51
MANFAAT PEMBERIAN VITAMIN B1, B6, B12 PARENTERAL TERHADAP GEJALA DEPRESI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISA RS BETHESDA DAN PANTI RAPIH YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi Oleh: Birgitta Lisbethiara Ardiani NIM : 158114034 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ... · viii 9. Teman-teman KKN Dusun Ngalang Kelompok 56: Marju, Wisnu, Clara, Bayu, Amal, Yessi dan Feby, yang telah menghabiskan waktu bersama

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • MANFAAT PEMBERIAN VITAMIN B1, B6, B12 PARENTERAL

    TERHADAP GEJALA DEPRESI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK

    YANGMENJALANI HEMODIALISA

    RS BETHESDA DAN PANTI RAPIH YOGYAKARTA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

    Program Studi Farmasi

    Oleh:

    Birgitta Lisbethiara Ardiani

    NIM : 158114034

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    MANFAAT PEMBERIAN VITAMIN B1, B6, B12 PARENTERAL

    TERHADAP GEJALA DEPRESI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK

    YANGMENJALANI HEMODIALISA

    RS BETHESDA DAN PANTI RAPIH YOGYAKARTA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

    Program Studi Farmasi

    Oleh:

    Birgitta Lisbethiara Ardiani

    NIM : 158114034

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan karya ini untuk:

    Orangtuaku tercinta, yang selalu mendoakan dan mendukungku

    Adikku tersayang, yang selalu mendukung apapun keputusanku

    Teman-teman dan sahabat-sahabatku semuanya yang selalu ada untukku

    Serta almamaterku tercinta

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PRAKATA

    Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis panjatkan atas segala

    rahmat, berkat, dan limpahan kasih-Nya yang luar biasa sehingga penulis dapat

    menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul “Manfaat Pemberian Vitamin B1, B6,

    B12 Parenteral terhadap Gejala Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik yang

    Menjalani Hemodialisa di RS Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta” sebagai

    syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta. Penulisan skripsi ini mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai

    pihak, sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Dr. Yustina Sri Hartini, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

    Santa Dharma yang telah memberikan izin kepada peneliti.

    2. Dr. dr. Rizaldy Taslim Pinzon, M.Kes., Sp.S, selaku dosen pembimbing

    skripsi yang telah banyak membantu dalam berbagi ilmu, pengetahuan dan

    wawasan serta bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk

    mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

    3. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK dan Ibu Putu Dyana Christasani M.Sc., Apt. selaku

    dosen penguji atas semua saran dan dukungan yang membangun.

    4. Kepala Rumah Sakit Bethesda dan Poli Saraf yang memberikan izin kepada

    peneliti untuk mengadakan pengambilan data.

    5. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran

    Universitas Kristen Duta Wacana, yang telah memberikan izin sehingga

    peneliti dapat melakukan penelitian.

    6. Teman-teman seperjuangan skripsi Vitamin B “Egik, Kiki, Yosua dan Juli”

    yang selalu berjuang bersama dari awal hingga akhir penelitian dan

    memberikan semangat.

    7. Sahabat-sahabat sepermainan dan seperkaraokeanku: Monika Gita Kurniasih

    dan Maria Magdalena Indriarti Kartika yang selalu menyemangati dan

    berbagi suka dan duka bersama penulis.

    8. Teman-teman FSMA 2015 yang telah bersama-sama berproses dan berbagi

    suka duka di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    9. Teman-teman KKN Dusun Ngalang Kelompok 56: Marju, Wisnu, Clara,

    Bayu, Amal, Yessi dan Feby, yang telah menghabiskan waktu bersama di

    akhir-akhir masa perkuliahan dan selalu mendukung satu sama lain.

    10. Sepupu-sepupuku tersayang: Aji, Sekar, Eri, Ketrin, Rendi, Vivin dan Elva

    yang selalu menyemangati.

    11. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu

    persatu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan serta

    masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik

    dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap

    semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama di bidang ilmu

    farmasi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv

    LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI...............................................................v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................. vi

    PRAKATA.............................................................................................................vii

    DAFTAR ISI...........................................................................................................ix

    DAFTAR TABEL....................................................................................................x

    DAFTAR GAMBAR.............................................................................................. xi

    DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii

    INTISARI............................................................................................................. xiii

    ABSTRACT............................................................................................................xiv

    PENDAHULUAN....................................................................................................1

    METODE PENELITIAN.........................................................................................2

    Desain dan Subyek Penelitian........................................................................... 2

    Penngumpulan Data...........................................................................................3

    Analisis Data......................................................................................................4

    HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................5

    Karakteristik Jenis Kelamin, Usia, Riwayat Penyakit.......................................5

    Karakteristik Riwayat Pengobatan Pasien.........................................................7

    Uji Normalitas Data Skor Depresi...................................................................10

    Uji Non-Parametric Wilcoxon Data Skor Depresi.......................................... 10

    Pengaruh Pemberian Vitamin B terhadap Gejala Depresi...............................11

    KESIMPULAN...................................................................................................... 13

    SARAN.................................................................................................................. 13

    DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 14

    LAMPIRAN...........................................................................................................16

    BIOGRAFI PENULIS........................................................................................... 36

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    DAFTAR TABEL

    Tabel I. Karakteristik jenis kelamin, usia, riwayat penyakit pasien gagal ginjal

    kronik yang menjalani hemodialisa.........................................................5

    Tabel II. Karakteristik riwayat pengobatan antihipertensi pasien gagal ginjal

    kronis yang menjalani hemodialisa..........................................................7

    Tabel III. Karakteristik riwayat pengobatan antidiabetik pasien gagal ginjal kronis

    yang menjalani hemodialisa.................................................................... 8

    Tabel IV. Karakteristik riwayat pengobatan asam folat pasien gagal ginjal kronik

    yang menjalani hemodialisa.................................................................... 8

    Tabel V. Hasil analisis pengaruh pengggunaan obat antihipertensi, antidiabetik

    dan asam folat terhadap skor depresi.......................................................9

    Tabel VI. Hasil Uji Non-Parametric Wilcoxon skor depresi pre-test dan post-test

    pasien gagal ginjal kronik yang menajalani hemodialisa...................... 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar I. Grafik Hasil Analisis Skor Depresi Pre-test dan Post-test................... 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Ethical Clearance............................................................................ 16

    Lampiran 2. Surat Izin Penelitian .......................................................................17

    Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit.....................18

    Lampiran 4. Perhitungan Jumlah Sampel Minimal..............................................19

    Lampiran 5. Kuisioner HADS (Hospital Anxiety and Depression Scale)........... 20

    Lampiran 6. Data Dasar dan Skor Depresi Pasien............................................... 23

    Lampiran 7. Definisi Operasional........................................................................ 35

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    INTISARI

    Gagal ginjal kronik merupakan penurunan fungsi ginjal, dapat dilihat darinilai GFR (Glomerulus Filtration Rate) yang berada di bawah nilai normal, yaitukurang dari 60 ml/menit/1,73 m2 dalam waktu minimal 3 bulan. Depresimerupakan masalah psikologis pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa.Penelitian sebelumnya menunjukkan jika vitamin B kombinasi dapat memperbaikigejala depresi.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur manfaat pemberian vitaminB1, B6, B12 secara parenteral terhadap gejala depresi pasien gagal ginjal kronikyang menjalani hemodialisa di RS Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta.Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental (one group pre and post test)pada 117 pasien yang didapatkan dengan metode consecutive sampling. Skordepresi didapat dari kuisioner HADS yang diberikan sebelum pemberian vitaminB (pre-test) dan sesudah pemberian (post-test) Analisis data dilakukan secarastatistik menggunakan program SPSS berlisensi dengan uji Tberpasangan/Non-Parametric Wilcoxon.

    Hasil pengujian hubungan antara riwayat penggunaan obat antihipertensi,antidiabetik, asam folat dan skor depresi yaitu tidak menunjukkan hasil yangsignifikan (p > 0,05). Hasil pengujian hubungan antara pemberian vitamin B1, B6dan B12 dan skor depresi pasien menunjukkan adanya penurunan namun tidaksignifikan (p= 0,522). Kesimpulannya tidak terdapat perbedaan signifikan setelahpemberian vitamin B1, B6, B12 pada skor depresi pasien gagal ginjal kornik yangmenjalani hemodialisa di RS Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta.

    Kata kunci: gagal ginjal kronik; depresi; vitamin B.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    ABSTRACT

    Chronic kidney disease (CKD) is a disease that causes a decrease in kidneyfunction, that can seen from GFR (Glomerulus Filtration Rate) value, which isless than 60 ml/minute/1.73 m2 in minimum 3 months. Depression is apsychological problem in patient with chronic kidney disease undergoinghemodialysis. Previous study has shown that by giving vitamin B combination canimprove depression symptoms.

    The purpose of this study is to measure the benefit of vitamin B1, B6, B12parenterally for depression symptoms in chronic kidney disease patientundergoing hemodialysis. This study used experimental design (one group pre andpost test) in 117 patient that obtained using consecutive sampling method.Depression score was measured by HADS questionnaire before given vitamin B(pre-test) and after given vitamin B (post-test). Data was statistically analyzedusing a licensed SPSS program with paired t-test/Non-Parametric Wilcoxon.

    The relationship between the history of the use of antihypertensive,antidiabetic, folic acid drug and depression scores were not showing significantresults (p > 0.05). The relationship between administration of vitamins B1, B6 andB6 and the patient's depression score showed a decrease but not significant (p =0.522). In conclusion, there was no significant difference after administration ofvitamin B1, B6, B12 on the depression score of patients with chronic kidneydisease undergoing hemodialysis at Bethesda and Panti Rapih Hospital inYogyakarta.

    Keyword: chronic kidney disease; depression; vitamin B

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    PENDAHULUAN

    Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan salah satu penyakit yang

    menjadi masalah besar di dunia. Gagal ginjal kronik didefinisikan sebagai

    penurunan fungsi ginjal, dapat dilihat dari nilai GFR (Glomerulus Filtration Rate)

    yang berada di bawah nilai normal, yaitu kurang dari 60 ml/menit/1,73 m2 dalam

    jangka waktu paling tidak 3 bulan. Orang-orang penderita gagal ginjal kronik

    memiliki kualitas hidup yang lebih rendah daripada populasi pada umumnya,

    yang berujung pada meningkatnya kejadian mortalitas (Webster et al., 2017).

    Rata-rata prevalensi penyakit ginjal kronis secara global mencapai 13,4%

    (Hill et al, 2016). Indonesia merupakan negara dengan tingkat penderita gagal

    ginjal yang cukup tinggi. Diperkirakan ada sekitar 12,5% dari populasi atau

    sebesar 25 juta penduduk Indonesia mengalami penurunan fungsi ginjal

    (PERNEFRI, 2014). Yogyakarta termasuk dalam 5 besar prevalensi tertinggi di

    Indonesia dengan prevalensi GGK sebesar 0,3 %. Prevalensi tertinggi di

    Yogyakarta terdapat di Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta yaitu sebesar 0,5%

    (Kemenkes RI, 2013).

    Depresi dan kecemasan merupakan masalah psikologis pada pasien GGK

    yang menjalani hemodialisa. Penelitian yang dilakukan oleh Caninsti (2013),

    menunjukkan hasil tingkat kecemasan dan depresi pada pasien gagal ginjal kronis

    yang menjalani terapi hemodialisa, yaitu 73.33% subjek memiliki tingkat

    kecemasan yang tergolong normal, 23.33% subjek memiliki kecemasan dalam

    kategori borderline abnormal, dan 3.33% tergolong normal. Sementara itu pasien

    yang mengalami depresi dalam tingkat normal sebanyak 76.67%, borderline

    abnormal 23.33% dan tidak ada yang mengalami depresi dalam kategori

    abnormal.

    Vitamin memainkan peran utama dalam kesehatan dan defisiensi vitamin

    berkaitan dengan gejala gangguan kejiwaan. Kekurangan vitamin dapat

    mempengaruhi fungsi memori, gangguan kognitif dan demensia. Vitamin B1, B3,

    B6, B9 dan B12 sangat penting untuk fungsi neuronal dan defisiensi yang

    berhubungan dengan depresi (Herbison et al., 2012). Mikkelsen et al. (2016)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    mengemukakan bahwa vitamin B tidak dapat menggantikan terapi, terutama pada

    gejala depresi berat, tetapi dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan.

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur manfaat pemberian vitamin

    B1, B6, B12 secara parenteral terhadap gejala depresi yang dilihat dari nilai skor

    depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Penelitian ini

    berlokasi di Rumah Sakit Bethesda dan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai manfaat dari

    pemberian vitamin B1, B6, dan B12 secara parenteral terhadap gejala depresi pada

    pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Bethesda

    dan Panti Rapih Yogyakarta.

    METODE PENELITIAN

    Desain dan subyek penelitian

    Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan

    pre-experimental design. Rancangan penelitian ini adalah one group

    pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah rekam

    medis yang berupa data dasar pasien dan kuisioner HADS (Hospital Anxiety and

    Depression Scale) yang digunakan untuk mengetahui skor depresi pasien. Subyek

    penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa

    sebanyak 117 pasien.

    Desain sampel yang digunakan adalah non-random sampling dengan jenis

    consecutive sampling. Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien laki-laki atau

    perempuan, usia > 18 tahun (dewasa) yang terdiagnosis gagal ginjal kronis,

    melakukan hemodialisa 2x tiap minggu, dan tidak mengonsumsi vitamin B secara

    rutin sebelumnya. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah subjek yang tidak setuju

    untuk terlibat dalam penelitian, subjek dengan hipersensitivitas terhadap vitamin

    B1, B6, B12, dan subyek dalam masa kehamilan atau rencana untuk hamil selama

    penelitian berlangsung.

    Jumlah sampel minimal dihitung menggunakan bantuan kalkulator ukuran

    sampel dari https://www.openepi.com/SampleSize/SSMean.htm menggunakan

    data perbandingan rata-rata skor depresi sebelum dan setelah pemberian vitamin

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://www.openepi.com/SampleSize/SSMean.htm

  • 3

    B1, B6, B12. Rata-rata ± SD skor depresi sebelum pemberian vitamin B merujuk

    dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Paparrigopoulos et al. (2009)

    sebesar 7,2 ± 4,7 sedangkan rata-rata skor depresi setelah pemberian vitamin B1,

    B6, B12 diasumsikan oleh peneliti sebesar 4,6 dengan SD=5,2. Confidence

    interval (CI) 95% dan power study 80% dimasukkan sebagai input data pada

    kalkulator penghitung besar sampel. Confidence interval yang digunakan sebesar

    95%, yang secara umum digunakan dalam penelitian dan apabila semakin tinggi

    CI maka tingkat kepercayaan semakin besar (Kelly et al., 2018). Power study

    yang digunakan sebesar 80% karena dianggap tepat untuk penelitian secara umum

    (Bryant and Pace, 2009). Dari hasil perhitungan kalkulator, persyaratan sampel

    minimum yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 116 sampel.

    Pengumpulan data

    Sebelum dilakukan pengambilan data, peneliti terlebih dahulu mengajukan

    permohonan izin yaitu ethical clearance yang diajukan kepada Komisi Etik

    Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen

    Duta Wacana Yogyakarta. Surat izin penelitian dikeluarkan oleh Rumah Sakit

    Bethesda Yogyakarta.

    Pengambilan data dilakukan dengan menelusuri data sekunder dari rekam

    medis meliputi data dasar pasien dan data skor depresi yang diambil dari kuisioner

    HADS pada visit I dan visit III. Berdasarkan data yang diperoleh, kemudian

    dicatat nomor rekam medis pasien, inisial nama, jenis kelamin, usia, riwayat

    penyakit, riwayat penggunaan obat dan skor depresi pasien yang diambil dari

    kuisioner HADS. Data dasar dan skor depresi yang diperoleh dimasukkan dalam

    microsoft excel yaitu dalam bentuk tabel dan ditampilkan dalam lampiran.

    Kuisioner yang digunakan dalam penelitian yaitu HADS (Hospital Anxiety

    and Depression Scale), memuat 14 pertanyaan yang terdiri dari 7 pertanyaan skala

    depresi dan 7 pertanyaan skala kecemasan. Namun dalam penelitian ini hanya

    fokus pada skala depresi saja. Nilai minimum skor dalam tiap pertanyaan yaitu 0

    dan nilai maksimum yaitu 3, jadi total skor depresi minimum yaitu 0 dan nilai

    maksimum yaitu 21 (Gupta, 2008). HADS merupakan instrumen yang valid untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    diagnosis depresi pada pasien ESRD (End-stage renal disease) (Loosman et al.,

    2010).

    Analisis Data

    Analisis data dilakukan dengan dua metode yaitu analisis deskriptif dan

    analisis statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan

    karakteristik dasar pasien berupa jenis kelamin, usia dan riwayat penggunaan obat

    pasien (antihipertensi, antidiabetik dan asam folat). Analisis statistik dalam

    penelitian ini menggunakan program komputer yaitu SPSS berlisensi yang

    digunakan untuk menganalisis pengaruh penggunaan obat (antidiabetik,

    antihipertensi dan asam folat) pemberian vitamin B1, B6, B12 terhadap skor

    depresi pasien.

    Sebelum dilakukan analisis pengaruh penggunaan obat dan pemberian

    vitamin B1, B6, B12, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Uji normalitas

    dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi suatu data normal atau tidak secara

    analitis. Terdapat berbagai metode uji normalitas, diantaranya yaitu uji

    Kolmogorov-Smirnov dan uji Saphiro-Wilk (Nawari, 2010). Uji

    Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk sampel yang besar (> 50) sedangkan

    Saphiro-Wilk untuk sampel yang sedikit (≥ 50) (Dahlan, 2013). Distribusi data

    ditunjukkan oleh nilai p. Apabila nilai p > 0,05 maka distribusi data tersebut

    normal, apabia nilai p < 0,05 maka distribusi data tidak normal.

    Uji yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh pengunaan obat

    (antihipertensi, antidiabetik dan asam folat) dan pemberian vitamin B1, B6, B12

    terhadap skor depresi yaitu uji T berpasangan/Non-parametric Wilcoxon. Uji

    T-berpasangan dilakukan jika data terdistribusi normal sedangkan uji

    Non-parametric Wilcoxon digunakan jika data tidak terdistribusi normal secara

    analitis. Apabila nilai p yang diperoleh dari uji tersebut < 0,05 maka menunjukkan

    jika adanya perbedaan yang signifikan antara skor depresi sebelum dan sesudah

    pemberian vitamin B, dan apabila nilai p yang diperoleh > 0,05 maka

    menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Data dalam penelitian diperoleh dari sebanyak 117 pasien. Penelitian ini

    dilakukan dalam jangka waktu 4 minggu yang terdiri dari dua kali pengambilan

    data yaitu visit I dan visit III. Visit I merupakan minggu pertama pengambilan

    data skor depresi sebelum dilakukan perlakuan yaitu pemberian vitamin B

    kombinasi secara parenteral pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani

    hemodialisa, sedangkan visit III merupakan minggu keempat pengambilan data

    skor depresi setelah dilakukan pemberian vitamin B kombinasi secara parenteral

    pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.

    Karakteristik jenis kelamin, usia, dan riwayat penyakitTabel I. Karakteristik jenis kelamin, usia dan riwayat penyakit pasien gagal ginjal kronis

    yang menjalani hemodialisa

    Parameter Jumlah(n=117) Persentase

    Jenis Kelamin

    Pria 76 65%

    Wanita 41 35%

    Usia

    < 40 tahun 24 20,51%

    40-60 tahun 62 51,28%

    > 60 tahun 31 28,21%

    Rata-rata ± SD (tahun) 51,74 ± 12,32

    Riwayat penyakit

    Hipertensi Ya = 98 83,76%

    Tidak = 19 16,24%

    Diabetes Melitus Ya = 40 34,18%

    Tidak = 77 65,82%

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    Sebagian besar dari pasien adalah pria, yaitu sebanyak 76 orang (65%) bila

    dibandingkan dengan wanita yaitu 35 orang (35%) dari jumlah total responden

    sebanyak 117 orang. Hasil yang sama juga ditunjukkan dari penelitian oleh

    Fauziah, dkk (2015) di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, jumlah pasien yang

    menjalani hemodialisa yaitu pria sebanyak 68 orang (65,4%) dan pasien wanita

    sebanyak 36 orang (34,6%). Hasil tersebut serupa dengan penelitian oleh Tjang et

    al (2018) yaitu dari 82 orang responden, 60 orang (73%) diantarnya adalah pria

    dan sisanya 22 orang (23%) adalah wanita. Kejadian gagal ginjal kronik lebih

    tinggi pada pria dibandingkan wanita. Berdasarkan penelitian oleh (US Renal

    Data System, 2015) menunjukkan jika 56,3 % pasien yang menjalani hemodialisa

    adalah pria.

    Usia pasien berkisar antara 19 sampai 82 tahun dengan rata-rata usia 51,74

    dengan nilai SD yaitu 12,32. Pada 117 pasien yang ada, jumlah pasien terbanyak

    yaitu pada rentang usia 40-60 yaitu sebanyak 62 pasien (51,28%), rentang usia <

    40 tahun yaitu sebanyak 24 pasien (20,51%) dan rentang usia > 60 tahun yaitu

    sebanyak 31 pasien (28,21%). Hasil yang sama juga ditunjukkan dari penelitian

    oleh Aisara, dkk (2018) bahwa jumlah pasien dengan penyakit ginjal kronis yang

    menjalani hemodialisa paling banyak yaitu pada rentang usia 40-60 sebanyak 65

    pasien (62,5%).

    Semakin bertambahnya usia seseorang, maka akan mengalami penurunan

    fungsi ginjal. Hal tersebut disebabkan karena pada usia > 40 tahun, jumlah nefron

    akan berkurang. Perkiraan penurunan fungsi ginjal berdasarkan pertambahan

    umur tiap dekade adalah sekitar 10 ml/menit/1,73 m2. Jika usia memasuki lebih

    dari 40 tahun, maka telah mencapai usia dekade keempat sehingga dapat

    diperkirakan adanya penurunan nilai GFR, yaitu menjadi 60–89 ml/menit/1,73 m2

    yang artinya telah terjadi penurunan fungsi ginjal sekitar 10% (Guyton and Hall,

    2011).

    Penelitian ini membahas sebanyak 2 penyakit yang menjadi komorbiditas

    pada pasien gagal ginjal kronik yaitu hipertensi dan diabetes melitus. Seluruh

    pasien kemudian didata riwayat penyakit yang ada, didapatkan hasil yaitu yang

    memiliki riwayat hipertensi sebanyak 98 pasien (84,6%) lebih banyak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    dibandingkan dengan pasien yang tidak hipertensi yaitu sebanyak 19 pasien

    (16,24%). Pasien dengan diabetes melitus lebih sedikit jumlahnya yaitu sebanyak

    40 (34,18%) dibandingkan dengan pasien tanpa riwayat diabetes melitus yaitu 77

    pasien (65,82%).

    Hipertensi dapat menyebabkan gagal ginjal kronik dengan dua mekanisme.

    Pertama, hipertensi dapat merangsang iskemia glomerulus yang menimbulkan

    kerusakan pada arteri dan arteriol glomerular. Hal ini mengarah pada penyempitan

    luminal secara progresif dan penurunan aliran darah glomerulus maka jumlah

    nefron akan menurun secara progresif. Kedua, hipertensi berkontribusi terhadap

    hilangnya autoregulasi arteriol aferen. Hal ini menyebabkan hiperperfusi dan

    hiperfiltrasi, yang mengarah pada kerusakan struktur glomerulus (misalnya

    glomerulosklerosis) dan hilangnya fungsi ginjal secara progresif (Abraham et al.,

    2017). Hiperglikemia pada diabetes melitus dapat menyebabkan kerusakan ginjal

    dengan tiga mekanisme yaitu: hiperglikemia dapat menyebabkan perubahan

    hemodinamik ginjal, inflamasi dan iskemia, overactive RAAS

    (Renin-angiotensin-aldosterone-system) (Lin et al., 2018).

    Karakteristik Riwayat Pengobatan PasienTabel II. Karakteristik riwayat pengobatan antihipertensi pasien gagal ginjal kronis yang

    menjalani hemodialisa

    Antihipertensi Golongan

    ObatJumlah Persentase

    Nama Obat Jumlah Persentase

    Candesartan 5 4,27%

    ARB 51 43,58%Irbesartan 45 38,46%

    Valsartan 1 0,85%

    Furosemid 47 40,17%

    Diuretik 50 42,72%Spironolactone 2 1,70%

    HCT 1 0,85%

    Amlodipine 60 51,72%

    CCB 68 58,11%Diltiazem 7 5,98%

    Nifedipine 3 2,56%

    Clonidine 16 13,67% α 2-agonist 16 13,67%

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    Tabel III. Karakteristik riwayat pengobatan antidiabetik pasien gagal ginjal kronis yangmenjalani hemodialisa

    AntidiabetikGolongan Obat Jumlah Persentase

    Nama obat Jumlah Persentase

    Insulin 10 8,54% Insulin 10 8,54%

    Acarbose5 4,27%

    α -glucosidase

    inhibitor5 4,27%

    Glimepirid 3 2,56%Sulfonylurea 10 8,54%

    Glikuidon 7 5,98%

    Tabel IV. Karakteristik riwayat pengobatan asam folat pasien gagal ginjal kronis yangmenjalani hemodialisa

    Asam Folat

    Jumlah Persentase

    102 87,17%

    Riwayat penggunaan obat antihipertensi dan antidiabetik pasien didata dan

    didapatkan hasil. Obat antihipertensi yang diresepkan pada pasien gagal ginjal

    kronik di Rumah Sakit Bethesda dan Panti Rapih diantaranya candesartan,

    irbesartan, valsartan, furosemid, spironolactone, HCT (hydrochlorothiazide),

    amlodipine, diltiazem, nifedipine dan clonidin secara berturut-turut sebanyak 5

    pasien (4,27%), 45 pasien (38,46%), 1 pasien (0,85%), 47 pasien (40,17%), 2

    pasien (1,70%), 1 pasien (0,85%), 60 pasien (51,72%), 7 pasien (5,98%), 3 pasien

    (2,56%) dan 16 pasien (13,67%).

    Obat antidiabetik yang diresepkan pada pasien secara berturut-turut dari yang

    paling banyak yaitu insulin pada 10 pasien (8,54%), glikuidon pada 7 pasien

    (5,98%), acarbose pada 5 pasien (4,27%), dan glimepiride pada 3 pasien (2,56%).

    Asam folat merupakan terapi yang digunakan untuk mengatasi defisiensi asam

    folat pada pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa. Jumlah penggunaan

    asam folat pada penelitian ini sebanyak 87,17% atau sebanyak 102 pasien.

    Analisis statistik kemudian dilakukan untuk melihat pengaruh penggunaan obat

    antihipertensi, antidiabetik dan asam folat terhadap skor depresi pada pasien, dan

    didapatkan hasil sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    Tabel V. Hasil analisis pengaruh pengggunaan antihipertensi, antidiabetik dan asamfolat terhadap skor depresi

    a = Non-Parametric Wilcoxonb = Paired t-test

    Uji analisis statistik dilakukan untuk melihat pengaruh penggunaan obat

    antihipertensi, antidiabetik dan asam folat terhadap perbaikan skor depresi. Hasil

    yang didapatkan yaitu untuk penggunaan obat antihipertensi golongan ARB

    (Angiotensin Receptor Blocker) nilai p yang diperoleh yaitu 0,780 (p > 0,05);

    golongan diuretik diperoleh nilai p sebesar 0,925 (p > 0,05); golongan CCB

    (Calsium Channel Blocker) diperoleh nilai p 0,893 (p > 0,05) dan golongan α

    2-agonis didapatkan nilai p sebesar 0728 (p > 0,05). Hasil yang diperoleh dari

    penggunaan obat antidiabetik pada pasien yaitu untuk insulin nilai p sebesar 0,092

    (p > 0,05); α -glucosidase inhibitor diperoleh nilai p sebesar 0,662 (p > 0,05) dan

    sulfonylurea diperoleh nilai p yaitu 0,830 (p > 0,05). Hasil analisis pengaruh

    penggunaan asam folat terhadap skor depresi pada pasien, didapatkan nilai p

    sebesar 0,216 (p > 0,05).

    Pada tabel V diatas, dapat ditarik kesimpulan jika tidak ada pengaruh dari

    penggunaan obat antihipertensi terhadap perbaikan depresi pada pasien gagal

    ginjal kronik yang menjalani hemodialisa karena nilai p > 0,05 (tidak signifikan).

    Hasil yang sama juga diperoleh dari ketiga golongan obat antidiabetik, bahwa

    tidak ada pengaruh dari penggunaan ketiga obat antidiabetik terhadap perbaikan

    depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa karena nilai

    p > 0,05 (tidak signifikan). Hasil yang didapatkan dari analisis pengaruh

    Golongan Obat Nama Obat Nilai p

    Antihipertensi ARBa 0,718

    Diuretika 0,720

    CCBa 0,718

    α 2-agonista 0,728

    Antidiabetik Insulina 0,092

    α -glucosidase inhibitora 0,662

    Sulfonylureab 0,830

    Asam folata 0,216

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    penggunaan asam folat terhadap skor depresi pasien juga tidak signifikan dengan

    nilai p > 0,05.

    Uji Normalitas Data Skor Depresi

    Penelitian ini menggunakan metode uji normalitas Kolmogorov-Smirnov

    karena sampel yang didapatkan pada penelitian ini dalam jumlah besar yaitu 117

    (> 50). Hasil uji normalitas yang didapatkan adalah pada visit I, data tidak

    berdistribusi normal dengan nilai p sebesar 0,003 (p < 0,05) dan pada visit III data

    juga tidak berdistribusi normal dengan nilai p 0,000 (p < 0,05).

    Uji Non-Parametric Wilcoxon Data Skor Depresi

    Setelah dilakukan uji normalitas data skor depresi pasien pada visit I dan visit

    III, lalu dilakukan uji analisis data secara statistik untuk menganalisis pengaruh

    pemberian vitamin B1, B6, B12 terhadap skor depresi pasien. Uji analisis statistik

    yang digunakan adalah uji Non-Parametric Wilcoxon dikarenakan data skor

    depresi yang diperoleh pada visit I dan visit III tidak berdistribusi normal.Tabel VI. Hasil Uji Non-Parametric Wilcoxon skor depresi pasien gagal ginjal

    kronik yang menjalani hemodialisa pre test dan post test

    Rata-rata ± SD Range Nilai p

    Visit I (Pre-test) 5,13 ± 2,94 0-120,522

    Visit III (Post-test) 4,96 ± 3,27 0-11

    Gambar 1. Grafik Hasil Analisis Skor Depresi Pre-test dan Post-test

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    Dari tabel 5, pada visit I atau sebelum pasien menerima injeksi vitamin B1,

    B6, B12 (pre-test), nilai rata-rata skor depresi yang didapatkan yaitu 5,13 ± 2,94

    dengan range 0-12. Setelah pasien diberikan vitamin B1, B6, B12 didapatkan nilai

    rata-rata skor depresi (post-test) yaitu menjadi 4,96 ± 3,27 dengan range 0-11.

    Bila dilihat dari hasil uji Non-Parametric Wilcoxon, didapatkan nilai p sebesar

    0,522 (p > 0,05). Dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa pemberian

    vitamin B secara parenteral tidak memberikan manfaat terhadap gejala depresi

    pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit

    Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta.

    Pengaruh Pemberian Vitamin B terhadap Gejala Depresi

    Depresi adalah komplikasi psikologis yang paling umum yang berdampak

    serius pada kualitas hidup pasien hemodialisa, dan berdampak negatif terhadap

    faktor sosial, ekonomi dan psikologis mereka (Anees et al., 2011). Depresi dapat

    disebabkan oleh hal-hal seperti genetik, penyakit jangka panjang dan penuaan

    otak. Penelitian yang dilakukan terhadap anak kembar menunjukkan jika depresi

    dapat disebabkan oleh faktor genetik yaitu 50% (Levinson, 2015). Penyakit

    jangka panjang yang sudah ada sebelumnya atau nyeri kronis dan

    ketidaknyamanan, ditambah dengan penurunan kemampuan fisik, dapat

    berkontribusi terhadap terjadinya depresi (Ritter, 2014). Penuaan pada otak

    menyebabkan depresi karena adanya inflamasi (Sibille, 2013).

    Depresi saat ini dapat disebut sebagai adanya gangguan otak. Noradrenalin

    dan serotonin (5-hydroxytryptamine/5-HT), merupakan jenis transmitter yang ada

    di otak (Albert et al., 2012). Depresi dikaitkan dengan penurunan fungsi

    monoamine dan penurunan transmisi serotonin yang merupakan penyebab semua

    jenis depresi. Maka dari itu, terapi yang biasanya digunakan untuk mengatasi

    depresi adalah golongan selective 5-HT reuptake inhibitor (SSRI) yang memiliki

    mekanisme aksi menghambat serotonin dan transporter norephinephrine sehingga

    dapat meningkatkan fungsi monoamine dan transmisi serotonin (Mikellsen, 2016).

    Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, pemberian vitamin B1, B6, B12

    selama 4 minggu secara parenteral dapat menurunkan rerata skor depresi namun

    tidak memberikan manfaat secara signifikan. Hal ini dapat dipengaruhi juga oleh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    beberapa faktor lainnya seperti: pendapatan individual/kesulian finansial, status

    pernikahan, dan tingkat pendidikan pada pasien yang berhubungan dengan depresi

    yang dialami.

    Pada penelitian yang dilakukan oleh Cruz et al. (2011), hasil yang didapatkan

    yaitu faktor pendapatan individu berpengaruh terhadap MSC (Mental Scores

    Component). Subyek tanpa pendapatan bulanan mendapatkan skor yang lebih

    rendah (40,3 ± 12,7) dibandingkan dengan subyek dengan sumber pendapatan > 5

    (50,4 ± 11,1). Dapat disimpulkan dari hasil tersebut jika status mental pada

    subyek dengan pendapatan lebih baik dibandingkan dengan subyek tanpa

    pendapatan. Hasil serupa juga didapatkan dari penelitian oleh Ikonomou et al.

    (2015), subyek dengan kesulitan finansial juga dapat mempengaruhi status mental

    pasien gagal ginjal kronik.

    Sehubungan dengan status pernikahan, pasien dengan status bercerai/duda,

    dibandingkan dengan yang lajang dan menikah, kesehatan mental mereka kurang

    baik dan memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi dengan pikiran untuk bunuh

    diri (Theofilou, 2011). Hasil yang didapatkan dalam suatu penelitian

    menggunakan General Health Questionnaire (GHQ-28) dalam subskala severe

    depression, pasien dengan status lajang nilai yang diperoleh yaitu 1.32 ± 0.32,

    dibandingkan dengan yang sudah menikah yaitu 1.41 ± 0.66 dan yang bercerai

    yaitu 2.19 ± 1.14 (Theofilou, 2011). Dapat disimpulkan jika faktor status

    pernikahan berhubungan dengan depresi pasien gagal ginjal kronik.

    Apabila dilihat dari faktor pendidikan, hasil yang didapatkan dalam penelitian

    oleh Theofilou (2011), lamanya waktu menempuh pendidikan berpengaruh

    terhadap depresi pasien gagal ginjal kronik. Hasil penelitian tersebut yaitu pada

    pasien yang menempuh pendidikan < 9 tahun, memiliki skor yang lebih tinggi

    (1.57 ± 0.79) bila dibandingkan dengan yang menempuh pendidikan selama > 9

    tahun (1.29 ± 0.50) pada subskala severe depression dalam GHQ-28. Dapat

    disimpulkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap depresi pada pasien

    gagal ginjal kronik. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian yang

    dilakukan Alshogran (2018), bahwa tingkat pendidikan pasien berhubungan

    dengan skor depresi (HADS-D) ditunjukkan dengan nilai p sebesar < 0,001. Skor

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    depresi pada pasien semakin menurun seiring dengan tingkat pendidikan yang

    semakin tinggi.

    Vitamin memainkan peran utama dalam kesehatan dan kekurangan vitamin

    berakitan dengan gejala gangguan kejiwaan. Kekurangan vitamin dapat

    memengaruhi fungsi memori, gangguan kognitif, dan demensia. Vitamin B

    berperan penting dalam jalur neurokimia yang berhubungan dengan depresi

    seperti glutamat dan neurotransmitter GABA (serotonergik, noradrenergik,

    dopaminergik dan kolinergik). Secara khusus, vitamin B1, B3, B6, B9 dan B12

    sangat penting untuk fungsi saraf dan defisiensi vitamin tersebut telah dikaitkan

    dengan depresi (Herbison et al., 2012). Hingga saat ini, vitamin B tidak dapat

    digunakan sebagai terapi utama dalam mengatasi gejala depresi berat, melainkan

    sebagai terapi tambahan (Mikkelsen et al., 2016).

    Penelitian ini masih memiliki keterbatasan yaitu tidak melihat lama

    hemodialisa pasien, lama pasien menderita gagal ginjal kronik serta faktor-faktor

    internal yang mungkin dapat mempengaruhi gejala depresi seperti pendapatan

    individual/kesulian finansial, status pernikahan, dan tingkat pendidikan pasien

    gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.

    KESIMPULAN

    Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada penurunan rerata skor depresi dari

    sebelum pemberian vitamin B (visit I) dan setelah pemberian vitamin B (visit III)

    namun secara analisis tidak berbeda signifikan. Hasil yang tidak signifikan

    tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti pendapatan

    individual/kesulian finansial, status pernikahan, dan tingkat pendidikan yang

    berpengaruh terhadap depresi pada pasien.

    SARAN

    Bagi praktek klinis, perlu dilakukan penelitian serupa yang menganalisis

    hubungan lama hemodialisa dan lama pasien menderita gagal ginjal kronik serta

    faktor-faktor internal seperti pendapatan individual/kesulian finansial, status

    pernikahan, dan tingkat pendidikan terhadap gejala depresi pasien gagal ginjal

    kronik yang menjalani hemodialisa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    DAFTAR PUSTAKA

    Abraham, G., Arun, K.N., Gopalakrishnan, N., Renuka, S., Pahari, D.K.,Deshpande, P., Isaac, R., Chafekar, D.S., Kher, V., Almeida, A.F.,Sakhuja, V., Sundar, S., Gulati, S., Abraham, A., Padmanaban, R., 2017.Journal of The Association of Physicians of India.

    Aisara, S., Azmi, S., Yanni, M., 2018. Gambaran Klinis Penderita Penyakit GinjalKronik yang Menjalani hemodialisa di RSUP Dr. M. Djamil Padang.Jurnal Kesehatan Andalas. 7(1): 42-50.

    Alshogran, O.Y., Khalil, A.A., Oweis, A.O., Altawalbeh, S.M., Alqudah, M.A.,2018. Association of brain-derived neurotrophic factor and interleukin-6serum levels with depressive and anxiety symptoms in hemodialysispatients. General Hospital Psychiatry. 53: 25–31.

    Anees, M., Hameed, F., Mumtaz, A., Ibrahim, M., Khan, M.N., 2011.Dialysis-Related Factors Affecting Quality of Life in Patients onHemodialysis. Iranian Journal of Kidney Diseases. 5(1): 9-14.

    Bryant, P.J., Pace, H.A., 2009. The Pharmacist Guide to Evidence BasedMedicine for Clinical Decision Making. American Society of HealthSytem Pharmacist

    Caninsti, R., 2013. Kecemasan dan Depresi pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yangMenjalani Terapi hemodialisa. Jurnal Psikologi Ulayat. Vol.1. No.2.

    Cruz, M.C., Andrade, C., Urrutia, M., Draibe, S., Martins, L.A., Sesso, R.C., 2011.Quality of life in patients with chronic kidney disease. Clinics.66(6):991-995.

    Dahlan, M.S., 2013. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,Bivariat, Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS.Jakarta: Salemba Medika. p. 53.

    Fauziah, Wahyono, D., Budiarti, L.E., 2015. Cost of Illness dari Chronic KidneyDisease dengan Tindakan hemodialisa. Jurnal Manajemen dan PelayananFarmasi. 5(3): 149-157.

    Gupta, A., 2008. Measurement Scales Used in Elderly Care. United Kingdom: TJIDigital. pp. 114-115.

    Guyton, A.C. and Hall J.E., 2011. Textbook of Medical Physiology. 12th ed.Philadelphia: Elseiver. pp. 303.

    Herbison, C.E., Hickling, S., Allen, K.L., O'Sullivan, T.A., Robinson, M.,Bremner, A.P., Huang, R.C., Beilin, L.J., Mori, T.A., Oddy, W.H., 2012.Low intake of B-vitamins is associated with poor adolescent mentalhealth and behaviour. Preventive medicine. 55(6): 634-638.

    Hill, N. R., Fatoba, S. T., Oke, J. L., Hirst, J. A., O'Callaghan, C. A., Lasserson, D.S., & Hobbs, F. R.. 2016. Global prevalence of chronic kidney disease-asystematic review and meta-analysis. PLoS One. 11(7): e0158765.

    Ikonomou, M., Skapinakis, P., Balafa, O., Elefheroudi, M., Damigos, D.,Siamopoulos, K.C., 2015. The impact of socioeconomic factors onquality of life of patients with chronic kidney disease in Greece. Journalof Renal Care. 41(4): 239–246.

    Kelly, A., Cronin, P., Puig, S., Applegate, K.E., 2018. Evidence-BasedEmergency Imaging. USA: Springer.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.Levinson, D.F., 2015. Major Depression and genetics.

    http://depressiongenetics.stanford.edu/mddandgenes.html. Department ofPsychiatry and Behavioral Sciences

    Lin, Y.C., Chang, Y.H., Yang, S.Y., Wu, K.D., Chu, T.S., 2018. Journal of theFormosan Medical Association. 117:662-675.

    Loosman, W.L., Siegert, C.E.H., Korzec, A., Honig, A., 2010. Validity of theHospital Anxiety and Depression Scale and the Beck DepressionInventory for use in end-stage renal disease patients. British Journal ofClinical Psychology. 49:507–516.

    Mikkelsen, K., Stojanovska, L., Apostolopoulos, V., 2016. The Effects of VitaminB in Depression. Current Medicinal Chemistry. 23(38): 21.

    Nawari, 2010. Analisis Regresi dengan MS Excel dan SPSS 17. Jakarta: PT ElexMedia Komputindo.

    Paparrigopoulos, T., Theleritis, C., 2009. Sleep Disturbance in HaemodialysisPatient is Closely Related to Depression. General Hospital Psychiatry. 31:175-177.

    PERNEFRI. 7th Report Of Indonesian Renal Registry. 2014.http://www.indonesianrenalregistry.org. Diakses tanggal 10 September2018.

    Ritter, P.L., Ory, M.G., Laurent, D.D., Lorig, K., 2014. Effects of ChronicDisease Self-management Programs for Participants with HigherDepression Scores: Secondary Analyses of an On-line and a Small-groupProgram. Translational Behavioral Medicine. 4(4): 398-406.

    Sibille, E., 2013. Molecular Aging of The Brain, Neuroplasticity, andVulnerability to Depression and other Brain-related Disorders. Dialoguesin Clinical Neuroscience. 15(10): 53-65.

    Theofilou, P., 2011. Depression and Anxiety in Patients with Chronic RenalFailure: The Effect of Sociodemographic Characteristics. InternationalJournal of Nephrology. Vol. 2011

    Tjang, Y.S., Pandelaki, P.A., 2018. Factors Associated with Chronic KidneyDisease Among Patients Undergoing Hemodialysis. J Indon Med Assoc.68(4): 167-170.

    United States Renal Data System. 2015. USRDS annual data report:Epidemiology of kidney disease in the United States. National Institutesof Health, National Institute of Diabetes and Digestive and KidneyDiseases.

    Webster, A.C., Nagler, E. V., Morton, R. L., dan Masson, P., 2017. ChronicKidney Disease. The Lancet. 389(10075): 1238.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://depressiongenetics.stanford.edu/mddandgenes.html.http://www.indonesianrenalregistry.org.

  • 16

    Lampiran 1. Ethical Clearance

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    Lampiran 2. Surat Izin Penelitian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    Lampiran 4. Perhitungan Jumlah Sampel Minimal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Lampiran 5. Kuisioner HADS

    Site No: Visit Subject No:

    Skala Kecemasan dan Depresi Rumah Sakit

    “Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS)”

    Beri tanda rumput atau lingkari jawaban yang paling benar. Jangan berpikir terlalu lama

    untuk masing-masing jawaban. Jawablah seperti yang anda rasakan sekarang.

    2. Saya masih senang

    dengan hal-hal yang

    dulu saya sukai:

    Tentu saja sangat suka 0

    DTidak begitu suka 1

    Hanya sedikit saja 2

    Hampir tidak suka 3

    3. Saya mendapat

    semacam perasaan

    takut seolah-olah ada

    sesuatu yang

    mengerikan akan

    terjadi:

    Tentu saja dan sungguh tidak

    mengerikan3

    AYa, tetapi tidak begitu buruk 2

    Sedikit, tetapi tidak membuat saya

    khawatir1

    Tidak sama sekali 0

    4. Saya bisa tertawa dan

    melihat sisi lucu dari

    sesuatu hal:

    Sebanyak yang saya selalu bisa lakukan 0

    DTidak terlalu bisa sekarang 1

    Tentu saja tidak begitu banyak sekarang 2

    Tidak sama sekali 3

    1. Saya merasa tegang

    atau ‘sakit hati’:

    Hampir selalu 3

    ASering sekali 2

    Dari waktu ke waktu, sekali-sekali 1

    Tidak sama sekali 0

    Month

    Date of assessment :

    Date Month Years

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    5. Ada pikiran takut

    melintas di pikiran

    saya:

    Terlalu sering 3

    A

    Sering 2

    Dari waktu ke waktu, tetapi tidak terlalu

    sering1

    Hanya sekali-kali 0

    6. Saya merasa ceria: Tidak sama sekali 3

    DTidak sering 2

    Kadang-kadang 1

    Hampir selalu 0

    7. Saya bisa duduk

    nyaman dan merasa

    santai

    Tentu saja 0

    ABiasanya 1

    Tidak sering 2

    Tidak sama sekali 3

    8. Saya merasa seperti

    saya dibuat lambat

    Hampir selalu 3

    DSering kali 2

    Kadang-kadang 1

    Tidak sama sekali 0

    9. Saya ada semacam

    perasaan takut seperti

    rasa muak dalam

    perut:

    Tidak sama sekali 0

    ASekali-kali 1

    Agak sering 2

    Sering sekali 3

    10. Saya tidak tertarik

    lagi dengan

    penampilan saya:

    Tentu saja 3

    D

    Saya tidak sepeduli seperti yang

    semestinya2

    Saya mungkin tidak begitu peduli 1

    Saya hanya peduli seperti yang

    sudah-sudah0

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    11. Saya merasa gelisah

    karena saya harus

    sibuk:

    Gelisah luar biasa 3

    AAgak gelisah 2

    Tidak terlalu gelisah 1

    Tidak sama sekali 0

    12. Saya ingin senang

    dengan sesuatu:

    Sebanyak yang saya bisa lakukan 0

    D

    Agak kurang dari pada yang pernah saya

    lakukan1

    Tentu saja kurang daripada yang pernah

    saya lakukan2

    Hampir tidak sama sekali 3

    13. Saya tiba-tiba

    merasakan perasaan

    panik

    Sering sekali 3

    AAgak sering 2

    Tidak terlalu sering 1

    Tidak sama sekali 0

    14. Saya bisa menikmati

    buku atau acara radio

    atau TV yang bagus:

    Sering 0

    DKadang-kadang 1

    Tidak sering 2

    Jarang terjadi 3

    Total Skor : Depression/depresi (D) ............ Anxiety/kecemasan (A) ............

    Inverstigator Signature

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Lampiran 6. Data Dasar dan Skor Depresi Pasien

    No. No. RM InisialUsia

    (tahun)

    Jenis

    Kelamin

    Riwayat PenyakitRiwayat Pengobatan

    Skor depresi

    Visit IVisit III

    HTN DM

    1. 0114923 S 59 L + - Amlodipine 5 mg (1x sehari p.o.)Anemolat 1 mg (3x sehari p.o.)4 9

    2. 01993714 GM 59 L + +

    Amlodipine 10 mg (1x sehari)Acarbose 50 mg (2x sehari)Candesartan 8 mg (1x sehari)Anemolat 1 mg (2x sehari)

    12 8

    3. 02014614 P 47 L + -Amlodipine 10 mg (1x sehari)Irbesartan 150 mg (1x sehari)Anemolat 1 mg (3x sehari)

    10 1

    4. 01095869 AP 60 L + - Amlodipine 10 mg (1x sehari)Anemolat 1 mg (3x sehari)5 11

    5. 01043905 BTP 56 L + -Irbesartan 150 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Anemolat 1 mg (3x sehari)

    9 11

    6. 01161683 S 49 P + +Amlodipine 5 mg (1x sehari)Levemir (Insulin) 14 IU (1x sehari)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    3 6

    7. 02055659 S 45 L + +

    Amlodipine 10 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Irbesartan 300 mg (1x sehari)Anemolat 1 mg (3x sehari)

    4 11

    8. 01167759 DW 47 L + + Amlodipine 5 mg (1x sehari)Acarbose 50 mg (1x sehari)2 1

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Irbesartan 150 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Folic acid 1 mg (3x sehari)

    9. 00654676 AC 49 L + +

    Amlodipine 10 mg (1x sehari)Irbesartan 300 mg (1x sehari)Clonidine 150 mg (2x sehari)Acidum Folicum 1 mg (1x sehari)

    7 10

    10. 01046262 DL 54 P + + Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)0 2

    11. 02022646 S 48 P - -

    Amlodipine 10 mg (1x sehari)Irbesartan 150 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Acidum Folicum 5 mg (3x sehari)

    5 9

    12. 01971847 W 57 L + +Irbesartan 300 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Anemolat 1 mg (3x sehari)

    8 8

    13. 01173230 N 48 L + +

    Amlodipine 10 mg (1x sehari)Glimepiride 1 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (2x sehari p.o.)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    3 2

    14. 02001588 T 69 L + -Amlodipine 5 mg (1x sehari p.o.)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Anemolat 1 mg (3x sehari p.o.)

    2 9

    15. 0202915 RA 26 P + -

    Amlodipine 10 mg (1x sehari) oralFurosemid 40 mg (1x sehari) oralIrbesartan 300 mg (1x sehari)Folic acid 1 mg (3x sehari) oral

    2 1

    16. 00662790 FR 30 L + - Amlodipine 10 mg (1x sehari) oralAnemolat 1 mg (1x sehari) oral3 2

    17. 01146006 ES 38 L - - Folic acid 1 mg (3x sehari) oral 1 2

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    18. 01050144 VPTJ 49 L + + Folic acid 1 mg (3x sehari) oral 8 10

    19. 02014275 R 39 L + -Amlodipine 10 mg (1x sehari) oralIrbesartan 300 mg (1x sehari) oralFolic acid 5 mg (3x sehari) oral

    4 2

    20. 01942565 S 41 L + -Amlodipine 10 mg (1x sehari oral)Irbesartan 300 mg (1x sehari) oralFolic acid 1 mg (3x sehari) oral

    6 7

    21. 02061667 K 50 P + - Amlodipine 10 mg (1x sehari) oralAcidum folicum 1 mg (3x sehari) oral7 5

    22. 02063274 J 59 P - -

    Amlodipine 10 mg (1x sehari) oralFurosemid 40 mg (1x sehari) oralIrbesartan 300 mg (1x sehari) oralAcidum folicum 1 mg (3x sehari) oral

    2 0

    23. 01938508 KAR 65 L + +Irbesartan 300 mg (1x sehari) oralAcarbose 50 mg (1x sehari) oralAnemolat 1 mg (3x sehari) oral

    5 3

    24. 01090866 BI 59 L + -Furosemid 40 mg (1x sehari)Amlodipine 10 mg (1x sehari)Acidum folicum 1 mg (3x sehari)

    3 0

    25. 0103891 SI 66 L + - Candesartan 8 mg (1x sehari)Anemolat 1 mg (3x sehari)7 0

    26. 0201123 PS 59 L + - Amlodipine 10 mg (1x sehari)Acidum folicum 1 mg (3x sehari)4 5

    27. 00156228 EEP 55 P + + Amlodipine 10 mg (1x sehari)Acidum folicum 1 mg (3x sehari)7 4

    28. 01134839 G 47 L + -Amlodipine 10 mg (1x sehari)Candesartan 16 mg (1x sehari)Acidum folicum 1 mg (3x sehari)

    2 10

    29. 01984186 R 54 L + + Amlodipine 10 mg (1x sehari)Lantus solostar (Insulin) 12 IU (1x7 3

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    sehari)Furosemid 40 mg (1x sehari)Anemolat 1 mg (3x sehari)

    30. 01132605 M 54 P + - Furosemid 40 mg (2x sehari)Anemolat 1 mg (3x sehari)8 4

    31. 00455253 SW 64 P - - Folavit 400 mcg (3x sehari) 1 1

    32. 010926338 IS 49 L + +Amlodipine 10 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    1 2

    33. 00150000 BHS 65 L + - - 1 0

    34. 019943523 S 49 L + - Amlodipine 10 mg (1x sehari)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)3 2

    35. 00998942 YDR 56 L + -Irbesartan 300 mg (1x sehari)Furosemid 40mg (1x sehari)Anemolat 1 mg (2x sehari)

    8 6

    36. 01117311 W 59 L + -

    Amlodipine 10 mg (1x sehari)Gliquidon 15mg (1x sehari)Candesartan 16mg (1x sehari)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    8 7

    37. 01042474 KR 53 P - +

    Irbesartan 300 mg (1x sehari)Glurenorm (Gliquidone) 30mg (1xsehari)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    7 9

    38. 02056549 MNS 42 L + - Amlodipine 10 mg (1x sehari)Anemolat 1 mg (2x sehari)8 7

    39. 00602535 AM 47 P + - Acidum Folicum 1 mg (3x sehari) 5 9

    40. 02042528 R 52 P + -

    Irbesartan 300 mg (1x sehari)Glimepiride 2 mg (1x sehari)Adalat Oros (nifedipine) 30 mg (1xsehari)

    8 11

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    Clonidine 150mg (2x sehari)Furosemid 40 mg (2x sehari p.o.)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    41. 01711396 WS 62 L + - Amlodipine 10 mg (1x sehari)Lasix (furosemide) 40 mg (3x sehari)6 10

    42. 01155915 S 55 L + -Amlodipine 10 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    2 9

    43. 02047347 MML 28 P + - Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Anemolat 1 mg (1x sehari)5 5

    44. 00979889 HS 62 L + +Amlodipine 10 mg (1x sehari p.o.)Acarbose 50 mg (1x sehari)Anemolat 1 mg (3x sehari)

    0 7

    45. 02061809 DAHP 49 L + +

    Irbesartan 300 mg (1x sehari)Levemir (Insulin) 20 IU (1x sehari)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Acidum Folicum 1 mg (1x sehari)

    7 4

    46. 00675134 TM 53 P + - Acidum Folicum 1 mg (1x sehari) 9 8

    47. 01991130 SM 43 P + -Amlodipine 10 mg (1x sehari)Irbesartan 300 mg (1x sehari)Acidum Folicum 1 mg (1x sehari)

    6 4

    48. 00573128 YK 27 L + -Amlodipine 10 mg (1x sehari)Irbesartan 300 mg (1x sehari)Anemolat 1 mg (3x sehari)

    3 9

    49. 01105917 HS 40 L + -

    Amlodipine 10 mg (1x sehari)Irbesartan 300 mg (1x sehari)Clonidine 150 mg (2x sehari)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    7 5

    50. 02013538 S 65 P + + Amlodipine 10 mg (1x sehari)Irbesartan 300 mg (1x sehari)9 8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    51. 02014042 S 65 L + -

    Amlodipine 10 mg (1x sehari)Nifedipine 10 mg (saat dibutuhkan)Spironolactone 25 mg (1x sehari)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    2 3

    52. 00695343 S 63 L + -Irbesartan 300 mg (1x sehari)Lasix (furosemide) 40 mg (1x sehari)Acidum Folicum 400 mcg (3x sehari)

    4 6

    53. 01963216 S 64 L + +Amlodipine 10 mg (1x sehari p.o.)Glimepiride 2 mg (1x sehari)Anemolat 1 mg (3x sehari)

    8 10

    54. 02023270 EB 30 L + - Amlodipine 10 mg (1x sehari p.o.) 2 1

    55. 01119082 SY 51 P + -Amlodipine 10 mg (1x sehari p.o.)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    4 10

    56. 02025522 R 56 L + -Irbesartan 150 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    5 9

    57. 02008826 EC 38 P + -Amlodipine 10 mg (1x sehari p.o.)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    5 5

    58. 01082005 ABS 40 L + -Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Spironolaktone 25 mg (1x sehari)Candesartan 8mg (1x sehari)

    11 6

    59. 00475093 EM 61 L + -

    Amlodipine 10 mg (1x sehari p.o.)Irbesartan 300 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Anemolat 1 mg (3x sehari)

    5 1

    60. 00155785 BS 60 L + + Anemolat 1 mg (3x sehari) 6 10

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    61. 01901503 WN 39 L + + Anemolat 1 mg (3x sehari) 9 8

    62. 01906346 ML 61 P - - Amlodipine 10 mg (1x sehari p.o.)Anemolat 1 mg (3x sehari)9 3

    63. 02003808 AP 44 L + + Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Acidum Folicum 1 mg (3x sehari)5 3

    64. 01016672 AS 57 P + +Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Glurenorm (Gliquidone) 30 mgAcidum Folicum 1 mg (3x sehari)

    7 7

    65. 02009535 S 65 P + + Amlodipine 10 mg (1x sehari p.o.)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)5 10

    66. 01129152 DJ 52 L + +

    Amlodipine 10 mg (1x sehari p.o.)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Irbesartan 300 mg (1x sehari)Anemolat 1 mg (3x sehari)

    4 5

    67. 450445 KY 38 L + -

    Irbesartan 300 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (tiap pagi)Clonidin 0,15 mg (2x sehari)Diltiazem 200 mg (1x sehari)Folic acid 1 mg (2x sehari)

    2 4

    68. 1011241 RJ 54 L + +

    Irbesartan 300 mg (tiap malam)Gliquidon 30 mg (1/2 tab tiap pagi)Furosemid 40 mg (tiap pagi)Diltiazem 200 mg (tiap pagi)Anemolat 1 mg (3x sehari)

    6 7

    69. 947713 M 65 L + -Irbesartan 300 mg (1x sehari)Amlodipine 10 mg (1x sehari)Folic acid 1 mg (3x sehari)

    0 1

    70. 450206 BS 64 L + - - 4 4

    71. 928745 H 61 L + - Amlodipine 10 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (tiap pagi)9 8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Folic acid 1000 mikrogram (2xsehari)

    72. 897982 M 58 P + -Amlodipine 10 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (tiap pagi)Folic acid 1000 mikrogram (3x sehari)

    7 8

    73. 180982 WR 64 L + -Clonidine 0,15 mg (2x sehari)Irbesartan 300 mg (1x sehari)Diltiazem Hcl 100 mg (1x sehari)

    2 2

    74. 240897 TG 66 P ++(not

    ongoing)

    Folic acid 1 mg (3x sehari)Diltiazem 200 mg (1x sehari)Irbesartan 300 mg (1x sehari)Folic acid 1 mg (3x sehari)

    7 6

    75. 528129 TA 51 P + - Clonidine 0,15 mg (1x sehari)Folic acid 1 mg (3x sehari)2 3

    76. 359674 HD 38 P - -

    Amlodipine 10 mg (1x sehari)Coaprovel (Irbesartan danHidrochlorthiazide) 300 mg/12,5 (1xsehari)Folic acid 1000 mg (3x sehari)

    2 2

    77. 571874 SYB 82 L - -Irbesartan 300 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (tiap pagi hari)Folic acid 1 mg (2x sehari)

    78. 887575 RTH 43 P + -Clonidine 0,15 mg (2x sehari)Furosemid 40 mg (tiap pagi)Folic acid 1 mg (2x sehari)

    4 4

    79. 923490 HP 56 L + - - 4 3

    80. 876676 SP 39 L+(not

    ongoing)- Folic acid 1 mg (3x sehari)

    2 4

    81. 632196 NK 59 P + + Amlodipine 5 mg (1x sehari p.o.)Insulin 14 IU (tiap pagi)7 8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Folic acid 1000 mg (2x sehari p.o.)82. 864971 MU 61 P - - - 2 0

    83. 996572 AE 27 P + - Diltiazem 100 mg (2x sehari)Folic acid 1 mg (2x sehari)5 3

    84. 810126 RW 27 L + +

    Irbesartan 300 mg (1x sehari)Insulin novomix 30 IU (2x sehari)Amlodipine 10 mg (1x sehari)Folic acid 1 mg (3x sehari)

    7 5

    85. 301169 ES 64 L + +

    Clonidin 0,15 mg mg 3x sehariAcarbose 50 mg 3x sehariGliquidone 30 mg 3x sehariIrbesartan 150 mg (1x sehari)Nifedipine 30 mg tiap pagiAnemolat 1 mg (3x sehari)

    8 3

    86. 074193 RV 59 L + -Irbesartan 150 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (tiap pagi)Folic acid 1000 mikrogram (1x sehari)

    6 0

    87. 306130 IN 46 P + -Aprovel (Irbesartan) 150 mg (1x sehari)Lasix (Furosemide) 40 mg (tiap pagi)Folic acid 1 mg (2x sehari)

    6 5

    88. 127269 P 59 P + +Insulin 16 UI (tiap malam)Clonidin 0,15 mg (3x sehari)Folic acid 1 mg (3x sehari)

    7 1

    89. 948718 S 61 L - - Folic Acid 1000 mg (1x sehari) 4 2

    90. 078990 RM 60 P ++(not

    ongoing)

    Irbesartan 300 mg (1x sehari)Folic acid 1 mg (3x sehari)

    0 4

    91. 255741 HU 51 L + -Amlodipine 10 mg (1x sehari)Furosemide 40 mg (1x sehari)Folic Acid 1 mg (2x sehari)

    4 4

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    92. 304533 RT 68 P -+(not

    ongoing)Folic Acid 1 mg (1x sehari)

    4 2

    93. 248797 PH 63 P - + Insulin 10 IU (3x sehari subkutan)Folic acid 1 mg (3x sehari)4 4

    94. 979048 I 51 L + -Irbesartan 300 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (tiap pagi p.o.)Folic acid 1000 mikrogram (3x sehari)

    5 3

    95. 112680 WH 32 L - - Folic acid 1 mg (3x sehari) 0 196. 856483 L 36 L - - Folic acid 1 mg (3x sehari) 12 1

    97. 858928 W 37 L + -Amlodipine 10 mg (1x sehari p.o.)Clonidin 0,15 mg (1x sehari)Folic acid 1 mg (3x sehari)

    8 4

    98. 298418 PS 67 L + + - 10 11

    99. 8422994 SHI 66 P+(not

    ongoing)- Folic acid 1 mg (2x sehari)

    7 1

    100. 80440 ID 30 P + - Folic acid 1 mg (3x sehari) 11 8

    101. 1053053 YY 70 L + - Furosemid 40 mg (2x sehari)Folic acid 1 mg (2x sehari)5 2

    102. 393400 S 61 L - +

    Amlodipine 5 mg (tiap pagi)Insulin 12 IU (3x sehari)Furosemide 40 mg (2x sehari)Folic Acid 1 mg (1x sehari)

    9 4

    103. 559146 HR 74 L + +Amlodipine 5 mg (1x sehari)Gliquidon 30 mg 1/2 tab (1x sehari)Folic acid 1 mg (1x sehari)

    12 7

    104. 931419 LAM 43 L + +Amlodipine 10 mg (1x sehari)Irbesartan 150 mg (1x sehari)Insulin 6 IU (2x sehari subkutan)

    8 7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Folic acid 1 mg (2x sehari)

    105. 684613 S 57 P + +

    Clonidine 0,15 mg (3x sehari)Gliquidon 10 mg (3x sehari p.o.)Amlodipine 10 mg (1x sehari)Irbesartan 300 mg (1x sehari)Folic acid 1 mg (3x sehari)

    6 8

    106. 080835 YU 67 L - +Irbesartan 300 mg (1x sehari)Insulin 12 IU (1x sehari)Furosemid 40 mg (tiap pagi)

    0 0

    107. 991699 ABD 19 P + -

    Irbesartan 300 mg (1x sehari)Furosemid 40 mg (1x sehari p.o.)Clonidine 0,15 mg (1x sehari)Amlodipine 10 mg (1x sehari)Folic acid 1 mg (3x sehari)

    1 2

    108.973789

    R 58 L + -

    Irbesartan 300 mg (300 mg setiap pagioral)Furosemide 40 mg (1x sehari) oralAmlodipine 10 mg (setiap sore) oraFolic acid 1 mg (2x sehari) oral

    7 9

    109.693198

    AT 32 L + -Amlodipine 5 mg (1x sehari) oralClonidine 0,15 mg (2x sehari) oralIrbesartan 150 mg (1x sehari) oral

    1 2

    110. 1037533 M 51 P + - Irbesartan 150 mg (setiap pagi) oralFolic acid 1 mg (2x sehari) oral1 0

    111. 8782325 TS 53 P + -Irbesartan 300 mg (1x sehari) oralDiltiazem HCl 200 mg (1x sehari oral)Folic acid 1 mg (2x sehari) oral

    4 5

    112. 210565 BS 38 L + - Amlodipine 10 mg (1x sehari) oralFolic acid 1 mg (2x sehari) oral2 1

    113. 894470 SAD 43 P - - Clonidin 0,15 mg (1x sehari) oral 5 7

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    114. 866110 MKOV 35 L + -

    Amlodipine 5 mg (1x sehari) oralDiltiazem 100 mg (1x sehari) oralClonidin 0,15 mg (3x sehari) oralFolic acid 1 mg (1x sehari) oral

    7 6

    115. 964796 W 57 L + - Amlodipine 10 mg (1x sehari) oralClonidin 0,15 mg (1x sehari) oral6 3

    116. 1036671 DS 27 L - - Valsartan 160 mg (1x sehari) oralFurosemid 40 mg (tiap pagi) oral2 3

    117. 134720 NS 36 L - - - 7 8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Lampiran 7. Definisi Operasional

    Variabel Definisi Operasional Skala

    Skor gejala depresi Total skor depresi yang diperoleh dari

    pengukuran menggunakan kuisioner

    HADS (Hospital Anxiety and Depression

    Scale)

    Kontinyu

    Parenteral vitamin

    B1, B6, B12

    Dosis vitamin B1, B6, B12 sebanyak 2 mL

    dua kali seminggu setelah hemodialisa.

    Nominal

    Gagal ginjal kronis Berdasarkan dioagnosa dokter dan

    melakukan hemodialisa.

    Nominal

    Usia Usia yang tercatat di rekam medis. Kontinyu

    Jenis kelamin Berdasarkan klasifikasi yaitu laki-laki atau

    perempuan yang tercatat di rekam medis

    Nominal

    Komorbiditas Berdasarkan diagnosis dokter, merupakan

    penyakit lain yang menyertai yaitu

    hipertensi dan diabetes melitus.

    Nominal

    Obat-obatan lain yang

    dikonsumsi

    Obat lain yang dikonsumsi pasien dari

    catatan rekam medis, seperti antihipertensi

    dan antidiabetik.

    Nominal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    BIOGRAFI PENULIS

    Penulis naskah skripsi yang berjudul “Manfaat

    Pemberian Vitamin B1, B6, B12 secara Parenteral

    terhadap Gejala Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik

    yang Menjalani Hemodialisia di RS Bethesda dan Panti

    Rapih Yogyakarta bernama Birgitta Lisbethiara Ardiani,

    merupakan anak pertama dari pasangan Agustinus

    Yulianto dan Justina Trirahaju Leksanawati, lahir di

    Purwokerto pada tanggal 10 Agustus 1997. Penulis

    menempuh pendidikan dimulai dari TK Santa Maria

    Purbalingga (2002-2003), SD Pius Purbalingga (2003-2009), SMP Santo

    Borromeus Purbalingga (2009-2012), SMA Negeri 1 Purbalingga (2012-2015)

    dan pada tahun 2015 melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi

    Universitas Sanata Dharma. Penulis cukup aktif terlibat dalam berbagai kepanitian

    di kampus, antara lain menjadi anggota divisi medis “Osteoporosis Day” JMKI

    2016, anggota divisi perlengkapan Donor Darah JMKI 2017, anggota divisi

    perlengkapan Seminar Nasional JMKI 2017 dan anggota panitia Herbal Cosmetic

    Competition 2017 yang diadakan oleh JMKI.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    PRAKATA