16
Kelainan Kulit Erisipelas dan Penatalaksanaanya Jovianto Reynold Andika Hidayat 102012313

PPT blok 15

Embed Size (px)

DESCRIPTION

erisipelas

Citation preview

Page 1: PPT blok 15

Kelainan Kulit Erisipelas dan Penatalaksanaanya

Jovianto Reynold Andika Hidayat102012313

Page 2: PPT blok 15

Seorang laki-laki dengan keluhan luka kecil

bernanah dikelilingi daerah kemerahan

yang luas dan membengkak di badan sejak

3 hari yang lalu.

Rumusan Masalah

Page 3: PPT blok 15

Anamnesis adalah pemeriksaan yang

dilakukan dengan wawancara. Anamnesis

dapat dilakukan langsung kepada pasien,

yang disebut autoanamnesis, atau

dilakukan terhadap orang tua, wali, orang

yang dekat dengan pasien atau sumber

lain, disebut sebagai alloanamnesis.

Anamesis

Page 4: PPT blok 15

Berdasarkan skenario di saat dilakukan

pemeriksaan fisik secara inspeksi terdapat

luka kecil bernanah dikelilingi daerah

kemerahan yang luas.

Pemeriksaan Fisik

Page 5: PPT blok 15

Bakteri dapat di indentifikasi melalui

pemeriksaan biopsi kulit dan kultur. Spesimen

untuk kultur bisa diambil dari apusan

tenggorokan, darah dan cairan seropurulen pada

lesi. Pada pemeriksaan darah rutin menunjukkan

adanya polimorfonuklear leukositosis,

meningkatnya laju endap darah (LED) dan juga

meningkatnya C-reaktif protein.

Pemeriksaan penunjang

Page 6: PPT blok 15

Pada Erisipelas terdapat gejala konstitusi yakni

demam, malaise. Lapisan kulit yang diserang ialah

epidermis dan dermis. Penyakit ini didahului trauma,

karena itu biasanya tempat predileksinya di tungkai

bawah. Kelainan kulit yang utama ialah eritema

yang berwarna merah cerah, berbatas tegas, dan

pinggirnya meninggi dengan tanda-tanda radang

akut. Dapat disertai edema, vesikel, dan bula.

Working Diagnosis

Page 7: PPT blok 15

Selulitis

Dermatitis Kontak Alergi

Angioedema

Diffrential Diagnosis

Page 8: PPT blok 15

Selulitis merupakan peradangan akut jaringan subkutis dapat

disebabkan oleh Streptokokus betahemolitikus, Stapilokokus

aureus dan pada anak oleh Hemophilus influenza.

Gambaran klinis selulitis menyerupai gambaran klinis yang dimiliki

oleh erisipelas. Selulitis tidak mempunyai batas yang jelas seperti

erisipelas. Kelainan kulit berupa infiltrat yang difus di subkutan

dengan tanda-tanda radang akut, juga terdapat pembengkakan,

merah dan nyeri lokal disertai gejala sistemik dan demam. Lebih

sering didapatkan pada tungkai.

Selulitis

Page 9: PPT blok 15

Dermatitis kontak alergi merupakan presentasi dari respon

hipersensitivitas type IV.

Gejala –gejala klinis akan muncul segera setelah terekspos

oleh alergen.

Pada fasa akut, lesi dimulai dengan bercak eritematosa yang

berbatas tegas kemudian diikuti dengan edema,

papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat

pecah dan menimbulkan erosi dan eksudasi.

Dermatitis Kontak Alergi

Page 10: PPT blok 15

Angioedema merupakan lesi yang udem dan

ekstensif sampai ke dalam lapisan dermis

dan/atau subkutan dan submukosa. Sebagian

pasien mengalami pembengkakan yang masif

pada wajah termasuk lidah dan leher yang

dapat menyebabkan obstruksi jalan nafas.

Keluhan gatal tidak didapatkan, beberapa

hanya mengeluh rasa panas.

Angioedema

Page 11: PPT blok 15

Procaine Penicilline G 600.000-1200000 IM atau dengan pengobatan secara oral

dengan penisilin V 500mg setiap 6 jam, selama 10-14 hari.

Pada penderita yang alergi terhadap penisilin diberikan eritomisin (dewasa 250-500

gram peroral; anak-anak: 30-50 mg/kgbb/ hari tiap 6 jam) selama 10 hari.

Dapat juga digunakan klindamisin (dewasa 300-450 mg/hr PO; anak-anak 16-20

mg/kgbb/hari setiap 6-8jam).

Penderita dianjurkan istirahat (masuk rumah sakit) atau bed rest total dirumah. Bila

lokasi lesi pada tungkai bawah dan kaki, maka bagian yang terserang ini ditinggikan.

Secara lokal, dapat diberikan kompres terbuka yaitu kompres dingin untuk

mengurangi rasa sakit.

Penatalaksanaan

Page 12: PPT blok 15

Bila tidak diobati atau dosis tidak adekuat, maka

kuman penyebab erisipelas akan menyebar melalui

aliran limfe sehingga terjadi abses subkutan,

septikemi dan infeksi ke organ lain (nefritis).

Pengobatan dini dan adekuat dapat mencegah

terjadinya komplikasi supuratif dan non

supuratif. Pada bayi dan penderita usia lanjut yang

lemah, serta penderita yang sementara mendapat

pengobatan dengan kortikosteroid.

Komplikasi

Page 13: PPT blok 15

Prognosis pasien erisipelas adalah bagus.

Komplikasi dari infeksi tidak menyebabkan

kematian dan kebanyakan kasus infeksi

dapat diatasi dengan terapi antibiotik.

Bagaimanapun, infeksi ini masih sering

kambuh pada pasien yang memiliki faktor

predisposisi.

Prognosis

Page 14: PPT blok 15

Pada umumnya kuman akan masuk melalui

portalt of entry. Masuknya bakteri dari kulit

yang mengalami trauma adalah peristiwa

awal terjadinya erisipelas.

Patofisiologi

Page 15: PPT blok 15

Penyebab utama yang paling sering adalah

β-hemolitik streptokokus grup A dan jarang

karena S.aureus.

Etiologi

Page 16: PPT blok 15

Erisipelas biasanya disebabkan oleh streptococcus, dengan gejala

utamanya ialah eritema berwarna merah cerah dan berbatas tegas serta

disertai gejala konstitusi.

Penyakit ini didahului trauma, karena itu biasanya temapt predileksinya di

tungkai bawah. Kelainan kulit yang utama ialah eritema yang berwarna

merah cerah, berbatas tegas, dan pinggirnya meninggi dengan tanda-

tanda radang akut. Dapat disertai edema, vesikel, dan

bula.Penatalaksanaan untuk pasien ini diberikam antibiotic spectrum luas

dan juga bisa dianjurkan istirahat (masuk rumah sakit) atau bed rest total

dirumah.

Kesimpulan