Upload
hamam-rosyidi
View
21
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
By : Hamam RosyidiMuflihatinRatih Mustika N.
By : Hamam RosyidiMuflihatinRatih Mustika N.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
ABORTUS
Anatomi Fisiologi
Abortus adalah berakhirnya suatu
kehamilan (oleh akibat-akibat
tertentu) pada atau sebelum
kehamilan tersebut berusia 22
minggu atau buah kehamilan belum
mampu untuk hidup di luar
kandungan.
Abortus adalah berakhirnya suatu
kehamilan (oleh akibat-akibat
tertentu) pada atau sebelum
kehamilan tersebut berusia 22
minggu atau buah kehamilan belum
mampu untuk hidup di luar
kandungan.
DEFINISI
KLASIFIKASI
A. Abortus spontanea (terjadi dengan sendiri, keguguran)dibagi menjadi :
- Abortus Imminens
- Abortus Insipiens
- Abortus Inkompletus (keguguran tidak lengkap)
- Abortus kompletus(keguguran lengkap)
B. Abortus provokatus (abortus yang sengaja dibuat), dibagi menjadi :
- Missed abortion
- Abortus Habitualis
C. Abortus Terapeutik
Pengguguran kandungan buatan karena indikasi medik (Prawirohardjo, 2002).
etiologi Sebab-sebab abortus tersebut antara lain:1. Etiologi dari keadaan patologis
a. Faktor Janin ( Kelainan kromosom, Mutasi atau faktor poligenik )
b. Faktor ibu ( Infeksi, Keracunan, Penyakit Kronis , Trauma, Hubungan sexual yang berlebihan sewaktu hamil, Uterus terlalu cepat meregang )
c. Faktor Imunologisd. Faktor psikologis
Aborsi karena permintaan wanita yang bersangkutan
2. Etiologi dari keadaan non patologis
Menurut Obstetri Kebidanan :1.Abortus imminens yaitu:
a) Mules sedikit atau sama sekali tidakb) Uterus membesar sebesar tuanya kehamilanc) Serviks belum membukad) Tes kehamilan positife) Perdarahan pervaginam
2.Abortus Insipiens yaitu :a) Rasa mules lebih sering dan kuatb) Perdarahan lebih banyak dari abortus imminens.c) Nyeri karena kontraksi rahim kuat yang dapat
menyebabkan pembukaan.
3. Abortus inkomplitus yaitu :a) Perdarahan pervaginam, tidak akan berhenti sampai
hasil konsepsi dikeluarkan
4. Abortus Komplitus yaitu :a) Perdarahan pervaginam, mungkin disertai hasil
konsepsib) Tampak pucat, konjungtiva anemisc) Tanda syok bila perdarahan banyakd) Kontraksi uterus (+)
TANDA DAN GEJALA :
PATOFISIOLOGI-Patofisiologi terjadinya keguguran mulai dari terlepasnya sebagian atau seluruh jaringan plasenta yang menyebabkan perdarahan sehingga janin kekurangan nutrisi dan O2.
-Bagian yang terlepas dianggap benda asing, sehingga rahim berusaha untuk mengeluarkan dengan kontraksi.-Pengeluaran tersebut dapat terjadi spontan seluruhnya atau sebagian masih tertinggal yang menyebabkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, keguguran memberikan gejala umum sakit perut karena kontraksi rahim, terjadi perdarahan, dan disertai pengeluaran seluruh atau sebagian hasil konsepsi. Bentuk perdarahan bervariasi diantaranya:
-Sedikit-sedikit dan berlangsung lama-Sekaligus dalam jumlah yang besar dapat disertai gumpalan-Akibat perdarahan tidak menimbulkan gangguan apapun; dapat menimbulkan syok, nadi meningkat, tekanan darah turun, tampak anemis dan daerah ujung (akral) dingin.
Bentuk pengeluaran hasil konsepsi bervariasi:
-Umur kehamilan dibawah 14 minggu dimana plasenta
belum terbentuk sempurna, dikeluarkan seluruh atau
sebagian hasil konsepsi.
-Diatas 16 minggu, dengan pembentukan plasenta
sempurna dpat didahului dengan ketuban pecah diikuti
pengeluaran hasil konsepsi, dan dilanjutkan dengan
pengeluran plasenta berdasarkan proses persalinannya
dahulu disebutkan persalinan immaturus.
-Hasil kosepsi tidak dikeluarkan lebih dari 6 minggu,
sehingga terjadi ancaman baru dalam bentuk gangguan
pembekuan darah. Berbagai bentuk perubahan hasil konsepsi yang tidak dikeluarkan dapat terjadi:
a.mola karnosa : hasil konsepsi menyerap darah, terjadi gumpalan seperti daging.b.mola tuberosa : amnion berbenjol-benjol, karena terjadi hematoma antara amnion dan karionc.fetus kompresus : janin mengalami mumifikasi, terjadi penyerapan kalsium, dan tertekan sampai gepeng.d.fetus papiraseus : kompresi fetus berlangsung terus, terjadi penipisan, laksna kertas.e.blighted ovum : hasil konsepsi yang dikeluarkan tidak mengandung janin, hanya benda kecil yang tidakberbentuk.f.missed abortion : hasil konsepsi yang tidak dikeluarkan lebih dari 6 minggu.
Pemeriksaan ginekologi :1. Inspeksi Vulva
Perdarahan pervaginam ada atau tidak jaringan hasil konsepsi, tercium bau busuk dari vulva.
2. InspekuloPerdarahan dari cavum uteri, osteum uteri terbuka atau sudah tertutup, ada atau tidak jaringan keluar dari ostium, ada atau tidak cairan atau jaringan berbau busuk dari ostium.
3. Colok vaginaPorsio masih terbuka atau sudah tertutup, teraba atau tidak jaringan dalam cavum uteri, besar uterus sesuai atau lebih kecil dari usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada perabaan adneksa, cavum douglas tidak menonjol dan tidak nyeri.
Pemeriksaan penunjang1. Tes Kehamilan
Positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu setelah abortus
2. Pemeriksaaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup
3. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion
a. Perdarahan (haemorrogrie)
b.Perforasi
c. Infeksi dan tetanus
d. Payah ginjal akut
e. Syok, yang disebabkan oleh syok hemoreagrie
(perdarahan yang banyak) dan syok septik atau
endoseptik (infeksi berat atau septis)
f. Pada missed abortion dengan retensi lama hasil
konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan darah
KOMPLIKASIKOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN
Teknik aborsi dibedakan menjadi dua jenis yaitu:1. Teknik bedah - Kuretose / dilatasi - Aspirasi haid - Laparastomi2. Teknik medis - Oksitosin - Prostaglandin - Urea hiperosomik - Larutan hiperostomik intraamni
1. Pengkajian1. Identitas ( Nama,
2. Riwayat Kesehatana) Keluhan Utama :
Masalah yang banyak dikeluhkan pasien pada umumnya adalah rasa nyeri pada bagian abdomen
b) Riwayat Kesehatan Riwayat kesehatan yang dimonitor adalah riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan dahulu (faktor pendukung terjadinya aborsi misalnya mioma uteri) dan keluarga(faktor genetik), riwayat pembedahan ( seksio sesaria atau tidak), riwayat penyakit yang pernah dialami(misal : hipertensi, DM, typhoid, dll), riwayat kesehatan reproduksi, riwayat seksual, riwayat pemakaian obat(misalnya : obat jantung), pola aktivitas sehari – hari.
1. Pengkajian1. Identitas ( Nama,
2. Riwayat Kesehatana) Keluhan Utama :
Masalah yang banyak dikeluhkan pasien pada umumnya adalah rasa nyeri pada bagian abdomen
b) Riwayat Kesehatan Riwayat kesehatan yang dimonitor adalah riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan dahulu (faktor pendukung terjadinya aborsi misalnya mioma uteri) dan keluarga(faktor genetik), riwayat pembedahan ( seksio sesaria atau tidak), riwayat penyakit yang pernah dialami(misal : hipertensi, DM, typhoid, dll), riwayat kesehatan reproduksi, riwayat seksual, riwayat pemakaian obat(misalnya : obat jantung), pola aktivitas sehari – hari.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pemeriksaan fisik
B1 (Breath) : Psikologis :
a. RR= 18 x/menit - Ansietasb. Tidak ada suara nafas tambahanc. Tidak menggunakan alat bantu pernafasan B2 (Blood) : Sosial :
a. Tekanan darah : 60/40 mmHgb. Nadi : 50x/menit - Hubungan dengan suami
dan keluarga : baik c. Suhu : 39o Cd. Hb : 5 gr/Dle. Leukosit : 15.000f. Akral dinging. CRT > 2 detik B3 (Brain)a. Stupor, tidak mengalami gangguan tidur B4 (Bladder) : - B5 (Bowel a. Nyeri di daerah perut b. Penurunan nafsu makan c. Frekuensi BAB 1 x/hari, berbau khas, konsistensi padat
B6 (Bone)a. Penurunan aktivitas karena adanya nyerib. Ekstremitas atas dan bawah dalam batas normal
Pemeriksaan fisik
B1 (Breath) : Psikologis :
a. RR= 18 x/menit - Ansietasb. Tidak ada suara nafas tambahanc. Tidak menggunakan alat bantu pernafasan B2 (Blood) : Sosial :
a. Tekanan darah : 60/40 mmHgb. Nadi : 50x/menit - Hubungan dengan suami
dan keluarga : baik c. Suhu : 39o Cd. Hb : 5 gr/Dle. Leukosit : 15.000f. Akral dinging. CRT > 2 detik B3 (Brain)a. Stupor, tidak mengalami gangguan tidur B4 (Bladder) : - B5 (Bowel a. Nyeri di daerah perut b. Penurunan nafsu makan c. Frekuensi BAB 1 x/hari, berbau khas, konsistensi padat
B6 (Bone)a. Penurunan aktivitas karena adanya nyerib. Ekstremitas atas dan bawah dalam batas normal
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul :
kesimpulan
^_^ makacih ^_^