Plant Survey

Embed Size (px)

DESCRIPTION

t

Citation preview

Pajanan Fisik :

Pajanan fisik dalam lingkungan dapat berupa bising, pencahayaan, suhu, getar dan lainnya. Pada pabrik yang dikunjungi tidak didapatkan pajanan pencahayaan, suhu, dan getar, namun terdapat pajanan fisik berupa kebisingan, yang akan dibahas lebih lanjut.

Bising Bunyi atau suara didengar sebagai rangsangan pada sel saraf pendengar dalam telinga oleh gelombang longitudinal yang ditimbulkan getaran dari sumber bunyi atau suara dan gelombang tersebut merambat melalui media udara atau penghantar lainnya, dan manakala bunyi atau suara tersebut tidak dikehendaki oleh karena mengganggu atau timbul di luar kemauan orang yang bersangkutan, maka bunyi-bunyian atau suara demikian dinyatakan sebagai kebisingan. Jadi kebisingan adalah bunyi atau suara yang keberadaannya tidak dikehendaki (noise is unwanted sound). Dalam rangka perlindungan kesehatan tenaga kerja kebisingan diartikan sebagai semua suara/bunyi yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran.Alat utama dalam pengukuran kebisingan adalah soundlevel meter. Alat ini mengukur kebisingan diantara 30-130 dB dan dari frekuensi 20-20.000 Hz. Suatu sistem kalibrasi terdapat dalam alat itu sendiri. Sebagai alat kalibras dapat dipakai pengeras suara yang kekuatan suaranya diatur oleh amplifier. Dengan menggunakan alat tersebut didapatkan kepekaan alat pengukur kebisingan sesuai dengan garis kepekaan sama yaitu 40 dB, sehingga tidak member reaksi kepada intensitas kebisingan rendah, melainkan memungkinakan diukurnya intensitas kebisingan tinggi yang berbahaya kepada alat pendengaran. Kebanyakan alat pengukur kebisingan hanya mengukur intensitas kebisingan pada suatu waktu dan suatu tempat tertentu dan tidak menunjukan dosis kumulatif paparan seorang tenaga kerja dala seluruh waktu kerjanya. Untuk mengukur dosis kebisingan seluruh waktu digunakan alat pengukur dosis kebisingan perseorangan (personal noise-dose meter).Di Indonesia intensitas kebisingan yang disepakati sebagai pedoman bagi perlindungan alat pendengaran ialah pemaparan 8 jam sehari selama 5 hari kerja atau 40 jam kerja seminggu ialah 85 dB. Kesepakatan tersbeut merupakan standar nasional.

Waktu Pemajanan perhariIntensitas Kebisingan dalam dB

8 Jam85

4 Jam88

2 Jam91

1 Jam94

30 Menit97

15 Menit100

7,5 Menit103

3,75 Menit106

1,88 Menit109

0,94 Menit112

28,12 Detik115

14,06 Detik118

7,03 Detik121

3,52 Detik124

1,76 Detik127

0,88 Detik130

0,44 Detik133

0,22 Detik136

0,11 Detik139

0 Detik140

Tabel 1. Intensitas kebisingan dan waktu paparan per hari

Efek Bising dapat menyebabkan berbagai gangguan berupa gangguan pendengaran (auditory) dan non auditory. Gangguan non auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunnya produktivitas kerja, stress, dan kelelahan. Gejala awal didapati pendengaran berkurang dan disertai bunyi berdenging. Bila berat, didapati adanya kesulitan untuk menangkap percakapan orang dengan besar suara biasa bahkan dapat tidak mengerti sama sekali yang dikatakan. Kehilangan pendengaran akibat bising (Noise-induced hearing loss) umumnya berkembang bertahap sebagai akibat dari rusaknya sel rambut sensorik pada koklea akibat pajanan bising yang lama. Rusaknya sel sensorik ditambah dengan kelelahan metabolic akibat kerja berlebih sel rambut sensorik saat mendengar suara dengan intensitas tinggi dan trauma mekanik inilah yang menyebabkan kerusakan koklea.Kebisingan dapat dikendalikan dengan :a. Pengurangan kebisingan pada sumbernyaPengurangan kebisingan pada sumbernya dapat dilakukan misalnya dengan menempatkanperedam pada sumber getaran, tetapiumumnya hal itu dilakukan dengan melakukan riset dan membuatperencanaanmesinatauperalatankerjayangbaru. Memuat desain danmemproduksimesinbarudenganstandarintensitaskebisinganyanglebihbaiksangat tergantung pada permintaan para usahawan sebagai pengguna mesin tersebutkepadapabrikprodusennyadenganmemintakanpersyaratankebisinganterhadapmesinserupayangdigunakansebelumnya.Bukansajatingkatbahayakebisinganyangmenjadiperhatian,melainkan juga intensitas kebisingan yang ditimbulkan mesin baru tidak mengganggu tenagakerja melaksanakanpekerjaannyasertamemungkinkantenagakerjatidakmerasaberadadalamlingkungankerjayangbisingsertamerasanyamandalambekerja.b. Penempatan penghalang pada jalan transmisi Isolasi tenaga kerja atau mesin atau unit operasi adalah upaya segera dan baik dalam upaya mengurangi kebisingan. Untuk itu perencanaan harus matang dan material yang dipakai untuk isolasi harus mampumenyerap suara. Penutup ataupintu ruang isolasi harus mempunyaibobot yang cukupberat, menutup pasbetul lobang yang ditutupnyadan lapisandalamnya terbuat dari bahan yang menyerap suara agar tidak terjadi getaran yang lebih hebatsehingga merupakan sumber kebisingan.c. Proteksi dengan sumbat telinga atau tutup telingaTutup telinga (ear muff) biasanya lebih efektif dari pada sumbat telinga (earplug)dandapatlebihbesarmenurunkanintensitaskebisinganyangsampaikesarafpendengar. Alat pelindung diri berupa tutup atau sumbat telinga harus diseleksi sehingga dipilih yang tepat ukurannya bagi pemakainya. Alat-alat inidapat mengurangi intensitas kebisingan sekitar 10-25dB. Denganmemakaitutupatausumbattelinga,perbaikancarakomunikasiharus diperbaiki sebagai akibat teredamnya intensitas suara pembicaraan yang masuk ke dalam telinga. Problematik utama pemakaian alat proteksi pelindung pendengaran adalah mendidiktenaga kerja, agar konsisten patuh menggunakannya. Setiap sumbat telinga menyebabkan pemakainya merasakan adanya suatu benda asing didalamtelinganya.Selainitu, seringkali menimbulkanrasasakit.d. Pelaksanaanwaktudan paparanbagiintensitasdi atas NABUntuk intensitas kebisingan yang melebihi NABnya telah ada standar waktu paparan yang diperkenankansehingga masalahnyaadalah pelaksanaandari pengaturanwaktu kerjasehingga memenuhi ketentuan tersebut.

Suhu Iklim kerja adalah suatu kombinasi dari suhu kerja, kelembapan udara, kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi pada suatu tempat kerja. Cuaca kerja yang tidak nyaman, tidak sesuai dengan syarat yang ditentukan dapat menurunkan kapasitas kerja yang berakibat menurunnya efisiensi dan produktivitas kerja. Suhu udara dianggap baik untuk orang Indonesia adalah berkisar 24C samapai 26C dan selisih suhu didalam dan siluar tidak boleh lebih dari 5C. Pembahasan dari segi fisikDari hasil pengamatan kami, pajanan fisik pada PT. Pindodeli ini berupa pajanan fisik dan suhu. Pada pengukuran kebisingan pada ruangan paper machine didapati hasil intensitas suara berkisar 86 dB 90 dB, yang berada diatas NAB bising (85 dB). Dengan intensitas 86 dB 90 dB maka seharusnya pajanan yang diterima berkisar 2 4 jam dalam sehari, sementara berdasarkan hasil wawancara didapatkan total jam kerja pada ruangan tersebut lebih dari 4 jam per hari. Dengan demikia efek bising pada kesehatan pekerja dapat timbul bagi pekerja yang bekerja lebih dari 4 jam pada ruangan tersebut, yaitu efek pada sistem pendengaran, kekurangan konsentrasi, efek pada sistem pencernaan dan sistem kardiovaskuler. Oleh karena itu dapat dilakukan suatu pengendalian berupa penggunaan alat peredam suara pada mesin, isolasi ruangan atau alat-alat penyebab kebisingan, dan pemakaian sumbat atau tutup telinga. Pada kunjungan kami ditemukan APD berupa ear plug sebenarnya telah tersedia namun tidak digunakan oleh beberapa pekerja dengan alasan kenyamanan. Dalam hal ini diperlukan penyuluhan lebih dalam kepada pekerja mengenai dampak-dampak bising bagi kesehatan, dan pentingnya penggunaan APD saat berkerja serta perlu dilakukan monitoring yang lebih ketat kepada para pekerja.Untuk segi suhu, pada pengukuran suhu didapati suhu yang ada pada ruangan paper machine adalah berkisar 80C, nilai ini berda diatas NAB yang sudah ditentukan. Hal ini dapat menimbulkan efek samping salah satunya adalah dehidrasi yang berat yang dapat menimbulkan ISK dan batu saluran kemih. Pada kunjungan kami tidak banyak pekerja yang melakukan rehidrasi ulang untuk mengatasi pajanan suhu. Dalam hal ini diperlukam penyuluhan lebih dalam kepada pekerja mengenai dampak dampak sushu yang panas bagi kesehatan, dan pentingnya rehidrasi dan penyediaan sumber air minum yang dekat denga pekerja sera perlu dilakukan menitoring terhadap tenaga kerja.