Upload
riduanrijky
View
77
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
school
Citation preview
PITIRIASIS VERSIKOLOR
Riduan Rijky
DEFINISI
• 1846,1853 – Eichted robin(Microsporum furfur)• 1889 – baillon(Malassezia furfur)• Penyakit infeksi jamur superfisialis kronis pada kulit
yang ditandai dengan makula hipopigmentasi dan skuama.
EPIDEMIOLOGI
• Endemis didaerah tropis. 40-50% populasi• Semua usia, terutama remaja : 16-40 tahun• Pria = wanita
ETIOLOGI
• Penyebab : Malassezia furfur, Pityrosporum orbiculare, Pityrosporum ovale
GEJALA
Timbul makula dalam berbagai ukuran dan warna, ditutupi sisik halus dengan rasa gatal, atau tanpa keluhan dan hanya gangguan kosmetik saja
Px FISIK
• Lokalisasi : – dapat terjadi dimana saja dipermukaan kulit, lipat
paha, ketiak, leher dan punggung, dada, lengan, wajah dan tempat-tempat tidak tertutup pakaian
• Eflouresensi : – makula, hipopigmentasi, hiperpigmentasi,
multiformis, skuama halus di permukaan atasnya.
Px PENUNJANG
• Sinar Wood : flouresensi kuning keemasan• Mikroskopik preparat KOH 10% dari kerokan
kulit lesi : tampak kelompok hifa pendek tebal 3-8 mikron dikelilingi spora berkelompok berukuran 1-2 mikron.
DIAGNOSIS BANDING
• Eritrasma – Corynebacterium minutissma. Wood light :
flouresensi “coral red”• Pitiriasis rosea
Eflouresensi sejajar dengan garis kulit. Ada “medallion/herald patch”
kerokan kulit : sinar wood (-)
PENATALAKSANAAN
• Umum : menjaga higiene perorangan• Khusus (topikal)– Makular : salep whitfield/lar.natrium tiosulfat 20%
dioleskan setiap hari.– Folikular : dapat dipakai tiosulfat natrikus 20-30%
• Ketokonazol 200 mg/hari selama10 hari• Itrakonazol 100 mg/hari selama 2 minggu
KANDIDIASIS MUKOKUTAN RINGAN
DEFINISI
• Merupakan penyakit jamur yang menyerang membran mukosa yang disebabkan oleh spesies jamur Candida albicans, yang ditandai dengan manifestasi klinis yang bervariasi.
• Mukosa : mukosa oral, sudut mulut, mukosa vagina, glans penis.
• C. albicans, C. Glabrata, C. tropicalis
EPIDEMIOLOGI
• Dapat ditularkan secara langsung/(-) langsung• Menyerang segala usia laki/wanita.• (-) hub. ras tertentu, daerah tropis>>• Presdiposisi : DM, tempat pekerjaan yang
lembab dan berair, imunosupresi, imunocompremised.
GEJALA
• Kulit : gatal hebat+panas & rasa terbakar. Nyeri pada infeksi sekunder
• Kuku : berwarna hitam-coklat, menebal, tak bercahaya(pangkal ke distal)
• Mulut : terdapat ulkus ringan putih keabuan tertutup suatu membran.
Px. FISIK
• Kandidiasis oralKandidiasis pseudomembran akut (oral trush) : lesi putih tebal pada mukosa bukal, gusi/ lidah. Plaknya dapat dikerok, terasa nyeri, eritema, dan dapat berdarah.Angular kheilitis (perleche) : eritema dan fisura pada ujung mulut. Biasanya terjadi pada pasien yang biasa menjilat bibir, pemakai gigi palsu yang tidak pas, usia lanjut dengan kulit kendor pada lubang mulut.
• Kandidiasis vulvovaginitis : gatal, panas pada vulva dan vagina, keluar cairan tebal, putih seperti susu, dan plak putih melekat pada dinding vulva, vagina, dan serviks.
• Balanitis/Balanoposthitis : erosi merah superfisialis dan pustul berdinding tipis diatas glans penis serta sulkus koronarius (balanitis), dan juga pada prepusium penis yang tidak disirkumsisi (balanoposthitis).
Px. PENUNJANG
• Pemeriksaan langsung dengan KOH 10-20% :tampak budding yeast cells (2 spora seperti angka 8) dengan atau tanpa pseudohifa (gambaran seperti untaian sosis)/hifa.
• Pengecatan gram : elemen jamur tampak sebagai gram positif dan sporanya lebih besar dibanding dengan bakteri.
• Kultur : agar saboroud, fermentasi gula(+)• Histopatologi
DIANOSIS BANDING
• Kulit :– Dematitis seboroika– Dematitis kontak alergika– Eritasma
• Kuku : – Paronikia– Onikomikosis/tinea unguium– Psoriasis kuku
PENATALAKSANAAN
• Perhatikan pemakaian antibiotik• Hindari obesitas• Hindari berkerja pada tempat lembabSistemik :– Amfoterisin B 0,5-1 mg/KgBB IV– Nistatin 3x100.000 U/ml selama 1-4 minggu– Ketokonazol 400mg/hari / flukonazol 150mg/hari
selama 7 hari
Topikal – Larutan gentian violet 1-2%– Nistatin 100.000 U/ml terutama pada kandidiasis
mukosa– Ekonazol 1-2% cr/l– Mikonazol 1-2% cr/solutio/pulvis– Toksiklat 1-2% cr/l/pulvis