Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PPH PASAL 25Yusi Sukmayanda S.Pd M.Ak
PPh Pasal 25
Ketentuan PPh Pasal 25 UU Pajak Penghasilan mengatur tentang
penghitungan besarnya angsuran bulanan yang harus dibayar
sendiri oleh Wajib Pajak dalam tahun berjalan.
Cara Menghitung BesarnyaPph 25
Besarnya angsuran pajak dalam tahun berjalan yang harus dibayarsendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan adalah sebesar PajakPenghasilan yang terutang menurut Surat Pemberitahuan PajakTahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan :
1. Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksuddalam Pasal 21 dan Pasal 23, serta Pajak Penghasilan yangdipungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal22;
2. Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeriyang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
Dibagi 12 (dua belas) atau banyaknya bulan dalam bagian tahunpajak.
ContohJumlah Pajak Penghasilan Tuan Dias yang terutang sesuai denganSPT Tahunan PPh 2014 Rp 30.000.000.
Pada tahun 2014, telah dibayar dan dipotong atau dipungut :
Pajak Penghasilan Rp 30.000.000
PPh Pasal 21 Rp 8.000.000
PPh Pasal 22 Rp 2.000.000
PPh Pasal 23 Rp 2.000.000
Total Kredit Pajak Rp 12.000.000
Kurang Bayar (Pasal 29) Rp 18.000.000
Besarnya PPh Pasal 25 adalah sebagai berikut :
Rp 18.000.000/12 = Rp 1.500.000
Jadi PPh Pasal 25 per bulan adalah Rp 1.500.000.
Ketentuan Lain PPh Pasal 25
Besarnya angsuran bulanan untukbulan sebelum batas waktu
penyampaian SPT Tahunan PPhadalah sebesar angsuran pajakuntuk bulan terakhir dari tahun
pajak yang lalu.
Apabila dalam tahun pajak berjalanditerbitkan Surat Ketetapan Pajakuntuk tahun pajak yang lalu makaangsuran pajak dihitung kembali
berdasarkan Surat Ketetapan Pajaktersebut dan berlaku mulai bulan
berikutnya setelah bulan penerbitanSurat Ketetapan Pajak.
Hal-Hal Tertentu UntukPenghitungan BesarnyaAngsuran PPh Pasal 251. Wajib Pajak berhak atas kompensasi kerugian
2. Wajib Pajak memperoleh penghasilan tidak teratur.
3. SPT Tahunan PPh tahun yang lalu disampaikan setelah lewatbatas waktu yang ditentukan.
4. Wajib Pajak diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaianSPT Tahunan PPh.
5. Wajib Pajak membetulkan sendiri SPT Tahunan PPh yangmengakibatkan angsuran bulanan lebih besar dari angsuranbulanan sebelum pembetulan.
6. Terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan Wajib Pajak.
Contoh
Penghasilan PT. Dira tahun 2014 adalah sebesar Rp
250.000.000. Sisa kerugian tahun 2012 yang masih dapat
dikompensasikan adalah sebesar Rp 300.000.000. Sisa
kerugian yang belum dikompensasikan sebesar Rp 50.000.000.
Pada tahun 2014 PPh yang dipotong atau dipungut pihak lain
adalah sebesar Rp 8.000.000 dan tidak ada pajak yang dibayar
atau terutang di luar negeri.
Perhitungan PPh Pasal 25
Penghasilan yang dipakai sebagai dasar perhitungan angsuran PPhPasal 25 adalah :
Rp 250.000.000 - Rp 50.000.000 = Rp 200.000.000
PPh Terutang :
25 % x Rp 200.000.000 Rp 50.000.000
PPh dipotong/dipungut Rp 8.000.000
Rp 42.000.000
Besarnya angsuran PPh Pasal 25 adalah :
1/12 x 42.000.000 = Rp 3.500.000
Angsuran PPh Pasal 25 BagiWP Baru
1. Wajib Pajak baru adalah WajibPajak orang pribadi dan badan
yang baru pertama kali memperoleh penghasilan dariusaha atau pekerjaan bebasdalam tahun pajak berjalan.
2. Besarnya angsuran PPh Pasal25 setiap bulan untuk WP Baru
dihitung berdasarkan penerapantarif umum atas penghasilan nettosebulan yang disetahunkan, dibagi
12 (dua belas)
3. Dalam hal WP barumenyelenggarakan pembukuandan dari pembukuannya dapatdihitung besarnya penghasilannetto setiap bulan, penghasilan
netto fiskal dihitung berdasarkanpembukuannya.
Angsuran PPh Pasal 25 BagiWP Baru
4. Dalam hal WP Baru hanyamenyelenggarakan pencatatan dengan
menggunakan Norma PerhitunganPenghasilan Netto atau menyelenggarakan
pembukuan tetapi dari pembukuannya tidakdapat dihitung besarnya penghasilan netto
setiap bulan, penghasilan netto dihitungberdasarkan Norma Perhitungan
Penghasilan Netto atas peredaran ataupenerimaan bruto.
5. Untuk Wajib Pajak Orang pribadi baru, jumlah penghasilan netto fiskal yang
disetahunkan dikurangi terlebih dahuludengan PTKP.
Contoh
PT. Almond perusahaan yang baru berdiri terdaftar sebagai Wajib
Pajak pada awal bulan Juni 2014. Selama bulan Juni penjualan
PT. Almond sebesar Rp 1 M dan biaya-biaya yang terjadi adalah
sebesar Rp 600.000.000.
Perhitungan PPh Pasal 25
Penjualan Rp 1.000.000.000
Biaya-biaya (Rp 600.000.000)
Penghasilan netto sebulan Rp 400.000.000
Penghasilan neto disetahunkan (12 x 400.000.000) Rp 4.800.000.000
PPh Terutang :
25% x Rp 4.800.000.000 Rp. 1.200.000.000
PPh Pasal 25 masa Juni :
Rp 1.200.000.000 /12 = Rp 100.000.000
Contoh
Setiawan mulai usaha bengkel 3 Februari 2010, penerimaan
bruto bulan Februari 2010 Rp 40.000.000. Persentase Norma
Perhitungan untuk usaha bengkel motor 22,5%. Setiawan
menikah dan mempunyai 2 orang anak.
Perhitungan PPh Pasal 25
Penghasilan netto bulan Februari (22,5% x 40.000.000) Rp 9.000.000
Penghasilan neto disetahunkan (12 x 9.000.000) Rp 108.000.000
PTKP (K/2) Rp 67.500.000
Penghasilan Kena Pajak Rp 40.500.000
PPh Terutang :
5% x Rp 40.500.000 Rp 2.025.000
PPh Pasal 25 masa Februari :
Rp 2.025.000 /12 = Rp 168.750
Angsuran PPh Pasal 25 bagi WP Bank atau Sewa Guna Usaha DenganHak OpsiSebesar jumlah Pajak Penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan
tarif umum atas laba rugi fiskal menurut laporan keuangan triwulan
terakhir yang disetahunkan dikurangi Pajak Penghasilan Pasal 24 yang
dibayar atau terutang di luar negeri untuk tahun pajak yang lalu, dibagi 12
(dua belas).
Contoh
PT. Bank Dana Sejahtera dalam laporan triwulan April – Juni 2014 menunjukkan
penghasilan netto Rp 300.000.000
Perhitungan PPh Pasal 25 untuk Masa Juli-September 2014 sebagai berikut :
Penghasilan netto triwulan Rp 300.000.000
Penghasilan netto disetahunkan
4 x Rp 300.000.000 Rp 1.200.000.000
PPh Terutang :
25% x Rp 1.200.000.000 Rp 300.000.000
PPh pasal 25 Juli-September 2014 :
Rp 300.000.000 / 12 = Rp 25.000.000
Angsuran PPh Pasal 25 untukWP BUMN dan BUMD
Besarnya Angsuran PPh Pasal 25 untuk WajibPajak BUMN dan BUMD dengan nama dan dalam
bentuk apapun, kecuali Wajib Pajak Bank dan sewaguna usaha dengan hak opsi, adalah sebesarPajak Penghasilan yang dihitung berdasarkan
penerapan tarif umum atas laba rugi fiskalmenurut Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan(RKAP) tahun pajak yang bersangkutan yang telahdisahkan RUPS dikurangi dengan pemotongan danpemungutan PPh Pasal 22 dan Pasal 23 serta PPhPasal 24 yang dibayar atau terutang di luar negeri
tahun pajak yang lalu, dibagi 12 (dua belas)
Contoh
Menurut RKAP tahun 2015 yang sudah disahkan, PT Jogja
Bangkit (sebuah BUMD yang dimiliki Kota Yogyakarta)
diperkirakan mempunyai penghasilan netto sebesar Rp
1.000.000.000. Kredit Pajak (PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan
PPh Pasal 24 yang dikreditkan) tahun 2014 berjumlah Rp
70.000.000.
Perhitungan PPh Pasal 25
Penghasilan netto Rp 1.000.000.000
PPh Terutang :
25% x 1.000.000.000 Rp 250.000.000
Kredit Pajak (Rp 70.000.000)
PPh yang dibayar sendiri Rp 180.000.000
PPh Pasal 25 :
Rp 180.000.000 / 12 Rp 15.000.000
Angsuran PPh Pasal 25 untukWP Masuk Bursa
Besarnya angsuran PPh Pasal 25 untuk WP masukBursa dan WP Lainnya yang berdasarkanketentuan diharuskan membuat LaporanKeuangan Berkala, adalah sebesar Pajak
Penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapantarif umum atas laba rugi fiskal menurut laporan
keuangan berkala terakhir yang disetahunkandikurangi dengan pemotongan dan pemungutanPPh Pasal 22 dan Pasal 23 serta PPh Pasal 24 yang dibayar atau terutang di luar negeri untuk
tahun pajak yang lalu, dibagi 12 (dua belas)
Angsuran PPh Pasal 25 untukWP Orang Pribadi
Besarnya angsuran PPh Pasal25 untuk Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu, ditetapkan sebesar 0,75%
dari jumlah peredaran brutosetiap bulan dari masing-
masing tempat usaha.
Contoh
Anda adalah seorang pengusaha pakaian yang mempunyai
usaha di beberapa tempat di Jakarta, yaitu Mal Taman Anggrek,
Bintaro Plaza, dan Bekasi Mal yang memiliki peredaran bruto
bulan Maret 2017 masing-masing sebesar Rp 80 juta, Rp 50 juta
dan Rp 30 juta.
Besarnya Angsuran PphPasal 25
Mal Taman Anggrek 0,75% x Rp 80.000.000 = Rp 600.000
Bintaro Plaza 0,75% x Rp 50.000.000 = Rp 375.000
Bekasi Mal 0,75% x Rp 30.000.000 = Rp 225.000