Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP, MINAT, DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS VIII
SMP N 5 KLATEN PADA MATERI PEMANTULAN CAHAYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh:
Nanik Suryani (101424010)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PEMGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Jangan sia-siakan waktumu hari ini seakan tak akan ada lagi hari yang akan
datang untukmu esok”
Kupersembahkan karya ini untuk
Bapak, Ibu, Kakak
Keluargaku tercinta
Sahabat
Dan semua orang yang telah menyemangatiku
Terimakasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Nanik Suryani. 2014. Penerapan Metode Kooperatif Tipe STAD (Student Team
Achievement Development) dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep, Minat,
dan Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 5 Klaten Pada Materi
Pemantulan Cahaya. Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pembimbing : Prof.
Dr. Paul Suparno, S.J. MST.
Kata kunci : Metode Kooperatif Tipe STAD, Pemahaman Konsep, Minat Belajar,
Keaktifan Siswa, Pemantulan Cahaya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) peningkatan pemahaman
konsep siswa SMP N 5 Klaten tentang materi pokok pemantulan cahaya melalui metode
kooperatif tipe STAD; (2) peningkatan minat belajar siswa SMP N 5 Klaten tentang
materi pokok pemantulan cahaya melalui metode kooperatif tipe STAD; (3) keaktifan
siswa SMP N 5 Klaten tentang materi pokok pemantulan cahaya melalui metode
kooperatif tipe STAD.
Subyek penelitian yaitu siswa SMP N 5 Klaten kelas VIII H. Sampel berjumlah
38 siswa. Treatment pada siswa kelas VIII H yaitu pembelajaran menggunakan metode
kooperatif tipe STAD. Instrument yang digunakan yaitu: tes tertulis berupa pre-test dan
post-test, kuisioner minat belajar, lembar pengamatan keaktifan siswa.
Dari proses penelitian yang sudah dilakukan ada tiga hasil yang ditemukan.
Pertama, ada pengaruh penerapan metode kooperatif tipe STAD terhadap pemahaman
konsep siswa, yaitu metode kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan pemahaman
konsep untuk materi pemantulan cahaya pada siswa kelas VIII H SMP N 5 Klaten.
Kedua, secara uji statistik minat belajar siswa kelas VIII H dengan metode kooperatif
tipe STAD tinggi. Ketiga metode kooperatif tipe STAD membuat siswa kelas VIII H
SMP N 5 Klaten aktif belajar mengenai materi pelajaran pemantulan cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Nanik Suryani. 2014. The Application of Cooperative Methods Type STAD (Student
Team Achievement Development) in Increasing Understanding of The
Concept,Interest, and Learning The Liveliness of Grade VIII H Junior High
School 5 Klaten About Subject Matter of Light Reflection Material. Thesis,
Physics Education Study Program, Departement of Matematics and Naturan
Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University
in Yogyakarta. Supervisor : Prof. Dr. Paul Suparno, S.J. MST.
Key words: Metode Kooperatif Tipe STAD, Understanding Concepts, Learning Interest,
Student Activity, Rreflection of Light.
The purpose of this study is to determine: (1) the increase of understanding
concept of Junior High School 5 Klaten students in the class VIII H about subject matter
of reflection of light measuring instrument through cooperative learning of STAD method
; (2) the increase of students interest for reflection of light measuring instruments subject
matter through cooperative learning of STAD method; (3) activity students junior high
school 5 Klaten about subject matter reflection of light through a method of cooperative
type STAD.
The research sample was 28 students at graders VIII H Junior High School 5
Klaten. Treatment was learning using cooperative learning of STAD method. The
instruments used were : pre-test dan post-test, interest questionnaires, the liveliness of the
observation sheet student.
From the observation process that has been done, there are three results found.
First, there is an influence of the application of cooperative STAD method to students
understanding concept. This method can increase the concept understanding to reflection
of light subject. Second, through the statistical test, the student interest with cooperative
STAD method is high. Third, the cooperative STAD method made grade VIII H students
of SMP N 5 Klaten learn actively about the reflection of light.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Penulis menghaturkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan cinta dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Penerapan metode Kooperatif Tipe STAD(Student Teams
Achievement Divisions) Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep, Minat, Dan
Keaktifan Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 5 Klaten Pada Materi Pemantulan
Cahaya”.
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini dapat terselesaikan berkat banyuan, dukungan, saran-saran
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati
mengucapkan terimakasih keada:
1. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J. MST selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dengan sabar, mengarahkan, membagi ilmu, atas semua saran,
kritik dan keramahannya, semua itu sangat berarti selama proses penyusunan
skripsi.
2. Bapak Sugiyarto, S.Pd. selaku kepala sekolah SMP N 5 Klaten yang telah
berkenan memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
3. Ibu Sudarmi, S.Pd. selaku guru fisika SMP N 5 Klaten, atas segala bantuan
dan dukungan selama peneliti melaksanakan penelitian.
4. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika dan semua dosen penguji atas semua saran dan masukkan yang berguna
bagi penyempurnaan skripsi ini.
5. Siswa kelas VIII H dan VIII F SMP N 5 Klaten atas erjasamanya selama
penelitian berlangsung sehingga dapat berjalan dengan lancar.
6. Segenap dosen Jurusan Pendidikan Fisika yang telah sabar membimbing serta
telah banyak memberikan ilmunya kepada penulis.
7. Segenap staff karyawan Sekretariat JPMIPA, Pak Sugeng, Mbak Tari, Mas
Arif, atas segala bantuan yang telah diberikan.
8. Keluarga besar Bapak/Ibu Rambat tercinta yang selalu memberikan
kesempatan, kepercayaan, dan setia menantiku. Terimakasih atas
kesabarannya.
9. Seluruh sahabat (Fransisca Adhita k.,Yani Indriyani, Nita Indra P., Yulita A.,
dan temam-teman satu kelompok bimbingan) terimakasih karena kalian telah
berjuang bersamaku sampai kita bisa menyelesaikan skripsi kita ini, banyak
sekali pengalaman dan kisah yang penulis alami bersama kalian.
10. Teman-teman satu angkatan Pendidikan Fisika 2010, terimakasih atas
semangat dan dukungan yang selalu kita barikan satu sama lain sampai kita
semua dapat menyelesaikan Pendidikan dan mendapat gelar Sarjana
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBNBING ………………………...................ii
HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI ………………………………….iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………...................iv
HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ……………………………………………..........v
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………………vi
ABTRAK ………………………………………………………………………..vii
ABSTRACT …………………………………………………………………….viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….......ix
DAFRAT ISI …………………………………………………………………….xii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………xvi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….…xviii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………...….xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB 1. PENDAHULUAN ………………………………………………….……1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………………1
B. Batasan Masalah …………………………………………………………....…5
C. Perumusan Masalah ………………………………………………………......5
D. Tujuan Penelitian …………………………………………………………......6
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………………….7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………….8
A. Pembelajaran Kooperatif …………………………………………………...…8
B. Pembelajaran Metode STAD …………………………………………….….10
1. Penjabaran …………………………………………………………….…10
2. Langkah-langkah Pembelajaran Metode STAD …………………….…..11
C. Pemahaman Konsep ………………………………………………………....12
D. Minat ………………………………………………………………………...14
1. Pengertian Minat Belajar ……………………………………….………..14
2. Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar……………………..….………..16
E. Keaktifan …………………………………………….…………….………...17
F. Materi Pemantulan cahaya ……………………………………………….….20
1. Hukum Pemantulan Cahaya ………………………………………….….20
2. Pemantulan Pada Cermin Datar ……………………………………....…20
3. Pemantulan Pada Cermin Lengkung ………………………………….…20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB III. METODE PENELITIAN …………...………………………………....29
A. Desain Penelitian …………………………………………………………….29
B. Subjek Penelitian …………………………………………………………….30
C. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………………………….30
D. Treatment ……………………………………………………………………30
1. Metode Pembelajaran Kooperatif STAD ………………………………..30
2. Metode Ceramah ………………………………………………………...33
E. Instrument …………………………………………………………………...33
1. Tes Prestasi ………………………………………………………………33
2. Lembar Pengamatan Perilaku Siswa……………………………………..35
3. Angket Minat Siswa ……………………………………………………..36
F. Validitas ……………………………………………………………………..37
G. Metode Analisis yang Digunakan …………………….……………………..38
1. Pre-test dan Post-test ……………………………………………………38
2. Lembar Pengamatan Perilaku Siswa …………………………………….43
3. Angket Minat Siswa ……………………………………………………..43
BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA ……………………………………..46
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………46
1. Pelaksanaaan di kelas Kontrol …………………………………………..47
2. Pelaksanaan di kelas Eksperimen ………………………………………..51
B. Data dan Analisis ……………………………………………………………56
1. Pemahaman Konsep ……………………………………………………..56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Penjabaran Kualitatif pemaaman Konsep ……………………….………64
3. Minat Belajar Siswa Terhadap Metode Pembelajaran ………….……….65
4. Keaktifan Siswa …………………………………………………………67
C. Pembahasan ………………………………………………………………….68
1. Pemahaman Konsep ……………………………………………………..68
2. Minat Belajar Siswa ……………………………………………………..73
3. Keaktifan Siswa …………………………………………………………75
D. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………………...77
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………..…….......79
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….79
B. Saran ……………………………………………………………………...…79
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..81
LAMPIRAN ………………………………………………………………….....83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar peringkat siswa …………………………………………………31
Tabel 2. Kisi-kisi tes prestasi ……………………………………………………34
Tabel 3. Kisi-kisi lembar pengamatan siswa ……………………………………36
Tabel 4. Kisi-kisi angket minat siswa …………………………………………...36
Tabel 5. Bobot skor tiap item soal ……………………………………………....40
Tabel 6. Rentang interval peningkatan hasil tes prestasi ……………………..…41
Tabel 7. Rentang interval minat siswa …………………………………….….…45
Tabel 8. Pelaksanaan Penelitian …………………………………………….…...47
Tabel 9. Nilai Pre-test Kedua Kelas ……………………………………….…….56
Tabel 10. Perbandingan Tes Prestasi Siswa Antara Kelas Kontrol dan Kelas
Ceramah …………………………………………………………………………57
Tabel 11. Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol ………………….…...58
Tabel 12. Perbandingan nilai pre-test dan post-test kelas control ………….…....60
Tabel 13. Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen …………….....…61
Tabel 14. Perbandingan nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen ………..…62
Table 15. Nilai Post-test Kedua Kelas ………………………………………..…63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Table 16. Perbandingan Tes Prestasi Siswa Antara Kelas Kontrol dan
Kelas Ceramah …………………………………………….……………………64
Tabel 17. Data Skor Minat Siswa Kedua Kelas ……………………………....…66
Tabel 18. Perbandingan Minat Siswa Antara Kelas Kontrol dan
Kelas Ceramah …………………………………………………………………..67
Tabel 19. Hasil tabel pengamatan siswa ……………………………………...…68
Tabel 20. Peningkatan Pemahaman konsep Kelas Eksperimen …….…………..70
Tabel 21. Peningkatan Pemahaman konsep Kelas Kontrol …..…………………71
Tabel 22. Total Skor dan Kategori Minat Siswa Kelas Kontrol ………………...74
Tabel 23. Total Skor dan Kategori Minat Siswa Kelas Kontrol ………………...75
Tabel 24. Kategori Minat Siswa ………………………………………………....76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pembentukan bayangan pada cermin datar ………………………….22
Gambar 2. Pusat kelengkungan cermin cekung dan cermin cembung ………..…23
Gambar 3. Pembentukan bayangan pada cermin cekung ……………………..…25
Gambar 4. Pembentukan bayangan pada cermin cembung …………………..…27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Sekolah ………………………………………84
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ………………...85
Lampiran 3. RPP Metode STAD ……………………………………………..…86
Lampiran 4. RPP Metode Ceramah Aktif …………………………………..…...97
Lampiran 5. Soal pre-test dan post test ……………………………………..….107
Lampiran 6. Kunci Jawaban pre-test dan post-test ………………………….....113
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa ……………………………………………...119
Lampiran 8. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa …………………………..…127
Lampiran 9. Lembar Pengamatan Siswa …………………………………….....132
Lampiran 10. Angket Minat Siswa ………………………………………….....133
Lampiran 11. Contoh Pengisian pre-test dan post-test ……………………..…..135
Lampiran 12. Contoh Pengisian Lembar Kerja Siswa ………………………....145
Lampiran 13. Hasil Lembar Pengamatan Siswa …………………………..…...152
Lampiran 14. Contoh Pengisian Angket Minat Siswa ………………………....153
Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian …………………………………………155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang tak dapat dipisahkan
dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa.
Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa juga
sekaligus meningkatkan harkat dan martabat manusia. Melalui
pendidikan itulah diharapkan dapat tercapai peningkatan kehidupan
manusia ke arah yang lebih baik.
Pemahaman siswa merupakan cara, proses, perbuatan siswa dalam
memahami materi ajar. Dalam proses pembelajaran, pemahaman siswa
berperanan penting. Tingkat pemahaman siswa merupakan salah satu
komponen penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kemampuan
siswa memahami isi materi pembelajaran akan mempengaruhi hasil
belajar yang didapat siswa. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan
keseluruhan rangkaian pembelajaran yang dilaksanakan dan terjadi
hubungan timbal balik yang edukatif antara siswa dan guru dalam
mencapai tujuan pembelajaran .
Prestasi belajar merupakan hasil yang dapat dicapai siswa yang
dapat diukur dengan menggunakan penilaian. Ada 2 faktor yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mempengaruhi prestasi belajar siswa, pertama adalah faktor internal yaitu
bakat, kecerdasan, minat dan motivasi. Motivasi belajar siswa yang
tinggi cenderung membuat siswa aktif dan berani. Yang kedua yaitu
faktor eksternal, yang meliputi metode mengajar guru, lingkungan
sekolah dan fasilitas belajar yang ada (Hamalik, 2002). Sering kali
masalah yang kerap muncul adalah keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran.
Keaktifan siswa selama mengikuti proses kegiatan belajar
mengajar tentu akan mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar
itu sendiri. Namun, proses untuk membuat siswa menjadi aktif tidaklah
mudah, pandangan bahwa guru sebagai sumber informasi dan siswa
sebagai penerima informasi cenderung membuat siswa pasif. Materi
pembelajaran IPA yang dianggap sulit bagi sebagian besar siswa juga
mempengaruhi keaktifan dan prestasi belajar siswa di sekolah. Hal ini
tentu membuat proses belajar mengajar menjadi kurang efektif. Untuk
mengatasi kesulitan belajar siswa tersebut, siswa perlu memahami proses
belajar dan seluruh faktor yang mempengaruhinya (Lie, 2008).
Mata pelajaran yang dianggap sulit dan siswa yang cenderung pasif
membuat pembelajaran menjadi tidak kondusif, siswa di kelas yang
merasa kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran karena kurang
mampu untuk menyesuaikan diri dengan teman lain di kelasnya akan
sangat merugikan bagi siswa tersebut. Disisi lain siswa yang kurang
mampu untuk menyesuaikan diri dengan kecepatan berfikir teman lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
malu untuk bertanya atau meminta guru agar menjelaskan materi lebih
pelan, akan semakin membuat siswa tersebut akan tertinggal jauh
dibandingkan siswa yang lain. Guru yang melaksanakan proses
pembelajaran sering kali tidak menyadari keragaman kemampuan
berfikir anak di dalam satu kelas, sehingga guru lebih mengikuti siswa
yang cepat mengerti dengan apa yang sedang diajarkan oleh guru.
Keadaan ini akan semakin tidak menguntungkan bagi para siswa yang
kesulitan untuk menyesuaikan dengan yang lain. Agar proses
pembelajaran dapat berlangsung seperti apa yang diinginkan dan prestasi
belajar yang baik, guru dan siswa hendaknya bekerja sama untuk
menciptakan itu semua.
Pada umumnya untuk merangsang keaktifan dan mengatasi
kesulitan belajar siswa dapat ditanggulangi dengan menggunakan metode
pembelajaran yang menarik bagi siswa sendiri. Pemilihan metode
pembelajaran oleh guru akan mempengaruhi pemahaman siswa akan
materi yang disampaikan oleh guru. Hal serupa juga dialami oleh penulis,
ketika dalam proses pembelajaran menemukan kesulitan dalam
mengikuti dan mengerti penjelasan yang diberikan oleh guru dikelas,
banyak siswa yang lebih memilih diam dan membiarkan
ketidaktahuannya begitu saja atau masih ada yang memilih untuk
bertanya kepada teman yang lebih mengerti dibandingakan harus
bertanya kepada guru. Keadaan ini mendorong penulis untuk bisa
merubah kebiasaan ini agar tidak berlangsung. Dari pengalaman ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
penulis memikirkan metode, dimana siswa dapat dengan mudah bertanya
kepada teman lain apabila malu untuk bertanya kepada guru.
Hal serupa juga terjadi di SMP N 5 Klaten, SMP inilah yang akan
dipakai oleh penulis untuk mengabil data skripsi. Berdasarkan
pengalaman yang dialami oleh penulis, yakni kondisi siswa di SMP N 5
Klaten yang cenderung pasif, maka penulis ingin memotivasi siswa
bahwa banyak cara belajar yang lebih memudahkan mereka untuk
memahami materi pelajaran, salah satunya yaitu metode pembelajara
kooperatif.
Metode pembelajaran yang akan dipakai oleh penulis untuk
penelitian yaitu pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team
Ahievement Division). Metode pembelajaran tipe ini dirasa penulis akan
sangat bermanfaat untuk membangkitkan minat belajar siswa di SMP N 5
Klaten. Metode STAD ini tidak hanya dapat memudahkan siswa dalam
belajar, tetapi juga dapat melatih kemampuan berinteraksi antara siswa
dengan guru. STAD (Student Team Ahievement Division) terdiri atas
lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, kerja tim, pemberian kuis,
skor perbaikan individu, dan penghargaan tim (Lie, 2008).
Pemikiran utama dari penggunaan metode pembelajaran kooperatif
metode STAD ini untuk melatih dan memotivasi siswa agar saling
mendukung dan membantu agar satu sama lain antar siswa dapat
memahami materi pelajaran yang diberikan di sekolah. Penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
metode ini diharapkan juga agar siswa dapat berlatih dari pengalaman
bagaimana berpartisipasi aktif dalam kelompok kecil, melatih
ketrampilan sosial, dan belajar untuk memaklumi dan menerila
keragaman yang ada di dalam satu kelompok, untuk kedepannya dalam
satu lingkunan dimana dia berada.
B. Batasan Masalah
Berdaraskan dari latar belakang masalah di atas dapat dibatasi sebagai
berikut :
1. Materi yang digunakan Pemantulan Cahaya.
2. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini siswa kelas VIII H.
3. Metode yang digunakan dalam penlitian adalah metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)
C. Perumusan Masalah
Berdaraskan dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pemahaman konsep awal siswa tentang materi
Pemantulan Cahaya?
2. Bagaimanakah pemahaman konsep akhir siswa setelah mengalami
pembelajaran metode STAD (Student Teams Achievement Divisions)
tentang materi Pemantulan Cahaya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Apakah ada peningkatan pemahaman konsep siswa setelah
menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions)
pada materi Pemantulan Cahaya?
4. Bagaimanakah minat siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan
metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) pada materi
Pemantulan Cahaya?
5. Bagaimanakah keaktifan siswa menggunakan metode STAD (Student
Teams Achievement Divisions) pada materi Pemantulan Cahaya?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Pemahaman konsep awal siswa tentang materi Pemantulan Cahaya.
2. Pemahaman konsep akhir siswa setelah mengalami pembelajaran
metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) tentang materi
Pemantulan Cahaya.
3. Peningkatan pemahaman konsep siswa setelah menggunakan metode
STAD (Student Teams Achievement Divisions) pada materi
Pemantulan Cahaya.
4. Minat siswa dengan menggunakan metode STAD (Student Teams
Achievement Divisions) pada materi Pemantulan Cahaya.
5. Untuk mengetahui keaktifan siswa menggunakan metode STAD
(Student Teams Achievement Divisions) pada materi Pemantulan
Cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan membawa hasil yang dapat digunakan
sebagai:
1. Bagi siswa
Alternatif bagi siswa dalam belajar untuk meningkatkan hasil
belajarnya.
2. Bagi guru
Bahan pertimbangan bagi guru untuk menggunakan metode kooperatif
tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) dalam mengajar
agar proses pembelajaran dapat berjalan seperti yang diharapkan.
3. Bagi penelitian
Menambah satu penelitian tentang pembelajaran fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai metode pengajaran
dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling
membantu satu sama lainnya dalam memahami suatu materi pembelajaran.
Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu,
saling berdiskusi dan beragumentasi untuk mengasah pengetahuan yang
mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman
masing-masing. Cara belajar kooperatif jarang sekali menggantikan
pengajaran yang diberikan oleh guru, tetapi lebih sering menggantikan
tempat duduk yang individual, cara belajar individual, dan dorongan yang
individual. Apabila diatur dengan baik, siswa-siswa dalam kelompok
kooperatif akan belajar satu sama lain untuk memastikan bahwa setiap
orang dalam satu kelompok tersebut telah menguasai konsep-konsep yang
telah dipikirkan. Keberhasilan mereka sebagai kelompok tergantung pada
kemampuan mereka untuk memastikan bahwa setiap anggota kelompok
sedah memegang ide kuncinya.
Slavin (2005:4) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif bukan
merupakan gagasan baru dalam dunia pendidikan, tetapi sebelum masa
belakangan ini, metode ini hanya digunakan oleh beberapa guru untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
tujuan tertentu, seperti tugas atau laporan kelompok tertentu. Akan tetapi,
penelitian akhir-akhir ini telah mengidentifikasikan metode pembelajaran
kooperatif yang dapat digunakan secara efektif pada setiap tingkatan kelas
dan untuk mengajarkan berbagai mata pelajaran.
Berbagai alasan dapat dijadikan pertimbangan untuk membuat
pembelajaran kooperatif dalam praktek pendidikan. Salah satunya adalah
berdasarkan penelitian dasar yang mendukung penggunaan pembelajaran
kooperatif untuk meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, dan juga
akibat-akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar
kelompok, penerimaan terhadap team sekelas yang lemah dalam bidang
akademik, dan meningkatkan rasa harga diri. Alasan lain misalnya
tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berfikir,
menyelesaikan masalah, an mengintegrasikan serta mengaplikasikan
kemampuan dan pengetahuan mereka.
Pembelajaran kooperatif dapat membantu membuat perbedaan
menjadi bahan pembelajaran dan bukannya menjadi permasalahan.
Sekolah bergerak dari sistem pengelompokan berdasarkan kemampuan
menuju ke pengelompokan yang heterogen, maka pembelajaran
kooperatif menjadi semakin penting. Pembelajaran kooperatif juga
memiliki kelebihan yang sangat besar yaitu mengembangkan hubungan
atar siswa, khususnya berteman dalam akademik dengan teman sekelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Pembelajaran Metode STAD
1. Penjabaran
STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang
paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk
permulaan bagi para guru yag baru menggunakan pendekatan
kooperatif.
Persiapan dalam menggunakan metode ini diantaranya yaitu
mempersiapkan materi. Dalam pembuatan materi dapat disesuaikan
dengan pengajar atau guru, singkatnya guru dapat membuatnya
sendiri. Guru cukup membuat sebuah lembar-kegiatan, sebuah lembar
jawaban, dan sebuah kuis untuk setiap unit yang direncanakan untuk
diajarkan.
Membagi siswa ke dalam tim. Di dalam kelas yang terdapat separu
siswa laki-laki dan separuh siswa perempuan, tigaperempat kulit putih
dan seperempat kulit hitam, bisa saja membentuk kelompok yang
terdiri dari empat orang yang didalamnya merupakan dua orang laki-
laki dan dua orang perempuan, tiga siswa merupakan siswa berkulit
putih dan satu merupakan siswa minoritas. Tim tersebut juga harus
terdiri dari seorang siswa berprestasi tinggi, seorang siswa berprestasi
rendah dan yang lainnya siswa yang berprestasi sedang.
Menentukan skor awal pertama mewakili skor rata-rata siswa pada
kuis-kuis sebelumnya. Apabila metode STAD dimulai setelah siswa
diberikan tiga kali kuis atau lebih, maka gunakan rata-rata dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kuis untuk skor awal. Skor awal juga dapat ditentukan dari nilai hasil
nilai terakhir siswa.
Membangun tim, sebelum memulai program pembelajaran
kooperatif apapun akan sangat baik jika memulai dengan satu atau
lebih latihan pembentukan tim sekedar untuk memberi kesempatan
kepada anggota tim untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan
dan saling mengenal satu sama lain. Misalnya, tim diberi kesempaan
menciptakan logo tim, baner, lagu, atau syair.
2. Langkah-langkah pembelajaran metode STAD
a. Presentasi kelas
Materi STAD pertama diperkenalkan dalam presentasi di
dalam kelas. Ini merupakan pengajaran langsung seperti yang
sering kali dilakukan atau diskusi pelajaran yang dipimpin oleh
guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Yang
paling penting adalah semua siswa harus memperhatikan, karena
akan membantu mereka dalam tes akhir nanti.
b. Tim
Tim terdiri dari empat sampai lima orang, di dalam tim ini
semua siswa akan saling membantu satu sama lain agar sama-
sama berhasil di ujian akhir.
c. Kuis
Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru
memberikan presentasi dan satu atau dua periode belajar didalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
tim, para siswa akan mengerjakan kuis secara individual. Para
siswa tidak diperbolehkan untuk saling membantu meskipun satu
tim. Sehingga siswa dapat bertanggung jawab secara individual
untuk memahami materinya.
d. Skor kemajuan individu
Skor awal siswa yang diperoleh di awal merupakan pre-
tes. Hasil tes siswa diberi poin peningkatan yang ditentukan dari
selisih antara hasil akhir siswa dengan nilai pre- tes mereka. Hasil
akhir mereka adalah hasil dari mereka menjawab ujian mereka.
Hal ini dapat dijadikan skor perbaikan bagi para siswa.
e. Rekognisi tim
Tim akan mendapat sertifikat atau bentuk penghargaan
yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu.
Skor tim dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh
persen dari peringkat mereka.
C. Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom (1979: 89) diartikan sebagai
kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari.
Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu
menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru
kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil
penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
Pemahaman dapat dikategorikan dalam beberapa aspek, dengan
kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Pemahaman merupakan kemampuan untuk menerangkan dan
menginterpretasikan sesuatu, ini berarti bahwa seseorang yang telah
memahami sesuatu atau telah memperoleh pemahaman akan mampu
menerangkan atau menjelaskan kembali apa yang telah ia terima.
Selain itu, bagi mereka yang telah memahami tersebut, maka ia
mampu memberikan interpretasi atau menafsirkan secara luas sesuai
engan keadaan sekitarnya, ia mampu menghubungkan dengan kondisi
yang ada saat ini dan yang akan datang.
2. Pemahaman bukan sekedar mengetahui, yang biasanya hanya sebatas
mengingat kembali pengalaman dan memproduksi apa yang pernah
dipelajari. Bagi orang-orang yang benar-benar paham ia akan mampu
memberikan gambaran, contoh, dan penjelasan yang lebih luas dan
memadai.
3. Pemahaman lebih dari sekedar mengetahui, karena pemahaman
melibatkan proses mental yang dinamis, dengan memahami ia akan
mampu memberikan uraian dan penjelasan yang lebih kreatif, tidak
hanya memberikan gambaran dalam satu contoh saja tetapi mampu
memberikan gambaran yang lebih luas dan baru sesuai dengan kondisi
saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Pemahaman merupakan suatu proses bertahap yang masing-masing
tahap mempunyai kemampuan tersendiri seperti menerjemahkan,
menginterpretasikan, ektrapolasi, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
Untuk mengukur pemahaman konsep, guru dapat melakukan
evaluasi produk, evaluasi produk dapat diselidiki apakah dan seberapa jauh
suatu tujuan instruksional telah tercapai. Semua tujuan itu merupakan hasil
belajar yang seharusnya diperoleh siswa. Hasil belajar siswa erat
hubungannya dengan tujuan instruksional (pembelajaran) yang telah
dirancang guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar.
Evaluasi produk dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai
macam tes, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam pembelajaran
umumnya tes diselenggarakan dalam berbagai bentuk ulangan, baik
ulangan harian, ulangan semester, maupun ulangan umum.
D. Minat
1. Pengertian Minat Belajar
Minat berperan sangat penting dalam kehidupan peserta
didik dan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan
perilaku. Siswa yang berminat terhadap kegiatan belajar akan
berusaha lebih keras dibandingkan siswa yang kurang berminat.
Menurut Sukardi (1998:61, dalam Ahmad Susanto
2013:57) minat dapat diartikan sebagai suatu kesukaan, kegemaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
atau kesenangan akan sesuatu. Adapun menurut Sardiman
(2007:77, dalam Ahmad Susanto 2013:57) minat adalah suatu
kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti
sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan
atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Oleh karena itu, apa saja yang
dilihat seseorang barang tentu akan membangkitkan minatnya
sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungannya dengan
kepentingannya sendiri.
Menurut Bloom (1982:77), minat adalahapa yang
disebutnya sebagai subject-related affect, yang didalamnya
termasuk minat dan sikap terhadap materi pembelajaran. Namun
ternyata sulit menemukan pembatas yang jelas antara minat dan
sikap terhadap materi pembelajaran. Yang tampak adalah sebuah
kontinum yang terentang dari pandangan-pandangan negatif
terhadap mata pelajaran. Ini dapat diukur dengan menenyakan
kepada seseorang apakah ia mempelajari itu, apa yang disukai atau
yang tidak disukainya mengenai pelajaran dan berbagai pendekatan
dengan menggunakan kuisioner yang berupya meningkatkan
berbagai pendapat, pandangan, dan prefrensi yang mungkin
menunjukkan suatu affect positif atau negatif terhadap pelajaran
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
minat adalah kecenderungan tertarik pada sesuatu yang relatif tetap
untuk lebih memperhatikan dan mengingat secara terus-menerus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
yang diikuti rasa senang untuk memperoleh suatu kepuasan dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
2. Ciri-ciri siswa berminat dalam belajar
Menurut Elizabeth Hurlock (1990: 155, dalam buku Ahmad
Suanto.2013:62-63) ,terdapat tujuh ciri minat, diantaranya:
a. Minat tumbuh bersama dengan perkembangan fisik dan
mental. Minat di semua bidang berubah selama terjadi
perubahan fisik dan mental, misalnya perubahan minat dalam
hubungannya dengan perubahan usia.
b. Minat tergantung pada kegiatan belajar. Kesiapan belajar
merupakan salah satu penyebab meningkatnya minat
seseorang.
c. Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan
belajar merupakan faktor yang sangat berharga, sebab tidak
semua orang dapat menikmatinya.
d. Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini
mungkin disebabkan karena keadaan fisik yang tidak
memungkinkan.
e. Minat dipengaruhi budaya. Budaya sangat mempengaruhi,
sebab jika budaya sudah mulai luntur mungkin minat juga ikut
luntur.
f. Minat berbobot emosional. Minat berhubungan dengan
perasaan, maksudnya jika suatu objek dihayati sebagai sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang sangat berharga, maka akan timbul perasaan senang yang
akhirnya dapat diminatinya.
g. Minat berbobot egosentris, artinya jika seseorang senang
terhadap sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.
E. Keaktifan
Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesuatu
yang dilakukan terhadap siswa. Oleh karena itu, penyusun pengetahuan
hendaklah menempatkan siswa sebagai peserta yang aktif (Lie, 2008 : 5).
Kartika Budi (2001 : 46) mengatakan bahwa ukuran dari kualitas
pembelajaran tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi pada
kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak dan
seberapa sering siswa terlibat secara aktif. Jadi untuk merangsang
keaktifan siswa, diperlukan aktivitas yang membuat siswa terlibat secara
aktif dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Keaktifan belajar siswa dapat kita lihat dari keterlibatan siswa
dalam proses belajar mengajar yang beraneka ragam seperti pada saat
siswa mendengarkan ceramah, mendiskusikan, membuat suatu alat,
membuat laporan pelaksanaan tugas dan sebagainya. Paul B. Diedrich
dalam Oemar Hamalik (2005:172) membagi kegiatan belajar siswa
dalam 8 kelompok, yaitu:
1. Visual activeties
(kegiatan-kegiatan visual) seperti membaca, mengamati
eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain
bekerja atau bermain.
2. Oral Activities
(kegiatan-kegiatan lisan) seperti mengemukakan suatu fakta,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
3. Listening Activities
(kegiatan-kegiatan mendengarkan) seperti mendengarkan uraian,
percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya.
4. Writing activities
(kegiatan-kegiatan menulis) seperti menulis cerita, karangan,
laporan, tes, angket, menyalin, dan sebagaianya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
5. Drawing activities
(kegiatan-kegiatan menggambar) seperti menggambar, membuat
grafik, peta, diagaram, pola, dan sebagainya.
6. Motor activities
(kegiatan-kegiatan motorik) seperti melakukan percobaan,
membuat konstruksi, model, bermain, berkebun, memelihara
binatang, dan sebagainya.
7. Mental activities
(kegiatan-kegiatan mental) seperti merenungkan, mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan,
mengambil keputusan, dan sebagainya.
8. Emotional activities
(kegiatan-kegiatan emosional) seperti menaruh minat, merasa
bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya.
Melihat besarnya manfaat penggunaan aktifitas belajar, maka
diperlukan kegiatan pembelajaran yang mengupayakan keaktifan siswa.
Menurut Wijaya (1988 : 188-189), cirri-ciri kegiatan belajar mengajar
yang mengupayakan keaktifan siswa yaitu:
a. Adanya ketrlibatan siswa dalam menyusun atau membuat
perencanaan proses belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Adanya keterlibatan intelektual emosional siswa baik melalui
kegiatan, mengalami, menganalisis, berbuat, maupun pembentukan
sikap.
c. Adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam menciptakan situasi
yang cocok untuk berlangsungnya proses belajar mengajar.
d. Guru bertindak sebagai fasilitator dan coordinator siswa.
e. Menggunakan multimetode dan multimedia.
Situasi belajar dikatakan aktif apabila ditandai dengan adanya
aktivitas siswa, sehingga yang lebih ditekankan keterlibatan siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Keaktifan yang timbul dari siswa akan
mengakibatkan pula terbentuknya pengetauan serta keterampilan yang
akan mengarah pada peningkatan hasil belajar.
F. Materi Pemantulan Cahaya
1. Pemantulan pada Cermin Datar
Pemantulan pada cermin datar akan memiliki besar sudut
datang selalu sama dengan besar sudut pantul. Selain itu, sinar datang,
garis normal, dan sinar pantul berada dalam satu bidang datar.
Rumusan hukum pemantulan cahaya sebagai berikut:
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak dalamsatu
bidang datar.
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Berdasarkan hukum pemantulan cahaya, akan dapat melukiskan
sinar-sinar datang dan pantul pada cermin datar. Letak bayangan yang
terbentuk pada cermin datar ditentukan oleh titik pertemuan antara
perpanjangan sinar pantul yang terjadi (Sumarwan, 2007: 182).
Cara melukis pembentukan bayangan pada cermin datar sebagai
berikut:
1) Menentukan bayangan titik A, yaitu titik 𝐴′.
Lukislah dua sinar datang dari titik A. Misalnya, kita ambil sinar tegak
lurus bidang cermin (1) dan sinar yang membentuk sudut 𝑖1 (2).
Sinar datang dengan sudut datang 00, akan dipantulkan melalui sinar itu
pula.
Sinar datang dengan sudut datang 𝑖1, akan membentuk sudut pantul 𝑟1
yang sama besar. Titik pertemuan perpanjangan sinar-sinar pantul
tersebut merupakan posisi titik 𝐴′.
2) Menetukan bayangan titik B, yaitu titik 𝐵′.
Lukislah dua sinar datang dari titik B. Misalnya kita ambil sinar yang
tegak lurus bidang cermin (4) dan sinar yang membentuk sudut 𝑖2 (5).
Sinar datang 4 (sudut datang 00) dipantulkan melalui sinar itu pula.
Sinar datang 5 dipantulkan sedemikian rupa sehingga sudut 𝑖2 = 𝑟2.
Perpanjangan sinar-sinar pantul ini akan berpotongan di titik 𝐵′ sebagai
bayangan titik B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3) Setelah terbentuk titik 𝐴′ 𝑑𝑎𝑛 𝐵′, maka kita hubungkan kedua titik
iti dengan garis putus-putus sebagai tanda bahwa garis ini adalah
bayangan AB.
Jika melukis dengan ukuran yang benar, maka berapapun sinar
datang dari titik A, perpanjangan dari seluruh sinar pantulnya akan
berpotongan di titik A, perpanjangan 𝐴′ (Sumarwan, 2007: 183).
Gambar 1. Pembentukan bayangan pada cermin datar
2. Pemantulan pada Cermin Lengkung
Pemantulan pada cermin lengkung akan membahas tentang
cermin cekung dan cermin cembung. Posisi pusat kelengkungan
cerminnya hanya satu dan jelas letaknya. Perhatikan gambar
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2. Pusat kelengkungan cermin cekung dan cermin
cembung
Untuk melukis bayangan yang terjadi pada cermin cekung
dan cembung, kita memanfaatkan sinar-sinar istimewa dan sinar-
sinar pantulnya. Titik pertemuan dari semua sinar pantulnya akan
membentuk bayangan benda (Sumarwan, 2007: 184).
a. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
Sinar-sinar istimewa cermin cekung adalah sebagai berikut:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan
melalui titik fokus.
O
M f
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2) Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu
utama.
O
M f
3) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin (M)
dipantulkan melalui sinar itu pula
O
M f
Contoh pembentukan bayangan pada cermin cekung:
Sinar (1) datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui titik
F (1′). Sinar (2) datang melalui titik F, dipantulkan sejajar
sumbu utama (2′). Sinar (3) datang melalui titik M,
dipantulkan melalui titik M itu juga (3′). Pertemuan
(perpotongan) garis (1′), (2′), (3′) menunjukkan posisi
bayangan benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
(1)
(3) O
(3’) M f (2)
(1’) (2’)
Gambar 3. Pembentukan bayangan pada cermin cekung
Lukisan pemantulan diatas memiliki sifat nyata, terbalik,
dan diperkecil. Disebut bayangan nyata karena untuk melihat
bayangan tersebut diperlukan layar. Sedangkan untuk
mengetahui bayangan tersebut maya tidak membutukan layar
untuk dapat melihatnya, seperti pada cermin datar.
Bayangan maya : bayangan yang terbentuk oleh perpotongan
perpanjangan sinar-sinar pantul.
Bayangan nyata : bayangan yang terbentuk dari perpotongan
sinar-sinar pantul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
b. Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung
Sinar-sinar istimewa cermin cembung adalah:
1) Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama
dipantulkan seolah-olah dari titik F.
O
f M
2) Sinar datang menuju titik F dipantulkan sejajar sumbu
utama.
O
f M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3) Sinar datang menuju tutuk M dipantulkan melalui titik itu
pula.
O f M
Berbeda dengan cermin cekung, posisi benda yang berada di
depan cermin cembung hanya satu, yaitu di depan titik O.
Benda-benda yang berada di belakang cermin tidak
dipantulkan oleh cermin. Jadi, bayangan yang terjadi pada
cermin cembung mempunyai sifat maya, tegak, dan diperkecil.
Seperti pada gambar contoh dibawah ini.
O f M
Gambar 4. Pembentukan bayangan pada cermin cembung
Berdasarkan lukisan pemantulan pada cermin cekung dan
cembung yang telah dipelajari, dapat disimpulkan bahwa bayangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
nyata akan menghasilkan 𝑆𝑖 bertanda (+) dan bayangan maya
menghasilkan 𝑆𝑖 bertanda (−).
1
𝑆0+
1
𝑆𝑖=
1
𝑓
𝑆0= jarak benda ke cermin
𝑆𝑖= jarak bayangan ke cermin
𝑓= jarak titik fokus ke cermin
Karena nilai 𝑓 =1
2𝑅, maka rumus diatas menjadi
1
𝑆0+
1
𝑆𝑖=
2
𝑅
R = jari-jari kelengkungan cermin = 2𝑓
ℎ𝑖
ℎ0=
𝑆𝑖
𝑆0
ℎ0= tinggi benda
ℎ𝑖= tinggi bayangan (selalu +)
Perbandingan tinggi bayangan dan tinggi benda, disebut
perbesaran bayangan (M). Maka rumus menjadi
M = ℎ𝑖
ℎ0=
𝑆𝑖
𝑆0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Desain penelitian ini
berupa penelitian eksperimental. Penelitian kuantitatif adalah riset yang
menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat
digeneralisasikan, sedangkan penelitian kualitatif bertujuan untuk
menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan
data sedalam-dalamnya. Dalam penelitian ini, penelitian kualitatif
bermanfaat untuk memperkuat data kuantitatif yang telah diperoleh.
Data kuantitatif diperoleh dari jawaban siswa dalam mengerjakan
soa-soal maupun kuisioner. Data yang diperoleh dibandingkan dengan
data sebelum diberi treatment (pre-test) dan setelah mendapat treatment
(post-test), dan dianalisis menggunakan statistik. Treatment yang menjadi
fokus utama yang akan dilihat yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe
STAD (Student Teams Achievement Division). Data kualitatif didapat
berdasarkan hasil dari lembar pengamatan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP N 5 Klaten, kelas kontrol
menggunakan kelas VIII F yang berjumlah 31 siswa dan kelas eksperimen
menggunakan kelas VIII G yang berjumlah 28 siswa.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan bulan April dan Mei 2014 di SMP N 5
Klaten.
D. Treatment
Pada penelitian ini treatment akan diberikan kepada kelas kontrol dan
kelas yang akan diuji. Kelas kontrol akan diajari menggunakan metode
ceramah aktif dan kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
1. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Di kelas eksperimen, diterapkan metode pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan materi yang akan diajarkan adalah Pemantulan
Cahaya. Proses pembelajarannya adalah:
a. Persiapan
1) Materi yang digunakan berupa buku teks, LKS, dan sumber
lain yang mendukung pembelajaran atau materi yang dibuat
oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2) Penempatan siswa ke dalam tim
Prosedur penempatan siswa ke dalam tim harus memenuhui
beberapa persyaratan sebagai berikut: setiap tim haruslah
terdiri atas 4-5 siswa yang terbagi atas siswa yang memiliki
intelegensi tinggi, sedang dan rendah.
Guru membuat daftar peringkat dalam satu kelas dari siswa
yang memiliki peringkat paling tinggi sampai siswa yang
memiliki peringkat paling rendah. Peringkat ini dapat diambil
dari nilai ujian terakhir. Tabel 1 dapat dibuat seperti berikut:
Tabel 1. Daftar peringkat siswa
Tingkatan Peringkat Nama Tim
Siswa berprestasi tinggi 1 A
2 B
3 C
4 D
5 E
6 F
Siswa berprestasi sedang 7 F
8 E
9 D
10 C
11 B
12 A
13 A
14 B
15 C
16 D
17 E
18 F
19 F
20 E
21 D
22 C
23 B
24 A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Siswa berprestasi kurang 25 F
26 E
27 D
28 C
29 B
30 A
Seperti pada tabel 1 di atas tim dibentuk dengan
memperhatikan peringkat prestasi siswa.
b. Jadwal kegiatan
1) Mengajar : menyampaikan pelajaran
Dilaksanakan selama 1-2 pertemuan
Materi yang diperlukan adalah rencana pelajaran yang telah
dipersiapkan.
2) Belajar tim: para siswa bekerja dengan lembar-kegiatan
dalam tim mereka untuk menguasai materi.
Dilaksanakan selama 1-2 pertemuan
Materi yang diperlukan adalah dua lembar-kegiatan dan
lembar jawaban untuk setiap tim.
3) Tes : para siswa mengerjakan kuis individual.
Dilaksanakan selama ½-1 pertemuan
Materi yang diperlukan adalah satu kuis tiap anak
4) Rekognisi tim : skor tim dihitung berdasarkan skor kemajuan.
Menghitung skor kemajuan individual dan skor tim dan
memberikan sertifikat atau penghargaan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c. Pembelajaran dengan RPP dan LKS
RPP dan LKS yang digunakan peneliti selengkapnya terdapat
pada lampiran.
2. Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan pada kelas kontrol. Pada penelitian ini,
peneliti menggunakan kelas kontrol untuk dijadikan data pembanding
bagi kelas uji coba yaitu kelas dengan menggunakan metode STAD.
Pada kelas metode ceramah proses pembelajarannya yaitu berupa
penjelasan materi oleh guru, tanya jawab, dan latihan soal.
Dikarenakan kelas metode ceramah sebagai pembanding (kelas
kontrol), maka instrumen penelitian dan metode analisis yang
digunakan haruslah sama dengan kelas metode yang diteliti (metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD).
E. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes prestasi,
lembar observasi, dan angket. Tes prestasi dilakukan untuk mengetahui
pemahaman siswa secara kuantitatif mengenai materi yang telah dipelajari.
Lembar observasi dilakukan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa
sebagai perorangan maupun di dalam kelompok. Angket digunakan untuk
mengukur seberapa besar minat siswa akan metode yang digunakan dalam
pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Tes prestasi
Soal yang dijadikan sebagai alat ukur dibuat berdasarkan konsep-
konsep materi yang diajarkan yaitu pementulan pada cermin. Tes
prestasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa paham dengan
materi yang telah disampaikan dengan menggunakan metode
pembelajaran.
a. Kisi-kisi penyusunan soal tes prestasi
Tabel 2. Kisi-kisi tes prestasi
Kompetensi
Dasar
Indikator Soal Aspek
Menyelidiki
sifat-sifat
cahaya dan
hubungannya
dengan
berbagai
bentuk cermin
dan lensa
Menyebutkan
hukum pemantulan
cahaya pada
cermin datar.
Sebutkan hukum
pemantulan cahaya
pada cermin datar?
Hafalan
Menyebutkan
sinar-sinar
istimewa pada
cermin cekung dan
cermin cembung
Sebutkan sinar-sinar
istimewa pada:
a. cermin cekung
b. cermin cembung
Hafalan
Menggambar hasil
pembentukan
bayangan dari
cermin cekung.
Sebuah benda yang
tinggiya 1 cm dan
berada 15 cm di depan
cermin cekung yang
mempunyai fokus 10
cm. Gambarkan
pembentukan
bayangan beserta
sifatnya?
Pemahaman
Menggambarkan
hasil pembentukan
bayangan dari
cermin cembung.
Sebuah benda yang
tingginya 1 cm dan
berada 20 cm di depan
cermin cembung yang
mempunyai fokus 15
cm. Gambarkan hasi
pembentukan
bayangannya beserta
sifatnya?
Pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Mengerjakan soal
mengenai cermin
cekung.
Benda setinggi 1 cm
berada 20 cm di depan
sebuah cermin cekung
yang jari-jari
kelengkungannya 30
cm. Dimanakan
bayangan akan
terjadi? Berapa tinggi
bayangannya?
Penerapan
Mengerjakan soal
mengenai cermin
cembung.
Sebuah benda yang
tingginya 1 cm berada
20 cm di depan
sebuah cermin
cembung, yang jarak
fokusnya 15 cm.
Dimanakah bayangan
akan terbentuk?
Berapa tingginya?
Penerapan
Penggunaan dalam
kehidupan sehari-
hari.
Sebutkan contoh
penggunaan cermin
datar, cekung, dan
cembung dalam
kehidupan sehari-hari?
Pemahaman
2. Lembar Pengamatan Prilaku Siswa
Lembar pengamatan prilaku siswa dibuat untuk melihat tingkat
keaktifan dan keterlibatan siswa dan partisipasi di kelas maupun di
dalam kelompok. Pengamatan ini dilakukan oleh guru ketika mengajar
sambil melakukan pengamatan terhadap para siswanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
a) Kisi-kisi lembar pengamatan siswa
Tabel 3. Kisi-kisi lembar pengamatan siswa.
No. Aspek keaktifan Indikator
1. Keaktifan Berpendapat
Bertanya
Menjawab pertanyaan
Menyumpilkan hasil
percobaan
Menyelesaikan soal
perhitungan
Lembar pengamatan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
3. Angket minat siswa
Angket ini digunakan untuk melihat seberapa besar ketertarikan
siswa terhadap materi yang di sampaikan dan penerapan dari metode
yang digunaka peneliti untuk pembelajaran.
a) Kisi-kisi angket minat siswa
Tabel 4. Kisi-kisi angket minat siswa.
Aspek minat Indikator Pernyataan
Ketertarikan Perhatian Saya tidak suka
melamun ketika jam
pelajaran.
Saya selalu
memperhatikan guru
yang sedang mengajar.
Mengingat Saya sering belajar
kembali setelah
sampai di rumah agar
saya mudah
mengingatnya.
Saya selalu menjawab
pertanyaan guru sesuai
dengan kemampuan
saya.
Antusias Saya selalu datang
tepat waktu sebelum
pelajaran dimulai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Saya menyelesaikan
tugas saya meskipun
jam pelajaran telah
berakhir
Berpendapat Saya selalu
menyampaikan
gagasan saya di kelas
maupun dalam
kelompok
Bertanya Saya bertanya pada
guru di luar jam
pelajaran jika saya
tidak paham suatu
materi
Saya selalu bertanya
pada guru atau teman
ketika tidak paham
Rasa ingin tahu Saya selalu bertanya
karena saya tertarik
dengan materi yang
diajarkan guru.
Perasaan senang Kepuasan Saya merasa sangat
senang dengan cara
mengajar guru.
Semangat Saya selalu tidur tepat
waktu agar saya tidak
mengantuk ketika
pelajaran
Saya tidak mau
membolos meskipun
sedang tidak enak
badan
Angket minat selengkapnya dapat dilihat pada lampiran
F. Validitas
Semua instrumen yang telah dibuat akan di ukur kevalidannya.
Untuk mengukur validnya instrumen yang dipakai, peneliti menggunakan
validitas isi (content validity). Menurut Suparno (2010: 68), content
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
validity merupakan pengukuran apakah isi dari instrumen yang akan
digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur. Apakah
item test sungguh mempresentasikan isi yang mau di test.
Untuk itu perlu dilakukan pengecekan kembali terhadap kesesuaian
instrumen yang digunakan dengan apa yang akan diukur. Kesesuaian tes
tertulis dengan tingkat pemahaman siswa akan materi dan penerapan
metode pembelajaran yang diterapkan yaitu STAD, lembar observasi
dengan keaktifan siswa, dan angket dengan minat siswa akan metode
STAD yang diterapkan.
Pengujian tingkat kevalidan instrumen yang dipakai dilakukan
dengan cara mendiskusikan kembali dengan dosen pembimbing skripsi
sebelum digunakan sebagai alat ukur.
G. Metode Analisis yang Digunakan
Setelah peneliti memperoleh semua data-data yang diperlukan,
maka dapat dilakukan analisis data.
1. Analisis terhadap tes prestasi
Analisis tes prestasi siswa dilakukan dengan tiga tahap, yaitu:
a) Penskoran bobot soal
Analisis ini dilakukan untuk menentukan bobot nilai yang akan
diberikan kepada siswa di setiap soal yang dikerjakan. Pertama,
terlebih dahulu menentukan bobot setiap soal yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Penskoran untuk setiap jawaban berdasarkan aspek kognitif sebagai
berikut:
1) Aspek hafalan
a) Untuk setiap poin pertanyaan dijawab dengan benar, akan
mendapat nilai skor: 5
b) Apabila jawaban siswa mendekati benar, akan mendapat nilai
skor: 3
c) Apabila jawaban siswa salah, akan mendapat nilai skor: 1
d) Apabila siswa tidak menjawab pertanyaan, akan mendapat
nilai skor: 0
2) Aspek pemahaman
a) Untuk setiap poin pertanyaan dijawab dengan benar, akan
mendapat nilai skor: 10
b) Apabila jawaban siswa mendekati benar, akan mendapat nilai
skor: 6-9
c) Apabila jawaban siswa kurang benar, akan mendapat nilai
skor: 3-5
d) Apabila jawaban siswa salah, akan mendapat nilai skor: 2
e) Apabila siswa tidak menjawab pertanyaan, akan mendapat
nilai skor: 0
3) Aspek penerapan
a) Untuk setiap poin pertanyaan dijawab dengan benar, akan
mendapat nilai skor: 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b) Apabila jawaban siswa mendekati benar, akan mendapat nilai
skor: 7-14
c) Apabila jawaban siswa kurang benar, akan mendapat nilai
skor: 4-6
d) Apabila jawaban siswa salah, akan mendapat nilai skor: 3
e) Apabila siswa tidak menjawab pertanyaan, akan mendapat
nilai skor: 0
Tabel 5. Bobot skor tiap item soal
Nomor soal Skor tiap item soal
1 5
2 10
3 20
4 20
5 30
6 30
7 45
Skor maksimum 160
b) Klasifikasi peningkatan hasi tes prestasi
1) Interval skor ditentukan dari:
=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛
=10 − 0
5= 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2) Rentang interval dapat ditentukan sebagai berikut:
Tabel 6. Rentang interval peningkatan hasil tes prestasi
Interval Keterangan
0-2 Tidak baik
2,1-4,1 Kurang baik
4,2-6,2 Cukup
6,3-8,3 Baik
8,4-10,4 Sangat baik
c) Menggunakan Test-T untuk 2 group independen dan dependen.
Test-T untuk dua grup yang independen digunakan untuk
membandingkan dua kelompok yang independen, seperti
membandingkan akibat dari dua treatment yang dilakukan pada
suatu penelitian. Test-T untuk dua grup dependen digunakan untuk
mengetes dua kelompok yang dependen, atau satu kelompok yang
di-test dua kali, yaitu pada pre-test dan post-test ( Suparno. 2010:
97). Analisi yang dilakukan pada tes prestasi ini terdiri dari 4 uji
Test-T, yaitu:
1) Uji Test-T dua kelompok independen, tes ini untuk
membandingkan hasil pre-tes dari kedua metode yang
digunakan yaitu STAD dan ceramah. Apabila 𝑡𝑜𝑏𝑠 >
𝑡𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 maka signifikan, jadi terdapat perbedaan hasil pre-
test antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jika 𝑡𝑜𝑏𝑠 <
𝑡𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 maka tidak signifikan, jadi tidak ada perbedaan hasil
pre-test antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Uji Test-T dua kelompok dependen, tes ini untuk
membandingkan hasil pre-test dan post-tes pada metode
STAD. Apabila 𝑡𝑜𝑏𝑠 > 𝑡𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 maka signifikan, jadi
terdapat perbedaan hasil pre-test dan post-test pada kelas
eksperimen. Jika 𝑡𝑜𝑏𝑠 < 𝑡𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 maka tidak signifikan, jadi
tidak ada perbedaan hasil pre-test dan post-test pada kelas
eksperimen.
3) Uji Test-T dua kelompok dependen, tes ini untuk
membandingkan hasil pre-test dan post-tes pada metode
ceramah. Apabila 𝑡𝑜𝑏𝑠 > 𝑡𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 maka signifikan, jadi
terdapat perbedaan hasil pre-test dan post-test pada kelas
kontrol. Jika 𝑡𝑜𝑏𝑠 < 𝑡𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 maka tidak signifikan, jadi
tidak ada perbedaan hasil pre-test dan post-test pada kelas
kontrol.
4) Uji Test-T dua kelompok independen, tes ini untuk
membandingkan hasil post-tes dari kedua metode yang
digunakan yaitu STAD dan ceramah. Apabila 𝑡𝑜𝑏𝑠 >
𝑡𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 maka signifikan, jadi terdapat perbedaan hasil post-
test antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Jika 𝑡𝑜𝑏𝑠 <
𝑡𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 maka tidak signifikan, jadi tidak ada perbedaan hasil
post-test antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Uji Test-T yang digunakan memakai rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1) Uji Test-T dua kelompok yang independen
𝑡 = 𝑥1 − 𝑥2
𝑛1 − 1 𝑆1
2 + 𝑛2 − 1 𝑆22
(𝑛1 + 𝑛2 − 2) [1𝑛1
−1𝑛2
]
Dimana:
.𝑥1 = skor kelas kontrol
.𝑥2 = skor kelas eksperimen
𝑛1 = jumlah siswa kelas kontrol
𝑛2 = jumlah siswa kelas eksperimen
𝑆1 = standar deviasi kelas kontrol
𝑆2 = standar deviasi kelas eksperimen
2) Uji Test-T dua kelompok yang dependen
𝑡𝑟𝑒𝑙 = 𝑥1 − 𝑥2
𝐷2 −( 𝐷)2
𝑁𝑁(𝑁 − 1)
Dimana:
D = perbedaan skor tiap subyek = 𝑥𝑖1−𝑥𝑖2
N = jumlah pasangan skor
Df = N-1
Penelitian ini selanjutnya akan dianalisis menggunakan program
SPSS. Hal ini dikarenakan untuk meminimalis kemungkinan
terjadinya keslahan dalam menghitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
2. Analisis terhadap lembar pengamatan siswa
Tujuan dari lembar pengamatan siswa adalah untuk mengetahui
perilaku dan keterlibatan siswa di kelas maupun di dalam kelompok
dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode STAD.
Lembar pengamatan yang akan didapat digunakan untuk memperkuat
data kuantitatif.
3. Analisis terhadap angket siswa
Analisis terhadap angket siswa bertujuan untuk mengetahui respon
siswa terhadap metode pembelajaran yang dipakai peneliti (metode
kooperatif tipe STAD) dan bagaimana perbandingannya jika
dibandingkan dengan metode ceramah.
a. Analisa angket minat siswa
1) Jumlah butir soal minat : 14
2) Jumlah pilihan skor : 5
3) Point minimal : 1 × 14 = 14
4) Point maksimal : 5× 14 = 70
b. Klasifikasi minat siswa
1) Interval skor ditentukan dari:
=𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ𝑎𝑛
=70 − 14
5= 11.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2) Rentang interval dapat ditentukan sebagai berikut:
Tabel 7. Rentang interval minat siswa
Interval Keterangan
14 – 24 Tidak baik
25−35 Kurang baik
36−46 Cukup
47−57 Baik
58-68 Sangat baik
Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran kooperatif
tipe STAD terhadap minat siswa, digunakan uji test-t antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen, sehingga menggunakan uji
Test-T untuk dua kelas yang independen.
𝑡 = 𝑥1 − 𝑥2
𝑛1 − 1 𝑆1
2 + 𝑛2 − 1 𝑆22
(𝑛1 + 𝑛2 − 2) [1𝑛1
−1𝑛2
]
𝑡𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 dari tabel dengan level signifikan 𝛼=0.05
Apabila 𝑡𝑜𝑏𝑠 > 𝑡𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 maka signifikan, jadi terdapat
perbedaan minat belajar fisika antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Jika 𝑡𝑜𝑏𝑠 < 𝑡𝑐𝑟𝑖𝑡𝑖𝑐𝑎𝑙 maka tidak signifikan,
jadi tidak ada perbedaan minat belajar fisika antara kelas kontrol
dan kelas eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV
DATA DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 5 Klaten pada tanggal 21
April-19 Mei 2014. Jadwal pelajaran IPA Fisika di sekolah untuk setiap
kelas dilaksanakan satu kali tatap muka (2× 40 menit) dalam satu minggu.
Peneliti menggunakan dua kelas, satu kelas dipakai untuk kelas kontrol
dan yang lain untuk kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen peneliti
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team
Ahievement Division) di kelas VII H dan kelas kontrol menggunakan
metode ceramah aktif di kelas VII F. Dikarenakan pelaksanaan penelitian
di semester genap, maka banyak jadwal yang terpotong untuk kelas IX,
jadi pihak sekolah mengijinkan jumlah pertemuan untuk setiap kelas yaitu
3 kali tatap muka (6× 40 menit) untuk setiap kelas yang digunakan
peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 8. Pelaksanaan Penelitian
Kelas Jumlah Waktu
pelaksanaan
Kegiatan
Siswa Siswa
hadir
Siswa
tidak
hadir
VII H 28 28 0 Senin, 28 April
2014
Perkenalan, pre-test,
pembentukan
kelompok, mengerjakan
LKS 1
28 28 0 Senin, 12 Mei
2014
Membahas materi,
mengerjakan LKS 2
28 28 0 Senin, 19 Mei
2014
Post-test, mengisi
angket minat
VII F 32 32 0 Selasa, 22 April
2014
Perkenalan, pre-test,
penjelasan materi,
mengerjakan LKS
32 32 0 Selasa, 29 April
2014
Latihan soal
32 32 0 Selasa, 13 Mei
2014
Post-test, mengisi
angket minat
Satu minggu sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan
observasi pada setiap kelas yang akan digunakan. Hasil observasi
menunjukkan bahwa kedua kelas yang disediakan sekolah menunjukkan
tingkat ketertarikan yang kurang lebih sama terhada mata pelajaran fisika.
Kedua kelas sedikit ribut ketika pelajaran berlangsung.
Proses pelaksanaan pembelajaran pada kedua kelas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan di kelas kontrol (metode ceramah aktif)
a. Selasa, 22 April 2014
Pertemua pertama dilaksanakan di kelas VII F sebagai kelas
kontrol, jam pelajaran di kelas ini dilaksanakan pada jam ke empat
dan lima yaitu pada jam 09.15-10.35. Pertemuan pertama pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
awalnya peneliti masuk kelas ditemani oleh guru, karena guru yang
akan memperkenalkan peneliti kepada para siswa di kelas. Setelah
guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan menjelaskan
tujuan peneliti akan mengajar di SMP ini, guru kemudian
meninggalkan peneliti untuk melanjutkan proses pembelajaran
selanjutnya. Pelajaran dilanjutkan dengan pemberian pre-test,
peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa tes ini merupakan tes
pemahaman awal mereka terhadap materi yang akan diajarkan
selanjutnya. Hampir seluruh siswa mengeluh terhadap tes yang
akan dikerjakan. Pre-test dilakukan dalam waktu 20 menit. Pada
pelaksanaan pre-test ini terlihat bahwa banyak siswa yang berusaha
untuk menyontek, untuk mengantisipasinya peneliti sesering
mungkin berkeliling dan mendekati siswa yang terlihat ingin
menyontek.
Pembelajaran dilanjutkan dengan membahas materi
pemantulan cahaya setelah waktu untuk siswa mengerjakan soal
pre-test selesai. Pembelajaran dapat berlangsung dengan baik,
antusias siswa terhadap pelajaran juga dapat dikatakan tinggi.
Siswa berusaha menjawab pertanyaan yang di ajukan oleh peneliti,
hanya saja siswa tidak aktif apabila diminta untuk mengerjakan
dipapan tulis, padahal ketika peneliti berkeliling dan mengecek
pekerjaan setiap siswa, banyak siswa yang serius untuk
mengerjakan soal-soal peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
b. Selasa, 29 April 2014
Pada pertemuan kedua di kelas kontrol juga berjalan baik
seperti pada pertemuan pertama pada minggu sebelumnya. Siswa
berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan peneliti. Pada
pertemuan ini membahas tentang pemantulan pada cermin
lengkung. Setiap siswa sudah memiliki LKS yang disediakan dari
sekolah, jadi peneliti mengajak siswa untuk membahas LKS itu
selain soal-soal yang telah disiapkan peneliti.
Sebelum peneliti membahas persoalan bersama siswa,
peneliti menghimbau siswa untuk mengerjakan setiap persoalan
yang diberikan peneliti. Hal ini dimaksudkan agar para siswa
berusaha dan latihan berfikir bagaimana mencari cara untuk
menyelesaikan setiap persoalan yang sedang dihadapi. Ketika para
siswa mengerjakan, peneliti bertindak sebagai fasilitator untuk
siswa dengan berkeliling dan memantau pekerjaan siswa.
Pada saat peneliti berkeliling diantara para siswa, banya
siswa yang berani bertanya kepada peneliti apabila mereka tidak
mengerti apa yang dimaksud dari soal yang mereka kerjakan.
Mendengar pertanyaan siswa, peneliti tidak langsung menjawab
pertanyaan setiap siswa, tetapi peneliti berusaha bertanya kembali
persoalan yang berkaitan agar siswa dapat menyimpulkan sendiri
jawaban yang pertanyaannya sendiri. Akan tetapi masih banyak
siswa yang tidak juga dapat menangkap apa yang dimaksud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
peneliti dari pertanyaan pemancing dari peneliti. Permasalahan ini
ditanggapi peneliti dengan melempar pertanyaan ke semua siswa
agar semua siswa juga ikut berfikir dan peneliti dapat membahas
persoalan bersama dengan semua siswa.
Pada akhir pertemuan hari kedua ini, peneliti
mengumumkan di depan kelas bahwa hari itu merupakan hari
terakhir untuk membahas materi. Peneliti memberitahukan kepada
semua siswa bahwa pertemuan ketiga atau terakhir akan diadakan
ulangan harian (post-test). Agar siswa bersungguh-sungguh
mengerjakan post-test minggu depan, peneliti memberitahu siswa
bahwa nilai ujian post-test akan diminta guru kelas dan dijadikan
nilai ulangan harian pemantulan cahaya, karena guru tidak akan
mengadakan ulangan lagi, sebab sudah tidak ada kesempatan untuk
guru mengadakan ulangan lagi.
c. Selasa, 13 Mei 2014
Post-test untuk kelas kontrol diadakan pada pertemuan
terakhir, seperti yang telah diumumkan peneliti pada minggu
sebelumnya. Pertama siswa diminta untuk memasukkan semua
buku pelajaran kedalam tas dan meneruh tas dibawa meja. Peneliti
menyebutkan peraturan dalam mengerjakan soal pre-test dan
memberitaukan siswa bahwa ujian ini dilaksanakan dalam waktu
60 menit. Ujian berlangsung tertib karena ketika ujian berlangsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
peneliti tidak diam disatu tempat, tetapi berkeliling agar
meminimalisir siswa untuk mencontek.
Ketika waktu telah berakhir siswa diminta untuk
mengumpukan pekerjaannya ke meja guru dan kembali duduk.
Sisa waktu digunakan peneliti untuk siswa mengisi kuisioner minat
yang diberikan peneliti dan mengucapkan salam perpisahan dan
mengucapkan terimakasih kepada seluruh siswa karena telah
bepartisipasi aktif.
2. Pelaksanaan di kelas eksperimen (metode STAD)
a. Senin, 28 April 2014
Pertemuan pertama di kelas eksperimen yang dilaksanakan
dikelas VIII H diawali dengan perkenalan. Peneliti masuk ke kelas
ditemani oleh guru kelas, guru memperkenalkan peneliti kepada
seluruh siswa, selain memperkenalkan peneliti kepada siswa guru
juga membantu peneliti untuk menjadi pengamat keaktifan siswa di
kelas. Setelah perkenalan peneliti menjelaskan proses
pembelajaran yang akan berlangsung sampai semua siswa jelas dan
mengerti peran masing-masing. Peneliti melanjutkan kegiatan
selanjutnya yaitu pre-test. Pre-test dilaksanakan dalam waktu 20
menit, hampir seluruh siswa mengeluh dan takut karena mereka
tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan peneliti. Peneliti
menjelaskan kepada siswa bahwa tes ini bukan tes yang diambil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
nilainya, tetapi tes untuk mengetahui pemahaman awal mereka
tentang materi pemantulan cahaya yang akan dipelajari.
Kegiatan selanjutnya masuk ke inti pembelajaran yaitu
siswa mengerjakan LKS1. Sebelum mengerjakan LKS 1, siswa
terlebih dahulu dibagi didalam kelompok. Kelompok dibuat oleh
peneliti berdsarkan kemampuan masing-masing siswa, setiap siswa
mempersiapkan tempat duduk agar dapat bergabung dengan
kelompok mereka. Setelah itu setiap kelompok dibagikan peralatan
untuk mengerjakan LKS 1. Pada awalnya setelah kelompok
dibagikan LKS 1, hampir semua kelompok langsung bertanya
bagaimana cara mengerjakannya kepada peneliti, tetapi disin
peneliti tidak langsung menjawab pertanyaan mereka. Peneliti
menjelaskan didepan kelas bahwa cara untuk mngerjakannya sudah
tertulis jelas didalam LKS 1 itu sendiri dan siswa dihimbau agar
membacanya dengan teliti. Kegiatan siswa dalam mengerjakan
LKS 1 berjalan dengan lancar, seluruh siswa berperan dalam
kelompok mereka, ketika ada siswa yang tidak ikut mengerjakan
peneliti akan berkeliling dan mendatanginya.
Pada LKS 1 kelompok mengerjakan percobaan sederhana
tentang membuktikan hukum pemantulan cahaya, setelah mereka
melalui proses percobaan ini ketika peneliti mengajak siswa
merarik kesimpulan di akhir pertemuan setiap kelompok
mendapatkan hasil percobaan yang berbeda, disini peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
menjelaskan bagaimana hal ini dapat terjadi. Setelah tidak ada lagi
pertanyaan dari setiap kelompok, peneliti mengakhiri pertemuan
hari itu dan memberikan pekerjaan rumah dan memberitahukan
topik apa yang akan dipelajari minggu depan. Peneliti juga
menghimbau setiap siswa agar di setiap pertemuan agar langung
duduk di kelompok mereka masing-masing.
b. Senin, 12 Mei 2014
Pertemuan kedua setiap siswa sudah memposisikan diri
duduk didalam kelompok mereka masing-masing. Setelah
mengucapkan salam peneliti memberitahukan bahwa hasil tes pada
pertemuan sebelumnya sangat tidak baik, tetapi peneliti
menjelaskan lagi bahwa tes ini bukan tes final. Siswa diminta agar
serius belajar agar dapat memperbaiki hasil tes mereka dan peneliti
juga memberitahukan bahwa akan ada penghargaan khusus bagi
siswa yang mendapatkan nilai yang baik.
Kagiatan dilanjutkan dengan peneliti menjelaskan materi
tentang pemantulan cahaya pada cermin lengkung. Ketika seluruh
siswa merasa jelas dan tidak ada lagi pertanyaan, setiap kelompok
diminta untuk mengerjakan LKS 2. Banyak dari siswa yang
bertanya kepada peneliti bagaimana cara mengerjakan soal-soal
yang ada di LKS, peneliti mengingatkan kembali untuk melihat
kepapan tulis agar teringat bagaimana peneliti menjelaskan.
Peneliti sesering mungkin berkeliling untuk melihat perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
setiap kelompok dalam mengerjakan LKS. Proses ini berjalan
cukup lancar, karena setiap siswa sibuk dengan kelompok masing-
masing untuk mengerjakan LKS, hanya ada beberapa anak yang
terlihat tidak bersemangat dalam bekerjasama dengan
kelompoknya, meliha hal itu peneliti mendekatinya agar siswa
kembali ke tugas masing-masing.
Ketika waktu untuk mngerjakan telah berakhir setiap
kelompok mengeluh kepada peneliti karena mereka belum selesai
mengerjakan tugas mereka, kemudian peneliti mengejak seluruh
siswa untuk membahasnya bersama-sama di kelas agar setiap
pertanyaan dapat terjawab. Banyak kelompok yang berantusias
untuk mengerjakan soal di LKS, peneliti menerima semua jawaban
dan membenarkan kesalahan yang terjadi pada jawaban siswa yang
salah kemudian membahasnya bersama siswa. Ketika sampai pada
persoalan menggambar sinar-sinar istimewa pada cermin lengkung,
hampir seluruh siswa mengeluh karena tidak bisa mengerjakannya,
dari sisni peneliti kemudian membahas dan menjelaskan kembali
bagaimana cara menggambar yang benar. Selanjutnya siswa
diminta untuk kembali duduk di meja masing-masing dan diberi
kuis untuk dikerjakan individu.
Pada akhir pertemuan siswa diberi tahu bahwa minggu
depan adalah pertemuan terakhir sekaligus post-test, agar mereka
belajar dan mempersiapkan dengan baik peneliti memberitahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
bahwa nilai ini akan dipakai oleh guru kelas sebagai nilai ulangan
karena guru tidak akan mengadakan tes lagi.
c. Senin, 19 Mei 2014
Pertemuan ketiga ini diadakan post-test, sebelum dimulai
siswa diperbolehkan belajar dan mengulang kembali selama 10
menit. Setelah itu siswa dibagikan soal dan diberi waktu untuk
mengerjakan tes selama 65 menit, selama tes berlangsung peneliti
sering berkeliling agar semua siswa mengerjakan dengan jujur.
Sesekali ada siswa yang berusaha untuk menyontek, melihat hal ini
peneliti hanya akan mendekati siswa tersebut tanpa menegurnya.
Setelah waktu mengerjakan selesai, semua pekerjaan
dikumpulkan di meja guru. Peneliti melanjutkan kegiatan siswa
dengan membagikan kuisioner minat, peneliti menjelaskan bahwa
kuisioner ini tidak akan berpengaruh terhadap nilai mereka dan
tidak perlu menamai lembar kuisionernya. Oleh karena itu, siswa
diminta untuk mengisi kuisioner sesuai dengan apa yang mereka
rasakan. Seluruh kegiatan telah dijalankan dengan baik, peneliti
mengucapkan terimakasih kepada seluruh siswa di kelas dan
mennyampaikan kata-kata penutup sebelum mengakiri pelajaran
dan meninggalkan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
B. Data dan Analisis
1. Pemahaman Konsep
a. Data Nilai Pre-test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
1) Data Nilai Pre-test Kedua Kelas.
Tabel 9. Nilai Pre-test Kedua Kelas
No. Nilai Pre-test
Kelas
Eksperimen
Kelas Kontrol
1. 2.25 2.43
2. 2.25 1.0
3. 2.37 2.06
4. 1.25 3.3
5. 1.25 2.5
6. 1.18 1.18
7. 2.12 1.37
8. 1.25 1.47
9. 2.18 1.93
10. 3.3 3.56
11. 2.3 3.25
12. 1.5 2.3
13. 2.18 3.0
14. 1.37 2.68
15. 1.12 3.68
16. 2.93 1.37
17. 1.12 2.5
18. 2.62 1.87
19. 2.12 2.37
20. 1.37 2.06
21. 3.5 2.25
22. 2.06 3.0
23. 1.18 2.9
24. 1.18 1.18
25. 2.06 2.0
26. 2.06 1.06
27. 2.37 2.12
28. 1.75 2.4
29. 1.93
30. 2.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
31. 2.3
32. 1.18
Mean 1.9354 2.2094
2) Uji Test-t untuk Kelompok Independen dari Pre-test Kedua
Kelas
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS agar
meminimalis terjadinya kesalahan dalam menghitung.
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui adakah perbedaan
prestasi belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
Tabel 10. Perbandingan Tes Prestasi Siswa Antara Kelas
Kontrol dan Kelas Ceramah
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai F 32 2.2094 .73783 .13043
H 28 1.9354 .66737 .12612
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality
of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig. (2-
tailed) Mean
Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai Equal variances assumed
.110 .741 1.500 58 .139 .27402 .18267 -.09164 .63967
Equal variances not assumed
1.510
57.927
.136 .27402 .18144 -.08917 .63721
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3) Kesimpulan
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS pada tabel 10 diatas menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen, dapat dilihat nilai t = 1.500, p = .139 > 𝛼 = 0.05
maka hasilnya tidak signifikan.
b. Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol
1) Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol
Tabel 11. Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol
No. Nilai Pre-test Nilai Post-test
1. 2.43 5.9
2. 1.0 8.18
3. 2.06 8.18
4. 3.3 4.8
5. 2.5 7.0
6. 1.18 4.12
7. 1.37 7.5
8. 1.47 4.5
9. 1.93 7,68
10. 3.56 6.18
11. 3.25 6.3
12. 2.3 7.18
13. 3.0 8.06
14. 2.68 6.8
15. 3.68 2.6
16. 1.37 4.6
17. 2.5 4.75
18. 1.87 4.12
19. 2.37 5.25
20. 2.06 4.12
21. 2.25 4.75
22. 3.0 4.93
23. 2.9 4.5
24. 1.18 4.0
25. 2.0 4.0
26. 1.06 4.18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
27. 2.12 5.0
28. 2.4 5.12
29. 1.93 4.5
30. 2.5 4.4
31. 2.3 3.25
32. 1.18 4.75
Mean 2.2094 5.4069
2) Uji Test-t untuk Kelompok Dependen dari Pre-test dan Post-tes
Kelas Kontrol
Perhitungan dengan menggunakan program SPSS, dari data
pre-test dan post-tes kelas kontrol dianalisis dengan Uji Test-t
untuk kelompok Dependen dapat dilihat pada tabel 12 dibawah
ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 12. Perbandingan nilai pre-test dan post-test kelas kontrol
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pre 2.2094 32 .73783 .13043
post 5.4069 32 1.62712 .28764
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pre & post 32 -.010 .957
Paired Samples Test
Paired Differences
T df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 pre - post
-3.19750 1.79321 .31700 -3.84402 -2.55098 -10.087 31 .000
3) Kesimpulan
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS pada table 12 diatas menunjukkan bahwa nilai post-test
lebih tinggi dibandingkan nilai pre-test. Nilai mean pre-test =
2.2094 dan nilai mean post-test = 5.4069. Dilihat nilai t = -
10.087, p = .000 < 𝛼 = 0.05 maka hasilnya signifikan. Hal ini
menandakan bahwa terjadi peningkatan dari nilai pre-test ke
nilai post-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
c. Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen
1) Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas Ekperimen
Tabel 13. Data Nilai Pre-test dan Post-test Kelas
Eksperimen
No. Nilai Pre-test Nilai Post-test
1. 2.25 5.5
2. 2.25 7.62
3. 2.37 7.56
4. 1.25 7.43
5. 1.25 6.37
6. 1.18 8.06
7. 2.12 7.18
8. 1.25 7.0
9. 2.18 5.87
10. 3.3 9.5
11. 2.3 7.18
12. 1.5 8.43
13. 2.18 7.87
14. 1.37 8.43
15. 1.12 8.0
16. 2.93 7.18
17. 1.12 7.12
18. 2.62 8.12
19. 2.12 5.06
20. 1.37 4.56
21. 3.5 5.81
22. 2.06 4.75
23. 1.18 5.68
24. 1.18 6.0
25. 2.06 5.56
26. 2.06 5.56
27. 2.37 5.56
28. 1.75 6.18
Mean 1.9354 6.6900
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2) Uji Test-t untuk Kelompok Dependen dari Pre-test dan Post-tes
Kelas Eksperimen
Perhitungan dengan menggunakan program SPSS, dari data
pre-test dan post-tes kelas eksperimen dianalisis dengan Uji
Test-t untuk kelompok Dependen dapat dilihat pada tabel 14
dibawah ini:
Tabel 14. Perbandingan nilai pre-test dan post-test kelas
eksperimen
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 preE 1.9354 28 .66737 .12612
postE 6.6900 28 1.16660 .22047
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 preE & postE 28 -.063 .748
Paired Samples Test
Paired Differences
T df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 preE - postE
-4.75464 1.38027 .26085 -5.28986 -4.21943 -18.228 27 .000
3) Kesimpulan
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS pada tabel 14 diatas menunjukkan bahwa nilai post-test
lebih tinggi dibandingkan nilai pre-test. Nilai mean pre-test =
1.9354 dan nilai mean post-test = 6.6900. Dilihat nilai t =-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
18.228, p = .000 < 𝛼 = 0.05 maka hasilnya signifikan. Hal ini
menandakan bahwa terjadi peningkatan dari nilai pre-test ke
nilai post-test.
d. Data Nilai Post-test Kedua Kelas
1) Data Nilai Post-test Kedua Kelas
Tabel 15. Nilai Post-test Kedua Kelas
No. Nilai Post-test
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1. 5.5 5.9
2. 7.62 8.18
3. 7.56 8.18
4. 7.43 4.8
5. 6.37 7.0
6. 8.06 4.12
7. 7.18 7.5
8. 7.0 4.5
9. 5.87 7.68
10. 9.5 6.18
11. 7.18 6.3
12. 8.43 7.18
13. 7.87 8.06
14. 8.43 6.8
15. 8.0 2.6
16. 7.18 4.6
17. 7.12 4.75
18. 8.12 4.12
19. 5.06 5.25
20. 4.56 4.12
21. 5.81 4.75
22. 4.75 4.93
23. 5.68 4.5
24. 6.0 4.0
25. 5.56 4.0
26. 5.56 4.18
27. 5.56 5.0
28. 6.18 5.12
29. 4.5
30. 4.4
31. 3.25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
32. 4.75
Mean 6.6900 5.4069
2) Uji Test-t untuk Kelompok Independen dari Post-test Kedua
Kelas
Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui adakah
perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen dan dianalisis dengan Uji Test-t untuk kelompok
Independen, dapat dilihat pada tabel 16 dibawah ini:
Table 16. Perbandingan Tes Prestasi Siswa Antara Kelas
Kontrol dan Kelas Ceramah
Group Statistics
kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
nilai F 32 5.4069 1.62712 .28764
H 28 6.6900 1.16660 .22047
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean Differenc
e
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
nilai Equal variances assumed
2.356 .130 -3.464 58 .001 -1.28313 .37038 -2.02453 -.54172
Equal variances not assumed
-3.541 55.952 .001 -1.28313 .36241 -2.00913 -.55712
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3) Kesimpulan
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan
SPSS pada tabel 16 diatas menunjukkan bahwa ada perbedaan
hasil post-test siswa antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen, dapat dilihat nilai t =-3.464, p =.001 < 𝛼 = 0.05
maka hasilnya signifikan.
2. Penjabaran kualitatif pemahaman konsep
Pemahaman konsep pada penelitian ini dapat dilihat dari
kemampuan siswa dalam meneyerap dan memahami materi yang
diajarkan. Peneliti dapat menganalisis pemahaman konsep siswa dari
klasifikasi soal yang diberikan peneliti baik pada waktu pre-test
maupun post-test. Berdasarkan klasifikasi jenis soal terdapat tiga soal
pemahaman dari jumlah soal yang diberikan yaitu tujuh soal, soal
pemahaman ini mengidentifikasi pemahaman konsep siswa.
3. Minat belajar siswa terhadap metode pembelajaran
Minat belajar siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan
oleh peneliti dapat diamati dengan memberikan kuisioner kepada siswa
setelah seluruh pembelajaran selesai. Untuk mengetahui minat belajar
siswa terhadap metode pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen, peneliti membagikan kuisioner kepada kedua kelas untuk
dibandingkan tingkat minat belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
a. Analisis Minat Siswa Berdasarkan Hasil Kuisioner
Tabel 17. Data Skor Minat Siswa Kedua Kelas
No. Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1. 56.0 55.0
2. 53.0 43.0
3. 59.0 43.0
4. 61.0 45.0
5. 58.0 52.0
6. 54.0 41.0
7. 52.0 46.0
8. 55.0 44.0
9. 54.0 23.0
10. 58.0 41.0
11. 55.0 56.0
12. 61.0 38.0
13. 46.0 63.0
14. 51.0 63.0
15. 51.0 70.0
16. 51.0 51.0
17. 49.0 41.0
18. 57.0 52.0
19. 51.0 50.0
20. 51.0 37.0
21. 46.0 49.0
22. 40.0 60.0
23. 54.0 53.0
24. 58.0 61.0
25. 64.0 47.0
26. 61.0 50.0
27. 58.0 47.0
28. 61.0 54.0
29. 47.0
30. 48.0
31. 36.0
32. 36.0
Mean 54.4643 48.1875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 18. Perbandingan Minat Siswa Antara Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Minat F 32 48.1875 9.55945 1.68989
H 28 54.4643 5.41932 1.02416
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean Differenc
e
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Minat Equal variances assumed
5.484 .023 -3.068 58 .003 -6.27679 2.04603 -10.37236 -2.18121
Equal variances not assumed
-3.176 50.182 .003 -6.27679 1.97601 -10.24536 -2.30821
b. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS
pada tabel 18 diatas menunjukkan bahwa ada perbedaan minat
belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, dapat
dilihat nilai t =-3.068, p =.003 < 𝛼 = 0.05 maka hasilnya
signifikan. Minat belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar
ketika dibandingkan dengan minat belajar siswa kelas ceramah.
4. Keaktifan siswa
Keaktifan siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan
oleh peneliti pada kelas eksperimen dapat diamati dengan tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pengamatan terhadap siswa selama pembelajaran yang dilakukan oleh
peneliti. Untuk mengetahui keaktifan siswa terhadap metode
pembelajaran pada kelas eksperimen, peneliti meminta bantuan kepada
guru kelas untuk menjadi pengamat dan pencatat untuk tabel
pengamatan keaktifan siswa. Adapun hasil tabel pengamatan siswa
dapat dilihat pada tabel 19 dibawah ini:
Tabel 19. Hasil tabel pengamatan siswa
Indkator Hari ke
1
(Tally)
2
(Tally)
3
(Tally)
Berpendapat 12 10 P
O
S
T
-
T
E
S
T
Bertanya 17 30
Menyimpulkan hasil
percobaan
10 ____
Menjawab pertanyaan 10 22
Menyelesaikan soal ____ 10
Jumlah 49 72
C. Pembahasan
1. Pemahaman Konsep
Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD
yang menuntut siswa agar dapat belajar didalam kelompok dan tidak
menitikberatkan guru sebagai sumber belajar tetapi fasilitator dalam
pembelajaran, dapat melatih siswa untuk belajar mandiri yang dimulai
dari belajar kelompok dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Belajar
didalam kelompok membuat siswa tidak merasa takut atau malu untuk
bertanya ketika tidak mengerti pelajaran yang diajarkan. Kebanyakan
siswa merasa malu dan canggung ketika didalam kelas untuk bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
kepada guru sebagai individu. Penggunaan metode ini ternyata dapat
memudahkan siswa belajar dan menangkap materi yang diajarkan
karena menggunakan metode belajar kelompok.
Penggunaan model pembelajaran untuk kedua kelas sampel ini
menunjukkan peningkatan yang baik pada prestasi belajar siswa.
Berdasarkan analisis data yang ditunjukkan di atas, nilai pre-test pada
kedua kelas menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hal ini
menandakan bahwa pengetahuan awal kedua kelas sampel kurang
lebih sama. Oleh karena itu kedua kelas ini baik digunakan untuk
penelitian.
Hasil post-test yang ditunjukkan kedua kelas sampel mengalami
peningkatan. Jadi metode yang digunakan di kedua kelas dapat
meningkatkan. Sedangkan hasil perbandingan nilai post-test pada
kedua kelas menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini berarti terdapat
perbedaan peningkatan pemahaman siswa antara kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa
peningkatan pemahaman siswa di kelas eksperimen lebih besar jika
dibandingkan dengan peningkatan pemahaman di kelas kontrol. Hasil
mean yang ditujukkan dari kedua kelas yaitu pada kelas kontrol
sebesar 5.4069 dan pada kelas eksperimen sebesar 6.69. peningkatan
pemahaman konsep siswa dapat dilihat pada tabel 20 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 20. Peningkatan Pemahaman konsep Kelas Eksperimen
Persoalan Kelas eksperimen
Pre-test Post-test
Sebuah benda yang
tingginya 1 cm dan
berada 15 cm di
depan cermin
cekung yang
mempunyai fokus 10
cm. gambarkan
pembentukan
bayangan beserta
sifatnya?
Sebagian besar siswa
menggambarkan bentuk
cermin beserta garis
normal dan belum
menyebutkan sifatnya.
Beberapa siswa yang lain
menggambar:
Pemantulan
baur/difusi
Pemantulan beraturan
ada juga siswa yang tidak
menjawab sama sekali.
Siswa dapat
meletakkan titik F
dan R dengan
benar.
Dapat menyebutkan
sifat-sifatnya.
Mereka juga dapat
menggambarkan
jalannya sinar
walaupun hanya
dapat menggambar
satu sinar saja.
Ada yang dapat
menggambar
dengan benar
Sebuah benda yang
tingginya 1 cm
berada 20 cm di
depan cermin
cembung yang
mempunyai titik
fokus 10 cm.
gambarkan
pembentukan
bayangannya dan
sifatnya?
Sebagian besar siswa
menggambarkan bentuk
cermin beserta garis
normal dan belum
menyebutkan sifatnya.
Beberapa siswa yang lain
menggambar:
Pemantulan
baur/difusi
Pemantulan beraturan
ada juga siswa yang tidak
menjawab sama sekali.
Siswa dapat
meletakkan titik F
dan R dengan
benar.
Dapat menyebutkan
sifat-sifatnya.
Mereka juga dapat
menggambarkan
jalannya sinar
walaupun hanya
dapat menggambar
satu sinar saja.
Ada yang dapat
menggambar dengan
benar
Sebutkan contoh
dari cermin datar,
cermin cekung, dan
cermin cembung
dalam kehidupan
sehari-hari?
Siswa menyebutkan
contoh cermin datar
dengan benar
Jawaban siswa terbalik
dalam menyebutkan
contoh cermin cekung
dan cembung.
Ada siswa yang tidak
menuliskan jawaban
Siswa menyebutkan
contoh dengan
benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 21. Peningkatan Pemahaman konsep Kelas Kontrol
Persoalan Kelas ceramah
Pre-test Post-test
Sebuah benda yang
tingginya 1 cm dan
berada 15 cm di
depan cermin
cekung yang
mempunyai fokus 10
cm. gambarkan
pembentukan
bayangan beserta
sifatnya?
Sebagian besar siswa
tidak menuliskan jawaban
ada siswa yang:
Menggambar cermin
dengan garis normal
Menggambarkan
pemantulan beraturan
Siswa menyebutkan
sifat-sifatnya
Ada siswa yang
menjawab
perhitungan rumus
Ada siswa yang
kurang lengkap
menggambar
Sebuah benda yang
tingginya 1 cm
berada 20 cm di
depan cermin
cembung yang
mempunyai titik
fokus 10 cm.
gambarkan
pembentukan
bayangannya dan
sifatnya?
Sebagian besar siswa
tidak menuliskan jawaban
ada siswa yang:
Menggambar cermin
dengan garis normal
Menggambarkan
pemantulan beraturan
. Siswa menyebutkan
sifat-sifatnya
Ada siswa yang
menjawab
perhitungan rumus
Ada siswa yang
kurang lengkap
menggambar
Sebutkan contoh
dari cermin datar,
cermin cekung, dan
cermin cembung
dalam kehidupan
sehari-hari?
Siswa menyebutkan
contoh cermin datar
dengan benar
Jawaban siswa terbalik
dalam menyebutkan
contoh cermin cekung
dan cembung.
Ada siswa yang tidak
menuliskan jawaban
Siswa menyebutkan
contoh dengan benar
Ada yang tidak
menuliskan contoh
cermin cekung
Pada soal pemahaman konsep yang pertama, siswa diminta
untuk menggambarkan hasil pembentukan bayangan dari cermin
cekung. Hasil pre-test siswa menunjukkan bahwa siswa baik
pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen bervariasi, dan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
kedua kelas cenderung memiliki kemiripan jawaban. Sebagian
siswa tidak menjawab pertanyaan, meskipun ada yang mencoba
menjawab, tetapi belum ada siswa yang dapat menjawab dengan
benar. Seperti ada siswa yang menggambar pemantulan beraturan
atau ada yang hanya menggambarkan garis normal dan bentuk
cerminnya. Pada jawaban post-test siswa kedua kelas, terdapat
sedikit perbedaan. Pada kelas kontrol tidak ada siswa yang dapat
menjawab dengan benar. Sebagian siswa tidak selesai
mengerjakan, maksudnya gambar yang mereka buat belum
menggambarkan ketiga sinar untuk mendapatkan hasil
bayangannya. Pada kelas eksperimen ada siswa yang dapat
menggambarkan sinar-sinarnya dengan benar sehingga
mendapatkan hasil bayangannya. Dari kedua kelas sebagian
besar siswa sudah dapat menyebutkan sifat-sifat dari hasil
pembentukan bayangannya.
Pada soal pemahaman konsep siswa kedua, siswa diminta
untuk menggambarkan hasil bayangan cermin cembung.
Dikarenakan soal yang setipe dengan soal pemahaman yang
pertama, maka jawaban siswa baik kelas kontrol maupun
eksperimen mirip dengan jawaban siswa pada soal pemahaman
pertama.
Pemahaman konsep siswa ketiga, siswa diminta untuk
menyebutkan contoh di kehidupan sehari-hari dari cermin datar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
cekung, dan cembung. Pada kedua kelas, baik dari jawaban siswa
pre-test maupun post-test memiliki kemiripan. Pada jawaban pre-
test sebagian siswa dapat menyebutkan dengan benar contoh
cermin datar, tetapi menyebutkan contoh cermin cekung dan
cembung terbalik. Ada juga siswa yang menyebutkan contoh
cermin cembung benar tetapi tidak menyebutkan cermin
cekungnya. Pada jawaban post-test siswa mengalami peningkatan
yang sama dari kedua kelas. Sebagian besar siswa dapat
menyebutkan contoh dari ketiga cermin dengan benar.
Secara umum pemahaman konsep siswa dengan
menggunakan metode kooperatif tipe STAD meningkat
berdasarkan hasil pre-test ke post-test siswa. Hal ini dilihat dari
jawaban siswa yang menunjukkan peningkatan pemahaman
konsep. Dari jawaban siswa pada pre-test yang salah menjadi
jawaban siswa pada post-test yang benar dan ada yang mendekati
benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
2. Minat Belajar Siswa
a. Analisis minat siswa kelas kontrol
Tabel 22. Total Skor dan Kategori Minat Siswa Kelas Kontrol
Sampel Total Skor Kategori
1 55 Berminat
2 43 Cukup Berminat
3 43 Cukup Berminat
4 45 Berminat
5 52 Sangat Berminat
6 41 Cukup Berminat
7 46 Berminat
8 44 Berminat
9 23 Tidak Berminat
10 41 Cukup Berminat
11 56 Sangat Berminat
12 38 Kurang Berminat
13 63 Sangat Berminat
14 63 Sangat Berminat
15 70 Sangat Berminat
16 51 Berminat
17 41 Cukup Berminat
18 52 Berminat
19 50 Berminat
20 37 Cukup Berminat
21 49 Berminat
22 60 Sangat Berminat
23 53 Berminat
24 61 Sangat Berminat
25 47 Berminat
26 50 Berminat
27 47 Berminat
28 54 Berminat
29 47 Berminat
30 48 Berminat
31 36 Cukup Berminat
32 36 Cukup Berminat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
b. Analisisa minat siswa kelas eksperimen
Tabel 23. Total Skor dan Kategori Minat Siswa Kelas
Eksperimen
Sampel Total Skor Kategori
1 56 Berminat
2 53 Berminat
3 59 Sangat Berminat
4 61 Sangat Berminat
5 58 Sangat Berminat
6 54 Berminat
7 52 Berminat
8 55 Berminat
9 54 Berminat
10 58 Sangat Berminat
11 55 Berminat
12 61 Sangat Berminat
13 46 Cukup Berminat
14 51 Berminat
15 51 Berminat
16 51 Berminat
17 49 Berminat
18 57 Berminat
19 51 Berminat
20 51 Berminat
21 46 Cukup Berminat
22 40 Cukup Berminat
23 54 Berminat
24 58 Sangat Berminat
25 64 Sangat Berminat
26 61 Sangat Berminat
27 58 Sangat Berminat
28 61 Sangat Berminat
Berdasarkan hasil analisis data kuisioner minat siswa dalam belajar
fisika menunjukkan bahwa minat belajar siswa kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan dengan minat belajar siswa kelas kontrol. Hasil ini
ditunjukkan dari nilai mean kedua kelas dan berdasarkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
perhitungan statistik. Jadi metode yang digunakan di kelas eksperimen
lebih meningkatkan minat siswa belajar fisika. Berdasarkan analisis
skor dan kategori minat siswa yang menunjukkan bahwa minat siswa
kelas eksperimet lebih tinggi, selain dapat dilihat dati perhitungan
statistic, juga dapat dilihat dari kategori minat siswa pada tabel 23
berikut. Berdasarkan tabel 23, pada kategori sangat berminat
menunjukkan kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 32,14% sedangkan
kelas ceramah yaitu 15,625%.
Tabel 24. Kategori Minat Siswa
No. Interval Keterangan Kelas eksperimen Kelas control
Kategori
minat
siswa
Prosentase Kategori
minat
siswa
Prosentase
1 14 – 24 Tidak baik 0 0% 1 3,125%
2 25−35 Kurang baik 0 0% 0 0%
3 36−46 Cukup 1 3,57% 10 31,25%
4 47−57 Baik 18 64.29% 16 50%
5 58-68 Sangat baik 9 32,14% 5 15,625%
Jumlah 28 100% 32 100%
3. Keaktifan Siswa
Untuk mengetahui keaktifan siswa dikelas ketika menggunakan
metode eksperimen atau metode pembelajaran kooperatif tipe STAD,
peneliti menggunakan lembar pengamatan yang digunakan untuk
mengamati siswa dikelas. Berdasarkan data yang didapat menunjukkan
bahwa siswa cenderung aktif didalam proses pembelajaran. Seperti
yang dapat dilihat pada tabel 19.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Dari hasil lembar pengamatan pada tabel 19, dapat dilihat bahwa
kelas eksperimen aktif belajar dengan metode kooperatif tipe STAD.
Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa yang mengemukakan
pendapat, bertanya, menyimpulkan hasil percobaan, menjawab
pertanyaan, dan menyelesaikan soal. Pertemuan pertama kegiatan
siswa adalah praktikum untuk membuktikan hukum pemantulan
cahaya dan pertemuan kedua siswa mengerjakan latihan soal. Apabila
dibandingkan hasil data pada pertemuan pertama dengan pertemuan
kedua, keaktifan siswa lebih tinggi pada pertemuan kedua. Hal ini
disebabkan karena pada pertemuan kedua, persoalan yang diberikan
peneliti lebih banyak dan siswa lebih fokus berfikir, sehingga ketika
mereka mengerjakan soal lebih banyak bertanya dan mereka
cenderung akan langsung memperhatikan peneliti ketika peneliti
memberikan pancingan pertanyaan dari persoalan, jadi pada pertemuan
kedua membuat siswa banyak menjawab pertanyaan.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dijumpai peneliti,
yaitu:
1. Pada pelaksanaan penelitian kelas yang disediakan oleh pihak sekolah,
peneliti tidak bisa mendapatkan dua kelas dengan guru mata pelajaran
fisika yang sama, dikarenakan guru pembimbing hanya memegang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
satu kelas jadi untuk kelas kontrol dipinjamkan dari guru fisika yang
lain.
2. Pada pelaksanaan penelitian ini kurang lengkap dalam melaksanakan
prosedur pelaksanaan, yaitu tidak memberikan kuis setiap sub bab
yang diberikan. Peneliti hanya memberikan pre-test dan post-test.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok
bahasan pemantulan cahaya terhadap peningkatan pemahaman konsep,
minat, dan keaktifan siswa. Berdasarkan pelaksanaan penelitian serta
analisis data dari hasil penelitian, maka disimpulkan bahwa:
1. Pemahaman konsep awal siswa
Pemahaman konsep siswa sebelum mengikuti pembelajaran fisika
dengan metode kooperatif tipe STAD ditunjukkan dengan nilai mean
sebesar 1.93 (tidak baik).
2. Pemahaman konsep akhir siswa
Pemahaman konsep siswa setelah mengikuti pembelajaran fisika
dengan metode kooperatif tipe STAD menunjukkan peningkatan yang
baik, ditunjukkan nilai mean sebesar 6.69 (baik)
3. Peningkatan pemahaman konsep siswa
Terdapat peningkatan pemahaman konsep siswa setelah menggunakan
metode STAD pada materi Pemantulan Cahaya. Secara kuantitatif
dengan perhitumgan statistik menunjukkan hasil yang signifikan,
artinya terdapat peningkatan dari hasil pre-test ke post-test. Secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
kualitalif juga menunjukkan peningkatan dari hasil pre-test ke post-test
siswa dalam menjawab pertanyaan pemahaman konsep.
4. Minat belajar siswa
Berdasarkan hasil analisis skor angket minat belajar siswa maka dapat
disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe
STAD dapat membuat siswa memiliki minat yang besar terhadap
pembelajaran fisika.
5. Keaktifan siswa
Berdasarkan hasil dari lembar pengamatan yang dilakukan maka
peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat membuat siswa aktif di dalam
pembelajaran fisika.
B. Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan peningkatan hasil
belajar yang signifikan, disarankan bagi guru dan calon guru untuk
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai
metode untuk mengajar.
2. Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD disarankan untuk
memberikan kuis di setiap akhir pertemuan.
3. Agar penelitian selanjutnya lebih baik, dapat dilakukan dengan
menggunakan menggunakan video dan bantuan untuk ikut mengamati
tidak hanya satu orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR PUSTAKA
Bloom, B.S. 1979. Taxonomi of Educational Objectives, The Classification of
Education Goals. USA: Longman Inc.
Kanginan, Marthen. 2002. Sains Fisika SMP. Jakarta: Erlangga.
Kartika, Budi. 2001. Berbagai Strategi Untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif
Dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektivitasnya dan Sikap Mereka
Pada Strategi Tersebut. Dalam Widya Dharma, XI (2), April. Hal 43-71.
Lie, Anita. 2008. Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas.
Jakarta : PT Grasindo.
Moh. User Usman. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Oemar Hamalik. 2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Saiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta
Rineka Cipta.
Slavin, E. Robert. 2005. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Sumarwan, dkk. 2007. IPA SMP Untuk Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana.
Wijaya, Cece, dkk. 1998. Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan
Pengajaran. Bandung : Remadja Karya.
Wina Sanjaya. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Prenada Media Grup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP N 5 Klaten
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/ 2 (Dua)
Metode Pembelajaran : STAD
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik dalam produk
teknologi sehari-hari.
B. Kopetensi Dasar
Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin
dan lensa.
C. Indikator
1. Menyebutkan hukum pemantulan cahaya pada cermin datar.
2. Menyebutkan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung dan cermin cembung.
3. Menggambar hasil pembentukan bayangan beserta sifat bayangannya dari
cermin cekung.
4. Menggambar hasil pembentukan bayangan beserta sifat bayangannya dari
cermin cembung.
5. Mengerjakan soal mengenai cermin cekung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
6. Mengerjakan soal mengenai cermin cembung.
7. Penggunaan dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah siswa mengikuti pembelajaran, diharapkan siswa dapat:
1. Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifat
perambatan cahaya.
2. Menjelaskan hukum pemantulan cahaya melalui percobaan.
3. Menunjukkan hasil bayangan sebuah benda dari cermin cekung maupun
cembung.
4. Menyelesaikan perhitungan yang berkaitan dengan cermin cekung dan cermin
cembung.
5. Menyebutkan penggunaan dari macam-macam cermin dalam kesehariannya.
E. Materi pembelajaran: Pemantulan pada Cermin
1. Pemantulan pada Cermin Datar
Pemantulan pada cermin datar akan memiliki besar sudut datang selalu
sama dengan besar sudut pantul. Selain itu, sinar datang, garis normal, dan
sinar pantul berada dalam satu bidang datar. Rumusan hukum pemantulan
cahaya sebagai berikut:
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak dalam satu bidang
datar.
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul
Berdasarkan hukum pemantulan cahaya, akan dapat melukiskan sinar-sinar
datang dan pantul pada cermin datar. Letak bayangan yang terbentuk pada cermin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
datar ditentukan oleh titk pertemuan antara perpanjangan sinar pantul yang terjadi.
(Sumarwan, 2007: 182)
Cara melukis pembentukan bayangan pada cermin datar sebagai berikut:
1) Menentukan bayangan titik A, yaitu titik 𝐴′.
Lukislah dua sinar datang dari titik A. Misalnya, kita ambil sinar tegak lurus
bidang cermin (1) dan sinar yang membentuk sudut 𝑖1 (2).
Sinar datang dengan sudut datang 00, akan dipantulkan melalui sinar itu pula.
Sinar datang dengan sudut datang 𝑖1, akan membentuk sudut pantul 𝑟1 yang
sama besar. Titik pertemuan perpanjangan sinar-sinar pantul tersebut merupakan
posisi titik 𝐴′.
2) Menetukan bayangan titik B, yaitu titik 𝐵′.
Lukislah dua sinar datang dari titik B. Misalnya kita ambil sinar yang tegak
lurus bidang cermin (4) dan sinar yang membentuk sudut 𝑖2 (5).
Sinar datang 4 (sudut datang 00) dipantulkan melalui sinar itu pula.
Sinar datang 5 dipantulkan sedemikian rupa sehingga sudut 𝑖2 = 𝑟2.
Perpanjangan sinar-sinar pantul ini akan berpotongan di titik 𝐵′ sebagai
bayangan titik B.
3) Setelah terbentuk titik 𝐴′ 𝑑𝑎𝑛 𝐵′, maka kita hubungkan kedua titik iti
dengan garis putus-putus sebagai tanda bahwa garis ini adalah bayangan
AB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Jika melukis dengan ukuran yang benar, maka berapapun sinar datang
dari titik A, perpanjangan dari seluruh sinar pantulnya akan berpotongan di
titik A, perpanjangan 𝐴′. (Sumarwan, 2007: 183)
Gambar 1. Pembentukan bayangan pada cermin datar
2. Pemantulan pada Cermin Lengkung
Pemantulan pada cermin lengkung akan membehas tentang cermin
cekung dan cermin cembung. Posisi pusat kelengkungan cerminnya hanya
satu dan jelas letaknya. Perhatikan gambar berikut
Gambar 2. Pusat kelengkungan cermin cekung dan cermin
cembung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Untuk melukis bayangan yang terjadi pada cermin cekung dan
cembung, kita memanfaatkan sinar-sinar istimewa dan sinar-sinar
pantulnya. Titik pertemuan dari semua sinar pantulnya akan membentuk
bayangan benda (Sumarwan, 2007: 184).
a. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
Sinar-sinar istimewa cermin cekung adalah sebagai berikut:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik
fokus.
O
M f
2) Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
O
M f
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
3) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin (M)
dipantulkan melalui sinar itu pula
O
M f
Contoh pembentukan bayangan pada cermin cekung:
Sinar (1) datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui titik F (1′).
Sinar (2) datang melalui titik F, dipantulkan sejajar sumbu utama (2′).
Sinar (3) datang melalui titik M, dipantulkan melalui titik M itu juga
(3′). Pertemuan (perpotongan) garis (1′), (2′), (3′) menunjukkan posisi
bayangan benda
(1)
(3) O
(3’) M f (2)
(1’) (2’)
Gambar 3. Pembentukan bayangan pada cermin cekung
Lukisan pemantulan diatas memiliki sifat nyata, terbalik, dan
diperkecil. Disebut bayangan nyata karena untuk melihat bayangan
tersebut diperlukan layar. Sedangkan untuk mengetahui bayangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
tersebut maya tidak membutukan layar untuk dapat melihatnya, seperti
pada cermin datar.
Bayangan maya : bayangan yang terbentuk oleh perpotongan
perpanjangan sinar-sinar pantul.
Bayangan nyata : bayangan yang terbentuk dari perpotongan sinar-
sinar pantul.
b. Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung
Sinar-sinar istimewa cermin cembung adalah:
1) Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan seolah-
olah dari titik F.
O
f M
2) Sinar datang menuju titik F dipantulkan sejajar sumbu utama.
O
f M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
3) Sinar datang menuju tutuk M dipantulkan melalui titik itu pula.
O f M
Berbeda dengan cermin cekung, posisi benda yang berada di depan
cermin cembung hanya satu, yaitu di depan titik O. Benda-benda yang
berada di belakang cermin tidak dipantulkan oleh cermin. Jadi,
bayangan yang terjadi pada cermin cembung mempunyai sifat maya,
tegak, dan diperkecil. Seperti pada gambar contoh dibawah ini.
O f M
Gambar 4. Pembentukan bayangan pada cermin cembung
Berdasarkan lukisan pemantulan pada cermin cekung dan cembung
yang telah dipelajari, dapat disimpulkan bahwa bayangan nyata akan
menghasilkan 𝑆𝑖 bertanda (+) dan bayangan maya menghasilkan 𝑆𝑖
bertanda (−).
1
𝑆0+
1
𝑆𝑖=
1
𝑓
𝑆0= jarak benda ke cermin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
𝑆𝑖= jarak bayangan ke cermin
𝑓= jarak titik fokus ke cermin
Karena nilai 𝑓 =1
2𝑅, maka rumus diatas menjadi
1
𝑆0+
1
𝑆𝑖=
2
𝑅
R = jari-jari kelengkungan cermin = 2𝑓
ℎ𝑖
ℎ0=
𝑆𝑖
𝑆0
ℎ0= tinggi benda
ℎ𝑖= tinggi bayangan (selalu +)
Perbandingan tinggi bayangan dan tinggi benda, disebut perbesaran
bayangan (M). Maka rumus menjadi
M = ℎ𝑖
ℎ0=
𝑆𝑖
𝑆0
F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP)
No. Kegiatan pembelajaran Alokasi waktu
1. Pendahuluan
Salam pembuka
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
5 menit
2. Kegiatan inti
Siswa mengerjakan pre-test
Presentasi Materi
Siswa dibagi dalam kelompok sesuai
kriteria peringkat
Siswa mendapat penjelasan cara belajar
dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Siswa memperoleh informasi tentang
pemantulan cahaya
80 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Percobaan
Siswa alat-alat percobaan dan LKS sesuai
dengan percobaan pada LKS 1
Siswa mempelajari LKS yang akan
dikerjakan
Setiap kelompok bekerja menurut LKS 1
3. Penutup
Siswa menyimpulkan hasil percobaan.
Siswa yang berpartisipasi aktif di kelas
maupun kelompok akan mendapat
penghargaan.
Siswa mendapatkankan tugas rumah
10 menit
Pertemuan 2 (2 JP)
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu
1. Pendahuluan
Salam pembuka
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
5 menit
2. Kegiatan inti
Presetasi Materi
Siswa memperoleh informasi tentang
pemantulan cahaya pada cermin lengkung
Siswa diminta untuk duduk didalam
kelompok yang telah dibentuk pada
pertemuan sebelumnya
Kegiatan kelompok
Setiap kelompok akan mendapatkan LKS
dan alat-alat percobaan
Siswa mempelajari LKS yang akan
dikerjakan
Setiap kelompok bekerja menurut LKS 2
Diskusi
Siswa diminta untuk membahas LKS di
kelas setelah dipelajari dalam kelompok
Siswa mendapatkan informasi apabila
dibutuhkan
65 menit
3. Penutup
Siswa diajak untuk berdiskusi secara
klasikal mengenai rangkuman yang
dipelajari hari ini dan hari sebelumnya
Siswa yang berpartisipasi aktif di kelas
maupun kelompok akan mendapat
penghargaan.
Siswa mendapatkan tugas rumah
Siswa diberi info tentang kegiatan post-test
yang akan mereka lakukan untuk pertemuan
25 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
selanjutnya
Pertemuan 3 (2 JP)
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu
1. Pendahuluan
Salam pembuka
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
5 menit
2. Kegiatan inti
Siswa megerjakan soal post-test
65 menit
3. Penutup
Siswa yang berpartisipasi aktif di kelas
maupun kelompok mendapat penghargaan
Siswa mengisi angket yang dibagikan
Guru menyampaikan kata-kata penutup
25 menit
H. Sumber dan Media
1. Buku paket siswa
2. LKS siswa
I. Penilaian
Penilaian berdasarkan instrumen penilaian:
1. Tes terulis
2. Tes unjuk kerja (menggunakan LKS siswa)
3. Observasi (menggunakan lembar pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP N 5 Klaten
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VIII (Delapan)/ 2 (Dua)
Metode Pembelajaran : Ceramah Aktif
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik dalam produk
teknologi sehari-hari.
B. Kopetensi Dasar
Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin
dan lensa.
C. Indikator
1. Menyebutkan hukum pemantulan cahaya pada cermin datar.
2. Menyebutkan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung dan cermin cembung.
3. Menggambar hasil pembentukan bayangan beserta sifat bayangannya dari
cermin cekung.
4. Menggambar hasil pembentukan bayangan beserta sifat bayangannya dari
cermin cembung.
5. Mengerjakan soal mengenai cermin cekung.
6. Mengerjakan soal mengenai cermin cembung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
7. Penggunaan dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah siswa mengikuti pembelajaran, diharapkan siswa dapat:
1. Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifat
perambatan cahaya.
2. Menjelaskan hukum pemantulan cahaya melalui percobaan.
3. Menunjukkan hasil bayangan sebuah benda dari cermin cekung maupun
cembung.
4. Menyelesaikan perhitungan yang berkaitan dengan cermin cekung dan cermin
cembung.
5. Menyebutkan penggunaan dari macam-macam cermin dalam kesehariannya.
E. Materi pembelajaran: Pemantulan pada Cermin
1. Pemantulan pada Cermin Datar
Pemantulan pada cermin datar akan memiliki besar sudut datang selalu
sama dengan besar sudut pantul. Selain itu, sinar datang, garis normal, dan
sinar pantul berada dalam satu bidang datar. Rumusan hukum pemantulan
cahaya sebagai berikut:
a. Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak dalamsatu bidang
datar.
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul
Berdasarkan hukum pemantulan cahaya, akan dapat melukiskan sinar-sinar
datang dan pantul pada cermin datar. Letak bayangan yang terbentuk pada cermin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
datar ditentukan oleh titk pertemuan antara perpanjangan sinar pantul yang terjadi.
(Sumarwan, 2007: 182)
Cara melukis pembentukan bayangan pada cermin datar sebagai berikut:
1) Menentukan bayangan titik A, yaitu titik 𝐴′.
Lukislah dua sinar datang dari titik A. Misalnya, kita ambil sinar tegak lurus
bidang cermin (1) dan sinar yang membentuk sudut 𝑖1 (2).
Sinar datang dengan sudut datang 00, akan dipantulkan melalui sinar itu pula.
Sinar datang dengan sudut datang 𝑖1, akan membentuk sudut pantul 𝑟1 yang
sama besar. Titik pertemuan perpanjangan sinar-sinar pantul tersebut merupakan
posisi titik 𝐴′.
2) Menetukan bayangan titik B, yaitu titik 𝐵′.
Lukislah dua sinar datang dari titik B. Misalnya kita ambil sinar yang tegak
lurus bidang cermin (4) dan sinar yang membentuk sudut 𝑖2 (5).
Sinar datang 4 (sudut datang 00) dipantulkan melalui sinar itu pula.
Sinar datang 5 dipantulkan sedemikian rupa sehingga sudut 𝑖2 = 𝑟2.
Perpanjangan sinar-sinar pantul ini akan berpotongan di titik 𝐵′ sebagai
bayangan titik B.
3) Setelah terbentuk titik 𝐴′𝑑𝑎𝑛𝐵′, maka kita hubungkan kedua titik iti dengan
garis putus-putus sebagai tanda bahwa garis ini adalah bayangan AB.
Jika melukis dengan ukuran yang benar, maka berapapun sinar datang
dari titik A, perpanjangan dari seluruh sinar pantulnya akan berpotongan di
titik A, perpanjangan 𝐴′. (Sumarwan, 2007: 183)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Gambar 1. Pembentukan bayangan pada cermin datar
2. Pemantulan pada Cermin Lengkung
Pemantulan pada cermin lengkung akan membehas tentang cermin
cekung dan cermin cembung. Posisi pusat kelengkungan cerminnya hanya
satu dan jelas letaknya. Perhatikan gambar berikut:
Gambar 2. Pusat kelengkungan cermin cekung dan cermin
cembung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Untuk melukis bayangan yang terjadi pada cermin cekung dan
cembung, kita memanfaatkan sinar-sinar istimewa dan sinar-sinar
pantulnya. Titik pertemuan dari semua sinar pantulnya akan membentuk
bayangan benda. (Sumarwan, 2007: 184)
a. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung
Sinar-sinar istimewa cermin cekung adalah sebagai berikut:
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik
fokus.
O
M f
2) Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
O
M f
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
3) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin (M)
dipantulkan melalui sinar itu pula
O
M f
Contoh pembentukan bayangan pada cermin cekung:
Sinar (1) datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui titik F (1′).
Sinar (2) datang melalui titik F, dipantulkan sejajar sumbu utama (2′).
Sinar (3) datang melalui titik M, dipantulkan melalui titik M itu juga
(3′). Pertemuan (perpotongan) garis (1′), (2′), (3′) menunjukkan posisi
bayangan benda
(1)
(3) O
(3’) M f (2)
(1’) (2’)
Gambar 3. Pembentukan bayangan pada cermin cekung
Lukisan pemantulan diatas memiliki sifat nyata, terbalik, dan
diperkecil. Disebut bayangan nyata karena untuk melihat bayangan
tersebut diperlukan layar. Sedangkan untuk mengetahui bayangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
tersebut maya tidak membutukan layar untuk dapat melihatnya, seperti
pada cermin datar.
Bayangan maya : bayangan yang terbentuk oleh perpotongan
perpanjangan sinar-sinar pantul.
Bayangan nyata : bayangan yang terbentuk dari perpotongan sinar-
sinar pantul.
b. Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung
Sinar-sinar istimewa cermin cembung adalah:
1) Sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan seolah-
olah dari titik F.
O
f M
2) Sinar datang menuju titik F dipantulkan sejajar sumbu utama.
O
f M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
3) Sinar datang menuju tutuk M dipantulkan melalui titik itu pula.
O f M
Berbeda dengan cermin cekung, posisi benda yang berada di depan
cermin cembung hanya satu, yaitu di depan titik O. Benda-benda yang
berada di belakang cermin tidak dipantulkan oleh cermin. Jadi,
bayangan yang terjadi pada cermin cembung mempunyai sifat maya,
tegak, dan diperkecil. Seperti pada gambar contoh dibawah ini.
O f M
Gambar 4. Pembentukan bayangan pada cermin cembung
Berdasarkan lukisan pemantulan pada cermin cekung dan cembung
yang telah dipelajari, dapat disimpulkan bahwa bayangan nyata akan
menghasilkan 𝑆𝑖 bertanda (+) dan bayangan maya menghasilkan 𝑆𝑖
bertanda (−).
1
𝑆0+
1
𝑆𝑖=
1
𝑓
𝑆0= jarak benda ke cermin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
𝑆𝑖= jarak bayangan ke cermin
𝑓= jarak titik fokus ke cermin
Karena nilai 𝑓 =1
2𝑅, maka rumus diatas menjadi
1
𝑆0+
1
𝑆𝑖=
2
𝑅
R = jari-jari kelengkungan cermin = 2𝑓
ℎ𝑖
ℎ0=
𝑆𝑖
𝑆0
ℎ0= tinggi benda
ℎ𝑖= tinggi bayangan (selalu +)
Perbandingan tinggi bayangan dan tinggi benda, disebut perbesaran
bayangan (M). Maka rumus menjadi
M = ℎ𝑖
ℎ0=
𝑆𝑖
𝑆0
F. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran ceramah aktif.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 JP)
No. Kegiatan pembelajaran Alokasi waktu
1. Pendahuluan
Salam pembuka
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
Siswa mengerjakan soal pre-test yang
dibagikan
Guru menyampaikan materi mengenai
pemantulan cahaya
Siswa mendapatkan LKS
Siswa dibimbing untuk mempelajari LKS
3. Penutup
Siswa diajak untuk merangkum apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
telah dipelajari hari ini
Siswa mendapat tugas rumah
Pertemuan 2 (2 JP)
No. Kegiatan pembelajaran Alokasi waktu
1. Pendahuluan
Salam pembuka
Siswa diajak untuk mengingat kembali yang
telah dipelajari sebelumnya
Guru meenyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
Guru menyampaikan materi mengenai
pemantulan cahaya pada cermin legkung
Siswa mendapatkan LKS
Siswa dibimbing untuk mempelajari LKS
3. Penutup
Siswa diajak untuk merangkum apa yang
telah dipelajari hari ini
Siswa mendapat tugas rumah
Pertemuan 3 (2 JP)
No. Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu
1. Pendahuluan
Salam pembuka
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
5 menit
2. Kegiatan inti
Siswa mengerjakan pos-test yang diberikan
65 menit
3. Penutup
Siswa yang berpartisipasi aktif di kelas akan
mendapat penghargaan
Siswa mengisi angket yang dibagikan
Guru menyampaikan kata-kata penutup
25 menit
H. Sumber dan Media
1. Buku paket siswa
2. LKS siswa
I. Penilaian
Penilaian berdasarkan instrumen penilaian yaitu tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 5
Soal pre-test
1. Sebutkan hukum pemantulan cahaya pada cermin datar?
....................................................................................................................................
............................................................................................................................ ........
....................................................................................................................................
.................................................................................................................... ................
....................................................................................................................................
..............................
2. Sebutkan sinar-sinar istimewa pada:
a. Cermin cekung
b. Cermin cembung
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
........................................................................................................................ ............
....................................................................................................................................
................................................................................................................ ....................
................................................
3. Sebuah benda yang tingginya 1 cm dan berada 15 cm di depan cermin cekung
yang mempunyai fokus 10 cm. Gambarkan pembentukan bayangannya beserta
sifatnya?
4. Sebuah benda yang tingginya 1 cm dan berada 20 cm di depan cermin cembung
yang mempunyai fokus 10 cm. Gambarkan pembentukan bayangannya beserta
sifatnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
5. Sebuah benda setinggi 1 cm berada 20 cm di depan sebuah cermin cekung yang
jari-jari kelengkungannya 30 cm. dimanakah bayangannya akan terjadi? Berapa
tinggi bayangannya? Berapa perbesarannya?
....................................................................................................................................
............................................................................................................................ ........
....................................................................................................................................
.................................................................................................................... ................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................
6. Sebuah benda setinggi 1 cm berada 20cm di depan sebuah cermin cembung, jarak
fokusnya 15 cm. dimanakah bayangan akan terbentuk? Tinggi bayangan?
Perbesaran bayangan?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........................................................................................
7. Sebutkan contoh cermin datar, cekung, dan cembung dalam kehidupan sehari-
hari?
....................................................................................................................................
............................................................................................................................ ........
....................................................................................................................................
.................................................................................................................... ................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
........................................................................
Selamat Mengerjakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Soal post-test
1. Sebutkan hukum pemantulan cahaya pada cermin datar?
....................................................................................................................................
............................................................................................................................ ........
....................................................................................................................................
.................................................................................................................... ................
....................................................................................................................................
..............................
2. Sebutkan sinar-sinar istimewa pada:
c. Cermin cekung
d. Cermin cembung
....................................................................................................................................
............................................................................................................................ ........
....................................................................................................................................
.................................................................................................................... ................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
................................................
3. Sebuah benda yang tingginya 1 cm dan berada 15 cm di depan cermin cekung
yang mempunyai fokus 10 cm. Gambarkan pembentukan bayangannya beserta
sifatnya?
4. Sebuah benda yang tingginya 1 cm dan berada 20 cm di depan cermin cembung
yang mempunyai fokus 10 cm. Gambarkan pembentukan bayangannya beserta
sifatnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
5. Sebuah benda ditempatkan pada jarak 62
3 cm di depan sebuah cermin cekung dan
membentuk bayangan maya sejauh 20 cm dari cermin itu. Berapa jari-jari
kelengkungan cermin?berapakah perbesarannya?
....................................................................................................................................
............................................................................................................................ ........
....................................................................................................................................
.................................................................................................................... ................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................
6. Sebuah benda setinggi 6 cm diletakkan 25 cm di depan cermin cembung yang
jarak fokusnya 10 cm. Tentukanlah:
a. Letak bayangannya
b. Perbesaran bayangannya
c. Tinggi bayangannya
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
..........................................................................................
7. Sebutkan contoh cermin datar, cekung, dan cembung dalam kehidupan sehari-
hari?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
........................................................................
Selamat Mengerjakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 6
Kunci jawaban pre-test
No. Pembahasan Skor Total
1. a. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak
dalam satu bidang datar
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul
5
5
2. Sinar-sinar istimewa:
a. Cermin cekung
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan melalui titik fokus.
2) Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan
sejajar sumbu utama.
3) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan
cermin (M) akan dipantulkan melalui titik itu
pula.
b. Cermin cembung
1) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
seolah-olah dari titi fokus.
2) Senar datang menuju titik F dipantulkan sejajar
sumbu utama.
3) Sinar datang menuju titik M dipantulkan melalui
sinar itu pula.
5
5
10
3. Gambar bayangan pada cermin cekung.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Sifat bayangan pada cermin cekung diatas adalah nyata,
terbalik diperbesar.
10
20
4. Gambar bayangan cermin cembung
Sifat bayangan cermin cembung tersebut adalah maya,
tegak, dan diperkecil.
10
10
20
5. a. letak bayangan b. Tinggi bayangan
.1
𝑆0+
1
𝑆𝑖=
2
𝑅 .
ℎ𝑖
ℎ0=
𝑆𝑖
𝑆0
.1
20+
1
𝑆𝑖=
2
30 .
ℎ𝑖
1=
60
20
. 1
𝑆𝑖=
2
30−
1
20 . ℎ𝑖 = 3 cm
15
15
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
. 1
𝑆𝑖=
4
60−
3
60 c. Perbesaran
. 1
𝑆𝑖=
60
1 M =
𝑆𝑖
𝑆0 =
60
20 = 3 kali
. 𝑆𝑖 =60 cm
6. a. letak bayangan b. Tinggi bayangan
.1
𝑆0+
1
𝑆𝑖=
1
𝑓 .
ℎ𝑖
ℎ0=
𝑆𝑖
𝑆0
.1
20+
1
𝑆𝑖=
2
−15 .
ℎ𝑖
1=
−84
7
20
. 1
𝑆𝑖=
2
15−
1
20 . ℎ𝑖 =
8
35cm
. 1
𝑆𝑖=
−4
60−
3
60 c. perbesaran
. 1
𝑆𝑖=
60
−7 M =
𝑆𝑖
𝑆0 =
84
7
20 =
8
35 kali
. 𝑆𝑖 =-84
7 cm
15
15
30
7. a. cermin datar : kaca untuk ruang hias
b. cermin cekung : pengumpul sinar (lampu depan
mobil, senter, lampu sorot)
c. cermin cembung : spion
15
15
15
45
Jumlah skor 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Kunci jawaban post-test
No. Pembahasan Skor Total
1. c. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak
dalam satu bidang datar
d. Sudut datang sama dengan sudut pantul
5
5
2. Sinar-sinar istimewa:
c. Cermin cekung
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan
dipantulkan melalui titik fokus.
2) Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan
sejajar sumbu utama.
3) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan
cermin (M) akan dipantulkan melalui titik itu
pula.
d. Cermin cembung
1) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
seolah-olah dari titi fokus.
2) Senar datang menuju titik F dipantulkan sejajar
sumbu utama.
3) Sinar datang menuju titik M dipantulkankembali
oleh cermin
.
5
5
10
3. Gambar bayangan pada cermin cekung.
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Sifat bayangan pada cermin cekung diatas adalah nyata,
terbalik diperbesar.
10
20
4. Gambar bayangan cermin cembung
Sifat bayangan cermin cembung tersebut adalah maya,
tegak, dan diperkecil.
10
10
20
5. a. letak bayangan b. Tinggi bayangan
.1
𝑆0+
1
𝑆𝑖=
2
𝑅 .
ℎ𝑖
ℎ0=
𝑆𝑖
𝑆0
.1
20/3+
1
−20=
1
𝑓 . 𝑅 = 2 × 10 = 20𝑐𝑚
. 1
𝑓=
3
20−
1
20 . ℎ𝑖 = 3 cm
15
15
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
. 1
𝑆𝑖=
2
20 c. Perbesaran
. 1
𝑓=
1
10 M =
𝑆𝑖
𝑆0 =
20
20/3 = 3 kali
. 𝑓 =10 cm
6. a. letak bayangan b. Tinggi bayangan
.1
𝑆0+
1
𝑆𝑖=
1
𝑓 .
ℎ𝑖
ℎ0=
𝑆𝑖
𝑆0
.1
25+
1
𝑆𝑖=
1
−10 .
ℎ𝑖
6=
−50
3
25
. 1
𝑆𝑖=
1
10−
1
25 . ℎ𝑖 = -4 cm
. 1
𝑆𝑖=
5
50−
2
50 c. perbesaran
. 1
𝑆𝑖=
3
−50 M =
𝑆𝑖
𝑆0 =
50
3
25 =
2
3 kali
. 𝑆𝑖 =-50
3cm
15
15
30
7. a. cermin datar : kaca untuk ruang hias
b. cermin cekung : pengumpul sinar (lampu depan
mobil, senter, lampu sorot)
c. cermin cembung : spion
15
15
15
45
Jumlah skor 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 7
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 1
Sekolah : SMP N 5 Klaten
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester :VIII/2 (Dua)
Menemukan Hukum
A. Tujuan
Menemukan hukum-hukum pemantulan cahaya.
B. Alat dan Bahan
1. Kotak Sinar (laser)
2. cermin datar
3. plastisin untuk menahan cermin.
4. Selembar karton putih
5. Mistar
6. Busur derajad
C. Langkah Kerja
1. Pada karton, lukislah garis mendatar yang panjang
2. Dengan menggunakan plastisin sebagai penahan, letakkan cermin datar tegak
pada garis tersebut
3. Beri tanda O pada pertengahan cermin yang terletak pada karton. Dengan
menggunakan busur derajat, lukis sebuah garis tegak lurus (membentuk sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
90°) terhadap garis mendatar tempat cermin diletakkan (garis mendatar pada
langkah 1). Garis ini disebut garis normal.
Cermin datar
O
Sinar datang + 𝑖 r +
+ +
laser Sinar pantul
Garis normal
4. Arahkan sinar laser kr titik O
5. Berilah tanda silang pada dua titik lintasan sinar yang keluar dari laser menuju ke
titik O (sinar datang) dan pada sinar pantul.
6. Dengan menggunakan mistar, hubungkanlah kedua tanda sinar menjadi sinar
datang dan sinar pantul. Seperti pada gambar.
7. Dengan menggunakan busur derajad, ukurlah besar sudut 𝑖 (sudut datang) dan
basar sudut r (sudut pantul).
8. Ulangi langkah 1-4 sebanyak 5 kali dengan berbagai sudut datang. Masukkan data ke
dalam tabel berikut:
No. Sudut datang
(derajat)
Sudut pantul
(derajat)
Dari data pada tabel dan pengamatan yang kamu lakukan nyatakanlah kedua
bunyi hukum pemantulan cahaya.
D. Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Berdasarkan pengamatan dan data pada tabel, bagaimanakah bunyi pemantulan
cahaya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) 2
Sekolah : SMP N 5 Klaten
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester : VIII/2 (Dua)
A. Standar Kompetansi
Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang, dan optik dalam produk
teknologi sehari-hari.
B. Kopetensi Dasar
Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan
lensa.
C. Indikator
8. Menyebutkan hukum pemantulan cahaya pada cermin datar.
9. Menyebutkan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung dan cermin cembung.
10. Menggambar hasil pembentukan bayangan beserta sifat bayangannya dari cermin
cekung.
11. Menggambar hasil pembentukan bayangan beserta sifat bayangannya dari cermin
cembung.
12. Mengerjakan soal mengenai cermin cekung.
13. Mengerjakan soal mengenai cermin cembung.
14. Penggunaan dalam kehidupan sehari-hari.
D. Materi Pembelajaran
Pemantulan cahaya
E. Petunjuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Kegiatan belajar dilakukan di dalam kelompok. Keberhasilan kelompok berada di
tangan anda. Setiap anggota kelompok berkewajiban untuk memastikan semua
anggota telah mengerti dengan materi yang dipelajari. LKS ini akan menjadi salah
satu penentu prestasi anda.
F. Kegiatan Belajar
Pemantulan pada cermin lengkung
6. Menunjukkan hasil bayangan sebuah benda dari cermin cekung maupun
cembung.
7. Menyelesaikan perhitungan yang berkaitan dengan cermin cekung dan cermin
cembung.
8. Menyebutkan penggunaan dari macam-macam cermin dalam kesehariannya.
G. Diskusi
1. Sebuah paku tingginya 1 cm diletakkan tegak lurus pada sumbu utama cermin
cekung yang jarak fokusnya 2 cm. Jika jarak paku terhadap cermin 3 cm. Berapa
jarak bayangannya? Gambarkan!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
............................................................................................................
2. Sebuah benda ditempatkan pada jarak 62
3 cm di depan sebuah cermin cekung dan
membentuk bayangan maya sejauh 20 cm dari cermin itu. Berapa jari-jari
kelengkungan cermin?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................
3. Sebuah cermin cekung memiliki jarak fokus 62
3 cm. Berapakah perbesaran
bayangan dan gambarnya untuk benda yang diletakkan:
a. 20 cm di depan cermin
b. 4 cm di depan cermin
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Seseorang mendekatkan paku sampai 12 cm di depan cermin cekung. Ia melihat
bayangan paku 2 kali lebih besar. Berapakah jari-jari kelengkungan cermin?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
.......................................................................................................................... ..........
....................................................................................................................................
.................................................................................................................. ..................
............
5. Sebuah benda setinggi 6 cm diletakkan 25 cm di depan cermin cembung yang
jarak fokusnya 10 cm. Tentukanlah:
d. Letak bayangannya
e. Perbesaran bayangannya
f. Tinggi bayangannya
....................................................................................................................................
............................................................................................................................ ........
....................................................................................................................................
.................................................................................................................... ................
....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
6. Setiap kelompok dibagikan cermin cekung dan cermin cembung untuk dilihat
bagaimana hasil bayangannya!bagaimana hasil bayangan yang terlihat?
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
................................................
7. Berdasarkan soal no.5 gambarkan jalannya sinar-sinarnya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 8
LKS 1
No. Sudut datang
(derajat)
Sudut pantul
(derajat)
1 10 10
2 20 20
3 30 30
4 40 40
5 50 50
Kesimpulan :
1. Berdasarkan data dari percobaan hasil besarnya sudut datang dan sudut pantul
adalah sama.
2. Berdasarkan hasil pengamatan sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak
pada satu bidang datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
LKS 2
Jawaban LKS
1. Diketahui : f = +2 cm
𝑠𝑜 = 3 cm
1
𝑠𝑜+
1
𝑠𝑖=
1
𝑓
1
𝑠𝑖=
1
𝑓−
1
𝑠𝑜
1
𝑠𝑖=
1
2 𝑐𝑚−
1
3 𝑐𝑚=
3 − 2
6=
1
6
𝑠𝑖 = 6 𝑐𝑚
2. Diketahui : 𝑠𝑜 = 62
3 cm =
20
3 𝑐𝑚
𝑠𝑖 = -20 cm (bertanda – karena bayangannya maya)
1
𝑠𝑜+
1
𝑠𝑖=
1
𝑓
1
𝑓=
1
𝑠𝑜+
1
𝑠𝑖
1
𝑓=
1
203 𝑐𝑚
+1
−20 𝑐𝑚=
3
20 𝑐𝑚−
1
20 𝑐𝑚=
2
20=
1
10
𝒇 = 𝟏𝟎 𝒄𝒎
𝑓 =𝑅
2
𝑅 = 2𝑓 = 2 10 𝑐𝑚 = 𝟐𝟎 𝒄𝒎
3. Diketahui : f = +62
3 cm =
20
3 cm
a. s = +20 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
1
𝑠𝑜+
1
𝑠𝑖=
1
𝑓
1
𝑠𝑖=
1
𝑓−
1
𝑠𝑜
1
𝑠𝑖=
1
203 𝑐𝑚
−1
20 𝑐𝑚=
3
20 𝑐𝑚−
1
20 𝑐𝑚=
2
20=
1
10
𝑠𝑖 = 𝟏𝟎 𝒄𝒎
𝑀 =𝑠𝑖
𝑠𝑜=
10
20=
1
2×
b.
1
𝑠𝑜+
1
𝑠𝑖=
1
𝑓
1
𝑠𝑖=
1
𝑓−
1
𝑠𝑜
1
𝑠𝑖=
1
203 𝑐𝑚
−1
4 𝑐𝑚=
3
20 𝑐𝑚−
1
4 𝑐𝑚= −
1
10
𝑠𝑖 = −𝟏𝟎 𝒄𝒎
𝑀 =𝑠𝑖
𝑠𝑜=
10
20=
1
2×
4. Diketahui : 𝑠𝑜 = +12 cm
M = 2 kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Untuk mencari perbesaran bayangan pada cermin cekung, teerdapat dua
kemungkinan yaitu bayangan nyata (di depan cermin) dan bayangan maya (di
belakang cermin)
Bayangan nyata
𝑀 =+𝑠𝑖
𝑠𝑜= 2
𝑠𝑖 = 2𝑠𝑜
1
𝑠𝑜+
1
𝑠𝑖=
1
𝑓
1
𝑓=
1
𝑠𝑜+
1
𝑠𝑖
1
𝑓=
2 + 1
2𝑠𝑜=
3
2𝑠𝑜
𝑓 =2𝑠𝑜
3=
2(12)
3= 8 𝑐𝑚
𝑅 = 2𝑓 = 2 8 𝑐𝑚 = 𝟏𝟔 𝒄𝒎
Bayangan maya
𝑀 =−𝑠𝑖
𝑠𝑜= 2
𝑠𝑖 = −2𝑠𝑜
1
𝑠𝑜+
1
𝑠𝑖=
1
𝑓
1
𝑓=
1
𝑠𝑜+
1
𝑠𝑖
1
𝑓=
−2 + 1
−2𝑠𝑜=
−1
−2𝑠𝑜
𝑓 = 2𝑠𝑜 = 2(12) = 24 𝑐𝑚
𝑅 = 2𝑓 = 2 24 𝑐𝑚 = 𝟒𝟖 𝒄𝒎
5. Diketahui : h = 6 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
𝑠𝑜= +25
f = -10
a. Letak bayangan
1
𝑠𝑜+
1
𝑠𝑖=
1
𝑓
1
𝑠𝑖=
1
𝑓−
1
𝑠𝑜
1
𝑠𝑖=
1
−10 𝑐𝑚−
1
25 𝑐𝑚=
−10 − 4
100=
−14
100
𝑠𝑖 =100
−14= −7.14 𝑐𝑚
b. Perbesaran
𝑀 =𝑠𝑖
𝑠𝑜=
−7.14
25= 0.28 ×
c. Tinggi bayangan
𝑀 =ℎ𝑖
ℎ𝑜
0.28 = ℎ𝑖
6
ℎ𝑖 = 0.28 × 6 = 1.68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 9
Format pengamatan prilaku siswa
Indkator Hari ke
1
(Tally)
2
(Tally)
3
(Tally)
Berpendapat
Bertanya
Menyimpulkan hasil
percobaan
Menjawab pertanyaan
Menyelesaikan soal
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 10
Respon Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Mata Pelajaran : IPA Fisika
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal :
Materi Pelajaran :
Petunjuk :
Berilah tanda (√) pada kolom skala penilaian sesuai dengan pendapat kalian.
Isilah angket ini sesuai dengan yang kalian rasakan karena angket ini tidak
berpengaruh terhadap nilai.
Keterangan:
1 = tidak baik
2 = kurang baik
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
No Pernyataan Skala Penilaian
1 2 3 4 5
1. Saya tidak suka melamun ketika jam pelajaran.
2. Saya selalu memperhatikan guru yang sedang
mengajar.
3. Saya sering belajar kembali setelah sampai di
rumah agar saya mudah mengingatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
4. Saya selalu menjawab pertanyaan guru sesuai
dengan kemampuan saya.
5. Saya selalu datang tepat waktu sebelum
pelajaran dimulai.
6. Saya menyelesaikan tugas saya meskipun jam
pelajaran telah berakhir
7. Saya selalu menyampaikan gagasan saya di
kelas maupun dalam kelompok
8. Saya bertanya pada guru di luar jam pelajaran
jika saya tidak paham suatu materi
9. Saya selalu bertanya pada guru atau teman
ketika tidak paham
10. Saya selalu bertanya karena saya tertarik
dengan materi yang diajarkan guru.
11. Saya merasa sangat senang dengan cara
mengajar guru.
12. Saya selalu tidur tepat waktu agar saya tidak
mengantuk ketika pelajaran
13. Saya tidak mau membolos meskipun sedang
tidak enak badan
14. Saya tidak suka melamun ketika jam pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 12
LKS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
LKS 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI