102
i HALAMAN SAMPUL OPTIMASI FORMULA SPAN 80 DAN TWEEN 80 DALAM SEDIAAN COLD CREAM EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (ten.) Steenis.) DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Robertus Rudi Sasongko 048114014 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

  • Upload
    ngodat

  • View
    215

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

i

HALAMAN SAMPUL

OPTIMASI FORMULA SPAN 80 DAN TWEEN 80 DALAM SEDIAAN

COLD CREAM EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (ten.)

Steenis.) DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Robertus Rudi Sasongko

048114014

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

ii

HALAMAN JUDUL

OPTIMASI FORMULA SPAN 80 DAN TWEEN 80 DALAM SEDIAAN

COLD CREAM EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (ten.)

Steenis.) DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Robertus Rudi Sasongko

048114014

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi

OPTIMASI FORMULA SPAN 80 DAN TWEEN 80 DALAM SEDIAAN

COLD CREAM EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (ten.)

Steenis.) DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

Yang diajukan oleh:

Robertus Rudi Sasongko

NIM : 048114014

telah disetujui oleh

Pembimbing

Sri Hartati Yuliani., M.Si., Apt.

tanggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Pengesahan Skripsi Berjudul

OPTIMASI FORMULA SPAN 80 DAN TWEEN 80 DALAM SEDIAAN

COLD CREAM EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (ten.)

Steenis.) DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

Oleh:

Robertus Rudi Sasongko

NIM : 048114014

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

pada tanggal :

20 Oktober 2009

Mengetahui

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Dekan

Rita Suhadi, M.Si., Apt.

Pembimbing Utama

Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt.

Panitia Penguji:

1. Sri Hartati Yuliani, M.Si, Apt.

2. Dewi Setyaningsih, M.Sc, Apt.

3. CM Ratna Rini Nastiti, M.Pharm, Apt.

…………………………….

…………………………….

…………………………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

”Terimakasih untuk tuntunan, bimbingan dan bantuan-Nya”

Akan kupersembahkan karyaku ini untuk Tuhanku

Untuk kedua orangtua dan adikku

Serta semua yang telah memberi motivasi bagiku

Terima kasih atas dukungan kalian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih

atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

akhir yang berjudul OPTIMASI FORMULA SPAN 80 DAN TWEEN 80

DALAM SEDIAAN COLD CREAM EKSTRAK DAUN BINAHONG

(Anredera cordifolia (ten.) Steenis.) DENGAN METODE DESAIN

FAKTORIAL. Laporan akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Ilmu Farmasi (S.Farm).

Dalam penyelesaian penelitian ini, penulis banyak mendapatkan bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak, baik bimbingan, dorongan, kritik maupun

saran. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:.

1. Bapak, Ibu dan adikku untuk semua buat doa, dukungan (moral dan

material) dan cinta kasihnya.

2. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Sri Hartati Yuliani., M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan saran dalam penyelesaian skripsi

ini.

4. Dewi Setyaningsih, M.Sc, Apt. dan C.M. Ratna Rini Nastiti,

M.Pharm.,Apt., selaku dosen penguji, atas masukan, kritik, dan sarannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

viii

5. Staf Laboratorium: Pak Musrifin, Mas Wagiran, Mas Sarwanto, Mas

Agung, Mas Iswandi, Mas Otok, Mas Sigit dan Mas Andri atas bantuan

dan kerjasamanya.

6. Teman-teman angkatan 2004, untuk semua kebersamaannya selama ini.

Semua kenangan yang telah kita lewati terlalu indah untuk dilupakan.

7. Teman-teman Dolan’erz : Ayu “Mami”, Yoyo, Coco, Lian, Rosa, Cicil,

Boris, Yudi “Cawaz”, Adit, Ari, Probo, Chandy, Tintus, Risky “Blangko”,

Edot, Felix dan Robert untuk semua kebersamaan dalam berbagi suka dan

duka.

8. Teman-teman Darmoyuwono Singing Community

9. Teman-teman MPK dan Mudika YSN untuk semua semangat yang kita

bangun bersama.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu untuk semua

dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan laporan akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan

dan kelemahan. Harapan penulis skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi

pembaca semua.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

ix

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, November 2009

Penulis

Robertus Rudi Sasongko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

ix

INTISARI

Penelitian ini tentang optimasi Span 80 dan Tween 80 dalam cold cream

ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.)Steenis) dengan menggunakan

metode desain faktorial. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan faktor dominan

dalam formula dan mendapatkan formula sediaan cold cream yang optimum.

Penelitian ini termasuk dalam rancangan eksperimental murni dengan

variabel eksperimental ganda (desain faktorial). Variabel bebas dalam penelitian

ini adalah level rendah dan level tinggi Span 80 dan Tween 80. Variabel

tergantung dalam penelitian ini adalah respon sifat fisis (viskositas dan daya

sebar) dan respon stabilitas fisik (pergeseran viskositas setelah penyimpanan

selama 1 bulan). Faktor dominan di dalam formula ditentukan menggunakan

desain faktorial. Tingkat signifikansi pengaruh setiap faktor (Span 80, Tween 80,

interaksi keduanya) terhadap respon (viskositas, daya sebar, dan pergeseran

viskositas) dianalisis menggunakan analisis statistik Yate’s treatment dengan taraf

kepercayaan 95%.

Hasil analisis desain faktorial menunjukkan bahwa Span 80 dominan

mempengaruhi Stabilitas fase dan pergeseran viskositas, sedangkan viskositas dan

daya sebar sediaan dominan dipengaruhi oleh Tween 80. Berdasarkan

superimposed contour plot diperoleh area optimum formula cold cream yang

diteliti yang memenuhi daya sebar 5 – 7 cm, viskositas sebesar 70-100 d.Pa.s,

stabilitas fase lebih dari 97,5% dan pergeseran viskositas kurang dari 10%.

Kata kunci : span 80, tween 80, ekstrak daun binahong, cold cream, desain

faktorial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

x

ABSTRACT

The study of optimation of span 80 and tween 80 in cold cream of

binahong leave (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) extract using factorial design

had been carried out. The aim of this study was to find the dominant factor in the

formula and to get the optimum area of cold cream formula.

The research was pure experimental design involving multiple variables

(factorial design). The free variables in this research were the low and the high

level of span 80 and tween 80. The dependent variables in this research were

physical characteristics responses (viscosity and spreadibility) and physical

stability responses (viscosity shift over a month-storage). The significance effect

of each factor (span 80, tween 80, the interaction of both) on the responses

(viscosity, spreadibility, and viscosity shift) was analyzed statistically using

Yate’s treatment followed by ANNOVA with 95% confident interval.

The result of factorial design analysis showed that the span 80 was

dominant in determining the response of the phase stability and viscosity shift,

while tween 80 predominantly affected the response viscosity and spreadibility.

Based on the superimposed contour plot, optimum area of cold cream, which met

the criteria of spreadibility (5-7 cm), viscosity (70-100 d.Pa.s), phase stability ( >

97,5%) and viscosity shift (<10%), was obtained.

Key word : span 80, tween 80, binahong’s leave (Anredera cordifolia (ten.)

Steenis) extract, cold cream, factorial design.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ ix

INTISARI ................................................................................................................ x

ABSTRACT ............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENGANTAR ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

1. Rumusan masalah........................................................................................ 3

2. Keaslian penelitian ...................................................................................... 4

3. Manfaat penelitian ....................................................................................... 4

B. Tujuan ............................................................................................................. 5

BAB II ..................................................................................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

xii

PENELAAHAN PUSTAKA .................................................................................. 6

A. Binahong ........................................................................................................ 6

1. Klasifikasi tanaman binahong ..................................................................... 6

2. Morfologi tanaman ...................................................................................... 6

2. Kandungan zat aktif dan khasiat secara empiris ......................................... 7

3. Asam oleanolat ............................................................................................ 8

B. Ekstrak ............................................................................................................ 8

C. Ekstraksi ......................................................................................................... 9

D. Krim ............................................................................................................. 10

1. Karakteristik Krim .................................................................................... 10

2. Cold Cream ............................................................................................... 10

E. Surfaktan ....................................................................................................... 11

F. Evaluasi Stabilitas dan Sifat Fisis sediaan Cold Cream ............................... 12

G. Bahan – Bahan ............................................................................................. 15

H. Desain Faktorial ........................................................................................... 18

H. Keterangan Empiris ...................................................................................... 20

BAB III ................................................................................................................. 22

METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 22

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................................... 22

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................................. 22

C. Bahan atau Materi Penelitian........................................................................ 25

D. Alat atau Instrument Penelitian .................................................................... 25

E. Jalannya Penelitian ....................................................................................... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

xiii

1. Ekstraksi .................................................................................................... 26

2. Penyiapan Formulasi ................................................................................. 26

3. Pembuatan Sediaan Cold Cream ............................................................... 27

F. Pengumpulan Data ........................................................................................ 28

G. Tatacara Analisis Hasil ................................................................................ 30

BAB IV ................................................................................................................. 32

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 32

A. Determinasi Tanaman .................................................................................. 32

B. Pembuatan Ekstrak Daun Binahong ............................................................. 32

C. Formulasi Cold Cream ................................................................................. 33

D. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas......................................................................... 35

E. Optimasi Formula ......................................................................................... 49

BAB V ................................................................................................................... 56

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 56

A. Kesimpulan .................................................................................................. 56

B. Saran ............................................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 58

LAMPIRAN .......................................................................................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel I. Desain formula metode desain faktorial ........................................... 19

Tabel II. Formula desain faktorial ................................................................... 27

Tabel III. Hasil perhitungan respon sifat fisis dan stabilitas sediaan cold cream

ekstrak daun binahong....................................................................... 36

Tabel IV. Hasil perhitungan nilai efek menggunakan model desain faktorial .. 37

Tabel V. Hasil perhitungan Yate’s treatment daya sebar sediaan cold cream . 40

Tabel VI. Hasil perhitungan Yate’s treatment viskositas sediaan cold cream .. 42

Tabel VII. Perhitungan Yate’s treatment stabilitas fase sediaan cold cream ...... 45

Tabel VIII. Perhitungan Yate’s treatment pergeseran viskositas sediaan cold

cream ................................................................................................. 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur asam oleanolat (Moura-Letts dkk, 2006) ............................ 8

Gambar 2. Struktur Span 80 .............................................................................. 15

Gambar 3. Struktur Tween 80 ........................................................................... 16

Gambar 4. Sediaan cold cream secara mikroskopik ......................................... 35

Gambar 4. Profil pengaruh Span 80 (a) dan Tween 80 (b) terhadap respon daya

sebar sediaan cold cream ................................................................ 39

Gambar 5. Profil pengaruh Span 80 (a) dan Tween 80 (b) terhadap respon

viskositas sediaan cold cream ......................................................... 41

Gambar 6. Profil pengaruh Span 80 (a) dan Tween 80 (b) terhadap respon

stabilitas fase sediaan cold cream ................................................... 44

Gambar 7. Profil pengaruh Span 80 (a) dan Tween 80 (b) terhadap respon

pergeseran viskositas sediaan cold cream setelah 1 bulan .............. 46

Gambar 8. Distribusi ukuran droplet formula 1 (8a), formula a (8b), formula b

(8c), formula ab (8d) 48 jam dan 1 bulan setelah pembuatan ......... 49

Gambar 9. Contour plot daya sebar sediaan cold cream .................................. 51

Gambar 10. Contour plot viskositas sediaan cold cream .................................... 52

Gambar 11. Contour plot stabilitas fase sediaan cold cream .............................. 53

Gambar 12. Contour plot pergeseran viskositas sediaan cold cream ................. 54

Gambar 13. Superimposed contour plot sediaan cold cream ............................. 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Penentuan pH sediaan ..................................................................... 61

Lampiran 2. Perhitungan Uji Sifat Fisis dan Stabilitas........................................ 61

Lampiran 3. Hasil Perhitungan Desain Faktorial ................................................ 63

Lampiran 4. Persamaan Regresi .......................................................................... 66

Lampiran 5. Yate’s Treatment ............................................................................. 74

Lampiran 6. Dokumentasi ................................................................................... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang subur dan kaya akan berbagai bahan

alam. Banyak tumbuh – tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan obat

tumbuh subur di Indonesia. Fenomena ‘back to nature’ di masyarakat semakin

menambah keingintahuan masyarakat tentang khasiat suatu tanaman obat.

Fenomena ini timbul karena mahalnya biaya pengobatan pada pengobatan

modern.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Moura-Letts dkk. (2006)

menunjukkan bahwa secara in-vivo ekstrak etanol Anredera diffusa mengandung

asam oleanolat dan memiliki aktivitas sebagai penyembuh luka. Alok Jha (2006)

menuliskan bahwa penggunaan ekstrak etanol Anredera diffusa dilaporkan

mampu mempercepat proses penyembuhan luka hingga 40% daripada keadaan

normal.

Asam oleanolat merupakan suatu triterpenoid saponin yang jarang

ditemukan pada tumbuhan monokotil. Triterpenoid saponin ini banyak ditemukan

pada tumbuhan dikotil, terutama pada famili Caryophyllaceae, Sapindaceae,

Polygalaceae, dan Sapotaceae (Evan, 2002). Berdasarkan Bihrmann’s Taxonomy

(2008) tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.) merupakan

tanaman yang termasuk pada genus Basellaceae dan famili Caryophyllaceae.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

2

Asam oleanolat diketahui memiliki aktifitas antiinflamasi (Liu J, 1995).

Aktivitas antiinflamasi ini dapat mengurangi rasa nyeri pada luka. Tanaman

binahong dapat digunakan untuk menyembuhkan memar karena terpukul, kena

api, rheumatik, pegal linu dan nyeri urat (Manoi, B.F., 2009).

Masyarakat menggunakan tanaman binahong sebagai obat luka dengan

cara menghaluskan daun binahong segar kemudian menempelkannya pada bagian

kulit yang terluka. Cara penggunaan daun binahong sebagai obat luka tersebut

dianggap kurang praktis. Dalam penelitian ini memilih bentuk sediaan krim

sebagai alternatif pemanfaatan daun binahong untuk obat luka.

Krim merupakan suatu bentuk emulsi. Menurut Gennaro (2000), dalam

suatu bentuk sediaan emulsi efek terapeutik dan daya sebar akan lebih baik

dibandingkan bentuk sediaan cair. Selain itu absorbsi dan penetrasi dari zat aktif

akan lebih mudah untuk dikontrol. Karena droplet-droplet yang terbentuk akan

tersebar merata pada seluruh bagiaan sediaan emulsi. Dalam penelitian ini bentuk

krim yang dipilih adalah sediaan cold cream. Bentuk sediaan cold cream dipilih

karena mampu untuk memberikan efek rasa dingin.

Emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu cairannya terdispersi

dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil (Anonim, 1995). Stabiltas

suatu emulsi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain

adalah metode pembuatan emulsi, tipe surfaktan yang digunakan dan tipe minyak

yang digunakan (Özer, Özgen dan Aydın, Burcu, 2006).

Daun binahong mengandung senyawa yang memiliki aktifitas yang

mendukung penyembuhan luka. Senyawa-senyawa itu antara lain flavonoid,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

3

terpenoid, fenol maupun asam oleanolat. Untuk mempertahankan stabilitas

senyawa-senyawa tersebut maka dipilih krim dengan tipe A/M.

Surfaktan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas

emulsi. Penambahan surfakatan dapat mencegah terjadinya coalescence serta

menurunkan tegangan permukaan antar fase (Anonim, 1995). Untuk setiap

formula emulsi yang berbeda akan dibutuhkan komposisi komposisi surfaktan

yang berbeda agar diperoleh emulsi yang stabil. Span 80 dan Tween 80

merupakan surfaktan yang digunakan dalam penelitian ini. Tween 80 merupakan

emulsifying agent larut air yang digunakan dalam sediaan kosmetik, yang

mempunyai HLB 15 sehingga mampu membentuk emulsi tipe M/A. Span 80

merupakan emulsifying agent nonionik dengan HLB 4,3 karena gugus lipofilnya

lebih dominan. Pada saat emulsifying agent yang bersifat larut air dicampurkan

dengan emulsifying agent yang bersifat larut lemak mampu membentuk dan

mempertahankan emulsi dengan lebih efektif dibandingkan penggunaan

emulsifying agent tunggal (Zats and Kushla, 1996). Dengan penelitian ini,

diharapkan diperoleh komposisi dan area optimum antara Span 80 dan Tween 80

dalam formulasi cold cream, serta mengetahui efek yang ditimbulkan oleh Span

80 dan Tween 80 serta interaksi keduanya terhadap sifat fisis sediaan.

1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

4

1. Apakah yang dominan menentukan sifat fisik cold cream, faktor Span

80, faktor Tween 80, atau interaksi keduanya?

2. Apakah diperoleh area optimum Span 80 dan Tween 80 yang

diprediksi sebagai formula optimal sediaan cold cream dengan

menggunakan metode desain faktorial?

2. Keaslian penelitian

Sejauh yang diketahui penulis belum pernah dilakukan penelitian tentang

optimasi formula Span 80 dan Tween 80 dalam sediaan cold cream ekstrak daun

binahong (Anredera cordifolia (ten.) Steenis.) dengan metode desain faktorial.

3. Manfaat penelitian

Penelitian mengenai optimasi formula Span 80 dan Tween 80 dalam

sediaan cold cream ekstrak daun binahong ini diharapkan memiliki beberapa

manfaat antara lain:

a. manfaat teoritis ialah untuk melengkapi dan memperkaya teori yang

telah ada mengenai interaksi antara Span 80 dan Tween 80 dalam

pembuatan sediaan cold cream dan memberikan tambahan informasi

tentang komposisi optimal Span 80 dan Tween 80 yang diprediksi

sebagai formula optimal sediaan cold cream ekstrak daun binahong.

b. manfaat praktis yang dapat diperoleh ialah dapat digunakan sebagai

acuan yang mendukung pengembangan sediaan cold cream ekstrak daun

binahong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

5

B. Tujuan

1. Tujuan umum :

Untuk mendapatkan data tentang penggunaan campuran Span 80 dan

Tween 80 sebagai surfaktan terhadap sifat fisik sediaan cold cream.

2. Tujuan khusus :

a. Untuk mengetahui yang dominan menentukan sifat fisik sediaan cold

cream, faktor Span 80, faktor Tween 80, atau interaksi keduanya.

b. Untuk mengetahui komposisi optimal Span 80 dan Tween 80 yang

diprediksi sebagai formula optimal sediaan cold cream dengan

menggunakan metode desain faktorial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Binahong

1. Klasifikasi tanaman binahong

Berdasarkan Bihrmann’s Taxonomy (2008) klasifikasi tanaman binahong

yaitu:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subclass : Caryophyllidae

Bangsa : Caryophyllales

Suku : Basellaceae

Marga : Anredera

Jenis : Anredera cordifolia

2. Morfologi tanaman

Berdasarkan Bihrmann’s Caudiciform (2008), tanaman binahong

termasuk golongan famili Basellaceae yang digambarkan oleh Baill pada tahun

1888. Tanaman ini ditemukan di Amerika Selatan sekitar Ekuador. Tanaman ini

membutuhkan drainasi tanah yang baik, beberapa air dan banyak cahaya matahari.

Rhizoma akan tumbuh sampai 4cm dan tingginya mencapai 6m. Bunganya putih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

7

dan tanaman ini dapat dikembangbiakan baik dengan dipotong, dengan benih dan

umbinya.

Berdasarkan Swaziland's Alien Plants Database (2008), batangnya

merambat, tipis dan sering kemerah-merahan. Daun subsessile atau dengan

panjang tangkai daun 1-2 cm, umumnya terdapat akar umbi kecil pada ketiak

daun. Halaian daun berukuran 2-11-(13) x 1.75-10-(11) cm, berbentuk oval dan

lebar, agak berair sampai berair banyak mengikuti derajat pencahayaan, pangkal

daun subcordate atau cordate; puncaknya tumpul. Racemes sederhana atau 2-4

cabang batang, panjangnya sampai 18 cm dan umumnya mengeluarkan ibu

tangkai bunga, dengan sejumlah bunga-bunga putih kecil yang wangi. Tangkai

bunga penjangnya 2-3 mm; daun pelindung panjangnya 1.5-1.8 mm, lanceolate-

subulate. Daun tangkai terendah panjangnya 0.5-1 mm, cupulate; Daun tangkai

atas sampai 2-2.5 mm, suborbicular. Bunga panjangnya 2-3 mm, membujur elip

sampai elips yang melebar. Tangkai sari berbentuk segitiga sempit, dan menyebar.

Tangkai kepala putiknya satu, lebih pendek dari benang sari; bercabang 1/2-3/4

panjangnya; kepala putik clavate.

2. Kandungan zat aktif dan khasiat secara empiris

Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.) memiliki kandungan zat

aktif antara lain adalah flavonoid kalkon, yaitu retrochalcone, 2,4-dihydroxy-6-

methoxy-5-formyl-3-methylchalcone (Calzada dkk., 2001). Menurut Moura-Letts

dkk. (2006) secara in-vivo asam oleanolat memiliki aktivitas sebagai penyembuh

luka. Menurut Istiqomah (2007), daun binahong mengandung senyawa golongan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

8

fenol dan saponin, serta mempunyai aktifitas antibakteri. Tshikalange (2004)

menyatakan bahwa pada daun binahaong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.)

ditemukan kandungan antibakteri dan sitotoksik yang diteliti dengan

menggunakan metode agar dilusi. Secara empiris, daun binahong berkhasiat untuk

penyembuhan memar, pegal linu, rematik serta meningkatkan daya tahan tubuh

(Anonim, 2007).

3. Asam oleanolat

Asam oleanolat merupakan senyawa triterpenoid yang diketahui

memiliki sifat sebagai hepatoprotektif, antiinflamasi, dan antihiperlipidemik.

Gambar 1. Struktur asam oleanolat (Moura-Letts dkk, 2006)

Asam oleanolat memiliki berat molekul 456,71. Kristal asam oleanolat

berwarna putih, memiliki titik leleh 308-310oC, tidak larut air, larut dalam etanol,

eter, aseton dan kloroform (Anonim, 2009).

B. Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari

simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok. Cairan penyari yang

digunakan dalam pembuatan ekstrak adalah air, eter atau campuran etanol dan air.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

9

Penyarian simplisia dengan air dilakukan dengan cara maserasi, perkolasi atau

penyeduhan dengan air mendidih. Penyarian dengan campuran etanol air

dilakukan dengan cara maserasi atau perkolasi. Untuk ekstrak cair dengan penyari

etanol, hasil akhir harus dibiarkan di tempat sejuk selama 1 bulan, kemudian

disaring, sambil mencegah penguapan (Anonim, 1995).

C. Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan zat yang dapat larut dari bahan yang

tidak dapat larut dengan pelarut air. Proses ekstraksi dipisahkan menjadi

pembuatan serbuk, pembasahan, ekstraksi dan pemekatan. Secara umum ekstraksi

tanaman obat dibedakan menjadi infundasi, maserasi, perkolasi, dan destilasi uap

(Anonim, 1986).

Maserasi merupakan cara ekstraksi zat aktif menggunakan cairan

pengekstraksi dengan penggojogan atau pengadukan pada suhu ruangan. Maserasi

merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam proses ekstraksi. Metode

ini mempunyai keuntungan yaitu reprodusibel (List dan Schimdt, 1989). Maserasi

dilakukan dengan merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan

penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang

mengandung zat aktif dan kemudian melarutkan zat aktif. Karena adanya

perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan di luar sel,

larutan terpekat akan didesak keluar (Anonim, 1986).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

10

D. Krim

1. Karakteristik Krim

Krim adalah sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan

obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara

tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai

konsistensi relatif cair diformulasikan sebagai emulsi air dalam minyak atau

minyak dalam air (Anonim,1995). Krim biasanya terdiri dari emulsi M/A atau

emulsi A/M (Collett,1990). Menurut Ansel (1989), krim adalah cairan kental atau

emulsi setengah padat baik bertipe air dalam minyak atau minyak dalam air.

Krim biasanya digunakan dalam pemakaian obat pada permukaan kulit (topikal).

Allen (1999) menyatakan bahwa krim merupakan cairan kental atau padatan

lunak, tidak tembus cahaya yang ditujukan untuk pemakaian luar.

2. Cold Cream

Cold cream merupakan emulsi untuk komestik pertama yang tercantum

pada literatur. Prinsip emulsi ini adalah kombinasi antara lilin alami dan minyak

sayur (beeswax tradisional dan minyak zaitun). Sesuai dengan perubahan zaman,

minyak mineral menggantikan minyak sayur yang kurang stabil. Dengan

penambahan borax ke dalam formula meningkatkan kestabilan emulsi akibat

reaksinya dengan asam lemak dalam lilin alam yang menghasilkan sabun sodium

palmitat yang merupakan emulgator in situ (Wilkinson, 1982).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

11

E. Surfaktan

Surfaktan adalah suatu zat yang mempunyai gugus hidrofil dan lipofil

sekaligus dalam molekulnya. Zat ini akan berada di permukaan cairan atau antar

muka dua cairan dengan cara teradsorbsi. Pada antar muka udara/air, rantai-rantai

lipofilik diarahkan ke atas masuk dalam udara, pada antar muka minyak/air

mereka bergabung dalam fase minyak, maka molekul-molekul surfaktan

membentuk suatu jembatan antar fase polar dan fase non polar yang menyebabkan

terjadinya transisi antara kedua fase tersebut lebih baik. Untuk membuat agar

surfaktan terkonsentrasi pada antar muka, maka surfaktan harus seimbang, dengan

pengertian gugus-gugus yang larut dalam air harus seimbang dengan gugus-gugus

yang larut dalam minyak. Jika molekulnya terlalu besar dan bersifat hidrofilik,

maka ia akan tetap berada pada fase air. Sebaliknya, jika molekulnya terlalu

bersifat lipofilik, maka ia akan melarut sempurna dalam fase minyak dan sedikit

muncul pada antar muka (Moechtar, 1989).

Molekul-molekul surfaktan ditandai dengan adanya dua daerah afinitas

larutan yang berbeda yang letaknya berhadapan di dalam molekul atau ion yang

sama. Bilamana mereka berada dalam suatu medium cair pada konsentrasi rendah,

surfaktan tersebut akan terpisah dan berukuran di bawah ukuran koloidal (Sub-

koloidal). Jika konsentrasinya dinaikkan, terjadi agregasi pada jarak konsentrasi

yang sempit. Agregat-agregat yang terjadi mengandung 50 atau lebih monomer

yang disebut misel. Karena diameter tiap misel berukuran kurang dari 50Å, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

12

misel-misel tersebut ukurannya terletak dalam jarak ukuran koloidal. Konsentrasi

misel terbentuk dinamakan konsentrasi misel kritik (KMK) (Moechtar, 1989).

Menurut Aulton (1988), surfaktan dapat dikelompokkan menjadi:

1. Golongan Anionik, contohnya : sabun, alkil sulfat, tioleil sulfat,

sulfosuksinat.

2. Golongan Kationik, contohnya : alkoksialkilamin, benzalkonium klorida.

3. Golongan Amfoterik, contohnya : N-alkil asam amino, lesitin.

4. Golongan Nonionik, contohnya : ester-ester sorbitan, eter alkil/aril

polioksietilen.

F. Evaluasi Sifat Fisis dan Stabilitas sediaan Cold Cream

1. Evaluasi Sifat Fisis

a. Viskositas

Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk

mengalir, makin tinggi viskositas maka tahanannya semakin besar.

Satuan viskositas adalah poise, merupakan shearing force yang

dibutuhkan untuk menghasilkan kecepatan 1cm/detik antara dua bidang

cairan yang paralel dimana luas masing-masing adalah 1 cm2 dan

dipisahkan oleh jarak 1 cm (Martin, A., Swarbrick, J., Cammarata, A.,

1990).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

13

b. Daya Sebar

Daya sebar (spreadibility) berkaitan dengan sudut kontak tetesan air atau

sediaan semisolid pada substrat dan merupakan parameter dari lubricity,

yang berkaitan langsung dengan koefisien gesekan. Daya sebar

merupakan faktor penting karena bertanggung jawab terhadap pemberian

dosis yang tepat pada tempat aplikasi, kemudahan dalam aplikasi dan

mempengaruhi penerimaan konsumen (Garg et al., 2002). Daya sebar

dipengaruhi oleh konsistensi dari formula, kecepatan dan lama

pengaplikasian, temperatur permukaan substrat, viskositas, kecepatan

penguapan pelarut dan peningkatan viskositas akibat penguapan pelarut

tersebut (Garg, et al., 2002).

c. Tipe Emulsi

Menurut Voigt (1984), untuk menentukan tipe emulsi terdapat sejumlah

cara pengujian yang dapat digunakan, antara lain:

1). Metode Warna

Beberapa tetes larutan bahan pewarna air (methylen blue)

dicampurkan ke dalam contoh sediaan emulsi. Jika warna sediaan

biru merata pada medium dispers, maka emulsi yang diuji bertipe

m/a. Sampel dapat diuji dengan beberapa tetes larutan sudan III

dalam minyak. Hasil warna oranye merata pada medium dispers

hanya akan terjadi pada emulsi a/m.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

14

2). Metode pengenceran

Metode ini berdasar atas adanya kenyataan bahwa fase luar emulsi

dapat diencerkan. Jika ke dalam sampel ditambahkan air, dan

setelah pengocokan atau pengadukan diperoleh kembali sediaan

yang homogen, maka emulsi bertipe m/a. Jika sampel dicampur

minyak, maka hal ini akan menyebabkan pecahnya emulsi. Pada

emulsi a/m akan diperoleh hasil yang sebaliknya.

3). Pengukuran Daya Hantar

Identitas tipe emulsi yang paling meyakinkan dapat dihasilkan

melalui pengujian daya hantar. Jika dua kawat yang dihubungkan

dengan baterai lampu senter dicelupkan ke dalam sampel emulsi,

maka hanya emulsi m/a yang akan terjadi simpangan pada

miliamperemeter. Hanya air sebagai fase luar yang dapat

memberikan aliran listrik.

2. Stabilitas Sediaan

a. Analisis Ukuran Droplet

Jika diameter rata-rata droplet bertambah dalam waktu tertentu,

diasumsikan terjadi coalescence. Pemeriksaan secara mikroskopik atau

menghitung diameter droplet secara elektronik seperti dengan coulter

counter atau pengukuran laser difraksi suatu sediaan dalam waktu

penyimpanan banyak digunakan (Aulton, 1988).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

15

b. Stabilitas fase emulsi

Stabilitas fisik emulsi dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan

tingkat creaming yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Caranya

dengan membandingkan volume terjadinya creaming atau bagian yang

memisah dari suatu emulsi dengan volume totalnya (Aulton, 1988)

c. Pergeseran viskositas

Viskositas merupakan parameter reologi yang penting dalam sediaan

semisolid. Peningkatan viskositas dapat meningkatkan waktu retensi

sediaan pada kulit (Garg et al., 2002). Creaming pada sediaan semisolid

akan mempengaruhi pergeseran viskositas sediaan (Sinko, 2006).

G. Bahan – Bahan

1. Span 80

Span 80 adalah campuran ester sorbital dengan satu mol anhidrida asam

oleat. Pemerian : cairan kental seperti minyak dengan bau khas, berwarna kuning

muda sampai kecoklatan (Reynolds dan James, 1996). Span 80 larut pada minyak

dan tidak larut pada air.

Gambar 2. Struktur Span 80 (www.chemblink.com)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

16

2. Tween 80

Tween 80 adalah ester oleat dari sorbitol dan anhidrida yang

berkopolimerisasi dengan lebih kurang 20 molekul etilena oksida untuk tiap

molekul sorbitol dan anhidrida sorbitol.

Pemerian : cairan seperti minyak, jernih, berwarna kuning muda hingga

coklat tua, bau khas lemah, rasa pahit dan hangat (Anonim, 1995).

(COCH2)6

H2C O CH

CH

CH

CH

O

CH2

O

O

H2C

O

C17H33

CH2

(CH2OCH2)6 HOH2C

HOH2C

(COCH2)6 CH2HOH2C

Gambar 3. Struktur Tween 80

3. Lanolin

Lanolin disebut juga sebagai adeps lanae atau lemak bulu domba adalah

zat serupa dengan lemak yang dimurnikan, diperoleh dari bulu domba Ovis aries

Linné (Familia Bovidae) yang dibersihkan dan dihilangkan warna dan baunya.

Mengandung air tidak lebih dari 0,25%. Boleh mengandung antioksidan yang

sesuai tidak lebih dari 0,02%. Pemerian lanolin adalah massa seperti lemak,

lengket, warna kuning, dan memiliki bau khas (Anonim,1995). Lanolin memiliki

titik leleh 36-42o C (Collet, 1990).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

17

4. Beeswax

Komponen utama beeswax adalah myricyl palmitate, suatu ester dari

alkohol rantai panjang. Selain itu beeswax juga mengandung sedikit ester dari

kolesterol dan asam serotik bebas yang dapat digunakan untuk membentuk sabun.

Beeswax bukan merupakan emulgator yang baik namun senyawa ini berguna

sebagai stabilisator dari krim A/M karena beeswax dapat memfasilitasi

pencampuran dengan air (Collet, 1990).

5. Vitamin E

Vitamin E adalah bentuk dari alfa tokoferol (C29H50O2). Termasuk d-

atau di-alfa tokoferol (C29H50O2), d- atau di-alfa tokoferol asetat (C31H52O3), d-

atau di-alfa tokoferol asam suksinat (C33H54O5). Mengandung tidak kurang dari

96,0% dan tidak lebih dari 102,0% masing-masing C29H50O2, C31H52O3, atau

C33H54O5 (Anonim, 1995). Alfa tokoferol merupakan bentuk vitamin E yang

paling aktif pada manusia. Bentuk ini memiliki aktifitas sebagai antioksidan.

Bentuk alfa tokoferol asetat merupakan alfa tokoferol yang dilindungi aktifitasnya

sebagai antioksidan (Anonim, 2008a).

6. Borax

Boraks (borax) mengandung sejumlah Na2B4O7- yang setara dengan

tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 105,0% Na2B4O7.10H2O. Pemerian

dari boraks berbentuk hablur transparan tidak berwarna atau serbuk putih, tidak

berbau. Larutan bersifat basa terhadap fenolftalcin. Pada kondisi udara kering dan

hangat, hablur sering dilapisi serbuk berwarna putih (Anonim, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

18

H. Desain Faktorial

Desain faktorial merupakan aplikasi persamaan regresi yaitu teknik untuk

memberikan model hubungan antara variabel respon dengan satu atau lebih

variabel babas. Desain faktorial digunakan dalam percobaan untuk menentukan

secara simulasi efek dari beberapa faktor dan interaksinya yang signifikan

(Bolton, 1997).

Desain faktorial dua level berarti ada dua faktor (misal A dan B) yang

masing-masing faktor diuji pada dua level yang berbeda, yaitu level rendah dan

level tinggi. Desain faktorial mengandung beberapa pengertian, yaitu faktor, level,

efek, dan respon. Faktor merupakan setiap besaran yang mempengaruhi respon

(Voigt, 1984). Level merupakan nilai atau tetapan untuk faktor. Pada percobaan

dengan desain faktorial perlu ditetapkan level yang diteliti yang meliputi level

rendah dan level tinggi (Bolton, 1997).

Efek adalah perubahan respon yang disebabkan variasi tingkat dari

faktor. Efek faktor atau interaksi merupakan rata-rata respon pada level tinggi

dikurangi rata-rata respon pada level rendah. Respon merupakan sifat atau hasil

percobaan yang diamati. Respon yang diukur harus dikuantitatifkan

(Bolton,1990). Persamaan umum dari desain faktorial adalah sebagai berikut :

Y = b0 + b1XA + b2XB + b12 XAXB .....................................................(1)

Y = respon hasil yang diamati.

XA, XB = level bagian A dan B, yang nilainya tertentu dari minimal

sampai maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

19

b1, b2, b12 = koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan.

b0 = rata-rata dari semua percobaan

Pada desain faktorial dua level dan dua faktor diperlukan empat formula

(2n

= 4, dengan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan faktor), yaitu formula

(1) A dan B masing-masing pada level rendah, formula (a) A pada level tinggi dan

B pada level rendah, formula (b) A pada level rendah dan B pada level tinggi, dan

formula (ab) A dan B masing-masing pada level tinggi (Bolton, 1997). Desain

keempat formula tersebut ditampilkan pada tabel I.

Tabel I. Desain formula metode desain faktorial

Formula Faktor A Faktor B Interaksi

(1) - - +

a + - -

b - + -

ab + + +

Keterangan:

- = level rendah

+ = level tinggi

Formula (1) = faktor I pada level rendah, faktor II pada level rendah

Formula a = faktor I pada level tinggi, faktor II pada level rendah

Formula b = faktor I pada level rendah, faktor II pada level tinggi

Formula ab = faktor I pada level tinggi, faktor II pada level rendah

(Bolton, 1997)

Untuk mengetahui besarnya efek masing-masing faktor, maupun efek

interaksinya dapat diperoleh dengan menghitung selisih antara rata-rata respon

pada level tinggi dan rata-rata respon pada level rendah. Konsep perhitungan efek

menurut Bolton (1997) sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

20

Efek faktor A = 2

b1aba............................................. (2)

Efek faktor B = 2

a1abb............................................. (3)

Efek interaksi = 2

ba1ab............................................. (4)

H. Landasan Teori

Secara in-vivo senyawa asam oleanolat memiliki aktivitas sebagai

penyembuh luka (Moura-Letts dkk, 2006). Penggunaan senyawa asam oleanolat

ini mampu mempercepat proses penyembuhan luka hingga 40% daripada keadaan

normal (Jha, 2006).

Asam oleanolat merupakan suatu triterpenoid saponin yang banyak

ditemukan pada tumbuhan dikotil terutama pada famili Caryophyllaceae,

Sapindaceae, Polygalaceae, dan Sapotaceae (Evan,2002). Tanaman binahong

(Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) termasuk pada famili Caryophyllaceae dan

secara empiris digunakan untuk mempercepat pemulihan luka. Selain asam

oleanolat, daun binahong juga mengandung senyawa flavonoid, fenol, maupun

saponin yang dapat membantu proses penyembuhan luka.

Penggunaan tanaman binahong secara tradisional dianggap kurang

praktis. Sehingga dalam penelitian ini memilih bentuk sediaan cold cream sebagai

alternatif pemanfaatan daun binahong. Bentuk sediaan cold cream dipilih karena

mampu memberikan efek dingin. Selain itu, menurut Gennaro (2000) krim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

21

merupakan suatu emulsi sehingga efek terapeutik dan daya sebar lebih baik

daripada bentuk sediaan liquid yang lain.

Pada penelitian ini, sediaan cold cream campuran Span 80-Tween 80

digunakan sebagai emulgator. Dalam penelitian ini Span 80 dicampur pada fase

minyak dan Tween 80 dicampur pada fase air.

Sifat fisik dan stabilitas fisik formula dapat dilihat dari formula yang

mempunyai viskositas tertentu yang mempunyai konsistensi semi padat pada

penyimpanan dan mempunyai daya sebar yang baik sehingga menjamin

pemerataan dosis. Oleh karenanya perlu adanya penelitian untuk mengetahui

komposisi optimum Span 80-Tween 80 sebagai emulgator, yang menghasilkan

formula sediaan cold cream dengan sifat-sifat fisik yang dikehendaki.

I. Hipotesis

Hipotesis yang hendank diuji dalam penelitian ini adalah diduga

ditemukan faktor yang dominan antara Span 80, Tween 80 atau interaksi antara

faktor Span 80-Tween 80 dalam menentukan sifat fisis dan stabilitas sediaan, serta

diduga ditemukan area optimum yang menghasilkan sifat fisis dan stabilitas

sediaan yang dikehendaki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental

yang bersifat eksploratif dengan metode desain faktorial 2 faktor dan 2 level.

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi-Fitokimia dan

Laboratorium Teknologi Sediaan Semi Solid Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas

Sebagai variabel bebas adalah komposisi Span 80 – Tween 80.

b. Variabel tergantung

Sebagai variabel tergantung adalah sifat fisis dan stabilitas fisik

sediaan cold cream ekstrak daun binahong.

c. Variabel pengacau terkendali

Sebagai variabel pengacau terkendali adalah jenis alat yang

digunakan dalam penelitian, range kecepatan putaran mikser, lama

penyimpanan, wadah penyimpanan dan komposisi bahan lain di

luar tween 80 dan span 80 dalam formula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

23

c. Variabel pengacau tak terkendali

Sebagai variabel pengacau tak terkendali adalah temperatur dan

kelembaban ruangan pada saat penyimpanan cold cream.

2. Definisi Operasional

a. Sediaan cold cream adalah krim ekstrak daun binahong yang dibuat

dari ekstrak daun binahong sesuai dengan formula yang telah

ditentukan pada penelitian ini.

b. Ekstrak daun binahong adalah ekstrak yang diperoleh dengan cara

mengekstraksi daun binahong secara maserasi menggunakan larutan

penyari etanol 96 %.

c. Surfaktan adalah suatu zat yang memiliki gugus hidrofil dan lipofil

sekaligus dalam molekulnya.

d. Faktor adalah setiap besaran yang mempengaruhi respon, dalam

penelitian ini digunakan 2 faktor yaitu Tween 80 dan Span 80.

e. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor, dalam penelitian ini

terdapat dua level, yaitu level rendah dan level tinggi. Level rendah

Tween 80 dinyatakan dalam jumlah bahan sebanyak 1 g sedangkan

level tinggi sebanyak 3 g. Level rendah Span 80 dinyatakan dalam

jumlah bahan sebanyak 3 g dan level tinggi sebanyak 7 g.

f. Respon adalah besaran yang dapat dikuantifikasikan dan diamati.

Dalam penelitian ini respon adalah hasil percobaan sifat fisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

24

(ukuran partikel, viskositas dan daya sebar) dan stabilitas krim

(stabilitas fase emulsi).

g. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan variasi level dan

faktor. Besarnya efek dapat dicari dengan menghitung selisih antara

rata-rata respon pada level rendah dan rata-rata respon pada level

tinggi.

h. Contour plot adalah grafik yang merupakan hasil dari respon sifat

fisis dan stabilitas krim.

i. Superimposed contour plot adalah grafik area pertemuan yang

memuat semua arsiran dalam contour plot yang diprediksi sebagai

area optimal.

j. Daya sebar optimal adalah diameter penyebaran krim dengan nilai

5 – 7 cm pada pengukuran massa krim 1 g yang diberi beban 125 g

selama 1 menit.

k. Viskositas optimal adalah viskositas yang mendukung kemudahan

krim diisikan ke dalam wadah, kemudahan dikeluarkan saat

penggunaan, dan memilki pemerataan yang baik saat diaplikasikan.

Nilai viskositas optimal yang diharapkan pada penelitian ini adalah

70-100 d.Pa.s.

l. Stabilitas fase emulsi adalah persentase volume emulsi yang stabil

dibandingkan dengan volume total emulsi dalam tabung berskala

pada hari ke- 0, 1, 3, 5, 7, 14, 21, 28 dan 30 setelah pembuatan

emulsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

25

Stabilitas fase emulsi = )1...(..............................%.........100xh

h

o

u

Keterangan : hu = tinggi emulsi stabil (cm)

ho = tinggi emulsi mula – mula (cm)

Nilai stabilitas fase emulsi optimal yang diharapkan pada penelitian

ini adalah lebih dari 97,5%.

l. Pergeseran viskositas adalah prosentase selisih viskositas sediaan

cold cream setelah penyimpanan selama 1 bulan dengan viskositas

rata-rata 48 jam setelah pembuatan terhadap viskositas rata-rata 48

jam setelah pembuatan. Nilai pergesaran viskositas optimal yang

diharapkan pada penelitian ini kurang dari 10%.

C. Bahan atau Materi Penelitian

Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis), Virgin Coconut Oil

(VCO), Beeswax, Lanolin, Borax, Vitamin E, Span 80, Tween 80, Air, Parfum,

Reagen methylen blue, Reagen sudan III

D. Alat atau Instrument Penelitian

Alat-alat gelas (Iwaki TE-32 Pirex®

Japan Under lic.), neraca analiitik

(Precise 2000C – 2000D1), waterbath, mixer (Cucina Philips®

dan Power Supply

IC Regulated model ad 01), Viscotester Rion seri VT 04 (RION-JAPAN), Objek

gelas, Mikroskop

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

26

E. Jalannya Penelitian

1. Ekstraksi

Daun segar binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.) dihaluskan

dan dimaserasi dengan etanol 96 % pada suhu kamar dengan bantuan shaker.

Setelah itu, diuapkan untuk mendapatkan ekstrak kental daun binahong.

2. Penyiapan Formulasi

Formula standar sediaan cold cream (Wilkinson, 1982)

R/ Beeswax 10

Mineral Oil 20

Lanolin 3

Borax 0.7

Hydrogenated Vegetable Oil 25

Antioxidant 0.5

Sorbitan stearate 5

Polysorbate 60 2

Water 33.8

Perfume, preservative qs

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

27

Dalam optimasi formula ini dilakukan modifikasi formula sebagai

berikut.

R/ Beeswax 15 Gram

VCO 30 Gram

Lanolin 5 Gram

Borax 2,5 Gram

Vitamin E 1,5 Gram

Span 80

3-7 Gram

Tween 80

1-3 Gram

Akuades 30 Gram

Parfum 1 Gram

Ekstrak daun binahong 15 Gram

Tabel II. Formula desain faktorial

Formula 1 A b ab

Beeswax 15 15 15 15

VCO 30 30 30 30

Lanolin 5 5 5 5

Borax 2,5 2,5 2,5 2,5

Vitamin E 1,5 1,5 1,5 1,5

Span 80

3 7 3 7

Tween 80

1 1 3 3

Air 30 30 30 30

Parfum 1 1 1 1

Ekstrak daun binahong 15 15 15 15

3. Pembuatan Sediaan Cold Cream

Fase Minyak (Beeswax, VCO, lanolin, vitamin E, dan Span 80)

dipanaskan dalam cawan porselin pada suhu 70oC. Fase air (Tween 80, Borax,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

28

parfum) dipanaskan pada suhu 70oC. Akuades dipanaskan pada suhu 70

oC dan

dituang dalam fase air dan dicampur dengan mikser. Ekstrak daun binahong

dimasukkan ke dalam fase air dicampur dengan mikser hingga homogen,

kemudian fase air dimasukkan dalam fase minyak, dicampur dengan mikser

hingga homogen.

F. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan selama periode waktu tertentu, yaitu selama

4 minggu dengan mengamati perubahan stabilitas fisik sediaan cold cream.

Pengamatan stabilitas fisik yang dilakukan meliputi:

a. Analisis Ukuran Droplet

Mikroskop dipersiapkan dan lensa dikalibrasi. Tiap formula dipreparasi

di objek gelas. Ukuran droplet diukur dan diklasifikasikan sesuai range

ukuran droplet yang telah ditentukan dari hasil pengukuran 500 droplet.

Pengamatan terhadap ukuran droplet dilakukan segera setelah pembuatan

dan 1 bulan setelah penyimpanan.

b. Daya Sebar

Tiap formula sediaan cold cream ditimbang sebanyak 1 gram dan

diletakkan di tengah kaca bulat. Di atas emulsi diletakkan kaca bulat lain

dan pemberat sehingga berat kaca bulat dan pemberat 125 gram,

kemudian didiamkan selama 1 menit dan dicatat penyebarannya (Garg et

al, 2002).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

29

c. Pergeseran viskositas

Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan alat Viscotester

Rion seri VT 04. Tiap formula dimasukkan dalam wadah dan dipasang

pada portable viscotester. Viskositas sediaan cold cream diketahui

dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas. Pengukuran

viskositas dilakukan segera setelah pembuatan serta 1 bulan setelah

penyimpanan.

d. Tipe emulsi

Penentuan tipe emulsi ditetapkan dengan menambahkan reagen methylen

blue dan sudan III secara mikroskopik. Sediaan cold cream dipreparasi di

objek gelas, kemudian tipe emulsi diamati di bawah mikroskop. Jika

reagen methylen blue medium dispers berwarna biru merata maka emulsi

bertipe m/a, sebaliknya jika dengan reagen sudan III medium dispers

berwarna oranye merata maka emulsi bertipe a/m.

e. Stabilitas Fase Emulsi

Emulsi dimasukkan untuk tiap-tiap formula ke dalam 6 tabung berskala.

Pada awal pembuatan dan 1 bulan setelah penyimpanan diamati

pemisahan fase yang terjadi. Hasil pemisahan fase dinyatakan dengan

persentase emulsi stabil dengan rumus:

% emulsi stabil = ho

hux 100%

Keterangan: hu = tinggi emulsi stabil

ho = tinggi emulsi mula-mula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

30

G. Tatacara Analisis Hasil

Data sifat fisis dan stabilitas yang terkumpul dianalisis dengan

menggunakan metode desain faktorial. Dibuat profil sifat fisis (viskositas dan

daya sebar) dan stabilitas (pergeseran viskositas dan stabilitas fase emulsi) krim

berdasarkan persamaan desain faktorial (Bolton, 1997).

Dengan menggunakan perhitungan metode desain faktorial, dapat

dihitung besarnya efek/pengaruh Span 80, Tween 80 dan interaksi keduanya

terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan cold cream. Dari persamaan regresi

desain faktorial dapat dibuat countour plot yang selanjutnya dapat ditentukan area

optimal dari masing-masing respon, sesuai dengan sifat fisis yang kita inginkan.

Masing-masing area optimal kemudian digabung menjadi superimposed contour

plot. Area optimal formula dapat ditentukan berdasarkan superimposed contour

plot. Area yang diperoleh selanjutnya diprediksi sebagai area komposisi yang

optimum terbatas pada level yang diteliti.

Analisis Yate’s treatment digunakan untuk menentukan apakah faktor-

faktor yang diteliti mempengaruhi respon sifat fisis dan stabilitas sediaan cold

cream secara bermakna menurut statistic (Bolton, 1997). Hipotesis alternatif (H1)

menyatakan faktor (Span 80 dan Tween 80) mempunyai pengaruh bermakna

dalam menentukan respon serta ada interaksi keduanya, sedangkan hipotesis nol

(H0) menyatakan faktor tidak mempunyai pengaruh bermakna dalam menentukan

respon serta tidak ada interaksi keduanya. H1 diterima dan H0 ditolak apabila

Fhitung lebih besar daripada Ftabel, yang berarti faktor tersebut memberikan

pengaruh yang bermakna terhadap respon. Dalam penelitian ini digunakan taraf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

31

kepercayaan 95%. Sebagai nominator (v1) adalah faktor dan interaksi dengan

derajat bebas 1. Sebagai denominator (v2) adalah kesalahan percobaan

(experimental error) dengan derajat bebas 15. Nilai F0,05 (1,15) adalah 4,5431.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman dilakukan untuk memastikan kebenaran jenis

tanaman yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini dengan cara

membandingkan ciri-ciri tanaman yang digunakan dengan literatur. Determinasi

ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan sampel. Hasil

determinasi menunjukkan bahwa sampel tanaman yang digunakan adalah

Anredera cordifolia (Ten.) Steenis.

Sampel daun binahong diambil dari daerah Sumbersari, Moyudan,

Sleman, Yogyakarta pada bulan Maret 2008. Keterangan ini dicantumkan karena

kandungan kimia yang terkandung di dalam tanaman dapat dipengaruhi oleh

faktor tempat dan waktu pemanenan.

B. Pembuatan Ekstrak Daun Binahong

Metode maserasi digunakan dalam pembuatan ekstrak daun binahong.

Untuk memaksimalkan pembasahan pada saat proses maserasi, ukuran daun

binahong diperkecil dengan cara dipotong-potong untuk memudahkan saat

dihaluskan. Daun binahong yang sudah dicuci bersih dihaluskan dengan

menggunakan mortir dan stemper. Pencucian dilakukan untuk menghilangkan

pengotor yang kemungkinan menempel pada daun binahong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

33

Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Metode maserasi

digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat aktif yang mudah

larut dalam cairan penyari (Anonim, 1986). Asam oleanolat yang dikandung

dalam daun binahong merupakan senyawa yang bersifat polar. Proses maserasi

dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol 96% karena pelarut ini merupakan

pelarut semi polar sehingga diharapkan senyawa asam oleanolat akan mudah

terlarut di dalam etanol (Moura-Letts dkk., 2006). Dengan penggunaan etanol

diharapkan senyawa-senyawa lain, yakni flavonoid, terpenoid, saponin dan fenol,

yang mendukung dalam penyembuhan luka akan ikut tersari.

Proses maserasi dilakukan dilakukan selama 5 hari dan diaduk berulang-

ulang dengan menggunakan maserator (Anonim, 1986). Tujuan pengadukan

adalah untuk memperluas bidang kontak antara cairan penyari dengan daun

binahong sehingga hasil maserasi akan lebih optimal. Setelah dilakukan maserasi,

maserat kemudian disaring dengan menggunakan corong Buchner dan diuapkan

untuk memperoleh ekstrak kental daun binahong. Ekstrak yang diperoleh

merupakan cairan yang berwarna hijau gelap. Warna ini disebabkan klorofil tidak

dihilangkan terlebih dahulu pada prose maserasi.

C. Formulasi Cold Cream

Formula sediaan cold cream yang dibuat berasal dari formula standar

cold cream beeswax-borax dari buku Harry’s Cosmeticology 7th

Edition. Formula

standar yang digunakan merupakan formula emulsi tipe A/M.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

34

Beeswax dan borax akan bereaksi membentuk sabun sodium palmitate

yang berfungsi sebagai emulgator in situ dan menghasilkan gliserol sebagai

produk sampingan yang berfungsi sebagai humektan. Emulgator in situ yang

terbentuk ini akan meningkatkan stabilitas dari sediaan cold cream. Sabun sodium

palmitate tersusun dari dua bagian hidrokarbon (palmitate) dan ujung ion (Na+).

Bagian hidrokarbon bersifat hidrofobik dan larut pada zat-zat non polar (minyak),

sedangkan bagian ujung ion bersifat hidrofilik dan larut pada air.

Tween 80 dan Span 80 ditambahkan pada formula untuk menurunkan

tegangan permukaan fase minyak dan fase air. Dengan demikian diharapkan fase

air dapat terdispersi dalam fase minyak sehingga terbentuk emulsi tipe A/M.

Sediaan cold cream yang telah dibuat diamati secara mikroskopik untuk

menetukan tipe emulsi. Pengamatan tipe emulsi dilakukan dengan menambahkan

reagen sudan III pada sediaan krim dan diamati dengan menggunakan mikroskop.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa medium dispers pada sediaan cold cream

yang dibuat berwarna orange. Reagen sudan III merupakan reagen larut pada

minyak, sehingga hasil pengamatan menunjukkan bahwa tipe emulsi untuk

sediaan cold cream yang dibuat merupakan emulsi tipe A/M.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

35

4a 4b

4c 4d

(perbesaran 200 kali)

Gambar 4. Sediaan cold cream secara mikroskopik formula 1 (4a), formula a

(4b), formula b (4c), dan formula ab (4d)

D. Uji Sifat Fisik dan Stabilitas

Parameter sifat fisis yang diamati adalah respon daya sebar dan respon

viskositas segera setelah pembuatan. Parameter stabilitas yang diamati adalah

perubahan distribusi ukuran droplet, pergeseran viskositas sediaan cold cream 1

bulan setelah pembuatan dan stabilitas fase emulsi. Perubahan distribusi ukuran

droplet ini akan menyebabkan terjadinya pergeseran viskositas sediaan cold

cream. Sifat fisis dan stabilitas sediaan cold cream perlu untuk diamati karena

kedua faktor ini merupakan faktor yang penting dalam sediaan cold cream. Sifat-

sifat tersebut akan mempengaruhi efikasi dan penerimaan konsumen.

Respon fisis daya sebar dihitung dengan menggunakan metode lempeng

pararel menurut Arvoute-Grand et al. (cit.,Grag et al., 2002) dan respon viskositas

dihitung dengan menggunakan alat Viscotester Rion seri VT 04 sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

36

penentuan ukuran droplet dilakukan secara mikroskopik. Pengukuran daya sebar

dilakukan untuk menjamin sediaan cold cream mampu menyebar merata pada saat

diaplikasikan pada kulit. Respon daya sebar yang diinginkan adalah 5 sampai 7

cm (Garg et al., 2002). Pengukuran viskositas dilakukan dua kali yaitu 48 jam

setelah pembuatan dan 1 bulan setelah penyimpanan. Pengukuran viskositas 48

jam setelah pembuatan dilakukan untuk menunjukkan respon viskositas sediaan

cold cream. Pengukuran viskositas setelah 1 bulan dilakukan untuk

memperkirakan stabilitas sediaan cold cream setelah penyimpanan dan

menunjukkan respon pergeseran viskositas. Pengamatan stabilitas fase emulsi

dilakukan dengan membandingkan tinggi emulsi yang stabil setelah penyimpanan

terhadap tinggi emulsi mula-mula. Pengamatan stabilitas fase emulsi ini

digunakan untuk melihat stabilitas emulsi yang dibuat.

Hasil perhitungan respon sifat fisis dan stabilitas sediaan cold cream

ekstrak daun binahong ditampilkan pada tabel III dan IV.

Tabel III. Hasil perhitungan respon sifat fisis dan stabilitas sediaan cold

cream ekstrak daun binahong

Formula Daya sebar

(cm)

Viskositas

(dPa.s)

Stabilitas fisik

emulsi (%)

Pergeseran

viskositas

(%) 1 3,48±0,29 125,83±5,85 100 5,86±2,95

A 4,05±0,27 121,67±6,06 99,67±0,82 8,13±3,38

B 5,53±0,30 94,17±4,92 100 6,06±3,71

Ab 4,13±0,10 120,83±3,76 90±1,79 17,87±3,85

Analisis data yang dilakukan meliputi perhitungan nilai efek setiap faktor

(Span 80 dan Tween 80) serta interaksi keduanya terhadap sifat fisis dan stabilitas

sediaan cold cream menggunakan metode desain faktorial, interpretasi grafik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

37

pengaruh masing-masing faktor secara individu terhadap sifat fisis dan stabilitas

sediaan cold cream dan analisis secara Yate’s treatment.

Perhitungan nilai efek dengan menggunakan metode desain faktorial

dilakukan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi stabilitas

sediaan cold cream. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan 2 level dan 2

faktor yaitu level rendah dan level tinggi serta faktor Span 80 dan Tween 80.

Metode ini dapat digunakan untuk mengamati adanya interaksi antara 2 faktor

yang diteliti serta dapat diamati arah perubahan responnya akibat dari faktor atau

interaksinya. Peningkatan respon ditunjukkan dengan nilai positif pada

perhitungan nilai efek dengan menggunakan model desain faktorial. Sedangkan

penurunan respon ditunjukkan dengan nilai negatif pada perhitungan dengan

model desain faktorial.

Tabel IV. Hasil perhitungan nilai efek menggunakan model desain faktorial

Faktor daya sebar viskositas Stabilitas

fisik emulsi

Pergeseran

viskositas

Tween 80 1,067 | -16,250 | | -4,833 | 4,976

Span 80 | - 0,417 | 11,250 | -5,167 | 7,038

Interaksi | - 0,983 | 15,417 | -4,833 | 4,770

Perhitungan nilai efek akan didukung dengan interpretasi grafik pengaruh

masing-masing faktor terhadap sifat fisis sediaan cold cream. Interaksi yang

terjadi pada level yang diteliti ditunjukkan dengan adanya garis yang tidak sejajar

pada grafik. Interpretasi grafik dilakukan secara visual sehingga dapat

mempermudah pengamatan arah perubahan respon dan interaksinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

38

Analisis desain faktorial kemudian dilanjutkan dengan analisis statistik

Yate’s treatment. Tujuan analisis statistik ini adalah untuk mengetahui apakah

pengaruh yang ditimbulkan oleh masing-masing faktor terhadap respon bermakna

secara statistik. Hubungan pengaruh yang ditimbulkan oleh masing-masing faktor

dan interaksinya terhadap sifat fisik dapat diamati dengan membandingkan nilai F

hasil perhitungan (Fhitung) dengan nilai F tabel (Ftabel).

Analisis statistik dengan menggunakan metode Yate’s treatment

digunakan untuk menentukan apakah faktor-faktor yang diteliti mempengaruhi

respon sifat fisis dan stabilitas sediaan cold cream secara bermakna menurut

statistik. Hipotesis alternatif (H1) menyatakan faktor (Span 80 dan Tween 80)

serta interaksi keduanya mempunyai pengaruh bermakna dalam menentukan

respon, sedangkan hipotesis nol (H0) menyatakan faktor tidak mempunyai

pengaruh bermakna dalam menentukan respon. H1 diterima dan H0 ditolak apabila

Fhitung lebih besar daripada Ftabel, yang berarti faktor tersebut memberikan

pengaruh yang bermakna terhadap respon. Dalam penelitian ini digunakan taraf

kepercayaan 95%. Sebagai nominator (v1) adalah faktor dan interaksi dengan

derajat bebas 1. Sebagai denominator (v2) adalah kesalahan percobaan

(experimental error) dengan derajat bebas 15. Nilai F0,05 (1,15) adalah 4,5431.

1. Daya Sebar

Berdasarkan perhitungan nilai efek yang ditunjukkan pada tabel IV,

faktor Span 80 dan interaksi antara Span 80 dan Tween 80 menyebabkan

terjadinya penurunan nilai daya sebar (nilai efek negatif). Sedangkan faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

39

Tween 80 menyebabkan terjadinya peningkatan nilai daya sebar (nilai efek

positif). Profil pengaruh Span 80 (Gambar 4a) dan Tween 80 (Gambar 4b)

terhadap daya sebar ditunjukkan pada grafik di bawah ini.

hubungan span 80 terhadap daya sebar

0

1

2

3

4

5

6

0 2 4 6 8

span 80 (g)

da

ya

se

ba

r (c

m)

Level rendah tween 80 Level tinggi tween 80

hubungan tween 80 terhadap daya sebar

0

1

2

3

4

5

6

0 1 2 3 4

tween 80 (g)

da

ya

se

ba

r (c

m)

Level rendah span 80 Level tinggi span 80

Gambar 4a Gambar 4b

Gambar 4. Profil pengaruh Span 80 (a) dan Tween 80 (b) terhadap respon

daya sebar sediaan cold cream

Pada gambar 4a dapat dilihat bahwa semakin banyak Span 80 yang

digunakan pada sediaan cold cream pada level rendah Tween 80 akan

menyebabkan nilai daya sebar semakin meningkat. Sedangkan semakin banyak

Span 80 yang digunakan pada sediaan cold cream pada level tinggi Tween 80

akan menyebabkan nilai daya sebar semakin berkurang. Pada gambar 4b dapat

dilihat bahwa semakin banyak Tween 80 yang digunakan pada sediaan cold cream

pada level rendah maupun level tinggi Span 80 akan menyebabkan nilai daya

sebar semakin bertambah. Peningkatan nilai daya sebar akan lebih besar terjadi

pada level rendah Span 80. Interaksi yang terjadi antara dua faktor, Span 80 dan

Tween 80, ditunjukkan dengan adanya 2 garis pada grafik yang tidak saling

sejajar/berpotongan.

Analisis statistik dilakukan untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan oleh

penggunaan Span 80, Tween 80 atau interaksi keduanya terhadap daya sebar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

40

Analisis dengan perhitungan Yate’s treatment dengan taraf kepercayaan 95%

untuk respon daya sebar ditampilkan pada tabel V.

Tabel V. Hasil perhitungan Yate’s treatment daya sebar sediaan cold cream

Source

of variation

Degrees

of

freedom

Sum of

squares

Mean

squares Fhitung F(0,05)

Replicates 5 0,875 0,175

4,543

Treatment 3 13,670

Tween 80 1 6,827 6,827 246,747 Bermakna

Span 80 1 1,047 1,047 37,650 Bermakna

Interaksi 1 5,807 5,807 209,699 Bermakna

Experimental

error 15 0,415

0,0277

Total 23

Hasil perhitungan harga Fhitung yang diperoleh dari Yate’s treatment yang

ditampilkan pada tabel V menunjukkan bahwa Fhitung faktor Span 80, Tween 80

dan interaksi keduanya terhadap respon daya sebar lebih besar daripada nilai Ftabel.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semua faktor (Span 80 dan Tween

80) serta interaksi keduanya secara statistik memiliki pengaruh yang bermakna

terhadap respon daya sebar.

Berdasarkan perhitungan nilai efek secara desain faktorial (tabel IV) dan

hasil perhitungan Yate’s treatment (tabel V) dapat diketahui bahwa faktor

dominan dan yang secara statistik bermakna mempengaruhi respon daya sebar

sediaan cold cream adalah faktor Tween 80. Berdasarkan hasil perhitungan efek

Tween 80 bernotasi positif yang berarti faktor ini memberikan efek menaikkan

daya sebar. Sedangkan hasil perhitungan efek menunjukkan bahwa Span 80 dan

interaksi antara Span 80 dan Tween 80 memiliki notasi negatif yang menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

41

efek yang ditimbulkan menurunkan daya sebar namun faktor ini kurang dominan

untuk mempengaruhi daya sebar bila dibandingkan dengan faktor Tween 80.

Dengan demikian dengan sedikit penambahan Tween 80 akan sangat

mempengaruhi peningkatan daya sebar dari sediaan cold cream.

2. Viskositas

Berdasarkan perhitungan nilai efek yang ditunjukkan pada tabel IV,

faktor Span 80 dan interaksi antara Span 80 dan Tween 80 menyebabkan

terjadinya peningkatan respon viskositas (nilai efek positif). Sedangkan faktor

Tween 80 menyebabkan terjadinya penurunan respon viskositas (nilai efek

negatif). Profil pengaruh Span 80 (Gambar 5a) dan Tween 80 (Gambar 5b)

terhadap viskositas ditunjukkan pada grafik di bawah ini.

hubungan span 80 terhadap viskositas

(48 jam)

0

50

100

150

0 2 4 6 8

span 80 (g)

vis

ko

sit

as

(d

Pa

.s)

Level rendah tween 80 Level tinggi tween 80

hubungan tween 80 terhadap viskositas

(48 jam)

0

50

100

150

0 1 2 3 4

tween 80 (g)

vis

ko

sit

as

(d

Pa

.s)

Level rendah span 80 Level tinggi span 80

Gambar 5a Gambar 5b

Gambar 5. Profil pengaruh Span 80 (a) dan Tween 80 (b) terhadap respon

viskositas sediaan cold cream

Profil pengaruh Span 80 yang ditunjukkan pada gambar 5a dapat dilihat

bahwa semakin banyak Span 80 yang digunakan pada sediaan cold cream, pada

level rendah Tween 80 akan menyebabkan nilai respon viskositas semakin

berkurang. Sedangkan semakin banyak Span 80 yang digunakan pada sediaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

42

cold cream, pada level tinggi Tween 80 akan menyebabkan nilai respon viskositas

semakin bertambah. Pada gambar 5b dapat dilihat bahwa semakin banyak Tween

80 yang digunakan pada sediaan cold cream pada level rendah maupun level

tinggi Span 80 akan menyebabkan nilai respon viskositas semakin berkurang.

Penurunan nilai respon viskositas lebih besar terjadi pada level rendah Span 80.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan grafik yang lebih curam pada saat

level rendah Span 80 daripada penurunan yang terjadi pada level tinggi Span 80.

Interaksi yang terjadi antara dua faktor, Span 80 dan Tween 80, ditunjukkan

dengan adanya 2 garis pada grafik yang tidak saling sejajar (berpotongan).

Analisis statistik dilakukan untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan oleh

penggunaan Span 80, Tween 80 atau interaksi keduanya terhadap nilai respon

viskositas. Analisis dengan perhitungan Yate’s treatment dengan taraf

kepercayaan 95% untuk respon viskositas ditampilkan pada tabel VI.

Tabel VI. Hasil perhitungan Yate’s treatment viskositas sediaan cold cream

Source

of variation

Degrees

of

freedom

Sum of

squares

Mean

squares Fhitung F(0,05)

Replicates 5 246,875 49,375

4,543

Treatment 3 3769,797

Tween 80 1 1584,375 1584,375 79,495 Bermakna

Span 80 1 759,375 759,375 38,101 Bermakna

Interaksi 1 1426,042 1426,042 71,551 Bermakna

Experimental

error 15 298,958 19,931

Total 23

Hasil perhitungan harga Fhitung yang diperoleh dari Yate’s treatment yang

ditampilkan pada tabel VI menunjukkan bahwa Fhitung faktor Tween 80, Span 80

dan interaksi keduanya terhadap respon respon viskositas lebih besar daripada

nilai Ftabel. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semua faktor (Span 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

43

dan Tween 80) serta interaksi keduanya secara statistik memiliki pengaruh yang

bermakna terhadap respon viskositas.

Berdasarkan perhitungan nilai efek secara desain faktorial (tabel IV) dan

hasil perhitungan Yate’s treatment (tabel VI) dapat diketahui bahwa faktor

dominan yang secara statistik bermakna mempengaruhi respon viskositas sediaan

cold cream adalah faktor Tween 80. Berdasarkan hasil perhitungan efek Tween 80

bernotasi negatif yang berarti faktor ini memberikan efek menurunkan viskositas.

Sedangkan hasil perhitungan efek menunjukkan bahwa Span 80 dan interaksi

antara Span 80 dan Tween 80 memiliki notasi positif yang menunjukkan efek

yang ditimbulkan meningkatkan viskositas namun faktor ini kurang dominan

untuk mempengaruhi viskositas sediaan cold cream. Dengan demikian dengan

sedikit penambahan Tween 80 akan sangat berpengaruh untuk menurunkan

viskositas dari sediaan cold cream.

3. Stabilitas fisik emulsi

Berdasarkan perhitungan nilai efek yang ditunjukkan pada tabel IV,

faktor Span 80, Tween 80 maupun interaksinya menyebabkan terjadinya

penurunan respon stabilitas fisik emulsi (nilai efek negatif). Profil pengaruh Span

80 (Gambar 6a) dan Tween 80 (Gambar 6b) terhadap stabilitas fase ditunjukkan

pada grafik di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

44

Gambar 6a Gambar 6b

Gambar 6. Profil pengaruh Span 80 (a) dan Tween 80 (b) terhadap respon

stabilitas fisik emulsi

Profil pengaruh Span 80 yang ditunjukkan pada gambar 6a dapat dilihat

bahwa semakin banyak Span 80 yang digunakan pada sediaan cold cream, pada

level rendah maupun level tinggi Tween 80 akan menyebabkan nilai respon

stabilitas fase setelah 1 bulan semakin berkurang. Penurunan nilai respon stabilitas

fisik emulsi setelah 1 bulan lebih besar terjadi pada level tinggi Tween 80. Hal ini

ditunjukkan dengan adanya penurunan grafik yang lebih curam pada saat level

tinggi Tween 80 daripada penurunan yang terjadi pada level rendah Tween 80.

Pada gambar 6b dapat dilihat bahwa semakin banyak Tween 80 yang digunakan

pada sediaan cold cream pada level rendah Span 80 tidak akan menyebabkan

perubahan nilai respon stabilitas fisik emulsi. Sedangkan pada level tinggi Span

80 akan menyebabkan nilai respon stabilitas fisik emulsi setelah 1 bulan semakin

berkurang. Interaksi yang terjadi antara dua faktor, Span 80 dan Tween 80,

ditunjukkan dengan adanya 2 garis pada grafik yang tidak saling sejajar

(berpotongan).

Analisis statistik dilakukan untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan

oleh penggunaan Span 80, Tween 80 atau interaksi keduanya terhadap nilai

hubungan span 80 terhadap stabilitas fisik emulsi

88 90 92 94 96 98

100 102

0 2 4 6 8 span 80 (g)

stabilitas fisik emulsi (%)

Level rendah tween 80 Level tinggi tween 80

hubungan tween 80 terhadap stabilitas fisik emulsi

88 90 92 94 96 98

100 102

0 1 2 3 4 tween 80 (g)

stabilitas fisik emulsi (%)

Level rendah span 80 Level tinggi span 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

45

respon stabilitas fisik emulsi. Analisis dengan perhitungan Yate’s treatment

dengan taraf kepercayaan 95% untuk respon viskositas ditampilkan pada tabel

VII.

Tabel VII. Hasil perhitungan Yate’s treatment stabilitas fisik emulsi

Source

of variation

Degrees

of

freedom

Sum of

squares

Mean

squares Fhitung F(0,05)

Replicates 5 6,833 1,367

4,543

Treatment 3 440,500

Tween 80 1 140,167 140,167 168,200 Bermakna

Span 80 1 160,167 160,167 192,200 Bermakna

Interaksi 1 140,167 140,167 168,200 Bermakna

Experimental

error 15 12,500 0,833

Total 23

Hasil perhitungan harga Fhitung yang diperoleh dari Yate’s treatment yang

ditampilkan pada tabel VII menunjukkan bahwa Fhitung faktor Tween 80, Span 80

dan interaksi keduanya terhadap respon stabilitas fisik emulsi lebih besar daripada

nilai Ftabel. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semua faktor (Span 80

dan Tween 80) serta interaksi keduanya secara statistik memiliki pengaruh yang

bermakna terhadap respon stabilitas fisik emulsi.

Berdasarkan perhitungan nilai efek secara desain faktorial (tabel IV) dan

hasil perhitungan Yate’s treatment (tabel VII) dapat diketahui bahwa faktor

dominan yang secara statistik bermakna mempengaruhi respon stabilitas fisik

emulsi adalah faktor Span 80. Berdasarkan hasil perhitungan efek Span 80

bernotasi negatif yang berarti faktor ini memberikan efek menurunkan stabilitas

fisik emulsi. Berdasarkan hasil perhitungan efek ditunjukkan bahwa Tween 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

46

dan interaksi antara Span 80 dan Tween 80 juga memiliki notasi negatif yang

menunjukkan efek yang ditimbulkan menurunkan stabilitas fisik emulsi namun

faktor ini kurang dominan bila dibandingkan dengan faktor Span 80.

Penambahan Span80 dan Tween 80 dapat menyebabkan perubahan nilai

HLB. Nilai HLB sediaan akan berubah sehingga tidak sesuai dengan RHLB yang

dibutuhkan untuk membuat sediaan cold cream yang stabil. Hal inilah yang

menyebabkan dengan adanya penambahan surfaktan (Span 80 dan Tween 80)

dapat menyebabkan penurunan stabilitas sediaan.

4. Pergeseran viskositas

Berdasarkan perhitungan nilai efek yang ditunjukkan pada tabel IV,

faktor Span 80, Tween 80 maupun interaksinya menyebabkan terjadinya

peningkatan respon pergeseran viskositas (nilai efek positif). Profil pengaruh

Span 80 (Gambar 7a) dan Tween 80 (Gambar 7b) terhadap pergeseran viskositas

ditunjukkan pada grafik di bawah ini.

hubungan span 80 terhadap pergeseran

viskositas

0

5

10

15

20

0 2 4 6 8

span 80 (g)

pe

rub

ah

an

vis

ko

sit

as

(%

)

Level rendah tween 80 Level tinggi tween 80

hubungan span 80 terhadap pergeseran

viskositas

0

5

10

15

20

0 1 2 3 4

tween 80 (g)

pe

rub

ah

an

vis

ko

sit

as

(%)

Level rendah span 80 Level tinggi span 80

Gambar 7a Gambar 7b

Gambar 7. Profil pengaruh Span 80 (a) dan Tween 80 (b) terhadap respon

pergeseran viskositas sediaan cold cream setelah 1 bulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

47

Profil pengaruh Span 80 yang ditunjukkan pada gambar 7a dapat dilihat

bahwa semakin banyak Span 80 yang digunakan pada sediaan cold cream, pada

level rendah maupun pada level tinggi Tween 80 akan menyebabkan nilai respon

pergeseran viskositas. peningkatan nilai respon pergeseran viskositas lebih besar

terjadi pada level tinggi Tween 80. Pada gambar 7b dapat dilihat bahwa semakin

banyak Tween 80 yang digunakan pada sediaan cold cream pada level rendah

maupun level tinggi Span 80 akan menyebabkan nilai respon viskositas setelah 1

bulan semakin meningkat. Peningkatan nilai respon viskositas setelah 1 bulan

lebih besar terjadi pada level tinggi Span 80. Interaksi yang terjadi antara dua

faktor, Span 80 dan Tween 80, ditunjukkan dengan adanya 2 garis pada grafik

yang tidak saling sejajar (berpotongan).

Analisis statistik dilakukan untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan oleh

penggunaan Span 80, Tween 80 atau interaksi keduanya terhadap nilai respon

pergeseran viskositas. Analisis dengan perhitungan Yate’s treatment dengan taraf

kepercayaan 95% untuk respon daya sebar ditampilkan pada tabel VIII.

Tabel VIII. Hasil perhitungan Yate’s treatment pergeseran viskositas sediaan

cold cream

Source

of variation

Degrees

of

freedom

Sum of

squares

Mean

squares Fhitung F(0,05)

Replicates 5 96,3739 19,2748

4,543

Treatment 3 582,3241

Tween 80 1 148,5699 148,5699 15,1456 Bermakna

Span 80 1 297,2427 297,2427 30,3017 Bermakna

Interaksi 1 136,5115 136,5115 13,9163 Bermakna

Experimental

error 15 147,1415 9,8094

Total 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

48

Hasil perhitungan harga Fhitung yang diperoleh dari Yate’s treatment yang

ditampilkan pada tabel VIII menunjukkan bahwa Fhitung faktor Tween 80, Span 80

dan interaksi keduanya terhadap respon respon pergeseran viskositas lebih besar

daripada nilai Ftabel. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semua faktor

(Tween 80 dan Span 80) dan interaksinya secara statistik memiliki pengaruh yang

bermakna terhadap respon pergeseran viskositas.

Berdasarkan perhitungan nilai efek secara desain faktorial (tabel IV) dan

analisis statistik secara Yate’s treatment (tabel VIII) dapat diketahui bahwa faktor

dominan dan yang secara statistik bermakna mempengaruhi respon pergeseran

viskositas sediaan cold cream adalah faktor Span 80. Hasil perhitungan efek

menunjukkan bahwa faktor Span 80 memiliki notasi positif yang menunjukkan

efek yang ditimbulkan meningkatkan pergeseran viskositas.

Pergeseran viskositas yang terjadi setelah 1 bulan disebabkan karena

berkurangnya rigiditas dari lapisan batas antarmuka droplet. Adanya coalescence

menyebabkan ukuran droplet semakin besar dan lapisan emulgator menjadi rusak

dan tidak rigid (Salager, 2000). Penurunan rigiditas lapisan antarmuka droplet

merupakan penyebab terjadinya penurunan viskositas sediaan krim.

Peristiwa coalescence yang terjadi dapat dilihat dengan adanya perubahan

distribusi ukuran droplet antara ukuran droplet 48 jam dan 1 bulan setelah

pembuatan. Perubahan distribusi ukuran droplet yang terjadi ditunjukkan pada

tabel dan grafik di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

49

Formula 1

0

10

20

30

40

50

5 15 25 35 45 55 65 75 85 95

diameter

% f

reku

en

si

48 jam 1 bulan

Formula a

0

10

20

30

40

50

5 15 25 35 45 55 65 75 85 95

diameter

% f

reku

en

si

48 jam 1 bulan

8a 8b

Formula b

0

10

20

30

40

50

5 15 25 35 45 55 65 75 85 95

diameter

% f

reku

en

si

48 jam 1 bulan

Formula ab

0

10

20

30

40

50

5 15 25 35 45 55 65 75 85 95

diameter%

fre

ku

en

si

48 jam 1 bulan

8c 8d

Gambar 8. Distribusi ukuran droplet formula 1 (8a), formula a (8b), formula

b (8c), formula ab (8d) 48 jam dan 1 bulan setelah pembuatan

Berdasarkan pengamatan distribusi ukuran droplet yang ditampilkan pada

gambar 8 dan perhitungan ukuran partikel rata-rata (tabel IX) dapat diamati bahwa

terjadi perubahan ukuran droplet kearah yang lebih besar pada semua formula.

Perubahan ukuran droplet ini yang menyebabkan terjadinya pergeseran viskositas

antara 48 jam dan 1 bulan setelah pembuatan.

E. Optimasi Formula

Formula optimum adalah formula yang memiliki sifat fisis dan stabilitas

sesuai yang dikehendaki. Optimasi formula perlu dilakukan untuk memperoleh

komposisi Span 80 dan Tween 80 yang optimal. Penggunaan komposisi Span 80

dan Tween 80 yang optimal dalam pembuatan sediaan cold cream akan diperoleh

sediaan yang memiliki karakteristik yang baik yaitu yang sesuai yang diinginkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

50

dari bentuk sediaan. Optimasi yang dilakukan terhadap sediaan cold cream

meliputi sifat fisis (daya sebar dan viskositas) dan stabilitas sediaan.

Viskositas yang terlalu tinggi dapat mempersulit saat pengeluaran

sediaan dari pengemasan saat akan digunakan. Sedangkan viskositas yang terlalu

rendah akan menyebabkan kesulitan saat sediaan diaplikasikan di kulit. Daya

sebar yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi dapat mempengaruhi pemerataan

sediaan pada saat aplikasi. Hasil optimasi diharapkan sediaan cold cream

memiliki viskositas yang cukup dan daya sebar yang baik saat diaplikasikan pada

kulit.

Hasil pengukuran dan perhitungan persamaan desain faktorial sifat fisis

dan stabilitas sediaan cold cream dapat dibuat contour plot. Berdasarkan contour

plot yang diperoleh tersebut dapat ditentukan aera optimum yaitu area yang

memenui standar respon yang diinginkan. Area tersebut kemudian digabungkan

dalam superimposed contour plot sehingga akan dapat ditentukan area optimum

sediaan cold cream yang memberikan respon yang optimal.

1. Daya Sebar

Berdasarkan data pengukuran respon daya sebar, dibuat persamaan

regresi hubungan antara Span 80 dan Tween 80 dengan menggunakan metode

desain faktorial. Hasil perhitungan persamaan regresi desain faktorial dari respon

daya sebar adalah Y = 1,295125 + 1,762625 (A) + 0,387625 (B) - 0,245875

(A)(B). Melalui persamaan ini dapat dibuat contour plot yang dapat dilihat pada

gambar 9. Dengan contour plot daya sebar sediaan cold cream, dapat ditentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

51

area komposisi optimum cold cream untuk memperoleh respon daya sebar seperti

yang dikehendaki, terbatas pada level bahan yang diteliti.

Gambar 9. Contour plot daya sebar sediaan cold cream

Dari grafik contour plot daya sebar dapat ditentukan area optimum yang

mempunyai daya sebar 5 – 7 cm. Pada gambar 9, dari wilayah yang diarsir terlihat

bahwa pada area tersebut memenuhi persyaratan daya sebar 5 – 7 cm. Diharapkan

dengan diameter penyebaran 5 – 7 cm mempunyai karakteristik yang baik,

sehingga mudah saat diaplikasikan dan nyaman saat digunakan oleh konsumen.

2. Viskositas

Berdasarkan data pengukuran respon viskositas, dibuat persamaan regresi

hubungan antara Span 80 dan Tween 80 dengan menggunakan metode desain

faktorial. Hasil perhitungan persamaan regresi desain faktorial dari respon daya

sebar adalah Y = 156,3525 - 4,271(A) - 4,8955 (B) + 3,854 (A)(B). Melalui

persamaan ini dapat dibuat contour plot yang dapat dilihat pada gambar 10.

Dengan contour plot viskositas cold cream, dapat ditentukan area komposisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

52

optimum cold cream untuk memperoleh respon viskositas seperti yang

dikehendaki, terbatas pada level bahan yang diteliti.

Gambar 10. Contour plot viskositas sediaan cold cream

Dari grafik contour plot viskositas dapat ditentukan area optimum yang

mempunyai viskositas kurang dari 100 d.Pa.s. Pada gambar 10, dari wilayah yang

diarsir terlihat bahwa pada area tersebut memenuhi persyaratan viskositas kurang

dari 100 d.Pa.s. Diharapkan dengan viskositas kurang dari 100 d.Pa.s sediaan akan

lebih mudah saat diaplikasikan.

3. Stabilitas Fase

Berdasarkan data pengukuran respon stabilitas fase, dibuat persamaan

regresi hubungan antara Span 80 dan Tween 80 dengan menggunakan metode

desain faktorial. Hasil perhitungan persamaan regresi desain faktorial dari respon

daya sebar adalah Y = 96,624625 + 3,625125 (A) + 1,125125 (B) - 1,208375

(A)(B). Melalui persamaan ini dapat dibuat contour plot yang dapat dilihat pada

gambar 11. Dengan contour plot stabilitas fase sediaan cold cream, dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

53

ditentukan area komposisi optimum sediaan cold cream untuk memperoleh respon

stabilitas fase seperti yang dikehendaki, terbatas pada level bahan yang diteliti.

Gambar 11. Contour plot stabilitas fase sediaan cold cream

Dari grafik contour plot stabilitas fase dapat ditentukan area optimum

yang mempunyai stabilitas lebih dari 97,5%. Pada gambar 10, dari wilayah yang

diarsir terlihat bahwa pada area tersebut memenuhi persyaratan stabilitas lebih

dari 97,5%. Diharapkan dengan stabilitas lebih dari 97,5% sediaan akan lebih

stabil dalam penyimpanan.

4. Pergeseran viskositas

Berdasarkan data pengukuran respon pergeseran, dibuat persamaan

regresi hubungan antara Span 80 dan Tween 80 dengan menggunakan metode

desain faktorial. Hasil perhitungan persamaan regresi desain faktorial dari respon

daya sebar adalah Y = 7,62875 - 3,4745 (A) - 0,62525 (B) + 1,1925 (A)(B).

Melalui persamaan ini dapat dibuat contour plot yang dapat dilihat pada gambar

11. Dengan contour plot pergeseran viskositas sediaan cold cream, dapat

ditentukan area komposisi optimum sediaan cold cream untuk memperoleh respon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

54

pergeseran viskositas seperti yang dikehendaki, terbatas pada level bahan yang

diteliti.

Gambar 12. Contour plot pergeseran viskositas sediaan cold cream

Dari grafik contour plot pergeseran viskositas dapat ditentukan area

optimum yang mempunyai pergesaran viskositas < 10%. Pada gambar 10, dari

wilayah yang diarsir terlihat bahwa pada area tersebut memenuhi persyaratan

pergeseran viskositas < 10%.

5. Contour plot superimposed

Formula optimum sediaan cold cream dapat diprediksi dengan

menggabungkan area komposisi optimum dari semua uji sifat fisik dan stabilitas

sediaan. Grafik pada area optimum dari masing-masing uji yang telah ditentukan,

digabungkan menjadi satu contour plot yang disebut contour plot superimposed

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

55

Gambar 13. Superimposed contour plot sediaan cold cream

Melalui superimposed contour plot sifat fisik sediaan cold cream, dapat

diperkirakan area komposisi optimum sediaan cold cream untuk mendapatkan

formula cold cream dengan respon sifat fisik sediaan cold cream yang

dikehendaki dalam jumlah bahan yang diteliti. Area optimum pada superimposed

contour plot ini cenderung terletak pada level rendah Span 80 dan level tinggi

Tween 80. Area tersebut diprediksi sebagai formula optimal sediaan cold cream

pada jumlah bahan yang diteliti, yaitu memenuhi kriteria daya sebar 5 -7 cm,

viskositas kurang dari 70-100 d.Pa.s, stabilitas fase > 97,5 % dan pergeseran

viskositas <10%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Faktor Tween 80, faktor Span 80 dan interaksi keduanya secara statistik

signifikan mempengaruhi sifat fisis dan stabilitas sediaan cold cream.

2. Diperoleh area optimum formula sediaan cold cream ekstrak daun binahong

dengan surfaktant Span 80 - Tween 80 berdasarkan superimposed contour

plot yang meliputi area daya sebar 5 – 7 cm, viskositas 70 - 100 d.Pa.s,

stabilitas > 97,5%, dan pergeseran viskositas < 10% pada level yang diteliti.

B. Saran

1. Sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan cold cream yang terbentuk dipengaruhi

oleh kecepatan mikser dan lama pencampuran. Disarankan adanya penelitian

optimasi proses pembuatan sediaan cold cream untuk mengetahui pengaruh

kecepatan mikser dan lama pencampuran terhadap sifat fisik dan stabilitas

fisik sediaan cold cream yang terbentuk.

2. Perlu dilakukan pengujian kandungan senyawa aktif (asam oleanolat) dalam

ekstrak etanol daun binahong.

3. Perlu dilakukan uji keamanan untuk menjamin keamanan sediaan ketika

digunakan sebagai antiluka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

57

4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan konsentrasi asam

oleanolat dalam ekstrak daun binahong terhadap efikasi sediaan cold cream

ekstrak daun binahong sebagai antiluka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

58

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Loyd V., 1999, The Basic of Compounding: Compounding Creams and

Lotions, International Journal of Parmaceutical Compounding, Vol. 3

No. 2, 111-115

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia III, 8, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1986, Sediaan Galenik, 1-16, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia IV, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Anomin, 2008a, Office of Dietary Supplements National Institutes of Health :

Vitamin E, http://ods.od.nih.gov, diakses tanggal 7 Juni 2008

Anonim, 2008b, Bihrmann’s Caudiciforms, http://bihrmann.com/caudiciforms

/subs/anr-bas-sub.asp, diakses 2 Mei 2008.

Anonim, 2009, Oleanolic acid 98%, http://www.asia.ru, diakses tangal 23 Januari

2009.

Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, 388, Penerbit Universitas

Indonesia, Jakarta.

Aulton, M.E. (Ed), 1988, Pharmaceutics Dosage From Design, 297, ELBS with

Churcill Livingstone, Medical Division of Longman Group UK Ltd.

Bolton, S., 1997, Pharmaceutical Statistics : Practical and Clinical Aplication,

Edisi III, 591-610, Marcel Dekker, Inc., New York.

Calzada, F., Mata, R., Bye, R. dan Linares, E., 1990, A retrochalcone from

Anredera scandens, Phytochemistry, 29(8): 2737-2738

Collet, 1990, Emulsions and Cream, Pharmaceutical Pratice, 112-117, ELBS

with Churcill Livingstone, Medical Division of Longman Group UK Ltd.

Elfahmi, 2006, Phytochemical and Biosynthetic Studies of Lignans with a Focus

on Indonesian Medicinal Plants, Thesis, University of Groningen, the

Netherlands

Gennaro, Alfonso R., 2000, Remington: The Science and Practice of Pharmacy,

737-743, University of the Sciences in Philadelphia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

59

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., dan Singla, A.K., 2002, Spreading of Semisolid

Formulation: An Update, Pharmaceutical Tecnology, September 2002,

84-105.

Istiqomah, N., 2007, Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Air Daun Tanaman

Binahong (Anredera scandens L. (Moq)) terhadap Bakteri Uji

Staphylococcus aureus ATCC 25923, Echerichia coli ATCC 35218 dan

Pseudomonas aeruginosa, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah

Mada, Yogyakarta.

Jha, Alok, 2006, Extract from Peruvian plant could speed up wound healing,

http://www.guardian.co.uk, diakses tanggal 20 Maret 2008

Liu, J, 1995, Pharmacology of oleanolic acid and ursolic acid, J Ethnopharmacol,

49 (2) : 57 -68.

List, P.H. dan Schmidt, P.C., 1989, Phytopharmaceutical Technology, 107-109,

Institute for Pharmaceutical Technology University of Marburg,

Germany

Manoi, B.F., 2009, Binahaong (Anredera cordifolia) Sebagai Obat, Warta

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, Vol 15, No. 1, 3-5,

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Penelitian dan

Pengembangan Perkebunan.

Martin, A., Swarbrick, J., Cammarata, A., 1990, Dasar - Dasar Farmasi Fisik

dalam Ilmu Farmasetik, penerjemah Yoshita, Cetakan 1, 1143 – 1183, UI

Press, Jakarta.

Moechtar, 1989, Farmasi Fisika, Bagian Larutan dan Sistem Dispersi, 124-125,

Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Moura-Letts, G., Villegas, L. F., Marcüalo, A., Vaisberg, A. J., dan Hammond,

G. B., 2006, Journal of Natural Products: In Vivo Wound-Healing

Activity of Oleanolic Acid Derived from the Acid Hydrolysis of

Anredera diffusa, Journal of Natural Products, 69, 978-979, American

Chemical Society and American Society of Pharmacognosy.

Ostle, Bernard, 1956, Statistics in research:basic consept and techniques for

research workers, The Iowa State College Press, Iowa.

Özer, Özgen dan Aydın, Burcu, 2006, Effect of Oil Type on Stability of W/O/W

Emulsions, http://media.cosmeticsandtoiletries.com, diakses tanggal 20

Februari 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

60

Salager J.L., 2000, Emulsion Properties and Related Know-how to Attain Them,

in Nielloud, F. dan Marti-Mestres G., (ed.), Pharmaceutical Emulsions

and Suspensions, 73 – 126, Marcell Dekker Inc., New York.

Sinko, Patrick J., 2006, Martin’s physical pharmacy and pharmaceutical

sciences: Physical chemical and biopharmaceutical principles in the

pharmaceutical science, 509-515, Lippincott Williams & Wilkins,

Baltimore.

Voigt, 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Edisi V, diterjemahkan oleh

Soendhani Soewandhi, 407-444, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Wilkinson, J.B. dan Moore, R.J., 1982, Harry’s Cosmeticology 7th

Edition,

Longman Group Ltd., London.

Zats, J.L., and Kushla, G.P., 1996, Gels, in Lieberman, H.A., Lachman, L.,

Schwatz, J.B., (Eds.), Pharmaceutical Dosage Forms: Dysperse System

Vol. 2, 2nd

Ed., 291, 400-401, Marcel Dekker Inc., New York

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

61

LAMPIRAN

Lampiran 1. Penentuan pH sediaan

PENGUKURAN pH SEDIAAN COLD CREAM

Formula

1 A b ab

pH 7 7 7 7

Lampiran 2. Perhitungan Uji Sifat Fisis dan Stabilitas

UJI DAYA SEBAR (cm)

tween rendah tween tinggi

span rendah span tinggi span rendah span tinggi

1 A b ab

1 4 4,4 6,1 4,3

2 3,4 3,8 5,4 4

3 3,6 4 5,6 4,1

4 3,4 4,1 5,3 4,2

5 3,3 4,3 5,3 4,1

6 3,2 3,7 5,5 4,1

rata 3,483 4,050 5,533 4,133

SD 0,286 0,274 0,301 0,103

UJI VISKOSITAS

tween rendah tween tinggi

span rendah span tinggi span rendah span tinggi

1 a b ab

1 135 130 100 120

2 130 125 95 120

3 125 115 100 125

4 120 125 90 120

5 125 115 90 125

6 120 120 90 115

rata 125,833 121,667 94,167 120,833

SD 5,845 6,055 4,916 3,764

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

62

STABILITAS FASE

tween rendah tween tinggi

span rendah span tinggi span rendah span tinggi

1 a b ab

1 100 98 100 88

2 100 100 100 90

3 100 100 100 92

4 100 100 100 90

5 100 100 100 88

6 100 100 100 92

rata 100 99,667 100 90

SD 0 0,817 0 1,789

PERGESERAN VISKOSITAS

Replikasi

Formula

Viskositas 48 jam Viskositas 1 bulan Perubahan (%)

1 a b ab 1 a b ab 1 a b ab

1 135 130 100 120 120 115 90 100 11,111 11,539 10,000 16,667

2 130 125 95 120 120 115 100 100 7,692 8,000 5,263 16,667

3 125 115 100 125 120 105 90 95 4,000 8,696 10,000 24,000

4 120 125 90 120 125 110 95 105 4,167 12,000 5,556 12,500

5 125 115 90 125 120 110 95 100 4,000 4,348 5,556 20,000

6 120 120 90 115 125 115 90 95 4,167 4,167 0 17,391

rata 5,856 8,125 6,062 17,871

SD 2,952 3,375 3,713 3,849

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

63

Lampiran 3. Hasil Perhitungan HLB

HLB Span 80 = 4,3

HLB Tween 80 = 15

F 1 (Span 80 : Tween 80 = 3 : 1)

(3 x 4,3) + (1 x 15) = 4x

x = 6,975

F a (Span 80 : Tween 80 = 7 : 1)

(7 x 4,3) + (1 x 15) = 8x

x = 5,6375

F b (Span 80 : Tween 80 = 3 : 3)

(3 x 4,3) + (3 x 15) = 6x

x = 9,65

F ab (Span 80 : Tween 80 = 7 : 3)

(7 x 4,3) + (3 x 15) = 4x

x = 7,51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

64

Lampiran 4. Hasil Perhitungan Desain Faktorial

NOTASI

Level tinggi : +

Level rendah : -

Interaksi : interaksi Span 80 dengan Tween 80

1. Daya sebar

Formula Span 80 Tween 80 Interaksi Respon

1 - - + 3,483

A + - - 4,050

B - + - 5,533

Ab + + + 4,133

Perhitungan efek masing-masing faktor terhadap daya sebar

Faktor Span 80 = 417,0)133,4533,5050,4483,3(2

1

Faktor Tween 80 = 067,1)133,4533,5050,4483,3(2

1

Interaksi = 983,0)133,4533,5050,4483,3(2

1

Faktor Tween 80 dominan mempengaruhi daya sebar.

2. Viskositas

Formula Span 80 Tween 80 Interaksi Respon

1 - - + 125,833

a + - - 121,667

b - + - 94,167

ab + + + 120,833

Perhitungan efek masing-masing faktor terhadap viskositas

Faktor Span 80 = 250,11)833,120167,94667,121833,125(2

1

Faktor Tween 80 = 250,16)833,120167,94667,121833,125(2

1

Interaksi = 417,15)833,120167,94667,121833,125(2

1

Faktor Tween 80 dominan mempengaruhi viskositas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

65

3. Stabilitas fisik emulsi

Formula Span 80 Tween 80 Interaksi Respon

1 - - + 100

a + - - 99,667

b - + - 100

ab + + + 90

Perhitungan efek masing-masing faktor terhadap stabilitas fisik emulsi

Faktor Span 80 = 167,5)901006667,99100(2

1

Faktor Tween 80 = 833,4)901006667,99100(2

1

Interaksi = 833,4)901006667,99100(2

1

Faktor Span 80 dominan mempengaruhi stabilitas fisik emulsi.

4. Pergeseran viskositas

Formula Span 80 Tween 80 Interaksi Respon

1 - - + 5,856

a + - - 8,125

b - + - 6,062

ab + + + 17,871

Perhitungan efek masing-masing faktor terhadap viskositas 1 bulan

Faktor Span 80 = 038,7)871,17062,6125,8856,5(2

1

Faktor Tween 80 = 976,4)871,17062,6125,8856,5(2

1

Interaksi = 770,4)871,17062,6125,8856,5(2

1

Faktor Span 80 dominan mempengaruhi viskositas 1 bulan.

Faktor daya sebar viskositas Stabilitas

fisik emulsi

Viskositas 1

bulan

Span 80 | - 0,417 | 11,250 -5,167 7,038

Tween 80 1,067 | -16,250 | -4,833 4,976

Interaksi | - 0,983 | 15,417 -4,833 4,770

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

66

Lampiran 4. Persamaan Regresi

Persamaan Umum :

Y = b0 + b1(A) + b2(B) + b12(A)(B)

Abb

AbbYB

122

10

Keterangan :

Y = respon hasil atau sifat yang diamati

(A), (B) = level bagian A (Tween 80), bagian B (Span 80)

b0, b1, b2, b12 = koefisien, dihitung dari hasil percobaan

b0 = rata-rata hasil semua percobaan

1. Daya Sebar

(1) 3,483 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + (1)(3) b12

= b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

(a) 4,050 = b0 + 1 b1 + 7 b2 + (1)(7) b12

= b0 + 1 b1 + 7 b2 + 7 b12

(b) 5,533 = b0 + 3 b1 + 3 b2 + (3)(3) b12

= b0 + 3 b1 + 3 b2 + 9 b12

(ab) 4,133 = b0 + 3 b1 + 7 b2 + (3)(7) b12

= b0 + 3 b1 + 7 b2 + 21 b12

Eliminasi (1) dan (b)

(1) 3,483 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

(b) 5,533 = b0 + 3 b1 + 3 b2 + 9 b12

-2,050 = -2 b1 - 6 b12……………………………(I)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

67

Eliminasi (a) dan (ab)

(a) 4,050 = b0 + 1 b1 + 7 b2 + 7 b12

(ab) 4,133 = b0 + 3 b1 + 7 b2 + 21 b12

-0,083 = -2 b1 – 14 b12……………………………(II)

Eliminasi (I) dan (II)

(I) -2,050 = -2 b1 – 6 b12

(II) -0,083 = -2 b1 – 14 b12

-1,967 = 8 b12

b12 = -0,245875

Substitusi b12 ke (I)

(I) -2,050 = -2 b1 – 6 b12

-2,050 = -2 b1 – 6 (-0,245875)

-2,050 = -2 b1 + 1,47525

b1 = 1,762625

Eliminasi (1) dan (a)

(1) 3,483 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

(a) 4,050 = b0 + 1 b1 + 7 b2 + 7 b12

-0,567 = -4 b2 – 4 b12……………………………(III)

Substitusi b12 ke (III)

(III) -0,567 = -4 b2 – 4 b12

-0,567 = -4 b2 – 4 (-0,245875)

-0,567 = -4 b2 – 0,0125

b2 = 0,387625

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

68

Substitusi b1, b2, b12 ke (1)

(1) 3,483 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

3,483 = b0 + 1 (1,762625) + 3 (0,387625) + 3 (-0,245875)

b0 = 1,295125

Y = 1,295125 + 1,762625 (A) + 0,387625 (B) - 0,245875 (A)(B)

2. Viskositas

(1) 125,833 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + (1)(3) b12

= b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

(a) 121,667 = b0 + 1 b1 + 7 b2 + (1)(7) b12

= b0 + 1 b1 + 7 b2 + 7 b12

(b) 94,167 = b0 + 3 b1 + 3 b2 + (3)(3) b12

= b0 + 3 b1 + 3 b2 + 9 b12

(ab) 120,833 = b0 + 3 b1 + 7 b2 + (3)(7) b12

= b0 + 3 b1 + 7 b2 + 21 b12

Eliminasi (1) dan (b)

(1) 125,833 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

(b) 94,167 = b0 + 3 b1 + 3 b2 + 9 b12

31,666 = -2 b1 - 6 b12……………………………(I)

Eliminasi (a) dan (ab)

(a) 121,667 = b0 + 1 b1 + 7 b2 + 7 b12

(ab) 120,833 = b0 + 3 b1 + 7 b2 + 21 b12

0,834 = -2 b1 – 14 b12……………………………(II)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

69

Eliminasi (I) dan (II)

(I) 31,666 = -2 b1 - 6 b12

(II) 0,834 = -2 b1 – 14 b12

30,832 = 8 b12

b12 = 3,854

Substitusi b12 ke (I)

(I) 31,666 = -2 b1 – 6 b12

31,666 = -2 b1 – 6 (3,854)

31,666 = -2 b1 - 23,124

b1 = -27,395

Eliminasi (1) dan (a)

(1) 125,833 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

(a) 121,667 = b0 + 1 b1 + 7 b2 + 7 b12

4,166 = -4 b2 – 4 b12……………………………(III)

Substitusi b12 ke (III)

(III) 4,166 = -4 b2 – 4 b12

4,166 = -4 b2 – 4 (3,854)

4,166 = -4 b2 – 15,416

b2 = -4,8955

Substitusi b1, b2, b12 ke (1)

(1) 125,833 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

125,833 = b0 + 1 (-27,395) + 3 (-4,8955) + 3 (3,854)

b0 = 156,3525

Y = 156,3525 -27,395 (A) - 4,8955 (B) + 3,854 (A)(B)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

70

3. Stabilitas Fisik Emulsi

(1) 100 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + (1)(3) b12

= b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

(a) 99,667 = b0 + 1 b1 + 7 b2 + (1)(7) b12

= b0 + 1 b1 + 7 b2 + 7 b12

(b) 100 = b0 + 3 b1 + 3 b2 + (3)(3) b12

= b0 + 3 b1 + 3 b2 + 9 b12

(ab) 90 = b0 + 3 b1 + 7 b2 + (3)(7) b12

= b0 + 3 b1 + 7 b2 + 21 b12

Eliminasi (1) dan (b)

(1) 100 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

(b) 100 = b0 + 3 b1 + 3 b2 + 9 b12

0 = -2 b1 - 6 b12……………………………(I)

Eliminasi (a) dan (ab)

(a) 99,667 = b0 + 1 b1 + 7 b2 + 7 b12

(ab) 90 = b0 + 3 b1 + 7 b2 + 21 b12

9,667 = -2 b1 – 14 b12……………………………(II)

Eliminasi (I) dan (II)

(I) 0 = -2 b1 - 6 b12

(II) 9,667 = -2 b1 – 14 b12

-9,667 = 8 b12

b12 = -1,208375

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

71

Substitusi b12 ke (I)

(I) 0 = -2 b1 – 6 b12

0 = -2 b1 – 6 (-1,208375)

0 = -2 b1 + 7,25025

b1 = 3,625125

Eliminasi (1) dan (a)

(1) 100 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

(a) 99,667 = b0 + 1 b1 + 7 b2 + 7 b12

0,333 = -4 b2 – 4 b12……………………………(III)

Substitusi b12 ke (III)

(III) 0,333 = -4 b2 – 4 b12

0,333 = -4 b2 – 4 (-1,208375)

0,333 = -4 b2 + 4,8335

b2 = 1,125125

Substitusi b1, b2, b12 ke (1)

(1) 100 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

100 = b0 + 1 (3,625125) + 3 (-1,125125) + 3 (-1,208375)

b0 = 96,624625

Y = 96,624625 + 3,625125 (A) + 1,125125 (B) - 1,208375 (A)(B)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

72

4. Pergeseran Viskositas

(1) 5,856 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + (1)(3) b12

= b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

(a) 8,125 = b0 + 1 b1 + 7 b2 + (1)(7) b12

= b0 + 1 b1 + 7 b2 + 7 b12

(b) 6,062 = b0 + 3 b1 + 3 b2 + (3)(3) b12

= b0 + 3 b1 + 3 b2 + 9 b12

(ab) 17,871 = b0 + 3 b1 + 7 b2 + (3)(7) b12

= b0 + 3 b1 + 7 b2 + 21 b12

Eliminasi (1) dan (b)

(1) 5,856 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

(b) 6,062 = b0 + 3 b1 + 3 b2 + 9 b12

-0,206 = -2 b1 - 6 b12……………………………(I)

Eliminasi (a) dan (ab)

(a) 8,125 = b0 + 1 b1 + 7 b2 + 7 b12

(ab) 17,871 = b0 + 3 b1 + 7 b2 + 21 b12

-9,746 = -2 b1 – 14 b12……………………………(II)

Eliminasi (I) dan (II)

(I) -0,206 = -2 b1 - 6 b12

(II) -9,746 = -2 b1 – 14 b12

9,540 = 8 b12

b12 = 1,1925

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

73

Substitusi b12 ke (I)

(I) -0,206 = -2 b1 – 6 b12

-0,206 = -2 b1 – 6 (1,1925)

-0,206 = -2 b1 - 7,155

b1 = -3,4745

Eliminasi (1) dan (a)

(1) 5,856 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

(a) 8,125 = b0 + 1 b1 + 7 b2 + 7 b12

-2,269 = -4 b2 – 4 b12……………………………(III)

Substitusi b12 ke (III)

(III) -2,269 = -4 b2 – 4 b12

-2,269 = -4 b2 – 4 (1,1925)

-2,269 = -4 b2 - 4,770

b2 = -0,62525

Substitusi b1, b2, b12 ke (1)

(1) 5,856 = b0 + 1 b1 + 3 b2 + 3 b12

5,856 = b0 + 1 (-3,4745) + 3 (-0,62525) + 3 (1,1925)

b0 = 7,62875

Y = 7,62875 - 3,4745 (A) - 0,62525 (B) + 1,1925 (A)(B)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

74

Lampiran 5. Yate’s Treatment

a. Tween 80

b. Span 80

DAYA SEBAR

Replikasi a1 a2

b1 b2 b1 b2

1 4 4,4 6,1 4,3

2 3,4 3,8 5,4 4

3 3,6 4 5,6 4,1

4 3,4 4,1 5,3 4,2

5 3,3 4,3 5,3 4,1

6 3,2 3,7 5,5 4,1

Σ y2 = total sum of squares

Σ y2 = (4)

2 + (4,4)

2 + (6,1)

2 + (4,3)

2 + (3,4)

2 + (3,8)

2 + (5,4)

2 + (4)

2 + (3,6)

2 +

(4)2 + (5,6)

2 + (4,1)

2 + (3,4)

2 + (4,1)

2 + (5,3)

2 + (4,2)

2 + (3,3)

2 + (4,3)

2 +

(5,3)2 + (4,1)

2 + (3,2)

2 + (3,7)

2 + (5,5)

2 + (4,1)

2 -

24

2,1032

= 458,72 - 443,76

= 14,96

Ryy = replicate sum of squares

Ryy = 24

2,103

4

5,1617173,176,168,182222222

= 444,635 – 443,76

= 0,875

Tyy = treatment sum of squares

Tyy = 24

2,103

6

8,242,333,249,2022222

= 457,43 – 443,76

= 13,67

Eyy = experimental error sum of squares

= 14,96 - 0,875- 13,67

= 0,415

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

75

Ayy = sum of squares associated with the different level of a

= 24

2,103

12

5845,2222

= 450,5867 - 443,76

= 6,8267

Byy = sum of squares associated with the different level of b

= 24

2,103

12

1,4954,1222

= 444,8017 - 443,76

= 1,04167

AByy = Tyy – Ayy – Byy

= 13,67 – 6,8267 – 1,0417

= 5,8017

Source

of variation

Degrees

of

freedom

Sum of

squares

Mean

squares Fhitung F(0,05)

Replicates 5 0,875 0,175

4,543

Treatment 3 13,670

Tween 80 1 6,827 6,827 246,747 Bermakna

Span 80 1 1,047 1,047 37,650 Bermakna

Interaksi 1 5,807 5,807 209,699 Bermakna

Experimental

error 15 0,415 0,0277

Total 23

Fa = exp

mean squares for a effect

mean squares for erimental error

= 0277,0

827,6

= 246,747

Fb = exp

mean squares for b effect

mean squares for erimental error

= 0277,0

1,047

= 37,650

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

76

Fab = exp

mean squares for b effect

mean squares for erimental error

= 0277,0

5,807

= 209,699

F tabel (1,15) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 4,5431

VISKOSITAS

Replikasi a1 a2

b1 b2 b1 b2

1 135 130 100 120

2 130 125 95 120

3 125 115 100 125

4 120 125 90 120

5 125 115 90 125

6 120 120 90 115

Σ y2 = total sum of squares

Σ y2 = (135)

2 + (130)

2 + (100)

2 + (120)

2 + (130)

2 + (125)

2 + (95)

2 + (120)

2 +

(125)2 + (115)

2 + (100)

2 + (125)

2 + (120)

2 + (125)

2 + (90)

2 + (120)

2 +

(125)2 + (115)

2 + (90)

2 + (125)

2 + (120)

2 + (120)

2 + (90)

2 + (115)

2 -

24

27752

= 325175 - 320859,375

= 4315,625

Ryy = replicate sum of squares

Ryy = 24

2775

4

4454554554654704852222222

= 321106,3 – 320859,375

= 246,875

Tyy = treatment sum of squares

Tyy = 24

2775

6

72556573075522222

= 324629,1667 – 320859,375

= 3769,7917

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

77

Eyy = experimental error sum of squares

= 4315,625 - 246,875 - 3769,7917

= 298,9583

Ayy = sum of squares associated with the different level of a

= 24

2775

12

12901485222

= 322443,75 - 320859,375

= 1584,375

Byy = sum of squares associated with the different level of b

= 24

2775

12

14551320222

= 321618,75 - 320859,375

= 759,375

AByy = Tyy – Ayy – Byy

= 3769,7917 – 1584,375 – 759,375

= 1426,042

Source

of variation

Degrees

of

freedom

Sum of

squares

Mean

squares Fhitung F(0,05)

Replicates 5 246,875 49,375

4,543

Treatment 3 3769,797

Tween 80 1 1584,375 1584,375 79,495 Bermakna

Span 80 1 759,375 759,375 38,101 Bermakna

Interaksi 1 1426,042 1426,042 71,551 Bermakna

Experimental

error 15 298,958

19,931

Total 23

Fa = exp

mean squares for a effect

mean squares for erimental error

= 931,19

375,1584

= 79,495

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

78

Fb = exp

mean squares for b effect

mean squares for erimental error

= 931,19

759,375

= 38,101

Fab = exp

mean squares for b effect

mean squares for erimental error

= 931,19

1426,042

= 71,551

F tabel (1,15) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 4,5431

STABILITAS FISIK EMULSI

Replikasi a1 a2

b1 b2 b1 b2

1 100 98 100 88

2 100 100 100 90

3 100 100 100 92

4 100 100 100 90

5 100 100 100 88

6 100 100 100 92

Σ y2 = total sum of squares

Σ y2 = (100)

2 + (98)

2 + (100)

2 + (88)

2 + (100)

2 + (100)

2 + (100)

2 + (90)

2 +

(100)2 + (100)

2 + (100)

2 + (92)

2 + (100)

2 + (100)

2 + (100)

2 + (90)

2 +

(100)2 + (100)

2 + (100)

2 + (88)

2 + (100)

2 + (100)

2 + (100)

2 + (92)

2 -

24

23382

= 228220 – 227760,167

= 459,833

Ryy = replicate sum of squares

Ryy = 24

2338

4

3923883903923903862222222

= 227767 – 227760,167

= 6,833333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

79

Tyy = treatment sum of squares

Tyy = 24

2338

6

54060059860022222

= 228200,667 – 227760,167

= 440,5

Eyy = experimental error sum of squares

= 459,833 - 6,833333- 440,5

= 12,5

Ayy = sum of squares associated with the different level of a

= 24

2338

12

11401198222

= 227900,333 - 227760,167

= 140,167

Byy = sum of squares associated with the different level of b

= 24

2338

12

11381200222

= 227920,333 - 227760,167

= 160,167

AByy = Tyy – Ayy – Byy

= 440,5 – 140,167 – 160,167

= 140,167

Source

of variation

Degrees

of

freedom

Sum of

squares

Mean

squares Fhitung F(0,05)

Replicates 5 6,833 1,367

4,543

Treatment 3 440,500

Tween 80 1 140,167 140,167 168,200 Bermakna

Span 80 1 160,167 160,167 192,200 Bermakna

Interaksi 1 140,167 140,167 168,200 Bermakna

Experimental

error 15 12,500 0,833

Total 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

80

Fa = exp

mean squares for a effect

mean squares for erimental error

= 833,0

167,140

= 168,2

Fb = exp

mean squares for b effect

mean squares for erimental error

= 833,0

160,167

= 192,2

Fab = exp

mean squares for b effect

mean squares for erimental error

= 833,0

167,140

= 168,2

F tabel (1,15) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 4,5431

PERGESERAN VISKOSITAS

Replikasi a1 a2

b1 b2 b1 b2

1 11,111 11,539 10,000 16,667

2 7,692 8,000 5,263 16,667

3 4,000 8,696 10,000 24,000

4 4,167 12,000 5,556 12,500

5 4,000 4,348 5,556 20,000

6 4,167 4,167 0 17,391

Σ y2 = total sum of squares

Σ y2 = (11,111)

2 + (11,539)

2 + (10)

2 + (16,667)

2 + (7,692)

2 + (8)

2 + (5,263)

2

+ (16,667)2 + (4)

2 + (8,696)

2 + (10)

2 + (24)

2 + (4,167)

2 + (12)

2 +

(5,556)2 + (12,5)

2 + (4)

2 + (4,348)

2 + (5,556)

2 + (20)

2 + (4,167)

2 +

(4,167)2 + (0)

2 + (17,391)

2 -

24

4845,2272

= 2982,056 – 2156,217

= 825,8396

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

81

Ryy = replicate sum of squares

Ryy = 24

48,277

4

72,2590.3322,3469,4662,3732,492222222

= 2252,591 – 2156,216822

= 96,37389

Tyy = treatment sum of squares

Tyy = 24

48,277

6

107,2236,3748,7535,1422222

= 2738,540962 – 2156,216822

= 582,32

Eyy = experimental error sum of squares

= 825,84 - 96,37 - 582,32

= 147,1415

Ayy = sum of squares associated with the different level of a

= 24

48,277

12

143,6083,89222

= 2304,786748 - 2156,216822

= 148,57

Byy = sum of squares associated with the different level of b

= 24

48,277

12

155,9771,51222

= 2453,45954 - 2156,216822

= 297,24

AByy = Tyy – Ayy – Byy

= 582,32– 148,57– 297,24

= 136,51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

82

Source

of variation

Degrees

of

freedom

Sum of

squares

Mean

squares Fhitung F(0,05)

Replicates 5 96,3739 19,2748

4,543

Treatment 3 582,3241

Tween 80 1 148,5699 148,5699 15,1456 Bermakna

Span 80 1 297,2427 297,2427 30,3017 Bermakna

Interaksi 1 136,5115 136,5115 13,9163 Bermakna

Experimental

error

15 147,1415 9,8094

Total 23

Fa = exp

mean squares for a effect

mean squares for erimental error

= 8094,9

5699,148

= 15,1456

Fb = exp

mean squares for b effect

mean squares for erimental error

= 8094,9

297,3017

= 30,3017

Fab = exp

mean squares for b effect

mean squares for erimental error

= 8094,9

5115,136

= 13,9163

F tabel (1,15) dengan tingkat kepercayaan 95% adalah 4,5431

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

83

Lampiran 6. Dokumentasi

1. Daun binahong

2. Proses maserasi

3. Ekstrak daun binahong

4. Proses pembuatan cold cream

5. Formula 1

6. Formula a

7. Formula b

8. Formula ab

9. Uji Viskositas

10. Uji daya sebar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk filePuji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas semua kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

85

BIOGRAFI PENULIS

Robertus Rudi Sasongko lahir di Yogyakarta pada tanggal

19 November 1985, merupakan anak pertama dari dua

bersaudara pasangan Andreas Slamet Suharno dan

Elisabeth Suharni. Penulis skripsi berjudul “OPTIMASI

FORMULA SPAN 80 DAN TWEEN 80 DALAM

SEDIAAN COLD CREAM EKSTRAK DAUN

BINAHONG (Anredera cordifolia (ten.) Steenis.)

DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL” ini telah

menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Kanisius Jetis Depok

Minggir, Sleman pada tahun 1992 lalu melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar

Kanisius Jetis Depok Minggir, Sleman pada tahun 1992 hingga 1998. Penulis

melanjutkan pendidikan menengah di SMP Budi Mulia Minggir, Sleman pada

tahun 1998 hingga tahun 2001 dan SMU Kolese de Britto Yogyakarta pada tahun

2001 hingga tahun 2004. Setamat dari SMU, penulis melanjutkan kuliah S1 di

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis pernah

memiliki pengalaman kerja sebagai asisten pengawas ujian akhir semester. Selain

itu penulis juga mengikuti kegiatan di Universitas Sanata Dharma dalam bidang

keorganisasian diantaranya menjadi anggota JMKI (Jaringan Mahasiswa

Kesehatan Indonesia), Paduan Suara Fakultas “Veronica”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI