Upload
millie
View
60
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
POKOK-POKOK DAN URGENSI REVIEW PP 44/2004. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang Undang-undang No 32 Tahun Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang-undang No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial Putusan MK No. 45/2012 Putusan MK No. 35/2013. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
POKOK-POKOK DAN URGENSI REVIEW PP 44/2004
1. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
2. Undang-undang No 32 Tahun Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Undang-undang No. 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
4. Putusan MK No. 45/20125. Putusan MK No. 35/2013
1. PP 26 tahun 2009 tentang Kawasan Strategis Nasional2. PP 15 tahun 2010 tentang penyelenggaran penataan ruang3. PP No. 10 tahun 2010 jo PP. No.60 tahun 2012 tentang Tata
Cara Perubahan dan Peruntukkan Kawasan Hutan4. PP. No. 24 tahun 2010 jo. PP No. 61 tahun 2012 tenatng
Penggunaan Kawasan Hutan5. PP. No. 38 tahun 2008 tentang Pelimpahan Urusan .....
Review PP No. 44 tahun 2004 tentang Perencanaan Hutan
Rencana aksi KPK mengenai Percepatan Pengukuhan Kawasan Hutan
Dasar Acuan-Pernyataan Isi
1. UUD2. Undang-undang Kehutanan3. Undang-undang Konservasi dan PSD Hayati4. Undang-undang Penataan Ruang5. Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan LH6. Undang-undang Pemerintahan Daerah7. Undang-undang Perimbangan Keuangan8. Undang-undang Otonomi Khusus9. Undang-undang Keterbukaan Informasi10.Undang-undang Perencanaan Nasional11.Undang-undang P3H (No 18/2013)12.Undang-undang Desa
PERMASALAHAN POKOK IMPLEMENTASI PERENCANAAN KEHUTANAN
A. Beberapa isu-isu strategis yang menjadi perhatian dalam perubahan PP No. 44 Tahun 2004, antara lain:a) Batasan dan cakupan Kawasan Hutan masih terbatas pada Hutan Negara, belum sepenuhnya
mengatur Hutan Hak dan Hutan Adat; b) Semua status Kawasan Hutan mempunyai harus terintegrasi dengan fungsi hutan, pola ruang, daya
dukung lingkungan hidup, serta kawasan perdesaan (Pasal 1 UU No. 26 Tahun 2007); Tujuan dan target penetapan kawasan hutan saat ini baru mencakup Hutan Negara, belum mencakup Hutan Adat dan Hutan Hak sebagai Kawasan Hutan Tetap;
c) Cakupan Perencanaan Kehutanan, masih terbatas pada Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu, belum memasukan tentang Jasa Lingkungan;
d) Perencanaan Hutan Hak dan Hutan Adat yang berfungsi produksi, lindung, konservasi, yang berbasis DAS; Selain “Hutan” (fungsi dan status), kondisi sosial dan ekonomi belum dijadikan sebagai data pokok dalam penyusunan perencanaan kehutanan; Belum terihatnya tata hubungan antara Perencanaan Kehutanan dan Perencanaan Sektor Lain yang menggunakan kawasan hutan (WPU, ekoregion); Masih beragamnya institusi yang menangani perencanaan kehutanan di daerah, dan juga masih terbatasnya kewenangan dalam pengendalian rencana kehutanan;
e) Keterkaitan perencanaan dengan hal perizinan-perizinan pemanfaatan hutan belum sepenuhnya selaras dan belum mengacu pada rencana kehutanan, karena ijin sudah diberikan sebelum perencanaan kehutanan ditetapkan;
f) Perencanaan Kehutanan versus Inventarisasi Hutan masih terdapat kesenjangan lingkup dan hirarki inventarisasi, mulai pada tingkat nasional –propinsi - kabupaten/kota – DAS - Unit Pengelolaan - Hutan Hak - Hutan Adat; Kejelasan substani inventarisasi nasional- propinsi - kabupaten/kota – DAS - Unit Pengelolaan - Hutan Hak - Hutan Adat;
PERMASALAHAN POKOK IMPLEMENTASI PERENCANAAN KEHUTANAN
A. Beberapa isu-isu strategis yang menjadi perhatian dalam perubahan PP No. 44 Tahun 2004, antara lain:g) Pengukuhan baru hanya untuk Kawasan Hutan Negara, tetapi belum untuk Kawasan Hutan Tetap lainnya
(Hutan Hak, Hutan Adat) dan juga keterkaitan penyelenggaraan dan pelaksanaan tata batas untuk KPH dan atau batas izin pemanfaatan; Rasionalisasi Pelaksanaan Tata Batas terhadap kemampuan dan jumlah sumberdaya manusia (pelaksana); Proses penyelesaian pihak-3 selalu menghambat dalam upaya percepatan penataan batas Kawasan Hutan;
h) Mereviu kembali Panitia Tata Batas (PTB) dan peran Gubernur dalam Penataan Batas termasuk peran BPKH dalam PTB;
i) Pemetaan dan Penataan Batas Hutan Adat dan Hutan Hak serta mediasi dan resolusi konflik atas kepemilikan dan hak masyarakat pada kawasan hutan;
j) Permasalahan Penetapan Kawasan Hutan, antara lain dimandatkan bahwa Penetapan status dan fungsi hutan oleh Pemerintah (Pasal 5 ayat 3 dan Pasal 6 ayat 2, UU No. 41 Tahun 1999); Dalam hal ini perlu mereviu kembali definsi Pemerintah sesuai UU No. 41 Tahun 1999;
k) Koherensi Rencana antara lain meliputi keterkaitan rencana kehutanan dengan rencana lainnya: RPJMN, RPJMP, RPJMK, Hubungan Renstra Provinsi/Kabupaten dengan RPJ-KPH; Rencana-rencana operasional pada fungsi hutan belum sepenuhnya terintegrasi pada satuan unit KPH; Belum jelasnya mekanisme keterbukaan pembuatan dan pelaksanaan rencana; Belum jelasnya batasan dan cakupan informasi yang terbuka bagi publik; Belum adanya mekanisme keberatan terhadap hasil perencanaan.
PERENCANAAN KEHUTANAN
Inventarisasi Hutan
Pengukuhan Kawasan Hutan
Penatagunaan Kawasan Hutan
Pembentukan Wilayah Hutan
Penyusunan Rencana
Hutan Negara
Hutan Hak
Hutan Adat
Kawasan Hutan
PENGELOLAAN HUTAN
Data dan informasi(NSDH; PDB KH)
INVENTARISASI dalam rangka PENGUKUHAN
KAWASAN HUTAN
PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN
PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN
PENUNJUKKAN, PENATAAN BATAS, PEMETAAN DAN PENETAPAN
Hutan Negara
Hutan Hak
Hutan Adat
KAWASAN HUTAN TETAP
Perubahan Kawasan Hutan
INVENTARISASITINGKAT NASIONAL/
PROVINSI/KABUPATEN/ DAS/PULAU/KPH
PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN
PENETAPAN FUNGSI DAN ARAH PENGGUNAANNYA
PEMBENTUKAN WILAYAH KAWASAN
KPHP/KPHL/KPHK
DATA DAN INFORMASI (NSDH, PDB KH, KH)
NASIONAL/PROVINSI/KABUPATEN/KPH
RENCANA KAWASAN
NASIONAL/PROVINSI/ KABUPATEN/KPH
RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL/PROVINSI/
KABUPATEN/KPH
Wilayah KPH
RealisasiPENGELOLAAN HUTAN
TATA HUTAN DAN RP, PEMANFAATAN, REHABILITASI, PERLINDUNGAN,
KONSERVASI
PERENCANAAN KEHUTANAN
INVENTARISASI dalam rangka PENGUKUHAN
KAWASAN HUTAN
PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN
PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN
PENUNJUKKAN, PENATAAN BATAS, PEMETAAN DAN PENETAPAN
Hutan Negara
KAWASAN HUTAN TETAP
Perubahan Kawasan Hutan
INVENTARISASITINGKAT NASIONAL/
PROVINSI/KABUPATEN/ DAS/PULAU/KPH
PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN
PENETAPAN FUNGSI DAN ARAH PENGGUNAANNYA
PEMBENTUKAN WILAYAH KAWASAN
KPHP/KPHL/KPHK
DATA DAN INFORMASI (NSDH, PDB KH, KH)
NASIONAL/PROVINSI/KABUPATEN/KPH
RENCANA KAWASAN
NASIONAL/PROVINSI/ KABUPATEN/KPH
RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL/PROVINSI/
KABUPATEN/KPH
Wilayah KPH
RealisasiPENGELOLAAN HUTAN
TATA HUTAN DAN RP, PEMANFAATAN, REHABILITASI, PERLINDUNGAN,
KONSERVASI
PERENCANAAN KEHUTANANPengendalian dan
Penyelesaian Konflik Kawasan Hutan
INVENTARISASI HUTAN
HUTAN
INVENTARISASI HUTAN UNTUK PENGUKUHAN
KAWASAN HUTAN
INVENTARISASI HUTANUNTUK PENYUSUNAN
RENCANA KEHUTANAN
Kawasan hutan
Jenis dataMetode
Tata cara dan KewenanganHasil dan penyajiannya
Pembinaan dan Pengendalian
Prinsip
• mengintegrasikan dengan pengumpulan data dlam rangka Penelitian Terpadu
• Memaksimalkan Inventarisasi pihak-pihak ketiga dalam penataan batas dan enclave
• Hasil TMKH Parsial
Pengukuhan KH
Jenis dataMetode
Tata cara dan KewenanganHasil dan penyajiannya
Pembinaan dan Pengendalian
Tingkat Hasil
Nasional NSDH -N
Provinsi NSDH –P
Kabupaten NSDH –K
KPH NSDH –KPH
Regional NSDH -Regional
Penyusunan Rencana Kehutanan
RKTN
RKTP
RKTK
RK-KPH
RM. Regional
Nasional Provinsi Kabupaten DAS KPH
Penyelenggara/Penanggung Jawab
Menteri Gubernur Bupati/Walikota
Menteri Kehutanan untuk DAS dan Subdas lintas ProvinsiGubernur untuk DAS dan subDAS lintas kabupaten/kotaBupati/walikota untu DAS dan subDAS dalam wilayah kabupaten/kota
Institusi Pengelola
Pembinaan danPengendalian
Menteri Planologi, PHKA, BUK, BPDASPS
Dinas Provinsi
Planologi kehutanan untuk tingkat provinsi, Dinas Provinsi untuk Kabupaten kota
Unit pengelolaan yang lintas provinsi oleh Planologi, lintas kabupaten kota oleh dinas provinsi, dalam kabupaten kota oleh dinas kabupaten/kota
Penyajian Hasil NSDH Nasional
NSDH Provinsi NSDH Kab/kota
NSDH DAS NSDH KPH
PENGUKUHAN HUTAN
HUTANINVENTARISASI HUTAN UNTUK PENGUKUHAN
KAWASAN HUTAN
Kawasan hutan
PENUNJUKAN KAWASAN HUTAN
PENATAAN BATAS
PENETAPAN KAWASAN HUTAN
USULAN DAN REKOMENDASI
•PROVINSI (Perubahan KH dalm Review RTRWP) •PARSIAL
PERSETUJUAN PERUBAHAN
DAN KH BARU
DOKUMEN PENUNJUKAN
KAWASAN HUTAN
DOKUMEN TATA BATAS KAWASAN
HUTAN
Konflik kawasan
hutan
Tahapan Penataan BatasPanitia Tata Batas
Penyelesaian Pihak Ketiga
PengendalianKawasan Hutan
Peta Kawasan Hutan dan Penyempurnaan
Hutan Negara Hutan Hak Hutan Adat
Inventarisasi status , pemanfaatan, penggunaan hak hak pihak 3, legal dan ilegal Alas hak (sertifikat, girik, SPT), Alas hak (perda)
Penunjukan Kemenhut Pemerintah (Kemenhut) Pemerintah
•Provinsi Usulan Perubahan Kawasan atas review RTRWP
- - Usulan
•Parsial Usulan Parsial Usulan
•Tata cara Usulan rekomendasi, usulan teknis Verivikasi -
Penataan Batas Kemenhut a. Kemenhutb. BPN
a. Kemenhutb. BPN
•Tahapan Inventarisasi trayek batas, Penataan batas, pengumuman dan pengesahan hasil tatabatas
a. Tata Batas Enclave: Inventarisasi trayek batas, Penataan batas, pengumuman dan pengesahan hasil tata batas.
b. Di luar Kawasan Hutan Negara: dilaksanakan oleh BPN.
a. Tata Batas Enclave: Inventarisasi trayek batas, Penataan batas, pengumuman dan pengesahan hasil tata batas.
b. Di luar Kawasan Hutan Negara: dilaksanakan oleh Gubernur.
•Panitia tata batas Ketua: BPKHSekretaris: Dinas yang membidangi Kehutanan di Kab./KotaAnggota: Bapeda, BPN, UPT Kemenut
a. Tata Batas Enclave: Ketua: BPKH, Sekretaris: Dinas yang membidangi Kehutanan di Kab./Kota, Anggota: Bapeda, BPN, UPT Kemenhut
b. Di luar Kawasan Hutan Negara: BPN
a. Tata Batas Enclave: Ketua: BPKH, Sekretaris: Dinas yang membidangi Kehutanan di Kab./Kota, Anggota: Bapeda, BPN, UPT Kemenhut
b. Di luar Kawasan Hutan Negara: BPN
Penetapan Menteri Kehutanan (Status dan Peruntukan)
Menteri Kehutanan (Peruntukan) Menteri Kehutanan (Peruntukan)
Peta Kawasan Hutan Menteri Kehutanan Menteri Kehutanan Menteri Kehutanan
Pengendalian Menteri Kehutanan Menteri Kehutanan Menteri Kehutanan
•Integrasi Pola Ruang Kehutanan dengan RTRWP/K
Gubernur/Bupati Gubernur/Bupati Gubernur/Bupati
•Pemantauan Integrasi Pola Ruang Kehutanan dengan RTRWP/K
Kemenhut Kemenhut Kemenhut
•Pemeliharaan Batas Kawasan Hutan Pengelola Pemegang Hak Pemegang Hak
Penyelesaian Konflik:a. Statusb. Peruntukan
a. Kemenhutb. Kemenhut
a. BPNb. Kemenhut
a. Gubernur/Bupatib. Kemenhut
PENGUKUHAN
PENATAAN BATAS
BPKH Peta kawasan hutan RTRW Citra satelit RBI Hak pihak ketiga (BPN dan
desa) Data lapangan Laporan dll
Trayek batas(BPKH)
Sosialisasi batas (BPKH+Dishut)
Ukur (BPKH+Dishut,wakil
masyarakat)
Peta Ukur Definitif (BPKH+Dishut)
Menhut (sah+
tetapkan)
Subset dari rencana induk
Catatan :Tidak ada pengukuran sementara karena sudah ada sosialisasi dan mekanisme klaim verifikasi
Rencana Induk Penataan Batas
Kab/Kota
Tim Koordinasi
Keberatan
PERENCANAAN PELAKSANAAN
SOSIALISASI
In/out
> 3 anggota setuju
Dirkuh mengesahkan
PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN
KAWASAN HUTAN
SKORING DAN KELAYAKAN
PENETAPAN FUNGSI
PENETAPAN PENGGUNAAN
KONFLIK DAN PERUBAHAN
DATA DAN
INFORMASI
Penetapan fungsi pokok (HL, HP, HK, HPT, HPK)Arahan pokok penggunaan untuk kegiatan kehutanan dan non kehutanan
PEMBENTUKAN WILAYAH KPH
KAWASAN HUTAN DAN
TATA GUNA KHPENCADANGAN WILAYAH
KPH PROVINSI
KPH
PEMBENTUKAN WILAYAH UNIT KPH
PENETAPAN WILAYAH UNIT KPH
PEMBENTUKAN DAN PENETAPAN ORGANISASI
KPH
KONFLIK DAN PERUBAHAN WILAYAH
KPH
DOKUMEN PENCADANGAN WILAYAH KPH
PROVINSI
DOKUMEN PEMBENTUKAN WILAYAH UNIT
KPH
DOKUMEN PENETAPAN
WILYAH UNIT KPH
PENYUSUNAN RENCANA KPH
Data dan
informasi
1. Kriteria wilayah KPH2. Proses dan tata cara
penetapan*) Apabila terdiri atas Hutan negara, hutan adat, dan hutan hak
UU 26/2007 UU 25/2004 UU 41/1999 UU 32/2004
RENCANA KEHUTANAN
RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA KAWASAN HUTAN
RKTN
RENSTRA K/L
RENSTRA SKPD-P
RENSTRA SKPD-K
RENJA KL
RENJA SKPD-P
RENJA SKPD-K
RENJA KPH
RENSTRA KPH
RENCANA MAKRO
PENGURUSAN HUTAN
RPJP/RPJMNRPJPD/RPJMD
RENCANA MAKRO PULAU
RKPH
RKTP
RKTK
RENCANA TATA RUANGPENYUSUNA
N RENCAN
A KEHUTANAN
RTRWN
RTR PULAU
RTRWP
RTRWK
RTR-KSN
RTR-KSP
RDTR-K RTR-KSK
JENIS RENCANA KEHUTANANNO. JENIS RENCANA JANGKA WAKTU
A. RENCANA KAWASAN HUTAN
1 Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) 20 TAHUN
2 Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi (RKTP) 20 TAHUN
3 Rencana Kehutanan Tingkat Kabupaten/Kota (RKTK) 20 TAHUN
4 Rencana Pengelolaan Hutan pada KPH 10 TAHUN
B. RENCANA PEMBANGUNAN KEHUTANAN
1 Rencana Strategis (Nasional) 5 TAHUN
2 Rencana Strategis SKPD Provinsi 5 TAHUN
3 Rencana Strategis SKPD Kabuoaten/Kota 5 TAHUN
4 Rencana Strategis KPH 5 TAHUN
5 Rencana Kerja Kementerian Kehutanan 1 TAHUN
6 Reencana Kerja SKPD Provinsi 1 TAHUN
7 Rencana Kerja SKPD Kabupaten/Kota 1 TAHUN
8 Rencana Kerja KPH 1 TAHUN
PENYUSUNAN-PENILAIAN-PENGENDALIAN DAN EVALUASIRENCANA KAWASAN HUTAN
JENIS PENYUSUNAN PENILAIAN PENGESAHAN PENGENDALIAN(Fasilitasi/Bimbingan) EVALUASI
Rencana Kehutanan Tkt Nasional
Kemenhut
(DJ Planhut)
Rakor Eselon I Kemenhut Menteri Menteri Menteri
Rencana Kehutanan Tkt Provinsi
Pemerintah Provinsi (Dishut)
Rakor dan Konsultasi Publik Gubernur Gubernur Gubernur
Rencana Kehutanan Tkt kab./kota
PememerintahKab/Kota (Dishut)
Rakor dan konsultasi Publik Bupati/ Walikota Bupati/ Walikota Bupati/
Walikota
Rencana Pengelolaan Hutan Ka. KPH Gubernur atau
Bupati/WalikotaMenteri atau Pjbt
yang ditunjukMenteri/ Gubernur/
BupatiMenteri/
Gubernur/ Bupati
Rencana makro kehutanan Dj. Planhut dgn Eselon I Terkait
Rakor dan Konsultasi Publik Menteri Menteri Menteri
PENYUSUNAN-PENILAIAN-PENGENDALIAN DAN EVALUASIRENCANA PEMBANGUNAN KEHUTANAN
JENIS PENYUSUNAN PENILAIAN PENGESAHAN PENGENDALIAN(Fasilitasi/Bimbingan) EVALUASI
RENSTRA Nasional
Sekretariat Jenderal Kementerian Kehutanan
Konsultasi para pihak lingkup nasionalMenteri Menteri Menteri
Renstra SKPD Provinsi
Instansi yang menangani urusan kehutanan tingkat
provinsi
konsultasi para pihak lingkup provinsi Gubernur Gubernur Gubernur
Resnstra SKPD Kabupaten/Kota
Instansi yang menangani urusan kehutanan tingkat
kabupaten/kotakonsultasi para pihak lingkup kabupaten/kota Bupati/Walikota Bupati/ Walikota Bupati/ Walikota
Renstra KPH Kepala KPH
Instansi yang mempunyai kewenangan perencanaan bidang kehutanan di:
Pusat untuk KPH yang lintas provinsi Menteri atau pejabat yang ditunjuk Menteri Menteri
Provinsi untuk KPH yang lintas kabupaten/kota
Gubernur atau pejabat yang ditunjuk Gubernur Gubernur
Kabupaten/ Kota untuk KPH yang berada dalam satu kabupaten/ kota
Bupati/ Walikota atau pejabat yang ditunjuk Bupati/ Walikota Bupati/ Walikota
PENYUSUNAN-PENILAIAN-PENGENDALIAN DAN EVALUASIRENCANA PEMBANGUNAN KEHUTANAN
JENIS PENYUSUNAN PENILAIAN PENGESAHAN PENGENDALIAN(Fasilitasi/Bimbingan) EVALUASI
Reencana Kerja Kementerian Kehutanan
Instansi Perencana Kehutanan Nasional
Rapat Koordinasi Rencana Pembangun-an Kehutanan Nasional Menteri Menteri
Rencana Kerja SKPD Provinsi
Instansi yang menangani urusan kehutanan tingkat
Provinsi
Rapat Koordinasi Rencana Pembangu-nan Kehutanan Provinsi Gubernur Gubernur
Rencana Kerja SKPD Kabupaten/Kota
Instansi yang menangani urusan kehutanan tingkat
kabupaten/kota
Rapat Koordinasi Rencana Pembangunan Kehutanan Kabupaten/ Kota
Bupati/Walikota Bupati/ Walikota
Rencana Kerja KPH Kepala KPH
Instansi yang mempunyai kewenangan perencanaan bidang kehutanan di:
Pusat untuk KPH yang lintas provinsi Menteri atau pejabat yang ditunjuk Menteri Menteri
Provinsi untuk KPH yang lintas kabupaten/kota
Gubernur atau pejabat yang ditunjuk Gubrenur Gubrenur
Kabupaten/ Kota untuk KPH yang berada dalam satu kabupaten/ kota
Bupati/ Walikota atau pejabat yang ditunjuk Bupati /Walikota Bupati /Walikota
TERIMAKASIH
Inventarisasi Hutan1. Inventarisasi dalam rangka Pengukuhan ( cakupan : hak-hak pihak ke 3)2. Inventarisasi dalam rangka Penyusunan Rencana Kehutanan (cakupan : selain potensi termasuk
sarpras dan SDM. (Biofisik dan Sosekbud) di dalam dan sekitar unit pengelolaan (KPH).
Tingkatan Inventarisasi :Inventarisasi Nasional, Pulau, Berbasis DAS dengan implikasi akan mendorong kerjasama hulu hilir antar
wilayah administratif (provinsi,kabupaten/kota), KPH dalam rangka pengelolaan hutan secara lestari.
Substansi inventarisasi Tingkat Nasional ; Keadaan status dan fungsi KH, Kondisi Fisik (Topografi, Tanah Iklim), Informasi
DAS/SubDAS, Penutupan lahan, Potensi Sumberdaya kayu, Potensi sumberdaya Nonkayu, Satwa liar, Sosekbud sekitar hutan.
Inventarisasi Provinsi ; Keadaan status dan fungsi KH, Kondisi Fisik (Topografi, Tanah Iklim), Informasi DAS/SubDAS, Penutupan lahan, Potensi Sumberdaya kayu, Potensi sumberdaya Nonkayu, Satwa liar, Sosekbud sekitar hutan , Jasa lingkungan.
Inventarisasi Kabupaten : Keadaan status dan fungsi KH, Kondisi Fisik (Topografi, Tanah Iklim), Informasi DAS/SubDAS, Penutupan lahan, Potensi Sumberdaya kayu, Potensi sumberdaya Nonkayu, Satwa liar, Sosekbud sekitar hutan , Jasa lingkungan, Potensi Hutan Rakyat dan Hutan Hak
Inventarisasi DAS : : Keadaan status dan fungsi KH, Kondisi Fisik (Topografi, Tanah Iklim), Informasi DAS/SubDAS, Penutupan lahan, Potensi Sumberdaya kayu, Potensi sumberdaya Nonkayu, Satwa liar, Sosekbud sekitar hutan , Jasa lingkungan, Potensi Hutan Rakyat dan Hutan Hak, Infrastruktur dan Pengelolaan DAS
Sasaran Obyek : Inventarisasi Nasional Seluruh fungsi Kawasan Hutan(Hutan Negara dan Hutan Hak)Inventarisasi Provinsi : Tahura, Hutan Lindung dan Hutan Produksi. Hutan Hak dan Hutan RakyatInventarisasi Kabupaten : Kawasan Hutan lindung dan hutan produksi di wilayah kabupaten/kota dan hutan rakyat dan hutan kota.Inventarisasi tingkat DAS : Kawasan hutan dan APL dalam wilayah DAS dan SubDASInventarisasi tingkat pengelolaan : Kawasan hutan konservasi, hutan lindung, Hutan produksi, area ijin usaha pemanfaatan hasil hutan (HA-HT)
PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN
Nasional Provinsi Kab/kota KPH