Upload
rahmah-nurhijjah
View
1.299
Download
80
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Plexus brachialis
Citation preview
P5LEXUS BRACHIALIS
I. PENDAHULUAN
Pleksus brachialis adalah pangkal dari serabut-serabut saraf yang berasal dari
medulla spinalis C5-Th 1, dan mempersarafi ekstremitas superior.1Pleksus brakialis
(plexus brachialis) juga merupakan pleksus saraf somatik dibentuk oleh
intercommunications antara rami ventral (akar) dari saraf serviks 4 lebih rendah (C5-C8)
dan saraf dada pertama (T1).Lesi pada pleksus brachialis dapat diklasifisikasikan sesuai
dengan derajat kerusakan saraf dan secara anatomi dibagi menjadi cedera pleksus
brachialis atas dan bawah.1Pleksus brakialis merupakan sumber penting nyeri bahu dan
lengan. Gangguan yang utama adalah brakialis neuritis dan infil-tration metastasis dan
kerusakan radiasi pleksus.2
II. ANATOMI DAN TOPOGRAFI
Pleksus brakialis adalah pangkal dari serabut-serabut saraf yang berasal dari
medulla spinalis C5-Th1, dan mempersarafi ekstremitas superior. Dibentuk oleh ramus
anterior nervus spinalis C5-Th 1, bisa bervariasi dari medulla spinalis C 4 yang dominan
dan Th 1 kurang, maka tipe ini disebut prefixed type; dan bilamana medulla spinalis C5
sedikit dan dari medulla spinalis Th1.2 Pleksus, digambarkan dalam gambar di bawah,
bertanggung jawab untuk persarafan motor dari semua otot-otot ujung atas, dengan
pengecualian scapula trapezius dan m. Levator. (medscape) Pleksus brakialis memasok
semua persarafan kulit rangka, kecuali daerah ketiak (yang dipasok oleh saraf
supraclavicular) dan daerah dorsal scapula, yang dipasok oleh cabang-cabang kulit dorsal
rami.3
Lokalisasi
Berada di dalam regio colli posterior, dibatasi di sebelah caudal oleh clavicula dan
berada di sebelah posterolateral m.sternocleidomastoideus, berada di sebelah cranial dan
dorsal arteri subclavia (bagian ke-3), disilangi oleh m. Omohyoideus venter inferior
[dapat dipalpasi di sebelah cranial maupun di sebelah caudal otot tersebut, pada sudut
antara clavicula dan m. Sternocleidomastoideus].1
Struktur yang berada di sebelah superficial adalah platysma myoides, nn.
Supraclaviculares, vena jugularis externa, venter inferior m. Omohyoideus dan arteria
transversa colli.
Pleksus ini masuk ke dalam fossa axillaris bersama-sama dengan arteri axillaris.
Pada sisi inferolateral m. Pectoralis minor, di sebelah ventral m. Subscapularis tampak
percabangan terminal dari pleksus ini.1
Pleksus Brachialis dan struktur yang berkaitan.4
Pembagian subdivisi pleksus brakhialis yaitu 5 Root, 3 Trunkus,6divisi,3 cord
dan 5 branches . Ramus dan trunkus terletak supraklavikular, ada 2 nervus berasal dari
ramus dan 2 saraf dari trunkus (bagian atas) . Divisi terletak posterior terhadap
klavikula.Divisi anterior memberi inervasi pada otot fleksor dan posterior memberikan
inrevasi pada otot ekstensor. Cord dan branches terletak infraklavikular. Penamaan pada
cord berdasarkan letaknya terhadap arteri aksilaris.3,4
Plexus brachialis menerima komponen symphatis melalui ganglion cervicale
medius, yaitu n.spinalis C5-6, melalui ganglion cervicale inferius atau ganglion stellatum
untuk n.spinalis C6-7-8, dan melalui ganglion para vetebrae ThI dan II nervus spinalis
Th.1-2.
Menurut letaknya terhadap clavicula percabangan plexus brachialis dibagi
menjadi pars supraclavicularis dan pars infraclavicularis. Yang termasuk percabangan
pars supraclavicularis adalah :1
N.thoracalis posterior, setelah tembus m.scalenus medius segera bercabang dua
menjadi n.dorsalis scapulae dan n.thoracalis longus, n.dorsalis scapulae berjalan
ke caudodorsal, berada disebelah profunda m.levator scapulae, berada diantara
m.rhamboideus major et minor dan m.serratus posterior superior (berjalan
bersama-sama dengan ramus ascendens dan ramus descendens arteria transversa
colli), n.thoracalis longus berjalan ke caudal disebelah dorsal plexus brachialis
dan vasa axillaris, lalu mengikuti tepi lateral m.serratus anterior.
Pleksus Brachialis.4
N.subclavius, berada disebelah ventral plexus brachialis. Disebelah lateral dari
n.phrenicus, menuju ke m.subclavius (berada di sebelah ventral vasa subclavia).
Sering dari nervus ini dipercabangkan n.phrenicus (n.phrenicus accesorius).
N.supraclavicularis, berjalan ke arah dorsolateral, ditutupi oleh m.omohyoideus
venter inferior dan tepi anterior m.trapezius, lalu berjalan disebelah caudal
ligamentum tranversum scapulae superius, masuk ke dalam fossa supra spinata,
selanjutnya melalui collum scapulae dan berada di sebelah ventral dari
ligamentum transversum scapulae inferius masuk ke dalam fossa infra spinata.
Pars infraclavicularis mempercabangkan:
Nn.thoracalis anterior, ada dua buah yang masing-masing berada di sebelah
lateral dan medial a.axillaris, mempersarafi mm,pectoralis.
Nn.subscapularis, biasanya ada dua buah, berjalan ke caudal, di sebelah dorsal
plexus brachialis, bersifat motoris untuk m.subscapularis dan m.teres major
N.thoraco dorsalis, berjalan mengikuti a.thoraco dorsalis pada dinding
posterior fossa axillaris menuju ke m.latissimus dorsi (motoris)
N.axillaris, disebut n.circumflexus, berjalan ke arah latero-caudal, berada di
sebelah ventral m.subscapularis, di sebelah dorsal a.axillaris, menyilang
m.teres minor, meninggalkan fossa axillaris dengan melalui fissura axillaris
lateralis bersama-sama dengan a.circumflexa humeri posterior, memberi
cabang-cabang ke m.terres minor dan m.delthoideus, selanjutnya menembus
fascia brachii diantara caput logum m.triceps brachii, menuju ke kulit sebagai
n.cutaneus brachii lateralis.
N.cutaneus brachii medialis, berjalan melalui fossa axillaris menuju ke bagian
proximal brachium, tembus fascia axillaris di beberapa tempat untuk
mempersarafi kulit pada regio brachium bagian medial (sampai di
epicondylus medialis humeri). Seringkali saraf ini membentuk perhubungan
dengan ramus lateralis n.intercostalis ke II sebagai nervus intercostobrachialis,
yang juga menuju brachium dekat pada fossa axullaris. Saraf ini berasal dari
fasciculus medialis.
N.cutaneus antebrachii medialis, berasal dari fasciculu medialis, berada
disebelah medial a.axillaris, menembusi fascia brachii setinggi hiatus
basilicus dan mempersarafi kulit pada regio antebrachium bagian medial.
Cabang terminal plexus brachialis adalah :
1. N.musculocutaneus
2. N.medianus
3. N.ulnaris
4. N.radialis
Secara skematis percabangan terminal plexus brachialis adalah sebagai berikut :
Fasciculus lateralis mempercabangkan :
1. N.musculocutaneus
2. Radix superior nervus medianus
Fasciculus medialis mempercabangkan :
1. N.ulnaris
2. N.cutaneus brachii medialis
3. N.cutaneus antebrachii medialis
4. Radix inferior nervus medianus
Fasciculus posterior mempercabangkan :
1. N.axillaris
2. N.radialis
Inervasi Pleksus Brakhialis.4
Persebaran dermatom inervasi sensoris Pleksus 444Brakhialis5
III. KELUMPUHAN AKIBAT KERUSAKAN PADA PLEXUS BRACHIALIS5
Kelumpuhan yang melanda lengan dapat dibedakan dalam kelumpuhan lengan
akibat lesi di plexus brachialis atau di fasciculus ataupun di saraf perifer.
Kelumpuhan akibat lesi di plexus brachialis dapat disebabkan oleh lesi yang
merusak secara menyeluruh atau setempat. Proses degeneratif herediter, toksik,
neoplasmatik atau infeksi dapat merusak secara menyeluruh. Lesi yang menduduki
sebagian dari plexus brachialis biasanya berupa trauma, penekanan dan penarikan
setempat.
Pada sindroma plexus brachialis akibat proses difus di seluruh plexus brachialis
terdapat kelumpuhan LMN dengan fibrilasi dan nyeri spontan, yang dapat bergandengan
dengan hipalgia atau dengan parestesia. Walaupun terdapat manifestasi yang menyeluruh
pada lengan dan bahu, pada umumnya gejala-gejala abnormal yang berat terdapat di
kawasan motorik dan sensorik C5 dan C6 saja.
Dikenal 2 sindrom kelumpuhan akibat lesi setempat di plexus brachialis:
- Sindroma kelumpuhan Erb-Duchene, yaitu kelumpuhan yang terjadi akibat lesi di
bagian atas plexus brachialis
- Sindroma kelumpuhan Klumpke, yaitu kelumpuhan akibat lesi di bagian bawah
plexus brachialis
1. Kelumpuhan Erb-Duchene6
Kelumpuhan Erb-Duchenne atau lesi plexus brachialis bagian atas adalah cedera
yang disebabkan gerakan berlebihan dari kepala ke sisi yang berlawanan dan penekanan
bahu pada sisi yang sama. Ini disebabkan traksi berlebihan atau robekan rami C5 atau C6
dari plexus.Bisa dijumpai pada bayi, anak-anak dan dewasa.Pada bayi bisa disebabkan
karena penarikan kepala bayi waktu dilahirkan, dimana salah satu bahu tidak dapat
dikeluarkan.Pada penderita dewasa atau anak-anak, biasanya akibat pukulan atau jatuh
pada bahu dengan kepala terlampau menekuk ke samping, sehingga plexus brachialis
mengalami penarikan yang hebat, terutama bagian atasnya.
Kelumpuhan melanda m. supraspinatus, m. infraspinatus, m. subscapularis, m.
teres mayor, m. biceps brachialis, m. brachialis dan m. brachioradialis.Akibatnya lengan
bergantung lemas pada sisi tubuh dalam sikap endorotasi pada sendi bahu karena bagian
sternocostal m. pectoralis mayor yang tidak dapat dilawan.Siku lurus dan lengan bawah
dalam sikap pronasi karena m. biceps tidak berfungsi.Sikap ini biasa disebut waiter
asking for a tip.Pada umumnya gerakan tangan di sendi pergelangan tangan masih utuh
dan gerakan jari-jari tangan tidak terganggu. Bagian bawah lateral lengan akan
kehilangan rasa.
Gambar. Dua bayi dengan kelainan Erb’s Palsy
2. Kelumpuhan Klumpke6
Kelumpuhan klumpke atau lesi plexus brachialis bagian bawah juga dapat
dijumpai pada neonatus atau anak-anak dan orang dewasa.Pada bayi, penyebabnya adalah
trauma lahir.Karena kepala bayi sukar dikeluarkan, maka penarikan pada bahu
dilakukan.Akibatnya serabut-serabut radiks C8 dan T1 mengalami kerusakan.Pada anak-
anak atau dewasa biasa karena jatuh dari tempat tinggi, dimana untuk menyelamatkan
diri penderita berusaha memegang suatu objek, sehingga bahunya tertarik secara
berlebihan.Karena itu semua ekstensor dari jari-jari tangan lumpuh dan tangan juga tidak
dapat ditekukkan di sendi pergelangan tangan.
Defisit sensorik dapat ditemukan pada daerah sempit pada kulit yang memanjang
di samping ulnar ( medial ) dari pergelangan tangan sampai pertengahan lengan bawah.
Gambar. Anak berumur 10 tahun dengan residual paralysis pada
lengan bawah karena trauma lahir pada plexus brachialis
( Klumpke’s paralysis ).
III.1.1 KELUMPUHAN AKIBAT LESI DI FASCICULUS7
Lesi di fasciculus lateralis dapat terjadi akibat dislokasi tulang humerus ke lateral
dan menimbulkan kelumpuhan LMN pada otot-otot biseps brachii, coracobrachialis dan
otot-otot lain yang disarafi oleh n.medianus, kecuali otot-otot intrinsik tangan. Lesi di
fasciculus posterior jarang terjadi.Jika karena sebab yang tidak dapat dipastikan, maka
kelump uhan LMN dan defisit sensorik dapat dijumpai pada daerah n.radialis.Lesi
pada fasciculus medial disebabkan oleh dislokasi humerus ke arah subcoracoid, sehingga
menimbulkan kelumpuhan LMN dan defisit sensorik di kawasan motorik dan sensorik
n.ulnaris.
III.1.2 KELUMPUHAN AKIBAT LESI DI SARAF PERIFER 8
Enam saraf penting yang keluar dari plexus brachialis yaitu: n.thorakalis longus,
n.axillaris, n.radialis, n.musculocutaneus, n.medianus dan n.ulnaris.
Paralisis LMN akibat lesi di plexus dan fasciculus tidak banyak berbeda dengan
kelumpuhan yang terjadi akibat lesi di n.radialis, n.ulnaris atau n.medianus.
1. N.Torakalis longus (saunders examination)
N.torakalis longus berasal dari C5,6 dan 7 dan mempersarafi m.serratus anterior,
dapat cedera oleh pukulan atau tekanan pada trigonum posterior atau selama tindakan
pembedahan pada mastektomi radikal. Paralisis m.serratus anterior menyebabkan
ketidakmampuan scapula untuk berotasi selama gerakan abduksi lengan di atas angulus
dekstra.Pasien sulit untuk mengangkat lengan di atas kepala.
Kerusakan pada n.torakalis longus, menimbulkan gejala winging ( margo
vertebralis dari scapula tersingkap ). Ini disebabkan oleh kelumpuhan m.serratus anterior
yang mengikat scapula pada dinding belakang thoraks ( origo pada scapula dan insersio
pada dinding belakang thoraks ), apabila lengan melakukan gerakan mendorong melawan
suatu tahanan.
2. N.Axillaris
N.axillaris menghubungkan sensorik mayor ke kulit melalui bahu bagian atas.Lesi
pada n.axillaris jarang dijumpai, kecuali jika terpotong alat tajam, yang sekaligus
merusak otot-otot deltoid dan teres mayor.Atau oleh cedera oleh tekanan tongkat/ kruk
yang menekan ke atas ke lipatan axilla. N.axillaris berjalan ke belakang dari axilla
melalui spatium quadrilateral, memungkinkan dislokasi ke bawah caput humeri pada
dislokasi bahu atau fraktur collum chirurgicum humeri yang menyebabkan paralisis
m.deltoideus dan m.teres minor.
Penderita mengeluh tentang kelemahan otot deltoid yang cepat menjadi
atropik.Kontur bahu mendatar dan lengan tidak dapat diabduksikan dan
dieksorotasikan.Untuk memeriksa otot deltoid, berdirilah di belakang pasien dan pegang
akromionnya.Dorong pegangan agak ke lateral, saat memegang bahu sekalian dapat
meraba bagian tengah dari deltoid.Minta pasien untuk mengabduksi lengannya dengan
fleksi siku 900.Saat pasien melakukan gerakan abduksi, tingkatkan perlawanan terhadap
gerakannya secara berangsur-angsur sampai ke tahanan maksimum yang bisa dia lawan.
Gambar. Tes kekuatan untuk abduksi dari bahu
Tes untuk evaluasi fungsi motorik di sekitar siku terlihat pada gambar di bawah
ini
Gambar. Pemeriksaan reflex dari triceps
Defisit sensorik mungkin dapat dirasakan di daerah kecil di bagian atas lateral
dari lengan. Segmen C5 memberikan sensasi ke lengan lateral, mulai dari puncak sampai
siku.Daerah kecil dari sensasi n.axillaris berada di m.deltoid bagian lateral.Daerah ini
digunakan untuk mengetahui adanya trauma pada n.axillaris atau cabang-cabang dari
segmen C5.
3. N.Radialis
N. radialis yang berasal dari fasciculus posterior, mempunyai sifat memberikan
cabang-cabangnya dekat dengan bagian yang akan disarafinya. N. radialis sering
mengalami trauma pada sepertiga bagian bawahnya. Dalam hal ini m.triceps dan
m.brachioradialis tidak terkena kelumpuhan sedangkan otot-otot lainnya yang disarafi
n.radialis menjadi lumpuh.
Lesi yang sering merusak bagian atas n.radialis adalah fraktur tulang humerus,
terutama bagian n.radialis yang melilit dari bagian dorsomedial ke bagian ventrolateral
humerus.Bagian ini juga sering terkena penekanan dan kehilangan fungsi sementara. Hal
ini terjadi jika tidur sambil duduk di kursi dengan menempatkan ketiak pada sandaran
kursi, dimana setelah terjadi kelumpuhan pada lengan dengan tangan menjulai ( drop
hand ) dan jari-jari tidak dapat dikembangkan ( drop finger ). Kelumpuhan ini dikenal
dengan namaSaturday Night Paralysis karena sering didapatkan pada orang-orang yang
berkunjung ke bar-bar pada malam minggu. Semua otot yang mengiringi kelumpuhan itu
hanya melanda kulit dorsum manus selebar metacarpal I dan II.
Gambar. Gambaran wrist drop pada trauma n.radialis
Untuk memeriksa ekstensi pergelangan tangan, pegang lengan bawah pasien pada
punggung pergelangan tangannya, kemudian minta pasien untuk mengekstensikan
pergelangan tangannya.Saat pergelangan tangan ekstensi maksimal, letakkan telapak
tangan pada punggung tangannya dan coba beri kekuatan melawan ekstensi pergelangan
tangannya.Normalnya tidak bisa dilawan.
Gambar. Pemeriksaan fisik untuk ekstensi dari pergelangan tangan
N. radialis yang berhubungan dengan m.triceps pada lengan, diuji dengan
mengetuk tendo m.triceps.
4. N.musculocutaneus
Fungsi utama n.musculocutaneus adalah menggerakkan bahu dan menekuk siku,
sekalipun tekukannya lemah.Nervus ini jarang cedera karena letaknya terlindung di
bawah m.biceps brachii. Jika nervus ini terluka pada bagian atas lengan atas maka
m.biceps dan m.coracobrachialis akan paralisis dan m.brachialis akan paresis.
Kelumpuhan akibat lesi pada n.musculocutaneus sering terjadi bersamaan dengan
Saturday night palsy, biasa karena tertindih beban berat. Oleh karena sebagian dari
m.biceps lumpuh, namun m.brachioradialis tidak terkena kelumpuhan, maka lengan
masih dapat ditekukkan di persendian siku, meskipun tidak sekuat sebagaimana mestinya.
Untuk memeriksa fleksi siku, berdirilah di depan pasien, agak menyamping dari
siku yang akan diperiksa. Pegang lengannya di atas siku, dengan telapak tangan di sekitar
bagian belakang siku.Lengan bawah harus tetap dalam posisi supinasi.Kemudian minta
pasien untuk memfleksikan lengannya secara perlahan-lahan.Berikan tahanan saat hampir
flexi 450, tentukan tahanan maksimum yang bisa dia lawan.
Uji refleks untuk n.musculocutaneus yaitu dengan mengetuk tendo m. biceps.
C6 yang merupakan salah satu sumber dari n.musculocutaneus memberikan sensasi ke
lengan bawah lateral, ibu jari, jari telunjuk dan setengah dari jari tengah.Untuk lebih
memudahkan mengingat distribusi sensorik C6, bentuklah angka enam dengan
menggunakan ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah dengan cara mempertemukan ujung
ibu jari dan telunjuk sambil mengulurkan jari tengah.
5. N. Medianus
N.medianus sering terjepit atau tertekan dalam perjalanannya melalui m.pronator
teres, siku dan retinakulum pergelangan tangan.Pada luka di pergelangan tangan,
n.medianus dapat terpotong bersama n.ulnaris. Kelumpuhan mengenai ketiga jari sisi
radial, sehingga ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah tidak dapat difleksikan, baik di sendi
metacarpophalangeal, maupun di sendi interphalangeal. Ibu jari tidak dapat melakukan
oposisi dan abduksi. Atropi otot-otot tenar akan cepat menyusul kelumpuhan tersebut.
Gambar. Paralisis N. Medianus
Tes untuk memeriksa fungsi n.medianus adalah dengan meminta pasien untuk
memfleksikan pergelangan tangannya atau meminta untuk oposisi ibu jarinya.
Gambar. Pemeriksaan untuk n.medianus
6. N. Ulnaris
Kelumpuhan otot-otot yang disarafi n. ulnaris memperlihatkan sikap khas, yang
dinamakan claw hand. Dimana jari kelingking dan jari manis tidak dapat melakukan
gerakan fleksi.
Gambar. Gambaran claw hand pada paralisis n.ulnaris
Fungsi n. ulnaris dapat diuji dengan mudah dengan meminta pasien menggerak-gerakkan
jari tangannya
.
Gambar. Pemeriksaan untuk fungsi n.ulnaris dengan meminta pasien
untuk mengabduksikan jari-jarinya dan mendekatkan kedua ujung jari
kelingkingnya.
IV. Tatalaksana Pleksus brachialis9,10
Pada kasus cedera Pleksus brakialis dapat dibagi ke dalam dua
kategori besar: cedera pada supraclavicular dan cedera pada
infraklavikula. Cedera supraclavicular lebih umum dan mewakili 70 %
untuk 75 % dari traumatis pleksus brakialis cedera.Cedera ini hasil paling
sering dari traksi mecha- nism, dan pasien yang tidak mungkin untuk
memulihkan tanpa operasi. Setengah dari supraclavicular cedera
melibatkan semua lima tingkat tulang belakang ( C5 T1 ). Cedera ini,
five-level paling lengkap ( 60 % ) trunk ( atas C5 dan C6 / C7 )
Pada kasus pleksus brachialis yang paling penting dari perencanaan
operasi intervensi untuk pleksus brakialis cedera adalah memilih waktu
operasi.
Indikasi untuk eksplorasi akut menyertakan sebagai berikut:
bersamaan dengan cedera vaskular, yang disebabkan oleh sharp laserasi,
dan menghancurkan atau terkontaminasi luka terbuka. Dengan
menghancurkan luka taminated, hal ini dianjurkan untuk
mengidentifikasi tumps saraf untuk diperbaiki. Devital jaringan harus
debrided dan luka-luka yang stabil, dan salah satu luka-luka menyertai
arteri harus diperbaiki. Eksplorasi, dalam waktu 1 sampai 2 dianjurkan
untuk unequivocal, avulsi lengkap c5-t1. Luka-luka pleksus yang terjadi
dari sebuah low-energy gsw yang umumnya neuropraxic dan tidak harus
secara rutin dieksplorasi.9,10