POSPARGIN 0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

drug

Citation preview

POSPARGIN 0,125MGKomposisiTiap tablet salut selaput mengandung :Metilergometrina maleat ............................................................................. 0,125 mgTiap mL larutan injeksi mengandung :Metilergometrina maleat ............................................................................. 0,2 mgFarmakologiMetilergometrina maleat merupakan amina dengan efek uterotonik yang menimbulkan kontraksi otot uterus dengan cara meningkatkan frekuensi dan amplitudo kontraksi pada dosis rendah dan meningkatkan tonus uterus basal pada dosis tinggi. Mekanisme kerjanya merangsang kontraksi otot uterus dengan cepat dan poten melalui reseptor adrenergik sehingga menghentikan perdarahan uterus. Dibandingkan dengan alkaloid golongan ergotamina, maka efek pada pembuluh darah perifer lemah dan jarang meningkatkan tekanan darah.FarmakokinetikMetilergometrina diabsorbsi cepat dan hampir sempurna, baik pada pemberian oral, intramuskular dan i.v. injeksi. Pada pemberian oral bioavailabilitasnya kurang lebih 60%, kadar puncak plasma dicapai setelah 30 menit. Absorbsinya lebih lambat pada gastrointestinal puerperium, kadar maksimum plasma dicapai setelah 3 jam. 35% metilergometrina terikat dengan protein plasma. Hanya sebagian kecil metilergometrina yang ditemukan pada ASI (kurang dari 0,3% dari dosis yang diminum). Pada pemberianoral 0,125 mg tiga kali sehari, jumlah metilergometrina yang ditemukan pada ASI hanya 1,3g. Efek kontraksi uterus terjadi 5 -15 menit setelah pemberian per oral dan 2 5 menit setelah penyuntikan i.m. Pada penyuntikan i.v., efek kontraksi uterus terjadi dengan segera (30 - 60 detik). Kontraksi uterus ini berlangsung selama 3 jam atau lebih pada pemberian per oral dan penyuntikan i.m., pada penyuntikan i.v. bertahan sampai dengan 2 jam. Metilergometrina didistribusi cepat dengan volume distribusi 0,33 - 0,67 L/kg, dibandingkan total cairan tubuh. Eliminasinya terutama melalui empedu dikeluarkan bersama feses.Indikasi1. Mencegah dan mengobati pendarahan pasca persalinan dan pasca abortus, termasuk pendarahan uterus karena sectio caesaria.2. Penanganan aktif kala III pada partus.3. Pendarahan uterus setelah placenta lepas, atoni uterus, subinvolusi uterus pada puerperium, lokhiometra.Kontraindikasi1. Penggunaan untuk induksi atau augmentasi partus sebelum persalinan.2. Hipertensi, termasuk hipertensi karena kehamilan (pre-eklampsia, eklampsia).3. Abortus iminens.4. Inersia uterus primer dan sekunder.5. Kehamilan.6. Hipersensitivitas.Dosis dan cara pemakaian1. Sectio caesarea : setelah bayi dikeluarkan secara ekstraksi, i.m.1 mL atau i.v. 0,5 sampai 1 mL.2. Penanganan aktif kala III : i.m. 0,5 sampai 1 mL (0,1 - 0,2 mg) setelah kepala atau bahu interior keluar atau selambat - lambatnya segera setelah bayidilahirkan.3. Kala III pada partus dengan anestesi umum : i.v. 1 mL (0,2 mg).4. Atoni uterus : i.m. 1 mL atau i.v. 0,5 sampai 1 mL.5. Membantu involusi uterus : 1 tablet 3 kali sehari, umumnya 3 - 4 hari.6. Pendarahan puerperal, subinvolusi, lokhiometra : 1 atau 2 tablet 3 kali sehari, atau i.m. 0,5 - 1 mL sehari.Peringatan dan perhatian1. Suntikan intravena diberikan secara lambat. Penggunaan secara i.v. jangan digunakan rutin karena adanya kemungkinan meningkatnya tekanan darah dan serangan serebrovaskuler. Bila penggunaan i.v. sangat diperlukan sebagai "life-saving", berikan perlahan - lahan minimum 60 detik dengan pengawasan tekanan darah.2. Pada letak sungsang, POSPARGIN baru diberikan setelah bayi dilahirkan, pada partus kembar, setelah bayi terakhir dilahirkan.3. Sepsis berat atau menetap.4. Penyakit vaskuler perifer.5. Penyakit jantung iskemik.6. Gangguan fungsi ginjal dan hati.Efek sampingMual, muntah dan sakit perut dapat terjadi pada pemberian dosis yang besar. Hipertensi dapat terjadi terutama setelah penyuntikan i.v. yang cepat. Dilaporkan timbulnya kelainan-kelainan kulit, nyeri kepala atau reaksi-reaksi kardiovaskular seperti vertigo, takikardia atau bradikardia.OverdosisGejala-gejala overdosis yang akut termasuk mual, muntah, diare, hipo atau hipertensi, rasa haus, kedinginan, kesemutan dan gatal pada kulit, denyut nadi tidak teratur, bingung, konvulsi dan gangguan kesadaran. Pengobatan keracunan akut ini harus simptomatis. Bila obatnya baru dimakan lakukan bilas lambung dan emesis. Jika perlu, pengobatan spesifik atau simptomatis yang dapat dilakukan : mengawasi fungsi sistem kardiovaskular dan pernafasan pada kasus spasme arteri : vasodilator. Bila sedasi diperlukan : diazepam atau barbiturateKemasanTablet salut selaput 0,125 mg :Dos isi 10 strip x 10 tablet Reg. No. DKL 0111631317A1Injeksi 0,2 mg/mL :Dos isi 10 ampul @ 1 mL Reg. No. DKL 0111631443ATablet salut selaput :Simpan di bawah suhu 30C.Lindungi dari cahaya dan lembab.Injeksi :Simpan di bawah suhu 8C.Hindari dari cahaya langsung.

HARGA BLM DISC:Rp. 5.800,- DISC:0% HARGA:Rp. 5.800,- STOK:18 Strip

KEMASAN & NO REG :.

Ranitidine 25 mg/mL injeksi (1 box berisi 10 ampul @ 2 mL), No. Reg. : GKL0608513443A1 Ranitidine 150 mg tablet (1 box berisi 10 strip @ 10 tablet), No. Reg : GKL0308509017A1

.: FARMAKOLOGI :.

Ranitidine adalah suatu histamin antagonis reseptor H2 yang menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung.Pada pemberian i.m./i.v. kadar dalam serum yang diperlukan untuk menghambat 50% perangsangan sekresi asam lambung adalah 3694 mg/mL. Kadar tersebut bertahan selama 68 jam.Ranitidine diabsorpsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 23 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorpsi tidak dipengaruhi secara nyata oleh makanan dan antasida. Waktu paruh 2 3 jam pada pemberian oral, Ranitidine diekskresi melalui urin.

.: INDIKASI :.

Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis. Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung. Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal : sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik). Ranitidine injeksi diindikasikan untuk pasien rawat inap di rumah sakit dengan keadaan hipersekresi patologis atau ulkus 12 jari yang sulit diatasi atau sebagai pengobatan alternatif jangka pendek pemberian oral pada pasien yang tidak bisa diberi Ranitidine oral.

.: KONTRA INDIKASI :.

Penderita yang hipersensitif terhadap Ranitidine.

.: DOSIS :.

Ranitidine injeksiInjeksi i.m. : 50 mg (tanpa pengenceran) tiap 6 8 jam.Injeksi i.v. : intermittent. Intermittent bolus : 50 mg (2 mL) tiap 6 8 jam. Encerkan injeksi 50 mg dalam larutan NaCl 0,9% atau larutan injeksi i.v. lain yang cocok sampai diperoleh konsentrasi tidak lebih dari 2,5 mg/mL (total volume 20 mL). Kecepatan injeksi tidak lebih dari 4 mL/menit (dengan waktu 5 menit). Intermittent infusion : 50 mg (2 mL) tiap 6 8 jam. Encerkan injeksi 50 mg dalam larutan dekstrosa 5% atau larutan i.v. lain yang cocok sampai didapat konsentrasi tidak lebih besar dari 0,5 mg/mL (total volume 100 mL). Kecepatan infus tidak lebih dari 5 7 mL/menit (dengan waktu 15 20 menit). Infus kontinyu : 150 mg Ranitidine diencerkan dalam 250 mL dekstrosa atau larutan i.v. lain yang cocok dan diinfuskan dengan kecepatan 6,25 mg/jam selama 24 jam. Untuk penderita sindrom Zollinger-Ellison atau hipersekretori lain, Ranitidine injeksi harus diencerkan dengan larutan dekstrosa 5% atau larutan i.v. lain yang cocok sehingga diperoleh konsentrasi tidak lebih dari 2,5 mg/mL. Kecepatan infus dimulai 1 mg/kg BB/jam dan harus disesuaikan dengan keadaan penderita.Ranitidine oral 150 mg 2 kali sehari (pagi dan malam) atau 300 mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4 8 minggu. Tukak lambung aktif 150 mg 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2 minggu. Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak 12 jari dan tukak lambung Dewasa : 150 mg, malam hari sebelum tidur. Keadaan hipersekresi patologis (Zollinger - Ellison, mastositosis sistemik) Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari dengan lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinik yang ada. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita. Dosis hingga 6 g sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat. Refluks gastroesofagitis Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari. Esofagitis erosif Dewasa : 150 mg, 4 kali sehari. Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari. Dosis pada penderita gangguan fungsi ginjal Bila bersihan kreatinin < 50 mL / menit : 150 mg / 24 jam. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati setiap 12 jam atau kurang tergantung kondisi penderita. Hemodialisis menurunkan kadar Ranitidine yang terdistribusi.

.: EFEK SAMPING :.

Sakit kepala Susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi. Kardiovaskular, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature ventricular beats. Gastrointestinal : konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut. Jarang dilaporkan : pankreatitis. Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : artralgia dan mialgia. Hematologik : leukopenia, granulositopenia, pansitopenia, trombositopenia (pada beberapa penderita). Kasus jarang terjadi seperti agranulositopenia, trombositopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan. Lain-lain, kasus hipersensitivitas yang jarang (contoh : bronkospasme, demam, eosinofilia), anafilaksis, edema angioneurotik, sedikit peningkatan kadar dalam kreatinin serum.

.: OVER DOSIS :.

Gejala-gejala overdosis antara lain, pernah dilaporkan : hipotensi, cara berjalan yang tidak normal.Penanganan overdosis : Induksi dengan cara dimuntahkan atau bilas lambung. Untuk serangan : dengan cara pemberian diazepam injeksi i.v. Untuk bradikardia : dengan cara pemberian atropin. Untuk aritmia : dengan cara pemberian lidokain.

.: PERINGATAN DAN PERHATIAN :.

Umum : pada penderita yang memberikan respon simptomatik terhadap Ranitidine, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung. Karena Ranitidine dieksresi terutama melalui ginjal, dosis Ranitidine harus disesuaikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Hati-hati pemberian pada gangguan fungsi hati karena Ranitidine di metabolisme di hati. Hindarkan pemberian pada penderita dengan riwayat porfiria akut. Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui. Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak belum terbukti. Waktu penyembuhan dan efek samping pada usia lanjut tidak sama dengan penderita usia dewasa. Pemberian pada wanita hamil hanya jika benar-benar sangat dibutuhkan.

.: INTERAKSI OBAT :.

Ranitidine tidak menghambat kerja dari sitokrom P450 dalam hati. Pemberian bersama warfarin dapat meningkatkan atau menurunkan waktu protrombin.

.: LAIN-LAIN :.

Penyimpanan:Ranitidine injeksi disimpan di tempat sejuk dan kering suhu 425oC, terlindung dari cahaya, harus dengan resep dokter. Ranitidine tablet disimpan di tempat kering, suhu 1530oC, terlindung dari cahaya.

DOSIS OBAT-OBATAN (Yang dicantumkan disini hanya yang biasa di RS Ulin)

ObatDalam sediaanJumlah di sediaanpengenceranDalam spuitDosis (mg/kgBB)1 cc spuit =

Pethidinampul100mg/2cc2cc + aquadest 8cc10 cc0,5-110 mg

Fentanyl0,05 mg/cc0,05mg

Recofol (Propofol)ampul200mg/20cc10cc + lidocain 1 ampul10 cc2-2,510 mg

Ketaminvial100mg/cc1cc + aquadest 9cc10 cc1-210 mg

Succinilcholin

vial200mg/10ccTanpa pengenceran5 cc1-220 mg

Atrakurium Besilat (Tramus/ Tracrium)ampul10mg/ccTanpa pengenceran5 ccIntubasi: 0,5-0,6, relaksasi: 0,08, maintenance: 0,1-0,210 mg

Efedrin HClampul50mg/cc1cc + aquadest 9cc10 cc0,25 mg

Sulfas Atropinampul0,25mg/ccTanpa pengenceran3 cc0,0050,25 mg

Ondansentron HCl (Narfoz)ampul4mg/2ccTanpa pengenceran3 cc8 mg (dewasa)5 mg (anak)2 mg

Aminofilinampul24mg/ccTanpa pengenceran10 cc524 mg

Dexamethasonampul5 mg/ccTanpa pengenceran15 mg

Adrenalinampul1 mg/cc0,25-0,3

Neostigmin (prostigmin)ampul0,5mg/ccTanpa pengenceranMasukkan 2 ampul prostigmin + 1 ampul SA0,5 mg

Midazolam (Sedacum)ampul5mg/5ccTanpa pengenceran0,07-0,11 mg

Ketorolacampul60 mg/2ccTanpa pengenceran30 mg

Difenhidramin HClampul5mg/ccTanpa pengenceran5 mg

Onset dan Durasi yang pentingOBATONSETDURASI

Succinil Cholin1-2 mnt3-5 mnt

Tracrium (tramus)2-3 mnt15-35 mnt

Sulfas Atropin1-2 mnt

Ketamin30 dtk15-20 mnt

Pethidin10-15 mnt90-120 mnt

Pentotal30 dtk4-7 mnt

KeteranganA.Obat Induksi intravena1. Ketamin/ketalar-efek analgesia kuat sekali.Terutama utk nyeri somatik, tp tidak utk nyeri visceral-Efek hipnotik kurang-Efek relaksasi tidak ada-Refleks pharynx & larynx masih ckp baikbatuk saat anestesirefleks vagal-disosiasimimpi yang tidak enak, disorientasi tempat dan waktu, halusinasi, gaduh gelisah, tidak terkendali.Saat pdrt mulai sadar dpt timbul eksitasi-Aliran darah ke otak, konsentrasi oksigen, tekanan intracranial (Efek ini dapat diperkecil dengan pemberian thiopental sebelumnya)-TD sistolik diastolic naik 20-25%, denyut jantung akan meningkat. (akibat peningkatan aktivitas saraf simpatis dan depresi baroreseptor). Cegah dengan premedikasi opiat, hiosin.-dilatasi bronkus. Antagonis efek konstriksi bronchus oleh histamine. Baik untuk penderita-penderita asma dan untuk mengurangi spasme bronkus pada anesthesia umum yang masih ringan.-Dosis berlebihan scr ivdepresi napas-Pd anak dpt timbulkan kejang, nistagmus-Meningkatkan kdr glukosa darah+15%-Pulih sadar kira-kira tercapai antara 10-15 menit-Metabolisme di liver (hidrolisa & alkilasi), diekskresi metabolitnya utuh melalui urin-Ketamin bekerja pd daerah asosiasi korteks otak, sedang obat lain bekerja pd pusat retikular otak

Indikasi:Untuk prosedur dimana pengendalian jalan napas sulit, missal pada koreksi jaringan sikatrik pada daerah leher, disini untuk melakukan intubasi kadang sukar.Untuk prosedur diagnostic pada bedah saraf/radiologi (arteriograf).Tindakan orthopedic (reposisi, biopsy)Pada pasien dengan resiko tinggi: ketamin tidak mendepresi fungsi vital. Dapat dipakai untuk induksi pada pasien syok.Untuk tindakan operasi kecil.Di tempat dimana alat-alat anestesi tidak ada.Pasien asma

Kontra Indikasihipertensi sistolik 160 mmHg diastolic 100 mmHgriwayat Cerebro Vascular Disease (CVD)Dekompensasi kordisHarus hati-hati pada :Riwayat kelainan jiwaOperasi-operasi daerah faring karena refleks masih baik

2. Propofol (diprifan, rekofol)Bentuk cairan, emulsi isotonik, warna putih spt susu dgn bhn pelarut tdd minyak kedelai & postasida telur yg dimurnikan.Kdg terasa nyeri pd penyuntikandicampur lidokain 2%+0,5cc dlm 10cc propololjarang pada anak karena sakit & iritasi pd saat pemberianAnalgetik tdk kuatDpt dipakai sbg obat induksi & obat maintenanceObat setelah diberikandidistribusi dgn cepat ke seluruh tubuh.Metabolisme di liver & metabolit tdk aktif dikeluarkan lwt ginjal.Saat dipakai utk induksi juga dapat tjd hipotensi karena vasodilatasi & apnea sejenakEfek Sampingbradikardi.nausea, sakit kepala pada penderita yg mulai sadar.Ekstasi, nyeri lokal pd daerah suntikanDosis berlebihan dapat mendepresi jantung & pernapasanSebaiknya obat ini tidak diberikan pd penderita dengan ggn jalan napas, ginjal, liver, syok hipovolemik.

3. ThiopentalUltra short acting barbituratDipakai sejak lama (1934)Tidak larut dlm air, tp dlm bentuk natrium (sodium thiopental) mudah larut dlm air

4. PentotalZat dr sodium thiopental. Btk bubuk kuning dlm amp 0,5 gr(biru), 1 gr(merah) & 5 gr. Dipakai dilarutkan dgn aquadesLrt pentotal bersifat alkalis, ph 10,8Lrt tdk begitu stabil, hanya bs dismp 1-2 hr (dlm kulkas lebih lama, efek menurun)Pemakaian dibuat lrt 2,5%-5%, tp dipakai 2,5% u/ menghindari overdosis, komplikasi > kecil, hitungan pemberian lebih mudahObat mengalir dlm aliran darah (aliran ke otak )efek sedasi&hipnosis cepat tjd, tp sifat analgesik sangat kurangTIK Mendepresi pusat pernapasanMembuat saluran napas lebih sensitif thd rangsangandepresi kontraksi denyut jantung, vasodilatasi pembuluh darahhipotensi. Dpt menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah ginjaltak berefek pd kontraksi uterus, dpt melewati barier plasentaDpt melewati ASImenyebabkan relaksasi otot ringanreaksi. anafilaktik syokgula darah sedikit meningkat.Metabolisme di heparcepat tidur, waktu tidur relatif pendekDosis iv: 3-5 mg/kgBBKontraindikasisyok beratAnemia beratAsma bronkialemenyebabkan konstriksi bronkusObstruksi sal napas atasPenyakit jantung & liverkadar ureum sangat tinggi (ekskresinya lewat ginjal)

B.Obat Anestetik inhalasi1. Halothan/fluothanTidak berwarna, mudah menguapTidak mudah terbakar/meledakBerbau harum tetapi mudah terurai cahayaEfek:Tidak merangsang traktus respiratoriusDepresi nafasstadium analgetikMenghambat salivasiNadi cepat, ekskresi airmataHipnotik kuat, analgetik kurang baik, relaksasi cukupMencegah terjadinya spasme laring dan bronchusDepresi otot jantungaritmia(sensitisasi terhadap epinefrin)Depresi otot polos pembuluh darahvasodilatasihipotensiVasodilatasi pembuluh darah otakSensitisasi jantung terhadap katekolaminMeningkatkan aktivitas vagalvagal refleksPemberian berulang (1-3 bulan)kerusakan hepar(immune-mediatedhepatitis)Menghambat kontraksi otot rahimAbsorbsi & ekskresi obat oleh paru, sebagian kecil dimetabolisme tubuhDapat digunakan sebagai obat induksi dan obat maintenanceKeuntungancepat tidurTidak merangsang saluran napasSalivasi tidak banyakBronkhodilatorobat pilihan untuk asma bronkhialeWaktu pemulihan cepat (1 jam post anestesi)Kadang tidak mual & tidak muntah, penderita sadar dalam kondisi yang enakKerugianoverdosisPerlu obat tambahan selama anestesiHipotensi karena depresi miokard & vasodilatasiaritmia jantungSifat analgetik ringanCukup mahalDosis dapat kurang sesuai akibat penyusutan

2. Nitrogen Oksida(N2O) gas yang berbau, berpotensi rendah (MAC 104%), tidak mudah terbakar dan relatif tidak larut dalam darah.Efek: Analgesik sangat kuat setara morfin Hipnotik sangat lemah Tidak ada sifa relaksasi sama sekali Pemberian anestesia dengan N2O harus disertai O2 minimal 25%.Bila murni N2O = depresi dan dilatasi jantung serta merusak SSP jarang digunakan sendirian tetapi dikombinasi dengan salah satu cairan anestetik lain seperti halotan dan sebagainya.

3. Eter-tidak berwarna, sangat mudah menguap dan terbakar, bau sangat merangsang-iritasi saluran nafas dan sekresi kelenjar bronkus-margin safety sangat luas-murah-analgesi sangat kuat-sedatif dan relaksasi baik-memenuhi trias anestesi-teknik sederhana

4. Enfluran isomer isofluran tidak mudah terbakar, namun berbau. Dengan dosis tinggi diduga menimbulkan aktivitas gelombang otak seperti kejang (pada EEG). Efek depresi nafas dan depresi sirkulasi lebih kuat dibanding halotan dan enfluran lebih iritatif dibanding halotan.

5. Isofluran cairan bening, berbau sangat kuat, tidak mudah terbakar dalam suhu kamar menempati urutan ke-2, dimana stabilitasnya tinggi dan tahan terhadap penyimpanan sampai dengan 5 tahun atau paparan sinar matahari. Dosis pelumpuh otot dapat dikurangi sampai 1/3 dosis jika pakai isofluran

6. Sevofluran tidak terlalu berbau (tidak menusuk), efek bronkodilator sehingga banyak dipilih untuk induksi melalui sungkup wajahpada anak dan orang dewasa. tidak pernah dilaporkan kejadianimmune-mediatedhepatitis

C.Obat Muscle RelaxantBekerja pd otot bergaristerjadi kelumpuhan otot napas & otot-otot mandibula, otot intercostalis, otot-otot abdominalis & relaksasi otot-otot ekstremitas.Bekerja pertama: kelumpuhan otot mataekstremitasmandibulaintercostalisabdominaldiafragma.Pd pemberian pastikan penderita dapat diberi napas buatan.Obat ini membantu pd operasi khusus spt operasi perut agar organ abdominal tdk keluar & terjadi relaksasiTerbagi dua: Non depolarisasi, dan depolarisasi

DepolarisasiNon Depolarisasi

SediaanSuksinilkolin, dekametonium

Tubokurarin/kurare, Atrakurium Besilat, vekuronium, matokurin, alkuronium, Pankuronium (Pavulon), galamin, fasadinium, rekuronium,

indikasitindakan relaksasi singkatpemasangan pipa endotracheal/spasme laringtindakan relaksasi yg lama.pada geriatri, kelainan jantung, hati, ginjal yang berat

durasi5-10 mnt30 mnt 1 jam

fasikulasi+-

Obat antagonis-+ (antikolinesterase, mis: prostigmin)

lewat barier plasenta- (aman pada SC)

Efek muskarinik20% dari TD awal (biasanya bila TD sistol