182
i UPAYA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL KLASIKAL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN TITIAN BALOK (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun Ajaran 2013/2014) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Ristin Rahmawati NIM: 101114047 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

i

UPAYA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

MELALUI LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL KLASIKAL

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN TITIAN BALOK

(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas III

SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Ristin Rahmawati

NIM: 101114047

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

iv

PERSEMBAHAN

Karyaku ini ku persembahkan untuk orang-orang yang senantiasa

membantu, mendukung, dan selalu menyemangatiku, yaitu:

Kedua orangtuaku Sudi Mulyono dan Wiwit Sukmawati

Adikku Dedi Permana

Lutfi Fahrudin yang selalu menyemangatiku

Sahabat-sahabatku di kos “Edelweis” Rizki Amalia,

Asti Dewi Nurhayati, dan Neliv Mike Simatupang

Sahabat-sahabatku BK 2010 B Yusika Dwi Marthafani,

Melani Dian Pratiwi, Elista Tri Winahyujati,

Kristituta Dwi Ambarsari, Fitri Naiti

dan semua yang tidak bisa kusebutkan satu persatu.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Serta semua teman dan kerabat yang selalu memberikan dukungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

v

MOTTO

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. (Confusius)

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari

satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.

(Winston Chuchill)

Doa yang ku panjatkan disetiap sujudku adalah melihat kedua orang

tuaku tersenyum bahagia dan orang-orang terdekatku bahagia.

(Ristin Rahmawati)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

viii

ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

MELALUI LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL KLASIKAL

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN TITIAN BALOK

(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas III

SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun Ajaran 2013/2014)

Ristin Rahmawati

Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa serta

untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kepercayaan diri siswa melalui

layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan

titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun ajaran

2013/2014.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling

(PTBK) yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini

dilakukan dalam satu kali pertemuan. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas

III SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 21 siswa

yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Data penelitian

diperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi

selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara, dan

dokumentasi.

Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan pre-test dan post-test,

dimana terdapat peningkatan skor item dan skor subjek pada setiap siklusnya. Hal

ini menunjukkan bahwa terdapat adanya peningkatan kepercayaan diri secara

signifikan pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh setelah mengikuti

layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan

titian balok. Hasil rata-rata skor subjek pada pra siklus adalah 66,42%. Pada siklus

I rata-rata skor subjek meningkat menjadi 77,61%. Pada siklus II rata-rata skor

subjek meningkat menjadi 88,80%. Dari hasil uji Wilcoxon juga menunjukkan

bahwa Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang

siginifikan kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh melalui

layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permaian

titian balok.

Kata kunci : kepercayaan diri, bimbingan pribadi sosial klasikal, permainan titian

balok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

ix

ABSTRACT

EFFORTS TO IMPROVE STUDENTS’ SELF CONFIDENCE TROUGH

CLASSICAL SOCIAL PERSONAL GUIDANCE SERVICE USING

BALANCE BEAM GAME MEDIA

(Guidance and Counselling Action Research on the Third Grade Students

of SD Negeri Sruwohdukuh, Academic Year 2013/2014)

Ristin Rahmawati

Sanata Dharma University

2015

The objective of this research to improve the students’ self confidence and

to identify the extent of students’ self confidence through classical social personal

guidance service using balance beam game media to the third grade students of

SD Negeri Sruwohdukuh, academic year 2013/2014.

This research was an action research of guidance and counselling (PTBK)

which had been done in two cycles. Each cycle in this research was done in one

meeting. The subjects of the research were the 21 third grade students of SD

Negeri Sruwohdukuh, academic year 2013/2014, which consisted of 14 male

students and 7 female students. The data was obtained from the self-confidence

scale sheet and was supported with the result of observation during the social

personal guidance activities, interview, and documentation.

The results of the analysis indicated that there was a difference between

pre-test and post-test, where there was an increase in the item score and the

subject score in each cycle. It indicated that there was a significant improvement

of self-confidence of the third grade students of SD Negeri Sruwohdukuh after

getting the classical social personal guidance using balance beam games as the

media. The mean subject score of the pre-test was 66.42%. In the first cycle, the

mean of the subject score increased to 77.61 %. Meanwhile, in the second cycle,

the mean of the subject score increased to 88.80%. According to Wilcoxon test,

the Ho was rejected. Thus, it can be concluded that there was a significant

improvement of self-confidence among the third grade students of SD Negeri

Sruwohdukuh through the classical social personal guidance using balance beam

games as the media.

Keyword: self-confidence, classical social personal guidance, balance beam game

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas berkah dan rahmat Allah SWT, sehingga penulis bisa

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar dan terselesaikan dengan baik.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma.

Penulisan skripsi ini sangat membantu penulis dalam memperkaya ilmu

selama melakukan penelitian. Penulis mengucapkan terimakasih atas kesempatan,

bantuan, bimbingan, waktu, dan tenaga dari berbagai pihak yang memperlancar

penulisan skripsi. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin

menyampaikan rasa syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma serta sebagai dosen pembimbing yang

telah memberikan pendampingan bagi penulis dengan penuh kesabaran,

membantu penulis dalam proses penyelesain skripsi ini.

2. Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakaprodi Program Studi Bimbingan dan

Konseling yang telah membantu dan memberikan kelancaran kepada penulis

dalam proses penyelesain skripsi ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma yang telah mencurahkan waktu dan tenaga untuk berbagi

ilmu dengan penuh ketulusan dan perhatian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

xi

4. Mas A. Priyatmoko selaku sekretariat Program Studi Bimbingan dan

Konseling atas kesabaran dalam membantu penulis mengurus administrasi

perkuliahan serta penyelesaian skripsi ini

5. Drs. Lanjar, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sruwohdukuh yang berkenan

menerima dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

6. Tumpuk Srilestari, S.E selaku guru kelas III SD Negeri Sruwohdukuh yang

bersedia membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam

melaksanakan penelitian.

7. Seluruh staf guru SD Negeri Sruwohdukuh yang berkenan menerima dan

memberikan saran bagi penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Seluruh siswa SD Negeri Sruwohdukuh khususnya kelas III tahun ajaran

2013/2014 atas kesempatan, kebersamaan, dan kebahagiannya saat penulis

melaksanakan penelitian.

9. Kedua orangtua tersayang, Bapak Sudi Mulyono dan Ibu Wiwit Sukmawati

yang telah memberikan motivasi, doa, kasih sayang, dan segalanya bagi

penulis untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.

10. Adikku Dedi Permana yang selalu mendukung penulis dengan penuh kasih

sayang, kebahagiaan, dan kebersamaan hingga skripsi ini dapat selesai.

11. Lutfi Fahrudin yang selalu memberikan motivasi dan semangat pada penulis

sehingga skripsi ini bisa terselesaikan.

12. Sahabat-sahabatku BK USD angkatan 2010 atas kesempatan, kebersamaan,

bantuan, dan dukungan selama perkuliahan hingga skripsi ini selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... ......................................................... iv

HALAMAN MOTTO.. .......................................................................... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ vii

ABSTRAK . ........................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ........................................................................... x

DAFTAR ISI. ......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvii

DAFTAR GRAFIK ................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN. ......................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................ 5

C. Pembatasan Masalah ........................................................... 6

D. Rumusan Masalah ............................................................... 6

E. Tujuan Penelitian .................................... ............................ 7

F. Manfaat Penelitian .............................................................. 7

G. Definisi Operasional Variabel ............................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Hakikat Kepercayaan Diri ................................................... 11

1. Pengertian Kepercayaan Diri ........................................ 11

2. Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri ............. 13

3. Aspek-aspek Kepercayaan Diri ..................................... 16

4. Karakteristik Individu yang Memiliki

Kepercayaan Diri .......................................................... 17

5. Perkembangan Kepercayaan Diri pada Siswa SD ........ 24

6. Upaya Peningkatan Kepercayaan pada Siswa SD ........ 25

B. Hakikat Bimbingan Pribadi Sosial ...................................... 27

1. Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial ............................ 27

2. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial ................................. 28

3. Aspek-aspek Bimbingan Pribadi Sosial ........................ 29

4. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial dalam Peningkatan

Kepercayaan Diri .......................................................... 30

5. Efektifitas Layanan Bimbingan Pribadi Sosial dalam

Meningkatkan Kepercayaan Diri .................................. 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

xiv

C. Hakikat Permainan Titian Balok ......................................... 32

1. Pengertian Permainan Titian Balok .............................. 32

2. Tujuan Permainan Titian Balok pada Siswa SD ........... 32

3. Peranan Titian Balok dalam Meningkatkan

Kepercayaan Diri Siswa SD .......................................... 33

4. Keunggulan Permainan Titian Balok dalam

Peningkatan Kepercayaan Diri ................. ..................... 34

5. Hasil Penelitian Sebelumnya ......................................... 35

D. Hakikat Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh Sebagai

Anak pada Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-kanak ...... 37

1. Pengertian Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-kanak . 37

2. Tugas Perkembangan Anak pada Masa Pertengahan

dan Akhir Kanak-kanak ................................................ 37

3. Karakteristik Anak Usia SD ......................................... 38

E. Kerangka Berpikir ............................................................... 40

F. Hipotsis Tindakan ............................................................... 41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .................................................................... 42

B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................... 43

C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 43

D. Peran dan Posisi Peneliti ..................................................... 44

E. Setting Penelitian ................................................................. 45

F. Prosedur Penelitian Tindakan ............................................. 47

G. Tahapan Penelitian .............................................................. 49

H. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 54

1. Skala/Angket ................................................................. 54

2. Observasi ....................................................................... 54

3. Wawancara .................................................................... 55

4. Studi Dokumen ............................................................. 55

I. Instrumen Penelitian ............................................................ 55

1. Skala Kepercayaan Diri ................................................. 55

2. Pedoman Pengamatan/Observasi .................................. 56

3. Pedoman Wawancara .................................................... 57

4. Studi Dokumen ............................................................. 58

J. Analisis Uji Instrumen ........................................................ 59

1. Validitas ........................................................................ 59

2. Relibilitas ...................................................................... 60

K. Teknik Analisis Data ........................................................... 61

1. Data Kuantitatif ............................................................. 62

2. Data Kualitatif ............................................................... 64

L. Kriteria Keberhasilan .......................................................... 66

1. Kuantitatif ..................................................................... 66

2. Kualitatif ....................................................................... 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

xv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian. .................................................................... 68

1. Pra Tindakan ................................................................... 68

a. Perencanaan Tindakan Pra Tindakan ........................ 68

b. Pelaksanaan Tindakan Pra Tindakan ........................ 69

1) Observasi di Kelas .............................................. 69

2) Bimbingan Klasikal Pra Tindakan ..................... 70

c. Data Hasil Pengukuran Pra Tindakan ...................... 73

1) Data Skor Item Kepercayaan Diri ...................... 74

2) Data Skor Subjek ............................................... 76

d. Hasil Refleksi Pra Tindakan ..................................... 78

2. Penelitian Tindakan Siklus I .......................................... 78

a. Perencanaan Tindakan Siklus I ................................ 78

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ................................. 80

1) Rekaman Fakta ................................................... 81

2) Data Hasil Pengukuran Siklus I ......................... 86

c. Hasil Refleksi Siklus I .............................................. 90

3. Penelitian Tindakan Siklus II ......................................... 92

a. Perencanaan Tindakan Siklus II ............................... 92

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................... 92

1) Rekaman Fakta ................................................... 93

2) Data Hasil Pengukuran Siklus II ........................ 96

c. Hasil Refleksi Siklus II ............................................ 102

4. Hasil Observasi dan Wawancara Setiap Siklus .............. 103

a. Pra Tindakan ............................................................ 103

1) Hasil Observasi .................................................. 103

2) Hasil Wawancara ............................................... 105

b. Siklus I ..................................................................... 106

1) Hasil Observasi .................................................. 106

2) Hasil Wawancara ............................................... 108

c. Siklus II . ................................................................... 109

1) Hasil Observasi .................................................. 109

2) Hasil Wawancara ............................................... 110

5. Ketercapaian Kriteria Keberhasilan ............................... 111

6. Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 111

B. Pembahasan .......................................................................... 112

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 117

B. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 118

C. Saran .................................................................................... 118

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 120

LAMPIRAN .......................................................................................... 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tugas Peneliti dan Kolaborator ............................................ 45

Tabel 3.2 Blue Print Skala Kepercayaan Diri ....................................... 56

Tabel 3.3 Kriteria Panduan Pengamatan ............................................... 57

Tabel 3.4 Kriteria Panduan Wawancara ................................................ 58

Tabel 3.5 Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas ....................................... 61

Tabel 3.6 Kategori Skor Item ................................................................. 63

Tabel 3.7 Kategori Skor Subjek ............................................................ 64

Tabel 3.8 Kriteria Keberhasilan ............................................................ 66

Tabel 4.1 Data Skor Item Pra Tindakan ................................................ 74

Tabel 4.2 Kategorisasi Skor Item Pra Tindakan ................................... 75

Tabel 4.3 Data Skor Subjek Pra Tindakan ............................................ 76

Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Subjek Pra Tindakan ................................ 76

Tabel 4.5 Data Skor Item Pra Tindakan dan Siklus I ............................ 86

Tabel 4.6 Kategorisasi Skor Item Siklus I ............................................. 87

Tabel 4.7 Data Skor Subjek Pra Tindakan dan Siklus I ........................ 88

Tabel 4.8 Kategorisasi Skor Subjek Siklus I .......................................... 89

Tabel 4.9 Data Skor Item Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ........... 97

Tabel 4.10 Kategorisasi Skor Item Siklus II ......................................... 98

Tabel 4.11 Data Skor Subjek Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ..... 99

Tabel 4.12 Kategorisasi Skor Subjek Siklus II ...................................... 100

Tabel 4.13 Rekapitulasi Data Kategori Skor Subjek ............................. 102

Tabel 4.14 Data Jumlah Subjek yang Mengalami Peningkatan,

Penurunan, dan Tetap Antar Siklus ..................................... 102

Tabel 4.15 Hasil Observasi Pra Tindakan ............................................. 104

Tabel 4.16 Hasil Observasi Siklus I ...................................................... 107

Tabel 4.17 Hasil Observasi Siklus II ..................................................... 110

Tabel 4.18 Ketercapaian Kriteria Keberhasilan .................................... 111

Tabel 4.19 Hasil Uji Non Parametrik Tes ............................................. 112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Model Hopkins ...................... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Skor Item Pra Tindakan ........................................................... 75

Grafik 2 Skor Subjek Pra Tindakan ....................................................... 77

Grafik 3 Perbandingan Skor Item Pra Tindakan dan Siklus I............. ... 88

Grafik 4 Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan dan Siklus I......... ... 90

Grafik 5 Perbandingan Skor Item Pra Tindakan, Siklus I dan

Siklus II ................................................................................... 98

Grafik 6 Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan, Siklus I dan

Siklus II ................................................................................... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Satuan Pelayanan Bimbingan ........................................... 123

Lampiran 2. Instrumen Penelitian ......................................................... 138

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas, Reliabilitas, dan Uji Wilcoxon ......... 145

Lampiran 4. Tabulasi Data Skor Kepercayaan Diri .............................. 150

Lampiran 5. Presensi Siswa .................................................................. 154

Lampiran 6. Foto-foto Penelitian .......................................................... 158

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian .......................................................... 161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi

operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia berlangsung melalui beberapa masa, salah

satunya adalah masa anak-anak. Masa anak-anak merupakan masa bermain

dan merupakan periode perkembangan yang cepat di mana anak mengalami

perubahan dalam banyak aspek perkembangan. Perkembangan anak

merupakan proses yang kompleks terbentuk dari potensi diri anak yang

bersangkutan dan lingkungan sekitarnya. Pada pertengahan dan akhir masa

kanak-kanak atau tahun-tahun sekolah dasar selain di rumah, anak banyak

meluangkan waktu di sekolah. Pada masa sekolah ini, anak-anak

membandingkan dirinya dengan teman-temannya, di mana ia mudah sekali

dihinggapi ketakutan akan kegagalan dan ejekan teman.

Kepercayaan diri sangat diperlukan untuk membangun hubungan baik

dengan masyarakat maupun teman sebaya. Kepercayaan diri dapat

mengajarkan bagaimana cara untuk bertindak di lingkungan masyarakat dan

dapat membantu individu ketika sedang menghadapi masalah. Masa sekolah

dasar merupakan masa dimana anak memasuki dunia yang baru yang penuh

dengan tuntutan-tuntutan. Keadaan ini menuntut setiap anak untuk memiliki

kompetensi sosial yang mendukung agar mampu melewati masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

2

perkembangnnya dan menjalani kehidupan yang sehat. Salah satu kompetensi

sosial yang harus dimiliki oleh anak SD adalah kepercayaan diri. Pada

kenyataannya, pengamatan peneliti di lapangan menunjukkan bahwa

kepercayaan diri siswa SD masih kurang dan perlu ditingkatkan.

Kepercayaan diri tidak muncul begitu saja dan bukan bawaan sejak

lahir. Kepercayaan diri terbentuk melalui pengalaman dan proses belajar

seseorang dalam hidupnya. Orang tua dan guru sebagai sosok yang paling

berpengaruh dalam kehidupan awal seorang anak dan memiliki peran besar

dalam pembentukan kepercayaan diri anak. Pembentukan kepercayaan diri

merupakan proses yang membutuhkan waktu yang tidak singkat. Sejak dini,

orang tua dan guru selalu membentuk dan mempertahankan kepercayaan diri

anak. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena kepercayaan diri dapat

mengalami pasang surut dan dipengaruhi oleh beberapa hal.

Upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang membutuhkan

proses. Dibutuhkan waktu dan usaha yang cukup keras untuk dapat

meningkatkan kepercayaan diri seseorang. Semuanya itu tidak lepas dari

usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh orang tua dan guru sebagai sosok

terdekat anak. Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa rendahnya rasa

percaya diri dapat menimbulkan hambatan besar dalam menjalankan kegiatan

sehari-hari. Sikap orang yang tidak percaya diri antara lain, menghadapi

segala sesuatu dengan keragu-raguan, tidak yakin, mudah cemas, tidak punya

inisiatif, cenderung menghindar, tidak berani tampil di depan orang banyak,

dan mudah menyerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

3

Berdasarkan pengalaman peneliti dalam melakukan bimbingan

klasikal pada saat ber-PPL Bimbingan dan Konseling di SD, peneliti

mengamati bahwa, kepercayaan diri pada siswa masih kurang nampak. Secara

umum, siswa sudah mengerti apa itu kepercayaan diri, tetapi belum

sepenuhnya dapat menunjukkan kepercayaan diri dalam melakukan sesuatu

hal. Gejala kurang percaya diri tampak pada siswa SD Negeri Sruwohdukuh,

khususnya kelas III, seperti pemalu, tidak berani jika disuruh maju ke depan

kelas, jika ditanya hanya terdiam, saat tidak bisa mengerjakan tugas langsung

putus asa, merasa takut salah dengan apa yang dilakukan, dan tidak berani

bertanya ketika materi yang dijelaskan kurang dipahami.

Kepercayaan diri perlu dikembangkan untuk menghindari perasaan

rendah diri. Kepercayaan diri kurang pada anak dapat disebabkan oleh

beberapa hal. Beberapa penyebab yang mengakibatkan anak kurang memiliki

kepercayaan diri diantaranya, orang tua terlalu banyak melarang, anak tidak

dilatih untuk berani memulai dalam banyak hal, anak tumbuh tanpa

mendapatkan cinta dan kasih sayang yang cukup, anak merasa terabaikan dan

merasa kesulitan untuk mempercayai dan bergaul dengan orang lain.

Penyebab lain kurangnya kepercayaan diri pada anak yaitu penampilan fisik.

Pengembangan kepercayaan diri pada anak sangat penting.

Pengembangan kepercayaan diri terutama dilakukan pada masa pertengahan

dan akhir kanak-kanak atau tahun-tahun sekolah dasar. Peranan bimbingan

dan konseling sangat dibutuhkan untuk membantu anak-anak atau siswa yang

mengalami permasalahan yang berkaitan dengan kepercayaan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

4

Bimbingan pribadi sosial merupakan salah bentuk dari layanan bimbingan

dan konseling yang diberikan kepada individu untuk mencapai tugas

perkembangan pribadi. Bimbingan pribadi sosial dapat dilakukan dengan

berbagai cara. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui media

permainan.

Media permainan titian balok merupakan salah satu permainan yang

dapat digunakan untuk membantu siswa meningkatkan kepercayaan diri.

Melalui permainan titian balok, siswa dapat melatih keseimbangan tubuh,

menumbuhkan keberaniaan, kesenangan, dan percaya diri. Siswa diarahkan

secara beragam dan bertahap untuk lebih mampu melakukan berbagai

gerakan di atas titian balok. Permainan titian balok didesain dengan tingkatan

permainan, sehingga tingkat kesulitan permainan berkembang. Pelayanan

bimbingan pribadi sosial dengan menggunakan media permainan titian balok

diharapkan dapat membantu perkembangan rasa percaya diri anak sekolah

dasar.

Berangkat dari permasalahan tersebut dan melihat fakta yang ada

peniliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan bimbingan dan

konseling dengan judul “Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri Siswa Melalui

Layanan Bimbingan Pribadi Sosial Klasikal Dengan Menggunakan Media

Permainan Titian Balok (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada

Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh, Tahun Ajaran 2013/2014)”.

Penelitian ini dilakukan terutama terhadap kelas yang berdasarkan observasi

dan wawancara kurang memiliki kepercayaan diri. Penelitian ini diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

5

dapat menghasilkan perbaikan yang positif bagi perkembangan siswa,

terutama bagi siswa yang memiliki kepercayaan diri rendah dalam

beraktifitas sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas terkait dengan masalah

peningkatan kepercayaan diri anak, ditemukan masalah-masalah sebagai

berikut:

1. Ada indikasi kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri

Sruwohdukuh masih kurang dan perlu mendapat perhatian sebagai

solusi untuk mengatasinya

2. Kehidupan manusia yang semakin kompleks, menuntut pada masa

pertengahan dan akhir kanak-kanak atau tahun-tahun sekolah dasar

memperoleh pengembangan kepercayaan diri.

3. Kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh rendah, hal

ini terlihat dari perilaku mereka yang kurang percaya diri seperti tidak

berani maju kedepan, jika ditanya hanya terdiam, takut salah dengan

apa yang dilakukan.

4. Bimbingan yang kurang diberikan oleh guru kepada siswa kelas III SD

Negeri Sruwohdukuh, sehingga menjadi salah satu penyebab

kepercayaan diri siswa rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

6

5. Belum adanya game atau permainan yang disetting untuk

meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri

Sruwohdukuh.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini fokus kajian diarahkan pada menjawab persoalan-

persoalan yang teridentifikasi di atas khususnya menyangkut Upaya

Peningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan Bimbingan Pribadi Sosial

Klasikal Menggunakan Media Permainan Titian Balok Pada Siswa Kelas III

SD Negeri Sruwohdukuh.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian maka penulis mangajukan

rumusan masalah penelitian, yaitu:

1. Apakah kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh

dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal

dengan menggunakan media permainan titian balok?

2. Seberapa baik peningkatan kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri

Sruwohdukuh setelah mengikuti layanan bimbingan pribadi sosial

klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok tiap

siklusnya?

3. Apakah terdapat peningkatan kepercayaan diri yang signifikan pada

siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh melalui bimbingan pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

7

sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok

antar siklus?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Meningkatkan kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri

Sruwohdukuh melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal

dengan menggunakan media permainan titian balok.

2. Mengukur perubahan seberapa besar peningkatan kepercayaan diri

siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh setelah mengikuti layanan

bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media

permainan titian balok pada setiap siklusnya.

3. Mengetahui signifikasi peningkatan kepercayaan diri siswa kelas III

SD Negeri Sruwohdukuh antar siklus.

F. Manfaat Penelitian

Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini memberikan sumbangan bagi perkembangan

pengetahuan mengenai peningkatan kepercayaan diri pada siswa SD.

Dapat juga dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya

pada kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan

mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru kelas

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan mengenai

alternatif pemecahan masalah sebagai upaya meningkatkan

kepercayaan diri melalui layanan bimbingan pribadi sosial

klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok pada

siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh. Selain itu, penelitian ini

dapat memberikan masukan bagi guru untuk lebih memahami

perkembangan perilaku siswanya.

b. Bagi siswa

Membantu siswa untuk meningkatkan kompetensi sosial

yang mendukung seperti kepercayaan diri. Selain itu

menyadarkan siswa akan perilaku dan sikapnya saat ini.

c. Bagi peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk meningkatkan

pemahaman atau kemampuan peneliti terhadap praktek yang

akan dilaksanakan. Selain itu, penelitian ini merupakan

kesempatam bagi peneliti untuk mengaplikasikan ilmu yang telah

didapat selama kuliah di program studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

9

d. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain penelitian ini bermanfaat sebagai

referensi untuk penelitian selanjutnya dalam kajian yang sama

dalam ruang lingkup yang lebih luas.

G. Definisi Operasional Variabel

Supaya tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran dari judul penelitian

ini, maka peneliti merasa perlu memberikan penegasan-penegasan batasan

istilah yang terdapat dalam judul penelitian “Upaya Peningkatkan

Kepercayaan Diri Melalui Layanan Bimbingan Pribadi Sosial Klasikal

Menggunakan Media Permainan Titian Balok Pada Siswa Kelas III SD

Negeri Sruwohdukuh”, yaitu:

1. Kepercayaan diri

Kepercayaan diri merupakan keyakinan yang ada pada diri yang

memberikan perasaan bahwa diri dalam keadaan baik, sehingga dapat

berperilaku tepat ketika berinteraksi dengan orang lain. Kepercayaan

diri yang dimaksudkan dalam penelitian ini dikonstruk dari aspek-

aspek: kemampuan pribadi, interaksi sosial, konsep diri, berani

mengungkapkan pendapat, dan indikator sebagaimana

dioperasionalkan dalam konstruk instrumen penelitian ini.

2. Layanan bimbingan pribadi sosial klasikal

Layanan bimbingan pribadi sosial yang dimaksud dalam

penelitian adalah suatu cara memberikan bantuan kepada individu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

10

(siswa) melalui bimbingan kelas, dimana bimbingan kelas yang

diberikan mengacu pada bidang bimbingan pribadi sosial yang berguna

untuk menunjang perkembangan siswa secara optimal di kelas III SD

Negeri Sruwohdukuh.

3. Permainan titian balok

Permainan titian balok yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah permainan yang menggunakan balok sebagai tempat titian

untuk mencapai tempat yang telah ditentukan. Permainan titian balok

ini merupakan aktivitas yang dilakukan oleh siswa kelas III SD Negeri

Sruwohdukuh yang melibatkan proses belajar, mematuhi peraturan,

mencari kesenangan, merangsang kreativitas siswa yang bertujuan

untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa.

4. Siswa

Siswa yaitu semua peserta didik yang terdaftar pada kelas III SD

Negeri Sruwohdukuh Tahun Ajaran 2103/2014.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

11

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Bab ini berisi hakikat kepercayaan diri, layanan bimbingan pribadi sosial,

permainan titian balok, siswa kelas III SD sebagai anak pada masa pertengahan

dan akhir kanak-kanak, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.

A. Hakikat Kepercayaan Diri

1. Pengertian Kepercayaan Diri

Percaya diri atau dalam bahasa inggris disebut self confidence

mempunyai arti keyakinan seseorang akan kemampuan yang dimiliki

untuk menampilkan perilaku tertentu atau untuk mencapai target.

Kepercayaan diri bukan bawaan lahir melainkan proses belajar dan dapat

dilatih atau dibiasakan.

Menurut Lindenfield (1997) kepercayaan diri dibagi menjadi dua

jenis yaitu percaya diri batin dan percaya diri lahir. Percaya diri batin

adalah percaya diri yang memberikan perasaan dan anggapan bahwa kita

dalam keadaan baik. Percaya diri lahir adalah keyakinan untuk tampil

dan berperilaku sesuai keadaan diri ketika berinteraksi dengan orang

lain. Kepercayaan diri merupakan sikap mental individu dalam menilai

diri maupun objek sekitar sehingga individu tersebut memiliki keyakinan

akan kemampuan diri dalam melakukan sesuatu sesuai kemampuan

(Ghufron, 2011)

Mastuti (2008: 13) menjelaskan bahwa kepercayaan diri adalah

sikap postif seorang individu yang memampukan dirinya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

12

mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun

terhadap lingkungan yang dihadapinya. Individu yang percaya diri

berusaha untuk selalu berpikir positf dalam menjalani setiap

kehidupannya. Hal senada diungkapkan oleh Pongky Setiawan (2014:

15) individu yang mempunyai kepercayaan diri memiliki perasaan

positif terhadap dirinya, mempunyai keyakinan yang kuat atas dirinya,

dan mempunyai pengetahuan terhadap kemampuan yang dimiliki.

Ahli psikologi Alfred Adler (dalam Lauster, 2012: 13-14)

mengungkapkan bahwa kebutuhan akan kepercayaan diri dan rasa

superioritas merupakan kebutuhan manusia yang paling penting.

Kepercayaan diri dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri

sendiri yang dimiliki oleh setiap individu dalam kehidupan serta

bagaimana individu tersebut memandang dirinya secara utuh dengan

mengacu pada konsep dirinya.

Maslow (dalam Iswidharmanjaya, 2004:13) mengungkapkan

percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam

aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri). Dengan

percaya diri seorang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri.

Seorang yang memiliki kepercayaan diri akan berusaha sekeras mungkin

untuk mengeksplorasi semua bakat yang dimilikinya.

Menurut Hakim (2005) kepercayaan diri merupakan keberanian

menghadapi tantangan karena memberi suatu kesadaran bahwa belajar

dari pengalaman jauh lebih penting daripada belajar dari keberhasilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

13

atau kegagalan. Kepercayaan diri penting untuk berpartisipasi dalam

kehidupan publik, seperti halnya ketika bergabung dengan suatu

masyarakat yang didalamnya terlibat suatu aktivitas atau kegiatan,

kepercayaan diri meningkatkan keefektifan dalam aktivitas atau

kegiatan.

Taylor (2009: 20) mendefinisikan bahwa kepercayaan diri adalah

yakin kepada diri sendiri, saat bertindak memiliki kesadaran adanya

kemungkinan gagal dan melakukan kesalahan serta memiliki keberanian

untuk mencapai apa yang diinginkan. Rasa percaya diri dibangun secara

perlahan-lahan, tahap demi tahap. Membangun rasa percaya diri

berdampak besar terhadap keyakinan, kesehatan, kesejahteraan,

hubungan dekat, persahabatan, keluarga, dan kehidupan pekerjaan.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri adalah keyakinan, sikap mental, keberanian individu

untuk mengeksplorasi kemampuan, mencapai keberhasilan dan

menghadapi tantangan sesuai dengan kemampuan. Individu yang

percaya diri berusaha untuk berfikir dan berperasaan positif terhadap

dirinya. Kepercayaan diri memberikan perasaan dan anggapan bahwa

diri kita dalam keadaan baik, sehingga dapat tampil dan berperilaku

ketika berinteraksi dengan orang lain.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri

Menurut Lindenfield (1997), kepercayaan diri dipengaruhi oleh

beberapa faktor diantaranya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

14

a. Cinta

Anak perlu terus menerus dicintai tanpa syarat dengan cara

dihargai keadaan anak sesungguhnya, bukan keadaan anak yang

seharusnya atau seperti yang diinginkan orang lain. Dengan cara

ini, anak mengembangkan kepercayaan diri.

b. Rasa Aman

Anak yang selalu khawatir bahwa kebutuhan dasarnya tidak

terpenuhi akan sulit mengembangkan pandangan positif tentang

dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan sekitarnya. Bila anak-

anak merasa aman, anak mengembangkan kemampuannya utntuk

mengahadapi tantangan serta berani mengambil resiko dalam

kehidupan sehari-hari sehingga kepercayaan diri anak akan

berkembang.

c. Model Peran

Anak mengembangkan sikap dan keterampilan sosial yang

diperlukan untuk percaya diri dari orang-orang yang berada

disekitarnya.

d. Hubungan

Anak-anak perlu mengalami beraneka ragam hubungan untuk

mengembangkan rasa percaya diri. Hubungan yang dimaksud

adalah hubungan dengan orang dekat dirumah sampai pada orang

yang lebih asing. Melalui hubungan sosial anak juga membangun

rasa sadar diri dan pengenalan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

15

e. Kesehatan

Anak yang memiliki kesehatan yang baik memungkinkan driinya

untuk menggunakan kekuatan dan bakat yang dimiliki dengan

sebaik-baiknya. Dengan demikian kepercayaan diri anak

berkembang, namun jika anak memiliki kurang gizi, dia tidak akan

dapat belajar efektif, sehingga tidak dapat menggunakan

kemampuan sepenuhnya.

f. Sumber Daya

Sumber daya seperti buku, mainan, alat musik, dan fasilitas lainnya

merupakan hal yang penting dalam perkembangan kepercayaan

diri anak.

g. Dukungan

Anak-anak membutuhkan dorongan dan pembinaan dalam

mengembangkan sumber daya sehingga dapat mengembangkan

kepercayaa dirinya.

h. Upah atau Hadiah

Anak-anak mengembangkan kepercayaan dirinya ketika anak

mampu mempertahankan keinginan alamiah untuk menghadapi

tantangan. Keinginan alamiah tersebut dapat dibentuk dengan

memberikan upah atau barang secara teratur atas usaha anak.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri adalah cinta, rasa aman,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

16

model peran, hubungan, kesehatan, sumber daya, dukungan, dan upah

atau hadiah.

3. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri

Menurut Lauster (2012: 1-4), aspek-aspek kepercayaan diri sebagai

berikut:

a. Kemampuan pribadi, yaitu kemampuan yang dimiliki individu

untuk mengembangkan diri di mana individu yang bersangkutan

tidak tergantung kepada orang lain dan dapat mengenal

kemampuan dirinya sendiri

b. Interaksi sosial yaitu kemampuan individu dalam berhubungan

dengan lingkungannya dan mengenal sikap individu dalam

menyesuiakan diri dengan lingkungan, bertoleransi, dapat

menerima pendapat orang lain dan menghargai orang lain.

c. Konsep diri yaitu bagaimana individu memandang dan menilai

dirinya sendiri secara positif atau negatif, mengetahui kelebihan

dan kekurangannya.

d. Berani mengungkapkan pendapat yaitu sikap individu untuk

mampu mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan

kepada orang lain tanpa adanya paksaan atau hal yang dapat

menghambat pengungkapan perasaan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

17

4. Karaktersitik Individu yang Memiliki Kepercayaan Diri

Menurut Lindenfield (1997) karakteristik kepercayaan diri dibagi

menjadi 2 yaitu karakteristik percaya diri batin dan karakteristik percaya

diri lahir.

a. Percaya Diri Batin

Anak yang percaya diri batin mempunyai empat karakteristik

utama, yaitu:

1) Mencintai diri sendiri, artinya peduli terhadap diri sendiri.

Hal ini menimbulkan perilaku dan gaya hidup untuk

memelihara diri. Anak yang memiliki percaya diri batin akan

bertindak sebagai berikut:

a) Mempertahankan kecenderungan diri untuk

mempertahankan kebutuhan jasmani maupun

rohaninya.

b) Secara terbuka menunjukkan keinginan untuk dipuji,

ditentramkan dan mendapat ganjaran, serta tidak akan

mencoba memanfaatkan orang lain untuk memenuhi

permintaannya.

c) Merasa senang bila diperhatikan orang lain.

d) Merasa bangga akan sifat-sifat baik yang dimilikinya

dan tidak akan mengahbiskan waktu, tenaga, dan uang

untuk memikirkan kekurangan-kekurangan dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

18

e) Memiliki keinginan untuk sehat sehingga

memperhatikan kebiasaan untuk menyikat gigi,

makan dengan wajar, dan memelihara kebugaran.

f) Berusaha untuk melakukan hal-hal yang mendukung

dirinya untuk memperoleh kesuksesan dan

kebahagiaan.

2) Memahami diri, artinya sadar akan diri sendiri. Pemahaman

diri diperoleh secara teratur dengan memikirkan perasaan,

pikiran, dan perilaku diri sendiri, serta selalu ingin tahu

mengenai pendapat orang lain tentang diri mereka sendiri.

Anak yang memiliki karakteristik ini akan bertindak sebagai

berikut:

a) Menyadari kekuatan diri sendiri sehingga mampu

mengembangakan kemampuannya secara optimal.

b) Mengenali kelemahan dan keterbatasan diri sendiri

sehingga kecil kemungkinannya untuk membiarkan

diri mengalami kegagalan berulang-ulang.

c) Memiliki kesadaran yang kokoh mengenai identitas

diri sendiri, sehingga lebih mampu dan puas untuk

menjadi “pribadi” dan tidak mudah terpengaruh oleh

orang lain.

d) Memiliki pengertian yang sehat mengenai nilai-nilai

yang dianutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

19

e) Memiliki teman-teman yang “tepat” karena telah

mengetahui hal-hal yang diinginkan dalam

persahabatan.

f) Bersikap terbuka menerima umpan balik yang

diberikan orang lain dan tidak mudah tersinggung

ketika mendapat kritik dari orang lain.

g) Memiliki kemauan dan kesediaan untuk belajar,

karena menyadari dirinya bukanlah orang yang serba

tahu.

3) Mampu menentukan tujuan yang jelas, artinya mengetahui

dengan jelas alasan atas tindakan yang telah atau akan

dilakukannya, serta mengetahui hasil tertentu yang dapat

diharapkan dari tindakannya. Anak yang memiliki

karakteristik ini akan bertindak sebagai berikut:

a) Mempunyai kebiasaan untuk menentukan tujuan yang

dapat dicapainya, tanpa harus bergantung pada orang

lain untuk melakukan kegiatan.

b) Mempunyai motivasi diri sehingga memiliki lebih

banyak energi dan semangat.

c) Lebih tekun karena menyadari bahwa langkah-

langkah kecil dan terkadang membosankan memiliki

tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

20

d) Belajar menilai diri sendiri karena dapat memantau

kemajuannya dilihat dari tujuan yang telah

ditetapkannya sendiri.

e) Mudah membuat keputusan karena mereka

mengetahui betul yang diinginkannya dan dibutuhkan

dari hasilnya.

4) Mampu berfikir secara positif, artinya memiliki kebiasaan

untuk melihat kehidupan dari sisi yang positif dan

mengharapkan serta mencari pengalaman dari hasil yang

baik. Anak yang mampu berfikir secara positif akan bertindak

sebagai berikut:

a) Bertumbuh dengan harapan bahwa kehidupan pada

umunya menyenangkan.

b) Memandang orang lain dari sisi positif, kecuali

terdapat alasan khusus untuk berhati-hati.

c) Memiliki keyakinan bahwa setiap masalah dapat

diselesaikan.

d) Tidak mengkhawatirkan kemungkinan hasil yang

negatif.

e) Memiliki keyakinan bahwa masa depan akan baik

atau bahkan lebih baik dari masa lalu

f) Memiliki kemauan untuk bekerja karena menyukai

pertumbuhan dan perkembangan kegiatannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

21

g) Bersedia menghabiskan waktu dan energi untuk

belajar, serta melakukan tugasnya karena yakin bahwa

tujuannya akan tercapai.

b. Percaya Diri Lahir

Anak yang percaya diri lahir memiliki empat karakteristik utama,

yaitu:

1) Mampu berkomunikasi dengan baik. Anak yang memiliki

karakteristik ini akan bertindak sebagai berikut:

a) Mampu mendengarkan orang lain dengan tepat,

tenang, dan penuh perhatian.

b) Mampu berbincang-bincang dengan orang lain dari

segala usia dan segala jenis latar belakang.

c) Mengetahui kapan dan bagaimana mengganti pokok

pembicaraan dari percakapan biasa menjadi

percakapan yang lebih mendalam.

d) Mampu menggunakan komunikasi non verbal secara

efektif, sehingga sesuai dengan bahasa verbalnya.

e) Mampu membaca dan memanfaatkan bahasa non

verbal orang lain.

f) Berbincang dengan menggunakan nalar dan secara

fasih.

g) Mampu berbicara didepan umum tanpa rasa takut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

22

2) Bersikap tegas. Anak yang memiliki karateristik ini akan

bertindak sebagai berikut:

a) Mampu menyatakan kebutuhannya secara langsung

dan terus terang.

b) Mampu membela hak diri sendiri maupun orang lain.

c) Mampu melakukan musyawarah yang dapat diterima

dengan baik.

d) Mampu memberi dan menerima pujian secara bebas

dan penuh kepekaan.

e) Mampu memberi dan menerima kritik yang

membangun

f) Mampu mengajukan keluhan secara efektif.

3) Mampu berpenampilan dengan baik. Anak yang memiliki

karakteristik ini akan bertindak sebagai berikut:

a) Mampu memilih gaya pakaian dan warna yang sesuai

dengan kepribadian dan kondisi fisik diri sendiri.

b) Mampu memilih pakaian untuk berbagai peran dan

peristiwa dengan mempertahankan gaya pribadinya.

c) Mempunyai kesan pertama yang baik.

d) Menyadari dampak gaya hidupnya (misalnya pakaian,

rumah, dan lain-lain) terhadap pendapat orang lain

mengenai dirinya tanpa terbatas pada keinginan untuk

selalu ingin menyenangkan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

23

4) Memiliki kemampuan untuk mengendalikan perasaan. Anak

yang memiliki karakteristik ini akan bertindak sebagai

berikut:

a) Mampu mengelola perasaan sehingga tidak khawatir

akan lepas kendali.

b) Mampu mengatasai rasa takut, khawatir, dan frustasi

sehingga berani menghadapi tantangan dan resiko.

c) Menghadapi kesedihan secara wajar karena tidak

takut jika kesedihan itu akan membebani dan

menekan diri selamanya.

d) Mampu mengatasi konfrontasi secara efektif dan

membela diri terhadap pelecahan, karena dapat

menyalurkan energi kemarahannya dengan cara

konstruktif.

e) Mampu menemukan cara yang konstruktif untuk

menahan dan mengendalikan jika mengalami

perasaan yang alamiah yang cukup negatif seperti

cemburu.

f) Mencari pengalaman dan hubungan yang memberi

kesenangan, cinta, dan kebahagiaan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

karakteristik utama individu yang memiliki kepercayaan diri adalah

mencintai diri sendiri, memahami diri sendiri, mampu menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

24

tujuan yang jelas, mampu berfikir secara positif, mampu berkomunikasi

dengan baik, bersikap tegas, mampu bernampilan dengan baik, serta

mampu mengendalikan perasaan.

5. Perkembangan Kepercayaan Diri pada Siswa SD

Terbentuknya kepercayaan diri tidak dapat dilepaskan dari

perkembangan manusia pada umumnya. Kepercayaan diri sudah

terbentuk pada tahun pertama kehidupan yang diperoleh dari perlakukan

orang yang mengasuh, merawat, dan memenuhi segala kebutuhan anak.

Sikap orang tua yang terlalu melindungi anak menyebabkan rasa percara

diri anak kurang, karena sikap tersebut membatasi ruang gerak anak

(Nurihsan, 2011: 39). Kepercayaan diri terbentuk dan berkembang

melalui proses belajar secara individu maupun sosial.

Tahap usia sekolah dasar yaitu usia 6-12 tahun disebut juga dengan

usia kelompok, dimana anak mulai mengalihkan perhatian dan hubungan

dalam keluarga ke kerjasama antar teman dan sikap-sikap terhadap

belajar. Memasuki sekolah dasar, salah satu hal penting yang perlu

dimiliki oleh anak adalah kematangan sekolah, tidak saja meliputi

kecerdasan, keterampilan motorik, dan bahasa tetapi juga yang lain

seperti kesadaran akan tugas, patuh pada peraturan, dan dapat

mengendalikan emosi-emosinya.

Pada masa anak sekolah ini, anak-anak mulai membandingkan

dirinya dengan temannya di mana anak mudah sekali dihinggapi

ketakutan akan kegagalan dan ejekan teman. Bila pada masa ini anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

25

sering gagal dan merasa cemas, pada diri anak akan tumbuh rasa rendah

diri, namun sebaliknya bila anak tahu tentang bagaimana dan apa yang

perlu dikerjakan dalam menghadadpi tuntutan masyarakat dan berhasil

mengatasi masalah dalam hubungan teman dan prestasi sekolah, akan

timbul kepercayaan diri pada diri anak (Gunarsa, 1986: 14).

Menurut Yusuf (dalam Nurihsan, 2011: 36) untuk mencapai

kematangan sosial dan rasa percaya diri, anak harus belajar tentang cara

menyesuaikan diri dengan orang lain. Kemampuan ini diperoleh melalui

berbagai pengalaman bergaul dengan orang-orang di lingkungannya,

baik orang tua, saudara, teman dewasa, maupun orang dewasa lainnya.

Perkembangan kepercayaan diri anak sangat dipengaruhi oleh perlakuan

atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai

aspek kehidupan sosial, atau norma kehidupan bermasyarakat.

Pembentukan kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Menurut Lindenfield (1997) setidaknya ada delapan faktor yang

berpengaruh dalam proses pembentukan kepercayaan diri, yaitu cinta,

rasa aman, model peran, hubungan, kesehatan, sumber daya, dukungan,

dan upaha atau hadiah. Bila semua kebutuhan ini dapat dipenuhi, maka

anak akan memiliki kepercayaan terhadap dirinya sendiri dan mampu

mengatasi tekanan-tekanan yang sedang dihadapi.

6. Upaya Peningkatan Kepercayaan Diri pada Siswa SD

Lauster (2012: 15-16) memberikan beberapa petunjuk bagaimana

cara untuk meningkatkan kepercayaan diri, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

26

a. Mencari sebab-sebab mengapa individu merasa rendah diri. Hal ini

akan memudahkan untuk mencari perbaikan untuk meningkatkan

rasa percaya diri.

b. Mengatasi kelemahan. Dengan adanya kemauan yang kuat,

individu akan mengatasi kelemahannya menjadi keberhasilan yang

sebenarnya.

c. Mengembangkan bakat dan kemampuan secara optimal, sehingga

kelemahan yang ada pada diri individu dapat teratasi.

d. Merasa bangga dengan keberhasilan yang telah dicapai dalam

bidang tertentu

e. Tidak mudah terpengaruh dengan pendapat orang lain. Bertindak

sesuai dengan keyakinan individu akan membuat individu merasa

merdeka dalam berbuat sesuatu

f. Bersikap optimis ketika dihadapkan untuk melakukan suatu

pekerjaan yang sulit atau yang baru dikenal.

g. Memiliki cita-cita yang realistis dalam hidup, agar kemungkinan

untuk terpenuhi cukup besar.

h. Jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain yang dinilai

lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

27

B. Hakikat Bimbingan Pribadi Sosial

1. Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial

Menurut Yusuf (2008: 11) bimbingan pribadi sosial merupakan

layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang seimbang dengan

memperhatikan karakteristik pribadi serta ragam permasalahan yang

dialami oleh individu. Bimbingan pribadi sosial diarahkan untuk

memantapkan kepribadian dan mengembangkan individu dalam

menangani masalah dirinya. Bimbingan pribadi sosial diberikan dengan

menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang

hangat, mengembangkan sikap-sikap yang positif, dan keterampilan-

keterampilan sosial pribadi yang tepat.

Winkel (2012: 118) menyatakan bahwa bimbingan pribadi sosial

adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan

mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri, dalam mengatur

diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu

luang, penyaluran nafsu seksual serta bimbingan dalam membina

hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan.

Menurut Tohirin (2007: 124) bimbingan pribadi adalah suatu

bantuan yang diberikan kepada individu agar dapat mencapai tujuan dan

tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu

bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.

Surya (dalam Tohirin 2007: 125) menjelaskan bimbingan pribadi sosial

merupakan bimbingan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

28

masalah pribadi sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik,

mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya

secara baik.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan

pribadi sosial adalah bimbingan yang diberikan kepada individu agar

dapat mencapai tugas perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi

yang mampu bersosialisasi, mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekitar dan mampu memecahkan masalah-masalah sosial

seperti pergaulan, penyelesaian konflik, dan penyesuaian diri, sehingga

mampu membina hubungan social yang harmonis di lingkungannya.

Bimbingan pribadi sosial diberikan dengan menciptakan lingkungan

yang kondusif, interkasi pendidikan yang hangat, mengembangkan

sikap-sikap yang positif, dan keterampilan-keterampilan sosial pribadi

yang tepat.

2. Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial

Menurut Tohirin (2007: 128) tujuan bimbingan pribadi sosial, sebagai

berikut:

a. Agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial

secara baik dengan lingkungannya.

b. Membantu individu dalam memecahkan dan mengatasai kesulitan-

kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat

menyesuaiakan diri secara baik dan wajar di lingkungan

sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

29

c. Agar individu dapat mencapai tujuan dan tugas perkembangan dan

tugas pribadi.

d. Membantu inidividu mewujudkan pribadi yang mampu

bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

e. Agar individu mampu mengatur dirinya sendiri di bidang

kerohanian, perawatan jasmani, dan pengisian waktu luang.

3. Aspek-aspek Bimbingan Pribadi Sosial

Menurut Surya dan Winkel (dalam Tohirin, 2007: 123), aspek-

aspek persoalan individu yang membutuhkan layanan bimbingan pribadi

sosial adalah sebagai berikut:

a. Kemampuan individu memahami dirinya sendiri.

b. Kemampuan individu mengambil keputusan sendiri.

c. Kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut

keadaan batinnya sendiri.

d. Kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan

lingkungannya.

e. Kemampuan individu melakukan adaptasi.

f. Kemampuan individu melakuakan hubungan sosial (interaksi

sosial) dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah,

dan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

30

4. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial dalam Peningkatan Kepercayaan

Diri

Fungsi bimbingan pribadi sosial yang diungkapkan oleh Totok

(Rima Puspita, 2007: 47-49) antara lain:

a. Membantu siswa agar mampu menggunakan segala kemampuan

yang dimilikinya untuk berubah menjadi lebih baik dan lebih

percaya diri.

b. Membantu siswa agar memahami kelemahan dan kekuatan yang

ada dalam dirinya, sehingga mampu mencapai tingkat kedewasaan

dan kepribadian yang utuh dan penuh.

c. Membantu siswa untuk berkomunikasi secara sehat dengan

lingkungannya. Siswa diharapkan mampu menjalin komunikasi

yang sehat dengan teman sebaya maupun orang lain.

d. Membantu siswa untuk menciptakan dan berlatih perilaku baru

yang lebih sehat. Siswa diharapkan dapat berlatih perilaku baru

yang lebih sehat yang dapat menunjang aktivitasnya lingkungan

sekolah maupun masayarakat salah satunya dengan membangun

kepercayaan diri.

e. Membantu siswa untuk spontan, kreatif dan efektif dalam

mengungkapkan perasaan, keinginan, dan inspirasinya. Diharapkan

siswa dapat mengungkapkan perasaanya, keinginannya dengan

berani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

31

5. Efektifitas Layanan Bimbingan Pribadi Sosial dalam Meningkatkan

Kepercayaan Diri

Setiap individu atau siswa mempunyai perbedaan yang khas, maka

dalam proses belajar mengajarnya pasti akan menemui berbagai

hambatan atau permasalah yang muncul. Permasalahan tersebut baik

berasal dari dalam dirinya sendiri, keluarga, lingkungan sekolah atau

lingkungan masyarakatnya.

Melalui layanan bimbingan pribadi sosial adalah jenis bimbingan

yang bertujuan membantu individu dalam menyelesaikan masalah-

masalah pribadi sosial (Nurihsan, 2006:16). Mengingat para peserta

didik merupakan individu yang berada pada masa pertengahan dan akhir

kanak-kanak seringkali ditemui rasa tidak percaya diri. Untuk

mengatasinya perlu adanya bimbingan pribadi sosial bagi anak pada

masa ini.

Penanganan secara dini yang mengarah pada perbaikan dan

pencegahan meluasnya permasalahan yang dihadapi siswa sangatlah

dibutuhkan. Hal ini perlu perhatian yang serius dari berbagai pihak yang

berkaitan dengan kegiatan belajar siswa di sekolah maupun luar sekolah.

Salah satu pihak yang mempunyai kepentingan adalah guru, dalam hal

ini guru memberikan layanan bimbingan pribadi sosial untuk

meningkatkan kepercayaan diri siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

32

C. Hakikat Permainan Titian Balok

1. Pengertian Permainan Titian Balok

Balok titian atau papan titian adalah permainan untuk melatih

kesimbangan anak dan kepercayaan diri anak yang terbuat dari kayu

ringan dan kuat, sehingga dapat dipindah-pindahkan di area sekolah.

Balok titian dibuat dengan ukuran 15 x 120 x 20 cm dan dapat dicat

dengan berbagai macam warna yang menarik. Menurut Ika PH (2010)

bermaian balok titian termasuk dalam kegiatan bermain aktif. Kegiatan

bermain aktif adalah kegiatan yang memberikan kesenangan dan

kepuasan pada anak melalui aktvitas yang mereka lakukan sendiri,

biasanya melibatkan banyak aktivitas tubuh/gerakan tubuh

2. Tujuan Permaianan Titian Balok pada Siswa SD

Pengembangan dan pembinaan motorik sangat diperlukan karena

merupakan perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak

tubuh yang sangat diperlukan bagi kehidupan anak. Rendahnya

keseimbangan kemampuan fisik motorik ketika berjalan pada suatu

papan titian membuat anak menjadi ragu dalam bermain, berlari,

maupun yang dibutuhkan saat bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Kegiatan berjalan di atas balok titian ini bertujuan untuk melatih

keseimbangan, melatih keberanian serta menumbuhkan rasa percaya diri

anak. Menurut Montolalu (2007) tujuan permainan papan titian atau

balok titian tidak hanya untuk mengembangkan kemampuan motorik

kasar saja tetapi juga mampu mengembangkan kemampuan lain, seperti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

33

a. Melatih keseimbangan tubuh, keberanian, dan percaya diri

b. Sejalan dengan perkembangan kognitif, anak juga mengoperasikan

kemampuan kognitifnya untuk memikirkan agar tidak jatuh

c. Aktivitas permainan ini bertujuan mengembangkan,

menumbuhkan, mengasah kepekaan, kepedulian anak untuk

menunjang moral dan nilai-nilai yang berlaku universal.

3. Peranan Titian Balok dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa

SD

Mohammad Muhyi Faruq (2007: 72-76) menyatakan

mengembangkan gerak keberanian, keseimbangan dan partisipasi anak

dengan papan titian sebagai berikut: (a) melangkah di atas papan titian

dengan langkah pendek, (b) melangkah di atas papan titian dengan

langkah panjang, dan (c) melangkah di atas papan titian dengan langkah

menyamping. Ketiga aktivitas tersebut harus dilewati siswa untuk

menumbuhkan percaya dirinya. Siswa diberi kesempatan menggunakan

aktivitasnya melewati papan titian sampai berhasil sehingga menemukan

keberanian dan kepercayaan diri. Permainan papan titian mempunyai

tujuan luas yang di dalamnya berisikan aktivitas permainan. Aktivitas

tersebut disadari atau tidak, dapat membina dan meningkatkan rasa

percaya diri (sefl confidence) bagi yang melakukannya (Hamidi, 2007:

45).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

34

4. Keunggulan Permainan Titian Balok dalam Peningkatan

Kepercayaan Diri

Permainan titian balok terbukti dapat meningkatkan kepercayaan

diri siswa. Hal ini dapat dibuktikan melalui pendapat para ahli dan

penelitian-penelitian sebelumnya. Seperti pernyataan yang diungkapkan

oleh Erna Iswati (2008) bermain adalah dunia anak yang tidak bisa

dipisahkan dengan kehidupan anak. Dalam permainan papan titian,

secara tidak langsung anak-anak dapat membangun relasi sosial dengan

lingkungan maupun antar sesama serta menumbuhkan kepercayaan

dirinya.

Hal ini juga didukung oleh Sadiman (2009) yang menyatakan

permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan

sesuatu yang menghibur, permainan memungkinkan adanya partisipasi

aktif dari siswa untuk belajar, permainan dapat memberikan umpan balik

langsung, dan permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep atau

peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya di

masyarakat. Dengan demikian permainan papan titian atau titian balok

akan menumbuhkan kepercayaan diri dan memberikan manfaat-manfaat

positif bagi siswa.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

permainan titian balok dapat digunakan sebagai upaya mengatasi

masalah siswa, khususnya mengenai peningkatan kepercayaan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

35

5. Hasil Penelitian Sebelumnya

Berdasarkan penelusuran kepustakaan, penulis menemukan

beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang akan

penulis lakukan, diantaranya adalah:

1. Penelitian oleh Untung Sujadi (2012) yang berjudul “Penggunaan

Media Balok Berjenjang dalam Pembelajaran Senam

Keseimbangan pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtejo Tahun

2012”. Penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode

PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Sampel yang digunakan dalam

penelitian tersebut sebanyak 20 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki

dan 7 siswa perempuan. Penelitian tersebut dilakukan dalam dua

siklus. Hasil penelitian menyatakan bahwa pada aspek kognitif

terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II yang sangat signifikan,

yaitu siklus I dengan skor rata-rata 75 dan di siklus II rata-ratanya

89,5. Pada aspek psikomotor terjadi peningkatan dari siklus I ke

siklus II, yaitu pada siklus I rata-rata skor siswa 65,5 dan di siklus

II rata-ratanya menjadi 91,5. Pada aspek afektif juga terjadi

peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu, pada siklus I rata-rata

skor siswa 81,8 dan di siklus II rata-ratanya menjadi 86,5. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa senam keseimbangan telah

mengalami peningkatan melalui penggunaan media balok

berjenjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

36

2. Penelitian oleh Selly Asna Wijayanti (2012) yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Rasa Percaya Diri dengan Layanan Bimbingan

Kelompok Menggunakan Permainan Papan Titian pada Siswa

kelas V SD Hadipolo Tahun Pelajaran 2011/2012”. Subjek dalam

penelitian ini adalah 8 siswa yang tingkat kepercayaan dirinya

rendah. Setelah mendapatkan layanan bimbingan kelompok selama

dua siklus, terdapat peningkatan kepercayaan diri pada para siswa

tersebut. Pada siklus I peningkatan sebesar 40%, pada siklus II

meningkat menjadi 89%. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa

berdasarkan analisis yang telah dilakukan terdapat peningkatan

positif, rasa percaya diri siswa yang semula rendah meningkat

menjadi lebih baik.

Berdasarkan penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa media

balok berjenjang efektif dalam meningkatkan rasa percaya diri

partisipan. Berangkat dari hal tersebut maka penggunaan media balok

berjenjang atau titian balok dapat digunakan untuk meningkatkan

kepercayaan diri siswa. Penggunaan media balok berjenjang atau titian

balok, selain membantu anak melatih keseimbangan, titian balok mampu

membuat anak senang dan percaya diri, sehingga siswa diharapkan dapat

merasa senang dan percaya diri dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

37

D. Hakikat Siswa Kelas III SD Negeri Sruwohdukuh Sebagai Anak Pada

Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-Kanak

1. Pengertian Masa Pertengahan dan Akhir Kanak-kanak

Menurut Santrock (2002) masa pertengahan dan akhir kanak-kanak

merupakan periode perkembangan yang terentang dari usia 6-12 tahun

setara dengan tahun-tahun sekolah dasar. Menurut pendidik, pada masa

ini anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang dianggap penting

untuk penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan mempelajari

berbagai keterampilan penting, baik kepentingan kurikuler maupun

kepentingan ekstrakurikuler (Hurlock, 1997). Berdasarkan penjelasan

tersebut dapat disimpulkan bahwa anak pada masa pertengahan dan

akhir kanak-kanak adalah anak yang berusia 6-12 tahun serta berada

pada usia sekolah dasar.

2. Tugas Perkembangan Anak pada Masa Pertengahan dan Akhir

Kanak- Kanak

Menurut Havighurst (dalam Nurihsan, 2011: 19) tugas

perkembangan anak pada masa pertengahan dan akhir kanak-kanak

adalah sebagai berikut:

a. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan

anak-anak.

b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai

makhluk yang sedang tumbuh.

c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

38

d. Mulai mengembangkan peran sosial antara pria atau wanita yang

tepat.

e. Mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar untuk

membaca, menulis, dan berhitung.

f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan untuk

kehidupan sehari-hari.

g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan tata tingkatan

nilai

h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan

lembaga-lembaga.

i. Mencapai kebebasan pribadi.

3. Karakteristik Anak Usia SD

Sugiyanto (2010) menjelaskan ada beberapa karakteristik anak di

usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru, agar lebih

mengetahui keadaan peserta didik, khususnya di tingkat Sekolah Dasar.

Guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan

keadaan siswanya, maka sangatlah penting bagi seorang pendidik

mengetahui karakteristik siswanya.

a. Anak usia SD Senang Bermain

Karakteristik ini menuntut guru SD untuk melaksanakan

kegiatan pendidikan yang, bermuatan permainan lebih‐lebih untuk

kelas rendah. Guru SD seyogyanya merancang model

pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

39

dalamnya. Guru hendaknya mengembangkan model pengajaran

yang serius tapi santai.

b. Anak usia SD Senang Bergerak

Orang dewasa dapat duduk berjam‐jam, sedangkan anak

SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30 menit. Oleh

karena itu, guru hendaknya merancang model pembelajaran yang

memungkinkan anak berpindah atau bergerak.

c. Anak usia SD Senang Bekerja dalam Kelompok

Anak usia SD dalam pergaulannya dengan kelompok

sebaya, mereka belajar aspek‐aspek yang penting dalam proses

sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan‐aturan kelompok,

belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada orang lain,

belajar menerima tanggung jawab, belajar bersaing dengan orang

lain secara sehat (sportif). Untuk ini, guru harus merancang model

pembelajaran yang memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar

dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk membentuk

kelompok kecil dengan anggota 3‐4 orang untuk mempelajari atau

menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.

d. Anak SD Senang Merasakan atau Melakukan/memperagakan

Sesuatu Secara Langsung.

Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD

memasuki tahap operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di

sekolah, ia belajar menghubungkan konsep‐konsep baru dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

40

konsep‐konsep lama. Berdasar pengalaman ini, siswa membentuk

konsep‐konsep tentang angka, ruang, waktu, fungsi‐fungsi badan,

peran jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Dengan demikian guru

hendaknya merancang model pembelajaran yang memungkinkan

anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

E. Kerangka Berpikir

Peneliti menggunakan bimbingan pribadi sosial klasikal melalui

metode permainan titian balok sebagai upaya perbaikan terhadap kepercayaan

diri siswa SD kelas III. Selama ini guru telah melakukan berbagai usaha

untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa, namun dalam kenyataannya

belum bisa meningkatkan kepercayaan diri siswa. Siswa cenderung malu atau

bersikap tertutup dalam mengungkapkan masalah. Rendahnya kepercayaan

diri siswa bila dibiarkan akan menjadikan seseorang memiliki sikap rendah

diri. Tanpa adanya kepercayaan diri, siswa tidak memiliki keyakinan akan

kemampuan dirinya untuk melakukan sesuatu, selain itu siswa juga akan sulit

berinteraksi dengan orang lain.

Oleh karena itu perlu adanya sebuah upaya yang dapat membuat

kepercayaan diri siswa meningkat. Salah satu metode yang dimungkinkan

untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa adalah metode bimbingan pribadi

sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok.

Permainan titian balok memiliki keunggulan dalam melatih keseimbangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

41

dan meningkatkan kepercayaan diri siswa. Jika kepercayaan diri siswa sudah

tumbuh, hal ini akan berdampak pada perilaku positif siswa di kelas.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori yang telah dipaparkan, maka hipotesis

tindakan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Ha : Kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh

dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan pribadi sosial

klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok.

2. Ho : Kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh

tidak dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan pribadi

sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian

balok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

42

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan

tempat penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, tahapan penelitian,

teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, teknik analisis data dan

indikator keberhasilan.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling

(PTBK) yang dilaksanakan berdasarkan prosedur penelitian tindakan kelas

(PTK). Penelitian tindakan berasal dari bahasa inggris yaitu action research.

Menurut Mertler (dalam Dede Rahmat, 2012:12) action research sebagai

suatu kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari suatu masalah, mencari

solusi, serta melakukan perbaikan atas suatu program sekolah atau kelas yang

khusus. Penelitian tindakan merupakan salah satu strategi yang

memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam

mendeteksi dan memecahkan masalah, dengan adanya rangkaian kegiatan

yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi (Dede

Rahmat, 2012:12). Menurut Arikunto (2009:3), penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Reserach) merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan bimbingan dan konseling adalah suatu penelitian yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

43

untuk mempelajari suatu masalah, mencari solusi, dan memberikan perbaikan

dengan langkah melakukan perencanaan, melakukan tindakan, melakukan

pengamatan, dan melakukan refleksi, sehingga dapat menghasilkan proses

pengembangan dalam bidang bimbingan dan konseling di suatu sekolah.

Penelitian ini mengkaji masalah kepercayaan diri siswa yang masih rendah.

Selanjutnya diberikan tindakan perbaikan berupa layanan bimbingan pribadi

sosial yang diaplikasikan dalam permainan titin balok sebagai upaya

peningkatan kepercayaan diri siswa dalam PTBK.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD

Negeri Sruwohdukuh. Berjumlah 22 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki

dan 7 siswi perempuan. Objek penelitian ini adalah meningkatkan

kepercayaan diri siswa melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal

menggunakan media permainan titian balok.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada jam pembelajaran jam ke 1, yaitu

pukul 07.00 WIB, setiap hari Rabu dan Sabtu tiap minggunya.

Pelaksanaannya pada semester II atau genap tahun ajaran 2013/2014 di bulan

Mei hingga Juni. Tempat penelitian ini adalah di kelas III SD Negeri

Sruwohdukuh. Lokasi SD Negeri Sruwohdukuh terletak di Desa

Sruwohdukuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

44

D. Peran dan Posisi Peneliti

Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pihak luar yang sedang

mengadakan penelitian dan ingin memberikan kontribusi dalam konteks

layanan bimbingan pribadi sosial klasikal di kelas III. Oleh karena itu,

terlebih dahulu peneliti membicarakan peran dan tugs masing‐masing dengan

pihak yang berwenang di kelas tersebut yaitu guru wali kelas III. Berdasarkan

hak tersebut, diterapkan kesepakatan sebagai berikut:

1. Pelakasanaan Tindakan (Sebagai mahasiswa peneliti)

Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri, sekaligus

sebagai pelaksana tindakan perbaikan yang direncanakan. Peneliti

terlibat penuh dalam penerapan layanan bimbingan pribadi sosial

klasikal.

2. Kolaborator/pengamat

Kolaborator berperan sebagai pihak yang membantu peneliti

mengumpulkan data penelitian dan merencanakan tindakan perbaikan

untuk setiap pertemuan yang akan diadakan. Tugas inti kolaborator

ketika pelaksanaan tindakan adalah sebagai observer proses. Kolaborator

yang dilibatkan adalah guru wali kelas III sebagai pihak yang paling

memahami kondisi siswa dan pembelajaran di kelas III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

45

Tabel 3.1

Tugas Peneliti dan Kolaborator

Peran Deskripsi Tugas

Peneliti a. Mengumpulkan data awal

sebagai dasar penelitian

b. Membuat desain penelitian dan

rencana perbaikan

c. Pelaksana pelayanan bimbingan

pribadi sosial klasikal

d. Mengamati proses tindakan

Kolaborator a. Bersama peneliti membuat

desain penelitian dan rencana

perbaikan

b. Mengamati dan membagi

informasi hasil observasi

c. Bersama peneliti mendiskusikan

hasil observasi

E. Setting Penelitian

Penelitian ini menggunakan setting kelas dan setting halaman sekolah.

Data diperoleh pada saat proses bimbingan klasikal di dalam kelas dan luar

kelas.

1. Partisipan dalam Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh mitra

kolaboratif, yaitu:

a. Mitra Kolaboratif 1

Nama : Tumpuk Srilestari, S.E

NIP : ‐

Pangkat/Gol : ‐

Jabatan : Wali Kelas III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

46

b. Mitra Kolaboratif 2

Nama : Wiwit Sukmawati, S.Pd

NIP : 19640320 199403 2 003

Pangkat/Gol : III d

Jabatan : Wali kelas VI

2. Topik Bimbingan

Penelitian tindakan ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus.

Masing‐masing siklus berlangsung dalam satu pertemuan layanan

bimbingan klasikal selama 60 menit. Adapun topik bimbingan pada

siklus‐siklus perbaikan adalah sebagai berikut:

a. Siklus 1

1) Fokus Penelitian : Meningkatkan kepercayaan diri siswa

2) Topik Bahasan : Percaya Diri

3) Waktu : 31 Mei 2014 Pukul 07.00–08.00 WIB

4) Tempat : Ruang kelas III dan halaman dekat

perpustakaan

5) Jumlah Siswa : 21 Orang

b. Siklus 2

1) Fokus Penelitian : Meningkatkan kepercayaan diri siswa

2) Topik Bahasan : Aku Bisa

3) Waktu : 4 Juni 2104 Pukul 09.00 – 10.00 WIB

4) Tempat : Ruang kelas III dan halaman dekat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

47

perpustakaan

5) Jumlah Siswa : 21 Orang

F. Prosedur Penelitian Tindakan

Sejalan dengan model Hopkins (dalam Dede Rahmat, 2012: 16)

penelitian tindakan dilakukan dalam bentuk siklus atau putaran. Setiap siklus

terdiri dari empat langkah yang berurutan. Keempat langkah utama tersebut

yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan

(observing), (4) refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut tergambar

dalam gambar dibawah ini:

Gambar 3.1

Bagan Penelitian Tindakan Model Hopkins (1993) (dalam Sanjaya, 2011: 54)

PELAKSANAAN

SIKLUS 1 PENGAMATAN

REFLEKSI

PELAKSANAAN

REFLEKSI

PENGAMATAN

IDENTIFIKASI MASALAH

M

PERENCANAAN

PERENCANAAN

SIKLUS 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

48

Bagan PTK di atas menunjukkan bahwa setiap tahapan penelitian

wajib dilakukan agar memperoleh hasil yang sesuai dengan kriteria

keberhasilan PTK. Berdasarkan bagan PTK dapat diketahui bahwa kegiatan

penelitian diawali dengan tahap identifikasi masalah. Pada tahap identifikasi

masalah, peneliti melakukan analisis situasi untuk mendapatkan data

permasalahan awal yang ada di kelas tersebut, melalui wawancara dan

observasi. Kegiatan tersebut berguna untuk memperoleh data awal yang

terjadi pada kelas tersebut. Selanjutnya peneliti merancang suatu tindakan

dengan mengacu dari permasalahan yang ada. Tahap perencanaan disusun

berdasarkan hasil identifikasi masalah.

Pada tahap tindakan, peneliti melakukan tindakan sesuai dengan

perencanaan yang telah disusun. Pada tahap tindakan ini peneliti memberikan

tindakan kepada siswa sesuai dengan pokok permasalahan yang akan diteliti.

Pada pelaksanaan tahapan tindakan ini peneliti melakukan observasi,

wawancara kepada beberapa siswa, dan membagikan angket di akhir kegiatan

untuk mengetahui hasil yang dicapai melalui tindakan yang diberikan.

Selanjutnya peneliti melakukan olah data terhadap alat pengumpul data yang

telah diberikan dan membuat refleksi setiap siklusnya.

Tahap terakhir yang dilakukan adalah membuat refleksi setelah

melakukan tindakan. Peneliti melakukan penilaian tentang proses yang telah

dijalankan, yaitu menuliskan kelebihan dan kekurangan selama tindakan

dalam penelitian. Hal ini berguna untuk membuat perencanaan dalam

tindakan yang akan diberikan pada siklus perbaikan atau siklus selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

49

G. Tahapan Penelitian

Tahap awal yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu

identifikasi masalah dengan melakukan analisis situasi yang terjadi di kelas

III SD Negeri Sruwohdukuh. Selain itu, pada tahap berikutnya peneliti mulai

menyusun rancangan penelitian dan mendesain tindakan yang akan diberikan.

1. Identifikasi Masalah

Sebelum menyusun rencana penelitian, terlebih dahulu peneliti

mengidentifikasi masalah melalui analisis situasi dengan melakukan

kegiatan pengumpulan data awal. Tujuannya agar mendapatkan

gambaran yang sesungguhnya mengenai permasalahan yang ada di kelas

III. Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas III, melakukan

observasi ketika guru mengajar dikelas. Hasil dari wawancara dan

observasi kemudian dianalisis untuk menentukan tindakan selanjutnya.

2. Rancangan Siklus Penelitian (Siklus I)

a. Perencanaan Tindakan

Pada kegiatan penelitian ini peneliti membuat perencanaan yaitu:

1) Mempersiapkan Satuan Layanan Bimbingan (SPB) beserta

materi yang mendukung kegiatan bimbingan. Materi berjudul

“Percaya Diri”.

2) Mempersiapkan jenis dan alat permainan “Titian Balok”.

3) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa angket, lembar

observasi, panduan untuk wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

50

4) Memastikan mitra kolaborator untuk siap memberikan

pengamatan.

5) Mempersiapkan peralatan dokumentasi berupa kamera

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan

rencana yang telah disusun.

1) Pembukaan

a) Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar.

b) Pemberian Ice breaking untuk penyegar suasana.

2) Inti Kegiatan

a) Tanya jawab pembuka sebagai pengantar masuk pada

kegiatan bimbingan.

b) Pemberian materi bimbingan.

c) Kegiatan inti berupa permainan “Titian Balok” di luar

kelas.

d) Pemberian kesimpulan.

e) Pemberian penguatan (reinforcment).

3) Penutup

a) Mengisi lembar refleksi

b) Pemberian dan pengisian angket

c) Menutup kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

51

c. Observasi

Observasi dilakukan selama proses kegiatan bimbingan

berlangsung. Hal ini dilakukan guna mengamati pelaksanaan

tindakan. Hal yang diobservasi yaitu perilaku anak selama

mengikuti kegiatan bimbingan dan sikap peneliti selama

memberikan bimbingan.

d. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti berdiskusi bersama mitra kolaboratif

mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan selama

bimbingan berlangsung. Hal yang dijadikan sebagai bahan refleksi

yaitu kelebihan dan kekurangan selama proses bimbingan

berlangsung.

3. Siklus II

Siklus ini dilakukan sebagai upaya perbaikan pada siklus I.

Perencanaan pada siklus ini berdasarkan refleksi yang dilakukan oleh

peneliti, observasi mitra kolaboratif dan diskusi antara peneliti dan mitra

kolaboratif. Siklus II meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi kegiatan, dan refleksi.

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan pada siklus II ini sama dengan

perencanaan tindakan pada siklus I. Pada siklus II peneliti

memberikan topik bimbingan “Aku Bisa”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

52

b. Pelakasanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan

rencana yang telah disusun.

1) Pembukaan

a) Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar.

b) Pemberian Ice breaking untuk penyemangat kegiatan.

2) Inti Kegiatan

Pelaksanaan upaya perbaikan pada siklus II dilakukan

sesuai tahapan dalam SPB dengan memperhatikan hasil

refleksi pada siklus I. Layanan bimbingan klasikal pada

siklus II diharapkan siswa lebih terlibat dalam seluruh

kegiatan dan aktif.

a) Tanya jawab pembuka sebagai pengantar masuk pada

kegiatan bimbingan.

b) Pemberian materi bimbingan.

c) Kegiatan inti berupa permainan “Titian Balok” di luar

kelas.

d) Pemberian kesimpulan.

e) Pemberian penguatan (reinforcment)

3) Penutup

a) Mengisi lembar refleksi

b) Pemberian dan pengisian angket

c) Menutup kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

53

Adapun urutan kegiatan topik bimbingan pada tiap siklusnya,

disusun dalam Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB), yang termuat

pada lampiran 1.

c. Observasi

Observasi dilakukan selama proses kegiatan bimbingan

berlangsung. Hal ini dilakukan guna mengamati pelaksanaan

tindakan. Hal yang diobservasi yaitu perilaku anak selama

mengikuti kegiatan bimbingan dan sikap peneliti selama

memberikan bimbingan. Saat melakukan observasi, peneliti

dibantu mitra kolaboratif dalam mengamati proses jalannya

kegiatan bimbingan.

d. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti berdiskusi bersama mitra kolaboratif

mengenai pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan selama

bimbingan berlangsung. Hal yang dirasa masih kurang optimal

akan diperbaiki. Setelah tindakan dilakukan, peneliti segera

mengolah data yang telah didapatkan melalui angket, observasi,

dan wawancara dari setiap siklusnya untuk kemudian dianalisis.

Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

kelebihan dan kekurangan yang terjadi saat bimbingan tiap

siklusnya. Hasil dari diskusi bersama mitra kolaborator dan

identifikasi melalui alat pengumpul data, akan digunakan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

54

pertimbangan merencanakan pemberian tindakan bimbingan pada

siklus selanjutnya.

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Skala/Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan skala

kepercayaan diri yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori yang telah

dipaparkan oleh ahli. Jenis skala yang diberikan adalah skala guttman.

Dimana siswa diminta untuk memilih diantara dua alternatif jawaban

yaitu Menggambarkan Diri Saya (Ya) dan Tidak Menggambarkan Diri

Saya (Tidak) dengan cara memberi tanda centang. Melalui skala akan

diketahui tanggapan siswa yang kemudian akan digunakan untuk

membandingkan hasil pre test dan post test.

2. Observasi

Observasi dilakukan oleh mitra kolaborator yang mengamati

selama proses bimbingan dilaksanakan tiap siklus. Observasi dilakukan

dengan lembar panduan observasi yang disusun oleh peneliti. Observer

memberikan penilaian sesuai lembar panduan observasi, serta

menuliskan apa saja yang terjadi pada setiap siklusnya, sebagai catatan

untuk peneliti dalam berefleksi serta merencanakan tindakan untuk

siklus berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

55

3. Wawancara

Sanjaya (2011: 96) menjelaskan bahwa wawancara adalah teknik

mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap

muka ataupun melalui saluran media tertentu untuk mendapatkan

informasi-informasi. Wawancara dilakukan setelah kegiatan bimbingan

terlaksana. Peneliti mewawancarai siswa yang terlihat kurang percaya

diri berdasarkan hasil observasi.

4. Studi Dokumen

Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah foto selama

proses penelitian tindakan bimbingan dan konseling berlangsung dan

catatan lapangan yang disusun oleh mitra kolaboratif.

I. Instrumen Penelitian

1. Angket/Skala Kepercayaan Diri

Skala ini disusun sebagai alat ukur kuantitatif untuk mengetahui

kepercayaan diri siswa. Skala yang digunakan adalah skala Guttman.

Sugiyono (2010: 139) menjelaskan bahwa skala Guttman digunakan bila

ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan

yang ditanyakan. Pada umumnya dalam skala Guttman hanya ada dua

interval yaitu “setuju atau tidak setuju”. Melalui pengukuran

menggunakan skala guttman akan didapat jawaban yang tegas yaitu ya-

tidak, benar-salah, pernah-tidak pernah, dan sebagainya. Skala ini

disusun oleh peneliti dengan berpedoman pada kajian teori aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

56

kepercayaan diri Lauster (2012: 1-4). Angket/kuesioner dapat dilihat

pada lampiran 2. Berikut ini adalah blue print skala kepercayaan diri.

Tabel 3.2

Blue Print Skala Kepercayaan Diri

Aspek Indikator No Item Jumlah

+ -

Kemampuan

Pribadi

a. Memiliki

kemampuan untuk

mengembangkan

diri

b. Tidak bergantung

pada orang lain

2, 5, 8

1, 6

4

3

3

Interaksi Sosial a. Mempunyai

kemampuan untuk

menyesuaikan diri

b. Mempunyai

keterampilan

berkomunikasi

3, 7

10, 12

9 3

2

Konsep Diri a. Mengetahui

kelebihan dan

kekurangan

b. Menilai diri secara

positif

11

15, 18

13

17

2

3

Berani

Mengungkapkan

Pendapat

a. Mampu

mengutarakan yang

ada dalam diri

b. Mempunyai

kemampuan untuk

mengungkapkan

perasaan

14, 20

16

19

2

2

Jumlah 20

2. Pedoman Pengamatan/Observasi

Pedoman observasi merupakan instrumen utama yang digunakan

untuk mengumpulkan data proses dalam PTK. Observasi merupakan

suatu pengamatan setiap kejadian yang sedang berlangsung, dengan

maksud untuk mendapatkan informasi atau data tentang perilaku siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

57

sebagai pengaruh tindakan yang telah dilakukan (Sanjaya, 2011: 86)

Jenis observasi yang digunakan yaitu observasi partisipan. Peneliti

benar-benar ikut terlibat dalam aktivitas bimbingan dan sekaligus

mengobservasi aktifitas bimbingan di kelas dan di luar kelas. Untuk

kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh mitra kolaboratif. Observasi

dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kepercayaan diri.

Lembar observasi kepercayaan diri siswa merupakan lembar yang berisi

pedoman dalam melaksanakan pengamatan aktivitas siswa pada saat

bimbingan di dalam kelas dan luar kelas.. Lembar observasi ini dibuat

oleh peneliti dan diisi oleh mitra kolaboratif selama pelaksanaan

kegiatan. Panduan observasi dapat dilihat pada lampiran 2. Berikut

adalah kriteria panduan pengamatan yang didapatkan dari partisipasi

siswa.

Tabel 3.3

Kriteria Panduan Pengamatan

Aspek Indikator Jumlah

Responsi siswa

terhadap layanan

bimbingan

pribadi sosial

klasikal

a. Perilaku siswa yang menunjukkan

tidak percaya diri dalam mengikuti

bimbingan pribadi sosial klasikal

8 butir

b. Perilaku siswa yang menunjukkan

percaya diri dalam mengikuti

bimbingan pribadi sosial klasikal

8 butir

3. Pedoman Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur. Menurut Sugiyono (2010: 194) wawancara

terstruktur adalah wawancara dimana peneliti telah menyiapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

58

instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis. Agar

mempermudah proses wawancara, maka peneliti menyusun pedoman

wawancara. Pedoman wawancara disusun untuk menanyakan kepada

siswa dan guru agar mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Selain

itu, untuk mempermudah peneliti melakukan tanya jawab tentang

tanggapan siswa terhadap kegiatan bimbingan yang dilaksanakan.

Wawancara juga dilakukan kepada guru kelas III, hal ini untuk

mengetahui tanggapan guru mengenai kegiatan bimbingan yang

dilakasanakan. Panduan wawancara dapat dilihat pada lampiran 2.

Tabel 3.4 Kriteria Panduan Wawancara Siswa

Aspek Indikator Sumber

Responsi siswa

terhadap layanan

bimbingan pribadi

sosial klasikal

menggunakan media

permainan titian balok

a. Kegiatan

bimbingan yang

telah berlangsung

b. Penggunanaan

media permainan

titian balok dalam

bimbingan pribadi

sosial

c. Ketercapaian

kepercayaan diri

siswa yang tinggi

Siswa kelas

III SD

4. Studi Dokumen

Dokumentasi dalam penelitian ini adalah catatan lapangan, foto-

foto, dan juga hasil evaluasi kegiatan selama proses layanan bimbingan

berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

59

J. Analisis Uji Instrumen

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh

mana ketepatan instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang

seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 173). Pada penelitian ini, validitas

yang dilakukan peneliti yaitu:

a. Validitas Konstruk

Sugiyono (2010: 177) menjelaskan bahwa untuk menguji

validitas konstruk dapat digunakan pendapat para ahli (experts

judgment). Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek

yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, selanjutnya

dikonsultasikan dengan ahli, dalam hal ini adalah dosen

pembimbing Dr. Gendon Barus, M.Si. Hasil yang diperoleh

melalui uji ahli tersebut yaitu perlu dilakukan perbaikan pada butir-

butir kuesioner agar setiap butir kuesioner menjadi kalimat yang

efektif sehingga mudah dipahami oleh siswa dan butir kuesioner

secara logis sesuai dnegan kisi-kisi kuesioner.

b. Uji Validitas Empirik

Peneliti menggunakan SPSS 15 untuk melihat validitas dari

kuesioner. Sugiyono (2011: 188) menjelaskan syarat minimum

untuk dianggap memenuhi syarat adalah r = 0,3. Jadi jika korelasi

antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam

instrumen tersebut dinyatakan tidak valid dan perlu diperbaiki. Uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

60

validitas didapatkan melalaui SPSS 15, pada korelasi product-

moment dengan subjek (n) sebanyak 21 siswa. Uji validitas dapat

dilihat pada lampiran 3.

2. Reliabilitas

Azwar (2013: 7) mengatakan bahwa reliabilitas mengacu kepada

konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur. Reliabilitas mengukur sejauh

mana suatu hasil pengukuran dapat dipercaya. Bila dilakukan

pengukuran di waktu yang berbeda pada kelompok subjek yang sama

diperoleh hasil yang relatif sama. Perhitungan reliabilitas kuesioner

menggunakan formula Kuder Richardson (KR 20) sebagai berikut:

KR-20 = [

] ∑

Keterangan:

= varians skor tes

k = banyaknya item dalam tes

p = proporsi subjek yang mendapatkan angka 1 pada suatu item

KR-20 = [

] ∑

= [

]

= [

]

= =

Koefisien korelasi berada antara 1 – 0. Suatu instrumen dikatakan

reliabel jika koefisien korelasinya ≥ 0,6, semakin tinggi koefisien

korelasi semakin reliabel instrumen tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

61

Setelah itu ditentukan derajat reliabilitas dengan berpedoman pada

daftar indeks korelasi reliabilitas (Masidjo, 1995: 209) seperti disajikan

dalam tabel 3.5.

Tabel 3.5

Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

±0,91 - ±1,00 Sangat Tinggi

±0,71 - ±0,90 Tinggi

±0,41 - ±0,70 Cukup

±0,20 - ±0,40 Rendah

0,00 - ±0,20 Sangat Rendah

K. Teknik Analisis Data

Dede Rahmat (2012: 170) menyatakan bahwa analisis data adalah

proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan

satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesis kerja yang disarankan oleh data. Teknik analisis data pada penelitian

ini adalah: (1) reduksi data, yaitu proses menyederhanakan data dengan

melakukan seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi

informasi yang bermakna, (2) paparan data, yaitu menampilkan data secara

lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif dan tabular, (3) penyimpulan

data, yaitu mengambil intisari dari sajian data yang telah terorganisir dalam

bentuk pernyataan kalimat. Saat pelaksanaan penelitian tindakan ini, ada dua

jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

62

1. Data Kuantitatif

Untuk data yang dapat dianalisis secara deskriptif, dalam hal ini

peneliti menggunakan analisis statistik, yaitu mencari nilai jumlah rata-

rata hasil kepercayaan diri siswa tiap siklusnya.

a. Data Hasil Pengukuran Skala Kepercayaan Diri

Data hasil kala kepercayaan diri dalam penelitian ini berjenis

skala Guttman. Azwar (2010: 6) menjelaskan bahwa perlu untuk

mengkategorikan subjek dan butir item berdasarkan kriteria

kategori. Peneliti menghitung kategorisasi untuk data hasil

pengukuran skala kepercayaan diri sebagai berikut langkah-

langkah:

1) Kategori skor Item Kepercayaan Diri

Kategori skor item ini bertujuan untuk menentukan

tinggi atau rendahnya suatu item. Sehingga jika item tersebut

rendah maka item tersebut digunakan sebagai dasar perbaikan

pada siklus selanjutnya. Kategori skor item didapatkan

melalui perhitungan berikut ini:

Xmaksimum : 20 x 1 = 20

Xminimum : 20 x 0 = 0

Range : 20 - 0 = 20

(simpangan baku) :

= 3,33 / 3

(mean teoritik) : (20+0)/2 = 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

63

Dari perhitungan tersebut didapatkan perhitungan

kategorisasi pada tabel berikut ini:

Tabel 3.6

Kategorisasi Skor Item Kepercayaan Diri Siswa

Formula Kategori Rentang Nilai Skor

Item Kepercayaan Diri

Kategori

X 1,5 X 5,5 Sangat Rendah (SR)

1,5 X 0,5 5,5 X 8,5 Rendah (R)

0,5 X 0,5 8,5 X 11,5 Sedang (S)

0,5 X 0,5 11,5 X 14,5 Tinggi (T)

1,5 X 14,5 X Sangat Tinggi (ST)

2) Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek

Kategori skor kepercayaan diri subjek didapatkan

melalui perhitungan berikut ini:

Xmaksimum : 21 x 1 = 21

Xminimum : 21 x 0 = 0

Range : 21 – 0 = 21

(simpangan baku) :

= 3,5

(mean teoritik) : (21+0)/2 = 10,5

Sehingga didapatkan perhitungan kategorisasi terlihat pada

tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

64

Tabel 3.7

Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek

Formula Kategori Rentang Nilai Skor

Item Kepercayaan Diri

Kategori

X 1,5 X 5,25 Sangat Rendah (SR)

1,5 X 0,5 5,25 X 8,75 Rendah (R)

0,5 X 0,5 8,75 X 12,25 Sedang (S)

0,5 X 0,5 12,25 X 15,75 Tinggi (T)

1,5 X 15,75 X Sangat Tinggi (ST)

2. Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data berupa informasi berbentuk

kalimat, yang memberikan gambaran tentang tingkat kepercayaan diri

siswa, pandangan atu sikap siswa, perhatian dan antusiasme siswa dalam

mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

a. Analisis Data Observasi

Hasil data observasi diolah dan dianalisis setelah penelitian

tindakan diberikan, dalam hal ini peneliti tidak menunda dalam

mengolah data, agar hasil yang diperoleh segera diolah dan

dianalisis, untuk kemudian menjadi bahan perbaikan siklus

selanjutnya. Peneliti melihat dari hasil data yang diperoleh dari

mitra kolaboratif, kemudian menganalisis dan menginterpretasikan

data tersebut. Peneliti berdiskusi dengan mitra kolaboratif, untuk

membahas hal apa yang terjadi pada siklus tersebut dan hal apa

yang perlu diperbaiki. Kemudian peneliti mengambil kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

65

suatu siklus berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dan

hasil diskusi bersama.

b. Analisis Data Wawancara

Data yang telah diperoleh melalui wawancara kemudian

dicatat dan dianalisis sesuai dengan pernyataan-pernyataan yang

telah diungkapkan oleh siswa mengenai kegiatan bimbingan

klasikal. Kemudian peneliti memberikan kesimpulan atas hasil

wawancara tersebut melalui banyaknya ungkapan pernyataan dari

para siswa.

Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara

dianalisis menggunakan teknik triangulasi data. Menurut Sugiyono

(2010: 330) triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data

bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data

dan sumber data yang telah ada.

Proses analisis data dilakukan sejak sebelum penelitian,

selama proses penelitian, dan setelah selesai penelitian. Dalam

analisis data kualitatif diperlukan validitas dan reliabilitas.

Validitas dan reliabilitas dalam analisis data kualitatif disebut uji

keabsahan dan uji dependability. Reliabilitas dilakukan dengan

melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit

tersebut dilakukan oleh auditor untuk mengetahui proses yang

terjadi dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari

manipulasi data dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

66

L. Kriteria Keberhasilan

Herbert, Robin & Ortrun (2002), defined Action Research as a process

that pursues improvement in partical situations without substantively

prescribing objectives to be achieved. Pendapat di atas didefinisikan bahwa,

penelitian tindakan sebagai sebuah proses yang mengejar untuk suatu

perbaikan disituasi praktis tanpa menentukan/menetapkan tujuan secara

kenyataan untuk dicapai. Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini

memiliki kriteria keberhasilan yang ditentukan peneliti melalui perhitungan

nilai berdasarkan pada pra tindakan. Kriteria keberhasilan penelitian sebagai

tolak ukur keberhasilan yang harus dicapai. Kriteria keberhasilan pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kuantitatif

Tabel 3.8

Kriteria Keberhasilan

Peubah

Indikator

Kriteria Keberhasilan

Pra

Tindakan

Siklus I Siklus II

Kepercayaan diri

siswa (skala

kepercayaan diri)

a. Rata-rata skor

kepercayaan diri

siswa

b. Jumlah subjek yang

mengalami

peningkatan setiap

siklusnya

66,42%

-

76%

10 siswa

86%

15 siswa

2. Kualitatif

a. Siswa memperhatikan penjelasan guru BK

Siswa dapat menghargai guru yang berada di depan kelas dan

mampu menjaga situasi kelas tetap tenang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

67

b. Bertanya kepada guru atau merespon pertanyaan/perintah guru

Siswa berani bertanya kepada guru. Pertanyaan yang

diajukan berkaitan dengan materi yang dipelajari pada saat proses

belajar mengajar. Siswa menjawab pertanyaan guru, jika guru

mengajukan pertanyaan. Ketika guru menyampaikan suatu

perintah, siswa memberikan respon atas perintah tersebut.

c. Berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan klasikal

Siswa tidak hanya berdiam diri ketika kegiatan, namum siswa

terlibat aktif dalam kegiatan bimbingan.

d. Siswa merasa gembira mengikuti kegiatan bimbingan klasikal

Siswa merasa senang mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

Siswa menampilkan diri riang dan ceria saat kegiatan bimbingan

klasikal.

e. Siswa melakukan refleksi dengan baik

Siswa melakukan relfeksi sesuai dengan yang dialami oleh

siswa pada saat mengikuti kegiatan bimbingan klasikal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi paparan secara berurutan mengenai hasil penelitian dan

pembahasan. Hasil penelitian terdiri dari hasil pra tindakan, siklus I, dan siklus II

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan bimbingan dan konseling diuraikan dalam

tiga bagian, yaitu hasil pra tindakan, hasil siklus I, dan hasil siklus II. Data

hasil penelitian ini kemudian dijadikan bahan untuk dijabarkan dalam

pembahasan.

1. Deskripsi Proses dan Hasil Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling

Kegiatan pra tindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

situasi awal tingkat kepercayaan diri siswa kelas III SD Negeri

Sruwohdukuh sebelum dilakukannya penelitian tindakan. Situasi awal

ini akan digunakan sebagai bahan refleksi yang mendasari

dilaksanakannya siklus tindakan. Pra tindakan ini berisi perencanaan,

pelaksanaan pra tindakan, dan refleksi pra tindakan.

a. Perencanaan Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling

Pada tahap perencanaan, peneliti mempersiapkan bahan-

bahan yang diperlukan untuk kegiatan pra tindakan. Peneliti

mencari informasi awal mengenai situasi dan kondisi kelas III

melalui diskusi dengan wali kelas III dan membahas tentang

rencana untuk penelitian kelas III. Peneliti memutuskan untuk

melakukan observasi awal kelas yang dilakukan sebanyak dua kali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

69

Observasi pertama dilakukan saat jam mata pelajaran matematika.

Observasi kedua dilakukan peneliti melalui observasi partisipan.

Peneliti memberikan bimbingan klasikal tanpa menggunakan

media. Hal ini dilakukan untuk mengetahui data kelas III tentang

kepercayaan diri dalam mengikuti kegiatan bimbingan klasikal

tanpa menggunakan media permainan titian balok. Alat ukur yang

digunakan adalah lembar observasi, angket kepercayaan diri, dan

panduan wawancara.

b. Pelaksanaan Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling

1) Observasi di Kelas

Observasi guru pada pra tindakan dilaksanakan pada

tanggal 17 Mei 2014. Kegiatan diawali dengan bertemu

dengan guru kelas III di sekolah, peneliti menggali informasi

tentang kegiatan pembelajaran di kelas III, apakah

menggunakan media atau strategi tertentu. Berdasarkan

informasi dari guru kelas III, media yang digunakan tidak

begitu bervariatif hanya dengan metode ceramah saja. Ada

beberapa siswa yang hanya diam saja saat jam pelajaran.

Peneliti kemudian melakukan observasi di kelas III

pada saat jam pelajaran matematika. Peneliti melakukan

pengamatan tentang situasi dan interaksi pembelajaran di

kelas III pada saat guru kelas memberikan materi. Dari hasil

pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

70

siswa yang hanya diam tidak menjawab pertanyaan guru.

Ketika guru menawarkan kepada para siswa, siapa yang

bersedia mengerjakan soal di depan kelas, tidak ada satupun

siswa yang maju ke depan kelas. Peneliti mengamati hampir

semua siswa terlihat kurang percaya diri saat disuruh maju ke

depan kelas. Siswa akan maju ke depan kelas ketika sudah

dipanggil oleh guru.

Setelah melakukan kegiatan observasi, peneliti

diberikan kesempatan oleh guru kelas pada akhir jam

pelajaran. Setelah wawancara ternyata banyak didapatkan

informasi bahwa siswa kelas III mempunyai gejala kurang

percaya diri. Mereka mengaku malu jika disuruh

mengerjakan soal di depan kelas, karena takut jika soal yang

dikerjakan salah menjawabnya, siswa takut menjawab

pertanyaan guru jika nantinya salah.

2) Bimbingan Klasikal Pra Tindakan oleh Peneliti

Kegiatan bimbingan klasikal pra tindakan dilakukan

pada hari Rabu, 28 Mei 2014. Kegiatan ini dilakukan untuk

mendapatkan data tentang kepercayaan diri siswa kelas III

tanpa menggunakan media permainan titian balok. Kegiatan

ini dimulai pada pukul 07.00. Topik bimbingan yang

diberikan adalah “Aku Mempunyai Banyak Teman”. Peneliti

mengajak guru kelas III yang berperan sebagai observer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

71

a) Pembukaan

Peneliti masuk ruang kelas dengan kondisi awal

kelas yang tenang, ditemani oleh guru kelas. Guru kelas

memberikan pengantar sambil memperkenalkan peneliti

kepada siswa. Peneliti memberikan salam pembuka dan

disambut dengan malu-malu oleh siswa, kemudian

peneliti menjelaskan tujuan adanya kegiatan bimbingan

yang akan dilaksanakan selama tiga pertemuan

kedepan. Peneliti membacakan buku absensi siswa yang

berada di kelas agar mengenal siswa satu-persatu.

b) Kegiatan Inti

Setelah selesai berkenalan dengan para siswa,

kemudian peneliti memulai kegiatan bimbingan.

Peneliti memberikan ice breaking terlebih dahulu

sebelum masuk pada materi bimbingan. Peneliti mulai

masuk pada materi yang akan diberikan yaitu “Aku

Mempunyai Banyak Teman”. Peneliti memulainya

dengan tanya jawab tentang arti teman bagi kalian,

kemudian peneliti membagikan kertas kepada siswa

satu persatu, setelah kertas dibagikan, kemudian peneliti

meminta siswa untuk menggambar diri mereka sendiri

saat dengan temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

72

Setelah diberikan penjelasan, kemudian siswa

segera mengerjakannya dengan menggambar diri

mereka sendiri saat bersama temannya, disertai

penjelasan dari gambar yang telah digambarnya.

Setelah para siswa selesai mengerjakan, peneliti

meminta beberapa siswa untuk menceritakan apa yang

telah digambarkan.

Peneliti menunjuk siswi perempuan untuk

menceritakan hasil gambarnya, siswi tersebut terlihat

kesulitan dan malu menceritakan hasil gambarnya di

depan kelas, setelah selesai menceritakan peneliti

memberikan peneguhan kepada siswa tersebut.

Kemudian siswi menunjuk teman yang lain untuk

menceritakan hasil gambarnya, begitu seterusnya.

Ada yang menggambarkan bahwa sedang

bermain, belajar, berolahraga dengan temannya, dan

lain-lain. Setelah beberapa siswa menceritakan hasil

gambarnya, lalu peneliti mulai masuk pada materi

dengan menjelaskan tentang mempunyai banyak teman

itu penting, tantangan dalam mempunyai banyak teman,

dan cara untuk berteman dengan banyak orang.

Kemudian peneliti meminta untuk menuliskan manfaat

dari kegiatan bimbingan hari ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

73

c) Penutup

Setelah selesai melakukan kegiatan bimbingan,

peneliti mencoba menarik kesimpulan serta

memberikan peneguhan kepada para siswa bahwa

teman sejati itu tidak akan pernah terpisahkan walaupun

terdapat banyak perbedaan dan agar apa yang

digambarkan pada kertas itu menjadikan penyemangat

bagi diri mereka dalam berkaktivitas di sekolah,

keluarga, dan masyarakat. Sepuluh menit sebelum bel,

peneliti memberikan kuesioner kepada siswa untuk

diisi, sebelum memulai mengisi peneliti menjelaskan

kepada siswa cara mengisi kuesioner. Peneliti juga

melakukan wawancara kepada siswa untuk memberikan

tanggapan pada kegiatan hari ini. Setelah semua siswa

selesai mengisi kuesioner kemudian dikumpulkan, lalu

peneliti menutup kegiatan dengan memberikan salam

penutup.

c. Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada

Pra Tindakan

Data yang diperoleh pada pra tindakan akan digunakan

sebagai pedoman untuk melaksanakan siklus I. Berdasarkan data

pra penelitian, peneliti lebih mengetahui apa yang perlu diberikan

pada siklus I. Berikut adalah data skor item kepercayaan diri, skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

74

kepercayaan diri subjek, tabel kategorisasi skor item kepercayaan

diri, dan tabel kategorisasi skor kepercayaan diri subjek pada pra

tindakan.

1) Data Skor Item Kepercayaan Diri

Tabel 4.1

Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada

Pra Tindakan

No Item Jumlah Kategori

1 9 S

2 16 ST

3 15 ST

4 14 T

5 13 T

6 11 S

7 8 R

8 17 ST

9 11 S

10 17 ST

11 17 ST

12 15 ST

13 18 ST

14 13 T

15 15 ST

16 11 S

17 18 ST

18 15 ST

19 15 ST

20 11 S

Jumlah 279

Rata-rata 13,95 T

Keterangan:

S :Sedang R : Rendah

ST :Sangat Tinggi T : Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

75

Tabel 4.2

Kategori Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada

Pra Tindakan

Kategori Jumlah Item Persentase

Sangat Rendah

X 5,5 0

Rendah

5,5 X 8,5 1 Item

⁄ x 100 = 5 %

Sedang

8,5 X 11,5 5 Item

⁄ x 100 = 25 %

Tinggi

11,5 X 14,5 3 Item

⁄ x 100 = 15 %

Sangat Tinggi

X 14,5 11 Item

⁄ x 100 = 55 %

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dalam tahap

pra tindakan, separuh lebih dari hasil perhitungan itu berada

pada kategori sangat tinggi dengan persentase 55%. Data skor

item dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 1

Skor Item Pra Tindakan

0

5

10

15

20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Sko

r It

em

Item

Pra Tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

76

2) Data Skor Kepercayaan Diri Subjek

Tabel 4.3

Data Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Pra Tindakan

No Nama Jumlah Kategori Pra

Tindakan

1 Harry Pramudita A 11 S

2 Mega Mawarni S 14 T

3 Siti Munawaroh 13 T

4 Adi Hidayat 9 S

5 Adi Wahyudi 14 T

6 Adytama Putra 14 T

7 Agung Kusworo 15 T

8 Arifin Ilham 11 S

9 Danang Prayogi 5 SR

10 Danang Prayoga 5 SR

11 Frendi Sigit P 15 T

12 Ngasatul Istiqomah 6 R

13 Okta Bintang R 18 ST

14 R. Bg. Surahman B J 18 ST

15 Rian Prabowo D S 16 ST

16 Retno Dwi S 19 ST

17 Rifki Sandi N 14 T

18 Saras Wati 18 ST

19 Suci Anggreyani 17 ST

20 Yogiana Khusnita 9 S

21 Arya 18 ST

Jumlah 279

Rata-rata 13,28 T

Tabel 4.4

Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Pra Tindakan

Kategori Jumlah Subjek Persentase

Sangat Rendah

X 5,25 2 Subjek

⁄ x 100 = 9,52 %

Rendah

5,25 X 8,75 1 Subjek

⁄ x 100 = 4,76 %

Sedang

8,75 X 12,25 4 Subjek

⁄ x 100 = 19,04 %

Tinggi

12,25 X 15,75 7 Subjek

⁄ x 100 = 33,33 %

Sangat Tinggi

X 15,75 7 Subjek

⁄ x 100 = 33,33 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

77

Dari tabel di atas dapat diketahui pada pra tindakan

terdapat 2 siswa yang memiliki kepercayaan diri sangat

rendah dengan persentase 9,52%, 1 siswa memiliki

kepercayaan diri rendah dengan persentase 4,76%, 4 siswa

memiliki kepercayaan diri sedang dengan persentase 19,04%,

dan masing-masing ada 7 siswa memiliki kepercayaan diri

tinggi dan sangat tinggi dengan persentase sama 33,33%.

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa sebagian

siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh memiliki

kepercayaan diri yang kurang. Data yang diperoleh pada pra

tindakan akan dijadikan referensi untuk melakukan tindakan

pada siklus I. Selain itu, hasil dari pra tindakan akan

dijadikan dasar pada penentu kriteria awal keberhasilan untuk

siklus selanjutnya. Data skor kepercayaan diri subjek dapat

dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 2

Skor Subjek Pra Tindakan

0

5

10

15

20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21

Sko

r S

ub

jek

Subjek

Pra Tindakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

78

d. Refleksi Pra Tindakan Bimbingan dan Konseling

Kegiatan pra tindakan telah selesai dan terlaksana dengan

baik. Peneliti mendapatkan data-data awal untuk mengidentifikasi

masalah kelas III. Ternyata dengan metode ceramah dirasakan

kurang efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa.

Metode ceramah membuat anak merasa bosan di kelas, hal itu

nampak dari pengamatan yang menunjukkan bahwa banyak siswa

yang terlihat diam, tidak memperhatikan guru, dan ada juga yang

mengerjakan tugas lain. Berdasarkan hasil data kuesioner tidak

sebanding dengan hasil pengamatan. Data melalui kuesioner

menunjukkan bahwa rata-rata skor subjek berada pada kategori

tinggi. Hal ini perlu untuk diberikan tindakan agar pelayanan

bimbingan menjadi maksimal, sehingga siswa memiliki

kepercayaan diri dalam mengikuti kegiatan dan mendapatkan hasil

belajar yang optimal.

2. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Mei 2014. Berikut hasil

penelitian pada siklus I yang telah dilakukan oleh peneliti.

a. Perencanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling

Siklus I

Sebelum pelaksanaan tindakan pada siklus I, peneliti terlebih

dahulu membuat perencanaan tindakan yang nantinya akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

79

diberikan dalam siklus tindakan di kelas III. Tahap perencanaan ini

bertujuan untuk mempersiapkan peneliti menuju kegiatan tindakan

yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Berikut adalah persiapan

yang dilakukan oleh peneliti menjelang pemberian tindakan pada

siklus I.

1) Penyusunan Perangkat Bimbingan

a) Satuan Pelayanan Bimbingan

Satuan pelayanan bimbingan disusun sebagai

pedoman dalam kegiatan layanan bimbingan klasikal,

dengan materi yang akan diberikan pada siklus I yaitu

tentang Percaya Diri. Rancangan dan skenario kegiatan

bimbingan telah tercantum dalam SPB.

b) Lembar Evaluasi

Lembar evaluasi dipersiapkan untuk menuliskan

hasil yang telah didapatkan siswa selama mengikuti

kegiatan bimbingan bersama dengan peneliti. Lembar

evaluasi diberikan pada akhir kegiatan bimbingan.

c) Media

Media yang akan digunakan adalah media

permainan titian balok maka persiapan yang dilakukan

adalah menyiapkan papan titian yang berukuran sebagai

berikut, panjang yaitu 3,5 m; tinggi yaitu 50 cm; lebar

yaitu 5 cm. Papan titian yang akan digunakan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

80

siklus I ukurannya akan berbeda dengan yang akan

digunakan pada siklus II.

2) Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data yang perlu dipersiapkan yaitu

skala kepercayaan diri, panduan wawancara, lembar

observasi, dan alat dokumentasi berupa kamera. Skala

kepercayaan diri diberikan pada saat 10 menit diwaktu

terakhir kegiatan bimbingan. Observasi dilakukan oleh

observer selama kegiatan bimbingan, sedangkan wawancara

dilakukan setelah kegiatan bimbingan berlangsung.

3) Mitra Kolaboratif

Mitra kolaboratif dalam hal ini adalah observer yang

akan membantu peneliti mengamati jalannya kegiatan

bimbingan.

b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling

Siklus I

Penelitian tindakan siklus I dilakukan pada hari Sabtu,

tanggal 31 Mei 2014, kegiatan bimbingan dimulai pada pukul

07.00. Peneliti menyiapkan segala perlengkapan untuk kegiatan

bimbingan. Peneliti tiba di sekolah pada pukul 06.30. Pada saat bel

masuk berbunyi kemudian peneliti segera menuju ke ruang kelas

III untuk memulai kegiatan bimbingan. Peneliti meminta salah satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

81

siswa untuk memimpin doa sebelum memulai kegiatan pada hari

ini.

1) Rekaman Fakta

a) Pembukaan

Kegiatan awal kegiatan bimbingan telah dimulai

dengan doa pembukaan, setelah doa pembukaan selesai

kemudian peneliti memberikan salam dan pengantar

kepada siswa. Setelah itu peneliti mengajak semua

siswa untuk melakukan ice breaking terlebih dahulu.

Peneliti mengajak satu siswa perempuan ke depan

untuk memberikan contoh ice breaking. Semua siswa

diminta untuk berdiri dan berpasangan. Peneliti

memberikan beberapa kali contoh gerakan dan

kemudian diikuti oleh siswa yang lain, sambil

bernyanyi bersama. Banyak siswa antusias dalam

mengikuti ajakan dari peneliti, namun ada beberapa

siswa yang hanya diam saja. Tujuan dari ice breaking

ini adalah untuk membangkitkan semangat siswa dalam

memulai kegiatan bimbingan dan untuk menghilangkan

rasa ngantuk.

Peneliti menjelaskan materi secara singkat

percaya diri. Peneliti kemudian melakukan interaksi

kepada siswa . “Teman-teman, apa itu percaya diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

82

menurut pendapat kalian?”. Beberapa siswa saling

melirik teman dan kelihatan ragu untuk menjawab.

Suasana kelas cukup hening untuk beberapa saat. Ada

siswi yang mengacungkan jari, “saya tahu bu, percaya

diri adalah percya pada diri sendiri”. Jawab seorang

siswi dengan sedikit ragu-ragu..

Peneliti menjelaskan pengertian percaya diri

secara singkat. Peneliti mengamati ada siswa yang

sedang mengerjakan tugas mata pelajaran lain. Peneliti

kemudian mengajak siswa siswi untuk keluar dari kelas

dan berada di halaman perpustakaan. Pengamat

mengikuti peneliti keluar kelas dan menempatkan diri

diantara siswa siswi.

b) Kegiatan Inti

Peneliti menjelaskan tujuan permainan dan aturan

permainan tersebut. Suasana di halaman perpustkaan

masih ramai. Peneliti kemudian menenangkan agar

peneliti bisa menjelaskan intruksi selanjutnya.

Permianan tersebut bernama “Titian Balok”.

Peraturan dalam permainan ini adalah masing-masing

siswa harus melewati papan titian dari ujung sampai

ujung dengan berjalan maju. Kemudian siswa diminta

untuk melewati papan titian dengan berjalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

83

menyamping dan terakhir dengan berjalan mundur.

Peneliti menawarkan kepada siswa siapa yang bersedia

untuk menjadi yang pertama melewati papan titian

balok. Peneliti mengamati beberapa siswa saling

menunjuk antara teman satu dengan yang lain. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa masih merasa ragu untuk

melewati papan titian. Setelah beberapa saat ada siswa

yang mengacungkan jari dan bersedia menjadi yang

pertama melewati papan titian balok.

Siswa yang melewati papan titian tampak ada

yang serius dan tenang untuk dapat berhasil sampai ke

ujung. Peneliti mengamati ada beberapa siswa yang

meminta bantuan teman untuk berpegangan melewati

papan titian. Beberapa siswa ada yang tidak bisa dan

tidak berhasil melewati papan titian balok. Setelah

semua siswa telah melewati papan titian balok, peneliti

meminta semua siswa siswi untuk berkumpul lagi dan

masuk ke kelas.

Peneliti bertanya kepada semua siswa, “Teman-

teman, pesan apa yang kalian dapatkan setelah bermain

papan titian tadi?”. Beberapa siswa menjawab kompak,

“Capek bu”. Siswa lain menjawab, “Susah bu, karena

harus menjaga keseimbangan”. Peneliti kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

84

menanggapi, “Begitukah? ada lagi yang mengalami

kesulitan pada permainan tadi?”. Sejenak siswa siswi

diam dan saling melirik. Lalu salah satu siswa

menjawab, “Saya tadi minta bantuan teman bu, untuk

berpegangan karena saya takut jatuh”. Siswa lain

menambahkan, “Benar bu, saya tadi juga minta bantuan

teman”. “Jadi kesimpulan dari permainan tadi apa?”

tanya peneliti. “Kita membutuhkan kebenarian bu,

untuk melewati papan titian”. Seorang siswi kemudian

menambahkan lagi, “Iya benar, kira harus percaya diri

saat melakukan permainan tadi agar dapat berhasil”.

Peneliti kemudian mengkaitkan refleksi

permainan dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti

kemudia menanyakan, “Nah, baiklah kalau demikan

menururut teman-teman apa hubungan antara makna

permainan tadi dengan kehidupan keseharian teman-

teman?”. Sejenak siswa siswi saling melirik antara

mereka. Lalu salah satu siswa menjawab,

“Hubungannya kita harus percaya diri bu dalam

melakukan sesuatu, contohnya kalau kita percaya diri

mengerjakan PR pasti hasilnya bagus”, kata salah satu

siswa. “Benar bu, kita harus percaya diri saat

mengerjakan tugas”, seorang siswi menambahkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

85

Peneliti kemudian bertanya, “Lalu menurut kalian

percaya diri itu sesuatu yang penting tidak?”. Percaya

diri itu penting bu”, kata salah satu siswi. “Bagus

sekali, teman-teman”, kata peneliti.

c) Penutup

Peneliti kembali menempatkan diri di depan kelas

untuk menjelaskan lebih lengkap mengenai materi hari

ini yaitu tentang percaya diri. Peneliti menjelaskan

secara ringkas, padat dan jelas mengenai beberapa hal

terkait dengan percaya diri yaitu pengertian percaya

diri dan cara meningkatkan percaya diri. Setelah

selesai menjelaskan, peneliti menarik kesimpulan dari

materi kegiatan bimbingan, kemudian memberikan

lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan.

Peneliti meminta beberapa siswa untuk maju ke depan

membacakan hasil dari lembar evaluasi. Kemudian

peneliti membagikan skala kepercayaan diri penelitian

kepada siswa untuk diisi oleh siswa. Setelah semua

selesai, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan

semua lembar evaluasi dan skala kepercayaan diri.

Peneliti menutup kegiatan bimbingan dengan

memberikan kalimat penutup dan salam penutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

86

2) Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada

Siklus I

Data yang diperoleh pada penelitian siklus I akan

digunakan untuk acuan pelaksanaan siklus II. Melalui data

siklus I, peneliti menganalisis untuk dilihat apakah ada

peningkatan yang terjadi disiklus I. Hasil penelitian berupa

data skala kepercayaan diri, observasi, dan wawancara.

Berikut adalah hasil skor item kepercayaan diri, skor

kepercayaan diri, beserta tabel kategorisasi.

a) Data Skor Item Kepercayaan Diri

Tabel 4.5

Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa pada

Pra Tindakan dan Siklus I

No

Item

Jumlah Keterangan

Pra ke S I

Kategori

S I Pra S I

1 9 15 Meningkat ST

2 16 17 Turun ST

3 15 15 Tetap ST

4 14 18 Meningkat ST

5 13 13 Tetap T

6 11 18 Meningkat ST

7 8 14 Meningkat T

8 17 15 Turun ST

9 11 13 Meningkat T

10 17 19 Meningkat ST

11 17 17 Tetap ST

12 15 17 Meningkat ST

13 18 16 Turun ST

14 13 19 Meningkat ST

15 15 17 Meningkat ST

16 11 16 Meningkat ST

17 18 15 Turun ST

18 15 19 Meningkat ST

19 15 15 Tetap ST

20 11 18 Meningkat ST

Jumlah 279 326 Meningkat ST

Rata-rata 13,95 16,3 Meningkat ST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

87

Tabel 4.6

Kategori Data Skor Item Kepercayaan Diri Siswa

pada Siklus I

Kategori Jumlah

Item

Persentase

Sangat Rendah

X 5,5 0

Rendah

5,5 X 8,5 0

Sedang

8,5 X 11,5 0

Tinggi

11,5 X 14,5 3 Item

⁄ x 100 = 15 %

Sangat Tinggi

X 14,5 17 Item

⁄ x 100 = 85 %

Berdasarkan data diatas diperoleh hasil bahwa, tidak

ada item yang menunjukkan kategori sangat rendah, rendah,

dan sedang. Namun yang muncul adalah kategori tinggi dan

sangat tinggi. Item pada kategori tinggi sebanyak 3 item

dengan persentase 15%. Item pada kategori sangat tinggi

sebanyak 17 item dengan persentase 85%. Item pada nomor

dua, delapan, tiga belas, dan tujuh belas mengalami

penurunan jumlah skor, hal ini akan menjadi perbaikan pada

siklus berikutnya.

Perbandingan skor item pada pra tindakan dan siklus I dapat

dilihat pada grafik di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

88

Grafik 3

Hasil Perbandingan Skor Item Pra Tindakan dan Siklus I

b) Data Skor Kepercayaan Diri Subjek

Tabel 4.7

Data Skor Kepercayaan Diri Subjek pada

Pra Tindakan dan Siklus I

No Nama Jumlah Keterangan

Pra ke SI

Kategori

Pra S I

1 Harry Pramudita A 11 13 Meningkat T

2 Mega Mawarni S 14 18 Meningkat ST

3 Siti Munawaroh 13 20 Meningkat ST

4 Adi Hidayat 9 18 Meningkat ST

5 Adi Wahyudi 14 20 Meningkat ST

6 Adytama Putra A 14 19 Meningkat ST

7 Agung Kusworo 15 11 Turun S

8 Arifin Ilham 11 13 Meningkat T

9 Danang Prayoga 5 13 Meningkat T

10 Danang Prayogi 5 11 Meningkat S

11 Frendi Sigit P 15 19 Meningkat ST

12 Ngasatul Istiqomah 6 15 Meningkat T

13 Okta Bintang R 18 9 Turun S

14 R. Bg. Surahman B J 18 17 Turun ST

15 Rian Prabowo D S 16 9 Turun S

16 Retno Dwi S 19 20 Meningkat ST

17 Rifki Sandi N 14 19 Meningkat ST

18 Saras Wati 18 19 Meningkat ST

19 Suci Anggreyani 17 17 Tetap ST

20 Yogiana Khusnita 9 7 Turun R

21 Arya 18 19 Meningkat ST

Jumlah 279 326 Meningkat

Rata-rata 13,28 15,52 Meningkat T

0

5

10

15

20

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Sko

r It

em

Item

PRA

SIKLUS I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

89

Tabel 4.8

Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Siklus I

Kategori Jumlah Subjek Persentase

Sangat Rendah

X 5,25 0

Rendah

5,25 X 8,75 1 Subjek

⁄ x 100 = 4,76 %

Sedang

8,75 X 12,25 4 Subjek

⁄ x 100 = 19,04 %

Tinggi

12,25 X 15,75 4 Subjek

⁄ x 100 = 19,04 %

Sangat Tinggi

X 15,75 12 Subjek

⁄ x 100 = 57,14 %

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I

separuh lebih dari jumlah subjek berada pada kategori sangat

tinggi dengan persentase 57,14%. Dari hasil tersebut berarti

sudah terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa kelas III

SD Negeri Sruwohdukuh setelah diberikan layanan

bimbingan pribadi sosial dengan menggunakan media

permainan titian balok. jumlah subjek yang memiliki

kepercayaan diri sangat tinggi. Adanya peningkatan

kepercayaan diri siswa dapat dilihat melalui grafik

perbandingan berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

90

Grafik 4

Hasil Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan dan Siklus I

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa perbaikan pada

siklus I berhasil. Tetapi, ada lima siswa nomor absen 7, 13,

14, 15, dan 20 yang mengalami penurunan kepercayaan diri

dari pra tindakan ke siklus I. Melihat hal tersebut maka

peneliti akan mengadakan perbaikan pada siklus II agar

kepercayaan diri siswa dapat meningkat.

c. Refleksi Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I

Refleksi penelitian tindakan siklus I dilakukan setelah selesai

pemberian tindakan dengan mengumpulkan semua data dari

angket, hasil pengamatan, dan wawancara. Secara keseluruhan,

proses siklus I telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan,

peneliti memberikan layanan bimbingan dengan permainan titian

balok. Dari proses pengumpulan data yang telah didapatkan pada

siklus I telah menunjukkan perbaikan dari pada saat pra tindakan

0

5

10

15

20

25

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21

Sko

r S

ub

jek

Subjek

PRA

SIKLUS I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

91

atau sebelum menggunakan media permainan titian balok. Hal ini

Nampak terlihat pada hasil skala yang telah diolah, dimana pada

siklus I menunjukkan adanya peningkatan dari pada saat pra

tindakan.

Peneliti memiliki beberapa catatan pada siklus I yakni, bahwa

pembimbing dalam hal ini peneliti sendiri kurang mampu

mengelola kelas supaya siswa dapat memperhatikan saat

bimbingan, peneliti kurang tugas dalam memberikan perintah, dan

suara peneliti dirasa kurang keras saat menjelaskan. Peneliti juga

merasakan bahwa kekurangan dalam bimbingan siklus I adalah

peneliti kurang tegas dalam mengatur siswa siswi, jadi masih

banyak siswa yang bermain saat siswa lain meniti papan titian.

Keputusan yang akan dilakukan peneliti yaitu bahwa akan

melakukan perbaikan pada siklus yang ke II dengan berefleksi dari

hasil siklus I. Peneliti diharapkan harus berusaha mengelola

kondisi kelas dengan sebaik mungkin, lebih tegas dalam

memberikan perintah saat kegiatan bimbingan, peneliti berusaha

berbicara dengan lantang dan jelas saat menjelaskan materi,

peneliti berusaha menyiapakan diri, mempersiapkan materi dengan

sebaik-baiknya. Pada saat siklus II peneliti harus bisa memperbaiki

hal-hal yang dirasa kurang memenuhi kriteria keberhasilan

peningkatan kepercayaan diri. Pada saat siklus II peneliti bisa

mengajak siswa untuk bernyanyi bersama, lagu yang dinyanyikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

92

disesuaikan dengan tema bimbingan, supaya kelas menjadi lebih

bersemangat.

3. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II

a. Perencanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus

II

Perencanaan pada siklus II tidak jauh beda dengan siklus I,

peneliti menyiapkan SPB, materi, lembar evaluasi, media

permainan papan titian, skala kepercayaan diri, dokumentasi,

panduan observasi dan wawancara, serta mitra kolaboratif yang

berperan juga sebagai observer. Semuanya telah dipersiapkan

sebelumnya, agar kegiatan siklus II dapat berjalan dengan lancar.

Materi yang disampaikan pada siklus II adalah berjudul “Aku

Bisa”. Media yang digunakan dalam tindakan perbaikan ini adalah

tetap dengan menggunakan permainan titian balok. Papan titian

yang digunakan tingkat kesulitan dan ukurannya berbeda dengan

siklus I. Pada siklus II ini papan titian yang digunakan berukuran

sebagai berikut, panjang yaitu 4 m; lebar 5 cm; tinggi 65 cm.

b. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling

Siklus II

Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 4 Juni 2014,

kegiatan dimulai pada pukul 09.00. Peneliti tiba di sekolah pukul

06.30. Peneliti tiba di kelas sepuluh menit sebelum kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

93

berlangsung. Peneliti masuk ke kelas untuk mempersiapkan segala

sesuatu yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian siklus

II. Penelitian tindakan siklus II ini merupakan penelitian siklus

yang terakhir, diharapkan di siklus II kegiatan berjalan dengan

lancar dan peningkatan kepercayaan diri siswa bisa semakin

optimal.

1) Rekaman Fakta

a) Pembukaan

Pembukaan diawali dengan doa pembukaan yang

dipimpin oleh ketua kelas. Setelah selesai doa

pembukaan, kemudian peneliti memberikan pengantar

kepada siswa. Selanjutnya peneliti mengajak semua

siswa untuk melakukan ice breaking berjudul angin

berhembus. Peneliti memberikan contoh serta instruksi

peraturannya, siswa pun paham dengan petunjuk dari

peneliti, Ice breaking berjalan dengan penuh

kegembiraan dan keseruan, siswa ada yang tertawa dan

membuat situasi kelas menjadi riang.

Materi pada kegiatan bimbingan siklus II ini

mengenai aku bisa. Peneliti selanjutnya mengajukan

beberapa pertanyaan kepada siswa untuk membangun

ingatan siswa mengenai sikap diri siswa selama ini

terkait dengan materi yang akan disampaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

94

b) Kegiatan Inti

Peneliti mengajak siswa siswi untuk melakukan

permainan di luar kelas seperti siklus sebelumnya.

Siswa siswi kemudian berkumpul dengan tertib dan

tenang. Sebelum memulai permainan peneliti memberi

tahu siswa siswi mengenai peraturan bermainnya.

Permainan dimulai sesuai dengan yang direncanakan

oleh peneliti.

Peneliti menawarkan kepada siswa siswi, siapa

yang bersedia untuk menjadi yang pertama melewati

papan titian. Beberapa siswa siswi mengacungkan jari.

Mereka nampak sudah percaya diri untuk melewati

papan titian. Satu persatu siswa melewati papan titian

dengan lebih percaya diri dibandingkan dengan siklus I.

Peneliti mengamati masih ada tiga siswa yang melewati

papan titian meminta bantuan teman untuk

berpegangan. Siswa siswi tampak senang dalam

melakukan permainan. Setelah siswa siswi telah selesai

dan berhasil melewati papan titian, peneliti meminta

untuk berkumpul dan masuk kelas untuk beristirahat

sejenak.

Peneliti kemudian mengajak siswa siswi

merefleksikan diri terkait dengan permainan dan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

95

bimbingan. Siswa siswi tampak lebih antusias dan lebih

aktif berefleksi. Hampir semua siswa mengutarakan

pendapatnya, sehingga tidak didiominasi oleh beberapa

siswa saja. Peneliti kemudian menjelaskan beberapa hal

yang berkaitan dengan tema hari ini yaitu kelebihan-

kelebihan atau sifat positif yang ada dalam diri, manfaat

mengetahui sifat-sifat positif yang ada dalam diri.

Peneliti membagikan kertas kepada para siswa, mereka

diminta untuk menuliskan daftar kemampuan-

kemampuan positif yang ada dalam diri sebanyak-

banyaknya.

Setelah 5 menit berlalu, peneliti meminta siswa

untuk membacakan hasil dari yang telah ditulis. Peneliti

menawarkan kepada siswa siapa yang bersedia

membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas. Hampir

semua siswa mengacungkan jari dan bersedia

membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas. Setelah

beberapa anak membacakan hasilnya, peneliti mencoba

merangkum beberapa hal penting tentang sikap positif

yang ada dalam diri dan beberapa poin penting yang

tentunya dapat disimpulkan bersama untuk dapat

diambil nilai positifnya dan diterapkan dalam diri.

Peneliti memberikan ulasan tentang kegiatan yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

96

dilaksanakan sekaligus memberikan penguatan dan

penyemangat untuk para siswa, bahwa setiap orang

harus dapat bersikap yakin atas kelebihan-kelebihan/

sifat-sifat positif yang dimilikinya akan bisa melakukan

hal-hal yang terbaik dan berfikir bahwa “Aku Bisa”.

c) Penutup

Kegiatan ditutup dengan salam penutup serta

salam perpisahan. Peneliti berterimakasih atas

kerjasama yang terjalin selama tiga kali pertemuan

bersama kelas III. Peneliti mengajak bernyanyi bersama

di akhir pertemuan dengan menyanyikan lagu Aku Bisa.

Peneliti kemudian menyebarkan skala kepercayaan diri

dan lembar evaluasi kepada para siswa untuk diisi.

Peneliti mengajak foto bersama seluruh siswa kelas III

sebagai kenang-kenangan, lalu peneliti mohon ijin dari

hadapan siswa kelas III.

2) Data Hasil Pengukuran dengan Skala Kepercayaan Diri pada

Siklus II

Hasil penelitian tindakan pada siklus II ini nantinya

akan direkap total, mulai dari pra tindakan hingga siklus II,

kemudian dianalisis jumlah dan rata-ratanya, dan dilihat

peningkatan yang terjadi tiap siklusnya. Berikut adalah hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

97

skor item kepercayaan diri dan skor kepercayaan diri subjek

beserta kategorinya.

a) Data Skor Item Kepercayaan Diri

Jumlah skor item kepercayaan diri pada siklus II

ini telah berada pada ketegori sangat tinggi. Berikut

adalah hasil rekapitulasi skor item.

Tabel 4.9

Rekapitulasi Data Skor Item Kepercayaan Diri

Siswa pada Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II

No Item Jumlah Keterangan

S I ke S II

Kategori

S II Pra S I S II

1 9 15 19 Meningkat ST

2 16 17 18 Meningkat ST

3 15 15 20 Meningkat ST

4 14 18 18 Tetap ST

5 13 13 16 Meningkat ST

6 11 18 20 Meningkat ST

7 8 14 18 Meningkat ST

8 17 15 19 Meningkat ST

9 11 13 17 Meningkat ST

10 17 19 20 Meningkat ST

11 17 17 18 Meningkat ST

12 15 17 17 Tetap ST

13 18 16 18 Meningkat ST

14 13 19 19 Tetap ST

15 15 17 19 Meningkat ST

16 11 16 20 Meningkat ST

17 18 15 18 Meningkat ST

18 15 19 20 Meningkat ST

19 15 15 20 Meningkat ST

20 11 18 19 Meningkat ST

Jumlah 279 326 373 Meningkat ST

Rata-rata 13,95 16,3 18,65 Meningkat ST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

98

Tabel 4.10

Kategori Skor Item Kepercayaan Diri pada Siklus II

Kategori Jumlah Item Persentase

Sangat Rendah

X 5,5 0

Rendah

5,5 X 8,5 0

Sedang

8,5 X 11,5 0

Tinggi

11,5 X 14,5 0

Sangat Tinggi

X 14,5 20 Item

⁄ x 100 =100 %

Dari tabel tersebut diketahui bahwa 20 item

berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase

100%. Berdasarkan rekapitulasi data skor item

menunjukkan bahwa skor item pada siklus II lebih baik

dibandingkan dengan skor item pada siklus I.

Peningkatan skor item pada siklus I ke siklus II dapat

dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 5

Perbandingan Skor Item Pra Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II

0

5

10

15

20

25

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Sko

r It

em

Item

PRA

SIKLUS I

SIKLUS II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

99

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa perbaikan

pada siklus II berhasil, karena skor item yang pada

awalnya menurun pada perbaikan siklus II sudah

mengalami peningkatan

b) Data Skor Kepercayaan Diri Subjek

Data skor kepercayaan diri subjek disiklus II akan

menjadi data akhir untuk dilihat seberapa tinggi jumlah

maupun rata-ratanya. Sudahkah mencapai target yang

dicapai. Berikut adalah hasil rekapitulasi data skor

kepercayaan diri subjek.

Tabel 4.11

Rekapitulasi Data Skor Kepercayaan Diri Subjek pada

Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II

No Nama Jumlah Keterangan

S I ke S II

Kategori

S II Pra S I S II

1 Harry Pramudita A 11 13 18 Meningkat ST

2 Mega Mawarni S 14 18 20 Meningkat ST

3 Siti Munawaroh 13 20 20 Tetap ST

4 Adi Hidayat 9 18 10 Turun S

5 Adi Wahyudi 14 20 20 Tetap ST

6 Adytama Putra A 14 19 20 Meningkat ST

7 Agung Kusworo 15 11 14 Meningkat T

8 Arifin Ilham 11 13 15 Meningkat T

9 Danang Prayoga 5 13 20 Meningkat ST

10 Danang Prayogi 5 11 20 Meningkat ST

11 Frendi Sigit P 15 19 14 Turun T

12 Ngasatul Istiqomah 6 15 18 Meningkat ST

13 Okta Bintang R 18 9 18 Meningkat ST

14 R. Bg. Surahman B J 18 17 20 Meningkat ST

15 Rian Prabowo D S 16 9 20 Meningkat ST

16 Retno Dwi S 19 20 9 Turun S

17 Rifki Sandi N 14 19 19 Tetap ST

18 Saras Wati 18 19 20 Meningkat ST

19 Suci Anggreyani 17 17 20 Meningkat ST

20 Yogiana Khusnita 9 7 18 Meningkat ST

21 Arya 18 19 20 Meningkat ST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

100

Jumlah 279 326 373 Meningkat

Rata-rata 13,28 15,52 17,76 Meningkat ST

Rata-rata dalam % 66,42% 77,61% 88,80% Meningkat

Tabel 4.12

Kategorisasi Skor Kepercayaan Diri Subjek pada Siklus II

Kategori Jumlah Subjek Persentase

Sangat Rendah

X 5,25 0

Rendah

5,25 X 8,75 0

Sedang

8,75 X 12,25 2 Subjek

⁄ x 100 = 9,52 %

Tinggi

12,25 X 15,75 3 Subjek

⁄ x 100 = 14,28 %

Sangat Tinggi

X 15,75 16 Subjek

⁄ x 100 = 76,19 %

Dari tabel di atas dapat diketahui, bahwa pada siklus II

separuh lebih dari jumlah subjek berada pada ketegori sangat

tinggi dengan persentase 76,19%. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa yang awalnya kurang percaya diri

meningkat menjadi percaya diri, dan pada siklus II ini berhasil

dalam memperbaiki siklus sebelumnya.

Pada pra tindakan, menunjukkan persentase rata-rata

jumlah skor kepercayaan diri subjek sebesar 66,42%, pada

siklus I naik menjadi 77,61%, dan di siklus II terjadi

peningkatan menjadi 88,80%. Dari hasil peningkatan rata-rata

skor subjek menunjukkan bahwa terdapat adanya peningkatan

kepercayaan diri pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh

setelah diberikan layanan bimbingan pribadi sosial dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

101

menggunakan media permainan titian balok. Berikut adalah

grafik perbandingan skor subjek dari pra tindakan sampai

siklus II dan beberapa data rekapitulasi kategori skor subjek:

Grafik 6

Perbandingan Skor Subjek Pra Tindakan, Siklus I, dan

Siklus II

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa ada tiga subjek

yang mangalami penurunan tingkat kepercayaan diri. Tetapi

banyak subjek juga yang mengalami peningkatan kepercayaan

diri.

0

5

10

15

20

25

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21

Sko

r S

ub

jek

Subjek

PRA

SIKLUS I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

102

Tabel 4.13

Rekapitulasi Data Kategori Skor Kepercayaan Diri Subjek

No

Siklus

Kategori

SR R Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Jumlah

Anak

% Jumlah

Anak

% Jumlah

Anak

% Jumlah

Anak

% Jumlah

Anak

%

1

Pra

Tindakan

2

9,5%

1

4,76 %

4

19,04%

7

33,33%

7

33,33%

2

Siklus I

0

0

1

4,76%

4

19,04%

4

19,04%

12

57,14%

3

Siklus II

0

0

0

0

2

9,52%

3

14,28%

16

76,19%

Tabel 4.14

Data Jumlah Subjek yang Mengalami Peningkatan Kepercayaan Diri,

Penurunan Kepercayaan Diri, dan Tetap Antar Siklus

No

Siklus

Meningkat Menurun Tetap

Jumlah

Anak

% Jumlah

Anak

% Jumlah

Anak

%

1 Pra – Siklus I 15 71,42% 5 23,80% 1 4,76%

2 Siklus I – Siklus II 15 71,42% 3 14,28% 3 14,28%

c. Refleksi Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II

Penelitian tindakan siklus II telah selesai dilaksanakan dan

berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah disusun,

sekaligus menjadi akhir dari penelitian ini. Peneliti melihat dalam

pelaksanaan penelitian memiliki beberapa catatan dan kekurangan.

Berdasarkan data yang didapat dari skala kepercayaan diri, ada

peningkatan signifikan dari jumlah skor item kepercayaan diri dan

skor kepercayaan diri subjek, hal ini menunjukkan bahwa pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

103

siklus II ini kepercayaan diri siswa menjadi meningkat atau bisa

dikatakan semakin optimal.

Kegiatan bimbingan di siklus II berjalan dengan lancar dan

penuh kegembiraan, karena kegiatan bimbingan yang telah

dikemas semenarik mungkin agar siswa tidak merasa bosan. Pada

siklus II ini peneliti mendapatkan hasil dari lembar evaluasi, dari

hasil itu dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas III

menyatakan manfaat positif setelah mengikuti permainan papan

titian yaitu mereka menjadi lebih percaya diri setelah bermain

papan titian dan berhasil melewatinya.

4. Hasil Observasi dan Wawancara Setiap Siklus

a. Pra Tindakan

1) Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti dan juga rekan

peneliti atau observer, sehingga observer mendapatkann data

tentang gambaran situasi dan kondisi saat kegiatan bimbingan

di kelas. Observer mendapatkan data melalui lembar

observasi terstruktur yang menjadi pedoman selama kegiatan

bimbingan berlangsung.

Siswa yang percaya diri dilihat dari keaktifannya saat di

kelas. Perilaku aktif dalam hal ini berani berbicara, bertanya,

memperhatikan, menjawab pertanyaan, mendengarkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

104

berani maju ke depan, berani mengacungkan jari, dan berani

menunjukkan hasil pekerjaan. Perilaku mendengarkan dan

memperhatikan teramati oleh peneliti, bahwa hampir seluruh

siswa mendengarkan serta mau untuk mengerjakan tugas

yang diberikan oleh peneliti. Sedangkan siswa yang kurang

percaya diri terlihat hanya diam, melamun, takut maju ke

depan kelas, melihat pekerjaan teman, dan berbicara gugup di

depan kelas. Berikut adalah hasil observasi pada pra

tindakan.

Tabel 4.15

Hasil Observasi pada Tahap Pra Tindakan

No Perilaku Jumlah Siswa

1. Berani berbicara 7 Siswa

2. Bertanya 5 Siswa

3. Memperhatikan 16 Siswa

4. Mendengarkan 18 Siswa

5. Menjawab pertanyaan 7 Siswa

6. Berani mengacungkan

jari

4 Siswa

7. Berani maju ke depan 3 Siswa

8. Berani menunjukkan

hasil pekerjaan

6 Siswa

9. Hanya diam 10 Siswa

10. Malu menjawab 12 Siswa

11 Takut maju ke depan 18 Siswa

12. Melamun 7 Siswa

13. Melihat pekerjaan

teman

10 Siswa

14. Berbicara gugup di

depan kelas

7 Siswa

15. Menyendiri 1 Siswa

16. Tidak fokus 15 Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

105

2) Hasil Wawancara

Peneliti melakukan wawancara terstruktur untuk

mendapatkan data pada pra tindakan. Wawancara peneliti

lakukan untuk menggali informasi secara lebih mendalam

khususunya pada bagian yang tidak bisa peneliti dapatkan

melalui observasi. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada

guru kelas III pada pra tindakan dan kepada tiga siswa kelas

III yang berdasarkan hasil observasi terlihat kurang percaya

diri. Berikut adalah hasil dari data wawancara:

a) Guru Kelas III

Hasil wawancara dengan guru kelas III diperoleh

data secara garis besar bahwa selama ini media yang

digunakan dalam kegiatan pembelajaran bisa dikatakan

minim. Metode yang digunakan sejauh ini hanya

ceramah saja, sehingga siswa merasa bosan. Guru kelas

III juga menjelaskan bahwa kepercayaan diri siswa

kelas III bisa dikatakan kurang. Perilaku-perilaku

ketidakpercayaan diri pada siswa yang terlihat seperti

pemalu, tidak berani jika disuruh maju kedepan, jika

ditanya hanya terdiam, saat tidak bisa mengerjakan

tugas langsung putus asa, merasa takut salah dengan

apa yang dilakukan, dan tidak berani bertanya ketika

materi yang dijelaskan kurang paham. Guru kelas III

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

106

setuju bila dalam kegiatan pembelajaran perlu

menggunakan media baru yang dapat meningkatkan

kepercayaan diri siswa, yaitu menggunakan media

permainan titian balok.

b) Siswa Kelas III

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada

siswa kelas III didapatkan informasi bahwa siswa

merasa bosan dengan materi yang diberikan karena

hanya ceramah saja. Siswa juga merasa takut saat

disuruh maju ke depan kelas karena meraka merasa

belum memahami materi sepenuhnya dan takut jika

salah menjawab. Siswa mengaku sedikit mengalami

kesulitan saat harus menggambar. Siswa juga

menyebutkan alangkah baiknya jika kegiatannya tidak

hanya ceramah tetapi ada kegiatan lain yang berbeda

seperti permainan agar lebih menyenangkan.

b. Siklus I

1) Hasil Observasi

Data hasil observasi diperoleh langsung saat peneliti

melakukan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti dan

dibantu oleh observer. Observasi ini dilakukan untuk melihat

gambaran situasi siswa pada saat dilakukan tindakan.

Observer memperoleh data melalui lembar observasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

107

telah peneliti persiapkan. Dari hasil observasi tersebut dapat

dilihat bahwa terdapat perbedaan antara hasil pra tindakan

dengan siklus I. Pada pra tindakan banyak siswa yang

menunjukkan perilaku tidak percaya diri dengan ciri-ciri

hanya diam, malu menjawab, takut maju ke depan kelas, dan

sebagainya. Sedangkan pada siklus I dapat dilihat bahwa

siswa yang percaya diri bertambah lebih banyak dilihat dari

ciri-cirinya yaitu siswa nampak lebih aktif. Perilaku aktif

dalam hal ini adalah siswa mampu bertanya, mendengarkan,

memperhatikan, menjawab pertanyaan, maju ke depan, hal

ini terjadi pada menit awal hingga selesai. Hasil observasi

selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.16

Hasil Observasi pada Tindakan Siklus I

No Perilaku Jumlah Siswa

1. Berani berbicara 15 Siswa

2. Bertanya 10 Siswa

3. Memperhatikan 19 Siswa

4. Mendegarkan 20 Siswa

5. Menjawab pertanyaan 13 Siswa

6. Berani mengacungkan jari 14 Siswa

7. Berani maju ke depan 9 Siswa

8. Berani menunjukkan hasil

pekerjaan

15 Siswa

9. Hanya diam 5 Siswa

10. Malu menjawab 9 Siswa

11. Takut maju ke depan 12 Siswa

12. Melamun 3 Siswa

13. Melihat pekerjaan teman 4 Siswa

14. Berbicara gugup di depan

kelas

4 Siswa

15. Menyendiri -

16. Tidak fokus 8 Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

108

2) Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti setelah pelaksanaan

kegiatan bimbingan selesai. Wawancara ini peneliti lakukan

kepada beberapa siswa kelas III yang berdasarkan hasil

observasi masih terlihat tidak percaya diri. Berikut adalah

hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa:

a) Siswa merasa bahwa ada hal yang berbeda pada

pembelajaran hari ini, karena baru kali ini pembelajaran

menggunakan permainan titian balok jadi terasa

menyenangkan.

b) Siswa merasa senang dengan kegiatan hari ini, karena

bisa belajar sambil bermain bersama di luar kelas serta

tidak membosankan.

c) Siswa merasa permainan tadi membuat mereka harus

mempunyai keberanian dan lebih percaya diri dalam

melewatinya.

d) Siswa merasa mempunyai keberanian dan percaya diri

setelah diberikan bimbingan dan melakukan permainan

titian balok. Ketakutan siswa akan jatuh saat melewati

titian balok sedikit berkurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

109

c. Siklus II

1) Hasil Observasi

Hasil observasi pada siklus II terlihat bahwa siswa yang

percaya diri semakin meningkat. Terlihat pada lembar

observasi, siswa yang tidak percaya diri hanya beberapa

siswa, hal ini nampak dari perilaku malu menjawab,

berbicara gugup di depan kelas dan tidak fokus. Pada siklus

ini lebih terlihat siswa yang percaya diri, hal ini ditunjukkan

dari perilaku siswa saat mengikuti bimbingan seperti berani

berbicara, bertanya, memperhatikan, mendengarkan, berani

maju ke depan, dan berani mengacungkan jari.

Pada siklus II siswa terlihat lebih lebih percaya diri dan

semangat dari sebelumnya, mereka mengikuti kegiatan

dengan antusias dan mau mengikuti setiap arahan yang

diberikan. Permainan titian balok pada saat siswa berkegiatan

meningkatkan rasa semangat dan percaya diri siswa untuk

berkegiatan. Pada akhir bimbingan keceriaan semakin

meningkat ketika peneliti mengajak bernyanyi bersama dan

dilanjutkan berfoto bersama-sama. Hasil observasi

selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

110

Tabel 4.17

Hasil Observasi pada Tindakan Siklus II

No Perilaku Jumlah Siswa

1. Berani berbicara 21 Siswa

2. Bertanya 18 Siswa

3. Memperhatikan 21 Siswa

4. Mendengarkan 21 Siswa

5. Menjawab pertanyaan 21 Siswa

6. Berani mengacungkan jari 18 Siswa

7. Berani maju ke depan 18 Siswa

8. Berani menunjukkan hasil

pekerjaan

19 Siswa

9. Hanya diam -

10. Malu menjawab 3 Siswa

11 Takut maju ke depan 2 Siswa

12. Melamun -

13. Melihat pekerjaan teman -

14. Berbicara gugup di depan

kelas

2 Siswa

15. Menyendiri -

16. Tidak fokus 3 Siswa

2) Hasil Wawancara

Wawancara peneliti lakukan setelah kegiatan selesai

dilakukan yakni setelah kita berfoto bersama sebagai kenang-

kenangan. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa

siswa yang dari hasil observasi masih memiliki kepercayaan

diri kurang. Mereka mengungkapkan bahwa kegiatan

bimbingan hari ini terasa lebih menyenangkan mulai dari

awal mulai hingga diakhiri dengan bernyanyi bersama.

Mereka juga mengungkapkan bahwa mereka lebih percaya

diri setelah bermain titian balok, hal ini membuat peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

111

senang karena tindakan yang diberikan bermanfaat bagi

siswa.

5. Ketercapaian Kriteria Keberhasilan

Berikut adalah kriteria keberhasilan dalam penelitian, setelah

dilakukanya perbaikan pada tiap siklusnya.

Tabel 4.18

Ketercapaian Kriteria Keberhasilan

Indikator Kriteria Keberhasilan

Siklus I Siklus II

Target Capaian Target Capaian

a. Rata-rata kuesioner

skor subjek

peningkatan

kepercayaan diri

76% 77,61% 86% 88,80%

b. Jumlah subjek yang

mengalami

peningkatan setiap

siklusnya

10 siswa 15 siswa 15 siswa 19 siswa

6. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan tahap akhir pengujian data untuk

mendapatkan hasil uji beda penelitian tiap siklusnya. Uji beda didapat

berdasarkan hasil perhitungan SPSS non parametrik tes dengan memakai

uji dua sampel berpasangan Wilcoxon. Berikut adalah hasil perhitungan

uji beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

112

Tabel 4.19

Hasil Uji Non Parametrik Tes

SiklusI - PraTindakan

SiklusII - SiklusI

SiklusII - PraTindakan

Z -1.983(a) -1.965(a) -3.140(a)

Asymp. Sig. (2-tailed)

.047 .049 .002

Output SPSS menjelaskan bahwa nilai Z pada pra tindakan - siklus

I adalah -1.983 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.047. Pada siklus I -

siklus II nilai Z adalah -1.965 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.049.

Pada siklus II - pra tindakan nilai Z adalah -3.140 dan Asym Sig (2-

tailed) adalah 0.002. Jika 0,00 < 0,05 maka Ho ditolak. Jadi

kesimpulannya ada peningkatan kepercayaan diri melalui bimbingan

pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok pada

siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tahun ajaran 2013/2014. Hasil

uji SPSS selengkapanya dapat dilihat pada lampiran 3.

B. Pembahasan

Penelitian tindakan bimbingan dan konseling telah selesai

dilakasanakan oleh peneliti. Proses pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian

tindakan bimbingan dan konseling melalui media permainan titian balok telah

berjalan sesuai dengan perencanaan. Diawali dari pra tindakan untuk mencari

informasi mengenai data awal, kemudian masuk pada siklus I hingga berakhir

pada di siklus II, semua telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah

disusun oleh peneliti, walaupun dalam penelitian terdapat beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

113

kekurangan yang dimiliki serta catatan penting untuk menjadi bahan evaluasi

bagi peneliti.

Data yang telah diperoleh dan diolah peneliti meliputi data kuantitatif

dan kualitatif. Data-data tersebut telah diolah pada tiap siklusnya, kemudian

dievaluasi secara keseluruhan untuk perbaikan tiap siklusnya, serta untuk

memberikan masukan bagi peneliti. Data kuantitatif yang diperoleh

menunjukkan bahwa angka-angka yang didapatkan melalui skala kepercayaan

diri mengalami peningkatan pada jumlah rata-rata tiap siklusnya, khususnya

nilai rata-rata pada jumlah skor kepercayaan diri subjek.

Kegiatan pra tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu bimbingan

tanpa menggunakan media permainan titian balok, wawancara, observasi, dan

pembagian skala kepercayaan diri. Wawancara peneliti lakukan kepada guru

kelas III dan siswa. Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh

mempunyai kepercayaan diri yang rendah. Hasil observasi pra tindakan di

kelas III menunjukkan banyak siswa yang mengalami ciri-ciri

ketidakpercayaan diri. Perilaku yang terlihat pada saat observasi yaitu banyak

siswa yang hanya diam ketika ditanya oleh guru, takut maju ke depan ketika

diminta oleh guru, melamun, berbicara gugup ketika di depan kelas, melihat

pekerjaan teman, dan kurang memperhatikan. Dari hasil perhitungan skala

kepercayaan diri peneliti mendapatkan hasil rata-rata skor kepercayaan diri

subjek adalah 66,42%. Dari hasil wawancara, observasi, dan perhitungan skala

kepercayaan diri peneliti meyimpulkan bahwa siswa III mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

114

kepercayaan diri yang rendah, sehingga peneliti mengadakan perbaikan pada

siklus berikutnya.

Pada siklus I peneliti memberikan layanan bimbingan pribadi sosial

dengan topik “Percaya Diri”. Peneliti memilih topik ini karena pada aspek

kemampuan pribadi yang berarti banyak siswa yang masih mengandalkan

teman untuk mengerjakan pekerjaannya, oleh karena itu peneliti memberikan

topik tersebut dengan harapan siswa dapat percaya dengan kemampuan

pribadinya. Pada siklus I ini peneliti juga mengajak siswa untuk melakukan

permainan titian balok. Hasil yang didapat pada siklus I menunjukkan rata-

rata skor tingkat kepercayaan diri subjek sebesar 77,61%. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan pribadi sosial dengan

menggunakan media permainan titian balok pada siklus I mampu untuk

meningkatkan kepercayaan diri siswa secara signifikan.

Hasil observasi yang peneliti dapatkan dari observer menunjukkan

bahwa siswa lebih aktif dan percaya diri mengikuti kegiatan bimbingan.

Perilaku aktif dalam hal ini yaitu siswa mampu bertanya, mendengarkan,

menjawab pertanyaan, dan berani maju ke depan. Hasil wawancara yang

didapat dapat disimpulkan bahwa siswa merasa senang dengan kegiatan

bimbingan dan mereka merasa harus mempunyai keberanian atau percaya diri

setelah melakukan permainan titian balok.

Pada siklus II peneliti memberikan layanan bimbingan pribadi sosial

dengan topik “Aku Bisa”. Peneliti memilih topik ini sebagai peneguhan pada

siklus I. Bimbingan peneliti lakukan di dalam kelas dan luar kelas. Setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

115

melakukan bimbingan di kelas peneliti mengajak siswa untuk melakukan

bimbingan di luar kelas dengan melakukan permainan titian balok. Hasil pada

siklus II menunjukkan rata-rata skor kepercayaan diri subjek sebesar 88,80%.

Hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa kelas III

mangalami peningkatan kepercayaan diri karena berdasarkan hasil

pengamatan tidak ada lagi siswa yang menunjukkan perilaku tidak percaya

diri dan dari hasil wawancara siswa mengaku lebih percaya diri setelah

melakukan permainan titian balok.

Setelah siklus II selesai peneliti menganalisis hasil uji hipotesis

dengan membandingkan hasil pada setiap siklusnya dengan menggunakan uji

Wilcoxon pada SPSS. Berdasarkan perhitungan SPSS 15, diperoleh

perhitungan sebagai berikut, output SPSS menjelaskan bahwa nilai Z pada pra

tindakan - siklus I adalah -1.983 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.047. Pada

siklus I - siklus II nilai Z adalah -1.965 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.049.

Pada siklus II - pra tindakan nilai Z adalah -3.140 dan Asym Sig (2-tailed)

adalah 0.002. dari ketiga perhitungan tersebut Ho ditolak dan dapat

disimpulkam bahwa terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa melalui

bimbingan pribadi sosial menggunakan media permainan titian balok pada

siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tahun ajaran 2013/2014.

Berdasarkan hasil analisis di atas, menunjukkan adanya suatu

perbedaan skor sebelum dan sesudah tindakan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa media permainan titian balok dapat digunakan sebagai salah satu

strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

116

Hal ini juga didukung oleh Erna Iswati (2008) yang menyatakan

bermain adalah dunia anak yang tidak bisa dipisahkan, dalam permainan

papan titian secara tidak langsung anak-anak dapat membangun relasi sosial

dengan lingkungan maupun antar sesama serta menumbuhkan kepercayaan

dirinya. Siswa berjalan diatas papan titian atau titian balok tidak begitu saja,

tetapi mereka juga mengembangkan kemampuan gerak, keberanian dan

partisipasi aktif. Selain itu, Sadiman (2009) menyatakan bahwa permainan

memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar, permainan

dapat memberikan umpan balik langsung, dan permainan memungkinkan

penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang

sebenarnya di masyarakat.

Hal senada juga diungkapkan Maslow (dalam Iswidharmanjaya,

2004:13) percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam

aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri). Melalui bermain

titian balok siswa akan mengeksplorasi kemampuannya agar berhasil melewati

titian balok. Percaya diri pada siswa akan muncul jika siswa telah mengalami

pengalaman pribadi dalam melakukan tindakan yang memberikan

keberhasilan. Dengan demikian melalui permainan papan titian atau titian

balok akan menumbuhkan kepercayaan diri, mengeksplorasi kemampuan

siswa, dan memberikan manfaat-manfaat positif bagi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

117

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan akhir dari penelitian tindakan bimbingan dan

konseling yang telah dilaksanakan. Dalam bab ini disertakan juga keterbatasan

penelitian dan saran-saran untuk beberapa pihak.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya,

peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Kepercayaan diri siswa dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan

pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok.

2. Terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa yang signifikan. Hal ini

terlihat dari peningkatan rata-rata skor subjek pada setiap siklusnya.

Pada pra tindakan rata-rata skor subjek sebesar 66,42%. Pada siklus I

rata-rata skor subjek sebesar 77,61%. Pada siklus II meningkat

menjadi 88,80%.

3. Berdasarkan uji hipotesis, Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa secara signifikan

melalui bimbingan pribadi sosial klasikal menggunakan media

permainan titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh

tahun ajaran 2013/2014 antar siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

118

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang dilakukan pada

siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh mengalami keterbatasan

diantaranya:

1. Data kualitatif yang didapatkan kurang begitu optimal, wawancara

dilakukan oleh peneliti sendiri. Subjek yang diwawancarai hanya

dilihat dari hasil observasi. Hasil data observasi yang diberikan

observer kurang optimal.

2. Data wawancara diperoleh hanya terbatas dari hasil observasi,

sehingga data yang didapat kurang optimal. Kelemahan ini disadari

peneliti diakhir penelitian

3. Keterbatasan tempat saat melakukan titian balok yang berada di dekat

perpustakaan kurang efektif, karena situasinya yang ramai.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian tindakan bimbingan dan

konseling yang telah dilaksanakan, peneliti memberikan saran kepada

beberapa pihak, antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Guru Kelas III

Guru kelas III selain memberikan pengajaran kepada siswa

mengenai materi pelajaran juga harus memberikan layanan bimbingan

pribadi sosial untuk siswa. Hal ini supaya siswa mengetahui mengetahui

masalah pribadi sosialnya. Guru kelas III hendaknya juga membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

119

siswa dalam memecahkan masalahnya, seperti ketidakpercayaan diri

pada siswa, sehingga siswa dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.

Guru kelas III dapat menggunakan media permainan titian balok sebagai

upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.

2. Bagi Siswa

Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh diharapkan mampu untuk

membangun rasa percaya dirinya dengan memupuk keberanian untuk

bertanya, melatih diskusi, mengikuti banyak kegiatan dan mengerjakan

soal di depan kelas.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain ketika diadakan permainan titian balok

hendaknya peneliti benar-benar memperhatikan saat membuat titian

balok supaya aman bagi siswa, peneliti juga mencari tempat yang tenang

dan jauh dari keramaian. Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan

media permianan titian balok dengan metode yang lebih bervariatif lagi.

4. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling

Penelitian tindakan bimbingan dan konseling merupakan suatu

penelitian yang sangat bermanfaat bagi siswa. Sehingga diharapkan

penelitian ini dapat dikembangkan dan dikenalkan sejak awal kepada

mahasiswa, sehingga mahasiswa bisa mempelajari dari awal kuliah dan

tidak ragu untuk mengambil jenis penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

120

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, Suhardjono & Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Bumi Aksara

Azwar, Saifuddin. 2013. Reliabilitas dan Validitas Ed 4. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Faruq, Mohammad Muhyi. 2007. Permainan Kecerdasan Kinestetik. Jakarta:

Grassindo

Gunarsa, Singgih & Yulia Singgih. 1986. Psikologi Perkembangan Anak dan

Remaja. Jakarta: Gunung Mulia

Ghufron, M. Nur & Rini Risnawati S. 2011. Teori-teori Psikologi.Yogyakarta:

Ar-ruz Media

Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara

http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/12/jhptump-a-diandralar-571-2babii.pdf

Diakses 10 Mei 2014

Herbert, A., Stephen, K., Robin, M., & Ortrun, Z.S. 2002. The Concept of Action

Research The Learning Organization.

Hidayat, Rahmat Dede & Aip Badrujaman. 2012. Penelitian Tindakan dalam

Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Indeks

Hurlock, E. B. 1997. Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang

rentang kehidupan (ed.ke-5). Jakarta: Erlangga

Ika. 2010. Definisi Papan Titian. (Online). Tersedia di:

http://eprints.uny.ac.id/7873/3/bab2%20-%200911124700.pdf

Iswati, Erna. 2008. Mendidik Anak dengan Bermain. Jakarta: Arti Bumi Intaran

Iswidharmanjaya & Agung. 2004. Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri. Jakarta:

Media Komputindo

Lauster, Peter. 2012. Tes Kepribadian. Diterjemahkan oleh D.H. Gulo dari buku

asli The Personality Test. Jakarta: Gaya Media Pratama

Lindenfield, G. 1997. Mendidik anak agar percaya diri: Pedoman bagi orangtua.

Jakarta: Arcan

Montolalu. 2007. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: UT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

121

Nurihsan, Achmad Juntika & Mubiar Agustin. 2011. Dinamika Perkembangan

Anak dan Remaja: Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan.

Bandung: Refika Aditama.

Puspita, Rima. 2007. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial. (Online). Tersedia di:

http://saputridarniyati.blogspot.com/2012/12/bimbingan-konseling-

pribadi-sosial.html. Diakses tanggal 10 Mei 2014

Sadiman, Arief S. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Setiawan, Pongky. 2014. Siapa Takut Tampil Percaya Diri?. Yogyakarta:

Parasmu

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana

Santrock, J. W. 2002. Life span development jilid 1. Jakarta: Erlangga

Sugiyanto. 2010. Karakteristik Anak Usia SD. (Online). Tersedia di:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%20S

D.pdf, Diakses tanggal 10 Mei 2014

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sujadi, Untung. 2012. Penggunaan Media Balok Berjenjang dalam Pembelajaran

Senam Keseimbangan pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtejo Tahun

2012. Semarang

Taylor, Ros. 2009. Confidence In Just 7 Days. Yogyakarta: Diva Press

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wiyanti, Selly Asna. 2012. Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri dengan

Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Permainan Papan Titian

pada Siswa kelas V SD Hadipolo Tahun Pelajaran 2011/2012. Kudus

Winkel, W.S dan M.M Sri Hastuti. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan (Revisi). Yogyakarta: Media Abadi

Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. 2008. Landasan Bimbingan dan

Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya

dan A. Juntika Nurihsan. 2006. Landasan Bimbingan dan

Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

122

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

123

LAMPIRAN 1

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

124

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN (PRA TINDAKAN)

No Keterangan

1. Pokok Bahasan Aku Mempunyai Banyak Teman

2. Tugas Perkembangan Belajar menyesuaiakan diri dengan

teman-teman seusianya

3. Bidang Bimbingan Bimbingan Pribadi Sosial

4. Fungsi Bimbingan Pemahaman, Pengembangan

5. Standar Kompetensi Siswa mampu bergaul dengan banyak

teman dalam kehidupan sehari-hari

6. Kompetensi Dasar Siswa mampu berteman dengan siapa

saja

7. Indikator 1. Siswa mampu berteman dengan

banyak siswa

2. Siswa mampu berbagi cerita dengan

teman-temannya

3. Siswa dapat saling tolong menolong

8. Metode Ceramah, tanya jawab

9. Waktu 1 x Pertemuan 40 menit

10. Media Handout, papan tulis, kertas

11. Sumber Modul Pengembangan Diri

12. Sasaran Layanan Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

125

Skenario Kegiatan Pelayanan

No Kegiatan Keterangan Waktu

1. Pengantar Perkenanalan awal dengan para siswa 2 menit

2. Ice breaker Pembimbing mengajak siswa untuk

bernyanyi bersama dengan judul “Marina

Menari”

3 menit

3. Tanja jawab Pembimbing menanyakan ari teman bagi

para siswa

4 menit

4. Kegiatan Pembimbing mengajak siswa untuk

berkegiatan dengan membagikan kertas

kepada siswa. Kertas ini untuk

menggambarkan diri siswa saat bersama

temannya.

10 menit

5. Sharing Pembimbing meminta beberapa siswa

untuk menceritakan hasil gambarnya di

depan kelas

3 menit

6. Materi bimbingan Pembimbing menjelaskan materi yang

berkaitan dengan topik bimbingan

10 menit

7. Mengerjakan lembar

evaluasi

Pembimbing memberikan lembar

evaluasi kepada siswa.

5 menit

8. Penutup Pembimbing memberikan peneguhan atas

kegiatan hari ini dan menutup kegiatan

3 menit

Yogyakarta, 28 Mei 2014

Mengetahui

Guru Kelas III Peneliti

Tumpuk Srilestari, S.E Ristin Rahmawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

126

HANDOUT

ASYIKNYA MEMPUNYAI BANYAK TEMAN

A. Mempunyai Banyak Teman Penting Karena:

1. Teman itu selalu ada ketika kita sedang membutuhkan mereka

Jika kita mempunyai banyak teman, kita tidak akan merasa kesepian.

Sebagai teman yang baik, mereka akan siap membantu kita kapan saja

ketika kita benar-benar membutuhkan mereka.

2. Teman itu bisa menghibur kita ketika sedang bersedih

Jika kita sedang bersedih, hendaknya kita bergabung dengan teman-teman.

Karena dengan kita berkumpul, tertawa bersama teman-teman, maka rasa

sedih kita tidak akan terasa lagi bahkan menghilang.

3. Teman dapat memberikan saran yang baik ketika kita sedang mengalami

kesusahan.

Teman-teman yang baik memberikan saran atau nasehat jika kita sedang

membutuhkannya. Dengan mempunyai teman maka kita bisa menerima

banyak saran dan nasehat, sehingga dari saran-saran yang ada kita bisa

memilih saran yang paling sesuai dengan yang kita butuhkan.

4. Teman-teman dapat membantu pekerjaan kita

Apabila kita mempunyai pekerjaan yang berat, maka dengan mempunyai

banyak teman, pekerjaan tersebut bisa dikerjakan secara bersama-sama

sehingga pekerjaan tersebut menjadi ringan dan cepat selesai.

5. Dengan banyak teman, kita cepat mendapat informasi terbaru

Jika kita mempunyai banyak teman maka kita akan cepat mendapat

informasi-informasi yang baru dari berbagai teman yang kita punya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

127

B. Tantantang-Tantangan dalam Mempunyai Banyak Teman

1. Harus bisa saling menghargai

Dengan mempunyai banyak teman, maka kita harus saling menghargai agar

teman-teman kita meras di hormati.

2. Harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk

Teman-teman kita bisa saja tidak semuanya baik. Oleh karena itu kita harus

bisa menyeleksi mana yang baik dan yang buruk agar kita tidak terjebak ke

dalam pergaulan yang tidak baik.

3. Memahami dan mengenal teman secara baik

Dengan mengenal baik teman, kita bisa menyelami perasaannya. Membantu

kesulitannya, sehingga membuatnya mencintai diri kita.

4. Harus menyamakan tujuan berteman

Setelah mengenal diri dengan baik, tentunya kita bisa mengetahui teman

seperti apa yang kita butuhkan dna tepat untuk diri kita, dan untuk apa kita

berteman.

C. Cara-Cara Mudah untuk Berteman dengan Banyak Orang

1. Tidak pilih-pilih teman

Jika kita berteman janganlah memilih-milih teman, karena yang penting

dalam berteman kita harus jujur.

2. Aktif mengikuti kegiatan sosial dan membantu sesama

Jika ada kegiatan di lingkungan masyarakat, rajin-rajinlah ikut dalam

kegiatan kemasyarakatan di sekitar kalian. Jika ada kerja bakti dilingkungan

tempat tinggal sebaiknya ikut berperan serta.

3. Sopan, santun, ramah, rendah hati dan mengalah

Dalam berteman kita akan senang jika orang lain sopan, ramah, rendah hati.

Begitupun dengan orang lain yang sudah pasti akan senang hati dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

128

berteman dengan orang yang memiliki sifat sopan, santun, ramah, rendah

hati dan mengalah.

4. Jangan membuat musuh

Hindarilah sifat-sifat yang dapat menghadirkan musuh seperti iri, sombong,

pelit, egois, keras kepala, dan sebagainya. Selesaikanlah masalah yang ada

dengan tuntas secara baik-baik agar tidak berkepanjangan dan menimbulkan

permusuhan

D. Lembar Evaluasi

1. Apa yang kamu peroleh setelah mengikuti kegiatan hari ini?

2. Menurutmu mengapa mempunyai banyak teman itu penting?

Teman sejati tidak akan pernah terpisahkan

walaupun terdapat banyak perbedaan

Teman sejati selalu saling melengkapi satu sama lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

129

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN (SIKLUS I)

No Keterangan

1. Pokok Bahasan Percaya Diri

2. Tugas Perkembangan Membangun sikap yang sehat mengenai

diri sendiri sebagai makhluk yang sedang

tumbuh.

3. Bidang Bimbingan Bimbingan Pribadi Sosial

4. Fungsi Bimbingan Pemahaman, Pengembangan

5. Standar Kompetensi Siswa dapat memahami cara

meningkatkan percaya diri

6. Kompetensi Dasar Siswa mempunyai rasa percaya diri

7. Indikator 1. Siswa melakukan suatu kegiatan

dengan percaya diri

2. Siswa berani bertanya kepada guru

3. Siswa berani melewati titian balok

8. Metode Tanya jawab, permainan, ceramah

9. Waktu 1 x Pertemuan 60 menit

10. Media Handout, papan tulis, kertas, lembar

evaluasi, permainan titian balok

11. Sumber Modul Pengembangan Diri

12. Sasaran Layanan Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

130

Skenario Kegiatan Pelayanan

No Kegiatan Keterangan Waktu

1. Pengantar Salam pembuka 2 menit

2. Ice breaker Pembimbing mengajak siswa untuk

menari dan bernyanyi bersama dengan

saling berpasangan

4 menit

3. Tanya jawab &

penjelasan materi

singkat

Pembimbing melakukan interaksi kepada

siswa dengan bertanya pengertian

percaya diri kepada siswa, kemudian

pembimbing menjelaskan secara singkat

5 menit

4. Kegiatan Pembimbing mengajak siswa keluar kelas

untuk melakukan permainan titian balok

15 menit

5. Diskusi Pembimbing melakukan tanya jawab

kepada siswa tentang permainan yang

telah dilakukan

8 menit

6. Materi bimbingan Pembimbing menjelaskan materi yang

berkaitan dengan topik bimbingan

10 menit

7. Mengerjakan lembar

evaluasi dan mengisi

kuesioner

kepercayaan diri

Pembimbing memberikan lembar

evaluasi dan kuesioner kepercayaan diri

kepada siswa untuk diisi

10 menit

8. Sharing Pembimbing meminta beberapa anak

untuk membacakan hasil evaluasi ke

depan kelas

3 menit

9. Penutup Pembimbing memberikan peneguhan atas

kegiatan hari ini dan menutup kegiatan

3 menit

Yogyakarta, 31 Mei 2014

Mengetahui

Guru Kelas III Peneliti

Tumpuk Srilestari, S.E Ristin Rahmawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

131

HANDOUT

PERCAYA DIRI

A. Pengertian Percaya Diri

Percaya diri adalah sikap positif individu yang memampukan dirinya

untuk mengembangkan penilaian positif terhadap diri sendiri maupun terhadap

lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Percaya diri yaitu yakin akan

kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri dan mampu mengembangkan

kemampuan tersebut. Percaya diri tidak muncul dengan spontan, tetapi ada proses

dalam pencapainnya, rasa percaya diri harus dipupuk supaya dapat berkembang

dengan baik.

B. Cara Meningkatkan Percaya Diri

1. Mengkuti kegiatan lomba-lomba.

Lomba terbagi kedalam dua macam yaitu lomba akademik dan lomba

non akademik, pada setiap lomba ada faktor yang sangat penting dan

menentukan kita untuk menang yaitu faktor percaya diri, jika kepercayaan

dirinya menurun saat lomba biasanya sulit untuk meraih juara pada lomba

tersebut.

2. Memperbanyak kegiatan yang mengasah skill/keterampilan

Dengan mempunyai skill (keterampilan), siswa dapat mengembangkan

rasa percaya dirinya, contoh siswa membuat karya sederhana yang

dikerjakan sendiri tanpa bantuan temannya.

3. Memperbanyak tugas individual

Tugas mandiri secara individual akan melatih kita percaya pada

kemampuan sendiri dan tidak bergantung pada terhadap orang lain. Dengan

belajar mandiri kita akan terbiasa memecahkan masalah, terlepas benar atau

salah tugas yang kita kerjakan (bisa dikonsultasikan dengan guru) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

132

terpenting adalah sikap percaya diri dalam mengerjakan tugas yang

diberikan.

C. Lembar Evaluasi

1. Apa yang kamu peroleh setelah mengikuti kegiatan hari ini?

2. Menurutmu mengapa percaya diri itu penting?

Seorang yang lebih optimis, penuh percaya diri dan

selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu akan

menjadikan dirinya menjadi lebih berkembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

133

SATUAN PELAYANAN BIMBINGAN (SIKLUS II)

No Keterangan

1. Pokok Bahasan Aku Bisa

2. Tugas Perkembangan Mengembangkan pengertian-pengertian

yang diperlukan untuk kehidupan sehari-

hari.

3. Bidang Bimbingan Bimbingan Pribadi Sosial

4. Fungsi Bimbingan Pemahaman, Pengembangan

5. Standar Kompetensi Siswa mampu memahami kelebihan-

kelebihan/sifat-sifat yang ada pada dirinya

6. Kompetensi Dasar Siswa dapat mensyukuri dan

mempergunakan kelebihan/sifat-sifat

positif yang dimilikinya.

7. Indikator 1. Siswa dapat menyelesaikan

pekerjaannya secara sendiri

2. Siswa semakin yakin dengan

kemampuannya

3. Siswa semakin aktif bertanya

8. Metode Tanya jawab, permainan, ceramah

9. Waktu 1 x Pertemuan 60 menit

10. Media Handout, papan tulis, kertas, lembar

evaluasi, permainan titian balok

11. Sumber Modul Pengembangan Diri

12. Sasaran Layanan Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

134

Skenario Kegiatan Pelayanan

No Kegiatan Keterangan Waktu

1. Pengantar Salam pembuka 2 menit

2. Ice breaker Pembimbing mengajak siswa untuk ice

breaker dengan judul angin berhembus

3 menit

3. Tanya jawab &

penjelasan

materi singkat

Pembimbing melakukan interaksi

kepada siswa dengan bertanya

kelebihan-kelebihan apa saja yang

dimiliki oleh siswa dan menjelaskan

secara singkat

5 menit

4. Kegiatan Pembimbing mengajak siswa keluar

kelas untuk melakukan permainan titian

balok

15 menit

5. Diskusi Pembimbing meminta siswa untuk

berefleksi dan melakukan tanya jawab

kepada siswa tentang permainan yang

telah dilakukan

5 menit

6. Materi

bimbingan

Pembimbing menjelaskan materi yang

berkaitan dengan topik bimbingan

8 menit

7. Menuliskan

daftar

kemampuan

positif

Pembimbing membagikan kertas dan

meminta siswa untuk menuliskan daftar

kemampuan positif yang ada dalam diri

5 menit

8. Sharing Pembimbing meminta beberapa siswa

untuk membacakan hasil pekerjaannya

di depan kelas

4 menit

9. Mengerjakan

lembar evaluasi

Pembimbing memberikan lembar

evaluasi dan kuesioner kepercayaan diri

8 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

135

dan mengisi

kuesioner

kepercayaan diri

kepada siswa untuk diisi

10. Penutup Pembimbing memberikan kesimpulan,

peneguhan atas kegiatan hari ini,

bernyanyi bersama dan menutup

kegiatan

5 menit

Yogyakarta, 4 Juni 2014

Mengetahui

Guru Kelas III Peneliti

Tumpuk Srilestari, S.E Ristin Rahmawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

136

HANDOUT

Kelebihan-Kelebihan/Sifat-Sifat Positif dalam Diriku

A. Pengertian kelebihan/sifat-sifat positif dalam diri

Kelebihan-kelebihan/sifat-sifat positif dalam diri seseorang merupakan

sesuatu kemampuan yang ada dalam diri seseorang yang berharga, yang patut

disadari, dipertahankan, dan bahkan dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih

baik lagi. Setiap orang pasti memiliki kelebihan/sifat positif dalam dirinya

masing-masing. Namun, tidak semua orang mampu menyadari kelebihan/sifat-

sifat positif yang ada dalam dirinya.

Usaha memahami kelebihan/sifat-sifat positif pada diri seseorang dapat

dilakukan dalam banyak hal diantaranya melalui kegiatan refleksi. Beberapa

bentuk contoh sfiat positif seseorang yaitu seperti: rasa yakin, berani (dalam arti

positif), mau berbagi terhadap sesame, bersikap jujur, bersikap ramah,

bertanggung jawab, taat, disiplin, dan sebaginya.

B. Manfaat mengetahui kelebihan/sifat-sifat positif dalam diri kita

Manfaatnya kita menjadi tahu kemampuan yang ada dalam diri kita

sehingga kita dapat mengembangkan kelebihan/sifat-sifat positif dalam diri kita

dengan lebih maksimal lagi. Selain itu, dengan mengetahui kelebihan kita maka

kita akan dapat lebih percaya diri dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Setiap orang harus yakin bahwa ia bisa melakukan hal-

hal yang terbaik dengan kelebihan/sifat-sifat positif yang

dimilikinya.

Setiap pasti akan bisa melakukan hal-hal yang terbaik

apabila ia berpikir AKU BISA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

137

C. Kegiatan

Setiap manusia pasti memiliki kelebihan/sifat-sifat positif dalam dirinya termasuk

kamu

AKU BISA AKU MAMPU

Daftarkan kemampuan-kemampuan yang positif disini

1. 8.

2. 9.

3. 10.

4. 11.

5. 12.

6. 13.

7. 14.

D. Lembar Evaluasi

1. Manfaat apa yang dapat kamu ambil dari permainan papan titian tadi?

2. Bagaimana perasaan kamu sewaktu mengikuti permainan tadi?

3. Menurutmu, apakah percaya diri itu penting?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

138

LAMPIRAN 2

INSTRUMEN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

139

KUESIONER

KEPERCAYAAN DIRI SEBELUM TINDAKAN

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Jenis kelamin : Laki-Laki/Perempuan *Coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian

Di bawah ini ada sejumlah pernyataan yang dianggap dapat menggambarkan dirimu.

Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Berilah tanda centang (√) pada kolom

yang dianggap sesuai dengan keadaanmu

Contoh:

Pernyataan Ya Tidak

Aku berani membaca di depan kelas √

Keterangan:

Ya : Jika kalimat yang ada menggambarkan dirimu

Tidak : Jika kalimat yang ada tidak menggambarkan dirimu

Saat mengikuti pelajaran ............................. aku:

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

Ya Tidak

1. Aku mengerjakan soal tanpa bantuan teman

2. Aku berani mengerjakan soal di depan kelas

3. Aku memperhatikan guru saat memberikan

contoh

4. Aku meminta bantuan teman saat menjawab

pertanyaan guru

5. Aku menggunakan waktu sebaik mungkin saat

mengerjakan soal

6. Aku berusaha mengerjakan soal dengan benar

7. Aku berusaha tenang saat guru menjelaskan

pelajaran tadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

140

8. Aku berani bertanya kepada guru saat materinya

kurang jelas

9. Aku merasa iri saat temanku bisa menjawab

pertanyaan dari guru

10. Ketika guru bertanya aku menjawabnya dengan

lancar

11. Aku berani menunjukkan hasil pekerjaanku pada

guru

12. Aku memberi penjelasan pada teman yang kurang

jelas

13. Aku merasa takut saat pelajaran dimulai

14. Aku berani menunjukkan hasil pekerjaanku pada

orangtua di rumah

15. Hasil pekerjaanku lebih baik dari temanku

16. Aku merasa senang saat mendapat nilai bagus

17. Menurutku soal yang diberikan guru sulit

18. Aku merasa senang saat bisa mengerjakan soal di

depan kelas

19. Aku merasa malu ketika mengerjakan soal salah

20. Aku berani mengacungkan jari untuk menjawab

pertanyaan guru

Terimakasih teman-teman atas kerjasamanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

141

KUESIONER KEPERCAYAAN DIRI

SETELAH ADA TINDAKAN

Nama :

Kelas :

Hari/Tanggal :

Jenis kelamin : Laki-Laki/Perempuan *Coret yang tidak perlu

Petunjuk Pengisian

Di bawah ini ada sejumlah pernyataan yang dianggap dapat menggambarkan dirimu.

Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Berilah tanda centang (√) pada kolom

yang dianggap sesuai dengan keadaanmu

Contoh:

Pernyataan Ya Tidak

Aku berani membaca di depan kelas √

Keterangan:

Ya : Jika kalimat yang ada menggambarkan dirimu

Tidak : Jika kalimat yang ada tidak menggambarkan dirimu

No. Pernyataan Alternatif Jawaban

Ya Tidak

1. Aku berusaha lagi saat kuterjatuh melewati

titian balok

2. Aku berani melewati titian balok dengan

berjalan mundur

3. Aku berusaha bisa melewati titian balok

setelah melihat teman-teman berhsasil

melewati

4. Saat melewati titian balok aku berusaha tidak

minta bantuan teman

5. Aku berpegangan saat melewati titian balok

6. Aku dapat menjaga keseimbangan saat

melewati titian balok

7. Aku mengamati permainan titian balok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

142

sebelum melakukannya

8. Aku berani menjadi yang pertama melewati

titian balok

9. Aku merasa iri melihat temanku berhasil

melewati titian balok

10. Aku ingin tetap berjalan di atas titian balok

walaupun sudah berhasil melewatinya

11. Aku menyemangati temanku saat melewati

titian balok

12. Aku kecewa setelah beberapa kali gagal

melewati titian balok

13. Aku berani bercerita kepada teman meskipun

gagal melewati titian balok

14. Aku merasa yakin dapat melewati titian balok

15. Aku merasa ragu melewati titian balok

16. Permainan titian balok membuatku lebih

berkonsentrasi

17. Aku berani bertanya kepada guru cara meniti

balok

18. Aku merasa senang saat bisa melewati titian

balok

19. Aku memberi tahu teman cara melewati titian

balok

20. Saya merasa meniti balok itu mudah

Terimakasih teman-teman atas kerjasamanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

143

PANDUAN OBSERVASI

No.

Perilaku

Waktu

10

menit

20

menit

30

menit

40

menit

50

menit

60

menit

1. Berani berbicara

2. Bertanya

3. Memperhatikan

4. Mendengarkan

5. Menjawab pertanyaan

6. Berani mangacungkan

jari

7. Berani maju ke depan

8. Berani menunjukkan

hasil pekerjaan

9. Hanya diam

10. Malu menjawab

11. Takut maju ke depan

12. Melamun

13. Melihat pekerjaan teman

14. Berbicara gugup di

depan kelas

15. Menyendiri

16. Tidak fokus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

144

PANDUAN WAWANCARA

SEBELUM DIADAKAN BIMBINGAN (PRA TINDAKAN)

Subjek Pertanyaan

Siswa

1. Apa yang kalian rasakan setelah mengikuti

kegiatan tadi?

2. Apakah kalian mengalami kesulitan saat

mengikuti kegiatan tadi?

3. Mengapa kalian tadi merasa takut saat disuruh

maju ke depan kelas?

4. Kegiatan seperti apa yang kalian inginkan?

Guru

1. Bagaimana kepercayaan diri siswa kelas III?

2. Bagaimana kegiatan bimbingan hari ini?

3. Apakah perilaku-perilaku ketidakpercayaan diri

yang terlihat pada siswa?

4. Apa kritik dan saran untuk kegiatan hari ini?

PANDUAN WAWANCARA

SETELAH DIADAKAN BIMBINGAN (TINDAKAN)

Subjek Pertanyaan

Siswa

1. Apa yang kalian rasakan setelah mengikuti

kegiatan hari ini?

2. Apakah kegiatan hari ini menyenangkan?

3. Apakah permainan tadi membuat kalian lebih

percaya diri?

4. Apa manfaat yang kamu peroleh setelah

mengikuti kegiatan hari ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

145

LAMPIRAN 3

HASIL UJI VALIDITAS, RELIABILITAS,

dan UJI WILCOXON

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

146

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

No Item

Parameter

Total

Keterangan

Item1 Pearson Correlation .435(*) Valid

Sig. (2-tailed) .049

N 21

Item2 Pearson Correlation .479(*) Valid

Sig. (2-tailed) .028

N 21

Item3 Pearson Correlation .483(*) Valid

Sig. (2-tailed) .026

N 21

Item4 Pearson Correlation .446(*) Valid

Sig. (2-tailed) .043

N 21

Item5 Pearson Correlation .463(*) Valid

Sig. (2-tailed) .035

N 21

Item6 Pearson Correlation .440(*) Valid

Sig. (2-tailed) .046

N 21

Item7 Pearson Correlation .518(*) Valid

Sig. (2-tailed) .016

N 21

Item8 Pearson Correlation .483(*) Valid

Sig. (2-tailed) .026

N 21

Item9 Pearson Correlation .507(*) Valid

Sig. (2-tailed) .019

N 21

Item10 Pearson Correlation .455(*) Valid

Sig. (2-tailed) .038

N 21

Item11 Pearson Correlation .455(*) Valid

Sig. (2-tailed) .038

N 21

Item12 Pearson Correlation .606(**) Valid

Sig. (2-tailed) .004

N 21

Item13 Pearson Correlation .439(*) Valid

Sig. (2-tailed) .047

N 21

Item14 Pearson Correlation .463(*) Valid

Sig. (2-tailed) .035

N 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

147

Item15

Pearson Correlation

.459(*)

Valid Sig. (2-tailed) .036

N 21

Item16 Pearson Correlation .462(*) Valid

Sig. (2-tailed) .035

N 21

Item17 Pearson Correlation .502(*) Valid

Sig. (2-tailed) .020

N 21

Item18 Pearson Correlation .459(*) Valid

Sig. (2-tailed) .036

N 21

Item19 Pearson Correlation .434(*) Valid

Sig. (2-tailed) .049

N 21

Item20 Pearson Correlation .573(**) Valid

Sig. (2-tailed) .007

N 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

148

Uji Reliabilitas

Menggunakan formula Kuder Richardson (KR 20) sebagai berikut:

KR-20 = [

] ∑

Keterangan:

= varians skor tes

k = banyaknya item dalam tes

p = proporsi subjek yang mendapatkan angka 1 pada suatu item

=

= 195 – 176,35

= 18,65

KR-20 = [

] ∑

= [

]

= [

]

=

=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

149

Non Parametrik Tes

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

SiklusI - PraTindakan Negative Ranks 5(a) 10.40 52.00

Positive Ranks 15(b) 10.53 158.00

Ties 1(c)

Total 21

SiklusII - SiklusI Negative Ranks 3(d) 13.50 40.50

Positive Ranks 15(e) 8.70 130.50

Ties 3(f)

Total 21

SiklusII - PraTindakan Negative Ranks 3(g) 7.00 21.00

Positive Ranks 17(h) 11.12 189.00

Ties 1(i)

Total 21

a. SiklusI < PraTindakan

b. SiklusI > PraTindakan

c. SiklusI = PraTindakan

d. SiklusII < SiklusI

e. SiklusII > SiklusI

f. SiklusII = SiklusI

g. SiklusII < PraTindakan

h. SiklusII > PraTindakan

i. SiklusII = PraTindakan

Test Statistics(b)

SiklusI - PraTindakan

SiklusII - SiklusI

SiklusII – PraTindakan

Z -1.983(a) -1.965(a) -3.140(a)

Asymp. Sig. (2-tailed)

.047 .049 .002

a Based on negative ranks.

b Wilcoxon Signed Ranks Test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

150

LAMPIRAN 4

TABULASI DATA SKOR

KEPERCAYAAN DIRI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

151

Tabulasi Data Skor Pra Tindakan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0

0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1

1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0

0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1

1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1

1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0

0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0

0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0

0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0

0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0

0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

152

Tabulasi Data Skor Siklus I

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1

0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1

0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0

1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1

1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1

0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

153

Tabulasi Data Skor Siklus II

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1

0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

154

LAMPIRAN 5

PRESENSI SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

155

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

UPT DIKBUDPORA KECAMATAN BUTUH

SEKOLAH DASAR NEGERI SRUWOHDUKUH Alamat : Desa Sruwohdukuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo KP.

54264

PRESENSI SISWA KELAS III

TAHUN AJARAN 2013/2014

KEGIATAN BIMBINGAN – PRA TINDAKAN

NO. NIS NAMA Hari, Tanggal:

Ket

1. 3251 Harry Pramudita A

2. 3255 Mega Mawarni Saputri

3. 3261 Siti Munawaroh

4. 3263 Adi Hidayat

5. 3264 Adi Wahyudi

6. 3265 Adytama Putra Al’Aziz

7. 3266 Agung Kusworo

8. 3268 Arifin Ilham

9. 3270 Danang Prayoga

10. 3271 Danang Prayogi

11. 3271 Eko Dwi Prasetyo

12. 3273 Frendi Sigit Prasetyo

13. 3274 Ngasatul Istiqomah

14. 3275 Okta Bintang R

15. 3276 R. Bg. Surahman B J

16. 3277 Rian Prabowo D S

17. 3279 Retno Dwi S

18. 3280 Rifki Sandi N

19. 3281 Saras Wati

20. 3282 Suci Anggreyani

21. 3284 Yogiana Khusnita

22. Arya

Purworejo, 28 Mei 2014

Mengetahui,

Peneliti Guru Kelas III

Ristin Rahmawati Tumpuk Srilestari,S.E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

156

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

UPT DIKBUDPORA KECAMATAN BUTUH

SEKOLAH DASAR NEGERI SRUWOHDUKUH Alamat : Desa Sruwohdukuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo KP.

54264

PRESENSI SISWA KELAS III

TAHUN AJARAN 2013/2014

KEGIATAN BIMBINGAN – SIKLUS I

NO. NIS NAMA Hari, Tanggal:

Ket

1. 3251 Harry Pramudita A

2. 3255 Mega Mawarni Saputri

3. 3261 Siti Munawaroh

4. 3263 Adi Hidayat

5. 3264 Adi Wahyudi

6. 3265 Adytama Putra Al’Aziz

7. 3266 Agung Kusworo

8. 3268 Arifin Ilham

9. 3270 Danang Prayoga

10. 3271 Danang Prayogi

11. 3271 Eko Dwi Prasetyo

12. 3273 Frendi Sigit Prasetyo

13. 3274 Ngasatul Istiqomah

14. 3275 Okta Bintang R

15. 3276 R. Bg. Surahman B J

16. 3277 Rian Prabowo D S

17. 3279 Retno Dwi S

18. 3280 Rifki Sandi N

19. 3281 Saras Wati

20. 3282 Suci Anggreyani

21. 3284 Yogiana Khusnita

22. Arya

Purworejo, 31 Mei 2014

Mengetahui,

Peneliti Guru Kelas III

Ristin Rahmawati Tumpuk Srilestari,S.E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

157

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

UPT DIKBUDPORA KECAMATAN BUTUH

SEKOLAH DASAR NEGERI SRUWOHDUKUH Alamat : Desa Sruwohdukuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo KP.

54264

PRESENSI SISWA KELAS III

TAHUN AJARAN 2013/2014

KEGIATAN BIMBINGAN – SIKLUS II

NO. NIS NAMA Hari, Tanggal:

Ket

1. 3251 Harry Pramudita A

2. 3255 Mega Mawarni Saputri

3. 3261 Siti Munawaroh

4. 3263 Adi Hidayat

5. 3264 Adi Wahyudi

6. 3265 Adytama Putra Al’Aziz

7. 3266 Agung Kusworo

8. 3268 Arifin Ilham

9. 3270 Danang Prayoga

10. 3271 Danang Prayogi

11. 3271 Eko Dwi Prasetyo

12. 3273 Frendi Sigit Prasetyo

13. 3274 Ngasatul Istiqomah

14. 3275 Okta Bintang R

15. 3276 R. Bg. Surahman B J

16. 3277 Rian Prabowo D S

17. 3279 Retno Dwi S

18. 3280 Rifki Sandi N

19. 3281 Saras Wati

20. 3282 Suci Anggreyani

21. 3284 Yogiana Khusnita

22. Arya

Purworejo, 4 Juni 2014

Mengetahui,

Peneliti Guru Kelas III

Ristin Rahmawati Tumpuk Srilestari,S.E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

158

LAMPIRAN 6

FOTO-FOTO PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

159

Foto Penelitian

Pra

Tindakan

Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

160

Siklus II

Foto bersama setelah selesai siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

161

LAMPIRAN 7

SURAT IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIdiperoleh melalui skala kepercayaan diri dan didukung oleh hasil observasi selama kegiatan bimbingan pribadi sosial berlangsung, wawancara,

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI