PPT Dehidrasi PBL 1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    1/51

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    2/51

    Seorang mahasiswa 19 tahun dibawa ke IGD RS YARSI karena

    pingsan saat mengikuti orientasi pengenalan kampus. Pada

    pemeriksaan fisik: tampak lemas, bibir dan lidah kering. Sebelum

    dibawa ke rumah sakit, temannya telah memberikan larutanpengganti cairan tubuh. Di RS, penderita segera diberikan infus

    cairan elektrolit. Hasil pmeriksaan laboratorium menunjukkan:

    Kadar Natrium: 130 mEq/L (Normal = 135-147), Kalium: 2.5 mEq/L (N

    = 3.5-5.5) dan Klorida: 95 mEq/L (N = 100-106). Setelah kondisi

    membaik pasien diperbolehkan pulang dan dianjurkan untuk

    minum sesuai dengan etika Islam.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    3/51

    L.O.1 Memahami dan Menjelaskan Larutan dan Cairan dalam TubuhL.I.1.1 Definisi

    L.I.1.2 KlasifikasiL.I.1.3 Perbedaan dan PersamaanL.I.1.4 Fungsi

    L.I.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Larutan

    L.O.2 Memahami dan Menjelaskan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit pada Tubuh Manusia

    L.I.2.1 Komposisi dan Fungsi Cairan dan Elektrolit

    L.I.2.2 Mekanisme Cairan dan Elektrolit pada ManusiaL.I.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan

    L.O.3 Memahami dan Menjelaskan Dehidrasi (Gangguan Keseimbangan Cairan dalam TubuhManusia)

    L.I.3.1 Definisi Dehidrasi

    L.I.3.2 Jenis-Jenis DehidrasiL.I.3.3 Tingkatan Dehidrasi

    L.I.3.4 Penyebab Dehidrasi

    L.I.3.5 Gejala Klinis Dehidrasi

    L.I.3.6 Mekanisme DehidrasiL.I.3.7 Pencegahan dan Penanganan Dehidrasi

    L.O.4 Memahami dan Menjelaskan Gangguan Keseimbangan Elektrolit dalam Tubuh Manusia

    L.I.4.1 Hiponatremia

    L.I.4.2 HipernatremiaL.I.4.3 Hipokalemia

    L.I.4.4 Hiperkalemia

    L.O.5 Memahami dan Menjelaskan Etika Minum dalam IslamL.I.5.1 Al-Quran

    L.I.5.2 Hadits

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    4/51

    L.I.1.1 Definisi Definisi Larutan

    Campuran homogen (komposisinya sama), serbasama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batasantara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapatdibedakan secara langsung antara zat pelarutdengan zat terlarut), partikel-partikel penyusunnyaberukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul)dari dua zat atau lebih.Dalam larutan fase cair,

    pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat yangterlarut didalamnya disebut zat terlarut (solute), bisaberwujud padat, cair, atau gas. Dengan demikian,larutan = pelarut (solvent) +zat terlarut (solute).Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalahvolume terbesar.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    5/51

    Definisi CairanIstilah yang dipakai dalam kedokteran untuk

    menyebutkan cairan-cairan tubuh,sebenarnya lebihtepat didefenisikan sebagai campuran yang bersifat

    heterogen . Sifat heterogen ini terlihat dari partikel-partikel pembentuknya(solute dan solvent) yangmasih menunjukkan sifat dari masing partikel-partikelpembentuk tersebut. Selain itu, cairan khususnyacairan tubuh, biasanya bersifat koloid ataupunsuspensi, dimana ukuran partikel pembentuknyalebih besar dari ukuran partikel pembentuk larutansolute (terlarut).

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    6/51

    L.I.1.2 Klasifikasi

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    7/51

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    8/51

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    9/51

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    10/51

    Larutan encer: larutan yangmengandung relative sedikit solute

    dalam larutan Larutan pekat: larutan yang

    mengandung banyak solute dalamlarutan

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    11/51

    Jenis-Jenis Cairan

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    12/51

    a) Cairan intraselular (CIS) : kurang lebihdua per tiga cairan tubuh

    b) Cairan ekstraselular (CES) : sepertigadari cairan tubuh

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    13/51

    PersamaanLarutan dan Cairan sama-sama terdiri dari pelarutdan zat terlarut yang terdiri dari 2 atau lebihkompartemen-kompartemen penyusunnya.

    PerbedaanLarutan adalah campuran yang homogen, antarapelarut dan zat terlarutnya tidak dapat dibedakanlagi. Sedangkan cairan, adalah campuran yang

    heterogen yaitu antara pelarut dan zat terlarutnyamasih dapat dibedakan. Partikel-partikelpembentuknya solute maupun solventnya masihmenunjukkan sifat dari masing-masing partikeltersebut.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    14/51

    L.I.1.4 Fungsi

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    15/51

    Darah Sebagai Larutan Penyangga

    a. Penyangga Karbonat

    b. Penyangga Hemoglobin c. Penyangga Fosfat

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    16/51

    Mengatur suhu tubuh

    Melancarkan peredaran darah

    Membuang racun dan sisa makanan

    Kulit

    Pencernaan

    Pernafasan

    Sendi dan Otot

    Pemulihan penyakit

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    17/51

    Sifat dari solute dan solvent

    Cosolvensi

    Kelarutan Temperatur

    Salting Out

    Salting in

    Pembentukan kompleks

    Efek ion-ion sejenis

    Tekanan

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    18/51

    L.O.2 Memahami dan Menjelaskan

    Keseimbangan Cairan dan Elektrolitpada Tubuh Manusia

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    19/51

    A. Distribusi cairan

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    20/51

    Prosentase Total Cairan Tubuh Dibandingkan BeratBadan

    Distribusi Cairan Tubuh

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    21/51

    Nilai Rata-Rata Cairan Ekstraseluler (Ces) DanCairan Intraseluler (Cis) Pada Dewasa NormalTerhadap Berat Badan

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    22/51

    B. Distribusi elektrolit

    Ion positif ( kation )

    Kation utama dalam cairan ekstraselularadalah sodium (Na+), sedangkankationutama dalam cairan intraselular adalahpotassium (K+). Suatu sistem pompa terdapatdi dinding sel tubuh yang memompa keluar

    sodium dan potassium ini.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    23/51

    (Na+)

    Natrium adalah kation utama ekstrasel,

    penting dalam memepertahankantekanan darah, kerja persarafan danotot. Fungsi natrium:

    Solute utama yang secara osmotic aktifbertanggung jawab mempertahankanvolume intravaskuler dan interstitial

    Natrium intraseluler berperan dalam

    memodifikasi aktivitas enzim intraselulertertentu.

    Menentukan status volume air dalam tubuh.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    24/51

    Absorbsi Terjadi di seluruh saluran pencernaan, paling

    sedikit di lambung dan paling banyak dijejunum.

    Ekskresi

    Ekskresi natrium terjadi melalui urin, keringat

    dan tinja.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    25/51

    Kalium merupakan kation utama (99%) didalam cairan ekstraseluler berperan penting didalam terapi gangguan keseimbangan airdan elektrolit. Jumlah kalium dalam tubuhsekitar 53 mEq/kgBB dimana 99% dapat

    berubah-ubah sedangkan yangtidak dapatberpindah adalah kalium yang terikat denganprotein didalam sel.

    Kadar kalium plasma 3,5-5,0 mEq/liter,kebutuhan setiap hari 1-3mEq/kgBB.Keseimbangan kalium sangatberhubungan dengan konsentrasi H+ekstraseluler. Ekskresi kalium lewat urine 60-90mEq/liter, faeces 72 mEq/liter dan keringat10mEq/liter.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    26/51

    Ion negative ( anion )

    Anion utama dalam cairan ekstraselularadalah klorida (Cl-) dan bikarbonat (HCO3-),

    sedangkan anion utama dalam cairanintraselular adalah ion fosfat (PO43-).

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    27/51

    Kadar ion klorida berlebih di ruangekstrasel, dan merupakan

    komponenutama dari sekresi kelenjargaster. Berfungsi dalam membantuproses keseimbangannatrium. Sumberion klorida banyak terdapat dalam

    garam dapur. Kadar normal 95-108mEq/L.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    28/51

    Pengaturan keseimbangan cairan perlumemperhatikan 2 parameter penting, yaitu:volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan

    ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairanekstrasel dengan mempertahankankeseimbangan garam dan mengontrol osmolaritascairan ekstrasel dengan mempertahankankeseimbangan cairan. Ginjal mempertahankankeseimbangan ini dengan mengatur keluarangaram dan air dalam urin sesuai kebutuhan untukmengkompensasi asupan dan kehilanganabnormal dari air dan garam tersebut.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    29/51

    Pengaturan volume cairan ekstraseldapat dilakukan dengan cara:

    a. Mempertahankan keseimbanganasupan dan keluaran (intake & output)air.

    b. Memperhatikan keseimbangan

    garam.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    30/51

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    31/51

    Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel

    oleh tubuh dilakukan melalui:a. Perubahan osmolaritas di nefron.

    b. Mekanisme haus dan peranan vasopresin

    (anti diuretic hormone/ ADH).

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    32/51

    1. Usia

    2. Jenis kelamin

    3. Sel-sel lemak4. Stres

    5. Sakit

    6. Temperatur lingkungan7. Diet

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    33/51

    L.O.3 Memahami dan MenjelaskanDehidrasi (Gangguan Keseimbangan

    Cairan dalam Tubuh Manusia)

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    34/51

    Kehilangan air dari tubuh atau jaringanatau keadaan yang merupakan akibatkehilangan air abnormal (Ramali &Pamoentjak 1996). Hilangnya cairan darisemua pangkalan cairan tubuh (Guyton1995)

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    35/51

    Dehidrasi isotonic (isonatremia)

    Terjadi kehilangan air dan natrium secara proporsional(natrium serum 130-150 mmol/L). antara cairan intraselulardengan ekstraselular, dan kehilangan cairan terbatas

    pada cairan ekstraselular.

    Dehidrasi hipotonik (hiponatremia)

    Pada dehidrasi hipotonik, natrium yang hilang lebihbanyak disbanding airnya (natrium serum 150 mmol/L).

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    36/51

    Dehidrasi Ringan.

    Kehilangan cairan 2-5% dari berat badansemula.

    Dehidrasi Sedang.

    Kehilangan cairan 5-10% dari berat badansemula.

    Dehidrasi Berat. Kehilangan cairan > 10% dari berat badan

    semula.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    37/51

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    38/51

    Pada orang dewasa: Pada anak-anak :1. Aktivitas 1. Diare

    2. Diare 2. Pneumonia

    3. Usia 3. Kurang Makan dan Minum

    4. Muntah

    5. Berkeringat6. Diabetes

    7. Luka bakar

    8. Kesulitan Minum

    9. Gastroenteritis

    10. Stomatitis

    11. Diabetic ketoasidosis (DKA)

    12. Demam

    13. Pharyngitis

    14. Congenital adrenal hiperplasia

    15. Heat stroke

    16. Cystic Fibrosis

    17. Diabetes insipidus

    18. Tirotoksikosis

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    39/51

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    40/51

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    41/51

    Kehilangan cairan ekstrasel secara berlebihanmenyebabkan volume ekstrasel berkurang (hipovolume). Berkurangnya volume air tanpa elektrolit(natrium).

    Osmolaritas (Konsentrasi Na di ekstrasel)Cairan intrasel berpindah ke ekstrasel

    Volume cairan intrasel berkurang (dehidrasi) melalui: Keringat, penguapan dari kulit, saluran intestinal,

    diabetes insipidus (sentral dan nefrogenik), diuresis osmotik

    Timbulnya rasa haus untuk mengadaptasikekurangan cairan dengan meminum air.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    42/51

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    43/51

    L.O.4 Memahami dan Menjelaskan

    Gangguan Keseimbangan Elektrolitdalam Tubuh Manusia

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    44/51

    Kadar Na+ serum < 135 mEq/L

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    45/51

    Bahaya apabila konsentrasi natrium terlalurendah, ia menjadi hipotonik kemudianberlakunya osmosis air dari ekstraselular keintraselular yang akan menyebabkan selhemolysis.

    Air masuk ke dalam sel otak edemaserebral

    Tanda :

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    46/51

    Plasma Na > 145 mEq/L

    Keadaan dengan defisit cairan relatif.

    Eksresi air > ekskresi natrium Asupan natrium > jumlah cairan tubuh

    Cairan bergerak dari Intraselekstrasel

    Gejala: Haus, letargy, dehidrasi sel otakdan penurunan volume pembuluhdarah.

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    47/51

    Hipokalemia merupakan kejadian yang sering dijumpai.Penyebab hipokalemia dapat dibagi sebagai berikut (UnitPendidikan Kedokteran-Pengembangan KeprofesianBerkelanjutan FKUI, 2007) :

    1) Asupan Kalium Kurang2) Pengeluaran Kalium Berlebihan3) Kalium Masuk ke Dalam Sel

    Tanda-tanda dan gejala yang terjadi pada hipokalemiayaitu keletihan, kelemahan otot, kram kaki, otot lembekatau kendur, mual, muntah, ileus, parestesia, peningkatanefek digitalis, penurunan konsentrasi urin (mis; poliuria)(Horne, 2001).

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    48/51

    Istilah hiperkalemia digunakan bila kadarkalium dalam plasma lebih dari 5 mEq/L.Dalam keadaan normal jarang terjadihiperkalemia oleh karena adanyamekanisme adaptasi oleh tubuh.Hiperkalemia dapat disebabkan oleh

    keluarnya kalium dari intrasel ke ekstraseldan berkurangnya ekskresi kaliummelalui ginjal

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    49/51

    L.I.5.1 Al-Quran

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    50/51

    L.I.5.2 Hadits

    1.Gunakan Tangan Kanan

    2. Niat Karena Allah SWT

    3. Baca Basmallah4. Membaca Doa

    5. Minum Dengan Tiga Nafas6. Dilarang Meniup Minuman

    7. Hindari Menonggak

    8. Minum Dalam Keadaan Duduk

    9. Larangan Minum Dalam Bekas Besar10. Menutup makanan dan minuman

    11. Ucapkan Hamdalah, Alhamdulillah

  • 5/27/2018 PPT Dehidrasi PBL 1

    51/51