Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN
MEMBACA SISWA KELAS IV SD
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Daniel Dicky Laksitama
NIM: 131134050
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada:
TUHAN
Bapak Fortinatus Hanang Eko S dan Ibu Rosalia Awit N yang selalu memberi
dukungan dalam bentuk apapaun setiap hari dalam menyelesaikan skripsi ini.
Mas Gabriel Danar A yang selalu menyadarkan untuk segera skripsi dan rival penulis
untuk segera skripsi.
Simbah putri, simbah kakung, pakde, bude, om, tante, mas, mbak, adik, yang selalu
memberikan semangat, mengingatkan, dan memberikan doa selama penulis
menyelesaikan skripsi.
Theodora Prahereni Novi A yang selalu memberikan semangat setiap waktu,
mengingatkan, mendoakan, dan kasih terhadap penulis selama penulis menyelesaikan
skripsi.
“SHMILY CREATIVE CREW” Putri, Rendi, Lito, Ferdian, Yohan, Anton Jr, Dani
serta pasangan mereka yang selalu mengajak main, menggangu, berisik, memberikan
dukungan, doa, dan segalanya kepada penulis dalam menulis skripsi.
“Light Off” yang selalu memberi hiburan dan pengertiannya selama penulis
menyelesaikan skripsi.
Pak Damai dan Bu Erlita selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing penulis
dengan sabar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.
Teman-teman PPL, teman-teman kuliah, teman-teman TSD dan Senthong, kost
keluarga, semua angkatan PGSD 2013 yang memberikan pengaruh selama penulis
menyelesaikan skripsi.
IG:@RAIMU_YK yang selalu memberikan kecanduan untuk mengerjakan sketsa
wajah digital selama penulis menyelesaikan skripsi.
Terimakasih untuk semuanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Buatlah semuanya berarti
Kebanyakan Moto tidak baik bagi kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR BERBASIS
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA
SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Daniel Dicky Laksitama
Universitas Sanata Dharma
2017
Pendidikan anti korupsi merupakan pendidikan non formal yang sangat cocok
diberikan sejak pendidikan dasar atau siswa sekolah dasar. Pendidikan anti korupsi
memiliki peran penting untuk menanamkan sikap-sikap jujur, tanggung awab,
kesederhanaan, dan lain-lain. Pendidikan anti korupsi dapat diajarkan melalui
pembelajaran dengan memberikan buku cerita bergambar yang menarik bagi siswa.
Tujuan penelitian ini adalah membuat produk buku cerita bergambar berbasisi
pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas IV SD.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. (Research and
development). Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan
modifikasi dari Sugiyono dan Borg & Gall yaitu menggunakan enam langkah sebagai
berikut 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan informasi, 3) desain produk, 4)
validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk. Penelitian ini menggunakan tiga
instrumen observasi, wawancara, dan kuisioner. Observasi dan wawancara digunakan
peneliti untuk analisis kebutuhan sedangkan kuisoner digunkan peneliti untuk
validasi dan uji coba produk.
Berdasarkan validasi dosen ahli, guru kelas IV B dan siswa kelas IV
mendapatkan rata-rata skor 4,42 dengan kategori “Sangat Baik”, sehingga dapat
produk dapat dapat diuji cobakan. Uji coba produk dilakukan kepada 7 siswa kelas
IVB SD Karitas Nandan dan mendapatkan rata-rata skor sebesar 4.6 pada kategori
Sangat Baik”. Hasil uji coba menunnjukn bahwa siswa tertarik dan memahami inti
atau pesan yang disampaikan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi
yang berjudul “COKO : Cerita Cokelat Kelas Noko”.
Kata Kunci : buku cerita bergambar, kelas IV SD, membaca, pendidikan anti
korupsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABTRACT
DEVELOPMENT PICTURE STORY BOOK BASED OF ANTI
CORRUPTION EDUCATION FOR READ LEARNING IN IV GRADE
ELEMENTARY SCHOOL
Daniel Dicky Laksitama
Universitas Sanata Dharma
2017
Anti-corruption eduaction is important delivered to student included in
primary school. Implementing of anti-corruption education can give the student to be
honest, responbility, unpretentious, etc. Teaching anti -corruption education can be
done with give a picture story book for student. The purpose of this thesis is make a
picture story book based of anti corruption education for student in grade IV.
The kind of this thesis is a research and development. This research use a
method modification by Sugiyono and Borg & Gall. Research and development have
a six step there are 1) the potential aand the problem, (2) collecting the information,
(3) design the product, (4) validation the design, (5) revision the design, and (6) trials
the product. This reserach use 3 instrument there are observation, interviewand
questionnaire. Observation and interview used to analysis, while questionnaire used
to validation and trials the product.
Based on validation by lecturer, theacer of grade IVB and the student get the
score average 4.42 with the category “Very Good”, so this product can be tested.
Trial of this pruduct for 7 studentt grade IV B SD Karitas Nanda can get the score
average 4.6 with the category “Very Good”. The result refer that student interested
and understand the message from this picture story book based on anti corruuption
education. The title of this picture story book is “COKO : Cerita Cokelat Kelas
Noko”.
Keyword : picture story book, grade IV, reading, anti corruption education
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang telah memberikan kasih dan
penyertaan-Nya sehingga skripsi berjudul Pengembangan Buku Cerita Bergambar
Berbasis Pendidikan Anti Korupsi untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas 1V SD
ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan
hati dan penuh cinta, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi.
Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD.
4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., selaku dosen pembimbing skripsi I
yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
5. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi II
yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Validator yang telah membantu memaksimalkan hasil penelitian.
7. Yohanes Suryo K. S.S., selaku Kepala Sekolah SD Karitas Nandan yang telah
bersedia dan bekerjasama dengan baik selama penelitian berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Guru kelas IVB SD dari SD Karitas Nandan.
9. Para dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmunya dalam
mendidik penulis selama kuliah.
10. Para guru, karyawan dan siswa SD Karitas Nandan, yang telah saling berbagi
pengalaman dan memberikan dukungan serta semangat.
11. Bapak Fortinatus Hanang Eko S dan Ibu Rosalia Awit N yang selalu memberi
dukungan dalam bentuk apapaun setiap hari dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Mas Gabriel Danar A yang selalu menyadarkan untuk segera skripsi dan rival
penulis untuk segera skripsi.
13. Simbah putri, simbah kakung, pakde, bude, om, tante, mas, mbak, adik, yang
selalu memberikan semangat, mengingatkan, dan memberikan doa selama penulis
menyelesaikan skripsi.
14. Theodora Prahereni Novi A yang selalu memberikan semangat setiap waktu,
mengingatkan, mendoakan, dan kasih terhadap penulis selama penulis menyelesaikan
skripsi.
15. “SHMILY CREATIVE CREW” Putri, Rendi, Lito, Ferdian, Yohan, Anton Jr,
Dani serta pasangan mereka yang selalu mengajak main, menggangu, berisik,
memberikan dukungan, doa, dan segalanya kepada penulis dalam menulis skripsi.
16.“Light Off” yang selalu memberi hiburan dan pengertiannya selama penulis
menyelesaikan skripsi.
17. Teman-teman PPL, teman-teman kuliah, teman-teman TSD dan Senthong, kost
keluarga, semua angkatan PGSD 2013 yang memberikan pengaruh selama penulis
menyelesaikan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
18. IG:@RAIMU_YK yang selalu memberikan kecanduan untuk mengerjakan sketsa
wajah digital selama penulis menyelesaikan skripsi.
19. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
semangat dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis memiliki motivasi yang
besar dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk semuanya. Semoga karya
penelitian skripsi ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi banyak pihak.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih memerlukan banyak saran untuk
memperbaiki kekurangan-kekurangan dari penelitian ini. Oleh karena itu, peneliti
sangat mengharapkan kritik saran yang membangun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v
PERYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................
vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
1.5 Batasan Istilah ................................................................................... 6
1.6 Spesifikasi Produk ............................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 8
2.1 Kajian Pustaka .................................................................................. 8
2.1.1 Korupsi .......................................................................................... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.1.1.1 Pengertian Korupsi ..................................................................... 8
2.1.1.2 Bentuk Korupsi ........................................................................... 9
2.1.1.3 Penyebab Korupsi ....................................................................... 12
2.1.2 Pendidikan ..................................................................................... 13
2.1.2.1 Pengertian Pendidikan ................................................................ 13
2.1.2.2 Tujuan Pendidikan ...................................................................... 14
2.1.2.3 Fungsi Pendidikan ...................................................................... 14
2.1.2.4 Pendidikan formal, informal, dan nonformal ............................. 15
2.1.2.4.1 Pendidikan Formal (Sekolah) .................................................. 15
2.1.2.4.2 Pendidikan Informal ............................................................... 15
2.1.2.4.3 Pendidikan Nonformal ............................................................ 15
2.1.3 Pendidikan Anti Korupsi ............................................................... 16
2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Anti Korupsi .......................................... 16
2.1.3.2 Tujuan Pendidikan Anti Korupsi ................................................ 17
2.1.3.3 Integrasi Pendidikan Anti Korupsi ............................................. 18
2.1.4 Buku Cerita Bergambar ................................................................. 19
2.1.4.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar ............................................ 19
2.1.4.2 Fungsi Buku Cerita Bergambar .................................................. 20
2.1.4.3 Jenis Buku Cerita Bergambar ..................................................... 22
2.1.4.4 Komponen Buku Cerita Bergama ............................................... 25
2.1.4.5 Kriteria Buku Cerita Bergambar Bagi Anak ............................... 27
2.1.5 Membaca ........................................................................................ 28
2.1.5.1 Pengertin Membaca .................................................................... 28
2.1.5.2 Tujuan Membaca ........................................................................ 30
2.1.5.3 Aspek Membaca ......................................................................... 30
2.2. Penelitian yang Relevan ................................................................... 31
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................. 35
2.4 Pertanyaan Penelitian ........................................................................ 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB III METODE PENEITIAN......................................................................... 38
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 38
3.2 Seting Penelitian ............................................................................... 41
3.2.1 Lokasi Penelitian ........................................................................... 41
3.2.2 Subjek Penelitian ........................................................................... 41
3.2.3 Waktu Penelitian ............................................................................ 41
3.3. Prosedur Pengembangan .................................................................. 41
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 44
3.4.1 Wawancara .................................................................................... 45
3.4.2 Observasi ....................................................................................... 45
3.4.3 Kuisoner ......................................................................................... 45
3.5 Instrumen Penelitian ......................................................................... 46
3.5.1 Wawancara .................................................................................... 46
3.5.2 Observasi ....................................................................................... 47
3.5.3 Kuisoner ......................................................................................... 48
3.6 Teknik Analisi Data .......................................................................... 57
3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif ..................................................... 57
3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif ................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASA .. 62
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 62
4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita Bergambar ............................ 62
4.1.1.1 Analisa Kebutuhan ...................................................................... 62
4.1.1.2 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan .......................................... 63
4.1.1.3 Hasil dan Pembahasan Observasi Survei Kebutuhan ................. 66
4.1.1.4 Deskripsi Produk Awal ............................................................... 67
4.1.1.4.1 Kata Pengantar ......................................................................... 67
4.1.1.4.2 Panduan Pengunaan buku ........................................................ 68
4.1.1.4.3 Konsep Buku ........................................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
4.1.1.4.4 Tokoh ....................................................................................... 68
4.1.1.4.5 Format dan Ukuran Buku ........................................................ 71
4.1.1.4.6 Isi dan Tema Buku ................................................................... 71
4.1.1.4.7 Judul Buku ............................................................................... 71
4.1.1.4.8 Desain gambar ......................................................................... 72
4.1.1.4.9 Teknik Pengerjaan ................................................................... 73
4.1.1.4.10 Warna ..................................................................................... 74
4.1.1.4.11 Tipografi ................................................................................ 74
4.1.1.4.12 Teknik Cetak .......................................................................... 76
4.1.1.5 Data Validasi dan Revisi Produk ................................................ 76
4.1.1.5.1 Data Validasi Dosen Ahli Buku Cerita Bergambar dan Revisi
Produk…………………………………………………………………..
77
4.1.1.5.2 Data Validasi Guru Kelas IV dan Revisi Produk .................... 81
4.1.1.6 Data Uji Coba Produk ................................................................. 85
4.1.2 Kualitas Buku Cerita Bergambar ................................................... 87
4.2 Pembahasan ...................................................................................... 89
BAB V PENUTUP…………………… ............................................................. 93
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 93
5.2 Keterbatasan Pengembangan ............................................................ 94
5.3 Saran ................................................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 95
LAMPIRAN ....................................................................................................... 98
DAFTAR RIWAYAT………………………………………………………... 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Wawancara………………………………………………… 46
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru………………... 48
Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuisoner Uji Validitas untuk Dosen Ahli dan
Guru……………………………………………………………………………..
50
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Siswa …………………………. 53
Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuisoner Uji Validitas untuk Siswa……………… 55
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif Menjadi Data Kualitatif Skala Lima
Menurut Sukardjo (2008 :101) (2005 :53)………………………………………
58
Tabel 3.7 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2018:101)…………………………… 60
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas IV B di SD Karitas
Nandan…………………………………………………………………………..
63
Tabel 4.2 Hasil Observasi Survei Kebutuhan………………………………… 66
Tabel 4.3 Penjabaran Karakter dan Peran……………………………………… 69
Tabel 4.4 Tipografi dalam Produk Buku Cerita Bergambar……………………. 75
Tabel 4.5 Sebelum dan Sesudah Revisi Berdasarkan Validasi oleh Dosen
Ahli………………………………………………………………………………
79
Tabel 4.6 Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru
Kelas IVB SD……………………………………………………………………
83
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Siswa…………………………………... 87
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Validator…………………………………………. 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan…………………………………… 35
Gambar 3.1 Bagan Langkah Penelitian Sugiyono……………………………... 40
Gambar 3.2 Bagan Rencana Penelitian…………………..…………………….. 42
Gambar 4.1 Judul Buku………………………………………………………… 72
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan…………………………………………… 72
Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan Sebelum Diwarnai……………………….. 73
Gambar 4.4 Gambar setelah diwarnai menggunakan Photosop Cs3…..………. 74
Gambar 4.5 Diagram Batang Hasil Rekapitulasi Hasil Rata-rata Validasi…...... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara ........................................................................... 99
Lampiran 2 Data Hasil Validasi Dosen Ahli ..................................................... 101
Lampiran 3 Data Hasil Validasi Guru Kelas IV SD .......................................... 104
Lampiran 4 Data Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas IV SD ........................... 107
Lampiran 5 Rekapitulasi Data Validasi ............................................................. 131
Lampiran 6 Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Siswa ........................................ 132
Lampiran 7 Dokumentasi ................................................................................... 133
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 134
Lampiran 9 Surat Keterangan Melakukan Kegiatan .......................................... 135
Lampiran 10 Buku Cerita Bergambar (terpisah)................................................. 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk dan definisi
operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini masalah besar yang dialami oleh Indonesia adalah
korupsi, bahkan hampir setiap hari ada saja berita tentang korupsi terbukti
pada penghujung akhir tahun 2016 tepatnya tanggal 30 Desember 2016
terdapat Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada Bupati Klaten berinisial SH dan masih
banyak lagi kasus korupsi yang masih dalam penyelidikan. Menurut Karsona
(dalam Mukodi dan Burhanuddin 2014:10) korupsi sebagai sesuatu yang
busuk, jahat, dan merusak yang menyangkut perbuatan yang bersifat amoral,
sifat dan keadaan busuk, menyangkut jabatan instansi atau aparatur
pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian,
menyangkut faktor ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau
golongan ke dalam kedinasaan di bawah kekuasaan jabatan. Menurut
pernyataan Dirjen Otda (dalam APTIK 2015:4) bahwa sejak tahun 2004
sampai Februari 2013 ada 291 Kepala daerah (Gubernur/Bupati/Walikota),
2545 anggota DPRD provinsi dan 431 anggota DPRD kabupaten/kota yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terjerat kasus korupsi. Oleh sebab itu maka korupsi sebaiknya dicegah dengan
cara yang tepat. Menurut Wijaya (2014:23) cara yang paling efektif adalah
melalui media pendidikan sehingga diperlukan sistem pendidikan anti korupsi
yang berisi sosialisasi bentuk korupsi, cara pencegahan dan pelaporan, serta
pengawasan terhadap tindak pidana korupsi. Menurut Wijaya (2014:24) upaya
pemberantasan korupsi melalui jalur pendidikan harus dilaksanakan karena
pendidikan merupakan sarana yang strategis untuk membina generasi muda
agar menanamkan nilai-nilai kehidupan termasuk antikorupsi. Pendidikan anti
korupsi adalah usaha sadar untuk memberikan pemahaman dan pencegahan
terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan melalui pendidikan formal di
sekolah, pendidikan informal di lingkungan keluarga, serta pendidikan
nonformal di masyarakat.
Masalah yang saat ini terjadi di dalam dunia pedidikan adalah minat
baca yang rendah pada anak. Anak jaman sekarang memiliki minat baca yang
rendah dan memilih untuk bermain gadget. Penyalahgunaan gadget inilah
yang berdampak kurang baik bagi anak, apalagi sampai mempengaruhi minat
baca anak. Selain itu sumber bacaan/buku yang menarik bagi anak dan murah
sukar untuk didapat, padahal menurut pepatah buku (yang dibaca) adalah
jendela dunia. Menurut Huck, dkk, (dalam Nurgiyantoro, 2005:153) Jikalau
manusia membaca buku yang bermutu maka manusia terpengaruh menjadi
lebih bermutu, dan sebaliknya bila manusia membaca buku yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bermutu atau tidak baik maka manusia akan menjadi orang yang kurang
bermutu.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menanamkan perilaku
anti korupsi adalah melalui pendidikan. Dari hasil observasi yang dilakukan
peneliti pada siswa kelas IV B di SD Karitas Nandan pada bulan September
hingga Oktober didapatkan bahwa minat baca siswa kelas IV B masih sangat
rendah terbukti dengan sedikitnya siswa yang membaca di perpustakaan,
kejujuran siswa juga belum baik dikarenakan masih banyak siswa yang
berbuat curang saat ulangan harian. Menurut wawancara dengan guru kelas IV
B juga didapatkan minat baca yang rendah dari siswa kelas IV B.
Berdasarkan temuan data di atas, peneliti mengembangkan media
pembelajaran berupa cerita bergambar. Jenis penelitian ini merupakan
Research and Development (R&D), peneliti menggambil judul:
“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Anti Korupsi
untuk Pembelajaran Membaca Siswa pada Kelas IV Sekolah Dasar”.
Pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi ini
diharapakan menanankan anti korupsi kepada anak sejak dini agar memiliki
landasan karakter yang jujur serta menambah minat baca anak.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah tersebut, peneliti fokus terhadap
rumusan masalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.2.1 Bagaimana pengembangan produk buku cerita bergambar tentang
pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa pada kelas
IV di SD Karitas Nandan?
1.2.2 Bagaimana kualitas produk buku cerita bergambar tentang pendidikan
anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa pada kelas IV di SD
Karitas Nandan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah :
1.3.1 Mendeskripsikan pengembangan produk buku cerita bergambar
tentang pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa
pada kelas IV di SD Karitas Nandan.
1.3.2 Mendeskripsikan kualitas produk buku cerita bergambar tentang
pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa pada
kelas IV di SD Karitas Nandan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Bagi anak
Buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi dapat
bermanfaat bagi anak untuk mengembangkan minat baca anak karena
dipandu dengan gambar berwarna yang menarik bagi anak. Selain itu
manfaat yang didapat anak adalah belajar tentang anti korupsi serta
bersikap jujur, bertanggung jawab, dan dapat meninggalkan egoisnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
demi kebaikan semua orang yang dapat diterapkan pada kehidupan
anak.
1.4.2 Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat bagi peniliti untuk mengembangkan buku
cerita bergambar tentang pendidikan anti korupsi yang berguna untuk
mengembangkan pembelajaran membaca serta meningkatkan minat
baca, menumbuhkan sikap jujur, bertanggung jawab, giat, dan
menambah pengalaman.
1.4.3 Bagi Guru
Buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi dapat
bermanfaat bagi guru sebagai buku untuk menanamkan karakter anti
korupsi bagi siswa serta menambah bahan ajar untuk guru yang
bermanfaat.
1.4.4 Bagi sekolah
Buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi dapat
bermanfaat bagi sekolah untuk menambah sumber bacaan sekolah.
1.4.5 Bagi Progam Studi PGSD
Penelitian ini dapat menambah sumber pustaka bagi program studi
PGSD Universitas Sanata Dharma berkaitan tentang buku cerita
bergambar berbasis pendidikan anti korupsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.5 Batasan Istilah
1.5.1 Buku cerita bergambar
Buku cerita bergambar adalah buku cerita yang berisi tentang cerita
yang memiliki ilustrasi berupa gambar yang menarik bagi anak serta
menambah daya imajinasi yang membuat siswa meresapi cerita yang
ada dalam buku.
1.5.2 Korupsi
Korupsi berarti perbuatan busuk yang dilakukan oleh seseorang untuk
menguntungkan diri sendiri maupun golongan serta merugikan orang
lain.
1.5.2 Pendidikan anti korupsi
Pendidikan anti korupsi adalah usaha untuk mencegah terjadinya
korupsi sejak dini. Serta mengenalkan dampak buruk dalam tindakan
korupsi.
1.5.3 Membaca
Membaca adalah kegiatan aktif yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh informasi yang terkandung dalam buku yang hendak
disampaikan oleh penulis.
1.6 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1.6.1 Produk berupa buku cerita bergambar terdapat 13 gambar ilustrasi dan
dijelaskan dengan cerita pendek pada setiap gambar ilustrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.6.2 Produk berupa buku cerita bergambar dibuat berwarna-warni dengan
warna yang kontras agar menarik anak-anak.
1.6.3 Produk menceritakan tentang pendidikan anti korupsi dalam salah satu
kasus korupsi yang sering terjadi karena adanya kesempatan yang
dilakukan oleh anak dan penjelasan korupsi serta anti korupsi.
1.6.4 Produk menggunakan cerita sederhana dan juga bahasa yang sederhana
bagi anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada Bab II ini akan menjelaskan tentang kajian teori, penelitian yang relevan,
kerangka berpikir, dan hipotesis
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka ini berisi teori-teori yang dijadikan landasan guna mendukung
penelitian ini. Adapun beberapa hal yang menjadi pembahasan peneliti adalah
korupsi, pendidikan, pendidikan anti korupsi, buku cerita bergambar, dan
membaca.
2.1.1 Korupsi
2.1.1.1 Pengertian Korupsi
Menurut Sumiarti (dalam Mukodi dan Afid 2014:11) korupsi
merupakan hasil persilangan antara keserakahan dan ketidakpedulian
sosial. Para pelaku korupsi adalah mereka yang tidak mampu
mengendalikan keserakahan dan tidak peduli atas dampak perbuatannya
atas orang lain, rakyat bangsa, dan negara. Korupsi merupakan perpaduan
dari keserakahan (tamak) dan sifat asocial. Dapat dikatakan bahwa orang
yang melakukan korupsi adalah orang yang tidak pernah puas menumpuk
dan mengumpulkan harta dan tidak memiiki sense of crisis terhadap
masyarakat. Menurut Klitgaad (dalam Mukodi dan Afid 2014:11) korupsi
adalah sebagai tingkah laku yang menyimpang dari tugas-tugas resmi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
sebuah jabatan negara karena keuntungan status atau uang yang
menyangkut pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri) atau
melanggar aturan-aturan. Setiap tindakan yang menyimpang dari prosedur
dengan tujuan untuk mencari keuntungan pribadi maka dapat dikatakan
melakukan korupsi. Menurut Evi, (2007:1) korupsi merupakan masalah
serius, tindak pidana ini dapat membahayakan stabilitas dan keamanan
masyarakat, membahayakan pembangunan sosial ekonomi, dan juga
politik serta dapat merusak nilai-nilai demokrasi dan moralitas karena
lambat laun perubahan tersebut menjadi sebuah budaya yang menjadikan
ancaman terhadap cita-cita menuju masyarakat adil dan makmur.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
korupsi adalah sebuah tindakan yang keliru dan menyebabkan banyak
kerugian yang berdampak bagi orang lain yang disebabkan oleh
kepentingan yang menguntungkan diri sendiri maupun golongan dan
biasanya karena mendapatkan kesempatan atau terdapat pembiaran.
2.1.1.2 Bentuk Korupsi
Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (dalam Mukodi
dan Afid 2014:51-53) bentuk-bentuk yang tergolong sebagai korupsi
adalah sebagai beikut:
1. Kerugian uang Negara
Maksudnya adalah secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana
yang ada.
2. Suap menyuap
Maksudnya memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada
penyelenggara Negara dengan maksud supaya berbuat sesuatu atau
tidak berbuat sesuatu dalam kewenangannya. Bagi penyelengara
Negara, menerima sesuatu atau janji dari pihak lain merupakan
bagian dari suap.
3. Pengelapan dalam jabatan
Maksudnya seseorang yang ditugaskan untuk menjalankan suatu
jabatan umum secara terus menerus atau sementara waktu, dengan
sengaja menggelapkan uang atau surat berharga yang disimpan
karena jabatannya oleh diri sendiri atau dibantu pihak lain.
4. Pemerasan
Maksudnya seseorang yang ditugaskan untuk menjalankan suatu
jabatan umum secara terus menerus atau semetara waktu, meminta
atau menerima sesuatu, seolah-olah merupakan utang terhadap
dirinya, padahal diketahui bahwa hal tersebut bukan merupakan
utang piutang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
5. Perbuatan Curang
Maksudnya, seseorang yang ditugaskan untuk menjalankan suatu
jabatan, sengaja melakukan perbuatan curang atau membiarkan
adanya perbuatan curang terjadi di lingkungan jabatannya Misalnya,
markup angaran, penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan
alokasi anggarannya.
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
Maksudnya, seseorang yang ditugaskan untuk menjalankan
suatu jabatan baik langsung maupun tidak langsung dengan sengaja
turut serta dalam pemborongan, pengadaan atau persewaan yang pada
saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan
untuk mengurus atau mengawasinya.
7. Gratifikasi
Gratfikasi adalah sebuah pemberian yang diberikan atas
diperolehnya suatu bantuan atau keuntungan. Menurut UU No. 20
tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, gratifikasi
didefinisikan sebagai pemberian dalam arti luas yakni yang meliputi
pemberian uang, barang, rabat atau diskon, komisi, pinjaman tanpa
bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Setiap gratifikasi
kepada pegawai negeri atau penyelenggara Negara dianggap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pemberian suap apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang
berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.
2.1.1.3 Penyebab Korupsi
Menurut Alatas (dalam Mukodi dan Afid 2014:39), faktor-faktor
penyebab korupsi di sebuah bangsa adalah sebagai berikut : Ketiadaan
atau kelemahan kepemimpinan dalam posisi-posisi kunci yang mampu
memberikan ilham dan tingkah laku yang menjinakkan korupsi,
kelemahan pengajaran agama dan etika, kolonialisme, suatu pemerintah
asing tidaklah menggugah kesetiaan dan kepatuhan yang diperlukan
untuk membendung korupsi, kurangnya pendidikan, kemiskinan,
tiadanya tindakan hukum yang keras, kelangkaan lingkungan yang subur
untuk perilaku anti korupsi, struktur pemerintahan, perubahan radikal,
takkala suatu sistem nilai mengalami perubahan radikal, korupsi muncul
sebagai suatu penyakit, keadaan masyarakat, korupsi dalam suatu
birokrasi bisa memberikan cerminnan keadaan masyarakat keseluruhan.
Menurut Rianto (Mukodi dan Afid 2014:41), membagi penyebab
korupsi di Indonesia menjadi lima bagian. Sistem birokrasi yang masih
korup, sistem hukum yang belum kuat dan tegas, penghasilan besar
yang tidak diimbangi motivasi kerja, pengawasan yang tidak efektif,
kurangnya ketaatan terhadap hukum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.1.2 Pendidikan
2.1.2.1 Pengertian Pendidikan
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi-potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan Marimba (dalam Mukodi dan
Afid 2014:112) mengartikan pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan
secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani
terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Menurut Barnadib
(dalam Mukodi dan Afid 2014:112) pendidikan sebagai usaha sadar dan
sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.
Menurut Priatna (dalam Tatang S 2012:15) pendidikan merupakan usaha
pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Pendidikan
sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan
melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dan lainnya,
sehingga membentuk satu sistem yang saling mempengaruhi.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan
potensi anak yang berguna untuk hidup bermasyarakat melalui pikiran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
jasmani dan rohani yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik di
dalam proses belajar.
2.1.2.2 Tujuan Pendidikan
Menurut Al-Abrasyi (dalam Tatang S 2012:66) tujuan umum
pendidikan bukan hanya meningkatan intelektualitas anak didik dengan
berbagai ilmu pengetahuan, melainkan juga meningkatkan sikap mental
atau akhlak anak didik, yaitu akhlak yang mulia. Mendidik akhlak dan jiwa
siswa, menanamkan rasa keutamaan, membiasakan mereka dengan
kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk kehidupan yang suci
seluruhnya ikhlas dan jujur. Oleh karena itu, tujuan pokok dan terutama
dari pendidikan ialah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa. Menurut
Tatang S (2012:67) pendidikan bertujuan mewujudkan manusia yang
beriman, bertakwa, cerdas, sehat jasmani dan rohani, memiliki
keterampilan memadai, berakhlak mulia, memiliki kesadaran yang tinggi
dan selalu intropeksi diri, tanggap terhadap persoalan, mampu
memecahkan masalah dengan baik dan rasional, dan memiliki masa depan
yang cerah, baik di dunia maupun di akhirat.
2.1.2.3 Fungsi Pendidikan
Menurut Danim (dalam Ahmadi 2014:47), fungsi pendidikan adalah
membangun manusia yang beriman, cerdas, kompetitif, dan bermartabat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.1.2.4 Pendidikn formal, informal, dan non formal
2.1.2.4.1 Pendidikan Formal (Sekolah)
Menurut Ahmadi (2014:81), pendidikan formal adalah pendidikan
yang memiliki aturan resmi yang sangat ketat dalam segala aspeknya,
jauh lebih ketat dari pendidikan informal dan nonformal. Dalam UU RI
Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan formal adalah jalur
pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar
mencakup SD/MI, Pendidikan menengah mencakup SMP/M.Ts.,
Pendidikan menengah mencakup SMA/SMK/MA, Perguruan tinggi
mencakup sekolah tinggi, akademi, dan universitas.
2.1.2.4.2 Pendidikan Informal
Menurut Ahmadi (2014:83), pendidikan informal adalah
pendidikan yang tidak terstruktur yang berkenaan dengan pengalaman
sehari-hari yang tidak terencana dan terorganisasi (belajar incidental).
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
yang dimaksud pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga
dan lingkungan.
2.1.2.4.3 Pendidikan Nonformal
Menurut Kleis (dalam Ahmadi (2014:84), pendidikan nonformal
adalah usaha pendidikan yang melembaga dan sistematis (biasanya di
luar sekolah traadisional) di mana isi diadaptasikan pada kebutuhan-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kebutuhan peserta didik yang spesifik (atau situasi yang spesifik) untuk
memaksimalkan belajar dan meminimalkan unsur-unsur lain yang sering
dilakukan oleh para guru sekolah formal.. Menurut Tight (dalam
Ahmadi (2014:84), pendidikan nonformal merupakan usaha pendidikan
yang disengaja yang dilaksanakan di luar sistem persekolahan. Menurut
UU RI No 20 Tahun 2003, pendidikan nonformal adalah jalur
pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang.
2.1.3 Pendidikan Anti Korupsi
2.1.3.1 Pengertian pendidikan anti korupsi
Menurut Mukodi dan Afid (2014: 113) pendidikan anti korupsi
merupakan langkah pencegahan sejak dini terjadinya korupsi. Strategi ini
punya dampak yang baik dalam menanggulangi korupsi. Hanya saja,
pendekatan preventif ini memang tidak dapat dinikmati secara langsung,
tetapi akan terlihat hasilnya dalam jangka panjang. Menurut Sumiarti
(dalam Mukodi dan Afid, 2014:114) pendidikan anti korupsi merupakan
tindakan untuk mengendalikan dan mengurangi korupsi berupa
keseluruhan upaya untuk mendorong generasi mendatang untuk
mengembangkan sikap menolak secara tegas terhadap setiap bentuk
korupsi. Menurut Tim Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi (2011:4)
pendidikan ditujukan untuk membangun kembali pemahaman yang benar
dari masyarakat mengenai korupsi, meningkatkan kesadaran (awareness)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
terhadap segala potensi tindak koruptif yang terjadi, tidak melakukan
tindak korupsi sekecil apapun, dan berani menentang tindak korupsi yang
terjadi. Tujuan praktis ini, bila dilakukan bersama-sama semua pihak,
akan menjadi gerakan masal yang akan mampu melahirkan bangsa baru
yang bersih dari ancaman dan dampak korupsi. Menurut Wijaya
(2014:85), Pendidikan anti korupsi adalah usaha sadar untuk memberikan
pemahaman dan pencegahan terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan
melalui pendidikan formal di sekolah, pendidikan informal di lingkungan
keluarga, serta pendidikan nonformal di masyarakat.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan anti
korupsi adalah usaha sadar dalam menanamkan anti korupsi dan
mencegah korupsi sejak dini kepada generasi mendatang agar memiliki
pikiran malu untuk melakukan tindakan korupsi secara tegas.
2.1.3.2 Tujuan Pendidikan Anti Korupsi
Menurut Mukodi dan Afid (2014:118-119) tujuan pengembangan
pendidikan anti korupsi di sekolah/madrasah adalah:
1. Anak didik mempunyai pemahaman sejak dini tentang tindakan
korupsi.
2. Anak didik mampu mencegah dirinya sendiri agar tidak melakukan
tindak korupsi (individual competensi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Anak didik mampu mencegah orang lain agar tidak cara memberikan
pengertian kepada orang melakukan tindakan korupsi dengan cara
memberikan peringatan kepada orang tersebut.
4. Anak didik mampu mendeteksi adanya tindak korupsi (dan
melaporkannya kepada pihak terkait).
2.1.3.3 Integrasi Pendidikan Anti Korupsi
Menurut Wijaya (2014:85), jika pendidikan anti korupsi
diintegrasikan ke dalam kurikulum, maka menjadi salah satu materi yang
disusun ke dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Selanjutnya, dijabarkan ke dalam substansi kajian atau pokok bahasan
dalam mata pelajaran tertentu. Mata pelajaran yang dekat dijadikan
pijakan dalam pendidikan anti korupsi adalah Pendidikan agama,
pendidikan kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia.
Menurut Mukodi dan Afid (2014:131-132), dalam mengajarkan
pendidikan anti korupsi di sekolah, guru juga dapat menggunakan sebuah
masalah. Misalnya, guru membuat cerita sederhana tentang korupsi. Lalu
dengan cerita itu, peserta didik menganalisis dan mencari
penyelesaiannya. Proses ini dapat dilakukan dengan individu maupun
kelompok.
Menurut Mukodi dan Afid (2014:159), sasaran yang paling utama
dalam implementasi pendidikan anti korupsi adalah tertanamnya nilai dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
prinsip dalam peserta didik. Semua input dan proses yang dikerahkan
oleh sekolah/madrasah harus bertujuan untuk kepentingan pesera didik.
Menurut Syarbini dan Arbain (2014:74-75), pada prinsipnya
pengintegrasian nilai-nilai dan perilaku anti korupsi bisa dilakukan ke
semua mata pelajaran. Integrasi melalui pengembangan materi terutama
dilakukan terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama dan Pendidikan
Kewarganeraan yang sebagian besar materinya mengandung muatan nilai
dan perilaku anti korupsi. Pengintegrasian pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia lebih diutamakan melalui pengembangan metode, media, dan
sumber belajar. Beberapa media dan sumber belajar tersebut diantaranya
adalah gambar, foto, video, berita media masa, puisi, sajak, cerpen, prosa,
pantun dan sejenisnya yang berkaitan dengan korupsi.
2.1.4 Buku Cerita Bergambar
2.1.4.1 Pengertian Buku Cerita Bergambar
Menurut Huck dkk (dalam Nugiyantoro 2005:153) buku bergambar
(picture books) menunjuk pada pengertian buku yang menyampaikan
pesan lewat dua cara, yaitu lewat ilustrasi dan tulisan. Menurut Mitchell
(dalam Nugiyantoro 2005:153) yang lebih suka memilih istilah picture
storybooks-yaitu bahwa buku cerita bergambar adalah buku yang
menampilkan gambar dan teks dan keduanya saling menjalin. Menurut
Nugiyantoro (2005:152) buku bacaan cerita yang menampilkan teks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
narasi secara verbal dan disertai gambar-gambar ilustrasi itu disebut
sebagai buku bergambar atau buku cerita bergambar.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
buku cerita bergambar adalah buku yang menampilkan teks narasi dan
ilustrasi yang saling terkait serta saling melengkapi untuk menyampaikan
pesan agar lebih jelas dan mudah untuk diterima.
2.1.4.2 Fungsi Buku Cerita Bergambar
Menurut Nurgiyantoro (2005:152), dengan gambar-gambar cerita
menarik yang dihadirkan, siswa akan membaca dengan penuh
kesungguhan mengikuti dan mencoba memahami alur gambar aksi yang
dilihatnya, dan itu mungkin sekali dilakukan berkali-kali. Gambar-
gambar cerita itu menjadi salah satu daya gerak mengembangkan fantasi
lewat imajinasi dan logika.
Mitchell (dalam Nurgiyantoro 2005:159-161) menunjukkan beberapa
hal tentang fungsi dan pentingnya buku cerita bergambar sebagai berikut:
1. Buku cerita bergambar dapat membantu anak terhadap
pengembangan dan perkembangan emosi. Anak akan merasa
terfasilitasi dan terbantu untuk memahami dan menerima dirinya
sendiri dan orang lain, serta untuk mengekspresikan berbagai
emosinya, seperti rasa takut dan senang, sedih dan bahagia, yang
merupakan bagian dari kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk belajar
tentang dunia, menyadarkan anak tentang keberadaan di dunia di
tengah masyarakat dan alam. Lewat buku cerita bergambar anak
dapat belajar tentang kehidupan masyarakat, baik dalam
perspektif sejarah masa lalu maupun masa kini, belajar tentang
keadaan geografi dan kehidupan alam, flora, dan fauna.
3. Buku cerita bergambar dapat membantu anak belajar tentang
orang lain, hubungan yang terjadi, dan pengembangan perasaan.
Lewat buku cerita-bergambar yang menampilkan kehidupan
keluarga, para tetangga, kawan sebaya, pergaulan di sekolah,
dan lain-lain yang mengisahkan relasi kehidupan antar manusia
dapat membelajarkan anak untuk bersikap dan bertingkah laku,
verbal dan nonverbal, yang benar sesuai dengan tuntutan
kehidupan sosial-budaya masyarakat.
4. Cerita bergambar dapat membantu anak untuk memperoleh
kesenangan. Ini merupakan salah satu hal terpenting dalam
pemberian buku bacaan jenis ini, yaitu untuk memberikan
kesenangan dan kenikmatan batiniah.
5. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk
mengapresiasi keindahan. Baik cerita secara verbal maupun
gambar-gambar ilustrasi yang mendukungs masing-masing
menawarkan keindahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
6. Buku cerita bergambar dapat membantu anak untuk
menstimulasi imajinasi. Buku cerita dan gambar-gambar
memiliki fungsi untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya
imajinasi anak.
2.1.4.3 Jenis Buku Cerita Bergambar
Menurut Rothkei dan Mainbach (dalam Aprianti, 2013:90-92) buku
bergambar (picture book) dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis.
Jenis buku bergambar dibedakan menjadi lima macam yaitu:
1. Buku abjad (alphabet book)
Dalam buku alphabet, setiap huruf alphabet dikaitkan
dengan ilustrasi objek yang diawali dengan huruf. Ilustrasi harus
jelas berkaitan dengan huruf-huruf kunci dan gambar objek serta
mudah teridentifikasi. Beberapa buku alphabet diorganisasi pada
sekitar tema khusus, seperti peternakan, dan transportasi. Buku
alphabet berfungsi untuk membantu anak, menstimulasi, dan
membantu pengembangan kosakata.
2. Buku mainan (toys book)
Buku mainan menggunakan cara penyajian isi yang tidak
biasa. Buku mainan terdiri dari buku kartu papan, buku pakaian,
dan buku pipet tangan. Buku mainan ini mengarahkan anak-anak
untuk lebih memahami teks, dapat mengeksplorasi konsep
nomor, kata bersajak, dan alur cerita. Buku mainan membantu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
anak-anak mengembangkan keterampilan kognitif meningkatkan
kemampuan bahasa dan sosialnya, serta mencintai buku.
3. Buku konsep (concept book)
Buku konsep adalah buku yang menyajikan konsep dengan
menggunakan satu atau lebih contoh untuk membantu
pemahaman konsep yang sedang dikembangkan. Konsep
ditekankan pengajarannya melalui alur cerita atau dijelaskan
secara repetisi dan perbandingan
4. Buku bergambar tanpa kata (wordless picture books)
Buku bergambar tanpa kata adalah buku untuk
menampilkan cerita melalui ilustrasi saja. Buku bergambar tanpa
kata menjadi berkembang dan populer pada masyarakat generasi
muda, yakni terdapat di televisi, komik, dan bentuk visual
komunikasi lainnya. Alur cerita disajikan dengan gambar yang
diurutkan dan tindakan juga digambarkan dengan jelas.
Buku bergambar tanpa kata terdiri dari berbagai bentuk,
seperti buku berupa buku humor, buku serius, buku informasi,
atau buku fiksi. Buku ini mempunyai beberapa keunggulan,
misalnya untuk mengembangkan bahasa tulis dan lisan secara
produktif yang mengikuti gambar. Keterampilan pemahaman
juga dapat dikembangkan pada saat anak membaca cerita melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
ilustrasi. Anak-anak menganalisis maksud pengarang dengan
mengidentifikasi ide pokok dan memahami ceritanya.
5. Buku cerita bergambar
Buku cerita bergambar memuat pesan melalui ilustrasi dan
teks tertulis. Kedua elemen ini merupakan elemen penting pada
cerita. Buku-buku ini memuat berbagai tema yang sering
didasarkan pada pengalaman kehidupan sehari-hari anak.
Karakter dalam buku ini dapat berupa manusia atau binatang.
Disini ditampilkan kualitas karakter dan kebutuhan manusia,
sehingga anak-anak dapat memahami dan menghubungkannya
dengan pengalaman pribadinya.
Buku cerita yang diilustrasikan dan ditulis dengan baik
akan memberikan kontribusi pada perkembangan anak. Buku
bergambar yang baik memuat elemen intrinsik sastra, seperti
alur, struktur yang baik, karakter yang baik, perubahan gaya,
latar dan tema yang menarik.
Buku ini dapat menimbulkan imajinasi orisional dan
mempersiapkan stimulus berpikir kreatif. Buku cerita bergambar
dapat memberikan apresiasi bahasa dan mengembangkan
komunikasi lisan, mengembangkan proses berpikir kognitif,
ungkapan perasaan, dan meningkatkan kepekaan seni pada anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.1.4.4 Komponen Buku Cerita Bergambar
Dalam buku bergambar yang dikembangkan pada penelitian ini
terdapat dua komponen yang utama yaitu gambar dan teks. Kedua
komponen tersebut tentu memiliki unsur-unsur yang harus diperhatikan
dalam membuat, mengembangkan dan menggunakannya sebagai media
pembelajaran.
1. Gambar
Menurut Hamalik (1994: 43) gambar merupakan segala
sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi
sebagai curahan perasaan atau pikiran. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2005: 329) gambar adalah tiruan barang,
binatang, tumbuhan dan sebagainya. Menurut Sadiman (2012: 31)
dalam membuat gambar yang baik harus memperhatikan beberapa
syarat yaitu sebagai berikut:
a. Autentik, gambar tersebut harus secara jujur melukiskan situasi
seperti orang melihat benda sebenarnya.
b. Sederhana, komposisi gambar hendaknya cukup jelas,
menunjukkan poin-poin pada gambar.
c. Ukuran relatif, gambar dapat memperbesar atau memperkecil
benda sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda
yang belum dikenal atau belum pernah dilihat anak maka anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
akan sulit membayangkan besar benda tersebut. Untuk
menghindari hal itu hendaknya dalam gambar tersebut
terdapat sesuatu yang dikenal anak sehingga membantu anak
membayangkan gambar.
d. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan. Gambar
yang baik tidak menunjukkan objek/benda dalam keadaan
diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu.
e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Walaupun dari segi mutu kurang, gambar anak
sendiri seringkali lebih baik.
f. Tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus.
Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut
seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
2. Teks
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (dalam Ain,
2011: 16) terdapat empat unsur kelayakan media teks (termasuk
didalamnya buku bergambar) antara lain:
a. Komponen isi, mencangkup kesesuaian dengan kurikulum,
keakuratan materi, materi pendukung pembelajaran.
b. Komponen kebahasaan, meliputi eksesuaian pemakaian
bahasa dengan tingkat perkembangan anak, pemakaian bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
yang komunikatif, pemakaian bahasa memenuhi syarat dan
keruntutan dan keterpaduan alur pikir.
c. Komponen penyajian, meliputi teknik penyajian, penyajian
pembelajaran, dan kelengkapan informasi.
d.Komponen kegrafisan mencakup ukuran buku, desain kulit
buku dan desain isi buku.
2.1.4.5 Kriteria Buku Cerita yang Baik Bagi Anak
Menurut Christantowat (1994), guru maupun orang tua perlu
membimbing anak-anak untuk memilih bacaan yang sesuai dengan
tingkat kematangan berpikir dan kebutuhannya. Oleh sebab itu, guru
maupun orang tua perlu memperhatikan kebutuhan bacaan yang baik
bagi anak-anak. Buku bacaan yang baik untuk anak-anak adalah buku
bacaan yang: dapat memberikan nilai tambah positif pada pembacanya.
disampaikan dalam bahasa yang sederhana, enak dibaca dan penulisnya
seakan ingin berbagi dengan pembaca, bukan menggurui, gaya
penulisannya tidak meledak-ledak, menggunakan kaidah bahasa
Indonesia yang berlaku, tidak banyak menggunakan istilah asing yang
sebenarnya ada padanannya dalam bahasa Indonesia.
Effendi, Bangsa, dan Yudani (2013) mengatakan bahwa
kriteria buku cerita yang baik meliputi: tampilan visual buku dirancang
menggunakan tampilan full color, tampilan visual buku lebih dominan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
gambar dibandingkan teks, jenis huruf pada buku cerita memiliki
tingkat keterbacaan yang baik bagi anak-anak, judul buku cerita
mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik minat anak untuk
membaca lebih lanjut, dan tampilan warna mampu memberikan kesan
dan mudah ditangkap oleh indera penglihatan anak. Senada dengan
pendapat Anggara, Waluyanto, dan Zacky (2014) bahwa kriteria buku
cerita yang baik meliputi: isi dan tema cerita memberikan pembelajaran
nilai-nilai moral yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, buku
cerita menyajikan gambar dan warna yang menarik dan tulisan yang
sedikit, buku cerita mampu mengembangkan imajinasi dan kreativitas
anak, buku cerita memberikan pesan moral yang jelas, dan
penyampaian cerita memancing rasa ingin tahu anak.
Nurgiyantoro (2005: 210) juga menyatakan bahwa buku cerita
yang baik untuk anak seharusnya memenuhi persyaratan berikut:
materi dapat dipahami anak, menggunakan bahasa yang sederhana
sehingga dapat dibaca dan dipahami anak, mempertimbangkan
kesederhanaan (kompleksitas) kosakata.
2.1.5 Membaca
2.1.5.1 Pengertian Membaca
Menurut Hodgson (dalam Tarigan 2008:7) membaca adalah suatu
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok
kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan
sekilas dan makna kata-kata secara individual akan akan dapat diketahui
.Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan proses membaca
itu tidak terlaksana dengan baik. Menurut Anderson (dalam Tarigan
2008:7) dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian
kembali dan membaca sandi (a recording and decoding prosess),
berlainan dengan bicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian
(encoding). Sebuah aspek pembacan sandi (decoding) adalah
menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa
lisan (oral language meaning) yang mencakup perubahan tulisan/cetakan
menjadi bunyi yang bermakna. Menurut Finochiaro dan Banomo (dalam
Tarigan 2008:9) secara singkat dapat dikatakan bahwa reading adalah
bringing meaning to abd getting meaning from printed or written
material, memetik serta memahami arti makna yang terkandung di dalam
bahasa tertulis. Menurut Mayer (2008); Christoper, dkk (2000) (dalam
Kumara, dkk 2014;1) membaca didefinisikan sebagai “proses untuk
menerjemahkan kode-kode visual ke dalam bahasa pengucapan yang
bermakna”. Menurut Sattler membaca adalah suatu proses yang
kompleks, yang melibatkan berbagai macam fungsi kognitif yaitu:
perhatikan, konsentrasi, kemampuan membuat asosiasi terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
informasi yang diperoleh melalui modalitas, kemampuan melakukan
decoding secara cepat, pemahaman verbal dan, inteligensi umum.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
membaca adalah proses menerjemahkan kode visual ke dalam bahasa
yang dapat dipahami serta proses untuk mendapatkan pesan dari seorang
penulis dengan fungsi kognitif yaitu memperhatikan dan konsentrasi.
2.1.5.2 Tujuan Membaca
Menurut Tarigan (2008:9) tujuan utama membaca adalah untuk
mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna
bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud
tujuan, atau intesif kita dalam membaca. Menurut Tarigan (2008:10)
membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik
dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipeajari
atau dialami tokoh, merangkumkan hal-hal yang dialami oleh tokoh untuk
mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut memebaca untuk
memperoleh ide-ide utama (reading for sequence or organization).
2.1.5.3 Aspek Membaca
Menurut Broughton (et al) (dalam Tarigan 2008:12-13) Sebagai
garis besarnya, terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
1. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skill) yang
dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower
order).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Aspek ini mencakup:
a. Pengenalan bentuk huruf;
b. Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata,
frase, pola klausa, kalimat dan lain-lain);
c. Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan
bunyi (kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to
bark at print”);
d. Kecepatan membaca ke taraf lambat.
2. Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills)
dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order).
Aspek ini mencakup:
a. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal,
retorikal);
b. Memahammi signifikasi atau makna (a.l. maksud dan
tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, dan
reaksi membaca);
c. Evaluasi atau penilauian (isi, bentuk);
d. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah
disesuaikan dengan keadaan.
2.2 Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini
dapat dipaparkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Penelitian yang pertama, adalah penelitian yang dilakukan oleh Mira
Dewi Lestari (2016) yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita untuk
Menanamkan Karakter Peduli Sosial, Jujur dan Tanggung Jawab Siswa Sekolah
Dasar Kelas Rendah”. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian penelitian dan
pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan menggunakan
enam tahap dari modifikasi langkah Sugiyono dan langkah Borg dan Gall.
Penelitian ini menghasilkan sebuah produk buku cerita bergambar. Produk buku
cerita bergambar divalidasi oleh dua validator dan memperoleh hasil validasi
sebesar 4,33 dengan kategori “Sangat Baik” sehingga layak digunakan pada
tahap uji coba. Uji coba dilakukan kepada lima orang siswa mengenai buku
cerita. Dari hasil uji coba yang dilakukan peneliti didapatkan data bahwa semua
siswa menyukai buku cerita yang dibaca, buku cerita yang dihasilkan peneliti
mudah dipahami, dan semua siswa dapat memahami karakter dalam buku cerita,
serta siswa akan melakukan sikap peduli sosial setelah membaca buku cerita.
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Wigianto (2015) yang berjudul
“Pengembangan Buku Cerita Bergambar Pendidikan Karakter Tanggung Jawab
untuk Peserta Didik Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
data primer berupa deskripsi hasil angket, data sekunder berupa kajian pustaka,
proses pembuatan media buku cerita bergambar, dan menghasilkan buku cerita
bergambar pendidikan karakter tanggung jawab untuk peserta didik SD yang
layak. Pengembangan media dilakukan dengan teknik analisis deskriptif
kualitatif yang dilakukan dengan 3 langkah pokok penelitian, yaitu: Pertama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Analisis potensi masalah yang mencakup karakteristik peserta didik Sekolah
Dasar dan kebutuhan produk berupa materi. Kedua, Perancangan produk melalui
tahap pembuatan tema, pembuatan story board, desain karakter, ilustrasi,
penyusunan buku cerita bergambar, validasi desain, revisi desain. Ketiga, uji
coba produk terhadap peserta didik kelas 2. Hasil penelitian berupa buku cerita
bergambar yang berisi materi pendidikan karakter tanggung jawab ini telah
divalidasi oleh ahli media, ahli materi, ahli bahasa, dan reviewer (Guru SD kelas
2) dan dinyatakan layak. Buku pendidikan karakter tanggung jawab telah diuji
cobakan kepada peserta didik Sekolah Dasar kelas 2 dan peserta didik mampu
memahami materi pendidikan karakter dengan baik.
Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Eka Sutriana Hidayati (2013) yang
berjudul “Implementasi Pendidikan Anti Korupsi Dalam Pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Se-Kabupaten Sleman”. Jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif kalitatif dengan subyek penelitian guru dan siswa
di 15 SMP yang berada di wilayah kabupaten Sleman. Data hasil penelitian
diperoleh dari observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis menggunakan
reduksi data, unitaasi, dan kategorisasi, display data, dan kesimpulan. Tujuan
penelitian ini adalah yang pertama adalah implementasi pendidikan anti korupsi
dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Se-Kabupaten
Sleman, yang kekedua adalah kendala yang dihadapi dalam implementasi
pendidikan anti korupsi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di
SMP Se-Kabupaten Sleman, yang ketiga adalah implementasi pendidikan anti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
korupsi melalui kantin kejujuran di SMP Se-Kabupaten Sleman, yang keempat
adalah kendala yang dihadapi dalam implementasi pendidikan anti korupsi
melalui kantin kejujuran di SMP Se-Kabupaten Sleman.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mira Dewi Lestari (2016)
yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita untuk Menanamkan Karakter Peduli
Sosial, Jujur dan Tanggung Jawab Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah”,
Wigianto (2015) yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita Bergambar
Pendidikan Karakter Tanggung jawab Untuk Peserta Didik Sekolah Dasar”, Eka
Sutriana Hidayati (2013) yang berjudul “Implementasi Pendidikan Anti Korupsi
Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Se-Kabupaten
Sleman”. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut maka pengembangan buku cerita
bergambar berbasis pendidikan anti korupsi masih relevan untuk diteliti. Peneliti
berharap dengan adanya buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi
ini akan menarik minat baca siswa dan menanamkan pendidikan anti korupsi
kepada siswa. Kelebihan dari penelitian ini adalah menanamkan tradisi membaca
sekaligus menanamkan pendidikan anti korupsi dengan cara yang menyenangkan
dan tidak membosankan. Persamaan dari dua penelian tersebut adalah melakukan
penelitian tentang buku cerita bergambar, sedangkan persamaan dari penelitian
yang ketiga adalah penelitian tentang pendidikan anti korupsi.
Ketiga penelitian yang relevan tersebut digambarkan ke dalam diagram
agar lebih mudah dan jelas untuk dipahami. Diagram penelitian ini bertujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
untuk memberikan gambarn mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti.
Gambar 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir
Korupsi di Negara Indonesia ini seperti sebuah penyakit yang sulit untuk
disembuhkan dengan satu obat saja, padahal pada masa sekarang pemerintah
hanya mengobati atau mengilangkan korupsi itu dengan hukum yang hanya
menghilangkan sedikit kasus saja. Akankah lebih baik jika penghilangan korupsi
ini dimulai dari dini jadi sebelum terjadinya korupsi sudah dicegah. Pencegahan
ini akan lebih efektif dari pada sudah terjadinya kasus. Selain obat hukum juga
diberikan vitamin untuk mencegah penyakit korupsi menyebar luas. Menurut
Tim Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi (2011:4) pendidikan ditujukan untuk
Mira Dewi Lestari (2016)
yang berjudul
“Pengembangan Buku
Cerita untuk
Menanamkan Karakter
Peduli Sosial, Jujur dan
Tanggung Jawab Siswa
Sekolah Dasar Kelas
Rendah”.
Wigianto (2015) yang
berjudul “Pengembangan
Buku Cerita Bergambar
Pendidikan Karakter
Tanggung jawab Untuk
Peserta Didik Sekolah
Dasar”.
Eka Sutriana Hidayati
(2013) yang berjudul
“Implementasi Pendidikan
Anti Korupsi Dalam
Pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di SMP
Se-Kabupaten Sleman”.
Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Anti Korupsi
untuk Pelajaran Membaca Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi
Buku Cerita Bergambar Pendidikan Anti Korupsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
membangun kembali pemahaman yang benar dari masyarakat mengenai korupsi,
meningkatkan kesadaran (awareness) terhadap segala potensi tindak koruptif
yang terjadi, tidak melakukan tindak korupsi sekecil apapun, dan berani
menentang tindak korupsi yang terjadi. Tujuan praktis ini, bila dilakukan
bersama-sama semua pihak, akan menjadi gerakan masal yang akan mampu
melahirkan bangsa baru yang bersih dari ancaman dan dampak korupsi.
Salah satu pencegahan yang efektif adalah dengan pendidikan anti
korupsi sejak dini melalui buku cerita bergambar yang menarik anak. Menurut
Nurgiyantoro (2005:152), dengan gambar-gambar cerita menarik yang
dihadirkan, siswa akan membaca dengan penuh kesungguhan mengikuti dan
mencoba memahami alur gambar aksi yang dilihatnya, dan itu mungkin sekali
dilakukan berkali-kali. Gambar-gambar cerita itu menjadi salah satu daya gerak
mengembangkan fantasi lewat imajinasi dan logika. Buku cerita bergambar
berbasis pendidikan anti korupsi ini menarik bagi anak karena dengan bahasa
cerita yang sederhana ditambah dengan ilustrasi gambar yang berwarna serta
lucu dapat menambah daya imajinasi anak. Buku cerita bergambar juga sangat
praktis karena selain pencegahan korupsi melalui cerita tentang pendidikan anti
korupsi, buku ini juga mampu menambahkan minat baca anak.
Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti bermaksud untuk mengembangkan
sebuah buku cerita bergambar yang yang memiliki fokus pada pendidikan anti
korupsi. Buku cerita bergambar ini diharapkan dapat berguna bagi anak untuk
menanamkan anti korupsi dan menjauhkan diri dari korupsi di dalam kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
sehari-hari siswa hingga dewasa nanti selain menanamkan anti korupsi buku
cerita bergambar ini juga diharapkan dapat menambah serta menjadikan minat
baca anak menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan anak.
2.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana mengembangkan buku cerita bergambar berbasis pendidikan
anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa sekolah dasar kelas IV?
2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti
korupsi untuk pembelajaran membaca siswa sekolah dasar kelas IV
menurut dosen ahli, guru kelas IV, dan siswa kelas IV sekolah dasar?
3. Bagaimana kualitas Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Anti
Korupsi untuk Pembelajaran Membaca Siswa SD Kelas IV menurut dosen
ahli, guru kelas IV, dan siswa kelas IV sekolah dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penilitian yang digunakan dalam penelitian adalah research and
development (R&D). Menurut Putra (2011:67) secara sederhana R&D bisa
didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis,
bertujuan/diarahkan untuk mencaritemuan, merumuskan, memperbaiki,
mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model,
metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif,
efisien, produktif, dan bermakna. R&D ini diarahkan untuk mencaritemukan
kebaruan dan keunggulan dalam rangka efektivitas, efisiensi, dan produktivitas.
Menurut Sugiyono (2010:407) metode penelitian dan pengembangan atau dalam
Bahasa Inggrisnya Research and Development (R&D) adalah suatu metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Prosedur penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan pengembangan prosedur dari Borg & Gall (dalam
Putra, 2011:119-121) dan prosedur pengembangan menurut Sugiyono
(2010:409). Prosedur pengembangan Borg & Gall diuraikan menjadi sepuluh
bagian yang dipaparkan sebagai berikut:
1. Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) untuk mengumpulkan
informasi (kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum
permasalahan.
2. Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan,
perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran), dan uji ahli atau
uji coba pada skala kecil, atau expert judgement.
3. Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan materi
pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi.
4. Melakukan uji coba lapangan tahap awal, dilakukan terhadap 2-3
sekolah menggunakan 6-10 subjek. Pengumpulan informasi/data
dengan menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner, dan
dilanjutkan analisis data.
5. Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan
saran-saran dari hasil uji lapangan awal.
6. Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 3-5 sekolah,
dengan 30-80 subjek. Tes/penilaian tentang prestasi belajar siswa
dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran.
7. Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan
dan saran-saran hasil uji lapangan utama.
8. Melakukan uji lapangan operasional (dilakukan terhadap 10-30
sekolah, melibatkan 40-200 subjek), data dikumpulkan melalui
wawancara, observasi, dan kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
9. Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji
coba lapangan.
10. Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan
dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah,
bekerjasama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk
komersial, dan memantau distribusi dan control kualitas.
Sedangkan langkah-langkah penelitian pengembangan R&D menurut
Sugiyono (2010:408-427) memaparkan menjadi sepuluh bagian yaitu 1) Potensi
dan Masalah, 2) Pengumpulan Informasi, 3) Desain Produk, 4) Validasi Desain,
5) Revisi Desain, 6) Uji Coba Produk, 7) Revisi Produk, 8) Uji Coba Pemakaian,
9) Revisi Produk, 10) Produksi Masal. Langkah-langkah tersebut tersusun ke
dalam sebuah bagan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Bagan Langkah Penelitian Sugiyono
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
data
Potensi dan
Masalah
Desain
Produk
Validasi
Desain
Revisi
Desain
Uji coba
Produk
Revisi
Desain
Uji Coba
Produk
Revisi
Produk
Produksi Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.2 Seting Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilaksanakan di SD Karitas Nandan, Sariharjo, Ngaglik,
Sleman, DI. Yogyakarta
3.2.2 Subjek Penelitian
Subyek Penelitian adalah siswa kelas IV B di SD Karitas Nandan.
3.2.3 Waktu Penelitian
Waktu Penilitian dilakukan dari bulan September 2016 samapai 1 oktober
2016, selanjutnya uji coba produk buku cerita bergambar dilakukan pada
tanggal 5 April 2017.
3.3 Prosedur Pengembangan
Berdasarkan prosedur pengembangan Borg & Gall dan Sugiyono, peneliti
mengambil enam langkah penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan
peneliti. Peneliti hanya mengambil enam langkah dikarenakan untuk melakukan
revisi desain memerlukan waktu yang cukup lama dan biasanya dilakukan oleh
orang yang professional dan selain itu untuk mencapai produksi masal memerluan
biaya yang tidak sedikit. Enam Langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut:
1. Potensi dan Masalah
Menurut Sugiyono (2016:298-299) Potensi adalah segala sesuatu yang
bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah sedangkan masalah adalah
penyeimbangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Potensi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
masalah penelitian ini bersumber dari hasil wawancara dan observasi yang
dilakukan di SD Karitas Nandan pada bulan September 2016 sampai 1
Oktober 2016. Wawancara guru bertujuan untuk mengetahui masalah dalam
pembelajaran membaca serta minat baca siswa kelas IV dan juga sikap anti
korupsi, observasi dilakukan oleh peneliti secara langsung pada siswa kelas
IV.
2. Pengumpulan Informasi
Pengupulan Informasi dilakukan dengan teknik wawancara dan
observasi di SD Karitas Nandan. Wawancara dan observasi ini bertujuan
untuk mengetahui dan menhidentifikasi potensi dan masalah yang terjadi di
sekolah terkait pembelajaran membaca serta minat baca anak kelas IV. Hasil
wawancara dan observasi akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
membuat buku cerita bergambar berbasis anti pendidikan anti korupsi.
3. Desain Produk
Desain produk berupa buku cerita bergambar berwarna dengan cerita
sederhana dan menyelipkan pendidikan anti korupsi. Pada produk buku cerita
bergambar ini memiliki cover buku yang menarik bagi anak yaitu memiliki
warna yang cerah gambar yang lucu serta judul buku yang menggambarkan isi
buku yang menarik. Isi buku cerita bergambar ini berisi gambar ilustrasi yang
menarik bagi anak serta penuh dengan warna-warni dan teks cerita yang
sederhana. Anatomi buku diantaranya tata letak, halaman buku, jenis huruf
yang sesuai dengan siswa kelas IV dan mudah dibaca oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4. Validasi Desain
Validasi desain ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari buku,
namun dalam validasi desain ini baru sebatas pendapat para ahli belum sampai
pada tahap fakta lapangan atau uji coba produk. Validasi buku cerita
bergambar ini dilakukan oleh 3 ahli yang meliputi guru sekolah dasar kelas IV
B, dosen ahli dari PGSD Universitas Sanata Dharma, dan 1 siswa kelas IV B
SD.
5. Revisi Desain
Revis desain dilakukan setelah validasi desain. Revisi desain ini
bertujuan untuk memeperbaiki aspek-aspek desain yang belum sesuai oleh
para ahli, sehingga buku cerita bergambar menjadi lebih baik.
6. Uji Coba Produk
Uji coba dilakukan setelah revisi desain selesai dan dilakukan. Uji
coba produk ini dilakukan untuk mendapatkan informasi keefektifan dan
efisiensi. Pada uji coba ini dilakukan pada siswa kelas IV SD karitas Nandan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 3.2 Bagan Rencana Penelitian
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2016:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama adalah mendapatkan
data. Menurut Sugiyono (2016:137) cara atau teknik pengumpulan data, maka
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),
Tahap 1
Potensi dan Masalah
Melakukan observasi dan wawancara untuk mengetahui masalah yang ada disekolah yang berkaitan dengan buku cerita bergambar berbasisi pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca.
Tahap 2
Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data dari hasil melakukan pengalian potens dan masalah untuk merencanakan pengembangan produk buku cerita bergambar.
Tahap 3
Desain Produk
Setelah pengumpulan data peneliti melakukan desai produk berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas IV.
Tahap 4
Validasi Desain
Validasi dilakukan kepada para ahli untuk menilai kualitas produk agar dapat diuji cobakan kepada siswa kelas IV.
Tahap 5
Revisi Desain
Melakukan perbaikan produk dari saran para ahli agar menjadi produk yang sudah baik dan sesuai unntuk di uji cobakan.
Tahap 6
Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan kepada 7 Siswa kelas IV untuk mengetahui kkeefektifan buku cerita bergambar berbasisi pendidikan antikorupsi untuk pembelajaran membaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kuisoner (angket), Observasi (pengamatan), dan gabungan ke tiganya. Peneliti
mengumpulkan data menggunakan wawancara, observasi dan angket.
3.4.1 Wawancara
Wawancara yang digunakan peneliti dengan narasumber bersifat
wawancara tidak terstruktur. Peneliti hanya membuat garis besar pertanyaan
dari narasumber yang dapat berkembang saat wawancara. Wawancara ini
bertujuan menemukan masalah pemeblajaran membaca serta minat baca
siswa kelas IV dan menanyakan manfaat buku cerita bergambar dengan
pendidikan anti korupsi kepada siswa. Peneliti melakukan wawancara pada
guru kelas IV B.
3.4.2 Observasi
Observasi dilakukan pada saat pembelajaran juga saat jam istirahat
serta minat anak ke perpustakaan untuk membaca atau sekedar mengganggu
teman atau melihat gambar pada buku. Selain mengobservasi minat baca
anak peneliti juga mengobservasi tentang ketidak jujuran anak atau
kecurangan anak.
3.4.3 Kuisioner
Kuisioner dilakukan pada tahap validasi yang yang diberikan kepada
para ahli untuk mendapatkan kritik dan saran yang membangun bagi produk
dan juga kelebihan dari produk itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3.5 Insrtumen Penelitian
Menurut Trianto (2010), instrument penelitian merupakan alat bantu yang
dipilih dan digunakan peneliti untuk mengumpulkan data.
3.5.1 Wawancara
Menurut Sugiyono (2016:137) wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlah respondennya sedikit/kecil
Wawancara yang digunakan peneliti dengan narasumber bersifat
wawancara semi terstruktur. Peneliti hanya membuat garis besar pertanyaan
dari narasumber yang dapat berkembang saat wawancara. Wawancara ini
bertujuan menemukan masalah dalam pembelajaran membaca dan minat
baca siswa kelas IV dan menanyakan manfaat buku cerita bergambar
dengan pendidikan anti korupsi kepada siswa. Peneliti melakukan
wawancara pada guru kelas IVB.
Tabel 3.1 Garis Besar Wawancara
Garis Besar Wawancara Nomor
Aitem
Bahan ajar yang sudah digunakan untuk pembelajaran
membaca?
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Apakah pernah menggunakan buku cerita bergambar dalam
pembelajaran membaca?
2
Bagaimanakah minat baca siswa kelas IV? 3
Apakah ada kegiatan khusus untuk membaca? 4
Apakah buku cerita bergambar bermanfaat bagi siswa? 5
Apakah pendidikan anti korupsi sejak dini penting bagi
siswa?
6
Apakah disekolah ini mengajarkan pendidikan anti korupsi? 7
Apakah sekolah ini membutuhkan buku cerita bergambar
atau tidak? Terutama dalam bidang pendidikan anti
korupsi?
8
3.5.2 Observasi
Menurut Sugiyono (2016:145) Observasi sebagai teknik pengumpulan
data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang
lain, yaitu wawancara dan kuisoner. Kalau wawancara dan kuisoner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas berkomunikasi
dengan orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.
Observasi dilakukan peneliti untuk mengetahui minat baca anak kelas
IV dengan cara pengamatan kegiatan pembelajaran dan juga pengamatan
kegiatan anak ketika di perpustakaan. Mengetahui perilaku jujur anak kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
IV yang termasuk sifat anti korupsi melalui pengamatan saat ulangan harian
berlangsung maupun saat ujian tengah semester, semua berkaitan tentang
produk yang dibuat yaitu buku cerita bergambar berbasisi pendidikan anti
korupsi untuk pembelajaran membaca siswa kelas IV.
3.5.3 Kuisioner
Menurut Sugiyono (2016:142) kuisoner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Pada Penelitian ini, peneliti menggunakan kuisoner tertutup yang
dilakukan pada saat validasi terhadap produk buku cerita bergambar.
Kuisoner ini dibuat untuk mengetahui dan mengevaluasi kualitas produk
buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti. Kuisoner
diberikan kepada satu dosen ahli, satu guru kelas IV, dan satu siswa kelas
IV. Kuisoner yang dibuat peneliti sebelumnya memiliki kisi-kisi sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Pakar dan Guru
No. Topik Nomor Pertanyaan
1. Cover buku
a. Judul buku
b. Warna
1, 2, 3, 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Isi buku
a. Isi cerita
b. Pesan untuk pendidikan lingkungan
hidup
c. Bahasa yang digunakan
d. Tampilan gambar dan tulisan
e. Ketertarikan isi buku
5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13
3. Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
14, 15, 16, 17
Setelah membuat kisi-kisi validitas untuk dosen ahli dan guru kelas IV
selanjutnya peneliti membuat instrument kuisoner validitas untuk dosen ahli
dan guru kelas IV yang digunakakan untuk menilai kualitas produk buku
cerita bergambar. Berikut adalah instrument kuisoner untuk dosen dan guru
kelas IV:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.3 Contoh Instrumen Kuisoner Uji Validitas untuk Dosen Ahli dan Guru
No. Aspek yang Dinilai Skor Komentar
1 2 3 4 5
A. Cover Buku
1. Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita.
2. Judul buku cerita menarik
minat siswa untuk
membaca lebih lanjut.
3. Judul cover buku
membawa pesan yang akan
disampaikan.
4. Warna dan gambar cover
buku cerita menarik minat
siswa untuk membaca lebih
lanjut.
B. Isi buku cerita
5. Isi cerita mudah dipahami
oleh siswa kelas atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
6. Isi buku cerita memberikan
pembelajaran nilai-nilai
pendidikan anti korupsi
berkaitan dengan kegiatan
sehari-hari.
7. Isi buku cerita
menggunakan bahasa yang
sederhana sehingga mudah
dibaca dan dipahami siswa
kelas atas.
8. Isi buku cerita memiliki
gambar dan teks yang
saling berhubungan.
9. Tampilan buku lebih
dominan gambar
dibandingkan teks.
10. Gambar buku cerita jelas
dan mudah dibedakan.
11. Gambar buku cerita
memperjelas latar,
rangkaian cerita,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
penjiwaan, perasaan dan
karakter tokoh dalam buku
cerita.
12. Gaya dan ketepatan bahasa
cocok untuk siswa kelas
atas.
13. Isi buku memikat siswa
untuk terus mengikuti jalan
cerita.
C. Anatomi buku
14. Rancangan halaman buku
tertata dengan baik.
15. Pemilihan jenis huruf
menarik perhatian siswa
16. Jenis huruf pada buku
cerita memiliki tingkat
mudah dibaca yang baik
bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
17. Tata letak/sistematika
penulisan tidak terlalu
sempit memudahkan siswa
untuk membaca.
Total Skor
Rata-rata skor
Kisi-kisi kuisoner uji validitas untuk dosen ahli dan guru berbeda
dengan kisi-kisi kuisoner uji validitas untuk siswa kelas IV, maka dari itu
peneliti juga membuat kisi-kisi uji validitas untu siswa. Berikut adalah kisi-
kisi kuisoner uji validitas untuk siswa.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Uji Validasi Produk untuk Siswa
No. Topik Nomor Pertanyaan
1. Cover buku
a. Judul buku
b. Warna
1, 2
2. Isi buku
a. Isi cerita
3,4,5, 6, 7, 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
b. Pesan untuk pendidikan lingkungan hidup
c. Bahasa yang digunakan
d. Tampilan gambar dan tulisan
e. Ketertarikan isi buku
3. Anatomi buku
a. Rancangan halaman
b. Tata letak
c. Jenis huruf
9,10,11,12
Setelah membuat kisi-kisi validitas untuk siswa kelas IV selanjutnya
peneliti membuat instrumen kuisoner validitas untuk siswa kelas IV yang
digunakakan untuk menilai kualitas produk buku cerita bergambar. Berikut
adalah instrumen kuisoner untuk siswa kelas IV:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.5 Contoh Instrumen Kuisoner Uji Validitas untuk Siswa
No. Aspek yang Dinilai Skor Komentar
1 2 3 4 5
C. Cover Buku
1. Judul buku cerita mewakili
keseluruhan isi cerita.
2. Warna dan gambar cover
buku cerita menarik minat
siswa untuk membaca lebih
lanjut.
B. Isi buku cerita
3. Isi cerita mudah dipahami
oleh siswa kelas atas.
4. Isi buku cerita memberikan
pembelajaran nilai-nilai
pendidikan anti korupsi
berkaitan dengan kegiatan
sehari-hari.
5. Isi buku cerita
menggunakan bahasa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sederhana sehingga mudah
dibaca dan dipahami siswa
kelas atas.
6. Gambar buku cerita
memperjelas latar,
rangkaian cerita,
penjiwaan, perasaan dan
karakter tokoh dalam buku
cerita.
7. Gaya dan ketepatan bahasa
cocok untuk siswa kelas
atas.
8. Isi buku memikat siswa
untuk terus mengikuti jalan
cerita.
C. Anatomi buku
9. Rancangan halaman buku
tertata dengan baik.
10. Pemilihan jenis huruf
menarik perhatian siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
11. Jenis huruf pada buku
cerita memiliki tingkat
mudah dibaca yang baik
bagi siswa.
12. Tata letak/sistematika
penulisan tidak terlalu
sempit memudahkan siswa
untuk membaca.
Total Skor
Rata-rata skor
3.6 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2016:147) Analisi data merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Peneliti menganalisis
menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif.
3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif
Teknik analisa data kualitatif ini didapatkan dari hasil pengisian
kuisoner ahli. Komentar dari dosen ahli dan guru kelas IV serta siswa kelas
IV SD Karitas Nandan tahun ajaran 2016/2017. Teknik analisa data
kualitatif ini digunakan untuk mengetahui kelayakan produk buku cerita
bergambar berbasis pendidikan anti korupsi dan perbaikan desain buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data Kuantitatif berasal dari penilaian dosen ahli, guru kelas IV dan
siwa kelas IV SD Karitas Nandan dalam proses validasi yang berupa angka.
Dari tersebut diperoleh dari lembar kuisoner yang telah dibuat oleh peneliti
dan dianalisis secara deskriptif, dengan langkah-langkah sebagai berikut;
a) Pengumpulan data kasar.
b) Pemberian skor untuk analisis kuantitatif.
c) Skor yang telah diperoleh dikonversi pada pendekatan Penilaian Acuan
Patokan (PAP) yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.6 Konversi Data Kuantitatif Menjadi Data Kualitatif Skala Lima
Menurut Sukardjo (2008:101) (2005:53)
Sangat baik X > Xi + SB i
Baik Xi + 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 1,80 Sbi
Cukup baik Xi - 0,60 Sbi < x ≤ Xi + 0,60 Sbi
Kurang baik Xi - 1,80 Sbi < x ≤ Xi + 0,60 Sbi
Sangat kurang baik x ≤ Xi – 1,80 Sbi
Keterangan:
Xi = Rerata ideal = 1/2 (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Sbi = Simpangan baku ideal = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
X = Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk
memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut.
Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai
berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal: 5
Skor minimal ideal: 1
Rerata ideal (Xi) : 1/2 (5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi): 1/6 (5-1) = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan
sangat kurang baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik = X >X i + 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori baik = Xi + 0,60SBi < X ≤ Xi + 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
= 3,40 < X ≤ 4,21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Kategori cukup baik = Xi – 0,60SBi < X ≤ Xi + 0,60SBi
= 3 – (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X ≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X ≤ 3,40
Kategori kurang baik = Xi – 1,80SBi < X ≤ Xi - 0,60SBi
= 3 – (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 – (0,60 . 0,67)
= 3 – (1,21) < X ≤ 3 – (0,40) 53
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = X ≤ Xi – 1,80SBi
= X ≤ 3 – (1,80 . 0,67) = X ≤ 3 – (1,21) = X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data
kualitatif skala lima sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kriteria Skala Lima (Sukardjo, 2008:101)
Interval Kategori
4,22 - 5 Sangat Baik
3,41 – 4,21 Baik
2,61 – 3,40 Cukup
1,80 – 2,60 Kurang
≤ 1,79 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berdasarkan skor skala lima tersebut, maka setelah dihitung rerata hasil
validasi kemudian dicari reratanya kemudian dikonversikan hasil data kuantitatif ke
kualitatif berdasarkan skor rata-rata yang didapat berdasarkan kategori di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Dalam penelitian pengembang ini akan ada dua masalah yang akan
dipaparkan berdasarkan rumusan maslah yang ada. Pertama adalah proses
pengembangan buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk
pembelajaran membaca kelas IV SD dan yang kedua adalah kualitas produk
buku cerita bergmbar berbasis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran
membaca kelas IV SD. Kedua masalah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
4.1.1 Proses Pengembangan Buku Cerita Bergaambar
4.1.1.1 Analisa Kebutuhan
Langka awal dari penelitian pengembangan buku cerita
bergambar berbasis pendidikan anti korupsi ini untuk
pembelajaran membaca dan menarik minat baca siswa dengan
melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan
sesuai dengan langkah-langkah yang sudah dijelaskan pada bab III.
Analisi kebutuhan pada pengembangan buku cerita bergambar
berbasis pendidikan anti korupsi ini dilakukan melalui observasi
dan wawancara. Observasi dan wawancara dilakukan di SD
Karitas Nandan, yang beralamat di Nandan, Sariharjo, Ngaglik,
Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Observasi dilakukan pada kelas IV pada bulan September 2016
sampai tanggal 1 Oktober 2016 dan Wawancara ditunjukan pada
guru kelas IV Ibu Ana pada tanggal 21 September 2016.
Wawancara dan observasi dilakukan dengan tujuan mengetahui
minat baca siswa kelas IV dan kejujuran siswa kelas IV SD Karitas
Nandan. Hal ini bertujun agar buku cerita bergambar yang
dikembangkan oleh peneliti dapat membantu siswa dalam
meningkatkan minat baca siswa dan menyadari pentingnya
pendidikan anti korupsi melalui buku cerita berbasis pendidikan
anti korupsi yang menarik untuk pembelajaran membaca.
4.1.1.2 Hasil Wawancara Survei Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV pada
tanggal 21 September 2016. Wawancara ini berpedoman pada 8
butir pertanyaan analisis kebutuhan buku cerita bergambar berbasis
pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca.
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Guru Kelas IV B di
SD Karitas Nandan
No. Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil
Wawancara
1. Bahan ajar yang sudah
digunakan untuk
Semua buku mata pelajaran
digunakan untuk media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
pembelajaran membaca? pembelajaran membaca,
namun untuk buku khusus
mebaca belum ada.
2. Apakah pernah
menggunakan buku cerita
bergambar dalam
pembelajaran membaca?
Pernah mengambil dari buku
yang terdapat ilustrasinya akan
tetapi buku ilustrasinya sangat
terbatas.
3. Bagaimanakah minat baca
siswa kelas IV?
Jika dikelas sudah cukup baik,
tetapi ada sebagian anak yang
sangat malas untuk membaca.
Siswa juga jarang pergi
keperpustakaan.
4. Apakah ada kegiatan
khusus untuk membaca?
Tidak ada. Sesekali ada
pembelajarn membaca di
perpustakaan namun tidak
terjawal dan sangat jarang.
5. Apakah buku cerita
bergambar bermanfaat
bagi siswa?
Bermanfaat karena ilustrasi
dapat mengembangkan
imajinasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
6. Apakah pendidikan anti
korupsi sejak dini penting
bagi siswa?
Sangat penting karena untuk
menanamkan sikap-sikap yang
baik bagi anak dan bekal
dimasa depan.
7. Apakah disekolah ini
mengajarkan pendidikan
anti korupsi?
Belum, tetapi untuk sikap-
sikap tentang kejujuran, moral
dan sebagainya sudah
ditananmkan lewat pembeljaan
agama dan PKn.
8. Apakah sekolah ini
membutuhkan buku cerita
bergambar atau tidak?
Terutama dalam bidang
pendidikan anti korupsi?
Butuh jika ada tambahan buku
pembelajaran sangat baik
apalagi buku cerita bergambar
yang meiiki pesan yang baik.
Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan yang didapat
oleh peneliti, narasumber menyatakan bahwa buku cerita bergambar
sangat efektif untuk menarik minat baca siswa kelas IV, apalagi
dengan illustrasi yang imajinatif menarik dengan penuh warna dan
cerita sederhana. Selain itu pendidikan anti korupsi yang
ditanamkan sangat berguna bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4.1.1.3 Hasil dan Pembahasan Observasi Survei Kebutuhan
Peneliti melakukan observasi kepada siswa kelas IV di SD
Karitas Nandan pada bulan September 2016 sampai tanggal 1
Oktober 2016 Peneliti mengamati siswa saat istirahat ketika
mengunjungi perpustakaan dan juga mengawasi saat ulangan harian
dan UTS. Peneliti ingin mengamati minat baca siswa kelas IV dan
juga perilaku jujur siswa kelas IV, karena perilaku jujur merupakan
bentuk sikap anti korupsi. Hasil Observasi Peneliti dapat dilihat dari
tabel berikut:
Tabel 4.2 Hasil Observasi Survei Kebutuhan
Minat Baca siswa kelas IV Perilaku jujur siswa kelas IV
Saat pembelajaran membaca
kebanyakan siswa hanya
membaca namun tidak mengerti
isi dari bacaan terbukti saat
mendapat pertanyaan siswa tidak
dapat menjawab.
Siswa kelas IV saat ulangan
harian masih banyak yang
berperilaku tidak jujur atau
mencontek.
Hanya 2-3 orang siswa kelas IV
yang sering mengunjungi
Siswa kelas IV saat ulangan
tengah semester masih banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
perpustakaan dan emebaca buku. yang berperilaku tidak jujur
atau mencontek.
Kebanyakan siswa yang
mengunjungi keperpustakaan
hanya untuk bermain dan
bercanda.
Berdasarkan hasil observasi di atas, maka peneliti
menyimpulkan bahwa siswa kelas IV masih banyak yang tidak
menyukai kegiatan membaca. Selain itu kejujuran siswa kelas IV
masih perlu ditingkatkan karena jika tidak ditingkatkan penyakit
tidak jujur akan menyebar ke siswa kelas IV yang sudah jujur.
4.1.1.4 Deskripsi Produk Awal
Langkah yang dilakukan selanjutnya setelah melalukan
kuisoner adalah merancang buku cerita bergambar yang disesuaikan
dengan kebutuhan yang terdapat di lapangan. Ada beberapa
susunan buku cerita bergambar. Berikut adalah susunan buku cerita
bergambar.
4.1.1.4.1 Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan sukur peneliti kepada Tuhan
karena dapat membuat buku cerita bergambar berbasis pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
anti korupsi dan sapaan peneliti terhadap pembaca. Kata pengantar
ini bertujuan juga menjadi tulisan awal buku cerita agar menarik
minat untuk membaca buku cerita sampai selesai.
4.1.1.4.2 Panduan Pengunaan Buku
Panduan pengantar berisi tentang tujuan dari buku cerita
bergambar yang akan mempermudah pemakai buku cerita
bergambar.
4.1.1.4.3 Konsep Buku
Konsep dari buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti
korupsi ini didapat dari analisis kebutuhan dari lapangan. Pada buku
cerita bergambar ini peneliti membuat tokoh animasi berupa
dinosaurus. Peneliti menggunakan dinosaurus karena sangat
mengembangkan imajinasi pada siswa. Cerita yang terkandung
dalam buku cerita bergambar ini sangat sederhana serta memiliki
nilai pendidikan anti korupsi, yang diharapkan akan menumbuhkan
sikap anti korupsi pada anak, dan mengembangkan pengetahuan
tentang korupsi.
4.1.1.4.4 Tokoh
Tokoh utama pada buku cerita bergambar ini adalah dinosaurus
berleher panjang bernama Noko, Nama Noko diambil dari dua kata
yang digabungkan yaitu “no” dan “ko”, “no” yang berarti tidak dan
“ko: yang berarti korupsi sehingga Noko diartikan tidak korupsi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Selain itu ada beberapa tokoh lain yang ada di buku cerita
bergambar ini yang akan dijelaskan lewat tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Penjabaran Karakter dan Peran
Gambar Tokoh Ciri-ciri
Noko
1. Noko adalah dinosaurus
yang memiliki leher
panjang bewarna ungu.
2. Ketua kelas IV.
3. Masih seperti anak pada
umurnya yang mudah
tergiur dengan sesuatu
yang dia inginkan.
Bu Tri
1. Memiliki tiga tanduk.
2. Sedikit gemuk dan
berwarna cokelat.
3. Memiliki wajah keibuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Reno
1. Berwarna merah dan
memiliki gigi yang
runcing.
Rica
1. Berwarna hijau dan selalu
memakai pita serta
terdapat warna merah
muda di pipinya.
Kumkum
1. Makhluk yang terlihat
malas serta memiliki
warna kuning.
2. Memiliki gigi yang sangat
tajam dan berbau.
3. Memiliki senjata berupa
tombak perusak gigi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
4.1.1.4.5 Format dan Ukuran Buku
Buku cerita bergambar ini memiliki ukuran A5 (14,8cmx21cm)
dan memiliki 34 halaman termasuk cover depan dan cover
belakang. Buku ini memilih ukuran A5, dikarenakan untuk
membuat tradisi membaca bagi siswa yang sudah terbiasa
membawa buku tulis berukuran A5. Kesimpulan cerita dibuat
berdasarkan hasil revisi dari validasi dosen ahli.
4.1.1.4.6 Isi dan Tema Buku
Isi dan tema pada buku cerita bergambar berbasis pendidikan
anti korupsi ini memiliki tema tentang pendidikan anti korupsi yang
disampaikan peneliti melalui cerita yang sederhana mengenai
perilaku korupsi yang terdapat pada kehidupan siswa serta sebab
dan akibat dari tindakan korupsi. Gambar dibuat dengan warna
yang menarik siswa serta bergambar dinosurus yang akan membuat
siswa lebih tertantang dan penasaran karena dinosaurus dalam cerita
ini juga bersekolah dan hidup pada usia siswa. Isi cerita, tema
cerita, nama tokoh, judul, karakter dan percakapan ditunjukan baik
kepada siswa, guru maupun orang tua.
4.1.1.4.7 Judul Buku
Judul dari buku cerita bergambar ini sangat sederhana yaitu
“COKO Cerita Cokelat Kelas Noko” yang menarik bagi siswa.
dalam judul ini terkandung biang dari masalah dalam cerita yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
cokelat yang disebabkan oleh sikap egois dari Noko yang
mengandung unsur korupsi di dalamnya.
Gambar 4.1 Judul Buku
4.1.1.4.8 Desain Gambar
Desain gambar adalah gambar yang dibuat dalam buku cerita
menggunakan sketsa tangan memberikan kesan yang apa adanya
dan jelas agar mempermudah pemahaman siswa.
Gambar 4.2 Gambar Sketsa Tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
4.1.1.4.9 Teknik Pengerjaan
Teknik pengerjaan buku cerita bergambar menggunkan
teknik mengambar secara manual dengan pensil di atas media
kertas yang sering disebut sketsa dan komputer. Sketsa
merupakan gambar dari pengerjaan ini kemudian setelah sketsa
sudah baik kemudian discan dan selajutnya diproses
menggunakan Photoshop CS3. Proses dalam komputer
digunakan untuk mengambar kembali hasil scanan, membuat
background, dan mewarnai gambar.
Gambar 4.3 Gambar Sketsa Tangan Sebelum
Diwarnai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Gambar 4.4 Gambar setelah diwarnai menggunakan
Photosop Cs3
4.1.1.4.10 Warna
Warna yang digunakan pada produk ini didominasi oleh
warna-warna yang cerah dan beraneka ragam agar menarik bagi
siswa. Warna pada komputer menggunakan format warna CMYK.
4.1.1.4.11 Tipografi
Gaya tipografi yang digunakan oleh peneliti dalam produk
buku cerita bergambar ini memiliki 3 jenis tipografi yaitu DFPOP1
untuk cover dan arial dan I hate comic sans untuk isi. Berikut
adalah tampilan tipografi dalam buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4.4 Tipografi dalam Produk Buku Cerita
Bergambar
DFPOP 1
I hate comic sans
dan Arial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DFPOP1 dan Arial
4.1.1.4.12 Teknik Cetak
Teknik cetak menggunakan kertas berjenis Ivory 230
untuk cover depan dan belakang yang memiliki ketebalan
yang cukup tebal untuk dijadikan cover sedangkan untuk isi
buku menggunakan art papper 120 yang memiliki ciri tipis
dan mengkilap. Isi dicetak bolak-balik sedangkan untuk
penjilidan menggunakan teknik penjilidan stapler.
4.1.1.5 Data Validasi dan Revisi Produk
Produk buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti
korupsi ini kemudian dicetak menjadi tiga buah buku. Setelah
buku dicetak kemudian buku diberikan kepada satu dosen ahli dan
satu guru kelas IV untuk divalidasi. Data validasi yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
untuk menunjukkan kualitas dari buku cerita bergambar yang akan
diujicobakan.
4.1.1.5.1 Data Validasi Dosen Ahli Buku Cerita Bergambar dan
Revisi Produk
Buku cerita bergambar divalidasi oleh dosen ahli dari
dosen PGSD Universitas Sanata Dharma. Validasi buku cerita
bergambar dilakukan oleh dosen ahli pada tanggal 29 Maret
2017. Validasi dilakukan dengan mengisi kuisoner dan
memberikan ritik dan saran.
Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli menunjukkan
bahwa cover buku menarik bagi siswa kelas IV tebukti dari
judul yang sudah mewakili cerita dan membuat penasaran
siswa serta warna dan gambar cover sangat membuat penasaran
siswa. Isi buku cerita bergambar sangat baik terbukti dari
gambar yang menarik serta mudah diphami bagi siswa, gambar
dan cerita saling berkaitan yang membuat siswa ingin terus
membaca cerita sampai akhir, dan bahasa yang digunakan
sederhana menjadikan siswa tertarik untuk membaca. Isi buku
juga memberikan pembelajaran yang positif bagi siswa yaitu
tentang kejujuran dan menambah pengetahuan siswa tentang
pendidikan anti korupsi. Anatomi buku baik bagi siswa karena
dari segi jenis font mudah dibaca anak, serta tata letak yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
sudah cukup baik sehingga tidak membinggungkan siswa.
Dosen ahli juga memberikan masukan yang baik bagi buku
yaitu masih banyaknya tulisan yang sakah ketik serta ada
halaman yang salah. Dosen ahli juga sangat mengapresiasi
tentang originalitas tokoh-tokoh yang ada.
Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan (PAP)
dan dengan melihat tabel 3.7 pada bab III mengenai kategori
dan kriteria produk buku cerita. Total skor yang diperoleh
dalam validasi oleh dosen ahli adalah 75 dengan butir 17 butir
kuisioner dengan rata-rata skor sebesar 4.41. Hal ini
menunjukan bahwa produk cerita bergambar yang
dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria “Sangat Baik”.
Dosen ahli menyimpulkan buku cerita layak digunakan untuk
pembelajaran membaca terkusus siswa kelas atas dengan revisi
sesuai saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.6 Sebelum dan Sesudah Revisi Berdasarkan Validasi oleh
Dosen Ahli
No. Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
1.
Judul sebelum direvisi
“COKO Cerita Cokelat
Noko”.
Judul setelah direvisi “COKO
Cerita Cokelat Kelas Noko”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
2.
Terdapat salah ketik pada
kata “menimati” dan
“mengumpukan”.
Setelah kata yang salah diubah.
3.
Terdapat salah ketik dalam
kata “dituda” dan
Setelah kata yang salah diubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
“hadiahna”.
4.
Sebelum halaman direvisi.
Setelah halaman direvisi.
4.1.1.5.2 Data Validasi Guru Kelas IV dan Revisi Produk
Buku cerita bergambar divalidasi oleh guru kelas IV B
dari SD Karitas Nandan. Validasi buku cerita bergambar
dilakukan oleh guru kelas IV B pada tanggal 29 Maret 2017.
Validasi dilakukan dengan mengisi kuisoner dan memberikan
ritik dan saran.
Berdasarkan hasi validasi dari guru kelas IV B
menunjukan bahwa cover buku cukup baik terbukti dari warna
dan gambar yang sangat menarik bagi siswa namun untuk judul
kurang mewakili keseluruhan cerita walaupun sudah menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
bagi siswa. Isi buku gambar sudah meanrik terbukti dari
gambar dan warna yang sangat sesuai bagi siswa kelas IV dan
bahasa yang sudah cukup sederhana namun cerita kurang
mudah dipahami bagi siswa. Untuk anatomi buku sudah baik
dan pas bagi siswa kelas IV. Guru kelas IV memberikan
masukan yang membangun bagi buku untuk sedikit mengganti
judul agar lebih baik lagi serta membenarkan kata-kata yang
salah ketik serta cerita sedikit dibuat lebih mudah.
Berdasarkan perhitungan penilaian acuan patokan
(PAP) dan dengan melihat tabel 3.7 pada bab III mengenai
kategori dan kriteria produk buku cerita. Dapat diketahui
bahwa total skor yang diperoleh dalam validasi oleh guru kelas
IVB adalah 71 dengan butir 17 butir pernyataan dengan rata-
rata skor sebesar 4.17. Hal ini menunjukan bahwa produk cerita
bergambar yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria
“Baik”. Guru kelas IVB menyimpulkan buku cerita layak
digunakan untuk pembelajaran membaca terkusus siswa atas
dengan revisi sesuai saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 4.8 Sebelum dan Sesudah Revisi Produk Berdasarkan Validasi Guru
Kelas IVB SD
No. Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
1.
Judul sebelum direvisi
“COKO Cerita Cokelat
Noko”.
Judul setelah direvisi “COKO
Cerita Cokelat Kelas Noko”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2.
Terdapat salah ketik pada
kata “menimati” dan
“mengumpukan”.
Setelah kata yang salah diubah.
3.
Terdapat salah ketik dalam
kata “dituda” dan
Setelah kata yang salah diubah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
4.1.1.6 Data Uji Coba Produk
Produk berupa buku cerita bergambar berbasis pendidikan
anti korupsi untuk menambah minat baca anak dan
mengembangkan pengetahuhan tentang pendidikan anti korupsi
untuk siswa kelas IV sudah divalidasi oleh dosen ahli dan guru
kelas IV B yang selanjutnya direvisi. Setelah direvisi, langkah
selanjutnya dari penelitian ini adalah uji coba produk terbatas.
Uji coba produk terbatas dilakukan dengan delapan orang siswa
kelas IV B di SD Karitas Nandan sebagai subyek uji coba
terbatas. Uji coba terbatas ini dilakukan dengan membagikan
“hadiahna”.
4.
Sebelum halaman direvisi.
Setelah halaman direvisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
produk buku cerita yang selanjutnya dibaca dan dicerna oleh
siswa.
Kegiatan uji coba produk dilakukan pada tanggal 6 April
2017 pukul 06.20 selama 40 menit. Kegiatan uji coba dimulai
dari membaca produk buku cerita kemudian peneliti memberikan
pertanyaan secara lisan untuk mengetahui siswa benar-benar
mengetahui isi buku, dan kegiatan yang terakhir peneiti
membagian kuisoner kepada siswa berupa 12 aitem pertanyaan
yang akan digunakan peneliti untuk mengetahui kualitas produk.
Berdasarkan uji produk terbatas yang dilakukan oleh
delapan siswa kelas IV B SD Karitas Nandan menunjukkan skor
rata-rata 4,61 dengan kategori “Sangat Baik”. Berikut adalah
data hasil uji coba produk yang diberikan oleh siswa.
No.
Siswa
Nomor Kuisoner Total Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 5 4 5 4 5 3 4 5 5 4 5 53 4,41
2 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 56 4,67
3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 57 4,75
4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 56 4,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Siswa
4.1.2 Kualitas Buku Cerita Bergambar
Setelah mendapatkan hasil validasi dari dosen ahli dan guru kelas IV
mengenai produk buku cerita bergambar, maka dapat dihitung skor rata-
rata dari semua validator. Berikut merupakan hasil rekapitulasi dari kedua
validator yang akan dissajikan dalam bentuk tabel.
Tabel 4.11 Hasil Rekapitulasi Validator
Validator Rata-rata Kategori
Dosen ahli 4,41 Sangat Baik
Guru kelas IV 4,17 Baik
Rata-rata total 4,29 Sangat Baik
5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 54 4,5
6 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 57 4,75
7 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 54 4,5
8 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 56 4,7
Rata-rata Total 4.61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Dari hasil rekapitulasi validassi di atas, maka buku cerita bergambar
yang dibuat oleh peneliti menadapatkan rata-rata 4.29 dengan kategori
“Sangat Baik”. Hal ini ditunjukkan mulai dari pemilihan warna cover, isi
buku yang meliputi tokoh, cerita, illustrasi, dan bahasa yang digunakan
sudah mampu untuk menarik minat baca siswa dan membawa pesan yang
ingin disampaikan oleh buku. Buku cerita sudah memunculkan illustrasi
yang banyak dan menimbulkan rasa ingin tahu dari siswa serta
memperjelass cerita. Buku cerita bergambar juga tidak monotone karena
memunculkan warna-warna yang cerah. Apabila dibuat kedalam bentuk
diagram batang maka hasil rekapitulasi penilaian akan dilihat sebagai
berikut.
Gambar 4.5 Diagram Batang Hasil Rekapitulasi Hasil Rata-rata
Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli dan guru kelas IV B SD
Karitas Nandan, buku cerita ini layak digunakan. Hal ini nampak pada validasi
dosen ahli sebesar 4,41 yang masuk ke dalam kategori “Sangat Baik”. Validasi
oleh guru kelas IV B sebesar 4,17 yang yang masuk ke dalam kategori
“Baik”.Hasil rata-rata seluruh validasi yaitu 4,29 dengan kategori “Sangat Baik”.
Penelitian ini menggunakan Jenis Penilitian yang digunakan dalam
penelitian adalah research and development (R&D). Menurut Putra (2011:67)
secara sederhana R&D bisa didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara
sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan,
memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk,
model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru,
efektif, efisien, produktif, dan bermakna. R&D ini diarahkan untuk
mencaritemukan. Penelitian ini menggunakan enam langkah pengembangan dari
prosedur pengembangan Borg & Gall dan Sugiyono. Enam langkah
pengembangan meliputi potensi dan masalah, pengumpulan informasi, desain
produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk.
Proses pembuatan buku cerita bergambar ini diawali dengan analisis
kebutuhan. Proses ini sesuai dengan langkah pertama pengembangan dari Borg &
Gall (dalam Putra, 2011:119-121) dan prosedur pengembangan menurut
Sugiyono (2010:409). Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan wawancara dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
observasi. Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV B mengenai Sumber
bacaan yang baik untuk siswa kelas IV, pendidikan anti korupsi, dan buku cerita
bergambar. Guru membutuhkan sumber bacaan yang lebih mmbuat siswa
menarik karena kebanyakan siswa memiliki minat baca yang rendah, guru juga
memberikan apresiasi jika ada buku mengenai pendidikan anti korupsi karena
pendidikan anti korupsi itu sangatlah penting ditananmkan sejak dini, dan
memberikan saran mengenai buku cerita bergambar yang menarik bagi siswa
kelas IV. Observasi dilakukan peneliti saat ulangan harian, ulangan tengah
semester, saat penmbelajaran membaca dan juga saat siswa kelas IV B berada di
perpustakaan. Oleh karena itu, peneliti terdorong melakukan penelitian
pengembangan buku cerita untuk pembelajaran membaca siswa kelas IV serta
menanakan tradisi minat baca dan pendidikan anti korupsi kepada anak kelas IV.
Penelitian yang dilakuakan ini menggunakan modifikasi langkah dari
Borg & Gall (dalam Putra, 2011:119-121) dan prosedur pengembangan menurut
Sugiyono (2010:409). Modifikasi tersebut mengambil enam langkah dari analisis
data hingga uji coba produk terbatas. Peneliti menggunakan enam langkah
tersebut karena adanya keterbatasan biaya dan juga untuk revisi desai diperlukan
waktu yang cukup lama.
Penyusunan penelitian buku cerita bergambar ini diawali dengan
mendesain produk dengan menentukan tokoh, cerita atau isi, judul, dan juga
illustrasi atau gambar. Setelah desain produk jadi peneliti melakukan validasi
kepada guru dan dosen ahli. Validasi mendapatkan saran yang cukup baik dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
guru yang menyuruh untuk mengganti judul karena judul kurang mencakup isi
crita. Judul setelah divalidasi berganti menjadi “COKO: Cerita Cokelat Kelas
Noko” yang mencakup keseluruhan cerita serta lebih menarik bagi siswa seperti
yang diungkapkan oleh Effendi, Bangsa, dan Yudani (2013). Buku cerita
bergambar ini memiliki 33 halaman termasuk sampul buku. Buku ini memiliki
cerita yang sederhana, gambar yang berwarna-warni, gambar yang lebih banyak
daripada teks cerita dan cerita yang mengandung pendidikan anti korupsi. Buku
cerita bergambar ini sesuai dengan pendapat Anggara, Waluyanto, dan Zacky
(2014) mengatakan bahwa kriteria buku cerita yang baik meliputi: isi dan tema
cerita memberikan pembelajaran nilai-nilai moral yang berkaitan dengan
kegiatan sehari-hari, buku cerita menyajikan gambar dan warna yang menarik
dan tulisan yang sedikit, buku cerita mampu mengembangkan imajinasi dan
kreativitas anak, buku cerita memberikan pesan moral yang jelas, dan
penyampaian cerita memancing rasa ingin tahu anak.
Buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi yang
dikembangkan oleh peneliti diharapkan mampu membantu guru dan orang tua
untuk mengajarkan pendidikan anti korupsi seperti tujuan yang disampaikan oleh
Mukodi dan Afid (2014:118-119) dan juga memfasilitasi sumber bacaan atau
media yang baik bagi siswa. Seperti yang diungkapkan oleh Mitchell (dalam
Nugiyantoro, 2005) buku cerita bergambar dapat membelajarkan anak untuk
bersikap dan bertingkah laku verbal dan nonverbal, yang benar sesuai dengan
tuntutan kehidupan sosial-budaya masyarakat. Buku cerita dikembangkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
membantu guru maupun orangtua dalam menyediakan media pembelajaran untuk
menanamkan nilai-nilai pada anak. Penggunaan buku cerita bergambar akan
membuat anak belajar tentang nilai-nilai tersebut dan tanpa disadari secara
perlahan mengadopsi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BAB V
PENUTUP
Bab V ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Kesimpulan
merupakan hasil akhir dari seluruh kegiatan penelitian yang sudah dilakukan. Pada
bab ini disebutkan pula keterbatasan penelitian pengembangan ini, serta saran yang
diberikan oleh peneliti untuk dapat memperbaiki penelitian ini pada penelitian
selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan buku cerita untuk
pembelajaran siswa kelas IV dan pendidikan anti korupsi dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan pendidikan anti korupsi untuk
pembelajaran membaca siswa kelas IV SD ini dikembangkan dengan
menggunakan beberapa prosedur penelitian pengembangan Borg&Gall dan
Sugiyono. Langkah-langkah pengembangan tersebut adalah sebagai berikut,
(1) potensi masalah; (2) pengumpulan data; (3) desain produk; (4) validasi
desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk. Melalui 6 langkah tersebut,
penelitian ini menghasilkan produk berupa buku cerita bergambar.
2. Buku cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi untuk siswa kelas IV
SD dikembangkan dengan tahap validasi para ahli dosen ahli, guru kelas IV,
dan siswa. Hasil validsi didapatkan nilai rata-rata 4,42 dengan kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
“Sangat Baik”. Hal ini ditunjukkan dengan cover buku, isi buku, dan anatomi
buku yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas IV.
5.2 Keterbatasan Pengembangan
Penelitian pengembangan produk ini mempunyai beberapa keterbatrasan,
diantaranya:
1. Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan pada satu guru kelas IV SD di
satu sekolah sehingga akar permasalahan masih sangat terbatas dan kurang
menyeluruh .
2. Observasi hanya dilakukan di satu kelas IV SD dan hanya di satu sekolah.
5.3 Saran
Saran untuk penelitian pengembangan terkait dengan buku cerita
bergambar berbabsis pendidikan anti korupsi untuk pembelajaran membaca
siswa kelas IV SD adalah sebagai berikut:
1. Wawancara analisis kebutuhan dilakukan terhadap beberapa guru agar lebih
mengerti tentang kebutuhan siswa kelas IV SD mengenai pendidikan anti korupsi.
2. Observasi minimal dilakukan di dua kelas dan lebih dari satu sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam. 2014. Pengantar Pendidikan : Asas dan Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta : AR-RUZZ Media
Ain, F. A. (2011). Patiseri Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
Anggara, M. B., Waluyanto, H. D., & Zacky, A. (2014). Perancangan Buku Cerita
Bergambar Interaktif Pendidikan Karakter untuk Anak Usia 4-6 tahun.
Surabaya: Universitas Kristern Petra.
Christantiowati. (1994). Dunia Perbukuan Kita Tidak Kreatif. Berita Buku No. 47
tahun VI Januari-Februari 1994. Jakarta: IKAPI
Effendy, Y., Bangsa, G., & Yudani, H. D. (2013). Perancangan Buku Bergambar
Dang Denunai untuk Anak Usia 4-6 Tahun. Surabaya: Universitas Kristen
Petra.
Hamalik, O. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2005). Jakarta: Depdiknas.
Kumara, Amitya, dkk. 2014. Kesulitan Berbahsa Pada Anak. Yogyakarta : PT.
Kanisius.
Mukodi dan Afid Burhanuddin. 2014. Pendidikan Anti Korupsi : Rekontruksi
Interpretatif dan Aplikatif di Sekolah. Yogyakarta : Aura Pustaka
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak : Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta : Gadjah Mada University press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Putra, Nusa. 2011. Research & Development Penelitian Pengembangan : Suatu
Pengantar. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Rahayu, Apriyanti Yofita. 2013. Anak Usia TK : Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Melalui Kegiatan Bercerita. Jakarta : PT. Indeks.
S, Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung : Penerbit Pustaka Setia Bandung.
Sadiman, S dkk. 2002. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Rajagrsfindo Persada.
Setiadi, Bernadette N, dkk. 2015. Pendidikan Anti Korupsi. Jakarta : Penerbit APTIK
Jakarta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: kualitatif, kuantitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan: kualitatif, kuantitatif, dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
Sukardjo, M dan Ukim Komarudin. 2009. Landasan Pendidikan : Konsep dan
Aplikasinya. Jakarta : Rajawali pers.
Sukardjo. (2008). Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi
Teknologi Pembelajaran, Program Pasca Sarjana UNY.
Syarbini, Amirulloh dan Muhammad Arbain. 2014. Pendidikan Anti Korupsi :
Konsep, Strategi dan Implementasi Pendidikan Anti Korupsi di
Sekolah/Madrasah. Bandung : ALFABETA.
Tarigan, H.G. 1995.Dasar-dasar Psikosastra.Bandung: Angkasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca : Sebagai Suatu Keterapilan Berbahasa.
Bandung : Penerbit Angkasa Bandung.
Tim Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi. 2011. Pendidikan Anti Korupsi untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta : Kemendikbud. (tidak terbit)
Toha, Riris K dan Sarumpaet. 2010. Pedoman Penelitian Sastra Anak. Jakarta :
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Trianto. (2010). Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.
Wijaya, David. 2014. Pendidikan Anti Korupsi Untuk Sekolah dan Perguruan Tinggi.
Jakarta : PT. Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 1
Hasil Wawancara dengan Guru Kelas IV B SD Karitas Nandan
No. Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara
1. Bahan ajar yang sudah
digunakan untuk pembelajaran
membaca?
Semua buku mata pelajaran
digunakan untuk media
pembelajaran membaca, namun
untuk buku khusus mebaca belum
ada.
2. Apakah pernah menggunakan
buku cerita bergambar dalam
pembelajaran membaca?
Pernah mengambil dari buku yang
terdapat ilustrasinya akan tetapi
buku ilustrasinya sangat terbatas.
3. Bagaimanakah minat baca
siswa kelas IV?
Jika dikelas sudah cukup baik,
tetapi ada sebagian anak yang
sangat malas untuk membaca. Siswa
juga jarang pergi keperpustakaan.
4. Apakah ada kegiatan khusus
untuk membaca?
Tidak ada. Sesekali ada pembelajarn
membaca di perpustakaan namun
tidak terjawal dan sangat jarang.
5. Apakah buku cerita bergambar Bermanfaat karena ilustrasi dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
bermanfaat bagi siswa? mengembangkan imajinasi siswa.
6. Apakah pendidikan anti
korupsi sejak dini penting bagi
siswa?
Sangat penting karena untuk
menanamkan sikap-sikap yang baik
bagi anak dan bekal dimasa depan.
7. Apakah disekolah ini
mengajarkan pendidikan anti
korupsi?
Belum, tetapi untuk sikap-sikap
tentang kejujuran, moral dan
sebagainya sudah ditananmkan
lewat pembeljaan agama dan PKn.
8. Apakah sekolah ini
membutuhkan buku cerita
bergambar atau tidak?
Terutama dalam bidang
pendidikan anti korupsi?
Butuh,jika ada tambahan buku
pembelajaran sangat baik apalagi
buku cerita bergambar yang meiiki
pesan yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 2
Data Hasil Validasi Dosen Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 3
Data Hasil Validasi Guru Kelas IV SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 4
Hasil Uji Coba Produk Siswa Kelas IV SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 5
Rekapitulasi Data Hasil Validasi
Validator Rata-rata Kategori
Dosen ahli 4,41 Sangat Baik
Guru kelas IV 4,17 Baik
Siswa kelas IV 4,7 Sangat Baik
Rata-rata total 4,42 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 6
Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Siswa
No.
Siswa
Nomor Kuisoner Total Rata-
rata 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 5 4 5 4 5 3 4 5 5 4 5 53 4,41
2 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 56 4,67
3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 57 4,75
4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 56 4,67
5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 54 4,5
6 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 57 4,75
7 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 54 4,5
8 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 56 4,7
Rata-rata Total 4.61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 7
Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 8
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 9
Surat Keterangan Melakukan Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 10
Produk Buku Cerita Bergambar (terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
RIWAYAT PENELITI
Daniel Dicky Laksitama lahir di Gunungkidul, 22 Februari 1995,
merupakan anak kedua dari dari pasangan Fortinatus Hanang
Eko S dan Rosalia Awit Nuryastuti. Pendidikan Sekolah Dasar
diperoleh di SD Knisius Wonosari 2 dan dinyatakan lulus pada
2007. Pendidikan menegah pertama diperoleh di SMP Negreri 2
Wonosari dan dinyatakan lulus pada tahun 2010. Pendidikan menegah atas diperoleh
di SMA Negeri 2 Wonosari dan dinyatakan lulus pada tahun 2013.
Pada tahun 2013, penulis melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai
mahasiswa Universitas Santa Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Program Studi Pendidikan Guru sekolah dasar. Pendidikan di perguruan tinggi
diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Buku Cerita
Bergambar Berbasis Pendidikan Anti Korupsi untuk Pembelajaran Membaca Siswa
Kelas IV SD”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI