang usaha yang diikat secara fidusia, tanah dan bangunan, serta mesin-mesin pabrik yang telah diikat dengan hak

tanggungan.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Perusahaan memiliki hutang jangka panjang dengan rincian sebagai berikut:

Berdasarkan akta perjanjian Kredit Investasi No. 40 tanggal 9 April 2010 yang dibuat dihadapan Isy Karimah Syakir, S.H., notaris di

Surabaya, perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan plafond Rp. 26.000.000.000

dengan tujuan tujuan pembiayaan kembali aset tetap perusahaan. Sifat kredit ini non revolving dengan jangka waktu 60 bulan dengan

bunga 11% per tahun, provisi 0,25% dari limit kredit, management fee 0,25% dari limit kredit. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada

tanggal 8 April 2015.

38

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

19 LIABILITAS IMBALAN KERJA

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Tunjangan pesangon karyawan 4.246.697.589 4.246.697.589

Jumlah 4.246.697.589 4.246.697.589

Perusahaan

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Tingkat diskonto : 8% 8%

Tingkat kenaikan gaji tahunan : 5% 5%

Usia Pensiun : 55 tahun 55 tahun

Liabilitas atas manfaat karyawan adalah sebagai berikut:

Nilai kini manfaat kesejahteraan karyawan 3.493.215.407 3.142.596.610

Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diketahui - 417.805.953

Pengurangan cadangan karena mutasi keluar - -

Biaya pesangon berjalan - (67.187.156)

Nilai bersih liabilitas dalam laporan posisi keuangan 3.493.215.407 3.493.215.407

Mutasi liabilitas manfaat kesejahteraan karyawan sebagi berikut:

Saldo awal tahun - 3.142.596.610

Beban manfaat kesejahteraan karyawan tahun berjalan - 417.805.953

Pengurangan cadangan karena mutasi keluar - -

Pembayaran pesangon tahun berjalan - (67.187.156)

Saldo akhir tahun - 3.493.215.407

Beban jasa kini - 196.955.141

Beban bunga - 222.748.565

Amortisasi atas beban masa lalu - yg kembali menjadi hak - 2.247.432

Pengurangan cadangan karena mutasi keluar - (4.145.185)

Jumlah beban manfaat kesejahteraan karyawan - 417.805.953

Perusahaan mencatat estimasi liabilitas imbalan kerja sebesar Rp. 4.246.697.589 dan Rp. 4.246.697.589 pada tanggal 30 Juni 2012 dan

31 Desember 2011. Beban terkait dibebankan dalam tahun berjalan adalah sebesar Rp.0 dan Rp. 417.805.953 pada tanggal 30 Juni

2012 dan 31 Desember 2011 dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penetapan tingkat diskonto 31 Desember 2011

berdasarkan tingkat suku bunga SUN (Surat Utang Negara).

Perusahaan mencatat akrual manfaat kesejahteraan karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sigma

Prima Solusindo dengan menggunakan metode "Projected Credit Uni t". Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam melakukan

perhitungan cadangan manfaat karyawan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut:

39

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

19 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR - lanjutan

Entitas anak

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Tingkat diskonto : 10% 10%

Tingkat kenaikan gaji tahunan : 1% 1%

Usia Pensiun : 55 tahun 55 tahun

Mutasi liabilitas manfaat kesejahteraan karyawan sebagi berikut:

Saldo awal 753.482.183 712.639.954

Pembebanan tahun berjalan - 40.842.229

Jumlah beban manfaat kesejahteraan karyawan entitas anak 753.482.183 753.482.183

20 MODAL SAHAM

Saham Persentase Jumlah

Lembar Kepemilikan Rp

1. PT. Jasuindo Multi Investama 1.125.000.000 65,67% 22.500.000.000

2. Tn. Yongky Wijaya 75.000.000 4,38% 1.500.000.000

3. Nyonya Oei, Melinda Poerwanto 37.500.000 2,19% 750.000.000

4. Tn. Oei, Allan Wibisono 12.500.000 0,73% 250.000.000

5. Masyarakat-dengan jumlah masing-masing di bawah 5% 519.680.000 30,34% 10.393.600.000

Jumlah saham sebelum dibeli kembali 1.769.680.000 35.393.600.000

6. Saham masyarakat yang dibeli kembali (56.667.500) -3,31% (1.133.350.000)

Jumlah 1.713.012.500 100% 34.260.250.000

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT.Jasuindo Tiga Perkasa, Tbk Nomor 63 tanggal 8 Agustus 2011, dibuat dihadapan

notaris Siti Nurul Yuliami, SH, M.Kn, notaris di Surabaya, Modal dasar Perseroan berjumlah 7.000.000.000 saham dengan nilai

nominal saham sebesar Rp. 20. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM RI Nomor AHU-

41908.AH.01.02.Tahun 2011 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

Berdasarkan Keputusan RUPS-LB pada tanggal 15 Juni 2011 yang telah dinyatakan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa Nomor 31 tertanggal 15 Juni 2011, oleh notaris Siti Nurul Yuliami, SH, M.Kn, notaris di Surabaya dimana Rapat

dengan suara bulat memutuskan menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari sebelumnya Rp.100,- setiap saham menjadi

Rp.20,- setiap saham, sehingga dengan demikian mengubah pasal 4 ayat 1 dan 2 anggaran dasar yang kemudian dinyatakan dengan Akta

Penyataan Keputusan Rapat Nomor 27 tanggal 12 Juli 2011, oleh Siti Nurul Yuliami, SH, M.Kn sehingga modal ditempatkan dan

disetor penuh 1.769.680.000 saham. Perubahan ini telah didaftarkan Kementrian Hukum dan HAM RI Nomor AHU-AH.01.10-22660

tertanggal 19 Juli 2011 perihal penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar.

Komposisi pemegang saham perusahaan per tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut:

Berdasarkan Akta Pernyataan Direksi Nomor 11 tanggal 8 Juni 2011, dibuat dihadapan notaris Siti Nurul Yuliami, SH, M.Kn, notaris di

Surabaya, Modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan meningkat dari 350.000.000 saham menjadi 353.936.000 saham yang berasal

dari konversi warran sebesar 3.936.000 saham. Perubahan ini telah didaftarkan Kementrian Hukum dan HAM RI Nomor AHU-AH.01.10-

18259 tertanggal 14 Juni 2011 perihal penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar.

30 Juni 2012

(Nilai nominal Rp. 20 per saham)

Ditempatkan dan disetor penuh

Pemegang Saham

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, manfaat karyawan dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.

13/2003, pihak Manajemen melakukan perhitungan sendiri atas akrual cadangan pesangon karyawan dengan menggunakan pendekatan

Projected Unit Credit Method dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

40

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

20 MODAL SAHAM - lanjutan

Saham Persentase Jumlah

Lembar Kepemilikan Rp

1. PT. Jasuindo Multi Investama 1.125.000.000 65,67% 22.500.000.000

2. Tn. Yongky Wijaya 75.000.000 4,38% 1.500.000.000

3. Nyonya Oei, Melinda Poerwanto 37.500.000 2,19% 750.000.000

4. Tn. Oei, Allan Wibisono 12.500.000 0,73% 250.000.000

5. Masyarakat-dengan jumlah masing-masing di bawah 5% 519.680.000 30,34% 10.393.600.000

Jumlah saham sebelum dibeli kembali 1.769.680.000 35.393.600.000

6. Saham masyarakat yang dibeli kembali (56.667.500) -3,31% (1.133.350.000)

Jumlah 1.713.012.500 100% 34.260.250.000

21 SAHAM YANG DIBELI KEMBALI

31 Desember 2011

Pada tanggal 27 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham (buy back

atas saham-saham yang dimiliki oleh masyarakat sebanyak 9.699.500 saham dengan harga nominal dari saham tersebut adalah Rp. 100.

Harga pelaksanaan atas transaksi tersebut bervariasi dengan total pelaksanaan sebesar Rp.2.313.827.500. Selisih harga pelaksanaan dengan

harga nominal pembelian kembali saham tersebut sebesar Rp.1.343.877.500 dicatat sebagai disagio pembelian kembali saham dalam

akun tambahan modal disetor.

Perusahaan telah mengajukan surat kepada Ketua Bapepam-LK dengan No. 398/JTP/ACC/BPPM/X/2008 tanggal 20 Oktober 2008

perihal rencana pembelian kembali saham PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Pelaksanaan pembelian kembali saham Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.3 tentang Pembelian Kembali

Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik Dalam Kondisi Pasar Yang Berpotensi Krisis dan Lampiran Surat

Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-401/BL/2008 tanggal 9 Oktober 2008.

Selama periode pelaksanaan pembelian kembali saham (buy back ) tanggal 27 Oktober 2008 sampai 23 Januari 2009, total pembelian

kembali saham (buy back ) sebesar 11.333.500 saham dengan harga nominal dari saham tersebut adalah Rp.100 atau sebesar

Rp.1.133.350.000. Selisih harga pelaksanaan denga harga nominal pembelian kembali saham tersebut sebesar Rp.1.676.287.500 dicatat

sebagai disagio pembelian kembali saham dalam akun tambahan modal disetor (lihat catatan 20 ).

Pemegang Saham

Ditempatkan dan disetor penuh

Pada tanggal 1 Januari 2009 sampai dengan tanggal 23 Januari 2009, Perusahaan melakukan pembelian kembali saham (buy back ) atas

saham-saham yang dimiliki oleh masyarakat sebanyak 1.634.000 saham dengan harga nominal dari saham tersebut adalah Rp. 100 atau

sebesar Rp. 163.400.000. Harga pelaksanaan atas transaksi tersebut bervariasi dengan total pelaksanaan sebesar Rp. 495.810.000. Selisih

harga pelaksanaan dengan harga nominal pembelian kembali saham tersebut sebesar Rp. 332.410.000 dicatat sebagai disagio pembelian

kembali saham dalam akun tambahan modal disetor.

(Nilai nominal Rp. 20 per saham)

41

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

22 TAMBAHAN MODAL DISETOR - AGIO SAHAM

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Agio Saham 12.500.000.000 12.500.000.000

Disagio pembelian kembali saham (1.676.287.500) (1.676.287.500)

Agio Saham hasil konversi waran 492.000.000 492.000.000

Biaya emisi saham (1.651.558.056) (1.651.558.056)

Tambahan modal disetor 9.664.154.444 9.664.154.444

23 SALDO LABA DICADANGKAN

24 PENYERTAAN

Selama periode pelaksanaan pembelian kembali saham (buy back) tanggal 27 Oktober 2008 sampai 23 Januari 2009, Perusahaan telah

melakukan pembelian kembali saham (buy back) sebesar 11.333.500 saham dengan harga nominal dari saham tersebut adalah Rp.100 atau

sebesar Rp.1.133.350.000. Selisih harga pelaksanaan denga harga nominal pembelian kembali saham tersebut sebesar Rp.1.676.287.500

dicatat sebagai disagio pembelian kembali saham dalam akun tambahan modal disetor.

Penyertaan ini merupakan persyaratan wajib selama menjadi anggota asosiasi percetakan sekuriti Indonesia (Aspersindo). Karena saham

tersebut tidak memiliki tanggal jatuh tempo dan tidak likuid, maka akun tersebut diklasifikasikan dalam aset tidak lancar.

Akun ini merupakan nilai penyertaan saham Perusahaan di PT. Aspersindo Cipta Niaga yang didasarkan pada akta pendirian Perseroan

Terbatas No. 2 Tanggal 6 Desember 2010 yang dibuat dihadapan Abraham Yazdi Martin S.H. MKn, Notaris di Bogor dengan nilai

penyertaan Rp. 62.500.000 atau sebesar 250 lembar saham dengan presentasi kepemilikan 2,5%.

Bersadarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 pasal 70, perusahaan diwajibkan untuk menyisihkan sebagian

dari laba bersihnya untuk tujuan pembentukan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya sebesar 20% dari jumlah modal yang

ditempatkan dan disetor penuh.

Saldo laba dicadangkan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 100.000.000 atau 0,28% dari

modal yang ditempatkan dan disteor penuh Perseroan.

Berdasarkan surat efektif yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK No. S-610/PM/2002 tanggal 28 Maret 2002, Perusahaan telah melakukan

penawaran umum saham kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dengan harga

penawaran Rp. 225 per saham. Sesuai dengan Surat Keputusan Bapepam-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, bahwa biaya-

biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham kepada masyarakat tersebut dicatat sebagai pengurang tambahan modal

disetor yang berasal dari agio saham, biaya-biaya tersebut sebesar Rp. 1.651.558.056 yang merupakan jumlah biaya emisi yang terjadi

dalam rangka penawaran umum saham kepada masyarakat dicatat sebagai pengurang agio saham, sehingga jumlam agio saham pada

tanggal setelah tanggal efektif adalah sebesar Rp. 9.664.154.444 dan dicatat dalam akun "Agio Saham Bersih".

Jumlah waran yang dikonversi, selisih hasil konversi waran dan selisih hasil pembelian kembali saham dicatat sebagai bagian dari akun

tambahan modal disetor dengan rincian sebagai berikut:

Waran yang telah dikonversi menjadi saham sampai dengan tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar 3.936.000 lembar dengan harga

pelaksanaan sebesar Rp. 225 (dua ratus dua puluh lima Rupiah). Harga nominal dari waran tersebut adalah Rp. 100 per lembar, sehingga

nilai tambahan modal disetor adalah sebesar Rp. 393.600.000 sedangkan selisih antara harga nominal dengan harga pelaksanaan adalah

sebesar Rp. 492.000.000.

42

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

25 PENJUALAN BERSIH

Akun ini terdiri dari:30 Juni 2012 30 Juni 2011

Pihak berelasi - -

Pihak ketiga

Penjualan kepada pihak ketiga 106.388.534.746 146.179.845.597

Retur penjualan dan potongan penjualan - (2.612.250)

Penjualan pihak ketiga 106.388.534.746 146.177.233.347

Jumlah penjualan - bersih 106.388.534.746 146.177.233.347

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Penjualan kepada customer yang melebihi 10% dari total penjualan adalah sebagai berikut :

30 Juni 2012 % atas penjualan 30 Juni 2011 % atas penjualan

Ditlantas Polri 49.404.600.000 46,44% 87.602.254.412 59,93%

Jumlah 49.404.600.000 87.602.254.412

1.

2.

26 BEBAN POKOK PENJUALAN

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Bahan Baku yang Digunakan 64.467.770.591 100.411.787.159

Biaya tenaga kerja langsung 10.340.500.279 7.437.683.988

Biaya Pabrikasi 12.641.156.139 17.743.054.672

Jumlah Biaya Produksi 87.449.427.009 125.592.525.819

Persediaan Barang dalam Proses

Awal Tahun 1.261.772.968 896.615.970

Akhir Periode (9.091.364.641) (13.767.445.524)

Jumlah Persediaan Barang dalam Proses. (7.829.591.673) (12.870.829.554)

Persediaan Barang Jadi

Awal Tahun 4.833.241.696 2.605.131.997

Pembelian Barang Jadi 8.525.789.829 1.412.712.777

Akhir Tahun (19.782.439.052) (10.530.797.486)

Jumlah Persediaan Barang jadi (6.423.407.527) (6.512.952.712)

Jumlah Beban Pokok 73.196.427.810 106.208.743.553

Beban pabrikasi terdiri dari:

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Beban penyusutan aset tetap 4.959.586.736 4.312.787.182

Beban pemeliharaan mesin 3.828.339.544 7.117.505.261

Beban listrik dan BBM 1.902.919.721 1.382.161.172

Beban asuransi 170.579.092 527.791.762

Beban gudang 43.083.400 24.495.560

Beban overhead lain 1.736.647.646 4.378.313.736

Jumlah 12.641.156.139 17.743.054.672

Perusahaan tidak melakukan transaksi penjualan kepada pihak-pihak berelasi.

Meskipun penjualan kepada Ditlantas Polri memberikan kontribusi besar, namun Perusahaan tidak memiliki komitmen dengan pihak

tersebut, hanya Perusahaan berupaya untuk mempertahankan hubungan bisnis tersebut dengan memberikan nilai tambah atas produk-

produk berupa fitur-fitur baru yang inovatif dan harga yang kompetitif.

Langkah-langkah Perusahaan untuk mengurangi risiko ketergantungan usaha pada pihak tersebut, antara lain:

Secara bertahap dan berkesinambungan akan memperluas segmentasi pasar dengan menambah produk baru, seperti pada tahun 2011,

berupa smart card (contoh produk: kartu kredit, kartu debit, kartu toll, dan sebagainya) dan pada tahun 2012 berupa sim card telepon

serta hologram.

Melakukan penjualan ekspor.

43

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

26 BEBAN POKOK PENJUALAN - lanjutan

Pemasok/supplier yang nilai pembeliannya melebihi 10% dari total pembelian.

Total persentase terhadap pembelian

30 Juni 2012 30 Juni 2011 30 Juni 2012 30 Juni 2011

- PT. Cakrawala Mega Indah 22.079.163.738 22.968.462.792 15% 23%

- Great Imex 40.552.401.759 43.947.440.158 27% 43%

Jumlah 62.631.565.496 66.915.902.950 42% 66%

27 BEBAN PENJUALAN

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Beban pengiriman 1.067.508.637 5.317.808.772

Beban pegawai 1.906.169.836 1.699.000.645

Beban transportasi 228.717.578 306.543.091

Beban promosi/ iklan 773.806.038 893.459.391

Beban pemeliharaan kendaraan 126.957.516 102.274.288

Beban penyusutan 131.789.915 104.942.045

Beban penjualan lain-lain 1.541.400 -

Jumlah 4.236.490.919 8.424.028.232

28 BEBAN UMUM DAN ADMINSITRASI

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Beban gaji dan tunjangan 9.246.656.056 8.637.450.648

Beban penyusutan aset tetap 928.180.134 924.703.337

Beban reparasi dan perawatan 936.043.508 1.180.672.096

Beban pos dan telekomunikasi 525.519.025 472.441.497

Beban transportasi 1.074.471.040 734.691.822

Beban pegawai lain-lain 596.743.617 827.693.770

Beban kantor lainnya 445.925.663 717.747.698

Beban iuran dan langganan 225.822.350 233.461.036

Beban administrasi dan provisi bank 4.704.496 5.388.946

Beban listrik dan air 208.406.648 244.274.036

Beban rumah tangga kantor 98.338.645 50.005.260

Beban perijinan 98.296.167 392.775.410

Beban asuransi 34.555.426 77.976.777

Beban administrasi kantor 90.101.267 178.708.333

Beban pajak daerah/ PBB 70.878.774 8.917.655

Beban sumbangan dan perjamuan 95.002.223 46.115.511

Beban lain-lain 44.445.000 138.454.271

Jumlah 14.724.090.039 14.871.478.103

Semua transaksi dengan pihak -pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan harga dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.

44

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

29 LAIN-LAIN DILUAR USAHA

Akun ini terdiri dari:

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Pendapatan diluar usaha

Pendapatan Bunga 828.513.975 825.479.517

Laba Penjualan Aset Tetap 85.730.663 4.045.968

Pendapatan amortisasi goodwiil - 59.827.652

Pendapatkan Selisih Kurs (2.297.763.617) -

Lain-lain - bersih 122.922.205 650.093.731

Jumlah (1.260.596.774) 1.539.446.868

Beban diluar usaha

Rugi selisih kurs (1.513.427.044,31) (26.953.157)

Beban bunga pinjaman 1.406.255.999 (2.078.841.281)

Beban bunga leasing 31.650.738 -

Kerugian piutang tak tertagih 1.128.606 -

Lain-lain - bersih 238.431.796 -

Jumlah 164.040.095 (2.105.794.438)

Jumlah lain-lain diluar usaha (1.424.636.869) (566.347.570)

30 LABA PER SAHAM

Penerapan PSAK No. 56 mengenai "laba per saham" untuk perusahaan adalah sebagai berikut (lihat catatan 2q) :

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Laba Usaha dan Laba Bersih

Laba usaha dan laba bersih untuk tujuan perhitungan laba

per saham (pembilang) adalah sebagai berikut:

Laba usaha 14.231.525.978 16.672.983.459

Laba bersih 9.767.626.022 12.127.674.277

Jumlah saham

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Laba per saham dasar

Laba per saham 5,52 34,64

Perhitungan rata-rata saham beredar dilusian

Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar 1.713.012.500 350.000.000

Pengaruh efek waran berpotensi saham biasa dilutif *) 3.936.000 3.936.000

Jumlah 1.716.948.500 353.936.000

Laba per saham dilusian

Laba bersih per saham 5,69 34,25

*) Sejak tanggal 15 April 2005, waran atas nama Perusahaan telah lewat waktu (kadaluwarsa) dan sampai dengan tanggal tersebut jumlah

waran efek waran berpotensi saham biasa dilutif adalah sebesar 3.936.000 waran masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan

2010.

Jumlah saham berdasarkan rata-rata saham beredar (penyebut) untuk tujuan perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:

45

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

31 IMBALAN KERJA

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Tingkat diskonto 8% 10,76%

Tingkat kenaikan gaji tahunan 5% 5%

Usian pensiun 55 tahun 55 tahun

Liabilitas atas manfaat karyawan adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Nilai kini manfaat kesejahteraan karyawan 3.493.215.407 3.142.596.610

Keuntungan (kerugian) aktuarial yang tidak diakui - 417.805.953

Biaya pesangon tahun berjalan - (67.187.156)

Nilai bersih liabilitas dalam laporan posisi keuangan 3.493.215.407 3.493.215.407

Mutasi liabilitas manfaat kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut :

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Saldo awal tahun 3.493.215.407 3.142.596.610

Beban manfaat kesejahteraan karyawan tahun berjalan - 417.805.953

Pembayaran pesangon tahun berjalan - (67.187.156)

Saldo akhir tahun 3.493.215.407 3.493.215.407

Beban jasa kini - 196.955.141

Beban bunga - 222.748.565

Amortisasi atas beban masa lalu - yang belum menjadi hak - 2.247.432

Pengurangan cadangan karena mutasi keluar - (4.145.185)

Jumlah beban manfaat kesejahteraan karyawan - 417.805.953

Entitas anak

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Tingkat diskonto : 10% 10%

Tingkat kenaikan gaji tahunan : 1% 1%

Usia Pensiun : 55 tahun 55 tahun

Mutasi liabilitas manfaat kesejahteraan karyawan sebagi berikut:

Saldo awal 712.639.954 668.589.281

Pembebanan tahun berjalan - 44.050.673

Jumlah beban manfaat kesejahteraan karyawan entitas anak 712.639.954 712.639.954

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, manfaat karyawan dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, pihak

Manajemen melakukan perhitungan sendiri atas akrual cadangan pesangon karyawan dengan menggunakan pendekatan Projected Unit

Credit Method dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Perusahaan tidak mengikutsertakan karyawan dalam program pensiun

Perusahaan mencatat estimasi liabilitas imbalan kerja sebesar Rp. 4.246.697.589 dan Rp. 4.246.697.589 pada tanggal 30 Juni 2012 dan

31 Desember 2011. Beban terkait dibebankan dalam tahun berjalan adalah sebesar Rp. 417.805.953 dan Rp. 417.805.953 pada tanggal 30

Juni 2012 dan 31 Desember 2011dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perhitungan aktuaria dilakukan satu tahun sekali

pada akhir tahun. Penilaina aktuaris trerkhir pada 31 Desember 2011

Pada tanggal 31 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mencatat akrual manfaaat kesejahteraan karyawan berdasarkan perhitungan

aktuaris independen yang dilakukan oleh PT. Bestama Aktuaria menggunakan metode “Projected Credit Unit ”dan asumsi-asumsi

sebagai berikut:

46

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

32 ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Tabel berikut menyajikan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 :

Aset Keuangan 30 Juni 2012 31 Desember 2011

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Kas dan setara kas 9.868.703.725 83.102.048.240

Piutang usaha pihak ketiga 66.280.286.669 12.632.323.434

Piutang lain-lain 6.299.270.984 3.667.761.584

Penyertaan saham 62.500.000 62.500.000

Aset lain-lain 1.616.672.726 1.549.049.406

Jumlah Aset Keuangan 84.127.434.104 101.013.682.664

Liabilitas Keuangan

Hutang bank jangka pendek 55.907.168.535 5.199.996.000

Hutang usaha pihak-pihak berelasi 394.220.727 595.971.539

Hutang usaha pihak ketiga 91.728.370.232 75.419.648.590

Hutang sewa pembiayaan 312.912.795 198.880.791

Hutang lain-lain 537.306.118 15.097.508.702

Hutang bank jangka panjang 9.533.346.000 12.133.344.000

Hutang sewa pembiayaan jangka panjang 777.799.291 445.827.189

Jumlah Liabilitas Keuangan 159.191.123.698 109.091.176.812

30 Juni 2012 31 Desember 2011 30 Juni 2012 31 Desember 2011

Aset Keuangan Lancar

Kas dan setara kas 9.868.703.725 83.102.048.240 9.868.703.725 83.102.048.240

Piutang usaha pihak ketiga 66.280.286.669 12.632.323.434 66.280.286.669 12.632.323.434

Piutang lain-lain 6.299.270.984 3.667.761.584 6.299.270.984 3.667.761.584

Jumlah aset keuangan lancar 82.448.261.378 99.402.133.258 82.448.261.378 99.402.133.258

Aset Keuangan Tidak Lancar

Penyertaan saham 62.500.000 62.500.000 62.500.000 62.500.000

Aset lain-lain 1.616.672.726 1.549.049.406 1.616.672.726 1.549.049.406

Jumlah aset keuangan tidak lancar 1.679.172.726 1.611.549.406 1.679.172.726 1.611.549.406

Jumlah Aset Keuangan 84.127.434.104 101.013.682.664 84.127.434.104 101.013.682.664

Liabilitas Keuangan Lancar

Hutang bank jangka pendek 55.907.168.535 5.199.996.000 55.907.168.535 5.199.996.000

Hutang usaha pihak-pihak berelasi 394.220.727 595.971.539 394.220.727 595.971.539

Hutang usaha pihak ketiga 91.728.370.232 75.419.648.590 91.728.370.232 75.419.648.590

Hutang sewa pembiayaan 312.912.795 198.880.791 312.912.795 198.880.791

Hutang lain-lain 537.306.118 15.097.508.702 537.306.118 15.097.508.702

Jumlah liabilitas keu. Lancar 148.879.978.407 96.512.005.623 148.879.978.407 96.512.005.623

Liabilitas Keuangan Tidak Lancar

Hutang bank jangka panjang 9.533.346.000 12.133.344.000 9.533.346.000 12.133.344.000

Hutang sewa pembiayaan jk panjang 777.799.291 445.827.189 777.799.291 445.827.189

Jumlah liabilitas keu. Tdk. Lancar 10.311.145.291 12.579.171.189 10.311.145.291 12.579.171.189

Jumlah Liabilitas Keuangan 159.191.123.698 109.091.176.812 159.191.123.698 109.091.176.812

Grup memiliki berbagai aset keuangan seperti piutang usaha dan lain-lain, kas dan setara kas dan investasi jangka pendek yang timbul

secara langsung dari kegiatan usaha Grup. Liabilitas keuangan pokok Grup, terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang,

hutang usaha, dan lain-lain. Tujuan liabilitas keuangan tersebut adalah untuk membiayai kegiatan usaha Grup.

Tabel berikut ini menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang dicatat di laporan posisi keuangan

konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 :

Nilai Tercatat Nilai Wajar

47

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

32 ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - lanjutan

Aset dan liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing

Aset Jumlah setara Jumlah setara

dengan Rupiah dengan Rupiah

Kas 13.394 64.723.818 10.034 34.307.950

USD 764 7.242.720 764 6.927.952

EUR 2.646 31.228.781 991 11.636.156

HKD 7.840 9.579.486 7.500 8.754.075

SGD 2.144 15.898.645 779 5.433.352

Lain-lain - 774.185 - 1.556.415

Setara kas (Bank) 20.626 201.380.727 13.678 125.225.492

USD 18.105 171.636.064 13.231 119.980.159

EUR 2.520 29.744.663 447 5.245.333

Biaya dibayar dimuka dan uang muka 948.936 7.858.083.102 3.962.861 5.029.218.844

USD 433.307 4.107.749.412 317.577 2.879.789.324

GBP - - 20.650 288.465.426

EUR 129.737 1.531.050.161 120.254 1.411.663.438

JPY 162.000 19.379.930 3.499.980 408.808.864

CHF 223.388 2.195.094.170 - -

AUD 505 4.809.428 4.400 40.491.792

Jumlah Aset 982.956,02 8.124.187.646,07 3.986.573,65 5.188.752.285,51

31 Desember 2011

Jumlah aset dan liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai

berikut:

30 Juni 2012

Mata uang asingMata uang asing

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah dimana instrumen-instrumen tersebut dapat dinilai dalam transaksi kini

antara pihak-pihak yang memiliki keinginan, bukan dalam hal penjualan yang disebabkan oleh kesulitan keuangan atau likuidasi yang

dipaksakan.

Estimasi nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didasarkan atas nilai histroris/nilai perolehan aset dan liabilitas tersebut. Hal ini

dikarenakan manajemen memiliki keyakinan bahwa aset dan liabilitas keuangan yang disajikan adalah merupakan nilai wajar saat ini. oleh

karena itu manajemen tidak menggunakan instrumen-instrumen lain dalam penilaian nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangannya.

48

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

32 ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN - lanjutan

Aset dan liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing - lanjutan

Liabilitas Jumlah setara Jumlah setara

dengan Rupiah dengan Rupiah

Hutang Usaha 6.863.079 53.368.466.181 5.701.884 44.662.502.944

USD 4.077.423 38.653.968.727 3.961.093 35.919.194.135

GBP 5.693 83.873.444 387.881 5.418.407.432

EUR 21.377 252.275.691 10.326 121.218.806

HKD 1.256.302 1.535.100.686 1.113.454 1.299.634.643

JPY 194.799 23.303.698 28.799 3.363.863

CHF 1.295.845 12.733.473.829 189.167 1.822.824.526

AUD 76 722.271 - -

SGD 11.564 85.747.833 11.164 77.859.537

Hutang Impor 2.772 5.390.263 3.912 18.419.379

USD 242 2.298.805 242 2.198.899

GBP - - 1.140 15.924.968

HKD 2.530 3.091.458 2.530 295.512

Jumlah Liabilitas 53.373.856.444 44.680.922.323

Jumlah Aset (liabilitas) bersih

dalam mata uang asing (45.249.668.797) (39.492.170.038)

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Mata uang asing Mata uang asing

49

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

33 INFORMASI SEGMEN USAHA

Informasi mengenai segmen operasi perusahaan adalah sebagai berikut :

Segmen Utama

Security Nonsecurity Total

Pendapatan bersih 75.582.920.469 30.805.614.277 106.388.534.746

Beban pokok pendapatan 50.471.374.961 22.725.052.849 73.196.427.810

Laba (rugi) bruto 25.111.545.508 8.080.561.428 33.192.106.936

Beban penjualan 4.236.490.919

Beban umum dan administrasi 14.724.090.039

Jumlah beban usaha 18.960.580.958

Laba operasi 14.231.525.978

Penghasilan lain-lain (1.260.596.774)

Beban lain-lain 164.040.095

Laba sebelum pajak 12.806.889.108

beban pajak 3.039.263.087

Laba setelah pajak 9.767.626.021

Jumlah aset 367.321.135.836

Jumlah liabilitas 170.765.934.432

Segmen Utama

Security Nonsecurity *) Total

Pendapatan bersih 109.218.411.234 36.958.822.113 146.177.233.347

Beban pokok pendapatan 79.314.107.202 26.894.636.352 106.208.743.553

Laba (rugi) bruto 29.904.304.032 10.064.185.762 39.968.489.795

Beban penjualan 8.424.028.232

Beban umum dan administrasi 14.871.478.103

Jumlah beban usaha 23.295.506.335

Laba usaha 16.672.983.460

Penghasilan lain-lain 1.539.446.868

Beban lain-lain 2.105.794.438

Laba sebelum pajak 16.106.635.890

Beban pajak 3.982.594.576

Laba setelah pajak 12.124.041.314

Jumlah aset 311.734.541.044

Jumlah liabilitas 126.492.513.334

30 Juni 2011

30 Juni 2012

Perusahaan menjabarkan segmen entitas bisnisnya menjadi 2 (dua) produk utama, yaitu produk security dan produk non-

security (berbahan baku kertas HVS, NCR, dan lain-lain).

Produk security adalah produk-produk yang bersifat security dan didalam pembuatannya diperlukan ijin khusus, misalkan buku cheque,

bilyet giro, saham, atau surat berharga lainnya. Sedangkan produk non-security adalah produk yang tidak bersifat security dan didalam

pembuatannya tidak diperlukan ijin khusus, misalkan formulir, kupon penukaran, dan lainnya.

50

PT JASUINDO TIGA PERKASA Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 DAN 31 DESEMBER 2011

(Disajikan dalam Rupiah)

33 INFORMASI SEGMEN USAHA - lanjutan

30 Juni 2012 30 Juni 2011

Penjualan Lokal 106.388.534.746 146.177.233.347

Penjualan Ekspor - -

Jumlah 106.388.534.746 146.177.233.347

34

a.

Rp % atas Piutang

Usaha

Rp % atas Piutang

Usaha

760.630.227 1,15% - -

b.

Rp % atas Hutang

Usaha

Rp % atas Hutang

Usaha

394.220.727 0,43% - -

- - 595.971.539 0.78%

c.

Pembelian barang

35. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Penjualan dan pembelian barang

PT. Djakarta Computer Supplies

PT. Jasuindo Multi Investama

Sifat hubungan dan transaksi

Pihak berelasi Sifat hubungan Sifat transaksi

PT. Jasuindo Multi Investama Pemegang saham utama

perusahaan

Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi dengan pihak berelasi. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi

adalah sebagai berikut:

Piutang Usaha

Piutang usaha dari pihak berelasi timbul terutama dari transaksi penjualan. Piutang usaha dari pihak berelasi yaitu:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

PT. Djakarta Computer Supplies

PT. Djakarta Computer Supplies Entitas anak

Hutang Usaha

Hutang usaha kepada pihak berelasi timbul terutama dari transaksi pembelian. Hutang usaha kepada pihak berelasi yaitu:

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan dan internal control tahun 2012 yang telah diselesaikan

pada tanggal 27 Juli 2012.

Sedangkan berdasarkan geografis, penjualan Perusahaan dapat dikategrikan menjadi penjualan lokal dan penjualan ekspor. Rincian tentang

segmentasi produk Perusahaan berdasarkan geografis adalah sebagai berikut :

INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI

51