Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERBANDINGAN KADAR BESI (Fe)
PADA LEMIDING MUDA DAN TUA ( Stenochlaena Palustris)
DI WILAYAH DESA RASAU JAYA, KABUPATEN KUBU RAYA
( Gervacia Jenny Ratnawati, Staff pengajar jurusan Analis Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Pontianak)
Lemiding (Stenochlaena Palustris) adalah salah satu jenis sayuran yang
tumbuh di lahan gambut, yaitu sejenis pakis atau paku-pakuan yang termasuk dalam
kerajaan plantae dan divisi pteridophyta (paku-pakuan) yang banyak ditemui dihutan
Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat. Di wilayah Kalimantan Barat, tanaman
Lemiding biasanya dikonsumsi dalam 2 jenis yaitu lemiding muda (bewarna putih) dan
lemiding merah (tua) . Lemiding merah adalah lemiding hijau dengan warna
kemerahan, sedangkan Lemiding putih adalah lemiding hijau dengan warna pucat
(Irawan et al., 2006). lemiding pada masyarakat Kalimantan diolah menjadi sayur
ataupun ditambahkan sebagai sayur utama pada makanan khas Kalimantan barat yaitu
bubur pedas. Masyarakat suku dayak kenyah menggunakan Lemiding sebagai obat
anemia, pereda demam, mengobati sakit kulit.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata kadar Fe pada lemiding muda
sebesar 0,39 mg/L dan lemiding tua sebesar 0,48 mg/L. Hasil uji statistic diperoleh
pengolahan data secara komputerisasi melalui uji Mann Whitney U diperoleh nilai p
sebesar 0,038 , p < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang artinya
terdapat perbedaan kadar Fe pada lemiding muda dan lemiding tua. Kadar Fe lebih
Lemiding Muda Lemiding Tua
banyak pada tanaman Lemiding tua, sehingga baik di konsumsi dalam upaya
penambahan Fe bagi individu yang membutuhkan.
DESTRUKSI BASAH
ANALISIS SAMPEL DENGAN SSA