81
i PREVALENSI, KESADARAN, TERAPI, DAN PENGENDALIAN TEKANAN DARAH RESPONDEN HIPERTENSI DI DESA WEDOMARTANI, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN FAKTOR GAYA HIDUP SEHAT) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh : Monica Oktavia NIM : 118114118 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

  • Upload
    ngodiep

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

i

PREVALENSI, KESADARAN, TERAPI, DAN PENGENDALIAN

TEKANAN DARAH RESPONDEN HIPERTENSI DI DESA

WEDOMARTANI, SLEMAN, YOGYAKARTA (KAJIAN FAKTOR

GAYA HIDUP SEHAT)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Monica Oktavia

NIM : 118114118

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

iv

PERSEMBAHAN

Trust in the LORD with all your heart and lean not on

your own understanding (Proverbs 3:5)

Kupersembahkan untuk : My Lord, Jesus Christ

Papa & Mama sebagai ungkapan rasa cinta, hormat, dan baktiku

Adik kecilku, Toni FSM C 2011 & FKK B 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

vii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karuniaNya,

sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan

Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi di Desa Wedomartani,

Sleman, Yogyakarta (Kajian Faktor Gaya Hidup Sehat)” dapat diselesaikan

dengan baik. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Farmasi Program Studi Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan

ini penulis dengan senang hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Kepala Dukuh Malang Rejo dan Sanggrahan yang telah mengizinkan

berlangsungnya penelitian di Padukuhan Malang Rejo dan Sanggrahan.

3. Dosen pembimbing Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. yang telah meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan

saran-saran yang sangat berharaga kepada penulis selama menyusun skripsi.

4. Dosen penguji yang telah bersedia menguji dan membimbing hingga

terselesaikannya penyusunan skrispsi ini.

5. Rekan-rekan penelitian Fajar Risda Astuti dan Dian Kurnia Sari yang telah

bekerja sama dan saling mendukung dari awal penelitian sampai selesainya

penyusunan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

viii

6. Papah, Mamah, Toni, Kak Yenny, Kak Amet, Cika, Agnes, Pipin, Mega, Ella,

Shella,Vina serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan membantu dalam

penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulian

skripsi ini, oleh karena itu dengan senang hati penulis mengharapkan adanya saran

dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Terima kasih.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKAS ............................................................... vi

PRAKATA ............................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ............................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xii

INTISARI .............................................................................................................. xiii

ABSTRAK ............................................................................................................ xiv

BAB I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

1. Rumusan masalah ........................................................................................... 3

2. Keaslian penelitian.......................................................................................... 3

3. Manfaat penelitian .......................................................................................... 4

B. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA 6

A. Hipertensi ............................................................................................................ 6

B. Prevalensi Hipertensi ........................................................................................... 6

C. Kesadaran (Awareness) Hipertensi ..................................................................... 7

D. Terapi Antihipertensi ........................................................................................... 8

E. Pengendalian Tekanan Darah ............................................................................. 9

F. Faktor Risiko Hipertensi ................................................................................... 10

1. Usia .............................................................................................................. 11

2. Jenis kelamin ............................................................................................... 11

3. Keturunan .................................................................................................... 11

4. Merokok ...................................................................................................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

x

5. Konsumsi Alkohol ....................................................................................... 13

6. Aktivitas Fisik ............................................................................................. 14

7. Pola Makan .................................................................................................. 15

G. Hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta .................................... 17

H. Landasan Teori .................................................................................................. 17

I. Hipotesis ............................................................................................................ 19

BAB III. METODE PENELITIAN 20

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................................ 20

B. Variabel Penelitian ............................................................................................ 20

C. Definisi Operasional .......................................................................................... 21

D. Responden Penelitian ........................................................................................ 25

E. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 25

F. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................. 25

G. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................................. 26

H. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 29

I. Tata Cara Penelitian .......................................................................................... 29

J. Analisis Data Penelitian .................................................................................... 31

K. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian ................................................................. 33

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 34

A. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah di

Desa Wedomartani ............................................................................................ 35

B. Perbedaan Hipertensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian

Tekanan Darah Hipertensi Yang Disebabkan Oleh Faktor Gaya Hidup Sehat di

Desa Wedomartani ........................................................................................... 40

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 44

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 44

B. Saran .................................................................................................................. 44

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 46

LAMPIRAN ............................................................................................................ 51

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................................. 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

xi

DAFTAR TABEL

I. Keaslian Penelitian ....................................................................................... 3

II. Klasifikasi Hipertensi Menurut ESC/ESH .................................................. 6

III. Tahap perubahan setelah berhenti merokok ............................................... 13

IV. Pola Makan DASH berdasarkan 2000 kalori/hari ...................................... 16

V. Definisi Operasional .................................................................................. 22

VI. Penilaian pengaturan pola makan .............................................................. 24

VII. Kesulitan dan kelemahan Penelitian ......................................................... 33

VIII. Profil Responden Penelitian di Desa Wedomartani .................................. 34

IX. Profil Responden Hipertensi di Desa Wedomartani ................................. 37

X. Hubungan Tekanan Darah Sistolik dan Diastol Terhadap Usia, Jenis

Kelamin, Faktor Kajian Gaya Hidup Sehat di Desa Wedomartani ........... 39

XI. Profil Obat Antihipertensi yang digunakan Responden Hipertensi Di Desa

Wedomartani ............................................................................................. 39

XII. Perbedaan Prevalensi Hipertensi yang disebabkan oleh Faktor Gaya Hidup

Sehat di Desa Wedomartani ...................................................................... 41

XIII. Perbedaan Kesadaran Hipertensi yang disebabkan oleh Faktor Gaya Hidup

Sehat di Desa Wedomartani ...................................................................... 41

XIV. Perbedaan Terapi Hipertensi yang disebabkan oleh Faktor Gaya Hidup

Sehat di Desa Wedomartani ...................................................................... 42

XV. Perbedaan Pengendalian Tekanan Darah Hipertensi yang disebabkan oleh

Faktor Gaya Hidup Sehat di Desa Wedomartani ...................................... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

xii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambaran teori The Rules of Halves ............................................................ 8

2. Penelitian di Desa Wedomartani ............................................................... 26

3. Alur teknik pengambilan sampel Purposive Sampling .............................. 28

4. Bagan perumusan hipotesis ....................................................................... 32

5. Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah di Desa

Wedomartani ............................................................................................. 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

xiii

INTISARI

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah secara persisten. Hipertensi

bisa didefinisikan jika tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah

diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi merupakan silent killer penyebab kematian

nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, dimana proporsi kematiannya mencapai

6,7% dari populasi kematian pada semua usia di Indonesia. Tujuan dari penelitian

ini untuk mengevaluasi (1) proporsi prevalensi, kesadaran, terapi, dan

pengendalian tekanan darah responden terhadap hipertensi; (2)

perbedaanprevalensi, kesadaran, terapi hipertensi, dan pengendalian tekanan darah

responden terhadap faktor gaya hidup sehat.

Penelitian ini dilakukan di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman,

Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional bentuk survei

farmakoepidemiologi dengan rancangan cross sectional. Kriteria responden pada

penelitian yaitu memiliki usia lebih dari 40 tahun. Responden penelitian sebanyak

255 orang. Penelitian yang digunakan berdasarkan teori rules of halves yaitu

hanya seperdelapan orang yang melakukan terapi dan kontrol dari keseluruhan

orang mengalami hipertensi. Prevalensi hipertensi di Desa Wedomartani adalah

119 orang (46,67%), yang sadar hipertensi sebanyak 91 orang (35,69%), yang

melakukan terapi hipertensi sebanyak 68 orang (26,67%), dan yang memiliki

tekanan darah terkendali sebanyak 10 orang (3,29%).Hasil tekanan darah sistolik

dan diastolik responden adalah 138,44±25,16 mmHg dan 81,73±12,02 mmHg.

Faktor gaya hidup sehat pada penelitian ini adalah tidak merokok, tidak konsumsi

alkohol, mengatur pola makan, dan melakukan aktivitas fisik tetapi pada

penelitian ini tidak ada perbedaan antara prevalensi, kesadaran, terapi, dan

pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani terhadap

faktor gaya hidup sehat.

Kata kunci : Hipertensi, Prevalensi Hipertensi, Kesadaran, Terapi, Faktor Gaya

Hidup Sehat Hipertensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

xiv

ABSTRACT

Hypertension is a persistent increase in blood pressure. Hypertension can

be defined if the systolic blood pressure ≥ 140 mmHg and dyastolic blood

pressure ≥ or 90 mmHg. Hypertension is a silent killer and third leading cause of

death after stroke and tuberculosis, where the proportion of his death reached

6.7% of the population in all age death in Indonesia.The purpose of this study was

to evaluate (1) the proportion of prevalence, awareness, treatment, and control of

blood pressure for hypertension respondents; (2) the influence of health lifestyle

factors on the prevalence, awareness, and treatment of hypertension, and blood

pressure control respondents.

This research was conducted in Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta.

This research is a Pharmacoepidemiology survey with cross sectional design.

Criteria respondents in the research that has more than 40 years of age.The

research is based on the theory of rules of the halves is only one eighth of the

person doing therapy and control of the whole people have hypertension. The

respondents were 255 people. The prevalence of hypertension in Desa

Wedomartani were 119 people (46,67%), who are aware of hypertension were 91

people (35,69%), which perform the therapy of hypertension were 68 people

(26,67%), and who had blood pressure under control were 10 people (3,92%). The

results of systolic and dyastolic blood pressure are 138,44±25,16 mmHg and

81,73±12,02 mmHg. Health lifestyle factors in this study is no smoking, no

alcohol consumption, diet, and physical activity but in this research there was no

different between prevalence, awareness, treatment, and control of blood pressure

in hypertensive respondents in Desa Wedomartani with health lifestyle factors.

Keywords: Hypertension, Hypertension Prevalence, Awareness, Treatment,

Health Lifestyle Factors Hypertension

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Menurut Rahajeng dan Tuminah (2009) berdasarkan pengukuran tekanan

darah, prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 32,2%. Menurut Riset Kesehatan

Dasar (2013) melaporkan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia pada usia ≥18

tahun sebesar 26,5%. Prevalensi hipertensi di Yogyakarta mencapai 25,7%.

Kurangnya kepedulian terhadap tekanan darah bukanlah fenomena baru.

Rule of halves pertama kali dilaporkan 40 tahun yang lalu di Amerika Serikat oleh

Wilber dan Barrow dan direplikasi di Inggris oleh Duggan et al. (2001)

menunjukkan bahwa setengah pasien yang diteliti adalah tidak diketahui terkena

hipertensi, setengah diketahui tetapi tidak menjalani terapi dan setengah dari

mereka yang menjalani terapi tidak melakukan kontrol hipertensi yang memadai

(Hill, Bara, Davidson,House, 2013)

Tujuan keseluruhan dari terapi hipertensi adalah mengurangi morbiditas

dan mortalitas. Morbiditas dan mortalitas berhubungan dengan kerusakan target

organ misalnya, risiko kardiovaskular, serebrovaskular, gagal jantung, penyakit

ginjal. Mengurangi risiko kardiovaskular adalah tujuan utama terapi hipertensi

dan pilihan terapi obat yang spesifik harus berdasarkan bukti yang menunjukkan

pengurangan risiko kardiovaskular (Dipiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells, Posey,

2014).

Hipertensi merupakan penyebab utama stroke dan faktor risiko utama

terjadinya serangan jantung oleh karena itu pencegahan dengan menurunkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

2

tekanan darah perlu dilakukan sebelum menyebabkan kerusakan pada pembuluh

darah, jantung, ginjal, dan organ lainnya (Moser, 1992). Selain menurunkan

tekanan darah, adanya pengendalian terhadap tekanan darah juga perlu dilakukan.

Faktor risiko hipertensi dapat disebabkan oleh perubahan gaya hidup

seperti, merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik atau olahraga, dan pola makan.

Perubahan pola makan terjadi di masyarakat yaitu senang mengonsumsi garam

berlebih, lemak jenuh, dan penggunaan jelantah (Sugiharto, 2007). Menurut

Padilla, Wallace, dan Park (2005) penurunan tekanan darah dapat terjadi setelah

melakukan aktivitas fisik. Zhang et al. (2005) menyatakan bahwa kebiasaan

merokok adalah faktor risiko hipertensi. Kebiasaan mengkonsumsi minuman

beralkohol juga merupakan faktor risiko hipertensi (Stranges et al., 2004).

Berdasarkan data hasil penjaringan Pos Yandu lansia Kabupaten Sleman

pada tahun 2011, lansia dengan presentasi tertinggi didapatkan kasus hipertensi

sebanyak 39,65%, diabetes melitus 5,29%, gangguan mental 2,69%, anemia

1,98%, gagal ginjal 0,14%, dan penyakit lain 24,11% (Dinas Kesehatan

Kabupaten Sleman, 2015) sedangkan pada Desa Wedomartani berdasarkan data

triwulan pertama pada 2008 yang didapatkan dari Puskesmas Pembantu

Ngemplak II menunjukkan bahwa hipertensi menduduki peringkat kedua setelah

penyakit infeksi saluran pernafasan akut (Ambardini, 2008).

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang tercantum dalam latar belakang di atas, maka

permasalahan yang diangkat oleh penulis dalam penelitian ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

3

a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap

hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan darah yang terjadi?

b. Apakah terdapat perbedaan terhadap faktor gaya hidup sehat seperti tidak

merokok, tidak konsumsi alkohol, mengatur pola makan, dan melakukan aktivitas

fisik terhadap prevalensi, kesadaran, dan terapi hipertensi, serta pengendalian

tekanan darah responden?

2. Keaslian Penelitian

Sejauh penelusuran yang dilakukan, penelitian mengenai prevalensi,

kesadaran, terapi, dan pengendalian darah responden hipertensi di Desa

Wedomartani, Sleman, Yogyakarta berdasarkan kajian faktor gaya hidup sehat

belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya. Beberapa penelitian yang

berkaitan dengan prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi yang telah

dipublikasi antara lain sebagai berikut:

Tabel I. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Sebelumnya dengan

Penelitian di Desa Wedomartani

Penelitian Hasil Perbedaan Persamaan

Prevalence,

Awareness,

Treatment, and

Control of

Hypertension in A

Nigerian Population

(Ekwunife,

Udeogaranya,

Nwatu, 2010).

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa hanya 30%

dari responden yang

diketahui terkena

hipertensi, 21%

yang menjalani

terapi, sementara

hanya 9% yang

dikontrol.

Penelitian dilakukan

di Nsukka, Nigeria

Tenggara, yang

melibatkan 756

responden.

Penelitian dilakukan

untuk mengetahui

proporsi hipertensi,

melakukan terapi,

dan kontrol.

Prevalence,

Awareness,

Treatment, and

Control of

Hypertension in

China (Wu, Huxley,

Li, Anna, Xie, Yao,

et al., 2008).

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa prevalensi

hipertensi lebih

tinggi di perkotaan

dibandingkan

dengan daerah

pedesaan.

Penelitian dilakukan

di seluruh 31

provinsi, daerah

otonom, dan kota di

bawah pemerintah

pusat di seluruh

China dengan

141.892 responden

berusia ≥18 tahun.

Penelitian dilakukan

untuk mengetahui

prevalensi

hipertensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

4

Lanjutan Tabel I.

Prevalence,

Awareness,

Treatment and

Control of High

Blood Pressure in A

Swiss City General

Population: The

CoLaus Study

(Danon-Hersch,

Marques-Vidal,

Bovet, Chiolero,

Paccaud, Pe´coud,

et al., 2009).

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa prevalensi

hipertensi adalah

36%.

Penelitian

dilakukan dengan

responden

perempuan berusia

35-75 tahun yang

tinggal di

Lausanne, Swiss.

Jenis penelitian

menggunakan

rancangan cross-

sectional untuk

mengetahui

prevalensi

hipertensi.

Prevalensi,

Kesadaran, dan

Terapi Responden

Hipertensi

Berdasarkan Kajian

Faktor Risiko

Kesehatan di

Padukuhan

Kadirejo II,

Purwomartani,

Kalasan, Sleman,

Yogyakarta

(Anutopi, 2015)

Hasil penelitian

menunjukkan tidak

ada hubungan

bermakna antara

faktor risiko

kesehatan dengan

prevalensi,

kesadaran, dan

terapi responden.

Penelitian dilakukan

di Padukuhan,

Kadirejo II,

Purwomartani,

Kalasan, Sleman,

Yogyakarta dengan

jumlah responden

sebanyak 200

orang.

Penelitian dilakukan

untuk mengetahui

prevalensi,

kesadaran, dan

terapi dan untuk

mengetahui adanya

hubungan dengan

faktor risiko

kesehatan

(merokok, alkohol,

pola makan,

aktivitas fisik, BMI,

penyakit penyerta).

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoretis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah yang

disebabkan oleh faktor gaya hidup sehat terhadap penderita hipertensi.

b. Manfaat praktis.

1) Untuk responden yang diteliti yaitu responden dapat mengetahui tekanan

darah melalui pengukuran sehingga dapat melakukan upaya pencegahan

hipertensi dan dapat memantau kesehatan dengan patuh dalam menjalani terapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

5

2) Untuk pemerintah daerah setempat yaitu hasil penelitian dapat digunakan

sebagai sumber acuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam

rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit hipertensi.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum. Melakukan evaluasi terhadap kejadian hipertensi,

kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah di Desa Wedomartani yang di

kaji dari faktor gaya hidup sehat.

2. Tujuan khusus.

a. Melakukan evaluasi terhadap proporsi prevalensi, kesadaran, dan terapi

hipertensi, serta pengendalian tekanan darah responden di Desa Wedomartani.

b. Melakukan evaluasi terhadap perbedaan prevalensi, kesadaran, terapi, dan

pengendalian tekanan darah hipertensi karena faktor gaya hidup sehat (tidak

merokok, tidak konsumsi alkohol, pola makan, dan aktivitas fisik) di Desa

Wedomartani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

6

BAB II

PENELAHAAN PUSTAKA

A. Hipertensi

Hipertensi merupakan penyakit umum yang didefinisikan sebagai

peningkatan tekanan darah arteri secara persisten.Peningkatan tekanan darah

sekarang diidentifikasi sebagai salah satu faktor risiko yang paling signifikan

untuk risiko penyakit kardiovaskular (Dipiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells,

Posey, 2014).

Klasifikasi pembagian hipertensi berikut anjuran frekuensi

pemeriksaan tekanan darah sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini,

Tabel II. Klasifikasi Hipertensi ESC/ESH (Mancia, 2013)

Kategory Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)

Optimal <120 dan<80

Normal 120-129 dan/ atau 80-84

Normal tinggi 130-139 dan/ atau85-89

Hipertensi kelas 1 140-159 dan/ atau90-99

Hipertensi kelas 2 160-179 dan/ atau 100-109

Hipertensi kelas 3 ≥180 dan/ atau≥110

Hipertensi isolasi sistolik ≥140 dan<90

B. Prevalensi Hipertensi

Menurut Riset Kesehatan Dasar (2013) prevalensi hipertensi di Indonesia

sebesar 26,5% dengan prevalensi tertinggi di Bangka Belitung (30,9%).

Prevalensi hipertensi di Yogyakarta sebesar 25,7%

Prevalensi hipertensi dapat meningkat dengan bertambahnya usia di

mana lebih dari setengah penderitanya berusia 60-69 tahun dan sekitar tiga-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

7

perempat berusia 70 tahun bahkan lebih tua. Usia berkaitan dengan kenaikan

tekanan sistolik terutama meningkatnya angka insidensi dan prevalensi terhadap

hipertensi (Joint National Committe on Prevention Detection, Evaluation, and

Treatment of High Pressure VII, 2003). Tingginya prevalensi hipertensi

dikarenakan perilaku tidak sehat yaitu merokok, obesitas, depresi, rendahnya

status pekerjaan dan kurangnya beraktivitas (Basha, 2004).

C. Kesadaran (Awareness) Hipertensi

Angka kesadaran hipertensi di Indonesia hanya 50%, lebih rendah

dibandingkan angka kesadaran hipertensi di Amerika yang mencapai 69%. Dari

angka tersebut, hipertensi yang terkendali dengan baik masih di bawah 10% dari

seluruh penderitanya di Indonesia (Bustan, 2007). Sejauh mana kesadaran hipertensi

yang terdeteksi dan diterapi pada populasi umum sering dijelaskan dengan rules of

halves (Shashank dan Siddharth, 2003). Rules of halves menyatakan bahwa

setengah populasi hipertensi tidak terdeteksi, setengah dari populasi terdeteksi

tetapi tidak diterapi, dan setengah dari populasi yang diterapi hipertensi tidak

melakukan kontrol tekanan darah (Ha, Goldberg, Allison, Chu,Nguyen,2013).

Rules of halves pada hipertensi dikemukakan pada tahun 1990

berdasarkan survei cross-sectional berbasis masyarakat yang dilakukan di

Scotland. Berbagai penulis di seluruh dunia sering mengangkat isu tentang

validitas peraturan ini dari waktu ke waktu. Namun studi dari Swedia dan Italia

telah menegaskan bahwa rules of halves masih berlaku dalam populasi mereka

(Panesar, Chaturvedi, Saini, Avasthi, Quadri, Singh, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

8

Gambar 1. Gambaran Teori The Rules of Halves

D. Terapi Antihipertensi

Pada kebanyakan pasien hipertensi yang telah terdiagnosa harus

diberikan modifikasi gaya hidup dan terapi obat secara bersamaan. Pilihan terapi

awal tergantung pada derajat tekanan darah. Kebanyakan pasien dengan hipertensi

kelas 1 harus diawali dengan terapi lini pertama obat antihipertensi. Terapi obat

kombinasi direkomendasikan untuk pasien dengan tekanan darah yang lebih parah

(hipertensikelas 2) dan lebih baik menggunakan terapi antihipertensi dari dua lini

pertama (Dipiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells, Posey, 2014).

Pedoman terbaru menyatakan bahwa diuretik (termasuk thiazides,

chlorthalidone dan indapamide), antagonis kalsium, Angiotensin-converting

enzymeinhibitor (ACEI), dan Angiotensin Receptor Blocker (ARB) adalah terapi

antihipertensi yang tepat untuk inisiasi dan pemeliharaan, baik sebagai monoterapi

atau dalam beberapa kombinasi (ESC/ESH, 2013).

Responden 100%

Hipertensi 50%

Sadar hipertensi

25%

Terapi

hipertensi

12,5%

Tekanan darah

terkendali 6,25%

Tekanan darah tidak terkendali

6,25%Tidak terapi

hipertensi

12,5%Tidak sadar hipertensi

25%Tidak

Hipertensi 50%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

9

1. Angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACEI) seperti Captopril dan

Angiotensin Receptor Blocker (ARB) seperti Valsartan. Terapi antihipertensi

dengan ACEI dan ARB adalah yang paling banyak digunakan (ESC/ESH, 2013).

2. Diuretik, seperti chlorthalidone. Penelitian meta analysis menyatakan

bahwa hydrochlorothiazide memiliki kemampuan yang lebih rendah dalam

mengurangi tekanan darah dan penyakit dibandingkan chlorthalidone (ESC/ESH,

2013).

3. Antagonis kalsium, seperti dihidropiridin. Antagonis kalsium

menunjukkan efektivitas yang lebih besar daripada beta-blocker dalam

memperlambat perkembangan aterosklerosis karotid dan mengurangi hipertrofi

ventrikel kiri pada beberapa studi (ESC/ESH, 2013).

E. Pengendalian Tekanan Darah

Hipertensi sangat perlu diturunkan dan dikontrol untuk mencegah

terjadinya penyakit stroke atau penyakit kardiovaskular lainnya seperti serangan

jantung. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan dan mengontrol tekanan

darah sebagai berikut.

1. Menjaga berat badan agar tetap seimbang

Jika berat badan berlebih, dapat diturunkan secara perlahan dengan

menggunakan rencana makan yang sehat dan melakukan aktivitas fisik.

2. Aktif secara fisik

Individu yang menderita hipertensi dapat melakukan aktivitas fisik

selama 30 menit dalam beberapa hari dalam seminggu.

3. Mengatur pola makan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

10

Mengatur pola makan yang sehat dilakukan dengan mengonsumsi

makanan rendah lemak jenuh, lemak total, dan kolesterol serta banyak

mengonsumsi buah-buahan dan sayuran.

4. Melakukan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH)

Penderita hipertensi dapat melakukan DASH dengan cara memilih

makanan dan minuman yang rendah kalori.

5. Mengurangi konsumsi natrium

Penderita hipertensi harus mengonsumsi makanan yang rendah garam

dan saat makan tidak dianjurkan menambahkan natrium dalam bentuk lain seperti

kecap.

6. Tidak mengkonsumsi alkohol

Alkohol dapat meningkatkan tekanan darah karena dapat menambah

kalori yang tidak dibutuhkan pada diet penderita hipertensi.

7. Mengonsumsi obat antihipertensi yang diresepkan dokter

Saat mengonsumsi obat antihpertensi yang diresepkan, penderita

hipertensi harus mengikuti perubahan gaya hidup seperti yang dituliskan diatas.

Penderita hipertensi juga ada baiknya mengggunakan catatan atau pengingat

lainnya agar rutin dan tepat waktu mengonsumsi obat. Jika perlu dapat meminta

bantuan dari keluarga untuk mengingatkan mengonsumsi obat (National Intitutes

of Health, 2003).

F. Faktor Risiko Hipertensi

Faktor-faktor risiko hipertensi dibagi menjadi dua yaitu, faktor risiko

tidak dapat dimodifikasi dan dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

11

dimodifikasi adalah usia, jenis kelamin, dan keturunan. Faktor risiko yang dapat

dimodifikasi adalah kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, dan

konsumsi garam berlebihan (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006).

1. Usia

Usia mempengaruhi terjadinya hipertensi. Dengan bertambahnya usia,

risiko terkena hipertensi menjadi lebih besar sehingga prevalensi hipertensi di

kalangan usia lanjut cukup tinggi, yaitu sekitar 40%, dengan kematian sekitar di

atas 65 tahun. Tingginya hipertensi sejalan dengan bertambahnya usia, disebabkan

oleh perubahan struktur pada pembuluh darah besar, sehingga lumen menjadi

lebih sempit dan dinding pembuluh darah menjadi lebih kaku, sebagai akibat

adalah meningkatnya tekanan darah sistolik (Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2006).

2. Jenis kelamin

Jenis kelamin berpengaruh pada terjadinya hipertensi. Laki-laki lebih

banyak yang menderita hipertensi dibandingkan dengan perempuan dengan rasio

sekitar 2,29 untuk peningkatan tekanan darah sistolik namun setelah memasuki

menopause, prevalensi hipertensi pada perempuan meningkat. Setelah usia 65

tahun, terjadinya hipertensi pada perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan

laki-laki yang diakibatkan oleh faktor hormonal (Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2006).

3. Keturunan

Riwayat keluarga yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga

mempertinggi risiko terkena hipertensi terutama pada hipertensi primer (esensial).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

12

Faktor genetik ini juga dipengaruhi faktor-faktor lingkungan lain yang kemudian

menyebabkan seorang menderita hipertensi (Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2006).

4. Merokok

Bahan kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap

melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel

pembuluh darah arteri dan mengakibatkan proses artereosklerosis (Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, 2006). Proses ini akan menurunkan suplai oksigen

dalam darah dan menghambat aliran darah sehingga tekanan darah meningkat

(Prasetyaningrum, 2014). Perokok aktif maupun perokok pasif memiliki risiko

yang sama untuk mengalami kerusakan sel darah atau pembuluh darah dan

akhirnya menimbulkan hipertensi oleh karena itu menghindari kawasan merokok

atau teman perokok harus dilakukan (Prasetyaningrum, 2014).

Penelitian yang dilakukan oleh Mayo Clinic menunjukkan tekanan darah

sistolik normal meningkat 21 mmHg setelah mengisap 2 batang rokok (Caldwell,

2009). Termasuk dalam kriteria perokok adalah mereka yang digolongkan

perokok pasif yaitu mengisap asap rokok tidak langsung dari batang rokok

melainkan dari kepulan asap sekitarnya, misalnya anak, istri atau orang yang

sehari-hari berada dekat fisik dengan perokok (Tapan, 2005).

Meninggalkan rokok adalah sebuah keputusan yang sangat bijaksana

untuk mengatasi hipertensi. Berhenti merokok dapat menurunkan hipertensi,

terutama untuk mencegah faktor risiko terjadinya serangan jantung dan stroke.

Perusahaan farmasi Glaxo Wellcom di Inggris menyampaikan bahwa perokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

13

yang berhenti merokok akan mengalami perbaikan imunitas tubuh melalui

tahapan berikut ini :

Tabel III. Tahap perubahan setelah berhenti merokok (Lingga, 2012)

Pasca merokok Perubahan yang terjadi

1 tahun Risiko penyakit jantung tinggal separuh dari perokok.

10 tahun Risiko penyakit jantung dan kanker sama dengan bukan

perokok

15 tahun Seluruh sistem tubuh kembali normal, risiko jantung

dan stroke sama dengan bukan perokok.

5. Konsumsi alkohol

Kebiasaan mengkonsumsi alkohol memang terbilang jarang terjadi di

Indonesia, meskipun demikian perlu diketahui banyak mengkonsumsi alkohol

dapat meningkatkan tekanan darah. Beberapa contoh minuman beralkohol adalah

anggur, bir, atau beberapa minuman keras lainnya (Prasetyaningrum, 2014).

Pengaruh alkohol terhadap kenaikan tekanan darah telah dibuktikan. Peningkatan

kadar kortisol dan peningkatan volume sel darah merah serta kekentalan darah

berperan dalam meningkatkan tekanan darah (Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2006).

Prevalensi penduduk usia 15 tahun ke atas yang minum alkohol

berdasarkan Riskesdas (2007) adalah 4,9% pada laki-laki dan 0,3% pada

perempuan. Penelitian di semua provinsi di Indonesia menunjukkan bahwa laki-

laki lebih dominan daripada perempuan saat mengkonsumsi alkohol (Suhardi,

2012). Papadodima, Sotiropoulus, Xipnitos, Kollias, Spiliopoulou (2012)

perempuan yang mengkonsumsi alkohol lebih sadar akan hipertensi dibandingkan

laki-laki yang mengkonsumsi alkohol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

14

6. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah

dan bermanfaat bagi penderita hipertensi ringan (Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, 2006). Peningkatan porsi aktivitas fisik rata-rata 30-45

menit sehari pada hampir setiap hari dalam seminggu akan lebih menurunkan

tekanan darah (Kowalski, 2007). Melakukan aktivitas fisik atau olahraga

setidaknya dilakukan 3 kali dalam seminggu (Palmer and Williams, 2007).

American College of Sport Medicine (ACSM) pada tahun 2004

menyatakan hubungan antara olahraga dengan hipertensi, sebagai berikut.

1) Individu yang kurang aktif mempunyai risiko menderita hipertensi 30-50%

lebih besar daripada individu yang aktif bergerak.

2) Sesi olahraga rata-rata menurunkan tekanan darah 5-7 mmHg.

3) Pengaruh olahraga jangka panjang (4-6 bulan) menurunkan tekanan darah

7,4/5,8 mmHg tanpa obat hipertensi.

4) Penurunan tekanan darah sebanyak 2 mmHg, baik sistolik maupun diastolik,

mengurangi risiko terhadap stroke sampai 14-17% dan risiko terhadap penyakit

kardiovaskuler sampai 9%.

5) Pada individu dengan kelebihan berat badan sangat dianjurkan untuk

menurunkan berat badan dengan olahraga dan diet rendah kalori. Penurunan berat

badan 4,5 kg dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi

(Dalimartha, Purnama, Sutarina, Mahendra, Darmawan, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

15

7. Pola makan

Penurunan tekanan darah bagi penderita hipertensi akan lebih cepat bila

diimbangi dengan pengaturan pola makanan yang baik dan seimbang. Pengaturan

pola makan yang baik dan seimbang dengan cara menghindari konsumi lemak

hewan, goreng-gorengan, atau makanan yang digoreng dengan minyak,

membatasi konsumsi daging, hati, dan jeroan serta lebih banyak mengonsumsi

sayur dan buah-buahan seperti jambu, semangka, pepaya, pisang, wortel, bayam,

dan sawi (Dalimarta, Purnama, Sutarina, Mahendra, Darmawan, 2008).

Pola makan masyarakat kini telah berubah menjadi lebih menyukai

makanan dengan garam berlebih. Garam menyebabkan penumpukan cairan dalam

tubuh karena menarik cairan di luar sel agar tidak dikeluarkan, sehingga akan

meningkatkan volume dan tekanan darah (Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2006). Pada masyarakat dengan konsumsi garam antara 5-15 gram

sehari, memiliki prevalensi hipertensi antara 15-20%. Pada masyarakat yang

mengonsumsi garam dibawah 3 gram sehari, memiliki prevalensi hipertensi kecil

(Soenardi dan Soetardjo, 2005).

Penyebab hipertensi yang berhubungan dengan pola makan selain asupan

natrium berlebih adalah konsumsi makanan mengandung lemak jenuh, dan

kurangnya konsumsi buah serta sayur-sayuran. Mengurangi asupan natrium dapat

mengurangi tekanan darah sistolik 2-8 mmHg. Konsumsi buah, sayur, dan

mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dapat mengurangi

tekanan darah sistolik 8-14 mmHg (Joint National Committe on Prevention

Detection, Evaluation, and Treatment of High Pressure VII, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

16

Pola makan yang sehat dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan

dapat juga menurunkan tekanan darah yang terlalu tinggi. Untuk rencana makan

secara keseluruhan, DASH dapat digunakan. DASH merupakan singkatan dari

Dietary Approaches to Stop Hypertension. Pola makan DASH adalah biji-bijian,

unggas, ikan, kacang-kacangan, konsumsi daging merah, manisan, minuman

bergula yang rendah lemak, makanan dan minuman tinggi kalium, kalsium, dan

magnesium, serta protein dan serat. Makanan rendah garam dan natrium juga

dapat mengurangi tekanan darah. Pola makan DASH memiliki porsi lebih pada

buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Pola makan DASH disusun berdasarkan

energi yang dibutuhkan per hari yaitu 2000 kalori/hari (United States Department

of Health and Human Services, 2003).

Tabel IV. Pola Makan DASH berdasarkan 2000 kalori/hari (United

States Department of Health and Human Services, 2003)

Kelompok Makanan Penyajian Harian Takaran Penyajian

Produk biji-bijian 7-8 1 potong roti

1 gelas sereal siap saji

½ gelas nasi, pasta, atau sereal

Sayur-sayuran 4-5 1 gelas daun sayur mentah

½ gelas sayur masak

6 ons jus sayur

Buah-buahan 4-5 1 buah matang

¼ gelas buah kering

½ gelas, buah segar, beku, atau

kalengan

6 ons jus buah

Makanan berbahan susu

yang rendah lemak atau

bebas lemak

2-3 8 ons susu

1 gelas yogurt

1 ½ ons keju

Daging tanpa lemak,

daging unggas, dan ikan

2 atau < 2 3 ons daging tanpa lemak yang

sudah dimasak

3 ons Daging unggas tanpa kulit

3 ons ikan

Kacang-kacangan,

kacang kering

4-5/minggu 1/3 gelas atau 1 ½ ons kacang

½ gelas kacang kering yang

sudah dimasak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

17

Lanjutan Tabel IV.

Lemak dan minyak 2-3 1 sendok teh margarin

1 sendok teh mayonaise rendah

lemak

2 sendok makan light salad

dressing

1 sendok makan minyak sayur

Manisan 5 kali/minggu 1 sendok makan gula

1 sendok makan jeli atau selai

½ ons jelly beans

8 ons limonade (sari jeruk

sitrum)

G. Hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta

Data triwulan pertama tahun 2008 Puskesmas Pembantu Ngemplak II

yang berada di Desa Wedomartani menunjukkan bahwa hipertensi menduduki

peringkat kedua setelah penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dengan

prevalensi sekitar 23% dan lebih dari separuhnya diderita ibu-ibu (Ambardini,

2008). Berdasarkan data hasil penjaringan Pos Yandu lansia Kabupaten Sleman

pada tahun 2011, lansia dengan presentasi tertinggi didapatkan kasus hipertensi

sebanyak 39,65% (Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2015). Prevalensi

hipertensi di Yogyakarta mencapai 25,7% (Riset Kesehatan Dasar, 2013).

H. Landasan Teori

Hipertensi merupakan penyakit yang sering diderita oleh masyarakat

dengan usia 40 tahun atau lebih. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2013)

prevalensi hipertensi di D.I Yogyakarta mencapai 25,7%. Kesadaran hipertensi

pun masih tergolong rendah di Indonesia jika dibandingkan dengan masyarakat di

Amerika (Bustan, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

18

Faktor risko hipertensi yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia, jenis

kelamin, dan keturunan. Faktor risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi adalah

kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, dan pola makan

(Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006).

Faktor risiko hipertensi seperti merokok, konsumsi alkohol, kurang

aktivitas fisik, dan pola makan yang sering mengkonsumsi garam berlebih dapat

meningkatkan prevalensi hipertensi di daerah pedesaan sehingga diperlukan

program edukasi kesehatan yang mempromosikan pentingnya kesadaran

(awareness) hipertensi beserta pencegahannya (Agrawal, Bhalwar dan Basannar,

2008).

Pada perokok yang menderita hipertensi cenderung kurang sadar akan

hipertensinya dibandingkan dengan responden hipertensi yang sudah berhenti

merokok dan bukan perokok (Shahab, Mindell, Poulter, West, 2010). Pada

perempuan yang mengkonsumsi alkohol lebih sadar akan hipertensi dibandingkan

laki-laki yang mengkonsumsi alkohol (Shahab, Mindell, Poulter, West, 2010).

Responden hipertensi yang melakukan aktivitas fisik secara rutin lebih sadar akan

hipertensi dan memiliki tekanan darah yang terkendali (Rizvi, Afzal, Chaudry,

Baig, 2009)

Penelitian ini berdasarkan teori The Rules of Halves yaitu setengah

populasi hipertensi tidak terdeteksi, setengah dari populasi terdeteksi tetapi tidak

diterapi, dan setengah dari populasi yang diterapi hipertensi tidak melakukan

kontrol tekanan darah (Ha, Goldberg, Allison, Chu,Nguyen, 2013). Penelitian

berdasarkan teori The Rules of Halves penting untuk mengurangi prevalensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

19

hipertensi, meningkatkan kesadaran terkait hipertensi, dan meningkatkan

pelaksanaan terapi oleh tenaga kesehatan dalam upaya meningkatkan

pengendalian tekanan darah penderita hipertensi (Lindblad, Ek, Eckner, Larsson,

Shan, Rastam, 2012).

I. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat perbedaan gaya hidup sehat

yang terdiri dari tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, mengatur pola makan,

dan melakukan aktivitas fisik terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan

pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional bentuk survei

farmakoepidemiologi dengan rancangan secara cross-sectional (potong lintang).

Farmakoepidemiologi adalah studi tentang penggunaan obat dan efeknya pada

sejumlah besar manusia (Brian, Kimmel, Hennessy, 2011). Penelitian dengan

rancangan cross-sectional adalah penelitian yang bertujuan untuk mencari adanya

hubungan antara pajanan terhadap faktor risiko dan timbulnya penyakit sebagai

akibat pajanan tersebut. Penelitian cross-sectional dapat dilakukan di rumah sakit

atau di lapangan (Budiarto, 2003). Cross-sectional dapat digunakan untuk

mengetahui prevalensi penyakit tertentu dan masalah kesehatan yang terdapat di

masyarakat dan dengan demikian dapat digunakan untuk menyusun perencanaan

pelayanan kesehatan (Budiarto dan Anggraeni, 2002). Evaluasi yang dilakukan

terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden

hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan kajian

faktor gaya hidup sehat.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah faktor gaya hidup sehat

meliputi tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, pola makan, dan aktivitas fisik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

21

2. Variabel tergantung

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah prevalensi, kesadaran,

terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi.

3. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali : usia, jenis kelamin, BMI, risiko

kardiovaskular, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.

b. Variabel pengacau tak terkendali :

1) Aktivitas yang dilakukan responden selain olahraga atau senam.

2) Terapi yang sedang dijalani responden selain terapi antihipertensi.

C. Definisi Operasional

1. Responden adalah penduduk dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun di

Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi pada penelitian.

2. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan pada arteri apapun, biasanya

pada arteri brakhialis. Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan duduk dengan posisi

lengan diatur sedemikian rupa sehingga arteri brakialis setinggi jantung.

Pengukuran tekanan darah responden dilakukan dengan menggunakan

sphygmomanometer digital.

3. Standar yang digunakan dalam penelitian ini adalah tekanan darah

menurut ESC/ESH (2013), yaitu tekanan darah120-129 mmHg (tekanan sistolik)

dan 80-84 mmHg (tekanan diastolik) dinyatakan sebagai tekanan darah normal

dan tekanan darah ≥140 mmHg (tekanan sistolik) dan ≥90 mmHg (tekanan

diastolik) dinyatakan sebagai hipertensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

22

Tabel V. Definisi Operasional

Variabel Definisi operasional Skala

pengukuran

Penilaian pengukuran

Responden

hipertensi

Responden yang

memiliki tekanan

darah ≥140 mmHg

dan atau ≥90 mmHg

(ESH/ESC 2013).

Peneliti mengetahui

responden memiliki

hipertensi melalui

pengukuran tekanan

darah dan

wawancara. Jika

responden memiliki

tekanan darah

normal tetapi

melakukan terapi

antihipertensi,

responden tetap

dinyatakan

hipertensi tetapi

memiliki tekanan

darah yang

terkendali.

Nominal 1= Hipertensi

2= tidak hipertensi

Sadar hipertensi Responden yang

mengetahui dirinya

memiliki tekanan

darah tinggi.

Nominal 1= tidak sadar

hipertensi

2= sadar hipertensi

Terapi hipertensi Terapi yang

diberikan tenaga

kesehatan kepada

responden untuk

menurunkan

tekanan darah

Nominal

1= tidak terapi

antihipertensi

2= melakukan terapi

antihipertensi

Pengendalian

tekanan darah

responden

Responden yang

memiliki tekanan

darah ≤140 mmHg

dan atau ≤90 mmHg

setelah

mengonsumsi terapi

antihipertensi

Nominal 1= tekanan darah

tidak terkendali

2= tekanan darah

terkendali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

23

Lanjutan Tabel V.

Usia

Responden

penelitian berusia

≥40 tahun di Dukuh

Malang Rejo dan

Sanggrahan.

Nominal 1. ≥60 tahun

2. <60 tahun

Merokok responden perokok

aktif atau pasif.

Responden perokok

aktif adalah

responden yang

merokok 2 batang

atau lebih perhari.

Perokok pasif

adalah responden

yang berada atau

tinggal bersama

perokok aktif.

Nominal 1= merokok

2= tidak merokok

Aktivitas fisik responden yang

melakukan aktivitas

fisik atau olahraga

selama 30-45 menit,

minimal 3 kali

dalam seminggu.

Bisa terjadi

penyesuaian pada

aktivitas fisik jika

responden berusia ≥

70.

Nominal 1= tidak rutin

melakukan aktivitas

fisik

2= rutin melakukan

aktivitas fisik

Pola makan responden yang

setiap harinya

mengatur konsumsi

garam saat

memasak sehingga

tidak terlalu asin,

jarang

mengonsumsi

jeroan, mie instan,

gorengan, kecap,

dan sering

mengonsumsi buah

dan sayur setiap

harinya.

Nominal 1= tidak mengatur

pola makan

2= mengatur pola

makan

Penilaian pengaturan

pola makan lihat tabel

VI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

24

Lanjutan Tabel V.

Alkohol responden yang

setiap harinya rutin

mengkonsumsi

alkohol dan

berlebihan

Nominal 1= konsumsi alkohol

2= tidak konsumsi

alkohol

Tabel VI. Penilaian Pengaturan Pola Makan

Pertanyaan favorable* unfavorable

a. saat memasak atau makan suka

yang asin/ garam berlebih

favorable = tidak suka asin

unfavorable = suka asin

b.saat makan suka menambahkan

saos/kecap

favorable = tidak suka

unfavorable = suka

c. memperhatikan asupan sayur

favorable = memperhatikan

unfavorable =tidak

memperhatikan a

d. memperhatikan asupan buah

favorable = memperhatikan

unfavorable = tidak

memperhatikan

e.suka gorengan (menggoreng

sendiri atau beli diluar), jika suka :

favorable= goreng sendiri

unfavorable= beli

favorable = jika tidak suka

f.saat makan daging, lebih suka

daging / jeroan :

favorable= daging

unfavorable= jeroan

g.minyak goreng yang digunakan, 1

kali pakai/ lebih dari 1 kali

pemakaian

favorable= 1 kali pakai

unfavorable = lebih dari 1

kali

*Jika poin favorable = ≤3 berarti tidak mengatur pola makan

Jika poin favorable = >3 berarti mengatur pola makan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

25

D. Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah penduduk dewasa yang berusia

≥40 tahun di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi penduduk di Desa Wedomartani,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta, laki-laki dan perempuan dengan usia lebih dari

40 tahun, bersedia mengikuti penelitian dan menandatangi informed consent.

Kriteria eksklusi yaitu penduduk di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman,

Yogyakarta yang tidak mengikuti wawancara, tidak bersedia ditimbang berat

badan, dan tidak bersedia diukur tinggi badan pada saat pengambilan data.

Responden penelitian ini adalah 259 orang. Responden yang diekslusi adalah 4

orang. Responden diekslusi karena tidak mau ditimbang berat badan dan tidak

mau diukur tinggi badan. Jadi, total responden pada penelitian ini adalah 255

orang.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman,

Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan rancangan secara cross-

sectional sehingga tidak menggunakan rentang waktu penelitian. Penelitian ini

berlangsung pada bulan Maret-April 2015.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan

Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi di Desa Wedomartani,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

26

Sleman, Yogyakarta.” Penelitian ini dilakukan berkelompok dengan jumlah

anggota sebanyak 3 orang dengan bagian yang berbeda.

Gambar 2. Penelitian di Desa Wedomartani

G. Teknik Pengambilan Sampel

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan teknik sampling

probabilitas dengan metode simple random sampling. Teknik sampling

probabilitas adalah semua individu atau obyek pada suatu populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian (Gerrish and

Lathlean, 2012). Simple random sampling adalah metode yang paling umum dan

paling sederhana. Subjek memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai

subjek dalam penelitian. Subjek dipilih menggunakan tabel bilangan random, atau

dengan undian dengan cara kertas kecil diisi nama atau nomor kemudian dilipat,

kemudian diambil secara acak (Swarjana, 2012). Penelitian dilakukan di

Yogyakarta

Kabupaten Sleman

Kecamatan Ngemplak

Desa Wedomartani

Padukuhan Malang Rejo

Padukuhan Sanggrahan

Faktor Usia Jenis Kelamin, BMI, Risiko

Kardiovaskular

Faktor Gaya Hidup Sehat

Faktor Sosio-Ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

27

Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kabupaten Sleman, Yogyakarta terdapat 17

kecamatan. Kecamatan yang terpilih adalah Kecamatan Ngemplak. Pada

Kecamatan Ngemplak terdapat 5 desa. Desa yang terpilih adalah Desa

Wedomartani. Desa Wedomartani memiliki 25 padukuhan dan terpilih 2

padukuhan yaitu Padukuhan Malang Rejo dan Padukuhan Sleman sebagai lokasi

penelitian.

Teknik pengambilan sampel di Padukuhan Malang Rejo dan Padukuhan

Sanggrahan dilakukan secara non-random dengan jenis purposive sampling.

Teknik pengambilan sampel secara non random adalah suatu cara pemilihan

sejumlah elemen dari populasi menjadi sampel dengan cara sedemikian rupa

sehingga setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih

(Dahlan, 2013). Teknik pengambilan sampel dengan jenis purposive sampling

adalah jenis sampel dipilih melalui penetapan kriteria tertentu oleh peneliti

(Swarjana, 2012).

Jumlah penduduk di Padukuhan Malang Rejo adalah 1341 orang dan

jumlah penduduk di Padukuhan Malang Rejo adalah 827 orang sehingga total

penduduk di Padukuhan Malang Rejo dan Padukuhan Sanggrahan adalah 2168

orang. Penduduk berusia ≥40 tahun di Padukuhan Malang Rejo adalah 326 orang,

dan penduduk berusia ≥40 tahun di Padukuhan Sanggrahan adalah 269 orang

sehingga total penduduk berusia ≥40 tahun di Padukuhan Malang Rejo dan

Padukuhan Sanggrahan 595 orang. Secara non random, peneliti mendapatkan 259

responden. Responden yang didapatkan di Padukuhan Malang Rejo adalah 119

dan responden yang didapatkan di Padukuhan Sanggrahan adalah 140 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

28

Responden yang tereksklusi di Padukuhan Malang Rejo adalah 1 orang dan

responden yang tereksklusi di Padukuhan Sanggrahan adalah 3 orang, sehingga

total responden penelitian ini adalah 255 orang. Kemudian peneliti melakukan

purposive sampling dan mendapatkan 68 responden yang melakukan terapi

antihipertensi.

Gambar 3. Alur Teknik Pengambilan Sampel Purposive Sampling

Kabupaten Sleman

Kecamatan Ngemplak

Desa Wedomartani

Padukuhan Malang Rejo dan Padukuhan Sanggrahan

Total populasi Padukuhan Malang Rejo

dan Padukuhan Sanggrahan

2168 orang

Populasi usia ≥ 40 tahun

595 orang

Responden Padukuhan Malang Rejo

(119 orang)

Responden Padukuhan Sanggrahan

(140 orang)

Responden di Desa Wedomartani

259 orang dan teresklusi 4 orang

total responden 255 orang

Responden yang melakukan terapi hipertensi

68 responden

Purposive Sampling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

29

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah Case Report Form

(CRF), sphygmomanometer digital, leaflet, informed consent, pengukur tinggi

badan, dan timbangan berat badan.

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi awal

Observasi awal yang dilakukan dengan mencari padukuhan secara acak

di Desa Wedomartani. Desa Wedomartani memiliki dua puluh lima padukuhan

dan ditentukan secara acak untuk memilih dua padukuhan yang representatif. Dua

padukuhan yang terpilih secara random dan representatif adalah Padukuhan

Sanggrahan dan Malang Rejo.

2. Permohonan ijin dan kerjasama

Permohonan ijin ditujukan kepada kepala Padukuhan Sanggrahan dan

Malang Rejo Kabupaten Sleman. Permohonan ijin selanjutnya ditujukan kepada

Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance.

Permohonan ijin dilakukan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan

tekanan darah manusia dan hasil penelitian dapat dipublikasikan.

3. Pembuatan informed consent dan leaflet

Informed consent yang dibuat harus memenuhi standar yang ditetapkan

oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

30

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama,

alamat, usia dan menandatanganinya. Leaflet berupa selembaran kertas berukuran

A4 yang berisi informasi mengenai penjelasan tentang penelitian.

4. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas yang baik dapat

dinyatakan dengan nilai CV (coefficient of variation) 5%. Suatu metode

dikatakan memiliki ketelitian yang baik jika nilai CV 5% (Yuwono dan

Indriyanyo, 2005). Semakin kecil nilai CV maka akan semakin teliti. Pengukuran

tekanan darah dilakukan sesuai dengan standar BSH (British Society of

Hypertension), dapat menggunakan alat sphygmomanometer air raksa, digital atau

anaeroid yang telah ditera. Berdasarkan uji reabilitas yang dilakukan pada

sphygmomanometer digital untuk penelitian ini memiliki nilai CV <5%.

Pengukuran tekanan darah dilakukan 2 kali berturut-turut dengan interval 2 menit.

Apabila terdapat selisih tekanan darah >10 mmHg pada pengukuran ke 1 dan ke 2

baik pada sistolik dan atau pada diastolik, lakukan pengukuran ke 3 (Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, 2007).

5. Pencarian calon responden

Pencarian subjek penelitian dilakukan setelah mendapat ijin dari kepala

dukuh Sanggrahan dan Malang Rejo. Peneliti akan memberikan penjelasan

mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden. Responden

diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan menandatanganinya.

6. Pengukuran tekanan darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

31

Pengukuran tekanan darah responden dilakukan pada bagian lengan kiri

atas dan posisi duduk tegak menggunakan sphygmomanometer digital.

Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak 2 kali berturut – turut, pengukuran

kedua dilakukan lima menit setelah pengukuran pertama dengan posisi yang sama

dengan tujuan kevalidan angka tekanan darah yang diukur.

7. Penjelasan hasil pemeriksaan

Peneliti akan menjelaskan hasil pemeriksaan kepada responden secara

langsung. Penjelasan hasil pemeriksaan disertai dengan penggalian beberapa

informasi dari responden. Informasi yang didapat dari responden akan

dikelompokkan sebagai data analisis.

8. Pengelompokan data

Pengelompokan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu

menyusun dan menggolongkannya dalam kategori-kategori kemudian dilakukan

interpretasi data. Data akan dikumpulkan didalam CRF kemudian dipindahkan ke

file Microsoft Excel.

J. Analisis Data Penelitian

Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan dengan bantuan statistik

komputer. Data terdistribusi normal jika ukuran sampel lebih dari 30 (Harinaldi,

2005). Uji t independet adalah uji statistik yang digunakan untuk membandingkan

mean dari 2 kelompok yang dipilih secara random atau acak (Swarjana, 2012). Uji

t independet pada penelitian ini untuk membandingkan pengaruh tekanan darah

sistolik dan diastolik terhadap usia, jenis kelamin, dan kajian faktor gaya hidup

sehat. Uji Chi Square adalah uji korelasi yang digunakan untuk menguji data yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

32

mana salah satu dari data bersifat nominal atau berupa kategori (Sufren dan

Natanael, 2013).Uji Chi Square untuk mengetahui korelasi antara hipertensi,

kesadaran, terapi, dan pengendalian tekenan darah terhadap kajian faktor gaya

hidup sehat. Hipotesis adalah pernyataan mengenai sesuatu yang tersembunyi,

sesuatu yang tidak diketahui kebenarannya secara pasti. Pada suatu pengujian,

hipotesis nol dianggap benar, kecuali ada indikasi yang menunjukkan bahwa

hipotesis ini tertolak. Uji hipotesis satu arah adalah yang digunakan pada

penelitian ini. Uji hipotesis satu arah adalah uji yang hipotesis tandingannya

merupakan pernyataan lebih besar atau lebih kecil (Saefuddin, Notodiputro,

Alamudi, Sadik, 2009). Uji hipotesis dilakukan dengan melihat nilai signifikansi

p<0,05. H0 diterima jika nilai signifikansi p>0,05.

Gambar 4. Bagan Perumusan Hipotesis

Faktor Gaya Hidup Sehat :

H0 : P1≤ P2

H1234 : P1>P2 ; α <0,05

Faktor Gaya Hidup Sehat

Prevalensi (H1)

Kesadaran (H2)

Terapi (H3)

Pengendalian (H4)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

33

Keterangan :

1. Hipotesis Prevalensi Hipertensi

P1: Proporsi prevalensi hipertensi responden tidak merokok; tidak mengkonsumsi

alkohol; mengatur pola makan; melakukan aktivitas fisik.

P2: Proporsi prevalensi hipertensi responden merokok; mengkonsumsi alkohol;

tidak mengatur pola makan; tidak melakukan aktivitas fisik

2. Hipotesis Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah

P1: Proporsi kesadaran, terapi hipertensi, pengendalian tekanan darah responden

merokok; mengonsumsi alkohol; tidak mengatur pola makan; tidak

melakukan aktivitas fisik.

P2: Proporsi kesadaran, terapi hipertensi, pengendalian tekanan darah responden

tidak merokok; tidak mengonsumsi alkohol; mengatur pola makan;

melakukan aktivitas fisik.

K. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian

Tabel VII. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian

Kesulitan Penelitian Kelemahan Penelitian

a. Peneliti kurang menguasai

bahasa daerah setempat

sehingga terkadang meminta

bantuan dari warga lain.

a. Pengukuran tekanan darah

hanya dilakukan satu waktu.

b. Responden yang tidak terbuka

saat wawancara dan tidak

mengikuti prosedur penelitian

sampai selesai.

b. Banyak responden yang lupa

nama obat akan terapi yang

dilakukan.

c. Pedoman wawancara

sebelumnya tidak diuji coba

terlebih dahulu ke masyarakat

disekitar Padukuhan Malang

Rejo dan Padukuhan

Sanggrahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, peneliti ingin mengevaluasi kejadian prevalensi,

kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa

Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta berdasarkan kajian faktor gaya

hidup sehat.

Tabel VIII. Profil Responden Penelitian di Desa Wedomartani

Variabel Hasil (n = 255)

Usia (tahun)

40-50 tahun

51-60 tahun

61-70 tahun

≥ 70 tahun

140 (54,9%)

62 (24,3%)

30 (11,8%)

23 (9 %)

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

72 (28,2%)

183 (71,8%)

Merokok

Ya

Tidak

138 (54,1%)

117 (45,9%)

Konsumsi alkohol

Ya

Tidak

2 (0,8%)

253 (99,2%)

Mengatur pola makan

Ya

Tidak

223 (87,5%)

32 (12,5%)

Melakukan aktivitas fisik

Ya

Tidak

47 (18,4%)

208 (81,6%)

BMI

>25 Kg/m2

<25 Kg/m2

70 (27,5%)

185 (72,5%)

Risiko Kardiovaskular

Ada

Tidak ada

19 (7,5%

236 (92,5%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

35

Lanjutan tabel VIII

Pendidikan

<SD

SD

SMP

SMA

>SMA

49 (19,1%)

92 (35,9%)

30 (11,7%)

62 (24,2%)

22 (8,4 %)

Pekerjaan

Indoor

Outdoor

142 (55,5 %)

113 (44,1%)

Penghasilan

≤UMR

>UMR

202 (78,9%)

52 (20,3 %)

Tabel VIII menunjukkan responden penelitian keseluruhan di Desa

Wedomartani. Responden terbanyak berusia 40-50 tahun yaitu, 140 orang

sedangkan jenis kelamin responden penelitian terbanyak adalah perempuan

dengan jumlah 183 orang. Hasil penelitian seperti BMI, risiko kardiovaskular,

pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan merupakan hasil penelitian dari rekan-

rekan satu kelompok penelitian yang bertujuan untuk memberikan informasi

tentang profil responden penelitian di Desa Wedomartani secara keseluruhan

sehingga hasil penelitian tersebut tidak dibahas lebih lanjut di penelitian ini.

A. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah di

Desa Wedomartani

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap proporsi

prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden

hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini

menggunakan teori The Rules of Halves yaitu setengah populasi hipertensi tidak

mengetahui menderita hipertensi, setengah dari populasi hipertensi tidak diterapi,

dan setengah dari populasi yang diterapi hipertensi tidak melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

36

kontroltekanan darah (Ha, Goldberg, Allison, Chu, Nguyen,2013). Responden

penelitian sebanyak 255 orang dan hampir setengah dari jumlah responden yaitu

119 orang (46,67%) yang menderita hipertensi. Responden yang sadar hipertensi

sebanyak 91 orang (35,69%). Responden hipertensi yang melakukan terapi

hipertensi sebanyak 68 orang (26,67%), dan responden hipertensi yang memiliki

tekanan darah terkendali sebanyak 10 orang (3,92%). Maka teori The Rules of

Halves kurang sesuai pada penelitian ini. Teori The Rules of Halves sesuai jika

data yang diperoleh adalah 128 orang (50,2%) menderita hipertensi, responden

sadar akan hipertensinya sebanyak 64 orang (25,1%), responden yang melakukan

terapi hipertensi sebanyak 32 orang (12,55%), responden yang memiliki tekanan

darah terkendali setelah terapi hipertensi sebanyak 16 orang (6,275%).

Gambar 5. Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan

Darah di Desa Wedomartani

Total penduduk

2168 orang

Usia > 40 tahun

595 orang

Inklusi

255 orang

(100%)

Hipertensi

119 orang

(46,67 %)

Sadar hipertensi

91 orang

(35,69 %)

Terapi

68 orang

(26,67%)

Tekanan darah terkendali

10 orang

(3,92%)

Tekanan darah tidak terkendali

58 orang

(22,75%)

Tidak terapi

23 orang

(9,02 %)

Tidak sadar hipertensi 28 orang

(10,98%)

Tidak hipertensi

136 orang

(53,33%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

37

Tabel IX. Profil Responden Hipertensi di Desa Wedomartani

Variabel Hasil (n=119)

Usia (tahun)

40-50 tahun

51-60 tahun

61-70 tahun

> 70 tahun

47 (39,5%)

30 (25,21%)

22 (18,49%)

20 (16,8%)

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

39 (32,77%)

80 (67,23%)

Merokok

Ya

Tidak

72 (60,5%)

47 (39,5%)

Konsumsi alkohol

Ya

Tidak

2 (1,68%)

117 (98,32%)

Mengatur pola makan

Ya

Tidak

100 (84,03%)

19 (15,97%)

Melakukan aktivitas fisik

Ya

Tidak

19 (15,97&)

100 (84,03%)

Berdasarkan tabel IX responden hipertensi terbanyak terdapat pada usia

40-50 tahun. Sampai sekitar usia 50 tahun, tekanan darah sistolik dan tekanan

darah diastolik akan naik secara berurutan tetapi setelah usia 50 tahun, tekanan

darah sistolik akan terus meningkat, sedangkan tekanan darah diastolik cenderung

menurun (Rosendorff, Black, Cannon, Gersh, Gore, Izzo, et al., 2007).

Responden yang menderita hipertensi terbanyak adalah perempuan

sebanyak 80 orang. Pada perempuan berusia lebih dari 65 tahun, arteri menjadi

kaku dan hormon estrogen menjadi sangat menurun sehingga tekanan darah

sistolik menjadi lebih tinggi sedangkan tekanan darah diastolik rendah pada

perempuan di segala kalangan usia (Geraci, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

38

Dari data diperoleh responden hipertensi yang merokok sebanyak 72

orang. Merokok dapat menyebabkan peningkatan akut tekanan darah sistolik dan

denyut jantung selama lebih dari 15 menit setelah merokok satu batang. Penderita

hipertensi yang merokok dan tidak melakukan terapi memiliki tekanan darah

sistolik harian lebih tinggi dibandingkan yang tidak merokok (Mancia, 2013).

Responden yang mengkonsumsi alkohol sebanyak 2 orang. Penelitian

Briasoulis, Agarwal, Messerli (2012) menunjukkan bahwa bahwa konsumsi

alkohol >20 g/hari berkaitan dengan risiko hipertensi pada perempuan dan laki-

laki. Berdasarkan data yang diperoleh terkait konsumsi alkohol tidak akan dibahas

lebih lanjut karena data responden terlalu kecil.

Responden hipertensi yang mengatur pola makan sebanyak 100 orang.

Penderita hipertensi yang mengatur pola makan dengan baik dan seimbang dapat

menurunkan tekanan darah (Dalimarta, Purnama, Sutarina, Mahendra, Darmawan,

2008). Responden hipertensi yang melakukan aktivitas fisik sebanyak 19 orang.

Prevalensi hipertensi tinggi pasa individu yang tidak melakukan aktivitas fisik

(Aljadhey, 2012).

Pada tabel X didapatkan hasil tekanan darah sistolik dan diastolik

responden adalah 138,44±25,16 dan 81,73±12,02. Pada variabel jenis kelamin,

diperoleh hasil bahwa jenis kelamin mempengaruhi tekanan darah diastolik (p =

0,02). Berdasarkan penelitian Martins, Nelson, Pan, Tareen, Norris (2001) tekanan

darah sistolik lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan pada usia

kurang dari 45 tahun. Setelah usia 45 tahun, tekanan darah sistolik pada

perempuan justru lebih tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

39

Tabel X. Hubungan Tekanan Darah Sistolik dan Diastol Terhadap

Usia, Jenis Kelamin, faktor Kajian Gaya Hidup Sehat di Desa Wedomartani

Variabel n TDS (mmHg) p TDD (mmHg) p

Responden penelitian

255 138,44±25,16 81,73±12,02

Usia (tahun)

≥60 tahun

<60 tahun

202

53

159,38±25,45

132,94±22,06

0,10

83,64±12,32

81,22±11,93

0,76

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

72

183

142,03±22,25

137,02±26,14

0,02*

84,79±10,61

80,52±12,36

0,35

Merokok

Ya

Tidak

138

117

141,46±25,18

134,87±24,77

0,93

82,45±11,90

80,87±12,16

0,59

Konsumsi alkohol

Ya

Tidak

2

253

150,00±0,00

138,34±25,24

0,06

83,50±9,19

81,71±12,06

0,59

Mengatur pola makan

Ya

Tidak

223

32

137,79±24,95

142,91±26,51

0,27

81,61±11,90

82,53±13,05

0,41

Aktivitas fisik

Ya

Tidak

47

208

133,96±24,01

139,45±25,36

0,53

82,15±12,97

81,63±11,83

1,00

*p <0,05

Tabel XI. Profil Obat Antihipertensi yang digunakan Responden Hipertensi

di Desa Wedomartani

Nama Obat Jumlah

Amlodipin 5

Captopril 4

Tidak tahu/ lupa nama obat

antihipertensi

59

Responden hipertensi di Desa Wedomartani menggunakan Amlodipin,

Captopril, dan Farmoten® (Captopril) sebagai terapi hipertensi tetapi sangat

banyak responden yang tidak ingat bahkan tidak megetahui nama obat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

40

digunakan sebagai terapi hipertensi. Responden yang menggunakan Amlodipin

yang merupakan golongan Calcium Channel Blocker (CCB) sebanyak 5 orang.

Mekanisme kerja dari obat ini dengan menghambat influks ion kalsium pada kanal

ion kalsium di pembuluh darah dan otot jantung. Responden yang menggunakan

Captopril yang merupakan golongan Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor

(ACEI) sebanyak 4 orang. Mekanisme kerja ACEI dengan mengubah angiotensin

I menjadi angiotensin II pada permukaan sel endotelium (Nugroho, 2012). Selain

mengonsumsi obat-obat antihipertensi, responden juga mengonsumsi sayur dan

buah-buahan untuk menurunkan tekanan darah seperti semangka, timun, rebusan

ciplukan dan ada juga yang menggunakan obat herbal seperti ekstrak buah

manggis. Banyak mengkonsumsi buah-buahan seperti semangka dapat

menurunkan tekanan darah disertai dengan pengaturan pola makan yang baik dan

seimbang (Dalimarta, Purnama, Sutarina, Mahendra, Darmawan, 2008).

B. Perbedaan Hipertensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan

Darah Hipertensi yang disebabkan oleh Faktor Gaya Hidup Sehat di

Desa Wedomartani

Penelitian ini juga bertujuan melakukan evaluasi terhadap perbedaan

prevalensi, kesadaran, terapi, dan proporsi pengendalian tekanan darah hipertensi

karena faktor gaya hidup sehat di Desa Wedomartani.

Pada tabel XII didapatkan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan

prevalensi hipertensi yang disebabkan oleh kajian faktor gaya hidup sehat yang

berarti faktor gaya hidup sehat tidak mempengaruhi hipertensi di Desa

Wedomartani. Hal ini kemungkinan terjadi karena adanya variabel pengacau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

41

seperti aktivitas fisik yang dilakukan responden tanpa diketahui peneliti dan

adanya penyakit penyerta dari responden.

Tabel XII. Perbedaan prevalensi hipertensi yang disebabkan oleh

faktor gaya hidup sehat di Desa Wedomartani

Variabel Hipertensi

Tidak Hipertensi p OR

(95% CI)

n % n %

Merokok

Ya

Tidak

72

47

60,5

39,5

66

70

48,5

51,5

0,55

1,62

(0,98-2,67)

Mengatur pola makan

Ya

Tidak

100

19

84

16

123

13

90,4

9,6

0,12

0,55

(0,26-1,18)

Aktivitas fisik

Ya

Tidak

19

100

16

84

28

108

20,6

79,4

0,34

0,73

(0,38-1,39)

Penelitian oleh Agrawal, Bhalwar dan Basannar (2008) menunjukkan

bahwa faktor risiko hipertensi seperti merokok, konsumsi alkohol, kurang

aktivitas fisik, dan pola makan yang sering mengkonsumsi garam berlebih dapat

meningkatkan prevalensi hipertensi di daerah pedesaan sehingga diperlukan

program edukasi kesehatan yang mempromosikan pentingnya kesadaran

(awareness) hipertensi beserta pencegahannya.

Tabel XIII. Perbedaan kesadaran hipertensi yang disebabkan oleh faktor

gaya hidup sehat di Desa Wedomartani

Variabel Sadar

Hipertensi

Tidak Sadar

Hipertensi

p OR

(95% CI)

n % n %

Merokok

Ya

Tidak

54

37

59,3

40,7

17

11

60,7

39,3

0,89

0,94

(0,39-2,24)

Mengatur pola makan

Ya

Tidak

77

14

84,6

15,4

22

6

78,6

21,4

0,45

1,50

(0,51-4,36)

Aktivitas fisik

Ya

Tidak

17

74

18,7

81,3

2

26

7,1

92,9

0,14

2,98

(0,64-13,81)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

42

Berdasarkan tabel XIII hasil yang diperoleh dari kesadaran hipertensi

yang disebabkan gaya hidup sehat adalah tidak ada perbedaan yang signifikan

yang berarti faktor gaya hidup sehat tidak memengaruhi kesadaran hipertensi di

Desa Wedomartani. Edukasi kesehatan dan program konseling dapat diberikan

kepada responden hipertensi untuk meningkatkan kesadaran yang berkenaan

dengan sebab, akibat, pencegahan , dan pengendalian hipertensi (Mandal, 2009).

Penelitian Shahab, Mindell, Poulter, West (2010) memperoleh hasil

bahwa perokok kurang sadar akan hipertensinya dibandingkan dengan responden

hipertensi yang sudah berhenti merokok dan bukan perokok. Penelitian Skliros,

Penelitian Rizvi, Afzal, Chaudry, Baig (2009) diperoleh hasil bahwa responden

yang melakukan aktivitas fisik secara rutin lebih sadar akan hipertensi dan

memiliki tekanan darah yang terkendali.

Tabel XIV. Perbedaan terapi hipertensi yang disebabkan oleh faktor

gaya hidup sehat di Desa Wedomartani

Variabel Terapi

Hipertensi

Tidak Terapi

Hipertensi

p OR

(95% CI)

n % n %

Merokok

Ya

Tidak

43

25

63,2

36,8

11

12

47,8

52,2

0,19

1,87

(0,72-4,87)

Mengatur pola makan

Ya

Tidak

57

11

83,8

16,2

20

3

87

13

0,71

0,77

(0,19-3,07)

Aktivitas fisik

Ya

Tidak

13

55

19,1

80,9

4

19

17,4

82,6

0,85

1,12

(0,32-3,86)

Pada tabel XIV hasil yang didapat menunjukkan tidak ada perbedaan

yang signifikan antara terapi hipertensi yang disebabkan oleh kajian faktor gaya

hidup sehat di Desa Wedomartani. Hasil yang tidak signifikan ini kemungkinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

43

terjadi karena kurangnya kepatuhan pasien dalam melakukan terapi hipertensi

rutin. Kepatuhan terapi antihipertensi sangat rendah pada pasien lansia dan

ketidakpatuhan ini berakibat pada tekanan darah yang tidak terkendali.

Pemeriksaan tidak teratur, tidak patuh terhadap regimen terapi, dan lupa

meminum obat antihipertensi dapat menyebabkan terapi menjadi tidak efektif

(Lalic, Radovanovic, Mitic, Nikolic, Spasic, Koracevic, 2013).

Tabel XV. Perbedaan pengendalian tekanan darah hipertensi yang

disebabkan oleh faktor gaya hidup sehat di Desa Wedomartani

Variabel TD

Terkendali

TD

Tidak Terkendali

p OR

(95% CI)

n % n %

Merokok

Ya

Tidak

5

5

50

50

38

20

65,5

34,5

0,34

0,52

(0,13-2,03)

Mengatur pola makan

Ya

Tidak

9

1

90

10

48

10

82,8

17,2

0,56

1,87

(0,21-16,51)

Aktivitas fisik

Ya

Tidak

3

7

30

70

10

48

17,2

82,8

0,34

2,05

(0,45-9,34)

Pada tabel XV menunjukkan hasil tidak ada perbedaan yang signifikan

antara pengendalian tekanan darah yang disebabkan oleh kajian faktor gaya hidup

sehat di Desa Wedomartani. Program intervensi diperlukan untuk

mempromosikan pengendalian tekanan darah melalui gaya hidup sehat seperti

olahraga, diet sehat dengan mengurangi konsumsi garam dan lemak,

meningkatkan konsumsi sayur dan buah, mengendalikan berat badan, dan

mengurangi konsumsi alkohol (Mandal, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Prevalensi hipertensi di Desa Wedomartani adalah 119 orang (46,67%),

yang sadar hipertensi sebanyak 91 orang (35,69%), yang melakukan terapi

hipertensi sebanyak 68 orang (26,67%), dan yang memiliki tekanan darah

terkendali sebanyak 10 orang (3,92%). Hasil tekanan darah sistolik dan diastolik

responden adalah 138,44±25,16 mmHg dan 81,73±12,02 mmHg. Pada penelitian

ini terdapat hubungan pada tekanan darah sitolik dengan variabel jenis kelamin

(p<0,05).

2. Pada penelitian ini tidak ada perbedaan pada prevalensi, kesadaran, terapi,

dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi karena faktor gaya hidup

sehat yang terdiri dari tidak merokok, mengatur pola makan, dan melakukan

aktivitas fisik di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta (p >0,05).

B. Saran

1. Disarankan kepada pemerintah daerah Kabupaten Sleman agar dapat

memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan khususnya hipertensi

beserta faktor-faktor penyebabnya serta penyakit-penyakit lain yang dapat muncul

akibat hipertensi.

2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut

dikarenakan hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada pengaruh gaya hidup sehat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

45

terhadap prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah dan

pengukuran tekanan darah responden agar dilakukan lebih dari satu waktu.

3. Responden disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat untuk

meningkatkan kualitas hidup dan mencegah risiko hipertensi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

46

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, V.K., Bhalwar, C.K., Basannar, D.R., 2008, Prevalence and

Determinants of Hypertension in a Rural Community, MJAFI, 64 (1), 21-

25.

Aljadhey, H., 2012, Physical Activity As A Predictor of High Prevalence of

Hypertension and Health Expenditures in The United States: A Cross-

Sectional Study, Tropical Journal of Pharmaceutical Research, 11 (6),

983-990.

Ambardini,R.L, 2008, Simulasi Pengelolaan Mandiri Penyakit Kronik

Degeneratif Bagi Kader Yansu Lansia Desa Wedomartani, Ngemplak,

Sleman, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Negeri

Yogyakarta.

Anutopi, A.A., 2015, Prevalensi, Kesadaran, dan Terapi Responden Hipertensi

Berdasarkan Kajian Faktor Risiko Kesehatan di Padukuhan Kadirejo II,

Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Skripsi, 38-45, Universitas

Sanata Dharma.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI, 2007, Riset Kesehatan Dasar

2007: Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI, 2013, Laporan Nasional

Riset Kesehatan Dasar, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

Jakarta.

Basha, A., 2004, Hipertensi : Faktor Resiko dan Penatalaksanaan,

http://www.pjnhk.go.id/, diakses tanggal 16 Oktober 2014.

Brian, L.S., Kimmel, S.E., Hennessy, S., 2011, Pharmacoepidemiology, 5th

edition, Wiley-Blackwell, USA, pp. 3.

Briasoulis, A., Agarwal, V., Messerli, F.H., 2012, Alcohol Consumption and the

Risk of Hypertension in Men and Women: A Systematic Review and

Meta-Analysis, J Clin Hypertens, 14 (11), 792-798.

Budiarto, E., 2003, Metodologi Penelitian Kedokteran, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta, pp. 58.

Budioarto, E., dan Anggraeni, D., 2002, Epidemiologi, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, Jakarta, pp. 120.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

47

Bustan, M.N., 2007, Epidemiologi : Penyakit Tidak Menular, Cetakan 2, Rineka

Cipta, Jakarta.

Caldwell, E., 2009, Berhenti Merokok, Pustaka Populer, Yogyakarta, pp. 27-28.

Danon-Hesch, N., Marques-Vidal, P., Bovet, P., Chiolero, A., Paccaud, F.,

Pe`coud, A., et al., 2009, Prevalence, Awareness, Treatment, and Control

of High Blood Pressure in a Swiss City General Population : The CoLaus

Study, Eur J Cardiovasc, 16 (1), 66-72.

Dahlan, S., 2013, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 5, Penerbit

Salemba Medika, Jakarta, pp. 13.

Dalimartha, S., Purnama, B.T., Sutarina, N., Mahendra, B., Darmawan, R., 2008,

Care Your Self Hipertensi, Penerbit Plus+, Jakarta, pp. 52-54, 171.

Department of Health and Human Services, 2003, The Seventh Report of the Joint

National Committe on Prevention Detection, Evaluation, and Treatment of High

Pressure, National Intitutes of Health, USA.

Department of Health and Human Services, 2003, Your Guide to Lowering Blood

Pressure, National Intitutes of Health, USA.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2015, Kesehatan Usia Lanjut,

http://dinkes.slemankab.go.id/kesehatan-usia-lanjut, diaskes pada tanggal

17 Mei 2015.

Dipiro, J.T., Talbert,R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M.,

2014, Pharmacotherapy : A Pathophysiologic Approach, 9th

edition, The

McGraw-Hill Companies, New York.

Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular RI, 2006, Pedoman Teknis

Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta.

Ekwunife, O.I., Udeogaranya, P.O., Nwatu, I.L., 2010, Prevalence, Awareness,

Treatment, and Control of Hypertension in a Nigerian Population,

Health, 2 (7), 731-735.

Geraci, T.S., 2013, Considerations in Women with Hypertension, South Med J.,

106(7), 434-438.

Gerrish, K., and Lathlean, J., 2012, The Research Process in Nursing, John Wiley

& Sons, Ltd, West Sussex, pp. 176.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

48

Ha, D.A., Goldberg, R.J., Allison, J.J., Chu, T.H., Nguyen, H.L., 2013,

Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of High Blood Pressure

: A Population-Based Survey in Thai Nguyen, Vietnam, PLOS ONE,

http://www.plosone.org/article/info%3Adoi%2F10.1371%2Fjournal.pon

e.0066792, diakses tanggal 16 Oktober 2014.

Harinaldy, 2005, Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik Dan Sains, Penerbit

Erlangga, Jakarta, pp. 119.

Hill, K.M., Bara, A.C., Davidson, S., Hoore, A.O., 2013, Preventive

Cardiovascular Care for Older People, Age Ageing, 42 (6), 675-676.

Kowalski, R.E., 2007, The Blood Pressure Cure, John Wiley & Sons, Inc., New

Jersey, pp. 78.

Lalic, J., Radovanovic, R.V., Mitic, B., Nikolic, V., Spasic, A., Koracevic, G.,

2013, Medication Adherence in Outpatiens with Arterial Hypertension,

Acta Facultatis Mediacae Naissensis, 30 (4), 209-218.

Lindblad, U., Ek, J., Eckner, J., Larsson, C.A., Shan, G., Rastam, L., 2012,

Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of Hypertension : Rule

of Thirds in the Skaraborg Project, Scand J Prim Health Care, 30 (2), 88-

94.

Lingga, L., 2012, Bebas Hipertensi Tanpa Obat, PT. AgroMedia Pustaka, Jakarta

Selatan, pp. 215-216.

Mancia, G., 2013,ESH/ESC Guidelines for the Managementof Arterial

Hypertension, J Hypertens, 34, 2159–2219.

Madal, G.K., 2009, Physical Activity, Dietary Habits and Blood Pressure Among

Hypertensive Patients in Phutthamonthon District, Nakorpathom

Province, Thailand, Thesis, Mahidol University, 75-76.

Martins, D., Nelson, K., Pan, D., Tareen, N., Norris, K., 2001, The Effect of

Gender on Age-Related Blood Pressure Changes and The Prevalence of

Isolated Systolic Hypertension Among Older Adults : Data From

NHANES III, J Gend Specif Med, 4(3), 10-20.

Moser, M., 1992, Yale University School of Medicine : Heart Book, William

Morrow and Company, USA, pp. 149.

Nugroho, A.E., 2012, Farmakologi : Obat-Obat Penting Dalam Pembelajaran

Ilmu Farmasi Dan Dunia Kesehatan, Penerbit Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, pp. 105, 112.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

49

Palmer, A., and Williams, B., 2007, Simple Guide: Tekanan Darah Tinggi,

Penerbit Erlangga, Jakarta, pp. 88.

Padilla, J., Wallace, J.P., Park, S., 2005, Accumulation of Physical Activity

Reduces Blood Pressure in Pre- and Hypertension, Med Sci Sport Exerc.,

1264-1274.

Panesar, S., Chatorvedi, S., Saini, N.K., Avasthi, R., Quadri, S.S., Singh, A.,

2013, Current Status of the „Rules of Halves‟ of Hypertension : A Survey

Among The Residents of Slum Resettlement Colony from East Delhi,

Asia J Public Health, 4 (27), 71.

Prasetyaningrum, Y.I., 2014, Hipertensi Bukan Untuk Ditakuti, Fmedia (Imprint

AgroMedia Pustaka), Jakarta, pp. 25.

Rahajeng, E., and Tuminah. S., 2009, Prevalensi dan Determinannya di Indonesia,

Maj Kedok Indon, 59 (12), 586.

Rizvi, F., Afzal, M., Chaudry, M, A., Baig, A., 2009, Impact of Education and

Physical Activity on awarenes and control of Hypertension, RMJ, 34 (2),

160-163.

Rosendorff, C., Black, H.R., Cannon, C.P., Gersh, B.J., Gore, J., Izzo, J.L., et al.,

2007, Treatment of Hypertension in the Prevention and Management of

Ischemic Heart Disease: A Scientific Statement From the American

Heart Association Council for High Blood Pressure Research and the

Councils on Clinical Cardiology and Epidemiology and Prevention,

Circulation, 50, 28-55.

Saefuddin, A., Notodiputro, K.A., Alamudi, A., Sadik, K., 2009, Statistik Dasar,

Grasindo, Bogor, pp. 74-76.

Shahab, L., Mindell, J., Poulter, N.R., West, R., 2010, Hypertension and Its

Indentification Among Current, Past and Never Smokers in an English

Population Sample, Eur J Cardiovasc, 17(1), 63-70.

Shashank, J., Siddhart, S., 2003, Control of Blood Pressure in India : Rules of

Halves Still Very Much Valid, JAPI, 51, 151-152.

Skliros, E.A., Papadodima, S.A., Sotiropoulus, A., Xipnitos, C., Kollias, A.,

Spiliopoulou, C.A., 2012, Relationship Between Alcohol Consumption

and Control of Hypertension Among Elderly Greeks. The Nemea

Primary Care Study, Hellenic J Cardiol, 53, 26-32.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

50

Stranges, S., Wu, T., Dorn, J.M., Freudenheim, J.L., Muti, P., Fasinaro, E., et al.,

2004, Relathionship of Alcohol Drink Pattern to Risk of Hypertension :

A Population-Based Study, J Am Heart Assoc., 44 (6), 813-819.

Soenardi, T., Soetardjo, S., 2005, Hidangan Sehat Untuk Penderita Hipertensi,

PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 6.

Sufren dan Natanael, Y., 2013, Mahir Menggunakan SPSS Secara Otodidak, PT.

Gramedia, Jakarta, pp. 69.

Sugiharto, 2007, Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade II Pada Masyarakat

(Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar), Tesis, 132-136, Universitas

Diponegoro, Semarang.

Suhardi, S., 2012, Preferensi Peminum Alkohol di Indonesia Menurut Riskesdas

2007, Bul. Penelit. Kesehat., 39 (4), 154-164.

Swarjana, K.I., 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Andi,

Yogyakarta, pp. 98, 102, 147-148.

Tapan, E., 2005, Penyakit Degeneratif, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, pp.

25.

Tjandrawinata, R.R., 2012, Scientific Journal of Pharmaceutical Development and

Medical Application : Hypertension, Medicinus, 25 (1), 3.

United States Deaprtment of Health and Human Services, 2003, Your Guide to

Loewering Blood Pressure, National Intitutes of Health, USA.

Wu, Y., Huxley, R., Li, L., Anna, V., Xie, G., Yao, L., et al, 2008, Prevalence,

Awareness, Treatment, and Control of Hypertension in China,

Circulation, 16 (23), 2679-2686.

Yuwono, M., dan Indrinyanyo, G., 2005, Validitation of Chromatographic

Methods of Analysis, Profil Drug Subst Excip Relat Methodol., 32, 243-

258.

Zhang, X., Shu, Y.O., Yang, G., Li, H.L., Xiang, Y.B., Gao, Y.T., et al, 2005,

Association of Passive Smoking By Husbands with Prevalence of Stroke

Among Chinese Women Nonsmokers, Am J Epidemiol, 161 (3), 213-

218.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

51

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian di PadukuhanMalang Rejo dan

Padukuhan Sanggrahan, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak,

Kabupaten Sleman, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

54

Lampiran 2. Ethical Clearence

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

55

Lampiran 3. Surat Keterangan Pelatihan Pengukuran Tekanan Darah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

56

Lampiran 4. Validitas dan Realibititas Instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

58

Lampiran 5. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengukuran Tekanan

Darah

SOP Pengukuran Tekanan Darah Menggunakan

Spygmomanometer Digital

1. Baterai diperiksa sebelum digunakan.

2. Biarkan pasien untuk beristirahat terlebih dahulu selama 3-5 menit

sebelum memulai pengukuran.

3. Lilitkan Cuff di sekitar lengan secara tepat dan tidak ketat. Sejajarkan

dengan jantung.

4. Letakkan tangan dengan ditumpukan di atas meja agar sejajar dengan

jantung.

5. Pasien diberi penjelasan bahwa saat pengukuran berjalan, Cuff akan

mengembang untuk sementara dan akan mengempis kembali.

6. Saat dilakukan pengukuran, biarkan Cuff mengembang dan mengempis.

Jika pasien merasa tidak nyaman, matikan alat. Kemudian catat hasil

pengukuran sistolik dan diastolik pada layar pembacaan.

7. Biarkan pasien untuk beristirahat dahulu. Jika tekanan darah yang pertama

dan yang kedua mempunyai perbedaan lebih dari 5 mmHg, maka

dilakukan pengukuran ulang dan diambil nilai rata-rata dari ketiga

pengukuran tersebut.

8. Catat tekanan darah sistolik (atas) dan diastolik (bawah).

9. Hasil pengukuran tekanan darah diberitahukan kepada pasien. Apabila

tekanan darah tidak normal, sarankan responden penelitian untuk

memeriksa lebih lanjut ke dokter untuk mengetahui informasi selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

59

Lampiran 6. Informed Consent Penelitian di Dukuh Sanggrahan dan Malang

Rejo, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman

Yogyakarta

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami Dian Kurnia Sari, Monica Oktavia dan Fajar Risda Astuti yang diketuai

oleh Dian Kurnia Sari dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan

melakukan penelitian yangberjudul “Prevalensi Kesadaran, Terapi dan

Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi dengan Kajian Faktor

(Usia, Jenis Kelamin, BMI, Risiko Kardiovaskular), Gaya Hidup Sehat, dan Sosio-

Ekonomi di Wedomartani Sleman Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Melakukan evaluasi kesadaran pasien terkait hipertensi

2. Melakukan evaluasi terapi hipertensi yang digunakan oleh pasien

3. Melakukan identifikasi faktor usia, jenis kelamin, BMI, risiko kardiovaskular,

gaya hidup sehat, dan sosio-ekonomi

Tim peneliti mengajak bapak/ ibu untuk ikut serta dalam penelitian ini.

Penelitian ini membutuhkan sekitar 300 subyek penelitian, dengan jangka

waktu keikutsertaan masing-masing subyek sekitar 1 bulan.

A. Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Bapak/ibu bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.

Bila Andasudah memutuskan untuk ikut, Anda juga bebas untuk

mengundurkan diri/ berubahpikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun

sanksi apapun.

B. Prosedur Penelitian

Apabila bapak/ibu bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, bapak/ibu

diminta menandatangani lembar persetujuan ini rangkap 2, satu untuk anda

simpan, dan satu untuk peneliti. Prosedur selanjutnya adalah:

1. Kami akan mewawancarai bapak/ibu untuk menanyakan nama, usia,

kebiasaan merokok, kebiasaan minum minuman keras, pola makan,

penghasilan , pendidikan, jenis pekerjaan , riwayat penyakit, jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

60

mengalami hipertensi bagaimana pengobatan dan sumber terapi yang

didapat.

2. Kami akan mengukur tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah bapak

atau ibu.

C. Kewajiban Subyek Peneliti

Sebagai subyek peneliti bapak/ibu berkewajiban berpartisipasi dan mengikuti

petunjuk dari peneliti.

A. Manfaat

Keuntungan langsung yang bapak/ibu dapatkan adalah bapak/ibu mendapatkan

pemeriksaan tekanan darah untuk mengetahui tekanan darah bapak/ibu secara

gratis.

B. Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas bapak/ibu akan dirahasiakan

dan hanya akan diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan dipublikasikan

tanpa identitas bapak/ibu.

C. Kompensasi

Tim peneliti tidak memberikan kompensasi apapun, namun bapak/ibu akan

mendapatkan souvernir dari tim peneliti.

D. Pembiayaan

Semua biaya yang terkait penelitian ditanggung oleh peneliti.

E. Informasi Tambahan

Bapak/ ibu diberi kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum

jelassehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu terjadi efek

samping ataumembutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/ ibu/ saudara dapat

menghubungi Dian Kurnia Sari pada 085729778754. Bapak/ ibu/ saudara juga

dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite EtikPenelitian

Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM (Telp. 9017225

darilingkungan UGM) atau 0274-7134955 dari luar, atau

email:[email protected]).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

61

PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN

Semua penjelasan tersebut telah disampaikan kepada saya dan semua

pertanyaan saya telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila

memerlukan penjelasan,saya dapat menanyakan kepada Dian Kurnia Sari,

Monica Oktavia, dan Fajar Risda Astuti Dengan menandatangani formulir ini,

saya setuju untuk ikut serta dalam penelitian ini :

Tandatangan pasien/subyek : Tanggal:

(Nama jelas :................................................)

Tanda Tangan saksi :

(Nama jelas :................................................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

62

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK

Kami Dian Kurnia Sari, Monica Oktavia dan Fajar Risda Astuti yang diketuai

oleh Dian Kurnia Sari dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan

melakukan penelitian yangberjudul “Prevalensi Kesadaran, Terapi dan

Pengendalian Tekanan Darah Responden Hipertensi dengan Kajian Faktor Usia,

Jenis Kelamin, BMI, Risiko Kardiovaskular, Gaya Hidup Sehat, dan Sosio-Ekonomi di

Wedomartani Sleman Yogyakarta”. Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengevaluasi kesadaran pasien terkait hipertensi

2. Mengevaluasi terapi hipertensi yang digunakan oleh pasien

3. Melakukan identifikasi faktor usia, jenis kelamin, BMI, risiko

kardiovaskular, gaya hidup sehat, dan sosio-ekonomi

Tim peneliti mengajak bapak/ibu/saudara untuk ikut serta dalam penelitian

ini.Penelitian ini membutuhkan sekitar 300 subyek penelitian, dengan jangka

waktukeikutsertaan masing-masing subyek sekitar 1 bulan.Sebelum peneliti

menemui bapak/ibu/saudara, peneliti ingin menanyakan:

1. Apakah bapak/ibu/saudara bersedia bertemu secara langsung (tatap

muka)dengan peneliti?

a. ya

b. tidak

2. Jika tidak setuju, apakah bapak/ibu/saudara mau memberikan informasimelalui

media komunikasi (telepon, HP)

a. ya

b. Tidak

Bila semua dijawab dengan tidak, maka peneliti tidak berhak menghubungi calon

subyek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

63

Lampiran 7. Pedoman Wawancara

Pedoman Wawancara

Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam Bapak/Ibu berdasarkan surat kesediaan

yang telah Bapak/Ibu setujui kami kembali datang untuk memulai pengambilan

data untuk memenuhi data pelitian kami. Untuk mengkonfirmasikan kembali surat

dengan data yang ibu miliki kami kembali menanyakan Biodata Bapak/Ibu.

1. Nama :

2. Berapa usia Bapak/Ibu saat ini?

Usia/Tgl lahir :

3. Jenis kelamin dapat dilihat langsung.

Jenis Kelamin :

4. Apa pendidikan terakhir bapak/ibu ?

a. < SD (…..)

b. SMP (.....)

c. SMA (…..)

d. Lain-lain ….

5. Mohon maaf sebelumnya , berapa penghasilan bapak ibu dalam sebulan?

Penghasilan : <UMR/ Sedang/ >UMR

6. Berapa Tinggi dan Berat Badan bapak/ ibu ?

a. Tinggi :

b. Berat badan :

7. Dapat dihitung dari Berat Badan dan Tinggi Badan yang telah diukur. (<25/

>25)

BMI :

8. Maaf sebelumnya apa pekerjaan Bapak/Ibu?

Pekerjaan : Indoor/Outdoor

9. Langsung diukur pada pasien. Pastikan pasiendalam keadaan rileks, dalam

keadaan duduk, tangan di angkat setinggu jantung ukur dengan

sphygmomanometer digital (CATAT HASILNYA).

Tekanan Darah : Normal <140/90mmHg

10. Apakah bapak/Ibu sudah pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah

sebelumnya?

Apakah Bapak/Ibu tahu hasil dari pemeriksaan yang didapatkan?

Kesadaran : Ya / Tidak

11. Apakah Bapak/Ibu melakukan terapi ini dengan rutin?

Terapi : Ya/Jarang/Tidak

12. Apakah Terapi bapak/ ibu terkontrol ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

64

Terapi terkontrol : Ya/Tidak

13. Kalau iya setiap berapa minggu atau berapa bulan sekali Bapak/Ibu

melakukan cek tekanan darah dan terapi untuk penebusan obat?

Rutinitas Terapi :< 3 bulan/ > 3 bulan

14. Selama ini pengobatan yang bapak/ibu lakukan bagaimana?

Sumber terapi : Pribadi/Pelayanan Kesehatan/Lain-lain

15. Terapi apa yang sudah dilakukan oleh Bapak/Ibu selama ini?

Tipe terapi : Jamu/Obat/ Lain-lain

16. Maaf sebelumnya, apakah ibu merokok? Atau apakah anggota keluarga

Bapak/Ibu ada yang merokok sehingga secara tidak langsung Bapak/Ibu

terpapar asap rokok tersebut?

Merokok : Tidak/Aktif/Pasif

17. Dalam hal pola makan apakah yang Bapak/ibu atur untuk menjaga kondisi

tekanan darah Bapak/Ibu agar tetap stabil?

a. Apakah ibu ketika memasak suka asin?

b. Apakah ketika jajan misalnya bakso ibu/bapak menambahkan saos, kecap

dan garam?

c. Apakah ibu memperhatikan asupan sayur?

d. Apakah ibu memperhatikan asupan buah-buahan?

e. Apakah ibu suka gorengan? Lebih suka menggoreng sendiri atau jajan

diluar?

f. Apakah saat ibu mengonsumsi daging ibu memilih dagingnya atau bagian

berlemak (jeroan)?

g. Apakah minyak goreng yang ibu pakai sehari-hari satu kali menggoreng

atau lebih

Mengatur Pola Makan : Ya/Tidak

18. Apakah Bapak/Ibu telah melakukan olahraga secara rutin? Kalo iya berapa

kali biasanya dalam 1 Minggu? Apakah ada 3-4 kali dalam seminggu ?

Mengatur Aktivitas Fisik : Ya/Tidak

19. Maaf sebelumnya kepada Bapak/Ibu apakah Bapak/Ibu memiliki

kebiasaan mengkonsimsi alkohol?

Alkohol : Ya/Tidak

20. Mohon maaf sebelumya apakah bapak/ ibu sekarang ada penyakit risiko

kardivaskular(Misalnya DM, Kolesterol, jantung, stroke)?

Ada penyakit Risiko Kardiovaskukar : Ya/Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

65

Lampiran 8. Case Report Form (CRF) Penelitian

No

Respon-

den

Nama/

Alamat

Umur Tekanan

Darah

BB

(kg)

BMI

Merokok Atur

pola

makan

Aktivitas

fisik

Pendi-

dikan

Gender TB

(m)

Alkohol

Peker-

jaan

Pengha-

silan

Risiko

Kardiovas-

kular

Kesadaran Terapi Sumber

pengobat-

an

Jenis

Terapi

Frekuensi

Berobat

TD

Terkon-

trol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

66

Lampiran 9. Leafleat Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan

Darah Responden Hipertensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · a. Berapa jumlah prevalensi hipertensi, kesadaran responden terhadap hipertensi dan terapi serta proporsi pengendalian tekanan

67

BIOGRAFI PENULIS

Monica Oktavia lahir di Palangka Raya pada tanggal

2 Oktober 1993 dari pasangan suami istri BapakDrs.

Hansie Untung dan Ibu Jumani Dese, S.Sos. Penulis

adalah anak pertama dari dua bersaudara. Pendidikan

formal yang pernah ditempuh penulis yaitu TK

Utama Praja Palangka Raya (1997-1999), SDN

Panarung 10 Palangka Raya (1999-2005), SMP

Negeri 2 Palangka Raya (2005-2008), SMA Negeri 2 Palangka Raya (2008-

2011), dan mulai tahun 2011 meneruskan pendidikan dengan di Program Studi

Fakultas Farmasi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sampai dengan

sekarang. Selama menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi Sanata Dharma,

penulis pernah mengikuti kegiatan kemahasiswaan seperti Panitia Pharmacy

Performance and Event Cup pada tahun 2012 sebagai anggota P3K dan

Program Kreativitas Mahasiswa bagian kewirausahaan yang lolos didanai Dikti

dengan judul “Biskuit Baduts (Biskuit Balita dari Kulit Pisang)” pada tahun

2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI