Upload
sharon-rodriguez
View
240
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
blok 18
Citation preview
Laki-laki dengan Batuk DarahKaren Aryan Perdana
102011258
Skenario
Laki laki berusia 56 tahun dating ke poliklinik RS dengan keluhan batuk darah sekitar setengah gelas air mineral sejak 1 hari yang lalu. Batuk dialami sejak 4 bulan terakhir, terdapat sedikit dahak, tidak ada sesak dan nyeri dada. Pasien merasa semakin kurus dalam 3 bulan terakhir. Pasien belum pernah berobat sebelumnya untuk keluhan tersebut. Pasien juga sering merasa badanya terasa hangat hilang-timbul selama 1 bulan terakhir. Riwayat keluarga dengan penyakit serupa tidak ada.
Anamnesis
Identitas diri RPS
◦- batuk > 2minggu? Batuk produktif? sputum putih/kuning? Batuk darah? Sesak? Nyeri dada? Batuk darah? Penurunan BB? Sering lelah? Keringat malam hari?riwayat asma?
RPD ◦Sakit seperti ini?riwayat merokok? Alkohol? Obat-obatan?
Anamnesis
RPK◦Keluarga yang sakit?riwayat dm, hipertensi ? Lingkungan rumah?
RPS◦Pekerjaan? Teman kerja yang menderita?
Pemeriksaan Fisik
TTV : Inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi?◦KGB membesar (cervical,
axilla), ronkhi basah kadang kadang
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sputum SPS Zielh Nielseen / Lowenstein – Jensen◦Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang, disebut
negative (-)◦Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, ditulis jumlah
kuman yang ditemukan◦Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang disebut + (1+)◦Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut ++ (2+)◦Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang, disebut +++ (3+)
Pemeriksaan Penunjang
Uji tuberculin ( dibaca 48-72 jam indurasi)◦>15 mm terinfeksi atau pernah terinfeksi, walaupun pernah
vaksin BCG◦>10 mm dianggap + IV drug user, perawat, ◦> 5 mm dianggap + HIV, kontak dgn os TBC, imunosupresif
False (+) post vaksin BCG False (-) obat imunosupresif, malnutrisi, aids.
Pemeriksaan Penunjang
Radiologi ◦Bayangan berawan/nodular di
segmen apical dan posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah.
◦Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak berawan atau nodular
◦Bayangan bercak milier
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah◦Kurang spesifik, LED meningkat saat terjadi proses aktif
Working diagnosis
Tuberculosis, berdasarkan gejala gejala yang timbul terhadap pasien
Kriteria WHO : ◦1. pasien dengan BTA (+) ◦2. pasien dengan BTA (-) tetapi memiliki gambaran klinis dan foto
radiologi sesuai dgn TB aktif.
Differential DiagnosisTBC Pneumonia Karsinoma Paru PPOK (emifesma
dan bronchitis kronik
Infeksi Mycobacterium Tuberculosis
Peradangan parenkim yang disebabkan oleh mikroorganisme
Pertumbuhan sel kanker di jaringan paru
Obstruksi kronik Tr,respiratorius yang irreversible.
Batuk >2minggu, hemoptysis, BB , keringat malam,
Demam, menggigil, batuk dahak purulent,sesak,nyeri dada.
Gejala tidak spesifik, merokok lama, batuk kronik, nyeri dada, BB
Merokok lama, sesak dgn mengi, batuk kronik mucoid, sianosis.
PF tidak ada yang spesifik,Pembesaran KGB daerah servikal, suara nafas melemah dan bronkial, RO nodular apeks paru, kavitas.
Bag sakit tertinggal saat inspirasi, vocal fremitus mengeras, perkusi redup, leukositosi dan LED , RO konsolidasi paru
Tidak spesifik biasanya pembesaran KGB
Barrel chest, retraksi sela iga, otot bantu nafas, hipersonor, ronki dan mengi saat nafas biasa dan ekspirasi, RO hiperinflasi, FEV1 < 80 %
Epidemiologi
WHO 2004 8,8 juta kasus Tuberkulosis Kasus di Asia tenggara 33 % dari kasus TB diduniaAngka kematiannya 8000 setiap hari dan 2 – 3 juta tiap
tahun
Etiologi
Mycobacterium Tuberculosis batang lurus, spora (-), kapsul (-), lebar 0,3-0,6 mm, panjang 1-4 mm,
Penyusun dinding asam mikolat,lilin kompleks (complex-waxes), dan trehalosa dimikolat disebut cord factor.
Bakteri tahan asam
Patogenesis
Tuberkulosis primer ◦Kuman sarang pneumoni (sarang primer/afek primer)
peradangan KGB menuju hilus (limfangitis local) radang KGB di hilus (limfadenitis reginonal)
◦Limfadenitis regional + afek primer kompleks primer kompleks primer
1. sembuh dgn tidak cacat sama sekali.2. Sembuh ada meninggalkan sedikit bekas ( sarang Ghon,
garis fibrotic, sarang perkapuran di hilus )3. Menyebar secara bronkogen, secara hematogen dan
limfogen
Patogenesis
Tuberkulosis Post Primer/ sekunder ◦muncul lama post TB primer ( berbahaya/sumber penularan)◦Dimulai dari sarang yang terbentuk sebelumnya ( segmen apical
lobus superior dan inferior ) yaitu sarang pneumoni
Klasifikasi Tuberkulosis
1. berdasarkan hasil BTA
Tuberkulosis paru BTA (+)◦Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukan hasil BTA positif ◦Satu specimen dahak menunjukan BTA (+) dan kelainan radiologi
menunjukan gambaran tuberculosis aktif ◦Satu specimen dahak menunjukan BTA (+) dan biakan (+)
Tuberkulosis paru BTA (-) ◦Pemeriksaan dahak 3 kali menunjukan BTA (-), gejala klinis dan kelainan
radiologi menunjukan tuberculosis aktif◦Pemeriksaan dahak 3 kali menunjukan BTA (-) dan biakan M.tuberculosis
Klasifikasi Tuberkulosis
2. berdasarkan tipe pasien ◦Kasus baru ◦Kasus kambuh ◦Kasus gagal pengobatan◦Kasus defaulted
Gambaran klinis
1. Gejala respiratorik ◦Batuk > 2 minggu ◦Batuk darah◦Sesak nafas◦Nyeri dada
2. Gejala sistemik◦Demam◦Malaise, keringat malam,
anoreksia, berat badan menurun
3. Gejala ekstraparu◦Limfadenitis TBC
pembesaran KGB◦Meningitis TBC gejala
meningitis (kaku kuduk)◦Pleuritis TBC sesak nafas,
nyeri dada, ada cairan dipluera.
Pengobatan Tuberkulosis
Obat lini 1 : - INH, Rifampisi,Etambutol,Pirazinamid,Streptomisin
Obat lini 2 : - Kanamisin, Amikasin, Kuinolon.
Kategori Kasus Paduan obat yang diajurkan Keterangan
I - TB paru BTA +,
BTA - , lesi luas
2 RHZE / 4 RH atau
2 RHZE / 6 HE
*2RHZE / 4R3H3
II - Kambuh
- Gagal pengobatan
-RHZES / 1RHZE / sesuai hasil uji resistensi atau 2RHZES / 1RHZE / 5
RHE
-3-6 kanamisin, ofloksasin, etionamid, sikloserin / 15-18 ofloksasin,
etionamid, sikloserin atau 2RHZES / 1RHZE / 5RHE
Bila streptomisin alergi,
dapat diganti kanamisin
II - TB paru putus berobat Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti minum obat dan
keadaan klinis, bakteriologi dan radiologi saat ini (lihat uraiannya)
atau
*2RHZES / 1RHZE / 5R3H3E3
III -TB paru BTA neg. lesi minimal
2 RHZE / 4 RH atau
6 RHE atau
*2RHZE /4 R3H3
IV - Kronik RHZES / sesuai hasil uji resistensi (minimal OAT yang sensitif) + obat
lini 2 (pengobatan minimal 18 bulan)
IV - MDR TB
Sesuai uji resistensi + OAT lini 2 atau H seumur hidup
Catatan : * Obat yang disediakan oleh Program Nasional TB
Pencegahan Tuberkulosis
Tingkatkan kebersihan diri dan lingkungan rumahMembuat ventilasi rumah yang baikMengajarkan kpd orang – orang utk tidak meludah
sembaranganKonsumsi makanan bergiziKurangi merokok, alcoholImunisasi BCG untuk setiap bayi dibawah 3 bulan.
Prognosis
Dengan terapi jangka pendek yang menggunakan empat obat lini pertama, diharapkan dapat terjadi kesembuhan. Kadang- kadang pasien meninggal akibat infeksi berat dan beberapa pasien mengalami komplikasi lanjut tuberkulosis. Pada tuberkulosis terkait HIV, mortalitasnya meningkat, namun terutama disebabkan oleh infeksi bakteri yang bertumpang tindih