36
Langkah – Langkah Merancang Pondasi Telapak Gabungan Untuk merencanakan pondasi terlapak gabungan berikut akan disajikan langkah-langkahnya Menyiapkan denah dasar Denah dasar diperlukan untuk melihat letak kolom, dinding dan beban – beban struktur atas lainnya. Sehingga perencana dapat menentukan letak beban mati, beban hidup, momen lentur dan data lainnya yang diperlukan dalam perencanaan. Menghitung jumlah beban pada kolom – kolom Pada langkah ini jumlah beban dari struktur atas mulai dari atap hingga ke sloof dihitung dan ditentukan pelimpahannya, sehingga dapat ditentukan susunan pondasi telapak gabungan. Menentukan lokasi resultan beban-beban Jika pada kolom-kolomnya terdapat momen lentur, maka perhitungkan resultan P nya. Menghitung kapasitas dukung izin(qa) Berdasarkan jenis tanah dasar tempat diletakkan pondasi, maka diperoleh nilai-nilai kapasitas dukung tanah (qa) Menentukan lebar pondasi Sebelum menentukan lebar pondasi, tentukan terlebih dahulu panjang pelat pondasi L dengan metode coba-coba. Kemudian hitung luas pelat pondasi A dengan menggunakan rumus berikut . A = Σp / qa dengan : A = luas dasar pondasi qa = kapasitas dukung tanah Lebar pondasi, B1 dan B2 dapat ditentukan dengan rumus berikut : B1 = ( 2A/L) . ((3r/L – 1) r = jarak resultan P terhadap sisi B2 B2 = (2A/L) – B1

pondasi telapak akeh.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Langkah Langkah Merancang Pondasi Telapak GabunganUntuk merencanakan pondasi terlapak gabungan berikut akan disajikan langkah-langkahnya Menyiapkan denah dasarDenah dasar diperlukan untuk melihat letak kolom, dinding dan beban beban struktur atas lainnya. Sehingga perencana dapat menentukan letak beban mati, beban hidup, momen lentur dan data lainnya yang diperlukan dalam perencanaan. Menghitung jumlah beban pada kolom kolomPada langkah ini jumlah beban dari struktur atas mulai dari atap hingga ke sloof dihitung dan ditentukan pelimpahannya, sehingga dapat ditentukan susunan pondasi telapak gabungan. Menentukan lokasi resultan beban-bebanJika pada kolom-kolomnya terdapat momen lentur, maka perhitungkan resultan P nya. Menghitung kapasitas dukung izin(qa)Berdasarkan jenis tanah dasar tempat diletakkan pondasi, maka diperoleh nilai-nilai kapasitas dukung tanah (qa) Menentukan lebar pondasiSebelum menentukan lebar pondasi, tentukan terlebih dahulu panjang pelat pondasi L dengan metode coba-coba. Kemudian hitung luas pelat pondasi A dengan menggunakan rumus berikut .A = p / qadengan :A = luas dasar pondasiqa = kapasitas dukung tanahLebar pondasi, B1 dan B2 dapat ditentukan dengan rumus berikut :B1 = ( 2A/L) . ((3r/L 1)r = jarak resultan P terhadap sisi B2B2 = (2A/L) B1 Mengecek qa yang diperoleh dari dimensi pondasi pada langkah diatas.Pada hitungan cara ini, karena resultan beban dibuat berhimpit dengan pusat berat luasan pondasi, tekanan dasar pondasi seragam, sehingga q = qa. Kemudian menggambar diagram gaya lintang disepanjang pondasi, mrnghitung momen lentur dan mengecek kedalaman pondasi. Jika resultan beban tidak berhimpit, maka lanjutkan langkah berikut.Langkah selanjutnya menentukan letak titik berat luasan pondasi, menentukan momen inersia luasan pondasi terhadap sumbu y, menghitung momen P terhadap sumbu y.Kemudian menentukan besar tekanan sentuh pada dasar pondasi diikuti dengan menggambar diagram gaya lintang disepanjang pondasi, Mengecek kedalaman pondasi dan menghitung kembali lebar pondasi dan besar tekanan sentuh pada dasar pondasiCek kembali nilai qa yang diperoleh dari dimensi pondasi. qa yang didapat harus lebih kecil dari qa izin tanah.Besar tekanan sentuh pada dasar pondasi dapat dihitung dengan rumus berikut.q = (p/BL)(1+/- 6ex/L) ; untuk (e L/6)q = 4p / (3B(L-2ex)) ; untuk (e > L/6)Kemudian gambarkan kembali gaya lintang, hitung momen lentur, dan cek kedalaman pondasi.Sumber: Teknik Pondasi I, 2002, Hary Christady Harditatmohal 319Oleh: Juliana Fisaini, mahasiswi Jurusan Teknik Sipil Univ. Syiah Kualahttp://www.ilmusipil.com/langkah-merancang-pondasi-telapak-gabungan

Download Spreadsheet Excel, Perencanaan Pondasi Telapak

Perencanaan pondasi harus mencakup segala aspek agar terjamin keamanan sesuai dengan persyaratan yang berlaku, misalnya penentuan dimensi pondasi yang meliputi panjang, lebar dan tebal, kemudian jumlah dan jarak tulangan yang harus dipasang pada pondasi. Adapun peraturan untuk perencanaan pondasi telapak tercantum pada SNI 03-2847-2002 merujuk pada pasal 13.12 dan pasal 17. Jika teman2 ada yang belum memiliki peraturan tersebut. Silahkan klikdisiniuntuk download SNI 03-2847-2002.

Desain Perencaan Fondasi Telapak

1. Menentukan Dimensi PondasiDimensi yang direncanakan meliputi : panjang, lebar dan ketebalan telapak pondasi. Semuanya harus di desain sedemikian rupa, sehingga tegangan yang terjadi pada dasar pondasi tidak melebihi daya dukung tanah dibawahnya.

2. Mengontrol Kuat Geser 1 ArahKerusakan akibat gaya geser 1 arah terjadi pada keadaan dimana mula- mula terjadi retak miring pada daerah beton tarik (seperticreep), akibat distribusi beban vertikal dari kolom (Pu kolom) yang diteruskan ke pondasi sehingga menyebabkan bagian dasar pondasi mengalami tegangan. Akibat tegangan ini, tanah memberikan respon berupa gaya reaksi vertikal ke atas (gaya geser) sebagai akibat dari adanya gaya aksi tersebut. Kombinasi beban vertikal Pu kolom (ke bawah) dan gaya geser tekanan tanah ke atas berlangsung sedemikian rupa hingga sedikit demi sedikit membuat retak miring tadi semakin menjalar keatas dan membuat daerah beton tekan semakin mengecil.Nahdengan semakin mengecilnya daerah beton tekan ini, maka mengakibatkan beton tidak mampu menahan beban geser tanah yang mendorong ke atas, akibatnya beton tekan akan mengalami keruntuhan. Berikut ini ilustrasinya :

Gambar 1. Kerusakan Pondasi Akibat Gaya Geser 1 arah

Kerusakan pondasi yang diakibatkan oleh gaya geser 1 arah ini biasanya terjadi jika nilai perbandingan antara nilai a dan nilai d cukup kecil, dan karena mutu beton yang digunakan juga kurang baik, sehingga mengurangi kemampuan beton dalam menahan beban tekan.

Gambar 2. Keretakan Pondasi Akibat Gaya Geser 1 arah

3. Mengontrol Kuat Geser 2 Arah (Punching Shear)Kuat geser 2 arah atau biasa disebut juga dengan geserpons, dimana akibat gaya geser ini pondasi mengalami kerusakan di sekeliling kolom dengan jarak kurang lebih d/2. Berikut ini ilustrasinya :

Gambar 3. Kerusakan Pondasi Akibat Gaya Geser 2 arah

4. Menghitung Tulangan PondasiBeban yang bekerja pada pondasi adalah beban dari reaksi tegangan tanah yang bergerak vertikal ke atas akibat adanya gaya aksi vertikal kebawah (Pu) yang disalurkan oleh kolom. Tulangan pondasi dihitung berdasarkan momen maksimal yang terjadi pada pondasi dengan asumsi bahwa pondasi dianggap pelat yang terjepit dibagian tepi- tepi kolom. MenurutSNI 03-2847-2002,tulangan pondasi telapak berbentuk bujur sangkar harus disebar merata pada seluruh lebar pondasi (lihat pasal 17.4.3)

5. Mengontrol Daya Dukung PondasiPondasi sebagai struktur bangunan bawah yang menyangga kolom memikul beban-beban diatasnya (bangunan atas), harus mampu menahan beban axial terfaktor (Pu) dari kolom tersebut. Maka dari itu beban dari Pu diisyaratkan tidak boleh melebihi daya dukung dari pondasi (Pup) yang dirumuskan sebagai berikut :Pu 1000

Dimana : 1kPa=10 gr/cm2Berarti kalau 100 kPa=1000 gr/cm2=1 kg/cm2=10000 kg/m2atau 10 ton/ m2Untuk daerah Jogjakarta kuat dukung tanah ijin berkisar =100~150kPahttps://bayakatsuki.wordpress.com/2013/01/22/pondasi-foot-plate/

Pondasi merupakan salah satu elemen struktur yang paling vital dari suatu konstruksi bangunan, karena pondasi bertugas paling akhir dalam memikul semua beban bangunan untuk diteruskan ke tanah. Jika diibaratkan dalam bisnis, pondasi adalah divisi negosiasi, public relation, ataupun marketing dari suatu struktur bangunan agar diterima oleh bumi alias tanah tempatnya berpijak. Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung, ya kurang lebih begitulah :). Agar struktur bangunan dapat diterima oleh tanah, maka pondasi bertugas menyesuaikan jenis pendekatannya kepada tanah dengan melakukan survey terhadap karakteristik tanah tersebut, seperti uji sondir untuk mengetahui daya dukung tanahnya.Berikut adalah jenis-jenis pondasi :1. Pondasi telapak/umpak

Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah digunakan oleh masyarakat indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini terbuat dari batuan padas atau keras yang digali oleh masyarakat setempat di daerah-daerah tertentu, bahkan tak jarang yang menggunakanbatu padas bekas reruntuhan candi.Sistem kerja pondasi ini menerapkan sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini menahan kolom yang tertanam di dalamnya sehingga tidak masuk dalam tanah. Seperti halnya ketika kita menggunakan sebuah ganjalan yang pipih atau ganjalan yang lebih lebar untuk standar motor ketika di tempatkan pada tanah yang lembek.2. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai)

Tidak seperti pondasi telapak, Pondasi batu kali akan ditanam dalam tanah untuk mendapatkan daya dukung tanah yg lebih baik dari permukaan dan menjadi satu set dengan sloof sehingga menghasilkan suatu kekakuan struktur.Pondasi batu kali terdiri dari batu kali dan perekat yang berupa campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan batu kali ini menggunakan perbangingan 1 : 3 karena batu kali akan selalu menerima rembesan air yang berasal dari tanah. Sehingga membutuhkan campuran yang lebih kuat menahan rembesan.3. Pondasi Tapak/Setempat/foot platPondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan bertingkat serta bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Untuk di Bali, biasanya diambil kedalaman dari 1,5 3 meter. Konsepnya adalah menyebarkan seluruh beban ke tanah melalui kaki kolom yang berupa pelat beton dengan tebal berkisar antara 15 25 cm dan luasan yang menyesuaikan dengan daya dukung tanah dan beban yang diteruskan kolom.

3. PONDASI PELAT BETON LAJUR

Pondasipelat beton lajur atau jalur digunakan bila luas penampang yang menggunakan pondasipelat setempat terlalu besar. Karena itu luas penampang tersebut dibagi dengan cara memanjangkan lajur agar tidak terlalu melebar.Ukuran lebarpondasipelat lajur sama dengan lebar bawahpondasibatu kali, yaitu 70 120 cm. Ini disebabkan fungsipondasipelat lajur adalah menggantikanpondasibatu belah bila batu belah sulit didapat, atau memang sudah ada rencana pengembangan rumah ke atas.4. Pondasi Tiang (Pile)Pondasi tiang adalah pondasi dengan membenamkan tiang beton bertulang ke dalam tanah dengan kedalaman 5-8 meter. Penampang tiang betonnya ada beberapa jenis penampang, mulai dari segitiga, persegi, atau pun bulat. Berikut adalah jenis pondasi yang termasuk Pondasi tiang :a. Pondasi sumuranseperti namanya pondasi ini dikerjakan seperti menggali sumur berdiameter 60-80, lalu dicor dengan material beton dan batu kali.b.Pondasi bor pile dan straus pilePondasi ini membenamkan beton bertulang ke dalam tanah dengan cara melakukan pengeboran ke tanah, lalu dpasangkan bekisting dengan penampang lingkaran, kemudian dicor. Diameter tiang straus pile lebih kecil dan pengeborannya dengan alat sederhana, sedangkan bore pile diameter tiangnya lebih besar dan pengeborannya menggunakan mesin borc. .Pondasi tiang pancangPondasi berikut ini merupakan pondasi yang banyak digunakan untuk pembangunan gedung berlantai banyak seperti Apartment, Kondominium, Rent Office dan sebagainya. Pondasi ini hampir sama dengan pondasi bored pile. Namun pondasi tiang pancang memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan pondasi bored pile.Pelaksanaan pekerjaan pemancangan menggunakan diesel hammer. Sistem kerja diesel Hammer adalah dengan pemukulan sehingga dapat menimbulkan suara keras dan getaran pada daerah sekitar. Itulah sebabnya cara pemancanganpondasiini menjadi permasalahan tersendiri pada lingkungan sekitar.Pekerjaan pemukulan tiang pancang dihentikan dan dianggap telah mencapai tanah keras jika pada 10 kali pukulan terakhir, tiang pancang masuk ke tanah tidak lebih dari 2 cm.

http://wm-site.com/civil-eng/jenis-%E2%80%93-jenis-pondasi-yang-biasa-digunakan-pada-bangunan.

Membuat Fondasi Telapak (Foot Plate) Rencana Kerja Dan SyaratSenin, Juni 06, 2011rumahdangriya.blogspot.comFondasi Telapak (Foot Plate)Dalam posting sebelumnya telah kita bahas secara garis besar hal yang paling penting dalam merencanakan fondasi telapak (foot plate). Kita ulangipertama adalah tanah dimana fondasi akan diletakan dan kedua konstruksi fondasi itu sendiri.Dua hal tadi merupakan satu kesatuan yang harus dipenuhi dalam membuat fondasi bukan hanya fondasi telapak saja.Dalam tulisan kali ini akan kami uraikan secara lebih terperinci hal-hal yang diperhatikan ketika merencanakan fondasi, terutama kondisi lingkungan di mana fondasi itu akan diletakan.Hal-hal tersebut secara makna diambil dari buku Teknik Fondasi I, hal-hal tersebut adalah :1. Pengaruh Muka Air Tanah Terhadap Daya Dukung TanahDaya dukung tanah (dengan kata lain kekuatan tanah terhadap beban yang berasal dari fondasi) akan menurun bila ada muka air tanah atau kekuatan tanah akan menurun jika ada air. Sebagai konsekuensi dari hal ini maka jika dalam pelaksanaan fondasi kita menemukan air yang nantinya akan merendam fondasi kita, maka perlu diadakan penyesuaian konstruksi fondasi (dengan memperbesar atau dicari daya dukung tanah yang lebih besar dengan memperdalam galian). Barang kali terbesit sebuah pertanyaan bagaimana mengetahui muka air tanah atau kedalaman air tanah dari permukaan tanah.Cara duga yang paling mudah dan ekonomis yaitu dengan melihat kedalaman sumur gali di sekitar rumah yang akan kita bangun.

2.Bangunan Fondasi Diatas Tanah Berkapur.Umumnya tanah berkapur banyak dijumpai rongga-rongga bawah tanah, yang memberikan pengaruh terhadap kemampuan dukung tanah setempat. Bukan hanya tanah berkapur, jika kita mendapati banyak rongga-rongga dalam tanah maka yang perlu dilakukan adalah usaha untuk memperbaiki tanah tersebut dengan mengisi rongga-rongga tadi dengan beton cor atau dengan urugan tanah baru yang dipadatkan.

3.Fondasi di atas Bekas Bangunan LamaBekas bangunan lama yang kita maksud adalah timbunan sampah, sumur, septic tank, riol saluran drainase atau pun bekas lobang-lobang lainnya yang cukup besar dari sisi ukuran. Bekas bangunan tadi dapat menimbulkan perbedaan penurunan bangunan baru yang akan kita buat. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan penimbunan yang sangat baik pada bekas lobang-lonbang tadi dan gunakan sloof yang cukup kokoh, dimana sloof tadi berfungsi untuk jembatan dalam meratakan beban dari bangunan ke fondasi.

4.Bangunan Fondasi Baru Terletak di Samping Bangunan Fondasi LamaJika bangunan fondasi baru kita terletak lebih dalam dari fondasi bangunan lama, maka hal yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan longsor karena tanah galian fondasi baru kita telah mendapat tekanan dari fondsi yang lama, atau sebaliknya. Untuk mengatasinya, perhatikan sudut kemiringan galian kita. Semakin landai sudut kemiringan galian kemungkinan longsor semakin kecil dan semakin curam sudut galian kita, makin besar kemungkinan longsor dari galian kita.Jika fondasi kita lebih dangkal dari fondasi bangunan lama dan jika jaraknyacukup dekat, dimana perbandingan antara selisih kedalaman fondasi baru dan fondasi lama adalah setengah dari jarak mendatar fondasi baru dan lama, makafondasi baru kita akan membebani fondasi lama.Untuk lebih jelasnya kita perhatikan ilustrasi dibawah ini.

Gambar posisi fondasi telapak baru lebih dangkal dari fondasi telapak lama.Keterangan gambar :Fondasi telapak yang lebih kecil dan posisinya di atas,adalahfondasi baru.Fondasi yang lebih besar dan letaknya di bawah,adalah fondasi lama.Diagram berwarna hitam adalah distribusi penyaluran beban dari fondasi baru ke fondasi lama.Pada ilustrasi di atas, jika posisinya seperti itu maka sebagian beban dari fondasi baru akan membebani fondasi yang lama. Jika beban dari fondasi baru relatif besar, maka yang terjadi fondasi lama akan terjadi penurunan, dan akibat penurunan ini bangunan di atasnya akan terjadi penurunan bahkan bisa rusak lho....JIKA KEDALAMAN FONDASI TELAPAK BARU LEBIH DALAM DIBANDINGKAN DENGAN FONDASI LAMAGambar posisi fondasi telapak baru lebih dalam dari fondasi telapak lama.Keterangan gambar :Fondasi telapak yang lebih kecil dan posisinya di bawah adalahfondasi baruFondasi yang lebih besar dan letaknya di atas adalahfondasi lamaDiagram berwarna hitam adalah distribusi penyaluran beban dari fondasi lama ke fondasi baruPada ilustrasi diatas, yang terjadi adalah fondasi baru kita justru akan mendapat sebagian beban dari fondasi lama.Nah jika sekarang kita sudah mengetahuinya, maka sebaiknya anda mempertimbangkan dengan cermat jika fondasi rumah yang akan anda bangun nanti sudah ada teman didekatnya.Jika fondasi baru anda lebih dalam, dimungkinkan fondasi anda justru kebebanan fondasi tetangga ataupun sebaliknya, justru fondasi tetangga anda yang akan kebebanan fondasi baru kita.Saran rumahdangriya, coba deh bicara baik-baik dengan tetanga anda jangan sampai ada yang dirugikan, apalagi sampai ada keributan. Tulisan ini bukan bertujuan untuk memicu perselisihan dengan tetanga anda karna masalah fondasi, akan tetapi justru sebaliknya, jika dari awal sudah mengetahui hal semacam ini, semoga dikemudian hari tidak ada pihak yang dirugikan.

5.Bangunan Baru Di sisi Bangunan LamaKeadaan seperti ini biasanya kita dapati di daerah perkotaan, dimana perumahan sangat padat dan terdapat bangunan yang tinggi. Konsekwensi dari bangunan yang tinggi ini adalah berat bangunan yang sangat besar dibandingkan dengan bangunan rumah tinggal pada umumnya. Jika disisi rumah kita ada bangunan yang sangat berat (bisa juga dikatakan bangunan yang tinggi) maka ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi: Jika jenis tanah pasir, maka dimungkinkan bahwa bangunan disekitarbangunan tinggi atau berat akan terjadi penurunan. Hal ini karena tanah kebeban dengan sangat beratnya, dengan bahasa yang mudah tanah pasir tadi bisa ambles dan sebagai konsekwensinya karena dekat dengan bangunan yang ringan, maka bangunan ringan yang disebelahnya ikut turun juga.Tapi jangan kuwatir ini hanya kemungkinan saja, saya yakin para insinyur yang merencankan gedung tadi sudah mengatasi masalah itu dangan metode tertentu Jika jenis tanahnya lempung maka yang terjadi bukan penurunan, akan tetapi justru bangunan ringan disebelahnya akan terdorong kesamping atau miring. Sekali lagi jangan takut pembaca itu hanya kemungkinan saja kok, saya berdoa semoga hal itu tidak terjadi........http://rumahdangriya.blogspot.com/2011/06/membuat-fondasi-telapak-foot-plate.html