5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang: Guru sebagai tenaga pendidik profesional adalah guru yang tidak hanya merasa puas dengan keterampilan yang telah dimiliki. Seorang guru sebagai tenaga profesional hendaknya berusaha mengembangkan pengetahuan dan keterampilanya sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik dan semakin berkualitas kepada peserta didiknya. Tugas seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja melainkan juga harus mampu melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Berbagai hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan profesionalisme. Menurut Permeneg PAN dan RB no 16 tahun 2009, seorang guru dapat melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen yaitu : 1) melaksanakan pengembangan diri, 2) melakukan publikasi ilmiah, 3) menemukan dan menciptakan karya-karya inovatif. Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelompok kerja atau MGMP termasuk ke dalam kegiatan kolektif guru, sedangkan kegiatan lain di luar MGMP termasuk ke dalam diklat fungsional Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan lainya, disamping akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru juga mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan kariernya B. Tujuan: Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan tujuan :

PKB

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PKB

Citation preview

Page 1: PKB

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang:

Guru sebagai tenaga pendidik profesional adalah guru yang tidak hanya merasa puas dengan keterampilan yang telah dimiliki. Seorang guru sebagai tenaga profesional hendaknya berusaha mengembangkan pengetahuan dan keterampilanya sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik dan semakin berkualitas kepada peserta didiknya.

Tugas seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja melainkan juga harus mampu melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Berbagai hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan profesionalisme. Menurut Permeneg PAN dan RB no 16 tahun 2009, seorang guru dapat melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen yaitu : 1) melaksanakan pengembangan diri, 2) melakukan publikasi ilmiah, 3) menemukan dan menciptakan karya-karya inovatif.

Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru di kelompok kerja atau MGMP termasuk ke dalam kegiatan kolektif guru, sedangkan kegiatan lain di luar MGMP termasuk ke dalam diklat fungsional

Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan lainya, disamping akan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru juga mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan kariernya

B. Tujuan:

Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan tujuan :

a. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan berkualitas kepada peserta didik

b. Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat / jabatan setingkat lebih tinggi.

BAB II

KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

1. Workshop Tim Pengembang Bahan Ajar SMP Mata Pelajaran IPA Angkatan ke III

a. Latar Belakang

Page 2: PKB

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas Pasal 1 butir 19, menjelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Dalam implementasi kurikulum KTSP tahun 2006, masih dijumpai masalah-masalah sebagai berikut :

a) Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan anak

b) Kurikulum belum semuanya berbasis kompetensi sesuai tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional

c) Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, ketrampilan dan pengetahuan

Kurikulum 2006/KTSP dikembangkan dan disempurnakan menjadi kurikulum 2013 dilandasi pemikiran tentang masa depan yaitu tantangan abad ke 21 yang ditandai dengan ilmu pengetahuan . knowledge – based society dan kompetensi masa depan. Agar pelaksanaan kurikulum 2013 dapat berjalan dengan baik, perlu dilakukan pelatihan/workshop bagi guru yang akan melaksanakan kurikulum tersebut.

b. Tujuan Pengembangan diri

Diadakannya Workshop tim pengembang bahan ajar SMP dirancang dengan tujuan agar terjadi perubahan pola pikir dalam mempersiapkan pembelajaran, malaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran sesuai dengan pendekatan dan evaluasi pembelajaran pada kurikulum 2013 dengan baik dan benar, sehingga mampu memahami materi pelatihan/workshop.

c. Pelaksanaan

Tempat kegiatan : Hotel ................

Bentuk Kegiatan : Workshop Tim Pengembang Bahan Ajar SMP

Waktu Pelaksanaan : 4 Hari ( 16-19 Mei 2014)

Peserta : Guru SMP perwakilan dari 11 Kab/kota

Materi Kegiatan :

1. Implementasi Kurikulum 2013

2. Orientasi Program

Page 3: PKB

3. Rasional Perubahan Kurikulum

4. Analisis SKL, KI, KD, Silabus dan pengembangan bahan ajar Mata Pelajaran IPA

5. Penyusunan Rancangan RPP dan pengembagan bahan ajar

6. Penyusunan Rancangan Penilaian

7. Manajemen kelas dan Tindak lanjut pengembangan bahan ajar di MGMP

8. Merancang , membuat dan presentasi hasil pengembangan Bahan ajar

9. Pendekatan Saintifik dalam kurikulum 2013

d. Tindak Lanjut

Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan Workshop pengembang bahan ajar SMP adalah memberdayakan Guru untuk mengembangkan implementasi kurikulum 2013 dan memiliki keinginan yang kuat untuk memotivasi minat siswa dalam belajar.

e. Dampak Pengembangan diri

Adapun dampak penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan dalam Workshop Pengembang bahan ajar SMP adalah:

1. Penulis semakin menyadari bahwa masih dibutuhkan pemahanan dari berbagai pihak untuk mengimplementasikan kurikulum 2013

2. Penulis mendapatkan ilmu dan keterampilan dalam membuat dan menyusun RPP 2013

3. Dengan adanya pelatihan ini penulis memiliki keterampilan mengajar dan menerapkan model-model pembelajaran dandapat menyusun rancangan penilaian

2. Bimbingan Teknis Guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

a. Latar Belakang

Sebagian besar sekolah di Indonesia belum mempunyai sumber air bersih yang memadai, sanitasi yang memenuhi syarat, kantin yang sehat. Penelitian UNESCO diseluruh negara berkembang menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan mengenai anak-anak yang terganggu masa sekolah atau kemampuan belajarnya karena diare akibat infeksi cacing usus, sebagai akibat lingkungan yang kotor. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia adalah upaya pendidikan dan kesehatan dan upaya ini paling tepat dilakukan melalui institusi pendidikan. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi ‘Health Promoting School” sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya dengan cara melibatkan semua pihak terkait masalah kesehatan sekolah, menciptakan lingkungan sekolah sehat dan aman, memberikan pendidikan kesehatan sekolah, memberikan akses terhadap pelayanan kesehatan, ada

Page 4: PKB

kebijakan dan upaya sekolah untuk promosi kesehatan berperan aktif dalam upaya-upaya kesehatan masyarakat