23
POKOK-POKOK DAN URGENSI REVIEW PP 44/2004 1. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang 2. Undang-undang No 32 Tahun Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 3. Undang-undang No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial 4. Putusan MK No. 45/2012 5. Putusan MK No. 35/2013 1.PP 26 tahun 2009 tentang Kawasan Strategis Nasional 2.PP 15 tahun 2010 tentang penyelenggaran penataan ruang 3.PP No. 10 tahun 2010 jo PP. No.60 tahun 2012 tentang Tata Cara Perubahan dan Peruntukkan Kawasan Hutan 4.PP. No. 24 tahun 2010 jo. PP No. 61 tahun 2012 tenatng Penggunaan Kawasan Hutan 5.PP. No. 38 tahun 2008 tentang Pelimpahan Urusan ..... Review PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan Rencana aksi KPK mengenai Percepatan Pengukuhan Kawasan Hutan

POKOK-POKOK DAN URGENSI REVIEW PP 44/2004

  • Upload
    millie

  • View
    60

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

POKOK-POKOK DAN URGENSI REVIEW PP 44/2004. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Undang-undang No 32 Tahun Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-undang No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial Putusan MK No. 45/2012 Putusan MK No. 35/2013. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

POKOK-POKOK DAN URGENSI REVIEW PP 44/2004

1. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

2. Undang-undang No 32 Tahun Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

3. Undang-undang No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial

4. Putusan MK No. 45/20125. Putusan MK No. 35/2013

1. PP 26 tahun 2009 tentang Kawasan Strategis Nasional2. PP 15 tahun 2010 tentang penyelenggaran penataan ruang3. PP No. 10 tahun 2010 jo PP. No.60 tahun 2012 tentang Tata

Cara Perubahan dan Peruntukkan Kawasan Hutan4. PP. No. 24 tahun 2010 jo. PP No. 61 tahun 2012 tenatng

Penggunaan Kawasan Hutan5. PP. No. 38 tahun 2008 tentang Pelimpahan Urusan .....

Review PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan

Rencana aksi KPK mengenai Percepatan Pengukuhan Kawasan Hutan

Page 2: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

Dasar Acuan-Pernyataan Isi

1. UUD2. Undang-undang Kehutanan3. Undang-undang Konservasi dan PSD Hayati4. Undang-undang Penataan Ruang5. Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan LH6. Undang-undang Pemerintahan Daerah7. Undang-undang Perimbangan Keuangan8. Undang-undang Otonomi Khusus9. Undang-undang Keterbukaan Informasi10.Undang-undang Perencanaan Nasional11.Undang-undang P3H (No 18/2013)12.Undang-undang Desa

Page 3: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

PERMASALAHAN POKOK IMPLEMENTASI PERENCANAAN KEHUTANAN

A. Beberapa isu-isu strategis yang menjadi perhatian dalam perubahan PP No. 44 Tahun 2004, antara lain:a) Batasan dan cakupan Kawasan Hutan masih terbatas pada Hutan Negara, belum sepenuhnya

mengatur Hutan Hak dan Hutan Adat; b) Semua status Kawasan Hutan mempunyai harus terintegrasi dengan fungsi hutan, pola ruang, daya

dukung lingkungan hidup, serta kawasan perdesaan (Pasal 1 UU No. 26 Tahun 2007); Tujuan dan target penetapan kawasan hutan saat ini baru mencakup Hutan Negara, belum mencakup Hutan Adat dan Hutan Hak sebagai Kawasan Hutan Tetap;

c) Cakupan Perencanaan Kehutanan, masih terbatas pada Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu, belum memasukan tentang Jasa Lingkungan;

d) Perencanaan Hutan Hak dan Hutan Adat yang berfungsi produksi, lindung, konservasi, yang berbasis DAS; Selain “Hutan” (fungsi dan status), kondisi sosial dan ekonomi belum dijadikan sebagai data pokok dalam penyusunan perencanaan kehutanan; Belum terihatnya tata hubungan antara Perencanaan Kehutanan dan Perencanaan Sektor Lain yang menggunakan kawasan hutan (WPU, ekoregion); Masih beragamnya institusi yang menangani perencanaan kehutanan di daerah, dan juga masih terbatasnya kewenangan dalam pengendalian rencana kehutanan;

e) Keterkaitan perencanaan dengan hal perizinan-perizinan pemanfaatan hutan belum sepenuhnya selaras dan belum mengacu pada rencana kehutanan, karena ijin sudah diberikan sebelum perencanaan kehutanan ditetapkan;

f) Perencanaan Kehutanan versus Inventarisasi Hutan masih terdapat kesenjangan lingkup dan hirarki inventarisasi, mulai pada tingkat nasional –propinsi - kabupaten/kota – DAS - Unit Pengelolaan - Hutan Hak - Hutan Adat; Kejelasan substani inventarisasi nasional- propinsi - kabupaten/kota – DAS - Unit Pengelolaan - Hutan Hak - Hutan Adat;

Page 4: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

PERMASALAHAN POKOK IMPLEMENTASI PERENCANAAN KEHUTANAN

A. Beberapa isu-isu strategis yang menjadi perhatian dalam perubahan PP No. 44 Tahun 2004, antara lain:g) Pengukuhan baru hanya untuk Kawasan Hutan Negara, tetapi belum untuk Kawasan Hutan Tetap lainnya

(Hutan Hak, Hutan Adat) dan juga keterkaitan penyelenggaraan dan pelaksanaan tata batas untuk KPH dan atau batas izin pemanfaatan; Rasionalisasi Pelaksanaan Tata Batas terhadap kemampuan dan jumlah sumberdaya manusia (pelaksana); Proses penyelesaian pihak-3 selalu menghambat dalam upaya percepatan penataan batas Kawasan Hutan;

h) Mereviu kembali Panitia Tata Batas (PTB) dan peran Gubernur dalam Penataan Batas termasuk peran BPKH dalam PTB;

i) Pemetaan dan Penataan Batas Hutan Adat dan Hutan Hak serta mediasi dan resolusi konflik atas kepemilikan dan hak masyarakat pada kawasan hutan;

j) Permasalahan Penetapan Kawasan Hutan, antara lain dimandatkan bahwa Penetapan status dan fungsi hutan oleh Pemerintah (Pasal 5 ayat 3 dan Pasal 6 ayat 2, UU No. 41 Tahun 1999); Dalam hal ini perlu mereviu kembali definsi Pemerintah sesuai UU No. 41 Tahun 1999;

k) Koherensi Rencana antara lain meliputi keterkaitan rencana kehutanan dengan rencana lainnya: RPJMN, RPJMP, RPJMK, Hubungan Renstra Provinsi/Kabupaten dengan RPJ-KPH; Rencana-rencana operasional pada fungsi hutan belum sepenuhnya terintegrasi pada satuan unit KPH; Belum jelasnya mekanisme keterbukaan pembuatan dan pelaksanaan rencana; Belum jelasnya batasan dan cakupan informasi yang terbuka bagi publik; Belum adanya mekanisme keberatan terhadap hasil perencanaan.

Page 5: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

PERENCANAAN KEHUTANAN

Inventarisasi Hutan

Pengukuhan Kawasan Hutan

Penatagunaan Kawasan Hutan

Pembentukan Wilayah Hutan

Penyusunan Rencana

Hutan Negara

Hutan Hak

Hutan Adat

Kawasan Hutan

PENGELOLAAN HUTAN

Data dan informasi(NSDH; PDB KH)

Page 6: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

INVENTARISASI dalam rangka PENGUKUHAN

KAWASAN HUTAN

PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN

PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN

PENUNJUKKAN, PENATAAN BATAS, PEMETAAN DAN PENETAPAN

Hutan Negara

Hutan Hak

Hutan Adat

KAWASAN HUTAN TETAP

Perubahan Kawasan Hutan

INVENTARISASITINGKAT NASIONAL/

PROVINSI/KABUPATEN/ DAS/PULAU/KPH

PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN

PENETAPAN FUNGSI DAN ARAH PENGGUNAANNYA

PEMBENTUKAN WILAYAH KAWASAN

KPHP/KPHL/KPHK

DATA DAN INFORMASI (NSDH, PDB KH, KH)

NASIONAL/PROVINSI/KABUPATEN/KPH

RENCANA KAWASAN

NASIONAL/PROVINSI/ KABUPATEN/KPH

RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL/PROVINSI/

KABUPATEN/KPH

Wilayah KPH

RealisasiPENGELOLAAN HUTAN

TATA HUTAN DAN RP, PEMANFAATAN, REHABILITASI, PERLINDUNGAN,

KONSERVASI

PERENCANAAN KEHUTANAN

Page 7: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

INVENTARISASI dalam rangka PENGUKUHAN

KAWASAN HUTAN

PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN

PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN

PENUNJUKKAN, PENATAAN BATAS, PEMETAAN DAN PENETAPAN

Hutan Negara

KAWASAN HUTAN TETAP

Perubahan Kawasan Hutan

INVENTARISASITINGKAT NASIONAL/

PROVINSI/KABUPATEN/ DAS/PULAU/KPH

PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN

PENETAPAN FUNGSI DAN ARAH PENGGUNAANNYA

PEMBENTUKAN WILAYAH KAWASAN

KPHP/KPHL/KPHK

DATA DAN INFORMASI (NSDH, PDB KH, KH)

NASIONAL/PROVINSI/KABUPATEN/KPH

RENCANA KAWASAN

NASIONAL/PROVINSI/ KABUPATEN/KPH

RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL/PROVINSI/

KABUPATEN/KPH

Wilayah KPH

RealisasiPENGELOLAAN HUTAN

TATA HUTAN DAN RP, PEMANFAATAN, REHABILITASI, PERLINDUNGAN,

KONSERVASI

PERENCANAAN KEHUTANANPengendalian dan

Penyelesaian Konflik Kawasan Hutan

Page 8: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

INVENTARISASI HUTAN

HUTAN

INVENTARISASI HUTAN UNTUK PENGUKUHAN

KAWASAN HUTAN

INVENTARISASI HUTANUNTUK PENYUSUNAN

RENCANA KEHUTANAN

Kawasan hutan

Jenis dataMetode

Tata cara dan KewenanganHasil dan penyajiannya

Pembinaan dan Pengendalian

Prinsip

• mengintegrasikan dengan pengumpulan data dlam rangka Penelitian Terpadu

• Memaksimalkan Inventarisasi pihak-pihak ketiga dalam penataan batas dan enclave

• Hasil TMKH Parsial

Pengukuhan KH

Jenis dataMetode

Tata cara dan KewenanganHasil dan penyajiannya

Pembinaan dan Pengendalian

Tingkat Hasil

Nasional NSDH -N

Provinsi NSDH –P

Kabupaten NSDH –K

KPH NSDH –KPH

Regional NSDH -Regional

Penyusunan Rencana Kehutanan

RKTN

RKTP

RKTK

RK-KPH

RM. Regional

Page 9: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

Nasional Provinsi Kabupaten DAS KPH

Penyelenggara/Penanggung Jawab

Menteri Gubernur Bupati/Walikota

Menteri Kehutanan untuk DAS dan Subdas lintas ProvinsiGubernur untuk DAS dan subDAS lintas kabupaten/kotaBupati/walikota untu DAS dan subDAS dalam wilayah kabupaten/kota

Institusi Pengelola

Pembinaan danPengendalian

Menteri Planologi, PHKA, BUK, BPDASPS

Dinas Provinsi

Planologi kehutanan untuk tingkat provinsi, Dinas Provinsi untuk Kabupaten kota

Unit pengelolaan yang lintas provinsi oleh Planologi, lintas kabupaten kota oleh dinas provinsi, dalam kabupaten kota oleh dinas kabupaten/kota

Penyajian Hasil NSDH Nasional

NSDH Provinsi NSDH Kab/kota

NSDH DAS NSDH KPH

Page 10: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

PENGUKUHAN HUTAN

HUTANINVENTARISASI HUTAN UNTUK PENGUKUHAN

KAWASAN HUTAN

Kawasan hutan

PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN

PENATAAN BATAS

PENETAPAN KAWASAN HUTAN

USULAN DAN REKOMENDASI

•PROVINSI (Perubahan KH dalm Review RTRWP) •PARSIAL

PERSETUJUAN PERUBAHAN

DAN KH BARU

DOKUMEN PENUNJUKAN

KAWASAN HUTAN

DOKUMEN TATA BATAS KAWASAN

HUTAN

Konflik kawasan

hutan

Tahapan Penataan BatasPanitia Tata Batas

Penyelesaian Pihak Ketiga

PengendalianKawasan Hutan

Peta Kawasan Hutan dan Penyempurnaan

Page 11: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

Hutan Negara Hutan Hak Hutan Adat

Inventarisasi status , pemanfaatan, penggunaan hak hak pihak 3, legal dan ilegal Alas hak (sertifikat, girik, SPT), Alas hak (perda)

Penunjukan Kemenhut Pemerintah (Kemenhut) Pemerintah

•Provinsi Usulan Perubahan Kawasan atas review RTRWP

- - Usulan

•Parsial Usulan Parsial Usulan

•Tata cara Usulan rekomendasi, usulan teknis Verivikasi -

Penataan Batas Kemenhut a. Kemenhutb. BPN

a. Kemenhutb. BPN

•Tahapan Inventarisasi trayek batas, Penataan batas, pengumuman dan pengesahan hasil tatabatas

a. Tata Batas Enclave: Inventarisasi trayek batas, Penataan batas, pengumuman dan pengesahan hasil tata batas.

b. Di luar Kawasan Hutan Negara: dilaksanakan oleh BPN.

a. Tata Batas Enclave: Inventarisasi trayek batas, Penataan batas, pengumuman dan pengesahan hasil tata batas.

b. Di luar Kawasan Hutan Negara: dilaksanakan oleh Gubernur.

•Panitia tata batas Ketua: BPKHSekretaris: Dinas yang membidangi Kehutanan di Kab./KotaAnggota: Bapeda, BPN, UPT Kemenut

a. Tata Batas Enclave: Ketua: BPKH, Sekretaris: Dinas yang membidangi Kehutanan di Kab./Kota, Anggota: Bapeda, BPN, UPT Kemenhut

b. Di luar Kawasan Hutan Negara: BPN

a. Tata Batas Enclave: Ketua: BPKH, Sekretaris: Dinas yang membidangi Kehutanan di Kab./Kota, Anggota: Bapeda, BPN, UPT Kemenhut

b. Di luar Kawasan Hutan Negara: BPN

Penetapan Menteri Kehutanan (Status dan Peruntukan)

Menteri Kehutanan (Peruntukan) Menteri Kehutanan (Peruntukan)

Peta Kawasan Hutan Menteri Kehutanan Menteri Kehutanan Menteri Kehutanan

Pengendalian Menteri Kehutanan Menteri Kehutanan Menteri Kehutanan

•Integrasi Pola Ruang Kehutanan dengan RTRWP/K

Gubernur/Bupati Gubernur/Bupati Gubernur/Bupati

•Pemantauan Integrasi Pola Ruang Kehutanan dengan RTRWP/K

Kemenhut Kemenhut Kemenhut

•Pemeliharaan Batas Kawasan Hutan Pengelola Pemegang Hak Pemegang Hak

Penyelesaian Konflik:a. Statusb. Peruntukan

a. Kemenhutb. Kemenhut

a. BPNb. Kemenhut

a. Gubernur/Bupatib. Kemenhut

PENGUKUHAN

Page 12: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

PENATAAN BATAS

BPKH Peta kawasan hutan RTRW Citra satelit RBI Hak pihak ketiga (BPN dan

desa) Data lapangan Laporan dll

Trayek batas(BPKH)

Sosialisasi batas (BPKH+Dishut)

Ukur (BPKH+Dishut,wakil

masyarakat)

Peta Ukur Definitif (BPKH+Dishut)

Menhut (sah+

tetapkan)

Subset dari rencana induk

Catatan :Tidak ada pengukuran sementara karena sudah ada sosialisasi dan mekanisme klaim verifikasi

Rencana Induk Penataan Batas

Kab/Kota

Tim Koordinasi

Keberatan

PERENCANAAN PELAKSANAAN

SOSIALISASI

In/out

> 3 anggota setuju

Dirkuh mengesahkan

Page 13: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN

KAWASAN HUTAN

SKORING DAN KELAYAKAN

PENETAPAN FUNGSI

PENETAPAN PENGGUNAAN

KONFLIK DAN PERUBAHAN

DATA DAN

INFORMASI

Penetapan fungsi pokok (HL, HP, HK, HPT, HPK)Arahan pokok penggunaan untuk kegiatan kehutanan dan non kehutanan

Page 14: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

PEMBENTUKAN WILAYAH KPH

KAWASAN HUTAN DAN

TATA GUNA KHPENCADANGAN WILAYAH

KPH PROVINSI

KPH

PEMBENTUKAN WILAYAH UNIT KPH

PENETAPAN WILAYAH UNIT KPH

PEMBENTUKAN DAN PENETAPAN ORGANISASI

KPH

KONFLIK DAN PERUBAHAN WILAYAH

KPH

DOKUMEN PENCADANGAN WILAYAH KPH

PROVINSI

DOKUMEN PEMBENTUKAN WILAYAH UNIT

KPH

DOKUMEN PENETAPAN

WILYAH UNIT KPH

PENYUSUNAN RENCANA KPH

Data dan

informasi

1. Kriteria wilayah KPH2. Proses dan tata cara

penetapan*) Apabila terdiri atas Hutan negara, hutan adat, dan hutan hak

Page 15: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

UU 26/2007 UU 25/2004 UU 41/1999 UU 32/2004

RENCANA KEHUTANAN

RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA KAWASAN HUTAN

RKTN

RENSTRA K/L

RENSTRA SKPD-P

RENSTRA SKPD-K

RENJA KL

RENJA SKPD-P

RENJA SKPD-K

RENJA KPH

RENSTRA KPH

RENCANA MAKRO

PENGURUSAN HUTAN

RPJP/RPJMNRPJPD/RPJMD

RENCANA MAKRO PULAU

RKPH

RKTP

RKTK

RENCANA TATA RUANGPENYUSUNA

N RENCAN

A KEHUTANAN

RTRWN

RTR PULAU

RTRWP

RTRWK

RTR-KSN

RTR-KSP

RDTR-K RTR-KSK

Page 16: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

JENIS RENCANA KEHUTANANNO. JENIS RENCANA JANGKA WAKTU

A. RENCANA KAWASAN HUTAN

1 Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) 20 TAHUN

2 Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi (RKTP) 20 TAHUN

3 Rencana Kehutanan Tingkat Kabupaten/Kota (RKTK) 20 TAHUN

4 Rencana Pengelolaan Hutan pada KPH 10 TAHUN

B. RENCANA PEMBANGUNAN KEHUTANAN

1 Rencana Strategis (Nasional) 5 TAHUN

2 Rencana Strategis SKPD Provinsi 5 TAHUN

3 Rencana Strategis SKPD Kabuoaten/Kota 5 TAHUN

4 Rencana Strategis KPH 5 TAHUN

5 Rencana Kerja Kementerian Kehutanan 1 TAHUN

6 Reencana Kerja SKPD Provinsi 1 TAHUN

7 Rencana Kerja SKPD Kabupaten/Kota 1 TAHUN

8 Rencana Kerja KPH 1 TAHUN

Page 17: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

PENYUSUNAN-PENILAIAN-PENGENDALIAN DAN EVALUASIRENCANA KAWASAN HUTAN

JENIS PENYUSUNAN PENILAIAN PENGESAHAN PENGENDALIAN(Fasilitasi/Bimbingan) EVALUASI

Rencana Kehutanan Tkt Nasional

Kemenhut

(DJ Planhut)

Rakor Eselon I Kemenhut Menteri Menteri Menteri

Rencana Kehutanan Tkt Provinsi

Pemerintah Provinsi (Dishut)

Rakor dan Konsultasi Publik Gubernur Gubernur Gubernur

Rencana Kehutanan Tkt kab./kota

PememerintahKab/Kota (Dishut)

Rakor dan konsultasi Publik Bupati/ Walikota Bupati/ Walikota Bupati/

Walikota

Rencana Pengelolaan Hutan Ka. KPH Gubernur atau

Bupati/WalikotaMenteri atau Pjbt

yang ditunjukMenteri/ Gubernur/

BupatiMenteri/

Gubernur/ Bupati

Rencana makro kehutanan Dj. Planhut dgn Eselon I Terkait

Rakor dan Konsultasi Publik Menteri Menteri Menteri

Page 18: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

PENYUSUNAN-PENILAIAN-PENGENDALIAN DAN EVALUASIRENCANA PEMBANGUNAN KEHUTANAN

JENIS PENYUSUNAN PENILAIAN PENGESAHAN PENGENDALIAN(Fasilitasi/Bimbingan) EVALUASI

RENSTRA Nasional

Sekretariat Jenderal Kementerian Kehutanan

Konsultasi para pihak lingkup nasionalMenteri Menteri Menteri

Renstra SKPD Provinsi

Instansi yang menangani urusan kehutanan tingkat

provinsi

konsultasi para pihak lingkup provinsi Gubernur Gubernur Gubernur

Resnstra SKPD Kabupaten/Kota

Instansi yang menangani urusan kehutanan tingkat

kabupaten/kotakonsultasi para pihak lingkup kabupaten/kota Bupati/Walikota Bupati/ Walikota Bupati/ Walikota

Renstra KPH Kepala KPH

Instansi yang mempunyai kewenangan perencanaan bidang kehutanan di:

Pusat untuk KPH yang lintas provinsi Menteri atau pejabat yang ditunjuk Menteri Menteri

Provinsi untuk KPH yang lintas kabupaten/kota

Gubernur atau pejabat yang ditunjuk Gubernur Gubernur

Kabupaten/ Kota untuk KPH yang berada dalam satu kabupaten/ kota

Bupati/ Walikota atau pejabat yang ditunjuk Bupati/ Walikota Bupati/ Walikota

Page 19: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

PENYUSUNAN-PENILAIAN-PENGENDALIAN DAN EVALUASIRENCANA PEMBANGUNAN KEHUTANAN

JENIS PENYUSUNAN PENILAIAN PENGESAHAN PENGENDALIAN(Fasilitasi/Bimbingan) EVALUASI

Reencana Kerja Kementerian Kehutanan

Instansi Perencana Kehutanan Nasional

Rapat Koordinasi Rencana Pembangun-an Kehutanan Nasional Menteri Menteri

Rencana Kerja SKPD Provinsi

Instansi yang menangani urusan kehutanan tingkat

Provinsi

Rapat Koordinasi Rencana Pembangu-nan Kehutanan Provinsi Gubernur Gubernur

Rencana Kerja SKPD Kabupaten/Kota

Instansi yang menangani urusan kehutanan tingkat

kabupaten/kota

Rapat Koordinasi Rencana Pembangunan Kehutanan Kabupaten/ Kota

Bupati/Walikota Bupati/ Walikota

Rencana Kerja KPH Kepala KPH

Instansi yang mempunyai kewenangan perencanaan bidang kehutanan di:

Pusat untuk KPH yang lintas provinsi Menteri atau pejabat yang ditunjuk Menteri Menteri

Provinsi untuk KPH yang lintas kabupaten/kota

Gubernur atau pejabat yang ditunjuk Gubrenur Gubrenur

Kabupaten/ Kota untuk KPH yang berada dalam satu kabupaten/ kota

Bupati/ Walikota atau pejabat yang ditunjuk Bupati /Walikota Bupati /Walikota

Page 20: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

TERIMAKASIH

Page 21: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

Inventarisasi Hutan1. Inventarisasi dalam rangka Pengukuhan ( cakupan : hak-hak pihak ke 3)2. Inventarisasi dalam rangka Penyusunan Rencana Kehutanan (cakupan : selain potensi termasuk

sarpras dan SDM. (Biofisik dan Sosekbud) di dalam dan sekitar unit pengelolaan (KPH).

Tingkatan Inventarisasi :Inventarisasi Nasional, Pulau, Berbasis DAS dengan implikasi akan mendorong kerjasama hulu hilir antar

wilayah administratif (provinsi,kabupaten/kota), KPH dalam rangka pengelolaan hutan secara lestari.

Substansi inventarisasi Tingkat Nasional ; Keadaan status dan fungsi KH, Kondisi Fisik (Topografi, Tanah Iklim), Informasi

DAS/SubDAS, Penutupan lahan, Potensi Sumberdaya kayu, Potensi sumberdaya Nonkayu, Satwa liar, Sosekbud sekitar hutan.

Inventarisasi Provinsi ; Keadaan status dan fungsi KH, Kondisi Fisik (Topografi, Tanah Iklim), Informasi DAS/SubDAS, Penutupan lahan, Potensi Sumberdaya kayu, Potensi sumberdaya Nonkayu, Satwa liar, Sosekbud sekitar hutan , Jasa lingkungan.

Inventarisasi Kabupaten : Keadaan status dan fungsi KH, Kondisi Fisik (Topografi, Tanah Iklim), Informasi DAS/SubDAS, Penutupan lahan, Potensi Sumberdaya kayu, Potensi sumberdaya Nonkayu, Satwa liar, Sosekbud sekitar hutan , Jasa lingkungan, Potensi Hutan Rakyat dan Hutan Hak

Inventarisasi DAS : : Keadaan status dan fungsi KH, Kondisi Fisik (Topografi, Tanah Iklim), Informasi DAS/SubDAS, Penutupan lahan, Potensi Sumberdaya kayu, Potensi sumberdaya Nonkayu, Satwa liar, Sosekbud sekitar hutan , Jasa lingkungan, Potensi Hutan Rakyat dan Hutan Hak, Infrastruktur dan Pengelolaan DAS

Page 22: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

Sasaran Obyek : Inventarisasi Nasional Seluruh fungsi Kawasan Hutan(Hutan Negara dan Hutan Hak)Inventarisasi Provinsi : Tahura, Hutan Lindung dan Hutan Produksi. Hutan Hak dan Hutan RakyatInventarisasi Kabupaten : Kawasan Hutan lindung dan hutan produksi di wilayah kabupaten/kota dan hutan rakyat dan hutan kota.Inventarisasi tingkat DAS : Kawasan hutan dan APL dalam wilayah DAS dan SubDASInventarisasi tingkat pengelolaan : Kawasan hutan konservasi, hutan lindung, Hutan produksi, area ijin usaha pemanfaatan hasil hutan (HA-HT)

Page 23: POKOK-POKOK DAN URGENSI  REVIEW PP 44/2004

PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN

Nasional Provinsi Kab/kota KPH