Upload
joviantoreynoldandikahidayat
View
4
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
erisipelas
Citation preview
Kelainan Kulit Erisipelas dan Penatalaksanaanya
Jovianto Reynold Andika Hidayat102012313
Seorang laki-laki dengan keluhan luka kecil
bernanah dikelilingi daerah kemerahan
yang luas dan membengkak di badan sejak
3 hari yang lalu.
Rumusan Masalah
Anamnesis adalah pemeriksaan yang
dilakukan dengan wawancara. Anamnesis
dapat dilakukan langsung kepada pasien,
yang disebut autoanamnesis, atau
dilakukan terhadap orang tua, wali, orang
yang dekat dengan pasien atau sumber
lain, disebut sebagai alloanamnesis.
Anamesis
Berdasarkan skenario di saat dilakukan
pemeriksaan fisik secara inspeksi terdapat
luka kecil bernanah dikelilingi daerah
kemerahan yang luas.
Pemeriksaan Fisik
Bakteri dapat di indentifikasi melalui
pemeriksaan biopsi kulit dan kultur. Spesimen
untuk kultur bisa diambil dari apusan
tenggorokan, darah dan cairan seropurulen pada
lesi. Pada pemeriksaan darah rutin menunjukkan
adanya polimorfonuklear leukositosis,
meningkatnya laju endap darah (LED) dan juga
meningkatnya C-reaktif protein.
Pemeriksaan penunjang
Pada Erisipelas terdapat gejala konstitusi yakni
demam, malaise. Lapisan kulit yang diserang ialah
epidermis dan dermis. Penyakit ini didahului trauma,
karena itu biasanya tempat predileksinya di tungkai
bawah. Kelainan kulit yang utama ialah eritema
yang berwarna merah cerah, berbatas tegas, dan
pinggirnya meninggi dengan tanda-tanda radang
akut. Dapat disertai edema, vesikel, dan bula.
Working Diagnosis
Selulitis
Dermatitis Kontak Alergi
Angioedema
Diffrential Diagnosis
Selulitis merupakan peradangan akut jaringan subkutis dapat
disebabkan oleh Streptokokus betahemolitikus, Stapilokokus
aureus dan pada anak oleh Hemophilus influenza.
Gambaran klinis selulitis menyerupai gambaran klinis yang dimiliki
oleh erisipelas. Selulitis tidak mempunyai batas yang jelas seperti
erisipelas. Kelainan kulit berupa infiltrat yang difus di subkutan
dengan tanda-tanda radang akut, juga terdapat pembengkakan,
merah dan nyeri lokal disertai gejala sistemik dan demam. Lebih
sering didapatkan pada tungkai.
Selulitis
Dermatitis kontak alergi merupakan presentasi dari respon
hipersensitivitas type IV.
Gejala –gejala klinis akan muncul segera setelah terekspos
oleh alergen.
Pada fasa akut, lesi dimulai dengan bercak eritematosa yang
berbatas tegas kemudian diikuti dengan edema,
papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat
pecah dan menimbulkan erosi dan eksudasi.
Dermatitis Kontak Alergi
Angioedema merupakan lesi yang udem dan
ekstensif sampai ke dalam lapisan dermis
dan/atau subkutan dan submukosa. Sebagian
pasien mengalami pembengkakan yang masif
pada wajah termasuk lidah dan leher yang
dapat menyebabkan obstruksi jalan nafas.
Keluhan gatal tidak didapatkan, beberapa
hanya mengeluh rasa panas.
Angioedema
Procaine Penicilline G 600.000-1200000 IM atau dengan pengobatan secara oral
dengan penisilin V 500mg setiap 6 jam, selama 10-14 hari.
Pada penderita yang alergi terhadap penisilin diberikan eritomisin (dewasa 250-500
gram peroral; anak-anak: 30-50 mg/kgbb/ hari tiap 6 jam) selama 10 hari.
Dapat juga digunakan klindamisin (dewasa 300-450 mg/hr PO; anak-anak 16-20
mg/kgbb/hari setiap 6-8jam).
Penderita dianjurkan istirahat (masuk rumah sakit) atau bed rest total dirumah. Bila
lokasi lesi pada tungkai bawah dan kaki, maka bagian yang terserang ini ditinggikan.
Secara lokal, dapat diberikan kompres terbuka yaitu kompres dingin untuk
mengurangi rasa sakit.
Penatalaksanaan
Bila tidak diobati atau dosis tidak adekuat, maka
kuman penyebab erisipelas akan menyebar melalui
aliran limfe sehingga terjadi abses subkutan,
septikemi dan infeksi ke organ lain (nefritis).
Pengobatan dini dan adekuat dapat mencegah
terjadinya komplikasi supuratif dan non
supuratif. Pada bayi dan penderita usia lanjut yang
lemah, serta penderita yang sementara mendapat
pengobatan dengan kortikosteroid.
Komplikasi
Prognosis pasien erisipelas adalah bagus.
Komplikasi dari infeksi tidak menyebabkan
kematian dan kebanyakan kasus infeksi
dapat diatasi dengan terapi antibiotik.
Bagaimanapun, infeksi ini masih sering
kambuh pada pasien yang memiliki faktor
predisposisi.
Prognosis
Pada umumnya kuman akan masuk melalui
portalt of entry. Masuknya bakteri dari kulit
yang mengalami trauma adalah peristiwa
awal terjadinya erisipelas.
Patofisiologi
Penyebab utama yang paling sering adalah
β-hemolitik streptokokus grup A dan jarang
karena S.aureus.
Etiologi
Erisipelas biasanya disebabkan oleh streptococcus, dengan gejala
utamanya ialah eritema berwarna merah cerah dan berbatas tegas serta
disertai gejala konstitusi.
Penyakit ini didahului trauma, karena itu biasanya temapt predileksinya di
tungkai bawah. Kelainan kulit yang utama ialah eritema yang berwarna
merah cerah, berbatas tegas, dan pinggirnya meninggi dengan tanda-
tanda radang akut. Dapat disertai edema, vesikel, dan
bula.Penatalaksanaan untuk pasien ini diberikam antibiotic spectrum luas
dan juga bisa dianjurkan istirahat (masuk rumah sakit) atau bed rest total
dirumah.
Kesimpulan