43
POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU AKAR (Meloidogynespp.)PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN JAMBU BIJI DI PT NUSANTARA TROPICAL FARM (Skripsi) EVA YULIANTI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU AKAR

(Meloidogynespp.)PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN

JAMBU BIJI DI PT NUSANTARA TROPICAL FARM

(Skripsi)

EVA YULIANTI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

ABSTRAK

POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU AKAR

(Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN

JAMBU BIJI DI PT NUSANTARA TROPICAL FARM

Oleh

EVA YULIANTI

Nematoda puru akar (Meloidogyne spp. ) ditemukan menyerang pertanaman

jambu di PT NTF. Nematoda ini dapat menurunkan kuantitas dan kualitas

tanaman jambu sehingga menimbulkan kerugian yang besar. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui spesies Meloidogyne yang menyerang pertanaman

jambu biji dan pengaruh umur tanaman terhadap populasi dan tingkat serangan

Meloidogynespp.. Pengambilan sampel dilakukan di tiga lokasi di PT NTF pada

tiga umur pertanaman yang berbeda. Identifikasi spesies nematoda puru akar

dilakukan dengan pengamatan pola perinnealpattern nematoda betina, populasi

nematoda j-2 dan tingkat kerusakan akar menurut skala Zeck dianalisis ragam dan

pemisahan nilai tengah diuji BNT pada taraf nyata 5% . Hasil penelitian

menunjukan bahwa terdapat dua spesies Meloidogyne yang menyerangtanaman

jambu biji kristal di PT NTF yaitu M. incognita, dan M. javanica. Populasi

nematoda nyata dipengaruhi oleh umur tanaman tetapi tingkat kerusakan akar

tidak nyata.

Kata kunci: jambu biji, Meloidogyne spp., umur tanaman

Page 3: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU AKAR

(Meloidogyne spp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN

JAMBU BIJI DI PT NUSANTARA TROPICAL FARM

Oleh

Eva Yulianti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan Agroteknologi

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 4: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan
Page 5: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan
Page 6: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan
Page 7: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

iv

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Timur pada 21 Juli 1993. Penulis merupakan anak

tunggal dari pasangan Bapak Siswanto dan Ibu Marsinah. Pendidikan formal

penulis diawali dari pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 4 Negeri Katon pada

tahun 1999, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sekampung pada tahun 2006,

Sekolah Menengah Atas Negeri 1Sekampung pada tahun 2008. Tahun 2011,

penulis diterima sebagai mahasiswi Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

Penulis memilih Hama Penyakit Tanaman sebagai konsentrasi dari perkuliahan.

Pada Januari 2014 penulis melaksanakan Praktik Umum di Divisi Research and

Developmen, PT Nusantara Tropical Farm. Pada tahun 2015 penulis telah

melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bangun Rejo, Kecamatan

Meraksa Aji, Kabupaten Tulang Bawang. Selama perkuliahan, penulis pernah

menjadi asisten dosen pada mata kuliah Agama Islam (2013-2014). Selain

itu,Penulis juga aktif pada beberapa organisasi seperti menjadi anggota Perma

AGT Fakultas Pertanian ( Persatuan Mahasiswa Agroteknologi) sebagai anggota

bidang Eksternal (2013/2014). Anggota FOSI Fakultas Pertanian (Forum Studi

Islam) sebagai sekertaris bidang Humas (2013/2014). Anggota IMMPERTI

Sumbagsel (Ikatan Mahasiswa Muslim Pertanian Indonesia Sumatra Bagian

Selatan) sebagi sekertaris departemen pengabdian Masyarakat (2013/2014) dan

Page 8: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

v

anggota DPM Unila (Dewan Perwakilan Mahasiswa) sebagai sekertaris Komisi

IV (2014/2015) serta anggota Ikam Lamtim (Ikatan Mahasiswa Lampung Timur)

sebagai Wakil Ketua Umum (2014/2015).

Page 9: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,

sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”

(QS. Al-Insyirah: 5-6)

“Allah tidak akan membebani seseorang melebihi kesanggupannya.”

(QS. Al-Baqarah: 286)

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia baik bagimu. Dan

boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia buruk bagimu. Allah

mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.”

(QS. Al-Baqarah: 216)

“Barangsiapabertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan

baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tiada

disangka-sangka.””

(QS. At-Thalaq: 2-3)

Page 10: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

“O son of Adam, I don’tforgetthe person whodisobeysMe, sohowcan I

forgetsomeonewhoobeysMe?

(HadithQudsi)

“Nothingworthhavingcomeseasy.” (Theodore Roosevelt)

“Belajarlah mendayung sampanmu”

(Eva Yulianti)

“Tidak ada pengganti dari sebuah kerja keras” (Eva Yulianti)

Page 11: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

Tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah S.W.T

Kupersembahkan karyaku untuk:

Keluarga tercinta

Bapak, Ibu dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan yang

terbaik dan senantiasa mengharapkan keberhasilanku atas kasih sayang

tulus, perhatian, dan dorongannya.

Teman-teman

Atas dukungan dan bantuannya sehingga karya kecil ini dapat selesai.

Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Dimana penulis mendapat kesempatan menimba ilmu dan berkesempatan

bertemu dengan orang-orang hebat

Page 12: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikanatas

rahmat, hidayah serta nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi berjudul “Populasi Dan Tingkat Serangan Nematoda Puru

Akar (Meloidogyne spp.) Pada Beberapa Tingkat Umur Tanaman Jambu Biji

di PT Nusantara Tropical Farm” adalah salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pertanian di Universitas lampung.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Dr.Ir.I Gede Swibawa, M.S.,selaku Dosen pembimbing pertama, yang

telah memberikan ide penelitian, bimbingan, saran, nasehat serta motivasi

dalam penulisan skripsi ini;

2. Bapak Ir. Solikhin, M.P.,selaku pembimbing kedua, yang telah memberikan

bimbingan, saran, nasehat serta motivasi dalam penulisan skripsi ini;

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Purnomo, M.S., selaku pembahas dan ketua Minat Studi

Proteksi Tanaman terimakasih atas saran perhatian dan bantuan dalam

penulisan skripsi ini;

4. Bapak Ir.Rachmansyah Arianto Wardhana, M.P., Bapak Aryo Nugroho, S.P.

dan tenaga kerja PT Nusantara Tropical Farm yang telah menyediakan tempat

penelitian, alat, dan segala bentuk dukungan dalam penelitian ini;

Page 13: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

5. Ibu Sri Ramadiana, S.P., M.Si.,selaku pembimbing akademik yang senantiasa

membantu penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Lampung;

6. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung;

7. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

8. Bapak, ibu dan keluarga yang selalu memberi semangat, doa, dan dukungan

kepada penulis;

9. Seluruh dosen mata kuliah Jurusan Agroteknologi atas semua ilmu, didikan,

dan bimbingan yang penulis peroleh selama masa studi di Universitas

Lampung;

10. Teman-teman sesama peneliti nematoda Eka Rani, Indah, Eko Saputro, dan

Septi atas kebersamaan, motivasi, semangat, serta bantuan selama penelitian

yang diberikan kepada penulis;

11. Teman-teman yang membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini Yeyen,

Dwi Yanti, Agung, Bertha, Sari Dewi, Lerian, Eko, Lisa dan tim penelitian

dibawah bimbingan pak I Gede dan seluruh teman-teman peneliti Hama

Penyakit Tanaman atas segala dukungan yang telah diberikan.

12. Teman-teman rumah kontrakan Ria Iswandari, Evi Septi, Peni, Dahlia, indah,

dwica atas kebersamaan , nasehat, dan bantuan yang telah diberikan kepada

penulis.

13. Teman-teman organisasi Fosi FP, DPM Unila, IMMPERTI, dan Ikam Lamtim

atas pengalaman, ilmu, dan kebersamaan dalam belajar di Organsasi.

Page 14: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

14. Keluarga besar Agroteknologi yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu;

dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap semoga Allah SWT selalu membalas semua kebaikan yang telah

diberikan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan. Amin.

BandarLampung, September 2017

Penulis

Eva Yulianti

Page 15: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

DAFTAR ISI .......................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvii

I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

1.4 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 4

1.5 Hipotesis ........................................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6

2.1 Tanaman Jambu Kristal ................................................................. 6

2.2 Nematoda Puru Akar ..................................................................... 7

III.BAHAN DAN METODE ................................................................ 11

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 11

3.2 Alat dan Bahan .............................................................................. 11

3.3 Metode Penelitian .......................................................................... 12

3.3.1 Pengambilan Sampel Tanah dan Akar ................................. 12

3.3.2 Pengamatan di Laboratorium ............................................... 15

3.3.2.1 Penentuan Tingkat Kerusakan Akar.......................... 15

3.3.2.2 Ekstrasi Nematoda .................................................... 17

3.3.2.3 Fiksasi Nematoda ...................................................... 18

3.3.2.4 Perhitungan Populasi dan Identifikasi Nematoda

Tanah ......................................................................... 19

3.4 Analisis Data ................................................................................... 20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 21

4.1 Spesies Nematoda Yang Ditemukan ........................................... 21

4.2 Populasi Meloidogyne spp........................................................... 23

Page 16: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

4.3 Tingkat Kerusakan Tanaman ...................................................... 24

4.4 Pembahasan ................................................................................. 27

V.KESIMPULAN .................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 32

LAMPIRAN ........................................................................................... 35

Page 17: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Kategori tingkat kerusakan tanaman jambu biji di PT NTF .......... 13

2 Tingkat kerusakan akar tanaman pada tanaman berdasarkan skala

Zeck .............................................................................................. 15

3 Populasi Meloidogyne spp larva j-2 dari tanah dan akar pada

berbagai umur tanaman jambu kristal di PT NTF ......................... 24

4 Tingkat kerusakan akar (skala Zeck) dan intensitas kerusakan

akar skala kebun pada berbagai umur tanaman ............................. 25

5 Tingkat kerusakan akar menurut skal Zeck pada 3 umur tanaman

yang ber beda ................................................................................. 36

6 Analisis ragam data pengaruh umur terhadap tingkat kerusakan

akar ................................................................................................ 36

7 Populasi nematoda Meloidogyne J-2 dalam tanah (indv/ 300 cc

tanah)pada 3 mur berbeda .............................................................. 37

8 Analisis ragam data pengaruh umur tanaman terhadap populasi

Meliodogyne dalam tanah .............................................................. 37

9 Populasi nematoda Meloidogyne J-2 dalam akar (indv/5 g akar)

pada 3 umur berbeda ...................................................................... 38

10 Analisis ragam data pengaruh umur tanaman terhadap populasi

Meloidogyne dalam akar ................................................................ 38

11 Tingkat kerusakan tanaman pada 3 umur tanaman yang berbeda . 39

12 Analisis ragam data pengaruh umur tanaman terhadap tingkat

kerusakan tanaman........................................................................ 39

13 Korelasi tingkat kerusakan tanaman dengan tingkat kerusakan

akar ................................................................................................ 41

Page 18: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

iv

14 Korelasi tingkat kerusakan tanaman dengan populasi Meloidogyne

pada akar ........................................................................................ 42

15 Korelasi tingkat kerusakan akar dengan populasi Meloidogyne

pada akar ........................................................................................ 43

Page 19: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Siklus hidup Meloidogyne spp ....................................................... 9

2 Penampakan visual setiap kategori status kerusakannya ............... 13

3 Pola fisik pengambilan sub-sample tanah pada tanaman sampel .. 14

4 Kriteria kerusakan akar .................................................................. 16

5 Pola perinneal pattern nematoda puru akar: a, M. incognita; b,

M. javanica; c, M. arenaria; dan d, M. hapla ............................... 20

6 Meloidogyne jantan dewasa bagian posterior a. Meloidogyne

jantan dewasa bagian anterior, b. Ekor (perbesaran 400x) ............ 22

7 Morfologi nematoda Meloidogyne betina dewasa (perbesaran

100x) .............................................................................................. 22

8 Morfologi larva Meloidogyne spp., b. Ekor larva Meloidogyne

spp. (perbesaran 400x) ................................................................... 23

9 Pola perinneal pattern nematoda puru akar: a; M. incognita, b; M.

javanica (perbesaran 1000x), tanda panah menunjukan penciri

pola perinneal pattern spesies ....................................................... 23

10 Status kerusakan tanaman di atas permukaan tanah pada 3 umur

Tanaman ........................................................................................ 26

11Kondisi kerusakan akar (puru) tanaman jambu biji yang diberi

penilaian a. tanaman rusak sedang, b. tanaman tidak rusak .......... 29

Page 20: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jambu biji kristal (Psidium guajava L.) merupakan salah satu tanaman buah-

buahan tropika yang cukup populer. Tanaman yang diketahui berasal dari Negara

Brasilia ini banyak dibudidayakan di Indonesia dan menjadi salah satu buah

unggulan yang dipasarkan di dalam negeri maupun sebagai komoditas ekspor.

Jambu biji kristal merupakan salah satu buah yang memiliki nilai ekonomitinggi.

Jambu biji kristal menjadi sumber vitamin yang dibutuhkan untuk kesehatan.

Jambu jenis ini dapat dikonsumsi sebagai buah segar maupun buah olahan. Buah

jambu ini umumnya berbentuk bulat sampai sedikit lonjong, berdaging buah tebal,

berkulit tipis, dan berbiji sedikit sehingga dapat dimakan tanpa dikupas.Jambu biji

kristalmemiliki khasiat sebagai pencegah diare, sumber vitamin C dan vitamin A.

Setiap 100g jambu biji mengandung 183 mg vitamin C (Romeo, 1997).

PT Nusantara Tropical Farm (NTF)Lampung Timur merupakan salah satu

perusahaan agroindustri yang membudidayakan tanaman jambu biji kristal dalam

sekala besar. Perusahaan ini menghasilkan buah jambu biji kristal sebanyak10

ton/ha setiap tahunnya. Namun menurut Widodo & Zulferiyenni (2010) produksi

jambu biji kristal di PT Nusantara Tropical Farm (NTF) tersebut tidak maksimal,

Page 21: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

2

hal ini dikarenakan jambu biji kristal memiliki potensi maksimal sebesar 30

ton/ha/th.

Data BPS (2014) menyebutkan bahwa produksi jambu biji di Indonesia menurun

setiap tahun. Pada tahun 2012 produksi jambu biji mencapai 196,861 ton, pada

tahun 2013 dan 2014 terjadi penurunan produksi menjadi masing-masing50,71 ton

dan 126,61 ton. Penurunan produksi jambu biji ini dapat disebabkan oleh

berbagai faktor.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tanaman jambu biji kristal.

Salah satu faktor terebut adalah serangan organisme pengganggu tanaman (OPT)

yang dapat berupa virus, jamur, bakteri, ataupun nematoda.

NematodaMeloidogyne spp. merupakan salah satu OPT penting pada pertanaman

jambu biji kristal di PT NTF Lampung Timur. Nematoda ini disinyalir menjadi

permasalahan serius pada beberapa tahun terakhir.

Meloidogyne spp. dapat berkembang biak dengan cepat dan memiliki daya rusak

tinggi. Gejala kerusakan yang ditimbulkannya berupa puru pada akar tanaman,

kemudian diikuti oleh gejala klorosis pada daun dan tanaman menjadi kerdil.

Amelia ( 2013) melaporkan bahwa pada tingkat serangan yang berat, perakaran

jambu biji kristal di PT NTF berkurang secara drastis,dikuti oleh tanaman layu

dan daun berguguran, bahkan ada yang mengalami kematian.

Nematoda Meloidogyne spp. merupakan salah satu nematoda endoparasit penting

di dunia. Nematoda ini bersifat parasit obligat dan tersebar luas di daerah tropis

dan subtropis,bersifat polifagus karena dapat menyerang lebih dari 2000 spesies

Page 22: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

3

tumbuhan(Taylor & Sasser, 1978).Nematoda Meloidogynespp.yang paling sering

ditemukan menyerang tanaman ialahM. arenaria, M. hapla,M. incognita, dan M.

javanica. Di daerah tropis, penyebaran M. hapla terbatas pada dataran sedang

sampai tinggi,M. arenaria dapat ditemukan di daerah tropis, subtropis, dan

daerah dataran rendah.

Tingkat kerusakan akibat serangan nematoda dipengaruhi oleh populasi nematoda

yang menyerang tanaman. Semakin tinggi populasi nematoda yang meyerang

maka semakin parah kerusakan sistem perakaran yang menyebabkan

berkurangnya fungsi akar dalam penyerapan dan transportasi unsur hara dan air

dari dalam tanah ke seluruh bagian tanaman. Tingkat serangan nematoda pada

tanaman jambu biji kristal mungkin juga dipengaruhi oleh umur tanaman, namun

hal ini masih perlu diselidiki.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Jenis nematoda puru akar apa saja yang menyerang tanaman jambu biji kristal

di PT NTF?

2. Bagaimana populasi nematoda puru akar dan tingkat kerusakan tanaman

jambu biji kristal di PT NTF?

3. Apakah umur tanaman mempengaruhi populasi nematoda puru akar dan

tingkat kerusakan tanaman jambu biji kristal di PT NTF?

Page 23: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

4

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan permasalahan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Untuk mengetahui spesies Meloidogyne yang menyerang pertanaman jambu

biji di PT NTF.

2. Untuk mengetahui pengaruh umur tanaman terhadap populasi dan tingkat

serangannematoda puru akar pada tanaman jambu biji di PT NTF.

1.4 Kerangka Pemikiran

PT NTF menghasilkan jambu biji kristal sebesar 10 ton/ha setiap tahunnya,

namun produksi tersebut masih terbilang rendah bila dibandingkan dengan

produksi potensialnya yang dapat mencapai 30 ton/ha/th(Widodo & Zulferiyenni,

2010). Salah satu kendala dalam memproduksi jambu biji di PT NTF adalah

serangan nematoda puru akar (Meloidogyne spp.)(Nugroho, 2016; komunikasi

pribadi).

Menurut El-Borai & Duncan (2005) tercatat lebih dari tiga genus nematoda yang

tersebar luas dan menyerang jambu biji yaitu Helicotylenchus, Tylenchorhynchus,

dan Meloidogyne. Serangan nematoda menyebabkan kerusakan pada akar

tanaman sehingga menimbulkan gangguan pertumbuhan tanaman, serta

berkurangnya fungsi akar dalam pengangkutan unsur hara dan air dari dalam

tanah keseluruh bagian tubuh tanaman. Gejala di atas permukaan tanah tanaman

yang terserang nematoda dicirikan dengan tanaman mudah layu bila dalam

keadaan kering, tanaman tumbuh kerdil dan mengalami klorosis. Hal ini terjadi

Page 24: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

5

karena nematoda merusak sistem perakaran yang menyebabkan jaringan berkas

pengangkut mengalami gangguan secara total (Agrios, 1996).

Nugroho (2016, komunikasi pribadi) menyebutkan bahwa terdapat indikasi

tingkat kerusakan dan populasi nematoda puru akar pada jambu biji kristal di PT

NTF dipengaruhi oleh umur tanaman. Tingkat kerusakan akar tanaman akan

semakin tinggi pada tanaman yang lebih tua. Hal ini dimungkinkan karena

terjadinya akumulasi populasi dalam kurun waktu yang lama.

Beberapa jenis nematoda puru akar dapat menyerang tanaman secara bersama-

sama. Hikmia et al. (2012) melaporkan bahwa beberapa spesies nematoda

Meoidogyne menyerang dan menginfeksi secara bersama pada tanaman wortel.

Nematoda tersebut adalah M. arenaria, M. hapla, M. incognita dan M. javanic.

Berdasarkan informasi ini maka nematoda puru akar yang menyerang akar

tanaman jambu biji di PT NTFmungkin lebih dari satu jenis.

1.5. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan dapat diajukan

hipotesis sebagai berikut.

1. Ditemukan lebih dari satu spesies nematoda puru akar yang menyerang

tanaman jambu biji di PT NTF.

2. Umur tanaman jambu biji kristal mempengaruhi populasi nematoda

Meloidogyne spp. dan tingkat kerusakan tanaman.

Page 25: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Jambu biji kristal

Menurut USDA (2017) tanaman jambu biji dapatdiklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Devisi : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Myrtales

Family : Myrtaceae

Genus : Psidium L

Species :Psidium guajava L.

Tanaman jambu biji merupakan tanaman buah jenis perdu yang berasal dari

Brasilia, Amerika Tengah.Tinggi tanaman jambu biji ini berkisar 2-10 m dengan

percabangan banyak. Tanaman ini memilikibuah tunggal, bertangkai yang keluar

dari ketiak daun, berkumpul 1-3 bunga, berwarna putih.Buahnya berbentuk bulat

sampai bulat telur, berwarna hijau sampai hijau kekuningan.Daging buah tebal,

buah yang masak bertekstur lunak, berwarna putih kekuningan atau merah

jambu.Biji banyak mengumpul di tengah, kecil-kecil, keras, berwarna kuning

kecokelatan (Hapsoh & Hasanah, 2011).

Page 26: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

7

2.2 Nematoda Puru Akar

Menurut Taylor & Sasser (1978) nematoda puru akar (Meloidogyne spp.),

diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Nematoda

Kelas : Secernentea

Ordo : Tylenchida

Famili : Meloidogynidae

Genus : Meloidogyne

Spesies : Meloidogyne spp.

Nematoda puru akar betina berwarna transparan, berbentuk seperti botol, bersifat

endoparsit menetap (sedentary). Panjang tubuh nematoda betina lebih dari 0,5

mm dan lebar 0,3-0,4 mm. Stiletnya lemah, panjang stliet 12-15 µm,

melengkung kearah dorsal, memiliki knop yang jelas pada pangkalnya.

Nematoda betina dewasa mempunyai leher pendek dan tanpa ekor, memiliki pola

striasi yang jelas di sekitas vulva dan anus yang disebut pola perinneal yang dapat

dipergunakan untuk identifikasi jenis (Taylor & Sasser, 1978)

Menurut Dropkin (1991) nematoda jantan dewasa berbentuk memanjang

bergerak lambat di dalam tanah. Panjangnya bervariasi, maksimum 2 mm,

sedangkan perbandingan antara panjang tubuh dan lebarnya mendekati 45.

Kepalanya tidak berlekuk, panjang stiletnya hampir dua kali panjang stilet betina.

Bagian posterior berputar 180º dan memiliki 1-2 testis.

Nematoda puru akar menyebar hampir di seluruh dunia, lebih banyak di daerah

tropika. Tiga jenis nematoda puru akar yang dominan di daerah tropika adalah

Page 27: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

8

Meloidogyne incognita, Meloidogyne javanica (Treub) Chitwood,

Meloidogynearenaria (Neal.) Chitwood.Ketiga jenis tersebut bersifat polifag dan

banyak menimbulkan masalah.Hal ini dikuatkan oleh suatu kenyataan bahwa

hampir 76 persen studi tentang nematoda puru akar membahas ketiga jenis

nematoda tersebut.Jenis yang dominan dan banyak menimbulkan masalah di

daerah dingin adalah M. hapla (Wallace, 1963 dalam Prasasti, 2012).

Selain tiga jenis nematoda puru akar yang dominan, di Indonesia juga ditemukan

jenis Meloidogyne lain. Supratoyo et al,(1977 dalam Prasasti, 2012) melaporkan

bahwa di Yogyakarta juga ditemukan M. hapla dan M. acronea. Nematoda M.

incognita, M. javanica dan M. arenariajuga banyak menyebar di Asia Tenggara,

terutama di Filipina, Thailand, Malaysia dan Indonesia. Supramana dan Suastika

(2012) juga melaporkan empat spesies Meloidogyne, yaitu M. arenaria, M. hapla,

M. incognita, dan M. jananica, berhasil diidentifikasi dari sampel asal Jawa Barat,

Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Umumnya perkembangan nematoda parasit tumbuhan terdiri dari empat

fase yaitu juvenil I sampai juvenil IV dan nematoda dewasa. Semua spesies

nematoda puru akar memiliki siklus hidup yang sama. Lama siklus hidup

nematoda puru akar sekitar 18 – 21 hari atau 3 – 4 minggu dan lebih lama

pada suhu dingin (Agrios, 1996).

Jumlah telur yang dihasilkan oleh seekor betina tergantung pada kondisi

lingkungannya. Pada kondisi normal betina dapat menghasilkan 300- 800 telur

dan kadang-kadang dapat menghasilkan lebih dari 2800 telur.Juvenil II

Page 28: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

9

menetas dari telur yang dikenal sebagai stadium infektif, bergerak menuju

tanaman inang untuk mencari makanan. Juvenil menuju bagian ujung akar di

daerah meristem, kemudian menembus korteks. Akibatnya pada tanaman yang

rentan terjadi infeksi dan menyebabkan sel-sel menjadi membengkak (puru). Di

dalam akar juvenil menetap dan menyebabkan perubahan sel-sel yang menjadi

makanannya.Juvenil menggelembung dan melakukan pergantian kulit dengan

cepat untuk kedua dan ketiga kalinya, selanjutnya menjadi betina atau jantan

dewasa yang berbentuk memanjang di dalam kutikula. Stadium ke empat menjadi

nematoda dewasa yang menghasilkanmassatelur, sementara nematoda jantan

akan meninggalkan akar seperti tampak pada Gambar 1 (Abad et al., 2008).

Gambar 1. Siklus hidup Meloidogyne spp. ( Abad et al., 2008).

Setiap jenis nematoda puru akar memiliki jenis tanaman inang yang peka dan

tahan terhadapnya.Pada tanaman inang peka, nematoda berkembang lebih cepat

dan populasinya meningkat lebih cepat sehingga mengakibatkan kerusakan dan

menurunkan kuantitas dan kualitas hasil tanaman tersebut. Hal yang sebaliknya

akan terjadi pada tanaman tahan (Taylor & Sasser, 1978). Pada tanaman peka,

Page 29: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

10

infeksi nematoda puru akar akanmenimbulkan gejala berupa puru pada akar yang

ukurannya bervariasi dari sangat kecil sampai besar tergantung jenis tanaman,

jenis nematoda dan populasinya yang ada di dalam puru tersebut. Terbentuknya

puru akar merupakan akibat pertambahan jumlah sel secara cepat (hiperplasia)

atau bertambahnya ukuran sel menjadi sel raksasa (hipertrofi) (Dropkin, 1991).

Serangan nematoda puru akar mempengaruhi kondisi fisik dan fisiologis

tanaman.Perluasan sel akibat sel raksasa yang sampai ke jaringan vasikular

menyebabkan terputusnya jaringan tersebut dan menggangu aliran air bebas dalam

akar.Hal tersebut mempengaruhi efesiensi sistem perakaran yang pada gilirannya

berpengaruh pada kegiatan fisiologis dalam tubuh dan pertumbuhan tanaman.

Selain menginfeksi tanaman secara individu, nematoda puru akar dapat

berasosiasi dengan patogen lain sehingga menyebabkan penyakit umbi bercabang

pada wortel (Supramana & Suastika , 2012)

Page 30: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

11

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanaman jambu biji PT Nusantara Tropical

Farm (PT NTF) Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten

Lampung Timur dan Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas

Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian berlangsung dari bulan Juli sampai

Oktober 2016.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel akar, sampel tanah, air,

aquades, larutan gula, larutan Golden X (campuran dari 90 bagian aquades, 8

bagian formalin, dan 2 bagian glycerin), suspensi nematoda, kantong plastik,

spidol, dan kertas label.

Alat yangdigunakan pada penelitian ini adalah mikroskop stereo binokuler, cawan

petri, hand counter, mikroskop compound binokuler, kaca preparat, coverglass,

pengait nematoda, gelas ukur, tabung centrifuge, mesin centrifuge,

blander,stopwatch, kompor listrik, panci kecil, termometer, tabung centrifuge,

botol suspensi nematoda, gelas ukur, gelas plastik, botol 140 ml, pipet tetes,

saringan 1mm, saringan 53 µm, saringan 38 µm, ember, botol semprot,mangkuk

Page 31: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

12

kecil, saringan dengan diameter 20 cm, kertas tisu, cangkul atau alat pengambil

sucker tananaman pisang, karung, nampan, ember,silet, meteran atau penggaris,

dan tali rapia.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode survei yang dilakukan di kebun jambu PT

NTF. Kegiatan dalam penelitian ini meliputi pengambilan sampel tanah dan akar

di lapang, serta ekstraksi nematoda dalam tanah dan akar yang dilakukan di

Laboratorium.

3.3.1 Pengambilan Sampel Tanah dan Akar

Penentuan sampel dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertamaadalah penentuan

plot pertanaman. Dalam plot pertanaman, setiap blok dipilih tanaman yang

berbeda umur 3 tahun, 7 tahun, dan 11 tahun, yang masing- masing terletak di

blok 41002-X, 30101, dan 30104. Luas blok tersebut berurutan 0,91 ha, 2,13 ha

dan 2,64 ha. Pada setiap blok dipilih petak sampel kurang lebih seluas 1 ha yang

mengandung 1.000 tanamandan terdekat dengan akses jalan. Tahap kedua yaitu

pemilihan tanaman sampel pada petak sampel.Pada setiap petak sampel diambil

20 tanaman sampel secara acak sempurna menggunakan program axcell,dengan

demikian total sampel tanaman yang diambil dari 3 blok adalah 60 tanaman.

Tingkat kerusakan setiap tanaman sampel ditetapkan berdasarkan gejala

kerusakan tanaman yang tampak. Secara visual kerusakan tanaman terdiri dari

empat kategori yang ditetapkan oleh pihak PT NTF, yaitu: tanaman tidak rusak,

tanaman rusak ringan, tanaman rusak sedang, dan tanaman rusak berat masing-

Page 32: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

13

masing kategori diberi skor secara berurutan 0, 1,2 dan 3. Ciri tiap kategori

kerusakan tanaman dan skornya disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 2 (Nugroho,

2016; komunikasi pribadi) .

Tabel 1. Kategori tingkat kerusakan tanaman jambu biji di PT NTF

Kategori

kerusakan

tanaman

skor Kriteria

Tidak rusak 0 Jumlah daun banyak, warna daun hijau tua, ukuran daun

besar dan lebar, tunas muncul terus, kulit batang

mengelupas secara periodik (Gambar 2 a).

Rusak

Ringan

1 Jumlah daun banyak, warna daun dominan menguning,

kulit batang jarang mengelupas, tanaman tampak layu

(saat musim kemarau dapat terlihat jelas) (Gambar 2 b).

Rusak

Sedang

2 Jumlah daun sedikit , warna daun dominan menguning,

kulit batang jarang mengelupas,dan tanaman tampak layu

(saat musim kemarau dapat terlihat jelas) (Gambar 2 c).

Rusak Berat 3 Jumlah daun sedikit, seluruh daun menguning, ukuran

daun kecil, jarang sekali muncul tunas, kulit batang tidak

mengelupas dan berwarna putih dan tanaman tampak layu

(Gambar 2 d).

Gambar 2. Penampakan visual setiap kategori status kerusakannya.

(a) tidak rusak (b) rusak ringan

(c) rusak sedang (d) rusak berat

a b

c d

Page 33: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

14

Pada setiap tanaman sampel ditetapkan 2 posisi pengambilan sampel tanah dan

akar berdasarkan lebar kanopi tanaman jambu biji yaitu: 1) bagian dekat pangkal

batang tanaman 20 cm dari pangkal batang (r) dan 2) bagian yang jauh dari

pangkal tanaman 40 cm dari pangkal batang (R) yaitu pada posisi batas terjauh

kanopi tanaman . Pada masing-masing bagian ini sampel diambil dari 4 titik yang

berposisi di empat penjuru mengelilingi tanaman, sehingga dalam satu tanaman

terdapat 8 titik pengambilan sampel (Gambar 3).

Pada setiap titik pengambilan sampel digali dengan menggunakan sucker (alat

pengambil tunas pisang, kemudian diambil sekitar 10 g akar terutama akar yang

berukuran kecil dan 1kg tanah. Sampel akar dan tanah dari 8 titik pada setiap

tanaman dikomposit, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi

label untuk diproses di laboratorium.

40 cm

20 cm

Keterangan :

= tanaman sampel

= titik pengambilan sampel

Gambar 3. Posisi fisik pengambilan sub-sampel tanah pada tanaman sampel

(Swibawa,2016; komunikasi pribadi).

Page 34: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

15

3.3.2 Pengamatan di Laboratorium

Pengamatan dilaboratorium meliputi penentuan tingkat kerusakan akar, ekstrasi

nematoda dalam tanah dan akar, dan fiksasi nematoda.

3.3.2.1 Penentuan Tingkat Kerusakan Akar

Tingkat kerusakan akar akibat serangan nematoda puru akar diskoring

menggunakan Skala Zeck yang terdiri dari 10 skala yaitu 0 sampai dengan 10.

Sampel akar dicuci hingga bersih dari tanah, kemudian kerusakan akar berupa

keparahan puru terbentuk dibandingkan dengan gambar skala menurut Zeck

(1971 dalam Hay et al., 2014) seperti Tabel 2 dan Gambar 4.

Tabel 2. Tingkat kerusakan akar pada tanaman berdasarkan skala Zeck.

Skala

Zeck Kriteria Terbentuknya Puru Akar

0 Sistem akar sehat tanpa puru.

1 Terdeteksi sedikit sekali puru kecil (2%) dengan pengamatan

seksama.

2 Sangat jelas tampak telah terbentuk banyak puru kecil (4%).

3 Terdapat banyak puru kecil, beberapa menyatu dan tumbuh

menjadi lebih besar tetapi belum mempengaruhi fungsi akar.

4 Terdapat banyak puru kecil dan beberapa puru besar, tetapi

sebagian besar akar masih berfungsi.

5 Sekitar 25 % sistem perakaran sudah tidak berfungsi karena puru

yang parah.

6 Sebesar 50% sistem perakaran tidak berfungsi karena puru yang

parah.

7 Sebesar 75% sistem perakaran tidak berfungsi karena puru yang

parah.

8 Tidak ada akar sehat tersisa, pertumbuhan pucuk terganggu, tetapi

tanaman masih tampak hijau.

9 Sistem perakaran dan puru membusuk, tanaman mati.

10 Tanaman dan akar mati.

Page 35: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

16

Gambar 4. Kriteria kerusakan akar (Zeck, 1971 dalam Hay et al., 2014)

Tingkat kerusakan akar diberi skor berdasarkan indeks puru akar 0 – 10 (Zeck,

1971dalam Hay et al., 2014). Intensitas kerusakan akar dan kerusakan tanaman

dapat dihitung dengan rumus

ni = jumlah akar atau tanaman dengan skor i

vi = skor ke i

N = Jumlah akar atau tanaman yang diamati

Z = nilai skor terteinggi yaitu 10 untuk akar dan 3 untuk kerusakan tanaman.

Page 36: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

17

3.3.2.2 Ekstraksi Nematoda

Ekstraksi nematoda dalam akar menggunakan metode Baermann funnel yang

dimodifikasi dengan peralatan berupa mangkuk kecil yang dilengakapi saringan

sebagai filter. Sampel akar yang sebelumnya telah dicuci dan dikeringanginkan

ditimbang, lalu diambil 5 g untukdipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 1

cm dan diblender (dimaserasi) selama 30 detik. Sebelumnya, telah disiapkan alat

ekstraksi Baermann yaitu saringan yang dialasi dengan tisu dan diletakkan di

atas mangkuk stenlis. Potongan akar yang telah diblender dimasukkan merata ke

dalam saringan, kemudian mangkuk diisi air hingga volumenya merendam

potongan akar. Setelah diinkubasi selama 48 jam, suspensi nematoda pada

mangkuk ditampung di gelas plastik (cup) dan diendapkan selama 24 jam.

Setelah volumenya dikurangi menjadi 25 ml dengan pipet, suspensi kemudian

disimpan dalam botol suspensi nematoda.

Ekstraksi nematoda dalam tanah dilakukan dengan metode penyaringan dan

sentrifugasi dengan larutan gula. Larutan gula disiapkan dengan cara melarutkan

500 g gula dalam air sampai volume larutan menjadi 1000 ml. Sebanyak 300 cc

tanah (yang sebelumnya telah ditimbang untuk mengetahui bobotnya)

dimasukkan ke dalam ember, kemudian ditambahkan 2 L air dan diremas-remas

serta didiamkan selama 1 menit. Suspensi disaring manggunakan saringan

dengan ukuran lubang 1 mm dan suspensi tanah ditampung dalam ember kedua,

kemudian didiamkan selama 3 menit, dan sisa saringan tanah di dalam ember

pertama dibuang. Setelah 3 menit suspensi tanah pada ember kedua disaring

ulang menggunakan saringan dengan ukuran lubang 53 µm dan suspensi tanah

Page 37: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

18

ditampung dalam ember ketiga, sedangkan tanah yang tertambat pada saringan

ditampung dalam gelas beker. Selanjutnya suspensi tanah dalam ember ketiga

kembali disaring menggunakan saringan berukuran lubang 38 µm . Suspensi

tanah yang tertambat pada saringan ditambahkan kesuspensi pada gelas beker

sebelumnya.

Suspensi tanah dalam gelas beker diaduk merata, kemudian dimasukkan kedalam

tabung centrifuge dan disentrifugasi pada kecepatan 3000 rpm selama 3 menit.

Setelah itu, supernatan dibuang dan endapannya ditambahkan larutan gula lalu

diaduk hingga merata kemudian disentrifugasi kembali dengan kecepatan 1500

rpm selama 2 menit. Selanjutnya, supernatan yang merupakan suspensi

nematoda yang masih dalam larutan gula dibilas dengar air menggunakan

saringan dengan ukuran lubang 3,8 µm untuk membersihkan larutan gula.

Suspensi nematoda kemudian dimasukkan kedalam botol suspensi dan diberi

label.

3.3.2.3 Fiksasi Nematoda

Fiksasi merupakan metode yang dilakukan untuk mengawetkan nematoda dengan

cara menambahkan larutan fiksasi (larutan Golden X) ke dalam suspensi

nematoda. Sebelum difiksasi nematoda dimatikan dengan cara memanaskan

suspensi sampai suhu 60o-70

o C. Suspensi dalam botol 140 ml didiamkan

selama 24 jam, volumenya dikurangi dengan pipet secara hati-hati (agar tidak

mengganggu endapan suspensi nematoda) sehingga tersisa sekitar 10 ml. Sekitar

10 ml suspensi nematoda ini dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge dan

didiamkan kembali selama 12 jam untuk dikurangi volumenya secara hati-hati

Page 38: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

19

menggunakan pipet hingga tersisa 3 ml. Kemudian, suspensi ini ditambahkan

larutan Golden X hingga suspensi menjadi 10 ml, dengan demikian nematoda

berada pada formalin 3 %.

3.3.2.4 Perhitungan Populasi dan Identifikasi Nematoda Tanah

Sebelum perhitungan populasi, dilakukan identifikasi Meloidogyne terlebih

dahulu untuk mengenali bentuk Meloidogyne j-2 dan membedakannya dengan

nematoda lain pada perbesaran 40-60 kali dibawah mikroskop stereo binokuler.

Sekitar 10-15 nematoda yang diduga sebagai Meloidogynej-2 dikait dan

diletakkan pada kaca preparat, diberi 1 tetes larutan Golden X kemudian ditutup

dengan coverglass. Kemudian diamati di bawah mikroskop compound dengan

perbesaran 100-400 kali. Pada perbesaran tersebut Meloidogynej-2memiliki ciri

khas yang terletak pada ekornya meruncing dan bergerigi (Gambar 7b). Setelah

familiar dengan bentuk nematoda Meloidogynej-2 pada perbesaran 40-60 x maka

dilakukan penghitungan populasi.

Populasi nematoda Meloidogyne dihitung dengan cara mengambil suspensi

sekitar 3 ml, kemudian dituang ke dalam cawan petri bergaris. Perhitungan

dilakukan berulang sampai seluruh suspensi habis. Nematoda Meloidogyen j-2

dihitung dangan menggunakan hand counter di bawah mikroskop bedah stereo

binokuler pada perbesaran 40 x. Kelimpahan nematoda Meloidogyne j-2 adalah

jumlah individu per 300 cc tanah.

Identifikasi penentuan spesies nematoda sampai tingkat spesies dilakukan

terhadap nematoda betina dewasa, menggunakan ciri perinneal pattern pada

Page 39: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

20

bagian posteriol tubuhnya. Nematoda puru akar betina dewasa dalam akar

diambil satu per satu, kemudian diletakkan di glass preparat. Kemudian, tubuh

nematoda dipotong dengan silet, bagian anterior dibuang dan bagian posterior

ditekan agar isi tubuh nematoda keluar. Bagian posterior disayat dan jaringan di

dalam dibuang secara hati-hati. Potongan bagian posterior ini dipindahkan ke

dalam preparat yang sebelumnya ditetesi cotton blue dan dibiarkan selama 24

jam. kemudian diamati lebih lanjut menggunakan mikroskop majemuk dengan

perbesaran 1000 x. Sebanyak 60 sampel sidik pantat difoto dibawah mikroskop

dan beberapa yang paling jelas diambil untuk diidentifikasi dengan

membandingkannya dengan pola perinneal pattern pada kunci identifikasi seperti

pada Gambar 5 (Taylor & Sasser, 1981).

Gambar 5. Pola perinneal patternnematoda puru akar: a, M. incognita; b, M. javanica; c,

M. arenaria;dand, M. hapla, (Taylor &Sasser, 1981)

3.4Analisis Data

Data yang diperoleh adalah tingkat kerusakan akar yaitu indeks puru akar (Zeck,

1971 dalam Hay et al., 2014), populasi nematoda puru akar J-2 dalam akar dan

tanah, serta tingkat kerusakan tanaman. Data ini dialaisis ragam dan pemisahan

nilai tengah diuji dengan uji BNT pada taraf nyata 5%.

Page 40: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

21

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nematodaMeloidogyne

incognita dan Meloidogyne javanica ditemukan menyerang secara bersama-sama

dan menimbulkan kerusakan tanaman jambu biji di PT NTF. Populasi nematoda

dipengaruhi oleh umur tanaman, sedangkan tingkat kerusakan akar tidak

dipengaruhi oleh umur tanaman.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada tanaman jambu bijiPT NTF untuk

melihat pengaruh populasi nematoda Meloidogyne spp.terhadap produksijambu

biji di PT NTF.

Page 41: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

31

PUSTAKA ACUAN

Abad, P., J. Gouzy , J.M. Aury, P. Castagnone-Sereno, E.G.J. Danchin, E.

Deleury , L. Perfus-Barbeoch,V. Anthouard, F. Artiguenave & V.C. Blok.

2008. Genome sequence of the metazoan plant-parasitic nematode

Meloidogyne incognita. Nat Biotechnol. 26(8):909–915.

Agrios, G.N. 1996. Plant Pathology. Academic Press. California.

Amelia, S. 2013. Tingkat Kerusakan Akar pada Tanaman Jambu Biji Kristal

(Psidium guava L.) Akibat Nematoda Di PT Nusantara Tropical Farm .

Laporan Praktik Umum. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2014. Produksi buah-buahan di Indonesia, 2010-

2014. http://www.pertanian.go.id/EIS-ASEM-HORTI-2014/Prod-Buah-

ASEM-HORTI2014.pdf.Diakses tanggal 15 Februari 2016.

Cahyono, B . 2010. Sukses Budidaya Jambu Biji di Pekarangan dan

Perkebunan. Lily Publisher. Yogyakarta.

Dropkin, V.H. 1991. Pengantar Nematologi Tumbuhan (Edisi Kedua,alih

bahasa oleh Supratoyo). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

El-Borai F.E. & L.W. Duncan 2005. Nematode parasities of the subtropica and

tropical fruit crops. In, M.Luc, R.A. Sikora and J.Bridge (eds).2005. Plant

Parasitic Nematodes In Subtropical And Tropical Agriculture2 edition.

CABI Publishing. Walingford UK. Hlm, 467-492.

Hay, F., G. Striling, G. Walker, K.O. Keller, J. Cobon, V. Vanstone, S. Bulman

and D. Griffin. 2014. Managemet of Root-Knot Nematode in Vegetable

Crops. Horticulture Australia Ltd. (HAL). Australia.

Hapsoh dan Y,Hasanah.2011.Budidaya Tanaman Obat dan Rempah.USU Press.

Medan.

Hikmia, Z., Supramana, G. Suastika. 2012. Identifikasi spesies Meloidogyne spp.

penyebab umbi bercabang pada tanaman wortel di Jawa Timur. Jurnal

Fitopatologi Indonesia. 8(3):73–78.

Page 42: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

32

Kamira, M., S. Hauser, A.P. Van, D. Coyne, & H.L. Talwana. 2013. Plant

parasitic nematodes associated with banana and plantain in eastern and

western Democratic Republic of Congo. Nematropica. 43(2) : 213-224.

Luc, R.A. Sikora & J.Bridge (eds).2005. Plant Parasitic Nematodes In

Subtropical And Tropical Agriculture2 edition. CABI Publishing.

Walingford UK.

Nugroho, A. 2015. Monitoring status nematoda pada kebun jambu secara

berkala(periode Mei 2014 – Desember 2015).Department of Research and

DevelopmentPT Nusantara Tropical Farm. Lampung Timur.

Panggeso, J. 2010. Analisis kerapatan populasi nematoda parasitik pada tanaman

tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) asal kabupaten Sigi Biromaru. J.

Agroland. 17 (3):198--204.

Parimin, 2005. Jambu Biji (Budi Daya dan Ragam Pemanfaatannya). Penebar

Swadaya. Jakarta.

Prasasti, W.D. 2012. Strategi pengendalian penyakit nematoda puru akar

(Meloidogyne sp.) pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.).

Makalah Seminar Umum. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Razak , A.R. & T.K. Lim. 1978. Occurena Of The Root Knot Nematodes

Meloidogyne Incognita On Guava In Malaysia. Pertanika 10(3):265-270.

Romeo. 1997. Psidium Guajava. Ticzon publishing. Filipina.

Sastrahidayat, I.R. 1990. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Usaha Nasional. Surabaya.

Supramana&G. Suastika.2012. Spesies nematoda puru akar (Meloidogyne spp.)

yang berasosiasi dengan penyakit umbi bercabang pada wortel: penyakit

baru di Indonesia. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia.17 (2): 108-112.

Taylor, A.L. & J.N. Sasser. 1978. Biologi, Identification And Control Of Root

Knot Nematodes (Meloidogyne spp.). North Carolina State University

Graphics. USA.

Tjitrosoepomo, G. 2007. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University

Press.Yogyakarta.

USDA. 2017. Classification for Kingdom Plantae Down toSpecies Psidium

Guava.http://plants.usda.gov/java/Classification

Servlet?source=splay&classid=SAOF. Diakses tanggal17 Januari 2017.

Page 43: POPULASI DAN TINGKAT SERANGAN NEMATODA PURU …digilib.unila.ac.id/28616/17/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · (Meloidogynespp.) PADA BEBERAPA TINGKAT UMUR TANAMAN ... dilakukan

33

Widodo S. E.&Zulferiyenni , 2010. Jambu biji kristal dan Mutiara 45 Ha.

http://www.trubus-online.co.id/kristal-dan-mutiara-45-ha/.Diakses tanggal

12 Februari 2016.