Upload
kesatria-tanpa-tuan
View
58
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hasil penelitian
Citation preview
Portofolio STIE YKPN, 2007 1
DESKRIPSI STANDAR AKREDITASI
1. KEPEMIMPINAN
1.1 Mekanisme Pemilihan Pemimpin
Ketua STIE YKPN adalah penanggung jawab terhadap terciptanya kelancaran dan
terjaminnya kualitas proses belajar mengajar yang terjadi pada seluruh program studi
yang ada di STIE YKPN. Program-program studi yang diselenggarakan di STIE YKPN
adalah Program Strata 1 atau Program Sarjana yang meliputi Program Studi Akuntansi,
Program Studi Manajemen, dan Program Studi Ilmu Ekonomi (Ilmu Ekonomi), serta
Program Strata 2 atau Program Pascasarjana yang meliputi Program Magister Akuntansi
(MAKSI), Program Magister Manajemen (MM), dan Program Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPA).
Untuk mendapatkan pimpinan yang memiliki reliabilitas, kredibilitas, integritas,
tangguh, dan berpandangan ke depan, pemilihan pejabat di semua tingkatan dilaksanakan
secara terbuka dan berdasarkan masukan-masukan dari semua tingkatan sivitas
akademika. Masa jabatan Ketua dan Pembantu Ketua dibatasi selama empat tahun dan
sesudahnya dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak boleh lebih dari dua kali masa
jabatan berturut-turut. Hal tersebut bertujuan untuk memberi kesempatan kepada yang
lain untuk menjadi pemimpin. Pimpinan STIE YKPN selalu berpegang teguh pada ajaran
Bapak Pendidikan yaitu Ki Hadjar Dewantoro dengan mengaplikasi prinsip “Ing Ngarso
Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” dalam semua aspek
pemikiran dan tingkah laku untuk mencapai efisiensi dan keefektifan kepemimpinan.
Mekanisme pemilihan pimpinan yang dilakukan di STIE YKPN mengacu kepada
Surat Keputusan Yayasan Keluarga Pahlawan Negara Yogyakarta Nomor
030/YKPN/V/2004 tentang Persyaratan dan Prosedur Pencalonan dan Pengangkatan
Direktur/Ketua Sekolah Tinggi di Lingkungan YKPN Yogyakarta. Pada Surat Keputusan
Yayasan Pasal 1 selain disebutkan tentang persyaratan umum (Ayat 1a, 1b, 1c, dan 1d), juga
disebutkan bahwa persyaratan administratif untuk menjadi Ketua (Ayat 2a) adalah dosen
tetap pada perguruan tinggi yang bersangkutan atau dosen tidak tetap yang telah memperoleh
izin dari (1) Pimpinan Yayasan dan (2) Atasan calon yang bersangkutan. Dengan adanya
persyaratan tersebut, maka terdapat kejelasan tentang siapa saja yang memiliki kesempatan
untuk menjadi pimpinan.
Portofolio STIE YKPN, 2007 2
Sejak didirikan sampai saat ini, di STIE YKPN telah terjadi pergantian
kepemimpinan sebanyak tujuh kali. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses regenerasi yang
terjadi telah berjalan dengan baik dan lancar. Dengan proses pergantian kepemimpinan yang
berjalan dengan baik dan lancar tersebut akan memberi kesempatan kepada setiap generasi
untuk selalu mempersiapkan dirinya sebagai calon pemimpin sehingga mereka siap
menghadapi setiap perubahan dan tantangan yang akan dihadapi pada setiap periode
pergantian kepemimpinan.
STIE YKPN merancang prosedur baku (Standard Operating Procedure) yang
kemudian dikomunikasikan untuk disepakati dan dilaksanakan. Dalam setiap pelaksanaan
tugas, staf selalu menerima surat keputusan (SK) dari Ketua yang mengatur tugas,
wewenang, durasi waktu dan mekanisme pertanggungjawaban. Dalam setiap pelaksanaan
tugas, Ketua STIE YKPN menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan partisipatif
untuk membentuk suasana penuh kekeluargaan, yang terutama menekankan pada komunikasi
positif, dalam suasana santai tetapi tetap berorientasi tugas, serta membangun organisasi
dengan keterlibatan yang tinggi (high involvement organization).
Hubungan antara atasan dengan bawahan diatur oleh sistem organisasi yang tidak
hanya berlandaskan pada kekuasaan berbasis posisi atau kedudukan, tetapi juga sebagai
rekan/mitra kerja yang bersama-sama memegang etika organisasi. Pada setiap awal tahun
akademik, secara rutin selalu diadakan pertemuan dalam bentuk rapat kerja yang melibatkan
seluruh unsur pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa dalam rangka curah gagasan demi
peningkatan kualitas penyelenggaraan program.
Dengan mengedepankan calon pimpinan yang berasal dari lingkungan internal, maka
akan semakin menumbuhkan konsensus dan pemahaman setiap individu di dalam institusi
untuk mengembangkan semua upaya dan langkah-langkah sesuai visi dan misinya. Visi dan
misi yang ditetapkan di dalam Statuta dan Rencana Strategis (Renstra) adalah dimaksudkan
untuk memberi arah dan panduan tentang tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan
datang.
1.2 Visi
Visi yang ditetapkan oleh STIE YKPN adalah sebagai berikut:
Menjadi lembaga pendidikan akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi yang profesional dan
terkemuka, diakui baik oleh masyarakat akademik maupun masyarakat bisnis di Asia
Tenggara.
Portofolio STIE YKPN, 2007 3
Sesuai visi yang ditetapkan, pimpinan merencanakan untuk menjadikan STIE
YKPN menjadi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia dalam hal:
1) Kualitas lulusan yang mampu bersaing di pasar tenaga kerja tingkat nasional dan
internasional sebagai hasil sistem pendidikan yang diselenggarakan.
2) Kualitas penelitian ilmiah bertaraf nasional dan internasional
3) Kualitas jasa konsultasi yang relevan dan dibutuhkan oleh dunia usaha
4) Kualitas kontribusi dosen dalam pengembangan profesi akuntansi, manajemen, dan
Ilmu Ekonomi di Indonesia dan internasional
5) Kualitas kontribusi dalam pengembangan pendidikan bisnis di Indonesia dan
internasional
6) Kualitas tim manajemen
7) Kualitas sistem manajemen pendidikan
8) Kualitas sumberdaya manusia
9) Kualitas prasarana fisik
1.3 Misi
Misi yang ditetapkan oleh STIE YKPN adalah sebagai berikut:
Menyiapkan mahasiswa agar sukses di dalam meniti karir di bidang
akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan pada
pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan yang dapat
meningkatkan keterampilan di bidang akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi.
Pimpinan merencanakan untuk mewujudkan misi tersebut melalui berbagai usaha
sebagai berikut:
1) Menyiapkan sumberdaya manusia profesional melalui program pendidikan di bidang
bisnis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bisnis yang senantiasa berubah dan
berkembang dengan tingkat perubahan dan perkembangan yang pesat.
2) Menyelenggarakan program pendidikan yang mampu menghasilkan sumberdaya
manusia sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional.
3) Melakukan penelitian di bidang ekonomi dan bisnis untuk menghasilkan penelitian
dan terbitan ilmiah bermutu sebagai alat pengkomunikasian perkembangan
pengetahuan ekonomi dan bisnis kepada masyarakat.
4) Menerbitkan tulisan ilmiah di bidang ekonomi dan bisnis melalui penerbitan buku
maupun jurnal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas bahan ajar dan bahan
bacaan bermutu di bidang ekonomi dan bisnis.
Portofolio STIE YKPN, 2007 4
5) Menyelenggarakan jasa konsultasi di bidang ekonomi dan bisnis untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat atas pemecahan masalah di bidang ekonomi dan bisnis.
1.4 Tujuan
Selain telah ditetapkan visi dan misi, di STIE YKPN juga telah ditetapkan beberapa
tujuan sebagai berikut:
1) Membentuk manusia susila yang cakap, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, serta mempunyai kesadaran bertanggung jawab terhadap kesejahteraan
masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya.
2) Mengembangkan dan memadukan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan dan
perkembangan lingkungan.
3) Membangun, memelihara, dan mengembangkan hidup kemasyarakatan dan
kebudayaan nasional yang menghargai perbedaan-perbedaan yang ada dalam
masyarakat.
4) Menyiapkan peserta didik menjadi warga negara memiliki integritas pribadi yang
tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi, kesenian, dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang
berkaitan dengan bidang ekonomi.
5) Menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki kedewasaan intelektual,
kedewasaan moral, kedewasaan mental, dan kedewasaan sosial.
1.5 Strategi
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang ditetapkan, telah dikembangkan strategi dan
arah pengembangan yang akan dilaksanakan di waktu yang akan datang. Strategi dan arah
pengembangan tersebut antara lain meliputi:
1) Pengembangan program pendidikan dan pengajaran secara otonom.
2) Pengembangan program penelitian.
3) Pengembangan program pengabdian kepada masyarakat.
4) Pengembangan program masyarakat budaya berlandaskan nilai dan norma Bangsa
Indonesia.
5) Pengembangan program kerjasama dengan lembaga/perguruan tinggi lain.
6) Pengembangan program usaha yang baik dan etis serta terencana untuk mendukung
berbagai pengembangan program 1 sampai dengan 5.
Portofolio STIE YKPN, 2007 5
Rencana strategis yang ditetapkan akan dilaksanakan secara bertahap dan
ditekankan pada aspek kuantitas dan kualitas, universalisme, serta spesialisasi yang
seluruhnya dikembangkan secara selaras, serasi, dan seimbang yang terdiri atas:
1) Program akademik
a. Penataan kurikulum yang disesuaikan dengan kurikulum nasional dan tuntutan
kebutuhan pengguna.
b. Membuka program studi baru sesuai tuntutan perkembangan kebutuhan pasar.
c. Meningkatkan kerjasama dengan dunia industri serta pemerintah daerah.
2) Program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian.
b. Meningkatkan kinerja unit penelitian yang ada.
c. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan lembaga internal dan eksternal.
d. Menyelenggarakan lokakarya metodologi pengabdian kepada masyarakat.
e. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dengan masyarakat dan pemerintah
daerah.
3) Program kemahasiswaan
a. Peningkatan jumlah penyandang dana beasiswa.
b. Peningkatan program-program pembekalan keterampilan profesional.
c. Bidang kerjasama yang dirintis dengan pihak swasta dari dalam dan luar negeri.
Dalam mengimplementasikan visi, misi, dan tujuannya, STIE YKPN menetapkan
sejumlah sasaran, antara lain yaitu proses belajar mengajar dilaksanakan dengan mengacu
pada standar yang berlaku secara nasional, materi kuliah yang diajarkan selalu disesuaikan
dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dunia usaha dan perkembangan yang terkini (up to
date), kegiatan seminar ilmiah dilaksanakan secara periodik dan kontinyu, buku-buku dan
materi ajar yang disediakan selalu diusahakan dapat memenuhi standar lembaga pendidikan
bisnis terkemuka, dosen dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
terkini baik melalui studi lanjut, aktif di dalam organisasi profesi, aktif di dalam kegiatan
seminar, aktif di dalam pembuatan dan penerbitan karya-karya ilmiah (buku-buku, materi
ajar, dan jurnal berstandar nasional). Tujuan proses pendidikan difokuskan pada efisiensi
proses belajar mengajar, terciptanya profil lulusan yang memiliki etika akademik dan reputasi
kualifikasi akademik, perbaikan berkelanjutan bagi staf pengajar, staf administrasi, sarana-
prasarana, dan pemeliharaan atmosfir akademik yang kondusif.
Portofolio STIE YKPN, 2007 6
Agar implementasi terhadap visi, misi, dan tujuan dapat mencapai hasil sesuai
rencana strategis yang ditetapkan, maka semua rencana strategis yang ditetapkan selalu
disosialisasikan kepada seluruh pimpinan unit, dosen, mahasiswa, karyawan dan external
stakeholders melalui berbagai forum dan media yang dimiliki. Selain itu, forum dan media
tersebut juga dapat dilakukan sebagai sarana monitoring dan evaluasi terhadap berbagai
rencana strategis yang ditetapkan. Forum dan media tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Rapat rutin bulanan yang melibatkan Badan Pengurus Harian (BPH) STIE YKPN
mewakili Yayasan dan pimpinan STIE YKPN yang terdiri atas Ketua, Pembantu Ketua
dan Direktur Program Pascasarjana. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan
sosialisasi rencana strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi
terhadap implementasi rencana strategis.
2. Rapat rutin mingguan yang melibatkan pimpinan (Ketua, Pembantu Ketua dan Direktur
Program Pascasarjana), pimpinan unit (Ketua Program Studi dan Kepala Biro), dan staf
karyawan. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan sosialisasi rencana
strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi
semua program kegiatan yang telah ditetapkan.
3. Rapat rutin semesteran yang melibatkan seluruh pimpinan, pimpinan unit, dan dosen.
Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk tujuan sosialisasi rencana strategis juga
dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi program,
khususnya program kegiatan perkuliahan.
4. Rapat rutin tahunan dalam bentuk rapat kerja tahunan yang melibatkan seluruh pimpinan,
pimpinan unit, dosen, dan mahasiswa. Rapat rutin tersebut selain dimaksudkan untuk
tujuan sosialisasi rencana strategis juga dimaksudkan untuk tujuan monitoring dan
evaluasi terhadap implementasi rencana strategis dan menyusun rencana kerja yang akan
dilaksanakan untuk satu tahun ke depan.
5. Website telah disediakan sebagai sarana dan forum sosialisasi, komunikasi dan interaksi
di antara pimpinan, pimpinan unit, dosen, mahasiswa, alumni dan external stakeholders.
Melalui sarana dan forum media elektronik tersebut, proses pelaksanaan sosialisasi,
komunikasi dan interaksi telah dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, sehingga
memudahkan bagi pimpinan untuk mendapat kritik, masukan dan saran yang sangat
diperlukan oleh institusi dalam mengevaluasi berbagai program yang telah dan sedang
dilaksanakan serta mengembangkan berbagai program yang akan dilaksanakan. Website
selain dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk sosialisasi rencana strategis juga dapat
Portofolio STIE YKPN, 2007 7
dimanfaatkan sebagai sarana untuk monitoring dan evaluasi terhadap implementasi
program dan rencana strategis.
2. KEMAHASISWAAN
2.1 Profil Mahasiswa
Minat masyarakat menjadi mahasiswa STIE YKPN cukup tinggi, meskipun dalam beberapa
tahun terakhir sempat mengalami penurunan. Lampiran data Tabel 2.1.1 s.d. 2.1.3
menunjukkan perubahan animo masyarakat terhadap program yang ditawarkan. Sedangkan
perkembangan jumlah mahasiswa yang terdaftar aktif disajikan pada lampiran Tabel 2.2.
Jumlah yang terdaftar aktif pada Semester II Tahun Akademik 2006/2007 adalah sejumlah
2.270 orang. Berdasarkan data tahun 2002-2006, mahasiswa yang terdaftar aktif sebagian
besar berasal dari Yogyakarta, Jawa Tengah dan sebagian yang lain berasal dari seluruh
wilayah tanah air, bahkan ada mahasiswa yang berasal dari luar negeri. Data pada kurun
waktu tersebut juga menunjukkan bahwa dari seluruh jumlah mahasiswa, sejumlah 46,3%
adalah mahasiswa perempuan dan 53,7% adalah mahasiswa laki-laki.
2.2 Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler STIE YKPN merupakan kegiatan di luar jam kuliah yang bertujuan
untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa mengaktualisasikan diri mereka sesuai
dengan minat, bakat, dan kemampuan. Kegiatan ekstra kurikuler terbagi atas dua sifat
kegiatan yaitu kegiatan kemahasiswaan dan kegiatan pelatihan.
Kegiatan kemahasiswaan merupakan aktivitas kemahasiswaan yang disediakan bagi
seluruh mahasiswa untuk mengekspresikan diri dan kemampuan mereka. Kegiatan
kemahasiswaan yang difasilitasi oleh STIE YKPN terbagi atas dua kelompok, yaitu
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Himpunan
Mahasiswa Jurusan merupakan wadah kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan untuk
menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang penalaran atau akademik. Mahasiswa
STIE YKPN sangat aktif dalam berbagai kegiatan akademik seperti seminar, workshop,
forum diskusi, studi banding, dan berbagai kegiatan ilmiah lainnya yang diharapkan dapat
menambah wawasan dan keterampilan mahasiswa yang mendukung pemahaman ilmiah
sesuai program studi masing-masing. Kegiatan-kegiatan ilmiah tersebut dilaksanakan oleh
Himpunan Mahasiswa Jurusan di bawah bimbingan Ketua Jurusan dan berada dalam
koordinasi pelaksanaan dan pembinaan oleh Pembantu Ketua III.
Portofolio STIE YKPN, 2007 8
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan wadah kegiatan kemahasiswaan yang
bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang non-akademik. Kegiatan-
kegiatan kemahasiswaan dilaksanakan oleh masing-masing UKM di bawah bimbingan dosen
tertentu yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua STIE YKPN setiap semester dan
berada dalam koordinasi pelaksanaan dan pembinaan oleh Pembantu Ketua III. Sesuai sifat
kegiatan, UKM terbagi atas empat bidang yaitu bidang kerohanian, bidang olahraga, bidang
kesenian, dan bidang khusus. Unit Kegiatan Kemahasiswaan STIE YKPN terdiri atas:
1. UKM Bidang Kerohanian merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan
dalam bidang kerohanian yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan sesuai agama
masing-masing dan meningkatkan budi pekerti mahasiswa dalam bergaul dengan
masyarakat. UKM Kerohanian terdiri atas Unit Kerohanian Islam (UKI), Keluarga
Mahasiswa Kristen (KMK), Unit Kerohanian Mahasiswa Katholik (UKMK), Keluarga
Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD), dan Unit Kerohanian Budha (UKB).
2. UKM Bidang Olahraga merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan
dalam bidang olahraga yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di
bidang olahraga serta meningkatkan prestasi olahraga mahasiswa. UKM Olahraga terdiri
atas Unit Aerobik, Unit Ballroom Dance, Unit Basket, Unit Volley, Unit Bulutangkis,
Unit Tenis Lapangan, Unit Karate, Unit Tae Kwon Do, Unit Wushu, Unit Selam, Unit
Sepak Bola, dan Unit Softball/Baseball.
3. UKM Bidang Kesenian merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan
dalam bidang seni yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di
bidang seni dan meningkatkan apresiasi seni mahasiswa. UKM Kesenian terdiri atas Unit
Musik, Unit Paduan Suara, dan Unit Teater.
4. UKM Bidang Khusus merupakan UKM yang mewadahi kegiatan kemahasiswaan dalam
bidang khusus yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa di bidang
tertentu dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam bidang tersebut. UKM Bidang
Khusus terdiri atas UKM Jurnalistik, UKM Fotografi, UKM Pecinta Alam, UKM
Koperasi Mahasiswa, dan Computer Club.
Kegiatan Pelatihan merupakan aktivitas penunjang yang memberi kesempatan bagi
mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan mereka secara teknis (technical skill) dalam
bidang tertentu. Kegiatan pelatihan tersebut diarahkan menjadi tempat untuk
mengaplikasikan kemampuan akademik secara nyata dan mengasah keterampilan teknis
mahasiswa di dalam menghadapi dunia kerja. STIE YKPN bertindak sebagai fasilitator
kegiatan dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, seperti asosiasi dan alumni
Portofolio STIE YKPN, 2007 9
sebagai pelaksana kegiatan. Kegiatan pelatihan juga dibuka secara umum agar memberi
kesempatan kepada masyarakat untuk ikut meningkatkan keterampilan melalui proses
pelatihan tersebut. Pelatihan tersebut dilaksanakan berdasarkan suatu kurikulum yang
dirancang secara khusus dan dilaksanakan dengan durasi waktu tertentu di luar jam kuliah.
Pendanaan pelatihan dibebankan kepada setiap peserta dengan memberi tarif khusus kepada
mahasiswa dan alumni STIE YKPN.
Program pelatihan yang ditawarkan adalah Aplikasi Akuntansi Keuangan Tingkat
Madya dan Lanjutan, Perpajakan Brevet A-B, Perpajakan Brevet C, Bank Operation
Program, dan Perhotelan. Selain program pelatihan terprogram tersebut, STIE YKPN juga
menyelenggarakan program pelatihan rutin dengan sasaran mahasiswa dan alumni. Pelatihan
tersebut secara spesifik ditujukan sebagai persiapan bagi mahasiswa dan alumni untuk
memasuki dunia kerja dengan materi antara lain kesiapan memasuki dunia kerja, kepribadian,
peningkatan kepercayaan diri, teknik membuat surat lamaran, dan teknik menghadapi
wawancara kerja. Dalam jangka panjang, bentuk-bentuk dan materi-materi pelatihan yang
bersifat aplikatif akan ditingkatkan baik dari sisi kuantitas maupun variasinya.
Pengurus STIE YKPN memberi dukungan penuh terhadap berbagai penyelenggaraan
kegiatan ekstra kurikuler baik di bidang akademik, non-akademik, dan pelatihan di kampus
melalui penyediaan berbagai fasilitas penyelenggaraan, dukungan relasi terhadap pihak-pihak
yang terkait dengan kegiatan tersebut, serta dukungan pendanaannya. Dukungan tersebut
merupakan wujud komitmen untuk meningkatkan layanan kepada mahasiswa dan alumni
STIE YKPN. Pengurus secara rutin juga mengadakan pertemuan dengan UKM untuk
berdiskusi dan tukar menukar pikiran mengenai berbagai isu dan kegiatan.
2.3 Layanan Kemahasiswaan
Untuk mendukung terselenggaranya proses pendidikan, STIE YKPN menyediakan berbagai
layanan kepada mahasiswa baik di bidang akademik, administrasi keuangan, maupun
kemahasiswaan. Di bidang akademik, STIE YKPN menyediakan layanan administrasi
akademik berbasis sistem informasi, layanan perkuliahan dan layanan penunjang kegiatan
akademik .
Layanan administrasi akademik merupakan sistem layanan berbasis sistem informasi
yang bertumpu pada manajemen basis data akademik. Layanan perkuliahan merupakan
sistem layanan untuk menyelenggarakan aktivitas perkuliahan yang meliputi layanan
mahasiswa dan layanan dosen. Layanan penunjang kegiatan akademik merupakan semua
sistem layanan yang fungsinya mendukung penyelenggaraan kegiatan akademik. Layanan
Portofolio STIE YKPN, 2007 10
Administrasi Akademik dan Layanan Perkuliahan dikelola oleh Biro Administrasi Akademik
yang membawahi beberapa bagian yaitu Program Studi, Pengolahan Data Akademik,
Layanan Dosen, dan Penggandaan. Layanan Penunjang Kegiatan Akademik mencakup
semua layanan pendukung yang terdiri atas Layanan Admisi, Layanan Perpustakaan,
Layanan Pengadaan, Layanan Keuangan, Layanan Kemahasiswaan, Layanan Personalia,
Layanan Umum, Layanan Teknik, Layanan Rumah Tangga, dan Layanan Sekuriti.
STIE YKPN memiliki komitmen yang tinggi dalam hal layanan kepada mahasiswa,
khususnya di bidang akademik. Berbagai macam dukungan fasilitas disediakan untuk
memperlancar proses pendidikan mulai dari dukungan fasilitas fisik, penyediaan sistem
informasi, kualitas dosen, bimbingan dosen wali, hingga bantuan tutorial dan asistensi.
Program tutorial dan asistensi disediakan untuk membantu penguasaan dan pemahaman
materi kuliah di luar jam kuliah dosen. Ketua Jurusan berperan untuk menentukan mata
kuliah-mata kuliah tertentu yang sangat memerlukan dukungan program tutorial dan atau
asistensi. Ketua Jurusan melakukan pembinaan dan pengawasan secara periodik terhadap
penyelenggaraan program tersebut. Ketua Jurusan juga memiliki kewenangan untuk
merekrut, menguji, dan menetapkan tutor dan asisten yang diperoleh dari mahasiswa senior
dengan persyaratan tertentu. Program tutorial dan asistensi diselenggarakan dengan jadwal
kegiatan terstruktur.
Layanan adminitrasi keuangan bagi mahasiswa difokuskan pada penyediaan
informasi mengenai berbagai kewajiban keuangan mahasiswa. Selain itu, STIE YKPN juga
bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk menyediakan fasilitas kemudahan dan kepraktisan
dalam pembayaran atau penyelesaian kewajiban keuangan mahasiswa baik secara langsung
maupun transfer dari luar kota.
Layanan kemahasiswaan tidak hanya mengelola berbagai kegiatan kemahasiswaan
saja tetapi juga layanan Admisi Mahasiswa Baru, Job Placement Center, Bimbingan dan
Konseling Psikologi, Loker, Administrasi Kemahasiswaan, Klinik Kesehatan, Asuransi
Kecelakaan, Student Lounge, Studio Musik, Musholla, dan Gelanggang Mahasiswa.
Bimbingan karir merupakan bagian dari layanan Bimbingan dan Konseling yang memberi
kesempatan bagi mahasiswa maupun lulusan untuk mendapatkan wawasan dan pertimbangan
dalam menghadapi dunia kerja. Bimbingan karir dilakukan oleh dosen dan beberapa alumni
yang akan memberi gambaran tentang pengalaman dunia kerja. Konsultasi psikologi
merupakan fasilitas yang disediakan bagi mahasiswa dan lulusan untuk menyampaikan
berbagai permasalahan yang dihadapi baik bersifat pribadi, masalah perkuliahan, maupun
permasalahan sosial. Tenaga psikolog disiapkan dengan jadwal terstruktur.
Portofolio STIE YKPN, 2007 11
Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan bagi mahasiswa, STIE YKPN
menyediakan kotak saran, SMS, e-mail dan pertemuan rutin perwakilan mahasiswa dengan
pengurus. Setiap masukan dari mahasiswa selalu segera ditindaklanjuti di bawah koordinasi
Pembantu Ketua III dan disampaikan kepada bagian terkait.
2.4 Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Pada umumnya minat mahasiswa untuk melakukan penelitian masih rendah, namun
demikian beberapa mahasiswa baik Program S1 maupun S2 telah berhasil menjuarai
lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional seperti yang terlihat pada lampiran Tabel 2.3.
Minat penelitian dapat ditumbuhkan dengan pemberian informasi mengenai peluang
penelitian yang sesuai dengan bidang keahlian dan pembekalan mahasiswa dengan
kemampuan meneliti secara memadai melalui proses pembelajaran di kelas Metoda
Penelitian maupun pelatihan-pelatihan tambahan.
Partisipasi dan prestasi mahasiswa dalam berbagai bidang lain cukup positif. Hal
tersebut terbukti dengan diraihnya beberapa prestasi yang disajikan dalam lampiran Tabel
2.4. Minat mahasiswa untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat cukup besar.
Kegiatan yang cukup menonjol adalah pengumpulan dana untuk para korban bencana
alam dan berbagai kegiatan bakti sosial lainnya.
3. SUMBERDAYA MANUSIA
3.1 Sistem Pengelolaan Sumberdaya Manusia
STIE YKPN adalah satu dari empat perguruan tinggi yang ada di lingkungan YKPN.
YKPN membuat ketentuan pokok tentang sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang
harus diikuti oleh keempat unit perguruan tinggi tersebut. Selain ketentuan pokok sistem
yang diatur oleh YKPN, STIE YKPN juga menyusun dan melaksanakan sistem
pengelolaan sumberdaya manusia yang secara spesifik berlaku untuk STIE YKPN.
Pada dasarnya ada enam hal pokok yang diatur dalam sistem pengelolaan
sumberdaya manusia STIE YKPN. Pertama, sistem pengangkatan dan pemberhentian
pegawai. Pada bagian ini diatur ketentuan tentang pengangkatan dan pemberhentian
pegawai. Kedua, sistem kenaikan pangkat. Sistem kenaikan pangkat berkaitan dengan
kenaikan pangkat dosen tetap dan karyawan tetap. Ketiga, sistem penggajian. Sistem
penggajian berkaitan dengan penentuan gaji, honorarium, dan tunjangan. Berbagai
tunjangan yang ada di STIE YKPN meliputi: tunjangan kesehatan, tunjangan pernikahan,
tunjangan melahirkan, tunjangan duka, tunjangan kecelakaan, dan uang makan. Keempat,
Portofolio STIE YKPN, 2007 12
tata tertib kerja yang mengatur tentang hari kerja, jam kerja, libur, dan cuti. Kelima, hak
dan kewajiban pegawai. Keenam, pengembangan pegawai, baik pengembangan dosen
maupun karyawan.
Tabel 3.1 Dana untuk Pengelolaan Sumberdaya Manusia
Alokasi Anggaran Tahun
Akademik Anggaran
STIE YKPN (Rp) Dana untuk SDM (Rp)
Persentase Dana untuk SDM
2002/2003 21.889.000.000 4.675.654.000 21,36
2003/2004 25.765.800.000 5.421.733.000 21,04
2004/2005 21.455.675.000 5.315.990.000 24,78
2005/2006 19.349.965.000 6.307.205.000 32,60
2006/2007 17.364.000.000 6.439.974.000 37,09
Alokasi dana yang dilakukan oleh STIE YKPN untuk kepentingan pengembangan
sumberdaya manusia cukup signifikan dan cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Unsur-unsur yang termasuk dalam alokasi anggaran untuk sumberdaya manusia meliputi
gaji, tunjangan, honorarium, studi lanjut, seminar, pelatihan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Seperti tampak pada Tabel 3.1, jumlah alokasi pada Tahun Akademik
2002/2003 untuk pengembangan sumberdaya manusia adalah 21,36% dari total dana
yang tersedia. Jumlah ini terus meningkat hingga mencapai 37,09% pada Tahun
Akademik 2006/2007.
3.2 Studi Lanjut
Dalam rangka peningkatan kualitas STIE YKPN dibutuhkan pembinaan tenaga akademis,
administrasi dan sistemnya. Dalam bidang pendidikan, tenaga akademis menduduki
peringkat pertama dalam skala prioritas pembinaan dan pengembangan. Pengembangan
tenaga akademis merupakan salah satu upaya untuk mencapai visi STIE YKPN. Pimpinan
STIE YKPN memberi kesempatan terbuka dan luas bagi siapa saja pegawai tetap untuk
mengembangkan diri. Salah satu pengembangan pegawai tetap yang mendapat perhatian
dari pimpinan adalah studi lanjut ke program S3. Fokus pengembangan dosen, khususnya
dalam studi lanjut, tidak lagi pada pendidikan S2 karena hanya tinggal 1 orang dosen
tetap yang berpendidikan S1, karena yang bersangkutan saat ini menjabat sebagai Bupati
Kabupaten Sleman.
Portofolio STIE YKPN, 2007 13
Tabel 3.2 Studi Lanjut Program S3
Tahun Akademik Menempuh Program Selesai Program
Periode Sebelumnya 6 Orang 1 Orang
2002/2003 6 Orang 1 Orang
2003/2004 7 Orang 1 Orang
2004/2005 9 Orang 2 Orang
2005/2006 9 Orang 3 Orang
2006/2007 11 Orang 4 Orang
Perhatian pimpinan STIE YKPN terhadap pengembangan dosen melalui studi
lanjut S3 terjadi sejak tahun 2000. Untuk Tahun Akademik 2002/2003, seperti terlihat
pada Tabel 3.2 ada sebanyak 6 orang dosen tetap yang mengikuti program S3, selain 1
orang yang telah menyelesaikan program S3 pada tahun 1992. Jumlah dosen tetap yang
mengikuti program S3 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan pada saat ini
terdapat sebanyak 11 orang dosen tetap yang sedang mengikuti program S3 pada Tahun
Akademik 2006/2007. Jumlah dosen tetap yang menyelesaikan studi lanjut program S3
bertambah 1 orang pada setiap tahun akademik sejak Tahun Akademik 2004/2005. Untuk
Tahun Akademik 2006/2007, dosen tetap STIE YKPN yang telah menyelesaikan program
S3 adalah sebanyak 4 orang. Dengan 1 orang dosen bergelar doktor yang masuk menjadi
dosen tetap pada Tahun Akademik 2004/2005 menyebabkan jumlah dosen tetap yang
telah bergelar doktor adalah sebanyak 5 orang dan ditambah dengan 11 orang kandidat
doktor. Dalam beberapa bulan ke depan, jumlah dosen tetap yang bergelar doktor akan
terus bertambah sehubungan dengan studi program S3 yang sudah pada tahap akhir.
3.3 Kualifikasi Dosen
Dalam kurun waktu 2002 sampai dengan 2007, jumlah dosen relatif stabil, yaitu 126
orang, yang terdiri atas 51 dosen tetap dan 75 dosen tidak tetap. Komposisi gelar
kesarjanaan dosen tetap tampak pada lampiran Tabel 3.1. Gelar kesarjanaan dosen tetap
cukup tinggi, yaitu umumnya adalah master dan doktor. Untuk Tahun Akademik
2006/2007, sebanyak 66,67% dosen tetap adalah bergelar master. Gelar master tersebut
diperoleh dari berbagai perguruan tinggi ternama seperti Universitas Gadjah Mada,
Universitas Airlangga, University of Arkansas, University of Hartford, Cleveland State
University, Kent State University, University of Western Australia, University of Santo
Portofolio STIE YKPN, 2007 14
Thomas Philippines, Georgia State University, dan Texas A&M University. Tabel 3.3
berikut menyajikan data perkembangan jenjang pendidikan semua dosen dalam kurun
waktu lima tahun terakhir.
Tabel 3.3 Gelar Kesarjanaan Dosen
Dosen Tetap Dosen Tidak Tetap Jumlah Tahun Akademik S1 S2 S3 DrCan*) S1 S2 S3 S1 S2 S3
2002/2003 1 43 1 6 10 33 32 11 76 39
2003/2004 1 42 1 7 10 33 32 11 75 40
2004/2005 1 38 3 9 10 33 32 11 71 44
2005/2006 1 37 4 9 10 33 32 11 70 45
2006/2007 1 34 5 11 10 33 32 11 67 48 *) Kandidat Doktor
Pada Tahun Akademik 2006/2007, jumlah dosen tetap yang bergelar
doktor/kandidat doktor sudah cukup banyak, yaitu sebesar 31,37%. Gelar doktor/kandidat
doktor ditempuh dari berbagai perguruan tinggi ternama seperti Universitas Gadjah
Mada, University of Missouri, University of Arkansas, University of Western Australia,
Universitas Putra Malaysia, dan Universidad Autunoma de Madrid. Seperti tampak pada
Tabel 3.3, peningkatan gelar kesarjanaan doktor/kandidat doktor dosen tetap meningkat
cukup drastis, yaitu sebanyak 7 orang pada Tahun Akademik 2002/2003 menjadi 16
orang pada Tahun Akademik 2006/2007. Peningkatan gelar doktor/kandidat doktor ini
sejalan dengan program STIE YKPN dalam rangka peningkatkan sumberdaya manusia.
Perkembangan jabatan akademik dosen tersaji pada Tabel 3.4 dan data jabatan
akademik dosen tetap pada kondisi sekarang disajikan pada lampiran Tabel 3.2.. Pada
tabel tersebut terlihat bahwa jabatan akademik dosen pada umumnya adalah Lektor, yaitu
Lektor 200 dan Lektor 300. Ada beberapa yang menggembirakan dalam jabatan
akademik dosen tetap seperti tampak pada Tabel 3.4. Pertama, jabatan akademik asisten
ahli konsisten berkurang dari tahun ke tahun. Pengurangan tersebut terlihat dari jumlah
asisten ahli sebanyak 26 pada Tahun Akademik 2002/2003 menjadi 20 orang pada Tahun
Akademik 2006/2007. Kedua, jumlah dosen dengan jabatan akademik Lektor 200
konsisten meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan Lektor 200 ini disebabkan oleh
dosen dengan jabatan akademik asisten ahli telah menjadi dosen dengan jabatan
akademik Lektor 200.
Portofolio STIE YKPN, 2007 15
Tabel 3.4
Jabatan Akademik Dosen Dosen Tetap Dosen Tidak Tetap Tahun
Akademik AA100 AA150 L200 L300 LK400 GB≥850 AA L LK GB
2002/2003 20 6 18 5 2 0 15 13 35 12
2003/2004 20 6 18 5 2 0 15 13 34 13
2004/2005 19 5 19 5 2 1 15 13 34 13
2005/2006 17 4 21 4 3 2 14 12 35 14
2006/2007 16 4 20 3 6 2 14 12 35 14
Ketiga, jumlah dosen dengan jabatan akademik Lektor Kepala meningkat
signifikan pada Tahun Akademik 2006/2007, yaitu menjadi 6 orang. Peningkatan ini
merupakan lanjutan dari peningkatan jabatan akademik Lektor Kepala pada Tahun
Akademik sebelumnya. Selain itu, satu dosen tetap saat ini sedang dalam proses
menunggu turunnya surat keputusan Lektor Kepala dari Departemen Pendidikan
Nasional. Oleh karena prediksi turunnya surat keputusan tersebut adalah pada akhir tahun
2007, maka pada akhir tahun 2007 jumlah dosen tetap yang berjabatan akademik Lektor
Kepala akan meningkat menjadi 7 orang. Keempat, STIE YKPN telah memiliki dosen
tetap yang berjabatan akademik profesor sejak Tahun Akademik 2004/2005. Jumlah
dosen tetap yang berjabatan akademik profesor bertambah pada Tahun Akademik
2005/2006 sehingga menjadi dua orang. Dalam beberapa tahun ke depan, sehubungan
dengan bertambahnya dosen yang bergelar doktor, maka diharapkan dosen tetap yang
berjabatan akademik profesor akan terus meningkat secara konsisten.
3.4 Karyawan Non-edukatif
Pegawai tetap STIE YKPN terdiri atas dua kelompok besar, yaitu dosen tetap dan
karyawan non-edukatif. Karyawan non-edukatif meliputi karyawan administrasi,
pustakawan, laboran/teknisi, rumah tangga, dan sekuriti. Jumlah karyawan non-edukatif
STIE YKPN adalah 120 orang. Kualifikasi karyawan non-edukatif tersebut pada
umumnya adalah berpendidikan SMA dan yang setara. Namun tidak sedikit diantara
mereka yang berpendidikan akademi dan Program S1, yaitu sebanyak 20 orang. Selain
berpendidikan formal seperti SMA, akademi, dan Program S1, beberapa karyawan non-
edukatif juga memiliki sertifikat keahlian yang spesifik di bidangnya seperti pustakawan,
komputer, teknisi, pemeliharaan gedung, satuan pengamanan, dan sekretaris. Data
Portofolio STIE YKPN, 2007 16
lengkap jenjang pendidikan dan persentase jumlah tenaga kependidikan bersertifikat
terdapat pada lampiran Tabel 3.4 s.d. 3.6.
3.5 Etika Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa
Sejak tahun 1995, STIE YKPN secara formal telah memiliki etika secara tertulis dan
dikomunikasikan secara luas kepada sivitas akademika. Etika yang ada di STIE YKPN
diatur secara khusus untuk dosen, karyawan, dan mahasiswa. Kode etik dosen, karyawan,
dan mahasiswa terdiri atas tiga bagian, yaitu: latar belakang etika, tujuan etika, dan
peraturan etika. Dalam latar belakang etika diatur tentang kewajiban untuk menciptakan
kultur di STIE YKPN, peran model yang harus dibentuk, perlunya etika dalam
menghadapi lingkungan kerja profesional dan modern, perlunya keterbukaan terhadap
perubahan yang pervasif, serta kepedulian terhadap kesehatan dan waktu. Dalam tujuan
etika diatur tentang perlunya citra, khususnya citra teladan, citra figur dengan
intelektualitas yang tinggi, dan citra lingkungan sivitas akademika yang peduli terhadap
lingkungan, kesehatan, dan waktu. Pada bagian peraturan etika diatur tentang ketentuan
minimum yang harus dipatuhi oleh dosen, karyawan, dan mahasiswa.
Peraturan etika untuk dosen mengatur tentang empat hal, yaitu aturan etika dalam
berpakaian, aturan etika dalam memenuhi komitmen waktu, aturan etika dalam
berkomunikasi, serta aturan etika dalam melaksanakan tugas pengajaran, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat. Peraturan etika untuk karyawan mengatur tentang tiga hal,
yaitu aturan etika dalam berpakaian, aturan etika dalam berkomunikasi, serta aturan etika
dalam melaksanakan tugas. Peraturan etika untuk mahasiswa juga mengatur tentang tiga
hal, yaitu aturan etika dalam berpakaian, aturan etika dalam berkomunikasi, dan aturan
etika dalam melaksanakan tugas sebagai mahasiswa. Ketentuan tentang kode etik dosen,
karyawan, dan mahasiswa tersebut dikomunikasikan dengan berbagai cara seperti
pembagian buku saku tentang etika serta berbagai pertemuan untuk sosialisasi dan
penerapannya.
3.6 Evaluasi oleh Mahasiswa, Dosen, dan Karyawan
Salah satu evaluasi penting yang dilakukan oleh STIE YKPN adalah evaluasi oleh
mahasiswa terhadap berjalannya kegiatan belajar mengajar di setiap kelas. Pada akhir
setiap semester dan untuk setiap kelas dilakukan evaluasi oleh mahasiswa secara
independen. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk dijawab oleh mahasiswa
berkaitan dengan: tingkat kehadiran dosen, keefektifan pemanfaatan waktu kuliah,
Portofolio STIE YKPN, 2007 17
kesiapan dalam mengajar, kemampuan menjelaskan materi, metode penyelenggaraan
kuliah, luas dan kedalaman materi, kepercayaan diri, kesediaan dosen meluangkan waktu
untuk konsultasi, serta kesesuaian materi dengan silabus. Evaluasi dari mahasiswa untuk
setiap kelas dan setiap dosen dikomunikasikan secara tertulis kepada setiap dosen.
Komunikasi hasil evaluasi tersebut dilakukan pada setiap akhir semester. Hasil evaluasi
dijadikan oleh lembaga serta dosen yang bersangkutan untuk melakukan perbaikan pada
semester berikutnya. Hasil evaluasi juga digunakan oleh STIE YKPN untuk mengkaji
ketepatan dosen dalam mengampu mata kuliah tertentu.
Sejak tahun 1980, STIE YKPN telah melakukan survei untuk mengakomodasi
berbagai masukan dari dosen dan karyawan. Survei tersebut dilakukan pada setiap akhir
tahun akademik, yaitu sekitar bulan Juni atau Juli, bersamaan dengan pelaksanaan rapat
kerja tahunan. Survei ini merupakan sarana tambahan untuk menampung berbagai
keluhan yang disampaikan melalui kotak saran dan email yang sudah berjalan dengan
baik. Pelaksanaan survei dilakukan dengan memberi kesempatan kepada setiap orang
untuk menyampaikan masukan. Masukan yang diperoleh didokumentasi dan diberikan
kepada setiap bagian yang sesuai untuk dijadikan sebagai dasar perbaikan masing-masing
fungsi.
Sejak tahun 2005, selain mengakomodasi berbagai masukan melalui survei lisan,
kotak saran, dan e-mail, STIE YKPN juga melakukan survei secara tertulis. Survei
tertulis tersebut telah dilaksanakan sebanyak tiga kali, yaitu 21 Juni 2005, 9 Juni 2006,
dan 18 Juni 2007. Prosedur penentuan responden dilakukan sepenuhnya secara acak.
Bagian Personalia memilih secara acak dosen dan karyawan yang akan menjadi
responden tanpa ada penulisan identitas. Ada jaminan dan komitmen dari pimpinan
bahwa responden tidak akan diidentifikasi dan tidak ada sanksi apapun sebagai akibat dari
pengisian kuesioner survei ini.
Pada survei tanggal 21 Juni 2005, ada empat komponen aspek yang dinilai, yaitu
peluang karir, komunikasi, aktivitas kerja, dan kompensasi. Setiap komponen aspek yang
dinilai terdiri atas enam buah pertanyaan. Akan tetapi dengan diskusi dan perkembangan
pemikiran, jumlah aspek yang dinilai bertambah satu, yaitu kepemimpinan, yang dimulai
sejak survei 9 Juni 2006. Jumlah pertanyaan yang diajukan dalam aspek kepemimpinan
juga ada enam. Untuk survei 21 Juni 2005, jumlah reponden adalah 20 orang dosen dan
20 orang karyawan. Sedangkan untuk survei 9 Juni 2006 dan 18 Juni 2007, jumlah
responden terdiri atas 30 orang dosen dan 30 orang karyawan. Seperti tampak dalam
Tabel 3.5, ada lima komponen yang ditanyakan kepada responden, kecuali untuk survei
Portofolio STIE YKPN, 2007 18
21 Juni 2005. Setiap komponen penilaian terdiri atas enam pertanyaan. Rating untuk
setiap pertanyaan adalah 1 untuk sangat tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk netral,
4 untuk setuju, dan 5 untuk sangat setuju.
Tabel 3.5
Evaluasi oleh Dosen dan Karyawan 21 Juni 2005 9 Juni 2006 18 Juni 2007
No Aspek
Penilaian Dosen Karyawan Dosen Karyawan Dosen Karyawan
1 Peluang Karir 3,950 3,242 3,928 3,189 4,194 3,272
2 Komunikasi 3,275 3,317 3,233 4,072 4,472 4,522
3 Aktivitas Kerja 4,283 2,992 4,244 3,478 4,333 3,678
4 Kompensasi 3,975 3,750 4,183 3,767 4,226 3,850
5 Kepemimpinan 4,267 4,350 4,311 4,356
Rerata 3,871 3,325 3,971 3,771 4,307 3,936
Pada Tabel 3.5 tampak bahwa skor penilaian cenderung meningkat dari tahun ke
tahun. Skor untuk peluang karir dan komunikasi relatif menurun sedikit, namun setelah
itu meningkat kembali. Pada survei 21 Juni 2005, skor untuk peluang karir adalah 3,950
dan 3,242 masing-masing oleh dosen dan karyawan. Namun pada survei 18 Juni 2007,
skor peluang karir meningkat menjadi 4,194 dan 3,272 masing-masing berdasarkan
penilaian dosen dan karyawan. Peningkatan skor yang paling tinggi adalah komunikasi.
Hal ini disebabkan oleh bervariasinya media komunikasi yang belakangan ini dikenalkan
oleh STIE YKPN, khususnya melalui jaringan internet. Untuk aspek kompensasi, skor
cenderung naik, baik berdasarkan penilaian dosen maupun karyawan. Hal ini disebabkan
oleh adanya komitmen STIE YKPN untuk selalu meningkatkan kesejahteraan pegawai
sesuai dengan kemampuan keuangan yang ada.
4. KURIKULUM
4.1 Kebijakan, Peraturan, dan Pedoman Kurikulum
Sejak berdiri hingga sekarang, STIE YKPN telah beberapa kali mengalami
pergantian/perbaikan kurikulum. Prosedur umum yang berlaku di STIE YKPN adalah
bahwa setiap proses pergantian/perbaikan kurikulum selalu berawal dari hasil-hasil
pertemuan masing-masing program studi di Program Sarjana (S1) dan Program
Pascasarjana (S2) serta Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA). Bersama dengan masing-
masing Ketua Jurusan dan Direktur Pascasarjana, Ketua STIE YKPN membahas usulan
Portofolio STIE YKPN, 2007 19
pergantian/perbaikan kurikulum, yang selanjutnya diteruskan kepada Badan Pelaksana
Harian (BPH) STIE YKPN. Ketua STIE YKPN, setelah berkonsultasi dengan BPH STIE
YKPN, membuat kebijakan tentang pergantian/perbaikan kurikulum dalam bentuk surat
keputusan. Pergantian/perbaikan kurikulum akan menjadi pedoman bagi setiap dosen dan
mahasiswa dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Pedoman tentang
pelaksanaan kurikulum baru tertuang dalam buku Panduan Mahasiswa, yang setiap sivitas
akademika secara terbuka dapat mengetahui, mempelajari, dan mentaatinya.
STIE YKPN melaksanakan pergantian/perbaikan kurikulum secara berkala dan
berkesinambungan, minimum setahun sekali. Pertimbangan utama pelaksanaan
pergantian/perbaikan kurikulum adalah bahwa STIE YKPN, sebagai sebuah institusi
pendidikan, selalu menghadapi tuntutan dan kebutuhan stakeholders yang terus berkembang.
Dalam beberapa tahun terakhir, STIE YKPN telah mencari masukan-masukan dalam
rangka pengembangan dan pemutakhiran kurikulum dengan berbagai cara, yaitu campus
study visit (CSV), mengundang para praktisi atau pakar, dan menghadirkan dosen-dosen
tamu dari dalam dan luar negeri.
1. Melaksanakan campus study visit (CSV) ke berbagai perguruan tinggi di dalam dan di
luar negeri (Tabel 4.1). Selain untuk meningkatkan tambahan pengetahuan (seperti
proses pembelajaran, pengalaman, wawasan, dan benchmarking), CSV juga sangat
bermanfaat untuk membina hubungan dengan perguruan tinggi (PT) di daerah dan
negara lain, memperoleh perbandingan struktur kurikulum (seperti jenis, beban studi,
struktur, dan deskripsi mata kuliah), serta pelaksanan kurikulum.
Tabel 4.1 Program Campus Study Visit (CSV)
No Nama Perguruan Tinggi Negara
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sunway University College Metropolitan College Institut Perkim Goon Standford University Singapore Accountancy Academy The Association of Chartered Certified Accountants
Malaysia Malaysia Malaysia Malaysia Singapore Malaysia
2. Mengundang para praktisi atau pakar yang sesuai dengan kebutuhan STIE YKPN
(Tabel 4.2). Tujuan utama pelaksanaan program ini adalah untuk menambah
wawasan, mengetahui berbagai hal penting dalam praktik kehidupan bisnis nyata, link
and match, dan memasukkannya sebagai materi-materi baru atau melengkapi materi
yang telah ada pada mata kuliah tertentu.
Portofolio STIE YKPN, 2007 20
Tabel 4.2 Daftar Praktisi/Pakar Hadir di STIE YKPN
No. Nama Instansi Jabatan/Posisi
1. Ibnu Subiyanto Pemda Kabupaten Sleman Bupati
2. Hj. Nogati Sri Karyati Pemda Kabupaten Sleman Kepala BPKKKD
3. Jusuf Agus Sayono PT Polychem , Tbk. Direktur
4. Topan Satir PD Anindiya Direktur Utama
5. Ahmad Hadibroto Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Ketua DPN IAI
6. Sugeng Riyadi Bursa Efek Jakarta (BEJ) Direktur
7. JW. Junardi Indonesia Marketing Association (IMA)
Presiden IMA Indonesia
8. RTS Riboeth Masli Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I)
Ketua
9. Mas’ud Machfoedz Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Direktur Eksekutif
10. Hermawan Kartajaya World Marketing Association (WMA) Presiden WMA
11. Yusuf Wibisono Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Ketua DSAK
12. Herwidayatmo Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
Ketua
13. Septiadi Djoko Handoyo PT Mondrian Manajer Pemasaran
14. Marzuki Raharjo Departemen Koperasi RI Deputi Kementrian
15. Muslih Zainal Asikin ABISEKA Direktur
16. Bayu V.P. Yudono Soda Lounge Marketing Manager
17. Sakti Makki MAKKI-MAKKI Direktur
18. Erlina Pertiwi Citra Emas School of Management Pimpinan
19. Surach Winarni PT Bank Mandiri, Tbk. Senior Officer Credit
20. Windu Nuryati Jogja Tourism Development Ketua
21. Stef B. Indarto Perhimpunan Perhotelan Indonesia Ketua
22. Bagus Adi Baliantoro The Indonesia Tour & Travel Agc Ketua
23. George Iwan Marantika Indonesia Marketing Association (IMA)-DIY
Presiden
3. Menghadirkan dosen-dosen tamu dari dalam dan luar negeri yang sesuai dengan bidang-bidang
keilmuan di STIE YKPN (Tabel 4.3). Tujuan utama pelaksanaan program ini adalah
untuk memperoleh perbandingan kurikulum antar PT dan untuk memperoleh
pedagogy baru.
Portofolio STIE YKPN, 2007 21
Tabel 4.3 Daftar Dosen Tamu di STIE YKPN
No. Nama Perguruan Tinggi
1. Prof. Dr. Michael G. Tearney University of Kentucky USA
2. Prof. Dr. Ray. G. Stephens Ohio State University USA
3. Prof. Dr. John Miller University of Kentucky USA
4. Prof. Dr. Mas’ud Macfoeds Universitas Gadjah Mada 5. Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma Universitas Gadjah Mada 6. Dr. Hadori Yunus Universitas Gadjah Mada 7. Prof. Dr. Zaki Baridwan Universitas Gadjah Mada 8. Dr. Harsono Universitas Gadjah Mada 9. Prof. Dr. Jogiyanto Hartono Universitas Gadjah Mada
4.2 Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan semua kurikulum di STIE YKPN untuk Program Sarjana (Program Studi
Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi), Program Pascasarjana (Program Magister
Manajemen dan Magister Akuntansi), dan Pendidikan Profesi Akuntansi adalah
berdasarkan surat keputusan.
Pelaksanaan kurikulum untuk Program Sarjana berdasarkan pada Surat Keputusan
Ketua STIE YKPN Nomor: 211/STIE/KETUA/IX/2006 tertanggal 1 September 2006.
Jumlah beban studi minimal untuk masing-masing program studi adalah 144 sks. Masa
studi normal untuk menyelesaikan semua beban studi adalah 4 tahun atau 8 semester.
Semua mata kuliah dan beban studi untuk ketiga program studi terdiri atas:
1. Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 6 sks;
2. Mata kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) 48 sks;
3. Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB) 78 sks;
4. Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB) 6 sks; dan
5. Mata kuliah Berkehidupan Bersama (MBB) 6 sks.
Pelaksanaan kurikulum untuk Program Pascasarjana adalah berdasarkan Surat
Keputusan Ketua STIE YKPN Nomor: 034/STIE/KETUA/VIII/2004 tertanggal 4
Agustus 2004. Jumlah beban studi untuk kedua program adalah 48 sks. Masa studi
normal untuk menyelesaikan semua beban studi adalah 24 bulan atau 2 tahun. Semua
mata kuliah dan beban studi untuk masing-masing program studi terdiri atas:
1. Mata kuliah inti 33 sks;
2. Mata kuliah pilihan konsentrasi 9 sks; dan
3. Tesis 6 sks.
Portofolio STIE YKPN, 2007 22
Pelaksanaan kurikulum untuk Pendidikan Profesi Akuntansi adalah berdasarkan
Surat Keputusan Ketua Komite Evaluasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntansi
Ikatan Akuntan Indonesia Nomor: Kep-003/SK/KERPPA/IAI/II/2006 tertanggal 14
Februari 2006. Jumlah beban studi minimal adalah 25 sks. Masa studi normal untuk
menyelesaikan semua beban studi adalah 12 bulan atau 2 semester.
4.3 Aspek Biaya dan Manfaat Pemutakhiran Kurikulum
Dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum,
STIE YKPN selalu mengalokasikan sejumlah dana per tahun (Tabel 4.4) yang besarnya
disesuaikan dengan rencana kebutuhan setiap tahun akademik. Alokasi dana untuk
perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum di STIE YKPN
berasal dari dua sumber penerimaan.
Sumber penerimaan internal institusi adalah berasal dari Sumbangan Pembinaan
Pendidikan (SPP), Sumbangan Pengembangan Akademik (SPA), pengelolaan kas,
penjualan buku-buku terbitan, dan pendapatan sewa yang berasal atas penggunaan aktiva
tetap. Sumber penerimaan eksternal institusi adalah berasal dari pendapatan
penyelenggaraan brevet kerja sama dengan IAI dan dukungan dana dari instansi luar
seperti Kopertis dengan berbagai program dana bantuan operasional (DBO) atau lembaga
lain yang sah.
Tabel 4.4
Alokasi Dana untuk Pengembangan Kurikulum Penggunaan Dana Tahun
Akademik Anggaran STIE
YKPN (Rp) Nominal (Rp) Persen
Rasio Indeks
2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007
21.889.000.000 25.765.000.000 21.455.675.000 19.349.965.000 17.364.000.000
217.936.000 230.600.000 342.000.000 281.312.000 298.112.000
1,00 0,90 1,59 1,45 1,72
100,00% 105,81% 156,93% 129,08% 136,79%
Rata-rata 21.164.728.000 273.992.000 1,33 125,72%
Portofolio STIE YKPN, 2007 23
Gambar 4.1 Alokasi Dana Pengembangan Kurikulum
217.936 230.600
342.000
281.312 298.112
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
400.000
2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007
Tahun Akademik
Pen
gg
un
aan
Dan
a (R
p00
0)
Dalam kurun waktu 5 tahun akademik (T.A. 2002/2003 s.d. TA. 2006/2007), rata-
rata penggunaan dana per tahun akademik dalam rangka pemutakhiran kurikulum
mengalami peningkatan 25,72%, terhitung sejak T.A. 2002/2003. Dalam angka nominal,
rata-rata penggunaan dana per tahun akademik adalah sebesar Rp273.992.000. Nilai
nominal tersebut telah memberi manfaat yang sangat berarti bagi pengembangan
kurikulum.
Semua program yang telah dilaksanakan dalam rangka pengembangan dan
pemutakhiran kurikulum telah dianalis dan dievaluasi oleh para pengelola bersama BPH
STIE YKPN. Secara umum, program-program yang telah dilaksanakan dapat memberi
kontribusi yang sangat berarti bagi pengembangan dan pemutakhiran kurikulum. Semua
hasil analisis dan evaluasi yang terdokumentasi secara lengkap, digunakan sebagai bahan
acuan untuk menyusun kurikulum di STIE YKPN, seperti yang sekarang ini ditetapkan
dan berlaku bagi Program Sarjana, Program Pascasarjana, dan Pendidikan Profesi
Akuntansi.
Berdasarkan pengalaman dalam mengembangkan kurikulum yang telah diperoleh,
Ketua STIE YKPN dalam konsultasinya dengan BPH merancang peningkatan program-
program penting untuk pemutakhiran kurikulum. Rancangan tersebut telah dituangkan
dalam Rencana Strategis, sehingga program-program yang dirancang diharapkan mampu
menjamin mutu secara terus menerus.
Portofolio STIE YKPN, 2007 24
5. SARANA dan PRASARANA 5.1 Ketersediaan Tanah dan Prasarana Gedung STIE YKPN berlokasi di Jalan Seturan, Yogyakarta 55281. Kompleks STIE YKPN
terdiri atas:
1) Gedung Pusat (lima lantai termasuk basement) digunakan untuk keperluan
administasi secara umum, pelayanan program studi, layanan kemahasiswaan, layanan
keuangan, umum, admisi, job placement center, ruang kerja dosen, ruang transit
dosen, ruang pengelola, ruang rapat, ruang makan, ruang sekretariat IAI, ruang kuliah
13 buah, ruang fotocopy, ruang psikolog, ruang poliklinik, dan ruang seminar.
2) Gedung Kuliah (empat lantai termasuk basement) untuk kegiatan perkuliahan terdiri
atas 35 ruang kelas, ruang penggandaan, gudang buku, gudang suplies, ruang makan
karyawan, dan fitness center.
3) Gelanggang Mahasiswa (tiga lantai) digunakan untuk ruang unit kegiatan mahasiswa
(UKM), ruang himpunan mahasiswa jurusan (HMJ), kantin, student lounge, studio
musik, KOPMA, dan musholla.
4) Gedung Perpustakaan (empat lantai termasuk basement) digunakan untuk
perpustakaan, ruang sirkulasi buku, ruang referensi, ruang baca, ruang database jurnal
ilmiah (CD ROM), ruang praktikum manual dan pembimbingan, ruang praktikum
komputer, ruang internet, serta ruang server.
5) Gedung Auditorium (satu lantai) digunakan untuk wisuda dan kegiatan
kemahasiswaan terdiri atas satu lapangan basket berstandar internasional, beberapa
lapangan bulu tangkis, satu lapangan futsal, dan dua lapangan voli.
6) Gedung Bank Mandiri digunakan oleh Bank Mandiri sebagai cash outlet.
7) Toko Buku digunakan untuk penjualan buku-buku terbitan STIE YKPN, buku-buku
pelajaran, buku-buku umum, serta penjualan alat tulis.
Demi kenyamanan dan kelancaran kegiatan yang ada di STIE YKPN, sebagian besar
gedung yang berada di STIE YKPN telah dilengkapi dengan pengatur suhu ruangan (AC)
baik yang bersifat sentral maupun split (kecuali Gelanggang Mahasiswa, Gedung
Auditorium). Kegiatan perkuliahan di STIE YKPN telah didukung dengan penggunaan
LCD Projector (viewer), maupun OHP (di setiap ruang kuliah), dan semua ruang kelas
telah disambungkan langsung ke internet untuk mendukung pengayaan dan pemahaman
materi kuliah maupun praktik secara langsung (misal kuliah pasar modal dengan software
Portofolio STIE YKPN, 2007 25
IMQ untuk membantu analisis transaksi jual beli saham). Setiap ruang kelas di STIE
YKPN telah dilengkapi dengan meja, sehingga mahasiswa akan lebih leluasa untuk
membuka buku dan mempelajarinya di atas meja. Informasi rinci mengenai sarana dan
prasarana pendidikan disajikan pada lampiran Tabel 5.1 s.d. 5.7.
Gedung Kuliah dan Auditorium telah dilengkapi dengan genset, sehingga apabila
terjadi pemadaman listrik oleh PLN, pelaksanaan proses belajar mengajar maupun ujian
tidak akan terganggu. Mahasiswa dapat mengakses internet dengan kapasitas bandwidth
1024 kbps melalui 94 komputer (Lampiran Tabel 5.5.) yang tersedia di Gedung
Perpustakaan. Untuk memudahkan akses di lingkungan kampus telah terpasang fasilitas
Wi-Fi yang dapat digunakan untuk internet secara langsung tanpa kabel. Semua fasilitas
ini diberikan secara gratis kepada mahasiswa.
Computer box terpasang di Gedung Pusat, Gedung Kuliah, dan Gedung
Perpustakaan sebanyak 15 unit yang dapat digunakan oleh mahasiswa dalam mengakses
jadwal dosen, jadwal kuliah dan ujian mahasiswa, serta biodata mahasiswa. Mahasiswa
dapat melakukan pendaftaran rencana studinya (P/BRS) on-line dengan memanfaatkan 36
komputer yang tersedia di Gedung Perpustakaan. Fasilitas laboratorium terdiri atas:
1) Laboratorium komputer yang terdiri atas 5 ruang dengan 134 komputer. Laboratorium
ini dimanfaatkan untuk pelaksanaan kegiatan praktikum komputer akuntansi dengan
menggunakan software Zahir Accounting, MYOB, statistik dengan software
Microstat dan SPSS, MS Project, operation research dengan software QSB, dan
aplikasi komputer dengan software Microsoft Office berlisensi resmi.
2) Laboratorium pasar modal yang terdiri atas 24 komputer di ruang CD ROM
Perpustakaan dengan menggunakan software IMQ berlisensi resmi dari LKBN
ANTARA.
3) Laboratorium manual terdiri atas 5 ruang dengan kapasitas 146 kursi yang digunakan
untuk praktikum audit dan akuntansi manual.
5.2 Perpustakaan Pada saat ini perpustakaan di STIE YKPN telah memadukan koleksi fisik buku dengan
koleksi virtual yang dapat diakses baik melalui komputer stand alone (CD ROM) maupun
secara on-line dengan basis data di Journal Proquest dan J-Stor. Rincian koleksi database
dan jurnal ilmiah yang tersedia di Perpustakaan STIE YKPN tersedia di lampiran data
pendukung Tabel 5.7.
Portofolio STIE YKPN, 2007 26
Kelengkapan dan kenyamanan sarana dan prasarana kampus menjadikan
mahasiswa rajin untuk beraktivitas. Kelengkapan prasarana buku berdampak positif, hal
itu dapat ditunjukkan dari hasil pengamatan tentang rata-rata sirkulasi dan jumlah
mahasiswa yang meminjam buku di bagian sirkulasi pada bulan Juli 2005 sampai dengan
Juli 2006 sebagai berikut:
Keterangan Jumlah
Mahasiswa Jumlah Buku
Dipinjam
Rata-rata per bulan 2.113 3.016
Rata-rata per minggu 528 754
Rata-rata per hari 106 151 Sedangkan data kunjungan mahasiswa rata-rata di Perpustakaan STIE YKPN pada bulan
Juli 2005 sampai dengan Juli 2006 sebagai berikut:
Keterangan Jumlah Mahasiswa
Rata-rata per bulan 10.395
Rata-rata per minggu 2.599
Rata-rata per hari 520 5.3 Komputer
STIE YKPN berkomitmen terhadap investasi komputer karena dianggap sangat
bermanfaat dan berperan sangat besar dalam menunjang kelancaran administrasi maupun
pelaksanaan kegiatan strategis sehari-hari. Oleh karena itu, semua sivitas akademika di
STIE YKPN diberikan akses yang seluas-luasnya terhadap fasilitas komputer. Jumlah
komputer yang disediakan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar dan praktikum
adalah sebanyak 247 unit. Sedangkan komputer yang disediakan untuk kegiatan
administratif adalah sebanyak 42 unit termasuk 6 komputer server dan untuk menunjang
kelancaran tugas dosen disediakan 50 unit (Lampiran Tabel 5.5 dan Tabel 11.1).
5.4 Kesesuaian dan Kecukupan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana di STIE YKPN sangat memadai untuk menunjang proses
pendidikan yang dibuktikan dengan mahasiswa merasa nyaman belajar di kampus. Sarana
dan prasarana yang dimiliki saat ini tergolong lengkap, sehingga kampus STIE YKPN
sering dijadikan sebagai acuan untuk pelatihan penelitian dari Kopertis Wilayah V.
Mahasiswa studi lanjut dari berbagai perguruan tinggi juga sering mohon izin untuk dapat
Portofolio STIE YKPN, 2007 27
menggunakan fasilitas komputer untuk akses CD ROM maupun jurnal online untuk
melakukan penelitiannya.
Kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki juga dipergunakan untuk
kegiatan pengabdian masyarakat dengan cara STIE YKPN sering kali mengadakan
pelatihan komputer akuntansi ataupun pasar modal bagi guru-guru SMA dan SMK di
wilayah Yogyakarta. Secara umum di Yogyakarta, sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh STIE YKPN adalah termasuk dalam kategori terbaik. Selain lengkap dari sisi jenis
atau tipenya, fasilitas komputer dan prasarana lain juga memadai dari sisi jumlah. Rasio
kecukupan komputer untuk mahasiswa dibanding jumlah mahasiswa adalah 1:20, untuk
dosen 1:1, dan untuk kegiatan administrasi adalah 1:1. Rasio kecukupan antara fasilitas
buku dengan jumlah mahasiswa adalah 1:12.
5.5 Keberlanjutan Pengadaan Pemeliharaan dan Pemanfaatannya
STIE YKPN secara bertahap telah mengembangkan sarana dan prasarana sesuai dengan
Rencana Strategis yang telah disusun sebelumnya. Pada setiap tahun selalu dilakukan
analisis strategis terhadap kebutuhan sarana dan prasarana baik yang bersifat mendesak,
jangka menengah, ataupun panjang untuk dituangkan dalam anggaran investasi per tahun
sehingga rencana pengembangan dapat diwujudkan.
Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penggunaan aset STIE YKPN
memiliki pedoman penggunaan (SOP) dan pemeliharaannya. Pemeliharaan dan
pemanfaatan sarana dan prasarana dilakukan secara profesional yang didukung dengan
sumberdaya yang terampil di masing-masing bidang. Sumberdaya manusia ini jika
mengalami kesulitan akan diberikan pelatihan yang sesuai (misal Bagian Sistem
Informasi diberikan pelatihan SQL oleh Microsoft), sehingga dapat memenuhi kebutuhan
pengembangan STIE YKPN. Mengingat besarnya sarana dan prasarana yang dimiliki
maka untuk beberapa hal, pemeliharaan dilakukan secara outsourcing demi mendapatkan
hasil yang terbaik. Secara rutin selalu dilakukan pengecekan terhadap fasilitas pemadam
kebakaran (hydrant) dan trafo listrik.
5.6 Tingkat Investasi dan Pengembangan
Perencanaan investasi serta pengembangan fisik dan sumberdaya manusia dilakukan
secara strategis melalui mekanisme rapat kerja. Pertimbangan yang dilakukan meliputi
peningkatan kualitas fisik untuk tetap menjadi terdepan dalam teknologi dan fasilitas.
Portofolio STIE YKPN, 2007 28
Sedangkan investasi untuk sumberdaya manusia dilakukan secara seimbang antara
akademik, praktik, dan pengabdian masyarakat.
Investasi dilakukan melalui usulan dari dosen jurusan, unit kerja, pengurus, dan
Badan Pelaksana Harian. Setelah usulan dibahas dalam rapat tim kecil, kemudian
diajukan ke rapat kerja untuk dilihat kelayakannya baik dari segi waktu, competitivenes,
dan keuangan. Investasi dilakukan dengan skema jangka panjang (tiga tahun) kemudian
dipecah menjadi per tahun. Investasi Jangka Panjang untuk Tahun 2005–2008 adalah
sebagai berikut:
1. Pembelian komputer untuk meng up-date laboratorium, ruang dosen, ruang kuliah,
administrasi, dan akademik.
2. Penataan ruang untuk kegiatan mahasiswa dan student lounge.
3. Percetakan untuk memperlancar administrasi dan dokumentasi.
4. Pengembangan teknologi informasi berupa penggunaan software untuk akademik,
admisi, dan administrasi.
5. Pengiriman dosen untuk studi lanjut S-3.
6. Kerjasama dengan pihak luar (Microsoft, System Aplication and Products serta
Chartered Accountant) untuk sertifikasi kompetensi.
6. PENDANAAN
6.1 Struktur Pendanaan
Pada setiap awal tahun anggaran (bulan Agustus) dibuat anggaran pendapatan yang
berasal dari SPP, SPA, pengelolaan kas, penerimaan dari jasa sewa, usaha penerbitan dan
toko buku serta penerimaan dari sumber lain. Sumber terbesar (±80%) masih berasal dari
SPP dan penggunaan terbesar (±65%) untuk kegiatan akademik, sisanya untuk
operasional dan investasi/pengembangan. Jumlah penerimaan dari berbagai sumber
disajikan pada lampiran Tabel 6.1.
STIE YKPN menjalin kerjasama dengan bank untuk mengamankan sumber dana
internal yang berasal dari SPP dan SPA. Kerjasama ini termasuk dalam penggunaan
software yang saling berhubungan antara data akademik mahasiswa dengan data
keuangan mahasiswa. Sumber keuangan di luar SPP diperoleh dari pengelolaan kas, kerja
sama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam penyelenggaraan brevet, penerbitan
buku dan pendapatan sewa yang berasal dari penggunaan aktiva tetap. STIE YKPN juga
memperoleh dukungan dana dari instansi luar seperti Kopertis melalui berbagai program
dana bantuan operasional (DBO) atau lembaga lain yang sah.
Portofolio STIE YKPN, 2007 29
6.2 Prinsip dan Perencanaan Anggaran
STIE YKPN menggunakan prinsip-prinsip penyusunan anggaran yang terdiri atas:
1. Ketaatan terhadap kebijaksanaan Badan Pelaksana Harian dan Ketua.
2. Keseimbangan antara penerimaan dengan pengeluaran dan cadangan pengembangan.
3. Skala prioritas dan pencapaian sasaran.
4. Kebutuhan nyata.
5. Indeks yang ditetapkan.
Sedangkan perencanaan anggaran berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran
yang meliputi:
1. Petunjuk perencanaan dari Badan Pelaksana Harian.
2. Penyusunan Rencana Anggaran
3. Pengesahan Anggaran oleh Badan Pelaksana Harian.
Anggaran disusun berdasarkan perkiraan dari trend setiap tahunnya. Pengeluaran rutin
dan investasi setiap tahun selalu disesuaikan kebutuhan dengan tetap mengakomodasi
tingkat kompetisi. Penyusunan anggaran pendapatan dan biaya, serta investasi disusun
dengan pola pendapatan selalu lebih besar daripada pengeluaran. Penyusunan anggaran
dibuat berdasarkan pusat pertanggungjawaban sesuai dengan struktur di STIE YKPN
sehingga semua aspek yang diperlukan untuk mendukung misi dan visi dapat tercapai.
Sistem anggaran disusun per tahun dari Agustus sampai dengan Juli. Revisi anggaran
dilakukan bulan September untuk penyesuaian dengan realisasi penerimaan mahasiswa
baru dan lama. Pada akhir bulan Januari dilakukan lagi revisi untuk membandingkan
antara realisasi semester pertama dan perubahan yang disesuaikan dengan kondisi yang
ada agar tetap dapat menjaga kesinambungan antara anggaran yang ada dan visi yang
mendesak.
Penyusunan anggaran dan revisi dilakukan melalui mekanisme rapat pengurus
secara lengkap kemudian dimohonkan otorisasinya kepada Badan Pelaksana Harian.
Semua revisi harus melalui rapat Badan Pelaksana Harian. Anggaran yang telah disetujui
akan didistribusikan kepada setiap bagian untuk dilaksanakan. Anggaran belanja dan
penggunaan dana untuk melaksanakan program/kegiatan, baik yang bersifat operasional
maupun administratif bersumber pada anggaran belanja dan penggunaan dana yang dikelola
secara bersama-sama dengan program yang lain (Program Pascasarjana dan PPA) dalam satu
wadah yang dibuat pada setiap tahun akademik. Penerimaan dana Program Sarjana,
Pascasarjana dan PPA STIE YKPN berasal dari dua sumber utama, yaitu dana SPP dan dana
Portofolio STIE YKPN, 2007 30
non-SPP. Pengeluaran STIE YKPN dapat dikategorikan kedalam 3 kelompok yaitu
akademik, administrasi, dan pengembangan.
Penetapan besarnya SPP bagi mahasiswa dilakukan dengan mempertimbangkan
kebutuhan dana untuk penyediaan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tuntutan
kualitas lulusan. Selain itu juga mempertimbangkan aspek daya beli masyarakat dan
kemampuan daya saing program yang ditawarkan. Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor
tersebut, besarnya SPP yang direncanakan dimohonkan persetujuannya kepada BPH.
6.3 Sistem Alokasi Dana
Sistem alokasi dana dibuat berdasarkan pusat pertanggungjawaban investasi dan biaya.
Pusat pertanggungjawaban investasi di STIE YKPN meliputi:
1. Ketua (investasi yang bersifat menyeluruh).
2. Pembantu Ketua I (investasi yang menunjang proses belajar dan mengajar).
3. Kembantu Ketua II (investasi yang berkaitan dengan sarana dan prasarana).
4. Pembantu Ketua III (investasi yang menunjang kegiatan kemahasiswaan).
Pusat pertanggungjawaban biaya di STIE YKPN meliputi:
1. Ketua
2. Pembantu Ketua I membawahi: UPT Puskom, UPT Perpustakaan, Biro Administrasi
Akademik, Kajur Akuntansi, Kajur Manajemen, dan Kajur Ilmu Ekonomi.
3. Pembantu Ketua II membawahi: Personalia, Umum, Teknik, Logistik, Satpam dan
Rumah Tangga.
4. Pembantu Ketua III membawahi: Layanan Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa,
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Lintas Fungsi, serta Admisi.
5. Pascasarjana dan PPA
Alokasi dana selama kurun waktu tiga tahun terakhir ditunjukkan pada lampiran Tabel
6.2.
6.4 Pengelolaan dan Akuntabilitas Penggunaan Dana
Pengelolaan dana di STIE YKPN dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi
modern, seperti pembagian fungsi antara kasir, anggaran dan pengajuan dana, prinsip
efisiensi, transparansi, serta akuntabilitas. Sistem pengelolaan keuangan dilakukan secara
computerized. Permohonan kebutuhan kas diajukan oleh penanggung jawab utama dari
bagian yang bersangkutan untuk kemudian dimohonkan persetujuannya kepada
Portofolio STIE YKPN, 2007 31
penanggung jawab yang lebih tinggi. Apabila telah disetujui, maka Pembantu Ketua II
akan memeriksa kesesuaiannya dengan anggaran, apabila telah sesuai maka kemudian
dimohonkan kas dengan menggunakan cek kepada Bendahara Badan Pelaksana Harian.
Bendahara Badan Pelaksana Harian akan memeriksa permohonan cek dan apabila
menyetujui maka akan menuliskan dan menandatangani cek. Cek yang sudah
ditandatangani akan diuangkan oleh kasir untuk selanjutnya dibayarkan kepada pihak-
pihak yang bersangkutan. Bagian Akuntansi akan mencatat semua pengeluaran kedalam
kolom realisasi. Pada akhir periode, realisasi akan diperbandingkan dengan anggaran
untuk dilakukan analisis. Analisis dilakukan dua kali dalam setahun. Apabila terjadi
perubahan dapat dilakukan revisi dengan persetujuan Badan Pelaksana Harian. Laporan
keuangan selama satu tahun akan diajukan kepada Badan Pelaksana Harian untuk
dimintakan persetujuannya.
7. TATAPAMONG
7.1 Struktur Organisasi
Penyelenggaraan manajemen pendidikan yang efektif dan efisien memerlukan landasan
struktural yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Keefektifan dan efisiensi penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi sangat ditentukan
oleh struktur organisasi yang sehat. Struktur organisasi perguruan tinggi yang sehat memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Memberi kemudahan di dalam melayani kebutuhan mahasiswa dan pemakai lulusan
2. Memiliki deskripsi yang jelas tugas setiap unit organisasi yang dibentuk, sehingga
menggambarkan secara jelas distribusi wewenang (power distribution) di dalam
organisasi. Distribusi wewenang yang jelas akan memudahkan pertanggungjawaban
penggunaan wewenang oleh pejabat yang diberi wewenang.
3. Menempatkan the right person on the right place berdasarkan pertimbangan kompetensi
dan integritasnya.
4. Memberi penekanan pada ujung tombak penyelenggaraan pendidikan tinggi, yaitu proses
pendidikan di bidang akademik
5. Menyediakan infrastruktur (sarana dan prasarana) pendidikan sebagai support unit yang
memadai untuk memungkinkan dilaksanakannya proses pendidikan secara lancar dan
efektif.
6. Memasukkan unsur financial control dalam perancangan struktur organisasi yang
ditujukan untuk menjadikan proses pendidikan yang cost effective dan sustainable.
Portofolio STIE YKPN, 2007 32
Struktur organisasi STIE YKPN telah dirancang dan disusun dengan mempertimbangkan
berbagai aspek di atas. Strukutur tersebut ditunjukkan dalam lampiran data pendukung
Gambar 7.1.
8. SISTEM PENGELOLAAN
8.1 Deskripsi Pengelolaan
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (STIE YKPN)
Yogyakarta dipimpin oleh seorang ketua. Ketua bertugas memimpin penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, dan
pembinaan sivitas akademika di lingkungan STIE YKPN dan hubungan dengan
lingkungannya. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, Ketua STIE YKPN dibantu oleh
tiga pembantu ketua, yaitu Pembantu Ketua I, Pembantu Ketua II, dan Pembantu Ketua III.
Pembantu Ketua I bertugas membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di
bidang akademik yang meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta pengabdian kepada masyarakat. Pembantu Ketua II bertugas
membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi keuangan
dan umum yang meliputi perencanaan, anggaran, keuangan, akuntansi, kepegawaian, rumah
tangga, dan tata usaha. Pembantu Ketua III bertugas membantu Ketua dalam memimpin
pelaksanaan kegiatan di bidang kemahasiswaan yang meliputi pendidikan yang bersifat ekstra
kurikuler, pembinaan dan kemandirian mahasiswa. Badan Pelaksana Harian (BPH) STIE
YKPN yang merupakan unsur perwakilan yayasan di institusi STIE YKPN memiliki tugas
dan kewajiban untuk membimbing, membina, dan mengawasi penyelenggaraan semua
kegiatan yang dilaksanakan di STIE YKPN.
Ketua STIE YKPN adalah penanggungjawab terhadap terciptanya kelancaran dan
terjaminnya kualitas proses belajar mengajar yang terjadi pada seluruh program studi yang
ada di STIE YKPN. Program-program studi yang diselenggarakan di STIE YKPN adalah
Program Strata 1 yang meliputi Program Studi Akuntansi, Program Studi Manajemen, dan
Program Studi Ilmu Ekonomi dan Program Strata 2 atau Pascasarjana yang meliputi Program
Magister Akuntansi (MAKSI) dan Program Magister Manajemen (MM), serta Program
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA).
Pengelolaan terhadap ketiga program studi Strata 1, yaitu Akuntansi, Manajemen, dan
Ilmu Ekonomi dilaksanakan oleh Ketua bersama-sama dengan masing-masing Ketua Jurusan
(Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi). Sedangkan pengelolaan terhadap ketiga
Portofolio STIE YKPN, 2007 33
program studi Strata 2, yaitu Magister Akuntansi (MAKSI), Magister Manajemen (MM), dan
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) dilaksanakan oleh Ketua bersama-sama dengan Direktur
dan Sekretaris Program Pascasarjana dan PPA.
Semua program studi dikelola secara bersama-sama dan transparan melalui
pertukaran informasi secara langsung dan terbuka serta pemberdayaan sampai pada tingkat
Kepala Biro. Rapat koordinasi pengelola selalu dilaksanakan secara rutin minimal 1 kali
dalam seminggu pada setiap hari Jum’at pukul 10.00-12.00 WIB, yang dihadiri oleh Ketua,
Pembantu Ketua, Ketua Jurusan, Direktur Program Pascasarjana, dan Kepala Biro guna
membahas dan memutuskan pelaksanaan kegiatan setiap program.
8.2 Monitoring, Evaluasi, dan Pengembangan
STIE YKPN menetapkan prosedur baku untuk menjalankan setiap tugas yang kemudian
dikomunikasikan untuk disepakati dan dilaksanakan. Dalam setiap pelaksanaan tugas, staf
selalu menerima surat keputusan (SK) dari Pengelola Program Studi yang mengatur tugas,
wewenang, durasi waktu dan mekanisme pertanggungjawabannya. Pengelola program
menerapkan gaya kepemimpinan transformasional dan partisipatif untuk membentuk suasana
penuh kekeluargaan, yang terutama menekankan pada komunikasi positif, dalam suasana
santai namun tetap berorientasi tugas, serta membangun organisasi dengan keterlibatan yang
tinggi.
Setiap individu di STIE YKPN memiliki komitmen yang tinggi dalam usaha
menciptakan sistem pengelolaan yang efisien dan efektif. Hal ini ditunjukkan oleh tingginya
tingkat partisipasi pegawai (dosen dan tenaga penunjang) dalam mengikuti setiap rapat
evaluasi yang diselenggarakan secara periodik. Rapat evaluasi untuk tingkat program studi
dilakukan setiap minggu. Rapat pada tingkat pogram studi tidak saja digunakan untuk
mengevaluasi efisiensi dan keefektifan unit kerja saja, namun juga sekaligus untuk memberi
masukan kepada pengurus tentang hasil monitoring terhadap kinerja dari setiap unit kerja
yang ada di STIE YKPN agar dapat bekerja lebih efisien dan efektif. Pertemuan untuk
mengevaluasi seluruh unit kerja di STIE YKPN yang melibatkan seluruh unsur pimpinan,
dosen, karyawan, dan mahasiswa dilakukan melalui rapat kerja. Rapat kerja STIE YKPN
diadakan pada setiap awal tahun akademik.
Dosen dan tenaga pendukung (karyawan) memiliki peran sangat penting dalam
pengelolaan institusi. Oleh karena itu, dosen dan karyawan perlu diberi kesempatan untuk
mengembangkan dirinya sesuai dengan kebutuhan institusi. Dosen memerlukan updating
pengetahuan mereka selama bekerja di STIE YKPN agar senantiasa dapat menyesuaikan
Portofolio STIE YKPN, 2007 34
diri dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan. Untuk menanamkan kultur
organisasi STIE YKPN kepada dosen dan karyawan diperlukan program pembinaan
dosen dan karyawan yang dapat dilakukan melalui pendidikan terencana yang dapat
menjamin pembentukan sikap yang dapat diterima di lingkungan perguruan tinggi.
Program pembinaan dosen dan karyawan dilaksanakan melalui program
internship (in-house atau di luar), loka karya, magang di perusahaan, seminar (in-house
atau di luar). Program internship dilaksanakan dengan cara peserta aktif di dalam kelas.
Program dilaksanakan dengan mengundang tenaga pengajar dari luar dan dalam
organisasi. Setiap tahun diselenggarakan 2 kali program internship pembinaan dosen dan
karyawan. Jangka waktu internship adalah 5 hari per minggu selama 3 minggu. Setiap
hari diselenggarakan temu muka di kelas selama 3 sesi, 75 menit per sesi. Jumlah peserta
internship maksimum 5 orang. Panduan akademik dipakai sebagai dasar penetapan
kelulusan peserta dari program internship ini. Semua dosen dan karyawan yang belum
pernah menjalani program pembinaan diwajibkan untuk mengikuti program ini. Tujuan
pembinaan dosen dan karyawan STIE YKPN adalah untuk:
1) Meng-update pengetahuan dosen dan karyawan tentang wawasan, pengetahuan, dan
keterampilan terkini.
2) Menghasilkan keluaran aktivitas penelitian dan karya ilmiah yang bermutu.
3) Meningkatkan citra STIE YKPN sebagai lembaga pendidikan yang bermutu tinggi.
4) Membina hubungan STIE YKPN dengan organisasi profesi.
Setelah menjalani pembinaan, dosen dan karyawan STIE YKPN diharapkan akan:
1) Memperoleh pengetahuan luas mengenai akuntansi, manajemen, dan Ilmu Ekonomi.
2) Mampu memilih bidang spesialisasi yang relevan dengan kebutuhan STIE YKPN dan
sesuai dengan kemampuannya dalam jangka waktu 5 tahun pertama masa kerja di
STIE YKPN.
3) Memiliki keahlian dalam menulis karya ilmiah (makalah, buku teks, dan buku ajar
yang lain).
4) Memiliki keahlian dalam melaksanakan penelitian.
5) Memiliki keahlian dalam membaca buku teks dan periodical berbahasa Inggris.
6) Memiliki keahlian menggunakan berbagai program aplikasi komputer, khususnya
Microsoft Office.
7) Memiliki keahlian dalam menggunakan fasilitas perpustakaan.
Portofolio STIE YKPN, 2007 35
8) Memiliki keahlian yang memadai dalam penggunaan berbagai perangkat teknologi
informasi yang mendukung pekerjaan sehari-hari.
Cara yang ditempuh oleh STIE YKPN agar program pembinaan dosen dan karyawan
dapat berjalan efektif, dilakukan dengan menyelenggarakan:
1) Seminar yang dihadiri oleh dosen harus berdasarkan pertimbangan bidang keahlian
yang relevan dengan spesialisasi dosen yang bersangkutan.
2) Seminar yang dihadiri oleh dosen terdiri atas dua tipe: seminar yang menugaskan
dosen sebagai pembicara, moderator, atau pembahas dan seminar yang menugaskan
dosen sebagai peserta biasa.
3) Internship melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi lain.
4) Pelatihan karyawan dalam bidang-bidang yang relevan dengan kebutuhan lembaga.
5) Pemberian tanggung jawab kepada karyawan sesuai kompetensi dan pengalamannya.
STIE YKPN secara periodik melakukan evaluasi terhadap setiap individu pegawai
mengenai pelaksanaan pekerjaannya. Evaluasi terhadap individu pegawai dimaksudkan
untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan individu dalam mengemban tugas yang
diberikan oleh institusi. Pelaksanaan penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan pegawai
dilakukan pada bulan Juni. Proses penilaian dilakukan secara obyektif dan terbuka yang
melibatkan pejabat penilai, atasan pejabat penilai, dan pegawai yang dinilai. Komponen
penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai terdiri atas delapan unsur, yaitu kesetiaan,
prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa, dan
kepemimpinan.
9. SISTEM PEMBELAJARAN
9.1 Misi Pembelajaran
Sesuai dengan misi STIE YKPN yaitu menyiapkan mahasiswa agar sukses dalam meniti
karir melalui proses pendidikan yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap teori
dan mendorong berbagai kegiatan yang meningkatkan keterampilan di bidang bisnis,
maka pengembangan kemampuan pembelajaran di STIE YKPN dilaksanakan
berdasarkan misi yang telah ditetapkan STIE YKPN. Dalam menyiapkan mahasiswa agar
sesuai dengan misi yang ditetapkan, STIE TKPN menjembatani transfer ilmu
pengetahuan dari dosen kepada mahasiswa dengan memenuhi kebutuhan dosen secara
internal dari STIE YKPN dan secara eksternal dari Universitas Gadjah Mada, Universitas
Sanata Dharma, Universitas Islam Negeri Yogyakarta, Akademi Akuntansi YKPN
Yogyakarta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN Yogyakarta.
Portofolio STIE YKPN, 2007 36
Pengembangan kompetensi yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap
teori dilakukan untuk dosen maupun mahasiswa. Pengembangan kompetensi untuk dosen
dilaksanakan sebagai berikut:
1. Dalam lima tahun terakhir pengembangan kompetensi dosen dilakukan dengan studi
lanjut pada program strata 3 (S3). Semua dosen Program S1, S2, dan Profesi
Akuntansi STIE YKPN telah menyelesaikan pendidikan jenjang Strata 2. Lima orang
dosen telah menyelesaikan pendidikan jenjang strata 3 dan sebelas orang dosen
sedang dalam proses menempuh pendidikan jenjang strata 3.
2. Pengiriman dosen pada acara workshop, seminar, dan pelatihan yang menunjang
pengetahuan dan keterampilan dalam proses pembelajaran.
Pengembangan kompetensi mahasiswa dilaksanakan dengan memberi penugasan
secara mandiri. Penugasan diberikan dalam bentuk pekerjaan rumah dan pembuatan
paper secara individu maupun kelompok dengan menggunakan sumber-sumber acuan
dari jurnal ilmiah dalam negeri, internet maupun database jurnal ilmiah dari luar negeri.
Untuk mengembangkan pengetahuan akademik mahasiswa, STIE YKPN memfasilitasi
pengirimaan mahasiswa untuk mengikuti Seminar Nasional, Lomba Karya Tulis Ilmiah
dan mengadakan study tour ke berbagai perusahaan. Untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, STIE YKPN memberi
beasiswa untuk menempuh Program S2 di STIE YKPN bagi lulusan Program Strata 1
STIE YKPN yang mempunyai predikat kelulusan cum laude (IPK ≥ 3,51).
Sesuai dengan visi dan misi STIE YKPN, mahasiswa dituntut untuk mempunyai
semangat dan kemampuan belajar secara mandiri. Proses belajar mengajar di STIE YKPN
dilaksanakan melalui tatap muka, diskusi secara interaktif antara dosen-mahasiswa dan
antar mahasiswa, pembuatan paper, pembuatan ringkasan materi kuliah, seminar, dan
melakukan penelitian dengan menggunakan sumber-sumber referensi dari internet dan
database jurnal ilmiah. Dosen berfungsi untuk memberi kejelasan dan lingkup materi
yang dibahas, memberi inspirasi dan mendorong mahasiswa untuk mengembangkan diri
secara optimal, serta menimbulkan kepercayaam diri dalam penguasaan materi yang
dibahas. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat mekar penuh sesuai dengan
potensi yang dimiliki.
Untuk menghasilkan lulusan yang diakui oleh masyarakat akademik maupun
bisnis di lingkungan nasional maupun internasional, kemampuan melakukan penelitian
yang diakui oleh dunia akademik dalam bentuk publikasi di jurnal-jurnal ilmiah di
lingkungan nasional maupun internasional merupakan hal yang sangat penting. Dalam
Portofolio STIE YKPN, 2007 37
mencapai visi STIE YKPN, proses pembelajaran selalu ditekankan pada pembentukan
kemampuan mahasiswa dalam menghasilkan kualitas skripsi, tesis atau karya tulis ilmiah
yang layak dipublikasi dalam jurnal-jurnal ilmiah terakreditasi secara nasional atau
internasional. Dalam dua tahun terakhir, karya tulis mahasiswa STIE YKPN telah mulai
dipublikasi di jurnal ilmiah (Lampiran Tabel 14.5.2). Pada lima tahun yang akan datang
karya-karya tulis ilmiah mahasiswa yang dipublikasi di jurnal-jurnal nasional maupun
internasional meningkat. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan
kualitas karya tulis ilmiah dan peningkatan kualitas proses belajar mengajar.
9.2 Proses Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran di STIE YKPN, dosen bukanlah pihak yang dominan.
Keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar mengajar sangat diharapkan. Mahasiswa
didorong untuk berpartisipasi dengan bertanya dan mengerjakan beberapa kasus maupun
soal di kelas maupun di luar kelas (pekerjaan rumah). Beberapa mata kuliah dirancang
dengan membentuk kelas presentasi, sehingga memacu mahasiswa untuk dapat
menyampaikan ide, gagasan, maupun saran dan kritik secara lisan.
STIE YKPN menerapkan kurikulum dengan total sks minimum yang wajib
ditempuh selama masa studi S1 sebanyak 144 sks, yang terdiri atas kelompok Mata kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB), dan Mata
kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK). Skripsi di STIE YKPN merupakan mata
kuliah pilihan dengan bobot 6 sks. Pada Program Magister Akuntansi (MAKSI) maupun
Magister Manajemen (MM), mahasiswa wajib menyelesaikan 48 sks, yang terdiri atas 42
sks mata kuliah teori dan 6 sks untuk tesis, sedangkan mahasiswa Program Pendidikan
Profesi Akuntansi wajib menyelesaikan 25 sks.
Proses belajar mengajar di STIE YKPN disusun dengan menggunakan panduan
silabus, yang kemudian dikembangkan kedalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP) untuk
setiap mata kuliah. Setiap silabus berisi nama mata kuliah, bobot sks mata kuliah,
prasyarat mata kuliah yang harus ditempuh sebelumnya, tujuan perkuliahan, referensi
yang digunakan, metode pembelajaran, penilaian, dan rincian materi yang akan
disampaikan dalam satu semester.
Agar tujuan yang hendak dicapai dalam setiap tujuan mata kuliah dapat dipenuhi,
setiap kelompok kelas paralel membuat keseragaman strategi dan metode penyampaian
materi di kelas. Metode pengajaran untuk mata kuliah kuantitatif, seperti Akuntansi
Pengantar, Pengauditan, Perpajakan, Statistika I, Statistika II, Ekonometri I, dan mata
Portofolio STIE YKPN, 2007 38
kuliah kuantitatif lainnya menggunakan metode pembelajaran tutorial, studi kasus, latihan
di kelas, latihan mandiri, dan pekerjaan rumah. Untuk membantu mahasiswa dalam
menyelesaikan kasus dan materi hitungan, dosen dibantu asisten di luar jam tatap muka di
kelas. Sedangkan mata kuliah kualitatif seperti Teori Akuntansi, Sistem Informasi
Akuntansi, dan Manajemen Strategik, Etika Bisnis, Ekonomi Sumberdaya Manusia,
Dasar-Dasar Ekspor Impor, dan mata kuliah kualitatif lainnya menggunakan metode
pembelajaran tutorial, diskusi kasus, dan presentasi. Dalam rangka menambah wawasan
pengetahuan mahasiswa tentang praktik di dunia bisnis, metode pembelajaran untuk
beberapa mata kuliah tertentu seperti Perpajakan dan Dasar-Dasar Ekspor Impor
dilakukan dengan mendatangkan dosen tamu atau praktisi. Metode ini juga diharapkan
untuk mengukur kesesuaian antara teori yang disampaikan di kelas dengan kenyataan
atau aplikasi yang digunakan di dunia kerja.
Tujuan setiap mata kuliah yang dinyatakan dalam silabus, dijabarkan dalam
rincian materi ajar dan SAP. Materi pembelajaran yang disampaikan di kelas harus
mengacu pada target yang akan dicapai dalam tujuan silabus setiap mata kuliah dan
bersumber pada referensi yang disediakan oleh Perpustakaan STIE YKPN maupun bahan
materi ajar yang dibuat oleh kelompok dosen mata kuliah yang bersangkutan. Referensi
lain juga dapat bersumber dari artikel yang dapat diperoleh melalui internet, majalah,
surat kabar, dan database jurnal ilmiah.
Keseluruhan materi ajar yang akan dicakup dalam satu semester dibagi dalam dua
kelompok rentang pembelajaran dan dipisahkan dengan dua evaluasi belajar yaitu ujian
tengah semester dan ujian akhir semester. Kelompok rentang pembelajaran pertama
terdiri atas 7 minggu tatap muka di kelas dan diakhiri dengan ujian tengah semester.
Sedangkan rentang pembelajaran kedua terdiri atas 6 minggu tatap muka di kelas dan
diakhiri dengan ujian akhir semester. Setiap satuan perkuliahan atau satu sesi temu muka
terdiri atas 50 menit, sehingga mata kuliah dengan bobot 3 sks akan diselenggarakan
selama 150 menit perminggu. Mata kuliah dengan bobot 2 sks diselenggarakan selama
100 menit dalam satu minggu. Mata kuliah yang dibekali dengan keterampilan praktikum,
seperti Akuntansi Pengantar I dan II, Sistem Informasi Akuntansi, Pengauditan,
Manajemen Kuantitatif untuk Bisnis, dan Statistika, kegiatan praktikumnya
diselenggarakan secara terpisah dengan tatap muka kelas dalam durasi minimum 75
menit, dengan bobot 0 sks atau disebut dengan praktikum melekat.
Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dosen dalam mengajar di kelas,
setiap mata kuliah paralel yang sama menggunakan silabus, referensi, dan materi ajar
Portofolio STIE YKPN, 2007 39
yang telah distandarisasi oleh jurusan, baik untuk dosen tetap maupun tidak tetap,
sehingga diharapkan kualitas output yang dihasilkan juga akan seragam. Untuk melatih
mahasiswa menggunakan teknologi informasi modern, dosen mendorong mahasiswa
untuk mendapatkan bahan kuliah pendukung melalui internet, program IMQ, dan
database jurnal ilmiah yang disediakan secara gratis di Perpustakaan STIE YKPN.
Penyampaian tugas mahasiswa kepada dosen dapat dilakukan secara langsung maupun
melalui website ke alamat e-mail masing-masing dosen. Demikian pula pertanyaan
mahasiswa kepada dosen, dan sebaliknya juga dilakukan melalui website karena setiap
mahasiswa juga mempunyai alamat e-mail STIE YKPN.
9.3 Penyelenggaraan Semester Perbaikan
Selama menempuh studi di STIE YKPN mahasiswa Program S1 diberi peluang untuk
memperbaiki nilai melalui Semester Perbaikan. Penyelenggaraan Semester perbaikan
dilakukan setelah Semester Reguler, sehingga terdapat dua kali Semester Perbaikan, yaitu
setelah Semester Reguler Ganjil dan Semester Reguler Genap. Semester Perbaikan
terutama ditujukan untuk mahasiswa yang belum lulus dengan nilai D atau E, tetapi tidak
menutup kemungkinan bagi mahasiswa yang ingin memperbaiki nilai dengan nilai C atau
B. Pengembangan motivasi belajar dilakukan dengan cara penugasan kelompok dan
memberi waktu konsultasi dengan dosen secara tatap muka maupun melalui fasilitas e-
mail. Pengembangan sikap dalam menghargai kehidupan akademik juga dilakukan
dengan memberi pemahaman di kelas maupun pada saat bimbingan rencana studi.
9.4 Penilaian Kemajuan dan Keberhasilan Belajar
Pada Program S1, perkembangan kemajuan studi mahasiswa direkam dalam sebuah
laporan perkembangan studi setiap jurusan, yang dilaporkan secara semesteran kepada
pihak lembaga dan orang tua mahasiswa. Mahasiswa S1 diwajibkan menempuh mata
kuliah sekurang-kurangnya 144 sks. Masa penyelesaian studi minimal yang disyaratkan
adalah 3,5 tahun dan IPK lulus minimal adalah 2,00, dengan catatan mata kuliah yang
setara dengan Ujian Negara nilai minimal yang harus diperoleh adalah C, dan jumlah
maksimal nilai D yang diperoleh adalah sebanyak 9 mata kuliah untuk semua mata
kuliah. Untuk meningkatkan kualitas lulusan, sejak Tahun Akademik 2007/2008, STIE
YKPN menetapkan jumlah maksimal nilai D yang diperoleh adalah sebanyak 8 mata
kuliah.
Portofolio STIE YKPN, 2007 40
Keberhasilan mahasiswa dalam pemahaman mata kuliah dievaluasi dengan
membuat penilaian kemajuan mahasiswa. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan nilai
ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas/makalah, kuis, partisipasi kelas, dan
presentasi. Gradasi penilaian yang digunakan di STIE YKPN mengikuti ketentuan seperti
yang disajikan pada Tabel 9.1.
Tabel 9.1 Gradasi Penilaian
Semester Reguler Semester Perbaikan
Nilai Angka Gradasi Penilaian Nilai Angka Gradasi Penilaian
≥ 81 66-80 56-65 40-55 <40
A B C D E
≥ 91 70-89 56-69 41-55 <40
A B C D E
Untuk mendukung target program akademik yaitu tingkat ketidakhadiran nol (zero
absence), mahasiswa didorong untuk memenuhi kehadiran di kelas 100% dan nilai akhir
mahasiswa yang tingkat kehadirannya kurang dari 75% akan diturunkan satu tingkat.
Mahasiswa Program S1 yang telah menempuh mata kuliah dengan minimal 144
sks, dapat mengajukan permohonan yudisium pada akhir masa penyelesaian studi.
Penentuan kelulusan melalui yudisium diselenggarakan dalam rapat dewan dosen STIE
YKPN dengan mengikuti ketentuan persyaratan yudisium sebagaimana yang telah
ditetapkan oleh lembaga. Prestasi yang dapat dicapai oleh mahasiswa yang lulus yudisium
dikelompokkan kedalam tiga tingkat predikat, yaitu memuaskan, sangat memuaskan, dan
terpuji (Tabel 9.2).
Tabel 9.2 Gradasi Predikat Kelulusan Program S1
IPK Predikat
2,00 – 2,75 Memuaskan
2,76 – 3,50 Sangat Memuaskan
3,51 – 4,00 Terpuji (Cum Laude)
Evaluasi hasil belajar mahasiswa Program Magister Akuntansi maupun Magister
Manajemen meliputi evaluasi hasil akhir semester dan akhir program.
1. Evaluasi Akhir Semester. Evaluasi hasil belajar setiap semester dilakukan melalui
penyelenggaraan ujian mata kuliah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Nilai akhir mata kuliah merupakan hasil kumulatif dari berbagai komponen,
misalnya ujian sisipan, ujian akhir semester, dan penyelesaian tugas-tugas.
Portofolio STIE YKPN, 2007 41
b. Bobot nilai masing-masing komponen ditentukan oleh dosen pengasuh atau dosen
koordinator.
c. Setiap mahasiswa harus memenuhi tingkat kehadiran minimal 75% dari total
pertemuan tatap muka di kelas. Apabila tidak dapat memenuhi ketentuan di atas,
maka mahasiswa dinyatakan gugur pada mata kuliah yang bersangkutan dan
diwajibkan mengulang mata kuliah yang gugur tersebut pada semester berikutnya.
d. Cara evaluasi diberitahukan kepada mahasiswa pada awal suatu semester.
e. Nilai akhir keberhasilan mahasiswa program magister dalam suatu mata kuliah
dinyatakan dengan huruf mutu dan angka mutu seperti disajikan dalam Tabel 9.3.
Tabel 9.3 Gradasi Penilaian Program S2
Huruf Mutu Angka Mutu
A 4,00
A- 3,75
B+ 3,25
B 3,00
B- 2,75
C+ 2,25
C 2,00
C- 1,75
D 1,00
E 0,00
I Incomplete (Tunda)
2. Evaluasi Akhir Program
a. Yudisium. Evaluasi pada akhir program ditunjukkan dengan yudisium. Untuk
dinyatakan lulus dari Program Magister, seorang mahasiswa disyaratkan:
i. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 48 SKS.
ii. Mencapai IPK sekurang-kurangnya 3.
iii. Nilai C untuk seluruh mata kuliah maksimum 2.
b. Predikat Kelulusan. Predikat hasil kelulusan atau kualitas yudisium ditetapkan
berdasarkan IPK dari hasil semua kegiatan akademik yang diwajibkan. Ketentuan
IPK dan predikat yudisium seperti disajikan dalam Tabel 9.4.
Tabel 9.4
Gradasi Predikat Kelulusan Program S2 IPK Predikat
3,00 – 3,40 Memuaskan
3,41 – 3,74 Sangat Memuaskan
3,75 – 4,00 Terpuji (Cum Laude)
Portofolio STIE YKPN, 2007 42
Evaluasi hasil belajar mahasiswa Program Pendidikan Profesi Akuntansi meliputi
evaluasi hasil akhir semester dan akhir program.
1. Evaluasi Akhir Semester. Evaluasi hasil belajar setiap semester dilakukan melalui
penyelenggaraan ujian mata kuliah dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Nilai akhir mata kuliah merupakan hasil kumulatif dari berbagai komponen,
misalnya ujian sisipan, ujian akhir semester, dan penyelesaian tugas-tugas.
b. Bobot nilai masing-masing komponen ditentukan oleh dosen pengasuh atau dosen
koordinator.
c. Setiap mahasiswa harus memenuhi tingkat kehadiran minimal 75% dari seluruh
tatap muka di kelas. Apabila tidak dapat memenuhi, maka mahasiswa dinyatakan
gugur pada mata kuliah yang bersangkutan dan diwajibkan mengulang mata
kuliah yang gugur tersebut pada semester berikutnya.
d. Cara evaluasi diberitahukan kepada mahasiswa pada awal suatu semester.
e. Nilai akhir mahasiswa PPA dalam suatu mata kuliah dinyatakan dengan huruf
mutu dan angka mutu seperti yang disajikan dalam Tabel 9.5.
Tabel 9.5
Gradasi Penilaian Program PPA Huruf Mutu Angka Mutu
A 4,00
A- 3,75
B+ 3,25
B 3,00
B- 2,75
C+ 2,25
C 2,00
C- 1,75
D 1,00
E 0,00
I Incomplete (Tunda)
2. Evaluasi Akhir Program
a. Yudisium. Evaluasi akhir program ditunjukkan dengan yudisium. Untuk
dinyatakan lulus dari program PPA, seorang mahasiswa disyaratkan:
i. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 25 SKS.
ii. Mencapai IPK sekurang-kurangnya 2,75.
iii. Dinyatakan lulus yudisium.
Portofolio STIE YKPN, 2007 43
iv. Minimum nilai adalah C.
b. Predikat Kelulusan. Predikat kelulusan atau kualitas yudisium ditetapkan
berdasarkan IPK dari hasil semua kegiatan akademik yang diwajibkan. Ketentuan
IPK dan predikat yudisium disajikan dalam Tabel 9.6.
Tabel 9.6
Gradasi Predikat Kelulusan PPA IPK PREDIKAT
2,75 – 3,40 Memuaskan
3,41 – 3,70 Sangat Memuaskan
3,71 – 4,00 Terpuji (Cum Laude)
9.5 Penyebaran Informasi Sistem Pembelajaran
Informasi mengenai sistem pembelajaran harus dipahanmi oleh semua anggota sivitas
akademika. Penyebaran informasi sistem pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
buku panduan dan pemanfaatan website STIE YKPN. Buku panduan memuat secara jelas
dan mudah dipahami mengenai bagaimana suatu sistem pembelajaran dilaksanakan. Buku
panduan diberikan kepada setiap mahasiswa, dosen dan unit-unit pelaksana yang relevan.
Buku panduan selalu dikaji setiap tahun akademik untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya perkembangan yang relevan. Website STIE YKPN juga memuat informasi
tentang sistem pembelajaran secara ringkas dan mudah dipahami. Setiap mahasiswa dan
dosen tetap STIE YKPN diberi fasilitas alamat e-mail dan kemampuan akses secara
cepat, sehingga mereka akan mampu memperoleh informasi baru dengan mudah dan
cepat. Informasi yang tersedia di website STIE YKPN selalu diperbaharui secara berkala
oleh masing-masing unit yang relevan.
9.6 Pemantauan Perkembangan Studi Mahasiswa
STIE YKPN selalu mengikuti perkembangan studi mahasiswa melalui hal-hal sebagai
berikut:
1. Memantau tingkat kehadiran mahasiswa. Pada Program S1, pemantauan tingkat
kehadiran dilakukan oleh staf di jajaran PK I dan Ketua Program Studi. Pada Program
Magister dan Program Pendidikan Profesi Akuntansi, pemantauan dilakukan oleh
karyawan administratif dan pengelola program. Apabila mahasiswa tidak hadir dalam
satu kali tatap muka, maka mahasiswa akan memperoleh peringatan dari karyawan
administratif. Jika mahasiswa tidak hadir dalam dua kali pertemuan, mahasiswa harus
menemui dan akan menerima peringatan dari Sekretaris Program. Jika mahasiswa
Portofolio STIE YKPN, 2007 44
tidak hadir dalam 3 kali tatap muka atau 25% dari total tatap muka, maka mahasiswa
harus menemui dan memperoleh peringatan dari Ketua Program Studi dan
menyampaikan masalah yang dihadapi untuk dicarikan solusi penyelesaiannya.
2. Mahasiswa Program S1 yang mempunyai IPK kurang dari 2 atau mahasiswa Program
S2 yang mempunyai IPK kurang dari 3 atau mahasiswa PPA yang mempunyai IPK
kurang dari 2,75 akan diberi peringatan dan diminta menemui Ketua Program Studi
untuk menyampaikan masalah yang dihadapi untuk dicarikan solusi penyelesaiannya.
3. Mahasiswa yang masa studinya telah melebihi masa studi normal akan diberi
peringatan dan diminta menemui Ketua Program Studi untuk menyampaikan masalah
yang dihadapi untuk dicarikan solusi penyelesaiannya.
4. Pemantauan kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dilakukan dengan penyampaian
laporan perkembangan studi setiap semester, sehingga mahasiswa dapat mengetahui
kinerja belajarnya secara berkelanjutan.
9.7 Bimbingan Penulisan Skripsi dan Tesis
Pembimbingan skripsi diselenggarakan dalam kelompok bidang studi. Dosen
pembimbing skripsi adalah dosen yang telah mempunyai jabatan akademik serendah-
rendahnya Lektor dengan jenjang pendidikan S2. Penunjukan dosen pembimbing skripsi
dilakukan oleh Ketua Program Studi, yang selanjutnya ditetapkan melalui Surat
Keputusan (SK) pengangkatan pembimbing skripsi oleh Ketua STIE YKPN.
Pembimbingan tesis diselenggarakan oleh Pengelola Program Magister Akuntansi dan
Magister Manajemen. Dosen pembimbing tesis adalah dosen yang telah menyelesaikan
jenjang pendidikan S3. Penunjukan dosen pembimbing tesis dilakukan oleh Ketua
Program, yang selanjutnya ditetapkan melalui SK pengangkatan pembimbing tesis oleh
Ketua STIE YKPN.
Penyelesaian skripsi atau tesis dapat menjadi hambatan bagi mahasiswa untuk
menyelesaikan studi. Pada Program S1, untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas
skripsi telah diselenggarakan mata kuliah Metodologi Penelitian yang mewajibkan
mahasiswa membuat proposal penelitian. Cara ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa agar lebih siap menyelesaikan skripsi mereka. Pada Program Magister,
masalah tersebut diatasi dengan penyelenggaraan mata kuliah Seminar Penelitian pada
semester 3. Dalam mata kuliah ini, setiap mahasiswa menghasilkan proposal tesis.
Dengan didampingi oleh dosen pembimbing tesis, setiap mahasiswa menyajikan proposal
tesis dalam bentuk seminar untuk memperoleh masukan dari peserta seminar yang terdiri
Portofolio STIE YKPN, 2007 45
atas mahasiswa Program Magister dan tidak tertutup kemungkinan untuk mengundang
mahasiswa dari program strata 1 atau dari perguruan tinggi lain. Tata cara penyusunan
skrisi dan tesis mahasiswa diatur dengan menggunakan pedoman penyusunan skripsi dan
tesis.
9.8 Masukan dari Stakeholders untuk Pengembangan
Dalam usaha mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, STIE YKPN selalu berusaha
menjalin hubungan dan kerjasama dengan para stakeholders, terutama pemakai lulusan.
STIE YKPN telah membentuk suatu unit khusus yang menangani segala hal yang
berhubungan dengan para pemakai lulusan yaitu Unit Job Placement Center dan Tracer
Study di bawah koordinasi Pembantu Ketua III. Untuk memperoleh masukan dari para
pemakai lulusan dan stakeholders yang lain, STIE YKPN menjalin kerjasama dengan
mereka melalui berbagai kegiatan, yang meliputi kegiatan job fair, perekrutan karyawan
baru, penyelenggaraan mailing list, dan pemanfaatan secara aktif fasilitas website STIE
YKPN. Aktivitas job fair diselenggarakan secara rutin setiap semester. Kegiatan
perekrutan karyawan baru yang diselenggarakan di STIE YKPN dilaksanakan secara rutin
dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan para pemakai lulusan. Penyelenggaraan
mailing list dan pemanfaatan website STIE YKPN merupakan sarana berkomunikasi
antara STIE YKPN dengan semua stakeholders.
9.9 Peningkatan Kualitas Proses Belajar Mengajar
Peningkatan kualitas proses belajar mengajar di STIE YKPN dilakukan dengan cara:
1. Pembahasan dan pengkajian teori-teori secara kritis sehingga mahasiswa mempunyai
pemahaman kritis terhadap teori-teori yang relevan. Pemahaman secara kritis terhadap
teori diharapkan memberi kemampuan analitis yang tajam bagi mahasiswa untuk
dapat menjelaskan dan memprediksi berbagai fenomena binis, mendukung atau
menentang teori-teori yang sudah ada atau baru, dan mengembangkan hipotesis-
hipotesis penelitian untuk pengembangan teori lebih lanjut.
2. Membahas fenomena-fenomena dalam praktik secara kritis dan analitis. Pembahasan
dilakukan secara mendalam dan kritis terhadap isu-isu mutakhir yang sesuai dengan
bidang studi atau mata kuliah yang bersangkutan. Agar dapat dilakukan kajian yang
mendalam, mahasiswa harus mempunyai pengetahuan dasar dan teoretis yang cukup.
Untuk mendukung hal tersebut, mata kuliah alat untuk analisis data juga perlu
dikuasai secara memadai oleh mahasiswa.
Portofolio STIE YKPN, 2007 46
3. Pemenuhan kehadiran dosen di kelas untuk tatap muka 100% (zero absence) dan
minimal kehadiran mahasiswa di kelas 75%.
4. Peningkatan kualitas skripsi dan tesis mahasiswa dengan. penyelenggaraan matakulih
Metodologi Penelitian di Program S1 dan Seminar Penelitian di Program Magister.
Penyelenggaraan mata kuliah tersebut terbukti meningkatkan kualitas dan
mempercepat penyelesaian skripsi dan tesis daripada tahun-tahun sebelum
penyelenggaraannya. Peningkatan kualitas terbukti dengan mulai dipublikasikannya
skripsi dan tesis mahasiswa dalam jurnal ilmiah dan simposium nasional dalam dua
tahun terakhir. STIE YKPN menerapkan prinsip-prinsip akademik dalam
menyelenggarakan kegiatan perkuliahan dan penelitian.
5. Memotivasi mahasiswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan komponen
yang terdiri atas ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas, penyusunan
makalah dan presentasi. Agar mahasiswa termotivasi dengan proses tersebut, maka
pembobotan pada komponen makalah dan presentasi dibuat dalam proporsi yang
cukup besar. Hal ini diharapkan agar mahasiswa mempunyai bekal communication
skill yang semakin baik.
6. Penyediaan fasilitas sarana dan prasarana belajar di student lounge seperti computer,
printer dan internet yang dapat diakses secara gratis untuk meningkatkan sosialisasi
dan kesadaran mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah secara optimal.
7. Pembahasan secara memadai materi kuliah yang sesuai dengan perkembangan
mutakhir pada semua bidang studi. Mahasiswa didorong dan diberi inspirasi untuk
secara proaktif menjadi mahasiswa belajar mandiri dengan memanfaatkan semua
fasilitas yang tersedia. Mahasiswa didorong secara aktif memanfaatkan buku teks,
karya tulis ilmiah, dan jurnal-jurnal ilmiah di perpustakaan, database jurnal ilmiah,
dan internet. Staf dosen didorong untuk selalu menelaah pengetahuannya dengan
melakukan berbagai penelitian, pelatihan, seminar nasional maupun internasional.
Staf dosen maupun mahasiswa diberi keleluasaan untuk mengembangkan diri secara
penuh sebagai bentuk penghargaan terhadap dasar-dasar pikiran yang mereka
kembangkan.
8. Pengembangan staf dosen yang dilaksanakan secara berkelanjutan antara lain dengan
menempuh studi lanjut S3. Peningkatan strata pendidikan staf pengajar akan
mendukung peningkatan kuliatan proses belajar mengajar sehingga proses ini akan
menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan misi STIE YKPN. Staf dosen
yang dimiliki mempunyai spesialisasi tertentu untuk memperoleh pemahaman yang
Portofolio STIE YKPN, 2007 47
mendalam mengenai suatu bidang tertentu. Pada masa mendatang, secara berkala
STIE YKPN akan mengundang dosen dari luar negeri untuk menambah lingkup dan
kedalaman pengetahuan staf dosen maupun mahasiswa.
9. Penyelenggaraan angket evaluasi belajar mengajar pada setiap akhir semester untuk
memberi masukan kepada dosen dan pengelola mengenai penyelenggaraan proses
kuliah dari sudut pandang mahasiswa.
10. SUASANA AKADEMIK
10.1 Kebijakan Penciptaan dan Peningkatan Suasana Akademik
STIE YKPN memiliki kebijakan dan program institusi untuk mendorong pengembangan
suasana akademik dalam bentuk pemberian penghargaan. Pemberian penghargaan bukan
hanya diperuntukkan bagi sivitas akademika, yaitu dosen dan mahasiswa, tetapi juga bagi
para karyawan yang telah memberi kontribusi terhadap penciptaan dan peningkatan
suasana akademik seperti yang diharapkan.
Kebijakan yang telah diterapkan secara konsisten tersebut ternyata mampu
mendorong pengembangan suasana akademik yang sehat. Hal ini terlihat pada berbagai
aspek yang ditunjukkan pada gambaran struktur sumberdaya manusia, khususnya untuk
dosen tetap:
1. Pengembangan dosen tetap untuk studi lanjut tidak lagi pada pendidikan S2, tetapi
berfokus pada pendidikan S3.
2. Minat melanjutkan pendidikan S3 semakin menunjukkan peningkatan dari tahun ke
tahun. Pada T.A. 2006/2007 jumlah dosen tetap yang bergelar doktor dan kandidat
doktor sebesar 31,37%.
3. Perubahan dan peningkatan jumlah dosen dengan jabatan akademik lektor, lektor
kepala, dan profesor.
STIE YKPN menerapkan pemberian penghargaan berupa angka indeks bagi setiap
dosen dan karyawan. Angka indeks yang dimiliki oleh seorang dosen dan karyawan
secara simultan mencerminkan berbagai variabel, kepangkatan, golongan dan ruang, serta
masa pengabdian kerjanya. Angka indeks menjadi angka dasar dan berfungsi untuk
menentukan besarnya penerimaan, seperti gaji, honorarium, tunjangan hari tua. Angka
indeks yang dimiliki oleh seorang dosen dapat berubah jika salah satu variabel mengalami
perubahan. Konsekuensi logis atas pemberian penghargaan berupa angka indeks tersebut
adalah pada aspek finansial yang diterima oleh seorang dosen dan karyawan. Ketentuan
Portofolio STIE YKPN, 2007 48
tertulis mengenai angka indeks ini terdokumentasi pada Peraturan Kepegawaian STIE
YKPN.
Selain penghargaan dari sisi finansial, STIE YKPN juga memberi penghargaan
lain dalam bentuk piagam dan tanda jasa pada saat peristiwa dies natalis. Penghargaan
berupa piagam diberikan kepada setiap dosen dan karyawan berdasarkan lama
pengabdian lima tahunan. Penghargaan berupa tanda jasa dalam bentuk pin emas
diberikan kepada setiap dosen dan karyawan berdasarkan lama pengabdian sepuluh
tahunan.
Pemberian penghargaan kepada setiap dosen dan karyawan bukan hanya pada saat
mereka aktif bekerja tetap juga pada saat mereka mengalami separasi dengan STIE
YKPN. Untuk peristiwa separasi bagi dosen karyawan karena alasan purna tugas, STIE
YKPN menerapkan pemberian penghargaan dalam bentuk tunjangan hari tua, yang
besarannya tergantung dari kepangkatan, golongan dan ruang, dan masa pengabdian
kerja. Untuk peristiwa separasi bagi dosen karyawan karena alasan meninggal, STIE
YKPN menerapkan pemberian penghargaan dalam bentuk tunjangan hari tua sampai
dengan masa pengabdian ditambah sejumlah asuransi.
Setiap mahasiswa STIE YKPN yang telah menunjukkan kontribusi peningkatan
suasana akademik akan memperoleh pengahargaan. Mahasiswa yang memenuhi
persyaratan prestasi akademik dan persyaratan lain yang ditentukan institusi, memiliki
berbagai kesempatan memperoleh penghargaan, antara lain pemberian beasiswa
melanjutkan studi S2 atau PPA di STIE YKPN, kesempatan menjadi dosen, asisten
dosen, grader, magang, kerja paroh waktu, pengawas ujian, dan pemberian beasiswa S1.
STIE YKPN juga memberi penghargaan kepada mahasiwa yang memiliki prestasi
akademik (misalnya predikat cum laude) dan non-akademik (misalnya sebagai pengurus
UKM dan kepanitiaan) berupa piagam atau sertifikat.
10.2 Pemanfaatan Dana
Untuk meraih keunggulan akademik di dalam dan di luar kampus, STIE YKPN telah
menyediakan dan menggunakan sejumlah dana yang sangat besar (Tabel 10.1).
Penyediaan dana tersebut digunakan untuk berbagai kepentingan yang berkaitan dengan
penciptaan dan peningkatan suasana akademik.
1. Perpustakaan memerlukan penyediaan berbagai judul buku edisi terbaru, buku-buku
baru, jurnal, dan CD ROM.
Portofolio STIE YKPN, 2007 49
2. Ruangan kuliah memerlukan berbagai fasilitas, seperti sound system, white board,
AC, viewer, dan komputer.
3. Sistem informasi terpadu untuk berbagai kepentingan yang dapat digunakan untuk
akses kegiatan administrasi akademik dan keuangan, nilai, ujian, pengambilan mata
kuliah, dan tingkat kehadiran.
4. Partisipasi sivitas akademika, dosen dan mahasiswa, secara rutin melalui studi
lapangan ke perusahaan-perusahaan untuk mengenal dunia kerja secara nyata.
5. Pengembangan kepribadian ilmiah, misalnya mengikuti pelatihan, simposium,
workshop, dan seminar.
6. Studi lanjut ke S3.
7. Atmosfir kampus, misalnya untuk kegiatan-kegiatan dan layanan kemahasiswaan.
Tabel 10.1 Penggunaan Dana untuk Keunggulan Akademik
Penggunaan Dana Tahun Akademik
Jumlah Penerimaan (Rp) Nominal (Rp) Persen
Rasio Indeks
2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007
21.889.000.000 25.765.000.000 21.455.675.000 19.349.965.000 17.364.000.000
4.538.089.000 5.992.777.000 6.612.219.200 5.747.759.000 5.162.158.000
20,73 23,26 30,82 29,70 29,73
100,00% 132,06% 145,70% 126,66% 113,75%
Rata-rata 21.164.728.000 5.610.600.440 26,85 123,63%
Gambar 10.1
Penggunaan Dana untuk Keunggulan Akademik
4.538.089
5.992.7776.612.219
5.747.7595.162.158
0
1.000.000
2.000.000
3.000.000
4.000.000
5.000.000
6.000.000
7.000.000
2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007
Tahun Akademik
Pen
gg
un
aan
Dan
a (R
p00
0)
Dalam kurun waktu 5 tahun akademik (T.A. 2002/2003 s.d. T.A. 2006/2007),
rata-rata penggunaan dana per tahun akademik dalam rangka penciptaan dan peningkatan
Portofolio STIE YKPN, 2007 50
suasana akademik mengalami peningkatan 23,63%, terhitung sejak T.A. 2002/2003.
Dalam angka nominal, rata-rata penggunaan dana per tahun akademik adalah sebesar
Rp5.610.600.000 atau rata-rata 26,85% dari seluruh penerimaan. Nilai nominal tersebut
telah memberi manfaat bagi pengembangan suasana akademik. Hal ini terwujud dalam
berbagai kegiatan akademik yang sangat menyibukkan dan menyita waktu dosen dan
mahasiswa sebagai berikut (Lampiran Data Pendukung Tabel 10.1):
1. Kegiatan-kegiatan akademik yang melibatkan dosen dan mahasiswa seperti seminar,
simposium, lokakarya, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan studium
generale.
2. Penelitian perguruan tinggi oleh dosen.
3. Publikasi hasil penelitian dosen di dalam jurnal ilmiah lokal, nasional dan
internasional.
4. Penyusunan buku ajar, modul, dan karya inovasi.
5. Pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dari berbagai sumber pembiayaan.
6. Pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa.
11. SISTEM INFORMASI
11.1 Ketersediaan Sistem Informasi
STIE YKPN memiliki beberapa subsistem informasi yang membentuk suatu sistem
informasi. Sistem informasi yang dirancang dan dikembangkan oleh staf yang dimiliki STIE
YKPN yang terdiri atas dosen, karyawan dan mahasiswa serta didukung oleh pihak luar.
Pihak luar lebih berperan sebagai pemasok hardware dan sebagai mitra dalam
pengembangan sistem informasi. Dalam membangun sistem informasi sangat diperlukan
dukungan hardware. Rincian sistem informasi STIE YKPN meliputi hardware dan
spesifikasinya, distribusi dan pemakaian hardware, perkembangan sistem informasi STIE
YKPN dari tahun ke tahun, sistem informasi masa depan STIE YKPN, software dan aplikasi,
serta sumberdaya manusia yang memadahi. Informasi tentang jumlah perangkat pendukung
sistem informasi terdapat pada lampiran data Tabel 11.1.
Sistem informasi yang dibangun didukung dengan hardware server yang memadahi.
Software yang digunakan untuk membangun aplikasi sistem informasi adalah Microsoft
Access dan Foxpro, sedangkan untuk pengelolaan database menggunakan SQL Server.
Semua software yang digunakan di STIE YKPN telah berlesensi Microsoft. Hal ini
ditunjukkan dengan telah dilakukannya nota kesepahaman (MoU) antara STIE YKPN dengan
pihak Microsoft. Sistem informasi yang dimiliki oleh STIE YKPN terdiri atas:
Portofolio STIE YKPN, 2007 51
1) Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru
Sistem ini mulai digunakan sejak penerimaan mahasiswa baru T.A. 2000/2001. Sistem
informasi ini digunakan untuk mengelola pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru
sampai dengan mahasiswa registrasi. Dimulai dari pembelian formulir pendaftaran,
pengembalian formulir, pelaksanaan tes masuk, pengumuman tes masuk. Sistem ini
mampu memberi dukungan pengambilan keputusan penerimaan mahasiswa baru. Sistem
informasi ini juga mendukung proses registrasi mahasiswa baru dari pemberian kartu
rencana studi yang berisi paket mata kuliah yang ditempuh di semester pertama dan
penentuan dosen pembimbing.
2) Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola transaksi keuangan mahasiswa,
anggaran, pemakaian anggaran dan pertanggungjawaban keuangan STIE YKPN.
3) Sistem Informasi Perpustakaan
Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola sirkulasi buku di perpustakaan dan data
base buku perpustakaan.
4) Sistem Informasi Kehadiran dan Perhitungan Tunjangan Fungsional Dosen
Sistem informasi ini digunakan untuk mencatat kehadiran dosen output dari sistem
informasi ini berupa tingkat kehadiran dosen yang dapat digunakan sebagai dasar
perhitungan tunjangan fungsional dosen. Jumlah kehadiran dosen sangat menentukan
tunjangan fungsional dosen, ini berarti jika dosen tidak hadir maka tidak akan diberikan
tunjangan fungsionalnya. Sistem ini dapat memberi perubahan baru di STIE YKPN,
dengan tingkat kehadiran dosen yang semakin baik, dan saat ini telah mencapai kehadiran
100% untuk dosen tetapnya.
5) Sistem Informasi Akademik
Sistem informasi ini digunakan untuk mengelola aktivitas akademik. Sejak mahasiswa
melakukan Pendaftaran Rencana Studi (PRS), penyiapan presensi kuliah dan ujian, input
dan rekap kehadiran, kartu rencana studi, denah ujian, nilai ujian dan kartu mahasiswa.
6) Kondisi Sistem Informasi Masa Depan
Berbagai sistem tersebut belum semuanya terintegrasi, walaupun terdapat interface yang
memungkinkan untuk menyatukan sistem-sistem ini. Perencanaan ke depan semua sistem
informasi ini akan diintegrasikan menjadi suatu sistem informasi. Setiap mahasiswa dan
dosen dibuatkan personal page. Mahasiswa peserta suatu matakuliah otomatis terhubung
dengan homepage dosen. Saat ini disetiap ruang kuliah telah dikoneksikan dengan server
internet sehingga dosen-dosen dapat langsung mengakses home pagenya untuk
Portofolio STIE YKPN, 2007 52
memperoleh dan membagikan bahan kuliah namun demikian pemanfaatanya belum
optimal. Dalam waktu dekat, internet juga akan dimanfaatkan untuk dapat melakukan
pendaftaran rencana studi secara on-line. STIE YKPN pada tahun mendatang akan
membuat sistem informasi berbasis SMS dan Web yang lebih mumpuni.
11.2 Diseminasi Informasi Kebijakan Pimpinan Sejak Tahun 2001, STIE YKPN membentuk fungsi baru yang disebut dengan Pengolahan
Data Akademik (PDA) yang berperan terutama dalam pengembangan sistem dan penyediaan
data akademik untuk berbagai keperluan. Dalam perkembangannya PDA melayani
kebutuhan data dan informasi semua bagian sehingga mulai tahun 2006 disesuaikan namanya
menjadi Bagian Sistem Informasi. Pertemuan dan diskusi rutin dilakukan untuk terus
memperbaiki dan mengembangkan sistem informasi yang sudah ada. Sistem informasi ini
terutama ditujukan untuk mendukung proses penerimaan mahasiswa, pengelolaan data
mahasiswa, akademik, belajar mengajar, keuangan, perpustakaan, kehadiran dan kompensasi
dosen.
Untuk lebih mendukung perbaikan dan pengembangan sistem informasi akademik
STIE YKPN, Pimpinan STIE YKPN membentuk Tim Penyusun dan Pengembangan
Sistem Informasi Akademik (SISKA). SISKA ini dirancang dan dikembangkan oleh staf
STIE YKPN yang terdiri atas dosen, karyawan dan mahasiswa serta didukung oleh pihak
luar. Pihak luar lebih berperan sebagai pemasok hardware dan sebagai mitra dalam
pengembangan sistem informasi. Dalam membangun sistem informasi sangat diperlukan
adanya dukungan hardware. Rincian sistem informasi STIE YKPN meliputi hardware dan
spesifikasinya, distribusi dan pemakaian hardware, perkembangan sistem informasi STIE
YKPN dari tahun ke tahun, sistem informasi masa depan STIE YKPN, software dan aplikasi,
serta sumberdaya manusia yang memadahi.
12. SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
12.1 Penjaminan Mutu STIE YKPN
STIE YKPN telah menjalankan proses penjaminan mutu melalui dua kegiatan, yaitu
penjaminan mutu eksternal (Akreditasi dan Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi
Diri/ EPSBED) dan penjaminan mutu internal (quality assurance). Akreditasi bersifat
fakultatif dan dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT)
dengan tujuan untuk mengontrol dan mengaudit mutu pendidikan secara ekternal.
Portofolio STIE YKPN, 2007 53
EPSBED sifatnya wajib dan dilaksanakan oleh Ditjen Dikti Depdiknas yang bertujuan
untuk mengevaluasi perpanjangan izin operasional suatu program studi. Sedangkan
Penjaminan Mutu Internal merupakan kegiatan atas inisiatif perguruan tinggi sendiri
(internally driven).
STIE YKPN melakukan penjaminan mutu internal dengan tujuan utama adalah
untuk meningkatkan mutu lulusan. Proses penjaminan mutu internal merupakan kegiatan
mandiri, sehingga prosesnya dirancang, dijalankan, dan dikendalikan sendiri oleh STIE
YKPN. Penjaminan mutu intarnal dimulai dengan adanya komitmen dari pengelola,
dosen, dan tenaga pendukung yang menjadi unsur dalam proses penjaminan mutu
tersebut. Penjaminan mutu internal yang dilakukan oleh STIE YKPN diharapkan akan
dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi secara berkelanjutan (continuous quality
improvement).
Mutu akademik di perguruan tinggi sangat besar pengaruhnya terhadap mutu
lulusan, karena akan menentukan kandungan ilmu pengetahuan (knowledge content) bagi
lulusan. Proses penjaminan mutu di bidang akademik memerlukan perangkat penjaminan
mutu akademik. Perangkat penjaminan mutu akademik STIE YKPN adalah sebagai
berikut:
1) Kebijakan Akademik
Kebijakan akademik diarahkan pada usaha untuk mewujudkan visi dan menjalankan
misi STIE YKPN. Visi STIE YKPN adalah menjadi lembaga pendidikan
akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi yang professional dan terkemuka diakui baik
oleh masyarakat akademik maupun masyarakat bisnis di Indonesia. Sedangkan misi
STIE YKPN adalah menyiapkan mahasiswa agar sukses meniti karir di bidang
akuntansi/manajemen/Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan
pada pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan
yang dapat meningkatkan keterampilan di bidang akuntansi/manajemen/Ilmu
Ekonomi.
2) Standar Akademik
Standar akademik STIE YKPN dibuat untuk menjadi pedoman bagi dosen dan
mahasiswa dalam proses akademik agar diperoleh hasil mutu akademik seperti yang
diharapkan. Indikator yang dijadikan standar akademik, di antaranya standar nilai
mahasiswa yang diperoleh dari evaluasi akhir semester, batas minimum kehadiran
mahasiswa, penentuan mata kuliah prasyarat, penentuan jumlah sks yang boleh
diambial untuk mata kuliah inti (core), dan standar dosen untuk mengajar mata kuliah
Portofolio STIE YKPN, 2007 54
yang meliputi jumlah mata kuliah dan jenis mata kuliah. Dengan adanya standar
akademik diharapkan dosen dan mahasiswa dapat mengetahui tentang apa yang harus
dan seharusnya ketahui dan yang dapat dikerjakan.
3) Peraturan Akademik
Peraturan akademik STIE YKPN berfungsi sebagai acuan bagi dosen dan mahasiswa
dalam melaksanakan kebijakan akademik. Peraturan akademik STIE YKPN meliputi
sistem penyelenggaraan pendidikan, kurikulum, kegiatan pendidikan, masa studi,
beban studi, evaluasi hasil belajar, dan tata tertib peserta ujian. Peraturan akademik
juga memuat pengaturan tentang administrasi akademik, meliputi registrasi
mahasiswa baru, pendaftaran rencana studi (PRS), berhenti kuliah sementara (cuti
kuliah), keluar/mengundurkan diri dari STIE YKPN, yudisium, dan wisuda.
4) Manual Mutu Akademik
Manual mutu akademik STIE YKPN menyajikan kebijakan mutu akademik, sistem
penjaminan mutu akademik, dan organisasi penjaminan mutu akademik STIE YPKN
Yogyakarta.
5) Manual Prosedur Akademik
Manual prosedur akademik STIE YKPN menyajikan tentang tata cara penerapan
sistem penjaminan mutu akademik.
6) Kompetensi Lulusan
Kompetensi lulusan perguruan tinggi adalah kombinasi dari pengetahuan,
keterampilan, kemampuan dan sikap dari lulusan tersebut yang diperolehnya selama
menjadi mahasiswa dan yang akan berguna baginya untuk melaksanakan tugas dalam
masyarakat. Kompetensi lulusan STIE YKPN dikembangkan dari tujuan pendidikan
yang telah dirumuskan, yaitu membentuk manusia susila yang cakap, beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mempunyai kesadaran bertanggung
jawab terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia khususnya dan dunia pada
umumnya; mengembangkan dan memadukan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan
dan perkembangan lingkungan; membangun, memelihara, dan mengembangkan hidup
kemasyarakatan dan kebudayaan nasional yang menghargai perbedaan-perbedaan
yang ada dalam masyarakat; menyiapkan peserta didik menjadi warga negara
memiliki integritas pribadi yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan berbagai masalah yang dihadapi
masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang ekonomi; dan menyiapkan
Portofolio STIE YKPN, 2007 55
peserta didik menjadi manusia yang memiliki kedewasaan intelektual, kedewasaan
moral, kedewasaan mental, dan kedewasaan sosial.
12.2 Proses dan Evaluasi Penjaminan Mutu Internal
Peningkatan mutu atau kualitas akademik di program studi Akuntansi, Manajemen, Ilmu
Ekonomi, dan Program Pascasarjana secara internal dikelola oleh Ketua Program Studi dan
Direktur Program bersama dosen-dosen di program studi masing-masing. Peningkatan
mutu dilakukan secara periodik (semester) melalui rapat program studi, dengan
melakukan pengkajian kurikulum mata kuliah di program studi masing-masing. Untuk
mengetahui umpan balik pembelajaran dari dosen kepada mahasiswa, dilakukan proses
monitoring selama proses belajar dengan beberapa metode seperti memberi kuis dan
review di akhir pemberian materi kuliah atau sebelum masa ujian, serta memberi evaluasi
hasil belajar dengan mengadakan ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Pada
evaluasi hasil belajar, peningkatan mutu dilakukan dengan menyeragamkan soal ujian
bagi kelas pararel, sehingga kualitas pemahaman mahasiswa diharapkan sama.
Mahasiswa juga dilibatkan pada proses monitoring dosen, dengan mengisi kuesioner
tentang aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan dosen di kelas pada akhir semester.
Monitoring juga dilakukan terhadap dosen dengan mensinkronisasikan antara
ketentuan yang telah disajikan dalam silabus mata kuliah dengan agenda perkuliahan
yang dijalankan dan dicatat melalui aktivitas kegiatan dosen mengajar. Sinkronisasi
meliputi kesesuaian materi ajar, jam tatap muka di kelas, materi ujian, dan penilaian
kepada mahasiswa. Pada akhir semester, secara administratif Pembantu Ketua I memberi
laporan evaluasi aktivitas dosen kepada lembaga dan kepada dosen-dosen bersangkutan,
untuk dijadikan acuan perbaikan diri di semester berikutnya. Monitoring ini ditujukan
bagi dosen-dosen tetap STIE YKPN maupun dosen tidak tetap. Metode baku mutu
dilakukan pula dengan mengadakan studi banding program studi masing-masing baik
pada tingkat dosen maupun mahasiswa pada perguruan tinggi lain, seperti dengan
Universitas Gadjah Mada, Universitas Surabaya (UBAYA), Universitas Trisakti,
Universitas Diponegoro, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Petra Surabaya,
STIE Perbanas Surabaya, Universitas Widya Mandala Surabaya, Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta, Institut Perkim Goon (IPG) dan Sunway TES Malaysia.
Pengelolaan mutu pembelajaran di tingkat program studi selanjutnya ditingkatkan
dengan arahan penjaminan mutu di tingkat lembaga oleh Badan Pelaksana Harian (BPH)
STIE YKPN. Pada tingkat lembaga, peningkatan mutu pembelajaran dilakukan secara
Portofolio STIE YKPN, 2007 56
keseluruhan baik untuk Program Studi Akuntansi, Manajemen, Ilmu Ekonomi maupun
Pascasarjana. Monitoring aktivitas pembelajaran secara keseluruhan dilaksanakan oleh
BPH setiap minggu sekali dan rapat kerja STIE YKPN yang diselenggarakan setiap
semester. Hasil monitoring internal STIE YKPN selanjutnya dibahas kembali di tingkat
program studi untuk memberi masukan pada proses pembelajaran dosen kepada
mahasiswa pada semester berikutnya. Dampak perbaikan metode dan strategi
penyampaian materi di kelas dan penilaian pengujian secara periodik (mingguan, bulanan
maupun semesteran) terlihat pada evaluasi hasil belajar mahasiswa yang lebih baik.
Pengembangan pranata kelembagaan meliputi pengembangan pembelajaran secara
lembaga dengan meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa, dosen, dan karyawan.
Peningkatan pelayanan kepada mahasiswa dilakukan dengan menyediakan fasilitas yang
semakin baik kepada mahasiswa untuk dapat menjalankan studi di STIE YKPN tanpa
hambatan yang berarti, seperti memberi kenyamanan ruang belajar dengan AC, penyediaan
fasilitas internet secara gratis untuk mengakses informasi terkini, menyediakan computer box
untuk melihat informasi jadwal kuliah, jadwal dosen, dan jadwal ujian, serta menyediakan
waktu konsultasi kepada mahasiswa. Pengembangan terhadap peningkatan mutu kepada
dosen dilakukan dengan menyediakan fasilitas komputer yang disertai dengan fasilitas akses
ke internet dan Program IMQ bagi yang ingin mengetahui tentang perkembangan pasar
modal. Di setiap ruang dosen juga disediakan fasilitas komputer yang terkoneksi ke internet
untuk mencari informasi dan menyiapkan materi ajar dan penelitian. Komputer dan mesin
cetakan (printer) disediakan di ruang layanan dosen yang dapat dipakai secara bersama-sama.
Pengembangan terhadap peningkatan mutu bagi karyawan dilakukan dengan menyediakan
fasilitas ruang yang nyaman untuk bekerja dan komputer untuk mengerjakan aktivitas
administrasi.
Peningkatan mutu berkelajutan di STIE YKPN merupakan ujung tombak bagi
tercapainya visi dan misi lembaga dan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Dalam rangka
peningkatan mutu, evaluasi internal yang berkelanjutan dilakukan pada tingkat program studi,
maupun lembaga. Secara eksternal, secara rutin STIE YKPN melaporkan hasil proses belajar
mengajar setiap semesternya kepada Kopertis Wilayah V dan setiap lima tahun dilakukan
proses evaluasi dari Kopertis Wilayah V yang digunakan sebagai dasar perpanjangan izin
operasional. Evaluasi berkelanjutan juga dilakukan dengan mempersiapkan proses akreditasi
Badan Akreditasi Nasional (BAN) dan diharapkan pada akreditasi lima tahun mendatang
Program Studi Akuntansi dan Manajemen mampu mempertahankan kualitas pembelajaran
Portofolio STIE YKPN, 2007 57
pada Peringkat A dan Program Studi Ilmu Ekonomi serta Program Pascasarjana mampu
meraih peringkat akreditasi A.
Hasil evaluasi berkelanjutan, baik secara internal maupun eksternal digunakan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan secara berkesinambungan, sehingga akan
menciptakan loyalitas mahasiswa maupun lulusan kepada STIE YKPN, serta memberi
kontribusi kepada para pengguna lulusan dan masyarakat luas dengan menawarkan lulusan
sarjana Program Studi Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi serta Pascasarjana yang
berkualitas dan mempunyai kompetensi tinggi.
Hasil evaluasi bidang akademik dilakukan melalui beberapa indikator, seperti
perkembangan indeks kumulatif rata-rata, tingkat kelulusan, tingkat kehadiran mahasiswa
di kelas, tingkat kehadiran dosen, evaluasi proses belajar mengajar oleh mahasiswa, dan
pembuatan bahan ajar.
Indeks Kumulatif Rata-Rata. Indikator prestasi akademik mahasiswa
ditunjukkan oleh Indek Prestasi (IP). Dalam menempuh mata kuliah yang telah diambil,
setiap mahasiswa memperoleh nilai yang secara keseluruhan dalam ukuran indeks. Indeks
prestasi tertinggi adalah 4 dan terendah adalah 0. Indeks prestasi yang menggambarkan
hasil semua mata kuliah yang diambil dalam satu semester adalah Indeks Prestasi
Semester dan indeks prestasi mahasiswa yang menggambarkan semua mata kuliah yang
telah diambil adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Gambar 12.1 berikut ini
menunjukkan perkembangan Indeks Pretasi Kumulatif Rata-rata mahasiswa S1, S2, dan
PPA.
Gambar 12.1IPK Rata-rata S1, S2, dan PPA
Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007
0
1
2
3
4
Tahun
IPK
S1 S2 PPA
S1 2,86 2,85 2,85
S2 3,47 3,56 3,55
PPA 3,25 3,36 3,35
2004/2005 2005/2006 2006/2007
Portofolio STIE YKPN, 2007 58
Berdasarkan grafik pada Gambar 12.1 dapat disimpulkan bahwa prestasi
akademik mahasiswa STIE YKPN pada umumnya adalah di tingkat yang cukup tinggi
dari waktu ke waktu.
Masa Studi Rata-rata Mahasiswa. Proses akademik di STIE YKPN dibuat
sedemikian rupa sehingga mahasiswa dapat mengoptimalkan waktu kuliah agar dapat
menyelesaikan studinya lebih cepat. Gambar 12.2 berikut ini menunjukkan
perkembangan masa studi mahasiswa S1, S2, dan PPA T.A. 2004/2005 sampai dengan
T.A. 2006/2007.
Gambar 12.2Masa Studi Mahasiswa S1, S2, dan PPATahun Akademik 2004/2005-2006/2007
0
10
20
30
40
50
Mas
a St
udi (
Bul
an)
S1 S2 PPA
S1 45 47 46
S2 24 23 23
PPA 12 12 12
2004/2005 2005/2006 2006/2007
Berdasarkan grafik pada Gambar 12.2 dapat disimpulkan bahwa secara umum
mahasiswa STIE YKPN mampu menyelesaikan kuliah dengan tepat waktu.
Tingkat Kehadiran Rata-Rata Mahasiswa. Aktivitas akademik mahasiswa
sangat penting di dalam usaha meningkatkan mutu lulusan secara berkelanjutan. Salah
satu aktivitas akademik yang penting adalah kehadiran mahasiswa di kelas. STIE YKPN
melakukan berbahai upaya untuk meningkatkan minat mahasiswa mengikuti kuliah, baik
dengan cara memperbaiki kualitas dosen, karyawan, maupun sarana dan prasarana yang
mendukung proses perkuliahan. Gambar 12.3 berikut ini menunjukkan perkembangan
tingkat kehadiran mahasiswa di kelas dari T.A. 2004/2005 sampai dengan T.A.
2006/2007.
Portofolio STIE YKPN, 2007 59
0
20
40
60
80
100
Per
sen
Gambar 12.3Tingkat Kehadiran Mahasiswa S1, S2, dan PPA
Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007
S1 S2 PPA
S1 70,15 70,47 70,47
S2 96,10 96,91 95,71
PPA 97,68 91,29 95,84
2004/2005 2005/2006 2006/2007
Berdasarkan grafik perkembangan tingkat kehadiran mahasiswa pada Gambar 12.3
ditunjukkan bahwa tingkat kehadiran mahasiswa program S2 dan PPA sudah cukup
tinggi, yaitu kurang lebih 96%. Tingkat kehadiran mahasiswa Program S1 masih sangat
rendah, yaitu kurang lebih 70,36%. Namun demikian mulai Tahun Akademik 2007/2008
ini diharapkan tingkat kehadiran mahasiswa Program S1 dapat ditingkatkan. Hal ini
disebabkan karena mulai Tahun Akademik 2007/2008 diberlakukan peraturan akademik
yang mewajibkan mahasiswa memenuhi tingkat kehadiran minimal 75% untuk
memperoleh nilai yang optimal.
Tingkat Kehadiran Dosen. Komitmen dosen dalam usaha meningkatkan mutu
akademik STIE YKPN sangat tinggi. Salah satu indikatornya adalah tingkat kehadiran
dosen di kelas yang sangat tinggi, yaitu 100%. Dengan tingkat kehadiran dosen yang
sangat tinggi ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam
mengikuti kegiatan kuliah.
Evaluasi proses belajar mengajar. Mahasiswa juga dilibatkan dalam proses
monitoring dan penilaian terhadap proses belajar mengajar, dengan cara mengisi
kuesioner tentang aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh dosen di kelas pada setiap
akhir semester. Aspek yang dievaluasi antara lain adalah kehadiran dosen, materi, dan
proses pengajaran. Hasil kuesioner dosen diberikan kepada dosen untuk perbaikan diri.
Hasil evaluasi proses belajar mengajar menunjukkan bahwa dari aspek kehadiran,
Portofolio STIE YKPN, 2007 60
penyampaian materi, dan pengajaran menunjukkan hasil yang positif. Mahasiswa yang
menilai baik pada aspek kehadiran lebih kurang 85%, penyampaian materi lebih kurang
94%, dan pengajaran lebih kurang 83%. Data yang terkumpul dari hasil evaluasi berbagai
indikator akademik ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi dosen dan tenaga kerja
penunjang untuk melakukan perbaikan pada periode berikutnya.
Karya Akademik Dosen. Salah satu kompetensi utama dosen adalah menghasilkan
karya akademik yang bermutu melalui berbagai saluran misalnya penelitian dan penulisan
karya ilmiah serta bahan ajar dalam bidang keahliannya. Oleh karena itu, dosen STIE
YKPN perlu didorong untuk membantu kemampuan mereka dalam menghasilkan karya
ilmiah yang bermutu dan bermanfaat bagi mahasiswa STIE YKPN khususnya dan dunia
pendidikan tinggi pada umumnya. STIE YKPN memerlukan pembentukan citra sebagai
lembaga pendidikan tinggi yang tinggi mutunya melalui berbagai karya ilmiah yang
dihasilkan oleh dosen STIE YKPN maupun dosen luar yang diterbitkan oleh Bagian
Penerbitan STIE YKPN dan penerbitan lain baik lokal maupun nasional. Melalui berbagai
karya akademik dosen STIE YKPN yang publishable, diharapkan dapat meningkatkan
citra STIE YKPN sebagai pendidikan tinggi penghasil karya ilmiah bermutu (hasil
penelitian, buku ajar, tulisan ilmiah, dan lain-lain) di bidang akuntansi, manajemen, dan
Ilmu Ekonomi. STIE YKPN menyusun suatu program pengembangan dosen melalui
karya akademik berdasarkan:
1) Program pengembangan bahan ajar sejalan dengan materi yang diajarkan oleh dosen
di kelas atau materi yang tercantum dalam buku teks yang dipakai dalam kuliah.
2) Program pengembangan buku teks yang terdiri atas:
a. Pengembangan buku teks Akuntansi.
b. Pengembangan buku teks Manajemen.
c. Pengembangan buku teks Ilmu Ekonomi.
d. Pengembangan buku teks penunjang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi.
3) Jenis buku teks yang dikembangkan berkaitan dengan penilaian kinerja penulisan
dosen di masa lalu dan project proposal yang diajukan kepada STIE YKPN.
4) STIE YKPN (melalui Bagian Penerbitan) memberi insentif bagi dosen yang
mengajukan usulan pengembangan buku teks.
5) Setiap dosen STIE YKPN berkewajiban untuk menghasilkan paling tidak satu bahan
ajar yang bermutu baik berupa buku teks atau satu hasil penelitian mandiri atau
kelompok untuk jangka waktu 3 tahun kerja sebagai dosen di STIE YKPN.
6) Program pengembangan buku soal jawaban.
Portofolio STIE YKPN, 2007 61
7) Program pengembangan laboratorium manual.
8) Program pengembangan kasus-kasus bisnis.
9) Program pengembangan bahan-bahan kuliah (tranparansi).
10) Program pengembangan penelitian mandiri dan kelompok.
Buku teks yang dihasilkan oleh dosen STIE YKPN cukup banyak dan berkualitas.
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir jumlah buku teks yang dihasilkan oleh dosen adalah
sejumlah 20 buah, sedangkan dalam bentuk modul dan bahan ajar 32 buah. Namun
demikian manajemen STIE YKPN masih perlu menambah usaha untuk memberi motivasi
dan dorongan kepada dosen agar dapat meningkatkan kemampuan dan minat di dalam
membuat buku teks, modul, atau bahan ajar.
Sistem Rekrutmen Mahasiswa. Rekrutmen mahasiswa baru atau biasa disebut dengan
proses Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) atau Admisi Program S1 dilaksanakan sekali
dalam setahun yang dimulai sekitar bulan Januari sampai dengan bulan Agustus. Sasaran
pelaksanaan PMB adalah: (1) Meningkatkan dan menjaga citra STIE YKPN yang dikenal
sebagai perguruan tinggi berkualitas di Yogyakarta, (2) Meningkatkan jumlah
peminat/pendaftar dalam proses PMB, (3) Meningkatkan jumlah mahasiswa baru
diterima, dan (4) Meningkatkan jumlah mahasiswa baru registrasi. Aktivitas yang
dilakukan dalam proses admisi untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut adalah:
1) Penyebaran informasi dalam bentuk booklet, leaflet, flyer, dan poster ke SMA
sasaran. Aktivitas penyebaran informasi ditujukan untuk meraih sasaran yang luas
atas dasar analisis pada aktivitas serupa tahun sebelumnya. Secara umum, sasaran
penyebaran informasi adalah SMA di wilayah Pulau Jawa dan Bali.
2) Presentasi dan pameran pendidikan di SMA tertentu sesuai pertimbangan keefektifan.
Aktivitas presentasi dan pameran dilakukan dengan sasaran pokok penyampaian
informasi tentang STIE YKPN secara lebih akurat dan bersifat langsung sekaligus
untuk meningkatkan citra di mata masyarakat. Presentasi dilakukan oleh dosen secara
langsung ke SMA tertentu baik atas dasar undangan SMA yang bersangkutan maupun
inisiatif langsung dari STIE YKPN. Penentuan SMA yang dijadikan sebagai sasaran
presentasi dan pameran pendidikan didasarkan pada analisis aktivitas serupa tahun
sebelumnya dan pertimbangan jumlah mahasiswa STIE YKPN dari daerah terkait
sepanjang lima tahun terakhir.
Portofolio STIE YKPN, 2007 62
Rekrutmen mahasiswa baru dalam proses admisi menggunakan sistem seleksi
yang dilakukan melalui dua pendekatan yaitu Uji Potensi Akademik (UPA) dan Ujian
Masuk Mahasiswa Baru (UMMB). Kedua sistem seleksi tersebut adalah:
1) UPA (Uji Potensi Akademik) adalah sistem seleksi yang diselenggarakan untuk
mahasiswa baru program reguler yang berasal dari siswa SMA yang masih duduk di
kelas tiga (sebelum kelulusan). Penyelenggaraan UPA dilakukan tanpa pungutan
biaya apa pun (gratis) dari siswa peserta UPA. UPA dilaksanakan secara tertulis untuk
dua materi uji yaitu Logika dan Bahasa Inggris. UPA diselenggarakan pada sekitar
bulan Januari-April. Pelaksanaan UPA terbagi atas dua macam, yaitu:
a. UPA di SMA (on location): UPA yang diselenggarakan di SMA tertentu sesuai
kesepakatan atau izin SMA yang bersangkutan termasuk waktu pelaksanaannya.
b. UPA di kampus (on campus): UPA yang diselenggarakan di Kampus STIE YKPN
pada waktu yang telah ditetapkan dan bertepatan dengan hari Minggu.
Penyelenggaraan pada hari Minggu dinilai lebih efektif karena tidak mengganggu
aktivitas belajar siswa di sekolah masing-masing dan tidak mengganggu aktivitas
perkuliahan di Kampus STIE YKPN khususnya dalam penggunaan fasilitas ruang.
c. Ujian Masuk Mahasiswa Baru atau UMMB adalah sistem seleksi yang
diselenggarakan untuk calon mahasiswa baru program reguler. Sistem ini
mensyaratkan calon mahasiswa menunjukkan surat tanda kelulusan dari jenjang
pendidikan terakhir. Sasaran pelaksanaan UMMB adalah lulusan SMA sebagai
calon mahasiswa baru program reguler. UMMB ini diselenggarakan di Kampus
STIE YKPN Yogyakata pada setiap hari Sabtu pada masa Admisi yaitu bulan
Januari-Agustus sesuai pilihan calon dengan jam pelaksanaan tertentu. UMMB
dilaksanakan secara tertulis untuk dua materi uji yaitu Logika dan Bahasa Inggris.
Proses penerimaan mahasiswa baru ini didukung dengan penggunaan sistem
informasi. Calon mahasiswa yang telah dinyatakan diterima menjadi mahasiswa baru STIE
YKPN berdasarkan surat pemberitahuan admisi dapat mengikuti proses registrasi di Loket
Program Studi sesuai pilihan masing-masing pada saat pendaftaran. Proses registrasi ini juga
didukung dengan menggunakan sistem informasi, sehingga mahasiswa yang telah registrasi
langsung dapat menerima kartu rencana studi yang berisi mata kuliah yang sudah dipaketkan.
Selama lima tahun terakhir jumlah peminat untuk menjadi mahasiswa baru
mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari tahun 2002 sebanyak 1.519 menjadi
1.261 pada tahun 2006. Hal ini mengakibatkan tingkat keketatan persaingan rata-rata
Portofolio STIE YKPN, 2007 63
menjadi 67,94%. Meskipun secara kuantitas terjadi penurunan, tetapi secara kualitas
masih relatif stabil yang dapat ditunjukkan dengan indikator nilai ujian akhir nasional
(UAN) calon mahasiswa baru yang nilai rata-ratanya 46,58.
Rekrutmen mahasiswa baru dalam proses admisi di Program S2 STIE YKPN
dilakuka melalui dua pendekatan, yaitu Ujian Masuk Mahasiswa Baru (UMMB) dan
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Beasiswa (SPMBJB). Setiap calon mahasiswa
diwajibkan memenuhi persyaratan akademik yang meliputi tes pemenuhan persyaratan
(requirement test) dan tes penempatan (placement test).
Tes Pemenuhan Persyaratan. Tes Pemenuhan Persyaratan dimaksudkan untuk
memenuhi persyaratan skor minimal TPA (Tes Potensi Akademik) dan TOEFL (Test of
English as Foreign Language). Untuk dapat diterima sebagai mahasiswa Program
Magister Akuntansi, calon mahasiswa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki IP Kumulatif minimum 2,75.
b. Memiliki skor TPA minimum 450.
c. Memiliki skor TOEFL minimum 400.
d. IP kumulatif dikalikan 100, ditambah skor TPA dan ditambah skor TOEFL harus
memenuhi jumlah minimum 1.150.
Tes Penempatan. Setelah para calon mahasiswa memenuhi persyaratan di atas, maka
mereka akan menempuh tes validasi. Tes validasi terdiri atas dua jenis, yaitu (1) Tes tertulis
dan (2) Tes wawancara. Tes ini dimaksudkan untuk menentukan status calon mahasiswa
sebagai diterima secara penuh (full standing) atau diterima dengan matrikulasi
(provisional standing). Hasil penyaringan di atas akan menyebabkan mahasiswa
dikelompokkan kedalam salah satu dari tiga kategori di bawah ini :
a. Mahasiswa tidak diterima pada program S2 STIE YKPN.
b. Mahasiswa diterima untuk program matrikulasi.
c. Mahasiswa diterima langsung pada program reguler.
Matrikulasi. Penyelenggaraan matrikulasi bagi calon mahasiswa Program
Magister Akuntansi dimaksudkan untuk memberi penyegaran kembali (refreshing) dan
meng-upgrade pengetahuan akuntansi bagi calon mahasiswa yang telah lulus dalam
kurun waktu yang cukup lama. Calon mahasiswa belum dapat diterima sebagai
mahasiswa Program Magister Akuntansi apabila belum lulus mata kuliah matrikulasi
yang diikuti. Calon mahasiswa yang tidak lulus mata kuliah matrikulasi dapat mengulang
mata kuliah tersebut pada semester berikutnya. Calon mahasiswa diberi kesempatan
Portofolio STIE YKPN, 2007 64
menempuh mata kuliah matrikulasi maksimum sebanyak dua kali. Apabila gagal dalam
kesempatan kedua, maka calon mahasiswa tidak akan diterima sebagai mahasiswa
Program Magister Akuntansi. Program matrikulasi diselenggarakan pada setiap semester
selama dua bulan sebelum masa perkuliahan.
Calon mahasiswa yang telah dinyatakan diterima berdasarkan rapat pimpinan STIE
YKPN dapat mengikuti proses registrasi di Loket Program Magister sesuai pilihan masing-
masing pada saat pendaftaran. Proses registrasi ini juga didukung dengan menggunakan
sistem informasi, sehingga mahasiswa yang telah registrasi langsung menerima kartu rencana
studi yang berisi mata kuliah yang sudah dipaketkan.
Mahasiswa STIE YKPN berasal dari seluruh propinsi yang ada di Indonesia,
dengan jumlah asal terbanyak adalah dari propinsi DIY dan Jawa Tengah yaitu sekitar
60% dan sisanya berasal dari berbagai propinsi lainnya dan berasal dari luar negeri, yaitu
40%.
STIE YKPN sangat concern terhadap usaha perbaikan mutu lulusannya. Hal ini
dapat dilihat dari dana yang dialokasikan untuk usaha perbaikan kualitas dosen, perbaikan
sistem pelaksanaan akademik, dan pengembangan sarana serta prasarana yang
mendukung berkembangnya kegiatan akademik. Gambar 12.4 berikut ini menunjukkan
perkembangan alokasi dana untuk perbaikan mutu akademik.
35,80% 38,88%
31,48%
0%
10%
20%
30%
40%
(Jut
a R
upia
h)
2004/2005 2005/2006 2006/2007
Gambar 12.4Perkembangan Pengeluaran Penjaminan Mutu
Tahun Akademik 2004/2005-2006/2007
Portofolio STIE YKPN, 2007 65
Berdasarkan data pada Gambar 12.4 dapat dilihat bahwa bersarnya dana yang
dialokasikan untuk penjaminan mutu lebih dari 30% dari total pengeluaran.
13. LULUSAN 13.1 Kualitas dan Kompetensi Lulusan Sampai dengan wisuda periode September 2006, STIE YKPN telah memiliki 12.083 orang
alumni. Jumlah lulusan setiap jenjang program studi beberapa tahun terakhir disajikan pada
lampiran Tabel 13.1.1 s.d. 13.1.3. Kualitas lulusan dapat dilihat dari sebaran IPK dan masa
studi yang semakin baik (lampiran Tabel 13.2.1 s.d. 13.2.3). Kualitas jika dilihat dari daya
serap pasar terhadap lulusan, dapat dikatakan sangat tinggi. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan adanya permintaan tenaga kerja lulusan yang dilakukan oleh berbagai perusahaan
secara rutin. Permintaan tersebut tidak hanya dalam bentuk informasi kesempatan kerja tetapi
juga pelaksanaan rekrutmen dan seleksi yang diselenggarakan di Kampus STIE YKPN.
Tingginya tingkat penerimaan lulusan STIE YKPN oleh pengguna lulusan tidak dapat
dilepaskan dari upaya pembinaan hubungan dengan pengguna lulusan secara kontinyu.
Berdasarkan hal itu, informasi mengenai kompetensi seperti apa yang dibutuhkan oleh
pengguna lulusan menjadi dasar evaluasi dan penyempurnaan sistem pendidikan di STIE
YKPN. Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, pencapaian tingkat kompetensi lulusan
mencapai sekitar 83% dari kompetensi yang diharapkan oleh pengguna lulusan. Pada
umumnya, lulusan merasa puas dengan pencapaian hasil proses pendidikannya di STIE
YKPN. Tingkat kepuasan lulusan mencapai sekitar 87%. Selain merasa puas, para lulusan
juga berharap adanya program pengembangan kemampuan secara berkelanjutan yang
diselenggarakan STIE YKPN bagi mereka. Program ini dirasa sangat penting untuk menjaga
agar kompetensi dan pengetahuan yang dimiliki oleh lulusan tetap terkini.
13.2 Pelacakan Lulusan dan Job Placement Center
Program pelacakan lulusan dilakukan dengan membentuk unit Job Placement Center
(JPC). JPC merupakan bagian yang berada di bawah koordinasi Pembantu Ketua III yang
bertugas memberi layanan penyediaan informasi kesempatan kerja secara proaktif, mengolah
data alumni, membina hubungan dengan pengguna lulusan, menyelenggarakan job fair,
menyediakan bimbingan karir, dan konsultasi psikolog baik untuk memecahkan
permasalahan pribadi maupun hubungan sosial.
Portofolio STIE YKPN, 2007 66
Layanan penyediaan informasi kesempatan kerja adalah berbasis day to day
information sehingga kecepatan penyebaran informasi kepada para lulusan menjadi dasar
bagi proses layanan ini. Keberhasilan alumni merupakan keberhasilan perguruan tinggi,
sehingga proses updating data alumni menjadi penting guna mengetahui tolok ukur secara
relevan dan akurat. Pengolahan data alumni akan menjadi dasar aktivitas penyebaran
informasi kesempatan kerja dan program peningkatan kemampuan para alumni secara
kontinyu. Berbagai cara dilakukan untuk memperbarui data alumni baik melalui tracer study,
temu alumni, meeting point, penyelenggaraan kegiatan capacity building bagi alumni,
membina hubungan dengan perwakilan organisasi keluarga alumni di kota-kota tertentu,
kontak langsung secara berantai, dan dengan memanfaatkan milist dan website.
13.3 Job Fair dan Recruitment on Campus (RoC)
Pembinaan hubungan dengan pengguna lulusan dilakukan secara kontinyu. Peningkatan
hubungan ini bertujuan untuk mempersempit kesenjangan antara kebutuhan pengguna
lulusan dengan kemampuan lulusan yang diperoleh melalui proses pendidikan. Hubungan
tersebut menjadi salah satu dasar proses evaluasi, perbaikan, dan penyempurnaan kurikulum
serta sistem pengajaran di STIE YKPN.
Job fair merupakan aktivitas yang secara rutin diselenggarakan, khususnya
bersamaan dengan pelaksanaan wisuda. Aktivitas tersebut tidak hanya ditekankan pada upaya
pengguna lulusan untuk memperkenalkan diri, tetapi juga dilanjutkan dengan proses
rekrutmen dan seleksi. Kegiatan job fair selalu mendapat respon yang sangat besar, baik dari
sisi pengguna lulusan maupun para lulusan. Beberapa perusahaan yang pernah melakukan
presentasi, rekrutmen dan seleksi lulusan STIE YKPN antara lain PUL Group, PT Nutrifood
Indonesia, Bank Niaga, Bank Mandiri, BFI Finance, Bank Ekonomi, Astra International,
Ernst & Young, Price Waterhouse Coopers, Delloitte, Touche & Tohmatsu, PT General
Contractor, PT Djarum Kudus, PD Anindya, ERA Master, Bank NISP, dan Hagabank.
Sebagai bagian dari upaya untuk memberi layanan bagi lulusan dan pengguna, STIE
YKPN memfasilitasi perusahaan yang akan melakukan rekrutmen di kampus. Upaya ini
mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, sehingga dari waktu ke waktu terjadi
peningkatan frekuensi maupun jumlah perusahaan yang melakukan RoC. Pengaruh positif
adanya kegiatan RoC adalah berkurangnya waktu tunggu lulusan untuk mendapatkan
pekerjaan.
Portofolio STIE YKPN, 2007 67
13.4 Pengguna Lulusan
STIE YKPN memiliki komitmen dan perhatian yang tinggi terhadap peningkatan hubungan
dengan pengguna lulusan. Hubungan tersebut merupakan kunci tidak hanya untuk proses
rekrutmen lulusan tetapi juga untuk kepentingan jangka panjang yaitu perbaikan dan
peningkatan kualitas proses belajar mengajar di STIE YKPN. Masukan dari para pengguna
lulusan merupakan input penting bagi proses pengembangan kurikulum, kandungan
kompetensi, proses pengajaran, dan sistem pendidikan STIE YKPN secara umum. Karena
pentingnya masukan dari pengguna lulusan, STIE YKPN berkepentingan untuk mendapat
masukan tersebut melalui berbagai cara, seperti kontak secara langsung, meeting point, forum
diskusi, dan survei.
Masukan yang diperoleh dengan berbagai cara pengumpulan pendapat tersebut tidak
semuanya bersifat masukan, usulan, atau pendapat, tetapi beberapa di antaranya bahkan
bersifat kritikan dan keluhan. Apa pun sifat masukan dari pengguna lulusan, STIE YKPN
meyakini bahwa masukan tersebut merupakan input yang sangat berharga demi peningkatan
kualitas dan kemajuan pendidikan yang diselenggarakan.
14. PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 14.1 Kualitas Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbagai karya akademik dosen yang diterbitkan, diharapkan dapat meningkatkan citra
STIE YKPN sebagai lembaga pendidikan tinggi penghasil karya ilmiah bermutu di
bidang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. Visi tersebut masih belum
sepenuhnya dapat dicapai. Karya penelitian dan karya tulis ilmiah dosen STIE YKPN
dalam kurun waktu 5 tahun terakhir adalah 85 buah penelitian dan 107 buah karya tulis
ilmiah (lampiran Tabel 14.1).
Banyaknya penelitian yang dilakukan dan karya tulis ilmiah yang dihasilkan oleh
dosen STIE YKPN masih sangat rendah. Rendahnya kuantitas penelitian dan jumlah
karya tulis ilmiah ini disebabkan oleh masih rendahnya kemampuan dan pengetahuan
dosen tentang penelitian. Oleh karena itu, untuk meningkatkan jumlah peneliti dan jumlah
karya tulis ilmiah perlu didukung dengan kegiatan pelatihan dan workshop penelitian,
sehingga diharapkan kemampuan dan pengetahuan dosen dalam pelaksanaan kegiatan
penelitian menjadi meningkat (wokshop penelitian tentang data kualitatif dan statistik).
Selain kuantitas, kualitas penelitian juga masih perlu ditingkatkan dengan
dukungan data yang memadai. Beberapa data yang digunakan sebagai sumber penelitian
Portofolio STIE YKPN, 2007 68
sudah dimiliki oleh STIE YKPN seperti misalnya data pasar modal. Data ini jelas masih
kurang lengkap untuk penelitian di bidang bisnis. Oleh karena itu, perlu dukungan data
tambahan yang lebih lengkap. Kualitas dan kuantitas penelitian yang akan datang
diharapkan juga dapat ditingkatkan dari kondisi sekarang (lampiran Tabel 14.1) melalui
kompetisi penelitian yang akan dinilai oleh juri yang memiliki kompetensi dan keahlian
di bidang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi.
Kegiatan pengabdian masyarakat masih belum merata untuk semua dosen. Jumlah
kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan juga masih rendah. Pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh dosen STIE YKPN dalam kurun waktu 5 tahun ini
berjumlah 216 kegiatan dosen. Salah satu penyebab rendahnya kegiatan ini adalah karena
adanya keterbatasan dana. Akan tetapi beberapa selain dana dari kampus juga ada dana
penelitian yang berasal dari luar, lihat lampiran Tabel 14.8.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan antara lain berupa
pelatihan guru-guru SMA, tim verifikasi ujian SMA, pelatihan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM), dukungan kepada kegiatan profesi, penyaji dalam seminar, lomba
Cerdas Cermat Akuntansi antarSMA, dan menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah
tingkat SMA. Perkembangan pengabdian masyarakat juga ditunjang dengan adanya
kerjasama yang baik antara STIE YKPN dengan instansi pemerintah, IAI, Microsoft, dan
lembaga-lembaga independen. Untuk meningkatkan pengabdian masyarakat perlu
didesain bentuk-bentuk baru pengabdian kepada masyarakat dan pemerintah daerah.
Minat mahasiswa untuk melakukan penelitian masih rendah. Minat penelitian
dapat ditumbuhkan dengan pemberian informasi mengenai peluang penelitian yang sesuai
dengan bidang keahlian dan pembekalan mahasiswa dengan kemampuan meneliti secara
memadai melalui proses pembelajaran di kelas Metodologi Penelitian maupun pelatihan-
pelatihan tambahan. Lampiran Tabel 14.10 menunjukkan keterlibatan dosen dan
mahasiswa dalam kegiatan pengabdian selama tiga tahun terakhir. Di STIE YKPN,
skripsi bagi mahasiswa Program S1 merupakan mata kuliah pilihan (opsional), namun
demikian tidak sedikit mahasiswa yang memilih untuk menulis skripsi. Secara umum
penguasaan metoda penelitian mahasiswa masih belum cukup untuk menghasilkan skripsi
yang layak diterbitkan dalam jurnal ilmiah. Penguasaan metoda penelitian yang belum
memadai juga mengakibatkan proses pembimbingan skripsi yang relatif lama (lebih dari
6 bulan). Masalah ini dapat diatasi dengan pembentukan tim dosen yang memikirkan
secara serius pemutakhiran silabus secara berkesinambungan dan penyelenggaraan kuliah
yang efektif dan efisien.
Portofolio STIE YKPN, 2007 69
Berbagai cara yang ditempuh STIE YKPN untuk meningkatkan kemampuan
meneliti dan menganalisis mahasiswa menunjukkan hasil. Selain waktu rata-rata
penyelesaian karya tulis dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan yang semakin
cepat juga beberapa karya tulis mahasiswa dimuat dibeberapa juran ilmiah (lampiran
Tabel 14.5.2). Hal tersebut menunjukkan bahwa penguasaan mahasiswa tentang metoda
penelitian mempunyai kecenderungan positif.
15. PROGRAM STUDI
15.1 Jenis Program Studi
Misi STIE YKPN adalah menyiapkan mahasiswa agar sukses di dalam meniti karir di
bidang Akuntansi, Manajemen, atau Ilmu Ekonomi melalui proses pendidikan yang
menekankan pada pemahaman kritis terhadap teori dan mendorong berbagai kegiatan
pendidikan yang dapat meningkatkan keterampilan di bidang masing-masing. Untuk
menjalankan misinya, STIE YKPN menyelenggarakan program studi, baik strata satu
(S1), strata dua (S2), maupun profesi dalam bidang ekonomi. Sampai saat ini, program
studi yang diselenggarakan oleh STIE YKPN meliputi:
1. Program Studi Strata 1 Akuntansi.
2. Program Studi Strata 1 Manajemen.
3. Program Studi Strata 1 Ilmu Ekonomi.
4. Program Studi Strata 2 Magister Akuntansi (MAKSI).
5. Program Studi Strata 2 Magister Manajemen (MM).
6. Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA).
Tabel 15.1 Jenis dan Status Izin Program Studi
Program Studi Izin Operasinal Terakhir
Jenis Tahun Dibuka
Surat Keputusan Tanggal Masa
Berlaku
S-1 Akuntansi 1980 2609/D/T/2004 7 Juli 2004 4 Tahun
S-1 Manajemen 1987 2610/D/T/2004 7 Juli 2004 4 Tahun
S-1 Ilmu Ekonomi 2000 1241/D/T/2006 12 April 2006 4 Tahun
S-2 Magister Akuntansi 2000 4329/D/T/2004 28 Oktober 2004 3 Tahun
S-2 Magister Manajemen 2000 4328/D/T/2004 28 Oktober 2004 3 Tahun
Pendidikan Profesi Akuntansi
2002 698/D/T/2007 23 Maret 2007 4 Tahun
Portofolio STIE YKPN, 2007 70
Program S-1 yang diselenggarakan STIE YKPN meliputi tiga program studi yaitu
Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi. Pada awal mula berdirinya yaitu pada tahun
1980, STIE YKPN baru menyelenggarakan Program Studi Strata 1 Akuntansi. Seperti
tampak pada Tabel 15.1. Izin operasional terakhir Program Studi S1 Akuntansi diberikan
oleh Dirjen Dikti pada tanggal 7 Juli 2004 dengan nomor 2609/D/T/2004. Izin ini berlaku
selama empat tahun sejak tanggal surat keputusan dikeluarkan.
Setelah berkembang, kemudian STIE YKPN menyelenggarakan Program Studi
Strata 1 Manajemen pada tahun 1987. Pada Tabel 15.1 tampak bahwa izin operasional
terakhir untuk Program Studi S1 Manajemen diterbitkan dengan Surat Keputusan Dirjen
Dikti nomor 2610/D/T/2004 yang dikeluarkan pada tanggal 7 Juli 2004. Izin operasional
ini memiliki masa berlaku selama empat tahun sejak dikeluarkan.
Untuk melengkapi program studi dalam bidang ekonomi, maka pada tahun 2000
STIE YKPN kembali dipercaya untuk menyelenggarakan Program Studi Strata 1 Ilmu
Ekonomi. Izin operasional terakhir Program Studi S1 Ilmu Ekonomi dikeluarkan oleh
Dirjen Dikti dengan nomor 1241/D/T/2006 yang terbit pada tanggal 12 April 2006. Masa
berlaku izin operasional ini adalah empat tahun sejak tanggal surat keputusan
dikeluarkan.
Sejak tahun 2000, STIE YKPN menyelenggarakan Program Magister (S-2) untuk
Program Magister Akuntansi dan Magister Manajemen dengan diterbitkannya SK No.
200/DIKTI/Kep/2000. Penyelenggaraan kedua progam tersebut diarahkan untuk
menghasilkan lulusan yang mampu (1) Mengembangkan dan memutakhirkan ilmu
pengetahuan di bidang bisnis dengan cara menguasai dan memahami metode, kaidah
ilmu, dan keterampilan penerapannya, (2) Memecahkan permasalahan di bidang bisnis
melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah, serta (3)
Mengembangkan kinerja profesional yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis
permasalahan, keserbacakupan tinjauan, dan kepaduan integritas pemecahan masalah.
Surat keputusan tentang izin operasional terakhir untuk Program Magister Akuntansi dan
Program Magister Manajemen dikeluarkan oleh Dirjen Dikti pada tanggal 28 Oktober
2004 dengan nomor masing-masing 4329/D/T/2004 dan 4328/D/T/2004. Kedua surat
keputusan tersebut berlaku masing-masing tiga tahun sejak tanggal dikeluarkan.
Dalam perkembangannya selama lebih kurang dua puluh tujuh tahun, banyak hal
yang telah dicapai oleh STIE YKPN. Selain dipercaya untuk menyelenggarakan
pendidikan Program Magister, pada tahun 2002 STIE YKPN juga kembali memperoleh
kepercayaan sebagai perguruan tinggi yang pertama kali menyelenggarakan Program
Portofolio STIE YKPN, 2007 71
PPA (Pendidikan Profesi Akuntansi) di Yogyakarta dan Indonesia. STIE YKPN
menyelenggarakan Program PPA dengan diterbitkannya Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi No. 3572/D/T/2002 pada tanggal 2 Desember 2002. PPA
merupakan pendidikan tambahan bagi seorang Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi yang
ingin mendapatkan sebutan Akuntan. Dengan sebutan profesi tersebut, yang bersangkutan
dapat melanjutkan karir sebagai akuntan publik atau profesi akuntan lainnya. Surat
keputusan tentang izin operasional terakhir untuk Program Pendidikan Profesi Akuntansi
dikeluarkan oleh Dirjen Dikti pada tanggal 23 Maret 2007 dengan nomor 698/D/T/2007.
Izin operasional ini berlaku untuk empat tahun sejak tanggal dikeluarkan.
15.2 Akreditasi Program Studi
Pada Tahun Akademik 2006/2007, STIE YKPN telah menginjak usia yang ke-27 tahun.
Dalam perjalanannya yang cukup panjang tersebut, telah banyak pengalaman sangat
berharga yang dapat dipetik dan telah banyak keberhasilan yang telah dicapai oleh STIE
YKPN, di antaranya adalah dengan telah diperolehnya status Terakreditasi A (sangat
baik) untuk dua program studi, yaitu Program Studi S1 Akuntansi berdasarkan SK
005/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2006 dan Program Studi S1 Manajemen berdasarkan SK
004/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2006. Selain itu, Program Studi S1 Ilmu Ekonomi STIE
YKPN juga telah Terakreditasi B berdasarkan SK 012/BAN-PT/Ak-X/S1/VI/2007.
Informasi tentang akreditaso ini disajikan pada Tabel 15.2.
Seperti tampak pada Tabel 15.2, STIE YKPN juga menyelenggarakan Program
Magister Akuntansi (MAKSI) dan Program Magister Manajemen (MM) berdasarkan SK
Nomor: 200/DIKTI/Kep/2000. Pada saat ini Program Magister Akuntansi telah mendapat
status Terakreditasi B berdasarkan SK No. 14/BAN-PT/Ak-V/S2/VIII/2007 dan Program
Magister Manajemen mendapat status Terakreditasi B berdasarkan SK No. 13/BAN-
PT/Ak-V/VIII/2007.
STIE YKPN juga menyelenggarakan Program Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPA) berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.
3572/D/T/2002 tertanggal 2 Desember 2002. Untuk sementara ini, belum ada ketentuan
pemerintah, khususnya dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi tentang akreditasi
untuk Program Pendidikan Profesi. Atas dasar rekomendasi dari KERPPA (Komite
Evaluasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntansi) IAI (Ikatan Akuntan
Indonesia), Program PPA STIE YKPN telah memperoleh perpanjangan izin operasional
terakhir pada tanggal 23 Maret 2007 dengan nomor 698/D/T/2007 dari Dirjen Dikti.
Portofolio STIE YKPN, 2007 72
Tabel 15.2 Akreditasi Program Studi
Program Studi Status Akreditasi Status Akreditasi Terakhir
S-1 Akuntansi A SK 005/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2006
S-1 Manajemen A SK 004/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2006
S-1 Ilmu Ekonomi B SK 012/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2007
S-2 Magister Akuntansi B SK 014/BAN-PT/AK-V/S2/VIII/2007
S-2 Magister Manajemen B SK 013/BAN-PT/AK-V/S2/VIII/2007
Pendidikan Profesi Akuntansi Berizin No. 698/D/T/2007
Sampai dengan Tahun Akademik 2006/2007, STIE YKPN memiliki 6 program
studi. Komposisi keenam program studi tersebut tersaji pada Tabel 15.3, yaitu 3 program
studi strata 1, 2 program studi strata 2, dan 1 program studi profesi. Kecuali untuk
program pendidikan profesi (karena memang belum ada ketentuan yang mengaturnya),
semua (100%) program studi di STIE YKPN telah terakreditasi. Untuk jenjang strata 1,
sebanyak 67% program studi adalah terakreditasi A, dan sisanya 33% adalah terakreditasi
B. Untuk program studi strata 2, kedua program studi adalah terakreditas B. Apabila
dilihat secara keseluruhan tanpa memandang jenjang pendidikan, maka 40% program
studi di STIE YKPN adalah terakreditas A dan sisanya 60% adalah terakreditasi B.
Tabel 15.3
Persentase Akreditasi Program Studi Program Studi Persentase Akreditasi
Jenjang Jumlah Akreditasi A Akreditasi B Jumlah Terakreditasi
S1 3 67% 33% 100%
S2 2 0% 100% 100%
Jumlah 5 40% 60% 100%
15.3 Pembukaan dan Penutupan Program Studi
Visi STIE YKPN adalah menjadi lembaga pendidikan Akuntansi, Manajemen, serta Ilmu
Ekonomi yang profesional dan terkemuka dan diakui baik oleh masyarakat akademik
maupun masyarakat bisnis di Indonesia. Sedangkan misi STIE YKPN adalah menyiapkan
mahasiswa agar sukses di dalam meniti karir di bidang Akuntansi, Manajemen, atau Ilmu
Ekonomi melalui proses pendidikan yang menekankan pada pemahaman kritis terhadap
Portofolio STIE YKPN, 2007 73
teori dan mendorong berbagai kegiatan pendidikan yang dapat meningkatkan
keterampilan di bidang Akuntansi/Manajemen/Ilmu Ekonomi.
Untuk mencapai visi dan menjalankan misinya, STIE YKPN menyelenggarakan
berbagai program studi yang terkait dalam bidang akuntansi, manajemen, dan ilmu
ekonomi. Setiap program studi baru yang diusulkan harus sesuai dengan visi dan sejalan
dengan misi STIE YKPN. Jenjang program studi yang selama ini diselenggarakan
meliputi strata 1, strata 2, dan profesi. Program studi dibuka dan ditutup sesuai dengan
kebutuhan. Selama ini, STIE YKPN belum pernah melakukan penutupan program studi.
Di masa depan, tidak tertutup kemungkinan bahwa STIE YKPN akan menyelenggarakan
program studi baru seperti Strata 3 di bidang Akuntansi, Manajemen, dan Ilmu Ekonomi.
STIE YKPN memiliki pedoman sebagai rujukan kerja bagi semua unit terkait dalam
pembukaan dan penutupan program studi. Untuk itu, STIE YKPN membuat pedoman
yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas untuk menjamin tercapainya visi
dan terlaksananya misi STIE YKPN melalui pembukaan dan penutupan program studi
tertentu.
Pedoman pembukaan dan penutupan program studi di STIE YKPN diatur melalui
surat keputusan. Dalam surat keputusan tersebut dinyatakan bahwa pembukaan dan
penutupan suatu program studi di STIE YKPN harus mengacu kepada ketentuan
pemerintah yang terkait dan terbaru. Untuk saat ini, ketentuan pemerintah yang terkait
dan terbaru tentang pembukaan dan penutupan program studi diatur dalam Surat
Keputusan Dirjen Dikti Nomor 108/DIKTI/Kep/2001 tentang Pedoman Pembukaan
Program Studi dan/atau Jurusan. Surat keputusan tersebut dijadikan sebagai dasar untuk
pembukaan dan penutupan suatu program studi di lingkungan STIE YKPN.
Kajian kelayakan merupakan tahap penting dalam pengajuan suatu program studi
baru. Unsur-unsur yang dikaji dalam studi kelayakan meliputi:
1. Adanya prospek pekerjaan yang nyata bagi lulusan program studi, sehingga tidak
menimbulkan penganggur baru.
2. Adanya kepastian bahwa pembukaan program studi baru adalah sejalan dengan misi
utama perguruan tinggi, sehingga keberadaan program studi baru tersebut akan dapat
ditangani dengan baik
3. Untuk menjamin tidak terjadinya kelebihan pasok lulusan, maka program studi yang
diusulkan dapat ditutup dan dibuka sesuai kebutuhan. Untuk itu diperlukan adanya
kemampuan untuk melakukan relokasi terhadap sumberdaya perguruan tinggi.
Portofolio STIE YKPN, 2007 74
4. Pembukaan program studi baru perlu memperhatikan keadaan lingkungan yaitu
penyelenggaraan program studi yang telah dijalankan oleh perguruan tinggi lain di
sekitarnya atau di wilayahnya sehingga tidak akan terjadi persaingan yang tidak sehat
antar perguruan tinggi.
5. Pembukaan program studi baru dapat menjanjikan peningkatan pemanfaatan
sumberdaya pendidikan tinggi yang ada dan meningkatkan layanan penyelenggaraan
pendidikan tinggi.
6. Program studi baru tidak akan menimbulkan gesekan internal dalam perguruan tinggi,
sehingga dapat menurunkan mutunya.