Upload
alminshad-k-ahbar
View
105
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ppt kolitis ulserativ
Citation preview
DUTA 5
KOLITIS ULSERATIF
Konsep Dasar
Kolitis ulseratif merupakan penyakir peradangan pada kolon non spesifik yang umumnya berlangsung lama disertai masa remisi dan eksaserbasi yang berganti-ganti. Lesi utamanya adalah reaksi peradangan daerah subepitel yang timbul pada basis kripte lieberkuhn. Awitan penyakit ini adalah antara usia 15 dan 40, dan menyerang pria dan wanita (Price & Wilson,2005)
Pengertian
• Mikroorganisme infeksius• Kebiasaan makan • Toksin lingkungan yang meningkatkan
insidensi penyakit tersebut pada orang yang secara genetik memiliki kerentanan (donna L. Wong, 2009, p:1017).
Etiologi
PATOFISIOLOGI.docx
Patofisiologi
Menurut Corwin (2009) tanda dan gejala kolitis ulseratif, yaitu:
• Kasus yang ringan memperlihatkan diare berdarah yang kronik dengan volume sedikit.
• Pada kasus-kasus yang lebih parah, semakin banyak kolon yang terkena, kejadian diare semakin meningkat disertai hilangnya elektrolit.
• Demam• Nyeri abdomen yang meningkat seiring dengan
keparahan penyakit.
Manifestasi Klinis
Gejalan utama dari kolitis ulseratif (Smeltzer & Bare, 2002, p:1106) adalah:
• Diare, • Nyeri abdomen, • Tenesmus intermiten• Pendarahan rektal• Anoreksia,• Kram serta adanya dorongan untuk defekasi.
Cont..
• Mengeluarkan feses cair 10 sampai 20 kali sehari. • Hipoklasemia• Anemia• Nyeri lepas dapat terjadi pada kuadran kanan
bawah. • Lesi kulit (eritoma nodosum), • Lesi mata (uveitis), • Abnormalitas sendi (artritis) • Penyakit hati
Cont..
1. Ringan (mild)2. Sedang berat (moderate/severe3. Fulminan
Tingkatan gangguan
Menurut Corwin (2009) komplikasi kolitis ulseratif, yaitu:• Dapat timbul megakolon toksika• Dapat terjadi perforasi dinding usus disertai
peritonitis• Pada kolitis ulseratif terjadi peningkatan
risiko kanker kolon
Komplikasi
Manifestasi sistemik kolitis ulseratif antara lain:
• Artritis• Lesi kulit• Berbagai gangguan darah termasuk anemia
otoimun dan hiperkoagulabilitas• Mengalami gangguan pertumbuhan• Distritmia jantung
Cont..
Gambaran kolitis ulseratif
1. Penatalaksanaan secara umum• Pendidikan terhadap keluarga dan penderita
untuk menghindari makanan yang mengeksaserbasi diare.
• Menghindari makanan dingin, dan merokok• Hindari susu
penatalaksanaan
2. Terapi Obat.• Obat- obatan sedatife dan antidiare/
antiperistaltik• Sulfsalazin (Azulfidine) atau Sulfisoxazal
(Gantrisin).• Antibiotic • Azulfidin• Kortikosteroid
Cont..
3. Psikoterapi Ditujukan untuk menentukan faktor yang menyebabkan stres pada pasien, kemampuan menghadapi faktor- faktor ini, dan upaya untuk mengatasi konflik sehingga mereka tidak berkabung karena kondisi mereka.
Cont..
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Kolitis
Ulseratif
1.Pemeriksaan fisik• Sistem pernapasan : takipnea• Sistem kardiovaskular : takikardia dapat
mewakili anemia atau hipovolemia. • Sistem perkemihan : oligulia dan anuria
pada dehidrasi berat
pengkajian
• Sistem muskulus skeletal : kelemahan fisik umum sekunder dari keletihan dan pemakaian energi setelah nyeri dan diare. Nyeri sendi (arthralgia).
• Sistem integumen : kulit pucat, penurunan turgor kulit dalam kasus dehidrasi, eritema nodusum dapat terlihat pada permukaan ekstensor.
Cont..
• Tingkat kesadaran : perubahan tingkat kesadaran berhubungan dengan penurunan perfusi ke otak.
Cont..
• Pemeriksaan abdomen1. Inspeksi : kram abdomen, perut kembung.
Pada kondisi kronis, status nutrisi bisa didapatkan tanda-tanda kekurangan gizi, seperti atrofi otot dan pasien terlihat kronis
Cont..
2. Palpasi : nyeri tekan abdomen(tenderness), menunjukkan penyakit parah dan kemungkinan perforasi. Nyeri lepas dapat terjadi pada kuadran kanan bawah. Sebuah masa dapat teraba menunjukkan obstruksi atau mega kolon.
Cont..
3. Perkusi : nyeri ketuk dan timpani akibat adanya flatulen.
4. Auskultasi : bising usus bisa normal, hiperaktif atau hipoaktif. Nada gemerincing bernada tinggi dapat di temukan dalam kasus-kasus obstruksi.
Cont..
2.Pemeriksaan diagnostik
a.Pemeriksaan laboratorium• Anemia (hemoglobin <14g/dl pada pria dan
<12 g/dl pada wanita)• Trombositosis (platelet >350.000/µL)• Peningkatan tingkat sedimentasi (variabel
referensi rentang, biasanya 0 – 33 mm/jam) dan peningkatan C-reaktif protein ( >100 mg/L). Kedua temuan ini berkolerasi dengan aktivitas penyakit.
• Hipoalbuminemia ( < 3,5 g/dl)• Hipokalemia ( <3,5 mEq/L)• Hipomagnesemia (< 1,5 mg/dL)• Peningkatan alkalin fosfatase : > 125 U/L
menunjukkan kolangitis sklerosing primer (biasanya lebih besar 3 kali batas atas dari kisaran referensi)
• pemeriksaan feses : feses positif terhadap darah.
Cont..
b. Pemeriksaan radiografik
Cont..
Cont..
1. Nyeri berhubungan dengan iritasi intestinal, diare, kram abdomen, respon pembedahan.
2. Keridakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intek makanan yang kurang adekuat
3. Resiko ketidakseimbangan cairan tubuh berhubungan dengan banyaknya keluar cairan tubuh dari muntah
Diagnosa
Dianosa 1: Nyeri berhubungan dengan iritasi intestinal,diare,kram abdomen, sembelit respon pembedahan.
Tujuan: Dalam waktu 3x24 jam pascabedah,nyeri berkurang atau teraptasi.
Criteria evaluasi :• Secara subjektif pernyataan nyeri berkurang atau
teradaptasi.• Skala nyeri 0-1 (0-4)• TTV dalam batas normal, wajah pasien rileks.
Intervensi
Cont..
Cont..
Cont..
Diagnosa 2: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebuthan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang adekuat.
Tujuan: Setelah 3 x 24 jam pada pasien nonbedah dan setelah 7 x 24 jam pasca bedah intake nutrisi dapat optimal dilaksanakan.
Criteria evaluasi:• Pasien dapat menunjukan metode menelan
makanan yang tepat.• Keluhan mual dan muntah berkurang.• Secara subjektif melaporkan peningkatan
nafsu makan.• Berat badan pada hari ke 7 pasca bedah
meningkat 0,5 kg.
Cont..
Cont..
Cont..
Diagnosa 3: Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan diare, kehilangan cairan dari gastrointestinal, gangguan absorbsi usus besar, pengeluaran elektrolit dari muntah.
Tujuan : Dalam waktu 1 x 24 jam tidak terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Kriteria hasil: • Pasien tidak mengeluh pusing TTV dalam
batas normal, kesadaran optimal • Membran mukosa lembap, turgor kulit
normal, CRT > 3 detik• Laboratorium : nilai elektrolit normal,
analisis gas darah normal
Cont..
Cont..
Hasil yang diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan adalah sebagai berikut:1. Nyeri dilaporkan berkurang atau teradaptasi.2. Status hidrasi optimal.3. Pemenuhan nutrisi optimal.
Evaluasi
4. Pemenuhan infprmasi kesehatan optimal.5. Tidak terjadi injuri.6. Jalan nafas efektif.7. Tidak terjadi infeksi pasca bedah.8. Penurunan respon kecemasan.
Cont..