Click here to load reader

PPT Blok 15Mycobacterium Leprae

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PPT blok 15 lepra

Citation preview

Mycobacterium leprae

Felicia C VS102013431A3Penyakit Kusta oleh Mycobacterium leprae

Skenario 2 Laki-laki usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berupa bercak putih pada lengan kiri sejak 1 bulan. Tidak ada rasa gatal.SasbelMahasiswa memahami penyakit kulit yang berupa bercak putih.Mahasiswa mengetahui pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk membuat diagnosa

Rumusan Masalah Laki-laki usia 40 tahun mengalami bercak putih pada lengan kiri sejak 1 bulan yang lalu tanpa rasa gatal

HipotesisSeorang laki-laki 40 tahun dengan keluhan berupa bercak putih pada lengan kiri menderita penyakit Kusta/Lepra.

Pada pemeriksaan dermatologis : macula hipopigmentasi (+), dan anastesi (+)Anamnesis KeluhanBercak kulit berwarna merah atau putih berbentuk plakat (SEPERTI PANU), terutama di wajah dan telinga. Bercak baal, tidak gatal. Lepuh pada kulit tidak dirasakan nyeri. Kelainan kulit tidak sembuh dengan pengobatan rutin, terutama bila terdapat keterlibatan saraf tepi.

Faktor Risikoa. Sosial ekonomi rendah.b. Kontak lama dengan pasien, seperti anggota keluarga yang didiagnosis dengan leprac. Imunocomprimised. Tinggal di daerah endemik lepra

Pemeriksaan FisikInspeksi melihat bentuk efloresensi pasien 5A ( alopesia, achromia, makula hipopigmentasi, anhidrosis, atrofi)Inspeksi Apakah masih ada rasa atau tidak / baal Pemeriksaan sensibilitasPemeriksaan saraf tepi dan fungsinya P.penunjang Pemeriksaan bakterioskopik (bakteri di laboratorium)Pemeriksaan histopatologi (jaringan sel abnormal)

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan bakterioskopik (bakteri di laboratorium)Pemeriksaan Histopatologi (jaringan sel abnormal)

Differential diagnosis Kelainan LepraPitiriasis albaPitiriasis versikolorPenyebab Mycobacterium lepraeBelum diketahuiMalassezia furfur Predileksi Semua tubuh, berpredileksi di daerah yang relatif lebih dingin, daerah akral dengan vasularisasi yang sedikit.

Lesi dapat dijumpai pada ekstremitas dan badan. Dapat simetris pada bokong, paha atas, punggung, dan ekstensor lengan, tanpa keluhan. Dan paling sering didaerah wajah.

Badan dan kadang-kadang dapat menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka dan kulit kepala yang berambut

Gejala klinis Lesi diawali dengan bercak putih

Lesi berbentuk bulat, oval atau plakat yang tak teraturBercak kemerahan dan skuama halus yang akan menghilang

Penderita dapat merasakan gatal ringanBentuk bercak tidak teratur sampai teratur, batas jelas sampai difus

Pitiriasis versikolor Pitiriasis albaVirtiligo

Tinea KorporisEpidemiologiKontak langsung antarkulit lama dan eratInhalasi (droplet)Masa tunas 40 hari-40 tahun umumnya 3 -5 tahun.Kosmopolit (diseluruh dunia)Cara penularan keadaan sosial ekonomi rendah berat penyakit (sebaliknya)lingkunganperubahan imunitasepidemiologiBlm ditemukan medium artifisial mempersulit sifat2 M.lepraeKusta bukan keturunan Predileksi kuman kulit, fol rambut, kel. keringat, air susu ibu, jarang di urin, sputum.Semua umur, anak2 lebih rentan dr dewasa Anak 14 tahun 11,39%Di INA 2008 akhir 22.359 Tertinggi Pulau Jawa, Sulawesi, Maluku, dan PapuaEtiologiPenyebab Mycobacterium leprae G.A. Hansen pada tahun 1874 di Norwegiaukuran 3-8 m x 0,5 m, tahan asam dan alkohol serta Gram (+)

Patogenesis M.leprae punya patogenitas dan daya invasi rendah, ( memiliki kuman banyak, belum tentu gejala berat )Ketidakseimbangan derajat infeksi dengan derajat penyakit respon imun berbeda reaksi granuloma setempat atau menyeluruh dpt sembuh sendiri.Kusta penyakit imunologik.M. Leprae dlm tubuh system imunitas seluler pasienSIS tuberkuloid ; SIS lepromatosaGejala KlinisGejala sesuai kerentanan Lesi diawali dengan bercak putihTidak gatalPenderita mengeluh baal pada bagian tertentuRambut aslipun dapat rontok

Gejala KlinisRidley & Jopling (1960) membaginya lepra menjadi:I : IndenterminateTT : TuberkuloidBT : Boderline tuberkuloidBB : Mid BorderlineBL : Borderline lepromatousLL: Lepromatosa

Gejala KlinisGolongan PausibasilarTipe I : macula hipopigmentasi berbatas tegas; anestesi dan anhidrasiTipe TT : macula eritematosa bulat atau lonjong, permukaan kering, batas tegas, anestesiTipe BT : macula eritematosa tak teratur, batas tidak tegas, kering

Gejala KlinisGolongan MultibasilarTipe BB : macula eritematosa, menonjol, bentuk tidak teratur, kasar, ada satelitTipe BL : macula infiltrate merah mengkilat, tak teratur, batas tak tegas, pembengkakan sarafTipe LL : infiltrate difus berupa nodula simetri, permukaan mengkilat, saraf terasa sakit, anestesi

PenatalaksanaanDDS (Dapson) Menghambat kompetitif PABA Efek samping hemolisis Pemberian ditingkatkan secara bertahap

Rifampisin Bakteriostatik Pemberian kombinasi dengan Dapson atau Klofazimin

PenatalaksanaanKlofazimin Menghambat pertumbuhan M. Leprae Mempunyai efek antiradang Pigmentasi merah kehitaman pada kulit

Obat Lain (Amitiozin, Tiambutosin, Talidomide)

Penatalaksanaan non-medikamentosa

KomplikasiMenyerang sistem saraf tepi (terjadi penebalan) Ke organ lain (mata, hidung, lidah, laring, dll)Trauma dan infeksi kronik sekunder dapat menyebabkan hilangnya jari jemari ataupun ekstremitas bagian distalKebutaanDeformitasPrognosisSetelah program terapi obat, biasanya prognosis baik, yang paling sulit adalah manajemen gejala neurologis, kontraktur dan perubahan pada tangan dan kaki. Ini membutuhkan kerjasama dengan tenaga ahli seperti neurologis, ortopedik, ahli bedah, oftalmologis, dan rehabilitasi. KesimpulanHipotesis diterimaLepra atau morbus Hansen merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Saraf perifer sebagai afinitas pertama, kemudian dapat menyebar dan mengenai organ lain seperti mata, lidah testis, dan kelenjar limfe kecuali susunan saraf pusat. Dalam mendiagnosis penyakit kusta, dapat didasarkan gambaran klinis, bakterioskopik, dan histopatologi. Jika tidak mendapatkan terapi yang adekuat, maka dapat terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.

TERIMA KASIH