28
POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA

Pola Perkembangan Desa dan Kota

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pola Perkembangan Desa dan Kota

POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA

Page 2: Pola Perkembangan Desa dan Kota

A. Desa

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang merupakan suatu kesatuan dengan memiliki pemerintahan sendiri untuk menciptakan suatu peraturan/tata kehidupan yang dikepalaI oleh kepala desa.

Page 3: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Ciri Desa

Sistem perekonomian bersifat agraris. Masih bergantung pada alam. Hubungan kekerabatan antar

masyarakat terjalin kuat, contoh: budaya gotong royong.

Minim sarana prasarana sehingga pembangunan berjalan lambat.

Norma-norma dalam masyarakat masih berlaku dan dianut (adat, agama).

Page 4: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Potensi Desa

Potensi fisik: manusia, hewan dan tumbuhan, air, dan iklim.

Potensi nonfisik: masyarakat desa, lembaga masyarakat, dan perangkat desa.

Page 5: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Hinterland

Fungsi desa sebagai penyokong atau penyuplai kebutuhan penduduk kota. Meliputi: sumber bahan pangan, tenaga kerja, pusat industri kecil dan rumah tangga, serta daerah tujuan wisata.

Page 6: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Faktor yang mempengaruhi pola persebaran desa

1. Lokasi desa 2. Iklim 3. Kesuburan tanah 4. Tata air 5. Keadaan ekonomi 6. Keadaan budaya

Page 7: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Pola Permukiman Desa

Memanjang: sepanjang sungai, jalan, pantai, rel kereta api.

Memusat/mengelompok: pada daerah subur, sumber air, fasilitas umum.

Menyebar: di daerah karst/pegunungan.

Page 8: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Klasifikasi Desa - Berdasarkan potensi desa

a) Berpotensi rendah: topografi berbukit, air sulit diperoleh, pertanian dengan sistem tadah hujan, lahan tidak subur.

b) Berpotensi sedang: topografi tidak rata, pertanian dengan sistem irigasi semiteknis, lahan kurang subur.

c) Berpotensi tinggi: topografi datar, pertanian dengan sistem irigasi teknis, lahan produktif.

Page 9: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Klasifikasi Desa - Berdasarkan tingkat perkembangan

a) Desa swadaya Tergantung pada alam Topografi kasar sehingga produktivitas rendah (pertanian) Tingkat pendidikan penduduk rendah Terbatasnya sarana dan prasarana Adat istiadat masih kental Lembaga pemerintahan sederhana Lokasi terpencil dengan sedikit jumlah

penduduk/jarang

Page 10: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Klasifikasi Desa - Berdasarkan tingkat perkembangan

b) Desa swakarya Tingkat perekonomian agak maju dan

beragam Tingkat pendidikan mayoritas tamat SD Mulai masuknya teknologi Adat istiadat mulai pudar/longgar Lembaga pemerintahan mulai teratur/

berkembang

Page 11: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Klasifikasi Desa - Berdasarkan tingkat perkembangan

c) Desa swasembada Tingkat perekonomian telah maju Mata pencaharian penduduk heterogen Tingkat pendidikan dasar 9 tahun cukup

tinggi Penggunaan teknologi dan sarana

prasarana yang memadai Modernisasi, muncul home industri Lembaga pemerintahan berjalan dengan

baik

Page 12: Pola Perkembangan Desa dan Kota

B. Kota

Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batas administrasi yang diatur dalam perundang-undangan dan permukiman yang telah memperlihatkan watak dan kehidupan perkotaan (menurut PP nomor 2 tahun 1987).

Page 13: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Ciri Kota 1. Sistem perekonomian bersifat

nonagraris. 2. Kehidupan masyarakatnya heterogen

dan individualis. 3. Norma dan adat istiadat mulai pudar. 4. Pola pikir masyarakat realistis dan

rasionalis. 5. Sarana prasarana tersedia dan

lengkap (pasar, per-tokoan, sarana olah raga, tempat parkir khusus, dll).

Page 14: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Klasifikasi Kota - Berdasarkan jumlah penduduk

a. Kota kecamatan: 3.000 – 20.000b. Kota kecil: 20.000 – 200.000c. Kota sedang: 200.000 – 500.000d. Kota besar: 500.000 – 1.000.000e. Kota metropolitan: 1.000.000 –

5.000.000f. Kota megapolitan: > 5.000.000

Page 15: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Klasifikasi Kota - Berdasarkan tingkat perkembangan

a) Tahap eopolis: desa yang sudah mulai teratur dan mengarah ke kota

b) Tahap polis: kota bercirikan agrarisc) Tahap metropolis: perpindahan ke arah

industrid) Tahap megapolis: gabungan beberapa

metropolise) Tahap tiranopolis: adanya kejahatan dan

kekacauanf) Tahap nekropolis: kota mati

Page 16: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Fungsi Kota

1. Pusat kegiatan penduduk2. Pusat pemasaran dan kegiatan

ekonomi3. Pusat pelayanan sosial, politik, dan

budaya4. Pusat pendorong perkembangan

daerah dan nasional5. Pusat penyediaan fasilitas penunjang

pertumbuhannya dan daerah belakangnya

Page 17: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kota

1. Faktor alamiah: Lokasi, fisiografi, dan kekayaan alam.

2. Faktor sosial : Penduduk dan kebijaksanaan pemerintah.

Page 18: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Teori perkembangan kota

Page 19: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Teori perkembangan kota

Page 20: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Teori perkembangan kota

Page 21: Pola Perkembangan Desa dan Kota

C. Interaksi Desa-Kota

Interaksi desa-kota adalah suatu hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara desa dengan kota yang dapat menghasilkan kenampakan, masalah, dan fenomena baru.

Page 22: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Faktor Penyebab Interaksi

1. Adanya wilayah yang saling melengkapi

2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi

3. Adanya kemudahan untuk berpindah

Page 23: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Pengaruh Interaksi Desa-Kota - 1. Pengaruh positif

a) Wilayah perdesaan semakin terbukab) Masuknya teknologi ke desac) Mulai berkembangnya lembaga

pendidikan di desad) Tingkat pengetahuan penduduk

meningkat

Page 24: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Pengaruh Interaksi Desa-Kota -Pengaruh negatif

a) Arus urbanisasi tidak bisa dibendungb) Muncul kawasan kumuhc) Menyempitnya areal pertanian di desa

karena adanya investasi penduduk kota

d) Dominasi kebudayaan kota di desa

Page 25: Pola Perkembangan Desa dan Kota

D. Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan dari desa ke kota.

Faktor Penyebab1. Faktor penarik (pull factor): dari kotaa) Kesempatan kerjab) Upah lebih besarc) Fasilitas lebih lengkapd) Pusat pemerintahane) Pemasaran hasil produksi

Page 26: Pola Perkembangan Desa dan Kota

2. Faktor pendorong (push factor): dari desa

a) Sempitnya lahan pertanianb) Penghasilan rendahc) Minim fasilitasd) Keinginan untuk hidup lebih layake) Alasan pendidikanf) Tekanan adat istiadat

Page 27: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Dampak Urbanisasi

Untuk kotaa) Positif: berkembangnya kota dan

tersedianya tenaga kerjab) Negatif Meningkatnya kriminalitas Berkembangnya kawasan kumuh Pengangguran bertambah Kepadatan penduduk tinggi Kemacetan lalu-lintas

Page 28: Pola Perkembangan Desa dan Kota

Dampak Urbanisasi

Untuk desaa) Tenaga kerja untuk pertanian

berkurangb) Desa sulit berkembangc) Produktivitas pertanian menurun