7
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun anggaran 2011, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan DPRD telah mengalokasikan anggaran mencapai sekitar Rp 500 miliar untuk membiayai pasien gakin atau keluarga miskin yang berobat ke RSUD dan RS swasta yang sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI secara gratis. Namun kenyataannya, sampai saat ini masih banyak keluhan masyarakat yang tidak ditanggapi oleh petugas pelayanan kesehatan pada saat berobat di RSUD. Akan adanya fakta jelas yang merupakan sebuah disfungsi dari sistem pelayanan kesehatan yang tidak memadai , membuat penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang Potret atau Gambaran dari Kualitas Pelayanan Kesehatan di Ibukota Jakarta. 1.2 Perumusan Masalah Perumusan Masalah yang akan dibahas terdiri atas : 1) Apa itu Pelayanan Kesehatan? 2) Bagaimana Pelayanan Kesehatan untuk rakyat miskin? 3) Mengapa Pembiayaan kesehatan yang rendah dan timpang? 4) Masalah apa yang ditimbulkan dengan minimnya Pelayanan Kesehatan? 5) Bagaimana Perkembangan Pelayanan Kesehatan di Jakarta? 1.3 Tujuan Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut : 1) Mengkaji lebih dalam tentang Pelayanan Kesehatan 2) Mencermati permasalahan tentang minimnya Kualitas Pelayanan Kesehatan 3) Menjelaskan Langkah Prioritas untuk Meningkatkan Keadaan Kesehatan 4) Meninjau ulang pembiayaan kesehatan II. PEMBAHASAN APA ITU PELAYANAN KESEHATAN? Pelayanan Kesehatan merupakan modal dasar pembangunan dan merupakan salah satu program unggulan (dedicated program) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sejalan dengan sasaran terwujudnya pembangunan seperti dirumuskan dalam Millenium Department Goals (MDGs).

Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta

5/10/2018 Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potret-kualitas-pelayanan-kesehatan-di-jakarta 1/7

 

I. PENDAHULUAN 

1.1 Latar Belakang 

Pada tahun anggaran 2011, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan DPRD telahmengalokasikan anggaran mencapai sekitar Rp 500 miliar untuk membiayai pasien

gakin atau keluarga miskin yang berobat ke RSUD dan RS swasta yang sudah bekerja

sama dengan Dinas Kesehatan DKI secara gratis. Namun kenyataannya, sampai saat

ini masih banyak keluhan masyarakat yang tidak ditanggapi oleh petugas pelayanan

kesehatan pada saat berobat di RSUD.

Akan adanya fakta jelas yang merupakan sebuah disfungsi dari sistem pelayanan

kesehatan yang tidak memadai , membuat penulis tertarik untuk mengkaji lebih

dalam tentang Potret atau Gambaran dari Kualitas Pelayanan Kesehatan di Ibukota

Jakarta.

1.2 Perumusan Masalah 

Perumusan Masalah yang akan dibahas terdiri atas :

1) Apa itu Pelayanan Kesehatan?

2) Bagaimana Pelayanan Kesehatan untuk rakyat miskin?

3) Mengapa Pembiayaan kesehatan yang rendah dan timpang?

4) Masalah apa yang ditimbulkan dengan minimnya Pelayanan Kesehatan?

5) Bagaimana Perkembangan Pelayanan Kesehatan di Jakarta?

1.3 Tujuan 

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Mengkaji lebih dalam tentang Pelayanan Kesehatan

2) Mencermati permasalahan tentang minimnya Kualitas Pelayanan Kesehatan

3) Menjelaskan Langkah Prioritas untuk Meningkatkan Keadaan Kesehatan

4) Meninjau ulang pembiayaan kesehatan

II. PEMBAHASAN 

APA ITU PELAYANAN KESEHATAN?

Pelayanan Kesehatan merupakan modal dasar pembangunan dan merupakan salah

satu program unggulan (dedicated program) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sejalan dengan sasaran terwujudnya pembangunan seperti dirumuskan dalam

Millenium Department Goals (MDGs).

Page 2: Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta

5/10/2018 Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potret-kualitas-pelayanan-kesehatan-di-jakarta 2/7

 

Menurut beberapa sumber dari internet, “ Pelayanan Kesehatan adalah proses

 penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pelayanan kesehatan secara

konsisten dan berkelanjutan, sehingga masyarakat memperoleh kepuasan.”  

BAGAIMANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI RAKYAT MISKIN?

Menurut suarakarya-online.com (2011), masih banyak keluarga miskin

(Gakin) yang ditolak saat ingin berobat di Rumah Sakit yang ada di DKI Jakarta ini.

Selain itu kepemilikan kartu keluarga miskin (Kartu Gakin) atau Surat Keterangan

Tidak Mampu (SKTM) juga tidak begitu berkontribusi dalam peningkatan pelayanan

kesehatan mereka, pasalnya masih banyak kasus masyarakat miskin yang di tolak

oleh rumah sakit.

MENGAPA PEMBIAYAAN KESEHATAN YANG RENDAH DAN TIMPANG?

Pembiayaan kesehatan saat ini lebih banyak dikeluarkan dari uang pribadi, dimana

pengeluaran kesehatan yang harus dikeluarkan oleh seseorang mencapai sekitar 75-

80 persen dari total biaya kesehatan dan kebanyakan pembiayaan kesehatan ini

berasal dari uang pribadi yang dikeluarkan ketika mereka memanfaatkan pelayanan

kesehatan. Secara keseluruhan, total pengeluaran untuk kesehatan di Indonesia

lebih rendah dibandingkan dengan sejumlah negara tetangga (US $ 16 per orang per

tahun pada 2001). Hal ini disebabkan oleh rendahnya pengeluaran pemerintah

maupun pribadi untuk kesehatan. Lebih lanjut, cakupan asuransi amat terbatas,hanya mencakup pekerja di sektor formal dan keluarga mereka saja, atau hanya

sekitar sepertiga penduduk dilindungi oleh asuransi kesehatan formal. Meski

demikian mereka yang telah diasuransikanpun masih harus mengeluarkan sejumlah

dana pribadi yang cukup tinggi untuk sebagian besar pelayanan kesehatan.

Akibatnya kaum miskin masih kurang memanfaatkan pelayanaan kesehatan yang

dibiayai oleh pemerintah. Dampaknya, mereka menerima lebih sedikit subsidi dana

pemerintah untuk kesehatan dibandingkan dengan penduduk yang kaya. Sebanyak

20 persen penduduk termiskin dari total penduduk menerima kurang dari 10 persen

total subsidi kesehatan pemerintah sementara seperlima penduduk terkaya

menikmati lebih dari 40 persen.

Page 3: Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta

5/10/2018 Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potret-kualitas-pelayanan-kesehatan-di-jakarta 3/7

 

PERMASALAHAN YANG TIMBUL DENGAN MINIMNYA PELAYANAN KESEHATAN

Beberapa permasalahan yang tiap tahun ditimbulkan dari minimnya pelayanan

kesehatan untuk masyarakat miskin ini adalah usia harapan hidup penduduk

Indonesia yang semakin rendah, menurut kabarindonesia.com (2010), Usia harapanhidup penduduk Indonesia menurut WHO berkisar rata-rata 66,4 tahun. Sedangkan

angka kematian ibu di Indonesia berjumlah 230 per 100 ribu kelahiran hidup.

Rendahnya angka harapan hidup ini menurut dr. Nugroho Wiyadi, MPH disebabkan

ketidakjelasan arah reformasi sistem pelayanan kesehatan primer.

PERKEMBANGAN PELAYANAN KESEHATAN DI JAKARTA

Dikutip dari http://zakiakartikautami.blog.ugm.ac.id (2003) yang memaparkan

beberapa sistematika perkembangan pada periode-periode sebelumnya :

Abad Ke-16 Pemerintahan Belanda mengadakan upaya pemberantasan cacar

dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu.

Sehingga berawal dari wabah kolera tersebut maka pemerintah

Belanda pada waktu itu melakukan upaya-upaya kesehatan

masyarakat.

Tahun 1807 Pemerintahan Jendral Daendels, telah dilakukan pelatihan dukun

bayi dalam praktek persalinan. Upaya ini dilakukan dalam rangka

upaya penurunan angka kematian bayi pada waktu itu, tetapi

tidak berlangsung lama, karena langkanya tenaga pelatih.Tahun 1888 Berdiri pusat laboratorium kedokteran di Bandung, yang

kemudian berkembang pada tahun-tahun berikutnya di Medan,

Semarang, surabaya, dan Yogyakarta. Laboratorium ini

menunjang pemberantasan penyakit seperti malaria, lepra, cacar,

gizi dan sanitasi.

Tahun 1925 Hydrich, seorang petugas kesehatan pemerintah Belanda

mengembangkan daerah percontohan dengan melakukan

propaganda (pendidikan) penyuluhan kesehatan di Purwokerto,

Banyumas, karena tingginya angka kematian dan kesakitan.

Tahun 1927 STOVIA (sekolah untuk pendidikan dokter pribumi) berubah

menjadi sekolah kedokteran dan akhirnya sejak berdirinya UI

tahun 1947 berubah menjadi FKUI. Sekolah dokter tersebut

punya andil besar dalam menghasilkan tenaga-tenaga (dokter-

dokter) yang mengembangkan kesehatan masyarakat Indonesia.

Tahun 1930 Pendaftaran dukun bayi sebagai penolong dan perawatan

persalinan.

Page 4: Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta

5/10/2018 Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potret-kualitas-pelayanan-kesehatan-di-jakarta 4/7

 

Tahun 1935 Dilakukan program pemberantasan pes, karena terjadi epidemi,

dengan penyemprotan DDT dan vaksinasi massal.

Tahun 1951 Diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) oleh Dr.Y.

Leimena dan dr Patah (yang kemudian dikenal dengan Patah-

Leimena), yang intinya bahwa dalam pelayanan kesehatanmasyarakat, aspek kuratif dan preventif tidak dapat dipisahkan.

konsep ini kemudian diadopsi oleh WHO. Diyakini bahwa gagasan

inilah yang kemudian dirumuskan sebagai konsep pengembangan

sistem pelayanan kesehatan tingkat primer dengan membentuk

unit-unit organisasi fungsional dari Dinas Kesehatan Kabupaten di

tiap kecamatan yang mulai dikembangkan sejak tahun 1969/1970

dan kemudian disebut Puskesmas.

Tahun 1952 Pelatihan intensif dukun bayi dilaksanakan.

Tahun 1956 Dr.Y.Sulianti mendirikan “Proyek Bekasi” sebagai proyek

percontohan/model pelayanan bagi pengembangan kesehatan

masyarakat dan pusat pelatihan, sebuah model keterpaduan

antara pelayanan kesehatan pedesaan dan pelayanan medis.

Tahun 1967  Seminar membahas dan merumuskan program kesehatan

masyarakat terpadu sesuai dengan masyarakat Indonesia.

Kesimpulan seminar ini adalah disepakatinya sistem Puskesmas

yang terdiri dari Puskesmas tipe A, tipe B, dan C.

Tahun 1968  Rapat Kerja Kesehatan Nasional, dicetuskan bahwa Puskesmas

adalah merupakan sistem pelayanan kesehatan terpadu, yang

kemudian dikembangkan oleh pemerintah (Depkes) menjadi

Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Puskesmas

disepakati sebagai suatu unit pelayanan kesehatan yangmemberikan pelayanan kuratif dan preventif secara terpadu,

menyeluruh dan mudah dijangkau, dalam wilayah kerja

kecamatan atau sebagian kecamatan di kotamadya/kabupaten.

Tahun 1969  Sistem Puskesmas disepakati 2 saja, yaitu tipe A (dikepalai dokter)

dan tipe B (dikelola paramedis). Pada tahun 1969-1974 yang

dikenal dengan masa Pelita 1, dimulai program kesehatan

Puskesmas di sejumlah kecamatan dari sejumlah Kabupaten di

tiap Propinsi.

Tahun 1979  Tidak dibedakan antara Puskesmas A atau B, hanya ada satu tipe

Puskesmas saja, yang dikepalai seorang dokter dengan stratifikasipuskesmas ada 3 (sangat baik, rata-rata dan standard).

Selanjutnya Puskesmas dilengkapi dengan piranti manajerial yang

lain, yaitu Micro Planning untuk perencanaan, dan Lokakarya Mini

(LokMin) untuk pengorganisasian kegiatan dan pengembangan

kerjasama tim.

Page 5: Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta

5/10/2018 Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potret-kualitas-pelayanan-kesehatan-di-jakarta 5/7

 

Tahun 1984  Dikembangkan program paket terpadu kesehatan dan keluarga

berencana di Puskesmas (KIA, KB, Gizi, Penaggulangan Diare,

Immunisasi)

awal 1990-an  Puskesmas menjelma menjadi kesatuan organisasi kesehatan

fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatanmasyarakat yang juga memberdayakan peran serta masyarakat,

selain memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu

kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan

pokok.

Pembiayaan kesehatan oleh pemerintah di Indonesia lebih rendah dibandingkan

dengan kebanyakan negara tetangga. Karena itu memprioritaskan anggaran

pemerintah yang terbatas ini untuk penyediaan kesehatan publik (seperti imunisasi

dan perawatan/untuk mengontrol penyakit menular) menjadi sangat penting untuk

untuk menjamin kontrol serta pengelolaan sektor kesehatan secara menyeluruh. Hal

tersebut juga penting untuk mendorong serta menjamin kualitas pelayanan

kesehatan dan untuk menyediakan sejumlah pelayanan kesehatan dimana pasar

tidak mampu menyediakannya (seperti pendidikan dan informasi mengenai

kesehatan). Sementara itu penyediaan fasilitas kesehatan merupakan prioritas

kedua, kecuali di wilayah dimana terdapat kegagalan mekanisme pasar, misalnya

sektor swasta tidak mampu atau tidak ingin menyediakan sejumlah pelayanan

kesehatan. Meski demikian pemerintah dapat melibatkan sektor swasta untuk turut

menyediakan sejumlah pelayanan spesifik, sepanjang mereka dapat

menyediakannya secara lebih efisien. Fungsi-fungsi tersebut dapat dilakukan oleh

pemerintah daerah, sementara pemerintah pusat dapat melakukan tiga hal penting

untuk mendorong distribusi dana yang lebih pro-orang miskin yaitu dengan:

  Membuat distribusi DAU lebih adil, dengan memperkuat mekanisme alokasi

yang berbasis formula, yang memasukkan unsur indeks pembangunan

manusia, sesuai dengan revisi terbaru UU 25/1999.

  Memperbesar DAK untuk kesehatan, fokuskan untuk penyediaan pelayanan

kesehatan dasar, terutama untuk kabupaten yang miskin.

  Memberdayakan kaum miskin melalui penyediaan pembiayaan kesehatan

pihak ketiga, pemberian informasi kesehatan serta memberikan mereka

kontrol yang lebih besar terhadap sejumlah penyedia jasa kesehatan.

Page 6: Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta

5/10/2018 Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potret-kualitas-pelayanan-kesehatan-di-jakarta 6/7

 

III. PENUTUP

Beberapa simpulan langkah prioritas untuk meningkatkan keadaan kesehatan yang

bisa penulis peroleh adalah sebagai berikut :

  Memfokuskan pada peningkatan kondisi kesehatan utama dan pengelolaan

sistem kesehatan yang menyeluruh.

  Memusatkan penggunaan dana publik pada penyediaan kesehatan publik

dan tingkatkan kelayakan kondisi kesehatan prioritas.

  Tinjau ulang pembiayaan kesehatan.

  Mengelola desentralisasi lembaga-lembaga kesehatan publik.

Tugas yang paling penting ialah memberikan perhatian lebih kepada kondisi

kesehatan utama, meningkatkan kelayakan kondisi kesehatan serta pemanfaatan

sistem kesehatan pada masyarakat lapisan bawah.

IV. DAFTAR PUSTAKA 

  http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=273628

  http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=3&dn=20070324072601

  http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/Resources/Publication/2

80016-1106130305439/617331-1110769011447/810296-

1110769073153/health.pdf 

  http://zakiakartikautami.blog.ugm.ac.id/2011/02/06/perkembangan-kesehatan-masyarakat-di-indonesia-notoatmodjo-2003/

Page 7: Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta

5/10/2018 Potret Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Jakarta - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/potret-kualitas-pelayanan-kesehatan-di-jakarta 7/7

 

 

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI JAKARTA

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas semester ganjil

Mata Kuliah KADEHAM

Oleh

Nama : Maulidhyanti

NIM : 082.11.027

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS ARSITEKTUR LANSEKAP dan TEKNOLOGI LINGKUNGAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

2011