63
POLA KOMUNIKASI ANTARA GURU DAN MURID DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER DI PANTI ASIHAN YATIM PIATU AL-ANDALUSIA MAMPANG PRAPATAN JAKARTA SELATAN Di susun oleh : Muhammad Haris 104051001793 Dosen Pembimbing : Drs. Masranam. MA PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008

“Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

  • Upload
    lycong

  • View
    226

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

POLA KOMUNIKASI ANTARA GURU DAN MURID DALAM KEGIATAN EKSTRAKULIKULER

DI PANTI ASIHAN YATIM PIATU AL-ANDALUSIA MAMPANG PRAPATAN JAKARTA SELATAN

Di susun oleh : Muhammad Haris

104051001793

Dosen Pembimbing : Drs. Masranam. MA

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2008

Page 2: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

ABSTRAK

Komunikasi merupakan bagian central dari segala sesuatu kegiatan yang dilakukan sehari-hari kepada masyarakat, mulai dari perkantoran, pendidikan, pergaulan, penjualan dan lain-lain. Banyak prorblema-problema yang menyangkut golongan akan dapat ditelusuri, dalam hal tersebut terdapat komunikasi yang buruk karena kemacetan dan hambatan-hambatan komunikasi atau karena tidak ada komunikasi sama sekali. Berhasil tidaknya interaksi antara manusia, adalah sebagai akibat langsung dari kesanggupan atau tidak sanggupan kita untuk berkomunikasi. Pola komunikasi antara guru dan murid merupakan sebuah komunikasi yang begitu penting dalam menyampaikan pesannya kepada anak didik tersebut. Banyak sekali fenomena-fenomena yang terjadi disuatu yayasan maupun disekolah mengenai anak didik dalam berfikir dan bertindak lain dengan yang diajarkan oleh gurunya. Bahwasanya tujuan pendidik dalam kegiatan belajar-mengajar adalah untuk dapat mencerdaskan dan meningkatkan kualitas anak didik mereka. Maka hal itu dipermasalahkan dalam proses berkomunikasi yang disampaikan kepada anak didik.

Atas hal tersebut maka timbullah beberapa masalah yang diangkat oleh

penulis. Pertama, Bagaimana pola komunikasi antara guru dan murid dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakulikler?. Kedua, Faktor apa saja yang mendukung pola komunikasi dalam penyampaian materi ektrakulikuler aplikasi komputer?. Ketiga, Hambatan-hambatan apa saja yang ditemui guru dalam pola komunikasi penyampai-an materi ekstrakulikuler aplikasi komputer?.

Dalam pelaksanaannya, pola komunikasi yang diterapkan dalam kegiatan

tersebut memakai pola bintang, dan komunikasi yang diterapkan dalam proses belajar-mengajar adalah komunikasi kelompok dan interpersonal. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut terdapat beberapa faktor penghambat dan pendukung. Faktor penghambat yang terjadi diantaranya adalah, faktor bahasa, psikologi, status, lingkungan (ketika tedapat suara-suara bising), faktor kemampuan dasar (ketika murid tidak mempunyai basic/skills) dan faktor pendukung diantaranya kelengkapan unit belajar yang memadai, lingkungan (ketika tidak terjadi suara-suara bising), faktor kemampuan dasar (ketika murid mempunyai basic/skills).

Metode yang digunakan penulis dalam mencari data yang diperlukan adalah

metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara menjelaskan dan memaparkan bagaimana penerapan pola komunikasi yang dilakukan dalam kegiatan ekstrakulikuler aplikasi komputer di Panti Asuhan Al-Andalusia.

Pola komunikasi yang terjadi dalam kegiatan ekstrakulikuler di Panti Asuhan

Al-Andalusia sudah tercipta dengan cukup baik, hal ini terbukti dengan banyaknya murid-murid yang aktif dalam kegiatan tersebut.

Page 3: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah................................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 6

D. Metodelogi Penelitian ....................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 9

BAB II TINJAUAN TEORI POLA KOMUNIKASI

DALAM PENGAJARAN

A. Ruang Lingkup Komunikasi ............................................................. 11

1. Pengertian Komunikasi ............................................................... 12

2. Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi............................ 15

3. Unsur-unsur Komunikasi ............................................................ 22

B. Program Ekstrakulikuler ................................................................... 27

1. Pengertian Program Ekstrakulikuler ........................................... 27

2. Tujuan Ekstrakulikuler................................................................ 29

Page 4: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN AL-ANDALUSIA

A. Sejarah Berdirinya............................................................................. 32

B. Visi dan Misi ..................................................................................... 34

C. Tujuan Didirikan Yayasan Al-Andalusia.......................................... 34

D. Program Kegiatan dan Sarana Prasarana

Yayasan Al-Andalusia ...................................................................... 35

1. Program Kegiatan ....................................................................... 35

2. Sarana Prasarana ......................................................................... 36

3. Program Ekstrakulikuler Aplikasi Komputer.............................. 36

E. Struktur Organisasi ........................................................................... 38

BAB IV POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA

KEGIATAN EKSTRAKULIKULER APLIKASI KOMPUTER

A. Penerapan Pola Komunikasi antara Guru dan Murid dalam

Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakulikuler Aplikasi Komputer .............. 39

B. Faktor Pendukung dalam Pelaksanaan Ekstrakulikuler

Aplikasi Komputer ............................................................................ 45

C. Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Ekstrakulikuler

Aplikasi Komputer ............................................................................ 49

Page 5: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................... 53

B. Saran.................................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 6: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi adalah hubungan kontak antar manusia baik individu maupun

kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak, komunikasi adalah

bagian dari kehidupan itu sendiri, karena manusia melakukan komunikasi dalam

pergaulan dan kehidupannya1.

Dan pada umumnya komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia,

dengan berkomunikasi melakukan sesuatu hubungan, karena manusia adalah

makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri-sendiri melainkan satu sama lain saling

membutuhkan. Hubungan individu yang satu dengan yang lainnya dapat

dilakukan dengan berkomunikasi. Dengan komunikasi, manusia mencoba

mengekspresikan keinginannya dan dengan komunikasi itu pula manusia

melaksanakan kewajibannya2.

Berbicara tentang komunikasi, Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar

Ilmu Komunikasi membagi tipe-tipe komunikasi ke dalam empat macam tipe,

1 H.A.W. Widjaya, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta : PT : Rineka Cipta, 2000), cet. ke-2, h.26 2 Toto Tasmora, Komunikasi Dakwah, (Jakarta : Gaga Media Pratama, 1997). Cet ke-2, h.6

Page 7: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

pertama komunikasi intrapersonal (diri sendiri), kedua komunikasi Interpersonal

(antar pribadi), ketiga komunikasi publik atau bisa disebut juga komunikasi

kelompok dan keempat komunikasi massa.

Pada dasarnya terdapat perbedaan antara komunikasi massa dan

komunikasi antar pribadi, komunikasi massa memakai saluran-saluran media

massa, sedangkan komunikasi antar pribadi menggunakan saluran-saluran yang

bersifat pribadi 3

Dalam komunikasi interpersonal (antar pribadi) merupakan komunikasi

tatap muka antara dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat

menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan

menanggapi secara langsung pula.

Dalam setiap peristiwa komunikasi tidak terlepas dari unsur-unsur

komunikasi, A.W. Widjaya dalam bukunya Komunikasi dan Hubungan

Masyarakat mengatakan bahwa unsur-unsur komunikasi terdiri atas sumber

(orang, lembaga, buku, dokumen, dan lain sebagainya), komunikator (orang,

kelompok, surat kabar, radio, TV, film dan lain-lain) pesan (bisa melalui lisan,

tatap muka langsung), saluran media umum dan media massa (media umum

seperti radio, OHP, dan lain-lain, sedangkan media massa seperti pers, radio,

film, dan TV), komunikan (orang, kelompok atau negara), efek atau pengaruh

(perbedaan antara apa yang dirasakan atau apa yang dipikirkan, dan dilakukan

3 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta : PT Grasindo, 2000). Cet ke-1., h.,13

Page 8: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan)4. Efek atau pengaruh inilah

yang merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu proses komunikasi.

Proses belajar mengajar belakangan ini juga tidak terlepas dari

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah banyak membawa

murid-murid dalam mengembangkan minat dan bakatnya. Faktor komunikasi

juga memberikan respon yang sangat positif bagi perkembangan proses belajar-

mengajar, karena melalui pola komunikasi yang baik akan mengarah pada bentuk

komunikasi yang baik dan mendiptakan suatu komunikasiyang efektif bagi

komunikator dan komunikan.

Faktor komunikasi itu sangat mendukung dalam perkembangan proses

belajar mengajar, dengan adanya komunikasi yang baik dan efektif maka akan

menimbulkan hasil yang positif. Komunikasi yang baik antara guru dan murid

maka akan terciptnya proses belajar mengajar yang efektif, dengan demikian

diperlukan konsepsi pola komunikasi antara guru dan murid agar bisa proses

belajar mengajar yang efektif.

Pada umumnya proses belajar mengajar merupakan suatu komunikasi

tatap muka dengan kelompok yang relatif kecil, meskipun komunikasi antara

guru dan murid dalam kelas itu termasuk komunikasi kelompok, sang guru bisa

mengubahnya menjadi komunikasi interpersonal dengan menggunakan metode

komunikasi dua arah atau dialog dimana guru menjadi komunikator dan murid

4 A.W. Widjaya, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta : Bumi Aksara, 1997), Cet., ke-3., h.,13

Page 9: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

menjadi komunikan. Terjadi komunikasi dua arah ini ialah apabila para pelajar

bersifat responsif, mengetengahkan pendapat atau mengajukan pertanyaan

diminta atau tidak diminta. Jika si murid pasif saja, atau hanya mendengarkan

tanpa adanya gairah untuk mengekpresikan suatu pernyataan atau pertanyaan,

maka meskipun komunikasi itu bersifat tatap muka, tetaplah berlangsung satu

arah dan tidak efektif 5.

Pada pola komunikasi, terkadang guru (komunikator) tidak dapat

menyampaikan pesannya dengan sukses karena siswa (komunikan) sulit

memahami apa-apa yang disampaikan oleh guru, sulitnya komunikan memahami

pesan disebabkan dari berbagai kendala yang terjadi dalam komunikasi.

Kendala tersebut dapat dihilangkan atau setidaknya dapat diminimalisasi

jika komunikator memiliki kepekaan dalam menganalisis reaksi komunikan yang

diekspresikan tidak secara lisan, tetapi terpancar melalui bahasa tubuhnya.

Yayasan Al-Andalusia merupakan salah satu lembaga yang mempunyai

peran penting dan befungsi sebagai media dalam mengembangkan bakat-bakat

anak-anak panti asuhan dalam hal ekstrakulikuler, terdapat beberapa bidang

yaitu, muhadoroh, aplikasi komputer, pancak silat, marawis dan rebana. Akan

tetapi penulis hanya terfokus pada kegiatan eksatrakulikuler aplikasi komputer,

karena pada zaman era globalisasi sistem komputasi sudah banyak diterapkan

dalam berbagai macam bidang.

5 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung : Pt. Remaja Rosdakarya, 2005), Cet., ke-19 h.101-102

Page 10: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Dengan latar belakang tersebut penulis terdorong untuk menelusuri

kembali pola komunikasi antara guru dan murid dalam kegiatan ekstrakulikuler

aplikasi komputer di Panti Asuhan Yatim Piatu Al-Andalusia Mampang Prapatan

Jakarta Selatan.

Melihat fenomena diatas cukup penting sekali pola komunikasi guru

dalam suatu kegiatan belajar mengajar, karena itu menggugah penulis untuk

menggangkat permasalahan dengan judul :

“Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan

Ekstrakulikuler di Panti Asuhan Yatim Piatu Al-Andalusia Mampang

Prapatan Jakarta Selatan”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Terkait dengan bagaimana pola komunikasi antara guru dan murid dalam kegiatan

ekstrakulikuler maka agar peneliti lebih fokus, peneliti membatasi permasalahan

hanya pada pola komunikasi yang terjadi dalam kegiatan ekstrakulikuler Aplikasi

Komputer.

Untuk memperjelas permasalahan dan mempermudah mencari data, maka penulis

merumuskan pada pembahasan skripsi ini, yaitu :

1. Bagaimana pola komunikasi antara guru dan murid dalam pelaksanaan

kegiatan ekstrakulikuler, Aplikasi Komputer?

Page 11: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

2. Faktor apa saja yang mendukung Pola Komunikasi dalam penyampaian

materi ekstra kurikuler, Aplikasi Komputer?

3. Hambatan-hambatan apa saja yang ditemui guru dalam Pola Komunikasi

penyampaian materi ekstra kurikuler, Aplikasi Komputer?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka peneliti ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Pola komunikasi yang terjadi antara guru dan murid dalam pelaksanaan

kegiatan ekstrakulikuler, Aplikasi Komputer.

2. Faktor-faktor yang mendukung penerapan Pola Komunikasi dalam

penyampaian materi ekstra kurikuler, Aplikasi Komputer.

3. Hambatan-hambatan yang ditemui guru dalam penyampaian materi ekstra

kurikuler, Aplikasi Komputer yang berkaitan dengan masalah Pola

Komunikasi yang digunakannya.

Adapun penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat: 1. Secara Akademis, dapat menambah khazanah kepustakaan tentang pola

komunikasi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

2. Secara Praktis, dapat dijadikan acuan oleh para instruktur yang

menyampaikan materi ekstra kurikuler Aplikasi Komputer.

Page 12: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

D. Metodelogi Penelitian

Untuk memperoleh data sesuai dengan apa yang diperlukan maka

metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Metode Penelitian

Penelitian ini memakai metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

penelitian yang dihasilkan dari suatu data-data yang dikumpulkan dan

berupaka kata-kata, dan merupakan suatu penelitian alamiah. Bogdan dan

Taylor mendefinisikan metodelogi kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang atau perilaku yang dapat diamati6.

2. Subjek dan Obyek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru atau intstruktur yang mengajar pada bidang ekstrakulikuler aplikasi komputer di panti asuhan Al-Andalusia dengan jumlah guru sebanyak 2 orang dan jumlah murid sebanyak 58 orang. Sedangkan yang menjadi objek penelitian dalam skripsi ini adalah pola komunikasi yang digunakan dalam kegiatan ekstrakulikuler khususnya pada bidang aplikasi komputer.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi merupakan salah satu cara penelitian pada ilmu-ilmu sosial,

cara ini bisa hemat biaya dan dapat dilakukan oleh seorang individu

dengan menggunakan mata sebagai alat melihat data serta menilai

keadaan lingkungan yang dilihat. Observasi atau pengamatan langsung,

6 Lexi. J. Maleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1999), cet. ke-10, h.3

Page 13: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

mengamati dan mendengarkan dalam rangka memahami, mencari

jawaban dan mencari bukti atas bagaimana pola komunikasi yang terjadi

dalam kegiatan ekstrakulikuler Aplikasi Komputer di panti asuhan Al-

Andalusia.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu untuk

mendapatkan data yang konkret dari hasil pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan.7 Dalam wawancara ini dilakukan penulis untuk mengumpulkan

data-data dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara

langsung kepada guru ekstrakulikuler aplikasi komputer, tentang faktor-

faktor pendukung maupun penghambat dalam pengajaran ekstra

kurikuler Aplikasi Komputer.

4. Analisis Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah

menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan

penelitian. Dalam melakukan analisis data penulis menggunakan metode

deskriptif, yaitu teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu

memaparkan semua data yang diperoleh mengenai kondisi panti asuhan Al-

7 Lexi. J. Maleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2001), cet. ke-15, h.3

Page 14: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Andalusia kemudian mendeskripsikan temuan-temuan yang ada dengan

berpedoman pada sumber tertulis.

E. Tinjauan Pustaka

1. Pola Komunikasi Dalam Pembinaan Keagamaan di Panti Sosial Bina Laras

04 Cipayung Jakarta Timur. Karya Asrul Muharram tahun 2007. penelitian

ini menemukan pola komunikasi yang terjalin antara pembina (pengajar)

dengan para peserta binaan di Panti Sosial Bina Laras 04 Cipayung Jakarta

Timur.

2. Pola Komunikasi Da’i dan Mad’u di Majlis Dzikir Susilo Bambang

Yudhoyono Narussalam. Karya Umar Kalake tahun 2007. Penelitian ini

menemukan pola komunikasi antara da’i dan mad’u yang dilakukan di

Majlis Susilo Bambang Yudhoyono Narussalam.

Secara umum pembahasan pokok penelitian ini adalah sama yaitu

mengenai hal pola komunikasi. Namun yang membedakan dalam penelitian ini

adalah subjek, objek dan bagaimana cara penelitian itu dilakukan. Kelebihan

penelitian ini adalah menerangkan bagaimana pola komunikasi yang terjadi

dalam pelaksanaan tersebut secara garis koordinasi.

F. Sistematika Penulisan

Penyusunan dalam skripsi ini terdiri dalam lima Bab penyusunan sebagai berikut :

Penyusunan dalam skripsi ini terdiri dalam lima Bab penyusunan sebagai berikut :

Page 15: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

BAB I : Pendahuluan Berisi kerangka umum penulisan skripsi, yaitu : Latar belakang

masalah, Pembatasan dan perumusan masalah, Tujuan dan manfaat

penelitian, Metodelogi penelitian dan Sistematika penulisan

BAB II : Tinjauan Teori Pola Komunikasi Dalam Pengajaran, mengenai

ruang lingkup komunikasi mencakup pengertian komunikasi,

macam-macam pola komunikasi, unsur-unsur komunikasi, dan

mengenai kegiatan ektrakulikuler mencakup pengertian program

ekstrakulikuler, tujuan ekstrakulikuler, jenis-jenis kegiatan

ekstrakulikuler.

BAB III : Sekilas tentang panti asuhan yatim piatu Al-Andalusia

mengenai sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur panti asuhan yatim piatu Al-Andalusia, program kerja panti asuhan Al-Andalusia, bentuk-bentuk kegiatan dakwah

BAB IV : Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid dalam Kegiatan

Ektrakulikuler Aplikasi Komputer, dalam bab ini membahas

tentang Penerapan Pola Komunikasi antara Guru dan Murid dalam

Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakulikuler, Aplikasi Komputer, faktor-

faktor pendukung dalam pelaksanaan ekstrakulikuler aplikasi

komputer, faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan

ekstrakulikuler aplikasi komputer,.

Page 16: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

BAB V : Penutup Pada bab ini penulis mencoba memberikan kesimpulan dan saran-

saran tentang pola komunikasi yang efektif dan memberikan

masukan-masukan yang positif dalam hubungan guru dan murid di

Yayasan Al-Andalus.

Page 17: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

BAB II TINJAUN TEORI POLA KOMUNIKASI DALAM PENGAJARAN

A. Ruang Lingkup Komunikasi

Bahwasanya pola komunikasi merupakan serangkaian dua kata, karena

keduanya mempunyai keterkaitan makna. Sehingga mendukung dengan makna

lainnya, maka lebih jelasnya dua kata tersebut akan diuraikan tentang

penjelasannya masing-masing.

Kata pola dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia8. Artinya bentuk atau

sistem, cara atau bentuk (struktur) yang tetap yang mana pola dapat dikatakan

contoh atau cetakan. Pada pembahasan ini, makna pola lebih tepat diartikan

sebagai bentuk, karena memiliki keterkaitan dengan kata yang dirangkulnya.

Sedangkan pola komunikasi itu sendiri merupakan gabungan dua kata

antara pola dan komunikasi, sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah bentuk

penyampaian suatu pesan yang sistematis oleh seseorang dengan melibatkan

orang lain.

8 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1996), h,. 778

11

Page 18: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

1. Pengertian Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy9 secara etimologi istilah

komunikasi berasal dari perkataan Inggris yaitu communication yang

bersumber dari bahasa latin communicatio yang berarti pemberitahuan atau

pertukaran pikiran makna hakiki, dari communicatio ialah communis yang

berarti “sama” atau kesamaan arti. Sama halnya dengan pengertian tersebut

Astrid Susanto mengemukakan “perkataan komunikasi” berasal dari

“communicare” yang dalam bahasa latin memiliki arti berpatisipasi atau

memberitahukan, kata communis berarti memiliki bersama atau berlaku

dimana-mana10.

Dalam pengertian pragmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu

; ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media,

baik media massa seperti surat kabar, radio, televisi, atau film. Melalui non

media massa, misalnya seperti surat, telepon, papan pengumuman, poster,

spanduk dan sebagainya. Sehingga dikatakan bahwa komunikasi merupakan

proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung

secara lisan, maupun tidak langsung melalui media11.

9 Onong Uchjana Effendy, Spektrum Komunikasi, (Bandung : Mandar Maju, 1992), Cet., ke-1., h.4 10 Phil Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek I, (Bandung : Bina Cipta, 1998), Cet., ke-3., h,1 11 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000), cet ke-4, h,.4

Page 19: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Ditinjau dari segi terminologis, para ahli komunikasi mendefinisikan

komunikasi antara lain sebagai berikut :

Menurut Onong : Komunikasi adalah proses penyampaian suatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau

merubah sikap, pendapat dan perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak

langsung memalui media12.

Menurut Arni Muhammad : Komunikasi adalah suatu proses dimana

individu dalam hubunganya dengan individu lainnya, dalam kelompok,

dalam organisasi, dan dalam masyarakat guna memberikan suatu informasi13.

Arni Muhammad menyimpulkan definisi komunikasi yakni

komunikasi adalah suatu proses dengan menggunakan simbol verbal maupun

non verbal untuk dikirimkan, diterima, dan diberi arti.

Dari masing-masing definisi diatas, dapat dikatakan bahwa pada

hakikatnya komunikasi merupakan suatu proses akan tetapi belum ada

kesepahaman. Ada yang mengatakan proses penyampaian pesan kepada

orang lain untuk memberitahukan atau merubah sikap, ada juga yang

mengatakan proses hubungan antara individu dalam mengirimkan informasi,

dan ada juga yang mengatakan proses pengiriman pesan dengan

menggunakan simbol verbal maupun non verbal. Dari semua definisi itu,

penulis mencoba mengambil benang merah bahwa pada intinya adalah proses

12 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1992) Cet., ke-2., h.6 13 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2001), cet ke-4, h,. 3

Page 20: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

pengiriman pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.

Namun dari beberapa definisi tersebut maksud dan tujuannya sama. Yang

terpenting dalam komunikasi adalah bagaimana mempunyai kesamaan pesan

yang sistematis oleh seseorang dengan melibatkan orang lain.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa seseorang yang

berkomunikasi berarti mengharapkan agar orang lain ikut berpatisipasi atau

bertindak sesuai dengan tujuan dan harapan dari isi pesan yang disampaikan.

Jadi diantara yang terlibat dalam kegiatan komunikasi harus memiliki

kesamaan arti dan harus sama-sama mengetahui hal yang dikomunikasikan,

jika tidak demikian maka kegiatan komunikasi tersebut tidak berlangsung

dengan baik dan tidak efektif.

Berkaitan dengan pesan yang disampaikan dalam suatu komunikasi.

Schramm merumuskan adanya kondisi yang harus dipehuh jika kita

menginginkan pesan yang disampaikan mendapat respon sesuai dengan yang

dikehendaki. Kondisi ini disebut The Condition of Success in

Communication, yang terdiri dari :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat

menarik perhatian komunikasi.

2. Pesan harus menggunakan lambing-lambang yang tertuju kepada

pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga

sama-sama mengerti.

Page 21: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan

menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi

yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia

digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.

Menurut Stewart L. Tubbs dan Silvia Mass, sebagaimana dikutip oleh

Jalaludin Rakhmat, dalam bukunya ‘psikologi komunikasi’ ia menguraikan

ciri-ciri komunikasi yang baik dan efektif paling tidak dapat menimbulkan 5

hal :

1) Pengertian : komunikator dapat memahami mengenai pesan-pesan yang

disampaikan kepada komunikan.

2) Kesenangan : menjadikan hubungan yang hangat dan akrab serta

menyenangkan.

3) Mempengaruhi sikap : dapat mengubah sikap orang lain sehingga

bertindak sesuai dengan kehendak komunikator tanpa merasa terpaksa.

4) Hubungan sosial yang baik, menumbuhkan dan mempertahankan

hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi.

5) Tindakan : membuat komunikan melakukan suatu tindakan yang sesuai

dengan pesan yang diiginkan14.

14 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. Ke-15, h.13-16

Page 22: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Dari lima ciri-ciri komunikasi yang efektif diatas, dapat dipahami bahwa

komunikasi menjadi penting untuk pertumbuhan hidup manusia. Melalui komunikasi

akan ditemui jatidiri, dapat mengembangkan konsep diri, dan menetapkan hubungan

dengan dunia sekitarnya.

2. Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi

Pada dasarnya ada beberapa bentuk komunikasi, yakni komunikasi

intrapersonal (komunikasi dengan diri sendiri), komunikasi interpersonal (komunikasi

antar pribadi), komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.

1) Komunikasi Intrapersonal (komunikasi dengan diri sendiri)

Sesunguhnya komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dalam

diri sendiri. Bahwa manusia apabila dihadapi dengan suatu pesan untuk

mengambil keputusan menerima ataupun menolaknya akan mengadakan

terlebih dahulu suatu komunikasi dengan dirinya (proses berpikir).

Dalam proses berpikir ini seseorang menimbang untung rugi usul yang

diajukan oleh komunikator15.

Komunikasi akan berhasil apabila pikiran yang disampaikan

dengan menggunakan perasaan yang di sadari, sebaliknya komunikasi

akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, pikiran tidak terkontrol

2) Komunikasi Interpersonal (komunikasi antar pribadi)

15 Phil, Astrid Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek, (Bandung : Mandar Maju, 1992). Cet. ke-1, h.4

Page 23: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

De Vito (1976) menjelaskan bahwa komunikasi antar pribadi

merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang yanbg diterima oleh

orang lain dengan efek dan umpan balik langsung16. Secara umum

komunikasi interpersonal dapat diartikan sebagai proses pertukaran

informasi diantara komunikator dengan komunikan. Komunikasi jenis ini

dianggap paling efektif dalam hal mengubah sikap, pendapat, atau

perilaku seseorang, karena sifatnya dialogis berupa percakapan.

Komunikasi interpersonal dampaknya dapat dirasakan pada waktu itu

juga oleh pihak yang terlibat17.

Hubungan interpersonal adalah hubungan yang berlangsung,

keutungan dari padanya ialah bahwa reaksi atau arus balik dapat

diperoleh segera. Dalam hubungan interpersonal, proses komunikasi

semakin jelas dan dalam komunikasi interpersonal, komunikan dapat

memberi arus balik secara langsung kepada komunikator.

3) Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok adalah komunikasi antara seseorang

(komunikator) dengan sejumlah orang (komunikasi) yang berkumpul

bersama-sama dalam bentuk kelompok.18 Komunikasi kelompok ini

mempunyai beberapa karakteristik. Pertama, proses komunikasi terhadap

16 Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, (Bandung : Citra Adytia Bakti, 1991), cet. ke-1. h.12 17 Sr. Maria Assumpte Rumanti OSF, Dasar-dasar Public Relation Teori dan Praktis, (Jakarta : Grasindo, 2002), cet. ke-1, h.88 18 Onong Uchjana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung : Alumni, 1986), cet. ke-2, h.5

Page 24: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

pesan-pesan yang disampaikan oleh seorang pembicara kepada khalayak

yang lebih besar dan tatap mukan. Kedua, komunikasi berlangsung

kontinue dan bisa dibedakan mana sumber dan mana penerima. Ketiga,

pesan yang disampaikan terencana dan bukan spontanitas untuk segmen

khalayak tertentu19. Komunikasi kelompok dapat dibagi menjadi dua

bagian yaitu :

a) Komunikasi Kelompok Kecil

Menurut Robert F. Bales yang dikutip oleh widjaja kelompok kecil

adalah sejumlah orang yang terlibat satu sama lain dalam suatru

pertemuan yang bersifat tatap muka, dimana setiap peserta mendapat

kesan atau penglihatan antara satu dengan yang lainnya20. Suatu

situasi komunikasi dinilai sebagai komunikasi kelompok kecil

apabila situasi komunikasi seperti itu dapat diubah menjadi

komunikasi interpersonal dengan setiap komunikan.

Dalam komunikasi kelompok kecil, komunikator menunjukkan

pesannya kepada benak atau pikiran komunikan, contohnya, diskusi,

seminar, rapat dan lain-lain. Komunikan dapat menanggapi uraian

komunikator, bisa bertanya jika tidak mengeti.

b) Komunikasi Kelompok Besar

19 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005), cet 2 h.33 20 Onong Uchjana Effendi, Kepemimpinan dan Komunikasi, (Yogyakarta : PT. Al-Amin Press, 1996), cet. ke-1.h.59

Page 25: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Suatu komunikasi dinilai sebagai komunikasi kelompok besar jika

antar komunikator dan komunikan sukar terjadi komunikasi

interpersonal. Pada situasi seperti itu, para komunikan menerima

pesan yang disampaikan komunikator lebih bersifat emosional.

Lebih-lebih jika komunikan heterogen, beragam dalam usia,

pekerjaan, tingkat pendidikan, agama, pengalaman dan sebagainya21.

4) Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan pada masa

atau komunikasi yang menggunakan media massa, misalnya : pers, radio,

film dan televisi22.

Komunikasi massa merupakan komunikasi yang efesien, karena

dapat menjangkau daerah yang luas dan audiensi yang praktis tidak

terbatas. Komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khususnya yang

disebabkan oleh sifat-sifat komponennya. Ciri-cirinya yaitu : komunikasi

massa berlangusung satu arah, komunikator pada komunikasi massa

melembaga, pesan pada komunikasi massa bersifat umum, media

komunikasi massa menimbulkan keserempakan, komunikan komunikasi

massa bersifat heterogen.

21 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2000), h.922 H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Penghantar Studi, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2002), cet. ke-2. h.35

Page 26: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Menurut T. Hani Handoko, dalam bukunya Manajemen

mengemukakan bahwa ada 4 (empat) pola komunikasi (atau yang disebut

dengan jaringan komunikasi), yakni :

1) Pola Lingkaran

A

B

C D

E

Dimana B hanya dapat berkomunikasi dengan A dan C. untuk berkomunikasi

dengan E, maka B harus melalui A atau melalui C dan seterusnya. Pola lingkaran

adalah bentuk komunikasi yang tidak terpusat atau desentralistik.

2) Pola Rantai

Pada pola ini menunjukan dua bawahan A dan E yang melapor kepada atasan mereka B dan D, yang selanjutnya oleh B dan

D dilaporkan ke C. Garis koordinasi secara struktural yang melibatkan komunikasi antara bawahan dengan atasan.

A

B

C

D

E

3) Pola Bintang

A C

B

D E

Page 27: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Di mana C dapat berkomunikasi langsung dengan A, B, D, dan E. Garis koordinasi

ini melibatkan semua komponen yang dapat berkomunikasi, dimana C sebagai

centralnya komunikasi dengan yang lainnya, begitu juga sebaliknya.

4) Pola Y

Dimana E berkomunikasi dengan D, kemudian dari D ke C, dan di sampaikan

kepada A dan B. garis koordinasi yang terpusat pada satu titik C, kemudian dari C

langsung sampai ke A dan B.

Sama halnya dengan pendapat H.A.W Widjaja, dalam bukunya Ilmu

Komunikasi Pengantar Studi, mengemukakan bahwa ada 4 (empat) pola

komunikasi yakni :

1) Pola Roda

E

D

C

B A

A

B

E C

D

Page 28: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Di mana seorang A berkomunikasi dengan banyak orang, yaitu B, C, D dan E.

Komunikasi ini lebih cenderung bersifat satu arah tanpa adanya reaksi timbal

balik. Pola roda adalah bentuk pertukaran informasi yang terpusat pada seseorang

atau sentralistik.

2) Pola Rantai

Di mana seseorang A berkomunikasi kepada seseorang yang lain B, dan

seterusnya. Jalur komunikasi ini hampir sama dengan pola roda, hanya bersifat 1

arah.

3) Pola Bintang

Semua anggota berkomunikasi dengan anggota. Komunikasi ini memiliki reaksi

timbal balik dari semua lawan bicara.

4) Pola Lingkaran

A B C D E

A

E

D C

B

A

B E

Page 29: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Pola ini hampir sama dengan pola rantai, namun orang terakhir E berkomunikasi

dengan orang pertama. Pola ini bersifat satu arah23.

3. Unsur-unsur Komunikasi

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat ditransformasikan

secara efektif, maka komunikasi mempunyai lima unsur: sumber atau komunikator

(source), pesan (massage), saluran atau media (chanel), penerima atau komunikan

(receiver), serta efek (effect). Menurut Harold D. Lasswell guna memahami kita harus

mengerti unsur-unsur itu yang diformulasikan olehnya dalam bentuk pertanyaan, who

say what in which channel to whom and with what effect (siapa, mengatakan apa,

medianya apa, kepada siapa, dan apa efeknya)

1) Komunikator (Source)

23 H.A.W. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), cet. ke-2, h.102-103

Page 30: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Komunikator yaitu orang yang menyampaikan pesan.

Komunikator memiliki fungsi sebagai encoding, yakni orang yang

memformulasikan pesan atau informasi yang kemudian akan

disampaikan kepada orang lain komunikator sebagai bagian yang paling

menentukan dalam berkomunikasi dan untuk menjadi seorang

komunikator itu harus mempunyai persyaratan dalam memberikan

komunikasi untuk mencapai tujuannya. Sehingga dari persyaratan

tersebut mempunyai daya tarik tersendiri komunikan terhadap

komunikator.

Komunikator sebagai unsur yang sangat menentukan proses

komunikasi harus mempunyai persyaratan dan menguasai bentuk, model,

dan strategi komunikasi untuk mencapai tujuannya. Faktor-faktor

tersebut akan dapat menimbulkan kepercayaan dan daya tarik komunikan

kepada komunikator. Komunikator berfungsi sebagai encoder, yakni

orang yang memformulasikan pesan yang kemudian menyampaikan

kepada orang lain. Orang yang menerima pesan ini adalah komunikan

yang berfungsi sebagai decoder, yakni menerjemahkan lambang-

lambang pesan kedalam konteks pengertian sediri24.

Syarat yang diperlukan komunikator, diantaranya :

a) Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikannya

24 Onong Uchjana Effendy, Kepemimpinan dan Komunikasi, (Yogyakarta : Al-Amin Press, 1996), cet. ke-1, h.59

Page 31: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

b) Kemampuan berkomunikasi

c) Mempuyai pengetahuan yang luas

d) Sikap

e) Memiliki daya tarik, dalam arti memiliki kemampuan untuk

melakukan perubahan sikap atau perubahan pengetahuan pada diri

komunikan25.

Dari beberapa syarat dan pengertian komunikator diatas, tentunya

seorang komunikator harus dapat memposisikan dirinya sesuai dengan

karakter yang dimilikinya. Dalam menghadapi komunikan, seorang

komunikator harus bersikap empatik, artinya ketika ia sedang

berkomunikasi dengan komunikan yang sedang sibuk, bingung, marah,

sedih, dan lain sebagainya, maka ia harus menunjukkan sikap

empatiknya tersebut.

2) Pesan (Massage)

Pesan adalah keseluruhan dari pada apa yang disampaikan oleh

komunikator. Pesan harus mempunyai inti pesan sebagai pengarah di

dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan.

Pesan yaitu pernyataan yang disampaikan oleh komunikator yang

didukung oleh lambang. Pada dasarnya pesan yang disampaikan oleh

komunikator itu mengarah pada usaha mencoba mempengaruhi atau

25 Onong Uchjana Effendy, Kepemimpinan dan Komunikasi, (Yogyakarta : Al-Amin Press, 1996), cet. ke-1, h.59

Page 32: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

mengubah sikap dan tingkah laku komunikannya. Penyampaian pesan

dapat dilakukan secara lisan atau melalui media.

3) Penerima Pesan/Komunikan (Receiver)

Komunikan adalah seseorang yang menerima pesan dari

komunikator kemudian komunikan menganalisis dan menginterpretasi-

kan isi pesan yang diterimanya26. Dalam hal ii perlu diperhatikan karena

penerima pesan ini berbeda dalam banyak hal misalnya, pengalamannya,

kebudayaannya, pengetahuannya dam usianya. Akan hal itu komunikator

tidak bisa menggunakan cara yang sama dalam berkomunikasi kepada

anak-anak dan berkomunikasi dengan orang dewasa. Jadi, dalam

berkomunikasi siapa pendengarnya perlu dipertimbangkan. Dalam proses

komunikasi, utamanya dalam tataran antar pribadi, peran komunikator

dan komunikan bersifat dinamis, saling berganti dan menimbulkan

komunikasi dua arah.

4) Saluran Komunikasi (Media Komunikasi)

Media yaitu sarana atau saluran yang digunakan oleh

komunikator untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada

komunikan. Atau sarana yang digunakan untuk memberikan feedback

dari komunikan kepada komunikator. Media sendiri merupakan bentuk

jamak dari medium, yang artinya perantara, penyampai dan penyalur.

26 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), cet. ke-7 h.18

Page 33: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Media yang dimaksud di sini adalah alat komunikasi, seperti

berbicara, gerak badan, kontak mata, sentuhan, radio, televisi, surat

kabar, buku dan gambar. media komunikasi ini sengaja dipilih

komunikator untuk menghantarkan pesannya agar sampai ke komunikan.

Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah tidak semua media cocok

untuk maksud tertentu. Kadang-kadang suatu media lebih efesien

digunakan untuk maksud tertentu tetapi untuk maksud yang lain tidak.

Jadi, unsur utama dari media komunikasi adalah pemilihan dan

penggunaan alat perantara yang dilakukan komunikator dengan sengaja.

Artinya, hal ini mengacu kepada pemilihan dan penggunaan teknologi

media komunikasi.

5) Efek Komunikasi

Efek yaitu dampak atau hasil sebagai pengaruh dari pesan.

Komunikasi bisa dilakukan berhasil apabila sikap dan tingkahlaku

komunikan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Pertanyaan mengenai efek komunikasi ini dapat menanyakan 2

hal yaitu apa yang ingin dicapai dengan hasil komunikasi tersebut dan

kedua, apa yang dilakukan orang sebagai hasil dari komunikasi. Akan

tetapi perlu diingat, bahwa kadang-kadang tingkah laku seseorang tidak

Page 34: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

hanya disebabkan oleh faktor hasil komunikasi tetapi juga dipengaruhi

oleh faktor lain.

Hal yang terpenting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya

agar suatu pesan yang disampaikan komunikator itu menimbulkan efek

atau dampak tertentu pada komunikan. Dampak yang ditimbulkan dapat

diklasifikasikan menurut kadarnya, yaitu :

a) Dampak kognitif, adalah yang timbul pada komunikan yang

menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya

b) Dampak afektif, lebih tinggi kadarnya dari pada dampak kognitif.

Tujuan komunikator bukan hanya sekedar supaya komunikan tahu,

tetapi bergerak hatinya, menimbulkan pesan tertentu, misalnya

perasaan iba, terharuh, sedih, gembira, marah dan sebagainya

c) Dampak behavioral, yang paling tinggi kadarnya, yakni dampak

yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku tindakan atau

kegiatan27.

B. Program Ekstrakulikuler

a. Pengertian Program Ekstrakulikuler

Yang dimaksud dengan program ialah sederetan kegiatan yang akan

dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu28. Farida Yusuf

27 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung Remaja Rosdakarya, 2000), cet. ke-4, h.7

Page 35: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

mendeskripsikan program sebagai kegiatan yang direncanakan untuk

dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan29.

Pengertian ekstrakulikuler menurut Hadori Nawawi adalah suatu

kegiatan yang dilaksanakan diluar pelajaran (kegiatan kurikulum) sifat

kegiatannya pendidikan non formal digunakan untuk membantu siswa

mengisi waktu senggang secara terarah disamping memberikan berbagai

pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung yang bersifat

praktis30.

Menurut B. Suryo Subroto, kegiatan ektrakulikuler adalah kegiatan

yang dilaksanakan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang

diminati oleh sekelompok siswa misalnya, olahraga, kesenian, keterampilan,

dan lain-lain yang diselenggarakan diluar jam pelajaran biasa31.

Sedangkan pengertian ekstrakulikuler menurut kurikulum sekolah

adalah ; kegiatan diluar jam pelajaran biasanya (termasuk pada waktu libur),

yang dilakukan disekolah ataupun diluar sekolah dengan tujuan memperluas

pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran,

menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia

seutuhnya32.

28 Suharsini Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa (Jakarta : CV. Rajawali, 1998) 29 Farida Yusuf, Penelitian Program Pendidikan, (Jakarta : Depdikbud, 1980), h. 123 30 H. Hadori Nawawi, Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, (Jakarta : PT. Gunung Agung, 1982), h. 150 31 B. Suryo Subroto, Proses Belajar Mengejar disekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 1997), h. 270 32 Kurikulum 1984, Sekolah Menengah Umum Tingkat Atas, (Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984), h.11

Page 36: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan

diluar jam pelajaran dengan maksud mengisi waktu senggang yang bertujuan

untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan siswa serta

mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang ada pada diri melalui

jenis-jenis kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

b. Tujuan Ekstrakulikuler

Seperti yang telah disebutkan dalam pengertian ekstrakulikuler diatas

bahwa dilaksanakannya kegiatan ekstrakulikuler sebagai wadah pembinaan

dan pelatihan bagi siswa untuk dapat mengembangkan bakat dan minat yang

terdapat dalam diri siswa sebagai penambahan pengetahuan dan pengalaman

mereka

Atas hal tersebut secara umum dapat dikemukakan bahwa tujuan

ekstrakulikuler adalah untuk membina dan melatih siswa dengan berbagai

macam pengetahuan dan keterampilan sebagai sarana mengisi waktu

senggang sehingga mereka dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada

pada diri mereka sendiri33.

Sementara itu Muhammad Uzer Usman mengatakan bahwa tujuan

kegiatan ekstrakulikuler adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam aspek kognitif maupun efektif 33 B. Suryo Subroto, Tatalaksana Kurikulum, (Jakarta : Rineka Cipta, 1991), cet. ke-1, h.45

Page 37: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

2. Mengembangkan bakat serta minat siswa dalam upaya pembinaan

pribadi menuju manusia seutuhnya

3. Mengetahui, mengenal, serta membedakan hubungan antara satu mata

pelajaran dengan lainnya34.

Lebih rinci disebutkan dalam buku informasi tentang kegiatan ekstrakulikuler

bahwa tujuan dari ekstrakulikuler adalah :

1. Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan, mengenal

hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat serta

melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya dalam arti :

a) Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

b) Berbudi pekerti luhur;

c) Memiliki pengetahuan dan keterampilan;

d) Sehat jasmani dan rohani;

e) Berkepribadian yang mantap dan mandiri;

f) Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan;

2. Untuk lebih memantapkan pendidikan kepribadian dan untuk lebih

mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program

kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan35.

34 M. Uzer Usman & Lilis Setyawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Rosdakarya, 1993), cet. ke-1, h.22 35 Depdikbud, Informasi Tentang Kegiatan Ekstrakulikuler Sebagai Salah Satu Jalur Pembinaan Siswa, (Jakarta : Ditjen Dikdasmen, Direktorat Pembinaan Kesiswaan, 1994), h.2

Page 38: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan kegiatan

ekstrakulikuler adalah : meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa,

mengembangkan bakat, minat kemampuan dan keterampilan dalam rangka

mengisi waktu senggang mereka serta dalam upaya pembentukan pribadi

dalam mengenal hubungan antara berbagai pengembang / pencapaian.

Lebih lengkapnya Oteng Sutisna menerangkan bahwa prinsip yang

harus diperhatikan kepada siswa, guru, dan kepala sekolah adalah :

1. Siswa, murid, guru dan personil administrasi hendaknya ikut serta dalam

usaha meningkatkan program yang akan dilaksanakan

2. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya dihindarkan sejauh

mungkin

3. Kegiatan murid hendaknya menyediakan sumber motivasi yang kaya

bagi pengajar kelas, dan sebaliknya pengajar kelas hendaknya juga

menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi murid

4. Kegiatan murid hendaknya dipandang sebagai bagian internal dari

keseluruhan program pendidikan di sekolah tidak sebagai tambahan atau

kegiatan yang berdiri sendiri

5. Pimpinan sekolah harus memperhatikan dukungan terhadap program

kegiatan murid

6. Kegiatan-kegiatan itu hendaknya dirancang untuk dilakukan di sekolah

Page 39: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

7. Supervisi kegiatan murid harus termasuk dalam tanggung jawab

pengajuan para guru dan guru juga harus paham bahwa ia adalah seorang

penasehat dan penyuluh

8. Dukungan finansial yang mencakupi harus diusahakan dan dukungan

dari masyarakat hendaknya di galakkan

9. Kepala sekolah bertanggung jawab penuh tentang program kegiatan

murid36.

36 Oteng Sutisna, Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek, (Bandung : Angkasa, 1983), cet. ke-3, h.58-59

Page 40: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

BAB III GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN AL- ANDALUSIA

G. Sejarah Berdirinya

Yayasan Islam Al Andalusia didirikan pada tahun 1985 dengan Akte Notaris

Sri Rahayu Jakarta No. 8 Tahun 1985. Sebelum Yayasan ini didirikan, H. Shodruddin

Hidayatullah (Ketua Yayasan sekarang) telah menerima amanah dari Yayasan Nurul

Huda untuk mengelola penyelenggaraan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Nurul

Huda. Waktu itu masih berada dalam satu payung dengan Yayasan Nurul Huda.

Madrasah Ibtidaiyah itu sendiri telah berdiri sejak tahun 1962. Sedangkan Yayasan

Nurul Huda sendiri melanjutkan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan tingkat

menengah, yaitu SMP “Palapa” yang didirikan pada tahun 198237.

Melihat perkembangan siswa Mardrasah pada tahun-tahun berikutnya, muncul

ide dari H. Shodruddin Hidayatullah untuk mendirikan jenjang pendidikan tingkat

menengah (SMP). Atas izin dan restu Pimpinan Yayasan Nurul Huda dan para

sesepuh lainnya, maka didirikanlah Yayasan Islam Al Andalusia pada tahun 1985,

dan bersamaan dengan itu juga didirikan SMP Islam Andalus. Dengan demikian,

maka terjadi pemisahan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan :

1. Yayasan Nurul Huda mengelola SMP “Palapa”.

37 Shodruddin Hidayatullah, Ketua Yayasan Al-Andalusia, Wawancara Langsung, 28 Maret 2008

32

Page 41: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

2. Yayasan Islam Al Andalusia mengelola Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda dan

SMP Islam Andalus.

Sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, khususnya dunia pendidikan

kejuruan, maka muncul gagasan ingin mendirikan sekolah menengah kejuruan. Maka

didirikanlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Islam Andalus pada tahun 1988.

Sekolah-sekolah yang baru didirikan ini masih menempati gedung Madrasah dengan

jam belajar siang-sore hari.

Pada tahun 1999, Madrasah Ibtidaiyah yang berada di bawah naungan

Yayasan Islam Al Andalusia dikembalikan lagi pengelolaannya kepada Yayasan

Nurul Huda untuk dijadikan feeder bagi SMP Palapa yang dari tahun ke tahun

perkembangan siswanya makin berkurang. Sehingga Yayasan Islam Al Andalusia

sampai tahun tersebut hanya mengelola pendidikan : SMP Islam dan SMK Islam

Andalus. Pada tahun 2000 dan seterusnya Yayasan terus menambah penyelenggaraan

unit-unit pendidikan.

Page 42: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Visi dan Misi

Visi

“Menciptakan kader lokomotif pembangunan bangsa dan negara”38

Misi

Menggali potensi anak-anak yatim secara maksimal

Menggerakan dan mengembangkan potensi mereka melalui bakat dan

keterampilan masing-masing

Mengarahkan cita-cita mereka melalui bimbingan karir

Membekali mereka dengan iman dan taqwa

Membentuk mereka menjadi pribadi yang berakhlak dan memiliki

kecerdasan sosial yang tinggi

Tujuan Didirikannya Yayasan Al-Andalusia

Tujuan didirikan Yayasan Al-Andalusia melainkan dapat mengangkat

harkat dan martabat anak-anak yatim, agar mereka tidak terkucilkan di

tengah-tengah pergaulan dengan masyarakat39.

Di dalam pesantren ini anak-anak yatim memperdalam ilmu-ilmu

keagamaan di samping dilatih tentang kehidupan dalam bermasyarakat. Di

samping itu, berbagai keterampilan seni, budaya dan olah raga juga

diselenggarakan secara terprogram, terstruktur dan terjadwal di panti ini.

Sedangkan ilmu-ilmu umum mereka dapatkan dari belajar formal di sekolah 38 Shodruddin Hidayatullah, Ketua Yayasan Al-Andalusia, Wawancara Langsung, Op. Cit 39 Shodruddin Hidayatullah, Ketua Yayasan Al-Andalusia, Wawancara Langsung, Op. Cit

Page 43: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

mereka masing-masing, SD, SMP, dan SMK/SMA. Dengan demikian dasar-

dasar kehidupan baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi mereka dapatkan

semuanya. Dengan cara ini diharapkan kelak mereka dapat hidup mandiri,

terampil, dan berkemampuan untuk mengeksplorasi potensi dirinya sehingga

berguna bagi masyarakat, nusa, bangsa dan agama, yang dilandasi dengan

iman dan takwa kepada Allah SWT.

Adapun kurikulum yang diberlakukan dan dikembangkan dalam

pendidikan pesantren ini adalah mengcu pada pola pendidikan sesuai dengan

Standar Nasional Pendidikan, di bawah pembinaan Departemen Agama RI.

Program Kegiatan dan Sarana Prasarana Panti Asuhan Al-Andalus

Program Kegiatan

Bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan Yayasan Al-Andalusia memberi materi pelajaran mulai

dari materi pelajaran-pelajaran umum, Al-Qur’an, kitab kuning, latihan pidato

bahasa arab bahasa inggris, dan aplikasi komputer

Bidang Budaya

Dalam bidang budaya yayasan Al-Andalusia melaksanakan kegiatan

marawis, rebana, shalawat, qasidah40.

40 Dokumenter Yayasan Al-Andalusia,

Page 44: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Sarana Prasarana

1 unit gedung berlantai 2

Asrama yatim piatu putra dan putri

Sarana ibadah (mushallah)

Laboratorium komputer

Halaman parkir dan tempat bermain

Sarana olahraga serta alat-alat praktek, seperti marawis, rebana pidato dan

lain-lain

Koperasi, kantin, dan wartel

3. Program Ekstrakulikuler Aplikasi Komputer

a. Bentuk Program

1) Pengenalan Komputer

Pada tahap ini meliputi, pengenalan hardware (alat pemroses, alat

keluaran atau alat output, alat penyimpan data)

2) Pengenalan Microsoft Word, Excel, PowerPoint Profesional Release

Tahap ini meliputi, memulai wordstar, membuka sebuah file baru,

mengetik teks, menyimpan file, pengoprasian file.

3) Membuat Email dan mengakses data dengan Internet

Tahap ini meliputi, langkah-langkah pembuatan email, membuka

data dan mendownloud data melalui internet

Page 45: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

4) Pengoprasian Windows

Tahap ini meliputi, cara menginstal windows (Windows 98 dan Xp

Profesional), menginstal aplikasi komputer dll.

b. Pelaksanaan Program

Dalam pelaksanaan program kegiatan ekstrakulikuler aplikasi komputer

dengan jumlah murid sebanyak 58 orang maka pelaksanaannya dibagi

menjadi 3 kelas. Pada kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari sabtu dan

minggu, pukul 13.00 s/d 14.30 (Sabtu) dan pukul 10.00 s/d 11.30, 13.00

s/d 14.30 (Minggu)

c. Sarana Prasana

Luas bangunan yang dipakai untuk melakukan kegiatan ekstrakulikuler

aplikasi komputer seluas 5 x 8 meter. Sarana yang di ada meliputi Ac 1

buah, unit komputer meliputi internet sebanyak 15 buah, meja komputer

sebanyak 15 buah, bangku sebanyak 30 buah, white board sebanyak 1

buah dan spidol dan penghapus sebanyak 1buah.

d. Sumber Daya Manusia (SDM)

Tenaga pengajar dalam kegiatan ekstrakukuler Aplikasi Komputer di

Panti Asuhan Al-Andalusia sebanyak 2 orang, masing-masing dari guru

tersebut mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda, yaitu

lulusan dari Universitas Teknik Azahra dan Universitas Komunikasi

Padjajaran.

Page 46: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

1. Struktur Organisasi

Penasehat : H. Shodruddin Hidayatullah

H. Murshahid M. Nuh

Ketua : H. Shodruddin Hidayatullah

Sekretaris : Drs. H. Isa Anshori. MA

Bendahara : Hj. Rohaniah

Humas Dalam Negeri : Syaifurrahman

Humas Luar Negeri : H. Abdul Rauf Syafi’i

Tenaga Pengajar : Ust. Zaenal Abidin

Ust. Abdul Basith

Ust. Muhsin Alatas

Ust. Suyatma

Ust. Mulyadi

Ust. Rosyidin

Ust. Basyir

Ust. Agus

Ust. Zarkasih

Anggota : Zainal Muttaqien

Latifah

Nur Iqiyah

Zarkasih

Nasruddin

Page 47: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

BAB IV H. POLA KOMUNIKASI GURU DAN MURID PADA KEGIATAN

EKSTRAKULIKULER APLIKASI KOMPUTER

A. Penerapan Pola Komunikasi antara Guru dan Murid dalam Pelaksanaan

Kegiatan Ekstrakulikuler Aplikasi Komputer

Kegiatan ektrakulikuler Aplikasi Komputer di Panti Asuhan Al-Andalusia

merupakan suatu kegiatan untuk mendorong dan mengembangkan minat dan

bakat seorang siswa dalam bidang teknologi. Kegiatan ekstrakulikuler Aplikasi

Komputer yang berlangsung di Panti Asuhan Al-Andalusia ini dijalankan

menurut kurikulum yang berlaku yang ada pada disekolah umumnya. Bila dilihat

dari tempat dan sarana yang ada untuk proses belajar-mengajar yang dilakukan di

Panti Asuhan Al-Andalusia, kegiatan tersebut sudah mencukupi standar kualitas

dalam proses belajar mengajar, dengan demikian pada kegiatan tersebut bisa

berjalan dengan efektif.

Informasi dalam bentuk pesan dan simbol yang diberikan dalam kegiatan

ekstrakulikuler Aplikasi Komputer disusun dalam bentuk materi mulai dasar-

dasar pengenalan hardware dan software sampai pengoperasian windows dalam

hal menginstalasi komputer. Dari pemberian materi tersebut diharapkan akan

muncul respon atau tanggapan dari peserta dalam bentuk pengertian dan

pemahaman terhadap materi yang diberikan.

Page 48: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Adapun proses belajar-mengajar yang diterapkan oleh masing-masing

guru dalam menyampaikan sebuah materi atau pesannya, sudah bisa dikatakan

cukup baik. Disebabkan materi yang akan disampaikan sudah terencana

(dirancang sedemikian rupa) dan bukan spontanitas sehingga dapat menarik

perhatian komunikan. Selanjutnya jika melihat pola komunikasi yang

berlangsung dalam kegiatan ekstrakulikuler tersebut, antara guru dan murid

sudah melakukan pola komunikasi yang efektif dan efesien untuk melangsungkan

kegiatan tersebut, walaupun terdapat beberapa hambatan-hambatan yang sering

terjadi pada diri murid, seperti hambatan non tekis (gangguan lingkungan,

psikologi dan status dan faktor kemampuan dasar) dan hambatan semantis

(hambatan bahasa).

Di katakan pola komunikasi tersebut berjalan dengan efektif, indikasi ini

dilihat pada proses penyampaian (teori) hal tersebut terjadi ketika seorang guru

menyampaikan sebuah materi. Sebelum menyampaikan materi, guru terlebih

dahulu merencanakan pesan yang akan disampaikan kepada siswa, dengan pesan-

pesan yang terancana maka menimbulkan suatu komunikasi yang baik dan

mudah dimengerti oleh seorang siswa. Pada hal lain, dikatakan komunikasi yang

baik jika seorang guru dan murid mengadakan kesamaan makna atau arti.

Di katakan efesien indikasi ini terjadi pada proses pembelajaran/praktek,

ketika terdapat beberapa siswa yang belum mengerti, disebabkan siswa tersebut

kurang memahami dasar-dasar atau besic pada suatu materi yang berlangsung.

Page 49: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Oleh sebab itu, seorang guru memerintahkan kepada siswa yang sudah mengerti

untuk memberitahu atau menerangkan kepada siswa yang tidak paham. Dengan

begitu proses kegiatan belajar-mengajar menjadi efesien.

Suatu proses komunikasi akan berhasil jika terjadi perubahan pada diri

komunikan. Dalam hal ini peneliti menemukan suatu perubahan pada diri

komunikan, baik dari dampak kognitif, afektif dan behavioral.

Dampak kognitif yang timbul pada diri komunikan, menyebabkan

komunikan menjadi tahu kegunaan dan fungsi komputer. Dampak afektif yang

timbul pada diri komunikan menjadikan komunikan menjadi ingin lebih tahu dan

menimbulkan rasa penasaran yang tinggi dalam mempelajari komputer. Dan

dampak behafioral yang timbul pada diri komunikan membuat komunikan

memanfaatkan ilmu baik untuk kepentingan diri mereka, ataupun kepada teman-

temannya ketika dalam pada proses belajar-mengajar contoh, murid yang

mengerti dan menguasai materi Aplikasi Komputer memberikan arahan kepada

teman-temannya yang tidak mengerti akan materi tersebut.

Pada penelitian ini, penulis menemukan suatu pola yang terjadi di Panti

Asuhan Al-Andalusia adalah pola bintang (Teori T. Hani Handoko).

Pola Bintang

A

C B

D E

Page 50: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Pada pola ini C (komunikator) dapat berkomunikasi langsung dengan A, B, D, dan E. (komunikan) Garis koordinasi ini melibatkan semua komponen yang dapat berkomunikasi, dimana C sebagai centralnya komunikasi dengan yang lainnya, begitu juga sebaliknya. Maka pada pola tersebu menimbulkan komunikasi dua arah.

Indikasi ini terjadi ketika seorang guru menyampaikan sebuah materi kepada murid dan murid mendengarkan dengan seksama pesan yang disampaikan guru. Dan dalam hal tersebut timbulah feed back atau umpan balik dari murid, apakah dia mengerti atau tidak. Ketika murid tidak mengerti pesan yang disampaikan guru maka si murid bertanya langsung kepada guru.

Jika melihat teori pola komunikasi yang penulis paparkan pada bab

sebelumnya, penulis melihat satu kesamaan antara pendapat T. Hani Handoko

(pola bintang) dan H.A.W. Widjaja (pola roda), karena pada pola tersebut

memiliki pengertian yang sama, yaitu adanya interaksi langsung antara guru dan

murid dalam proses belajar-mengajar, walaupun secara garis besar mempunyai

pengertian yang sama tetapi terdapat perbedaan yang signifikan yaitu pada pola

bintang mempunyai arus timbal balik antara komunikator dan komunikan

sedangkan pada pola roda tidak terjadi arus timbal balik dan cenderung satu arah.

Menurut hemat penulis komunikasi yang efektif dalam pelaksanaan

kegiatan ekstrakulikuler Aplikasi Komputer adalah memakai pola bintang karena

pada pola tersebut komunikator dan komunikan dapat berkomunikasi secara

langsung dan melakukan suatu proses timbal balik antara komunikator dan

komunikan. Dengan adanya proses timbal balik tersebut maka komunikator dapat

Page 51: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

mengetahui seberapa jauh komunikan mampu memahami pesan yang

disampaikan oleh komunikator, sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan

efektif.

Pada pola roda yang lebih cenderung bersifat satu arah menyebabkan

komunikasi antara komunikator dan komunikan lebih di dominasi oleh

komunikator sehingga komunikan hanya berfungsi sebagai pendengar tanpa

adanya proses timbal balik, hal ini menyebabkan komunikator tidak dapat

mengetahui apakah pesan yang disampaikannya itu sudah diterima dengan baik

atau tidak oleh komunikan.

Proses belajar-mengajar yang terjadi di Panti Asuhan Al-Andalusia

merupakan suatu komunikasi tatap muka (face to face), komunikasi di Panti

Asuhan Al-Andalusia mempunyai ciri-ciri komunikasi kelompok, jika dilihat dari

segi sasaran dan situasi. Ciri-ciri tersebut adalah :

1. Proses komunikasi hal mana pesan-pesan yang disampaikan oleh seorang

pembicara pada khalayak dalam jumlah yang lebih besar pada tatap muka.

Hal tersebut menunjukkan adanya seorang pembicara, dalam hal ini adalah

seorang guru yang menjelaskan pada khalayak atau murid-murid dengan

jumlah yang besar.

Page 52: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

2. Komunikasi berlangsung secara continue. Hal ini sesuai dengan program

suatu kurikulum dalam sekolah yang mempunyai jadwal yang pasti dan

berlangsung secara terus-menerus.

3. Pesan yang disampaikan terencana (dipersiapkan) dan bukan spontanitas

untuk segmen khalayak tertentu. Maksud dari ciri ini adalah seorang

komunikator atau pembicara (dalam hal ini seorang guru) harus mempunyai

program yang terencana atau sudah disiapkan sebelumnya. Bukan suatu

spontanitas, karena hal tersebut harus dipertanggung jawabkan oleh

komunikator terhadap kurikulum yang dibebankan.

Proses komunikasi yang terjadi dalam kegiatan ekstrakulikuler merupakan

salah satu bentuk kegiatan komunikasi kelompok kecil indikasi ini terlihat ketika

komunikator meyampaikan pesannya kepada komunikan yang berjumlah lebih

dari tiga orang atau lebih kemudian komunikator menunjukan pesannya berupa

bentuk pikiran bukan perasaan komunikan. Dalam hal ini setelah komunikator

menyampaikan pesannya kepada komunikan maka timbulah beberapa pertanyaan

yang diajukan oleh komunikan ketika mereka tidak paham mengenai hal-hal

yang disampaikan komunikator dan ketika itu komunikator bisa merubah bentuk

komunikasi tersebut dengan komunikasi interpersonal.

Meskipun komunikasi antara guru dan murid dalam kelas itu termasuk

komunikasi kelompok kecil, sang guru bisa mengubahnya menjadi komunikasi

interpersonal (antarpribadi) dengan menggunakan metode komunikasi dua arah

Page 53: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

atau dialog, yakni guru menjadi komunikator dan murid menjadi komunikan.

Terjadi komunikasi dua arah ini ialah apabila para pelajar bersifat responsif,

mengetengahkan pendapat atau mengajukan pertanyaan diminta atau tidak

diminta. Jika si murid pasif saja, atau hanya mendengarkan tanpa adanya gairah

atau tanggapan untuk mengekpresikan suatu pernyataan atau pertanyaan,

komunikasi itu tetap bersifat tatap muka, dan komunikasi itu berlangsung satu

arah serta tidak efektif dalam proses belajar mengajar.

Dalam proses belajar-mengajar pada kegiatan ekstrakulikuler Aplikasi Komputer di Al-Andalusia sudah memenuhi unsur-unsur komunikasi, yakni unsur-unsur tersebut adalah :

1. Komunikator (guru) sebagai pengirim pesan atau sumber informasi;

2. Pesan (massage) merupakan alat komunikasi dalam bentuk verbal berupa

suara, lambang, bahasa tulisan dan bahasa lisan;

3. Penerima pesan (komunikan) merupakan orang yang dituju oleh komunikator

untuk menyampaikan pesannya agar orang yang dituju tersebut mengerti atau

paham maksud dari isi pesan yang disampaikan oleh komunikator;

4. Saluran komunikasi (media) merupakan saluran penyampai pesan kepada

komunikan. Komunikator menyampaikan pesannya melalui sebuah alat atau

media berupa komputer, papan tulis, spidol, penghapus dan lain sebagainya;

5. Efek komunikasi, merupakan pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator

kepada komunikan. Efek yang diharapkan komunikator kepada komunikan

yaitu efek konatif, dimana komunikator harus mampu merubah komunikan

Page 54: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

untuk sebuah tingkah laku yang membuat seseorang bertindak melakukan

sesuatu.

B. Faktor-faktor Pendukung dalam Pelaksanaan Ekstrakulikuler Aplikasi

Komputer

1. Sarana

Sarana merupakan faktor pendukung yang sangat penting dalam melaksanakan

kegiatan ekstrakulikuler komputer, karena sarana merupakan alat atau media

dalam melakukan komunikasi, sarana-sarana yang terdapat di Panti Asuhan Al-

Andalusia cukup memadai dan telah memenuhi standar sebagai salah satu alat

pendukung dalam berkomunikasi. Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel. 1

Sarana Pembelajaran Ekstrakulikuler Aplikasi Komputer

No Sarana Jumlah Dibutuhkan

Jumlah Tersedia

Keterangan

1 Komputer 20 23 Mendukung

2 Fasilitas Internet 23 23 Mendukung

3 Meja 23 23 Mendukung

4 Kursi 23 23 Mendukung

5 White Board 1 1 Mendukung

6 Penghapus 1 1 Mendukung

Page 55: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

7 Spidol 1 1 Mendukung

Tabel di atas menjelaskan bahwa sarana yang tersedia dapat mendukung jalannya

proses belajar-mengajar dalam program kegiatan ekstrakulikuler di Panti Asuhan

Al-Andalusia

2. Faktor Lingkungan

Yang dimaksud dengan faktor lingkungan disini adalah faktor situasi

yang tidak bising dari suara-suara yang dapat menganggu ketenangan dalam

proses belajar mengajar sehingga dapat menciptakan suasana yang kondusif,

maka hal itu dapat mendukung terjadinya kegiatan proses belajar-mengajar

pada kegiatan ekstrakulikuler. Selain itu faktor teman dan kemauan belajar

pada diri sendiri dapat mempengaruhi jalannya proses penyampaian materi

karena situasi yang kondusif dapat terbentuk dari faktor tersebut, jika situasi

kondusif sudah terbentuk maka proses belajar-mengajar akan berjalan dengan

efektif.41

3. Faktor Kemampuan Dasar

Faktor ini dapat menjadi pendukung terlaksananya komunikasi yang

baik, faktor ini terdapat pada murid yang mempunyai basic/skills mengenai

41 Agus, Guru Aplikasi Komputer Al-Andalusia, (Hasil Wawancara), 5 April 2008

Page 56: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

komputer, sehingga komunikator (guru) lebih mudah dalam menyampaikan

pesan atau materi yang akan di sampaikan kepada komunikan (murid)42.

Selanjutnya, jika melihat dari teori yang diungkapkan oleh Stewart L. Tubbs dan Silvia Mass mengenai ciri-ciri komunikasi yang baik dan efektif terdapat kesesuaian antara komunikator dan teori tersebut. langkah-langkah yang diambil oleh komunikator agar terciptanya keefektifan komunikasi dalam proses belajar-mengajar pada bidang ekstrakulikuler Aplikasi Komputer adalah sebagai berikut :

1. Pengertian : Komunikator mengerti akan pesan-pesan yang akan disampaikan

kepada komunikan. Akan hal ini pada proses belajar-mengajar kegiatan

ekstrakulikuler Aplikasi Komputer, komunikator sudah menguasai dan

mengerti terhadap materi yang akan disampaiakan sehingga komunikator

tidak canggung dalam menjelaskan atau menyampaikan materi yang akan

diberi kepada komunikan.

2. Kesenangan : menjadikan hubungan yang hangat dan akrab serta

menyenangkan, dalam hal ini komunikator cukup mampu bisa memberikan

suatu hubungan yang harmonis terhadap komunikan sehingga komunikan

tidak takut untuk bertanya kepada komunikator.

3. Mempengaruhi sikap : dapat mengubah sikap orang lain sehingga bertindak

sesuai dengan kehendak komunikator tanpa merasa terpaksa, dalam hal ini

komunikator mampu mengetahui latar belakang komunikan tersebut dengan

demikian komunikator tahu bagaimana cara untuk mempengaruhi komunikan

agar komunikan mau mengikuti apa-apa yang disampaikan oleh komunikator

tanpa adanya paksaan.

42 Mulyadi, Guru Aplikasi Komputer Al-Andalusia, (Hasil Wawancara), 13 April 2008

Page 57: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

4. Hubungan sosial yang baik, menumbuhkan dan mempertahanan hubungan

yang memuaskan dengan orang lain dalam berinteraksi, dalam hal ini

komunikator mampu dan aktif dalam berinteraksi, karena dengan interaksi

yang harmonis bagi komunikator dan komunikan akan menimbulkan

hubungan sosial yang baik dan lebih mudah akrab.

5. Tindakan : membuat komunikan melakukan suatu tindakan yang sesuai

dengan isi pesan yang akan disampaikan.

C. Faktor-faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Ekstrakulikuler Aplikasi

Komputer

Hambatan bisa juga dikatakan gangguan yang terjadi pada komunikasi tetapi tidak menyebabkan komunikasi berhenti, begitupun dalam proses pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler komputer, untuk mencapai suatu keberhasilan pasti akan mengalami suatu hambatan yang harus di atasi, agar proses tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Adapun hambatan-hambatan yang terjadi dalam kegiatan ekstrakulikuler komputer di Panti Asuhan Al-Andalusia adalah sebagai berikut :

1. Hambatan Non Teknis

Yang dimaksud dengan hambatan-hambatan non teknis disini adalah faktor penghambat eksternal dan internal. Faktor eksternal ketika terjadinya bunyi suara yang ribut atau kebising dari lingkungan sekitar sekolah. Ketika kebisingan datang hal itu dapat mengganggu terjadinya kegiatan proses belajar-mengajar pada kegiatan ekstrakulikuler. jika situasi kondusif sudah terbentuk maka proses belajar-mengajar akan berjalan dengan efektif.43 Sedangkan faktor penghambat non teknis secara internal seperti gangguan psikologis, gangguan status dan murid yang tidak mempunyai kemampuan dasar mengenai komputer. Yang dimaksud dengan gagguan psikologis ini adalah ketidak mampuan konsentrasi komunikan ketika komunikator sedang menyampaikan pesan seperti komunikan atau pendengar memikirkan sesuatu yang lain seperti halnya komunikan sedang sedih, bingung, kecewa dan lain

43 Agus, Guru Aplikasi Komputer Al-Andalusia, (Hasil Wawancara), 5 April 2008

Page 58: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

sebagainya sehingga membuatnya sangat sukar memusatkan perhatian dan pikiran terhadap apa yang sedang dikatakan pembicara.

Sedangkan yang dimaksud dengan gangguan status disini adalah gangguan yang disebabkan karena jarak sosial di antara komunikator dan komunikan dalam hal ini status antara guru dan murid. Perbedaan seperti ini biasanya menuntut perilaku dalam proses berkomunikasi, karena pendengar mungkin merasa takut terhadap si pembicara untuk melakukan suatupertanyaan atau pernyataan. dan banyak lagi faktor-faktor psikologis lainnya yang dapat menjadi hambatan bagi suatu pesan.44

Sedangkan faktor kemampuan dasar bisa dapat menjadi penghambat

terlaksananya komunikasi yang baik, faktor ini terdapat pada murid yang tidak mempunyai basic/skills mengenai komputer, sehingga murid sering salah mentafsirkan / menyalah artikan penyampaian guru.

2. Hambatan Semantik (Bahasa)

Hambatan semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Bahasa merupakan faktor yang terpenting dalam menjalankan komunikasi, karena dengan bahasa yang mudah dan efektif maka komunikasi akan berjalan dengan efektif dan sesuai dengan harapan.

Dalam hal ini komunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar sangat penting karena komunikasi dapat mempengaruhi dan merubah pemikiran orang yang dituju. Hambatan ini sering terjadi karena pesan yang disampaikan oleh komunikator (guru) secara verbal tidak dapat diterima dan dicerna dengan baik oleh komunikan (murid), baik disebabkan oleh ketidakmampuan komunikator dalam menyampaikan pesan atau materi dengan baik atau ketidakmampuan komunikan menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Sering kali salah tanggap disebabkan si komunikator berbicara terlalu cepat sehingga menimbulkan salah pengertian bagi komunikan, misalnya seorang guru menyuruh muridnya untuk men-save as namun tanggapan murid men-save. Pada hal tersebut dapat menjadikan kesalahan dalam pembelajaran.

Dalam hal lain sering terjadi dalam proses belajar-mengajar pada kegiatan ekstrakulikuler disebabkan karena komunikator sering sekali menggunakan bahasa asing sehingga sulit dimengerti oleh komunikan.

44 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (PT : Raja Grafindo Persada : 2006) h. 131

Page 59: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

Berkenaan dengan faktor-faktor penghambat pola komunikasi yang bersifat non teknis dan semantik, yang menjadi permasalahan ialah bagaimana cara upaya untuk mengatasinya.

Dalam hal ini, menurut hemat penulis cara mengatasinya ialah untuk segi non teknis seperti gangguan psikologis dan gangguan status, baiknya bagi seorang komunikator mempunyai kemampuan untuk ber-empaty kepada komunikan dengan kata lain ialah kemampuan menghayati perasaan orang lain atau merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Adapun menurut hemat penulis dalam mengatasi hambatan semantik (hambatan bahasa) ialah sebaiknya komunikator dalam segi bahasa menggunakan kata-kata yang mudah di mengerti dan dapat diterima secara umum oleh komunikan. Jadi untuk menghilangkan hambatan semantis dalam berkomunikasi, seorang komunikator harus mengucapkan pernyataan dengan jelas dan tegas, memilih kata-kata yang tidak menimbulkan persepsi yang salah, dan disusun dalam kalimat-kalimat yang logis.

Page 60: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari uraian tentang pola komunikasi antara guru dan murid dalam kegiatan ekstrakulikuler Apalikasi Komputer di yayasan Al-Andalusia, dapat diambil kesimpulan.

1. Pola komunikasi yang terjadi dalam kegiatan ekstrakulikuler di Panti Asuhan

Al-Andalusia, telah terjadi berbagai macam bentuk komunikasi

Pola Bintang

Pada pola ini menurut teori T. Hani Handoko dikatakan C dapat

berkomunikasi langsung dengan A, B, D, dan E. Garis koordinasi ini

melibatkan semua komponen yang dapat berkomunikasi, dimana C

sebagai centralnya dapat berkomunikasidengan yang lainnya, begitu juga

sebaliknya.

Komunikasi Kelompok, komunikasi antara seseorang (komunikator) dengan

sejumlah orang (komunikan) yang berkumpul bersama-sama dalam

bentuk kelompok. Komunikasi kelompok mempunyai beberapa

karakteristik. Pertama, proses komunikasi terhadap pesan-pesan yang

disampaikan oleh seorang pembicara kepada khalayak yang lebih besar

A C

B

D E

53

Page 61: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

dan tatap mukan. Kedua, komunikasi berlangsung kontinue dan bisa

dibedakan mana sumber dan mana penerima. Ketiga, pesan yang

disampaikan terencana dan bukan spontanitas untuk segmen khalayak

tertentu. Indikasinya ketika komunikator (guru) akan menyampaikan

materi kepada murid (komunikan) ketika awal pelajaran.

Komunikasi Interpersonal (Antar Pribadi) adalah komunikasi yang

berlangsung antara dua orang, dimana terjadi kontak langsung dalam

bentuk percakapan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam

hal mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena sifatnya

dialogis berupa percakapan maka menimbulkan komunikasi dua arah.

Inidikasinya ketika seorang komunikan (murid) bertanya kepada

komunikator (guru) tentang materi yang telah disampaikan oleh

komunikator.

Faktor Penghambat

Hambatan Non Teknis

Faktor penghambat eksternal dan internal.

Eksternal seperti bunyi atau suara yang ribut atau bising yang dapat

mengganggu penyampaian atau penerimaan pesan.

Internal seperti gangguan psikologis dan gangguan status.

Hambatan Semantik

Hambatan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan. Komunikan sering kali salah tanggap disebabkan komunikator berbicara terlalu cepat sehingga menimbulkan salah pengertian

Page 62: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima

bagi komunikan. Dalam hal lain komunikator sering sekali menggunakan bahasa-bahasa asing yang jarang di dengar sehingga sulit dimengerti oleh komunikan.

Faktor Pendukung

Sarana yang Mencukupi

Mulai dari komputer, internet, white board, penghapus papan tulis, bangku dan

meja yang mencukupi sehingga menimbulkan keefektifan dalam proses belajar

mengajar.

Faktor Lingkungan

faktor situasi yang tidak bising dari suara-suara yang dapat menganggu

ketenangan dalam proses belajar mengajar sehingga dapat menciptakan

suasana yang kondusif

Faktor Kemampuan Dasar

Faktor ini dapat menjadi pendukung terlaksananya komunikasi yang baik dalam proses belajar mengajar, disebabkan komunikan sudah mempunyai kemampuan dasar (basic skills) sebelumnya, sehingga komunikator (guru) lebih mudah dalam menyampaikan materi kepada komunikan (murid).

B. SARAN

1. Hendaklah para guru lebih memperhatikan lagi dalam menyampaikan materi, terutama dalam bahasa penyampaian

agar murid mudah memahami materi yang disampaikan.

2. Hendaknya para guru untuk meningkatkan rasa empaty kepada murid dengan kata lain ialah kemampuan

menghayati perasaan murid atau merasakan apa yang dirasakan murid dan bisa memberikan suasana yang akrab

kepada murid sehingga murid merasa nyaman dalam mendengarkan penyampaian dan bertanya kepada guru.

3. Di harapkan Panti Asuhan Al-Andalusia bisa menambahkan beberapa unit komputer, dikarenakan ada beberapa

komputer yang sudah tidak layak pakai dalam proses belajar mengajar.

4. Di harapkan Panti Asuhan Al-Andalusia dapat meningkatkan lagi kualitas guru dalam merawat unit-unit komputer,

sehingga pada proses belajar-mengajar tidak terjadi kerusakan (hank)

5. Demi terciptanya suasana yang kondusif hendaknya bagi murid-murid untuk meningkatkan daya konsentrasi pada

penyampaian materi dan tidak bersendagurau ketika guru menyampaikan pesannya

Page 63: “Pola Komunikasi Antara Guru dan Murid Dalam Kegiatan ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/18887/1/MUHAMM… · Macam-macam Bentuk dan Pola Komunikasi ... dan penerima