90
Pedoman Pencacah 1 Data Podes adalah data kewilayahan (spasial) satu satunya sumber data yang dimiliki oleh BPS yang menekankan pada penggambaran situasi wilayah. Sebagai data kewilayahan sangat mudah diidentifikasi akurasi maupun kesalahannya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Umum Implementasi kebijakan dan program pembangunan nasional dan daerah perlu didukung oleh ketersediaan data dan informasi kewilayahan (spasial) yang melengkapi data dan informasi sektoral yang telah ada. Data dan informasi tentang potensi spesifik yang dimiliki oleh semua wilayah hingga tingkat terkecil (small areas) merupakan bahan yang penting bagi perencanaan, implementasi, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah secara umum atau bahkan secara spesifik menurut wilayah tertentu. Data hasil pendataan Potensi Desa (Podes) hingga saat ini merupakan satusatunya sumber data tematik berbasis wilayah yang mampu menggambarkan potensi suatu wilayah setingkat desa di seluruh Indonesia. Data Podes tersebut dapat diolah sehingga dihasilkan informasi penting berbasis wilayah untuk berbagai keperluan oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Sebagai contoh, data Podes digunakan untuk mengidentifikasi desa yang masih diklasifikasikan sebagai desa tertinggal dan diduga sebagai wilayah yang dihuni oleh penduduk miskin. Sejalan dengan waktu, kebutuhan terhadap data dan informasi kewilayahan hingga wilayah terkecil dirasakan semakin beragam dan mendesak untuk bisa dipenuhi. Pendataan Podes telah dilaksanakan sejak tahun 1980 bersamaan dengan penyelenggaraan Sensus Penduduk 1980. Pengumpulan data Podes dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dalam kurun waktu 10 tahun, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Sensus Penduduk, Sensus Pertanian dan Sensus Ekonomi. Namun demikian sejak tahun 2008, pendataan Podes dilaksanakan secara independen dari rangkaian kegiatan sensus. Kuesioner yang digunakan juga sebanyak 3 (tiga) jenis, yaitu kuesioner desa, kuesioner kecamatan dan kuesioner kabupaten/kota. Hal ini dilakukan demi menjaga akurasi dan kelengkapan data. Pada tahun 2011 ini, Podes tidak terkait dengan manajemen pelaksanaan Sensus Pertanian 2013. Namun demikian kuesioner yang digunakan dilengkapi beberapa pertanyaan terkait pertanian yang bertujuan untuk membantu kelancaran pelaksanaan Sensus Pertanian. Selain itu pendataan Podes kali ini sedikit berbeda dengan pendataan Podes sebelumnya karena Podes 2011 diintegrasikan dengan Sensus Infrastruktur Desa. Sensus Infrastruktur Desa dilaksanakan untuk mengumpulkan data kualitas infrastruktur fasilitas kesehatan dan pendidikan negeri yang ada di desa. Fasilitas kesehatan yang didata adalah: Puskesmas, Pustu,

podes 2011 - Podes Guideline (id).pdf

  • Upload
    me

  • View
    26

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

  • PedomanPencacah 1

    DataPodesadalahdatakewilayahan(spasial)satusatunyasumberdatayangdimilikiolehBPSyangmenekankanpadapenggambaransituasiwilayah.Sebagaidatakewilayahansangatmudahdiidentifikasiakurasimaupunkesalahannya.

    BAB1

    PENDAHULUAN

    1.1Umum

    Implementasi kebijakan dan program pembangunan

    nasionaldandaerahperludidukungolehketersediaandatadan

    informasi kewilayahan (spasial) yang melengkapi data dan

    informasisektoralyangtelahada.Datadaninformasitentang

    potensi spesifik yang dimiliki oleh semua wilayah hingga

    tingkat terkecil (smallareas)merupakanbahan yangpenting

    bagi perencanaan, implementasi, pengendalian, dan evaluasi

    pembangunan daerah secara umum atau bahkan secara

    spesifikmenurutwilayahtertentu.

    DatahasilpendataanPotensiDesa(Podes)hinggasaatinimerupakansatusatunyasumber

    data tematik berbasis wilayah yang mampumenggambarkan potensi suatu wilayah setingkat

    desa di seluruh Indonesia. Data Podes tersebut dapat diolah sehingga dihasilkan informasi

    penting berbasis wilayah untuk berbagai keperluan oleh berbagai pihak yang membutuhkan.

    Sebagaicontoh,dataPodesdigunakanuntukmengidentifikasidesayangmasihdiklasifikasikan

    sebagaidesatertinggaldandidugasebagaiwilayahyangdihuniolehpendudukmiskin.Sejalan

    dengan waktu, kebutuhan terhadap data dan informasi kewilayahan hingga wilayah terkecil

    dirasakansemakinberagamdanmendesakuntukbisadipenuhi.

    Pendataan Podes telah dilaksanakan sejak tahun 1980 bersamaan dengan

    penyelenggaraanSensusPenduduk1980.PengumpulandataPodesdilakukansebanyak3(tiga)

    kali dalam kurunwaktu 10 tahun, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Sensus Penduduk,

    Sensus Pertanian dan Sensus Ekonomi. Namundemikian sejak tahun 2008, pendataanPodes

    dilaksanakansecaraindependendarirangkaiankegiatansensus.Kuesioneryangdigunakanjuga

    sebanyak 3 (tiga) jenis, yaitu kuesioner desa, kuesioner kecamatan dan kuesioner

    kabupaten/kota.Halinidilakukandemimenjagaakurasidankelengkapandata.

    Pada tahun 2011 ini, Podes tidak terkait dengan manajemen pelaksanaan Sensus

    Pertanian 2013.Namun demikian kuesioner yang digunakan dilengkapi beberapa pertanyaan

    terkait pertanian yang bertujuan untuk membantu kelancaran pelaksanaan Sensus Pertanian.

    SelainitupendataanPodeskaliinisedikitberbedadenganpendataanPodessebelumnyakarena

    Podes 2011 diintegrasikan dengan Sensus Infrastruktur Desa. Sensus Infrastruktur Desa

    dilaksanakan untuk mengumpulkan data kualitas infrastruktur fasilitas kesehatan dan

    pendidikannegeriyangadadidesa.Fasilitaskesehatanyangdidataadalah:Puskesmas,Pustu,

  • 2 PedomanPencacah

    Poskesdes, Polindes, dan Posyandu. Fasilitas pendidikan yang didata adalah semua sekolah

    negeriSD/sederajat,SMP/sederajatdanSMU/sederajat.

    Padatnya jadwal kegiatan BPS ditambah lagi dengan diintegrasikannya Sensus

    InfrastrukturDesakedalamkegiatanpendataanPodes2011akansangatmempengaruhivolume

    tugasdi lapangan.Olehkarenaitusemuapihakterkaitdiharapkandapatmerancangsejakdini

    pembagian tugas bagi para pelaksana dengan sebaikbaiknya, sehingga semua kegiatan dapat

    diselesaikantepatwaktu.Selainituperhatianyangmaksimalbagiterjaganyamutudatasangat

    diperlukan karenadataPodesadalahdatakewilayahan yangakansangatmudahdiidentifikasi

    akurasimaupunkesalahannya.

    1.2Tujuan

    PendataanPodestidakhanyaditujukanuntukmenghasilkandataspesifikbagikeperluan

    pembangunanwilayah,tetapijugadimaksudkanuntukmemberikanindikasiawaltentangfakta

    faktapotensiwilayah, infrastruktur/fasilitas serta kondisi sosialekonomidanbudayadi setiap

    desa/kelurahan.

    SecaraumumtujuanpelaksanaanPendataanPodes2011adalah:

    1. Menyediakan data tentang keberadaan dan perkembangan potensi yang dimiliki

    desa/kelurahanyangmeliputi: sosial,ekonomi,sarana,danprasaranawilayah,

    2. Menyediakan data untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan perencanaan

    wilayah ditingkatnasionaldantingkatdaerah,

    3. Melengkapi penyusunan kerangka sampling (sampling frame) untuk kegiatan statistik

    lain lebihlanjut,

    4. Menyediakandatabagikeperluanpenentuanklasifikasi/tipologidesa(urbandanrural),

    desatertinggaldantidaktertinggal,dansebagainya,

    5. Menyediakandatapokokbagipenyusunanstatistikwilayahkecil(SmallAreaStatistics).

    1.3 LandasanHukum

    DasarhukumpelaksanaanPendataanPodes2011adalah:

    1. UndangUndangNomor16Tahun1997tentangStatistik,

    2. PeraturanPemerintahNomor51Tahun1999tentangPenyelenggaraanStatistik,

    3. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

    Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

    Departemen,

    4. KeputusanKepala BPSNomor007Tahun 2008 tentangStrukturOrganisasi danTata

    KerjaBPS.

    1.4CakupanWilayahdanKegiatan

    PendataanPodes2011inidilakukanterhadapseluruhwilayahadministrasipemerintahan

    setingkatdesa(desa,kelurahan,nagari/jorong)diseluruhIndonesia,termasuk UnitPermukiman

    Transmigrasi (UPT) dan Satuan Permukiman Transmigrasi (SPT) yang masih dibina oleh

  • PedomanPencacah 3

    kementerian terkait. Dalam perencanaannya Pendataan Podes 2011 dirancang berdasarkan

    kondisibulanDesember2009,yangterdiridari77.126wilayahsetingkatdesa yangtersebardi

    6.651 kecamatan pada 497 kabupaten/kota. Namun dalam pelaksanaannya jumlah wilayah

    setingkat desa tersebut akan mengalami perubahanperubahan akibat pemekaran maupun

    penggabunganwilayah padasaatpendataanlapangan.

    1.5 JenisDatayangDikumpulkan

    Data yang dikumpulkan dalam Podes 2011merupakan data umum yangmemberikan

    indikasikeberadaan potensiyangdimilikiolehsuatuwilayah.

    1. Potensi Desa/kelurahan dikumpulkan menggunakan kuesioner PODES11DESA.

    Kuesionerinimemuatpertanyaanpertanyaanyangmenyangkutkondisisosialekonomi

    penduduk, ketersediaan infrastruktur, dan beragam pertanyaan tentang pembangunan

    desa/kelurahan di seluruh Indonesia. Kuesioner PODES11DESA terdiri dari 2 (dua)

    bagian yaitu bagian Inti (Kor) dan bagian Modul. Pertanyaanpertanyaan Kor akan

    ditanyakanpadasetiappendataanPodes,sedangkanpertanyaanpertanyaanModulakan

    disesuaikan dengan kebutuhan tertentu. Pada pendataan Podes 2011 ini, kuesioner

    Modulmemuatpertanyaanterkaitpertanian.Khususuntukwilayahnagaridanjorongdi

    Provinsi Sumatera Barat akan didata dengan menggunakan kuesioner PODES11

    NAGARI dan PODES11JORONG. Pada prinsipnya data yang dikumpulkan pada

    kedua kuesioner ini sama, hanya disesuaikan menurut pertanyaan yang relevan

    ditanyakandikeduawilayahtersebut.

    2. PotensiKecamatandikumpulkanmenggunakankuesionerPODES11KEC.Kuesioner

    ini memuat pertanyaan terkait halhal yang lebih relevan ditanyakan di tingkat

    kecamatan, karena keberadaannya di desa masih terbatas atau karena ketersediaan

    datanyadi tingkatkecamatan lebih lengkapdibandingkan jikadikumpulkandarisetiap

    desa. Kuesioner ini memuat pertanyaanpertanyaan mengenai keberadaan: fasilitas

    perlindungan social, situs/bangunan bersejarah, obyek wisata, prasarana transportasi,

    sertaaparaturkecamatan.

    3. Potensi Kabupaten/Kota dikumpulkan menggunakan kuesioner PODES11

    KAB/KOTA. Kuesioner ini memuat pertanyaanpertanyaan mengenai keberadaan:

    pertambangan, industri, perhubungan, politik dan keamanan, serta aparatur

    kabupaten/kota. Pertanyaan yang terdapat pada kuesioner ini dimaksudkan untuk

    mengumpulkandatayanglebihrelevanditanyakanditingkatkabupaten/kota.

    4. Kualitas Infrastruktur Pendidikan dikumpulkan melalui kuesioner PODES11

    SEKOLAH. Kuesioner ini memuat pertanyaan mengenai keberadaan dan kualitas

    sekolah negeri termasukjumlah siswa, guru,kondisi ruangandansanitasi yang adadi

    sekolah tersebut.

    5. KualitasInfrastrukturKesehatandikumpulkanmelalui3(tiga)jeniskuesioner,yaitu

    PODES11PUSKESMAS/PUSTU, PODES11POSKESDES/POLINDES, PODES

  • 4 PedomanPencacah

    11POSYANDU.Kuesioner inimemuatpertanyaanmengenaikeberadaandankualitas

    fasilitas kesehatan termasuk: kondisi ruangan dan sanitasi yang ada di setiap fasilitas

    tersebut.

    1.6 InstrumenyangDigunakan

    InstrumenyangdigunakanuntukpendataanPodes2011terdiridarikuesionerdanbuku

    pedoman,seperti padatabelberikut:

    Tabel1.1.JenisdanKegunaanKuesioner&BukuPedomanPendataanPodes2011

    No Nama Kegunaan DigunakanolehTempat

    Penyimpanan(1) (2) (3) (4) (5)

    Kuesioner

    1. PODES11DESA Pendataanpotensidesa/kelurahan

    PCL BPSKabupaten/Kota

    2. PODES11JORONG Pendataanpotensijorong PCL BPSKabupaten/Kota

    3. PODES11NAGARI Pendataanpotensinagari PCL BPSKabupaten/Kota

    4. PODES11KEC Pendataanpotensikecamatan PCL BPSKabupaten/Kota

    5. PODES11KAB/KOTA Pendataanpotensikabupaten/kota

    PCL BPSKabupaten/Kota

    6. PODES11LISTINGFASKESDIK

    Pendaftaranfasilitaspendidikandankesehatan

    PCL BPSKabupaten/Kota

    7. PODES11SEKOLAH PendataanfasilitasSekolah PCL BPSKabupaten/Kota

    8. PODES11PUSKESMAS/PUSTU

    PendataanfasilitasPuskesmas/Pustu

    PCL BPSKabupaten/Kota

    9. PODES11POSKESDES/POLINDES

    PendataanfasilitasPoskesdes/Polindes

    PCL BPSKabupaten/Kota

    10. PODES11POSYANDU PendataanfasilitasPosyandu PCL BPSKabupaten/Kota

    BukuPedoman

    1. Pedoman TeknisKepalaBPSProvinsidanBPSKab/Kota

    MerupakanacuanbagiKepalaBPSProvinsidanKepalaBPSKabupaten/KotadalammelaksanakanpendataanPodes2011

    KepalaBPSProvinsidanKepalaBPSKabupaten/Kota

    BPSProvinsidanBPSKabupaten/Kota

    2. PedomanPencacahan MerupakanacuanbagipencacahdalammelaksanakanpendataanPodes2011

    PCL

  • PedomanPencacah 5

    No Nama Kegunaan DigunakanolehTempat

    Penyimpanan(1) (2) (3) (4) (5)

    3. PedomanPengawasan Merupakanacuanbagipengawasdalammengawasipendataan Podesdilapangan

    PML

    4. PedomanPengolahan MerupakanacuanbagipetugaspengolahdalamentridataPodes2011

    Petugaspengolahan

    1.7 StatistikyangDihasilkan

    Podes dilaksanakan di seluruh desa/kelurahan yang berada di wilayah Indonesia.

    Keluaran hasil pendataanPodes ini berupapublikasi yangmemuat data tentang potensi yang

    dimiliki desa/kelurahan. Publikasi provinsi berisi datadata potensi desa yang dirinci per

    kabupaten/kotasedangpublikasiIndonesiadirinciperprovinsi.Datadatayangdisajikansecara

    umumdikelompokkandalambeberapasubjekantaralain:

    a. SumberDayaManusia

    b. SumberDayaAlam

    c. LingkunganHidup

    d. Fasilitaspendidikan

    e. Fasilitaskesehatan

    f. Fasilitasekonomi

    g. Prasaranadansaranatransportasi,komunikasi

    h. Pertanian

    Hasil pendataan Podes 2011 diharapkan akanmenjadi sumber data kewilayahan yang

    dapat diandalkan. Selain itu juga akan menjadi acuan bagi penyusunan kerangka sampel

    wilayahadminstratifbagipelaksanaan sensus/surveiataukegiatanBPS.

    1.8 JadwalKegiatan

    Jadwal kegiatan pada pendataan Podes 2011 mulai dari perencanaan sampai dengan

    pengolahandanpenyajian,adalahsebagaiberikut:

  • 6 PedomanPencacah

    Tabel1.2.JadwalKegiatanPendataanPodes2011

  • PedomanPencacah 7

    1.9 SumberData,StrategiWawancaradanPengawasan

    a. Ketersediaan data di kantor desa/kelurahan dalam beberapa hal belummemungkinkan

    untuk memenuhi harapan bagi pengisian data Podes secara benar. Kemampuan para

    perangkatdesa/kelurahanuntukmengupdatedanmemilikidatayangmendekatirealitas

    masih sangat kurang. Selain itu, di beberapa desa/kelurahan pengetahuan kades/lurah

    akan keadaan di desa/kelurahan wilayah tugasnya pun terbatas dalam beberapa hal.

    Dalam segala keterbatasan tersebut, selama ini petugas Podes mengisikan data apa

    adanya yang tersedia dan yang diberikan kantor desa/kelurahan. Disinilah titik lemah

    mutudataPodesselamaini.

    b. Walaupundemikian,keterbatasandatayangtersediadidesa/kelurahandimaksudbukan

    halanganuntukmenghasilkandatayangbermutu.Langkahyangharusditempuhsaatini

    adalah melalui jalan tengah yaitu dengan cara kita menyadari berbagai keterbatasan

    tersebutdanberusahameminimalkanketerbatasan itu.

    c. Usaha meminimalkan keterbatasan tersebut terus diupayakan oleh BPS antara lain

    dengan selalu berusahamenciptakan kuesioner yang user frendly, tetap menggunakan

    KoordinatorStatistikKecamatan(KSK)danMitraStatistiksebagaipetugas, tetapipola

    komunikasi antara petugas dengan responden dirubah, yaitu dengan menjadikan

    responden sebagai mitra diskusi sekaligus sebagai narasumber untuk menggali data

    secarabersamasama.

    d. Denganperspektifsituasiyangtelahdijelaskan,seluruhjajaranpengelolaPodesdiBPS

    Provinsi/Kabupaten/Kotadanseluruhinstrukturuntukterusmengkomunikasikankepada

    para petugas tentang pentingnya wawancara kemitraan dimaksud. Seluruh BPS

    Provinsi/Kabupaten/Kotadimintaikutmengawasipelaksanaanpendataanlapangan.

    e. Untuk membantu melakukan pengawasan di lapangan maka pencacah dan pengawas

    diharuskanmelaporkanperkembanganpendataandilapanganmelaluismsgatewaysecara

    terpaduuntukmempermudahpengawasan yangdilakukanolehBPSKab/Kotaterhadap

    kelancaranpencacahandilapanganmaupunmutudatayangdihasilkan.

    Pengawasan lapangan Podes 2011 diharapkan dapat dilakukan secara aktif, terpadu dan terfokus (baik sasaran petugas maupun sasaran jenis data yang perlu

    terjaga dan ditingkatkan mutunya). Inisiatif BPS daerah sangat diharapkan, Podes 2011 harus mampu menghasilkan data kewilayahan yang handal dan

    membanggakan.

  • PedomanPencacah 9

    BAB2

    METODOLOGI

    2.1DefinisiDesa/Kelurahan/Nagari

    Pendataan Podes 2011 dilakukan terhadap seluruh wilayah administrasi setingkat

    desa/kelurahan/nagaridiseluruhIndonesia.Adapunkonsepdandefinisidesa,kelurahandannagari

    yaitu:

    Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah kesatuan

    masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan

    masyarakat setempat berdasarkan asalusul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem

    PemerintahanNasionaldanberadadidaerahkabupaten.

    Kelurahanadalahsuatuwilayahlurahsebagaiperangkatdaerahkabupatendanataudaerah

    kotadibawahkecamatan(UURINo.32Tahun2004tentangPemerintahanDaerah).

    Nagari adalah kesatuanmasyarakat hukum adatyangmempunyaiwilayah dengan batas

    batas tertentu, memiliki harta benda kekayaan sendiri, berhak mengatur dan mengurus rumah

    tanggasendiri(PeraturanDaerahProvinsiSumateraBaratNomor9Tahun2000).

    2.2 MekanismePendataanPodes2011diBPSKabupaten/Kota

    Seperti pendataan podes sebelumnya, pencacahan Podes 2011 dilakukan melalui

    wawancara langsungolehpetugasdengan narasumber.Dokumendilarangdiisioleh narasumber.

    Namun mekanisme kegiatan lapangan Podes 2011 menjadi sedikit berbeda karena entry data

    utamanyadilakukanolehKSK.

    Secaragarisbesarpencacahan lapanganPodes2011terdiridari4kegiatan yaitupencacahan

    potensidesa/kelurahan,potensikecamatan,potensikabupaten/kota,danpencacahanfasilitasdesa.

    Mekanismelapanganuntuksetiapkegiatanlapangantersebutdijelaskanpadauraiandibawahini.

    1. Pendataanpotensidesa/kelurahan/nagari(PODES11DESA,PODES11NAGARI)

    PengumpulandataPodes2011dilakukansecarasensus(completeenumeration).Pendataan

    desa/kelurahan/nagari dilakukan dengan cara mengunjungi seluruh desa/kelurahan/nagari untuk

    wawancaralangsungdenganaparaturdesa/kelurahan(kepaladesa/lurahataunarasumberlainyang

    relevan).KhususdesadesayangberstatusnagaridiprovinsiSumateraBarat,yangmenjadisatuan

    wilayahpencacahanpadapendataanPodes2011iniadalahnagaridan jorong/Korong/kampung.

    Kegiatan pencacah di lapangan akan menjadi tanggung jawab pengawas lapangan.

    Pengawas juga berfungsi sebagai pemeriksa dokumen yang telah diserahkan pencacah kepada

    pengawas. Jika ternyata dokumen yang diterima tidak lengkap, tidakwajar atau tidak konsisten

    maka pengawas dapat memberi tugas kepada pencacah untuk melakukan kunjungan ulang ke

    desa/kelurahan. Sebaliknya jika dokumen sudah lengkap maka dapat diserahkan kepada

    KSK/petugasentry untukdilakukandataentry.

  • 10 PedomanPencacah

    Sebelum entry data maka KSK wajib untuk melakukan editing coding. Dokumen yang

    sudah dientry dan soft copy selanjutnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk

    dikompilasi. Selain itu BPS Kabupaten/Kota juga akan melakukan validasi terhadap data yang

    sudah dientry. Jika data tersebut dinyatakan clean maka proses selanjutnya adalah melakukan

    konsistensidengandokumenkecamatandankabupatenuntukvariabeltertentuyangsalingterkait.

    Jika data tidak lolos validasimakaBPSKabupaten/Kota akan langsungmenghubungi pengawas

    untukmelakukankonfirmasidantindaklanjut.

    Berikutbaganmekanismelapangan PendataanPodesDesa/Kelurahan/Nagari:

    Gambar1.MekanismePendataanPODES11DESA

    2. Pendataanpotensikecamatan(PODES11KEC)

    Pendataanpotensikecamatandilakukandengancaramengunjungiseluruhkecamatanuntuk

    melakukan wawancara langsung dengan aparatur kecamatan (camat atau narasumber lain yang

    relevansepertiPuskesmas).

  • 3. Pendataanpotensikabupaten/kota(PODES11KAB/KOTA)

    Petugasmengunjungibeberapakantorkantordinasyangrelevandiseluruhkabupaten/kota

    (yaitu Dinas Pertambangan,Dinas Perindustrian, Dinas Perhubungan, danDinas Pertanian) dan

    selanjutnya melakukan wawancara langsung dengan narasumber di kantorkantor dinas tersebut

    sesuai dengan muatan pertanyaan di masingmasing dinas tersebut. Mekanisme lapangan pada

    pencacahan potensi kabupaten/kota sama dengan mekanisme lapangan pada saat pencacahan

    potensikecamatan.

    Berikutbagan mekanismelapangan PendataanPodesKecamatandanKabupaten:

    Gambar2. MekanismePendataanPODES11KECdanPODES11KAB/KOTA 2011

    4. PendataaninfrastrukturDesa

    Pencacahan infrastruktur desa dilaksanakan oleh petugas pencacah desa dengan

    mengunjungi seluruh fasilitaspelayanankesehatandasar (puskesmas,pustu,poskesdes,polindes,

    posyandu) dan fasilitas sekolah negeri (SD, SMP dan SMU sederajat). Khusus untuk posyandu

    yangdikunjungiadalahposyandu yang telahmempunyaibangunan tersendiri (tidakmenumpang

    pada rumah warga/kades). Mekanisme lapangan yang digunakan sama dengan mekanisme

    pencacahanpotensidesa/kelurahan.

    Banyaknya informasi yang harus dikumpulkan oleh pencacah desa yang mencakup

    kuesionerPODES11DESAdanfasilitaskesehatan(PODES11PUSKESMAS/PUSTU,PODES11

    POSKESDES/POLINDES,PODES11POSYANDU)sertafasilitaspendidikansekolahnegeri(SD,

    SMP, SMU sederajat) menuntut petugas untuk melakukan kunjungan ulang ke narasumber.

  • 12 PedomanPencacah

    Sehinggaperluperencanaan yangmatangmengenaikegiatanapa saja yangperludilakukanoleh

    petugas dalam setiap kunjungan dan bagaimana memantau pelaksanaannya di lapangan. Oleh

    karena itu berikut disampaikan skema kegiatan lapangan untuk pencacah desa dan

    pengawas/pemeriksa yang perlu dipedomani agar keseluruhan pertanyaan pada kuesioner terisi

    secaralengkapdanbenardalammelakukanpencacahanlapangansertadapatselesaisesuaidengan

    jadwal.

    1. Jumlah kunjungan dalamrangka pencacahanPODES11DESA tidakdibatasi.Namundalam

    skema kegiatan lapangan diilustrasikan bahwa keseluruhan pertanyaan pada kuesioner terisi

    secaralengkapdanbenarminimaldalam2(dua)kalikunjungan.

    2. KegiatanpadaMingguIbulanpencacahan(April2011)

    a. Pencacah melakukan kunjungan 1 ke semua desa/kelurahan yang menjadi wilayah

    tugasnya.

    b. Pencacahmelistingfasilitaskesehatandanpendidikanyangadadisetiapdesa(wawancara

    dengannarasumberdikantordesa)untukkepentinganSensusInfrastruktur Desa.

    c. Pencacah mengisi data tertentu pada kuesioner yang diperoleh secara langsung pada

    kunjunganini.

    d. Pencacah menginformasikan bahwa datadata lain yang belum dapat diperoleh agar

    disiapkanuntukkunjunganberikutnya.

    e. Padasetiapdesayangsudahdikunjungi,pencacahmengirimkanlaporanberupaSMS(SMS

    berisivariabelataublokapayangsudahselesai).

    f. Jikadalamsatuminggupetugas tidakmelaporkanprogress lapanganmelaluiSMS,maka

    sistemakanmemberiperingatansecaraotomatis.

    3. KegiatanpadaMingguIIIVbulanpencacahan

    a. Pencacahmelakukankunjunganberikutnyakesemuadesa/kelurahanyangmenjadiwilayah

    tugasnya.

    b. Pencacahmenyelesaikanpengisianseluruhisianpertanyaanpadakuesioner.

    c. Padasetiapdesayangsudahdikunjungi,pencacahmengirimkanlaporanberupaSMS(SMS

    berisivariabelataublokapayangsudahselesai).

    d. Jikadalamsatuminggutidakada progress/laporansistemmemberiperingatan.

    4. Kunjungankefasilitaskesehatandanpendidikandesa

    a. PencacahanfasilitasdesadilakukanbersamaandenganpencacahanPODES11DESA.

    b. Pencacahmengunjungifasilitaskesehatandanpendidikandidesayangtelahdilistingantara

    lain: Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Polindes, Posyandu, sekolah negeri (SD/sederajat,

    SMP/sederajat,SMU/sederajat).

    c. Pencacah mengirim SMS laporan jumlah fasilitas kesehatan dan pendidikan yang sudah

    dikunjungipadaakhirminggu.

    5. Pengawasanselamabulanpencacahalapangan

    a. Setiap petugas pengawas sudah memegang jadwal desa/kelurahan yang akan dikunjungi

    olehsetiappencacahnya.

  • PedomanPencacah 13

    b. Pengawasan dilakukan dengan mendampingi pencacah atau mengunjungi ulang

    desa/kelurahanuntukmemastikanbahwapencacahtelahmelakukan tugasnya.

    c. Kegiatan pengawasan dilakukan minimal tiga kali setiap minggunya pada tiga pencacah

    yangberbeda.

    d. Padasetiapdesayangsudahdikunjungi,pengawasmengirimkanlaporanberupaSMS.

    e. Jikadalamsatuminggutidakada progress/laporansistemmemberi peringatan

    6. Pemeriksaandokumen

    Petugaspemeriksamerangkapsebagaipengawas,sehinggadokumenyangtelahselesaidiisi

    pencacahdapat langsungdiperiksakelengkapandankebenarannya.Dokumen yangtelah lengkap

    danbenarpengisiannyalangsungdiserahkankepetugasentry.

    2.3 MekanismePengolahanDatadiBPSProvinsi

    ProseskegiatanpengolahanpadaPodes2011iniagaksedikitberbedadenganpengolahan

    Podessebelumnya.Hal inidisebabkankegiatandataentryutamanyadilakukanolehKSKsebagai

    upaya optimalisasi penggunaan laptop oleh KSK. Beberapa poin penting dalam kegiatan

    pengolahandataPodes2011adalah:

    1. Perangkat lunak yang akan digunakan untuk pengolahan data (perekaman dan pengecekan

    kewajaran)disiapkanolehBPSRI.PetugaspengolahandataPodesdiBPSProvinsidanBPS

    Kabupaten/Kota akan dilatih secara khusus sesuai jadwal yang telah ditentukan. Agar

    pengolahandatadapatdiselesaikan tepatwaktu,diharapkan kepalaBPSProvinsidan kepala

    BPSKabupaten/Kotamematuhijadwalyangtelahditetapkan.

    2. Pengolahan dokumenPODES11DESAdilakukan oleh petugas entry dengan menggunakan

    program yang sudah disiapkan oleh BPS RI. Petugas entri adalah KSK atau staf BPS

    Kabupaten/Kota yang telah mengikuti pelatihan pengolahan data. Sebelum dilakukan entri

    data,petugasmelakukankegiataneditingcoding,pemeriksaankewajaranisiandankebenaran

    identitas.Entry data dilakukan segera setelahdokumen terisi secara lengkap dan benar. File

    hasil entry data dan dokumen dokumen PODES11DESA dikirim ke BPS Kabupaten/Kota

    setiapminggu.

    3. KompilasidanvalidasidatahasilentryPODES11DESAdilakukandiBPSKabupaten/Kota.

    Validasi harus dilakukan hingga diperoleh data yang clean. Beberapa hal yang perlu

    diperhatikan,antaralain:

    a. Kompilasi dilakukan setiap minggu, dan laporan kompilasi semua jumlah desa yang

    datanyasudahditerimadiBPSKabupaten/KotadikirimmelaluiSMS.

    b. Dalamprosesvalidasidata jugamelakukanmatchingdataPodes2011dengandataPodes

    sebelumnya. Laporan validasi yaitu jumlah desa yang datanya sudah selesai divalidasi

    dikirimmelaluiSMSsetiapminggu.

    c. Biladalamprosesdata cleanmasih terdapat errorpengawassegeramelakukanperbaikan

    sampaidiperolehdataclean.

    4. Pengolahan dokumen PODES11KEC dan PODES11KAB/KOTA dilakukan oleh BPS

    Kabupaten/KotadenganmenggunakanprogramyangsudahdisiapkanolehBPSRI.

  • 5. Pengecekan konsistensi data desa dan kecamatan untuk variabelvariabel yang bersesuaian

    dilakukandiBPSKabupaten/Kota.

    6. Pengolahan dan dokumentasi laporan pengawasan dan pemeriksaan dilakukan di BPS

    Kabupaten/Kota. Pengolahan data untuk memperoleh angka sementara untuk beberapa

    variabelkuantitasterkaitfasilitaskesehatandanpendidikandilakukandiBPSKabupaten/Kota.

    7. Setelah data clean tercapai di BPS Kabupaten/Kota, selanjutnya 25 persen dokumen

    PODES11DESA dikirimkeBPSProvinsiuntukdilakukan reentryolehstafdiBPSProvinsi.

    8. BPS provinsi akan melakukan kompilasi data dari BPS Kabupaten/Kota, dan reentry 25

    persen dokumenPODES11DESA.Beberapa hal penting yang harus diperhatikan olehBPS

    Provinsiadalah:

    a. melakukan matching dataset dari BPS Kabupaten/Kota dengan hasil reentry dan

    menganalisanya,

    b. memeriksakelengkapandankewajarandataantarwilayahkabupaten/kota.

    9. Setelah data clean tercapai di tingkat BPSProvinsi, selanjutnya dataset tersebut dikirim ke

    BPS RI Sub. Direktorat Integrasi Pengolahan Data cc. Subdirektorat Statistik Ketahanan

    Wilayah,DirektoratStatistikKetahananSosial.

    10. Subdit. IPDmelakukan kompilasi, pengecekan,dan tabulasi seluruhdatadariBPSProvinsi.

    Database Podes akan dikirim kembali ke BPS Provinsi dan kabupaten/kota, dan BPS

    kabupaten/kotamencetakperdesadanmenyerahkannyakekantorkepaladesa(lurah)sebagai

    arsipditingkatdesa/kelurahan.

    Berikut baganalurpengolahandatadipropinsidandipusat:

    Gambar 3.MekanismePengolahanDatadiBPSProvinsidanBPSRI

    PENGOLAHANDIPROVINSIolehSubjectMatter

    Reentry(25%dokumen)Kompilasidataset

    Matchingdatasetdenganhasilreentry

    KOMPILASIDIPUSAT

    PRINTDOKUMEN

    PODES11DESA

    SERAHKANKEKANTORDESAKELURAHAN

    KIRIMDOKUMEN(25%)danDATASET

    WAJAR

    BPSPROVINSIDAN

    BPSKAB/KOTA

    Ya

    Tidak

    KIRIMDATABASE

    KONFIRMASIKEDAERAH

  • PedomanPencacah 15

    BAB3

    ORGANISASILAPANGAN

    3.1 StrukturOrganisasi diBPSDaerah

    Strukturdanorganisasilapangandisusundengantujuanagarsetiappelakudalamorganisasi

    mengetahuidenganpasti tugas, tanggungjawab,wewenangdanhaknyamasingmasing.Struktur

    organisasiPodes2011padatingkatdaerah dapatdilihatpadaGambar4.

    Gambar4. StrukturOrganisasi

  • 16 PedomanPencacah

    3.1.1 BPSProvinsi

    1) Penanggungjawabsensussecarakeseluruhandidaerahadalah KepalaBPSProvinsi.

    2) Penanggung jawab teknis adalah Kepala Bidang Statistik Sosial. Penanggung jawab

    pengolahan sensus adalah Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi

    Statistik.

    3) Untukkelancaranpelaksanaansensusinfrastrukturdesamakapenanggungjawabteknis

    ditingkatprovinsiberkoordinasidenganpenanggungjawabfasilitatorprovinsiPNPM

    MandiriuntukmenghubungifasilitatorKabupaten/Kota.

    3.1.2 BPSKabupaten/Kota

    1) Penanggung jawab sensus di tingkat Kabupaten/Kota adalah Kepala BPS

    Kabupaten/Kota.

    2) Penanggung jawab teknis adalah Kepala Seksi Statistik Sosial. Penanggung jawab

    pengolahansensusadalahKepalaSeksiIntegrasiPengolahanData.

    3) Untukkelancaranpelaksanaansensusinfrastrukturdesamakapenanggungjawabteknis

    di tingkat kabupaten/kota berkoordinasi dengan penanggung jawab fasilitator

    kabupaten/kotaPNPMMandiriuntukmenghubungifasilitatorkecamatan.Selanjutnya

    KSK akan berkoordinasi dengan fasilitator kecamatan untukmenghubungi fasilitator

    desa.

    3.2 TugasdanTanggungjawab

    3.2.1 KepalaBPSProvinsi

    1) Kepala BPS Provinsi agar dapat memberi arahan baik teknis maupun administratif

    kepadaKepalaBPSKabupaten/Kota.

    2) Menentukan susunan petugas, organik BPS atau non organik BPS yang berkaitan

    denganketentuanupahkinerjadiBPSProvinsi.

    3) Memonitordanmengevaluasipenyelenggaraanpelatihanpetugasdidaerah.

    4) Memonitordanmengevaluasijalannyakoordinasidansupervisipelaksanaanlapangan.

    3.2.2 KepalaBidangStatistikSosial

    1) MelakukankoordinasipelaksanaanpendataanPodes2011,termasuk koordinasidengan

    FasilitatorProvinsiPNPMMandiri.

    2) MemberipetunjukkepadaKepalaBPSKabupaten/Kotamengenairekruitmenpetugas.

    3) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pencacahan serta pemeriksaan hasil

    pendataanPodes2011.

    4) MembuatlaporanteknispelaksanaanlapanganPodes2011.

    3.2.3 KepalaBagianTataUsaha

    1) MendistribusikandokumenkeBPSKabupaten/Kota.

    2) BersamasamaKepalaBidangStatistikSosialmenyelenggarakanpelatihanpetugas.

  • PedomanPencacah 17

    3) Membuatlaporanadministrasipenyelenggaraanpelatihan.

    3.2.4 KepalaBidangIntegrasiPengolahandanDiseminasiStatistik

    1) Melakukanpenggabunganhasilpengolahantingkatkabupaten/kota.

    2) Mengirimkanhasilpenggabungandataclean berupadisketkeBPS.

    3) MembuatlaporanteknispengolahanPodes2011.

    3.2.5 KepalaBPSKabupaten/Kota

    1) Kepala BPS Kabupaten/Kota bertanggung jawab atas kegiatan Podes 2011 secara

    keseluruhandiBPSKabupaten/Kota.

    2) MelakukankoordinasidenganfasilitatorKabupaten/KotaPNPMMandiri.

    3) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan lapangan dan pemeriksaan hasil

    pendataandanmenjaminkehandalanmutudatayangdihasilkan.

    4) Melakukanrekruitmenpetugaslapangan.

    5) Mendistribusikandokumenkepengawas.

    6) MembuatlaporanpelaksanaanpendataanPodes2011.

    3.2.6 KoordinatorStatistikKecamatan(KSK)

    1) MelakukankoordinasidenganfasilitatorKecamatanPNPMMandiri.

    2) MemastikanbahwapendataanPodes2011diwilayahkerjanyaberjalandenganbaik.

    3.2.7 Pengawas/Pemeriksa(PML)Podes2011

    1) Petugas PML Podes2011 terdiri dari PMLuntuk pencacahanPodes 2011 di tingkat

    desa/kelurahan,dankecamatan/kabupaten/kota,

    2) MengikutipelatihanpetugaslapanganPodes2011,

    3) Pengawasan/pemeriksaan Podes11desa/Kelurahan dilakukan oleh Koordinator

    StatistikKecamatan(KSK),

    4) Pengawasan/pemeriksaan Podes11Kecamatan dilakukan oleh Kasie Statistik Sosial

    atauStafBPSKabupaten/Kota,

    5) Pengawasan/pemeriksaan Podes11Kabupaten/Kota dilakukan oleh Kasie BPS

    Kabupaten/Kota,

    6) Mengorganisasikanpetugaspencacahyangberadadibawahpengawasannya,

    7) Melaksanakanpengawasansesuaipetunjuk,wilayahkerjadanjadwalyangditentukan.

    8) Memeriksa hasil pencacahan yang diserahkan petugas pencacah (kelengkapan

    dokumen, kelengkapan isian dan kualitas data yang diperoleh) dan jika ditemukan

    kejanggalan,perintahkankepadapetugaspencacahuntukmelakukankunjunganulang,

    9) Menegur PCL yang tidak memberikan laporan progress untuk setiap kunjungan ke

    masingmasingdesa,

    10)Memberikan petunjuk dan jalan keluar atas permasalahan lapangan yang dilaporkan

    petugaspencacah,

  • 18 PedomanPencacah

    11) Tiapminngumelaporkan hasil perkembangan pendataan Podes 2011 secara rutin ke

    BPSKabupaten/Kota.

    12)Mengumpulkan dan menyusun dokumen hasil pencacahan diserahkan kepada KSK

    untukdiolah.

    3.2.8 PencacahPodes(PCL)Podes2011

    1) Pencacah(PCL)terdiridarimitrastatistik/KSKuntukpencacahanPodes2011ditingkat

    desa/kelurahan,KSKuntukpencacahanPodes2011ditingkatkecamatan,danstaf/Kasie

    sosialBPSKabupaten/Kotauntukpencacahanditingkatkabupaten/kota.

    2) MengikutipelatihanpetugaslapanganPodes2011.

    3) Menjalinkerja samadengan fasilitatordesa/kecamatanPNPMmandiriuntukbersama

    sama mengunjungi desa dan semua fasilitas kesehatan dan pendidikan yang tercakup

    dalamsensusinfrastrukturdesa.

    4) Melaksanakanpendataansesuaidenganpetunjukdanjadwalyangtelahditentukan.

    5) Memeriksa kembali hasil pendataan (kelengkapan dokumen, kelengkapan isian, dan

    kualitasdatayangdiperoleh).

    6) Menyerahkan dokumen Podes 2011 yang telah diisi dan diperiksa kepada

    pengawas/pemeriksa serta membuat laporan hasil pelaksanaan lapangan kepada

    pengawas.

    3.3 FasilitatorPNPMMandiri

    3.3.1 FasilitatorProvinsiPNPMMandiri

    Fasilitator Provinsi PNPM Mandiri memberi petunjuk dan mengkoordinasikan para

    fasilitatorPNPMKabupaten/Kotauntukmendukungpelaksanaansensusinfrastrukturdesa.

    3.3.2Fasilitator Kabupaten/KotaPNPMMandiri

    1) Memberi petunjuk dan mengkoordinasikan para fasilitator PNPM Kecamatan tentang

    pelaksanaanpendataaninfrastrukturdesa/kelurahan.

    2) MelakukankoordinasidenganBPSKabupaten/Kota

    3.3.3FasilitatorKecamatanPNPMMandiri

    1)Memberi petunjuk danmengkoordinasikan para fasilitator PNPMDesa/Kelurahan tentang

    pelaksanaanpendataaninfrastrukturdesa/kelurahan.

    2) Melakukan koordinasi dengan KSK untuk pelaksanaan lapangan sensus infrastruktur

    desa/kelurahan.

    3.3.4FasilitatorDesa/KelurahanPNPMMandiri

    1)SebagaipetunjukjalanpetugasPODES11DESAsaatmengunjungidesadansemuafasilitas

    kesehatandanpendidikanyangtercakupdalamsensusinfrastrukturdesa.

  • PedomanPencacah 19

    2)BersamasamapetugasPODES11DESAselamapelaksanaansensusinfrastrukturdesayang

    diharapkandapatmemperlancartugaspencacahdesadanmemberikanpengalamankepada

    parafasilitatortentangpendataaninfrastukturdesa/kelurahandilapangan.

    3.4 PersyaratanPetugasLapangan

    3.4.1Pengawas/Pemeriksa(PML)

    Pengawas/Pemeriksa Podes 2011 adalah adalahKasie atau staf yang ditunjuk berasal dari

    BPSKabupaten/KotaatauProvinsi. Jikamitra statistikmenjadi PCL,KSKdapatmenjadi PML.

    Syaratpetugaspengawas/pemriksa:

    1) BerpendidikanminimalSLTAatausederajat

    2) Berwibawadan

    3) Mampuberkomunikasidanmengkoordinirpencacah.

    4) Mengenalwilayahpengawasandengancukupbaik

    3.4.2 PetugasPencacah(PCL)

    Pencacah Podes 2011 adalah mitra statistic/KSK atau petugas lain yang dipilih. Syarat

    petugaspencacah:

    1) MinimallulusanSLTAatausederajat

    2) Diutamakan pernah menjadi pencacah dan berprestasi baik dalam pelatihan petugas

    maupunpelaksanaansurveiyangdilakukanolehBPS

    3) Jujurdanpatuhterhadapsemuaketentuanpendataanyangtelahditetapkan.

    4) Mengenalwilayah pengawasandengancukupbaik

    PembangunanWilayah(UUNo.32Tahun2004)mengharuskansetiapPemdamemilikidatakewilayahanyangbaikdanituhanyadiperolehdaridataPodes.KarenaitukepadaKepalaBPSProvinsidanjajarannyaagar

    memberdayakanparaIndauntukterusmenerusmeyakinkancalonpetugasakanhaltersebut.

  • PedomanPencacah 21

    BAB4

    TATACARAPENGISIANDAFTAR

    4.1KetentuanUmumPengisianDaftar

    a. Semua isian harus ditulis dengan pensil hitam. Petugas tidak boleh mengisi dokumen

    pencacahandenganpena,ballpoint ataupensilwarna,

    b. Konsep dan definisi yang digunakan untuk mengisi Daftar Podes 2011, harus sesuai

    denganbukupedoman,

    c. Untukpertanyaanyangjawabannyaberupakode,lingkarilahkodejawabanyangsesuai,

    kemudian pindahkan kode jawaban tersebut ke dalam kotak yang tersedia di sebelah

    kanan,

    d. Untuk pertanyaan yang jawabannya bukan kode, tuliskanlah jawaban tersebut dengan

    hurufbalokatauangkayangbenarkemudianpindahkanisianjawabantersebutkedalam

    kotakyangtersediadisebelahkanan,

    e. Pemindahanisiankekotakpengolahanhendaknyadilakukansetelahpencacahanselesai.

    Pemindahanisiandisetiaprinciandimulaidarikotakyangpalingkanan(ratakanan),

    f. Setiappertanyaanyangjawabannyaberupaisiantetapijawabannyanolagardiberitanda

    strip()danpadakotakisikan0(nol),

    g. Bilaisianmelebihijumlahkotakyangdisediakanmisalnyaduakotakmakaisikan98dan

    bila tidak tahu isikan 99 ke dalam kotak yang tersedia. Sebagai contoh khusus untuk

    jarak,bilajaraknya 98kmmakaisikan98,0tetapibilatidaktahumakaisikan(99,0),h. Setiapisianagarditelitikembalidansetiapkesalahanagardiperbaikisebelumkuesioner

    diserahkankepadapengawas/pemeriksa,

    i. Bila responden/aparat desa/kelurahan tidak bisa/raguragu menjawab beberapa

    pertanyaan (biasanyadatakuantitatif/individu),makapencacah harusmenanyakanpada

    sumbernya langsung. Contoh kasus seperti data jumlah keluarga yangmenerima kartu

    ASKESKIN peserta program jaminan kesehatan masyarakat miskin ditanyakan ke

    PuskesmasatauDinasKesehatan,

    j. Pertanyaantentangjarak:

    Semua pertanyaan tentang jarak dari desa/kelurahan ke suatu fasilitas atau ke ibukota

    kecamatan/kabupaten/kota, dihitungdarilokasikantorkepaladesa(lurah).

    Semua pertanyaanmengacu pada situasi saat pencacahan, kecualipada beberapa

    pertanyaanyangtelahditetapkanreferensiwaktunya.

  • 22 PedomanPencacah

    4.2SumberDatayangDapatDihubungi

    Pada isian kuesioner, ada beberapa keterangan yang tidak bisa diperoleh di tingkat

    desa/kelurahan, sehingga harus diperoleh dari instansi terkait di tingkat kecamatan atau

    kabupaten/kota.Isiankuesionertersebutseperti:

    No. IsianKuesioner SumberData(1) (2) (3)

    1 BanyaknyakeluargapenggunalistrikPLN(B.V.R.501.1) PLN

    2 Dukunbayi(B.VII.R.707.e) Posyandu/Puskesmas

    3Jumlah warga penerima kartu JAMKESMAS selama tahun 2010,

    (B.VII.R.711)Bidan/Puskesmas

    4 Jumlahkeluargayangberlanggananteleponkabel(B.X.R.1005.b) PT.Telkom

    4.3ContohPengisianDaftar

    a) Melingkarikodejawaban

    Apabilastatuspemerintahanyangdicacahtergolongdalamkategorikelurahan,makaisian

    BlokIIIRincian301adalah:

    Desa 1

    Kelurahan 2 2

    Lainnya 3

    b) Mengisijawabandanmemasukkanjawabankekotak

    Apabilapenduduklakilakidanperempuanberjumlah1550orangdan2330orang,maka

    isian BlokIV,Rincian401.adan401.b:

    a.Jumlahpenduduklakilaki 1550 orang 01550

    b.Jumlahpendudukperempuan 2330 orang 02330

    c) Mengisijawabankosong

    Apabila tidak ada dokter pria yang tinggal di desa/kelurahan ini, maka isianBlok VII

    Rincian707.a.1 = ,sedangkankotakdiisinol(0),dengancontohsebagaiberikut:

    a.1.Jumlahdokterpria...orang 00

    d) Mengisilangsungkedalamkotak

    Apabila di desa/kelurahan terdapat sebuah SD Negeri dan sebuahMadrasah Ibtidaiyah

    (MI)SwastadantidakadaSMP/sederajat,danSMPterdekatberjarak30km,makaisian

    BlokVII,Rincian701.bdan701.cKolom(2)s.d.Kolom(4)sebagaiberikut:

    PendidikanJumlahsekolah JikaKolom(2)=0dan

    Kolom(3)=0Jarakkesekolahterdekat(km)

    Negeri Swasta

    (1) (2) (3) (4)

    SD/sederajat 0 1 0 1

  • PedomanPencacah 23

    PendidikanJumlahsekolah JikaKolom(2)=0dan

    Kolom(3)=0Jarakkesekolahterdekat(km)

    Negeri Swasta

    (1) (2) (3) (4)

    SMP/sederajat 0 0 0 0 3 0 , 0

  • PedomanPencacah 25

    Cek apakah nama desa yang terdapat pada papan monografi desa atau pada buku

    administrasi sudah sesuai dengan nama desa yang ada di daftarMaster FileDesa (MFD).

    JikaberbedamakaperbaikinamayangadadidaftarMFDdanlaporkankepadapengawas.

    BAB5

    PENGISIANDAFTAR

    PODES11DESA

    BLOKI.PENGENALANTEMPAT

    Rincian 101 s.d. 106, tuliskan nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan,

    desa/kelurahan,statusdaerah(perkotaanatauperdesaan)danalamat lengkapkantorkepaladesa

    (lurah). Penulisan nama provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan, status daerah

    (perkotaan atau perdesaan) dan alamat lengkap kantor kepala desa (lurah)menggunakan huruf

    besar(kapital).

    Isianuntukrincian101s.d105diperolehdariBPSkabupaten/kota.

    Bilapadapelaksanaanlapangan,pencacahmenemukandesabaruakibatpemekarandesaataulainnya segera laporkan kepada pengawas. Pengawas harus melanjutkan laporan tersebut

    untukmendapatkanidentitasdesadariBPSkabupaten/kota.

    BiladitemukandesabaruyangsudahmempunyaiSKtetapibelumoperasional(aparatdesabelumterbentuk)makapadakuesionerhanyaterisiBlokIdanII.Kuesionerinijugadikirim

    keBPSkabupaten/kotauntukdiolah.

    PetunjukbagiBPSkabupaten/kota:Bilaadapemekarandesabarumakastatus(Rincian105)desa baru mengikuti status daerah desa induknya. Misal, desa induk berstatus daerah

    perkotaan maka status desa pecahannya juga perkotaan. Demikian juga jika pemekaran

    terjadididesaberstatuspedesaan.

    Bila ada pemekaran desa baru maka status daerah (Rincian 105) desa baru mengikuti

    status daerah desa induknya. Misal, desa induk berstatus daerah perkotaan maka status desa

    pecahannyajugaperkotaan.Demikianjugajikapemekaranterjadididesaberstatusperdesaan.

    Rincian106diisialamat lengkapkantorkepaladesa(lurah)mulaidarinamajalanatauSLS

    terkecilnyaRT,RW,dusundsb.

  • 26 PedomanPencacah

    Contoh:

    Kantor Desa Emil Baru yang beralamat di KM 94, Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah

    Bumbu,ProvinsiKalimantanSelatan,makacarapengisianalamatnyaadalah:

    BLOKII.KETERANGANPETUGAS

    Rincian201s.d.Rincian208,tuliskannamaPencacahdanPengawas/Pemeriksa,NIP(bila

    tidakmempunyaiNIPagardikosongkan), tanggalkunjungan Is.d.III, tanggalpemeriksaandan

    pengawasan lapangan serta tanda tanganPencacahdanPengawas/Pemeriksa.Sebelummeminta

    kepala desa/lurah menandatangani dan memberi nama serta cap/stempel desa/kelurahan pada

    daftar isian, konfirmasikan lebih dahulu, apakah keterangan hasil wawancara tersebut sudah

    sesuaidengankeadaandesa/kelurahan sesungguhnya.

    BLOKIII.KETERANGANUMUMDESA/KELURAHAN

    Rincian301:Statuspemerintahan

    Rincianinidiisistatuspemerintahanyangdimilikiolehdesa/kelurahanini.

    Desa atauyangdisebutdengannama lain,selanjutnyadisebutdesaadalahkesatuanmasyarakat

    hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

    kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asalusul dan adatistiadat setempat yang diakui

    dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU No. 32

    Tahun2004).Kepaladesadipilihsecaralangsungolehmasyarakatdidesatersebut.

    Menurut Peraturan PemerintahNomor 12 Tahun 2007 tentangDesa atau yang disebut dengan

    namalain,selanjutnyadisebutdesaadalahkesatuanmasyarakathukumyangmemilikibatasbatas

    wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

    berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem

    Pemerintahan Negara Kesatuan Republik lndonesia. Desa memiliki hak mengatur wilayahnya

    lebih luas. Namun dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi

    kelurahan.Pembentukandesadapatberupapenggabunganbeberapadesa,ataubagiandesayang

  • PedomanPencacah 27

    bersandingan,ataupemekarandarisatudesamenjadiduadesaataulebih,ataupembentukandesa

    di luar desa yang telah ada. Desa yang berubah statusnya menjadi kelurahan, kekayaannya

    menjadi kekayaan daerah dan dikelola oleh kelurahan yang bersangkutan untuk kepentingan

    masyarakatsetempat.

    Desamemiliki pemerintahan sendiri. Pemerintahan desa terdiri kepala desa dan perangkat desa

    sertaBadanPermusyawaratanDesa(BPD).

    Kewenangandesaadalah: Menyelenggarakanurusanpemerintahanyangsudahadaberdasarkanhakasalusuldesa. Menyelenggarakanurusanpemerintahanyangmenjadikewenangankabupaten/kotayang

    diserahkanpengaturannyakepadadesa,yakniurusanpemerintahan yangsecaralangsung

    dapatmeningkatkanpelayananmasyarakat. Tugaspembantuandaripemerintah,pemerintahprovinsi,danpemerintahkabupaten/kota. Urusanpemerintahanlainnyayangdiserahkankepadadesa.

    Kelurahan adalah suatu wilayah yang dipimpin oleh seorang lurah sebagai perangkat daerah

    kabupatendanataudaerahkotadibawahkecamatan (UUNo.32Tahun2004).Lurahdiangkat

    olehbupati/walikota.

    Lainnya, bila status pemerintahan selain sebagai desa/kelurahan, misal Unit Permukiman

    Transmigrasi (UPT) atau Permukiman Masyarakat Suku Terasing (PMST) yang masih dibina

    olehkementerianterkait.

    Rincian302:Letakdesa/kelurahan

    Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui lokasi desa/ke lurahan yang meliputi nama

    pulau ser t a keberadaankantorkepaladesa(lurah).

    Rincian302.a:Namapulaudimanasebagianbesarwilayahdesa/kelurahaniniberada

    Isikan nama pulau (dengan huruf kapital) dimana sebagian besar wilayah desa/kelurahan ini

    berada,jikawilayahdesa/kelurahan beradadibeberapapulauyangluasnyasamamakaisikannama

    pulaudimanakantorkepaladesa(lurah)tersebutberada.

    Kantorkepaladesa(lurah)adalahbangunanasetdesayangdiperuntukkansecarakhususuntuk

    kegiatan operasional pemerintahan desa/kelurahanyangtidak dimiliki oleh pribadi.

    Rincian302.b:Keberadaandanlokasi kantor kepaladesa(lurah)ini

    Isian lokasi kantorkepaladesa(lurah):

    Kantorkepaladesa (lurah) berada di dalam wilayah desa/kelurahan makaisikan kode1.

    Kantorkepaladesa (lurah) berada di luarwilayah desa/kelurahan makaisikan kode2.

    Desa/kelurahan tidak memiliki kantorkepaladesa (lurah) isikan kode3.

    Rincian303.a:BadanPerwakilanDesa/DewanKelurahan

    Rincian iniditanyakankepadasetiapdesa/kelurahan,apakahsudahterbentukBadanPerwakilan

    Desa/DewanKelurahantermasukDewan Perwakilan.

  • 28 PedomanPencacah

    Badan Perwakilan Desa (BPD)/Dewan Kelurahan/Dewan Perwakilan adalah lembaga

    permusyawaratan/permufakatan yangmerupakanperwujudandemokrasidalampenyelenggaraan

    pemerintahan desa, berfungsi sebagai lembaga legislatif desa/kelurahan, yang keanggotaannya

    dipilih oleh rakyat dan keanggotaannya terdiri dari pimpinan organisasi kemasyarakatan dan

    tokohmasyarakatdesa/kelurahan.

    Jikasuatudesa/kelurahantidakmemilikiBPD,tanyakanalasannyadantuliskanpadatempatyang

    tersedia.

    Rincian304.a:SatuanLingkunganSetempat(SLS)Terkecildibawahdesa/kelurahan

    Rincianinidiisinama,kode,danjumlahSLSdimulaidaritingkatanterkecil.

    Satuan Lingkungan Setempat (SLS) adalah bagian wilayah di bawah desa/kelurahan yang

    merupakan lingkungan kerja pelaksanaan pemerintahan desa/kelurahan. Syaratsyarat

    pembentukannya harus memperhatikan faktor jumlah penduduk, luas wilayah, letak geografis,

    prasarana,dansaranasertakondisikemampuanekonomimasyarakat.LingkarikodeSLSterkecil

    dikuesionerdantuliskankodepadakotakyangtersedia.

    Rincian304.b:BanyaknyajenjangSLSdibawahdesa/kelurahan

    JenjangSLSdibawahdesa/kelurahanadalahbanyaknyatingkatan/levelSLSdihitungdaritingkat

    desa/kelurahan hingga SLS terkecil. Misalnya, suatu desa/kelurahan memiliki SLS di bawah

    desa/kelurahanadalahRWdandibawahRWadalahRT(sebagaiSLSterkecil),makabanyaknya

    jenjangSLSterkecildaridesa/kelurahantersebutadalah sebanyakdua(2).

    Rincian304.c:Banyaknya jenjangSLSdibawahdesa/kelurahan

    IsikanjumlahSLSterkecil(Rincian304.a)didesa/kelurahanini.Misalnya,suatudesamemiliki

    RTsebagaiSLSterkecil,makarincianinidiisijumlahRTyangadadiseluruhdesa/kelurahanini.

    Rincian305.a:Lokasidesa/kelurahan

    Lokasi desa/kelurahan adalah letak sebagian besarwilayah desa berada. Lokasi desa/kelurahan

    dibedakanmenjadi:

    1. Puncakadalahbagianpalingatasdarigunung.

    2. Lerengadalah bagiandarigunung/bukityangterletakdiantarapuncaksampailembah.

    3. Lembah adalah daerah rendah yang terletakdi antara duapegunungan atau dua gunung

    atau daerah yang mempunyai kedudukan lebih rendah dibandingkan daerah sekitarnya.

    Lembah di daerah pegunungan lipatan sering disebut sinklin. Lembah di daerah

    pegunungan patahan disebut graben atau slenk. Sedangkan lembah di daerah yang

    bergununggunungdisebutlembahantarpegunungan.

    4. Hamparanadalahbagianatausisibidangtanahyangtampakdatar,rata,danmembentang.

    Rincian305.b: KemiringanLahan

    Kemiringanlahanadalahtingkatkemiringansebagianbesar lahansuatudesa.Kemiringanlahan

    dibedakanmenjadi:

    1. Landai adalah jika kemiringan sebagian lahan besar desa/kelurahan kurang dari 15

    derajat.

  • PedomanPencacah 29

    2. Sedangadalahjikakemiringansebagianlahanbesardesa/kelurahanantara15sampai25

    derajat.

    3. Curamadalahjikakemiringansebagianlahan besar desa/kelurahanlebihdari25derajat.

    kurangdari15derajat antara15sampai25derajat lebihdari25derajat.

    Rincian305.c:Ketinggiandesa/kelurahandaripermukaanlaut(DPL)

    Ketinggian desa/kelurahan dari permukaan laut (DPL) adalah ketinggian wilayah

    desa/kelurahan yang diukur dari kantor kepala desa (lurah). Jika tidak terdapat kantor kepala desa

    (lurah), untuk desa/kelurahan yang letaknya dekat dengan stasiun Kereta Api (KA), maka

    ketinggian dari permukaan laut dapat mengacu pada DPLstasiunKAtersebut.Sebaliknya, jika

    tidakada stasiunKAmakaDPLdapatdiperkirakandari ketinggianinfrastruktur penting lainnya

    seperti:bandara,PLTA/PLTU,dll.

    Rincian305.d:Adawilayah desa/kelurahanyangberbatasandenganlaut

    Wilayahdesayangberbatasanlangsungdenganlautadalahwilayah desayangbersinggungan

    langsungdengan laut,baikberupapantaimaupuntebingkarang.

    Jika wilayah desa/kelurahan berbatasan/bersinggungan langsung dengan laut, makaisikankode 1.

    Sebaliknya jika wilayah desa/kelurahan tidak berbatasan/bersinggungan langsung denganlaut,makaisikan kode 2.

    Rincian305.e.1: Permukaanairlautmengalamikenaikanselama5tahunterakhir

    Kenaikan permukaan air laut adalah fenomena naiknya permukaan laut yang dicirikan oleh

    kejadian airlautyang semakin majuataumendekatkearah daratan.

    Rincian305.e.2: Pemanfaatanlaut

    Pemanfaatan laut adalah segala aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat memanfaatkan laut

    (baik warga desa/kelurahan setempat maupun warga desa/kelurahan lain, seperti: perikanan

    (tangkapdanbudidaya),tambakgaram,wisatabaharimaupuntransportasiumum.

    1. Perikanan tangkap (termasuk biota laut lainnya) adalah kegiatan untuk menangkap

    danmengumpulkan ikan(pisces) ataupunbiota lautlain(misalnyarumputlaut,molusca,

    udangudangan )yang hidup secara alamiah dengan alat atau cara apa pun.

    2. Perikanan budidaya (termasukbiotalautlainnya) adalahkegiatanuntukmemelihara,

    membesarkan, dan/ataumembiakkanikanataubiota perairan laut lain (misalnyarumput

    laut)sertamemanenhasilnyadalam lingkunganyangterkontrol.

    3. Tambakgaramadalah adalahlahanpertanianyangberpetakpetakdan dibatasi oleh

    pematang (galengan/saluran) untuk menahan/menyalurkan air laut dengan maksud agar

    garamyangterkandungdidalamairlauttetapberadadalamtambakuntukselanjutnyadipanenoleh

  • 30 PedomanPencacah

    petani.

    4. Wisatabahari adalahusaha yangmenyelenggarakanwisata dan olahraga air, termasuk

    penyediaan sarana dan prasarana serta jasa lainnya yang dikelola secara komersial di

    perairan laut dan pantai. Contoh: Pantai Ancol, Parangtritis, Pangandaran, Bunaken,

    Wakatobi,KepulauanSeribu,PulauAnyerdansebagainya.

    5. Transportasi umum adalah jasa transportasi yangdiatur olehsuatu sistemyangdiakui

    olehmasyarakatsetempat.

    Rincian305.e.3: Hutanmangrovediwilayahdesa/kelurahan

    Hutan mangrove (sering disebut dengan hutan bakau) adalah hutan yang tumbuh di daerah

    perairan, muara sungai,daerah pasangsurutatautepi laut.Komunitastumbuhannyabertoleransi

    dengan garam. Tumbuhan yang sering tumbuh di hutan mangrove antara lain: bakau, apiapi,

    pedada, tanjang,dsb.Jikadidesa/kelurahantersebutterdapathutanmangrove,makaisikankode

    1.Jikadidesa/kelurahantersebuttidakterdapathutanmangrove,makaisikankode2.

    Rincian306:Lokasidesa/kelurahanterhadapkawasanhutan

    Rincian ini ditanyakan untukmengetahui lokasi desa/kelurahanterhadap kawasanhutan. Lokasi

    desayangberadadidekatkawasanhutandikhawatirkanakanmerambahkekawasanhutan.

    K awasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah

    untuk dipertahankan keberadaannya sebagaihutan tetap.

    Hutan adalah suatu kesatuanekosistem berupa hamparan lahanberisisumber daya alamhayati

    yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya

    tidak dapatdipisahkan.

    a Lokasidesa/kelurahanterhadapkawasanhutan,dibedakan kedalam :

    1. Didalamkawasanhutan adalahdesa/kelurahanyangletaknyaditengahataudikelilingi

    kawasanhutan, termasukdesaenclave.Enclaveadalahpemilikanhakhakpihakketigadi

    dalamkawasan hutan yang dapatberupa permukiman dan ataulahan garapan.

    2. Di tepi/sekitar kawasan hutan adalah desa/kelurahan yang wilayahnya berbatasan

    langsung dengan kawasan hutan, atau sebagian wilayah desa tersebut berada di dalam

    kawasan hutan.

    3. Di luar kawasan hutan adalah desa/kelurahan yang wilayahnya tidak berbatasan

    langsung dengankawasan hutan.

    b Fungsi kawasanhutandibagi menjadi:

    Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yangmempunyaifungsipokokuntukpengawetankeanekaragamantumbuhandansatwasertaekosistemnya.

    KawasanhutankonservasiterdiridariKawasanHutanSuakaAlamdan PelestarianAlam

    Darat, KawasanHutanSuakaAlamdanPelestarianAlamPerairan sertaTaman Buru.

    Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagaiperlindungansistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,

    mengendalikan erosi,mencegah intrusi airlautdan memeliharakesuburan tanah.

  • PedomanPencacah 31

    Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok untukmemproduksi hasil hutan. Hutan Produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP),

    Hutan Produksi Terbatas(HPT),dan Hutan Produksi yang dapatdi Konversi (HPK).

    BLOKIV.KEPENDUDUKANDANKETENAGAKERJAAN

    Rincian401:Pendudukdankeluargapadajanuaritahun2011(tidaktermasukyangsudah

    tidaktinggaldidesa/kelurahanini)

    a. Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di desa/kelurahan tersebut selama 6

    bulanatau lebihdan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan

    menetap. Banyaknya penduduk desa/kelurahan yang dicatat adalah jumlah penduduk

    yang tercatat pada buku administrasi kependudukan desa/kelurahan (tidak termasuk

    warga yangsudahtidaktinggaldidesa)dandilakukanprobing sesuai konseppenduduk.

    Data penduduk yang dicatat adalah data hasil Sensus Penduduk 2010 di tambah dengan

    jumlahkelahirandanpendatang (migrasimasuk),dikurangidengan jumlah kematiandan

    pendudukyangkeluar/pindah(migrasikeluar)selamaMeisampai Desember2010.

    b. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suamiisteri, atau

    suami isteri dan anaknya,atauayah dan anaknya,atauibudan anaknya.

    c. Keluarga pertanian adalah keluarga yang sekurangkurangnya ada satu anggota

    keluargayangmengusahakanprodukpertanian(menanggungrisikosendiri)dengantujuan

    sebagian/seluruhdijualataumemperolehpendapatan/keuntungan.Khusus untuk keluarga

    yang menanam padi dan palawija (tanaman pangan), walaupun seluruh hasilnya untuk

    dikonsumsisendiri,dikategorikansebagaikeluargapertanian.Produk pertanianmeliputi:

    tanamanpangan,hortikultura,perkebunan,peternakan,perikanan,kehutanan.

    Contoh: keluarga Pak Budimemiliki lahan pertanian yang semuanya disewa oleh Pak

    Soleh. Dalam hal inikeluarga Pak Budi sama sekali tidak mengelola lahan pertanian

    maka keluarga PakBudi bukansebagaikeluargapertanian.

    d. Buruh tani adalah seseorang yang bekerja di sektor pertanian pada satu atau lebih

    majikan/institusi dan menerima upah/imbalan dengan sistem harian maupun borongan.

    Contoh: buruh panen padi, buruh cangkul sawah/ladang, buruh penyadap karet, buruh

    panenudang dari tambak,buruh pemetik kopi,kelapa,cengkeh,dan sebagainya.

    Rincian402: Wargadesa/kelurahanyangsedangbekerjasebagaiTKIdiluar negeri

    Rincian ini ditanyakanuntukmengetahui desadesa/kelurahankelurahanpengirim TKI. Jumlah

    TKI berdasarkankondisi terakhirsaatpencacahan.

    TKIadalahsetiapWNIyangtelahmemenuhisyaratuntukbekerjadiluarnegeridalamhubungan

    kerja untuk jangka waktu tertentu denganmenerima upah. Jangka waktu tertentu ini biasanya

    ditandai dengan lamanya TKI tersebut tinggal di luar negeri, namun masih berstatus sebagai

    WNI. JumlahTKI yangdihitung adalah jumlahwargadesa/kelurahaniniyangsedangbekerjadi

    luar negeri. TKI yangbelumberangkat ke luarnegeridanmasihtinggalditempat penampungan

    PJTKIdan diketahui olehkepaladesa(lurah)makamasih belum terhitung sebagai TKI.

  • 32 PedomanPencacah

    Rincian403a:Sumber penghasilanutamasebagianbesar penduduk

    Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk adalah sektor atau bidang usaha di

    manasebagian besarpenduduk desa/kelurahan memperoleh penghasilan/pendapatan.

    Sumber penghasilan utamasebagian besarpenduduk,meliputi:

    1. Pertanian meliputi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan,

    kehutanan,perikanan dan jasa pertanian.

    2. Pertambangan dan penggalian adalah kegiatan/lapangan usaha di bidang

    pertambangandanpenggalian, sepertipertambanganbatubara,minyakdangasbumi,biji

    logam,penggalianbatu batuan, tanah liat, pasir, garam, mineral bahan kimia dan bahan

    pupuk,penambangangips,aspal,dan lainlain.

    3. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

    mengubahsuatu barang dasar (barang mentah) menjadi barang setengah jadi atau jadi

    danataubarang lainyang nilainyalebih tinggi,meliputi:

    1. Industri makanan,minuman dan tembakau

    2. Industri tekstil,pakaian jadi dan kulit

    3. Industri barang dari kayu,termasuk perabotrumahtangga

    4. Industri kertasdan barang dari kertas,percetakan dan penerbitan

    5. Industri kimia dan bahan kimia,minyak bumi,batubara,karetdan plastik

    6. Industri baranggalian bukan logam,kecuali minyakdan batubara

    7. Industri logam dasar

    8. Industri barang dari logam,mesin dan peralatan

    9. Industri pengolahan lainnya.

    Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasaindustri dan pekerjaan perakitan.

    4. Perdagangan besar/eceran dan rumahmakan adalah kegiatan jual beli barang (baru

    maupun bekas), termasuk usaha restoran/rumah makan dan minuman, katering,

    restorasi,kafetaria,kantin,warung,dsb.

    5. Angkutan,pergudangan,komunikasi

    Angkutan mencakup kegiatan penyediaan sarana angkutan penumpang atau

    barang/ternakdari suatu tempat ke tempat lain dengan sistem berjadwal, baik melalui

    darat, air maupun udara. Kegiatan lain seperti penyediaan fasilitas terminal, parkir,

    bongkarmuat,dan lainlain,dicakupsebagai kegiatan transportasi.

    Pergudangan mencakup usaha penyimpanan barangbarang sementara (bukan stok)

    sebelum barang tersebutdikirim ketujuan akhirdengan tujuan komersial.

    Komunikasimeliputi kegiatan telekomunikasi,penyajian penerbitan,posdan giro.

    6. Jasa adalah kegiatan layanan (service) atau penyediaan jasa meliputi: pendidikan,

    kesehatan,kemasyarakatan,sertapemerintahan dan perorangan.

    7. Lainnya adalah kegiatan yang bidang atau sektornya tidak termasuk pada rincian di

    atas.Seperti air,gas,listrik,konstruksi/bangunan,perbankan,dll.

  • PedomanPencacah 33

    Rincian403.b: Jenis komoditi/subsektor pertanian

    Rincian ini terisi jika Rincian 403.a berkode 1 yaitu sektor pertanian. Isikan jenis

    komoditi/sub sektor pertanian yang diusahakan sebagian besar keluarga sebagai sumber

    penghasilan utama,lalupindahkankedalam kotak yangtersediasesuai dengan kodenya.

    Jeniskomoditi/subsektorpertanian meliputi :

    1. Tanamanpanganadalahkegiatanpertaniantanamanpadi danpalawija.Palawijameliputi

    jagung,kedelai,kacangtanah,kacanghijau,ubikayu,ubijalar,talas,dll.

    2. Hortikultura adalah kegiatan pertanian tanaman hortikultura meliputi buahbuhan,

    sayuran,tanaman hias,dan tanaman obatobatan.

    3. Perkebunan adalah kegiatan pertanian tanaman perkebunan meliputi tanaman

    perkebunan semusim seperti kapas, tebu, tembakau, maupun tanaman perkebunan

    tahunansepertikelapa,kopi,kakao,lada,pala,vanili,dan kapuk,dll.

    4. Peternakan adalah kegiatanpeternakan yangmencakup baik ternak besar (sapi, kerbau,

    kuda,dll), ternak kecil (kambing, domba, babi, kelinci, dll), maupununggas (ayam, itik,

    burung, dll). Termasukbudidaya hewanuntukdiambilhasilnya seperti telor, susu,madu,

    bulu,dsb.

    5. Perikanan tangkap (termasuk biota laut lainnya) adalah kegiatan untuk menangkap

    danmengumpulkan ikan(pisces) ataupunbiota lautlain(misalnyarumputlaut,molusca,

    udangudangan)yang hidup secara alamiah dengan alat atau cara apa pun.

    6. Perikanan budidaya adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau

    membiakkanikanatau biotaperairanlainsertamemanenhasilnyadalamlingkunganyang

    terkontrol, termasuk kegiatan memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,

    menangani, mengolah,dan/ataumengawetkan.

    7. Kehutanan adalah kegiatan penanaman, pemeliharaan, pemungutan hasil, pengolahan,

    pembudidayaanhasilhutan, termasukpenangkaransatwa liardanpengelolaansuakaalam

    dan margasatwa.

    8. Jasa pertanian meliputi jasa penunjang produksi pertanian dan pasca panen seperti:

    pengelolaan bibit tanaman untuk pengembangbiakan, pembibitan tanaman hias,

    persewaan traktor,jasa penggilingan padi,dsb.

    BLOKV.PERUMAHANDANLINGKUNGANHIDUP

    Rincian501: Keluargapenggunalistrik

    Rincian ini dimaksudkan untukmelihat aksesbilitas keluarga terhadap listrik. Jumlah pada isian

    Rincian 501tidak boleh melebihi Rincian 401.c.

    Keluarga pengguna listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah keluarga yang

    menggunakan listrik dari PLN,ditandai dengan bukti tagihan (rekening)yang berasal dari PLN.

    Keluarga pengguna listrik nonPLN adalah keluarga yangmenggunakan listrik yangditandai

    denganbukti tagihanselaindari tagihanPLN.ListrikNonPLNmisalnya diesel/generator, listrik

    diusahakan oleh pemerintah daerah, listrik swadaya masyarakat, termasuk keluarga yang

    menyambung/menyantol listrik dari tetangga.

  • 34 PedomanPencacah

    Rincian502:Peneranganjalanutamadesa/kelurahan

    Rincianinidimaksudkanuntukmendapatkaninformasimengenaiada/tidaknyasaranapenerangan

    danjenispeneranganpadajalanutamadesa/kelurahan.

    Jalanutama adalah jalan yangdianggapolehpendudukdesa/kelurahan setempat sebagai yang

    palingpentingdanutamauntukarustransportasimenujukantorcamatterdekat.

    Catatan:penerangan jalanyangdiusahakan/dibiayaiolehmasyarakatatauperusahaanwalaupun

    sumbernyadariPLNdikategorikansebagailistriknonpemerintah.

    Rincian503:Bahanbakaryangdigunakanolehsebagianbesarkeluargauntukmemasak

    Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis bahan bakar untuk memasak oleh mayoritas

    keluargadidesa/kelurahan ini.

    Gas kota adalah penggunaan gas bumi yang diperoleh dari perusahaan gas untuk memenuhi

    kebutuhanbahanbakaruntukmemasakkeluargaseharihari.

    LiquidPetroleumGas (LPG) adalah bahan bakar berupa gas yang dicairkan yangmerupakan

    produkminyakbumiyangdiperolehdariprosesdistilasibertekanantinggi.Berasaldaribeberapa

    sumberyaitudarigasalammaupungashasildaripengolahanminyakbumi(LightEnd).

    Lainnya sepertiarang,sekam,tempurung,briketbatubara,biogas,dll.

    Catatan:apabilasebagianbesarpendudukmemasakdenganbahanbakarlebihdarisatujenisdan

    persentasenyasama,makakodeyangdipilihadalahkodeyangterkecil.

    Rincian504:Tempatbuangairbesarsebagianbesarkeluarga

    Rincianinidimaksudkanuntukmengetahuijenistempatbuangairbesarolehmayoritaskeluarga

    didesa/kelurahanini.

    Jamban adalah tempatbuangairbesar yang tertutup,baikmenggunakan tangki septikmaupun

    tidak.

    Jambansendiri adalahjambanyanghanyadigunakanolehsatukeluarga.

    Jambanbersamaadalahjambanyangdigunakanolehduakeluargaataulebih.

    Jamban umum adalah jamban yang dapat digunakan oleh setiap warga desa/kelurahan yang

    bersangkutanmaupunmasyarakatlainnya.

    Bukan jamban termasuk tempat pembuangan air besar yang penampungan akhirnya

    kolam/sawah,lubangtanah/tanahlapang/kebun,sungai/danau/laut,dansebagainya.

    Catatan: apabila sebagian besar keluarga menggunakan dua atau lebih jenis jamban dengan

    persentaseyangsama,makakodejenisjambanyangdipilihadalahkodeyangterkecil.

    Rincian505.a:Tempatbuangsampahsebagianbesarkeluarga

    Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis tempat buang sampah yang digunakan oleh

    sebagianbesarkeluarga didesa/kelurahanini.

    Tempatsampahadalahtempat/wadahyangdigunakanuntukmenampungsampahyangberlokasi

    di sekitar halaman atau pagar bangunan dan terbuat dari tembok atau drum atau ember atau

    lubangbesardansejenisnya,baiktertutupmaupunterbuka.

  • PedomanPencacah 35

    Tempat sampah,kemudiandiangkut jika sampah ditampung sementara dalamwadah/tempat

    sampahyangkemudiansampahtersebutdiangkutkeTPSataulangsungkeTPA.

    Dalam lubang/dibakar jika sampah dibuang ke dalam lubang, baik lubang buatan maupun

    alamiah,atausampahtersebutdibakar.

    Sungaijikasampahdibuangkekali/sungai.

    Drainase (got/selokan) jika sampahdibuang ke dalamsaluran got/selokan yangpadadasarnya

    berfungsisebagaisaluranair.

    Lainnya misalnyasampahdikumpulkankemudiandipakaisebagaibahanpembuatankompos.

    Rincian505.b:TempatPenampunganSampahSementara(TPS)

    Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) adalah tempat atau lahan yang digunakan

    sebagai penampungan pembuangan sampah yang bersifat sementara di desa/kelurahan sebelum

    diangkutketempatpenampunganakhir(TPA).

    Rincian506.a:Sungai,saluranirigasi,dandanau/waduk/situ

    Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan dan penggunaan sungai, saluran irigasi

    maupun danau/waduk/situyang melintasi desa/kelurahan ini.

    Sungai adalah tempat, wadah dan jaringanair yang terbentuksecara alamiahdimulaidarimata

    air (hulu) sampaimuara (hilir). Sungai yangdimaksud disinitermasukanaksungai tetapi tidak

    termasuk kanal,saluran irigasi,sodetan.

    Saluran irigasi (termasukkanal dan sodetan) adalahkesatuanbangunandansaluranuntuk

    mengaturpenyediaan,pengambilan,danpembagianair irigasi.Kanaldansodetandimasukkanke

    dalamkategoriini.

    Danau adalah sebuah cekungan yang terbentuk secara alami yang terisi oleh air dari beberapa

    sumber seperti curahan hujan, sungai, dan air tanah. Situ merupakan danau yang berukuran

    relatif lebih kecil. Waduk adalah bendungan/penampungan aliran sungai untuk keperluan

    tertentu,misal pembangkitlistrik,persediaan sumberair,irigasi,dsb.

    Rincian506.b:Penggunaansungai,saluranirigasi,dandanau/waduk/situ

    Isikan penggunaan sungai, saluran irigasi, dan danau/waduk/situ oleh masyarakat pada kotak

    yang tersedia.Penggunaan sungai, saluran irigasi, dan danau/waduk/situ meliputi:mandi/cuci,

    minum, pengairan/irigasi lahan pertanian, pariwisata atau rekreasi (misal adanya fasilitaswisata

    arum jeram,wisata Sungai Musi,dsb),dantransportasi.Kotakyang diarsirtidak bolehdiisi.

    Rincian507:Tuliskannamasungaiyangmelintasidesa/kelurahan

    Rincianinibertujuanuntukmengetahuisungaiyangmelewatidesadesa/kelurahankelurahandari

    hulu sampai ke hilir. Tuliskan nama sungai yang baku dan sebutan lain (sebutan lokal dari

    penduduksetempat).Rincianinidiisi jikadesa/kelurahandilintasisungai(Rincian506.aberkode

    1).

    Sungai yang melintasi desa adalah sungai yang alirannya melalui wilayah desa/kelurahan,

    termasuk juga sungai yang menjadi batas desa/kelurahan. Jika ada anak sungai yang tidak

    mempunyainama,maka tuliskan namadari sungai induk.

  • Rincian 508:Permukimandi bantaran sungai

    Rincian ini diisi jika Rincian 506.a kolom (2) berkode 1. Rincian ini dimaksudkan untuk

    mengetahui banyaknya lokasi, bangunan rumah, dankeluargayangbertempattinggal di bantaran

    sungai.

    Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi sepanjang sungai, dihitung dari tepi sungai

    sampaidengan kaki tanggulsebelahdalam(PPNo.35Tahun1991tentangSungai).Jarakdihitung

    daritepisungaikuranglebih15meter.

    Rincian 509.a:SaluranUdaraTeganganTinggi(SUTET)

    Rincian inidimaksudkan untukmengetahuiadatidaknyaSUTETdidesa/kelurahanini.

    SUTET adalah jaringan kawat beraliran listrik bertegangan lebih dari 500 KV untuk

    pendistribusian listriklintasdaerah.

    Rincian 509.b: KeluargayangbertempattinggaldibawahSUTET

    Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya lokasi, bangunan rumah, dan keluarga

    yangbertempattinggal di bawah SUTET.

    Lokasi, jumlah bangunan rumah dan jumlah keluarga yang dicatat pada rincian ini adalah yang

    berada di bawah lintasan jaringan dan berjarak kurang lebih 20 meter (Permentamben No.

    1.P/47/MTE/1992).

    Gambar2:Jaringanlistriktegangantinggi

    Rincianinisebaiknyaditanyakanpadaaparatdesadenganmelakukankonfirmasipada

    KetuaRT/RWyangwilayahnyamencakupdaerahbantaransungaitersebut.

    Gambar1:Contohbagianbagiansungai

  • PedomanPencacah 37

    Rincian510:Permukimankumuh

    Rincian ini dimaksudkan untukmengetahui jumlah lokasi, bangunan rumah,dan keluarga yang

    bertempattinggal di permukiman kumuh.

    Permukimankumuh (slumarea) adalahwilayahpermukimandenganbangunanyangpadatdan

    tidak layak huni, sanitasi lingkungan yang buruk dan padat penduduk. Permukiman kumuh

    biasanya berada di lokasi marjinal (tidak boleh dijadikan sebagai tempat tinggal) misalnya:

    bantaransungai, pinggiranrelkereta api, sepanjangalirandrainase, dibawahjembatan(layang),

    pasar,dsb.Ciriciri umum permukiman kumuh antaralain:

    1. Penduduk/bangunan sangatpadat,

    2. Banyak rumahyang tidak layakhuni,

    3. Sanitasiburuk.

    Rincian511:Pencemaranlingkunganhidupselamasetahunterakhir

    Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah di desa/kelurahan yang didata dalam satu

    tahun terakhir terjadi pencemaran lingkungan, baik pencemaran air, tanah, maupun udara.

    Pencemaran lingkungan yang dimaksud merupakan persepsi aparat desa/kelurahan, namun

    demikianpetugasharusmenjelaskankonsepdandefinisiagarmudahdipahamiresponden.

    Pencemaran lingkungan hidup adalah sesuatu yang mengakibatkan perubahan terhadap

    lingkungan hidup (air, tanah, dan udara) baik langsung maupun tidak langsung yang dapat

    membahayakankesehatan,keselamatan,dankesejahteraanmanusia,yangbiasanyaterjadidalam

    waktuyanglama.Gangguaninibisaterjadidengansendirinya(prosesalamiah)ataudisebabkan

    oleh aktivitas manusia. Seperti yang ditimbulkan oleh limbah pabrik, pemakaian pupuk kimia

    padatanaman,limbahkeluarga/pasar/pertokoan/perkantoran,dansebagainya.

    Pencemaran lingkungan di suatu daerah ditunjukkan oleh adanya ketidaknyamanan

    manusia/pendudukterhadapkondisi/kualitasair,tanah,atauudarayangadadisekitarnya.

    Contoh:

    a. Pencemaranair

    tercemarnya air sungai akibat buangan pabrik, sampah keluarga/pasar/

    pertokoan/perkantoran dan sebagainya. Air sungai menjadi hitam karena tumpukan

    sampahdanmenyebarkanbau.

    tercemarnya danau karena aktifitas pemeliharaan ikan karamba yang berlebihan

    sehingga airnya bila digunakan bisa menyebabkan rasa gatal dan menyebarkan bau

    amis.

    b. Pencemaran tanah kesuburan tanah menurun oleh berbagai sebab, rusaknya komposisi

    tanahakibatpenambangan,penggalian,terkontaminasinyatanahkarenabahanradioaktif

    diatasnyaatauyangdipendamdidalamnyadansebagainya.

    c. Pencemaran udara meliputi debu/jelaga dari asap: pabrik, pembakaran gamping,

    kendaraan bermotor, letusan gunung bau dari: peternakan, buangan limbah pabrik,

    penyamakankulitatauasapdaripembakaranhutandansebagainya.

  • 38 PedomanPencacah

    Limbahkeluarga adalah salah satucontohdari limbahdomestikyangmerupakan limbahatau

    sampahyangsehariharinyadihasilkanakibatkegiatankeluarga.

    Limbah pabrik/industri adalah salah satu contoh dari limbah nondomestik yang merupakan

    limbahatausampahyangsehariharinyadihasilkanakibatkegiatanpabrik/industri.

    Limbah lainnya, jika sumber pencemaran berasal dari selain keluarga dan pabrik/industri,

    misalnya pemakaian pupuk kimia yang berlebihan pada tanaman, terkontaminasinya air laut,

    SPBUbocor,dsb.JikapadaRincian511Kolom(3)berkode3makapadamasingmasingbaris

    dikolomtersebutdituliskansumberpencemaranlainnya.

    Rincian 512.a: Kebiasaan membakar lahan di desa/kelurahan untuk memulai usahapertanianselamasetahunterakhir

    Rincian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya kebiasaan membakar lahan yang

    dilakukanolehmasyarakatuntukmemulai/mempersiapkanusahapertanian.

    Kebiasaan pembakaran lahan (termasuk hutan/ladang/kebun) adalah kebiasaan membakar

    lahan secara sengajadengan maksud untukmemulai/mempersiapkan usaha pertanian. Jika di

    desa/kelurahanterdapatkebiasaanmembakarlahan,makaisikankode1.Jikadidesa/kelurahantidak

    terdapatkebiasaanmembakarlahan,makaisikankode2.

    Rincian512.b:Pembakaranlahaninimenyebabkanpencemaranlingkunganhidup

    Rincian hanya ditanyakan jika Rincian 512.a berkode 1. Tanyakan kepada responden apakah

    pembakaran lahan yangterjadididesa/kelurahan tersebutmenyebabkanpencemaran lingkungan

    hidup.

    Rincian513:LokasipenggaliangolonganCdidesa/kelurahanini

    LokasipenggalianadalahtempatdilakukankegiatanpenggaliangolonganC,seperti:batukali,

    pasir, kapur, kaolin, pasir kuarsa, tanah liat dan lainnya (batu koral, aspal, gips,dan gamping),

    baikyangkegiatannyaaktifatautidak,maupunyangmemilikisuratperizinanatautidak.

    BLOKVI.BENCANAALAMDANPENANGANANBENCANAALAM

    Rincian601:Bencanaalamselama3tahunterakhir

    BencanaAlam adalahperistiwa atau serangkaianperistiwa yangmengancamdanmengganggu

    kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam antara lain berupa

    gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor

    sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerugian materi (harta benda),

    kerusakanlingkungandandampakpsikologis.

    Bencanaalamyangdicatatyaitubencanayangterjadidalamkurunwaktu3tahunterakhir(bulan

    Juni tahun 2008 sampai dengan saat pencacahan). Dalam suatu kejadian bencana alam bisa

    menimbulkanbeberapaperistiwaalam.

    Yang dicatat dalam rincian ini adalah ada tidaknya kejadian bencana alam di desa/kelurahan

    ataupunadatidaknyadampaklangsungyangdirasakanolehwargaakibatterjadinyabencanaalam

    baikdidesa/kelurahanmaupundiluardesa/kelurahantersebut.

  • PedomanPencacah 39

    Contoh: Suatu gunung berapi selama 2 bulan terakhir ini selalu meletus dan menimbulkan

    gempa.Untukkasusinibencanaalamyangterjadiadalahgunungmeletusdangempa.

    Kolom(1):Jenisbencanaalam

    Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi dimana terjadi pergerakan tanah atau batuan

    menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan, seperti

    jatuhnyabebatuanataugumpalanbesartanah.

    Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan karena volume air yangmeningkat. Banjir dapat

    terjadi karena luapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, luapan air sungai

    ataupecahnyabendunganair.

    Banjirbandangadalahbanjiryangdatangsecara tibatibadenganvolumeyangbesarsehingga

    merusakrumahrumahpendudukmaupunmenimbulkankorbanjiwa.Banjirbandangdisebabkan

    oleh beberapa faktor seperti karena jebolnya tanggul atau waduk/situ, maupun karena

    penggundulanhutan.

    Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi yang biasanya disebabkan oleh

    pergerakan lempeng bumi.Gempabumi terjadi karena aktifitas tektonik atau vulkanik.Gempa

    tektonikadalah jenis gempa yangdisebabkanolehpergeseran tanah sedangkan gempavulkanik

    adalahjenisgempayangdisebabkanolehletusangunungberapi.

    Tsunami adalah sebuahgelombang/ombak laut yangbesar yang terjadi karena gerakanvertikal

    padakerakbumiyangdiakibatkanolehgempabumi,gempadilaut,gunungberapimeletusatau

    hantamanmeteordi laut.Gerakan vertikalpadakerakbumidapatmenyebabkandasar lautnaik

    atau turun secara tibatiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di

    atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai

    menjadi gelombang besar, yang disebut tsunami. Dampak negatif tsunami adalahmerusak apa

    sajayangdilaluinya,bangunan,tumbuhtumbuhandanmengakibatkankorbanjiwamanusiaserta

    menyebabkangenangan,pencemaranairasinlahanpertanian,tanahdanairbersih.

    Gelombang pasang laut adalah gelombang air laut yang melebihi batas normal dan dapat

    menimbulkanbahayabaikdi lautan,maupundidaratterutamadaerahpinggirpantai.Umumnya

    gelombang pasang terjadi karena adanya angin kencang/topan, perubahan cuaca yang sangat

    cepat, dan karena ada pengaruh dari gravitasi bulan maupun matahari. Kecepatan gelombang

    pasangsekitar10100km/jam.

    Anginpuyuh/putingbeliung/topanadalahanginyanghembusannyaberputardengankencang,

    dengankecepatanangin120km/jamataulebih.

    Gunungmeletusatauerupsimerupakanfenomenaalamyangterjadiakibataktivitasvulkanik

    digunungyangmenyebabkanmagmakeluarmaupunmaterialvulkanikdarikawahgunung.

    Kebakaranhutan adalahperistiwakebakaran yangtidakadaunsurkesengajaanyangterjadidi

    hutan danmenyebabkan polusi asap yang besar yangmencemari udarabaik di dalamwilayah

    desamaupundiluardesa,mengakibatkankerusakanlahansertahasilhasilnyadanmenimbulkan

    kerugian.

  • 40 PedomanPencacah

    Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang

    berkepanjangan(beberapabulanhinggabertahuntahun).Biasanyakejadianinimunculbilasuatu

    wilayah mengalami musim kemarau yang panjang, yang akhirnya menyebabkan kekeringan

    karena cadangan air tanah habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupunpenggunaan

    lain olehmanusia. Bencana kekeringan dapatmenyebabkan suatuwilayah kehilangan sumber

    pendapatan khususnya pada wilayahwilayah pedesaan yang bergantung pada usaha pertanian.

    Kekeringanyangsingkattetapiintensifdapatpulamenyebabkankerusakanyangsignifikan.

    Kolom(2): Ada/tidak.

    Isikandengankodeyangsesuai.

    Kolom(3):BanyaknyaKejadian

    Rincian ini diisi jika Rincian 601 kolom (2) berkode 1. Jika kejadian bencana alam di

    desa/kelurahanlebihdari8(delapan)kali,makatetapditulis8.

    Banyaknyakejadianmerujukkeberapakalisatuepisodeperistiwa(rentetankejadian)bencana

    alamyangterjadi dalamkurunwaktu3tahunterakhir.

    Untuk gempa, satu episode kejadian dimulai dari getaran pertama sampai terakhir.Misalkan dalam satu episode gempa terjadi selama24 jam, yangmengakibatkan gempa

    lebihdarisatukalimakajumlahgempayangdihitungtetaphanyasatukali.

    Untukgunungmeletus,satuepisodekejadianadalahdari letusanpertamasampai letusanterakhirdanbisasajaberlangsungdalamperiodebeberapaharidantetapdihitungsebagai

    satukaliletusan.

    Kolom(4)danKolom(5):Korbanjiwadankerugianmateri

    Korban jiwa (meninggal) dan kerugianmateri yang dicatat merujuk pada seluruh kejadian

    dalamkurunwaktu 3 tahun terakhir (bulan Juni tahun2008 sampaidengan saatpencacahan),

    bukanhanyapadatahunpuncakkejadianbencanaalam.

    Jikatidakterjadikorbanjiwa,makaisikan0(nol)padakolom(4).

    JikakerugianmaterikurangdariRp.1Juta,makaisikan1(satu)padakolom(5).

    Rincian602.a:Jenisbencanaalamyangberdampakpalingburuk

    Rincian ini diisi jika Rincian 601 Kolom (2) ada yang berkode 1. Jika peristiwa/kejadian

    bencanaalampadaRincian601lebihdarisatu,makaRincian602.adiisijenisbencanaalamyang

    berdampakpalingburukyaituyangmenelankorbanjiwadanmateriterbanyak.

    Rincian602.b:Asaldanjenisbantuanuntukpenangananbencanaalam

    Jika menurut keterangan aparat desa/kelurahan ini tidak ada bantuan sama sekali, maka perlu

    konfirmasipadabeberapawargasetempat.

    Kolom(1): Asalbantuanpenangananbencanaalam

    Bantuanyangada/diterimaadalahbantuanyangberasaldariwargadesa/kelurahanini,pemerintah

    desa/kelurahan,pemerintahkabupaten/kota,pemerintahprovinsi,pemerintahpusat,partaipolitik,

    LSM(dalamnegeri),dompetbencanadarimasyarakat,perusahaanswasta(baikPT,CV,persero,

  • PedomanPencacah 41

    maupun media massa), lembaga kemasyarakatan/kelompok masyarakat/kelompok keagamaan,

    bantuan asing (baik perorangan, kelompok/lembaga maupun pemerintah), TNI/POLRI, dan

    lainnya.

    Wargadesa/kelurahaniniyangdimaksudadalahwargadesa/kelurahanyangbersangkutan.Bila

    ada beberapa warga yang mengumpulkan bantuan dan pada saat penyerahan bantuan

    mengatasnamakankarangtaruna/pengajiantertentumakadimasukkankedalamkategorilembaga

    kemasyarakatan/kelompok masyarakat/kelompok keagamaan. Sedangkan bila bantuan berasal

    dariwargadiluardesa,makamasukkankelainnya.

    Dompet bencana dari masyarakat adalah bantuan yang berasal dari sumbangan masyarakat

    umum yang disalurkan melalui suatu lembaga/perusahaan atau yayasan yang memfasilitasi

    panyaluransumbangan/danapublik.Termasukmasyarakatyangmenyalurkansumbanganmelalui

    mediamassa.

    Perusahaanswasta adalahbadanusahaataubadan hukumyangbergerakdibidangusaha yang

    didirikan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku, yang bukan milik negara.

    Perusahaan swasta mencakup PT, CV, Firma dll, yang memberikan sumbangan melalui

    pengumpulan dana para pegawainya dan kemudian menyalurkannya mengatasnamakan

    perusahaan.

    Lembaga kemasyarakatan/kelompok masyarakat/kelompok keagamaan seperti kelompok

    pengajian,NU,Muhamadiyah,karangtaruna,PKK,Kosgoro danlainlain.

    Kolom(2): Ada/tidak

    Isikandengankodeyangsesuai.

    Kolom(3):jenisbantuan yangutamaadalahbantuan yangdapat langsungdimanfaatkandalam

    situasidaruratkarenadampakyangditimbulkandaribencanaalamyangterjadi.Kolominiterisi

    kode seperti: (1) tenda darurat, (2) perahu karet, (3) makanan/minuman, (4)

    sandang/pakaian/selimut,(5)dapurumum,(6)pengobatangratisatau(7)lainnya.

    Kolom (4): pemberi bantuan yang paling banyak berperan adalah pemberi bantuan yang tidak

    hanyamemberi bantuan secara materi yang dibutuhkan/diperlukan pada saat kejadian bencana

    alam, akan tetapi juga berperan secara aktif dalam melakukan koordinasi, mengatur dan

    mengamankan bantuan yangmengalir. Selanjutnya bantuan tersebut diserahkan kepada korban

    bencanaalam.IsianinimerupakansalahsatukodeyangadadiKolom(1)yangisiandikolom(2)

    nyaberkode1,yaituantara01dan13.

    Rincian 603.a: Upaya yang dilakukan atau fasilitas yang telah tersedia untukmengantisipasibencanaalam

    Bencanaalamyangdimaksuddisiniadalahmerujukpadakejadianbencanaalam(Rincian601).

    Sistem peringatan dini tsunami adalah fasilitas pendeteksian kejadian bencana alam tsunami

    untuk memberikan peringatan dini sebelum bencana alam tsunami datang/menimpa

    desa/kelurahan.Sisteminimenggunakanperalatanteknologitinggisebagaialatatausaranauntuk

    memonitorkapan dan dimana bencana alam tsunami itu akan terjadi.Cakupanwilayah sistem

  • 42 PedomanPencacah

    peringatandinitsunamimeliputidesadesa/kelurahankelurahanyangdapatdijangkauolehsistem

    tersebutdanbukanhanyadesa/kelurahandimanalokasialattersebutberada.

    Sistem peringatan dini tsunami yang dimaksud disini adalah peralatan teknologi tinggi untuk

    memonitordatangnya gelombang air laut pasang tsunami (desa tersebutberada dalam cakupan

    sistemperingatandini,bukanlokasidimanaalattersebutdipasang).

    Perlengkapankeselamatanadalahperlengkapanyangdiupayakan/sediakanolehaparatsetempat

    ataupun warga komunitas lokal untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam, seperti

    menyediakanperahukaret,tenda,maskerdansebagainya.

    Gotong royong warga adalah upaya spontanitas yang dilakukan warga/masyarakat untuk

    mencegah atau meminimumkan dampak bencana alam yang mungkin terjadi. Contoh gotong

    royongwarga antara lainmembersihkan saluran air untukmencegah banjir, penanaman bakau

    untukmencegahabrasipantaidansebagainya.

    Penyuluhan keselamatan (termasuk simulasi bencana) adalah penerangan tentang caracara

    penyelamatan diri oleh petugas/instansi terkait pada wilayah rawan bencana dan atau disertai

    simulasi penyelamatan untuk mencegah atau meminimumkan dampak bencana alam yang

    mungkinterjadi.

    Lainnyaadalahupayayangdilakukan/fasilitasyangtelahtersediauntukmengantisipasibencana

    alamlainnya,misalsistemperingatandinigunungberapi.

    Rincian603.b:Sumberbantuanuntukmengantisipasibencanaalamberasaldari

    Rincianinidiisi jikaRincian603.aadayangberkodeganjil.Jikaterdapatupayamengantisipasi

    bencanaalam,isikansumberbantuandenganmemilihpadapilihanjawabanyangtersedia.

    BLOKVII.PENDIDIKANDANKESEHATAN

    Rincian701:JenisLembagaPendidikan

    Kolom (2) dan Kolom (3): isikan ke dalam kotak banyaknya lembaga pendidikan yang ada

    aktivitasnyamenuruttingkatpendidikan.

    Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan

    padajalurformal,nonformal,daninformalpadasetiapjenjangdanjenispendidikan.Pendidikan

    formaladalahjalurpendidikanyangterstrukturdanberjenjangyangterdiriataspendidikandasar,

    pendidikanmenengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalurpendidikan di

    luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan

    informaladalahjalurpendidikankeluargadanlingkungan.

    Satuan pendidikan yang dicakup dalam pendataan Podes adalah pendidikan formal dan

    nonformal.

    Pendidikanformalterdiridari

    TK/sederajat,meliputiTamanKanakKanak (TK),BustanufAthfal (BA) danRaudatulAthfal

    (RA).

    SD/sederajat,meliputiSekolah Dasar,MadrasahIbtidaiyah(MI),baiknegerimaupunswasta.

  • PedomanPencacah 43

    SMP/sederajat,meliputiSekolahMenengahPertama,MadrasahTsanawiyah(MTs),baiknegeri

    maupunswasta.

    SMU/sederajat, meliputi Sekolah Menengah Umum, Madrasah Aliyah (MA), baik negeri

    maupunswasta.

    SMK/sederajat,meliputiSekolahMenengahKejuruan,MadrasahAliyah Kejuruan (MAK),baik

    negerimaupunswasta.

    Akademi/PerguruanTinggi sederajat,meliputiAkademi, Politeknik, SekolahTinggi, Institut

    danUniversitas,baiknegerimaupunswasta.

    SekolahLuarBiasa(SLB)adalahsaranapendidikanyangdiperuntukkanbagipesertadidikyang

    memiliki tingkat kesulitan dalam proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional dan

    mental.

    Pendidikannonformalterdiridari:

    Pondokpesantren(Ponpes) adalah lembagapendidikankeagamaan Islamberbasismasyarakat

    yangmenyelenggarakanpendidikandiniyahatausecaraterpadudenganjenispendidikanlainnya

    (PPNo. 55 tahun 2007). Pondok pesantren selainmengajarkan kitab kuning atau kitab klasik,

    adapula yang menyelenggarakan pendidikan seperti: MI, MTs maupun MA. Ponpes yang

    menyelenggarakan pendidikan formal dan atau non formal seperti MI, MTs, MA maupun

    madrasah diniyah, unit satuan pendidikannya selain masuk dalam ponpes juga masuk ke MI,

    MTs,MAdanataumadrasahdiniyah.

    Pesantren itu terdiri dari lima unsur pokok yaitu: Kiai, Santri,Masjid, Pondok danPengajaran

    kitabkitabIslamklasik.PengertianPondokPesantenyanglainadalahbercirikansebagaiberikut:

    a. Pesantrenharusberbentukasrama(fullresidentialIslamicBoardingSchool),

    b. Fungsikiaisebagaicentrefigure,yangberperansebagaiguru,pendidik,danpembimbing,

    c. Masjidsebagaipusatkegiatan,

    d. Materiyangdiajarkantidaksebataskitabkuningsaja.

    Madrasah Diniyah adalah bagian terpadu dari pendidikan nasional untuk memenuhi hasrat

    masyarakat tentang pendidikan agama.MadrasahDiniyah termasuk ke dalam pendidikan yang

    dilembagakan dan bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik dalam penguasaan terhadap

    pengetahuan agama Islam (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang

    ditindaklanjuti dengan disyahkannya PP No. 55 Tahun 2007, UndangUndang Pendidikan dan

    Peraturan Pemerintah, Departemen Pendidikan Nasional). Madrasah diniyah ada yang

    diselenggarakan di Ponpes dan di luar Ponpes seperti di masjid, musholla, rumah ataupun di

    kantor kepala desa (lurah). Materi pembelajaran madrasah diniyah adalah Alquran, Hadist,

    fiqih/ibadah,aqidah/ahlak,sejarahkebudayaanIslamdanBahasaArabdll.

    LembagaPendidikanDiniyahpadajalurformalterdiriatas:

    a. DiniyahAtfal(DA),DiniyahUla(DU),DiniyahWustha(DW),DiniyahUlya(DUy)dan

    MahadAlyyangsudahmemilikiizinoperasionaldariDepartemenAgama.

    b. Lembaga pendidikan Diniyah pada jalur nonformal berjenjang, terdiri dari Diniyah

    TakmiliyahAwwaliyah(DTA),DiniyahTakmiliyahWustha(DTW),DiniyahTakmiliyah

  • 44 PedomanPencacah

    Ulya (DTU), danDiniyahTakmiliyahAly (DTA) yang sudahmemiliki ijinoperasional

    dariDepartemenAgama.

    c. Lembaga pendidikan Diniyah pada jalur nonformal tanpa jenjang, terdiri dari Taman

    KanakkanakalQuran(TKQ),TalimulQuranlilAulad(TQA),TamanPen