Poligen Dan Genetika Populasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bwerisis tentang macam poli gen sehingga memudahkan dalam belajar

Citation preview

  • 5/25/2018 Poligen Dan Genetika Populasi

    1/5

    8. POLIGEN DAN GENETIKA POPULASI

    POLIGEN

    Tidak semua karakter akan menurun dalam kelas-kelas fenotip yang terbagi secara

    jelas, seperti pada pola pewarisan Mendel. Pada Mendel karakter-karakter terpisah jelas

    berdasarkan kelas-kelas fenotipnya. Hasil yang diperoleh Mendel pada persilangan kacang

    kapri tinggi dengan kacang kapri pendek, didapatkan F1 semua tinggi. Beberapa keturunan

    F2 tinggi dan sebagian lainnya adalah pendek, dengan perbandingan 3 tinggi:1 pendek.

    Sedangkan hasil persilangan tembakau pendek x tinggi yang dilakukan oleh Joseph Kolrueter

    (1760) F1 intermediet diantara ukuran kedua tetuanya, dan keturunan F2 menunjukkan

    adanya fenotipe kontiniu dari tetua pendek menuju tetua tinggi, dengan sebaran normal.

    Sehingga tidak dapat dibedakan dengan jelas kelas-kelas fenotipnya.

    Pada penemuan Kolrueter, alel-elel pada tembakau mempunyai pengaruh kumulatif

    serta dominan tidak sempurna, sedangkan penemuan Mendel pada kacang kapri didapatkan

    sifat dominan sempurna. Gen-gen yang tidak sealel mempunyai pengaruh kumulatif pada

    sifat-sifat tertentu. Penjelasan keragaman kontiniu tersebut disebutkan sebagai hipotesis gen

    ganda (multiple-gene hypothesis) .

    Poligenialah salah satu dari suatu seri gen ganda yang menentukan pewarisan secara

    kuantitatif (karakter keturunan nampak berderajat berdasarkan intensitas dari ekspresi

    karakter tersebut). Beberapa karakter tanaman dipengaruhi oleh gen-gen ganda, sehingga

    ekspresinya tidak dapat dibedakan secara jelas atau membentuk suatu sebaran normal

    (kontinu). Ekspresi gen ganda dapat diamati pada karakter tinggi tanaman, bobot biji, warna

    biji gandum.

    R.A. Emerson dan E.M. East telah meneliti tentang pewarisan sifat kuantitatif serta

    menguji hipotesis gen ganda pada tanaman jagung. Mereka menyilangkan tanaman jagung

    dengan fenotipe panjang tongkol rata-rata 6.6 cm dengan tanaman jagung yang mempunyai

    pajang tongkol rata-rata 16.8 cm. Pada keturunan F1 didapatkan panjang tongkol rata-rata

    12.1 cm dengan kisaran dari 9 cm -15 cm. Sedangkan pada keturunan F2 keragaman fenotipe

    yang diperoleh lebih besar daripada keragaman pada F1, dengan panjang tongkol yang

    seekstrim kedua tetuanya. Apabila ada dua pasang alel yang aktif mengendalikan karakter

    panjang tongkol, dan jika masing-masing gen menghasilkan pengaruh yang sama pada

    penampakan karakter tersebut, maka kontribusi masing-masing gen sebagai berikut:

  • 5/25/2018 Poligen Dan Genetika Populasi

    2/5

    Pada penelitian Emerson dan East tersebut diatas didapatkan kontribusi masing-

    masing gen adalah =

    = 2.55 cm tiap alel

    Hal tersebut berarti, masing-masing alel yang berperan aktif dapat meningkatkan

    panjang tongkol maksimal 2.55 cm dari karakter terpendek 6.6 cm.

    Penemuan tersebut menggambarkan sifat dari gen-gen dengan pengaruh kuantitatif

    yang kemudian dinamakan sebagai factor-faktor ganda (multiple factors). Tetapi karena

    faktor-faktor tersebut sangat kecil pengaruhnya, maka selanjutnya disebut sebagai pengaruhpoligen. Masing-masing gen secara kumulatif mempunyai andil dalam penampakan fenotipe

    tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan seperti pada gen tunggal.

    Pada hasil perkawinan monohybrid (Aa x Aa) kita mengetahui bahwa hanya bagian

    dari F2 menyerupai salah satu induknya. Perhitungan mengenai banyaknya gen ganda,

    banyaknya kelas genotip dan fenotip dalam keturunan dapat diikuti pada tabel berikut :

    Jumlah pasangangen ganda

    Bagian dari F2yang

    sama dengan salah

    satu induknya

    Jumlah kelasgenotip dalam F2

    Jumlah kelasfenotip dalam F2

    1

    2

    3

    N

    1/16

    1/64

    (1/4)n

    3

    9

    27

    3n

    3

    5

    7

    2n+1

    GENETIKA POPULASI

    Genetika populasi merupakan salah satu cabang dari genetika yang mempelajari gen-

    gen dalam populasi, yang menguraikan secara sistematik akibat dari keturunan pada tingkat

    populasi. Populasi adalah kelompok dari individu-individu yang dalam genetika populasi

    seringkali anggota kelompok tersebut terdiri dari spesies yang sama, sehingga makhluk hidup

    yang terdapat dalam populasi merupakan hasil persilangan interspesies yang memiliki lekang

    gen (gene pool) yang sama. Dimana lekang gen adalah jumlah dari semua alel yang berlainan

    dari suatu populasi yang membiak secara kawin.

    Kontribusi masing-masing gen =

  • 5/25/2018 Poligen Dan Genetika Populasi

    3/5

    Frekuensi Gen dan Genotip

    Frekuensi adalah perbandingan antara banyaknya individu dalam suatu kelas dengan

    jumlah seluruh individu. Frekuensi gen adalah frekuensi dari alel-alel. Frekuensi genotip

    adalah frekuensi dari pasangan alel.

    Frekuensi gen ada yang dominan dan ada yang resesif. Frekuensi gen dominan

    biasanya dinyatakan dengan p sedangkan grn resesif dinyatakan dengan q. Bila A adalah gen

    dominan dan a adalah gen resesif, maka frekuensi gen A=p dan frekuensi gen a=q yang mana

    nilai p dan q sering dinyatakan dalam bentuk decimal dengan nilai keduanya adalah satu atau

    p+q = 1.

    Adanya kawin acak dalam populasi ini mengakibatkan genotip yang terbentuk pada

    populasi keturunan tergantung pada frekuensi gen tetua. Tanaman yang mengandung gen A

    dan a, kemungkinan keturunannya akan memiliki genotipa AA, Aa atau aa dengan proporsi

    1:2:1. Dengan demikian frekuensi genotipanya dapat dihitung dari frekuensi gen tetua

    menggunakan rumus p2+2pq+q2=1 yang merupakan penjabaran dari (p+q)2.

    Formula ini dikemukakan oleh ahli matematika Inggris, Hardy dan ahli fisika Jerman,

    Weinberg secara terpisah yang saat ini lebih dikenal sebagai hukum kesetimbangan Hardy-

    Weinberg. Hukum ini menyatakan bahwa dalam populasi setimbang maka baik frekuensi gen

    maupun genotip akan tetap dari satu generasi ke generasi selanjutnya, dengan syarat:

    1. Persilangan terjadi secara acak, maka fenotipe individu tidak mempengaruhi pilihan

    pasangannya.

    2. Tidak ada seleksi, semua gamet mempunyai kesempatan sama untuk membentuk

    zigot dan semua zigot mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama.

    3. Tidak ada migrasi, yaitu tidak ada introduksi alel dari populasi lain.

    4. Tidak ada mutasi. Mutasi adalah proses yang lambat dan perubahan frekuensi gen

    biasanya minimal.

    5. Tidak ada penghanyutan genetik secara acak (random genetic drift). Penghanyutan

    terjadi dalam populasi kecil karena contoh gen/alel yang kecil bila dibandingkan

    suatu populasi besar.

  • 5/25/2018 Poligen Dan Genetika Populasi

    4/5

    6. Meiosis terjadi normal, sehingga hanya faktor kebetulan yang berlaku pada

    gametogenesis.

    Hukum Hardy-Weinberg memudahkan kita untuk menentukan apakah asumsi di atas

    terpenuhi dan apakah suatu populasi berada dalam keseimbangan yang stabil frekuensi

    gennya. Dengan membandingkan frekuensi gen dalam populasi pada lokasi berbeda, kita

    dapat menentukan apakah terjadi penyimpangan dari keseimbangan. Kemudian kita dapat

    meneliti apa yang menyebabkan penyimpangan tersebut. Penerapan populasi genetika pada

    pemuliaan tanaman berhubungan dengan penentuan banyaknya individu yang homozigot atau

    heterozigot dalam suatu populasi. Sebagai contoh, apabila kita ingin mendapatkan suatu

    tanaman yang tahan terhadap hama penyakit, maka kita harus dapat mengetahui tanaman

    yang betul-betul tahan, tidak menurunkan sifat kerentanannya.

    LATIHAN SOAL

    I. Poligen1. Apa yang dimaksud dengan poligen?2. Apa yang dimaksud dengan hipotesis gen ganda (multiple gene hypotesis)?3. Jelaskan perbedaan antara genetika kualitatif dan kuantitatif!4.

    Jelaskan formula untuk menghitung kontribusi gen pada hipotesis gen ganda!

    5. Dua varietas jagung masing-masing tingginya 120 cm dan 180 cm dikawinkan.Tanaman F1 seragam mempunyai tinggi 150 cm. Dari 500 tanaman F2 terdapat 2

    tanaman dengan ukuran 120 cm dan 2 tanaman dengan ukuran 180 cm.

    a. Berapa banyak poligen yang ikut berperan?b. Berapa cm tiap gen yang mempengaruhi tinggi tanaman?

    6. Persilangan 2 tanaman inbred yang masing-masing memiliki biji 20 centigram dan 40centigram menghasilkan tanaman F1 yang memiliki biji seragam (30 centigram).

    Persilangan F1>< F1 menghasilkan 2000 tanaman, 8 di antaranya memiliki biji yang

    beratnya 20 centigram sedangkan 8 lainnya memiliki biji 40 centigram. Sisa tanaman

    lainnya memiliki biji yang beratnya bermacam-macam tetapi berkisar antara 20 dan

    40 centigram. Berapa banyak pasangan gen yang ikut mempengaruhi berat dalam

    perkawinan itu?

    7. Misalnya 2 pasang gen dengan masing-masing 2 alel Aa dan Bb, menentukanpenambahan tinggi tanaman dalam suatu populasi. Homozigot AABB adalah 50 cm

    dan homozigot resesifya 30 cm. Jika disilangkan AABB dengan aabb, tentukan:

  • 5/25/2018 Poligen Dan Genetika Populasi

    5/5

    a. Berapakah kontribusi tiap gen yang mempengaruhi tinggi tanaman?b. Berapa tinggi tanaman F1?c. Setelah perkawinan F1>< F1, genotip-genotip apakah dalam F2 yang akan

    mempunyai tinggi 40 cm?

    d. Berapa bagian dari tanaman F2 yang diharapkan berupa tanaman setinggi 40 cm?

    II.Genetika Populasi1. Apa yang dimaksud dengan genetika populasi?2. Apa yang dimaksud dengan frekuensi genotip dan frekuensi gen?3. Tuliskan hukum keseimbangan Hardy-Weinberg dan berikan contoh perhitungannya!4. Sebutkan syarat-syarat keseimbangan Hardy-Weinberg!5. Dalam suatu populasi kecambah bibit kedelai didapatkan:

    200 bibit albino (gg), 800 bibit hijau-kuning (Gg), 1000 bibit hijau (GG)

    a. Berapa frekuensi gen g?b. Berapa frekuensi gen G?

    6. Suatu kebun tanaman jagung yang terletak terpisah dari tanaman jagung lainnyamempunyai 20% tanaman berbatang pendek (cebol). Apabila sifat ini ditentukan oleh

    gen resesif d, sedang gen D menetukan batang berbatang normal, maka berapa % dari

    tanaman normal dalam kebun itu yang:

    a. homozigotikb. heterozigotik

    7. Pada tanaman tomat gen A mengatur batang ungu dan alel resesifnya a menghasilkanbatang hijau. Gen C mengatur karakter daun belah dan c mengatur karakter daun

    kentang. Jika pengamatanpengamatan fenotip dari suatu populasi sampel tomat

    adalah 204 ungu, belah : 194 ungu, kentang : 102 hijau, belah : 100 hijau, kentang.

    Tentukan frekuensi:

    a. Alel belahb. Alel untuk batang hijau

    Format Laporan

    1. Jawaban latihan soal2. Kritik dan saran:

    - Praktikum genetika- Asisten